SISWA
Diajuk
FAKULTAS MA
A KELAS X PADA MATERI HIDROKARB
Oleh :
Zuli Syafriani Sirait NIM 4113331048
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
ukanUntukMemenuhi Syarat Memperoleh G Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHU UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2015
RBON
Gelar
RIWAYAT HIDUP
PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA
SISWA KELAS X PADA MATERI HIDROKARBON Zuli Syafriani Sirait (4113331048)
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaanirrohim, Alhamdulillah puji dan syukur yang sangat mendalam penulis ucapkan kepada Allah SubhanahuWata’la atas segala nikmat, karunia dan rahmat-Nya. Karena berkat-Nya, penulis diberi kelancaran , kesabaran dan kemudahan selama proses pembuatan dan penulisan skripsi. Sehingga didalamnya banyak sekali penulis menemukan inspirasi, pengetahuan baru dan hikmah yang besar dan menyadarkan penulis untuk selalu memiliki keinginan untuk belajar dan berusaha memperbaiki diri . Skripsi ini berjudul“ Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based LearningTerhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Materi Hidrokarbon, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED).
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Agus Kembaren,S.Si.,M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.s , Drs. Marudut Sinaga, M.Si , dan ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si , selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Amser Simanjuntak selaku Dosen Pembimbing Akademik dan seluruh Dosen beserta staff pegawai Jurusan Kimia dan staff pegawai fakultas FMIPA UNIMED. Terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs M. Thohir MPd, selaku Kepala SMA Muhammadiyah 8 Kisaran dan Bapak Suprayogi SE ,selaku PKS 1 yang telah memberikan izin penelitian, dan juga kepada Ibu Weni Trisasmi SPd, MPd , selaku guru Kimia Kelas X di SMA Muhammadiyah 8 Kisaran yang telah membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian di sekolah tersebut serta Bapak dan Ibu Guru di SMA Muhammadiyah 8 Kisaran yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.
diberikan sosok Ayahanda dan ibunda yang sangat luarbiasa, sosok yang sangat kuat, penyabar ,dan selalu mendukung pendidikan penulis dan yang telah mencucurkan segala keringat dan selalu memanjatkan do’a demi selesainya studi penulis Ayahanda Zulmulkin Sirait dan Ibunda R. Mariani SPd . Terimakasih juga kepada kakak abang dan adik kandung saya atas dukungannya kepada penulis untuk menyelesaikan penyusunan skripsi ini, terimakasih kepada kakak Weni Trisasmi SPd, MPd yang telah banyak memberikan masukan dan dukungan untuk penyelesaian skripsi ini serta abang Indra Dermawan SPd terimakasih atas do’a, kasih sayang dan nasehatnya yang tidak pernah saya lupakan.. Terima kasih juga disampaikan kepada sahabatku serta teman seperjuanganku juga teman-teman sekelas di Pendidikan Kimia ekstensi 2011 yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Terima kasih juga disampaikan kepada seluruh keluarga yang selalu mendukung dan mendoakan penulis.
Tidak ada yang sempurna di dunia terutama untuk kesempurnaan skripsi ini. Karena itu saran dan kritik sangatlah penulis harapkan yang bersifat membangun untuk perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis ucapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Medan, Januari 2016 Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
Riwayat Hidup i
Abstrak ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi v
Daftar Gambar vii
Daftar Tabel viii
Daftar Lampiran ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah 1
1.2.Identifikasi Masalah 4
1.3.Rumusan Masalah 4
1.4.Batasan Masalah 4
1.5.Tujuan Penelitian 5
1.6.Manfaat Penelitian 5
1.7.Definisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis 8
2.1.1. Hakikat Belajar Dan Hasil Belajar Kimia 8
2.1.2 Aktivitas 8
2.2. Hakikat Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) 9
2.3. Pembelajaran Konvensional 19
2.4. Materi Hidrokarbon 20
2.5. Kerangka Berfikir 20
2.6. Hipotesis Penelitian 21
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 22
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 22
3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian 22
3.4.Instrumen Penelitian 23
3.5.Standarisasi Instrumen Tes 24
3.6. Instrumen Non Tes 27
3.7. Rancangan / Desain Penelitian 27
3.8.Teknik Pengumpulan Data 30
3.9. Teknik Analisis Data 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 37
4.1.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian 37
4.1.1.2. Aktivitas Siswa 38 4.1.1.3. Analisis Data Hasil Penelitian 39
4.1.1.4 Uji Normalitas 39
4.1.1.5 Uji Homogenitas 40
4.1.2. Hasil Uji Hipotesis 41
4.1.2.1. Hipotesis Pertama 41
4.1.2.1. Hipotesis Kedua 42
4.1.3. Hubungan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa 42 4.1.4. Persen Peningkatan Hasil Belajar 43 4.2. Pembahasan dan Hasil Penelitian 44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 49
5.2. Saran 49
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Desain Penelitian 30
Gambar 4.1. Grafik Hasil Belajar Kimia Siswa 37 Gambar 4.2. Grafik Frekuensi Hasil Aktivitas Belajar Siswa 38 Gambar 4.3. Grafik Perbandingan Rata-Rata Nilai Aktivitas dengan
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1. Tahapan Pembelajaran Berbasis Masalah 28
Tabel 4.1. Hasil Aktivitas Siswa 38
Tabel 4.2. Hasil Perolehan Rata-Rata Pretes dan Postes 39 Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Pretes, Postes, dan Gain 40
Tabel 4.4. Uji Homogenitas Sampel 41
Tabel 4.5. Hasil Uji Hipotesis I 41
Tabel 4.6. Hasil Uji Hipotesis II 42
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus 52
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 55
Lampiran 3 Materi Hidrokarbon 78
Lampiran 4 Kisi-Kisi Instrumen Tes Sebelum Divalidkan 86 Lampiran 5 Instrumen TesPenelitian Sebelum Divalidkan 89 Lampiran 6 Kisi-Kisi Instrumen TesSesudah Divalidkan 99 Lampiran 7 Instrumen TesPenelitian Sesudah Divalidkan 103 Lampiran 8 Kisi-Kisi Instrumen Non Tes 108 Lampiran 9 Lembar Observasi Aktivitas Kelas A dan Kelas B 109 Lampiran 10 Kriteria Penilaian Lembar Observasi Aktivitas 110 Lampiran 11 LKS Kelas Eksperimen I dan II 112 Lampiran 12 Perhitungan Validitas Soal 120 Lampiran 13 Perhitungan Reliabilitas Soal 123 Lampiran 14 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 124 Lampiran 15 Perhitungan Daya Beda Tiap Soal 125
Lampiran 16 Distruktor 127
Lampiran 17 Tabel Validitas 128
Lampiran 18 Tabel Reliabilitas 129
Lampiran 19 Tabel Daya Pembeda Soal 130 Lampiran 20 Tabel Tingkat Kesukaran 131
Lampiran 21 Tabel Distruktor 132
Lampiran 22 Kesimpulan Instrument Tes 134 Lampiran 23 Hasil Pretest dan Postest 135 Lampiran 24 Perhitungan,Rata-rata Standar Deviasi dan Varians 137
Lampiran 25 Uji Normalitas Data 139
Lampiran 26 Uji Homogenitas Data 143
Lampiran 27 Data peningkatan Hasil belajar 145 Lampiran 28 Uji Normalitas Data Gain Test 147 Lampiran 29 Uji Homogenitas Data Gain Tes 149
Lampiran 30 Uji Hipotesis 150
Lampiran 31 Persentase Peningkatan Hasil Belajar 153 Lampiran 32 Lembar Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Siswa 154 Lampiran 33 Tabel r-Product Moment 158
Lampiran 34 Tabel Chi Kuadrat 159
Lampiran 35 Tabel Distribusi t 160
Lampiran 36 Tabel Distribusi F 161
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan proses mengubah tingkah laku siswa menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat di lingkungan alam sekitarnya. Melalui pendidikan siswa dapat mengembangkan kemampuan secara optimal dan dapat mewujudkan fungsi dirinya sesuai dengan kebutuhan pribadi dan masyarakat. Untuk itu, langkah yang paling efisien dalam memperbaiki sifat dan akhlak seorang siswa adalah melalui peningkatan pendidikan.
Kimia sebagai bagian dari sains diajarkan untuk tujuan yang lebih khusus yaitu membekali peserta didik dengan pengetahuan, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang disyaratkan untuk memasuki jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu dan teknologi. Oleh karena itu, pembelajaran hendaknya menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah juga menjadi salah satu bidang ilmu yang harus dikuasai. Namun pada kenyataannya pelajaran kimia masih dianggap mata pelajaran yang sulit, karena pelajaran kimia memerlukan pemahaman, penjelasan dan pemaparan yang komperehensif sehingga tidak menimbulkan miskonsepsi bagi siswa.
memahami materi yang diajarkan guru. Hal demikian berdampak pada rata-rata hasil belajar siswa yang rendah. Dari hasil ujian semester siswa kelas X SMA Muhammadiyah 8 Kisaran rata-rata formatif siswa adalah 67 yang dinilai masih kurang dari standar ketuntasan yaitu 75. Hal ini menjadikan mata pelajaran kimia menjadi salah satu mata pelajaran yang sangat penting untuk diperhatikan.
Agar upaya tersebut berhasil maka harus dipilih model pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa serta lingkungan belajar, siswa dapat aktif, interaktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran yang tepat merupakan manifestasi dari kreatifitas seorang guru agar siswa tidak jenuh atau bosan dalam menerima pelajaran. Pemilihan model pembelajaran yang tepat juga akan memperjelas konsep-konsep yang diberikan kepada siswa senantiasa antusias berfikir dan berperan aktif.
Model pembelajaran yang efektif dapat digunakan guru untuk mentransfer ilmu dengan baik dan benar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Model pembelajaran akan efisien jika menghasilkan kemampuan siswa seperti yang diharapkan dalam tujuan dan sesuai dengan target perhitungan dalam segi materi dan waktu. Seorang guru sebaiknya mampu memilih model yang tepat bagi siswa didiknya. Pemilihan model pembelajaran haruslah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Tujuan pembelajaran yang jelas akan memperjelas proses belajar mengajar dalam arti situasi dan kondisi yang harus diperbuat dalam proses belajar mengajar. Kemampuan dan kualifikasi siswa maupun guru berbeda-beda, sehingga pemilihan model pembelajaran yang tepat juga akan mengalami kesukaran karena tujuan yang berhubungan dengan emosi, perasaan, atau sikap dan tujuan yang beraspek afektif sulit dirumuskan dan sukar diukur keberhasilannya.
mereka mendapatkan kesan yang mendalam dan lebih bermakna tentang apa yang mereka pelajari.
Menurut Istarani (2011) adapun yang menjadi kelebihan pembelajaran berbasis masalah adalah dapat membuat pendidikan disekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja. Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil, apabila menghadapi permasalahan didalam kehidu[an masyarakat, keluarga dan pekerjaan. Model ini merangsang pengembangan kemampuan berfikir siswa secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses belajarnya, siswa banyak melakukan mental dengan menyoroti permasalahan dari berbagai segi dalam rangka mencari pemecahan.
Tidak semua model pembelajaran cocok digunakan untuk menyampaikan materi-materi dalam kimia. Untuk itu, perlu diperhatikan kesesuaian antara model pembelajaran dengan materi yang diajarkan. Seperti halnya model pembelajaran Problem Based Learningpada materi Hidrokarbon.
Penggunaan model pembelajaranProblem Based Learning (PBL) pernah diteliti oleh jefri (2013) diperoleh hasil belajar siswa pada pokok bahasan sistem koloid dengan menggunakan model Problem Based Learningdi MAN 1 Medan tahun ajaran 2011/2012 diperoleh hasil belajar sebesar 79,9%. Hasil penelitian oleh Rofiqoh Batubara (2013) diperoleh peningkatan hasil belajar siswa melalui strategi Problem Based Learning pada sub pokok bahasan laju reaksi sebesar 51,78%.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas,dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :
1) Rendahnya tingkat pencapaian prestasi belajar kimia siswa yang kemungkinan disebabkan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang tepat.
2) Rendahnya tingkat pencapaian prestasi belajar kimis siswa yang kemungkinan disebabkan karena faktor dari siswa yaitu kurang percaya diri dengan kemampuan dirinya dan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran kimia.
3) Rendahnya tingkat pencapaian prestasi belajar kimia siswa yang kemungkinan disebabkan karena perumusan tujuan pembelajaran yang kurang jelas.
1.3. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan diteliti pada penelitian ini adalah :
1.Apakah hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi dari hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan metode konvensional?
2.Apakah aktivitas siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi dari aktivitas siswa yang dibelajarkan dengan metode konvensional?
1.4. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, batasan masalah dalam penelitan ini adalah :
2. Objek penelitian hanya dibatasi pada siswa kelas X IPA semester II SMA Muhammadiyah 8 Kisaran T.A 2014/2015.
3. Materi pembelajaran pada penelitian ini hanya dibatasi pada Tata Nama Alkana, Alkena, Alkuna, dan keisomerannya.
4. Hasil belajar mata pelajaran kimia siswa hanya dalam ranah kognitif taksonomi bloom C1, C2, C3, C4 dengan materi Hidrokarbon.
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning. lebih tinggi dari hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan metode konvensional.
2. Untuk mengetahui apakah aktivitas siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning. lebih tinggi dari hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan metode konvensional.
1.6.Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Guru
Membuka wawasan berfikir guru dalam mengajar sehingga dapt meninggalkan cara pembelajaran yang kurang menarik dan monoton dengan mengembangkan model pembelajaranProblem Based Learning. 2. Bagi Siswa
3. Bagi Sekolah
Meningkatkan kualitas dan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar siswa serta kinerja guru.
4. Bagi Peneliti.
Meningkatkan pemahaman, pengetahuan, wawasan dan menambah pengalaman dalam model pembelajaran Problem Based Learning.yang dapat dijadikan bekal untuk menjadi guru yang propesional dan berkualitas.
1.7.Defini Operasional
1.7.1. Model PembelajaranProblem Based Learning
Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) merupakan cara memberikan pengertian dengan menstimulasi anak didik untuk memperhatikan, menelaah dan berfikir tentang suatu masalah untuk selanjutnya menganalisis masalah tersebut sebagai upaya untuk memecahkan masalah (Majid,2008)
1.7.2. Hasil Belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono dalam Junaidi (2012), hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran.
1.7.3. Aktivitas
yang meliputi saling ketergantungan positf, tanggungjawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antar anggota, dan evaluasi proses kelompok.
1.7.4.Konvensional
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang diperoleh dapat diambil kesimpulan sebagai berikut ;
1. Hasil belajar kimia yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learninglebih tinggi sebesar 68,567 % dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran Konvensional sebesar 65,667 % pada materi Hidrokarbon di SMA Muhammadiyah 8 Kisaran.
2. Aktivitas yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaranProblem Based Learning lebih tinggi sebesar 83,778 % dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional sebesar 78,889 % pada materi hidrokarbon di SMA Muhammadiyah 8 Kisaran.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan hal-hal berikut :
1. Bagi guru atau calon guru disarankan untuk menggunakan model pembelajaranProblem Based Learning(PBL) sebagai salah satu alternative pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan sikap kerjasama siswa 2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai model
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, (2009),Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Arikunto, S., (2012),Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, Bumi Aksara, Jakarta. Boud, David & Feletti, Grahame I. 1997. The Challenge of Problem Based Learning.
London: Kogan Page Limited
Batubara,Rafiqah. (2013), Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)Dengan Media Peta Konsep Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Pokok Bahasan Laju Reaksi. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Chang. 2005.Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 1 dan 2, Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga Djamarah. 2005. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta
Erni Juliani Siregar., Ramlan Silaban., Mahmud., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Bermediakan Internet Terhadap Hasil Belajar Dan Karakter jubermadita Pada Materi Asam Basa Siswa SMA Di Kota Binjai. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK).
Ibrahim, Muslimin, dkk. 2000.Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: UNESA Press. Istarani.2011.58Model Pembelajaran inovatif.Medan:Media Persada
Jannah, R., Saputro, A.N.C., dan Yamtinah, S., (2013), Penerapan Model PembelajaranThink Pair Share (TPS) Disertai Buku Saku Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Kimia Pada Materi Minyak Bumi Kelas X SMA Negeri Gondangrejo Tahun Pelajaran 2012/2013,Jurnal Pendidikan Kimia (JPK),Vol. 2 No.4: 19 – 23
Jefri. (2013), Pengaruh penerapan e-Learning Berbasis Weblog Dalam Model Pembelajaran Problem Based LearningTerhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid. Skripsi, FMIPA,Unimed.Medan.
Melati, H. A., (2011), Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa SMA 1 Sungai Ambawang Melalui Pembelajaran Model Advance Organizer Berlatar Numbered Heads Together (NHT) Pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan, Jurnal Visi Ilmu Pendidikan,Vol. 6 No. 3: 619 – 630
Majid,Abdul, (2005),Perencanaan Pembelajaran,PT.Remaja Rosdakarya,Bandung.
Nana Sudjana. 1996. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.. 2009. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Nurhadi,dkk. 2004.Pembelajaran Kontekstual dan Penereapannya Dalam KBK.Malang:UM Press
Ratna Rosidah Tri Wasonowati., Tri Redjeki., dan Sri Retno Dwi Ariani., 2014. Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMAN 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 3 Tahun 2014
Rusman, (2012),Model-Model Pembelajaran,PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sanjaya, (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Prenada Media Grup, Jakarta
Silitonga, P.M. 2011. Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian. Medan: FMIPA UNIMED
Slameto. 2010.Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya.Jakarta: PT.Rineka Cipta. Sugiharti, G., (2013). Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia. FMIPA UNIMED,
Medan.
Sugiyanto. 2008.Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi. Sudjana, (2008),Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
Sudjana Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya
Taufiq Amir. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Trianto. 2009.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.