LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN
No. Responden:__ a. Umum
Responden yang terhormat,
Pertanyaan yang ada di kuesioner ini bertujuan untuk melengkapi data penelitian dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul :
“ Pengaruh Kepercayaan Pada Merek (Trust In a Brand) Terhadap Loyalitas
Merek (Brand Loyalty) Pada Konsumen Teh Siap Minum dalam Kemasan Merek Teh Botol Sosro di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara”
Oleh karena itu, kepada responden saya sebagai peneliti mengharapkan :
1. Saudara dapat menjawab setiap pertanyaan dengan sejujur-jujurnya. Dan perlu diketahui bahwa jawaban dari kuesioner ini tidak berhubungan dengan benar atau salah.
2. Pilihlah jawaban dengan memberi tanda check (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut saudara. Penilaian dapat dilakukan berdasarkan skala berikut ini :
Karakteristik Merek (Brand Characteristics) (X1)
Karakteristik Perusahaan (Company Characteristics) (X2)
No Pertanyaan SS S KS TS STS
1 Teh Botol Sosro memiliki reputasi tinggi dibanding merek Teh Siap Minum dalam Kemasan lainnya
2 Kualitas Teh Botol Sosro selalu baik dari tahun ke tahun
3 Saya mengetahui baik tentang Teh Botol Sosro
4 Menurut saya, Teh Botol sosro berbeda dengan Teh siap minum dalam kemasan lainnya.
5 Teh Botol Sosro mampu bersaing dengan produk Teh Siap minum dalam Kemasan lainnya.
No Pertanyaan SS S KS TS STS
1 Saya percaya pada perusahaan Sinar Sosro karena hasil kinerjanya melalui produk baik 2 Perusahaan Sinar Sosro memberikan kualitas
produk yang diharapkan sesuai dengan janji yang diberikan
3 Perusahaan Sinar Sosro memiliki citra yang positif
Karakteristik Pelanggan – Merek (Consumer – Brand Charateristics) (X3)
Loyalitas Merek (Y)
No Pertanyaan SS S KS TS STS
1 Saya membeli Teh Botol Sosro karena memenuhi keinginan dan harapan
2 Dibandingkan dengan Teh Siap minum dalam kemasan merek lain, saya lebih suka Teh Botol Sosro
3 Saya puas dengan mengkonsumsi Teh Botol Sosro
No Pertanyaan SS S KS TS STS
1 Saya akan selalu melakukan pembelian ulang Teh Botol Sosro
2 Saya akan merekomendasikan produk Teh Botol Sosro kepada teman maupun keluarga saya
LAMPIRAN 3
UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS
LAMPIRAN 4
DISTRUBUSI JAWABAN PENELITIAN
Karakteristik Merek (X1) dan Karakteristik Perusahaan (X2)
64 4 4 5 13 4 4 4 12
65 4 4 4 12 3 3 4 10
66 3 3 4 10 3 4 4 11
67 4 4 4 12 4 4 4 12
68 4 4 4 12 4 4 4 12
69 3 3 4 10 3 3 3 9
70 4 4 4 12 4 4 4 12
71 5 5 5 15 4 5 5 14
72 5 5 5 15 5 5 5 15
73 5 5 4 14 4 5 5 14
74 5 5 5 15 5 4 4 13
75 5 5 5 15 5 4 4 13
76 5 5 4 14 5 5 5 15
77 4 4 4 12 4 4 4 12
78 3 3 4 10 3 3 4 10
79 5 4 5 14 5 5 5 15
80 4 4 4 12 4 4 5 13
Lampiran 5
Data Hasil Pengolahan SPSS
b. Uji Heterokedastisitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 81
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.02920920
Most Extreme Differences
Absolute .065
Positive .048
Negative -.065
Kolmogorov-Smirnov Z .582
Asymp. Sig. (2-tailed) .887
c. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.263 .798 -.330 .742
Karakteristik_Merek_X1 .059 .036 .212 1.637 .106
2. ANALISIS REGRESI BERGANDA
a. Persamaan Regresi
b Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 133.480 3 44.493 40.429 .000b
Residual 84.742 77 1.101
Total 218.222 80
a. Dependent Variable: Loyalitas_Merek_Y
b. Predictors: (Constant), Karakteristik_Pelanggan_Merek_X3, Karakteristik_Merek_X1,
Karakteristik_Perusahaan_X2
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
B Std. Error
(Constant) -.853 1.279
Karakteristik_Merek_X1 .173 .058
Karakteristik_Perusahaan_ X2
.295 .094
Karakteristik_Pelanggan_ Merek_X3
.352 .095
c. Uji T
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.853 1.279 -.667 .507
Karakteristik_Merek_X1 .173 .058 .248 2.992 .004
Karakteristik_Perusahaan_X 2
.295 .094 .310 3.124 .003
Karakteristik_Pelanggan_M erek_X3
.352 .095 .371 3.695 .000
a. Dependent Variable: Loyalitas_Merek_Y
d. Koefisien Determinansi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .782a .612 .597 1.04907
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Kolter, Philip, dan Kevin Kane Keller, 2008, Manajemen Pemasaran, Edisi 13, Erlangga, Jakarta
Lutfi, Muslich, dan Syafrizal Helmi Situmorang, 2015. Analisis Data: Untuk Riset Manajemen Dan Bisnis, USU Press, Medan.
Minor, Michael dan John C Mowen, 2002. Perilaku Konsumen, Edisi 5, Erlangga , Jakarta
Nazir. M, 2005. Metode Penelitian. Cetakan Keenam Ghalia Indonesia, Jakarta.
Sugiyono,2012.Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta , Bandung
Suharyadi, dan Purwanto, 2013. Statistika Untuk Ekonomi Dan Keuangan Modern Edisi 2,
Salemba Empat, Jakarta.
Suliyanto, 2006, Metode Riset Bisnis , Andi, Yogyakarta.
SKRIPSI
Herawati, 2011“Pengaruh Brand Characteristic, Company Characteristic, Consumer Brand Characteristic terhadap Brand Loyalty Melalui Trust in A Brand Teh dalam KemasanMerek Teh Botol Sosro di Surabaya”
Lucy,2013, “Pengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Susu UHT Merek Ultramilk Di Wilayah Kelurahan Titi Rantai Medan”
Dedy, 2013,“Pengaruh Trust In a Brand terhadap Brand Loyalty pada konsumen Fruit Tea di Surabaya”
JURNAL
Lau, G.T & Lee, S. H 1999. Consumer Trust in a Brand and The Link to Brand Loyalty.
Journal of market Focused Management, 4(4):341-370
Ruly,2006. “ Brand Trust Dalam Konteks Loyalitas Merek: Peran Karakteristik Merek,
Karakteristik Perusahaan, dan Karakteristik Hubungan Pelanggan-Merek” Jurnal Manajemen,Volume 6 Nomor 1, hal 65-78
MAJALAH
Majalah SWA 19/XXX/ 11 September – 24 September 2014
INTERNET www.sosro.com
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Nazir (2005:54) penelitian deskriptif adalah metode dalam meneliti status kelompok
manusia, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta- fakta, sifat-sifat serta hubungan
antar fenomena yang diselidiki. Penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu menjelaskan hubungan antar variabel dengan menganalisis data numerik (angka) menggunakan
metode statistik melalui pengujian hipotesa.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan kepada konsumen Teh Siap Minum dalam Kemasan merek Teh Botol Sosro di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Sumatera Utara. Waktu penelitian akan dilakukan mulai dari bulan Januari 2016 sampai Februari 2016
3.3 Batasan dan Identifikasi Variabel Penelitian
Untuk menghindari keseimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan, maka penelitian ini dibatasi pada faktor-faktor yang mempengaruhi
a. Variabel Bebas ( Independent Variabel) (X) yaitu Kepercayaan Merek (Trust in a Brand) yang terdiri dari : X1: Karakteristik Merek (Brand Charateristics), X2 : Karakteristik Perusahaan (Company Characteristics)
dan X3 :Karakteristik Pelanggan Merek (Consumer Brand Charateristic). b. Variabel Terikat ( Dependent Variabel) ( Y) yaitu Kesetiaan Merek
(Brand Loyalty) Teh Botol Sosro.
3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional merupakan jabaran dari suatu variabel penelitian ke
dalam indikator – indikator atau gejala – gejala yang terperinci dengan demikian variabel tersebut dapat diketahui. Di dalam defenisi ini harus dapat dioperasikan
dengan jalan mencari indikator – indikator dari masing – masing variabel.
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Definisi Indikator Skala Pengukuran
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan adalah Skala Likert sebagai alat untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012:132). Peneliti memberikan lima alternatif
jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 5 untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian, yang dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini:
Tabel 3.2 Skala Likert
Angka 1 menunjukkan bahwa responden tidak mendukung terhadap
pertanyaan yang diberikan, sedangkan angka 5 menunjukkan bahwa responden mendukung terhadap pertanyaan yang diberikan.
3.6. Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan sekedar
jumlah yang ada pada objek atau subjek tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat
No Alternatif Jawaban Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Kurang Setuju 3
4 Tidak Setuju 2
yang dimiliki objek atau subjek itu (Sugiyono, 2012:115). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU Program S-1 Jurusan Manajemen angkatan 2012 sampai dengan angkatan 2014, dengan
jumlah mahasiswa 772 orang
3.6.2 Sampel
Sampel adalah suatu bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono,2012:116) . Menurut Supramono, bila jumlah populasi
tidak terbatas, maka untuk menentukan sampel dapat digunakan rumus berikut :
� = �∝ �
Dimana :
n = ukuran sampel
�∝ = nilai standar normal yang besarnya tergantung ∝
Bila ∝ = 0,01 maka Z = 1,67
Bila ∝ = 0,05 maka Z = 1,96
p = estimator proporsi populasi q = 1- p
d = penyimpangan yang ditolerir
Dari hasil pra survei yang dilakukan oleh peneliti kepada 30 orang mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU dengan kriteria pernah
p = = 0,7
q = 1- 0,7 = 0,3 �∝ = 1,96
d = 0,1
n = , ,, ,
n =
, , ,,
� =
,,
� = ,
Berdasarkan perhitungan rumus diatas, maka jumlah responden yang akan dijadikan sampel penelitian adalah sebanyak 80.67 orang yang akan dibulatkan
menjadi 81 orang.
3.7. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah:
3.7.1 Data Primer
Data primer adalah data yang dieroleh secara langsung dilapangan yang bersumber dari hasil pengamatan langsung dilokasi penelitian yaitu pada
3.7.2 Data sekunder
Data sekunder adalah data pendukung bagi data primer yang diperoleh dari studi dokumentasi dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data data yang
diperoleh dari berbagai macam buku, jurnal, dokumen – dokumen, laporan – laporan dan kepustakaan lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.
3.8. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam peneltian ini adalah:
3.8.1 Daftar Pertanyaan (Quiesionare)
Dalam suatu penelitian ilmiah, metode pengumpulan data dimaksudkan
untuk memperoleh bahan – bahan yang relevan, akurat, dan terpercaya untuk memperoleh data primer yang diperlukan, teknik yang digunakan adalah pengisian daftar pertanyaan. Daftar pertanyaan adalah suatu cara pengumpulan
data dengan memberikan pertanyaan kepada responden dengan harapan akan memberi respon atas pertanyaan tersebut.
3.8.2 Wawancara ( Interview)
Merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survey yang
menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan pada konsumen Teh Botol Sosro di Fakultas
3.8.3 Dokumentasi
Dilakukan dengan cara mengumpulkan atau mempelajari data-data yang diperoleh dari berbagai macam buku pendukung, jurnal, dan informasi dari
internet yang berhubungan dengan penelitian.
3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu
mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti ingin mengukur kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus
mengukur apa yang ingin diukurnya. Setelah kuesioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktek belum tentu data yang terkumpulkan adalah data yang valid. Suatu skala pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur ( Lutfi dan Situmorang, 2015:86)
Pengukuran validitas dapat dilakukan dengan melakukan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut
positif dan besarnya diatas 0,361 (r hitung > r tabel) maka faktor pertanyaan atau indikator dapat dinyatakan valid (Sugiyono, 2012).
telah ditentukan dan diolah menggunakan program SPSS dengan kriteria sebagai berikut:
1) Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan dinyatakan valid.
2) Jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.
Penyebaran khusus dalam uji validitas dan uji reliabilitas diberikan kepada
Setelah dilakukan pengujian validitas terlihat pada Tabel 3.3, seluruh pertanyaan valid yaitu nilai corrected item total correlation seluruhnya telah bernilai lebih besar dari 0.361.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mrngukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh
reltif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. ( Lutfi dan Situmorang,2015 :89)
Pengukuran reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan SPSS dengan uji statistik Cronbach Alpha(r hasil) dengan nilai cronbach alpha > 0.80 dapat dinyatakan reliabel.
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS ( Februari,2016)
Pada 15 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa cronbach alpha adalah sebesar 0,841 . Ini berarti 0,841 > 0,8 sehingga dapat
dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada
responden untuk dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
3.10. Teknik Analis Data 3.10.1 Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan dalam menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang bertujuan untuk
umum atau generalisasi ( Sugiyono 206 : 2012)
3.10.2 Analisis Statistik (Analisis Regresi Berganda)
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui variabel bebas
terhadap variabel terikat dimana variabel bebasnya terdiri dari dua atau lebih.
Analisis Regresi Berganda dilakukan untuk mengetahui pemgaruh karakteristik
merek, karakteristik perusahaan dan karakteristik merek konsumen terhadap loyalitas pelanggan. Adapun persamaanya adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan :
Y : Loyalitas Merek a : Konstanta
X1 : Karakteristik Merek
X2 : Karakteristik Perusahaan X3 : Karakteristik Merek Konsumen b 1-3 : Koefisien Regresi
3.10.2.1 Koefisien Determinansi (R2)
Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinan (R2) berkisar antara 0 (nol)
sampai dengan 1 (satu), (0 ≤ R 2 ≤1 ). Hal ini berarti bila R2 = 0, menunjukkan tidak adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, dan bila R2
mendekati 1, menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
3.10.2.2 Uji Secara Serempak (Uji F)
Uji F dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama variabel terikat yaitu loyalitas merek. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F statistik ini adalah:
a. H0 : b1,b2,b3 = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari karakteristik merek,
karakteristik perusahaan, dan karakteristik pelanggan merek, secara serentak
tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu loyalitas merek.
b. Ho : b1,b2,b3 ≠0, artinya variabel bebas yang terdiri dari karakteritik merek,
karakteristik perusahaan, dan karakteristik pelanggan merek, secara serentak berpengaruh positif dan sifnifikan terhadap variabel terikat yaitu loyalitas
merek
Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel dengan tingkat kesalahan (α)
Kriteria uji digunakan:
a. Ho diterima jika Fhitung < F Tabel pada (α) =5%
b. Ho ditolak jika F hitung > F tabel pada (α) = 5%
3.10.2.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji T)
Uji T dimaksudkan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Bentuk pengujiannya yaitu:
a. Ho : bi, = 0 artinya variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel terikat).
b. Ha : bi ≠ 0 artinya variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat
Nilai Thitung akan dibandingkan dengan nilai Ttabel pada tingkat signifikan (α) =
5%
Kriteria pengambilan keputusan, yaitu:
a. Ho diterima jika Thitung < Ttabel pada (α) = 5%
b. Ho ditolak jika Thitung > Ttabel pada (α) = 5%
3.11. Uji Asumsi Klasik
3.11.1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan
bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorv Smirnorv.
Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% maka jika nilai Asyimp.sig. ( diatas nilai signifikansi) 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang, 2015:121)
3.11.2 Uji Multikolinearitas
Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Jika terdapat kolerasi antara variabel bebas
maka dapat dikatakan terdapat masalah multikoliniearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas. Uji multikolinearitas
menggunakan kriteria Variance Inflation Factor (VIF) dengan ketentuan: 1) Bila VIF > 5 terdapat masalah multikolinearitas yang serius.
2) Bila VIF < 5 tidak terdapat masalah multikolinearitas yang serius.
3.11.3 Uji Heterokedastisitas
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda maka disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak heterokedastisitas. Cara untuk mendeteksi heterokedastisitas adalah dengan
melihat grafik scatter plot dan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen,
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat PT. Sinar Sosro
PT Sinar Sosro adalah perusahaan yang memproduksi teh manis dalam kemasan botol pertama. Sejarah bisnis keluarga Mr Sosrodjojo berawal dari
didirikannya pabrik pengolahan teh kering di Slawi, Jawa Tengah pada tahun 1940 dengan merek The Cap Botol. Setelah ia berhasil, pada 1953 ia memperluas bisnisnya di Jakarta untuk mengenalkan The Cap Botol. Sebelum ia menjual
produknya, ia mengadakan sampling produk di pasar pada tahun 1955. Awalnya, beliau memperkenalkan The Cap Botol dengan memasak dan menyeduh the di
tempat secara langsung. Setelah minuman sudah siap, the akan dibagikan kepada orang orang yang berada di pasar. Namun metode ini tidak berhasil karena the
yang telah diseduh terlalu panas sehingga pengunjung tidak sabar untuk mencicipinya. Cara kedua, adalah the dibawa langsung ke pasar dengan memasukkannya ke dalam panci – panci besar. Sekali lagi, metode ini kurang
berhasil karena sebgian besar the tumpah dalam perjalanan. Hal ini disebabkan oleh jalan – jalan di kota yang berlubang dan tidak sebagus saat ini. Akhirnya
muncul ide untuk membawa the yang telah diseduh dan dikemas kedalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik pembeli. Pada tahun 1969 muncul gagasan untuk menjual the siap minum dalam botol, pada tahun
Indonesia dan di dunia. Pada awal berdiri benama PT Toba Sosro Kencono, kemudian berganti nama menjadi PT.Reksobudi Adijaya pada tahun 1995. Pada tahun 2000 berubah lagi menjadi PT Sinar Sosro.
Produk- produk yang dihasilkan PT Sinar Sosro tidak menggunakan 3P( Pewarna, Pengawet dan Pemanis Buatan) sehingga aman dikonsumsi dengan
bebas dan aman serta tanpa efek samping. Selain itu, proses produksi yang tidak menimbulkan limbah yang dapat mencemari lingkungan karena system pengolahan telah dilakukan dengan baik, salah satu contoh adalah pengolahan
ampas the menjadi pupuk yang sangat berguna bagi pertanian warga sekitar sekaligus masyrakat luas.
Dasar dan filosofi PT Sinar Sosro adalah niat yang baik yang dijabarkan dalam 3K dan RL yakni:
1.Peduli terhadap KUALITAS
2. Peduli terhadap KEAMANAN 3. Peduli terhadap KESEHATAN
4. Serta RAMAH LINGKUNGAN
Berikut ini adalah cabang-cabang PT Sinar Sosro lainnya,
1. PT. Sinar Sosro Cakung (kantor pusat), Cakung- Jakarta Timur
2. PT. Sinar Sosro Pabrik Tambun, Bekasi – Jawa Barat 3. PT Sinar Sosro Cibitung, Jawa Barat
7. PT. Sinar Sosro Pabrik Gianyar, Bali
8. PT. Sinar Sosro Pabrik Deli Serdang, Tanjung Morawa – Sumatera Utara
9. PT. Sinar Sosro Palembang 10. PT. Sinar Sosro Mojokerto
4.1.2 Visi dan Misi PT Sinar Sosro
PT Sinar Sosro mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut:
VISI : Menjadi perusahaan minuman berkelas dunia yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, kapan saja, dimana saja, serta mamberikan nilai
tambah untuk semua pihak terkait MISI :
1. Membangun merek SOSRO sebagai merek the alami, berkualitas dan unggul
2. Melahirkan merek dan produk baru baik yang berbasis the maupun non the dan menjadikannya pada kategorinya masing masing
3. Memimpin jaringan distribusi nasional dan jaringan distribusi internasional 4. Membangun sumber daya manusia dan melahirkan pemimpin yang sesuai
dengan nilai nilai utama perusahaan.
4.1.3 Produk PT Sinar Sosro
PT Sinar Sosro terus berinovasi dengan mengembangkan merek dan produk minuman yang betujuan untuk memuaskan para konsumen dan pelanggan.
Saat ini PT Sinar Sosro memiliki produk-produk dengan berbagai kategori yaitu: 1. Teh Botol Sosro
Produk unggulan PT Sinar Sosro adalah The Botol Sosro kemasan botol beling atau sering disebut RGB ( Returnable Glass Bottle) merupakan produk The siap minum yang pertamadi Indonesia dan di dunia yng sudah diluncurkan sejak
tahun 1969. Untuk memenuhi kebutuhan pecintanya dimanapun berada, The Botol Sosro dengan inovasinya sampai dengan tahun 2015 ini telah memiliki
banyak pilihan kemasan produk yaitu:
1. Kemasan botol beling, volume 220 ml
2. Kemasan kotak (Tetra Pak), volume 220 ml, 250 ml, 330ml dan 1 liter
3. kemasan botol plastic PET 450 ml dan 350 ml 4. Kemasan pouch 230 ml
Sumber: www.sosro.com
2. Fruit Tea Sosro
Dengan bertujuan untuk pengembangan produk, maka PT Sinar Sosro pada tahun 1997 mengeluarkan produk minuman Teh dengan aneka rasa buah
yaitu Fruit Tea sosro dengan target segmen remaja. Fruit tea Sosro dengan tag line “ Banyak sensasinya” hadir dalam rasa seperti, apel, blackcurrant, stroberi, jambu
klutuk.
Fruit Tea Sosro hadir dalam berbagai jenis kemasan yaitu : 1. Kemasan botol beling, volume 235 ml
2. Kemasan genggam (Tetra Pak), volume 200 ml 3. Kemasan kaleng (Can), volume 318 ml
4. Kemasan botol plastic PET, volume 500 ml dan 350 ml 5. Kemasan pouch, volume 230 ml
Sumber : www.sosro.com
Gambar 4.2 Variasi Kemasan Fruit Tea Sosro 3. S-Tee
merk S Tee dengan volume 318 ml. Dalam perkembangan nya, sampai dengan tahun 2015, S Tee hadir dalam berbagai kemasan yaitu:
1. Kemasan botol beling, volume 318 ml dan 234 ml
2. Kemasan kotak (Tetra Pak), 330ml
3. kemasan botol plastic PET 500 ml dan 350 ml
Berbagai kemasan S Tee tersebut, tidak seluruhnya dipasarkan di seluruh kota di Indoneesia, cakupam distribusi masing masing kemasan beebeda-beda. Khusus untuk S Tee kemasan botol plastic PET 500 ml hanya bisa didapatkan di seluruh
modern outlet seluruh Indonesia.
Sumber : www.sosro.com
Gambar 4.3 Variasi Kemasan S Tee 4. Country Choice
PT. Sinar Sosro juga menghadirkan produk dalam kategori Jus pada akhir tahun 2008 dengan merek Country Choice. Country Choice merupakan minuman
real jus kaya manfaat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian Anda, dengan cara yang praktis dan hemat. Country Choice hadir dalam kemasan kotak ( Tetra
Sumber : www.sosro.com
Gambar 4.4 Variasi kemasan Country Choice 5. Happy Jus
Untuk kategori minuman Jus untuk segmen anak-anak, PT. Sinar Sosro menghadirkan produk Happy Jus yang keluarkan pada awal tahun 2005. Happy Jus hadir dalam kemasan genggam (Tetra Pak), volume 200 ml, tersedia dalam
rasa Apel, Jeruk, Anggur, Cherry B, Apple Berry. Happy Jus kaya akan vitamin A, C, E dan Kalsium (kandungan yang paling banyak diantara produk minuman
Jus anak lainnya) dengan rasa yang enak dan variasi buah yang unik membuatHappy Jus disukai oleh anak-anak.
Sumber : www.sosro.com
Gambar 4.5 Variasi Kemasan Happy Jus 6. Tebs
PT. Sinar Sosro berinovasi lagi dengan mengembangkan minuman teh
berkarbonasi dengan merk TEBS yang di keluarkan pada tahun 2004.Keunggulan TEBS dibanding dengan minuman bersoda lainnya adalah TEBS berbahan baku Ekstrak Teh, Ekstrak Rosella serta Konsentrat Sari Buah. Dimana masing-masing-
Fruit. Sedangkan TEBS Maroon yang dikeluarkan pada tahun 2011 berbahan baku Teh Hitam dengan Ekstrak Bunga Rosella.
TEBS hadir dalam berbagai kemasan yaitu :
1.Kemasan botol beling, volume 230 ml 2. Kemasan kaleng ( Can), volume 330 ml
3. Kemasan botol plastic PET, volume 500 ml 4. Kemasan Premix, volume 1.900 ml.
5. TEBS MAROON hanya ada di kemasan 500 ml saja
Sumber: www.sosro.com
Gambar 4.6 Variasi Kemasan Tebs 7. Air Mineral Prima
Pada tahun 90-an, PT. Sinar Sosro memproduksi kategori air minum dalam kemasan yaitu dengan merk Prim-a.Pada saat pertama kali dikeluarkan
merknya yaitu Air Sosro. Pada tahun 1999, Air Sosro berganti nama menjadi Prim-a. Prim-a hadir dalam berbagai kemasan yaitu :
1. Kemasan cup, volume 240 ml.
Sumber : www.sosro.com
Gambar 4.7 Variasi Kemasan Prima–a 8. Creso
Tahun 2014, PT. Sinar Sosro mengeluarkan kembali produk kategori Soda
atau biasa disebut Carbonated Soft Drink dengan Merek Creso. Creso adalah Minuman Soda dengan rasa “UNIK” yang menyegarkan, memberikan kesegaran
yang berbeda untuk anak muda yang tetap optimis dalam keseharian.Creso hadir dalam 3 varian rasa yaitu
1.Kopi
2. Sarsaparila 3.Kelapa
Dalam kemasan botol plastic PET 400 ml. Dengan varian rasa yang “UNIK” berbeda dari minuman soda lainnya yang sejenis, Creso hadir sebagai
minuman untuk anak muda yang dapat menstimulasi mood “fun”
9. Teh Freso
Tahun 2014, PT. Sinar Sosro mengeluarkan produk minuman teh dalam kemasan gelas dengan merek Teh Freso.Teh Freso dalam kemasan Cup 240
ml.Minuman teh beraroma melati ini dipasarkan di beberapa wilayah sub urban di Jawa dan Bali.Teh Freso, minuman berbahan dasar teh yang alami dan
menyegarkan, dapat dijadikan sebagai pelepas dahaga di momen kebersamaan.
Sumber : www.sosro.com
Gambar 4.9 Kemasan Freso
4.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam setiap perusahaan struktur orgnasisasi sangat penting fungsinya
karena setiap karyawan akan memperoleh gambaran tentang peranan masing- masing bagian serta mengetahui wewenang dan tanggung jawab dalam pelaksanaan tugasnya. Oleh karena itu struktur organisasi dibuat dan disesuaikan
dengan perkembangan, kemampuan, dan keadaan perusahaan. Dengan struktur organanisasi maka dapat dilihat pembagian tugas dalam organisasi dan kegiatan
Sumber : www.sosro.com
Gambar 4.10
Struktur Organisasi PT. Sinar Sosro
PT Sinar Sosro dipimpin oleh seorang komisaris yang membawahi seorang Presiden Komisaris. Komisaris bertanggung jawab kepada pemegang saham serta mengawasi segala pelaksanaan kebijakan perusahaan, mengambil segala
pelaksanaan kebijakan perusahaan, mengambil segala keputusan berkenaan dengan persoalan dan masalah penting yang dihadapi perusahaan. General
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif
4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden
Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh
responden pemelitian yang dikelompokkan dan disajikan sehingga memberikan gambaran umum yang jelas. Kuesioner berisikan 15 pertanyaan yang terdiri dari 5 butir untuk variabel karakteristik merek (brand characteristics) (X1), 4 butir
untuk variabel karakteristik perusahaan (company characteristics) (X2) 3 butir untuk variabel karakteristik pelanggan merek (consumer brand characteristics)
(X3 )dan 3 butir untuk variabel loyalitas merek (brand loyalty) (Y). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumtera Utara yang pernah mengkonsumsi Teh Botol Sosro dan berdasarkan pada
perhitungan rumus Supramono diperoleh sampel sebanyak 81 orang
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber : Hasil Penelitian (Februari,2016) data diolah
Jenis Kelamin Jumlah (Orang ) Persentase (%)
Laki – Laki 44 54,32%
Perempuan 37 45,68%
Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat dilhat bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini adalah berjenis kelamin laki laki dengan jumlah 44 orang (54,32%) dan berjenis kelamin perempuan 37 orang (45.68%).
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Sumber: Hasil Penelitian (Februari, 2016) data diolah
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa dari 81 responden, mayoritas usia responden yang diteliti adalah umur > 20 tahun yaitu sebanyak 53 orang
(65,43%), sedangkan yang berusia 20 tahun yaitu 23 orang ( 28,40 %) dan responden yang berumur <20 tahun 5 orang ( 6,17%).
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian
Table 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian Frekuensi Pembelian Jumlah Responden Persentase
1-5 x 38 46,92 %
6-10 x 33 40,74 %
Lebih dari 10 kali 10 12.34 %
Total 81 100 %
Sumber: Hasil Penelitian (Februari,2016) data diolah
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa dari 81 responden, rseponden
yang pernah melakukan pembelian teh botol sosro sebanyak 1-5 kali adalah Usia Jumlah (Orang ) Persentase (%)
>20 53 65,43
20 23 28,40
<20 5 6,17
sebanyak 38 orang ( 46,92%), melakukan pembelian 6-10 kali 33 orang (40,74%) dan yang melakukan pembelian lebih dari 10 kali adalah 10 orang (12,34%). Dengan demikian jumlah mayoritas responden adalah yang melakukan pembelian
1-5 kali yaitu 38 orang.
4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Setelah mengetahui karakteristik dari responden penelitian berikut ini adalah hasil olahan data primer. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari kepercayaan pada merek (trust in a brand) sebagai varibel bebas
dengan tiga dimensi yaitu karakteristik merek (brand characteristics), karakteristik perusahaan (company characteristics) dan karakteristik pelanggan
merek (consumer brand characterisitics) serta loyalitas merek ( brand loyalty) sebagai variabel terikat. Kuesioner yang disebarkan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert.
Variabel bebas yaitu kepercayaan pada merek ( trust in a brand) terdiri dari tiga dimensi yaitu karakteristik merek (brand characteristics) (X1) terdiri dari 5
(lima) pernyataan, karakteristik perusahaan (company characteristics) X2 terdiri
dari 4 (empat) butir pernyataan dan karakteristik pelanggan merek (consumer brand characteristics) X3 terdiri dari 3 (tiga) butir pernyataan. Variabel terikat
1. Variabel Karakteristik Merek (Brand Characteritics) sebagai (X1)
Tabel 4.4
Distribusi Pendapat Responden terhadap Variabel X1
Pertanyaan STS TS KS S SS Total
F % F % F % F % F %
1 0 0 0 0 1 1,23 47 58,03 33 40,74 81 2 0 0 0 0 14 17,28 46 56,80 21 25,92 81 3 0 0 0 0 22 27,16 42 51,85 17 20.99 81 4 0 0 1 1,23 12 14,82 41 50,62 27 33,33 81 5 0 0 0 0 2 2,47 48 59,26 31 38,27 81 Sumber: Hasil Penelitian (Februari, 2016) data diolah
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa:
a. Pada pernyataan butir 1, dari 81 responden terdapat 33 (40,74%)
responden yang menyatakan sangat setuju bahwa Teh Botol Sosro memiliki reputasi tinggi dibanding merek teh siap minum kemasan
lainnya, 47 (58,03%) menyatakan setuju, 1 (1,23%) menyatakan kurang setuju, 0 (0%)menyatakan tidak setuju dan 0 (0%) menyatakan sangat tidak setuju.
b. Pada pernyataan butir 2, dari 81 responden, 21 (25,92%) responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka mengakui kualitas Teh Botol
Sosro selalu baik dari tahun ke tahun, , 46 (56,80%) responden menyatakan setuju, 14 (17,28%) reponden menyatakan kurang setuju, 0 (0%) responden menyatakan tidak setuju, dan 0 (0%) responden
menyatakan sangat tidak setuju.
c. Pada pernyataan butir 3, dari 81 responden, 17 (20,99%) responden
reponden menyatakan kurang setuju, 0 (0%) responden menyatakan tidak setuju, dan 0 (0%) responden menyatakan sangat tidak setuju.
d. Pada pernyataan butir 4, dari 81 responden, 27 (33,33%) responden
menyatakan sangat setuju bahwa Teh Botol Sosro berbeda dengan teh siap minum dalam kemasan lainnya, 41 (50.62%) responden menyatakan
setuju, 12 (14,82%) reponden menyatakan kurang setuju, 1 (1,23%) responden menyatakan tidak setuju, dan 0 (0%) responden menyatakan sangat tidak setuju.
e. Pada pernyataan butir 5, dari 81 responden, 31 (38,27%) responden menyatakan sangat setuju bahwa Teh Botol Sosro mampu bersaing dengan
merek teh siap minum kemasan lainnya, 48 (59,26%) responden menyatakan setuju, 2 (2,47%) reponden menyatakan kurang setuju, 0 (0%) responden menyatakan tidak setuju, dan 0 (0%) responden menyatakan
sangat tidak setuju.
2. Variabel Karakteristik Perusahaan (Company Characteritics) sebagai (X2)
Tabel 4.5
Distribusi Pendapat Responden terhadap Variabel X2
Pertanyaan STS TS KS S SS Total
F % F % F % F % F %
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:
a. Pada pernyataan butir 1, dari 81 responden terdapat 11 (13,58%) responden yang menyatakan sangat setuju bahwa mereka percaya pada
perusahaan Sinar Sosro melalui produk yang baik, 65 (80,25) menyatakan setuju, 5 (6,17%) menyatakan kurang setuju, 0 (0%) menyatakan tidak
setuju dan sangat tidak setuju.
b. Pada pernyataan butir 2, dari 81 responden, 21 (25,93%) responden menyatakan sangat setuju bahwa perusahaan Sinar Sosro memberikan
kualitas produk sesuai dengan janji yang diberikan , 54 (66,67%) responden menyatakan setuju, 6 (7,40%) reponden menyatakan kurang
setuju, 0 (0%) menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju
c. Pada pernyataan butir 3, dari 81 responden, 29 (35,80%) responden menyatakan sangat setuju bahwa Perusahaan Sinar Sosro memiliki citra
yang positif, 49 (60,50) responden menyatakan setuju, 3 (3,70%) reponden menyatakan kurang setuju, 0 (0%) menyatakan tidak setuju dan sangat
tidak setuju
d. Pada pernyataan butir 4, dari 81 responden, 18 (22,22%) responden menyatakan sangat setuju bahwa Perusahaan Sinar Sosro menghasilkan
produk sesuai dengan kebutuhan pelangganm, 51 (62,96%) responden menyatakan setuju, 11 (13,59%) reponden menyatakan kurang setuju, 1
3. Variabel Karakteristik Pelanggan Merek (Consumer Brand Characteritics) sebagai (X3)
Tabel 4.6
Distribusi Pendapat Responden terhadap Variabel X3
Pertanyaan STS TS KS S SS Total
F % F % F % F % F %
1 0 0 0 0 12 14,82 45 55,55 24 29,63 81 2 0 0 0 0 16 19,75 40 49,38 25 30,87 81 3 0 0 0 0 9 11,11 48 59,26 24 29,63 81 Sumber: Hasil Penelitian (Februari, 2016) data diolah
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:
a. Pada pernyataan butir 1, dari 81 responden terdapat 24 (29,63%) responden yang menyatakan sangat setuju bahwa membeli Teh Botol Sosro karena memenuhi keinginan dan harapan, 45 (55,55%) menyatakan
setuju, 12 (14,82%) menyatakan kurang setuju, 0 (0%) menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
b. Pada pernyataan butir 2, dari 81 responden, 25 (30,87%) responden menyatakan sangat setuju bahwa Teh Botol Sosro lebih disukai dibanding teh siap minum dalam kemasan lainnya, 40 (49,38%) responden
menyatakan setuju, 16 (19,75%) reponden menyatakan kurang setuju, 0 (0%) menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
c. Pada pernyataan butir 3, dari 81 responden, 24 (29,63%) responden menyatakan sangat setuju bahwa merasa puas dengan mengkonsumsi Teh Botol Sosro, 48 (59,26%) responden menyatakan setuju, 9 (11,11%)
4. Variabel Loyalitas Merek (Brand Loyalty) sebagai Y Tabel 4.7
Distribusi Pendapat Responden terhadap Variabel Y
Pertanyaan STS TS KS S SS Total
F % F % F % F % F %
1 0 0 0 0 13 16,05 48 59,25 20 24,70 81 2 0 0 2 2,46 18 22,22 46 56,80 15 18,52 81 3 0 0 0 0 9 11,11 51 62.96 21 25,93 81 Sumber: Hasil Penelitian (Februari, 2016) data diolah
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa:
a. Pada pernyataan butir 1, dari 81 responden terdapat 20 (24,70%)
responden yang menyatakan sangat setuju bahwa akan selalu melakukan pembelian ulang Teh Botol Sosro , 48 (59,25%) menyatakan setuju, 13 (16,05%) menyatakan kurang setuju, 0 (0%) menyatakan tidak setuju dan
sangat tidak setuju.
b. Pada pernyataan butir 2, dari 81 responden, 15 (18,52%) responden
menyatakan sangat setuju bahwa akan merekomedasikan produk Teh Botol Sosro kepada teman – teman maupun keluarga, 46 (56,80%) responden menyatakan setuju, 18 (22,22%) reponden menyatakan kurang
setuju, 2 (2,46%) menyatakan tidak setuju dan 0(0%)sangat tidak setuju. c. Pada pernyataan butir 3, dari 81 responden, 21 (25,93%) responden
4.2.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah
data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik dilihat dari titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal
yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak
melenceng ke kiri atau melenceng ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan pendekatan kolmogorov smirnov. Dengan menggunakan tingkat
signifikan 5% (0,05) maka jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) di atas nilai signifikan 5%
artinya variabel residual berdistribusi normal.
Hasil dari output SPSS terlihat seperti Gambar 4.2 dan Gambar 4.3:
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Februari 2016)
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Februari 2016)
Gambar 4.12 P-Plot Uji Normalitas
Berdasarkan Gambar 4.7 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh data tersebut tidak melenceng ke kiri atau ke kanan, sedangkan pada gambar 4.8 dapat juga dilihat titik yang mengikuti data di
sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal
maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). Tabel 4.8
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Februari 2016)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 81
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.02920920
Most Extreme Differences
Absolute .065
Positive .048
Negative -.065
Kolmogorov-Smirnov Z .582
Asymp. Sig. (2-tailed) .887
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) adalah 0,887 ini berarti di atas nilai signifikan 0,05 atau 5%. Oleh karena itu, sesuai dengan analisis grafik, analisis statistik dengan uji statistik non-parametrik
Kolmogorov-Smirnov (K-S) juga menyatakan bahwa variabel residual berdistribusi normal.
4.2.2.2 Uji Heterokesdastistas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari satu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas yang dapat diuji dengan menggunakan pendekatan grafik dan pendekatan statistik.
a. Metode Grafik
Dasar analisis metode ini adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
Sumber: Hasil penelitian (Februari,2016) diolah Gambar 4.13 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan Gambar 4.8 dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta
titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
b. Uji Glejser
Uji Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 4.9 Uji Glejser
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Februari 2016)
Coefficientsa
Karakteristik_Merek_X1 .059 .036 .212 1.637 .106
Kriteria pengambilan keputusan dengan uji glejser sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas
2. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas.
Tabel 4.9 memperlihatkan bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut (Absut). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi di atas tingkat kepercayaan 5%, jadi
model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
4.2.2.3 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi antar independen.
Tabel 4.10 Uji Multikolonieritas.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Februari 2016)
Coefficientsa Karakteristik_Perusahaan_X2 .295 .094 .310 3.124 .003 .512 1.953 Karakteristik_Pelanggan_Mer
ek_X3
.352 .095 .371 3.695 .000 .501 1.998
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat terlihat bahwa:
a. Nilai VIF dari variabel Karakteristik Merek (X1), Karakteristik Perusahaan
(X2), dan Karakteristik Pelanggan Merek(X3) lebih kecil atau dibawah 5
(VIF < 5), ini berarti tidak terdapat multikolineritas antar variabel independen dalam model regresi.
b. Nilai Tolerance dari variabel Karakteristik Merek (X1), Karakteristik
Perusahaan (X2), dan Karakteristik Pelanggan Merek(X3) lebih besar dari 0,1 (Nilai Tolerance > 0,1) ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antar
variabel independen dalam model regresi
4.2.3 Analisis Statistik (Analisis Regresi Berganda)
Analisis regresi linear berganda ditujukan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas (X1, X2 dan X3) berupa variabel karakteristik merek,
karakteristik perusahaan dan karakteristik pelanggan merek dengan variabel
terikat (Y) berupa loyalitas merek. Adapun persamaanya adalah: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Keterangan :
Y : Loyalitas Merek a : Konstanta
X1 : Karakteristik Merek X2 : Karakteristik Perusahaan X3 : Karakteristik Merek Konsumen
e : Standar Error
Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan bantuan program software SPSS (Statistik Product and Service Solution) versi 21.0.
4.2.3.1 Persamaan Regresi
Tabel 4.11
Analisis Regresi Berganda
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Februari 2016)
Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.11 kolom
Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linear
berganda sebagai berikut:
Y = -0.853 + 0,173X1+ 0,295X2+0,352X3+e Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Konstanta (a) = -0,853 menunjukkan harga konstan, dimana jika variabel bebas yang terdiri dari Karakteristik Merek (X1), Karakteristik Perusahaan
(X2), dan Karakteristik Pelanggan Merek (X3) = 0, maka Kesetiaan Merek pada konsumen Teh Botol Sosro adalah -.0853.
Model Unstandardized
Coefficients
B Std. Error
1
(Constant) -.853 1.279
Karakteristik_Merek_X1 .173 .058
2. Koefisien X1 (b1) = 0.173 menunjukkan bahwa variabel Karakteristik Merek berpengaruh positif terhadap Loyalitas Merek konsumen Teh Botol Sosro atau dengan kata lain jika variabel Karakteristik Merek semakin ditingkatkan maka
Loyalitas Merek akan meningkat.
3. Koefisien X2 (b2)= 0,295 menunjukkan bahwa variabel Karakteristik Perusahaan berpengaruh secara positif terhadap Loyalitas Merek konsumen teh botol sosro atau dengan kata lain jika variabel Karakteristik Perusahaan semakin ditingkatkan maka Loyalitas Merek akan meningkat.
4. Koefisien X3 (b3) = 0,352 menunjukkan bahwa varibel Karakteristik Pelanggan Merek berpengaruh secara positif terhadap Loyalitas Merek
konsumen Teh Botol Sosro atau dengan kata lain jika variabel Karakteristik Pelanggan Merek semakin ditingkatkan maka Loyalitas Merek akan meningkat.
4.2.3.2 Koefisien Determinansi (��)
Koefisien Determinasi (� ) digunakan untuk mengukur seberapa besar
kontribusi karakteristik merek, karakteristik perusahaan dan karakteristik pelanggan merek terhadap variabel loyalitas merek . Jika Koefisien Determinasi
(� ) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X
menerangkan Y dimana 0 < � < 1. Sebaliknya, jika � semakin kecil (mendekati
nol), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil
Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summaryb dan tertulis R square. Namun untuk regresi linear berganda sebaiknya
menggunakan R square yang sudah disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square,
karena di sesuaikan dengan jumlah variabel bebas dalam penelitian. Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar 0 sampai 1.
Tabel 4.12
Pengujian Koefisien Determinasi
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Februari 2016)
Pada Tabel 4.14 menunjukkan bahwa R sebesar 0,782 berarti hubungan
antara variabel karakteristik merek (X1) dan variabel karakteristik perusahaan (X2) dan karakteristik pelanggan merek (X3) terhadap loyalitas merek(Y) pada
Teh Botol Sosro sebesar 78,2%. Hal ini berarti hubungannya erat.
Angka Adjusted R Square sebesar 0,597 berarti 59,7 % loyalitas merek pada konsumen Teh Botol Sosro dapat dijelaskan oleh variabel karakteristik
merek (X1) dan variabel karakteristik perusahaan (X2) dan karakteristik pelanggan merek (X3). Sedangkan sisanya 40,3% dapat dijelaskan oleh
faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .782a .612 .597 1.04907
4.2.3.3 Uji Secara Serempak/Simultan (Uji - F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat.
Kriteria pengujiannya adalah:
a. Ho : b1, b2, b3 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas karakteristik merek, karakteristik perusahaan, dan karakteristik pelanggan merek terhadap
variabel loyalitas merek.
b. Ho : b1, b2, b3 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel bebas karakteristik merek, karakteristik perusahaan, dan karakteristik pelanggan merek terhadap variabel loyalitas merek.
Peneliti dalam menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:
1. df (pembilang) = k-1 2. df (penyebut) = n-k Keterangan:
n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel bebas dan terikat
Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 81 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 4, sehingga diperoleh:
2) df (penyebut) = n-k df (penyebut) = 81-4 = 77
Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS 21.0, kemudian akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat α = 5% (3:77)
= 2,72 dengan kriteria uji sebagai berikut:
Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
a. Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5%. b. Ho ditolak jika F hitung > F tabel pada α = 5%.
Tabel 4.13 Hasil Uji F
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Februari 2016)
Berdasarkan Tabel dapat dilihat nilai F hitung adalah 40,429 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F tabel 2,72. Oleh karena pada kedua perhitungan yaitu Fhitung > Ftabel (40,429 > 2,72) dan tingkat signifikansi (0,000) < 0,05, dengan hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel bebas yaitu karakterisitik merek (X1) karakterisitik perusahaan (X2) dan karakteristik pelanggan merek (X3) secara bersama-sama adalah positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y) loyalitas merek pada
konsumen Teh Botol Sosro di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
4.2.3.4. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen yaitu karakteristik merek, karakteristik perusahaan,
karakteristik pelanggan merek terhadap variasi variabel dependen yaitu loyalitas merek. Kriteria pengujiannya adalah:
a. Ho : bi = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel karakteristik merek, karakteristik perusahaan, karakteristik pelanggan merek terhadap variabel loyalitas
merek
b. Ha : bi ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel karakteristik merek, karakteristik perusahaan, karakteristik pelanggan merek terhadap variabel loyalitas merek
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
a. Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5% b. Ho ditolak jika t hitung > t tabel pada α = 5%
Nilai t hitung akan diperoleh dengan menggunakan software SPSS 21,0, kemudian akan dibandingkan dengan nilai ttabel pada tingkat α = 5% yakni yang diperoleh dengan derajat bebas = df – k (df = jumlah sampel dan k = jumlah
variabel keseluruhan) yaitu df1 = 4-1 = 3, dan df2 = 81-4 = 77. Uji t hitung yang dilakukan adalah uji dua arah maka t tabel yang digunakan adalah t 5% atau t 0,05
Tabel 4.13 Hasil Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) -.853 1.279 -.667 .507
Karakteristik_Merek_X1 .173 .058 .248 2.992 .004
Karakteristik_Perusahaan_
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Februari 2016)
Berdasarkan Tabel 4.13 terlihat bahwa:
1. Variabel Karakteristik Merek (X1) secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Loyalitas Merek (Y), hal ini terlihat dari nilai t hitung (2,992) > t tabel (1,991) dan nilai signifikan 0.004 < 0.05, artinya jika
dimensi Variabel Karakteristik Merek ditingkatkan maka Loyalitas Merek pada Teh Botol Sosro akan meningkat.
2. Variabel Karakteristik Perusahaan (X2) secara parsial berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Loyalitas Merek (Y), hal ini terlihat dari nilai t hitung (3,124) > t tabel (1,991) dan nilai signifikan 0.003 < 0.05, artinya
jika dimensi Variabel Karakteristik Perusahaan ditingkatkan maka Loyalitas Merek pada Teh Botol Sosro akan meningkat.
3. Variabel Karakteristik Pelanggan Merek (X3) secara parsial berpengaruh
artinya jika dimensi Variabel Karakteristik Pelanggan Merek ditingkatkan maka Loyalitas Merek pada Teh Botol Sosro akan meningkat.
4.3 Pembahasan
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif
dan metode statistik. Pada metode analisis deskriptif diperoleh informasi dari responden melalui penyebaran kuesioner yang berisikan tentang karakteristik responden yang terdiri dari, umur responden, angkatan atau stambuk responden,
dan frekuensi pembelian produk Teh Botol Sosro. Pada metode statistik pengolahan data dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, berdasarkan Uji F ( Uji secara serempak/Simultan) Karakteristik Merek (X1), Karakteristik Perusahaan (X2) dan
Karakteristik Pelanggan Merek (X3) secara bersama – sama berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Loyalitas Merek (Y) pada konsumen Teh Botol Sosro di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Uji Signifikansi Parsial (Uji t) , maka dapat diketahui bahwa Karakteristik Merek (X1), Karakteristik Perusahaan (X2) Dan Karakteristik
Pelanggan Merek (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas
Merek (Y). Hal ini berarti juga bahwa jika Karakteristik Merek, Karakteristik Perusahaan, dan Karakteristik Pelanggan Merek semakin tinggi, maka akan
hasil produk yang dirasakan, akan memilki kecenderungan lebih tinggi untuk setia dan juga mau melakukan pembelian produk secara beulang.
Berdasarkan perhitungan Koefisien Determinansi (R2) nilai R sebesar
0,782 berarti hubungan antara variabel Karakteristik Merek (X1) variabel Karakteristik Perusahaan (X2) dan variabel Karakteristik Pelanggan Merek (X3)
terhadap Loyalitas Merek (Y) pada Teh Botol Sosro sebesar 78,2%. Hal ini berarti hubungannya positif dan erat.. Nilai Adjusted R Square = . sebesar 0,597 berarti 59,7 % loyalitas merek pada konsumen Teh Botol Sosro dapat dijelaskan oleh
variabel karakteristik merek (X1), dan variabel karakteristik perusahaan (X2),
dan karakteristik pelanggan merek (X3),. Sedangkan sisanya 40,3% dapat
dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.
4.3.1 Pengaruh Variabel Karakteristik Merek (X1) terhadap Loyalitas Merek(Y)
Dari penelitian deskriptif variabel karakteristik variabel yang dilakukan
sesuai dengan Tabel 4.4 diperoleh dari 81 responden, sebanyak 58,03% responden menyatakan setuju bahwa Teh Botol Sosro memiliki reputasi tinggi dibanding dengan Teh Siap Minum lainnya, sebanyak 56,80% responden
menyatakan setuju kualitas Teh Boto,Sosro selalu baik dari tahun ke tahun, sebanyak 51,85% responden menyatakan setuju bahwa responden mengetahui
59,26% responden menyatakan setuju bahwa Teh Botol Sosro mampu bersaing dengan produk Teh Siap Minum lainnya.
Variabel Karakteristik Merek (X1), secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Loyalitas Merek (Y), hal ini terlihat dari nilai t hitung (2,992) > t tabel (1,991) dan nilai signifikan 0.004 < 0.05, artinya jika dimensi Variabel
Karakteristik Merek ditingkatkan maka Loyalitas Merek pada Teh Botol Sosro akan meningkat.
Hal ini terjadi karena mayoritas responden dalam penelitian ini melakukan
pembelian Teh Botol Sosro karena pengetahuan mereka tentang merek tersebut baik dibanding merek lainnya. Teh Botol Sosro juga mementingkan kualitas
produknya. Meskipun demikian, PT Sinar Sosro harus tetap melakukan kegiatan promosi untuk meningkatkan kualitas merek.
4.3.2 Pengaruh Variabel Karakteristik Perusahaan (X2) terhadap Loyalitas Merek (Y)
Dari penelitian deskriptif variabel karakteristik perusahaan yang dilakukan sesuai dengan Tabel 4.5 diperoleh dari 81 responden, 80,25% menyatakan setuju bahwa percaya pada perusahaan PT Sinar Sosro karena hasil kinerjanya melalui
produk yang baik. 66,67% responden menyatatakan setuju bahwa PT Sinar Sosro memberikan kualitas produk sesuai dengan janji yang diberikan, 60,50%
Variabel Karakteristik Perusahaan (X2), secara parsial berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Loyalitas Merek (Y), hal ini terlihat dari nilai t hitung (3,124) > t tabel (1,991) dan nilai signifikan 0.003 < 0.05, artinya jika dimensi
Variabel Karakteristik Perusahaan ditingkatkan maka Loyalitas Merek pada Teh Botol Sosro akan meningkat.
Hasil analisis pernyataan sebagian besar responden yang menunjukkan bahwa setuju dengan kosmetik PT Sinar Sosro terutama karena pengguna mengetahui bahwa perusahaan memiliki reputasi perusahaan yang baik. Meskipun
demikian, kepada pihak PT Sinar Sosro diharapkan perlu meningkatkan Program CSR (Corporate Social Responsiblity) karena itu juga akan meningkatkan reputasi
perusahaan, dan juga lebih mendekatkan diri kepada masyarakat sehingga terciptanya hubungan jangka panjang perusahaan.
4.3.3 Pengaruh Karakteristik Pelanggan Merek (X3) terhadap Loyalitas
Merek (Y)
Dari hasil penelitian deskriptif variabel karakteristik pelanggan merek yang dilakukan sesuai dengan Tabel 4.6 diperoleh dari 81 responden, 55,55% responden menyatakan setuju bahwa membeli Teh Botol Sosro karena memenuhi
keinginan dan harapan, 49,38 % responden menyatakan setuju lebih suka Teh Botol Sosro dibanding Teh Siap Minum kemasan lainnya, 59,26% responden
setuju bahwa puas dengan mengkonsumsi Teh Botol Sosro.
Variabel Karakteristik Pelanggan Merek (X3), secara parsial berpengaruh
hitung (3,695) > t tabel (1,991) dan nilai signifikan 0.000 < 0.05, artinya jika dimensi Variabel Karakteristik Pelanggan Merek ditingkatkan maka Loyalitas Merek pada Teh Botol Sosro akan meningkat.
Variabel karakteristik pelanggan merek merupakan yang paling dominan yang paling berpengaruh terhadap loyalitas merek. Hal ini terjadi karena
mayoritas responden dalam penelitian ini melakukan pembelian Teh Botol Sosro karena merasa puas dengan mengkonsumsi Teh Botol Sosro dan memenuhi keinginan dan harapan dari konsumen.
Untuk itu kepada pihak perusahaan diharapkan dapat mempertahankan rasa suka pelanggan terhadap merek The Botol Sosro, menjaga pengalaman baik
BAB V
KSEIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara signifikan simultan (Uji-F) variabel karakteristik merek (X1), karakteristik perusahaan (X2) dan
karakteristik pelanggan merek (X3) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas merek pada konsumen Teh Botol Sosro di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumtera Utara.
2. Hasil penelitian berdasarkan uji signifikansi parsial (Uji-t) disimpulkan bahwa dari variabel bebas yang terdiri dari karakteristik merek (X1),
karakteristik perusahaan (X2), dan karakteristik pelanggan merek(X3),
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas merek pada konsumen Teh Botol Sosro di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumtera Utara.
3. Berdasarkan pengujian koefisien Determinasi (� ) diketahui bahwa R sebesar 0,782 berarti hubungan antara variabel karakteristik merek (X1),
dan variabel karakteristik perusahaan (X2), dan karakteristik pelanggan
merek (X3), terhadap loyalitas merek (Y) pada Teh Botol Sosro sebesar
karakteristik perusahaan (X2) dan karakteristik pelanggan merek (X3)
Sedangkan sisanya 40,3% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memberikan saran atau masukan sebagai berikut:
1. Variabel karakteristik merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas merek konsumen Teh Botol Sosro di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. perusahaan PT Sinar Sosro
disarankan untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan karakteistik merek. Upaya peningkatan kepercayaan konsumen terhadap karakteristik merek tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan intensitas
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan citra merek, promosi, karakteristik merek, dan kredibilitas merek tersebut dapat terus terjaga.
2.Variabel karakteristik perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas merek konsumen Teh Botol Sosro di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. perusahaan PT Sinar Sosro disarankan untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan karakteistik