• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Bauran Pemasaran dan Kualitas Pelayanan dalam Meningkatkan Loyalitas Pelanggan di Hotel Polonia Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Bauran Pemasaran dan Kualitas Pelayanan dalam Meningkatkan Loyalitas Pelanggan di Hotel Polonia Medan"

Copied!
136
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS BAURAN PEMASARAN DAN KUALITAS

PELAYANAN UNTUK MENINGKATKAN

LOYALITAS PELANGGAN

DI HOTEL POLONIA

GELADIKARYA

Oleh :

Detty Hertati Silaban, ST

087007080

KONSENTRASI : PEMASARAN TEKNOLOGI

P R O G R A M S T U D I M A G I S T E R M A N A J E M E N

S E K O L A H P A S C A S A R J A N A

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Geladikarya : “Analisis Bauran Pemasaran dan Kualitas Pelayanan dalam

Meningkatkan Loyalitas Pelanggan di Hotel Polonia Medan”.

Nama : Detty Hertati Silaban

Nomor Pokok : 087007080

Program studi : Magister Manajemen

Konsentrasi : Pemasaran teknologi

Menyetujui

Komisi pembimbing

Prof. Dr. Rismayani, SE, M.Si. Ketua

Ir. Sugih Arto Pujangkoro, MM. Anggota

Ketua Program Studi Magister Manajemen Direktur Sekolah Pascasarjana

(3)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa geladikarya yang berjudul :

“Analisis Bauran Pemasaran dan Kualitas Pelayanan dalam Meningkatkan Loyalitas

Pelanggan di Hotel Polonia Medan”.

Adalah benar hasil karya sendiri yang belum pernah dipublikasikan oleh siapapun. Semua

sumber data dan informasi yang dipergunakan telah dinyatakan secara benar dan jelas

Medan, 30 Juli 2012

Yang membuat pernyataan,

(4)

RIWAYAT HIDUP

Detty Hertati Silaban, lahir pada tanggal 16 Oktober 1983 di Pematang Siantar, merupakan

anak ke-3 dari 5 bersaudara pasangan Bapak Pardamean H. Silaban (alm) dan Ibu Binaham

Siahaan

Pendidikan dimulai :

1. SD RK. Budi Mulia 2 Pematang Siantar, Lulus tahun 1995

2. SMP RK. Bintang Timur Pematang Siantar, Lulus tahun 1998

3. SMA RK Budi Mulia Pematang Siantar, Lulus tahun 2001

4. Universitas Sriwijaya Palembang, Lulus tahun 2006

Pekerjaan dimulai :

(5)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Detty Hertati Silaban, 2012, Analisis Bauran Pemasaran dan Kualitas Pelayanan Untuk

Meningkatkan Loyalitas Occupant di Hotel Polonia Medan, dibawah bimbingan Prof. Dr.

Rismayani, SE. M.Si (ketua) dan Ir. Sugih Arto Pujangkoro, MM (anggota)

Persaingan yang semakin ketat dan semakin berkembangnya ekspektasi pelanggan

mendorong perusahaan untuk lebih memfokuskan pada upaya untuk mempertahankan

pelanggan yang ada. Mempertahankan pasar yang ada melalui pengembangan loyalitas

pelanggan merupakan tujuan strategik perusahaan untuk mempertahankan bisnis dan profit

mereka dalam jangka panjang. Dalam hal ini Hotel Polonia Medan dituntut untuk

meningkatkan bauran pemasaran jasa dan kualitas pelayanan yang baik dalam menciptakan

kepuasan dan loyalitas konsumen di hotel Polonia Medan.

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh bauran pemasan

dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen di hotel Polonia Medan. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran pemasaran dan

kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen, serta mengetahui dan menganalisis

pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen.

Penelitian dilakuakan di Hotel Polonia Medan. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif

dengan menggunakan metode purposive sampling dengan sampel 108 responden. Pengujian

hipotesis dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM), dengan

perangkat lunak AMOS 18.

Hasil uji kecocokan memenuhi kriteria goodness of fit yaitu chisquare= 117.038, nilai

probabilitas (P), nilai CMIN/DF sebesar 1.115, nilai GFI sebesar 0.893, nilai AGFI sebesar

0.844 (marginal), nilai TLI sebesar 0.992, nilai CFI sebesar 0.994 dan nilai RMSEA sebesar

0.033. Hasil tersebut menunjukkan bahwa model keseluruhan memenuhi kriteria model fit dan

hasil pengujian 3 (tiga) hipotesis dalam penelitian ini juga diperoleh hasil yang signifikan dan

ketiga hipotesis tersebut dapat diterima yaikni bauran pemasaran dan kualitas pelayanan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan serta kepuasan berpengaruh signifikan

terhadap loyalitas konsumen.

(6)

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji dan syukur diucapakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan

karuniaNya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas Geladikarya, dengan judul

“Analisis Bauran Pemasaran dan Kualitas Pelayanan dalam Meningkatkan Loyalitas

Hunian di Hotel Polonia Medan”.

Penelitian ini disajikan dalam melengkapi tugas akhir pada Program Studi Magister

Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Selama mengikuti proses perkuliahan hingga penyelesaian geladikarya ini, penulis

banyak memperoleh bantuan moril dan materil dari berbagai pihak dan pada kesempatan ini

penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang tulus kepada :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc(CTM), Sp.A(K), Selaku Rektor

Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE., selaku Direktur Sekolah

Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Prof. Dr. Ir. Darwin Sitompul, M. Eng., selaku Ketua Program Studi Magister

Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera utara

4. Ibu. Prof. Dr. Rismayani, SE, M.Si., selaku Ketua Komisi Pembimbing penelitian

geladikarya ini

5. Bapak Ir. Sugih Arto Pujangkoro, MM., selaku Anggota Komisi Pembimbing

penelitian geladikarya ini

6. Bapak dan ibu dosen serta staf akademik pada Program Studi Magister Manajemen

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

7. Rekan-rekan mahasiswi Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara khususnya

(7)

8. Pemimpin Hotel Polonia Medan yang telah memberikan ijin untuk melakukan

penelitian serta seluruh karyawan Hotel Polonia Medan yang memberikan kemudahan

untuk memperoleh data dan informasi bagi peneliti

9. Teristimewa kepada keluarga dan orangtua saya, bapak Pardamean H. Silaban (alm)

dan ibu Binaham Siahaan yang memberikan doa dan semangat bagi peneliti

10.Seluruh pihak terkait yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

Penulis menyadari atas keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis, sehingga

geladikarya ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak untuk

membangun dan menyempurnakan tulisan ini. Semoga tulisan ini bermanfaat dan berguna

bagi semua pihak khususnya bagi penulis sendiri

Medan, 30 Juli 2012

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN... iii

RIWAYAT HIDUP ... iv

RINGKASAN EKSEKUTIF... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian ... 6

BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Pengertian Hotel dan Jenis Hotel ... 7

2.2 Manajemen Pemasaran Jasa 2.2.1 Pengertian Pemasaran Jasa... 8

(9)

2.3 Kualitas Pelayanan

2.3.1 Pengertian Kualitas Pelayanan ... 11

2.3.2 Faktor-Faktor Kualitas Pelayanan ... 13

2.4 Kepuasan Konsumen 2.4.1 Pengertian Kepuasan Konsumen ... 13

2.4.2 Cara Mengukur Kepuasan Konsumen ... 14

2.5 Loyalitas Konsumen 2.5.1 Pengertian Loyalitas Konsumen ... 15

2.5.2 Faktor-Faktor Loyalitas ... 16

2.5.3 Keuntungan Loyalitas Konsumen ... 16

2.5.4 Jenis-Jenis Loyalitas ... 17

2.5.5 Tahap Loyalitas Konsumen ... 18

2.5.6 Mempertahankan Loyalitan Konsumen ... 19

2.6 Penelitian Terdahulu ... 21

2.7 Hipotesis ... 23

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 25

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Pengertian, Jenis dan Sifat Penelitian ... 28

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28

4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi ... 29

4.3.2 Sampel ... 29

(10)

4.5 Jenis dan Sumber Data ... 30

4.6 Identifikasi dan Defenisi Operasional Variabel 4.6.1 Identifikasi Variabel Penelitian ... 31

4.6.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 32

4.6.3 Skala Pengukuran Variabel ... 33

4.7 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 4.7.1 Uji Validitas ... 35

4.7.2 Uji Reliabilitas... 37

4.8 Model Analisis Data ... 39

BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Profil dan Sejarah Singkat Hotel Polonia Medan ... 49

5.2. Visi dan Misi Hotel Polonia Medan ... 50

5.3. Fasilitas Hotel Polonia Medan ... 51

5.4. Struktur Organisasi ... 53

BAB VI KERANGKA TEORITIS 6.1 Karekteristik Responden 6.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Alamat ... 55

6.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 56

6.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 57

6.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan... 58

6.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan ... 59

6.1.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Menginap ... 61

(11)

6.2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

6.2.1 Statistik Deskriptif Variabel Bauran Pemasaran ... 65

6.2.2 Statistik Deskriptif Variabel Kualitas Pelayanan ... 65

6.2.3 Statistik Deskriptif Variabel Kepuasan Konsumen ... 66

6.2.4 Statistik Deskriptif Variabel Loyalitas Konsumen ... 66

6.3 Proses dan Hasil Analisis Data 6.3.1 Langkah 1: Pengembangan Model Berdasarkan Teori ... 68

6.3.2 Langkah 2: Menyusun Diagram Alur (Path Diagram) ... 68

6.3.3 Langkah 3: Persamaan Struktural dan Model Pengukuran ... 68

6.3.4 Langkah 4: Memilih Matriks Input dan Teknik Estimasi 6.3.4.1 Analisis Faktor Konfirmatori ... 69

6.3.4.2 Analisis Structural Equation Modeling dengan Full Model ... 75

6.3.5 Langkah 5: Menilai Problem Identifikasi ... 81

6.3.6 Langkah 6: Evaluasi Kriteria Goodness of Fit 6.3.6.1 Evaluasi Univariate Outlier ... 82

6.3.6.2 Evaluasi Multivariate Outlier ... 83

6.3.6.3 Evaluasi Uji Normalitas Data... 84

6.3.6.4 Evaluasi atas Multikolinearitas dan Singularitas ... 85

6.3.6.5 Uji Kesesuaian – Goodness of fit ... 86

6.3.7 Langkah 7: Interpretasi dan Modifikasi Model ... 87

6.3.8 Construct Reliability Dan Variance Extract 6.3.8.1 Variance Extract (Uji Validitas) ... 87

6.3.8.2 Construct Reliability (Uji Realibilitas) ... 88

(12)

6.3.9.2 Uji Hipotesis II ... 90

BAB VII KESIMPULAN DAN IMPLIKASI 7.1 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian 7.1.1 Hubungan Variabel Bauran Pemasaran dengan Kepuasan Konsumen ... 93

7.1.2 Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Konsumen ... 94

7.1.3 Hubungan kepuasan konsumen dengan loyalitas konsumen ... 94

7.2 Kesimpulan mengenai masalah penelitian ... 94

7.3 Implikasi ... 97

7.4 Keterbatasan Penelitian ... 101

(13)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 1.1 Jumlah Tingkat Hunian (Occupancy Rate) Hotel Polonia……….4

Tabel 2.1 Penelitian Wijaya (2005)………..21

Tabel 2.2 Penelitian Yu-Jia Hu (2011)……….22

Tabel 2.3 Penelitian Yu-Jia Hu (2011)……….23

Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Penelitian………..28

Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel Bauran Pemasaran...33

Tabel 4.3 Definisi Operasional Variabel Kualitas Pelayanan...34

Tabel 4.4 Definisi Operasional Variabel Kepuasan dan Loyalitas...34

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas...36

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas………38

Tabel 4.7 Model Persamaan Struktural………41

Tabel 4.8 Model Pengukuran………...42

Tabel 4.9 Goodness of Fit Index………...47

Tabel 6.1 Karakteristik responden berdasarkan alamat………55

Tabel 6.2 Karakteristik responden berdasarkan usia………56

Tabel 6.3 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin……….57

Tabel 6.4 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan………...58

Tabel 6.5 Karakteristik responden berdasarkan penghasilan………...60

Tabel 6.6 Karakteristik responden berdasarkan frekuensi menginap………...61

Tabel 6.7 Karakteristik responden berdasarkan tujuan menginap………62

Tabel 6.8 Indeks Bauran Pemasaran………65

Tabel 6.9 Indeks Kualitas Pelayanan………...65

Tabel 6.10 Indeks Kepuasan Konsumen………66

Tabel 6.11 Indeks Loyalitas Konsumen……….67

Tabel 6.12 Fit model Confirmory Factor Analysis Standardized Estimate………………72

Tabel 6.13 Hasil Uji Goodness of Fit……….………...73

Tabel 6.14 Modification Indices pada Full Model……….77

Tabel 6.15 Hasil Uji Structural Equation Model setelah dilakukan Modifikasi…………79

Tabel 6.16 Hasil Regression Weights Full Model………..80

(14)

Tabel 6.18 Evaluasi Multivariate Outlier………...…84

Tabel 6.19 Normalitas Data………85

Tabel 6.20 Standardized Residual Covariances………...87

(15)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian………..26

Gambar 3.2 Kerangka Analisis Penelitian………...…………27

Gambar 4.1 Tabel Diagram Alur…..……….………...41

Gambar 5.1 Bagan Struktur Organisasi Hotel Polonia Medan………53

Gambar 6.1 Karakteristik responden berdasarkan alamat………55

Gambar 6.2 Karakteristik responden berdasarkan usia………56

Gambar 6.3 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin……….58

Gambar 6.4 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan………...59

Gambar 6.5 Karakteristik responden berdasarkan penghasilan………...60

Gambar 6.6 Karakteristik responden berdasarkan frekuensi menginap………...61

Gambar 6.7 Karakteristik responden berdasarkan tujuan menginap………...63

Gambar 6.8 Analisis Faktor Konfirmatori Eksogen………...………..70

Gambar 6.9 Hasil Revisi Confirmatory Factor Analysis Standardized Estimate………....72

Gambar 6.10 Hasil Structural Equation Model Full Model……….…76

Gambar 6.11 Hasil Structural Equation Model setelah dilakukan Modifikasi………78

Gambar 7.1 Proses Alur Dan Mekanisme Peningkatan Loyalitas Konsumen melalui Bauran Pemasaran……….…….….…95

Gambar 7.2 Proses Alur Dan Mekanisme Peningkatan Loyalitas Konsumen melalui Kualitas Pelayanan………..….………...96

(16)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Detty Hertati Silaban, 2012, Analisis Bauran Pemasaran dan Kualitas Pelayanan Untuk

Meningkatkan Loyalitas Occupant di Hotel Polonia Medan, dibawah bimbingan Prof. Dr.

Rismayani, SE. M.Si (ketua) dan Ir. Sugih Arto Pujangkoro, MM (anggota)

Persaingan yang semakin ketat dan semakin berkembangnya ekspektasi pelanggan

mendorong perusahaan untuk lebih memfokuskan pada upaya untuk mempertahankan

pelanggan yang ada. Mempertahankan pasar yang ada melalui pengembangan loyalitas

pelanggan merupakan tujuan strategik perusahaan untuk mempertahankan bisnis dan profit

mereka dalam jangka panjang. Dalam hal ini Hotel Polonia Medan dituntut untuk

meningkatkan bauran pemasaran jasa dan kualitas pelayanan yang baik dalam menciptakan

kepuasan dan loyalitas konsumen di hotel Polonia Medan.

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh bauran pemasan

dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen di hotel Polonia Medan. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran pemasaran dan

kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen, serta mengetahui dan menganalisis

pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen.

Penelitian dilakuakan di Hotel Polonia Medan. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif

dengan menggunakan metode purposive sampling dengan sampel 108 responden. Pengujian

hipotesis dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM), dengan

perangkat lunak AMOS 18.

Hasil uji kecocokan memenuhi kriteria goodness of fit yaitu chisquare= 117.038, nilai

probabilitas (P), nilai CMIN/DF sebesar 1.115, nilai GFI sebesar 0.893, nilai AGFI sebesar

0.844 (marginal), nilai TLI sebesar 0.992, nilai CFI sebesar 0.994 dan nilai RMSEA sebesar

0.033. Hasil tersebut menunjukkan bahwa model keseluruhan memenuhi kriteria model fit dan

hasil pengujian 3 (tiga) hipotesis dalam penelitian ini juga diperoleh hasil yang signifikan dan

ketiga hipotesis tersebut dapat diterima yaikni bauran pemasaran dan kualitas pelayanan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan serta kepuasan berpengaruh signifikan

terhadap loyalitas konsumen.

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Persaingan yang semakin ketat dan semakin berkembangnya ekspektasi pelanggan

mendorong perusahaan untuk lebih memfokuskan pada upaya untuk mempertahankan

pelanggan yang ada. Mempertahankan pasar yang ada melalui pengembangan loyalitas

pelanggan merupakan tujuan strategik perusahaan untuk mempertahankan bisnis dan profit

mereka dalam jangka panjang. Istilah loyalitas pelanggan menunjukkan pada kesetiaan

pelanggan pada objek tertentu, seperti merek, produk, jasa atau toko.

Konsep loyalitas pelanggan telah memberikan banyak perhatian dalam literatur

pemasaran dan perilaku konsumen. Loyalitas pelanggan memberikan dampak yang signifikan

bagi profitabilitas perusahaan. Pelanggan yang loyal kemungkinan akan menunjukkan sikap

dan perilaku positif, seperti pembelian ulang produk/jasa yang sama dan rekomendasi positif

yang dapat mempengaruhi pelanggan yang telah ada (customer loyal) dan menarik konsumen

(pelanggan potensial) menjadi pelanggan dari perusahaan bisnis itu.

Peneliti sebelumnya menemukan bahwa setiap kenaikan 5% dari peringkat

keberhasilan mempertahankan pelanggan menghasilkan kenaikan laba 25% hingga 125%.

Dengan demikian, sebuah hotel yang dapat meningkatkan pelanggan tetap (pelanggan loyal)

memperoleh tambahan laba paling sedikit 25%.

Pentingnya loyalitas pelanggan sebagai tujuan utama bagi banyak perusahaan, para

akademisi dan profesional pemasaran telah berusaha untuk menemukan antecedent loyalitas

pelanggan. Beberapa penelitian sebelumnya telah mengarahkan pada kepuasan pelanggan

(customer satisfaction) sebagai titik awal tumbuhnya loyalitas pelanggan. Kepuasan

(18)

dapat dikonseptualisasikan sebagai keseluruhan evaluasi pelanggan atas performance dari

suatu penawaran. Jika hasil evaluasi terhadap suatu produk/jasa yang dipilih memenuhi atau

melampaui ekspektasinya, maka pelanggan tersebut kemungkinan akan menunjukkan sikap

positif, dan memiliki keinginan untuk membeli/menggunakan kembali produk/jasa yang sama

(repurchase intentions), dan keinginannya untuk bertindak sebagai referensi bagi orang lain

(advocacy intentions). Intinya bahwa kepuasan pelanggan akan memainkan peran penting

dalam menjelaskan alasan pelanggan dipandang loyal.

Beberapa peneliti sebelumnya juga menemukan bahwa antecedent kepuasan pelanggan

adalah kualitas pelayanan. Secara teoritis ketika pelayanan yang diberikan mampu memenuhi

atau melampaui pengharapan atau ekspetasi pelanggan maka pelanggan tersebut merasa puas.

Perusahaan perlu membangun sistem manajemen kualitas jasa untuk mengidentifikasi

kesenjangan yang mungkin terjadi. Pentingnya meningkatkan kualitas pelayanan adalah

untuk menciptakan kepuasan pelanggan dengan menjadikan pelanggan sebagai fokus

utamanya.

Kualitas pelayanan merupakan suatu bentuk penilaian konsumen terhadap tingkat

layanan yang diterima (perceived services) dengan tingkat layanan yang diharapkan

(expected service). Kualitas layanan difokuskan dalam pengukuran bentuk fisik (tangible),

kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati

(empathy). Apabila kualitas pelayanan yang diberikan baik, maka konsumen akan

memperoleh kepuasan atas produk/jasa dan cenderung melakukan pembelian ulang

produk/jasa yang sama. Perusahaan yang tidak mengedepankan kualitas pelayanan dari

produk/jasa yang ditawarkan akan mengakibatkan resiko tidak loyalnya pelanggan

Selain kualitas pelayanan, hal lain yang perlu diperhatikan adalah bauran pemasaran

jasa. Bauran pemasaran merupakan alat bagi pemasar yang terdiri dari produk (product),

(19)

layanan konsumen (customer service). Bauran pemasaran ini perlu dipertimbangkan agar

implementasi strategi pemasaran yang ditetapkan dapat berjalan dengan sukses. Bila sikap

puas yang dirasakan oleh pelanggan dapat ditemukan pada semua unsur bauran pemasaran,

maka hal tersebut akan memberikan umpan balik yang positif untuk tetap loyal. Tentu saja

dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan menilai bauran pemasaran jasa diharapkan

dapat menumbuhkembangkan loyalitas pelanggan.

Oleh sebab itu, sangat penting bagi hotel Polonia Medan yang merupakan salah satu

penyedia jasa perhotelan bintang 4 (****) di Medan untuk meningkatkan kualitas pelayanan

dan memperhatikan bauran pemasarannya. Sebab hanya perusahaan yang memiliki wawasan

tentang konsumen yang dapat tetap bertahan hidup. Namun pada kenyataannya, dalam

pemeliharaan fasilitas Hotel Polonia Medan masih banyak mengalami kesulitan. Fasilitas

fisik yang seharusnya disediakan untuk menunjang kualitas layanan jasa seringkali justru

membuat para occupant mengeluh karena banyaknya hambatan yang terjadi.

Beberapa bentuk keluhan yang disampaikan oleh occupant antara lain harga yang

mahal sementara fasilitas kamar tidak mendukung, pelayanan pegawai yang kurang ramah,

ruangan yang tampak tua dan tidak bersih terutama area kamar mandi, ada rayap di sudut

ruangan, populasi suara di daerah kamar dekat jalan besar karena jendela tidak menyimpan

kebisingan sehingga tamu sangat sulit untuk beristirahat serta fasilitas internet yang kapasitas

nya tidak stabil (naik turun).

Agar para occupant mau datang kembali dan menjadi loyal, Hotel Polonia Medan

dituntut untuk mampu meberikan kepuasan kepada occupant. Namun dalam 5 tahun terakhir,

Hotel Polonia dalam pengoperasiannya mangalami penurunan occupancy rate terus menerus

(20)

Tabel 1.1. Jumlah Tingkat Hunian (Occupancy Rate) Hotel Polonia Tahun 2007 - 2011

Sumber : Hotel Polonia Medan, 2012 (data : diolah)

Dari Tabel 1.1. tersebut, tingkat penghunian kamar dari tahun 2007 sampai tahun

2011 terus mengalami penurunan. Penurunan tertinggi terjadi pada tahun 2009 dengan

penurunan tingkat penghunian kamar sebanyak 7.1%. Penurunan ini sebenarnya sudah terjadi

sejak tahun 2004. Hal ini berbeda dengan jumlah wisatawan yang berkunjung kekota Medan.

Pada tahun 2010 wisatawan yang berkunjung mengalami peningkatan 17,35% yaitu sekitar

191.472 wisatawan. Penurunan tingkat penghunian kamar yang terjadi tiap tahunnya pada

Hotel Polonia ini pada akhirnya nanti dapat memberikan dampak kerugian besar pada

perusahaan dan menenggelamkan perusahaan jika tidak ditangani secara serius.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah sebagai

berikut :

a. Bagaimana pengaruh strategi bauran pemasaran yang terdiri dari produk

(product), harga (price), promosi (promotion), tempat (place), orang (people),

proses (process) dan layanan konsumen (customer service) dalam meningkatkan

kepuasan dan loyalitas occupant di Hotel Polonia Medan?

(21)

b. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari bentuk fisik (tangibles),

kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan

empati (empathy) dalam meningkatkan kepuasan dan loyalitas occupant di Hotel

Polonia Medan?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang akan dicapai adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh strategi bauran pemasaran yang

terdiri dari produk (product), harga (price), promosi (promotion), tempat (place),

orang (people), proses (process) dan layanan konsumen (customer service)

dalam meningkatkan kepuasan dan loyalitas occupant di Hotel Polonia Medan

b. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari

bentuk fisik (tangibles), kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness),

jaminan (assurance), dan empati (empathy) dalam meningkatkan kepuasan dan

loyalitas occupant di Hotel Polonia Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain :

a. Bagi hotel Polonia Medan, sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam

membuat kebijaksanaan untuk memecahkan masalah kualitas pelayanan dan

bauran pemasaran yang sedang dihadapi hotel Polonia Medan

b. Bagi Program Magister Manajemen USU, sebagai referensi pengembangan ilmu

pengetahuan dalam bidang pemasaran khususnya tentang strategi dalam

(22)

c. Bagi peneliti, untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh khususnya mengenai

faktor-faktor yang ada dalam pemasaran khususnya tentang variabel pelayanan

yang berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.

d. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan

penelitian selanjutnya

1.5. Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian

Batasan dan ruang lingkup penelitian sebagai berikut :

a. Hanya pada kualitas pelayanan yang diberikan hotel Polonia Medan kepada

occupant yang mencakup variabel bentuk fisik (tangibles), kehandalan

(reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati

(empathy) dan kepuasan serta loyalitas

b. Strategi bauran pemasaran hotel Polonia Medan yang mencakup produk (product),

harga (price), promosi (promotion), tempat (place), orang (people), proses

(23)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Hotel dan Jenis Hotel

Pada saat ini kebutuhan jasa perhotelan sangat banyak peminatnya sehingga pihak

pengusaha perhotelan memandang hotel bukan saja sebagai suatu tempat untuk menginap

tetapi lebih dari itu. Hotel dapat digunakan sebagai tempat transaksi bisnis, tempat jamuan

makan untuk tamu dan relasi-relasi bisnis, atau juga sebagai tempat diadakannya acara-acara

khusus. Pada intinya hotel bertujuan menyediakan tempat untuk sementara waktu dengan

memberikan pelayanan kepada konsumennya dengan harapan para tamu menjadi puas (Yoeti,

2004)

Hotel adalah “suatu perusahaan yang menyediakan jasa-jasa dalam bentuk akomodasi

(penginapan) serta menyajikan hidangan dan fasilitas lainnya dalam hotel untuk umum, yang

memenuhinya syarat-syarat comfort dan bertujuan komersial” (Damardjati, 2002). Sedangkan

menurut Menparpostel dalam Surat Keputusan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi

No. 37/PW.304/MPPT-86 (7 Juni 1986), hotel adalah suatu jenis akomodasi yang

mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan,

makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial.

Jenis hotel menurut Darsono (1992), dapat dikategorikan menurut tempat didirikan

sesuai fasilitas yang dimiliki hotel tersebut. Jenis hotel dapat dibedakan sebagai berikut :

a. Business Hotel

Adalah hotel yang dirancang untuk orang-orang yang mempunyai kepentingan usaha

atau dagang. Hotel ini terletak dipusat kota atau pusat perdagangan dan lama tamu

(24)

b. Resident Hotel

Adalah hotel yang dirancang untuk tamu-tamu yang akan tinggal lama. Hotel ini

berada ditengah kehidupan masyarakat dengan tarif khusus sesuai dengan lama

tinggal.

c. Resort Hotel

Adalah hotel yang dirancang untuk tamu yang mempunyai tujuan khusus yaitu untuk

istirahat atau rekreasi. Letak hotel biasanya berada dikawasan wisata seperti

pegunungan, pantai dan pedalaman dengan tarif kamar yang umumnya mahal.

2.2. Manajemen Pemasaran Jasa

2.2.1. Pengertian Pemasaran Jasa

Pemasaran tidak lagi dipandang sebagai proses penjualan suatu produk, namun

bertujuan untuk memuaskan pelanggan dan menarik pelanggan baru dengan menjanjikan

nilai yang tepat dan mempertahankan pelanggan saat ini dengan memenuhi harapannya.

Menurut Kotler (2002), pemasaran adalah suatu proses sosial manajerial yang

didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan

dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak

lain.

Menurut Yazid (2005), pemasaran jasa adalah perencanaan yang bergerak dari fokus

pada transaksi menjadi hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Sedangkan menurut

Lovelock (2004), pemasaran jasa adalah bagian dari sistem jasa keseluruhan dimana

perusahaan tersebut memiliki semua bentuk kontak dengan pelanggannya, mulai dari

(25)

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran jasa adalah suatu tindakan

yang ditawarkan pihak produsen kepada pelanggan dalam arti jasa yang diberikan tidak dapat

dilihat, dirasa, didengar atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi.

2.2.2. Bauran Pemasaran Jasa

Bauran pemasaran sebagai suatu cara untuk mempengaruhi konsumen agar mau

bertindak membeli suatu produk dan jasa, termasuk produk industri jasa. Neil Wearne dan

Alison Morrison (Lupiyoadi, 2008) mengatakan bahwa ada tujuh unsur yang diperlukan

dalam marketing mix, yaitu :

a. Product

Produk dan servis dapat diperoleh konsumen dengan uang . Oleh karena itu strategi

akan menentukan manfaat apa yang akan diperoleh konsumen kalau konsumen

membeli produk yang ditawarkan.

b. Price

Harga yang ditetapkan untuk suatu produk yang dihasilkan akan dijadikan dasar

penawaran untuk target pasar tertentu. Penetapan pasar akan dipengaruhi oleh tujuan

perusahaan, kadar persaingan dipasar, biaya operasional, dan faktor ekstern seperti

kondisi perekonomian

c. Promotion

Promotion strategy adalah suatu cara penyampaian informasi kepada calon

konsumen yang diharapkan akan membeli produk yang ditawarkan. Pada dasarnya

penyampaian informasi itu dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Personal contact (hotel sales representative)

2. Pemasangan iklan di media cetak atau elektronik yang sesuai

(26)

4. Mengadakan publikasi dengan bekerjasama dengan media masa yang ada

5. Mengadakan display dan pemasangan outdoor advertising

6. Melakukan direct mail

d. Place

Yang terpenting dalam strategi ini adalah menetapkan lokasi, distributor atau outlet

dimana konsumen dapat melihat dan membeli barang yang ditawarkan. Untuk

menjual produk yang ditawarkan oleh industri jasa (hospitality) biasanya digunakan

perantara seperti agen perjalanan, tour operator, wholesaler atau hotel reservation

representative yang ditunjuk.

e. People

Dalam hubungannya dengan pemasaran jasa maka ‘orang’ yang berfungsi sebagai

penyedia jasa sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Keputusan dalam

‘orang’ ini berarti berhubungan dengan seleksi, pelatihan, motivasi dan manajemen

sumber daya manusia.

f. Process

Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri atas prosedur, jadwal

pekerjaan, mekanisme, aktivitas dan hal-hal rutin, dimana jasa dihasilkan dan

disampaikan kepada konsumen.

g. Customer service

Layanan konsumen (customer service) pada pemasaran jasa lebih dilihat sebagai hasil

dari kegiatan distribusi dan logistik, dimana pelayanan diberikan kepada konsumen

untuk mencapai kepuasan. Layanan konsumen meliputi aktivitas untuk memberikan

kegunaan waktu dan tempat termasuk pelayanan pratransaksi, saat transaksi dan pasca

(27)

2.3. Kualitas Pelayanan

2.3.1 Pengertian Kualitas Pelayanan

Kualitas menurut ISO 9000 (Lupoyoadi, 2008) adalah degree to which a set of

inherent characteristics fulfils requirements (derajat yang dicapai oleh karakteristik yang

bersatupadu dalam memenuhi persyaratan). Jadi, kualitas sebagaimana yang diinterpretasikan

ISO 9000 merupakan perpaduan antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana

keluaran dapat memenuhi persyaratan kebutuhan pelanggan. pelanggan yang menentukan dan

menilai sampai seberapa jauh sifat dan karakteristik itu memenuhi kebutuhannya.

Kotler (2002) menyatakan bahwa kualitas layanan merupakan suatu bentuk penilaian

konsumen terhadap tingkat layanan yang diterima (perceived services) dengan tingkat

layanan yang diharapkan (expected service). Kualitas pelayanan harus dimulai dari kebutuhan

konsumen dan berakhir pada persepsi konsumen, dimana persepsi konsumen terhadap

kualitas pelayanan merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan suatu pelayanan.

Kualitas berkaitan erat dengan kepuasan konsumen. Kualitas memberikan dorongan

khusus bagi para konsumen untuk menjalin ikatan relasi saling menguntungkan dalam jangka

panjang dengan perusahaan. Ikatan emosional semacam ini memungkinkan perusahaan

untuk memahami dengan seksama harapan dan kebutuhan spesifik konsumen.

2.3.2. Faktor-Faktor Kualitas Pelayanan

Parasuraman, Zeithaml dan Berry (Lupiyoadi, 2008) telah mengidentifikasi lima

dimensi pokok kualitas pelayanan jasa yaitu :

a. Tangible (bentuk fisik), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, personilnya dan sarana

komunikasi. Hal ini berkaitan dengan fasilitas fisik adalah penampilan karyawan,

peralatan dan teknologi yang dipergunakan dalam memberi layanan, kondisi ruangan

(28)

fisik merupakan salah satu segi dalam kualitas jasa karena akan memberikan

sumbangan bagi konsumen yang memerlukan layanan perusahaan.

b. Reliability (kehandalan), meliputi dua aspek utama yaitu konsistensi kinerja

(performance) dan sifat dapat dipercaya (dependability). Hal ini berarti perusahaan

mampu menyampaikan jasanya secara benar sejak awal (right the first time). Kinerja

harus sesuai dengan harapan konsumen yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang

sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik dan akurasi yang

tinggi.

c. Responsiveness (daya tanggap), yaitu kemampuan para karyawan untuk membantu

para konsumen dan memberikan layanan dengan tanggap. Hal ini tercermin pada

kecepatan, ketepatan layanan yang diberikan kepada konsumen, keinginan karyawan

untuk membantu para konsumen (misal: Information service atau receptionist

memberikan informasi seperti yang diperlukan konsumen dan kecepatan

menghubungi kembali konsumen)

d. Assurance (jaminan), yaitu kemampuan para karyawan untuk menumbuhkan rasa

percaya konsumen terhadap perusahaan, berupa :

1. Competence (kompetensi), yaitu penguasaan keterampilan dan pengetahuan yang

dibutuhkan agar dapat menyampaikan jasa sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Termasuk didalamnya adalah pengetahuan dan keterampilan karyawan,

pengetahuan dan keterampilan personil dalam pengoperasionalan.

2. Courtesy (kesopanan), meliputi sikap santun, respek, perhatian dan keramahan

para karyawan (seperti resepsionist, bell boy, waitress, security dan lain-lain)

3. Credibility (kredibilitas), sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas mencakup

nama perusahaan, reputasi perusahaan, karakter pribadi karyawan dan interaksi

(29)

e. Emphaty (empati), yaitu perhatian tulus yang diberikan kepada para konsumen, yang

meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan-hubungan dengan konsumen,

komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para konsumen,

berupa :

1. Access (akses), meliputi kemudahan untuk dihubungi atau ditemui

(approachability) dan kemudahan dalam menghubungi. Hal ini berarti lokasi

hotel mudah dijangkau dan kemudahan konsumen untuk mendapatkan informasi

dan mereservasi kamar hotel atau fasilitas hotel lainnya (contohnya membuat

outlet penjualan atau reservasi di bandara, masuk dalam agen perjalanan)

2. Communication (komunikasi), artinya menyampaikan informasi kepada

pelanggan dalam bahasa yang mudah mereka pahami, serta selalu mendengarkan

saran dan keluhan konsumen. Termasuk didalamnya adalah penjelasan mengenai

jasa yang ditawarkan, biaya jasa, serta proses penanganan masalah potensial yang

mungkin timbul.

3. Understanding the customer (kemampuan memahami konsumen), yaitu berupaya

memahami konsumen dan kebutuhan spesifik mereka, memberikan perhatian

individual dan mengenal pelanggan regular.

2.4. Kepuasan Konsumen

2.4.1. Pengertian Kepuasan Konsumen

Menurut Shing (2012) kepuasan adalah suatu respon fisiologis, perasaan senang atau

kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya

terhadap kinerja (hasil) suatu produk dan harapan-harapannya sebelum dan setelah

mengkonsumsi produk/jasa tersebut. Tse dan Wilton dalam Lupioadi (2008) menyatakan

(30)

ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang

dirasakan setelah pemakaiannya.

Selanjutnya Engel, et al. dalam Tjiptono (2007) menyatakan bahwa kepuasan

konsumen merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya

sama atau melampaui harapan konsumen, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil

(outcome) tidak memenuhi harapan. Maka, dapat disimpulkan definisi kepuasan konsumen

adalah respon dari perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen dengan membandingkan antara

kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapan.

Penilaian pelanggan terhadap kinerja perusahaan didapat setelah pelanggan

merasakan pelayanan yang ditawarkan perusahaan. Jika harapan pelanggan lebih tinggi

daripada kinerja perusahaan yang dirasakan, maka konsumen merasa tidak puas. Jika harapan

konsumen sama dengan kinerja perusahaan, maka konsumen merasa puas. Jika harapan

konsumen lebih rendah dari pada kinerja perusahaan maka konsumen merasa sangat puas.

Menurut Brierley & MacDougall yang dikutip oleh Tjiptono (2007) tingkat kepuasan

memiliki keterkaitan dengan loyalitas pelanggan. Jika pelanggan sudah berada pada tingkat

kepuasan tertinggi maka pelanggan akan loyal kepada produk/jasa tersebut

2.4.2. Cara Mengukur Kepuasan Konsumen

Menurut Kotler (Tjiptono, 2007) ada beberapa metode pengukuran dan pemantauan

kepuasan pelanggan yakni :

a. Complaint and Suggestion (sistem keluhan dan saran)

Banyak perusahaan membuka kotak saran dan menerima keluhan yang dialami oleh

pelanggan. Saran tersebut disampaikan melalui kartu komentar, customer hot line,

(31)

perusahaan yang memungkinkan perusahaan mengantisipasi dan cepat tanggap

terhadap kritik dan saran tersebut.

b. Customer Satisfaction Surveys (survei kepuasan pelanggan)

Dalam hal ini perusahaan melakukan survei untuk mendeteksi komentar pelanggan.

Survei dapat dilakukan melalui pos, telepon atau wawancara pribadi atau pelanggan

dimintai untuk mengisi angket.

c. Ghost Shopping (pembeli bayangan)

Dalam hal ini perusahaan menyuruh orang tertentu sebagai pembeli kepada

perusahaan lain atau perusahaannya sendiri. Pembeli misteri ini melaporkan

keunggulan dan kelemahan pelayan yang melayaninya. Juga melaporkan segala

sesuatu yang bermanfaat sebagai bahan pengambilan keputusan oleh manajemen.

d. Lost Customer Analysis (analisa pelanggan lari)

Langganan yang hilang dicoba untuk dihubungi. Mereka diminta untuk

mengungkapkan mengapa mereka berhenti, pindah ke perusahaan lain. Adakah

sesuatu masalah yang terjadi yang tidak bisa diatasi atau terlambat diatasi. Dari

kontak semacam ini akan diperoleh informasi dan akan memperbaiki kinerja

perusahaan sendiri agar tidak ada lagi langganan yang lari, dengan cara meningkatkan

kepuasan mereka.

2.5. Loyalitas Konsumen

2.5.1 Pengertian Loyalitas Konsumen

Sheth dan Mittal dalam Tjiptono (2007) menyatakan bahwa loyalitas konsumen

adalah komitmen konsumen terhadap suatu merek, jasa atau pemasok (perusahaan),

berdasarkan sikap yang sangat positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten.

(32)

Bendapudi dan Berry sebagai respon yang terkait erat dengan ikrar atau janji untuk

memegang teguh komitmen yang mendasari kontinuitas relasi, dan biasanya tercermin dalam

pembelian berkelanjutan dan penyedia jasa yang sama atas dasar dedikasi.

Kastler dalam Shahi (2011) menyatakan bahwa loyalitas merupakan komitmen

konstan terhadap produk atau jasa yang diinginkan. Loyalitas menggambarkan keinginan

konsumen untuk terus berlangganan dalam jangka waktu yang panjang, melakukan

pembelian dan menggunakan produk atau jasa secara berulang dan merekomendasikan

perusahaan terhadap kolega atau orang lain.

2.5.2. Faktor-Faktor Loyalitas

Menurut Kotler (2002) terdapat 3 (tiga) faktor sebagai indikator pengukuran loyalitas

yaitu :

a. Repeat Purchase

Apabila konsumen membutuhkan produk atau jasa akan membeli produk tersebut

pada perusahaan tersebut

b. Retention

Ketahanan terhadap pengaruh yang negatif mengenai perusahaan dan konsumen tidak

terpengaruh kepada pelayanan yang ditawarkan oleh pihak lain

c. Referalls

Merefrensikan/merekomendasikan secara total eksistensi perusahaan kepada orang

lain

2.5.3. Keuntungan Loyalitas Konsumen

Setiap perusahaan tentu menginginkan konsumen yang loyal, karena konsumen yang

(33)

yang loyal merupakan tujuan akhir dari setiap perusahaan. Kotler (2002) mengatakan bahwa

setiap kenaikan 5% dari peringkat keberhasilan mempertahankan pelanggan menghasilkan

kenaikan laba 25% hingga 125%.

Griffin (2003) mengemukakan keuntungan keuntungan yang diperoleh perusahaan

apabila memiliki pelanggan yang loyal antara lain :

a. Mengurangi biaya pemasaran (karena biaya untuk menarik pelanggan baru lebih

mahal)

b. Mengurangi biaya transaksi (seperti biaya negosiasi kontrak, pemrosesan pesanan,

dll)

c. Mengurangi biaya turn over pelanggan (karena pergantian pelanggan yang lebih

sedikit)

d. Meningkatkan penjualan silang yang memperbesar pangsa pasar perusahaan

e. Word of mouth yang lebih positif dengan asumsi bahwa pelanggan yang lebih loyal

juga berarti mereka yang merasa puas

f. Mengurangi biaya kegagalan (seperti biaya pergantian, dll)

2.5.4. Jenis-Jenis Loyalitas

Griffin (2003) membagi loyalitas dalam empat jenis, yaitu :

a. Tanpa Loyalitas

Yaitu beberapa konsumen tidak mengembangkan loyalitas terhadap produk atau jasa

tertentu karena beranggapan tidak ada perbedaan tempat penyedia barang atau jasa

(34)

b. Loyalitas lemah

Yaitu keterkaitan yang rendah digabung dengan pembelian berulang yang tinggi

menghasilkan loyalitas yang lemah (inertia loyalty). Konsumen ini membeli karena

kebiasaan.

c. Loyalitas tersembunyi

Loyalitas tersembunyi (latent loyalty) yaitu tingkat preferensi yang relatif tinggi

digabung dengan tingkat pembelian berulang yang rendah.

d. Loyalitas Premium

Yaitu terjadi bila ada tingkat keterkaitan yang tinggi dan tingkat pembelian berulang

yang juga tinggi

2.5.5. Tahap Loyalitas Konsumen

Grifin (2003) membagi tahapan membangun loyalitas sebagai berikut :

a. Suspect

Suspect (tersangka) adalah orang yang mungkin membeli jasa atau produk. Disebut

suspect karena penjual percaya, atau “menyangka”, mereka akan membeli, tetapi

belum mengetahui mengenai produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan

b. Prospect

Prospect (prospek) adalah orang yang membutuhkan produk/jasa, dan memiliki

kemampuan untuk membeli. Pada tahap ini konsumen belum melakukan pembelian,

tetapi lebih mengetahui keberadaan produk/jasa perusahaan yang ditawarkan, karena

rekomendasi dari seseorang

c. First Time Customer

First Time Customer (pembeli pertama kali) adalah konsumen yang telah membeli

(35)

konsumen pesaing. Untuk itulah perusahaan fokus pada konsumen pertama kali

dengan memenuhi atau melampaui harapan konsumen.

d. Repeat Customer

Repeat Customer (konsumen berulang) adalah konsumen yang telah membeli dua kali

atau lebih. Fokus utama pada konsumen ini adalah dengan memberikan manfaat nilai

tambah atas masing-masing pembelian ulang

e. Client

Client (klien) adalah konsumen yang membeli apapun yang dijual dan dapat

digunakan serta membelinya secara teratur, memiliki hubungan yang kuat dan

berkelanjutan, yang menjadikan kebal terhadap tarikan pesaing. Fokus utama pada

konsumen ini adalah menyesuaikan jasa dengan kebutuhan klien tertentu.

f. Advocatis

Advocatis (penganjur) yaitu pendukung yang membeli produk serta membelinya

secara teratur, tetapi advocatis juga mendorong orang lain untuk membeli, melakukan

pemasaran dan membawa konsumen kepada produsen. Fokus utama yaitu membuat

banyak klien untuk melakukan penjualan untuk produsen.

g. Partners

Partners merupakan bentuk hubungan yang paling kuat antara konsumen dengan

perusahaan dan berlangsung secara terus-menerus karena kedua pihak melihatnya

sebagai hubungan yang saling menguntungkan.

2.5.6. Mempertahankan Loyalitan Konsumen

Menurut Griffin (2003) perusahaan harus dapat mempertahankan agar pelanggan

(36)

a. Meriset pelanggan yang tujuannya untuk memahami apa yang menjadi keinginan

pelanggan

b. Membuat pelanggan agar tidak berpindah kepada perusahaan pesaing, yaitu :

Ø Hambatan fisik, yaitu dengan menyediakan pelayan fisik yang dapat memberikan

nilai tambah kepada pelanggan

Ø Hambatan psikologis, yaitu dengan menciptakan persepsi dalam fikiran pelanggan

supaya ia tergantung terhadap produk atau jasa perusahaan

Ø Hambatan ekonomis, yaitu dengan memberikan insentif bagi pelanggan yang

menguntungkan secara ekonomis misalkan dengan memberi diskon atau potongan

harga

c. Melatih staf untuk loyal, dan memberikan pelatihan, dukungan dan imbalan agar

mereka mau melakukan hal tersebut

d. Membuat program yang memberikan nilai tambah pada perusahaan dimata konsumen.

Program tersebut antara lain :

Ø Customer relationship marketing, yaitu pemasaran yang bertujuan untuk

membangun hubungan baik dengan pelanggan

Ø Frequency marketing, yaitu pemasaran yang bertujuan untuk membangun

komunikasi dengan pelanggan. perusahaan secara berkala membuat

pertanyaan-pertanyaan seputar produk dan jasa yang digunakan konsumen

Ø Membership marketing, yaitu mengorganisir pelanggan kedalam kelompok

keanggotaan atau kelompok yang mendorong mereka melakuakan pembelian

(37)

2.6. Penelitian Terdahulu

Wijaya (2005), melakukan penelitian dengan judul ” Analisis Pengaruh Kepercayaan, Komitmen, dan Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Loyalitas Konsumen di Hotel JW Marriott Surabaya”. Teknik analisis data yang dilakukan adalah Regresi Linear berganda. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor kepercayaan, komitmen, dan bauran pemasaran jasa

berpengaruh signifikan secara serempak dan parsial terhadap faktor loyalitas pelanggan di

Hotel JW Marriott Surabaya. Berikut rangkuman penelitiannya :

Tabel 2.1

Penelitian Wijaya (2005)

Nama Peneliti Lukas Krisna Wijaya

Tahun dan Judul Jurnal (2005), ” Analisis Pengaruh Kepercayaan, Komitmen, dan Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Loyalitas Konsumen di Hotel JW Marriott Surabaya”

Jumlah sampel 120 responden

Teknik Analisis Data Regresi linear berganda

Permodelan

Hipotesis H1 : Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

loyalitas

H2 : Komitmen berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

H3 : Bauran pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

Kesimpulan Ada pengaruh positif dan signifikan antara kepercayaan,

komitmen dan bauran pemasaran terhadap loyalitas di hotel JW Marriott Surabaya

Sumber : Pengolahan Data, 2012

Dr. Yu-Jia Hu (2011), melakukan penelitian yang dengan judul “How Brand Equity,

Marketing Mix Strategy And Service Quality Affect Customer Loyalty”. Teknik analisis data

yang dilakukan adalah Regresi Linear berganda. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa

(38)

adanya hubungan positif dan signifikan antara brand equity, bauran pemasaran dan kualitas

pelayanan. Berikut rangkuman penelitiannya :

Tabel 2.2

Penelitian Yu-Jia Hu (2011)

Nama Peneliti Yu-Jia Hu

Tahun dan Judul Jurnal (2011), “How Brand Equity, Marketing Mix Strategy And

Service Quality Affect Customer Loyalty” (The International Journal of Organizational Innovation, Volume 4. Number 1. Summer 2011)

Jumlah sampel 200 responden

Teknik Analisis Data Regresi linear berganda

Permodelan

Hipotesis H1 : Brand equity berpengaruh positif dan signifikan terhadap

loyalitas

H2 : Bauran pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

H3 : Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

Kesimpulan Adanya pengaruh positif dan signifikan antara brand equity,

bauran pemasaran dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas

Sumber : Pengolahan Data, 2012

Schofield, dkk. (2011), melakukan penelitian yang dengan judul “Swedish Hotel

Service Quality and Loyalty Dimension”. Teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis

faktor dengan skala likert level 7 poin. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa adanya

hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen.

(39)

Tabel 2.3

Penelitian Yu-Jia Hu (2011)

Nama Peneliti Peter Peter Schofield and Nicole Katics and Nicole Katics

Tahun dan Judul Jurnal (2006), Swedish Hotel Service Quality and Loyalty Dimension

(Advances in Hospitality and Leisure, Volume 2, 123–157, 2006)

Jumlah sampel 189 responden

Teknik Analisis Data Analisis faktor dengan skala likert level 7 poin

Permodelan

Hipotesis H1 : Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap dimensi loyalitas

Kesimpulan Adanya pengaruh signifikan antara kualitas pelayanan terhadap

loyalitas konsumen

Sumber : Pengolahan Data, 2012

2.7. Hipotesis

Menurut Sekaran (Sukaria, 2011), hipotesis dapat didefenisikan sebagai suatu

pernyataan tentang hubungan logis antara dua variabel atau lebih yang dinyatakan dalam

bentuk kuantutatif sehingga dapat diuji kebenarannya. Adapun hipotesis dalam penelitian ini

adalah :

1. Bauran pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

konsumen pada hotel Polonia Medan

2. Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

konsumen pada hotel Polonia Medan

3. Kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen pada

hotel Polonia Medan

Kualit as pelayanan

(40)

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL

Kerangka konseptual yang disusun memberikan gambaran atas proses penelitian

terhadap kualitas pelayanan dan strategi bauran pemasaran dalam meningkatkan tingkat

bunian di Hotel Polonia Medan. Peneliti berusaha untuk menganalisis faktor apa yang

menyebabkan menurunnya occupancy rate dan bagaimana desain penyelesaiannya guna

meningkatkan kembali loyalitas konsumen.

Dalam penelitian ini, sebahagian data diperoleh dari kuesioner yang disebarkan

kepada pengunjung hotel, pertanyaan yang diajukan bertujuan untuk mendapatkan jawaban

tentang analisis kinerja pelayanan hotel yang dirasakan dengan pelayanan hotel yang

diharapkan. Dari hasil kedua analisis hotel ini akan dapat dilihat tingkat kepuasan pelanggan

yang dirasakan oleh penghuni Hotel Polonia Medan.

Dalam mengukur kualitas pelayanan, peneliti menggunakan indikator pelayanan yang

terdiri dari Tangible, Reliabilitas, Responsiveness, Assurance, Empathy dan dalam mengukur

bauran pemasaran peneliti menggunakan indikator Product, Price, Promotion, Place,

People, Process dan Customer Service. Masing-masing indikator tersebut diukur kinerjanya

dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data.

Kemudian setelah mengetahui tingkat kepuasan pelanggan yang merupakan hasil dari

perbandingan/rasio pelayanan hotel yang dirasakan dengan yang diharapkan, akan diketahui

faktor penyebab menurunnya occupancy rate selama 5 tahun terakhir Berdasarkan uraian

(41)

Gambar 3.1.

Kerangka Konseptual Penelitian

Untuk memudahkan penelitian, maka diperlukan suatu kerangka analisis yang

merupakan kerangka berfikir sistematis guna menjelaskan bagaimana melakukan pendekatan

dalam memecahkan masalah yang dihadapi

(42)

Gambar 3.2.

Kerangka Analisis Penelitian Faktor faktor yang menyebabkan penurunan

occupancy rate Hotel Polonia Medan

Permasalahan dilihat dari kualitas pelayanan

Permasalahan dilihat dari strategi bauran pemasaran

6. Promotion 7. Customer Service

(43)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis dan Sifat Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini

adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Arikunto (2007), penelitian deskriptif

kuantitatif memiliki langkah penelitian yang sistematis, menggunakan sampel yang hasil

penelitiannya diberlakukan untuk populasi, memiliki hipotesis jika perlu.

Pendekatan penelitan yang digunakan adalah studi kasus didukung survei yakni

penelitian dilakukan pada populasi, data yang dipelajari adalah data sampel dari populasi

tersebut

Penelitian bersifat deskriptif eksplanatori yakni suatu penelitian yang bertujuan untuk

menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara variabel yang

lain

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Hotel Polonia Medan yang berlokasi di Jl. Jendral

Sudirman No. 14 Medan selama 8 (delapan) minggu seperti terlihat pada Tabel 4.1.

NO Jenis Kegiatan Minggu

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Pengajuan Judul Geladikarya

2 Kolokium

3 Pengumpulan dan Analisis Data

4 Menyusun Draft Geladikarya

5 Seminar Hasil Geladikarya

6 Penyusunan Akhir Geladikarya

7 Sidang Akhir Geladikarya

(44)

4.3. Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan anggota atau kelompok yang membentuk objek yang

dikenakan investigasi olrh peneliti (Sinulingga, 2011). Populasi pada penelitian ini adalah

pelanggan yang menginap selama 1 (satu) tahun pada periode tahun 2011 yaitu sebanyak

27.872 orang (N = 27.872)

4.3.2 Sampel

Sampel adalah sebuah subset dari populasi (Sinulingga, 2011). Metode pengambilan

sampel yang digunakan adalah metode non probability sampling. Jenis penentuan sampel

yang digunakan adalah purposive sampling yaitu sampel yang dipilih dengan kriteria tertentu

(Sugiono, 2008). Kriteria sampel pada penelitian ini adalah :

a. Konsumen/occupant telah menginap di Hotel Polonia Medan sebanyak 2 kali

b. Konsumen yang berusia 17 tahun keatas karena telah dianggap dewasa dan dapat

mengambil keputusan pembelian

Ukuran sampel sebagaimana dalam metode-metode statistik lainnya menghasilkan

dasar untuk mengestimasi kesalahan sampling. Menurut Ghozali (2008) jumlah sampel yang

ideal dan representatif digunakan adalah sebanyak tergantung dari jumlah indikator yang

digunakan dalam seluruh variabel laten, yaitu :

Jumlah sampel = Jumlah indikator x 5 sampai 10………(1)

Besarnya ukuran sampel yang harus digunakan menurut Hair (Ghozali, 2008) adalah

bahwa ukuran yang sesuai adalah antara 100-200 untuk teknik analisis SEM. Hair

menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5 observasi untuk setiap

estimated parameter. Dalam penelitian ini jumlah dimensi dari seluruh variabel adalah 15

(45)

Jumlah sampel = jumlah indicator x 7 ………(2)

= 15 x 7

= 108 sampel

Maka besar sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah 108 responden

4.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam kegiatan penelitian ini, data dan informasi dikumpulkan dengan menggunakan

metode yaitu :

a. Pengamatan (Observation) langsung atas kegiatan yang dilakukan pihak hotel Polonia

Medan.

b. Wawancara (interview) kepada pihak manajemen Hotel Polonia Medan untuk

memperoleh data yang diperlukan terkait dengan objek penelitian.

c. Daftar pertanyaan (questionnaire) yang diberikan kepada konsumen di hotel Polonia

Medan sebagai responden penelitian

d. Studi dokumentasi (documentation) yaitu mengumpulkan, mempelajari, menganalisis

data-data dan dokumen berupa laporan tingkat hunian, profil perusahaan, data jumlah

tamu baru dan yang sudah menginap lebih dari 2 kali.

4.5 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer

dan data sekunder, yakni :

a. Data primer, data yang diperoleh secara langsung melalui pengamatan (observation),

wawancara (interview) dan pengisian kuesioner yang meliputi keinginan, kebutuhan

dan harapan konsumen yang berkenaan dengan fasilitas fisik, keandalan atau

(46)

dalam pelayanan, jaminan dan kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi,

perhatian dan kenyamanan yang diberikan hotel Polonia pada konsumen.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari data dokumentasi (documentation) di

hotel Polonia Medan, seperti tingkat hunian kamar (Occupancy), profil perusahaan,

data Badan Pusat Statistik, Dinas Pariwisata dan literatur yang relevan.

4.6 Identifikasi dan Defenisi Operasional Variabel

4.6.1 Identifikasi Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat tipe hubungan antar variabel sebab-akibat. Dimana

dalam variabel sebab yang juga merupakan variabel eksogen terdapat faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi loyalitas konsumen, yang disebut sebagai variabel endogen, karena

merupakan akibat yang terjadi dari pengaruh faktor-faktor bauran pemasaran dan kualitas

pelayanan

a. Variabel eksogen

Variabel eksogen adalah suatu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

timbulnya perubahan pada variabel endogen. Dalam penelitian ini variabel eksogen

yakni bauran pemasaran (X1) meliputi product/produk (X11) , price/harga (X12),

promotion/promosi (X13), place/tempat (X14), people/orang (X15), process/proses

(X16), customer service/layanan konsumen (X17) dan kualitas pelayanan (X2) meliputi

tangible (X21), reliability (X22), responsiveness (X23), assurance (X24), empathy (X25)

karena dianggap mempengaruhi kepuasan dan loyalitas konsumen.

b. Variabel endogen

Variabel endogen adalah suatu variabel akibat yang mendapat pengaruh dari variabel

eksogen. Dalam penelitian ini yang menjadi variable endogen adalah kepuasan dan

(47)

4.6.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian

a. Bauran Pemasaran (X1)

Bauran pemasaran sebagai suatu cara untuk mempengaruhi konsumen agar mau

bertindak membeli suatu produk dan jasa, termasuk produk industri jasa. Bauran

pemasaran ini terdiri dari indikator product, price, promotion, place, people, process,

customer service. Pengukuran variabel bauran pemasaran ini menggunakan skala

likert level 7 poin.

b. Kualitas Pelayanan (X2)

Kualitas pelayanan didefenisikan sebagai penilaian tamu hotel atas keunggulan atau

keistimewaan layanan dari hotel Polonia Medan secara menyeluruh. Kualitas

pelayanan ini terdiri dari indicator tangible, reliability, responsiveness, assurance,

empathy. Pengukuran variable bauran pemasaran ini menggunakan skala likert level 7

poin.

c. Kepuasan konsumen (Z)

Kepuasan konsumen adalah suatu respon fisiologis, perasaan senang atau kecewa

seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya

terhadap kinerja (hasil) suatu produk dan harapan-harapannya sebelum dan setelah

mengkonsumsi produk/jasa tersebut. Pengukuran variabel kepuasan konsumen ini

menggunakan skala likert level 7 poin.

d. Loyalitas konsumen (Y)

Menggambarkan keinginan konsumen untuk terus berlangganan dalam jangka waktu

yang panjang, melakukan pembelian dan menggunakan produk atau jasa secara

(48)

4.6.3 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan dalam menyatakan tanggapan responden terhadap

setiap instrument adalah skala likert level 7 alternatif jawaban. Secara keseluruhan variabel,

defenisi variabel, indikator variabel dan skala pengukuran data disajikan pada tabel 4.2

berikut ini

Tabel 4.2. Definisi Operasional Variabel Bauran Pemasaran

Variabel Definisi Indikator Pengukuran

Produk /

Product (X1)

Produk (Product) merupakan segala sesuatu yang dapat dinikmati konsumen / tamu hotel, sejak ia sampai atau datang, selama tinggal dan menginap di hotel, sampai ia meninggalkan hotel untuk tujuan lain.

1. Kualitas kamar Skala Likert

Harga/

Pricing (X2)

Harga (Pricing) adalah nilai yang ditukarkan konsumen/ occupant

hotel untuk suatu manfaat yang didapatkan atas pengkonsumsian dan penggunaan jasa hotel

1. Kesesuaian antara

Promosi (Promotion) adalah kegiatan pemasaran yang sebuah hotel harus berdiri dan melakukan operasi jasa hotel.

1. Kemudahan untuk

Orang (People) adalah semua pelaku / karyawan hotel yang memainkan penyajian jasa yang

Proses (Process) yaitu Semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas yang terjadi di hotel di mana jasa yang disampaikan merupakan sistem penyajian atau operasi jasa hotel.

1. Kemudahan reservasi

(49)

Tabel 4.3. Definisi Operasional Variabel Kualitas Pelayanan

Sumber : Hasil Penelitian, 2012 (data diolah)

Tabel 4.4. Definisi Operasional Variabel Loyalitas

Variabel Definisi Indikator Pengukuran

Loyalitas Konsumen (Y)

Komitmen occupant terhadap Hotel Polonia Medan berdasarkan sikap yang positif dan tercermin dalam penggunaan ulang yang konsisten

Sumber : Hasil Penelitian, 2012 (data diolah)

4.7 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

4.7.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam daftar suatu

pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Suatu instrument yang valid atau sahih

mempunyai tingkat kevaliditan. Menurut Ghozali (2008) uji validitas digunakan untuk

Variabel Definisi Indikator Pengukuran

Bentuk fisik/ Tangible (X21)

Penampilan fisik dari jasa yang ditawarkan hotel kepada

Kemampuan untuk mewujudkan pelayanan yang dijanjikan secara akurat, tepat waktu dan dapat memberikan layanan dengan tanggap

1. Memberikan

pelayanan yang tepat dan cepat

Skala Likert

Keyakinan/ Assurance (X24)

Pengetahuan dan

keramahtamahan personil dan kemampuan mereka untuk dapat dipercaya dan diyakini oleh

Occupant

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Wijaya (2005)
Tabel 2.2 Penelitian Yu-Jia Hu (2011)
Tabel 2.3 Penelitian Yu-Jia Hu (2011)
Gambar 3.1.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menganalisis seberapa besar pengaruh unsur-unsur bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan lokasi terhadap loyalitas pelanggan pada Toserba Laris di

Pengaruh bauran pemasaran terhadap loyalitas konsumen pada

bauran pemasaran jasa yang dilaksanakan oleh Hotel Pesona Bamboe. Lembang terhadap keputusan konsumen

Tugas Akhir dengan judul “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa terhadap Keputusan Konsumen Menginap pada Hotel UMM Inn” adalah hasil karya saya, dalam naskah tugas akhir ini

Penelitian yang dilakukan Anggraeni (2010) dengan judul Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Dalam Jasa Pelayanan di RSU Surya Husada dengan hasil

Hasil dari penelitian ini adalah bauran pemasaran berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas konsumen baik secara langsung ataupun dimediasi oleh variabel kepuasan

bauran pemasaran secara tidak langsung terhadap loyalitas..

Dengan rasa syukur yang dalam, penulis akhirnya bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul IMPLEMENTASI STRATEGI BAURAN PEMASARAN DAN LOYALITAS PELANGGAN MUSLIM PADA