• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Kadar Gas Nitrogen Dioksida (NO2) Menggunakan Sensor Gas Semikonduktor TGS 2201

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penentuan Kadar Gas Nitrogen Dioksida (NO2) Menggunakan Sensor Gas Semikonduktor TGS 2201"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

PENENTUAN KADAR GAS NITROGEN DIOKSIDA (NO2) MENGGUNAKAN SENSOR GAS SEMIKONDUKTOR TGS 2201

TESIS

Oleh :

ARIPIN SILALAHI

097006017/KIM

PROGRAM PASCA SARJANA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2011

(2)

PENENTUAN KADAR GAS NITROGEN DIOKSIDA (NO2) MENGGUNAKAN SENSOR GAS SEMIKONDUKTOR TGS 2201

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains Dalam Program Studi Ilmu Kimia pada Fakultas Matematika Dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara

Oleh :

ARIPIN SILALAHI

097006017/KIM

PROGRAM PASCA SARJANA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2011

(3)

Telah diuji pada Tanggal :

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof . Dr. Halem Marpaung

Anggota :1. Henry Hasian Lumbantoruan, ST, MT 2. Prof. Basuki Wirjosentono, MS,Ph.D

3. Dr. Hamonangan Nainggolan, MSc 4. Jamahir Gultom Ph.D

5. Prof. Dr. Yunazar Manjang

(4)

PERNYATAAN

PENENTUAN KADAR GAS NITROGEN DIOKSIDA (NO2) MENGGUNAKAN SENSOR GAS SEMIKONDUKTOR TGS 2201

TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali disebutkan sumbernya dalam daftar pustaka.

Medan, Juni 2011 Penulis

(Aripin Silalahi)

(5)

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda

tangan dibawah ini :

Nama : Aripin Silalahi

NIM : 097006017

Program Studi : Magister Ilmu Kimia

Jenis Karya Ilmiah : Tesis

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan

kepada Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non – Eksklusif

(Nonexclusif Royalty Free Right) atas Tesis saya yang berjudul :

PENENTUAN KADAR GAS NITROGEN DIOKSIDA (NO2) MENGGUNAKAN SENSOR GAS SEMIKONDUKTOR TGS 2201

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Non-Eksklusif ini, Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan mengalih media,

memformat, mengelola dalam bentuk data-base, merawat dan mempublikasikan

Tesis saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis dan sebagai pemegang dan atau sebagai pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Medan, Juni 2011

(Aripin Silalahi)

(6)

Judul Tesis : PENENTUAN KADAR GAS NITROGEN DIOKSIDA (NO2) MENGGUNAKAN SENSOR GAS SEMIKONDUKTOR TGS 2201

Nama Mahasiswa : ARIPIN SILALAHI

NIM : 097006017

Program : Magister (S-2) Program Studi : Ilmu Kimia

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Harlem Marpaung) (Henry Hasian Lumbantoruan, ST, MT) NIP.19480414 197403 1 001 NIP. 19721114 200112 1 001

Ketua Anggota

Ketua Program Studi Dekan, FMIPA USU

(Prof. Basuki Wrjosentono, MS, Ph.D) (Dr. Sutarman, MSc)

Tanggal lulus :

(7)

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama lengkap : Aripin Silalahi

Tempat dan Tanggal Lahir : Sungai Lama 22 April 1968

Alamat Rumah : Jl. Sudirman Gang Mawar No. 113 Sidikalang

Telepon/ Faks/ HP : (0627)23600

Email : as_okedeh@yahoo.co.id

Instansi Tempat Bekerja : SMA Negeri 1 Sidikalang

Alamat Kantor : Jln. DR. F. Lumbantobing Sidikalang

Telepon/Faks/HP : (0627)21232 / fax 062721232

DATA PENDIDIKAN

SD : Negeri Sungai Lama Tamat : 1981

SMP : St. Yosep Aek Kanopan Tamat : 1984

SMA : Budi Mulia Pematang Siantar Tamat : 1987

Diploma 3 : FMIPA USU Tamat : 1991

Strata-1 : Universitas Terbuka Tamat : 1998

Strata – 2 : Pasca Sarjana FMIPA USU Tamat : 2011

(8)

PENENTUAN KADAR GAS NITROGEN DIOKSIDA (NO2) MENGGUNAKAN SENSOR GAS SEMIKONDUKTOR TGS 2201

ABSTRAK

Meningkatnya konsentrasi gas NO2 diudara yang merupakan parameter

pencemaran udara sebagai dampak kepadatan lalulintas kendaraan bermotor dan industri perlu diperhatikankarena cukup bebahaya bagi kesehatan manusia dan dapat mengakibatkan kematian.

Untuk mengetahui kadar NO2 dengan cepat digunakan sensor gas semikonduktor

TGS 2201 keluaran Figaro, untuk proses ADC dan untuk pengambilan data digunakan mikrokontroler jenis AT Mega 8535, selanjutnya pengolahan data dilakukan dengan program pada computer.

Penelitian ini dilakukan dengan mempariasikan konsentrasi gas NO2 dan mencatat

hasil tegangan keluaran sensor. untuk menentukan konsentrasi gas NO2 melalui

program menghasilkan keluaran langsung dengan angka digital.

Dari variasi konsentrasi gas NO2 yang diperoleh menunjukkan bahwa dengan

semakin meningkat konsentrasi gas NO2 harga tegangan keluaran sensor semakin

rendah. Konsentrasi gas NO2 dapat ditentukan dengan sensor gas semikonduktor

TGS 2201.

Kata Kunci : gas NO2, Sensor gas semi konduktor TGS 2201, AT Mega 8535

(9)

Determination of Rate Nitrogen Dioxide (NO2)

Use Gas Sensor Semiconductor TGS 2201

ABSTRACT

The increasing of gas NO2 concentration in the air , a parameter of air

pollution, as an effect of vehicle traffic density and industry needs more attention because it is very dangerous to people health, even it can cause death.

In order to know the degree of NO2 immediately, used sensor gas semiconductor

2201 invented by Figaro, in order to process ADC and take data, used microcontroler AT Mega 8535, and then data processing in computer program. This research was done by veriating the consentration of gas NO2 and writing the

result of tension of sensor output determine the consentration of gas NO2 using

the program in order to product direct output in digital number.

The given variation of concentration NO2 shows that the higher is concentration

gas NO2 ,the lower is the value of tension of sensor output . Concentration of gas

NO2 is determined by using gas sensor semiconductor TGS 2201

Keyword : NO2 gas, gas sensor semiconductor TGS 2201, AT Mega 8535.

(10)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih setia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan Tesis ini.

Terimakasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara c.q. BAPPEDA dan Pemerintah Kabupaten Dairi melalui Bupati Dairi yang memberikan bantuan moril dan surat izin belajar sehingga meringankan beban selama perkuliahan dan dalam penyelesaian Tesis ini.

Dengan selesainya Tesis ini perkenankanlah saya ucapkan kepada Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr.dr.Syahril Pasaribu DTM & H. MSc (CTM).Sp.A (K), atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada kami untuk menyelesaikan pendidikan program Magister, Dekan FMIPA Universitas Sumatera Utara Dr. Sutarman, MSc atas kesempatan menjadi mahasiswa Program Magister Sains pada Program Pascasarjana FMIPA Universitas Sumatera Utara .

Ketua Program Studi Prof. Basuki Wirjosentono, M.S., Ph.D, Sekretaris Program Studi Dr. Hamonangan Nainggolan, MSc beserta seluruh Staf Pengajar pada Program Studi Magister Ilmu Kimia. atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk menjadi mahasiswa program Magister pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Terimakasih yang tak terhingga dan penghargaan yang setinggi- tingginya saya ucapkan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Harlem Marpaung selaku pembimbing utama dan kepada

Bapak Henry Hasian Lumbantoruan ST, MT, selaku pembimbing dua yang dengan penuh kesabaran menuntun dan membimbing penulis hingga selesainya penelitian dan tesis ini.

2. Bapak Prof. Basuki Wirjosentono, M.S., Ph.D, Bapak Dr. Hamonangan

Nainggolan, MSc, Bapak Jamahir Gultom Ph.D selaku penguji yang banyak memberikan masukan dan saran untuk menyelesaikan Tesis ini.

3. Bapak Faisal selaku Kepala Laboratorium Fisika di Balai Teknik Kesehatan

Lingkungan (BTKL) Depkes Medan yang telah membantu dalam pengadaan kelengkapan alat serta pengoperasiannya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan.

4. Bapak Kepala Dinas pendidikan dan Kabid dikmen Kab. Dairi beserta staf

yang memberikan rekomendasi kepada saya sehingga saya dapat mengikuti test dan diterima di Magister kimia USU.

5. Bapak Drs Naek Kamal Lumbantobing selaku kepala SMA Negeri 1

Sidikalang dan teman- teman sejawat guru SMA Negeri 1 Sidikalang

(11)

beserta staf yang selalu memberi dorongan sehingga dapat menyelesaikan Program Magister Studi Kimia pada Sekolah Pascasarjana USU, atas segala bentuk bantuannya.

6. Orangtua saya ayahanda K. Silalahi dan ibunda T.R. br Sirait dan bapak

mertua K. Hutasoit dan ibu mertua A. br Simanjuntak serta isteri tercinta Hot Linda Hutasoit yang selalu memberi dorongan dan memberangkatkan setiap minggu untuk mengikuti perkuliahan demikian juga anak-anak saya terkasih Lisdon Marselinus Silalahi dan Tedy Naldo Iqnatius Silalahi, serta seluruh keluarga tercinta yang dengan penuh kasih sayang memberikan dorongan yang disertai dengan doa sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan ini.

7. Teman – teman angkatan 2009 Sekolah Pascasarjana USU Program Studi

Ilmu Kimia yang telah banyak memberikan bantuan moril dan dorongan yang selalu bersama dalam perkuliahan ataupun diluar perkuliahan.

Semoga tulisan ini memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu kimia dan kemajuan Ilmu Pengetahuan khususnya Kimia Analitik.

Medan, Juni 2011

Penulis,

ARIPIN SILALAHI

(12)

DAFTAR ISI

2.5. Sensor gas semikonduktor ...12

2.5.1 Cara kerja sensor gas semikonduktor...12

2.6. Sensor gas TGS ...14

2.6.1. Pengukuran dasar sirkuit...16

2.7. Gastech Analizer Eurotron 6000...17

2.8. Mikro kontroler AT Mega 8535 ...18

(13)

BAB III. METODE PENELITIAN... ...20

3.3.4. Pembuatan grafik hubungan tegangan keluaran sensor dengan konsentrasi gas NO2...21

4.2. Pengukuran tegangan keluaran sensor dengan penambahan volume gas NO2...25

(14)

DAFTAR GAMBAR

omor Judul Halaman

2.1. Pelat tipis sensor...11

2.2. Ketika sensor mendeteksi adanya gas ...13

2.3 Komponen sensor gas TGS...15

2.4 Karakteristik sensitifitas sensor...16

2.5 Sirkuit sensor...17

2.6 Sensor Gastech Analizer Eurotron 6000...18

2.7 Alat Mikrokontroler AT Mega 8535... 19

4.1 Grafik tegangan keluaran sensor dengan konsentrasi gas NO2 28

(15)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1 Toksitas relatif polutan udara ...6 4.1 Data hasil pengukuran konsentrasi gas NO2...24

4.2 Data hasil pengukuran tegangan keluaran sensor

dengan perubahan volume gas NO2...26

4.3 Pengolahan data tegngan keluaran sensor dengan

konsentrasi gas NO2...27

4.4 Konsentrasi gas NO2 hasil pembacaan Gastech Analizer

dan pembacaan sensor TGS 2201...29

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Gambar 1 : Pembuatan sampel gas NO2...34

2. Gambar 2 : Merangkai alat sensor...34 3. Gambar 3 : Pengambilan data ke laptop...35 4. Gambar 4 : Proses Pengukuran konsentrasi gas NO2 35 35

3. Surat keterangan izin penelitian dari BTKL Depkes RI ...36 4. Surat Keterangan selesai melakukan Penelitian

Dari BTKL Depkes RI 37

(17)

PENENTUAN KADAR GAS NITROGEN DIOKSIDA (NO2) MENGGUNAKAN SENSOR GAS SEMIKONDUKTOR TGS 2201

ABSTRAK

Meningkatnya konsentrasi gas NO2 diudara yang merupakan parameter

pencemaran udara sebagai dampak kepadatan lalulintas kendaraan bermotor dan industri perlu diperhatikankarena cukup bebahaya bagi kesehatan manusia dan dapat mengakibatkan kematian.

Untuk mengetahui kadar NO2 dengan cepat digunakan sensor gas semikonduktor

TGS 2201 keluaran Figaro, untuk proses ADC dan untuk pengambilan data digunakan mikrokontroler jenis AT Mega 8535, selanjutnya pengolahan data dilakukan dengan program pada computer.

Penelitian ini dilakukan dengan mempariasikan konsentrasi gas NO2 dan mencatat

hasil tegangan keluaran sensor. untuk menentukan konsentrasi gas NO2 melalui

program menghasilkan keluaran langsung dengan angka digital.

Dari variasi konsentrasi gas NO2 yang diperoleh menunjukkan bahwa dengan

semakin meningkat konsentrasi gas NO2 harga tegangan keluaran sensor semakin

rendah. Konsentrasi gas NO2 dapat ditentukan dengan sensor gas semikonduktor

TGS 2201.

Kata Kunci : gas NO2, Sensor gas semi konduktor TGS 2201, AT Mega 8535

(18)

Determination of Rate Nitrogen Dioxide (NO2)

Use Gas Sensor Semiconductor TGS 2201

ABSTRACT

The increasing of gas NO2 concentration in the air , a parameter of air

pollution, as an effect of vehicle traffic density and industry needs more attention because it is very dangerous to people health, even it can cause death.

In order to know the degree of NO2 immediately, used sensor gas semiconductor

2201 invented by Figaro, in order to process ADC and take data, used microcontroler AT Mega 8535, and then data processing in computer program. This research was done by veriating the consentration of gas NO2 and writing the

result of tension of sensor output determine the consentration of gas NO2 using

the program in order to product direct output in digital number.

The given variation of concentration NO2 shows that the higher is concentration

gas NO2 ,the lower is the value of tension of sensor output . Concentration of gas

NO2 is determined by using gas sensor semiconductor TGS 2201

Keyword : NO2 gas, gas sensor semiconductor TGS 2201, AT Mega 8535.

(19)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Konsentrasi CO dan NO2 merupakan parameter pencemaran udara yang sangat

perlu diperhatikan karena merupakan dampak dari kepadatan lalulintas kendaraan bermotor. Apabila di atas standar baku mutu maka gas tersebut cukup berbahaya bagi kesehatan manusia bahkan dapat mengakibatkan kematian. Kendaraan

bermotor merupakan sumber utama CO dan NO2 terutama pada kendaraan kurang

terawat secara baik. Konsentrasi NO2 yang tinggi dapat mengakibatkan kejang

kejang akibat gangguan urat syaraf dan dapat pula mengakibatkan kelumpuhan bila keracunan berlanjut. (Tugaswati, 2007)

Nitrogen dan oksigen tidak bereaksi pada suhu rendah, tetapi pada suhu tinggi, kedua gas itu dimungkinkan bereaksi sebagai berikut :

N2 (g) + O2 (g) → 2 NO (g)

Gas NO yang dihasilkan, teroksidasi lebih lanjut membentuk NO2. Campuran

NO dan NO2 sebagai pencemar udara biasa ditandai dengan lambang NOx.

Gas NOx adalah termasuk salah satu Gas Rumah Kaca. Gas Rumah Kaca perlu dikendalikan supaya tidak merusak lingkungan oleh karena itu deteksi gas ini perlu dipantau. Untuk mendeteksi gas-gas beracun ini dapat dilakukan menggunakan sensor kimia.

Sensor kimia terutama digunakan untuk mengukur konsentrasi senyawa, khusus dalam lingkungan gas dan cair, dimana sensor secara khusus merubah informasi kimia ke dalam sinyal listrik. Karena sifat-sifat fisika dari gas dan cairan berhubungan erat dengan konsentrasi senyawa kimianya. Sensor kimia melakukan pengukuran analitik terhadap zat tertentu dengan cepat, halus dan dalam beberapa kasus dilakukan secara terus menerus.

(20)

Penelitian terdahulu telah dipelajari pembacaan analisis sensor gas semi

konduktor terhadap gas pencemar seperti gas CO dan CO2. Pada penelitian tersebut

perubahan konsentrasi mengakibatkan perubahan resistansi yang kemudian dikalibrasi dengan konsentrasi standar.

Pada penelitian ini dilakukan pengukuran kadar gas NO2 secara langsung

dengan sensor semikonduktor. Jenis sensor yang digunakan dalam penelitian ini

untuk mendeteksi dan menentukan kadar gas NO2 adalah sensor gas semikonduktor

yang dinamakan Taguchi Gas Sensor (TGS). Sensor ini mempunyai keunggulan harganya murah, bentuknya kecil, mudah dipindahkan (portable), menggunakan arus listrik yang rendah dan memiliki sensitifitas tinggi. Sebagai pengubah data analog sensor TGS menjadi data digital digunakan suatu alat mikrokontroler jenis ATMega 8535 yang diolah lebih lanjut menggunakan komputer.

1.2. Permasalahan

1.2.1 Bagaimana langsung mengukur gas NO2 dengan sensor gas

semikonduktor

1.2.2 Berapa rentang konsentrasi gas NO2 yang dapat diukur dengan sensor

gas semikonduktor.

1.3. Pembatasan masalah

Penelitian dilakukan terhadap konsentrasi gas NO2 dengan menggunakan

sensor gas semikonduktor.

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Menentukan kadar gas NO2 (Nitrogen dioksida) dengan cepat

menggunakan sensor gas semikonduktor.

1.4.2 Menentukan rentang konsentrasi NO2 yang dapat diukur sensor gas

semikonduktor.

1.5 Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan :

(21)

Dapat memberikan informasi pada masyarakat tingkat pencemaran dan konsentrasi gas NO2 diudara.

1.6 Metodologi Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen, kadar NO2

sebagai variable bebas dan tegangan keluaran sensor sebagai variabel terikat.

Sensor gas semikonduktor TGS 2201 dikalibrasi lebih dahulu terhadap gas NO2.

Kalibrasi sensor dilakukan dengan cara mengubah konsentrasi gas standar. Kemudian pengolahan data dilakukan pada komputer menggunakan program

hingga diperoleh konsentrasi gas NO2 keluaran langsung dengan angka. Dan

dilakukan terhadap masing-masing konsentrasi gas NO2.

1.7 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di :

Laboratorium Kimia Analitik FMIPA Universitas Sumatera Utara.

Laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Republik Indonesia

(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Gas Nitrogen oksida sebagai Zat Pencemar

Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan

normalnya. Kehadiran bahan atau zat asing di dalam udara dalam jumlah tertentu serta berada di udara dalam waktu yang cukup lama, akan dapat mengganggu kehidupan manusia. Bila keadaan seperti itu terjadi maka udara dikatakan telah tercemar.

Oksida nitrogen (NOx), yang terdiri dari nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2), dihasilkan dari sumber alamiah, kendaraan

bermotor dan proses pembakaran bahan bakar. NO dihasilkan ketika pembakaran bahan bakar pada temperature tinggi, di dalam gas buangan. Nitrogen monooksida (NO) dihasilkan dari buangan proses pembakaran dari

transportasi dan akan segera teroksidasi di atmosfer membentuk NO2(Parra,2005 ).

Gas NOx juga dihasilkan secara alami di udara, reaksi temal gas nitrogen di udara yang membentuk ikatan antara molekul N dan O dibantu oleh kilat dan halilintar pada temperatur 1200°C-1765°C membentuk reaksi

N2 (g) + O2(g) → 2NO (g)

2NO (g) + O2 (g) → 2NO2 (g)

Komposisi dan konsentrasi gas NOx di udara bervariasi, tergantung pada tempat, waktu dan kondisi cuaca di lingkungan. Sebagai contoh jumlah

NO2 pada daerah perkotaan cenderung meningkat, karena banyaknya sumber

pembakaran yang mengahasilkan gas NOx

(23)

Masalah utama yang diakibatkan dari pencemaran gas NOx diantaranya adalah hujan asam dan kabut fotokimia. Hujan asam terjadi karena bereaksinya gas NO dengan oksigen dan uap air di atmosfer sehingga menghasilkan asam nitrit, mengakibatkan air hujan yang turun akan memiliki pH yang rendah dengan reaksi

4 NO (g) + O2 (g) + 2 H2O (l) → 4 HNO2 (aq)

Hujan asam dapat menyebabkan kerusakan pada benda-benda yang terbuat dari logam, kendaraan, bangunan-bangunan bersejarah, jaringan luar pada tumbuh-tumbuhan, dan biota laut. Kabut fotokimia terjadi karena adanya interaksi gas NOx dengan hidrokarbon hasil emisi yang dibantu sinar

ultraviolet. Kabut fotokimia berbahaya bagi manusia karena dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit, dan paru-paru. Selain itu kabut fotokimia juga dapat menyebabkan kerusakan pada tumbuhan.

Terdapat 2 jenis pencemar yaitu sebagai berikut :

a. Zat pencemar primer, yaitu zat kimia yang langsung mengkontaminasi udara dalam konsentrasi yang membahayakan. Zat tersebut bersal dari komponen udara alamiah seperti karbon dioksida, yang meningkat diatas konsentrasi normal, atau sesuatu yang tidak biasanya, ditemukan dalam udara, misalnya timbal.

b. Zat pencemar sekunder, yaitu zat kimia berbahaya yang terbentuk di atmosfer melalui reaksi kimia antar komponen-komponen udara.

Polutan udara primer yaitu polutan yang mencakup 90% dari jumlah polutan udara seluruhnya dapat dibedakan menjadi lima kelompok sebagai berikut:

1. Karbon monooksida (CO)

2. Nitrogen oksida (NOx)

3. Hidrokarbon (HC)

4. Sulfur dioksida (SOx)

5. Partikel

(24)

Toksisitas kelima kelompok polutan tersebut berbeda-beda, dan tabel berikut menyajikan toksisitas relatif masing-masing kelompok polutan tersebut. Ternyata polutan yang paling berbahaya bagi kesehatan adalah partikel-partikel, diikuti berturut-turut dengan NOx, SOx, hidrokarbon, dan CO.

Tabel 2.1 Toksitas relative polutan udara LEVEL TOLERANSI

Sumber : Manahan, 1994

2.2. Gas Nitrogen dioksida (NO2)

Gas Nitrogen dioksida dengan rumus molekul NO2 merupakan gas berwarna

coklat kemerahan berbau tajam menyengat dan sangat beracun. Memiliki Massa Rumus 46,0055, massa jenis 0,0034 gr/ml, Volume Molar 22,393 liter. Nitrogen dioksida biasanya terbentuk melalui oksidasi oleh oksigen di udara:

2 NO + O 2→ 2 NO2

Di laboratorium, NO2 dapat dibuat dengan cara dekomposisi termal dari

pentoksida dinitrogen, yang diperoleh melalui dehidrasi asam nitrat: 2 HNO 3→ N2O5 + H2O

2 N2O5 → 4 NO2 + O2

Dekomposisi termal logam beberapa nitrat juga mampu menghasilkan gas NO 2:

2 Pb(NO3)2 → 2 PbO + 4 NO2 + O 2

Reduksi asam nitrat oleh logam (seperti tembaga). 4 HNO3 + Cu → Cu(NO3)2 + 2 NO 2 +2 H2O

(25)

Sumber utama NO2 pada atmosfer adalah dari kendaraan di jalan lalu lintas. .

Sumber utama lainnya adalah dari pembangkit tenaga listrik, pabrik pemanas, dan proses industri. Oksida Nitrogen (NOx) adalah kelompok gas nitrogen yang terdapat di atmosfir yang terdiri dari nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen

dioksida (NO2). Walaupun ada bentuk oksida nitrogen lainnya, tetapi kedua gas

tersebut yang paling banyak diketahui sebagai bahan pencemar udara. Nitrogen

monoksida merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau sebaliknya nitrogen dioksida berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam. Nitrogen

monoksida terdapat diudara dalam jumlah lebih besar daripada NO2. Pembentukan

NO dan NO2 merupakan reaksi antara nitrogen dan oksigen diudara sehingga

membentuk NO, yang bereaksi lebih lanjut dengan lebih banyak oksigen

membentuk NO2.

Untuk menentukan konsentrasi gas NOx di udara telah di lakukan dengan

menggunakan peralatan spektroskopi analitik yang bekerja berdasarkan serapan

inframerah, spektroskopi resonansi ion, kromatografi gas spektroskopi massa.

Spektroskopi analitik yang bekerja berdasarkan serapan inframerah peralatan

tersebut sangat mahal, tidak dapat digunakan langsung dilapangan, dan diperlukan

waktu yang lama untuk mengetahui konsentrasi gas NOx (Miura et al., 1994).

Spektroskopi resonansi ion telah digunakan namun tidak akurat dalam analisis

kuantitatif, kromatografi gas spektroskopi massa juga digunakan untuk mendeteksi

gas NOx di udara namun han ya dapat digunakan pada temperatur yang rendah (Szabo

et al., 2003). Metode lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi NOx di udara

adalah dengan metode elektro analisis dengan mengembangkan sensor

semikonduktor yang merupakan alternatif metode yang efektif dan efisien.

2.3 Dampak Terhadap Kesehatan

Oksida nitrogen seperti NO dan NO2 berbahaya bagi manusia. Penelitian

menunjukkan bahwa NO2 empat kali lebih beracun daripada NO. Diudara ambient

yang normal, NO dapat mengalami oksidasi menjadi NO2 yang bersifat racun.

(26)

Penelitian terhadap hewan kadar NO2 yang lebih tinggi dari 100 ppm dapat

mematikan sebagian besar binatang percobaan dan 90% dari kematian tersebut

disebabkan oleh gejala pembengkakan paru ( edema pulmonari ). Kadar NO2

sebesar 800 ppm akan mengakibatkan 100% kematian pada binatang-binatang yang

diuji dalam waktu 29 menit atau kurang. Pemajanan NO2 dengan kadar 5 ppm

selama 10 menit terhadap manusia mengakibatkan kesulitan dalam bernafas.

2.4 Sensor Kimia

Sensor secara umum didefinisikan sebagai alat yang mampu mengubah fenomena kimia atau fisika, menjadi sinyal listrik yang berkaitan dengan konsentrasinya. Sensor kimia terutama digunakan untuk mengukur konsentrasi senyawa khusus dalam lingkungan gas dan cair, dimana sensor secara khusus merubah informasi kimia ke dalam sinyal listrik. Ada peningkatan permintaan untuk melakukan pengukuran analitik terhadap zat tertentu dengan cepat, halus dan dalam beberapa kasus dilakukan secara terus menerus. Karena sifat-sifat fisika dari gas dan cairan itu berhubungan erat dengan konsentrasi senyawa kimia, sensor untuk penentuan sifat fisika, seperti viskositas dan kerapatan terus mengalami peningkatan.

Sensor kimia diajukan untuk berbagai kondisi lingkungan – terutama dalam pengolahan makanan atau sistem pembuangan dimana konsentrasi berbagai senyawa dinyatakan pada sensor. Masalah penting dalam sensor kimia adalah mendapatkan beberapa tingkat selektivitas yang ideal dan tertinggi. Rata-rata selektivitas ideal, respon terhadap senyawa spesifik dan juga respon nol terhadap senyawa lain.

2.4.1. Beberapa tipe sensor Kimia.

 Sensor Kimia elektrolit padat yang bekerja berdasarkan prinsip

elektrokimia, merupakan prinsip sensor yang paling tua yang telah berkembang. Pengembangan yang cukup pesat tentang membran sensor dari elektrolit padat telah terjadi sejak tahun 1930 an. Sensor elektrolit padat

(27)

adalah sensor yang menggunakan lempengan sel elektrolit yang disekat dengan dua elektroda dan biasanya ditambahkan dengan pengatur temperatur. Pengembangan berikutnya juga terus terjadi pada sensor jenis ini yang pada dekade belakangan dikenal dengan sebuat NASICON sensor. Dengan usianya yang relatif lebih tua dibandingkan dengam motode sensor lainnya, elektrolit padat merupakan sensor kimia yang paling banyak

diproduksi dalam dunia sensor komersial dibandingkan dengan jenis sensor lainnya.

 Sensor Kimia Optik, Metode sensor ini adalah dengan berdasarkan pada

teknologi optik dimana penyerapan suatu gas atau cairan kimia tertentu pada suatu bahan akan mengakibatkan perubahan pada fenomena optik seperti daya pantul ataupun daya absorpsi suatu cahaya. Meskipun metode ini juga menjanjikan sistem sensor yang akurat, pengembangan yang relatif lebih sulit disamping instrumen yang lebih mahal membuat sensor optik pada kenyataannya tidak terlalu banyak dilirik oleh para peneliti.

 Sensor kimia model sensitif berat. Sensor tipe ini bekerja dengan

berdasarkan bahan sensor yang mampu menghasilkan gelombang akustik sehingga saat suatu zat kimia melewatinya bahan ini mampu mengkonfersi informasi kimia dari zat tersebut menjadi informasi fisik yaitu dalam bentuk berat (meskipun sangat kecil perubahannya.

 Sensor Kimia Semikonduktor adalah sensor yang berdasarkan metal oksida .

Teknologi yang memanfaatkan keunggulan sifat semikonduktor suatu bahan merupakan teknologi yang cukup menjanjikan bagi masa depan mengingat harganya yang murah, bentuknya yang lebih kecil, serta lebih tahan lama. Tidak mengherankan jika dunia sensor masa depan diprediksikan akan didominasi oleh jenis sensor tipe metal oksida ini. Penelitian tentang pengembangan sensor yang ada saat ini pun banyak dialakukan seputar semikonduktor sensor ini. Teknologi semikonduktor memiliki peran yang

(28)

siginifikan dalam teknologi sensor mengingat kemampuan konduktifitas dari

semikonduktor yang dapat berubah ubah. Sensor jenis semikonduktor ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1953 setelah seorang peneliti Amerika yaitu John Bardeen dan Walter H Brattain menemukan perubahan konduktifitas suatu bahan semikonduktor setelah terjadi penyerapan gas

kimia pada bahan semikonduktor tersebut.

Pada perkembangan berikutnya dari sensor semikonduktor ini, sentuhan teknologi yang pada kenyataannya mampu menghasilkan bahan semikonduktor yang lebih baik membuat daya tarik lebih besar bagi para peneliti sensor semikonduktor.

2.4.2. Sifat sensor kimia

 Sensitifitas, yaitu ukuran seberapa sensitif sensor mengenali zat yang

dideteksinya. Sensor yang baik akan mampu mendeteksi zat meskipun jumlah zat tersebut sangat sedikit dibandingkan gas disekelilingnya.

 Selektifitas, yaitu sejauh mana sensor memiliki kemampuan menyeleksi

gas atau cairan yang ingin dideteksinya. Sifat ini tidak kalah penting dengan senitifitas mengingat gas atau cairan yang dideteksi tentunya akan bercampur dengan zat lain yang ada disekelilingnya.

 Waktu respon dan waktu recovery, yaitu waktu yang dibutuhkan sensor

untuk mengenali zat yang dideteksinya. Semakin cepat waktu respon dan waktu recoveri maka semakin baik sensor tersebut.

 Stabilitas dan daya tahan, yaitu sejauh mana sensor dapat secara

konsisten memberikan besar sensitifitas yang sama untuk suatu gas, serta seberapa lama sensor tersebut dapat terus digunakan.

Keempat sifat sensor ini merupakan sifat yang senantiasa diidentifikasi oleh para peneliti untuk mendapatkan sensor yang berkualitas baik.

(29)

2.4.3 Dasar Teoritis Sensor Kimia

Struktur Kristal dari semikonduktor seperti SnO2 mengandung elektron

berlebihan dan saat sensor kontak dengan di udara, oksigen diserap secara kimia pada permukaan dengan reaksi berikut :

O2 + 2e 2O-ad

Berikut gambar pelat sensor gas :

Gas

Reaksi dipermukaan dengan oksigen, gas oksigen menyerap elektron dari dari

SnO2 memiliki kelebihan elektron. Reaksi ini mengarah pada konduktivitas listrik

yang diukur sebagai resistensi listrik yang tinggi.

Setelah kontak dengan gas , maka reaksi permukaan diperlihatkan dalam persamaan :

Gas + O-ad GasO + e

Dalam hal ini, gas menyerap oksigen secara kimia dan teroksidasi. Gas teroksidasi dapat bertindak sebagai zat pereduksi yang dirasakan dengan tipe sensor melalui reaksi diatas mengarah pada oksidasi dan reduksi yang melibatkan transfer elektron.

Reaksi Gas + O-ad GasO + e, apabila konsentrasi gas meningkat

maka “O-ad” yang diadsorbsi semakin banyak. Elektron yang lepas dari permukaan

(30)

lapisan SnO2 meningkat mengakibatkan peningkatan konduktivitas listrik pada

lapisan SnO2 dan pengurangan resistensi listrik. Dalam hal ini, gas dapat dianggap

sebagai donor elektron. Karena jumlah elektron yang dimiliki setiap gas tidak sama maka pembacaan sensor kimia secara spesifik untuk setiap gas yang akan disensing dengan konsentrasi tertentu.

2.5. Sensor gas semikonduktor

Sensor gas semikondutor adalah sejumlah komponen elektronik yang menggunakaan sifat-sifat materi semikonduktor, yaitu Silikon, Germanium dan Gallium Arsenide. Alat-alat semikonduktor ini menggunakan konduksi elektronik

dalam bentuk padat (solid state), bukannya bentuk hampa (vacuum state) atau

bentuk gas (gaseous state). Elemen sensing yang digunakan adalah material Tin

oksida (SnO2). Sensor ini mempunyai keunggulan harganya murah, bentuknya

kecil, mudah dipindahkan (portable), menggunakan arus listrik yang rendah dan memiliki sensitifitas tinggi.

2.5.1 Cara Kerja Sensor Gas Semi konduktor

Bahan detector semi konduktor adalah metal oksida, khususnya SnO2 .

Didalam sensor arus listrik mengalir melewati daerah sambungan dari Kristal

SnO2. Ketika sensor kontak dengan udara oksigen dari udara diserap pada

permukaan dengan menangkap electron, dengan persamaan: O2 + 2e → 2O-ads

Penyerapan oksigen menghalangi muatan untuk bergerak bebas yang dihitung sebagai resistensi listrik yang tinggi.

Gambar berikut menunjukkan model penghalang potensial antar butir

Kristal mikro SnO2 pada keadaan tanpa adanya gas yang terdeteksi.

(31)

Keterangan:

eVs = nilai energi penghalang permukaan

Jika sensor kontak dengan gas yang disensing maka gas tersebut akan bereaksi dengan oksigen yang terserap pada permukaan. Sehingga gas dapat dioksidasi dan bertindak sebagai zat pereduksi dengan persamaan reaksi:

G + O-ads→ GOdes + e

Reaksi ini menghasilkan electron yang merupakan peningkatan

konduktivitas listrik lapisan SnO2, yaitu pengurangan resistansi listrik yang

sebanding dengan konsentrasi gas. Dalam hal ini gas dianggap sebagai donor electron.Makin tinggi konsentrasi gas maka resistensi sensor akan semakin turun.

Gambar 2.2 : gambar ketika sensor mendeteksi adanya gas

(32)

Hubungan antar tahanan sensor dan konsentrasi gas pereduksi pada suatu rentang konsentrasi gas dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:

Rs = A [C]-α , dengan :

Rs = tahanan listrik sensor

A = konstanta

[C] = konsentrasi gas

α = gradient dari kurva Rs

2.6 Sensor Gas TGS 2201

Sensor ini adalah sebuah sensor kimia atau sensor gas yang mempunyai nilai resistansi (Rs) yang akan berubah bila terkena emisi gas di udara. Sensor gas TGS

2201 memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap gas CO, NO, NO2, H2 dan

senyawa hidrokarbon. Jika sensor tersebut mendeteksi keberadaan salah satu

komponen gas diudara, misalnya gas NO2 dengan tingkat konsentrasi tertentu maka

resistansi elektrik sensor tersebut akan bertambah. Sehingga tegangan yang dihasilkan oleh output sensor akan semakin rendah.

Selain itu, sensor juga mempunyai sebuah pemanas (heater) yang digunakan untuk membersihkan ruangan sensor dari kontaminasi udara luar, agar sensor dapat bekerja kembali secara efektif. Secara umum bentuk dari sensor gas jenis TGS dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut :

(33)

Gambar 2.3. Ilustrasi gambar komponen sensor TGS

Untuk mengukur karakteristik sensitivitas dari suatu gas, semua data diuji pada kondisi standar.

Sumbu Y axis menunjukkan rasio resistansi sensor (Rs/R0), dengan ketentuan :

* Rs = sensor perlawanan dari gas dengan berbagai konsentrasi

* R0 = resistansi sensor dalam udara bersih

Berikut ini dapat dilihat karakteristik sensitivitas sensor terhadap gas NO2

(34)

Gambar2.4 . Karakteristik Sensitifitas sensor 2.6.1 Pengukuran Dasar Sirkuit

Sensor memerlukan dua imput tegangan yaitu tegangan pemanas (VH) dan

tegangan sirkuit (VC) tegangan pemanas (VH) diletakkan ke pemanas yang

terintegrasi untuk menjaga elemen sensing pada suhu tertentu yang optimal untuk sensing atau penginderaan. Tegangan sirkuit diaplikasikan untuk mengukur tegangan keluaran VRL1 dan VRL2 yang masing–masing disilangkan dengan RL1 dengan RL2. Masing–masing beban resistor dihubungkan secara seri dengan komponen–komponen yang berhubungan dengan sensing.

Umumnya sirkuit listrik dapat digunakan untuk kedua tegangan sirkuit dan tegangan pemanas guna pemenuhan kebutuhan listrik sensor. Beban nilai resistor untuk mengoptimalkan nilai ambang alarm, untuk menjaga dissipasi daya dari semi

(35)

konduktor dibawah 15 mW. Dissipasi daya tertinggi Ps ketika nilai dari RS adalah untuk RL pada penyerapan gas nilai daya dissipasi (Ps) dapat dihitung dengan rumus.

Tahanan sensor dapat dihitung dengan rumus berikut :

Gambar sirkuit seonsornya dapat dilihat dibawah ini

Gambar 2.5 Sirkuit Sensor 2.7 Gastech Analizer Eurotron 6000

Gastech Analizer Eurotron 6000 merupakan sensor elektrokimia yang

bekerja berdasarkan reaksi antar komponen sensor dengan analit yang berupa gas dan menghasilkan signal elektrik yang setara dengan konsentrasi analit. Sensor

Gastech Analizer Eurotron 6000 dapat menentukan konsentrasi gas NO2, O2, CO2,

NO dan SO2. Sensor ini mempunyai kelebihan mudah dioperasikan dan merespon

dengan cepat dapat menentukan konsentrasi gas dalam kurun waktu 50 detik, dan mempunyai monitor display menunjukkan angka konsentrasi gas yang diukur.

(36)

Akurasi sensor menetukan konsentrasi gas NO2 dengan rentang 0 sampai dengan

1000 ppm.

Gambar 2.6 Sensor Gastec Analizer Eurotron 6000 2.8 Mikrokontroler AT Mega – 8535.

Mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus. Alat ini dihubungkan ke rangkaian sensor untuk mengambil data yang akan dikirim ke komputer. (htpp://Mikrokontroler.Tripod.com/6805 bab 1.html).

Mikrokonroler adalah versi mini atau mikro dari sebuah komputer karena mengandung beberapa peripheral yang langsung dimanfaatkan. Misalnya port paralel, port serial, komparator, konversi digital ke analog (DAC), konversi analog ke digital dan sebagainya. Secara teknis mikrokontroler ada 2 jenis yaitu :

 Mikrokontroler berbasis RISC (Reduced Instruction Set Computer).

 Mikrokontroler berbasis CISC (Compleks Instruction Set Computer).

Untuk penelitian ini digunakan mikrokontroler jenis AT Mega-8535 yang berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz. Dengan ukuran memori flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte, EEPROM sebesar 512 byte. Dilengkapi dengan fitur ADC internal dengan resolusi 8 bit sebanyak 8 channel, port komunitas serial

(37)

USART dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps. Mikrokotroler AT Mega-8535 memiliki mode sleep untuk penghematan penggunaan daya listrik.

Gambar mikrokontroler ATMega 8535 dapat dilihat di bawah ini :

Gambar 2.7. Alat Mikrokontoler ATMega 8535

(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Alat - alat

Alat-alat yang digunakan

- Sensor gas TGS 2201 keluaran Figaro

- Mokrokontroler ATMega 8535

- Gastach Analiger Merek Eurotron 6000

- Laptop / Komputer

3.3. Prosedur Penelitian 3.3.1. Pembuatan gas NO2

Gas NO2 dibuat dengan cara pemanasan Timbal (II) nitrat Pb(NO3)2

dengan persamaan reaksi : 2 Pb(NO3)2 → 2 PbO + 4 NO2 + O2

Gas NO2 yang dihasilkan ditampung dalam tabung kemudian konsentrasinya

diukur dengan sensor Gastech Analizer Eurotron 6000. 3.3.2 Penentuan konsentrasi gas NO2

Penentuan konsentrasi gas NO2 menggunakan sensor Gastach Analizer

Eurotron 6000 dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menggunakan sensor gas Gastach Analiger

- Alat di on kan

(39)

- Pada monitor display pilih standar test

- Kemudian tunggu sampai angka konsentasi gas pada display menunjuk

angka nol.

b. Penentuan konsentrasi gas NO2 dilakukan dengan langkah berikut:

- Sampel gas NO2 sebanyak 5 ml dimasukkan kedalam wadah bervolume

5250 ml.

- Masukkan alat sensor kedalam wadah dan wadah ditutup rapat.

- Kemudian tunggu angka konsentrasi gas NO2 terbaca pada display angka

tertinggi merupakan konsentrasi gas yang diukur.

c. Dengan perlakuan yang sama dilakukan pada pengukuran konsentrasi gas

NO2 dengan penambahan sampel gas sebanyak 10 ml, 15 ml dan 20 ml

Setelah dihasilkan konsentrasi gas pada setiap pengujian dengan

perubahan volume gas NO2 yang ditambahkan maka dapat ditentukan

konsentrasi gas NO2 pada sampel dengan menggunakan persamaan

pengenceran.

3.3.3. Uji Tegangan keluaran sensor

- Gas NO2 yang diketahui konsentrasinya berdasarkan perhitungan

persamaan pengenceran dilewatkan melalui alat sensor TGS , kemudian diukur tegangan keluarannya dengan cara menghubungkannya dengan mikrokontroler AT Mega 8535 dari mikrokontroler dihubungkan dengan

laptop dan dilakukan untuk setiap konsentrasi gas NO2 yang ditentukan.

3.3.4 Pembuatan Grafik Hubungan Tegangan keluaran Sensor dengan konsentrasi gas NO2

Pembuatan grafik antara tegangan keluaran sensor versus konsentrasi gas

NO2 dilakukan pada Laptop dengan Program. Data tegangan keluaran sensor

diletakkan pada sumbu tegak dan konsentrasi gas NO2 pada sumbu mendatar.

Kemudian titik yang diperoleh dihubungkan satu dengan yang lain dengan garis

(40)

mulus yang menggambarkan hubungan antara konsentrasi gas NO2 dengan rasio

tegangan keluaran sensor gas semi konduktor.

Pengambilan dan pengolahan data tegangan keluaran sensor serta penyajiannya dalam bentuk grafik dilakukan secara otomatis dengan mikrokontroler dan laptop/ komputer. Selanjutnya grafik yang diperoleh digunakan

untuk menentukan konsentrasi gas NO2.

3.3.5. Persamaaan Garis Linier

Pembuatan persamaan garis liniear (Y = aX ± b) yang mana Y= tegangan

keluaran sensor, X = konsentrasi NO2, a = gradien dan b = perpotongan

garis dengan sumbu Y, dilakukan pada Laptop dengan Program

3.3.6. Program Keluaran Langsung

Aplikasi persamaan garis linier untuk menentukan konsentrasi gas

dilakukan melalui program.

3.3.7. Penentuan Kadar Konsentrasi Gas NO2

Hasil program keluaran langsung dinyatakan dengan angka.

(41)

3.4. Bagan Penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut

Sampel gas NO2

….. ppm

…...ppm

Pengambilan data Dengan sensor TGS 2201

Proses data Dengan mikrokontroler AT Mega8535

Ambil data dan simpan data pada komputer/laptop

Selesai/belum Mulai

Buat Kurva Grafik tegangan keluaran dengan konsentrasi gas NO2

Buat persamaan garis linear

Buat program keluaran langsung

Penentuan konsentrasi

Selesai

(42)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengukuran konsentrasi gas NO2

Pengukuran konsentrasi gas NO2 dengan menggunakan alat Gastach

Analiger Merek Eurotron 6000 buatan Italia (alat yang digunakan BTKL Medan) Pengukuran dilakukan sebagai berikut :

Hasil yang diperoleh melalui penambahan volume gas NO2 dalam wadah

sehingga diperoleh data pada tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1. Data hasil pengukuran konsentrasi gas NO2

Satuan konsentrasi hasil pengukuran dengan sensor Gastach Analiger dinyatakan

dalam satuan mg/m3. Satuan mg/m3 dikonversi kesatuan ppm dengan persamaan :

BM = Berat molekul gas Ppm =

mg/m3 24,45 konversi untuk volume 1 mol gas

pada suhu 25 ˚C, 1 atm x 24,45

BM

(43)

Penentuan konsentrasi gas NO2 yang ditambahkan (awal) menggunakan persamaan

pengenceran : V1 N1 = V2 N2

V1 = volume gas mula-mula (volume rata-rata)

N1 = Konsentrasi gas mula-mula (ppm)

V2 = Volume gas setelah diencerkan

N2 = Konsentrasi gas (ppm) setelah diencerkan (konsentrasi rata-rata)

Dari data pada tabel 4.1 diperoleh :

Volume rata-rata gas NO2 yang ditambahkan :

( 5 + 10 + 15 + 20)ml

Konsentrasi rata-rata gas NO2 setelah diencerkan :

Maka konsentarsi gas NO2 yang ditambahkan adalah :

N1 =

N1 = 1785 ppm

4.2. Pengukuran tegangan keluaran sensor dengan penambahan volume gas NO2 (perubahan konsentrasi)

Dengan menggunakan persamaan pengenceran maka konsentrasi gas dapat

dihitung dengan perubahan volume gas yang ditambahkan. Setelah dilakukan

pengujian terhadap perubahan volume gas NO2 yang ditambahkan kedalam wadah

diperoleh data-data tegangan, tegangan keluaran dan resistansi sensor yang secara otomatis dihasilkan sensor dan rangkaian mikrokontroler dengan komputer dengan hasil sebagai berikut :

(44)

Tabel 4.2. Data hasil pengukuran tegangan keluaran sensor dengan penambahan

4.3. Grafik Tegangan Keluaran dengan konsentrasi gas NO2 dan Persamaan garis linier

Proses pembuatan grafik antara konsentrasi gas NO2 dengan Tegangan

Keluaran dilakukan pada program excel 2007. Bila konsentrasi gas NO2 (ppm)

sebagai absis ( X ) diplot dengan besarnya tegangan keluaran sensor sebagai ordinat ( Y ) akan diperoleh grafik. Untuk mendapatkan hubungan linier antara konsentrasi

gas NO2 dengan tegangan keluaran sensor diturunkan persamaan garis regresi

linier dengan metode Least-Square sebagai berikut :

(45)

Tabel 4.3. Pengolahan data tegangan keluaran sensor dengan konsentrasi gas NO2

Bila konsentrasi gas NO2 (ppm) sebagai absis ( X ) diplot dengan besarnya

tegangan keluaran sensor sebagai ordinat ( Y ) diperoleh garis liniear Y = aX + b sebagai berikut :

Keterangan :

Xi = Konsentrasi gas NO2 (ppm)

Yi = Tegangan Keluaran Sensor ( Volt)

(46)

-36,41

a =

76,87

a = -0.47366

b = y – a x

b = 1.135 - (-0,47366) (3.570)

b = 2.826

Gambar 4.1 Grafik tegangan keluaran sensor dengan konsentrasi gas NO2 Persamaan Garis Liniear melalui perhitungan Program Exel : Y = -0,473X + 2,826 Persamaan ini selanjutnya dimasukkan kedalam program komputer berupa software

sehingga dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi gas NO2 secara langsung.

4.4. Program Keluaran Langsung Konsentrasi Gas NO2

Pembuatan software penentuan konsentrasi gas secara langsung dibuat melalui Persamaan Garis Liniear melalui perhitungan Program Y = -0,473X + 2,826

R = 0,763

Y = Tegangan Keluaran Sensor dan X = Kadar gas NO2.

(47)

Maka dalam Program keluaran langsung penentuan kadar NO2 dilakukan

dengan mengubah persamaan garis liniear menjadi :

Y – 2,826

X =

-0,473

Persamaan ini dimasukkan kedalam program sehingga pembacaan tegangan

keluaran sensor oleh alat ditampilkan kadar gas NO2 dalam satuan ppm.

Pengukuran dilakukan terhadap sampel gas NO2 dengan menggunakan alat

Gastach Analiger dan pengukuran dengan sensor TGS 2201 menggunakan program menghasilkan data sebagai berikut :

Tabel 4.4 Konsentrasi gas NO2 hasil pembacaan Gastach Analiger dan Pembacaan sensor TGS 2201

Pembacaan

   Jumlah selisih Pembacaan 3.57

   Rata-rata selisih Pembacaan 0.51

Perbedaan pembacaan pengukuran yang diperoleh dapat disebabkan rentang konsentrasi gas yang diukur alat sensor sangat berbeda.

(48)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Sensor semi konduktor TGS 2201 jika dihubungkan dengan Mikrokontroler AT Mega – 8535 dan menggunakan program pada komputer dapat

digunakan menentukan konsentrasi gas NO2 secara langsung.

2. Rentang konsentrasi gas NO2 yang dapat diukur sensor TGS 2201 yang

dihubungkan dengan Mikrokontroler AT Mega – 8535 dengan batas 0,34 ppm sampai dengan 7 ppm

5.2 Saran

1. Diharapkan Laboratorium kimia USU memiliki gas standar sehingga dapat

menstandarisasi instrument pada penelitian selanjutnya.

2. Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat perlu dilakukan penelitian lebih

lanjut menggunakan sensor TGS 2201 dengan menggunakan Mikrokontroler AT Mega 853 menggunakan Analog to Digital Converter (ADC) berosolusi tinngi yaitu 10 bit dan memasukkan fakor koreksi pada program dan pada saat proses kalibrasinya menggunakan alat yang telah dikalibrasi dengan baik.

(49)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Nurdin dan Adrian F.N. Venema.2004.Sensor Tehnology.Institut Tehnologi Bandung.

Basuki,Kris. 2007. Penurunan Konsentrasi CO dan NO2 Pada Emisi Gas Buang

Dengan Menggunakan Media Penyisipan TiO2 Lokal Pada Carbon Aktif.

Jurnal Sekolah Tinggi Teknik Nuklir Batan.

Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran Hubungannya dengan Toksikologi Senyawa Logam. Jakarta: UI Press.

Edmonds, T.E. 1987. Chemical Sensor. New York : Chapman and Hall.

Figaro.G. 2009. Technical Information for Volatile Organic Compound (VOC)Sensors. USA: Figaro USA Inc.

Gentry,S.J. 1988. Chemical Sensors”Catalytic Devise”. New York: Blackie Glasgow and London.

Hidayat,Tomin. 2003. Alat Pendeteksi Gas Buang Kendaraan Bermotor. Surabaya: Jurnal Universitas Petra Surabaya.

http://www.ec.gc.ca/climate/kyoto-e.html

Iwan Setiawan. 2009. Sensor dan Transduser. Bahan Ajar Universitas Diponegoro.

L.Floyd, Thomas. 2007. Principles of Electric Circuits Conventional Current Version .USA: Pearson Prentice Hall

Lumbantoruan, Henry Hasian.2008.Analisis Pengaruh Pemodulasian Terhadap Sensifitas dan Seletifitas Sensor Gas Semikonduktor. Tesis Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.

Manahan, Stanley E . 1990. Environmental Chemistry. Fifth Edition.USA: Lewis Publisher.

S.A. Hooker, Nanotechnology advantegs applied to gas sensor evelopment, The Nanoparticles Confrence Proceeding, 2002.

(50)

Suyantoro, Fl. Sigit (ed). 2007. Pemrograman Mikrokontroler AT MEGA 8535

dengan C/C++ dan Assembler.Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Thalib. 2008. Pengembangan Alat Pemantau Mutu Udara Dengan Mikrokontroler

AT89C51 .Jurnal Seminar Nasional Komputer Dan Sistem Intelijen.Jakarta.

Treadwell F.P. Enlarge and Revised by William T. Hall. Analytical Chemistry. Ninth English Edition. Jhon Wiley & Sons, Inc. New York-London.

Robert W. Cattrall.1997.Chemical Sensor.Oxford University Press

Rukaesih Achmad. 2004. Pemanasan Global. Andi Yogyakarta.

Venema Adrian, Principles of Chemical Microsensors,Lecture Notes at elft University of Technology, 1998.

W.H. Brattain and J. Bardeen, Surface properties of Germanium, Bell Syst Tech. J., 32 (1953).

WWW. Wikipedia, the free encyclopedia

(51)

Gambar 1: Pembuatan sampel gas NO2

Gambar2: Merangkai alat sensor

(52)

Gambar3: Pengambilan data ke laptop

Gambar 4 : Proses Pengukuran konsentrasi gas NO2

Gambar

Tabel 2.1 Toksitas relative polutan udara
Gambar 2.1  Pelat  Tipis  sensor
Gambar 2.2 : gambar ketika sensor mendeteksi adanya gas
Gambar 2.3. Ilustrasi gambar komponen sensor TGS
+7

Referensi

Dokumen terkait

Di sebelah utara membentang pantai dari Barat sampai ke Timur sepanjang ± 35 km yang menjadi tempat bermuaranya 9 buah sungai dan 2 buah kanal, sementara di sebelah selatan

Kajian TSS di area Teluk Bintuni ini bertujuan untuk menentukan alternatif alur lalu lintas kapal sehingga dapat menjamin keselamatan kapal-kapal yang lewat terhadap fasilitas

(2) Analisis kualitatif untuk menemukan pola perubahan perilaku berdasarkan data hasil observasi. Hasil penelitian membuktikan bahwa pendekatan PBL dalam pembelajaran IPS

Home Form utama Admin Form utama Petugas Input Form utama Petugas Approve Form utama Manager Pengelolaan Data Pengguna Pengelolaan Data Partner Multifinance Pengubahan

Hasil nilai rata-rata yang menunjukan adanya selisih nilai hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, hal ini membuktikan bahwa metode pembelajaran

per petak akibat masukan porasi bervariasi dosis tanpa atau dengan masukan inokulan Azospirillum sp. Analisis regresi komponen hasil terhadap hasil di

Angka ini menunjukkan bahwa variasi nilai variabel Keputusan Pembelian yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang diperoleh sebesar 44,3% (variabel Harga,

tidak memberikan informasi yang digunakan oleh pasar modal dalam penilaian saham tetapi, pada saat yang sama, akuntansi tidak memonopoli informasi yang digunakan untuk