ABSTRAK
PENGARUH CARA BELAJAR DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS
VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh Desi Mutia Sari
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 yang dibatasi pada variabel bebas cara belajar, dan pemanfaatan sumber belajar.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 204 orang dengan sampel 135 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendakatan ex post facto dan survey. Data yang terkumpul melalui angket, diolah dengan komputer melalui program SPSS versi 16. Untuk menguji hipotesis pertama dan kedua menggunakan regresi linier sederhana. Sedangkan hipotesis ketiga menggunakan regresi linier multiple.
Berdasarkan analisis data diperoleh hasil sebagai berikut.
1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan cara belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012. Yang ditunjukkan oleh hasil uji regresi linier sederhana diperoleh r² = 0,577 pada taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan
analisis data diperoleh
t
hitung sebesar 8,149 >t
tabel sebesar 1,978, ini berartit
hitung >t
tabel.3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan cara belajar dan pemanfaatan sumber belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012. Yang ditunjukkan oleh hasil uji regresi linier multiple diperoleh R² = 0,677 pada taraf
signifikansi 0,05. Berdasarkan analisis data diperoleh
F
hitung sebesar 5,823 >F
tabel sebesar 3,064, ini berartiF
hitung >F
tabel.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan cara belajar, pemanfaatan sumber belajar dan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,dengan demikian anak menuntut adanya kompentensi pendidikan yang menjamin keberhasilan pendidikan yang pelaksanaannya di wujudkan dalam pengajaran.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki peranan penting dalam usaha mengembangkan dan membina potensi yang dimiliki siswa. Di sekolah siswa tidak hanya diberikan pelajaran ilmu pengetahuan umum tetapi juga diberikan pelajaran pengetahuan agama agar siswa menjadi individu yang intelektual, beriman dan bertaqwa.
Penyelenggaraan pendidikan tidak terlepas dari kegiatan pembelajaran, yang mana mengarah pada pencapaian tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yaitu meningkatkan mutu pendidikan agar dapat menghasilkan para perserta didik yang mempunyai kemampuan dan prestasi untuk dapat bersaing dieraglobalisai.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan dapat diupayakan oleh berbagai pihak dan dengan
berbagai cara yaitu seperti melengkapi sarana belajar, meningkatkan pemanfaatan sumber belajar sebagi penunjang proses belajar mengajar, perbaikan kurikulum dan peningkatan kwalitas para peserta didik selaku fasilitator dalam proses pembelajaran.
belajar, karena belajar memerlukan proses sedangkan hasil belajar merupakan hasil dari proses belajar itu sendiri. Salah satu keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari sejauh mana tingkat penguasaan pelajaran dan tingkat keterampilan yang telah dimiliki siswa biasanya diukur dari tingkat pencapaian hasil belajar.
Berdasarkan pada penelitian pendahuluan yang telah dilakukan pada siswa kelas VIII IPS Terpadu semester genap SMP Negeri 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011 / 2012, menunjukkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPS Terpadu belum semua memuaskan. Di bawah disajikan data Uji Blok.
Tabel 1. Nilai Uji Blok Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VIIISemester Genap SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011 / 2012
Kelas Nilai Jumlah Siswa
(Orang)
< 73 ≥ 73
VIII A 20 12 32
VIII B 19 13 32
VIII C 25 10 35
VIII D 24 12 36
VIII E 27 8 35
VIII F 24 10 34
Siswa 139 65 204
% 68,1 31,9 100
Sumber : Guru Mata Pelajaran IPS Terpadu
Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya adalah faktor internal dan faktor eksternal, seperti dikemukakan Dalyanto (2005:55-60):
1. Faktor internal siswa, meliputi:
a. Aspek fisiologis, yaitu jasmani meliputi kesehatan dan cacat tubuh.
b. Aspek fisikologis, yaitu intelegensi, sikap, cara, minat, bakat, dan motivasi. 2. Faktor eksternal siswa, meliputi:
a. Lingkungan sosial, yaitu keluarga, guru, masyarakat dan teman. b. Lingkungan non sosial, yaitu rumah dan sekolah.
Faktor pertama yang diduga mempengaruhi hasil belajar IPS Terpadu adalah cara belajar siswa yang kurang efektif. Dalam aktivitas belajar siswa memerlukan suatu metode atau teknik belajar efektif dan prktis serta mudah diterapkan, kebanyakan siswa lebih suka memanfaatkan waktu luangnya untuk bermain bersama teman - temannya hal ini akan mempengaruhi hasil yang akan dicapai. Cara belajar yang efisien dan dapat dilakukan siswa yaitu cara mengatur waktu untuk belajar, agar belajar dapat berjalan dengan baik dan berhasil, seorang siswa perlu memiliki jadwal pelajaran dan melaksanakannya dengan teratur dan disiplin. Dengan demikian siswa akan memanfaatkan waktu luangnya dengan belajar dan mengulangi bahan pelajaran yang belum begitu dikuasai agar lebih mudah untuk diingat.
memilih diam dari pada menjawab pertanyaan yang deberikan oleh guru atau siswa kurang aktif dalam memberi pertanyaan tentang pelajaran yang kurang dimengerti kepada guru mata
pelajaran.
Faktor kedua yang mempengaruhi hasil belajar adalah pemanfaatan sumber belajar. pemanfaatan sumber belajar merupakan faktor yang mempengaruhi hasil belajar secara langsung. Agar proses belajar dapat berjalan dengan lancar dan proses pembelajaran dapat mencapai keberhasilan yaitu dengan adanya sumber belajar dapat mendorong siswa untuk lebih giat dalam belajar.
Sumber belajar merupakan salah satu alat pembantu yang dapat mempermudah peserta didik juga pendidik untuk lebih memahami materi dalam proses pembelajaran di sekolah. Dalam memanfaatan sumber belajar, seorang guru mempunyai tanggung jawab membantu peserta didik dalam belajar agar belajar lebih mudah, lancar dan juga terarah. Oleh karena itu guru sangat dituntut untuk memiliki pengetahuan khusus yang berhubungan dengan sumber belajar yang dapat dimanfaatkan siswa dalam belajar, sehingga akan lebih mudah untuk mencapai hasil yang maksimal.
Berdasarkan pembahasan di atas, untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara cara belajar dan pemanfaatan sumber belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu, maka penelitian mengambil judul :
“ Pengaruh Cara Belajar Dan Pemanfaatan Sumber Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011 / 2012 .”
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Rendahnya motivasi belajar siswa kelas VIII, hal ini dikarenakan dalam proses belajar mengajar guru hanya menerapkan metode mengajar secara konvesional, guru mengajar dan siswa memperhatikan sehingga tidak ada interaksi aktif dengan siswa.
2. Banyak siswa yang masih kurang memperhatikan guru pada saat menyampaikan materi,
apabila guru bertanya siswa tidak dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
3. Banyak siswa yang tidak memiliki buku - buku penunjang yang dapat menambah wawasan siswa dalam belajar.
4. Masih banyak siswa yang tidak kosentrasi dalam belajar, sehingga siswa tidak dapat mengingat dan mengerti pelajaran yang dipelajari di sekolah.
5. Banyak siswa yang tidak memanfaatkan sumber belajar yang ada di rumah maupun yang ada di sekolah, apabila siswa di berikan tugas oleh guru siswa hanya dapat melihat pekerjaan temannya.
6. Masih kurangnya pemanfaatan buku - buku pelajaran yang dimiliki siswa kelas VIII saat mengikuti pelajaran, sehingga siswa tidak aktif dalam mengikuti pelajaran di sekolah.
7. Banyak orang tua siswa yang tidak memperhatikan anaknya ketika belajar di rumah sehingga siswa tidak termotivasi untuk belajar di rumah.
9. Guru harus memiliki kemampuan khusus yang berhubungan dengan sumber belajar yang dapat dimanfaatkan siswa dalam belajar.
10. Suasana belajar di rumah yang kurang kondusif , mengakibatkan siswa malas untuk belajar.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan indentifikasi masalah diatas, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh cara belajar (X1) , pemanfaatan sumber belajar (X2) dan
hasil belajar IPS Terpadu (Y) pada siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011 / 2012.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka masalah dalam penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 ?
2. Apakah ada pengaruh pemanfaatan sumber belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 ?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertuan untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012.
2.Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan sumber belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011 / 2012.
3. Untuk mengetahui pengaruh cara belajar dan pemanfaatan sumber belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011 / 2012 .
F. Kegunaan Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini :
1. memberi informasi tentang pengaruh cara belajar dan pemanfaatan sumber belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu Kepada guru, siswa, orang tua, dan pihak yang berkepentingan.
2. Sebagai bahan masukan bagi guru dan siswa dalam meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang lebih baik.
3. Sumbangan kepada pihak sekolah agar memberikan fasiltas belajar dan sumber belajar yang memadai bagi siswa dalam proses belajar.
Ruang lingkup penelitian ini mencakup hal – hal sebagai berikut :
1. Objek penelitian
Cara belajar,dan pemanfaatan sumber belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu.
2. Subjek penelitian
Siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandar Lampung.
3. Waktu penelitian
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR,DAN HIPOTESIS
A.Tinjauan Pustaka
1. Cara Belajar
Aktivitas belajar pada setiap siswa tidak selamanya dapat berlangsung secara wajar, kadar daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran bervariasi terhadap tingkat keberhasilan mulai dari kurang, minimal, optimal dan maksimal. Hal ini terjadi karna tidak keseimbangan antara usaha yang dilakukan untuk belajar dengan hasil yang didapat hal ini terjadi karna siswa belum mengetahui cara - cara belajar yang baik.
Menurut Hakim, (2003:7) cara belajar efisien adalah cara belajar yang memungkinkan siswa menguasai ilmu dengan mudah dan lebih cepat sesuai dengan kapasitas tenaga dan pikiran yang dikeluarkannya. Maka berdasarkan pendapat diatas bahwa cara belajar yang efisien adalah cara atau metode belajar yang ditempuh siswa lebih terarah dengan usaha – usaha tertentu untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Slameto, (2003:32) cara belajar adalah langkah atau jalan yang harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Cara belajar itu bersifat individual ( suatu cara yang tepat bagi seseorang belum tepatpula bagi orang lain ). Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang sangat lambat. Oleh karena itu, mereka sering kali harus menempuh cara yang berbeda untuk bisa memahami sebelum informasi atau pelajaran yang sama.
belajar yang kurang tepat. Cara belajar yang baik terencana dan sistematis merupakan program yang cukup pentingkarena akan membawa banyak manfaat bagi siswa dan memudahkan siswa dalam menyerap prestasi belajar selanjutnya. Cara belajar yang efisien dan dapat dilakukan siswa antara lain :
a. Cara mengatur jadwal dengan baik
Agar belajar berjalan dengan baik dan berhasil, seorang siswa perlu memiliki jadwal belajar dan melaksanakan dengan teratur dan disiplin. Cara belajar yang baik menurut Slameto (2003:83) yaitu memperhatikan waktu setiap hari, merencanakan penggunaan belajar itu dengan cara menetapkan jenis – jenis mata pelajaran dan urutan – urutan yang harus di pelajarinya, menyelidiki waktu – waktu mana yang dapat digunakan untuk belajar, dan berhematlah dengan waktu..
b. Cara membaca dan membuat catatan
Membaca besar pengaruhnya terhadap belajar. Hampir sebagian besar kegiatan belajar adalah membaca agar siswa dapat membaca dengan efesien maka di
pergunakan metode membaca, dengan menggunakan metode membaca seorang dapat mengambil isi yang tergantung dalam suatu buku. Menurut Djamarah, (2005 : 52) metode membaca dapat membuat kegiatan membaca jadi sesingkat mungkin dengan daya serap yang tinggi.
-pokok itu untuk membuat ringkasan atau kesimpulan tentang apa yang sudah dipelajari, atau menulis jawaban - jawaban pertanyaan, baik yang dibuat sendiri atau yang ada di dalam buku. Kegiatan terakhir adalah mengulang atau mengingat kembali tentang bahan yang sudah di pelajari.
Menurut Gie dalam Salam, (2004:52) kebiasaan – kebiasaan baik cara membaca buku adalah
1. Mengindahkan syrat – syrat kesehatan dalam membaca, terutama untuk kesehatan mata.
2. Menyusun rencana dengan mengatur penggunaan waktu untuk membaca.
3. Menyiapkan/menggunakan alat tulis sewaktu membaca untuk keperluan membuat tanda – tanda atau catatanmengenai apa yang dibaca.
4. Mengenai pepustakaan yang ada, berikut isinya serta rajin mengunjungi perpustakaan untuk membaca buku – buku yangb tak boleh dipinjam bawa pulang.
5. Menelaah suatu buku yang laku untuk setiap mata pelajaran secara mendalam sehingga betul – betul memahami dengan menguasai isinya.
6. Memusatkan perhatian secara penuh sewaktu membaca.
c. Mengulangi Bahan Pelajaran
Mengulangi pelajaran yang belum di kuasai besar pengaruhnya dalam belajar, maka dengan adanya pengulangan akan lebih mudah untuk diingat. Agar dapat mengulang dengan baik maka perlu disediakan waktu agar bahan yang dihafal dapat diingat selalu agar tetap tertanam dalam otak seseorang. Menghafal adalah kegiatan dalam rangka penguasaan bahan pelajaran, cara ini dapat ditempuh dengan dengan cara membuat ringkasan, kemudian untuk mengulangi bahan pelajaran cukup belajar dari ringkasan ataupun juga dapat mempelajari soal – soal yang sudah pernah di kerjakan.
1. Menyadari sepenuhnya tujuan belajar
2. Mengetahui benar - benar makna bahan yang dihafal 3. Mencurahkan perhatian sepenuhnya sewaktu menghafal
4. Menghafal secara teratur sesuai kondisi badan yang sebaik - baiknya serta daya serap terhadap bahan yang dihafal (Slameto, 2003:86).
Djamarah (2008: 64) menyatakan bahwa sebagai berikut.
“ mengulangi bahan pelajaran bisa dilakukan pada malam hari, pagi, atau sore hari.malam hari, waktu yang baik adalah selesai sholat magrib atau sekitar pukul 19.10 sehingga pukul 22.00. pada pagi hari, waktu yang disarankan adalah sekitar 04.30 hingga 06.00. pada sore hari, waktu yang baik adalah sekitar 16.10 sampai pukul 18.00. tetapi jangan lupa sepulang dari sekolah, istirahat sebentar, lalu ulangi bahan pelajaran dengan membacanya. Setelah itu dapat dilakukan istirahat atau melakukan apa saja yang bermanfaat bagi diri sndiri dan bagi masyarakat.”
d. Konsentrasi belajar
Konsentrasi besar pengaruhnya terhadap belajar. Jika seseorang mengalami kesulitan berkonsentrasi, jelas belajarnya akan sia-sia, karena hanya membuang tenaga waktu dan biaya. Seseorang yang dapat belajar dengan baik adalah orang yang dapat
berkonsentrasi. Jika kebiasaan itu mutlak perlu dimiliki setiap anakdidik yang belajar.
Bagi pelajar yang sudah bisa berkonsentrasi akan dapat belajar sebaik – baiknya kapan dan dimanapun juga. Bagi yang belum perlu mengadakan latihan – latihan, karena kemampuan berkonsentrasi adalah kunci untuk berhasilan dalam belajar. Jika kemampuan untuk konsentrasi akan menentukan hasil belajar.
e. Mengerjakan tugas
Mengerjakan tugas dapat berupa pengerjaan tes / ulangan atau ujian yang diberikan guru, tetapi juga termasuk membuat / mengerjakan latihan – latihan yang ada dalam buku – buku ataupun soal – soal buatan sendiri. Sesuai prinsip dimuka, jelas
mengerjakan tugas itu mempengaruhi hasil belajar. Agar anak didik berhasil dalam belajarnya, perlu dilakukan cara – cara belajar yang baik, seperti yang dikemukakan oleh Slameto (2003:89) adalah sebagai berikut:
a. Hindarilah belajar terlalu banyak pada saat – saat terakhir menjelang tes (semua bahan hendahnya sudah siap jauh – jauh sebelumnya).
b. Pelajarilah kembali bahan yang sudah pernah di dapat secara teratur sehari atau dua hari sebelumnya.
c. Buatlah suatu ringkasan atau garis besar tentang bahan yang sedang dipelajari kembali itu.
d. Pelajarilah juga latihan soal dan hasil tugas yang sudah pernah dikerjakan. e. Peliharalah kondisi kesehatan.
f. Konsentrasikan seluruh perhatian terhadap tugas yang akan ditempuh.
Menurut Dalyanto (2005:57) cara belajar seseorang juga mempengaruhi hasil belajarnya, belajar tanpa memperhatikan teknik dan hasil fisikologis, psikologis,dan ilmu kesehatan akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan.
2. Pemanfaatan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompentensi tertentu. Sumber belajar merupakan suatu proses yang memiliki peranan penting dalam menentukan proses belajar agar pembelajaran mengajar efektif dan efesien dalam usaha pencapaian tujuan instruksional jika melibatkan komponen proses belajar secara terencana sebab sumber belajar sebagai komponen penting dan sangat besar manfaatnya.
Menurut Degeng ( 2003 : 83) menyebutkan sumber belajar mencakup semua sumber yang mungkin dapat di pergunakan oleh si-belajar agar terjadi prilaku belajar. Sumber – sumber belajar itulah yang memungkinkan siswa berubah dari tidak tahu menjadi tahu, mendapat pengetahuan baru, sikap - sikap, dan norma tertentu.
melaksanakan proses pembelajaran di sekolah, sumber belajar meliputi, pesan, orang, bahan, alat, teknik, dalam Ahmad Rohani (2004:164 – 165).
Menurut Dirjen Dikti (1983:12) dalam Ahmad Rohani (2004:61), sumber belajar adalah segala sesuatu dan dengan mana seseorangmempelajari sesuatu.
Pendapat lain tentang sumber belajar dikemukakan oleh Edgar Dale (2001:102) menyatakan bahwa “sumber belajar adalah pengalaman -pengalaman yang pada dasarnya sangat luas, yakni seluas kehidupan yang mencakup segala sesuatu yang dapat dialami, yang dapat timbul peristiwa belajar. Maksudnya adalah perubahan tingkah laku kearah yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.”
Sadiman dalam Rohani, (2010:186) berpendapat bahwa segala macam sumber belajar yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang memungkinkan/memudahkan terjadinya proses belajar disebut sumber belajar.
Di tinjau dari asal usulnya sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu : Sumber belajar yang dirancang yakni sumber belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.contohnya yaitu buku - buku pelajaran dan modul.
Jenis sumber belajar yang kedua yaitu sumber belajar yang bermanfaat yakni sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Contohnya yaitu tenaga ahli, pemuka agama, surat kabar, siaran televisi, dan masi bnyak yang
lainnya. Oleh karena itu guru dituntut untu kreatif dalam menciptakan sumber belajar berupa media yang dapat digunakan oleh siswa dalam memahami materi pembelajaran.
belajar mengajar. “secara umum, proses belajar mengajar dengan mengaplikasi media yang ada adalah upaya pengembangan kurikulum dengan mengikutsertakan segala fasilitas sebagai sumber belajar.” (Lily Barlia, 2002:2)
Sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran, contohnya: pejabat pemerintah, tenaga ahli, pemuka agama, olah ragawan, kebun binatang, waduk, museum, film, sawah, terminal, surat kabar, siaran televise, dan masih banyak yang lainnya. Jadi begitu banyaknya sumber belajar yang ada dan semua itu dapat dimanfaatkan untuk keperluan belajar. http:// www.e-sumber belajar.com.
Hal yang perlu diperhatikan dalam memanfaatakan sumber - sumber belajar adalah terjadinya kegiatan belajar pada siswa, maka siswa akan aktif melakukan interaksi dengan berbagai sumber belajar. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar hanya mungkin terjadi jika interaksi antara siswa dengan sumber - sumber belajar. Oleh karena itu seorang guru dituntut untuk kreatif dalam menciptakan sumber belajar berupa media yang dapat digunakan siswa dalam memahami materi pelajaran.
Menurut Edger Dale (2001:102) menyatakan bahwa “sumber belajar adalah pengalaman – pengalaman yang pada dasarnya luas, yakni seluas kehidupan yang mencakup segala sesuatu yang dapat dialami, yang dapat menimbulkan peristiwa belajar, maksudnya adanya peristiwa berubahnya tingkah laku kearah yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.”
bagi siswa.Tanpa adanya sumber belajar proses belajar mengajar tidak mungkin akan berlangsung dengan baik.
Keberhasilan kegiatan pembelajaran ditentukan dari, keaktifan siswa dan guru tersebut dalam menggunakan sumber belajar yang baik. Semakain baik sumber belajar itu, maka tujuan pembelajaran yang diharapkan akan lebih cepat tercapai.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar siswa adalah tingkat kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran selama kurun waktu tertentu. Tingkat keberhasilan dalam pencapaian tujuan tergantung dari bagaimna pelaksanaan atau proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Dengan demikian apabila seorang siswa dalam mengikuti pembelajaran baik maka akan
mendapatkan hasil yang baik. Dengan berakhirnya proses belajaran, maka siswa memperoleh hasil belajar.
Menurut Sudjana (2001:22) mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar sering diwujudkan dalam bentuk perubahan perilaku dan perubahan pribadi seseoran setelah proses pembelajaran berlangsung. Hasil belajar dibedakan menjadi tiga macam yaitu; (1) keterampilan dan kebiasan,(2) pengetahuan dan
pengertian,dan (3) sikap dan cita-cita.
Menurut Dimiyanti dan Mujiono (2006 : 2 ) menyatakan bahwa : “ hasil belajar
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2007:102), hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan – kecakapan pontensial ataukapasitas yang dimiliki seseorang. Sedangkan menurut Dimyanti dan mujiono (2006:3), hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar tindak mengajar.
Menurut Sudjana (2008: 15) hasil belajar merupakan kemampuan - kemampuan yang dimilki siswa setalah ia menerima pengalaman belajarnya.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, bahwa hasil belajar adalah hasil dari usaha belajar seseorang yang ditandai dengan adanya proses perubahan sesuatu menjadi lebih baik yang ditanyakan dalam ukuran dan data hasil. Perubahan tersebut terjadi didalam diri seseorang berlangsung secara berkeseinambungan dan komplek.
Menurut Gagne dalam Dimyanti danMujiono (2006: 10 – 11), belajar terdiri dari 3 komponen, yaitu kondisi eksternal, kondisi internal dan hasil belajar. Komponen tersebut berupa:
a. Belajar merupakan interaksi antara keadaan internal dan proses kognitif siswa. b. Proses kognitif tersebut menghasilkan suatu hasil. hasil belajar yang dimaksud
merupakan tingkat kemampuan siswa dalam pembelajaran yang dapat dinperoleh melalui proses evaluasi, hasil belajar merupakan pernyataan dalam bentuk angka dan tingkah laku.
c. Hasil belajar dapat dibedakan menjadi dampak pengajaran dan dampak pengiringan. Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur, seperti tertuang dalam angka rapor, dan angka ijazah. Dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan di bidang lain yang merupakan suatu transper belajar.
4. Pengaruh Cara Belajar dan Pemanfaatan Sumber belajar Terhadap Hasil Belajar
IPS Terpadu
Slameto (2003:54) mengemukakan faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut.
1. Faktor intern siswa, meliputi:
a. Faktor jasmaniah, yaitukesehatan dan cacat tubuh.
b. Faktor fisikologi, yaitu intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan persiapan.
c. Faktor kelelahan, yaitu kelelahan jasmani maupun rohani. 2. Faktor eksteren siswa, meliputi:
a. Faktor keluarga, yaitu cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang rumah, suasana rumah, dan latar belakang kebudayaan.
b. Faktor sekolah, yaitu metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah,
standaraturan diantara aturan, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. c. Faktor masyarakat, yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman
bergaul, dan dan bentuk kehidupan masyrakat.
Cara belajar seseorang juga mempengaruhi hasil belajar. Cara yang dilakukan oleh siswa untuk menguasai ilmu dengan lebih mudah dan lebih cepat sesuai dengan kapasitas tenaga dan pikiran yang dikeluarkan sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal. Seperti menurut Dalyono (2005:57), cara belajar seseorang mempengaruhi pencapaian hasil belajar.
Sedangkan menurut Slameto (2003:2) belajar adalah merupakan usaha yang dilakukan
sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Mernurut Dalyanto (2005:55-60) faktor – faktor yang mempengaruhi belajar, berhasil atau tidaknya sesorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu berasal dari orang yang berlajar dan ada pula dari luar dirinya. Berikut ini dimkemukakan faktor – faktor yang menentukan pencapaian hasil belajar.
sesuai dengan pendapat Burton dalam Hamlik (2001:31) bahwa hasil – hasil belajar adalah pola - pola perbuatan, nilai - nilai, pengertian - pengertian, sikap - sikap, apresiasi, abilitas, dan keterampilan.
Menurut Dalyanto (2005:55) mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa yaitu sebagai berikut.
1.Faktor internal ( berasal dari dalam diri) meliputin: a.Kesehatan
b.Intelegensi dan bakat c.Minat dan motivasi d.Cara belajar
2.Faktor eksternal (yang berasal dari luar diri), meliputi: a.Keluarga
b.Sekolah c.Masyarakat eLingkungan skitar
Berdasarkan pendapat tersebut, disebutkan bahwa yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa itu bermacam - macam baik dari dalam diri siswa yang meliputi aspek kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan maotivasi maupun cara belajar siswa ataupun faktor yang berasal dari luar diri siswa yang meliputi lingkungan sosial maupun
lingkungan non sosial.
B. Penelitian yang Relevan
Nama Judul Skripsi Hasil Penelitian
1. Andi selviana (2011)
Pengaruh Minat Baca,
Pemanfaatan Sumber Belajar Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010 / 2011.
Lampung semester ganjil Tahun ajaran 2010 / 2011. Hal ini ditunjukan dengan
F
hitung>F
tabelyaitu 31,244 >2,671 yang berarti prestasi belajar IPS Terpadu di pengaruhi oleh minat baca,pemanfaatan sumber belajar dan lingkungan belajar.
2. Marlina
(2009)
Pengaruh Lingkungan Belajar Di Sekolah Dan Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMK ARJUNA Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2008 / 2009.
Ada pengaruh lingkungan belajar di sekolah dan cara belajar terhadap hasil belajar ekonomi, hal ini ditunjukkan dengan
F
hitung >F
tabel yaitu28,446>3,145yang berarti hasil belajar ekonomi dipengaruhi oleh lingkungan belajar dan cara belajar
3. Tamrin Jaya (2010)
Pengaruh Minat Baca,
Pemanfaatan Fasilitas Belajar Dan Sumber Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri13 Bandar Lampung Tahun Pelajara 2009/2010.
- Ada pengaruh minat baca, pemanfaatan fasilitas belajar dan sumber belajar terhadap prestasi belajar IPS Terpadu, hal ini
ditunjukkan dengan uji F bahwa F hitung> F tabel yaitu 51,913 >2,864 yang berarti prestasi belajar IPS Terpadu dipengaruhi oleh minat baca,
C. Kerangka Pikir
Keberhasilan dalam belajar dapat dilihat dari tinggi rendahnya hasil belajar siswa. Tujuan yang diharapkan dalam proses belajar adalah selain memperoleh pengetahuan yang bertambah dan perubahan tingkah laku yang baik juga dituntut untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal.
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar, faktor -faktor tersebut timbul dari dalam dan luar diri siswa itu sendiri. Faktor - faktor tersebut bila di fungsikan sebagaimana mestinya maka akan menjadi faktor – faktor yang dapat meningkatkan hasil belajar.
Faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar adalah pemanfaatan sumber belajar di sekolah mau di rumah. Pemanfaatan sumber belajar jauh lebih penting dimana pemahaman tentang keterbatasan dan kelebihan baik sumber belajar yang berupa guru, maupu sumber belajar lain di luar guru. Meliputi pemahaman disertai dengan komitmen memberikan yang terbaik kepada peserta didik, maka seorang guru akan membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang terintegrasi dimana fungsi atau peran dirinya tidak lagi terlalu dominan dalam kegitan pembelajaran tetapi sebagian telah dilimpahkan pada sumber belajar lain di luar dirinya. Jika kegiatan pembelajaran akan dirasakan peserta didik sebagai kegiatan pembelajaran akan di rasakan peserta didik sebagai kegiatan yang menyenangkan.
Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka pikir pada penelitian ini digambarkan sebagai berikut :
Cara Belajar (X1)
Pemanfaatan Sumber Belajar
(X2)
Gambar 1. Gambar diatas menunjukan bahwa diduga pengaruh cara belajar (X1), dan pemanfaatan sumber belajar (X2) terhadap hasil belajar (Y).
D. Hipotesis
Menurut Sudjana (2002:121), hipotesis merupakan jwaban sementara terhadap hasil rumusan masalah dalam penelitian. Berdasarkan kerangka piker yang diuraikan diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah
1. Ada pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012.
2. Ada pengaruh pemanfaatan sumber belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012.
3. Ada pengaruh cara belajar dan pemanfaatan sumber belajar terhadap hasilbelajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 5 Bandar Lamppung tahun pelajara 2011/2012.
III. METODELOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post fakto dan
survey. Penelitian ex post factoadalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti pristiwa
yang telah terjadi dan kemudian menurun kebelakang untuk mengetahui faktor - faktor yang
dapat menimbulkan kegiatan tersebut (Sugiyono, 2010:33).
Penelitian ini tergolong sebagai penelitian deskriptif verifikatip. Penelitian deskriptif adalah
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri. Baik satu variabel atau
nlebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau mengehubungkan dengan variabel yang
lain. Verifikatip yaitu untuk menentukan tingkat pengaruh variabel - variabel dalam suatu
populasi.
Berdasarkan data yang dianalisis, penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif, yaitu
penelitian yang datanya berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono,
2008:13).
B. Populasi dan Sampel
Populasi digunakan untuk menyebutkan seluruh elemen / anggota dari suatu wilayah yang
menjadi sasaran penelitian atau merupakan keseluruhan dari objek penelitian. Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karekteristik
tertentu yang diterapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2004:72).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII IPS Terpadu semester genap SMP
Negeri 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011 / 2012 sebanyak 6 kelas dengan jumlah siswa
204 siswa
Tabel2. Jumlah Siswa Kelas VIII IPS Terpadu Semester Genap SMP Negeri 5Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011 / 2012.
Kelas Siswa Jumlah Siswa
Laki – laki Perempuan
VIII A 14 18 32
VIII B 10 22 32
VIII C 18 17 35
VIII D 19 17 36
VIII E 15 20 35
VIII F 17 17 34
Jumlah 93 111 204
Sumber : TU SMP Negeri 5 Bandar Lampung
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
(Sugiyono, 2004:73). Dalam penelitian ini penentuan besarnya sampel yang diambil dihitung
berdasarkan rumus T. Yamane yaitu:
n
=
( )Keterangan
n= jumlah sampel N= jumlah populasi
d²= Tingkat signifikansi
Berdasarkan rumus diatas maka dapat dihitung jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu:
n =
( , )²=
,= 135,10
= dibulatkan menjadi 135 siswaSelanjutnya untuk menentukan besarnya sampel dari masing - masing kelas dilakukan secara
proprotional random sampling, dengan memakai rumusan alokasi proposional sebagai berikut.
jumlah sampel tiap kelas = x jumlah siswa tiap kelas
Tabel 3. Perhitungan proporsi sampel setiap kelas
VIII E N = (135/204)*35 = 23,16 23 VIII F N = (135/204)* 34 = 22,5 23
JUMLAH 135
Penentuan siswa yang dijadikan sampel tiap kelas dilakukan dengan cara undian. Cara undian
merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan dalam menarik sampel yang menggunakan
simple random sampling.Smple random sampling merupakan salah satu teknik pengambilan
sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel (sugiyono, 2004:74).
C. Variabel Penelitian
Penelitian ini terdapat dua jenisvariable, yaitu variable bebas (independen) dan variable terikat
(dependen). Variable yang mempengaruhi atau menjadi sebab pengaruhnya atau timbulnya
variable terikat, sedangkan variable terikat adalah variable yang mempengaruhi atau menjadi
yang akibat, karena adanya variable bebas (Sugiyono, 2008:33).
Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu variabel Independen dan variable Dependen.
1. Variabel Independen atau Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel bebas adalah Cara Belajar (X1), dan pemanfaatan Sumber Belajar (X2).
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel terikat adalah hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandar
Lampung.
D. Definisi Konseptual Variabel dan Definisi Oprasional Variabel
1. Definisi Konseptual Variabel
Menurur Sugiyono (2009:60), “ varibel penelitian adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang
di tetapkan oleh penelitian untuk dipelajari sehingga di peroleh informasi tentang hal tersebu,
kemudian ditarik kesimpulannya.” Variabel dalam penelitian ini terdiri dua variabel bebas dan
satu variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah cara belajar dan sumber belajar.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar.
a. Cara belajar adalah langkah atau jalan yang harus dilalui dalam belajar untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.
b. Pemanfaatan sumber belajar adalah penggunaan berbagai sumber belajar yang dimiliki dalam
belajar.
c. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa stelah belajar, yang wujudnya
berupa kemampuan kognitif, efektif dan psikomotor.
2. Definisi Operasional Variabel
Untuk memudahkan pengumpulan data agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam mendefinisikan
Definisi Operasional adalah pendefinisian secara operasional suatu konsep sehingga dapat
diukur, dicapai dengan melihat pada dimensi tingkah laku atau property yang ditunjukan oleh
konsep, Definisi Operasional dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas dan satu
variabel terikat.
1. Cara Belajar (X1)
Cara belajar efisien adalah cara belajar yang memungkinkan siswa menguasai ilmu dengan
mudah dan lebih cepat sesuai dengan kapasitas tenaga dan pikiran yang dikeluarkannya. (Hakim
2003:7).
2. Pemanfaatan Sumber Belajar (X2).
Sumber belajar adalah suatu alat pembantu yang dapat mempermudah para peserta didik juga
pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran di sekolah, sumber belajar meliputi: pesan,
orang, bahan, alat, teknik, dan latar (Ahmad Rohani, 2004:164-165).
3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah pencapaian yang dioperoleh peserta didik melalui kegiatan belajar dan untuk
[image:32.612.65.370.608.737.2]mengukurnya dilakukan dengan evaluasi atau penelitian (Anas Sudijono, 2005:28).
Tabel 4. Variabel, Indikator, Sub Indikator dan Skala
Variable Indikator Sub indikator Skala Cara
belajar(X1)
1. Cara mengatur waktu belajar
- Waktu atau saat Belajar
- Kedisiplinan dalam
melaksanakan jadwal belajar
2. Cara membaca Buku 3. Cara mengulangi bahan pelajaran 4.konsentrasi belajar 5.Mengerja kan tugas
- Metode yang digunakan saat membaca
-Mengulangi bahan pelajaran di rumah -Usaha perbaikan dari hasil belajar yang diperoleh
- Kemampuan siswa untuk berkonsentrasi dalam belajar
- Usaha yang dilakukan pada saat menyelesaikan tugas Pemanfaatan sumber belajar(X2)
- pesan
- orang
- bahan
- teknik
- Tersedianya bidang sudi IPS
- Mengundang Pembicara, tokoh Masyarakat -Tersedianya buku Teks - Tersedianya Majalah -Tersedianya tape Recorder -Tersedianya OHP
- Studi lapangan - Pembelajaran Kelompok
- latar
- Diskusi -Metode
bertanya
- Menggunakan Lingkungan sebagai sumber belajar - Memanfaatkan perpustakaan
- Mengunjungi Peninggalan Sejarah - Mengunjungi Museum
Hasil belajar
(Y) Hasil Ujian siswa kelas VIII IPS Terpadu
Hasil Uji Blok Semester ganjil pada mata pelajaran IPS
Interval
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Obsevasi adalah untuk memperoleh data tentang keadaan sekolah, belajar mengajar serta gejala –
gejala atau fenomena yang terjadi pada subjek penelitian mengenai objek yang akan diteliti.
2. Angket / kuisioner
Menurut Sugiyono. (2004:135) angket atau kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang
responden untuk dijawab. Angket ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang cara belajar
siswa dan sumber belajar di sekolah.
3. Dokumentasi
Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mengambil data tentang hasil belajar IPS Terpadu
siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 5 Bandar Lampung.
F. Uji Penyusunan Instrumen
1. Uji Validasi
Validasi adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat - tingkat ke validan suatu instrumen.
Untuk mengukur tingkat kevalitan instrumen digunakan rumus korelasi product moment sebagai
beriku
r
xy = ∑ (∑ )(∑ ){ ∑ (∑ )²}{ ∑ (∑ )²}
Keterangan:
r
XY= koefisien korelasi antara variable X dan Y n = jumlah sampel yang ditelitiX = skor total X Y = skor total Y (Arikunto, 2002:146)
Dengan criteria pengujian jika rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 0,05 maka alat ukur
tersebutvalid, begitu pula sebaliknya juga harga rhitung > rtabel maka alat ukur tidak valid. (Riduwan
Tabel 5. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X1
No rhitung rtabel Kesimpulan keterangan
Kriteria yang digunakan adalah jika
r
hitung>r
tabel, maka soal tersebut valid dan sebaliknya.Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 2 soal yang tidak valid dan dalam penelitian ini soal
tersebut tetap digunakan dengan perbaikan soal. Dengan demikian, angket yang digunakan
[image:37.612.69.458.331.678.2]dalam penelitian ini berjumlah 20 soal.
Tabel 6. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X2
No rhitung rtabel Kesimpulan keterangan
Kriteria yang digunakan adalah jika
r
hitung>r
tabel, maka soal tersebut valid dan sebaliknya.Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 3 soal yang tidak valid dan dalam penelitian ini soal
tersebut tetap digunakan dengan perbaikan soal. Dengan demikian, angket yang digunakan
dalam penelitian ini berjumlah 20 soal.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas digunakan untuk menunjukankan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau
diandalkan dalam penelitian. Dalam penelitian ini uji reabilitas menggunakan rumus Alpha,
yaitu:
r
11=
( ) = 1 −
∑
Keterangan :
r
11= nilai reabilitas k = jumlah item∑
s
i= jumlah varian skor tiap – tiap itemS
t = varians totalkriteria uji reliabiltas dengan rumus alpha adalah
r
hitung>r
table dengan dk = N – 1 maka alat ukurtersebut riliabel dan sebaiknya, jika
r
hitung<r
table maka alat ukur tidak reliable (Riduwan,2004:125). Jika instrument itu valid, maka dilihat ke
riteria penafsiran indeks kolerasinya sebagai berikut:
antara 0,600 sampai dengan 0,799 = tinggi
antara 0,400 sampai dengan 0,599 = cukup
antara 0,200 sampai dengan 0,399 = rendah
antara 0,000 sampai dengan 1,199 = sangat rendah (Riduwan, 2004:110).
Berikut ini disajikan tabel hasil uji reabilitas angket pada 20 responden dengan 20 item
[image:39.612.70.199.382.452.2]pertanyaan.
Tabel 7. Hasil Analisis Uji Coba Reabilitas Angket Utuk VariabelX1
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items .856 20
Sumber : Pengolahan Data Tahun 2012
Berdasarkan informasi diatas menunjukan bahwa harga koefisien alpha hitung untuk variabel
cara belajar (X1) > 0,444, maka dapat disimpulkan bahwa angket atau alat pengukur data
tersebut bersifat reliable. Dengan demikian, semua pernyatan untuk variabelX1dapat digunakan
untuk mengumpulkan data yang diperlukan.
Berikut ini disajikan tabel hasil uji reabilitas angket pada 20 responden dengan 20 item
pertanyaan.
Tabel 8. Hasil Analisis Uji Coba Reabilitas Angket Utuk VariabelX2
Cronbach's
Alpha N of Items .899 20
Sumber : Pengolahan Data Tahun 2012
Berdasarkan informasi diatas menunjukan bahwa harga koefisien alpha hitung untuk variabel
pemanfaatan sumber belajar (X2) > 0,444, maka dapat disimpulkan bahwa angket atau alat
pengukur data tersebut bersifat reliable. Dengan demikian, semua pernyatan untuk
variabelX1dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan.
G. Uji Persyaratan Statistik Parametrik
Untuk menggunakan alat analisis statistik parametrik selain diperlukan data yang interval dan
rasio juga harus diperlukan persyaratan uji normalitas dan homogenitas.
1. Uji Normalitas
Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan statistik parametrik yaitu uji
normalitas data populasi. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen yang
digunakan sebagai alat pengumpul data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas
distribusi data populasi dilakukan dengan menggunakan ststistik Kolmogorov-Smirnov.
Alat uji ini biasa disebut dengan uji K-S.
Untuk menguji normalitas distribusi data populasi diajukan hipotesis sebagai berikut.
Ho : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Ha : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Menggunakan nilai Asymp. Sig. (2-tailed). Apabila menggunakan ukuran ini maka harus
dibandingkan dengan tingkat alpha yang ditetapkan sebelumnya. Karena α yang ditetapkan
sebesar 0,05 (5 %), tidak maka kriteria pengujian yaitu.
1. Tolak Ho apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 berarti sampel normal.
2. Terima Ho apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 berarti distribusi sampel adalah normal
(Sudarmanto, 2005: 105-108).
2. Uji Homogenitas
Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan statistik parametrik yaitu uji
homogenitas. Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data sampel yang
diperoleh berasal dari populasi yang bervarians homogen atau tidak. Untuk melakukan pengujian
homogenitas populasi diperlukan hipotesis sebagai berikut.
Ho : Data populasi bervarians homogen
Ha : Data populasi tidak bervarians homogen
Kriteria pengujian sebagai berikut.
Menggunakan nilai significancy. Apabila menggunakan ukuran ini harus dibandingkan dengan
tingkat alpha yang ditentukan sebelumnya. Karena α yang ditetapkan sebesar 0,05 (5 %), maka
kriterianya yaitu.
1. Terima Ho apabila nilai significancy> 0,05
H. Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda (Uji Asumsi Klasik)
1. Uji Kelinieran Regresi
Uji kelinieran regresi dilakukan untuk mengetahui apakah pola regresi bentuknya linier atau
tidak. Menurut Hadi (2004: 2) mengemukakan bahwa uji ini dimaksudkan untuk mengetahui
linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji kelinieran regresi linier
multiple dengan menggunakan statistik F dengan rumus :
F = G S
TC S
2 2
Keterangan:
S2TC = Varian Tuna Cocok S2G = Varian Galat
Kriteria pengujian :
1. Menggunakan koefisien signifikansi (Sig). dengan cara membandingkan nilai Sig. dari
Deviation from linearity pada tabel ANOVA dengan α = 0,05 dengan kriteria ” Apabila nilai
Sig. pada Deviation from linearity> α maka H0 diterima. Sebaliknya H0 tidak diterima.
2. Menggunakan harga koefisien F pada baris Deviation from linearity atau F Tuna Cocok
(TC) pada tabel ANOVA dibandingkan dengan Ftabel. Kriteria pengujiannya adalah H0
diterima apabila Fhitung ≤ Ftabel dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = k – 2. Sebaliknya
Untuk mencari F hitung digunakan tabel ANOVA (Analisis Varians) sebagai berikut.
Tabel 9. Tabel Analisis Varians Anova
Sumber DK JK KT F keterangan
Total 1 N
Y
2Koefisien(a) Regresi(a/b) Residu 1 1 n-2 JK(a) JKReg(b/a) JK (S) JK(a)
S2reg=JK b/a) S2sis=
2 ) ( n s
JK SS2regsis 2 Untuk menguji keberartian hipotesis Tuna cocok Galat/Error k-2 n-k JK (TC) JK (G)
S2TC
2 ) ( K TC JK
S2G =
k n E JK )
( S E
TC S
2
2 Untuk menguji kelinearan regresi
Keterangan:
JK (a) =
n Y 2
JK (b/a) =
XY
Xn
Yb
JK (G) =
1 2 2 n Y YJK (T) = JK (a) – JK (b/a) JK (T) = 2
JK (TC) = JK (S) – JK (G) S2reg= Varians Regresi
S2sis = Varians Sisa
n = Banyaknya Responden
Kriteria pengujian
1. Jika Fhitung ≤ Ftabel (1 – α) (k – 2, n – k ) maka regresi adalah linier dan sebaliknya jika Fhitng
≥ F (1 – α) (k – 2, n – k) maka regresi adalah tidak linier.
2. Untuk distribusi F yang digunakan diambil dk pembilang = (k –2) dan dk penyebut = (n – k)
2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas merupakan bentuk pengujian untuk asumsi untuk membuktikan ada
tidaknya hubungan yang linear antara variabel bebas satu dengan variabel bebas yang lainnya.
Dalam analisis regresi linear berganda, maka akan terdapat dua atau lebih variabel bebas yang
diduga akan mempengaruhi variabel terikatnya. Pendugaan tersebut akan dapat
dipertanggungjawabkan apabila tidak terjadi adanya hubungan yang linear (multikolinearitas) di
antara varaibel-variabel independen. Adanya hubungan yang linear antar variabel bebasnya akan
menimbulkan kesulitan dalam memisahkan pengaruh masing-masing variabel bebasnya terhadap
variabel terikatnya.
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di
antara variabel independen. Jika terjadi hubungan yang linier (multikolinieritas) maka akan
mengakibatkan (Sudarmanto, 2005: 137):
1. Tingkat ketelitian koefisien regresi sebagai penduga sangat rendah, dengan demikian menjadi kurang akurat.
2. Koefisien regresi serta ragamnya akan bersifat tidak stabil, sehingga adanya sedikit perubahan pada data akan mengakibatkan ragamnya berubah sangat berarti.
3. Tidak dapat memisahkan pengaruh tiap-tiap variabel independen secara individu terhadap variabel dependen.
Metode uji multikolinearitas yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu :
1. Menggunakan koefisien signifikansi dan kemudian membandingkan dengan tingkat alpha.
2. Menggunakan harga koefisien Pearson Correlation dengan penentuan harga koefisien
r = } ) ( }{ ) ( { ) )( ( . 2 2 2
2 X n Y Y
X n Y X XY n Keterangan :
r = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y X = Skor butir soal
Y = Skor total
n = Jumlah sampel (Arikunto, 2007: 72).
Rumusan hipotesis yaitu:
H0 : tidak terdapat hubungan antarvariabel independen.
Hi : terdapat hubungan antar variabel independen.
Kriteria pengujian sebagai berikut.
1. Apabila koefisien signifikansi < α maka terjadi multikolinearitasdi antara variabel
independennya.
2. Apabila rhitung< rtabel dengan dk = n dan α = 0,05 maka H0 ditolak sebaliknya jika rhitung> rtabel
maka H0 diterima.
3. Uji Autokorelasi
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi di antara data pengamatan
atau tidak. Adanya autokorelasi dapat mengakibatkan penaksir mempunyai varians minimum
(Gujarati dalam Sudarmanto, 2005: 142 - 143). Metode uji autokorelasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah statistik d Durbin- Waston.
Tahap-tahap pengujian dengan uji Durbin- Waston sebagai berikut. xy
a. Carilah nilai-nilai residu dengan OLS (Ordinary Least Square) dari persamaan yang akan
diuji dan hitung statistik d dengan menggunakan persamaan
t t
t t
t u u
u
d 2 2 1 2
1 /
b. Menentukan ukuran sampel dan jumlah variabel independen kemudian lihat Tabel Statistik
Durbin-Waston untuk mendapatkan nilai-nilai kritis d yaitu nilai Durbin-Waston Upper, du
dan nilai Durbin-Waston, dl
c. Dengan menggunakan terlebih dahulu Hipotesis Nol bahwa tidak ada otokorelasi positif dan
Hipotesis Alternatif:
Ho : ρ< 0 (tidak ada autokorelasi positif)
Ha : ρ< 0 (ada autokorelasi positif)
Dalam keadaan tertentu, terutama untuk mrnguji persamaan beda pertama, uji d dua sisi akan
lebih tepat. Langkah-langkah 1 dan 2 persis sama di atas sedangkan langkah 3 adalah menyusun
hipotesis nol bahwa tidak ada otokorelasi.
Ho : ρ = 0
Ho : ρ = 0
Rumus hipotesis yaitu :
Ho: tidak terjadi adanya autokorelasi diantara data pengamatan.
H1 : terjadi adanya autokorelasi diantara data pengamatan.
Kriteria pengujian:
Apabila nilai statistik Durbin-Waston berada diantara angka 2 atau mendekati angka 2 dapat
dinyatakan data pengamatan tersebut tidak memiliki otokorelasi (Rietveld dan Sunarianto dalam
4. Heteroskedastisitas
Uji asumsi heteroskedastisitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variasi residual absolut
sama atau tidak sama untuk semua pengamatan. Apabila asumsi tidak terjadinya
heteroskedastisitas ini tidak terpenuhi, maka penaksir menjadi tidak lagi efisien baik dalam
sampel kecil maupun besar (Gujarati dalam Sudarmanto, 2005:148) dan estimasi koefisien dapat
dikatakan menjadi kurang akurat (Rietveld dan Sunaryanto dalam Sudarmanto, 2005: 148).
Pengujian rank korelasi spearman (spearman’s rank correlation test) Koefisien korelasi rank dari
spearman didefinisikan sebagai berikut :
Keterangan:
rs = koefisien korelasi spearman
di = perbedaan dalam rank yang diberikan kepada dua karakteristik yang berbeda dari individu atau fenomena ke i.
N = banyaknya individu atau fenomena yang diberi rank.
Di mana nilai rs adalah -1 ≤ r ≤ 1.
Kriteria pengujiansebagai berikut.
Jika nilai t yang dihitung melebihi nilai tkritis, kita bisa menerima hipotesis adanya
heteroskedastisitas, kalau tidak kita bisa menolaknya. Jika model regresi meliputi lebih dari satu
variabel X, rs dapat dihitung antara ei dan tiap variabel X secara terpisah dan dapat diuji untuk
tingkat penting secara statistik dengan pengujian t (Gujarati, 2000: 177).
Rumusan hipotesis:
H0 = Tidak ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan dan nilai mutlak
dari residual.
Ha = Ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan dan nilai mutlak dari
residual.
1 61 2 2
N N
d
r i
I. Pengujian Hipotesis
Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan juga untuk
mengukur keeratan hubungan antara X dan Y digunakan analisis regresi. Uji hipotesis dalam
penelitian ini akan dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Regresi Linier Sederhana
Untuk pengujian hipotesis pertama, kedua, dan ketiga penulis menggunakan rumus regresi linier
sederhana yaitu:
x
b a Yˆ
Untuk mengetahui nilai a dan b dicari dengan rumus:
a = Yˆ -bx
a =
X X n. XY X X Y 2 2b = 2
2X X n. Y X XY n
keterangan:Ỷ = Nilai yang diprediksikan a = Konstanta atau bila harga X = 0 b = Koefisien regresi
X = Nilai variabel independen ( 1, 2, 3) (Sugiyono, 2010: 188).
Selanjutnya untuk uji signifikansi digunakan uji t dengan rumus:
Dengan kriteria uji adalah,“Tolak Ho dengan alternative Ha diterima jika thitung >Ttabel dengan taraf
signifikan 0,05 dan dk n-2” (Sugiyono, 2010: 184).
2. Regresi Linier Multiple
Regresi linier multipel adalah suatu model untuk menganalisis pengaruh variabel bebas (X)
terhadap variabel terikat (Y), untuk menguji hipotesis ketiga variabel tersebut, digunakan model
regresi linier multipel yaitu:
3 3 2 2 1
1
x
b
x
b
x
b
a
Yˆ
keterangan:
a = Konstanta b1- b
3 = Koefisien arah regresi X1- X3 = Variabel bebas
= Variabel terikat
b1 =
2
2 1 3 3 2 2 2 1 3 2 2 1 1 2 2 3 X X X X X X X Y X X
Yb2 =
2
2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 X X X X X X Y X X X Y
(Sugiyono,2009 :204)Dilanjutkan dengan uji signifikansi koefisien korelasi ganda (uji F), dengan rumus:
JKreg dicari dengan rumus:
= + + … . +
Keterangan:
JKreg = Jumlah kuadrat regresi JKres = Jumlah kuadrat residu k = Jumlah variabel bebas n = Jumlah sampel
Kriteria pengujian hipotesis adalah tolak Ho jika Fhitung >Ftabel dan jika Ftabel> Fhitung dan terima
Ho, dengan dk pembilang = K dan dk penyebut = n – k – 1 dengan α = 0,05. Sebaliknya diterima
jika Fhitung < Ftabel.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Ada pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII
semester genap SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.
2. Ada pengaruh pemanfaatan sumber belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu
siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran
2011/2012.
3. Ada pengaruh antara cara belajar dan pemanfaatan sumber belajar terhadap hasil
belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 5 Bandar
Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tetang pengaruh cara belajar dan pemanfaatan sumber
2
Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012, maka mengemukakan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Siswa sebagai peserta didik, hendaknya dapat mengetahui cara belajar yang baik
dan efektif. Karena dengan cara belajar yang baik dan efektif, maka siswa akan
mendapatkan prestasi belajar yang baik dalam proses pembelajaran di sekolah.
Sebaliknya, jika siswa tidak mengetahui cara belajar yang baik dan efektif maka
siswa akan gagal atau tidak akan mendapat hasil belajar yang maksimal.
2. Dengan sumber belajar yang cukup lengkap, hendaknya siswa dan guru dapat
mengoptimalkan pemanfaatan sarana belajar tersebut dengan baik, agar
penggunaanya dapat membantu proses belajar mengajar dan dapat meningkatkan
hasil belajar.
3. Hasil belajar tidak hanya dipengaruhi oleh cara belajar dan pemanfaatan sumber
belajar, tetapin juga dipengaruhi oleh faktor – faktor lainnya. Oleh karena itu
kepada peneliti selanjutnya di harapkan meneliti dan mengkaji faktor – faktor
PENGARUH CARA BELAJAR DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS
VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
(Skripsi)
Oleh:
Desi Mutia Sari
(0853031008)
Pembimbing 1 : Drs. I Komang Winatha, M.Si Pembimbing I1 : Drs. Hi. Nurdin, M.Si
Pembahas : Drs. Yon Rizal, M.Si
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ABSTRAK
HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN RIWAYAT HIDUP
PERSEMBAHAN MOTTO
SANWACANA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Identifikasi Masalah ... 5
C.Pembatasan Masalah ... 7
D.Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Kegunaan Penelitian ... 8
G.Ruang Lingkup Penelitian ... 9
II.TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A.Tinjauan Pustaka ... 10
1. Cara Belajar ... 10
2. Pemanfaatan Sumber belajar………..16
3. Hasil Belajar ………..20
4. Pengaruh Cara Belajar dan Sumber belajar Terhadap Hasil Belajar IPS………..21
B. Penelitian yang Relevan ... 24
D. Hipotesis ... 27
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 28
B. Populasi dan Sampel ... 29
1. Populasi ... 29
2. Sample ... 30
C. Variabel Penelitian ... 31
1. Variabel Bebas ... 32
2. Variabel Terikat ... 32
D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel ... 32
a. Definisi Konseptual ... 32
b. Definisi Operasional ... 33
E. Teknik Pengumpulan Data ... 36
F. Uji Persyaratan Instrumen ... 37
1. Uji Validitas Angket ... 37
2. Uji Reliabilitas Angket ... 40
G. Uji Persyaratan Statistik Parametrik (Analisis Data) ... 42
1. Uji Normalitas ... 42
2. Uji Homogenitas ... 43
H. Uji Asumsi Klasik ... 44
1. Uji Linearitas Garis Regresi ... 44
2. Uji Multikolinearitas ... 46
3. Uji Autokorelasi ... 48
4. Uji Heteroskedastisitas ... 49
I. Teknik Pengujian Hipotesis ... 50
1. Regresi Linier Sederhana ... 50
2. Regresi Linier Multiple ... 51
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 53
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 53
a. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 5 Bandar Lampung ... 54
b. Proses Belajar Mengajar ... 55
c. Keadaan Guru SMPN 5 Bandar Lampung ... 55
d. Sarana dan Prasarana ... 55
e. Keadaan Siswa SMPN 5 Bandar Lampung ... 56
B. Gambaran Umum Responden ... 57
C. Deskripsi Data ... 58
D. Uji Persyaratan Instrumen ... 64
1. Uji Validitas angket ... 64
E. Uji Persyaratan Statistik Parametrik ( Analisis Data) ... 65
1. UjiNormalitas Data ... 65
1. UjiNormalitas X1 ... 65
2. UjiNormalitas (X2) ... 67
3 Uji Normalitas Y ... 68
2. UjiHomogenitas ... 69
F. Uji Persyratan Regresi Linear Ganda ... 70
1 Uji Kelinieran Regresi ... 70
1. UjiKelinieran Regresi untuk Variabel Cara Belajar X1 ... 70
2. UjiKelinieran Regresi untuk Variabel pemanfaatan Sumber Belajar (X2) .... 71
2. Uji Multikolinieritas ... 72
3. Uji Autokorelasi ... 74
G. Uji Hipotesis ... 76
1. Regresi Linier Sederhana ... 76
2. Regresi Linier Multipel ... 81
H. Pembahasan ... 84
1.Pengaruh Cara belajar ( X1) Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) ………… 84
2.Pemanfaatansumber belajar (X2) Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) ... 86
3. Pengaruh Cara Belajar (X1) dan Pemanfaatan Sumber Belajar (X2) Terhadap Hasil (Y) Belajar IPS Terpadu ... 89
V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 95
B. Saran ... 95
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Suatu Pendekatan Praktik Rineka Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar - Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi.
Bumi Aksara Jakarta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Rineka Cipta. Jakarta.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar.
Rhineka Cipta. Jakarta.
Jaya, Tamrin. 2010. Pengaruh Antara Pemanfaatan Fasilitas Belajar dan Sumber
Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP
Negeri 13 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi
Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Marlina. 2010. Pengaruh Antara Lingkungan Belajar di Sekolah dan Cara
Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester
Ganjil SMK ARJUNA Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2008/2009.
Skripsi Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Nurbayanti, Neneng.2008. Pengaruh Antara Motivasi Belajar Siswa Terhadap
Prestasi Belajar Ekonomi Siswa kelas II Penjualan Semester Genap
SMK Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2006/2007. Skripsi
Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Selvina, Andi. 2011. Pengaruh Antara Minat Baca, Pemanfaatan Fasilita Sumber
Belajar dan Lingkungan Belajar di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar
IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Bandar Lampung Tahun
Pelajaran 2010/2011. Skripsi Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Slameto. 2000. Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya. Rhineka
Cipta Jakarta.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor yang mempengaruhinya. Rineka Cipta.
Bandung.
Suryabrata. Sumadi. 2001. Psikologi Pendidikan. Rhineka Cipta. Jakarta.
Sugiyono. 2003. Statistika Untuk Penelitian. CV. Alfabeta. Bandung.
Suryono. 2004. Metode Penelitian. Tarsito Bandung. Bandung.
.
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Hasil Belajar Uji Blok Semester Genap kelas VIII SMP Negeri 5 Bandar
Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 2
2. Jumlah Siswa Kelas VIII IPS Semester Genap SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011 / 2012. ... 29
3. Perhitungan proporsi sampel setiap kelas ... 31
4. Variabel, Indikator, Sub Indikator dan Skala ... 34
5. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X1 ... 38
6. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X2 ... 39
7. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X1 ... 41
8. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X2 ... 41
9. Analisis Varians Anova ... 45
10. Nama-nama Kepala Sekolah yang pernah menjabat di SMPN 5 Bandar Lampung ... 53
11. Sarana Prasana di SMPN 5 Bandar Lampung ... 54
12. Pembagian Jam Pembelajaran ... 55
13. Keadaan Sarana Prasarana Gedung SMPN 5 Bandar Lampung ... 56
14. Keadaan Siswa-Siswi SMPN 5 Bandar Lampung ... 57
15. Distribusi Frekuensi Variabel Cara Belajar X1 ... 59
16. Kategori Cara Belajar X1 ... 59
17. Distribusi Frekuensi Variabel Pemanfaatan Sumber Belajar X2 ... 61
18. Kategori Sumber Belajar X2 ... 61
19. Distribusi Frekuensi Variabel Hasil belajar IPS Terpadu Y ... 62
20. Kategori Hasil Belajar IPS Terpadu Y ... 63
22. Hasil Pengujian Normalitas Variabel X2 Dengan Menggunakan SPSS……..67
23. Hasil Pengujian Normalitas Variabel Y dengan Menggunakan SPSS……….68
24. Hasil Pengujian Homogenitas dengan Menggunakan SPSS………..70
25. Hasil Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel Cara Belajar (X1)………71
26. Hasil Uji Kelinieran Regresi untuk pemanfaatan Sumber Belajar (X2) ………… 72
27. Kesimpulan Hasil Uji Linieritas Garis Regresi... 73
28. Hasil Uji Multikolinearitas Dengan Menggunakan SPSS ... 74
29. Hasil Uji Autokorelasi Dengan Menggunakan SPSS ... 75
30. Hasil Pengujian HomogenitasDengan Menggunakan SPSS ... 76
31. Hasil Analisis Dengan Pendekatan Rank Spearman ... 76
32. Korelasi Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 77
33. Koefisien Regresi Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu 77
34. Korelasi Pemanfaatan Sumber Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu 9 35. Koefisien Regresi Pemanfaatan Sumber Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 80
36. Koefisien Regresi Cara Belajar (X1) dan Pemanfaatan