• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat untuk Menilai Kinerja Manajemen Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat untuk Menilai Kinerja Manajemen Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI KINERJA MANAJEMEN PADA PT PERKEBUNAN

NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

Oleh :

Nadhira Septira 112102136

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, Dzat yang menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya dan Pemilik dari segala ilmu pengetahuan, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat untuk Menilai Kinerja Manajemen Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan”. Shalawat dan salam penulis panjatkan kepada Nabi besar Muhammad SAW. Tugas akhir ini disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya dari Program Studi D3 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Selama proses penyusunan tugas akhir ini, penulis banyak memperoleh dukungan, bimbingan, semangat, nasehat, doa, dan bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta Bapak Amardi dan Ibu Emy Mardani yang telah memberikan cinta, kasih sayang, dan doa yang tak henti-hentinya selama ini. Penulis juga ingin menyampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc.(CTM), Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(3)

4. Bapak Drs. Chairul Nazwar, Msi, Ak selaku Sekretaris Program Studi D3 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, arahan, bantuan, dan motivasi kepada penulis selama proses penyusunan tugas akhir ini.

6. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, terutama pada bagian Akuntansi, yaitu Bapak Donny Amril, Bapak Haji Hadiwaluyo, Bapak Samsul Bahri Hasibuan, Bapak Ikhsan Abdi, Bapak Zulfan Hasibuan, Ibu Yani Sutrisni, Bapak Syahnan dan Bapak Syaffiudin Siregar yang telah banyak memberikan bimbingan.

7. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan dan pengulasan tugas akhir. Akhir kata, penulis berharap agar tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Juni 2014

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Maksud dan Manfaat Penelitian ... 5

1. Maksud Penelitian ... 5

2. Manfaat Penelitian ... 5

D. Rencana Penulisan ... 6

1. Jadwal Survei/Observasi ... 6

2. Rencana Isi ... 7

BAB II : PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN ... 9

A. Sejarah Ringkas ... 9

B. Struktur Organisasi ... . 15

C. Job Description ... 18

D. Kegiatan Usaha ... 60

E. Kinerja Terkini ... 62

F. Rencana Kegiatan ... 64

BAB III : ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI KINERJA MANAJEMEN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN ... 67

A. Pengertian dan Karakteristik Anggaran ... . 67

B. Tujuan, Manfaat, dan Kelemahan Anggaran ... 68

1. Tujuan Anggaran ... 68

2. Manfaat Anggaran ... 68

3. Kelemahan Anggaran ... 69

C. Fungsi, Jenis, dan Proses Penyusunan Anggaran ... 69

1. Fungsi Anggaran ... 69

2. Jenis-Jenis Anggaran ... 71

3. Proses Penyusunan Anggaran ... 74

D. Anggaran Biaya Produksi ... 77

(5)

3. Pengertian Anggaran Biaya Produksi ... 80

4. Jenis-Jenis Anggaran Biaya Produksi ... 81

E. Anggaran Sebagai Alat untuk Menilai Kinerja Manajemen ... 82

F. Unsur-Unsur Biaya Produksi Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan ... 83

G. Proses Penyusunan Anggaran Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan ... 85

H. Laporan Anggaran dan Realisasi Biaya Produksi Tahun 2012 dan 2013 ... 87

I. Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat untuk Menilai Kinerja Manajemen ... 91

J. Evaluasi Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat untuk Menilai Kinerja Manajemen ... 94

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 100

A. Kesimpulan ... 100

B. Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA ... 102

(6)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 1.1 Jadwal Survei/Observasi ... 6 Tabel 2.1 Luas Areal Tanaman ... 66 Tabel 3.1 Laporan Anggaran Biaya Produksi Kelapa Sawit

Tahun 2012 ... 87 Tabel 3.2 Laporan Realisasi Biaya Produksi Kelapa Sawit

Tahun 2012 ... 88 Tabel 3.3 Laporan Anggaran Biaya Produksi Kelapa Sawit

Tahun 2013 ... 89 Tabel 3.4 Laporan Realisasi Biaya Produksi Kelapa Sawit

(7)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi dewasa ini memicu setiap organisasi bisnis untuk beroperasi secara optimal dalam kaitannya dengan persaingan dunia usaha yang semakin kompetitif yang menyebabkan suatu ketidakpastian lingkungan bisnis yang akan menimbulkan kesulitan dalam perencanaan dan pengendalian manajemen. Manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk memasuki lingkungan bisnis yang semakin kompetitif dalam hal perencanaan dan pengendalian manajemen.

Kesulitan dalam perencanaan dan pengendalian manajemen memaksa manajemen perusahaan untuk dapat bersaing dalam persaingan yang ketat, sehingga tujuan suatu perusahaan didirikan dapat tercapai. Tujuan perusahaan dalam suatu kondisi kompetitif adalah memperoleh laba. Perusahaan sering menjadikan kinerja sebagai suatu nilai yang menjadi tolak ukur berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam menjalankan suatu perencanaan perusahaan. Mengukur kinerja perusahaan biasanya tidak terlepas dari analisis keuangan. Kondisi keuangan mencerminkan arus kas dalam mencapai profitabilitas yang diinginkan oleh pemilik perusahaan (Mulyadi, 2011:22).

(9)

menentukan kegiatan-kegiatan apa saja yang harus dilakukan dan menjadi pedoman dalam melakukan aktivitas tersebut. Anggaran memegang peranan penting dalam dunia usaha, dikarenakan anggaran menyajikan informasi dari seluruh kegiatan perusahaan yang mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain sebagai pedoman untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Anggaran dibutuhkan oleh manajemen untuk merencanakan semua aktivitas dalam jangka pendek dan jangka panjang.

Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan perlu menyusun anggaran yang menyeluruh tentang kegiatan perusahaan untuk waktu yang akan datang dan dibuat berdasarkan data waktu sebelumnya yang disesuaikan dengan kondisi yang akan datang. Penganggaran ialah proses penyusunan anggaran, yang dimulai dari pembuatan panitia, pengumpulan dan pengklasifikasian data, pengajuan rencana kerja fisik dan keuangan tiap-tiap seksi, bagian, divisi, penyusunan secara menyeluruh, merevisi, dan mengajukan kepada pimpinan puncak untuk disetujui dan dilaksanakan. Anggaran adalah rencana kerja yang dituangkan dalam angka-angka keuangan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

(10)

belakang, yaitu menilai hasil kerja dan membandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan.

Salah satu anggaran yang paling penting bagi perusahaan adalah anggaran biaya produksi. Anggaran biaya produksi adalah rencana biaya yang akan digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk dalam satu periode. Anggaran biaya produksi terdiri dari anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja dan anggaran biaya overhead pabrik, dimana biaya-biaya tersebut saling berhubungan. Jika bahan baku, tenaga kerja dan biaya overhead yang digunakan oleh perusahaan kurang baik, maka akan mempengaruhi produk yang dihasilkan. Ini menandakan bahwa perencanaan dan pengendalian pada perusahaan tersebut kurang efektif dan efisien, dan hal tersebut akan mempengaruhi tingkat penjualannya.

(11)

manajemen menyusun anggaran biaya produksi, merencanakan, dan mengendalikan biaya produksi agar tidak melebihi anggaran yang telah disusun sebelumnya.

Penyimpangan biaya yang bersifat menguntungkan maupun yang bersifat merugikan harus dianalisis oleh perusahaan. Perusahaan perlu menganalisis penyimpangan yang terjadi untuk meneliti bagaimana penyimpangan itu terjadi, faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan penyimpangan itu terjadi, dan untuk mengetahui siapa saja yang bertanggung jawab terhadap penyimpangan tersebut. Hasil analisis ini juga dapat digunakan pihak manajemen sebagai dasar untuk melakukan tindakan perbaikan dengan mengambil keputusan-keputusan yang relevan sehingga kinerja perusahaan di masa yang akan datang dapat lebih ditingkatkan.

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan merupakan salah satu dari empat belas Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PTPN III bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan, dan pemasaran hasil perkebunan. Pada PTPN III penulis ingin mengetahui bagaimanakah anggaran biaya produksi PTPN III pada tahun 2012-2013 dalam hal menilai kinerja manajemennya, apakah pada tahun-tahun tersebut kinerja manajemen PTPN III lebih baik dibandingkan tahun 2010 dan 2011.

(12)

menuangkannya dalam tugas akhir dengan judul “Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat untuk Menilai Kinerja Manajemen Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan agar penelitian lebih terfokus serta sistematis pada kelapa sawit, maka penulis merumuskan masalah yang akan dibahas adalah bagaimanakah anggaran produksi sebagai alat untuk menilai kinerja manajemen pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan?

C. Maksud dan Manfaat Penelitian

1. Maksud Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui bagaimanakah anggaran biaya produksi sebagai alat untuk menilai kinerja manajemen pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih baik ke berbagai kalangan, yaitu:

1. Bagi peneliti

(13)

2. Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sebagai bahan untuk evaluasi yang diperlukan sehubungan dengan penilaian terhadap kinerja manajemen.

3. Bagi peneliti selanjutnya (akademisi)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan yang dijadikan sebagai bahan acuan dan referensi untuk penelitian lebih lanjut oleh para calon peneliti selanjutnya.

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Survei/Observasi

Penelitian berlokasi di kantor direksi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan yang beralamat di Jl. Sei Batanghari No. 2, Medan 20122. Jadwal penelitian direncanakan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel I.1

Jadwal Survei/Observasi

Kegiatan

Juni 2014

I II III IV

1 Pengesahan Tugas Akhir 2 Pengajuan Judul

3 Permohonan Izin Riset

4 Penunjukan Dosen Pembimbing 5 Pengumpulan Data

(14)

2. Rencana Isi

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan manfaat penelitian, dan rencana penulisan.

BAB II : PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

MEDAN

Pada bab ini diuraikan sejarah ringkas perusahaan, struktur organisasi, jaringan usaha/kegiatan, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan.

BAB III : ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT

UNTUK MENILAI KINERJA MANAJEMEN PADA PT

PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

(15)

menilai kinerja manajemen, evaluasi anggaran biaya produksi sebagai alat untuk menilai kinerja manajemen.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

(16)

BAB II

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III

(PERSERO) MEDAN

A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

Sejarah perseroan diawali dengan proses pengambilalihan perusahaan-perusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 yang dikenal dengan proses Nasionalisasi Perusahaan Perkebunan Asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN). Tahun 1968, PPN direstrukturisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) yang selanjutnya pada tahun 1974 bentuk badan hukumnya diubah menjadi PT. Perkebunan (Persero).

Guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan usaha perusahaan BUMN, Pemerintah merestrukturisasi BUMN subsektor perkebunan dengan melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi dan perampingan struktur organisasi. Diawali dengan langkah penggabungan manajemen pada tahun 1994, 3 (tiga) BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT Perkebunan III (Persero), PT Perkebunan IV (Persero), PT Perkebunan V (Persero) disatukan pengelolaannya ke dalam manajemen PT Perkebunan Nusantara III (Persero).

(17)

Akte Notaris Harun Kamil, SH, No.36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-8331.HT.01.01.th.96 tanggal 8 Agustus 1996 yang dimuat didalam Berita Negara Republik Indonesia No.81 tahun 1996 Tambahan Berita Negara No. 8674 Tahun 1996.

Seiring dengan perubahan pola berbisnis paradigma baru PT Perkebunan Nusantara III (Persero) telah merancang program transformasi bisnis sejak bulan Agustus 2013 sebagai kata kunci dari “kinerja” PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sedang melakukan perubahan terhadap pola target of strategic of business as usual menjadi pola target of strategic of

business. Untuk mendukung keberhasilan program tersebut di PT Perkebunan

Nusantara III (Persero) secara sistematis dan berkesinambungan melakukan upaya untuk mensosialisasikan program strategic initiative melalui pemahaman dan penyebarluasan buku panduan transormasi bisnis unit. Usaha melalui instruksi langsung dari Distrik Manajer / General Manager setempat kepada jajarannya dan menginformasikan melalui majalah Nusa Tiga milik PTPN III.

(18)

105.202,40 hektar yang pada bulan Mei 2014. Perkebunan kelapa sawit menghasilkan produk minyak sawit (MS) dan inti sawit (IS) .

Visi dan Misi Perusahaan

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan memiliki visi dan misi yang jelas dalam menjalankan usahanya. Visi dan misi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Visi

Menjadi Perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata kelola bisnis terbaik.

2. Misi

a. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan.

b. Menghasilkan produk yang berkualitas untuk pelanggan.

c. Memperlakukan karyawan sebagai aset strategik dan mengembangkannya secara optimal.

d. Karyawan sebagai aset strategik dan mengembangkannya secara optimal.

e. Menjadikan perusahaan terpilih yang memberikan imbal hasil terbaik bagi para investor.

f. Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis.

(19)

Tata Nilai Perusahaan

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) memiliki komitmen untuk menjunjung tinggi integritas profesional dan melaksanakan tata nilai yang berbasis sebagai berikut:

1. Proactivity (Proaktif)

Selalu bersikap proaktif dengan penuh inisiatif dan mengevaluasi risiko yang mungkin terjadi.

2. Excellence (Terbaik)

Selalu memperlihatkan gairah keunggulan dan berusaha bekerja keras untuk hasil maksimal sesuai kompetensi.

3. Team Work (Kerjasama)

Selalu mengutamakan kerjasama tim, agar mampu menghasilkan sinergi optimal bagi perusahaan.

4. Innovation (Perubahan)

Selalu menghargai kreatifitas dan menghasilkan inovasi dalam metode dan produk baru.

5. Responsibility (Bertanggung Jawab)

(20)

Paradigma Baru

Sadar bahwa bertanggung jawab pembangunan masa depan PTPN III ada pada seluruh karyawan, untuk itu PTPN III bertekad mewujudkan paradigma bisnis baru sebagai berikut:

1. Perubahan, perbaikan dan peningkatan metode dan kinerja adalah satu keharusan.

2. Kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama untuk memenangkan persaingan.

3. Setiap kegiatan bisnis baru menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan.

4. Pengembangan hubungan industrial yang egaliter berdasarkan keterbukaan, kesetaraan dan kebhinekaan.

5. Pengembangan SDM yang terintegrasi untuk membangun kapital insani (human) dan intelektual yang dibutuhkan perusahaan.

6. Kepemimpinan yang efektif membangun pengaruh melalui kemampuan mengajar dan membagi ilmu, membagi hubungan baik, dan menjadi panutan.

7. Penghargaan diberikan kepada karyawan berdasarkan kompetensi dan kinerjanya.

8. Efektivitas operasional harus didukung oleh struktur organisasi yang sederhana dan dinamis.

(21)

10. Keputusan bisnis diambil berdasarkan fakta dan data akurat.

11. Setiap tugas dan operasional perusahaan dilaksanakan dengan cepat tanggap, cepat tindak lanjut, tuntas, berkualitas dan penuh tanggung jawab.

12. Seluruh aktivitas perusahaan harus berorientasi pada peningkatan mutu.

Logo dan Makna Logo PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

Logo suatu instansi sebagai ciri khas yang membedakannya dengan instansi lainnya. Pada umumnya logo PT Perkebunan Nusantara III (Persero) mempunyai makna dan arti bagi perusahaan tersebut.

Gambar 2.1

Logo PT Perkebunan Nusantara III

(22)

mendukung agar tercapai tujuan PTPN III, yaitu selalu menjadi perusahaan perkebunan terbaik dengan team work yang solid dan

inovatif, serta ditunjang dengan green technology, green business dan ramah lingkungan.

2. Gambar lima garis lintang horizontal dan vertikal yang berwarna biru melingkari bola dunia melambangkan bahwa PTPN III memiliki lima tata nilai dan harus mampu mengimbangi kemajuan teknologi yang berkembang agar selalu menjadi yang terdepan dalam peningkatan usaha.

3. Gambar dua meteor yang mengelilingi bumi sehingga membentuk angka tiga melambangkan bahwa PTPN III bergerak dinamis dengan semangat yang tinggi untuk menguasai pasar global. Meteor yang berwarna putih bermakna produksi lateks dan produk turunannya, sedangkan yang berwarna oranye bermakna produksi CPO beserta turunannya yang memancar tanpa henti untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia.

Secara keseluruhan logo ini adalah lambang dari niat dan motivasi tinggi seluruh personal PTPN III untuk mewujudkan visi dan misi PTPN III yang telah dicanangkan bersama dengan ditunjang oleh lima tata nilai, duabelas paradigma baru dan tujuh strategi bisnis yang dimiliki PTPN III.

(23)

Pada umumnya perusahaan mempunyai struktur organisasi yang berbeda menurut kegiatan usahanya. Struktur organisasi merupakan kerangka atau bagian yang menggambarkan jaringan hubungan yang menunjukkan kedudukan, tugas dan tanggung jawab secara hirarki yang terdapat dalam perusahaan. Struktur organisasi yang baik jika dikaitkan dengan pengawasan adalah struktur organisasi yang menggambarkan secara tegas garis, wewenang dan tanggung jawab setiap bagian dalam organisasi.

Tanggung jawab fungsional dalam organisasi didasarkan pada prinsip-prinsip adanya pemisahan tugas dan sekaligus diperlukan untuk mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengorganisasian juga akan menjadikan kegiatan dan tugas-tugas suatu perusahaan dapat dijalankan dengan baik dan teratur. Dengan kata lain organisasi berguna untuk menghindarkan terjadinya penyelewengan-penyelewengan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

Dengan demikian struktur organisasi perusahaan merupakan gambaran yang memperlihatkan susunan, fungsi departemen atau posisi mereka dalam organisasi serta bagaimana hubungannya antara satu sama lainnya disamping menunjukkan garis perintah maupun jalur jalan komunikasi formal.

(24)
(25)

Gambar 2.2

(26)

C. Job Description

Adapun uraian tugas dari struktur organisasi tersebut: a. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan pimpinan tertinggi yang membawahi dewan komisaris, direktur, serta setingkat dibawahnya. Tugas dan wewenang rapat umum pemegang saham (RUPS) sebagai berikut:

1. Mengangkat dan menghentikan dewan komisaris.

2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan penggunaan modal/aset perusahaan sesuai dalam mencapai tujuan.

3. Mengawasi dewan komisaris dalam melakukan tugas yang telah dibedakan kepadanya oleh pemegang saham.

b. Dewan Komisaris

1. Dewan komisaris yang terdiri dari 1 komisaris dan 4 anggota bertugas untuk mengawasi direktur utama.

2. Membantu pimpinan menginvestasikan dana perusahaan. c. Direktur Utama

(27)

pengembangan. Tugas dan wewenang direktur utama sebagai berikut:

1. Melaksanakan kebijaksanaan sesuai yang diatur didalam anggaran perusahaan serta ketentuan yang di gariskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), menteri pertanian selaku kuasa umum pemegang saham dan dewan komisaris. 2. Menetapkan langkah-langkah pokok melaksanakan kebijakan perusahaan di bidang produksi teknik, pengolahan, tenaga manusia, keuangan dan pemasaran.

3. Mengkoordinasi pelaksanaan tugas para anggota direksi dan mengawasi secara umum.

4. Bersama-sama anggota direksi lainnya perusahaan di dalam dan di luar pengadilan.

5. Bertanggung jawab kepada rapat umun pemegang saham melalui dewan komisaris.

d. Direktur Produksi

Mengkoordinir kepala bagian tanaman, kepala bagian teknik dan kepala bagian teknologi. Tugas dan wewenang direktur produksi sebagai berikut:

1. Menyusun perencanaan di bidang pekerjaan yang tercantum dalam kebijaksanaan direksi.

(28)

tanaman (kultur teknis) produksi, teknologi, teknik dan sebagainya.

3. Melaksanakan pemberian dan pengawasan terhadap kegiatan yang tercantum dalam kebijaksanaan direksi.

4. Melaksanakan rencana-rencana rehabilitas dan investasi di bidang tanaman maupun sarana pendukung produksi lainnya dari unit-unit usaha yang telah ada.

e. Direktur Sumber Daya Manusia/Umum

Direktur sumber daya manusia/umum tugasnya adalah mengkoordinir kepala bagian SDM, kepala bagian umum, kepala bagian PKBL, dan kepala bagian hukum. Tugas dan wewenang direktur sumber daya manusia/umum sebagai berikut:

1. Menyusun rencana, mengarahkan dan mengkoordinasi bidang pengembangan sumber daya manusia dan mengadakan pengkajian sumber daya manusia.

2. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan penyelesaian hukum dan agraria, kesempatan, kesehatan dan keamanan serta sosial umum.

f. Direktur Keuangan

(29)

1. Merencanakan sumber-sumber dan yang diperoleh. 2. Mencari dan memanfaatkan dana.

3. Menganalisa laporan keuangan untuk menilai apakah perusahaan mempunyai posisi keuangan yang baik.

f. Direktur Pemasaran&Perencanaan Pengembangan

Direktur pemasaran&perencanaan pengembangan dalam melaksanakan tugasnya mengkoordinir kepala bagian komersil, kepala bagian TI/TB&manajemen risiko, kepala bagian perencanaan pengembangan bisnis hilir, kepala bagian perencanaan pengembangan bisnis hulu. Tugas dan wewenang direktur pemasaran&perencanaan pengembangan sebagai berikut:

1. Melakukan hubungan dengan perusahaan lain serta menerima pesanan dari perusahaan.

2. Melakukan riset pasar dan mengumpulkan informasi pasar. 3. Mengembangkan pemasaran produksi baik dalam maupun luar negeri.

g. Kepala Bagian Tanaman

Tujuan jabatan bagian tanaman adalah membantu direktur produksi dalam melaksanakan fungsi manajemen terutama perencanaan, monitoring dan evaluasi dibidang tanaman. Tugas pokok bagian tanaman adalah sebagai berikut:

(30)

dengan mengevaluasi RJP/RKAP/RKO tahun sebelumnya agar tercapai sesuai dengan kondisi real untuk diusulkan ke direksi.

2. Mengevaluasi draft investasi dan eksploitasi di bidang tanaman berdasarkan perkembangan internal dan eksternal untuk diusulkan ke direksi agar perusahaan memiliki arah yang jelas untuk dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang (RJP).

3. Mengevaluasi perencanaan strategis perusahaan di bidang tanaman (investasi dan eksploitasi) jangka pendek dan jangka panjang.

4. Mengevaluasi implementasi inovasi di bidang tanaman.

5. Monitoring dan evaluasi kinerja di bidang tanaman dibandingkan norma, trend dengan perusahaan sejenis.

6. Mengevaluasi peningkatan produktivitas di bidang tanaman (karet, kelapa sawit, tanaman pangan) dibandingkan dengan RKAP dan pelaksanaan konservasi.

7. Mengevaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan kesepakatan karya.

8. Mengevaluasi perencanaan pemupukan sesuai prinsip 5T (Tepat Jenis, Tepat Dosis, Tepat Waktu, Tepat Letak, Tepat Urutan).

(31)

10.Mengevaluasi hasil kerja guna mencapai sasaran yang telah ditentukan dengan optimal dan memastikan kinerja operasional telah sesuai dengan sistem serta norma standar yang telah ditentukan agar kegiatan operasional berjalan secara efektif dan efisien.

11.Meninjau norma standar bidang tanaman dengan mengevaluasi norma dan membandingkannya dengan realisasi sehingga norma yang disusun dapat diimplementasikan.

12.Mengevaluasi perbaikan norma standart dan mengusulkan perbaikan norma standart ke direksi.

13.Mengevaluasi pengaturan distribusi pengiriman pupuk/bahan kimia ke kebun berdasarkan kebutuhan dan tingkat urgensinya sehingga pemupukan dapat berjalan sesuai rencana.

14.Mengevaluasi kesesuaian norma, fisik dan material yang tertulis dalam pengajuan DPBB/PPAB terhadap RKAP. 15.Mengevaluasi harga perkiraan sendiri (HPS), rencana kerja, spesifikasi teknis dan syarat kerja teknis (bestek).

16.Mengevaluasi kontrak/surat perjanjian (SPJ) yang digunakan sebagai pedoman untuk pelaksanaan pekerjaan.

17.Mengevaluasi perkembangan H.C.V. (High Conservation

(32)

18.Mengevaluasi pengusulan penggunaan klon/varietas unggul tanaman karet/sawit sebagai bahan tanaman peremajaan untuk mendapatkan persetujuan direksi.

19.Mengevaluasi kebutuhan bahan kimia tanaman berdasarkan pengajuan kebun/unit sesuai RKAP.

20.Menjamin terlaksananya program transformasi bisnis di PTPN III.

21.Menjamin SMPN3 dipahami, diterapkan dan dipelihara oleh seluruh jajarannya.

22.Menjamin bahwa seluruh kegiatan sudah menerapkan manajemen risiko.

23.Melaksanakan tugas sesuai IK, SI, SE dan PKB yang berlaku.

24.Melaksanakan dan mematuhi GCG dan code of conduct

disemua aspek pekerjaan

i. Kepala Bagian Teknik

(33)

1. Mengevaluasi kebijakan dan norma standar RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) dan RKO bagian teknik sesuai instruksi kerja.

2. Menjamin dan mengevaluasi pengujian sarana dan metode baru bidang teknik.

3. Mengevaluasi pengusulan sarana dan metode baru bidang

teknik.

4. Menjamin proses kalibrasi internal dan eksternal untuk peralatan/instrument kontrol unit pabrik, unit kebun dan rumah sakit.

5. Menjamin dan mengevaluasi informasi perkiraan harga, rencana kerja, spesifikasi teknis dan syarat kerja teknis.

6. Menjamin dan mengevaluasi pembuatan kontrak dan SPJ di bagian teknik.

7. Melakukan kunjungan ke unit kerja (kebun/pabrik) untuk memonitor serta mengevaluasi kemajuan pencapaian sasaran kerja bidang teknik yang telah ditetapkan.

8. Menjamin dan mengevaluasi pelaporan investasi bidang teknik yang diajukan oleh unit/DM kepada direksi.

9. Menjamin pengembangan sistem pemeliharaan dan

(34)

10.Mengevaluasi usulan rencana jangka pendek dan rencana jangka panjang bidang teknik.

11.Menjamin pengembangan manajemen teknik secara inovatif guna pencapaian sasaran mutu yang lebih efektif dan efisien

12.Menjamin dan mengevaluasi rencana kerja dan syarat-syarat kerja di bagian teknik.

13.Mengawasi, mengevaluasi serta memberikan umpan balik kepada unit kerja bidang teknik.

14.Menjamin terlaksananya program transformasi bisnis di

PTPN III.

15.Menjamin SMPN3 dipahami, diterapkan dan dipelihara oleh seluruh jajarannya.

16.Menjamin bahwa seluruh kegiatan sudah menerapkan manajemen risiko.

17.Melaksanakan tugas sesuai IK, SI, SE dan PKB yang

berlaku.

18.Melaksanakan dan mematuhi GCG dan code of conduct

disemua aspek pekerjaan. j. Kepala Bagian Teknologi

(35)

pencapaian visi, misi dan target perusahaan (RKAP/RKO). Tugas pokok bagian teknologi adalah sebagai berikut:

1. Mengevaluasi usulan RKAP dan RKO pengolahan kelapa sawit dan karet dari PKS dan PPK, meliputi produksi, biaya pengolahan serta investasi (peralatan laboratorium dan pengendalian lingkungan/limbah) berdasarkan potensi, kondisi realisasi pabrik serta kebijakan perusahaan.

2. Mengevaluasi RKAP dan RKO bagian teknologi berdasarkan rencana kebutuhan tenaga kerja serta pemakaian alat-alat kantor/perlengkapan lainnya yang dibutuhkan untuk operasional bagian teknologi.

3. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan titip olah inti sawit dengan pihak ketiga.

4. Mengevaluasi kegiatan pengendalian lingkungan/limbah di kebun/unit untuk jangka pendek dan jangka panjang untuk pemenuhan dan penaatan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

5. Mengevaluasi dan melaporkan kepada direksi perihal produksi pengolahan kelapa sawit dan karet setiap hari.

6. Menjamin dan mengevaluasi pembelian bahan baku (TBS/kompo/lateks) dari pihak III (plasma/rakyat), baik dari segi volume pembelian (pemenuhan kapasitas pabrik)

(36)

7. Menjamin dan mengevaluasi mutu produksi kelapa sawit dan karet mulai dari bahan baku hingga produk sesuai norma, untuk mendukung pemenuhan volume penjualan dan spesifikasi produk sesuai permintaan pasar/pembeli.

8. Menjamin dan mengevaluasi persediaan dan pengiriman/pengangkutan produksi (main product dan by-

product) di PKS dan PPK setiap hari untuk meminimalisasi

stock di pabrik dan risiko kehilangan produksi serta

pemenuhan target penjualan.

9. Mengevaluasi rencana anggaran kerja produksi yang akan diolah pabrik dalam jangka panjang dan jangka pendek.

10.Mengevaluasi kinerja pengolahan pabrik dan pengendalian lingkungan dibandingkan dengan target dan norma serta

trend yang terbentuk, sebagai bahan/dasar pertimbangan

dalam pemecahan masalah.

11.Mengevaluasi pemakaian bahan kimia pengolahan kelapa sawit dan karet serta bahan kimia water treatment di PKS

terhadap norma.

(37)

13.Mengevaluasi pencapaian kinerja pengolahan kelapa sawit karet secara menyeluruh terhadap target perusahaan (RKAP/RKO), norma serta peraturan perundangan yang berlaku.

14.Mengkaji, menguji, mengembangkan serta mereview

metode/cara, mesin dan peralatan di bidang teknik/teknologi

secara inovatif untuk menciptakan proses pengolahan yang lebih efektif dan efisien.

15.Mengevaluasi pengajuan PPAB/DPBB dari kebun/pabrik perihalkebutuhan bahan kimia, peralatan laboratorium serta kegiatan pengendalian lingkungan/limbah sesuai RKAP.

16.Mengevaluasi pengajuan PPAB serta pengajuan pelelangan pekerjaan pengangkutan produk utama (CPO, Inti sawit, SIR, RSS-I, lateks pekat), pengangkutan blanket karet, pengadaan tapak SW, pengadaan bahan kimia water treatment dan resin PKS, serta pekerjaan pengendalian lingkungan/limbah.

17.Menjamin dan mengevaluasi efektivitas kegiatan pengendalian ingkungan dan/atau pengelolaan limbah padat, cair dan gas termasuk uji kualitas badan air, udara, bau, dan

tanah.

(38)

19.Menjamin bahwa supply chain untuk produk yang berlabel CSPO (Certification Sustainable Palm Oil) yang dihasilkan oleh pabrik yang telah bersertifikasi RSPO, juga berasal dari pemasok TBS (kebun sendiri/pihak III) yang bersertifikasi

RSPO.

20.Menjamin terlaksananya program transformasi bisnis di

PTPN III.

21.Menjamin SMPN3 dipahami, diterapkan dan dipelihara oleh seluruh jajarannya.

22.Menjamin bahwa seluruh kegiatan sudah menerapkan manajemen risiko.

23.Melaksanakan tugas sesuai IK, SI, SE dan PKB yang berlaku.

24.Melaksanakan dan mematuhi GCG dan code of conduct

disemua aspek pekerjaan. k. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia

Tujuan jabatan bagian sumber daya manusia adalah melaksanakan fungsi manajemen dalam mengelola sumber daya manusia melalui implementasi sistem-sistem SDM berbasis

kompetensi atau Competency Based Human

Resources Management System (CBHRM) untuk menciptakan

(39)

1. Mengevaluasi RKAP/RKO bagian SDM secara berkala dengan memantau realisasi pemakaian anggaran guna mendapatkan gambaran yang riil tentang pemakaian biaya di bagian SDM.

2. Mengevaluasi pelaksanaan proses assessment untuk tujuan rekrutmen, pemetaan dan promosi dengan menyusun program dan metode assessment sesuai kebutuhan agar menghasilkan data yang akurat untuk bahan pengambilan keputusan bagi manajemen.

3. Mengkoordinir dan memantau pelaksanaan pengukuran Competency Level Index dengan menggunakan CBHRM Online guna mengetahui kesesuaian antara kompetensi individu dengan kompetensi yang dipersyaratkan oleh jabatan untuk keperluan penyusunan sistem pengembangan dan remunerasi.

4. Mengkoordinir dan memantau penyusunan program pelatihan yang disusun berdasarkan kebutuhan pelatihan bagi seluruh karyawan melalui analisa hasil individual development plan dan mengevaluasi pelaksanaannya.

5. Mengkoordinir dan memantau pengelolaan knowledge

sharing yang efektif antar karyawan untuk mendukung

(40)

6. Mengkoordinir dan memantau pelaksanaan pemberian penghargaan kepada karyawan untuk meningkatkan motivasi kerja, seperti penghargaan masa pengabdian, karyawan teladan dan inovasi.

7. Memonitoring pelaksanaan sistem penilaian karya atau competency based performance management dengan mengevaluasi setiap tahapan (kesepakatan karya, bimbingan karya, penilaian karya) guna mendapatkan penilaian objektif sebagai dasar perhitungan remunerasi.

8. Memonitoring pelaksanaan sistem manajemen karir atau competency based career and succession planning dengan memberikan masukan kepada manajemen agar penempatan, promosi, rekrutmen, mutasi karyawan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

9. Memonitoring pelaksanaan proses hubungan industrial sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar permasalahan hubungan industrial antara pekerja dan pengusaha dapat selesai dengan baik.

(41)

11.Memonitoring mekanisme dan pelaksananaan program pensiun dan asuransi telah sesuai dengan ketentuan dan norma yang berlaku.

12.Mengkoordinir kerjasama dengan bagian TI/transformasi bisnis dan manajemen resiko untuk melaksanakan review

profil kompetensi jabatan agar sesuai dengan arah

perkembangan perusahaan dan tuntutan lingkungan perusahaan.

13.Mengkoordinir kerjasama dengan bagian TI/transformasi bisnis dan manajemen resiko untuk melaksanakan pengembangan aplikasi database dan decision supporting

system sesuai dengan perkembangan perusahaan agar aplikasi

tersebut dapat mengakomodir kebutuhan manajemen dalam pengambilan keputusan.

14.Mengkoordinir dan memantau pelaksanaan survey dan kajian kepuasan karyawan melalui metode-metode survey yang telah dipilih untuk mendapatkan masukan bagi manajemen tentang kesejahteraan karyawan.

15.Mengevaluasi&menyetujui kontrak tenaga kerja outsourcing yang dipekerjakan di unit PTPN III

(42)

based human resources management untuk mencapai

knowledge worker.

17.Menjamin terlaksananya program transformasi bisnis di PTPN III.

18.Menjamin SMPN3 dipahami, diterapkan dan dipelihara oleh seluruh jajarannya.

19.Menjamin bahwa seluruh kegiatan sudah menerapkan manajemen risiko.

20.Melaksanakan tugas sesuai IK, SI, SE dan PKB.

21.Melaksanakan dan mematuhi GCG dan code of conduct disemua lini.

l. Kepala Bagian Umum

Tujuan jabatan bagian umum adalah Melaksanakan fungsi manajemen dalam rangka penyediaan fasilitas pelayanan umum meliputi pendidikan, kesehatan dan akomodasi transportasi perusahaan. Tujuan bagian umum adalah sebagai berikut:

(43)

2. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan sosial, keagamaan, olahraga, EBTA madrasah dan kepramukaan di kandir, kebun/unit.

3. Mengevaluasi ketersediaan dan pengadaan/perawatan alat- alat APAR, hydrant, APD di seluruh bagian, kebun/unit PTPN III.

4. Mengevaluasi dan mengawasi penyelenggaraan kesehatan karyawan termasuk sarana dan prasarana yang tersedia seperti rumah sakit, klinik dan lain-lain.

5. Mengevaluasi keseluruhan kinerja operasional rumah sakit, pedoman dministrasi bidang kesehatan serta norma-norma dan standar pelayanan bidang kesehatan dan obat-obatan. 6. Mengevaluasi dan menetapkan kebijakan perencanaan kerja URTA sebagai pedoman tugas bidang unit kerja URTA.

7. Mengevaluasi penggunaan/perawatan perkantoran dan seluruh mess-mess PTPN III.

8. Mengevaluasi dan menyetujui pengaturan, penggunaan kendaraan dinas kantor direksi.

9. Menjamin terlaksananya program transformasi bisnis di PTPN III.

(44)

11.Menjamin bahwa seluruh kegiatan sudah menerapkan manajemen risiko.

12.Melaksanakan tugas sesuai IK, SI, SE dan PKB.

13.Melaksanakan dan mematuhi GCG dan code of conduct disemua lini.

m. Kepala Bagian PKBL

Tujuan jabatan bagian PKBL adalah melaksanakan fungsi manajemen dalam rangka penyelenggaraan PKBL sesuai Permen BUMN No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 untuk mewujudkan citra perusahaan (corporate image) yang positif pada masyarakat sekitar wilayah usaha PTPN-III khususnya dan masyarakat Sumatera Utara pada umumnya. Tugas pokok bagian PKBL adalah sebagai berikut:

1. Mengawasi dan mengevaluasi penyusunan RKAP, RKA dan RKO bagian PKBL dengan cara melakukan koordinasi dengan bagian dan kebun/unit agar rencana kerja dan anggaran terkendali.

(45)

3. Mengevaluasi penyaluran dana PKBL dengan mempedomani Permen No.: PER-05/MBU/2007 agar dana yang dimaksud tepat sasaran.

4. Mengevaluasi penerimaan pengembalian dana kemitraan dari para mitra binaan dengan cara membandingkan piutang yang telah jatuh tempo

dengan jumlah penerimaan cicilan untuk mengetahui tingkat kemacetan piutang.

5. Berupaya mengurangi risiko kemacetan pinjaman mitra binaan antara lain dengan cara mempersyaratkan adanya agunan sebagai jaminan dan mengasuransikan para mitra binaan agar pinjaman dapat dikembalikan tepat waktu.

6. Melakukan pemantauan, monitoring dan pembinaan terhadap mitra binaan antara lain dengan cara memberikan surat teguran kepada mitra binaan untuk selanjutnya dapat dilakukan reschedulling/reconditioning.

7. Melakukan kordinasi dengan BUMN pembina PKBL di wilayah Sumatera Utara dengan cara`menyampaikan laporan penyaluran dana PKBL agar tidak terjadi duplikasi bantuan. 8. Menjamin terlaksananya program transformasi bisnis di PTPN III.

(46)

10.Menjamin bahwa seluruh kegiatan sudah menerapkan manajemen risiko.

11.Melaksanakan tugas sesuai IK, SI, SE dan PKB.

12.Melaksanakan dan mematuhi GCG dan code of conduct disemua lini.

n. Kepala Bagian Hukum

Tujuan jabatan bagian hukum adalah melaksanakan fungsi manajemen dalam rangka penyelenggaraan sistem hukum, keamanan dan pertanahan guna mendukung kegiatan operasional perusahaan. Tugas pokok bagian hokum adalah sebagai berikut:

1. Mengawasi dan memastikan legalisasi terhadap surat perjanjian telah terlaksana sesuai dengan prosedur dan peraturan hukum yang berlaku.

2. Mengawasi dan memastikan inventarisasi peraturan perundang-undangan telah terlaksana dengan baik.

3. Mengawasi dan memastikan terpenuhinya kebutuhan bantuan hukum untuk kepentingan perusahaan.

4. Mengawasi dan memastikan tepat waktunya pengurusan perizinan di tingkat perusahaan.

(47)

6. Membantu pelaksanaan kajian rencana jangka panjang perusahaan dari segi hukum, keamanan, pertanahan.

7. Mendampingi konsultan hukum dalam melaksanakan aktivitasnya di perusahaan.

8. Menjamin terlaksananya program transformasi bisnis di PTPN III.

9. Menjamin SMPN3 dipahami, diterapkan dan dipelihara oleh seluruh jajarannya.

10.Menjamin bahwa seluruh kegiatan sudah menerapkan manajemen risiko.

11.Melaksanakan tugas sesuai IK, SI, SE dan PKB.

12.Melaksanakan dan mematuhi GCG dan Code of Conduct disemua lini.

o. Kepala Bagian SPI

(48)

Coorporate Governance (GCG). Tugas pokok bagian SPI adalah

sebagai berikut:

1. Mengevaluasi dan mengajukan program kerja audit tahunan yang telah disusun kepada direktur utama untuk mendapat persetujuan dan menyampaikan kepada Meneg BUMN dengan tembusan kepada dewan komisaris.

2. Mengevaluasi program pelaksanaan audit rutin.

3. Mengevaluasi laporan hasil audit rutin dan menyampaikan kepada direktur utama, komite audit dan auditee.

4. Mengevaluasi dan menyetujui program dan pelaksanaan audit khusus/investigasi sesuai penugasan dari direktur utama. 5. Menyetujui laporan hasil audit khusus/investigasi dan menyampaikan kepada direktur utama.

6. Memberikan penilaian terhadap kecukupan sistem pengawasan internal yang diterapkan, dan evaluasi pengelolaan manajemen resiko serta meningkatkan proses tata kelola perusahaan yang baik.

7. Mengkoordinir monitoring hasil tindaklanjut pemeriksaan yang dilakukan oleh audit internal maupun eksternal dan menyampaikan kepada direktur utama dan komite audit.

(49)

9. Membantu direksi dalam pembahasan setiap permasalahan yang ditemukan oleh auditor eksternal.

10.Mengadakan pertemuan dengan komite audit untuk evaluasi hasil audit secara berkala.

11.Menjamin terlaksananya program transformasi bisnis di PTPN III.

12.Menjamin SMPN3 dipahami, diterapkan dan dipelihara oleh seluruh jajarannya.

13.Menjamin bahwa seluruh kegiatan sudah menerapkan manajemen resiko.

14.Melaksanakan tugas sesuai IK, SI, SE dan PKB.

15.Melaksanakan dan mematuhi GCG dan code of conduct disemua lini.

p. Kepala Bagian Keuangan

(50)

1. Mengevaluasi draft penyusunan RKAP dan RKO bagian keuangan kepada direksi, dengan cara melakukan koordinasi antar bagian dan kebun/unit.

2. Mengevaluasi keuangan perusahaan secara cost effectivenes untuk menjaga kondisi keuangan perusahaan yang sehat. 3. Menyetujui dan memenuhi uang kerja kebun/unit dengan cara

screening uang kerja yang diajukan kebun/unit sesuai

kebutuhan.

4. Menindaklanjuti permintaan pembayaran yang diajukan oleh bagian terkait dengan cara mengevaluasi skala prioritas untuk menjaga keseimbangan cashflow.

5. Mengevaluasi pengusulan penutupan asuransi terhadap asset perusahaan dengan cara inventarisasi asset yang berisiko tinggi untuk meminimalisir risiko perusahaan, melalui pengajuan tuntutan ganti rugi.

6. Mengevaluasi dan menjamin penyelesaian klaim ganti rugi dengan cara koordinasi kepada bagian teknis terkait dan pihak asuransi untuk mendapatkan ganti rugi yang maksimal. 7. Mengevaluasi stock opname kas dengan cara

(51)

8. Menjamin sosialisasi untuk setiap perubahan ketentuan umum perpajakan dengan cara mereview surat edaran dan instruksi kerja untuk diimplementasikan.

9. Menjamin pemenuhan kewajiban kepada negara yang meliputi deviden serta penyetoran&pelaporan pajak.

10.Mengelola pelaksanaan rapat umum pemegang saham dengan cara koordinasi bersama bagian internal dan eksternal untuk pertanggungjawaban pengelolaan perusahaan.

11.Mengevaluasi dan memberikan informasi keuangan kepada direksi dengan cara menyampaikan laporan harian cash flow untuk pertimbangan pengambilan keputusan.

12.Mengevaluasi permintaan dana dari anggaran yang tersedia terhadap PPAB, P4T, P4S dan DPBB.

13.Mengevaluasi program monitoring perkembangan anak perusahaan/penyertaan dengan cara on desk dan site visit untuk mengetahui efektivitas kinerja anak perusahaan/penyertaan secara optimal.

(52)

15.Menjamin sosialisasi PTB kepada anak perusahaan melalui rapat kerja dan pada saat kunjungan ke lapangan untuk melihat sampai sejauh mana PTB dipahami dan diterapkan. 16.Turut mempersiapkan RUPS anak perusahaan serta

memantau tindaklanjut hasil RUPS anak perusahaan.

17.Menjamin terlaksananya program transformasi bisnis di PTPN III.

18.Menjamin SMPN3 dipahami, diterapkan dan dipelihara oleh seluruh jajarannya.

19.Menjamin bahwa seluruh kegiatan sudah menerapkan manajemen risiko.

20.Melaksanakan tugas sesuai IK, SI, SE dan PKB yang berlaku.

21.Melaksanakan dan mematuhi GCG dan code of conduct disemua aspek pekerjaan.

q. Kepala Bagian Akuntansi

(53)

1. Mengevaluasi usulan RKAP dan RKO bagian akuntansi untuk diteruskan ke direksi.

2. Mengevaluasi penyusunan dan penerbitan laporan manajemen, laporan keuangan konsolidasian interim dan tahunan dengan cara mereview proses akuntansi untuk disampaikan kepada pemegang saham dan stakeholder lainnya.

3. Mengevaluasi laporan dari DM/kebun/unit mengenai keakuratan serta kebenaran penyajian laporan manajemen untuk bahan pengambilan keputusan manajemen.

4. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan/proses akuntansi dengan cara mengevaluasi aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban sesuai dengan PSAK.

5. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan verifikasi dengan cara memeriksa aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban.

6. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan evaluasi sistem

internal control dan SIM PAU yang diterapkan oleh

perusahaan dengan cara membenahi kekurangan yang dipandang perlu agar sesuai dengan kebijakan direksi.

(54)

rangka mengendalikan dan mengoptimalkan asset perusahaan.

8. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan administrasi penjualan, persediaan hasil produksi, persediaan bahan baku dan pelengkap dan alat-alat kantor, administrasi keuangan, aktiva tetap dan investasi dengan cara mengevaluasi antara realisasi dengan RKAP untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.

9. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan pencapaian kinerja bagian akuntansi dan melakukan evaluasi untuk peningkatan dan perbaikan kinerja

10.Mengawasi dan mengevaluasi perhitungan rasio keuangan yang ideal/baik untuk mencapai Key Performance Indicator

(KPI) dimensi keuangan sesuai dengan yang ditetapkan

pemegang saham berkoordinasi/bekerja sama dengan bagian terkait.

11.Menjamin terlaksananya program transformasi bisnis di PTPN III

12.Menjamin SMPN3 dipahami, diterapkan dan dipelihara oleh seluruh jajarannya.

(55)

14.Melaksanakan tugas sesuai IK, SI, SE dan PKB yang berlaku.

15.Melaksanakan dan mematuhi GCG dan code of conduct

disemua aspek pekerjaan.

r. Kepala Bagian Pelelangan

Tujuan jabatan bagian pelelangan adalah membantu direktur pemasaran dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam proses pelelangan/seleksi pengadaan barang dan jasa serta memberdayakan sumber daya secara optimal. Tugas pokok bagian pelelangan sebagai berikut:

1. Mengevaluasi Rencana Kerja Anggaran Perusahaan ( RKAP) untuk kebutuhan operasional bagian pelelangan dan selanjutnya diajukan ke bagian keuangan.

2. Membuat kesepakatan karya, melakukan bimbingan karya dan membuat penilaian karya karyawan pimpinan/pelaksana. di bagian pelelangan dan selanjutnya dikirim ke bagian SDM untuk proses persetujuan dan penetapan direksi lebih lanjut. 3. Mengevaluasi kebutuhan barang dan bahan yang diperlukan untuk kelancaran operasional bagian pelelangan.

(56)

5. Memberikan data/informasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk keperluan audit, baik internal maupun eksternal sehingga auditor memperoleh bukti audit yang valid dengan tujuan audit.

6. Merumuskan sistem dan prosedur pelelangan/seleksi pengadaan barang dan jasa yang diperlukan perusahaan dan prosesnya harus melalui bagian pelelangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

7. Menyelenggarakan proses pelelangan/seleksi dengan sistem penunjukan langsung, pemilihan langsung, pelelangan terbatas, pelelangan umum, seleksi langsung, seleksi terbatas dan seleksi umum untuk pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang diusulkan oleh bagian teknis terkait dan anggarannya telah disetujui direksi, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku di PT Perkebunan Nusantara III. 8. Melaporkan kegiatan bagian pelelangan kepada direksi.

9. Menjamin terlaksananya program transformasi bisnis di PTPN III

10.Menjamin SMPN3 dipahami, diterapkan dan dipelihara oleh seluruh jajarannya.

(57)

12.Melaksanakan tugas sesuai IK, SI, SE dan PKB yang berlaku.

13.Melaksanakan dan mematuhi GCG dan code of conduct

disemua aspek pekerjaan.

s. Kepala Bagian Komersil

Tujuan bagian komersil adalah membantu direktur pemasaran dalam melaksanakan fungsi-fungsi managemen sesuai dengan visi & misi perusahaan yang berkaitan dengan penjualan dan pengadaan barang&jasa secara maksimal sehingga tercapai kepuasan pelanggan , optimalisasi harga, minimalisasi stock, penagihan pembayaran yang efektif dan peningkatan arus kas masuk dengan tata kelola yang baik. Tugas pokok bagian komersil sebagai berikut:

1. Mengevaluasi Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) & RKO bagian komersil dan sasaran mutu dan monitoring srategic planning dan RJP bagian komersil.

2. Mengevaluasi dan mernjamin program dan strategi penjualan, kebijakan pemasaran yang berdasarkan informasi dan analisa pasar.

3. Mengevaluasi dan menjamin penjualan komoditi termasuk produk datim yang dijual melalui PT KPBN dan Bursa Berjangka Jakarta.

(58)

CPO CSPO dan CPO Non CSPO melalui Bursa Berjangka Jakarta.

5. Mengevaluasi dan mengajukan penjualan aktiva non produktif melalui Kantor Lelang Negara.

6. Mengelola dan menjamin proses transaksi penjualan dan administrasi pengiriman produksi karet dan CPO ke Pelabuhan ( belawan/dumai).

7. Mengevaluasi laporan penjualan secara priodik (Harian, Mingguan, Triwulan, Semester dan Tahunan) sesuai ketentuan yang berlaku.

8. Mengevaluasi dan menginformasikan biaya penjualan (perbulan) dan harga penjualan CPO dan karet yang merupakan salah satu unsur pembentuk harga pembelian TBS dan karet pihak ke III ke distrik/unit kerja.

9. Menjamin dan mengawasi pengelolaan instalasi Belawan sebagai bagian operasional proses penjualan dalam hal pergudangan, pemeriksaan/pengawasan mutu dan pengapalan komoditi karet.

(59)

11.Mengevaluasi dan menjamin pengadaan barang&jasa yang dibutuhkan perusahaan yang pengadaannya melalui kantor direksi dengan sistem penunjukan langsung.

12.Mengevaluasi daftar harga barang dan bahan dengan data

base secara online dan melakukan up date secara berkala.

13.Mengevaluasi dan menjamin pelaksanaan penjualan diluar produk utama dan limbah padat yang nilainya dibawah Rp 100 juta.

14.Mengusulkan kepada Panitia Pengadaan Barang dan Jasa (P2BJ) untuk melaksanakan pelelangan pengadaan barang dan dengan nilai diatas Rp100 juta.

15.Menjamin pengelolaan instalasi Belawan sebagai bagian operasional proses penjualan dalam hal pergudangan, pemeriksaan/pengawasan mutu dan pengapalan/pengiriman/ penyerahan komoditi karet.

16.Menjamin terlaksananya program transformasi bisnis di PTPN III.

17.Menjamin SMPN3 dipahami, diterapkan dan dipelihara oleh seluruh jajarannya.

18.Menjamin bahwa seluruh kegiatan sudah menerapkan manajemen risiko.

(60)

20.Melaksanakan dan mematuhi GCG dan code of conduct

disemua aspek pekerjaan.

t. Kepala Bagian TI & Transformasi Bisnis/CMR dan Manajemen Resiko

Tujuan jabatan bagian TI/Melaksanakan fungsi manajemen dalam mengimplementasikan PTB perusahaan termasuk teknologi informasi melalui upaya strategi (strategic initiative) sistem manajemen PTPN III serta manajemen resiko. Tugas pokok bagian TI & transformasi bisnis/CMR dan manajemen resiko sebagai berikut:

1. Mengevaluasi Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) dengan cara mengevaluasi kinerja dan membandingkan pencapaian RKAP tahun sebelumnya untuk menetapkan program dan rencana kerja.

2. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Direksi dalam pelaksanaan transformasi bisnis dengan cara membadingkan KPI dengan target agar program yang telah disusun dapat tercapai.

(61)

4. Menyusun KPI tingkat perusahaan berdasarkan pencapaian KPI tahun sebelumnya melalui monitoring dan evaluasi sehingga terciptanya KPI yang objektif.

5. Menganalisa dan mengevaluasi program dan action plan dari strategic initiative PTB dan manajemen resiko melalui rapat dan forum grup diskusi sehingga program dan action plan dapat dipahami.

6. Membantu direksi dalam hal implementasi sistem manajemen kepada semua yang terkait dengan cara memonitor dan melaksanakan audit untuk melihat kesesuaian antara sistem dengan realisasi dilapangan.

7. Mengevaluasi pencapaian program strategic initiative dan manajemen resiko pertriwulan dengan cara menganalisis program dengan target sehingga diketahui pencapaiannya.

8. Mensosialisasikan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi pencapaian strategic target secara periodik dengan penerapan Malcolm Baldrige Criteria for

Performance Excellence (MBCPE) untuk melihat efektivitas

pencapaian strategic target.

(62)

10.Merumuskan kebijakan, tujuan dan sasaran lingkungan dengan cara mereview tujuan dan sasaran kebun/unit dan distrik untuk mendapatkan tujuan dan sasaran lingkungan tingkat perusahaan.

11.Menjamin kebijakan mutu, lingkungan dan K3 dipahami, diterapkan dan oleh seluruh karyawan di setiap Unit Kerja dengan cara melakukan sosialisasi dan monitoring secara up

to date untuk melihat konsistensi penerapannya.

12.Memantau dan mengevaluasi penerapan sistem manajemen mutu dan sistem manajemen lingkungan serta sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja dengan cara melakukan audit secara terjadwal baik internal maupun eksternal untuk melihat apakah sesuai dengan proses bisnis dan instruksi kerja.

13.Mengkoordinir dan mengawasi pekerjaan pelaksanaan audit sistem manajemen mutu dan sistem manajemen lingkungan serta sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja dengan cara menyusun rencana dan jadwal audit untuk mendapatkan hasil audit yang optimal.

(63)

melalui rapat evaluasi kinerja untuk mengetahui efektivitas kinerja sistem di seluruh unit kerja.

15.Bekerjasama dengan konsultan dalam rangka penerapan dan evaluasi sistem manajemen mutu dan sistem manajemen lingkungan serta sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dengan cara membuat perjanjian guna proses sertifikasi.

16.Memantau pengendalian sistem informasi di bagian PTB&AP/CMR berbasis komputerisasi (data base) yang terintegrasi secara konsisten dan up to date.

17.Memantau ketersediaan / inventarisasi sumber daya hard

ware dan soft ware dan infra struktur jaringan intranet (LAN)

dan internet (WAN)

18.Melakukan kerjasama dengan lembaga pendidikan dan konsultan dalam bidang pengembangan basis data intranet, internet, infra struktur jaringan dan soft ware aplikasi

19.Mengevaluasi analisa identifikasi dan penilaian risiko korporat yang terdapat di lingkungan bisnis PTPN III termasuk kebijakan strategis manajemen dan investasi.

20.Menganalisa risiko terhadap usulan Feasibility Study (FS) investasi yang diajukan oleh bagian teknis terkait.

(64)

operasional dan memberikan masukan kepada direksi mengenai operasional perusahaan yang berhubungan dengan risiko jangka panjang yang terdapat dalam RJP – PTPN III. 22.Menjamin terlaksananya program transformasi bisnis di PTPN III.

23.Menjamin SMPN3 dipahami, diterapkan dan dipelihara oleh seluruh jajarannya.

24.Menjamin bahwa seluruh kegiatan sudah menerapkan manajemen risiko.

25. Melaksanakan tugas sesuai IK, SI, SE dan PKB.

26.Melaksanakan dan mematuhi GCG dan code of conduct disemua lini.

u. Kepala Bagian Pengembangan

Tujuan jabatan bagian pengembangan adalah melaksanakan fungsi manajemen dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan kinerja operasional pengembangan bisnis dan industri yang berbasis perkebunan sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Tugas pokok bagian pengembangan sebagai berikut:

(65)

2. Memberikan alternatif skala prioritas terhadap potensi perluasan areal dan pembangunan pabrik yang merupakan pelaksanaan pengembangan bisnis dan industri.

3. Melakukan survey dan kajian terhadap rencana pengembangan bisnis dan industri termasuk pembangunan kebun plasma di sekitar unit usaha perusahaan.

4. Merencanakan dan menyusun kebutuhan dan sumberdaya dalam melaksanakan pengembangan areal, bisnis dan industri.

5. Memantau pelaksanaan pengembangan areal, bisnis dan industri.

6. Memberikan saran alternatif pola pendanaan maupun pola kerjasama yang melibatkan mitra strategis dalam melaksanakan pengembangan areal, bisnis dan industri. .

7. Membina kerjasama dengan bagian terkait, distrik manajer terkait dan unit terkait dalam melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pelaksanaan pengembangan areal, bisnis dan industri. .

8. Mengusulkan bentuk dan struktur organisasi untuk pengembangan areal, bisnis dan industri. .

(66)

10.Menjamin terlaksananya program transformasi bisnis di PTPN III.

11.Menjamin SMPN3 dipahami, diterapkan dan dipelihara oleh seluruh jajarannya.

12.Menjamin bahwa seluruh kegiatan sudah menerapkan manajemen resiko.

13.Melaksanakan tugas sesuai IK, SI, SE dan PKB.

14.Melaksanakan dan mematuhi GCG dan Code of Conduct disemua lini.

v. Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan

Tujuan jabatan bagian sekretariat perusahaan adalah membantu Direksi dalam melaksanakan fungsi manajemen terkait bidang tugas penyelenggaraan kegiatan kesekretariatan perusahaan dan memfasilitasi kegiatan Direksi dengan stakeholders, yang berhubungan dengan pengaturan arus informasi antara perusahaan dengan stakeholders. Tugas pokok bagian sekretariat perusahaan sebagai berikut:

1. Mengevaluasi RKAP/ RKO dan RJP agar target kinerja yang ditentukan dapat dicapai.

(67)

3. Menjamin terbentuknya citra perusahaan (corporate image) yang positif dan hubungan baik dengan stakeholders agar citra perusahaan dapat meningkat.

4. Mengevaluasi pelayanan pada stakeholders atas setiap informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan kondisi perusahaan agar diperoleh informasi yang benar dan akurat. 5. Menjamin dokumentasi data-data dan dokumen yang terkait dengan aktivitas perusahaan yang merupakan hasil evaluasi bagian teknis terkait dan melakukan updating setiap bulannya sehingga diperoleh data yang akurat.

6. Melaksanakan koordinasi, komunikasi dan konsultasi (3K) dengan bagian, distrik manajer, kebun/unit terkait sehingga tugas-tugas dan kebijaksanaan yang digariskan direksi dapat terlaksana dengan baik.

7. Menjadi penghubung atau contact person antara perusahaan dengan lembaga keuangan dan stakeholders.

8. Menjamin penyelenggaraan proses penerimaan calon rekanan baru dan perpanjangan Daftar Rekanan Terseleksi (DRT) sesuai dengan garis kebijaksanaan Direksi berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta melaksanakan evaluasi penerimaan calon rekanan baru.

(68)

10.Menjamin dan mengawasi pengelolaan dan melayani kebutuhan informasi kesekretariatan kepada direksi dan organ perusahaan.

11.Menjamin terlaksananya program transformasi bisnis di PTPN III.

12.Menjamin SMPN3 dipahami, diterapkan dan dipelihara oleh seluruh jajarannya.

13.Menjamin bahwa seluruh kegiatan sudah menerapkan manajemen risiko.

14.Melaksanakan tugas sesuai IK, SI, SE dan PKB yang berlaku.

15.Melaksanakan dan mematuhi GCG dan code of conduct

disemua aspek pekerjaan.

D. Kegiatan Usaha

(69)

BUMN perkebunan di Indonesia telah membentuk PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) yang berkedudukan di Jakarta-Indonesia. PT KPBN dibentuk untuk menjadi pusat pemasaran komoditi utama PTPN.

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan menjadikan minyak sawit dan inti sawit sebagai komoditi utama yang memberikan kontribusi besar bagi pendapatan perusahaan. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan menggunakan penjualan dengan istilah pendapatan. Mutu produk minyak dan inti sawit yang dihasilkan perusahaan sudah dikenal di pasar lokal dan internasional dengan pasokan yang tepat waktu kepada pembeli.

1. Kelapa Sawit – Minyak Sawit dan Inti Sawit

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) menjadikan minyak dan inti sawit sebagai komoditi yang memberikan kontribusi besar bagi pendapatan perusahaan. Mutu produk minyak dan inti sawit yang dihasilkan perusahaan sudah dikenal di pasar lokal dan internasional dengan pasokan yang tepat waktu kepada pembeli.

2. Karet - Lateks, Crumb Rubber dan Rubber Smoke Sheet

(70)

3. Industri Hilir Karet – Rubber Threads, Rubber Dockfender,

Rubber Article, Rubber Cownat, Conveyor Belt, Rubber Karlet

dan Resin

Pabrik industri hilir karet didirikan pada tahun 1965 untuk mengantisipasi perubahan fluktuasi pada karet alam dan persaingan kuat karet sintesis PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sekarang ini memiliki tiga fasilitas pengolahan yang disebut dengan Rubber

Threads, Rubber Dockfender, Rubber Article, Rubber Cownaf,

Coveyor Belt, Rubber Karlet dan Resin adalah produk utama

pabrik-pabrik tersebut. Produk perusahaan telah menerima Indonesian Industries Standard (SII) Certificate, International Quality Certificate ISO 9001: 2000 dan ISO 14001 1996, TUV dan

OCOTEX

E. Kinerja Terkini

(71)

a. Nilai skor aspek keuangan 61,50 b. Nilai skor aspek operasional 13,00 c. Nilai skor aspek administrasi

Total nilai skor 89,50 15,00

Berdasarkan hasil penilaian diatas, tingkat kesehatan perusahaan untuk tahun 2013 dikategorikan sehat AA (double A) dengan total nilai skor 89,50.

1. Laporan posisi keuangan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan entitas anak (konsolidasi) per 31 Desember 2013 ditutup dengan total aset dan liabilitas/ekuitas sebesar Rp 11.016,57 milyar, dibanding RKAP-P per 31 Desember 2013 sebesar Rp 12.093,48 milyar berada dibawah Rp 1.076,91 milyar atau 8,90% dan dibanding per 31 Desember 2012 sebesar Rp 10.208,93 milyar mengalami peningkatan sebesar Rp 807,64 milyar atau 7,91%.

2. Jumlah penerimaan penjualan (termasuk anak perusahaan) dalam tahun 2013 mencapai Rp 5.732.518 juta dan laba PT Perkebunan Nusantara III dan entitas anak (konsolidasi) laba sebelum PPh sebesar Rp 601.188 juta dan laba setelah PPh sebesar Rp 367.304 juta.

3. Pencapaian laba komoditi karet dan kelapa sawit tahun 2013 memberikan kontribusi masing-masing sebesar 6,45% dan 93,55% terhadap total laba (rugi) konsolidasi sebelum PPh.

(72)

5. Penerimaan negara dari PPh pasal dua puluh sembilan (kini) atas laba operasional tahun 2013 sebesar Rp 55.924 juta dari dividen atas pembagian laba tahun 2012 sesuai keputusan RUPS dan Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor:S-756/MBU/2013 tanggal 20 Desember 2013 sebesar Rp 311.818 juta.

6. Disamping perusahaan memperoleh keuntungan, juga memperluas lapangan kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat serta meningkatkan taraf hidup karyawan dan petani.

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan tertuang dalam strategi usaha tahun 2013 dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP). Strategi usaha 2013, yaitu:

1. Menjalin dan mengembangkan hubungan sinergi yang efektif dengan mitra strategik untuk mewujudkan peluang bisnis.

2. Melaksanakan manajemen berorientasi pasar, sensitif terhadap kecenderungan industri dan pergerakan pasar, mencermati pesaing.

3. Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan kemampulabaan serta pendapatan dan arus kas.

4. Mematuhi aturan SHE-Safety, Health dan Environment-keselamatan, kesehatan, dan lingkungan

(73)

6. Membangun budaya kerja yang kondusif dengan melaksanakan tata nilai dan paradigma baru.

7. Membangun dan mengimplementasikan manajemen sumber daya manusia berbasis kompetensi dan kinerja.

(74)
[image:74.595.75.562.120.689.2]

Tabel 2.1

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Luas Areal Tanaman

Luas Areal (Ha) Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

I. Kebun Sendiri 1. TM

a. Karet

b. Kelapa Sawit

23.792,76 75.004,00 26.823,05 76.812,25 27.213,15 76.854,85 28.610,35 83.348,08 30.083,53 91.532,07 Jumlah 98.796,76 103.635,30 104.068,00 111.958,43 121.615,60 2. TBM/TU/TK/OPT

a. Karet

b. Kelapa Sawit

14.686,93 28.070,16 13.481,98 26.618,71 8.978,50 25.832,51 8.019,63 26.041,12 6.529,16 23.086,72 Jumlah 42.757,09 40.100,69 34.811,01 34.060,75 29.615,88 3. TM TP (ATP)

a. Karet

b. Kelapa Sawit

- 5.604,33 - - - - - - - -

Jumlah 5.604,33 - - - -

Total 1+2+3 147.158,18 143.735,99 138.879,01 146.019,18 151.231,48 4. Planted Area

a. Karet

b. Kelapa Sawit

38.479,69 108.678,49 40.305.03 103.430,96 36.191,65 102.687,36 36.629,98 109.389.20 36.612,69 114.618,79 Total Planted Area 147.158,18 143.735,99 138.879,01 146.019,18 151.231,48 5. Lain-Lain 17.064,61 17.064,61 17.064,61 17.064,61 17.064,61 Total HGU PTPN III 164.222,79 160.800,60 155.943,62 163.083,79 168.296,09 II. Pengembangan Areal

a. Karet

b. Kelapa Sawit

- 3.200,00 4.000,00 5.000,00 3.000,00 8.000,00 5.000,00 10.000,00 - -

Jumlah 3.200,00 9.000,00 11.000,00 15.000,00 -

Total HGU PTPN III +

Pengembangan Areal 167.422,79 169.800,60 166.943,62 178.083,79 168.296,09 III. Kebun Plasma

TM a. Karet

b. Kelapa Sawit

9.150,80 10.403,14 9.150,80 10.403,14 9.150,80 10.403,14 9.150,80 10.403,14 9.150,80 10.403,14 Jumlah 19.553,94 19.553,94 19.553,94 19.553,94 19.553,94 Areal Lain-Lain Plasma 749,84 749,84 749,84 749,84 749,84 Total Areal Plasma 20.303,78 20.303,78 20.303,78 20.303,78 20.303,78

(75)

BAB III

ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI

KINERJA MANAJEMEN PADA PT PERKEBUNAN

NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

A. Pengertian dan Karakteristik Anggaran

Anggaran atau budget merupakan salah satu alat yang dapat digunakan

Gambar

Tabel I.1 Jadwal Survei/Observasi
Gambar 2.1  Logo PT Perkebunan Nusantara III
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PTPN III Medan
Tabel 2.1 PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
+5

Referensi

Dokumen terkait

Secara normatif, Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) adalah Pejabat Umum yang diberi wewenang untuk membuat akta-akta otentik mengenai perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas

Selain mencoba untuk menawarkan telepon seluler kepada para konsumennya, toko telepon seluler tersebut juga memberikan pelayanan yang baik dan juga menyediakan

This standard applies to land cover classification based on multispectral aerial and satellite image data produced using digital optical sensors (area or line

Formulir 1721 – I wajib disampaikan hanya pada Masa Pajak Desember. Pemotong Pajak tidak perlu menyampaikan formulir 1721-A1/A2 sebagai lampiran dari SPT Masa PPh

Administrator presensi elektronik menyampaikan rekapitulasi perhitungan pelanggaran Hari dan Jam Kerja Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) huruf (a) dan

Untuk itu adanya perubahan ini agar dapat dipahami sebagai sebuah langkah dalam penyempurnaan ataupun penyesuaian terhadap perbaikan pelaksanaan pembangunan

[r]

[r]