• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kepercayaan Pada Merek (Trust In a Brand) Terhadap Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Pada Konsumen Teh Botol Sosro di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kepercayaan Pada Merek (Trust In a Brand) Terhadap Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Pada Konsumen Teh Botol Sosro di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1

KUESIONER PENELITIAN

No. Responden:__ a. Umum

Responden yang terhormat,

Pertanyaan yang ada di kuesioner ini bertujuan untuk melengkapi data penelitian dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul :

“ Pengaruh Kepercayaan Pada Merek (Trust In a Brand) Terhadap Loyalitas

Merek (Brand Loyalty) Pada Konsumen Teh Siap Minum dalam Kemasan Merek Teh Botol Sosro di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara”

Oleh karena itu, kepada responden saya sebagai peneliti mengharapkan :

1. Saudara dapat menjawab setiap pertanyaan dengan sejujur-jujurnya. Dan perlu diketahui bahwa jawaban dari kuesioner ini tidak berhubungan dengan benar atau salah.

2. Pilihlah jawaban dengan memberi tanda check (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut saudara. Penilaian dapat dilakukan berdasarkan skala berikut ini :

(2)

Karakteristik Merek (Brand Characteristics) (X1)

Karakteristik Perusahaan (Company Characteristics) (X2)

No Pertanyaan SS S KS TS STS

1 Teh Botol Sosro memiliki reputasi tinggi dibanding merek Teh Siap Minum dalam Kemasan lainnya

2 Kualitas Teh Botol Sosro selalu baik dari tahun ke tahun

3 Saya mengetahui baik tentang Teh Botol Sosro

4 Menurut saya, Teh Botol sosro berbeda dengan Teh siap minum dalam kemasan lainnya.

5 Teh Botol Sosro mampu bersaing dengan produk Teh Siap minum dalam Kemasan lainnya.

No Pertanyaan SS S KS TS STS

1 Saya percaya pada perusahaan Sinar Sosro karena hasil kinerjanya melalui produk baik 2 Perusahaan Sinar Sosro memberikan kualitas

produk yang diharapkan sesuai dengan janji yang diberikan

3 Perusahaan Sinar Sosro memiliki citra yang positif

(3)

Karakteristik Pelanggan – Merek (Consumer Brand Charateristics) (X3)

Loyalitas Merek (Y)

No Pertanyaan SS S KS TS STS

1 Saya membeli Teh Botol Sosro karena memenuhi keinginan dan harapan

2 Dibandingkan dengan Teh Siap minum dalam kemasan merek lain, saya lebih suka Teh Botol Sosro

3 Saya puas dengan mengkonsumsi Teh Botol Sosro

No Pertanyaan SS S KS TS STS

1 Saya akan selalu melakukan pembelian ulang Teh Botol Sosro

2 Saya akan merekomendasikan produk Teh Botol Sosro kepada teman maupun keluarga saya

(4)
(5)

LAMPIRAN 3

UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS

(6)

LAMPIRAN 4

DISTRUBUSI JAWABAN PENELITIAN

Karakteristik Merek (X1) dan Karakteristik Perusahaan (X2)

(7)
(8)
(9)
(10)

64 4 4 5 13 4 4 4 12

65 4 4 4 12 3 3 4 10

66 3 3 4 10 3 4 4 11

67 4 4 4 12 4 4 4 12

68 4 4 4 12 4 4 4 12

69 3 3 4 10 3 3 3 9

70 4 4 4 12 4 4 4 12

71 5 5 5 15 4 5 5 14

72 5 5 5 15 5 5 5 15

73 5 5 4 14 4 5 5 14

74 5 5 5 15 5 4 4 13

75 5 5 5 15 5 4 4 13

76 5 5 4 14 5 5 5 15

77 4 4 4 12 4 4 4 12

78 3 3 4 10 3 3 4 10

79 5 4 5 14 5 5 5 15

80 4 4 4 12 4 4 5 13

(11)

Lampiran 5

Data Hasil Pengolahan SPSS

(12)

b. Uji Heterokedastisitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 81

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.02920920

Most Extreme Differences

Absolute .065

Positive .048

Negative -.065

Kolmogorov-Smirnov Z .582

Asymp. Sig. (2-tailed) .887

(13)

c. Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -.263 .798 -.330 .742

Karakteristik_Merek_X1 .059 .036 .212 1.637 .106

(14)

2. ANALISIS REGRESI BERGANDA

a. Persamaan Regresi

b Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 133.480 3 44.493 40.429 .000b

Residual 84.742 77 1.101

Total 218.222 80

a. Dependent Variable: Loyalitas_Merek_Y

b. Predictors: (Constant), Karakteristik_Pelanggan_Merek_X3, Karakteristik_Merek_X1,

Karakteristik_Perusahaan_X2

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

B Std. Error

(Constant) -.853 1.279

Karakteristik_Merek_X1 .173 .058

Karakteristik_Perusahaan_ X2

.295 .094

Karakteristik_Pelanggan_ Merek_X3

.352 .095

(15)

c. Uji T

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -.853 1.279 -.667 .507

Karakteristik_Merek_X1 .173 .058 .248 2.992 .004

Karakteristik_Perusahaan_X 2

.295 .094 .310 3.124 .003

Karakteristik_Pelanggan_M erek_X3

.352 .095 .371 3.695 .000

a. Dependent Variable: Loyalitas_Merek_Y

d. Koefisien Determinansi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .782a .612 .597 1.04907

(16)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Kolter, Philip, dan Kevin Kane Keller, 2008, Manajemen Pemasaran, Edisi 13, Erlangga, Jakarta

Lutfi, Muslich, dan Syafrizal Helmi Situmorang, 2015. Analisis Data: Untuk Riset Manajemen Dan Bisnis, USU Press, Medan.

Minor, Michael dan John C Mowen, 2002. Perilaku Konsumen, Edisi 5, Erlangga , Jakarta

Nazir. M, 2005. Metode Penelitian. Cetakan Keenam Ghalia Indonesia, Jakarta.

Sugiyono,2012.Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta , Bandung

Suharyadi, dan Purwanto, 2013. Statistika Untuk Ekonomi Dan Keuangan Modern Edisi 2,

Salemba Empat, Jakarta.

Suliyanto, 2006, Metode Riset Bisnis , Andi, Yogyakarta.

SKRIPSI

Herawati, 2011“Pengaruh Brand Characteristic, Company Characteristic, Consumer Brand Characteristic terhadap Brand Loyalty Melalui Trust in A Brand Teh dalam KemasanMerek Teh Botol Sosro di Surabaya”

Lucy,2013, “Pengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Susu UHT Merek Ultramilk Di Wilayah Kelurahan Titi Rantai Medan”

Dedy, 2013,“Pengaruh Trust In a Brand terhadap Brand Loyalty pada konsumen Fruit Tea di Surabaya”

(17)

JURNAL

Lau, G.T & Lee, S. H 1999. Consumer Trust in a Brand and The Link to Brand Loyalty.

Journal of market Focused Management, 4(4):341-370

Ruly,2006. “ Brand Trust Dalam Konteks Loyalitas Merek: Peran Karakteristik Merek,

Karakteristik Perusahaan, dan Karakteristik Hubungan Pelanggan-Merek” Jurnal Manajemen,Volume 6 Nomor 1, hal 65-78

MAJALAH

Majalah SWA 19/XXX/ 11 September – 24 September 2014

INTERNET www.sosro.com

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Nazir (2005:54) penelitian deskriptif adalah metode dalam meneliti status kelompok

manusia, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta- fakta, sifat-sifat serta hubungan

antar fenomena yang diselidiki. Penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu menjelaskan hubungan antar variabel dengan menganalisis data numerik (angka) menggunakan

metode statistik melalui pengujian hipotesa.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan kepada konsumen Teh Siap Minum dalam Kemasan merek Teh Botol Sosro di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Sumatera Utara. Waktu penelitian akan dilakukan mulai dari bulan Januari 2016 sampai Februari 2016

3.3 Batasan dan Identifikasi Variabel Penelitian

Untuk menghindari keseimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan, maka penelitian ini dibatasi pada faktor-faktor yang mempengaruhi

(19)

a. Variabel Bebas ( Independent Variabel) (X) yaitu Kepercayaan Merek (Trust in a Brand) yang terdiri dari : X1: Karakteristik Merek (Brand Charateristics), X2 : Karakteristik Perusahaan (Company Characteristics)

dan X3 :Karakteristik Pelanggan Merek (Consumer Brand Charateristic). b. Variabel Terikat ( Dependent Variabel) ( Y) yaitu Kesetiaan Merek

(Brand Loyalty) Teh Botol Sosro.

3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional merupakan jabaran dari suatu variabel penelitian ke

dalam indikator – indikator atau gejala – gejala yang terperinci dengan demikian variabel tersebut dapat diketahui. Di dalam defenisi ini harus dapat dioperasikan

dengan jalan mencari indikator – indikator dari masing – masing variabel.

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi Indikator Skala Pengukuran

(20)
(21)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan adalah Skala Likert sebagai alat untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012:132). Peneliti memberikan lima alternatif

jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 5 untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian, yang dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3.2 Skala Likert

Angka 1 menunjukkan bahwa responden tidak mendukung terhadap

pertanyaan yang diberikan, sedangkan angka 5 menunjukkan bahwa responden mendukung terhadap pertanyaan yang diberikan.

3.6. Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan sekedar

jumlah yang ada pada objek atau subjek tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat

No Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

(22)

yang dimiliki objek atau subjek itu (Sugiyono, 2012:115). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU Program S-1 Jurusan Manajemen angkatan 2012 sampai dengan angkatan 2014, dengan

jumlah mahasiswa 772 orang

3.6.2 Sampel

Sampel adalah suatu bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono,2012:116) . Menurut Supramono, bila jumlah populasi

tidak terbatas, maka untuk menentukan sampel dapat digunakan rumus berikut :

� = �∝

Dimana :

n = ukuran sampel

�∝ = nilai standar normal yang besarnya tergantung ∝

Bila ∝ = 0,01 maka Z = 1,67

Bila ∝ = 0,05 maka Z = 1,96

p = estimator proporsi populasi q = 1- p

d = penyimpangan yang ditolerir

Dari hasil pra survei yang dilakukan oleh peneliti kepada 30 orang mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU dengan kriteria pernah

(23)

p = = 0,7

q = 1- 0,7 = 0,3 �∝ = 1,96

d = 0,1

n = , ,, ,

n =

, , ,

,

� =

,

,

� = ,

Berdasarkan perhitungan rumus diatas, maka jumlah responden yang akan dijadikan sampel penelitian adalah sebanyak 80.67 orang yang akan dibulatkan

menjadi 81 orang.

3.7. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah:

3.7.1 Data Primer

Data primer adalah data yang dieroleh secara langsung dilapangan yang bersumber dari hasil pengamatan langsung dilokasi penelitian yaitu pada

(24)

3.7.2 Data sekunder

Data sekunder adalah data pendukung bagi data primer yang diperoleh dari studi dokumentasi dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data data yang

diperoleh dari berbagai macam buku, jurnal, dokumen – dokumen, laporan – laporan dan kepustakaan lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

3.8. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam peneltian ini adalah:

3.8.1 Daftar Pertanyaan (Quiesionare)

Dalam suatu penelitian ilmiah, metode pengumpulan data dimaksudkan

untuk memperoleh bahan – bahan yang relevan, akurat, dan terpercaya untuk memperoleh data primer yang diperlukan, teknik yang digunakan adalah pengisian daftar pertanyaan. Daftar pertanyaan adalah suatu cara pengumpulan

data dengan memberikan pertanyaan kepada responden dengan harapan akan memberi respon atas pertanyaan tersebut.

3.8.2 Wawancara ( Interview)

Merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survey yang

menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan pada konsumen Teh Botol Sosro di Fakultas

(25)

3.8.3 Dokumentasi

Dilakukan dengan cara mengumpulkan atau mempelajari data-data yang diperoleh dari berbagai macam buku pendukung, jurnal, dan informasi dari

internet yang berhubungan dengan penelitian.

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu

mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti ingin mengukur kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus

mengukur apa yang ingin diukurnya. Setelah kuesioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktek belum tentu data yang terkumpulkan adalah data yang valid. Suatu skala pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur ( Lutfi dan Situmorang, 2015:86)

Pengukuran validitas dapat dilakukan dengan melakukan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut

positif dan besarnya diatas 0,361 (r hitung > r tabel) maka faktor pertanyaan atau indikator dapat dinyatakan valid (Sugiyono, 2012).

(26)

telah ditentukan dan diolah menggunakan program SPSS dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan dinyatakan valid.

2) Jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

Penyebaran khusus dalam uji validitas dan uji reliabilitas diberikan kepada

(27)

Setelah dilakukan pengujian validitas terlihat pada Tabel 3.3, seluruh pertanyaan valid yaitu nilai corrected item total correlation seluruhnya telah bernilai lebih besar dari 0.361.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mrngukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh

reltif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. ( Lutfi dan Situmorang,2015 :89)

Pengukuran reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan SPSS dengan uji statistik Cronbach Alpha(r hasil) dengan nilai cronbach alpha > 0.80 dapat dinyatakan reliabel.

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS ( Februari,2016)

Pada 15 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa cronbach alpha adalah sebesar 0,841 . Ini berarti 0,841 > 0,8 sehingga dapat

dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada

responden untuk dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(28)

3.10. Teknik Analis Data 3.10.1 Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan dalam menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang bertujuan untuk

umum atau generalisasi ( Sugiyono 206 : 2012)

3.10.2 Analisis Statistik (Analisis Regresi Berganda)

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui variabel bebas

terhadap variabel terikat dimana variabel bebasnya terdiri dari dua atau lebih.

Analisis Regresi Berganda dilakukan untuk mengetahui pemgaruh karakteristik

merek, karakteristik perusahaan dan karakteristik merek konsumen terhadap loyalitas pelanggan. Adapun persamaanya adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Keterangan :

Y : Loyalitas Merek a : Konstanta

X1 : Karakteristik Merek

X2 : Karakteristik Perusahaan X3 : Karakteristik Merek Konsumen b 1-3 : Koefisien Regresi

(29)

3.10.2.1 Koefisien Determinansi (R2)

Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinan (R2) berkisar antara 0 (nol)

sampai dengan 1 (satu), (0 ≤ R 2 ≤1 ). Hal ini berarti bila R2 = 0, menunjukkan tidak adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, dan bila R2

mendekati 1, menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

3.10.2.2 Uji Secara Serempak (Uji F)

Uji F dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama variabel terikat yaitu loyalitas merek. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F statistik ini adalah:

a. H0 : b1,b2,b3 = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari karakteristik merek,

karakteristik perusahaan, dan karakteristik pelanggan merek, secara serentak

tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu loyalitas merek.

b. Ho : b1,b2,b3 ≠0, artinya variabel bebas yang terdiri dari karakteritik merek,

karakteristik perusahaan, dan karakteristik pelanggan merek, secara serentak berpengaruh positif dan sifnifikan terhadap variabel terikat yaitu loyalitas

merek

Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel dengan tingkat kesalahan (α)

(30)

Kriteria uji digunakan:

a. Ho diterima jika Fhitung < F Tabel pada (α) =5%

b. Ho ditolak jika F hitung > F tabel pada (α) = 5%

3.10.2.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji T)

Uji T dimaksudkan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Bentuk pengujiannya yaitu:

a. Ho : bi, = 0 artinya variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel terikat).

b. Ha : bi ≠ 0 artinya variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat

Nilai Thitung akan dibandingkan dengan nilai Ttabel pada tingkat signifikan (α) =

5%

Kriteria pengambilan keputusan, yaitu:

a. Ho diterima jika Thitung < Ttabel pada (α) = 5%

b. Ho ditolak jika Thitung > Ttabel pada (α) = 5%

3.11. Uji Asumsi Klasik

(31)

3.11.1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan

bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorv Smirnorv.

Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% maka jika nilai Asyimp.sig. ( diatas nilai signifikansi) 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang, 2015:121)

3.11.2 Uji Multikolinearitas

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Jika terdapat kolerasi antara variabel bebas

maka dapat dikatakan terdapat masalah multikoliniearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas. Uji multikolinearitas

menggunakan kriteria Variance Inflation Factor (VIF) dengan ketentuan: 1) Bila VIF > 5 terdapat masalah multikolinearitas yang serius.

2) Bila VIF < 5 tidak terdapat masalah multikolinearitas yang serius.

3.11.3 Uji Heterokedastisitas

(32)

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda maka disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak heterokedastisitas. Cara untuk mendeteksi heterokedastisitas adalah dengan

melihat grafik scatter plot dan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen,

(33)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat PT. Sinar Sosro

PT Sinar Sosro adalah perusahaan yang memproduksi teh manis dalam kemasan botol pertama. Sejarah bisnis keluarga Mr Sosrodjojo berawal dari

didirikannya pabrik pengolahan teh kering di Slawi, Jawa Tengah pada tahun 1940 dengan merek The Cap Botol. Setelah ia berhasil, pada 1953 ia memperluas bisnisnya di Jakarta untuk mengenalkan The Cap Botol. Sebelum ia menjual

produknya, ia mengadakan sampling produk di pasar pada tahun 1955. Awalnya, beliau memperkenalkan The Cap Botol dengan memasak dan menyeduh the di

tempat secara langsung. Setelah minuman sudah siap, the akan dibagikan kepada orang orang yang berada di pasar. Namun metode ini tidak berhasil karena the

yang telah diseduh terlalu panas sehingga pengunjung tidak sabar untuk mencicipinya. Cara kedua, adalah the dibawa langsung ke pasar dengan memasukkannya ke dalam panci – panci besar. Sekali lagi, metode ini kurang

berhasil karena sebgian besar the tumpah dalam perjalanan. Hal ini disebabkan oleh jalan – jalan di kota yang berlubang dan tidak sebagus saat ini. Akhirnya

muncul ide untuk membawa the yang telah diseduh dan dikemas kedalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik pembeli. Pada tahun 1969 muncul gagasan untuk menjual the siap minum dalam botol, pada tahun

(34)

Indonesia dan di dunia. Pada awal berdiri benama PT Toba Sosro Kencono, kemudian berganti nama menjadi PT.Reksobudi Adijaya pada tahun 1995. Pada tahun 2000 berubah lagi menjadi PT Sinar Sosro.

Produk- produk yang dihasilkan PT Sinar Sosro tidak menggunakan 3P( Pewarna, Pengawet dan Pemanis Buatan) sehingga aman dikonsumsi dengan

bebas dan aman serta tanpa efek samping. Selain itu, proses produksi yang tidak menimbulkan limbah yang dapat mencemari lingkungan karena system pengolahan telah dilakukan dengan baik, salah satu contoh adalah pengolahan

ampas the menjadi pupuk yang sangat berguna bagi pertanian warga sekitar sekaligus masyrakat luas.

Dasar dan filosofi PT Sinar Sosro adalah niat yang baik yang dijabarkan dalam 3K dan RL yakni:

1.Peduli terhadap KUALITAS

2. Peduli terhadap KEAMANAN 3. Peduli terhadap KESEHATAN

4. Serta RAMAH LINGKUNGAN

Berikut ini adalah cabang-cabang PT Sinar Sosro lainnya,

1. PT. Sinar Sosro Cakung (kantor pusat), Cakung- Jakarta Timur

2. PT. Sinar Sosro Pabrik Tambun, Bekasi – Jawa Barat 3. PT Sinar Sosro Cibitung, Jawa Barat

(35)

7. PT. Sinar Sosro Pabrik Gianyar, Bali

8. PT. Sinar Sosro Pabrik Deli Serdang, Tanjung Morawa – Sumatera Utara

9. PT. Sinar Sosro Palembang 10. PT. Sinar Sosro Mojokerto

4.1.2 Visi dan Misi PT Sinar Sosro

PT Sinar Sosro mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut:

VISI : Menjadi perusahaan minuman berkelas dunia yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, kapan saja, dimana saja, serta mamberikan nilai

tambah untuk semua pihak terkait MISI :

1. Membangun merek SOSRO sebagai merek the alami, berkualitas dan unggul

2. Melahirkan merek dan produk baru baik yang berbasis the maupun non the dan menjadikannya pada kategorinya masing masing

3. Memimpin jaringan distribusi nasional dan jaringan distribusi internasional 4. Membangun sumber daya manusia dan melahirkan pemimpin yang sesuai

dengan nilai nilai utama perusahaan.

(36)

4.1.3 Produk PT Sinar Sosro

PT Sinar Sosro terus berinovasi dengan mengembangkan merek dan produk minuman yang betujuan untuk memuaskan para konsumen dan pelanggan.

Saat ini PT Sinar Sosro memiliki produk-produk dengan berbagai kategori yaitu: 1. Teh Botol Sosro

Produk unggulan PT Sinar Sosro adalah The Botol Sosro kemasan botol beling atau sering disebut RGB ( Returnable Glass Bottle) merupakan produk The siap minum yang pertamadi Indonesia dan di dunia yng sudah diluncurkan sejak

tahun 1969. Untuk memenuhi kebutuhan pecintanya dimanapun berada, The Botol Sosro dengan inovasinya sampai dengan tahun 2015 ini telah memiliki

banyak pilihan kemasan produk yaitu:

1. Kemasan botol beling, volume 220 ml

2. Kemasan kotak (Tetra Pak), volume 220 ml, 250 ml, 330ml dan 1 liter

3. kemasan botol plastic PET 450 ml dan 350 ml 4. Kemasan pouch 230 ml

Sumber: www.sosro.com

(37)

2. Fruit Tea Sosro

Dengan bertujuan untuk pengembangan produk, maka PT Sinar Sosro pada tahun 1997 mengeluarkan produk minuman Teh dengan aneka rasa buah

yaitu Fruit Tea sosro dengan target segmen remaja. Fruit tea Sosro dengan tag line “ Banyak sensasinya” hadir dalam rasa seperti, apel, blackcurrant, stroberi, jambu

klutuk.

Fruit Tea Sosro hadir dalam berbagai jenis kemasan yaitu : 1. Kemasan botol beling, volume 235 ml

2. Kemasan genggam (Tetra Pak), volume 200 ml 3. Kemasan kaleng (Can), volume 318 ml

4. Kemasan botol plastic PET, volume 500 ml dan 350 ml 5. Kemasan pouch, volume 230 ml

Sumber : www.sosro.com

Gambar 4.2 Variasi Kemasan Fruit Tea Sosro 3. S-Tee

(38)

merk S Tee dengan volume 318 ml. Dalam perkembangan nya, sampai dengan tahun 2015, S Tee hadir dalam berbagai kemasan yaitu:

1. Kemasan botol beling, volume 318 ml dan 234 ml

2. Kemasan kotak (Tetra Pak), 330ml

3. kemasan botol plastic PET 500 ml dan 350 ml

Berbagai kemasan S Tee tersebut, tidak seluruhnya dipasarkan di seluruh kota di Indoneesia, cakupam distribusi masing masing kemasan beebeda-beda. Khusus untuk S Tee kemasan botol plastic PET 500 ml hanya bisa didapatkan di seluruh

modern outlet seluruh Indonesia.

Sumber : www.sosro.com

Gambar 4.3 Variasi Kemasan S Tee 4. Country Choice

PT. Sinar Sosro juga menghadirkan produk dalam kategori Jus pada akhir tahun 2008 dengan merek Country Choice. Country Choice merupakan minuman

real jus kaya manfaat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian Anda, dengan cara yang praktis dan hemat. Country Choice hadir dalam kemasan kotak ( Tetra

(39)

Sumber : www.sosro.com

Gambar 4.4 Variasi kemasan Country Choice 5. Happy Jus

Untuk kategori minuman Jus untuk segmen anak-anak, PT. Sinar Sosro menghadirkan produk Happy Jus yang keluarkan pada awal tahun 2005. Happy Jus hadir dalam kemasan genggam (Tetra Pak), volume 200 ml, tersedia dalam

rasa Apel, Jeruk, Anggur, Cherry B, Apple Berry. Happy Jus kaya akan vitamin A, C, E dan Kalsium (kandungan yang paling banyak diantara produk minuman

Jus anak lainnya) dengan rasa yang enak dan variasi buah yang unik membuatHappy Jus disukai oleh anak-anak.

Sumber : www.sosro.com

Gambar 4.5 Variasi Kemasan Happy Jus 6. Tebs

PT. Sinar Sosro berinovasi lagi dengan mengembangkan minuman teh

berkarbonasi dengan merk TEBS yang di keluarkan pada tahun 2004.Keunggulan TEBS dibanding dengan minuman bersoda lainnya adalah TEBS berbahan baku Ekstrak Teh, Ekstrak Rosella serta Konsentrat Sari Buah. Dimana masing-masing-

(40)

Fruit. Sedangkan TEBS Maroon yang dikeluarkan pada tahun 2011 berbahan baku Teh Hitam dengan Ekstrak Bunga Rosella.

TEBS hadir dalam berbagai kemasan yaitu :

1.Kemasan botol beling, volume 230 ml 2. Kemasan kaleng ( Can), volume 330 ml

3. Kemasan botol plastic PET, volume 500 ml 4. Kemasan Premix, volume 1.900 ml.

5. TEBS MAROON hanya ada di kemasan 500 ml saja

Sumber: www.sosro.com

Gambar 4.6 Variasi Kemasan Tebs 7. Air Mineral Prima

Pada tahun 90-an, PT. Sinar Sosro memproduksi kategori air minum dalam kemasan yaitu dengan merk Prim-a.Pada saat pertama kali dikeluarkan

merknya yaitu Air Sosro. Pada tahun 1999, Air Sosro berganti nama menjadi Prim-a. Prim-a hadir dalam berbagai kemasan yaitu :

1. Kemasan cup, volume 240 ml.

(41)

Sumber : www.sosro.com

Gambar 4.7 Variasi Kemasan Prima–a 8. Creso

Tahun 2014, PT. Sinar Sosro mengeluarkan kembali produk kategori Soda

atau biasa disebut Carbonated Soft Drink dengan Merek Creso. Creso adalah Minuman Soda dengan rasa “UNIK” yang menyegarkan, memberikan kesegaran

yang berbeda untuk anak muda yang tetap optimis dalam keseharian.Creso hadir dalam 3 varian rasa yaitu

1.Kopi

2. Sarsaparila 3.Kelapa

Dalam kemasan botol plastic PET 400 ml. Dengan varian rasa yang “UNIK” berbeda dari minuman soda lainnya yang sejenis, Creso hadir sebagai

minuman untuk anak muda yang dapat menstimulasi mood “fun”

(42)

9. Teh Freso

Tahun 2014, PT. Sinar Sosro mengeluarkan produk minuman teh dalam kemasan gelas dengan merek Teh Freso.Teh Freso dalam kemasan Cup 240

ml.Minuman teh beraroma melati ini dipasarkan di beberapa wilayah sub urban di Jawa dan Bali.Teh Freso, minuman berbahan dasar teh yang alami dan

menyegarkan, dapat dijadikan sebagai pelepas dahaga di momen kebersamaan.

Sumber : www.sosro.com

Gambar 4.9 Kemasan Freso

4.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam setiap perusahaan struktur orgnasisasi sangat penting fungsinya

karena setiap karyawan akan memperoleh gambaran tentang peranan masing- masing bagian serta mengetahui wewenang dan tanggung jawab dalam pelaksanaan tugasnya. Oleh karena itu struktur organisasi dibuat dan disesuaikan

dengan perkembangan, kemampuan, dan keadaan perusahaan. Dengan struktur organanisasi maka dapat dilihat pembagian tugas dalam organisasi dan kegiatan

(43)

Sumber : www.sosro.com

Gambar 4.10

Struktur Organisasi PT. Sinar Sosro

PT Sinar Sosro dipimpin oleh seorang komisaris yang membawahi seorang Presiden Komisaris. Komisaris bertanggung jawab kepada pemegang saham serta mengawasi segala pelaksanaan kebijakan perusahaan, mengambil segala

pelaksanaan kebijakan perusahaan, mengambil segala keputusan berkenaan dengan persoalan dan masalah penting yang dihadapi perusahaan. General

(44)

4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif

4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh

responden pemelitian yang dikelompokkan dan disajikan sehingga memberikan gambaran umum yang jelas. Kuesioner berisikan 15 pertanyaan yang terdiri dari 5 butir untuk variabel karakteristik merek (brand characteristics) (X1), 4 butir

untuk variabel karakteristik perusahaan (company characteristics) (X2) 3 butir untuk variabel karakteristik pelanggan merek (consumer brand characteristics)

(X3 )dan 3 butir untuk variabel loyalitas merek (brand loyalty) (Y). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumtera Utara yang pernah mengkonsumsi Teh Botol Sosro dan berdasarkan pada

perhitungan rumus Supramono diperoleh sampel sebanyak 81 orang

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber : Hasil Penelitian (Februari,2016) data diolah

Jenis Kelamin Jumlah (Orang ) Persentase (%)

Laki – Laki 44 54,32%

Perempuan 37 45,68%

(45)

Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat dilhat bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini adalah berjenis kelamin laki laki dengan jumlah 44 orang (54,32%) dan berjenis kelamin perempuan 37 orang (45.68%).

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Sumber: Hasil Penelitian (Februari, 2016) data diolah

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa dari 81 responden, mayoritas usia responden yang diteliti adalah umur > 20 tahun yaitu sebanyak 53 orang

(65,43%), sedangkan yang berusia 20 tahun yaitu 23 orang ( 28,40 %) dan responden yang berumur <20 tahun 5 orang ( 6,17%).

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian

Table 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian Frekuensi Pembelian Jumlah Responden Persentase

1-5 x 38 46,92 %

6-10 x 33 40,74 %

Lebih dari 10 kali 10 12.34 %

Total 81 100 %

Sumber: Hasil Penelitian (Februari,2016) data diolah

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa dari 81 responden, rseponden

yang pernah melakukan pembelian teh botol sosro sebanyak 1-5 kali adalah Usia Jumlah (Orang ) Persentase (%)

>20 53 65,43

20 23 28,40

<20 5 6,17

(46)

sebanyak 38 orang ( 46,92%), melakukan pembelian 6-10 kali 33 orang (40,74%) dan yang melakukan pembelian lebih dari 10 kali adalah 10 orang (12,34%). Dengan demikian jumlah mayoritas responden adalah yang melakukan pembelian

1-5 kali yaitu 38 orang.

4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Setelah mengetahui karakteristik dari responden penelitian berikut ini adalah hasil olahan data primer. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari kepercayaan pada merek (trust in a brand) sebagai varibel bebas

dengan tiga dimensi yaitu karakteristik merek (brand characteristics), karakteristik perusahaan (company characteristics) dan karakteristik pelanggan

merek (consumer brand characterisitics) serta loyalitas merek ( brand loyalty) sebagai variabel terikat. Kuesioner yang disebarkan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert.

Variabel bebas yaitu kepercayaan pada merek ( trust in a brand) terdiri dari tiga dimensi yaitu karakteristik merek (brand characteristics) (X1) terdiri dari 5

(lima) pernyataan, karakteristik perusahaan (company characteristics) X2 terdiri

dari 4 (empat) butir pernyataan dan karakteristik pelanggan merek (consumer brand characteristics) X3 terdiri dari 3 (tiga) butir pernyataan. Variabel terikat

(47)

1. Variabel Karakteristik Merek (Brand Characteritics) sebagai (X1)

Tabel 4.4

Distribusi Pendapat Responden terhadap Variabel X1

Pertanyaan STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 1 1,23 47 58,03 33 40,74 81 2 0 0 0 0 14 17,28 46 56,80 21 25,92 81 3 0 0 0 0 22 27,16 42 51,85 17 20.99 81 4 0 0 1 1,23 12 14,82 41 50,62 27 33,33 81 5 0 0 0 0 2 2,47 48 59,26 31 38,27 81 Sumber: Hasil Penelitian (Februari, 2016) data diolah

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa:

a. Pada pernyataan butir 1, dari 81 responden terdapat 33 (40,74%)

responden yang menyatakan sangat setuju bahwa Teh Botol Sosro memiliki reputasi tinggi dibanding merek teh siap minum kemasan

lainnya, 47 (58,03%) menyatakan setuju, 1 (1,23%) menyatakan kurang setuju, 0 (0%)menyatakan tidak setuju dan 0 (0%) menyatakan sangat tidak setuju.

b. Pada pernyataan butir 2, dari 81 responden, 21 (25,92%) responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka mengakui kualitas Teh Botol

Sosro selalu baik dari tahun ke tahun, , 46 (56,80%) responden menyatakan setuju, 14 (17,28%) reponden menyatakan kurang setuju, 0 (0%) responden menyatakan tidak setuju, dan 0 (0%) responden

menyatakan sangat tidak setuju.

c. Pada pernyataan butir 3, dari 81 responden, 17 (20,99%) responden

(48)

reponden menyatakan kurang setuju, 0 (0%) responden menyatakan tidak setuju, dan 0 (0%) responden menyatakan sangat tidak setuju.

d. Pada pernyataan butir 4, dari 81 responden, 27 (33,33%) responden

menyatakan sangat setuju bahwa Teh Botol Sosro berbeda dengan teh siap minum dalam kemasan lainnya, 41 (50.62%) responden menyatakan

setuju, 12 (14,82%) reponden menyatakan kurang setuju, 1 (1,23%) responden menyatakan tidak setuju, dan 0 (0%) responden menyatakan sangat tidak setuju.

e. Pada pernyataan butir 5, dari 81 responden, 31 (38,27%) responden menyatakan sangat setuju bahwa Teh Botol Sosro mampu bersaing dengan

merek teh siap minum kemasan lainnya, 48 (59,26%) responden menyatakan setuju, 2 (2,47%) reponden menyatakan kurang setuju, 0 (0%) responden menyatakan tidak setuju, dan 0 (0%) responden menyatakan

sangat tidak setuju.

2. Variabel Karakteristik Perusahaan (Company Characteritics) sebagai (X2)

Tabel 4.5

Distribusi Pendapat Responden terhadap Variabel X2

Pertanyaan STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F %

(49)

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:

a. Pada pernyataan butir 1, dari 81 responden terdapat 11 (13,58%) responden yang menyatakan sangat setuju bahwa mereka percaya pada

perusahaan Sinar Sosro melalui produk yang baik, 65 (80,25) menyatakan setuju, 5 (6,17%) menyatakan kurang setuju, 0 (0%) menyatakan tidak

setuju dan sangat tidak setuju.

b. Pada pernyataan butir 2, dari 81 responden, 21 (25,93%) responden menyatakan sangat setuju bahwa perusahaan Sinar Sosro memberikan

kualitas produk sesuai dengan janji yang diberikan , 54 (66,67%) responden menyatakan setuju, 6 (7,40%) reponden menyatakan kurang

setuju, 0 (0%) menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju

c. Pada pernyataan butir 3, dari 81 responden, 29 (35,80%) responden menyatakan sangat setuju bahwa Perusahaan Sinar Sosro memiliki citra

yang positif, 49 (60,50) responden menyatakan setuju, 3 (3,70%) reponden menyatakan kurang setuju, 0 (0%) menyatakan tidak setuju dan sangat

tidak setuju

d. Pada pernyataan butir 4, dari 81 responden, 18 (22,22%) responden menyatakan sangat setuju bahwa Perusahaan Sinar Sosro menghasilkan

produk sesuai dengan kebutuhan pelangganm, 51 (62,96%) responden menyatakan setuju, 11 (13,59%) reponden menyatakan kurang setuju, 1

(50)

3. Variabel Karakteristik Pelanggan Merek (Consumer Brand Characteritics) sebagai (X3)

Tabel 4.6

Distribusi Pendapat Responden terhadap Variabel X3

Pertanyaan STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 12 14,82 45 55,55 24 29,63 81 2 0 0 0 0 16 19,75 40 49,38 25 30,87 81 3 0 0 0 0 9 11,11 48 59,26 24 29,63 81 Sumber: Hasil Penelitian (Februari, 2016) data diolah

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:

a. Pada pernyataan butir 1, dari 81 responden terdapat 24 (29,63%) responden yang menyatakan sangat setuju bahwa membeli Teh Botol Sosro karena memenuhi keinginan dan harapan, 45 (55,55%) menyatakan

setuju, 12 (14,82%) menyatakan kurang setuju, 0 (0%) menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

b. Pada pernyataan butir 2, dari 81 responden, 25 (30,87%) responden menyatakan sangat setuju bahwa Teh Botol Sosro lebih disukai dibanding teh siap minum dalam kemasan lainnya, 40 (49,38%) responden

menyatakan setuju, 16 (19,75%) reponden menyatakan kurang setuju, 0 (0%) menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

c. Pada pernyataan butir 3, dari 81 responden, 24 (29,63%) responden menyatakan sangat setuju bahwa merasa puas dengan mengkonsumsi Teh Botol Sosro, 48 (59,26%) responden menyatakan setuju, 9 (11,11%)

(51)

4. Variabel Loyalitas Merek (Brand Loyalty) sebagai Y Tabel 4.7

Distribusi Pendapat Responden terhadap Variabel Y

Pertanyaan STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 13 16,05 48 59,25 20 24,70 81 2 0 0 2 2,46 18 22,22 46 56,80 15 18,52 81 3 0 0 0 0 9 11,11 51 62.96 21 25,93 81 Sumber: Hasil Penelitian (Februari, 2016) data diolah

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa:

a. Pada pernyataan butir 1, dari 81 responden terdapat 20 (24,70%)

responden yang menyatakan sangat setuju bahwa akan selalu melakukan pembelian ulang Teh Botol Sosro , 48 (59,25%) menyatakan setuju, 13 (16,05%) menyatakan kurang setuju, 0 (0%) menyatakan tidak setuju dan

sangat tidak setuju.

b. Pada pernyataan butir 2, dari 81 responden, 15 (18,52%) responden

menyatakan sangat setuju bahwa akan merekomedasikan produk Teh Botol Sosro kepada teman – teman maupun keluarga, 46 (56,80%) responden menyatakan setuju, 18 (22,22%) reponden menyatakan kurang

setuju, 2 (2,46%) menyatakan tidak setuju dan 0(0%)sangat tidak setuju. c. Pada pernyataan butir 3, dari 81 responden, 21 (25,93%) responden

(52)

4.2.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah

data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik dilihat dari titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal

yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak

melenceng ke kiri atau melenceng ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan pendekatan kolmogorov smirnov. Dengan menggunakan tingkat

signifikan 5% (0,05) maka jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) di atas nilai signifikan 5%

artinya variabel residual berdistribusi normal.

Hasil dari output SPSS terlihat seperti Gambar 4.2 dan Gambar 4.3:

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Februari 2016)

(53)

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Februari 2016)

Gambar 4.12 P-Plot Uji Normalitas

Berdasarkan Gambar 4.7 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh data tersebut tidak melenceng ke kiri atau ke kanan, sedangkan pada gambar 4.8 dapat juga dilihat titik yang mengikuti data di

sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal

maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). Tabel 4.8

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Februari 2016)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 81

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.02920920

Most Extreme Differences

Absolute .065

Positive .048

Negative -.065

Kolmogorov-Smirnov Z .582

Asymp. Sig. (2-tailed) .887

(54)

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) adalah 0,887 ini berarti di atas nilai signifikan 0,05 atau 5%. Oleh karena itu, sesuai dengan analisis grafik, analisis statistik dengan uji statistik non-parametrik

Kolmogorov-Smirnov (K-S) juga menyatakan bahwa variabel residual berdistribusi normal.

4.2.2.2 Uji Heterokesdastistas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari satu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka

disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas yang dapat diuji dengan menggunakan pendekatan grafik dan pendekatan statistik.

a. Metode Grafik

Dasar analisis metode ini adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

(55)

Sumber: Hasil penelitian (Februari,2016) diolah Gambar 4.13 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan Gambar 4.8 dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta

titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

b. Uji Glejser

Uji Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 4.9 Uji Glejser

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Februari 2016)

Coefficientsa

Karakteristik_Merek_X1 .059 .036 .212 1.637 .106

(56)

Kriteria pengambilan keputusan dengan uji glejser sebagai berikut:

1. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas

2. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas.

Tabel 4.9 memperlihatkan bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut (Absut). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi di atas tingkat kepercayaan 5%, jadi

model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.2.2.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi antar independen.

Tabel 4.10 Uji Multikolonieritas.

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Februari 2016)

Coefficientsa Karakteristik_Perusahaan_X2 .295 .094 .310 3.124 .003 .512 1.953 Karakteristik_Pelanggan_Mer

ek_X3

.352 .095 .371 3.695 .000 .501 1.998

(57)

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat terlihat bahwa:

a. Nilai VIF dari variabel Karakteristik Merek (X1), Karakteristik Perusahaan

(X2), dan Karakteristik Pelanggan Merek(X3) lebih kecil atau dibawah 5

(VIF < 5), ini berarti tidak terdapat multikolineritas antar variabel independen dalam model regresi.

b. Nilai Tolerance dari variabel Karakteristik Merek (X1), Karakteristik

Perusahaan (X2), dan Karakteristik Pelanggan Merek(X3) lebih besar dari 0,1 (Nilai Tolerance > 0,1) ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antar

variabel independen dalam model regresi

4.2.3 Analisis Statistik (Analisis Regresi Berganda)

Analisis regresi linear berganda ditujukan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas (X1, X2 dan X3) berupa variabel karakteristik merek,

karakteristik perusahaan dan karakteristik pelanggan merek dengan variabel

terikat (Y) berupa loyalitas merek. Adapun persamaanya adalah: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Keterangan :

Y : Loyalitas Merek a : Konstanta

X1 : Karakteristik Merek X2 : Karakteristik Perusahaan X3 : Karakteristik Merek Konsumen

(58)

e : Standar Error

Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan bantuan program software SPSS (Statistik Product and Service Solution) versi 21.0.

4.2.3.1 Persamaan Regresi

Tabel 4.11

Analisis Regresi Berganda

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Februari 2016)

Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.11 kolom

Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linear

berganda sebagai berikut:

Y = -0.853 + 0,173X1+ 0,295X2+0,352X3+e Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Konstanta (a) = -0,853 menunjukkan harga konstan, dimana jika variabel bebas yang terdiri dari Karakteristik Merek (X1), Karakteristik Perusahaan

(X2), dan Karakteristik Pelanggan Merek (X3) = 0, maka Kesetiaan Merek pada konsumen Teh Botol Sosro adalah -.0853.

Model Unstandardized

Coefficients

B Std. Error

1

(Constant) -.853 1.279

Karakteristik_Merek_X1 .173 .058

(59)

2. Koefisien X1 (b1) = 0.173 menunjukkan bahwa variabel Karakteristik Merek berpengaruh positif terhadap Loyalitas Merek konsumen Teh Botol Sosro atau dengan kata lain jika variabel Karakteristik Merek semakin ditingkatkan maka

Loyalitas Merek akan meningkat.

3. Koefisien X2 (b2)= 0,295 menunjukkan bahwa variabel Karakteristik Perusahaan berpengaruh secara positif terhadap Loyalitas Merek konsumen teh botol sosro atau dengan kata lain jika variabel Karakteristik Perusahaan semakin ditingkatkan maka Loyalitas Merek akan meningkat.

4. Koefisien X3 (b3) = 0,352 menunjukkan bahwa varibel Karakteristik Pelanggan Merek berpengaruh secara positif terhadap Loyalitas Merek

konsumen Teh Botol Sosro atau dengan kata lain jika variabel Karakteristik Pelanggan Merek semakin ditingkatkan maka Loyalitas Merek akan meningkat.

4.2.3.2 Koefisien Determinansi (��)

Koefisien Determinasi (� ) digunakan untuk mengukur seberapa besar

kontribusi karakteristik merek, karakteristik perusahaan dan karakteristik pelanggan merek terhadap variabel loyalitas merek . Jika Koefisien Determinasi

(� ) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X

menerangkan Y dimana 0 < � < 1. Sebaliknya, jika � semakin kecil (mendekati

nol), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil

(60)

Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summaryb dan tertulis R square. Namun untuk regresi linear berganda sebaiknya

menggunakan R square yang sudah disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square,

karena di sesuaikan dengan jumlah variabel bebas dalam penelitian. Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar 0 sampai 1.

Tabel 4.12

Pengujian Koefisien Determinasi

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Februari 2016)

Pada Tabel 4.14 menunjukkan bahwa R sebesar 0,782 berarti hubungan

antara variabel karakteristik merek (X1) dan variabel karakteristik perusahaan (X2) dan karakteristik pelanggan merek (X3) terhadap loyalitas merek(Y) pada

Teh Botol Sosro sebesar 78,2%. Hal ini berarti hubungannya erat.

Angka Adjusted R Square sebesar 0,597 berarti 59,7 % loyalitas merek pada konsumen Teh Botol Sosro dapat dijelaskan oleh variabel karakteristik

merek (X1) dan variabel karakteristik perusahaan (X2) dan karakteristik pelanggan merek (X3). Sedangkan sisanya 40,3% dapat dijelaskan oleh

faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .782a .612 .597 1.04907

(61)

4.2.3.3 Uji Secara Serempak/Simultan (Uji - F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel terikat.

Kriteria pengujiannya adalah:

a. Ho : b1, b2, b3 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas karakteristik merek, karakteristik perusahaan, dan karakteristik pelanggan merek terhadap

variabel loyalitas merek.

b. Ho : b1, b2, b3 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel bebas karakteristik merek, karakteristik perusahaan, dan karakteristik pelanggan merek terhadap variabel loyalitas merek.

Peneliti dalam menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:

1. df (pembilang) = k-1 2. df (penyebut) = n-k Keterangan:

n = jumlah sampel penelitian

k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 81 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 4, sehingga diperoleh:

(62)

2) df (penyebut) = n-k df (penyebut) = 81-4 = 77

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS 21.0, kemudian akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat α = 5% (3:77)

= 2,72 dengan kriteria uji sebagai berikut:

Kriteria pengambilan keputusannya adalah:

a. Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5%. b. Ho ditolak jika F hitung > F tabel pada α = 5%.

Tabel 4.13 Hasil Uji F

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Februari 2016)

Berdasarkan Tabel dapat dilihat nilai F hitung adalah 40,429 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F tabel 2,72. Oleh karena pada kedua perhitungan yaitu Fhitung > Ftabel (40,429 > 2,72) dan tingkat signifikansi (0,000) < 0,05, dengan hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel bebas yaitu karakterisitik merek (X1) karakterisitik perusahaan (X2) dan karakteristik pelanggan merek (X3) secara bersama-sama adalah positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y) loyalitas merek pada

konsumen Teh Botol Sosro di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

(63)

4.2.3.4. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen yaitu karakteristik merek, karakteristik perusahaan,

karakteristik pelanggan merek terhadap variasi variabel dependen yaitu loyalitas merek. Kriteria pengujiannya adalah:

a. Ho : bi = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel karakteristik merek, karakteristik perusahaan, karakteristik pelanggan merek terhadap variabel loyalitas

merek

b. Ha : bi ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel karakteristik merek, karakteristik perusahaan, karakteristik pelanggan merek terhadap variabel loyalitas merek

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

a. Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5% b. Ho ditolak jika t hitung > t tabel pada α = 5%

Nilai t hitung akan diperoleh dengan menggunakan software SPSS 21,0, kemudian akan dibandingkan dengan nilai ttabel pada tingkat α = 5% yakni yang diperoleh dengan derajat bebas = df – k (df = jumlah sampel dan k = jumlah

variabel keseluruhan) yaitu df1 = 4-1 = 3, dan df2 = 81-4 = 77. Uji t hitung yang dilakukan adalah uji dua arah maka t tabel yang digunakan adalah t 5% atau t 0,05

(64)

Tabel 4.13 Hasil Uji t

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) -.853 1.279 -.667 .507

Karakteristik_Merek_X1 .173 .058 .248 2.992 .004

Karakteristik_Perusahaan_

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Februari 2016)

Berdasarkan Tabel 4.13 terlihat bahwa:

1. Variabel Karakteristik Merek (X1) secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Loyalitas Merek (Y), hal ini terlihat dari nilai t hitung (2,992) > t tabel (1,991) dan nilai signifikan 0.004 < 0.05, artinya jika

dimensi Variabel Karakteristik Merek ditingkatkan maka Loyalitas Merek pada Teh Botol Sosro akan meningkat.

2. Variabel Karakteristik Perusahaan (X2) secara parsial berpengaruh positif

dan signifikan terhadap Loyalitas Merek (Y), hal ini terlihat dari nilai t hitung (3,124) > t tabel (1,991) dan nilai signifikan 0.003 < 0.05, artinya

jika dimensi Variabel Karakteristik Perusahaan ditingkatkan maka Loyalitas Merek pada Teh Botol Sosro akan meningkat.

3. Variabel Karakteristik Pelanggan Merek (X3) secara parsial berpengaruh

(65)

artinya jika dimensi Variabel Karakteristik Pelanggan Merek ditingkatkan maka Loyalitas Merek pada Teh Botol Sosro akan meningkat.

4.3 Pembahasan

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif

dan metode statistik. Pada metode analisis deskriptif diperoleh informasi dari responden melalui penyebaran kuesioner yang berisikan tentang karakteristik responden yang terdiri dari, umur responden, angkatan atau stambuk responden,

dan frekuensi pembelian produk Teh Botol Sosro. Pada metode statistik pengolahan data dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, berdasarkan Uji F ( Uji secara serempak/Simultan) Karakteristik Merek (X1), Karakteristik Perusahaan (X2) dan

Karakteristik Pelanggan Merek (X3) secara bersama – sama berpengaruh positif

dan signifikan terhadap Loyalitas Merek (Y) pada konsumen Teh Botol Sosro di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan Uji Signifikansi Parsial (Uji t) , maka dapat diketahui bahwa Karakteristik Merek (X1), Karakteristik Perusahaan (X2) Dan Karakteristik

Pelanggan Merek (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas

Merek (Y). Hal ini berarti juga bahwa jika Karakteristik Merek, Karakteristik Perusahaan, dan Karakteristik Pelanggan Merek semakin tinggi, maka akan

(66)

hasil produk yang dirasakan, akan memilki kecenderungan lebih tinggi untuk setia dan juga mau melakukan pembelian produk secara beulang.

Berdasarkan perhitungan Koefisien Determinansi (R2) nilai R sebesar

0,782 berarti hubungan antara variabel Karakteristik Merek (X1) variabel Karakteristik Perusahaan (X2) dan variabel Karakteristik Pelanggan Merek (X3)

terhadap Loyalitas Merek (Y) pada Teh Botol Sosro sebesar 78,2%. Hal ini berarti hubungannya positif dan erat.. Nilai Adjusted R Square = . sebesar 0,597 berarti 59,7 % loyalitas merek pada konsumen Teh Botol Sosro dapat dijelaskan oleh

variabel karakteristik merek (X1), dan variabel karakteristik perusahaan (X2),

dan karakteristik pelanggan merek (X3),. Sedangkan sisanya 40,3% dapat

dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

4.3.1 Pengaruh Variabel Karakteristik Merek (X1) terhadap Loyalitas Merek(Y)

Dari penelitian deskriptif variabel karakteristik variabel yang dilakukan

sesuai dengan Tabel 4.4 diperoleh dari 81 responden, sebanyak 58,03% responden menyatakan setuju bahwa Teh Botol Sosro memiliki reputasi tinggi dibanding dengan Teh Siap Minum lainnya, sebanyak 56,80% responden

menyatakan setuju kualitas Teh Boto,Sosro selalu baik dari tahun ke tahun, sebanyak 51,85% responden menyatakan setuju bahwa responden mengetahui

(67)

59,26% responden menyatakan setuju bahwa Teh Botol Sosro mampu bersaing dengan produk Teh Siap Minum lainnya.

Variabel Karakteristik Merek (X1), secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Loyalitas Merek (Y), hal ini terlihat dari nilai t hitung (2,992) > t tabel (1,991) dan nilai signifikan 0.004 < 0.05, artinya jika dimensi Variabel

Karakteristik Merek ditingkatkan maka Loyalitas Merek pada Teh Botol Sosro akan meningkat.

Hal ini terjadi karena mayoritas responden dalam penelitian ini melakukan

pembelian Teh Botol Sosro karena pengetahuan mereka tentang merek tersebut baik dibanding merek lainnya. Teh Botol Sosro juga mementingkan kualitas

produknya. Meskipun demikian, PT Sinar Sosro harus tetap melakukan kegiatan promosi untuk meningkatkan kualitas merek.

4.3.2 Pengaruh Variabel Karakteristik Perusahaan (X2) terhadap Loyalitas Merek (Y)

Dari penelitian deskriptif variabel karakteristik perusahaan yang dilakukan sesuai dengan Tabel 4.5 diperoleh dari 81 responden, 80,25% menyatakan setuju bahwa percaya pada perusahaan PT Sinar Sosro karena hasil kinerjanya melalui

produk yang baik. 66,67% responden menyatatakan setuju bahwa PT Sinar Sosro memberikan kualitas produk sesuai dengan janji yang diberikan, 60,50%

(68)

Variabel Karakteristik Perusahaan (X2), secara parsial berpengaruh positif

dan signifikan terhadap Loyalitas Merek (Y), hal ini terlihat dari nilai t hitung (3,124) > t tabel (1,991) dan nilai signifikan 0.003 < 0.05, artinya jika dimensi

Variabel Karakteristik Perusahaan ditingkatkan maka Loyalitas Merek pada Teh Botol Sosro akan meningkat.

Hasil analisis pernyataan sebagian besar responden yang menunjukkan bahwa setuju dengan kosmetik PT Sinar Sosro terutama karena pengguna mengetahui bahwa perusahaan memiliki reputasi perusahaan yang baik. Meskipun

demikian, kepada pihak PT Sinar Sosro diharapkan perlu meningkatkan Program CSR (Corporate Social Responsiblity) karena itu juga akan meningkatkan reputasi

perusahaan, dan juga lebih mendekatkan diri kepada masyarakat sehingga terciptanya hubungan jangka panjang perusahaan.

4.3.3 Pengaruh Karakteristik Pelanggan Merek (X3) terhadap Loyalitas

Merek (Y)

Dari hasil penelitian deskriptif variabel karakteristik pelanggan merek yang dilakukan sesuai dengan Tabel 4.6 diperoleh dari 81 responden, 55,55% responden menyatakan setuju bahwa membeli Teh Botol Sosro karena memenuhi

keinginan dan harapan, 49,38 % responden menyatakan setuju lebih suka Teh Botol Sosro dibanding Teh Siap Minum kemasan lainnya, 59,26% responden

setuju bahwa puas dengan mengkonsumsi Teh Botol Sosro.

Variabel Karakteristik Pelanggan Merek (X3), secara parsial berpengaruh

(69)

hitung (3,695) > t tabel (1,991) dan nilai signifikan 0.000 < 0.05, artinya jika dimensi Variabel Karakteristik Pelanggan Merek ditingkatkan maka Loyalitas Merek pada Teh Botol Sosro akan meningkat.

Variabel karakteristik pelanggan merek merupakan yang paling dominan yang paling berpengaruh terhadap loyalitas merek. Hal ini terjadi karena

mayoritas responden dalam penelitian ini melakukan pembelian Teh Botol Sosro karena merasa puas dengan mengkonsumsi Teh Botol Sosro dan memenuhi keinginan dan harapan dari konsumen.

Untuk itu kepada pihak perusahaan diharapkan dapat mempertahankan rasa suka pelanggan terhadap merek The Botol Sosro, menjaga pengalaman baik

(70)

BAB V

KSEIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara signifikan simultan (Uji-F) variabel karakteristik merek (X1), karakteristik perusahaan (X2) dan

karakteristik pelanggan merek (X3) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap loyalitas merek pada konsumen Teh Botol Sosro di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumtera Utara.

2. Hasil penelitian berdasarkan uji signifikansi parsial (Uji-t) disimpulkan bahwa dari variabel bebas yang terdiri dari karakteristik merek (X1),

karakteristik perusahaan (X2), dan karakteristik pelanggan merek(X3),

berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas merek pada konsumen Teh Botol Sosro di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumtera Utara.

3. Berdasarkan pengujian koefisien Determinasi () diketahui bahwa R sebesar 0,782 berarti hubungan antara variabel karakteristik merek (X1),

dan variabel karakteristik perusahaan (X2), dan karakteristik pelanggan

merek (X3), terhadap loyalitas merek (Y) pada Teh Botol Sosro sebesar

(71)

karakteristik perusahaan (X2) dan karakteristik pelanggan merek (X3)

Sedangkan sisanya 40,3% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memberikan saran atau masukan sebagai berikut:

1. Variabel karakteristik merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap

loyalitas merek konsumen Teh Botol Sosro di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. perusahaan PT Sinar Sosro

disarankan untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan karakteistik merek. Upaya peningkatan kepercayaan konsumen terhadap karakteristik merek tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan intensitas

kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan citra merek, promosi, karakteristik merek, dan kredibilitas merek tersebut dapat terus terjaga.

2.Variabel karakteristik perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas merek konsumen Teh Botol Sosro di Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. perusahaan PT Sinar Sosro disarankan untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan karakteistik

Gambar

Gambar 4.1 Variasi Kemasan Teh Botol Sosro
Gambar 4.2 Variasi Kemasan Fruit Tea Sosro
Gambar 4.5 Variasi Kemasan Happy Jus
Gambar 4.6 Variasi Kemasan Tebs
+7

Referensi

Dokumen terkait

Universitas

Herawati, 2011“ Pengaruh Brand Characteristic, Company Characteristic, Consumer Brand Characteristic terhadap Brand Loyalty Melalui Trust in A Brand Teh dalam KemasanMerek

Ditinjau dari tiap-tiap variabel, yang memengaruhi loyalitas merek produk Teh Botol Sosro menunjukkan bahwa variabel consumer-brand characteristic memberikan pengaruh yang

Pengujian hipotesis menggunakan Uji-t beda rata-rata sampel berpasangan menunjukkan terdapat perbedaan signifikan pada semua dimensi ekuitas merek yang mencakup

Uji koefisien regresi secara parsial (Uji t) digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen (karakteristik merek, karakteristik perusahaan,

Berdasarkan hasil uji F menunjukkan bahwa secara simultan variabel kepercayaan merek, switching cost , dan kepuasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui hasil uji F menunjukkan bahwa variabel independen yaitu kepuasan pelanggan, kepercayaan merek dan

Hasil Pengujian secara Simultan (Uji F) yang telah dilakukan dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa secara serempak atau simultan semua variabel independen yaitu variabel merek,