• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PTK pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Trimulyo Tahun Pelajaran 2011/2012)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PTK pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Trimulyo Tahun Pelajaran 2011/2012)"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

(PTK pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Trimulyo Tahun Pelajaran 2011/2012)

(Skripsi)

Oleh

YOLA YUNIANTARI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

(PTK pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Trimulyo Tahun Pelajaran 2011/2012)

Oleh

Yola Yuniantari

(3)

siswa. Hal ini ditunjukkan dengan persentase siswa aktif pada siklus I sebesar 58,36 % (cukup aktif), kemudian pada siklus II sebesar 70 % (aktif), dan pada siklus III sebesar 75,86 % (aktif). Sedangkan persentase tingkat ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 49 %, kemudian pada siklus II sebesar 79%, dan pada siklus III sebesar 97%.

(4)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

(PTK pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Trimulyo Tahun Pelajaran 2011/2012)

Oleh

YOLA YUNIANTARI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)

Judul Skripsi

Nama Mahasiswa

Nomor Pokok Mahasiswa Program Studi

Fakultas

:

: : : :

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PTK pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Trimulyo Tahun Pelajaran 2011/2012) Yola Yuniantari

1013137029 S1 PGSD

Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Pembimbing

Dr. Abdurrahman, M. Si. NIP 19681210 199303 1 002

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

(6)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Pembimbing : Dr. Abdurrahman, M. Si.

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs, M. Coesamin, M. Pd.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Bujang Rahman, M. Si. NIP 19600315 198503 1 003

(7)

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama mahasiswa : Yola Yuniantari

NPM : 1013137029

jurusan : Ilmu Pendidikan program studi : S1 PGSD

fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Pendidikan Matematika Realistik (PTK pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Trimulyo Tahun Pelajaran 2011/2012)

saya tidak berisi hasil penelitian yang telah dipublikasikan atau ditulis orang lain dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada Universitas Lampung atau pada universitas/institut lain.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan seperlunya dan apabila di kemudian hari ternyata peryataan ini tidak benar, maka saya bersedia dituntut berdasarkan undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Bandar Lampung, Juli 2012 Yang membuat pernyataan,

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sukoharjo Kecamatan Sekampung, Lampung Timur pada tanggal 29 Juni 1989, sebagai anak bungsu dari dua bersaudara, dari Bapak Nuryanto. AS, S.Pd. SD. dan Ibu Supriyati.

Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) Aisyah Bustanul Athfal Sumbergede Kecamatan Sekampung Lampung Timur diselesaikan tahun 1995. Setelah itu Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SDN 1 Giriklopomulyo Kecamatan Sekampung Lampung Timur, pada tahun 2001. Penulis menyelesaikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 1 Sekampung Lampung Timur pada tahun 2004, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Metro Kecamatan Metro Timur Kota Metro pada tahun 2007. Setelah itu penulis menyelesaikan program studi DII PGSD Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP di Universitas Lampung pada tahun 2009. Penulis mulai berkarir di dunia pendidikan sejak Januari 2010 di SD Negeri 1 Trimulyo Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur sampai dengan sekarang.

September tahun 2010, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi S1 PGSD Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP di Universitas Lampung melalui jalur Pengakuan Pengalaman Kerja dan Hasil Belajar (PPKHB) Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) Kabupaten Lampung Timur.

(9)

Hidup ini hanya butuh dua hal untuk bahagia, yaitu bersyukur dan bersabar.

Ingatlah dua hal dan lupakan dua hal. Ingatlah keburukan kita terhadap orang lain dan kebaikan orang lain terhadap kita. Lupakanlah kebaikan kita terhadap orang lain dan keburukan orang lain terhadap kita.

-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah mencintai

orang-(QS, Al Baqarah : 153).

(10)

Dengan rasa syukur dan kerendahan hati, skripsi ini penulis persembahkan untuk : 1. Papa dan Ibu tercinta yang selalu memberi dukungan moral dan material, membimbing, mengingatkan dalam kebaikan serta mendoakan untuk keberhasilan penulis;

2. Saudara kandung tersayang Brigadir Kiki Hadi Cahyanto, kakak ipar penulis Yuniar dan keponakan tersayang Alfath Atha Muhana yang terus memotivasi dan memberikan kesadaran akan tugas dan tanggungjawab penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;

3. Calon suami penulis Miramto, S.Pd., yang telah memberikan dukungan moral dan spiritual, saran, kritik, dan doa selama ini;

4. Keluarga besar penulis yang selalu mendoakan dan memberi semangat dalam penyelesaian skripsi ini;

5. Rekan-rekan senasib dan seperjuangan, mahasiswa S1 PGSD PPKHB Angkatan 2010 Reny Astuti, Sri Rahayu, Nurhalimah, Nichen Syafitri, Warsilah, Abdul Karim, Anisa Wulandari dan Rina Heni yang telah memberi doa, motivasi, bantuan, kebersamaan, dan kerjasama yang baik selama ini; 6. Rekan S1 PGSD PPKHB semua angkatan dan semua pihak yang telah

membantu penulis menyelesaikan skripsi ini; 7. Almamater tercinta Universitas Lampung.

(11)

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi yang berjudul Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Pendidikan Matematika Realistik (PTK pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Trimulyo Tahun Pelajaran 2011/2012 adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Bujang Rahman, M. Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung; 2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

FKIP Universitas Lampung;

3. Bapak Dr. Darsono, M. Pd., selaku Ketua Program studi PGSD FKIP Universitas Lampung;

4. Ibu Dra. Asmaul Khair selaku Ketua PGSD UPP Metro;

5. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., selaku Pembimbing atas kesediaannya meluangkan waktu bagi penulis guna memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini, penuh dengan kesabaran dan ketelitian dalam pengoreksian isi skripsi penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih baik; 6. Bapak Drs, M. Coesamin, M. Pd., selaku dosen penguji atas masukan,

saran-saran dan motivasi yang telah diberikan sehingga penulis memiliki semangat tinggi dalam penyelesaian skripsi ini;

(12)

8. Bapak Hi. Nurmansyah, S.Pd, selaku Kasubbag Pendidikan beserta Staf Administrasi FKIP Universitas Lampung;

9. Bapak Nuryanto. AS, S.Pd. SD. , selaku Kepala SD Negeri 1 Trimulyo atas bimbingan, saran, kritik dan motivasinya selama ini;

10. Bapak Suprayitno dan Ibu Tri Indriyani, S.Pd.I, selaku teman sejawat atas bimbingan dan kerjasamanya sehingga penelitian ini berjalan dengan lancar; 11. Rekan kerja di SD Negeri 1 Trimulyo atas motivasi dan kerjasamanya;

12. Siswa-siswi kelas V SD Negeri 1 Trimulyo atas partisipasi aktif sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik;

13. Rekan-rekan seperjuangan dalam menempuh pendidikan, atas kebersamaan dan dukungan yang telah diberikan selama ini;

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu per satu yang telah banyak membantu penulis.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini mungkin masih terdapat kekurangan, akan tetapi penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Bandar Lampung, Agustus 2012 Penulis

Yola Yuniantari

DAFTAR ISI

(13)

Halaman

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 5

1.3. Rumusan Masalah ... 5

1.4. Tujuan Penelitian ... 6

1.5. Manfaat Penelitian ... 6

1.6. Ruang Lingkup Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1. Aktivitas Belajar ... 9

2.2. Hasil Belajar ... 12

2.3. Pendidikan Matematika Realistik ... 14

2.4. Kerangka Pemikiran ... 18

2.5. Hipotesis Tindakan ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

3.1. Subyek Penelitian ... 21

3.2. Faktor yang Diteliti ... 21

3.3. Setting Penelitian ... 21

3.4. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data... 31

3.5. Teknik Analisis Data ... 32

3.6. Indikator Keberhasilan ... 34

3.7. Jadwal Penelitian ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

4.1. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Refleksi ... 36

4.2. Hasil Penelitian ... 64

4.3. Pembahasan ... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 75

5.1. Kesimpulan ... 75

5.2. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 77

LAMPIRAN LAMPIRAN ... 79

Lampiran 1 Pemetaan SK / KD ... 79

Lampiran 2 Silabus Matematika ... 82

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 88

Lampiran 4 LKS dan Lembar Analisis Aktivitas Belajar Siswa ... 163

Lampiran 5 LTS dan Buku Siswa ... 187

Lampiran 6 Alat Penialaian Kinerja guru ... 220

(14)

Lampiran 8 Surat-surat ... 246

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

(15)

3.3 Klasifikasi Hasil Belajar (KKM) ... 34

3.4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 35

4.1 Data Aktivitas Belajar ... 64

4.2 Data Persentase Kinerja Guru ... 66

4.3 Persentase Nilai Tes ... 67

4.4 Data Ketuntasan Belajar ... 69

DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran... 19

3.1 Bagan Penelitian ... 22

(16)
(17)

ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

(PTK pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Trimulyo Tahun Pelajaran 2011/2012)

Oleh

Yola Yuniantari

(18)

siswa. Hal ini ditunjukkan dengan persentase siswa aktif pada siklus I sebesar 58,36 % (cukup aktif), kemudian pada siklus II sebesar 70 % (aktif), dan pada siklus III sebesar 75,86 % (aktif). Sedangkan persentase tingkat ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 49 %, kemudian pada siklus II sebesar 79%, dan pada siklus III sebesar 97%.

(19)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pengajaran matematika di Sekolah Dasar sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, bertujuan antara lain agar siswa memiliki kemampuan menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, beberapa tahun terakhir ini telah diupayakan agar matematika dapat dikuasai siswa dengan baik oleh guru matematika di SD Negeri 1 Trimulyo. Namun, hasilnya masih menunjukkan bahwa tidak banyak siswa yang menyukai matematika dari setiap kelasnya.

Matematika sebagai ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern selalu diajarkan dengan mengacu pada masalah-masalah kontekstual. Dengan mengajukan masalah kontekstual, siswa secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya.

(20)

pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered) menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Pada pembelajaran yang berpusat pada siswa, guru diharapkan mampu berperan sebagai fasilitator yang akan memfasilitasi siswa dalam belajar, dan siswa sendirilah yang harus aktif belajar dari berbagai sumber belajar.

(21)

Namun demikian, kenyataan di lapangan khususnya pada kegiatan pembelajaran matematika yang dilakukan di SD Negeri 1 Trimulyo, guru masih mengalami kesulitan bagaimana menyelenggarakan pembelajaran yang efektif. Hal ini dibuktikan dari masih banyaknya siswa yang tidak antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan berdampak pada hasil belajar mereka yang rendah.

Pada kegiatan pembelajaran selanjutnya di kelas V SD Negeri 1 Trimulyo pada hari Kamis, 08 Maret 2012 juga menunjukkan masih rendahnya aktivitas belajar dan pemahaman matematika siswa selama pembelajaran berlangsung. Hal ini nampak pada saat siswa diberi pertanyaan dan kesempatan untuk bertanya, siswa masih kurang percaya diri untuk menjawab atau mengeluarkan pendapatnya.

Rendahnya aktivitas belajar dan pemahaman matematika siswa ini kemudian berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah. Karena dari hasil nilai rata-rata Ujian Tengah Semester di semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 adalah 50; sedangkan KKM yang ditetapkan di SD Negeri 1 Trimulyo adalah 60. Selain itu, anggapan bahwa matematika adalah bidang studi yang paling sulit bila dibandingkan dengan bidang studi lainnya juga memberikan kontribusi terhadap rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa. Karena siswa menjadi kurang antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

(22)

dalam membimbing siswa yang kesulitan dalam mengerjakan LKS maupun mengarahkan siswa yang bermain-main pada saat kegiatan belajar berlangsung. Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh Tarigan (2006: 4) bahwa guru bersikap cenderung memberi tahu konsep/sifat/teorema dan cara menggunakannya. Atau dengan kata lain pembelajaran matematika masih terfokus kepada guru.

Sejalan dengan apa yang telah dikemukakan di atas, maka perlu kiranya bagi guru untuk mengatur kegiatan pembelajaran sehingga relevan dengan tujuan pembelajaran, dan dikuasai dengan baik oleh siswa yang diajarnya, serta kegiatan pembelajarannya kontekstual, menarik, bervariasi, dan melibatkan siswa. Pendekatan matematika realistik adalah salah satu pendekatan belajar matematika yang dikembangkan untuk mendekatkan matematika kepada siswa. Masalah-masalah nyata dari kehidupan sehari-hari digunakan sebagai titik awal untuk menunjukkan bahwa matematika sebenarnya dekat dengan kehidupan sehari-hari. Benda-benda nyata yang akrab dengan kehidupan keseharian siswa dijadikan sebagai alat peraga dalam pembelajaran matematika. Penelitian-penelitian di bidang ini telah menghasilkan laporan yang cukup menggembirakan. Siswa menjadi lebih tertarik dan senang belajar matematika serta menunjukkan peningkatan hasil belajar yang cukup memuaskan (Aisyah, 2008).

(23)

pada penalaran matematika dalam menyelesaikan masalah.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: a. Siswa kurang aktif selama mengikuti kegiatan pembelajaran, karena setiap

diberi pertanyaan siswa masih kurang percaya diri untuk menjawab atau mengajukan pendapatnya.

b. Siswa kurang memahami perintah jika diberi tugas untuk mengerjakan soal. c. Hasil belajar matematika siswa masih rendah (nilai rata-rata siswa < 60). d. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan orientasiteacher centered. e. Pendekatan pembelajaran yang digunakan belum tepat.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika dengan Pendidikan Matematika Realistik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Trimulyo Tahun Pelajaran

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, diantaranya yaitu:

a. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Trimulyo pada pelajaran Matematika melalui Pendidikan Matematika Realistik. b. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Trimulyo pada

(24)

1.5 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitan ini diharapkan dapat memiliki beberapa manfaat, diantaranya yaitu:

a. Bagi Siswa

Setelah kegiatan pembelajaran menggunakan Pendidikan Matematika Realistik dilakukan dengan baik dan tepat sampai dengan tuntas diharapkan hasil belajar dan rasa percaya diri siswa dalam menyelesaikan masalah sesuai dengan cara yang mereka senangi dapat meningkat.

b. Bagi Guru

Guru sebagai peneliti dan pelaksana pembelajaran, diharapkan memperbaiki dan mengembangkan profesionalisme secara kontinu, dan rasa percaya diri guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dapat meningkat.

c. Bagi Sekolah

Peningkatan hasil belajar dan kualitas pembelajaran dalam kelas menggunakan Pendidikan Matematika Realistik pun akan berbanding lurus dengan kualitas pendidikan di sekolah yang meningkat pula. Selain itu, sekolah juga dapat merekomendasikan Pendidikan Matematika Realistik ini sebagai inovasi dan rujukan pembelajaran di dalam kelas.

(25)

Guru sebagai pihak yang merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran adalah pebelajar yang memiliki harapan besar akan peningkatan kompetensi pedagogik dan rasa percaya diri dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Selain itu, penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan kajian lebih lanjut bagi guru yang berminat untuk melakukan penelitian lain yang berhubungan dengan implementasi Pendidikan Matematika Realistik.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Pendidikan Matematika Realistik, yaitu suatu pendekatan pembelajaran matematika yang berangkat dari permasalahan kehidupan sehari-hari yang berlangsung dalam proses reinvensi terbimbing (guided reinvention), sehingga siswa mampu mengkonstruksikan sendiri alat dan gagasan matematikanya, dan menemukan sendiri hasilnya. Pada Pendidikan Matematika Realistik ini, siswa akan dibimbing guru secara bertahap dari penggunaan pengetahuan dan strategi informal, intuitif, dan konkret menuju pengetahuan dan strategi yang formal, abstrak, dan baku.

b. Aktivitas belajar siswa. Aktivitas belajar yang dimaksudkan dalam

penelitian ini adalah aktivitas siswa kelas V selama mengikuti kegiatan

pembelajaran matematika yang meliputi: mendengar, membaca, menulis,

mendiskusikan, merefleksikan rangsangan, dan memecahkan masalah untuk

memperoleh perubahan perilaku.

(26)

dinyatakan sebagai hasil tes akhir setiap siklusnya. Dan hasil belajar siswa

(27)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Aktivitas Belajar

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 tahun 2007 dalam Ekaputra (2009) tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dinyatakan bahwa aktivitas belajar adalah kegiatan mengolah pengalaman dan atau praktik dengan cara mendengar, membaca, menulis, mendiskusikan, merefleksikan rangsangan, dan memecahkan masalah.

Bila dilihat dari sisi kebahasaan, aktivitas belajar berasal dari dua kata, yaitu aktivitas dan belajar. Aktivitas dalam Kamus Bahasa Indonesia diartikan sebagai kegiatan, keaktifan, kesibukan (Qodratillah, 2008: 24). Hal ini berarti segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh siapa pun dianggap sebagai aktivitas.

Sedangkan menurut Hanafiah dan

pembelajaran haruslah melibatkan seluruh aspek psikofisis peserta didik, baik jasmani maupun rohani sehingga akselerasi perubahan perilakunya dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah, dan benar, baik berkaitan dengan aspek kognitif,

(28)

dalam Kurnia (2007: 1.3) merumuskan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya.

Winkel dalam Kurnia (2007: 1.3) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses kegiatan mental pada diri seseorang yang berlangsung dalam interaksi aktif individu dengan lingkungannya, sehingga menghasilkan perubahan yang relatif menetap/bertahan dalam kemampuan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Seseorang dapat dikatakan belajar jika dalam diri orang tersebut terjadi suatu aktifitas yang mengakibatkan perubahan tingkah laku yang dapat diamati relatif lama. Perubahan tingkah laku itu tidak muncul begitu saja, tetapi sebagai akibat dari usaha orang tersebut. Oleh karena itu, menurut Ruminiati (2008: 1.3 1.4) proses terjadinya perubahan tingkah laku tanpa adanya usaha tidak disebut belajar.

(29)

to be(belajar menjadi dirinya) dengan lebih menyadari kekuatan dan keterbatasan dirinya, dan terus menerus mengembangkan kepribadiannya menjadi lebih baik dan mampu bertindak mandiri, dan membuat pertimbangan berdasarkan tanggung jawab pribadi; (4) learning to live together (belajar hidup bersama) dengan cara mengembangkan pengertian dan kemampuan untuk dapat hidup bersama dan bekerjasama dengan orang lain dalam masyarakat global yang semakin pluralistik/majemuk secara damai dan harmonis, yang didasari dengan nilai-nilai demokrasi, perdamaian, hak asasi manusia, dan pembangunan berkelanjutan.

Selain terjadi proses perubahan perilaku, pada kagiatan pembelajaran juga terdapat suatu interaksi antara pelaku dengan lingkungan belajarnya. Sebagaimana pendapat Usman (1995: 5) yang mendefinisikan belajar sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan lingkungan. Kemudian Chaplir dalam dalam Syah (1995: 90) membatasi belajar dengan dua macam rumusan. Pertama, belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman.Kedua,belajar ialah proses memperoleh respons-respons sebagai akibat adanya latihan khusus.

(30)

2.2 Hasil Belajar

Secara bahasa hasil belajar berasal dari dua kata, yaitu hasil dan belajar. Menurut Kamus Bahasa Indonesia (KBI) hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dan sebagainya) oleh usaha. Belajar adalah berusaha mengetahui sesuatu; berusaha memperoleh ilmu pengetahuan (kepandaian, keterampilan). Sehingga hasil belajar dapat diartikan sebagai sesuatu yang diadakan oleh usaha dalam memperoleh ilmu pengetahuan (Qodratillah, 2008. 24). Hal ini mengindikasikan bahwa hasil belajar merupakan akibat yang ditimbulkan oleh adanya aktivitas belajar. Dan kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh hasil. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar, maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui hasil yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung.

Sementara itu, menurut Keller dalam Nashar (2004: 77) memandang hasil belajar sebagai keluaran dari berbagai masukan, berbagai masukan tersebut menurut Keller dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu: (1) masukan pribadi (personal input), dan (2) masukan yang berasal dari lingkungan (environmental input). Sehingga Nashar (2004: 79) menyimpulkan bahwa hasil belajar merupakan proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya.

(31)

perilaku berpikir, mengetahui, dan memecahkan masalah. Aspek afektif berkaitan dengan sikap, nilai-nilai, interest, apresiasi, dan menyesuaian perasaan sosial. Aspek psikomotor berkaitan dengan keterampilan yang bersifat manual dan motorik. Dari pendapat ini Bloom memandang hasil sebagai hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen lainnya yang relevan.

Menurut Sesiria (2005 : 12) hasil belajar siswa adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah mengalami suatu proses pembelajaran. Hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dari nilai tes atau nilai yang diberikan oleh guru. Dimyati dan Mujiono dalam Sesiria (2005 : 12), juga mengungkapkan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi belajar dan tindakan mengajar. Hasil belajar untuk sebagian adalah karena berkat tindakan guru, pencapaian pengajaran, pada bagian lain merupakan penigkatan kemampuan mental siswa.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan sesuatu yang diperoleh siswa setelah siswa mengalami proses belajar dengan perubahan pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang diwujudkan dalam bentuk skor atau angka setelah mengikuti tes prestasi belajar.

2.3 Pendidikan Matematika Realistik

(32)

menakutkan, angker,killer

Oleh sebab itu kegiatan pembelajaran matematika yang dilakukan memerlukan suatu pendekatan pembelajaran yang akan membuat siswa akrab dan menyenangi belajar matematika. Karena menurut Pitajeng (2006: 3), orang yang belajar akan merasa senang jika memahami apa yang dipelajarinya. Hal ini juga berlaku bagi anak yang belajar matematika. Dan Pendidikan Matematika Realistik adalah salah satu pendekatan yang akan membuat siswa akrab dan menyenangi matematika.

Bila ditinjau dari sisi sejarahnya, pembelajaran matematika dengan pendekatan realistic pertama kali dikembangkan di Belanda. Menurut Gravameijer dalam (Tarigan, 2006: 3) Pendidikan Matematika Realistik pertama kali dikembangkan di Belanda pada tahun 1970-an. Gagasan ini pada awalnya merupakan reaksi penolakan kalangan pendidikan matematika dan matematikawan Belanda terhadap gerakan Matematika Modern yang melanda sebagian besar dunia saat itu.

(33)

Pada dasarnya, Pendidikan Matematika Realistik sangat menekankan pentingnya konteks nyata yang dikenal murid dan proses konstruksi pengetahuan matematika oleh murid sendiri. Masalah konteks nyata merupakan bagian inti dan dijadikan starting point dalam pembelajaran matematika. Konstruksi pengetahuan matematika oleh siswa dengan memperhatikan konteks itu berlangsung dalam proses yang oleh Freudenthal dinamakan reinvensi terbimbing (guided reinvention), hal ini mengandung arti bahwa matematika bukanlah sebagai bahan pelajaran, melainkan sebagai kegiatan manusiawi (Tarigan, 2006: 3). Karena itu, siswa tidak dipandang sebagai penerima pasif, tetapi harus diberi kesempatan untuk menemukan kembali ide dan konsep matematika di bawah bimbingan guru. Proses penemuan kembali ini dikembangkan melalui penjelajahan berbagai persoalan dunia nyata.

(34)

Gravemeijer (dalam Tarigan, 2006: 6) mengidentifikasi 5 karakteristik pembelajaran menggunakan PMR, yaitu:

a. Penggunaan konteks, proses pembelajaran diawali dengan keterlibatan siswa dalam pemecahan masalah kontekstual.

b. Instrumen vertikal, konsep atau ide matematika direkonstruksi oleh siswa melalui model-model instrumen vertikal, yang bergerak dari prosedur informal ke bentuk formal.

c. Konstribusi siswa, siswa aktif mengkonstruksikan sendiri bahan matematika berdasarkan fasilitas dengan lingkungan belajar yang disediakan oleh guru, secara aktif menyelesaikan soal dengan cara masing-masing.

d. Kegiatan interaktif, kegiatan belajar bersifat interaktif, yang memungkinkan terjadi komunikasi dan negosiasi antar siswa.

e. Keterkaitan topik, pembelajaran suatu bahan matematika terkait dengan berbagai topik matematika secara terintegrasi.

Meskipun demikian, Suwarsono (dalam Nalole.jurnal.go.id, 2008) mengemukakan bahwa Pendidikan Matematika tetap memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan Pendidikan Matamatika Realistik yaitu:

a. Memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa tentang keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sehari-hari dan kegunaan matematika pada umumnya bagi manusia.

(35)

c. Memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa bahwa cara penyelesaian suatu soal atau masalah tidak harus tunggal dan harus sama antara orang yang satu dengan orang yang lainnya.

d. Memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa bahwa proses pembelajaran merupakan sesuatu yang utama, dan untuk mempelajari matematika seseorang harus menjalani proses itu dan berusaha untuk menemukan sendiri konsep-konsep matematika dengan bantuan orang lain dulu.

Adapun kelemahan dari Pendidikan Matematika Realistik yaitu:

a. Membutuhkan perubahan pandangan yang sangat mendasar mengenai berbagai hal yang tidak mudah untuk dipraktikkan.

b. Dalam mengonstruksikan soal-soal kontekstual guru membutuhkan kejelian dalam setiap topiknya supaya relevan.

c. Upaya mendorong siswa agar menemukan berbagai cara dalam memecahkan masalah membutuhkan kesabaran dan ketelatenan yang lebih dari guru.

d. Proses pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui soa-soal kontekstual, proses matematisasi horizontal, dan proses matematisasi vertikal juga bukan merupakan sesuatu yang mudah dilakukan.

(36)

Pendidikan Matematika Realistik

Aktivitas Belajar meliputi:

Mendengar (audio). Membaca (verbal). Menulis.

Mendiskusikan.

Hasil Belajar:

Kognitif (mencapai KKM yang ditentukan, yaitu 60).

Afektif (Mengaitkan

matematika dengan kehidupan sendiri hasilnya. Sehingga pada kegiatan pembelajaran matematika yang menggunakan Pendidikan Matematika Realistik ini, siswa akan dibimbing guru secara bertahap dari penggunaan pengetahuan dan strategi informal, intuitif, dan konkret menuju pengetahuan dan strategi yang formal, abstrak, dan baku.

2.4 Kerangka Pemikiran

Kerangka Pemikiran penelitian ini menggambarkan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Berdasarkan uraian teori di atas, maka dalam penelitian ini penulis menetapkan bahwa Pendidikan Matematika Realistik sebagai variabel bebas (variabel X), dan aktivitas serta hasil belajar siswa sebagai variabel terikat (variabel Y). Dari kedua variabel tersebut, diketahui bahwa implementasi Pendidikan Matematika Realistik berpengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Berikut ini merupakan bagan hubungan antara variabel X dan variabel Y.

(37)

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran

2.5 Hipotesis Tindakan

(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Trimulyo Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012. Jumlah siswa seluruhnya sebanyak 29 orang siswa yang terdiri atas 13 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki.

3.2 Faktor yang Diteliti

Faktor yang diteliti pada penelitian ini adalah aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran matematika.

3.3 Setting Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (classroom action research)yang dilakukan dalam 3 siklus. Langkah-langkah yang dilakukan setiap siklusnya terdiri dari perencanaan (plan), tindakan (act), pengamatan (observe), dan refleksi (reflect). Model penelitian yang dikembangkan peneliti adalah mengadopsi Model Spiral milik Kemmis dan Taggart (1990: 10 -11). Model ini dapat digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut:

(39)

Gambar 3.1 Bagan Penelitian menurut Kemmis dan Taggart (1990: 10)

Berdasarkan bagan penelitian di atas, langkah-langkah yang akan ditempuh peneliti selama penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

A. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis silabus matematika kelas V.

(40)

3. Peneliti bersama teman sejawat mengadakan diskusi untuk membuat kesepakatan tentang kegiatan pembelajaran yang berdasarkan Pendidikan Matematika Realistik.

4. Mempersiapkan kelengkapan yang digunakan dalam proses belajar mengajar seperti silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Pendidikan Matematika Realistik dan materi yang telah ditetapkan (bangun datar).

5. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran di kelas, yaitu media gambar-gambar bangun datar dan replikanya dalam potongan-potongan kertas.

6. Menyiapkan lembar observasi aktivitas terstruktur dan catatan anekdot untuk melihat aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

7. Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) matematika yang mengacu pada pendekatan pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik.

8. Menyiapkan tes formatif matematika untuk memperoleh data hasil belajar siswa.

9. Menyiapkan lembar evaluasi remidial untuk siswa yang belum tuntas belajar.

10. Menyiapkan lembar observasi terfokus untuk mengamati kegiatan atau aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung.

B. Pelaksanaan Tindakan

(41)

pembelajaran secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Siklus 1

a. Pendahuluan (10 menit)

Kegiatan diawali dengan memotivasi siswa dan membangun suasana belajar yang penuh semangat, melakukan apersepsi dengan cara mengajak siswa untuk mengamati benda-benda yang ada di dalam ruang kelas. Kemudian siswa diminta untuk menyebutkan seluruh benda-benda yang telah mereka amati. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu: siswa mampu mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

b. Kegiatan Inti (50 menit)

Guru mengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok kerja dengan anggota masing-masing 4 orang siswa. Setiap kelompok diberi 1 media pembelajaran yang berisi beberapa bangun datar untuk menganalisa sifat-sifat bangun datar. Dalam setiap kelompok diharapkan ada 2 orang siswa yang bertug as untuk menggunting media yang telah disediakan, kemudian 1 orang siswa yang bertugas untuk mengumpulkan bangun datar yang telah digunting, dan 1 orang siswa yang bertugas sebagai pencatat nama bangun datar yang telah digunting.

(42)

pemecahan atas masalah yang diberikan dengan usaha mereka. Dalam proses ini, setiap kelompok dapat menggunakan cara mereka sendiri yang mungkin berbeda dengan kelompok lain.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan presentasi dari masing-masing kelompok atas temuan-temuan sifat bangun datar yang telah mereka amati bahkan mereka ukur. Pada kegiatan ini guru membimbing terjadinya interaksi dan transaksi dari setiap kelompok atas hasil temuan dari masing kelompok. Setelah masing-masing kelompok menyelesaikan presentasi, interaksi, dan transaksi guru membimbing siswa menyusun prosedur formal/baku yang dapat digunakan untuk menyelesaikan soal-soal sejenis secara langsung, tanpa bantuan konteks.

c. Penutup (10 menit)

Sebagai tindak lanjut, siswa diminta mengerjakan soal dan diberi pekerjaan rumah yang berkaitan dengan materi sifat-sifat bangun datar yang telah dibuat sendiri oleh guru. Pada akhir pelajaran, guru mengajak siswa bersama-sama menyimpulkan apa yang sudah mereka kerjakan dan pelajari saat itu.

2. Siklus 2

a. Pendahuluan (10 menit)

(43)

kesempatan ini, siswa diberi kebebasan untuk mengeluarkan berbagai argumentasi sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki. Kemudian menanyakan kembali alasan mereka menamakan benda tersebut dengan nama yang telah mereka sebutkan tadi.

b. Kegiatan Inti (50 menit)

Guru memberikan penjelasan tentang bangun ruang, sebagai contoh adalah sisi-sisi dan sudut-sudut yang dimiliki kubus/balok. Siswa dibimbing untuk membuat kelompok belajar dengan anggota yang berbeda dengan anggota kelompok sebelumnya. Jumlah semua kelompok adalah 10 kelompok. Siswa mendengarkan peraturan kelompok yang harus mereka taati selama berkerja kelompok.

Setiap kelompok diberi 1 LKS, 1 kubus simulasi, dan 1 prisma tegak yang telah dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan sebagai media untuk menganalisa sifat-sifat bangun ruang. 5 kelompok mendapat prisma tegak dan balok simulasi, sedangkan 5 kelompok lainnya mendapatkan tabung dan prisma tegak segitiga simulasi. Setiap kelompok dibimbing guru untuk bekerja sama dalam menganalisa sifat-sifat bangun ruang yang telah dibagikan.

Setelah setiap kelompok menyelesaikan tugasnya dalam menganalisa bangun ruang, siswa diminta untuk menggambarkan kubus dan prisma tegak yang telah mereka amati dan siswa diberi kebebasan untuk menuliskan sifat-sifat dan memberi nama terhadap bangun ruang yang telah mereka amati. Kemudian hasilnya dituangkan ke dalam LKS yang telah diberikan oleh guru.

(44)

berbeda, yaitu kelompok yang mendapat kubus bertukar dengan kelompok yang mendapat prisma tegak segitiga. Masing-masing kelompok harus mengoreksi hasil pekerjaan kelompok lainnya sesuai dengan media simulasi yang ada. Pada kegiatan ini siswa diharapkan mampu memberikan pernyataan salah atau benar dan memberikan alasan atas pernyataan mereka. Hasil koreksi dikumpulkan di meja guru. Guru membimbing siswa untuk menjawab LKS yang telah diberikan dan kegiatan ini sekaligus dijadikan sebagai penyimpulan atas kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

c. Penutup (10 menit)

Sebagai tindak lanjut, siswa diminta mengerjakan soal dan diberi pekerjaan rumah yang berkaitan dengan materi sifat-sifat bangun datar yang telah dibuat sendiri oleh guru. Pada akhir pelajaran, guru mengajak siswa bersama-sama menyimpulkan apa yang sudah mereka kerjakan dan pelajari saat itu.

3. Siklus 3

a. Pendahuluan (10 menit)

Kegiatan diawali dengan memotivasi siswa dan membangun suasana belajar yang penuh semangat, melakukan apersepsi dengan cara mengajak siswa untuk melihat bentuk ruang kelas. Kemudian guru mengajak siswa untuk bertanya jawab tentang permasalahan bagun datar yang biasanya mereka temui di sekitar rumah

(45)

anak-menjawab dengan benar pertanyaan tersebut, guru kembali mengajukan

ian guru melanjutkan kembali dengan mengajukan

menghitungnya

anak-b. Kegiatan Inti (50 menit)

Guru memberikan penjelasan tentang permasalahan sehari-hari yang berkaitan erat dengan bangun datar. Sebagai contoh adalah dalam pemasangan ubin lantai sekolah. Sebelum ubin dipasang, maka seorang ahli bangunan harus memikirkan bentuk ubin seperti apakah yang bisa menutup seluruh permukaan lantai dengan rata dan bagus. Selain itu, ahli bangunan pun harus mampu menghitung berapa banyak ubin yang dibutuhkan untuk menutupi seluruh permukaan lantai bangunan. Kemudian Siswa diajak untuk merumuskan suatu pemecahan masalah terhadap pemasangan lantai kelas yang mereka tempati.

Secara acak siswa dipilih oleh guru untuk untuk menunjukkan pemecahan masalah yang paling mudah dan cepat. Siswa dibimbing untuk membuat kelompok-kelompok kerja yang beranggotakan masing-masing 4 orang siswa. Setiap kelompok diberi 1 lembar LKS. Setiap kelompok dibimbing guru untuk bekerja sama dalam mengerjakan LKS yang telah dibagikan.

(46)

terjadinya interaksi dan transaksi dari setiap kelompok atas hasil temuan dari masing-masing kelompok. Setelah masing-masing kelompok menyelesaikan presentasi, interaksi, dan transaksi guru membimbing siswa untuk menggunakan cara pemecahan masalah yang paling mereka sukai. Setelah memeperoleh keyakinan, maka siswa mengerjakan tugas-tugas untuk menghasilkan produk belajar yang kongkrit dan kontekstual. Guru membantu siswa menyelesikan masalah dan menerapkan ilmu dalam aktivitas yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.

c. Penutup (10 menit)

Sebagai tindak lanjut, siswa diminta mengerjakan soal dan diberi pekerjaan rumah yang berkaitan dengan materi permasalahan sehari-hari yang berkaitan erat dengan bangun datar dan bangun ruang.

C. Pengamatan (Observasi)

Observasi merupakan kegiatan melihat sesuatu secara cermat untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang studi dari obyek sesuatu itu. Observasi dilakukan oleh teman sejawat dikelas tersebut yang mengamati aktivitas siswa.

(47)

pertemuan pada masing-masing siklus yang berupa skor aktivitas setiap siswa dan kinerja guru akan digunakan sebagai refleksi atas kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung.

D. Refleksi

Refleksi merupakan proses evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi kinerja guru, catatan anekdot, hasil tes belajar, dan refleksi dari peneliti. Sedangkan refleksi hasil belajar dilakukan setelah diadakan tes, kemudian siswa diberikan perlakuan berupa remidial bagi siswa yang belum tuntas dan pengayaan bagi siswa yang tuntas. Refleksi yang telah dilakukan digunakan untuk mengadakan revisi terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan guna perbaikan kinerja praktisi dan merevisi perencanaan sehingga menjadi lebih baik pada siklus berikutnya.

3.4 Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data A. Instrumen Pengumpulan Data

Secara garis besar, bentuk instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Test (tes)

(48)

format yang ditentukan atau memerlukan perubahan/penyesuaian.

2. Non Test (bukan tes)

Instrumen non test yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen non test ini bersifat menghimpun dengan jawaban berstruktur, jawaban tersebut dapat dijumlahkan sehingga diperoleh angka. Angka tersebut bukan skor atau data ordinal, interval atau rasio, tetapi data nominal, yaitu frekuensi atau jumlah jawaban. Pada instrumen non tes dengan jawaban terbuka, data yang diperoleh pada umumnya adalah data naratif deskriptif, deskriptif kualitatif ataupun kuantitatif terkait dengan narasi. Dalam studi dokumenter, kemungkinan diperoleh data angka yang bisa diolah menjadi data nominal, ordinal, interval atau rasio.

B. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini terdiri dari data aktivitas dan data hasil tes formatif.

1. Data Aktivitas

Data aktivitas yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah aktivitas siswa selama pembelajaran dengan Pendidikan Matematika Realistik berlangsung.

2. Data Hasil Belajar

(49)
[image:49.595.114.511.602.726.2]

... dinilai yang Aspek Jumlah skor Jumlah 3.5 Teknik Analisis Data

A. Analisis Aktivitas Belajar Siswa

Analisis yang dilakukan terhadap data aktivitas belajar siswa adalah sebagai berikut:

1. Setiap siswa memperoleh skor dari aktivitas yang dilakukan. 2. Persentase aktivitas setiap siswa diperoleh dengan rumus:

P =

P = Persentase aktivitas 3. Nilai aktivitas setiap siswa.

Nilai aktivitas setiap siswa = % aktivitas (dihilangkan % nya) 4. Nilai rata-rata aktivitas siswa diperoleh dengan rumus:

N =

N = Nilai rata-rata

5. Aktivitas siswa diklasifikasikan sesuai dengan tingkatan yang telah ditentukan seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.1 Klasifikasi Aktivitas Siswa

Persentase Rata-rata (%) Kategori

80 atau lebih Sangat Baik

60 79,99 Baik

40 59,99 Cukup

20 39,99 Kurang

0 19,99 Sangat Kurang

(50)

B. Analisis Hasil Belajar Siswa

[image:50.595.111.514.258.359.2]

Data hasil belajar siswa diperoleh dari tes formatif setiap siklus. Hasil belajar siswa diklasifikasikan sesuai dengan tabel di bawah ini:

Tabel 3.2 Klasifikasi Hasil Belajar Siswa Menurut Tingkat Kecakapan

No. Rentangan Nilai Tingkat Hasil Belajar Siswa

1. > 80 Baik Sekali

2. 70-79 Baik

3. 60-69 Cukup

4. 40-59 Kurang

5. < 39 Gagal

Sumber: Arikunto dalam Suherman ( 2008 : 30 )

Tabel 3.3 Klasifikasi Hasil Belajar Siswa Menurut Tingkat KKM

Nilai Keterangan

< 60

Lulus Kriteria Ketuntasan Belajar (KKM) Tidak lulus Kriteria Ketuntasan Belajar (KKM)

Sumber: KKM Matematika SD Negeri 1 Trimulyo Tahun Pelajaran 2011/2012

3.6 Indikator Keberhasilan Tindakan

Penerapan model pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik dikatakan berhasil jika:

a. Persentase siswa aktif meningkat setiap siklusnya.

(51)
(52)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:

a. Secara berurutan persentase rata-rata siswa aktif belajar pada siklus I sebanyak 58,36 % (cukup aktif), siklus II sebanyak 70 % (aktif), dan pada siklus III telah mencapai 75,86% (aktif). Sehingga pembelajaran menggunakan Pendidikan Matematika Realistik telah meningkatkan aktivitas belajar siswa.

b. Secara berurutan persentase hasil belajar siswa yang telah mencapai KKM lus I sebanyak 49 %, siklus II mencapai 79 % siswa lulus KKM, dan pada siklus terakhir siswa yang lulus dari KKM yang ditentukan mencapai 97 %. Sehingga pembelajaran menggunakan Pendidikan Matematika Realistik juga telah meningkatkan hasil belajar siswa.

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, diberikan beberapa saran dalam menerapkan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik, yaitu:

(53)

karena dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa yang berdampak pada meningkatnya hasil belajar.

b. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan Pendidikan Matematika Realistik, sebaiknya guru memiliki kesabaran yang besar untuk tidak memberitahukan konsep terlebih dahulu kepada siswa.

c. Guru sebaiknya lebih kreatif dalam memanfaatkan benda-benda di sekitar sekolah sebagai media nyata yang lebih mendukung dalam kegiatan pembelajaran.

d. Peneliti sebaiknya memiliki pengetahuan yang lebih banyak tentang karakter siswa yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian pada awal penelitian. Sehingga pada tahap pelaksanaan penelitian, peneliti telah memiliki rencana yang tepat untuk diterapkan.

e. Kepala Sekolah sebaiknya dapat memfasilitasi tersedianya sumber dan media pembelajaran yang lengkap sehingga kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik.

(54)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

(PTK pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Trimulyo Tahun Pelajaran 2011/2012)

(Skripsi)

Oleh

YOLA YUNIANTARI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(55)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

(PTK pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Trimulyo Tahun Pelajaran 2011/2012)

Oleh

YOLA YUNIANTARI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(56)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Bagan Kerangka Pemikiran... 19

3.1 Bagan Penelitian ... 22

4.1 Diagram Batang Rata-rata Persentase Aktivitas Siswa ... 65

4.2 Diagram Batang Persentase Kinerja Guru ... 66

4.3 Diagram Batang Klasifikasi Siswa Tingkat Kecakapan ... 68

(57)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 5

1.3. Rumusan Masalah ... 5

1.4. Tujuan Penelitian ... 6

1.5. Manfaat Penelitian ... 6

1.6. Ruang Lingkup Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1. Aktivitas Belajar ... 9

2.2. Hasil Belajar ... 12

2.3. Pendidikan Matematika Realistik ... 14

2.4. Kerangka Pemikiran ... 18

2.5. Hipotesis Tindakan ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

3.1. Subyek Penelitian ... 21

3.2. Faktor yang Diteliti ... 21

3.3. Setting Penelitian ... 21

3.4. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data... 31

3.5. Teknik Analisis Data ... 32

3.6. Indikator Keberhasilan ... 34

3.7. Jadwal Penelitian ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

4.1. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Refleksi ... 36

4.2. Hasil Penelitian ... 64

4.3. Pembahasan ... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 75

5.1. Kesimpulan ... 75

5.2. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 77

(58)

Lampiran 1 Pemetaan SK / KD ... 79

Lampiran 2 Silabus Matematika ... 82

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 88

Lampiran 4 LKS dan Lembar Analisis Aktivitas Belajar Siswa ... 163

Lampiran 5 LTS dan Buku Siswa ... 187

Lampiran 6 Alat Penialaian Kinerja guru ... 220

Lampiran 7 Foto Dokumentasi ... 241

(59)

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Nyimas. Dkk. 2008. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas. Jakarta.

Ekaputra, Herman. 2009. Variasi Mengajar Guru Dan Aktivitas Belajar Siswa. http://hrstrike.blogspot.com/2009/04/normal-0-false-false-false.html. Diakses pada tanggal 12 Maret 2012.

Fatmawati, Nia. 2011. Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IA SD Negeri 12 Metro Pusat. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Hanafiah, Nanang. dan Cucu, Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. PT Refika Aditama. Bandung.

Kemmis, Stephen. dan McTaggart, Robin. 1990. Action Research Planner. Dakin University Press. Victoria.

Kurnia, Igridwati. Dkk. 2008. Perkembangan Belajar Peserta Didik. Dirjen Dikti Depdiknas. Jakarta.

LaksmiSaraswati. 2003.Metode Penelitian.

http://repository.upi.edu/operator/upload/s_e0551_045256_chapter3.pdf. Diakses pada tanggal 12 Maret 2012.

Nalole, Martianty. 2008. Pembelajaran Melalui Pendekatan Realistik di Kelas V Sekolah Dasar. http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/53038136147.pdf. Diakses pada tanggal 12 Maret 2012.

Nashar. 2004.Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal. Delia Press. Jakarta Pitajeng. 2006. Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan. Dirjen Dikti

Depdiknas. Jakarta.

Poerwanti, Endang. Dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Dirjen Dikti Depdiknas. Jakarta.

(60)

Ruminiati. 2008. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan. Dirjen Dikti Depdiknas. Jakarta.

Sesiria, Rofiana. 2005. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Pemecahan Masalah. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Supinah. Dkk. 2009. Strategi Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Dirjen PMPTK Depdiknas. Jakarta.

Syah, Muhibbin. 2006.Psikologi Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. Tarigan, Daitin. 2006. Pembelajaran Matematika Realistik. Dirjen Pendidikan

Tinggi Depdiknas. Jakarta.

Tim. 1996. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah.Pustaka Setia. Bandung.

Tim FKIP. 2009. Pemantapan Kemampuan Profesional. Universitas Terbuka. Jakarta.

Unila. 2007. Format Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Usman, Moh Uzer. 1995. Menjadi Guru yang Profesional. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.

(61)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Klasifikasi Aktivitas Siswa ... 33

3.2 Klasifikasi Hasil Belajar ... 33

3.3 Klasifikasi Hasil Belajar (KKM) ... 34

3.4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 35

4.1 Data Aktivitas Belajar ... 64

4.2 Data Persentase Kinerja Guru ... 66

4.3 Persentase Nilai Tes ... 67

(62)

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama mahasiswa : Yola Yuniantari

NPM : 1013137029

jurusan : Ilmu Pendidikan program studi : S1 PGSD

fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Pendidikan Matematika Realistik (PTK pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Trimulyo Tahun Pelajaran 2011/2012)

saya tidak berisi hasil penelitian yang telah dipublikasikan atau ditulis orang lain dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada Universitas Lampung atau pada universitas/institut lain.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan seperlunya dan apabila di kemudian hari ternyata peryataan ini tidak benar, maka saya bersedia dituntut berdasarkan undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Bandar Lampung, Juli 2012 Yang membuat pernyataan,

(63)

Judul Skripsi

Nama Mahasiswa

Nomor Pokok Mahasiswa Program Studi

Fakultas

:

: : : :

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PTK pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Trimulyo Tahun Pelajaran 2011/2012) Yola Yuniantari

1013137029 S1 PGSD

Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Pembimbing

Dr. Abdurrahman, M. Si. NIP 19681210 199303 1 002

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

(64)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Pembimbing : Dr. Abdurrahman, M. Si.

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs, M. Coesamin, M. Pd.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Bujang Rahman, M. Si. NIP 19600315 198503 1 003

(65)

MOTTO

Hidup ini hanya butuh dua hal untuk bahagia, yaitu bersyukur dan bersabar.

Ingatlah dua hal dan lupakan dua hal. Ingatlah keburukan kita terhadap orang lain dan kebaikan orang lain terhadap kita. Lupakanlah kebaikan kita terhadap orang lain dan keburukan orang lain terhadap kita.

-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah mencintai

(66)

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur dan kerendahan hati, skripsi ini penulis persembahkan untuk : 1. Papa dan Ibu tercinta yang selalu memberi dukungan moral dan material, membimbing, mengingatkan dalam kebaikan serta mendoakan untuk keberhasilan penulis;

2. Saudara kandung tersayang Brigadir Kiki Hadi Cahyanto, kakak ipar penulis Yuniar dan keponakan tersayang Alfath Atha Muhana yang terus memotivasi dan memberikan kesadaran akan tugas dan tanggungjawab penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;

3. Calon suami penulis Miramto, S.Pd., yang telah memberikan dukungan moral dan spiritual, saran, kritik, dan doa selama ini;

4. Keluarga besar penulis yang selalu mendoakan dan memberi semangat dalam penyelesaian skripsi ini;

5. Rekan-rekan senasib dan seperjuangan, mahasiswa S1 PGSD PPKHB Angkatan 2010 Reny Astuti, Sri Rahayu, Nurhalimah, Nichen Syafitri, Warsilah, Abdul Karim, Anisa Wulandari dan Rina Heni yang telah memberi doa, motivasi, bantuan, kebersamaan, dan kerjasama yang baik selama ini; 6. Rekan S1 PGSD PPKHB semua angkatan dan semua pihak yang telah

(67)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sukoharjo Kecamatan Sekampung, Lampung Timur pada tanggal 29 Juni 1989, sebagai anak bungsu dari dua bersaudara, dari Bapak Nuryanto. AS, S.Pd. SD. dan Ibu Supriyati.

Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) Aisyah Bustanul Athfal Sumbergede Kecamatan Sekampung Lampung Timur diselesaikan tahun 1995. Setelah itu Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SDN 1 Giriklopomulyo Kecamatan Sekampung Lampung Timur, pada tahun 2001. Penulis menyelesaikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 1 Sekampung Lampung Timur pada tahun 2004, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Metro Kecamatan Metro Timur Kota Metro pada tahun 2007. Setelah itu penulis menyelesaikan program studi DII PGSD Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP di Universitas Lampung pada tahun 2009. Penulis mulai berkarir di dunia pendidikan sejak Januari 2010 di SD Negeri 1 Trimulyo Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur sampai dengan sekarang.

(68)

SANWACANA

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi yang berjudul Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Pendidikan Matematika Realistik (PTK pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Trimulyo Tahun Pelajaran 2011/2012 adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Bujang Rahman, M. Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Lampung;

3. Bapak Dr. Darsono, M. Pd., selaku Ketua Program studi PGSD FKIP Universitas Lampung;

4. Ibu Dra. Asmaul Khair selaku Ketua PGSD UPP Metro;

5. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., selaku Pembimbing atas kesediaannya meluangkan waktu bagi penulis guna memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini, penuh dengan kesabaran dan ketelitian dalam pengoreksian isi skripsi penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih baik;

(69)

7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf PS PGSD UPP Metro yang penuh rasa kekeluargaan; 8. Bapak Hi. Nurmansyah, S.Pd, selaku Kasubbag Pendidikan beserta Staf Administrasi

FKIP Universitas Lampung;

9. Bapak Nuryanto. AS, S.Pd. SD. , selaku Kepala SD Negeri 1 Trimulyo atas bimbingan, saran, kritik dan motivasinya selama ini;

10. Bapak Suprayitno dan Ibu Tri Indriyani, S.Pd.I, selaku teman sejawat atas bimbingan dan kerjasamanya sehingga penelitian ini berjalan dengan lancar;

11. Rekan kerja di SD Negeri 1 Trimulyo atas motivasi dan kerjasamanya;

12. Siswa-siswi kelas V SD Negeri 1 Trimulyo atas partisipasi aktif sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik;

13. Rekan-rekan seperjuangan dalam menempuh pendidikan, atas kebersamaan dan dukungan yang telah diberikan selama ini;

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu per satu yang telah banyak membantu penulis.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini mungkin masih terdapat kekurangan, akan tetapi penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Bandar Lampung, Agustus 2012 Penulis

Yola Yuniantari

Gambar

Tabel 3.1 Klasifikasi Aktivitas Siswa
Tabel 3.2 Klasifikasi Hasil Belajar Siswa Menurut Tingkat Kecakapan

Referensi

Dokumen terkait

Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat menghasilkan insulin yang cukup akibat dari kelainan sistem imun tubuh yang menghancurkan sel penghasil insulin atau juga

Objek penelitian ini berupa pemeliharaan dan kondisi sanitasi yang meliputi air bersih, jamban, Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL), sarana pembuangan sampah, dan

Hubungan antara kualitas kualitas layanan ( service quality) dengan kepuasan pengguna ( user satisfaction ) pada sistem informasi perpustakaan Senayan di SMK Muhammadiyah

Observasi diartikan sebagai kegiatan mengenali dan mengamati semua indikator, perubahan-perubahan yang terjadi dan hasil akhir yang dicapai sebagai dampak dari

Menurut data dari Badan Pusat Statistik Lombok, jumlah wisatawan Pulau Lombok pada tahun 2016 mencapai 3.094.437 orang namun jumlah kapal yacht yang beroperasi hanya

Di daerah sebagian tempat, di depan stasiun dan tempat lainnya, dan memparkir sepeda dan motor dengan berbaris di tempat wilayah yang dilarang (Area yang dilarang

Selain itu, Kami berharap masyarakat percaya kepada peroduk kami dan mengati pengunaan pestisida sintetik yang tidak ramah lingkungan dengan produk kami..

Penelitian ini diharapkan dapat dapat memberikan gambaran tentang proses pencarian makna hidup supaya lansia lajang sehingga dapat memberikan masukan dan sumbangan pengetahuan