• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit Umum Estomihi Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit Umum Estomihi Medan"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

DUKUNGAN PETUGAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM UKS PADA SD NEGERI DI KECAMATAN KARANG BARU

KABUPATEN ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH

SKRIPSI

0leh Hendra Liyusman

081121036

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Judul : Dukungan Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan Program UKS pada SD Negeri di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh

Nama Mahasiswa : Hendra Liyusman

NIM : 081121036

Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Tahun : 2009

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara telah menyetujui skripsi ini sebagai bagian dari persyaratan kelulusan untuk Sarjana Keperawatan (S.Kep).

Medan, Desember 2009 Pembantu Dekan I,

Erniyati, S.Kp, MNS

NIP. 19671208 199903 2 001 Tanggal Lulus :

Pembimbing

Evi Karota Bukit, S.Kp, MNS NIP. 19671215 200003 2 001

Penguji I

M. Sukri Tanjung, S. Kep, Ns

Penguji II

(3)

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan program UKS pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh yang merupakan salah satu tugas mata kuliah riset keperawatan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada Ibu Evi Karota Bukit, S.Kp, MNS selaku Dosen pembimbing sekaligus Pembantu Dekan II Fakultas Keperawatan yang telah meluangkan waktu dan memberikan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

Selama penyusunan skripsi ini penulis banyak menerima dukungan dari

berbagai pihak, untuk ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Prof. Gontar Alamsyah Siregar, SpPD-KGEH selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara pada periode sebelumnya. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada dr. Dedi Ardinata, M. Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, Ibu Erniyati, S.Kp, MNS selaku Pembantu Dekan I, Bapak Ikhsanuddin Harahap, S.Kp, MNS selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

(4)

Terimakasih kepada Istri tercinta Dwinta Maulina atas dukungan moril dan materil, ananda tercinta Salwa Namira Izzati yang menjadi pemberi semangat dan motivasi bagi penulis. Terimakasih juga buat Ayah dan Ibunda tercinta, almarhum Nyak Raden dan almarhum Nyak Keumala. Bapak dan Ibu mertua Syamsul Bahri, SPd. dan Ibu Rohaini, Ama. Pd yang selalu memberikan do'a restu dan nasehat. Abang, kakak dan adik yang telah memberikan dorongan dan semangat kepada penulis.

Buat teman-teman seangkatan, kakak dan adik tingkat yang sama-sama berjuang menuntut ilmu di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara semoga tetap semangat dan terus berkarya. Akhirnya penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.

(5)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Persetujuan ... ii

Prakata ………. ... iii

Daftar isi ... v

Daftar Skema ... ………. vii

Daftar Tabel ... ………. viii

Abstrak ………... ………. ix

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1. Latar Belakang ... 1

2. Tujuan Penelitian ... 3

3. Pertanyaan Penelitian ... 3

4. Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 4

1. Usaha Kesehatan Sekolah ... 4

1.1 Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah ... 4

1.2 Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah ... 5

1.3 Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah ... 5

1.4 Kebijakan Usaha Kesehatan Sekolah ... 6

2. Program Usaha Kesehatan Sekolah ... 7

2.1 Pendidikan Kesehatan di Sekolah ... 7

2.2 Pemeliharaan Kesehatan Sekolah ... 8

2.3 Lingkungan Sekolah yang Sehat ... 8

3. Dukungan Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan UKS ... 9

3.1 Pengelolaan Usaha Kesehatan Sekolah ... 9

3.2 Peran Petugas Kesehatan ... 10

3.3 Keberhasilan Pelaksanaan Program ... 12

BAB 3. KERANGKA PENELITIAN ... 13

1. Kerangka Konseptual ... 13

2. Definisi Operasional Dukungan Petugas Kesehatan ... 14

BAB 4. METODOLOGI PENELITIAN ... 15

1. Desain Penelitian ... 15

2. Populasi dan Sampel ... 15

2.1 Populasi ... 15

2.2 Sampel ... 16

3. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 17

4. Pertimbangan Etik ... 17

5. Instrumen Penelitian ... 18

6. Validitas Instrumen Penelitian ... 19

(6)

8. Proses Pengumpulan Data ... 21

9. Analisa Data ... 21

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 23

1. Hasil Penelitian ... 23

1.1 Karakteristik Responden ... 23

1.2 Kategori Dukungan Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan Program UKS ... 24

1.3 Dukungan Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan Program UKS ... 25

2. Pembahasan ... 28

2.1 Karakteristik Responden ... 28

2.2 Dukungan Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan Program UKS ... 30

2.2.1 Dukungan Petugas Kesehatan dalam Kegiatan Pengembangan Program UKS ... 31

2.2.2 Dukungan Petugas Kesehatan Berpartisipasi dalam Pelaksanaan Program UKS ... 33

2.2.3 Dukungan Petugas Kesehatan dalam Kegiatan Pelaksanaan Program UKS pada Waktu Tertentu ... 34

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN ... 36

1. Kesimpulan ... 36

2. Saran ... 36

DAFTAR PUSTAKA ... 38

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 41

1. Persetujuan Menjadi Responden ... 41

2. Kuesioner Penelitian ... 42

(7)

DAFTAR SKEMA

Skema 1. Kerangka konsep dukungan petugas kesehatan dalam

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data petugas kesehatan Puskesmas Kecamatan Karang Baru dalam pelaksanaan program UKS (N=51) ... 16 Tabel 2. Distribusi frekuensi dan persentase karakteristik responden (N=51)... 24 Tabel 3. Distribusi frekuensi dan persentase kategori dukungan petugas dalam

pelaksanaan program UKS (N=51) ... 25 Tabel 4. Distribusi frekuensi dan persentase dukungan petugas kesehatan dalam

(9)

Judul : Dukungan Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan Program UKS pada SD Negeri di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh

Nama Mahasiswa : Hendra Liyusman

NIM : 081121036

Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Tahun : 2009

Kata Kunci : Dukungan Petugas Kesehatan, Program UKS

Abstrak

(10)

Judul : Dukungan Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan Program UKS pada SD Negeri di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh

Nama Mahasiswa : Hendra Liyusman

NIM : 081121036

Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Tahun : 2009

Kata Kunci : Dukungan Petugas Kesehatan, Program UKS

Abstrak

(11)

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dewasa ini pemerintah telah dan sedang berusaha meningkatan derajat kesehatan masyarakat, termasuk masyarakat sekolah. Betapa tidak, dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan demi tercapainya tujuan pendidikan nasional sangat ditunjang oleh kesehatan peserta didik di suatu lembaga pendidikan (Komang, 2008). Untuk mendukung terciptanya peserta didik yang sehat, sekolah dapat merealisasikan dengan mengaktifkan program usaha kesehatan sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan yang optimal sehingga dapat memaksimalkan potensi dan prestasi anak untuk belajar (McKenzie, 2007). Program ini terdiri dari tiga kegiatan utama yang disebut dengan Trias Usaha Kesehatan Sekolah meliputi aspek pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, serta pembinaan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat (Effendi, 1998).

(12)

untuk program usaha kesehatan sekolah yang belum memadai. Sedangkan untuk program usaha kesehatan sekolah diperlukan kerja tim yang efisien dan efektif untuk memberikan hasil yang optimal (Wahyuni, 2005).

Provinsi Sumatra Utara, khususnya kota Medan disampaikan bahwa belum semua Sekolah Dasar menjalankan program usaha kesehatan sekolah. Hal ini disebabkan tidak tersedianya ruang khusus, dana operasional kegiatan maupun kader kesehatan atau perawat usaha kesehatan sekolah yang dapat terlibat aktif. Beberapa sekolah yang sudah memiliki program usaha kesehatan sekolah umumnya merupakan sekolah–sekolah yang sudah mapan dan mandiri (Zuraidi, 2009). Kondisi yang sama juga terjadi di Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh, dimana kabupaten ini memiliki 176 Sekolah Dasar dan tidak semua Sekolah Dasar Negeri tersebut melaksanakan program usaha kesehatan sekolah (Dinkes Aceh Tamiang, 2009).

(13)

2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang.

3. Pertanyaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan bagaimana gambaran dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang.

4. Manfaat Penelitian

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk praktek keperawatan dan riset keperawatan berikutnya.

4.1 Praktek keperawatan

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan informasi bagi petugas kesehatan, khususnya perawat UKS di unit pelayanan kesehatan masyarakat tentang hal yang mendukung pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada Sekolah Dasar.

4.2 Riset Keperawatan

(14)

1.2 Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah

Tujuan usaha kesehatan sekolah secara umum adalah untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukkan manusia Indonesia yang berkualitas (Suliha, 2002).

Secara khusus tujuan usaha kesehatan sekolah adalah untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang mencakup memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat, serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan. Sehat fisik, mental, sosial maupun lingkungan, serta memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba, alkohol dan kebiasaan merokok serta hal-hal yang berkaitan dengan masalah pornografi dan masalah sosial lainnya (Komang, 2008).

1.3 Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah

Sasaran pelayanan usaha kesehatan sekolah adalah seluruh peserta didik dari tingkat pendidikan taman kanak-kanak, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan agama, pendidikan kejuruan, pendidikan khusus atau pendidikan sekolah luar biasa (Depkes, 2001).

(15)

orang tua, kemungkinan kontak dengan berbagai penyebab penyakit lebih besar karena ketidaktahuan dan ketidakmengertiannya tentang kesehatan. Disamping itu kelas I adalah saat yang baik untuk diberikan imunisasi ulangan. Pada kelas I ini dilakukan penjaringan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan yang mungkin timbul sehingga mempermudah pengawasan untuk jenjang berikutnya.

Pelaksanaan program UKS pada kelas III bertujuan untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan UKS di kelas I dahulu dan langkah-langkah selanjutnya yang akan dilakukan dalam program pembinaan usaha kesehatan sekolah. Kelas VI, dalam rangka mempersiapkan kesehatan peserta didik kejenjang pendidikan selanjutnya, sehingga memerlukan pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan yang cukup (Effendi, 1998).

1.4 Kebijakan Usaha Kesehatan Sekolah

Kebijakan usaha kesehatan sekolah mengikuti kebijaksanaan umum Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pemerintah Daerah diberikan wewenang untuk menjalankan usaha kesehatan sekolah yang disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah setempat, sesuai dengan usaha mewujutkan desentralisasi dan otonomi daerah dalam usaha-usaha dibidang kesehatan (Depkes, 2001).

(16)

terpadu lintas sektor dan lintas program dalam surat keputusan bersama Menteri Pendidikan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : 0408/U/1984, Nomor : 74/Tn/1984, Nomor : 60 Tahun 1984 tanggal 3 September 1984 tentang Pokok Kebijaksaan Usaha Kesehatan Sekolah (Wahyuni, 2008).

2. Program Usaha Kesehatan Sekolah

Nemir (1990, dalam Effendi 1998) mengelompokkan usaha kesehatan sekolah menjadi tiga kegiatan pokok, yaitu :

2.1 Pendidikan Kesehatan di Sekolah (Health Education in School)

Pendidikan kesehatan di sekolah dasar dapat dilakukan berupa kegiatan intrakurikuler, kegiatan ekstrakurikuler dan penyuluhan kesehatan dari petugas kesehatan Puskesmas. Maksud dari kegiatan intrakurikuler yaitu pendidikan kesehatan merupakan bagian dari kurikulum sekolah, dapat berupa mata pelajaran yang berdiri sendiri seperti mata pelajaran ilmu kesehatan atau disisipkan dalam ilmu–ilmu lain seperti olah raga dan kesehatan, ilmu pengetahuan alam dan sebagainya.

(17)

2.2 Pemeliharaan Kesehatan Sekolah (School Health Service)

Pemeliharaan kesehatan sekolah untuk tingkat sekolah dasar, dimaksudkan untuk memelihara, meningkatkan dan menemukan secara dini gangguan kesehatan yang mungkin terjadi terhadap peserta didik maupun gurunya. Pemeliharaan kesehatan di sekolah dilakukan oleh petugas puskesmas yang merupakan tim yang dibentuk dibawah seorang koordinator usaha kesehatan sekolah yang terdiri dari dokter, perawat, juru imunisasi dan sebagainya.

Untuk koordinasi pada tingkat kecamatan dibentuk tim pembina usaha kesehatan sekolah dengan kegiatan yang dilakukan meliputi pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan perkembangan kecerdasan, pemberian imunisasi, penemuan kasus-kasus dini yang mungkin terjadi, pengobatan sederhana, pertolongan pertama serta rujukan bila menemukan kasus yang tidak dapat ditanggulangi di sekolah.

2.3 Lingkungan Sekolah yang Sehat

(18)

Kegiatan yang dilakukan berhubungan dengan lingkungan psikis sekolah antara lain memberikan perhatian terhadap perkembangan peserta didik, memberikan perhatian khusus terhadap anak didik yang bermasalah, serta membina hubungan kejiwaan antara guru dengan peserta didik. Sedangkan kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan sosial meliputi membina hubungan yang harmonis antara guru dengan guru, guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik, serta membina hubungan yang harmonis antara guru, murid, karyawan sekolah serta masyarakat sekolah.

3 Dukungan Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan UKS

3.1 Pengelolaan Usaha Kesehatan Sekolah

Dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah, prinsip pengelolaan yang digunakan diantaranya mengikutsertakan peran serta aktif masyarakat sekolah, kegiatan yang terintegrasi, melaksanakan rujukan serta kerjasama. Kerjasama tim di tingkat Puskesmas sangat diperlukan untuk mendukung pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah, kerjasama ini terdiri dari beberapa program yang terlibat didalamnya diantaranya dokter, perawat komunitas, petugas gigi, ahli gizi, petugas sanitasi, petugas posyandu dan tenaga kesehatan lainnya yang dikoordinir oleh Kepala Puskesmas (Zein, 2008).

(19)

usaha kesehatan sekolah disetiap sekolah serta kegiatan pada waktu tertentu seperti perlombaan sekolah sehat, HUT kemerdekaan, Hardiknas, Hari Kesehatan Nasional dan lain-lain (Sujudi, 2004).

3.2 Peran Petugas Kesehatan

Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin serta menciptakan lingkungan yang sehat, dibutuhkan peran petugas kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan dan upaya kesehatan dasar dalam pelaksanan program usaha kesehatan sekolah (Supari, 2008). Petugas kesehatan puskesmas memiliki peran masing-masing dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah ini. Tenaga dokter/dokter umum disamping bertanggung jawab dalam pelaksanaan program juga ikut terlibat dalam pelaksanaan program seperti penyuluhan dan pelatihan guru usaha kesehatan sekolah, pelatihan dokter kecil serta skrening kesehatan (Murid, 2009).

(20)

kesehatan di kelas, pengembangan kurikulum yang terkait dengan kesehatan, serta cara-cara penanganan kesehatan yang bersifat khusus, kecacatan dan penyakit-penyakit yang ada seperti hemofilia dan AIDS (Sumijatun, 2005).

Usaha kesehatan gigi dan mulut dilaksanakan oleh dokter gigi dan perawat gigi melalui program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi gangguan kesehatan gigi dan mulut serta mempertinggi kesadaran kelompok masyarakat tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut serta perawatannya secara rutin untuk anak sekolah (Nugrahani, 2008).

(21)

3.3 Keberhasilan Pelaksanaan Program

Tingkat keberhasilan progarm UKS dapat dilihat dari peserta didik dan dari lingkungan sekolah itu sendiri. Dari peserta didik dapat dilihat keadaan-keadaan bahwa peserta didik berprilaku sehat, tidak sakit-sakitan, bebas dari penyakit menular dan narkoba, serta absensi sakit menurun. Disamping itu juga pertumbuhan dan perkembangan peserta didik sesuai dengan golongan usia dan telah mendapatkan imunisasi ulangan.

(22)

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN

1. Kerangka Konseptual

Penelitian ini menggambarkan tentang dukungan yang diberikan petugas kesehatan Puskesmas dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru.

Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan anak dan lingkungan sekolah, dikembangkan usaha pembinaan kesehatan melalui program usaha kesehatan sekolah yang terdiri dari tiga kegiatan utama meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan serta pembinaan kesehatan lingkungan sekolah (Muninjaya, 2004).

(23)

Skema 1. Kerangka konsep dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan program UKS

2. Definisi Operasional Dukungan Petugas Kesehatan

Segala usaha dan kemampuan yang diberikan oleh petugas kesehatan berupa pengembangan program baik yang dilakukan secara rutin maupun program tambahan disetiap sekolah, berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan program, serta kegiatan-kegiatan pada waktu-waktu tertentu dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah yang meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah yang sehat yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru.

Pelaksanaan Program UKS

1. Pendidikan kesehatan 2. Pelayanan kesehatan 3. Pembinaan lingkungan

sekolah

Kategori Dukungan Pelaksanaan Program

UKS

Tinggi Rendah

Dukungan Petugas Kesehatan

1. Pengembangan program 2. Partisipasi pelaksanaan

program

(24)

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan Program usaha kesehatan sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang.

2. Populasi dan Sampel

2.1 Populasi

(25)

Tabel 1. Data petugas kesehatan Puskesmas Kecamatan Karang Baru dalam pelaksanaan program UKS (N=51)

Keilmuan Responden Pendidikan Fr (%)

Dokter

Dokter Umum S1 1 2

Dokter Gigi S1 1 2

Keperawatan & Kebidanan

Ahli Madya Keperawatan D3 25 52

Sekolah Perawat Kesehatan SMU 4 8

Ahli Madya Kebidanan D3 12 24

Kesehatan Masyarakat

Manajemen Kesehatan S2 1 2

Kesehatan Masyarakat S1 2 4

Kesehatan Lingkungan D3 1 2

Kesehatan Gigi D3 1 2

Ahli Gizi D3 1 2

Farmasi D3 1 2

Analis Kesehatan D3 1 2

Sumber : Bag. Tata Usaha Puskesmas Kecamatan Karang Baru (2009)

2.2 Sampel

(26)

Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 51 orang petugas kesehatan Puskesmas Kecamatan Karang Baru yang terlibat dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah di Sekolah Dasar Negeri dalam Kecamatan Karang Baru, dengan kriteria sampel adalah petugas kesehatan yang berlatar belakang pendidikan kesehatan baik yang terlibat langsung seperti tenaga dokter, perawat, bidan, ahli gizi, perawat gigi dan tenaga sanitasi atau tidak langsung seperti petugas laboratorium dan tenaga farmasi dalam pelaksanaan program serta bersedia menjadi responden.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Karang Baru yang berlokasi di pinggir jalan Negara Medan–Banda Aceh, Desa Pahlawan Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang dengan pertimbangan bahwa puskesmas ini adalah salah satu Puskesmas yang menjalankan program usaha kesehatan sekolah dan telah berhasil meraih juara satu tingkat Provinsi Aceh untuk pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah. Lokasi ini juga mudah dijangkau dan belum ada penelitian sebelumnya yang dilakukan di puskesmas ini. Penelitian ini telah dilaksanakan dari tanggal 3 sampai dengan 25 Agustus 2009.

4. Pertimbangan Etik

(27)

puskesmas dipilih serta bagaimana data ditangani untuk memastikan kerahasiaan responden.

Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, melainkan cukup dengan memberikan nomor kode responden pada masing-masing lembar pengumpulan data. Kerahasiaan informasi dari responden dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset. Dalam penelitian ini juga disertakan surat persetujuan penelitian (informed concent) yang diberikan kepada kepala puskesmas dan responden.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbentuk angket (kuisioner) yang pertanyaannya dibuat sendiri oleh peneliti yang disesuaikan dengan teoritis. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian, yaitu kuisioner data demografi dan kuisioner tentang dukungan penyelenggaraan program usaha kesehatan sekolah. Kuisioner data demografi meliput i nomor responden, umur, jenis kelamin, pendidikan dan lama kerja.

(28)

pendidikan kesehatan, dua pertanyaan untuk program pelayanan kesehatan serta dua program untuk pembinaan lingkungan sekolah.

Berdasarkan rumus statistik p Re tann g banyakkelas

= dimana p merupakan

panjang kelas dan rentang adalah nilai tertinggi dikurangi nilai terendah (Sujana, 1992), Bentuk pertanyaan merupakan pertanyaan tertutup terstruktur dengan menggunakan skala Likert dan pilihan jawaban dengan rentang skala 1 – 4, yaitu 1 = tidak pernah, 2 = kadang-kadang, 3 = sering, 4 = selalu, maka dukungan petugas dimasukkan kedalam katagori tinggi bila skor berada diantara nilai 46 – 72, sedangkan untuk katagori dukungan rendah bila skor berada diantara nilai 18 – 45 dengan panjang kelas 27.

6. Validitas Instrumen Penelitian

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, dan juga sebaliknya (Arikunto, 2006). Instrumen dikatakan valid jika instrumen itu mampu mengukur yang seharusnya diukur menurut situasi dan kondisi tertentu. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa instrumen dianggap valid jika instrumen itu dapat dijadikan alat untuk mengukur yang akan diukur (Danim, 2003).

(29)

penelitian ini kuesioner telah dikonsultasikan dengan seorang staf pengajar Keperawatan Komunitas Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

7. Reliabilitas Instrumen Penelitian

Reliabilitas adalah tingkat konsistensi hasil yang dicapai oleh sebuah alat ukur, meskipun digunakan berulang-ulang pada subjek yang sama atau berbeda (Danim, 2003). Menurut Arikunto (2006), reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Untuk mengetahui apakah nilai korelasi tiap-tiap pertanyaan itu significant, maka hasilnya dilihat berdasarkan tabel nilai product moment. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan reliabilitas internal yang diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil uji untuk mencari reliabilitas, untuk itu peneliti menggunakan uji reliability analysis model Cronbach’s Alpha didapatkan nilai 0,767. Dari hasil analysis model Cronbach’s Alpha tersebut dinyatakan bahwa kuesioner penelitian ini telah memenuhi nilai reliable karene berdasarkan tabel taraf significant yang reliabel diperlukan nilai 0,632.

8. Proses Pengumpulan Data

(30)

Puskesmas, pada hari Senin tanggal 3 Agustus 2009 peneliti memanfaatkan pertemuan rutin Puskesmas yang diikuti oleh seluruh staf Puskesmas, bidan desa serta petugas kesehatan yang bertugas pada Puskesmas Pembantu yang ada dalam wilayah kerja Puskesmas Karang Baru untuk melakukan sosialisasi dan penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian serta memberikan surat persetujuan menjadi responden dan kuesioner penelitian untuk diisi. Setelah pertemuan tersebut peneliti menunggu hasil pengisian kuesioner sambil menjelaskan hal-hal mana yang belum bisa dimengerti.

Bagi petugas yang tidak hadir atau berhalangan, peneliti mendatangi puskesmas secara berulang-ulang serta menjumpai langsung petugas kesehatan tersebut ke tempat tinggalnya serta memberikan dan menjelaskan maksud dan tujuan penelitain. Setelah semua kuesioner terisi dan di kembalikan kepada peneliti baik secara langsung maupun dengan cara dititip melalui rekan kerja, maka seluruh data tersebut dilakukan proses analisa data.

9. Analisa Data

Data yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner akan diolah dengan menggunakan komputer dengan langkah-langkah sebagai berikut :

9.1Editing atau memeriksa, yaitu mengecek kelengkapan data termasuk isi instrumen, yakni mengecek apakah setiap kuesioner telah diisi sesuai dengan petunjuk.

(31)

cara memberi tanda atau kode untuk mempermudah melakukan tabulasi dan analisa data.

9.3Tabulasi, yaitu jawaban yang telah diberi kode kategori jawaban kemudian dimasukkan ke dalam tabel.

(32)

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian tentang dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang melalui proses pengumpulan data yang dilakukan pada tanggal 3 sampai dengan 25 Agustus 2009 di Puskesmas Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang.

1.1 Karakteristik responden

(33)
[image:33.595.130.507.145.547.2]

Tabel 2. Distribusi frekuensi dan persentase karakteristik responden (N=51)

Karakteristik Responden Frekuensi Persentase

Umur Responden

23 – 35 Tahun 37 72

36 – 45 Tahun 11 22

> 46 Tahun 3 6

Mean = 32 Tahun (SD = 6,18 ) Jenis kelamin

Laki – laki 9 18

Perempuan 42 82

Pendidikan

SMU Sederajat/Kesehatan 4 8

D3 Keperawatan/D3 Kesehatan 42 82

Sarjana/Kesehatan 4 8

S2/S3/Kesehatan 1 2

Lama kerja

1 – 3 Tahun 7 14

3 – 6 Tahun 29 57

> 6 Tahun 15 29

(34)
[image:34.595.132.514.159.247.2]

Tabel 3. Distribusi frekuensi dan persentase kategori dukungan petugas dalam pelaksanaan program UKS (N=51)

1.3 Dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan program UKS

Dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah dikelompokkan kedalam tiga aspek yang terdiri dari dukungan pengembangan program, partisipasi program dan kegiatan waktu tertentu.

Hasil penelitian pada tabel 4 menunjukkan bahwa dukungan petugas kesehatan dalam bentuk pengembangan program mayoritas petugas kesehatan sering memberikan dukungan dalam bentuk penyuluhan kesehatan bagi siswa sekolah dasar sesuai dengan bidangnya sebanyak 27 orang (52%), memberikan pendidikan dikelas pada jam belajar tentang kebersihan perseorangan, gigi dan mulut serta kesehatan lingkungan sebanyak 21 orang (41%) dan sering melakukan pengawasan sanitasi dilingkungan sekolah sebanyak 25 orang (49%). Sedangkan dukungan yang selalu dilakukan dalam pengembangan program ini adalah melakukan pemeriksaan fisik secara berkala tiap tiga bulan sebanyak 18 orang (35%).

Untuk aspek partisipasi pelaksanaan program, mayoritas petugas kesehatan selalu melakukan tiga program yaitu melakukan pemantauan status

Kategori Dukungan Frekuensi Persentase

Tinggi 36 71

(35)

gizi anak sebanyak 21 orang (41%), memfasilitasi pelaksanaan skrening kecacingan pada anak sebanyak 24 orang (47%), melibatkan sekolah dalam pencegahan penyakit yang umum terjadi di masyarakat seperti DBD, ISPA, TBC dan lain-lain sebanyak 24 orang (45%) dan program yang sering dilakukan oleh petugas adalah memberikan pelatihan kepada guru UKS di Puskesmas tiap enam bulan sebanyak 23 orang (47%).

[image:35.595.134.507.529.745.2]

Sedangkan bentuk dukungan kegiatan pada waktu tertentu mayoritas petugas selalu mendukung kegiatan program. Adapun program yang selalu dilakukan petugas diantaranya simulasi cara menggosok gigi dan cuci tangan yang benar sebanyak 27 orang (52%), pelayanan pemeriksaan kesehatan fisik secara massal sebanyak 24 orang (47%), promosi kesehatan pada hari besar nasional sebanyak 28 orang (55%) serta menjadikan hari besar nasional sebagai hari berprestasi sebanyak 20 orang (39%).

Tabel 4. Distribusi frekuensi dan persentase dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan Program UKS (N=51)

Dukungan petugas kesehatan dalam kegiatan UKS

Tp (%)

Kk (%)

Sr (%)

Sl (%)

Pengembangan Program

Memberikan penyuluhan kesehatan siswa 2 (4) 11 (22) 27 (52) 11 (22)

Memberikan pendidikan kesehatan dikelas pada jam belajar tentang kebersihan perseorangan, gigi, mulut & kesling

9 (17) 8 (16) 21 (41) 13 (26)

Pemeriksaan kesehatan fisik secara berkala tiap 3 bulan

(36)

Tabel 4. (Lanjutan)

Dukungan petugas kesehatan dalam kegiatan UKS Tp (%) Kk (%) Sr (%) Sl (%)

Pemeriksaan gigi dan mulut secara berkala tiap 6 bulan

5 (10) 7 (13) 22 (44) 17 (33)

Pengawasan sanitasi di lingkungan sekolah

7 (13) 8 (16) 25 (49) 11 (22)

Pemeliharaan tempat pembuangan sampah dan kelancaran pembuangan limbah

7 (13) 7 (13) 19 (37) 18 (35)

Partisipasi pelaksanaan program

Menyelenggarakan perlombaan tentang kesehatan, termasuk karya tulis ilmiah terkait UKS

16 (31) 6 (12) 19 (37) 10 (20)

Memberikan pelatihan kepada guru UKS di Puskesmas tiap 6 bulan

14 (27) 3 (6) 24 (47) 10 (20)

Melakukan pemantauan status gizi anak 6 (12) 11 (22) 13 (26) 21 (41)

Memfasilitasi pelaksanaan skrening kecacingan pada anak

7 (13) 9 (18) 11 (22) 24 (47)

Melibatkan sekolah dalam pencegahan penyakit yang umum terjadi di masyarakat seperti DBD, ISPA, TBC dll.

7 (13) 10 (20) 11 (22) 23 (45)

Menjadikan gotong royong, jum'at bersih atau hari-hari tertentu sebagai kegiatan rutin

3 (6) 13 (26) 17 (33) 18 (35)

Kegiatan waktu tertentu

Perlombaan poster tentang promosi

kesehatan tingkat SD

21 (41) 7 (13) 12 (24) 11 (22)

Pelatihan dokter kecil 6 (12) 17 (33) 12 (24) 16 (31)

Simulasi cara menggosok gigi dan cuci tangan yang benar

[image:36.595.131.512.119.752.2]
(37)

Tabel 5. (Lanjutan)

Dukungan petugas kesehatan dalam kegiatan UKS

Tp (%)

Kk (%)

Sr (%)

Sl (%)

Pelayanan pemeriksaan kesehatan fisik massal

2 (4) 9 (18) 16 (31) 24 (47)

Promosi kesehatan pada hari besar nasional

4 (7) 13 (26) 6 (12) 28 (55)

Menjadikan hari besar nasional sebagai hari berprestasi

5 (10) 14 (27) 12 (24) 20 (39)

2. Pembahasan

2.1 Karakteristik responden

Data hasil penelitian tentang karakteristik responden diketahui bahwa petugas kesehatan yang bertugas di Puskesmas Kecamatan Karang Baru mayoritas berusia 23–35 tahun (72%). Data tersebut memberikan gambaran bahwa petugas kesehatan yang ada di puskesmas itu adalah petugas-petugas kesehatan yang masih berusia produktif yaitu tingkat kemampuan petugas kesehatan dalam melaksanakan program telah ditetapkan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Agus (2009), bahwa usia produktif itu dimulai dari usia 18-45 tahun.

[image:37.595.133.511.164.335.2]
(38)

serta tenaga analis sehingga dapat membentuk sebuah tim untuk melaksanakan suatu program, keadaan ini sesuai dengan pendapat Zein (2008), yang menyatakan bahwa dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah membutuhkan kerjasama tim. Kerjasama tim di tingkat Puskesmas sangat diperlukan untuk mendukung pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah, kerjasama ini terdiri dari beberapa petugas kesehatan yang terlibat didalamnya diantaranya dokter, perawat komunitas, perawat gigi, ahli gizi, petugas sanitasi, petugas posyandu dan tenaga kesehatan lainnya yang dikoordinir oleh Kepala Puskesmas. Sehubungan dengan kerjasama tim, Wahyuni (2005) juga mengatakan bahwa untuk memberikan hasil yang optimal pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah diperlukan kerja tim yang efisen dan efektif. Keadaan ini terlihat jelas dilapangan bahwa berkat dukungan dan kerjasama tim yang kompak sehingga pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah dapat berhasil dengan baik.

Faktor lain yang juga mengindikasikan tingginya dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah adalah pengalaman kerja, dimana mayoritas petugas kesehatan sudah memiliki pengalaman kerja yang relatif lama dimana 29 orang (57%) memiliki lama kerja 3–6 tahun dan 15 orang (29%) memiliki lama kerja lebih dari 6 tahun.

(39)

pendapat Antoni (2009), bahwa tinggi rendahnya produktifitas atau dukungan sering kali dikaitkan dengan usia, pendidikan dan pengalaman kerja.

2.2 Dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan Program UKS

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru termasuk dalam kategori tinggi yaitu 71% petugas kesehatan memberikan dukungan pelaksanaan program dalam bentuk melaksanakan tugas dan perannya masing-masing. Hal ini seiring dengan pendapat Effendi (1998), bahwa UKS merupakan usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah–sekolah dengan anak didik beserta komunitas lingkungan sekolah sebagai sasaran utama. Guru UKS dan peserta didik adalah merupakan anggota primernya, masyarakat sekolah atau orang tua siswa, serta perawat komunitas dalam hal ini petugas kesehatan dari puskesmas menjadi pendukung pelaksana keberhasilan program kesehatan sekolah. Sesuai dengan pernyataan diatas, peran dan dukungan perawat komunitas di Puskesmas Karang Baru sangat besar, hal ini dipengaruhi oleh lebih dari setengah atau 29 (57%) petugas kesehatan yang ada merupakan tenaga perawat yang bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.

(40)

misalnya dalam kegiatan memberikan penyuluhan kesehatan bagi siswa Sekolah Dasar ada sebanyak 4% petugas kesehatan yang tidak pernah melakukan kegiatan tersebut, petugas ini adalah petugas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan penunjang di Puskesmas seperti tenaga Farmasi dan tenaga Analis Kesehatan. Kegiaan lain yang juga tidak pernah dilakukan oleh petugas kesehatan seperti memberikan pelatihan kepada guru UKS di Puskesmas tiap enam bulan yaitu 27% petugas kesehatan, hal ini karena tidak semua petugas melakukan kegiatan ini seperti bidan desa, tenaga perawat dengan pendidikan SPK, tenaga farmasi dan analais kesehatan tidak pernah melakukan kegiatan ini.

Kegiatan pada waktu tertentu yang juga tidak pernah dilakukan oleh petugas kesehatan Puskesmas Kecamatan Karang Baru antara lain perlombaan poster tentang promosi kesehatan tingkat SD sebesar 41%, menjadikan hari besar nasional sebagai hari berprestasi sebesar 10% ini juga disebabkan karena ada petugas Puskesmas yang yang tidak terlibat langsung dalam pelaksanaan program UKS di Sekolah Dasar.

(41)

Berikut ini merupakan pembahasan bentuk dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru baik itu dukungan dalam bentuk pengembangan program, partisipasi pelaksanaan program maupun dukungan dalam bentuk pelaksanaan kegiatan pada waktu tertentu sebagai berikut :

2.2.1Dukungan petugas kesehatan dalam pengembangan Program UKS

Hasil penelitian menunjukkan mayoritas petugas kesehatan di Puskesmas Kecamatan Karang Baru sering melakukan kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam bentuk dukungan pengembangan program usaha kesehatan sekolah di sekolah umumnya memberikan penyuluhan kesehatan bagi siswa, memberikan pendidikan kesehatan dikelas pada jam belajar tentang kebersihan perseorangan, gigi dan mulut dan pengawasan sanitasi dilingkungan sekolah. Hasil ini menunjukkan bahwa kerja sama perawat komunitas dengan tenaga kesehatan lainnya berjalan dengan baik seperti dalam memberikan penyuluhan kesehatan dengan dokter dan perawat gigi, pengawasan sanitasi dilingkungan sekolah bekerjasama dengan petugas sanitasi dan ahli gizi.

(42)

penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut serta perawatannya secara rutin untuk anak sekolah.

Kegiatan yang selalu dilakukan oleh petugas kesehatan Puskesmas adalah pemeriksaan kesehatan fisik secara berkala tiap tiga bulan sebanyak 18 orang (35%). Hal ini memberi arti bahwa pelaksanaan program tersebut telah dilaksanakan oleh perawat bekerja sama dengan petugas lain yang didalamnya termasuk dokter umum, tenaga bidan dan petugas laboratorium. Kegiatan ini sesuai dengan apa yang diharapkan Depkes (2001), dimana pemerintah daerah diberikan wewenang untuk menjalankan dan mengembangkan program usaha kesehatan sekolah yang disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah setempat. Sesuai dengan kebijakan Depkes tersebut, maka Puskesmas selalu melakukan pengembangan program sesuai dengan kemampuan yang ada.

2.2.2Dukungan petugas kesehatan berpartisipasi dalam pelaksanaan Program UKS

(43)

ungkapkan oleh Murid (2009), bahwa tenaga dokter/dokter umum disamping bertanggung jawab dalam pelaksanaan program juga ikut terlibat dalam pelaksanaan program seperti penyuluhan dan melakukan pemeriksaan kesehatan.

Petugas kesehatan termasuk perawat komunitas di Puskesmas Kecamatan Karang Baru dari hasil penelitian didapatkan bahwa mereka telah melaksanakan perannya masing-masing seperti melaksanakan pemeriksaan kesehatan, memberikan pelayanan dasar untuk luka dan keluhan minor dengan memberikan pengobatan sederhana, memantau status imunisasi siswa dan keluarganya dan juga aktif dalam mengidentifikasi anak-anak yang mempunyai masalah kesehatan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sumijatun (2005), bahwa perawat harus proaktif berpartisipasi dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah di sekolah.

Disamping itu perawat juga berperan sebagai konsultan terutama untuk para guru, perawat Puskesmas dapat memberikan informasi tentang pentingnya memberikan pengajaran kesehatan di kelas, pengembangan kurikulum yang terkait dengan kesehatan, serta cara-cara penanganan kesehatan yang bersifat khusus, kecacatan dan penyakit-penyakit yang ada seperti hemofilia dan AIDS.

2.2.3Dukungan petugas kesehatan dalam kegiatan pelaksanaan Program UKS pada waktu tertentu di Kecamatan Karang Baru

(44)

adalah kegiatan yang dilakukan pada waktu tertentu dimana mayoritas petugas kesehatan selalu melakukan simulasi cara menggosok gigi dan cuci tangan yang benar, melakukan pelayanan pemeriksaan fisik secara massal dan melakukan promosi kesehatan pada hari besar nasional.

(45)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa petugas kesehatan Puskesmas Kecamatan Karang Baru mayoritas berumur 23-35 tahun (72%), jenis kalamin perempuan 42 orang (82%) dengan tingkat pendidikan mayoritas D3Keperawatan/D3Kesehatan berjumlah 42 orang (82%) serta pengalaman kerja mayoritas berada diantara 3-6 tahun.

Dukungan petugas kesehatan Puskesmas dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru berada pada kategori tinggi (71%). Petugas kesehatan memberikan dukungan dalam bentuk pengembangan program baik yang dilakukan secara rutin maupun program tambahan disetiap sekolah, berpartisipasi dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah, serta kegiatan-kegiatan terkait pada waktu hari tertentu dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah yang meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah yang sehat yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru.

(46)

2.1Diharapkan pada petugas kesehatan Puskesmas Kecamatan Karang Baru untuk mempertahankan serta meningkatkan dukungannya dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah di Sekolah Dasar sehingga untuk masa yang akan datang hasilnya lebih baik

2.2Diharapkan pada petugas kesehatan Puskesmas Kecamatan Karang Baru khususnya perawat komunitas untuk lebih mengembangkan diri baik ilmu pengetahuan maupun keahlian lapangan.

2.3Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bagi petugas kesehatan khususnya yang berhubungan dengan perawatan komunitas.

(47)

DAFTAR PUSTAKA

Adam & Motarjemi (2004). Pendidikan Kesehatan Gigi, Jakarta: EGC.

Agus (2009). Usia Produktif. Diambil tanggl 12 September 2009 dari

Amir, F. (2003). Konsep Puskesmas Baru di Era Otonomi Daerah. Diambil tanggal 16 September 2008 dari

Antoni (2009). Produktivitas tenaga kerja dari perspektif sosial. Diambil tanggal 14 Oktober 2009 dari

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta.

Ariskiyana (2008). Reposisi Puskesmas Guna Mendukung Tercapainya Tujuan Pembangunan Kesehatan. Diambil tanggal 03 Februari 2009 dari Ariskiyana@gmail.com

Brockopp, D.Y. (1999). Dasar-dasar Riset Keperawatan,Jakarta: EGC.

Budiarto, E. (2002). Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat, Jakarta: EGC.

Danim, S. (2003). Riset Keperawata; Sejarah dan Metodolog,Jakarta: EGC. Depkes, RI. (2004). Kebijakan Dasar Puskesmas (Kep.Menkes No. 128 Tahun

2004). Diambil tanggal 23 Maret 2009 dari

______ (2003). Keputusan Bersama Empat Menteri tentang UKS. Diambil tanggal 29 April 2009 dari

______ (2004). Kualitas Sumber Daya Manusia Ditentukan Pendidikan dan Kesehatan. Diambil tanggal 14 Februari 2009 dari

______ (2003). Kebijakan Dasar Puskesmas, Jakarta: Depkes RI.

Dinkes Aceh Tamiang (2009). Laporan Tahunan Dinas Kesehatan, Karang Baru; bagian Umum

Dragusen (2005). Gambaran Kerja Puskesmas. Diambil tanggal 18 September 2008 dari

Dwiloka, B. & Riana, R. (2005). Teknis Menulis Karya Ilmiah; Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, dan Laporan, Jakarta: Rineka Cipta.

Effendy, N. (1998). Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Jakarta: EGC.

Herijulianti, E. (2002). Pendidikan Kesehatan Gigi, Jakarta: EGC. Heru, S. (1993). Kader Kesehatan Masyarakat, Jakarta: EGC.

(48)

Masturi, S. (2008). Pemberdayaan Perawat dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat. Diambil tanggal 20 Januari 2009 dari McKenzie (2007). Community Health Nursing.Diambil tanggal 1 Maret 2009 dari

Muhammad, S. M. (2005). Reformasi Keperawatan Indonesia. Diambil tanggal 18 Maret 2009 dar

Muninjaya, G. (2004). Manajemen Kesehatan, Jakarta: EGC.

Murid (2009). Menuju Sekolah Sehat dengan Pelatihan Dokter Kecil. Diambiil tanggal 29 April 2009 dari

Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. Nugrahani, D. (2008). Usaha Kesehatan Gigi Sekolah. Diambil tanggal 29 April

2009 dari

Nursalam (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan; Pedoman Skripsi, Tesis, dan Lingkungan Penelitian Keperawatan, Jakarta:Salemba Medika.

Puskesmas Karang Baru (2009). Laporan Tahunan Puskesmas, Karang Baru; Bagian Tata Usaha.

Serambi Indonesia (2006). 2010 Sanitasi SD di Aceh Tuntas. Diambil tanggal 25 Maret 2009 dari

Suliha, U. (2002). Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan, Jakarta: EGC.

Sumijatun (2006). Konsep Dasar Keperawtan Komunitas, Jakarta: EGC.

Sujudi, A. (2004). Pendidikan dan Kesehatan Menentukan Kualitas Sumber Daya Manusia. Diambil tanggal 18 April 2009 dari

Supari, S. F. (2008). Optimalkan Peran Sekolah untuk Menjaga Kesehatan Masyarakat. Diambil tanggal 19 Februari 2009 dari

Tjitarsa, I. B. (1992). Pendidikan Kesehatan Pedoman Pelayanan Kesehatan Dasar, Bandung; ITB dan Universitas Udayana.

Trihono (2005). Manajemen Puskesmas Berbasis Paradigma Sehat, Jakarta; Agung Seto.

Wahyuni, A. S. (2007). Statistika Kedokteran, Jakarta; Bamboedoea Communication.

Wahyuni, T. (2005). Menggalakkan Kembali Usaha Kesehatan Sekolah.Diambil tanggal 01 Maret 2009 dari

Zein, U. (2008). Usaha Kesehatan Sekolah. Diambil tanggal 28 Maret 2009 dari

(49)

Zulyadi (2008). UKS Tingkatkan Kesadaran Kesehatan Sejak Dini. Diambil

tanggal 22 Maret 2009 dari

Zuraidi (2009). Sekolah di Medan Didorong Agar Miliki UKS. Diambil tanggal 29 April 2009 dari

(50)

Lampiran I.

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Judul Penelitian : Dukungan Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan Program UKS pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh

Nama Mahasiswa : Hendra Liyusman

Nama tersebut diatas adalah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan yang melakukan penelitian dengan tujuan mengetahui dukungan yang diberikan petugas kesehatan Puskesmas dalam pelaksanaan program UKS pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu tugas akhir di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.

Setelah mendapatkan penjelasan tentang penelitian sesuai dengan judul diatas, maka saya bersedia menjadi responden untuk memberikan jawaban sesuai dengan tugas dan tanggung jawab saya. Partisipasi saya dalam penelitian ini bersifat sukarela tanpa pengaruh dari pihak manapun juga.

Peneliti menjamin kerahasiaan identitas dan informasi yang saya berikan, informasi ini hanya digunakan untuk kepentingan penelitian serta pengembangan ilmu keperawatan.

Demikian keterangan persetujuan ini saya buat, semoga dapat digunakan seperlunya.

Karang Baru, Agustus 2009 Responden,

(51)

Lampiran II.

Kode : Tanggal :

KUESIONER PENELITIAN

Dukungan Petugas Kesehatan Puskesmas dalam Pelaksanaan Program UKS pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru

Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh

I. Data Demografi

Beri tanda check list ( √ ) pertanyaan dibawah ini pada kotak yang tersedia.

1. Nomor Responden :

2. Umur : Tahun 3. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan

4. Pendidikan : 1. SMU Sederajat/Kesehatan 2. D3 Keperawatan/D3 Kesehatan

3. Sarjana/Kesehatan 4. S2/S3/Kesehatan

(52)

II. Pertanyaan untuk dukungan petugas kesehatan.

Beri tanda check list ( √ ) pertanyaan dibawah ini pada kotak yang tersedia. Keterangan

Tp : Tidak pernah Sr : Sering :

Kk : Kadang – kadang Sl : Selalu

No. Kegiatan Tp Kk Sr Sl

1. Memberikan penyuluhan kesehatan bagi siswa sekolah dasar sesuai dengan bidang anda

2. Memberikan pendidikan kesehatan di kelas pada jam belajar tentang kebersihan perseorangan, gigi dan mulut, kesehatan lingkungan dan lain–lain

3. Pemeriksaan kesehatan fisik murid dan guru sekolah secara berkala tiap tiga bulan

4. Pemeriksaan gigi dan mulut secara berkala tiap enam bulan

5 Pengawasan sanitasi di lingkungan sekolah

6. Pemeliharaan tempat pembuangan sampah dan kelancaran pembuangan limbah

7. Menyelenggarakan perlombaan tentang kesehatan, termasuk karya tulis ilmiah terkait program UKS di sekolah

8. Memberikan pelatihan kepada guru UKS di Puskesmas setiap enam bulan

9. Melakukan pemantauan gizi anak usia sekolah dasar 10 Memfasilitasi pelaksanaan skrening penyakit

kecacingan bagi anak sekolah dasar

11. Melibatkan sekolah dalam upaya pencegahan penyakit yang umum terjadi di masyarakat seperti DBD, ISPA, TBC dll.

12. Menjadikan gotong royong, jum'at bersih atau hari-hari tertentu sebagai kegiatan rutin

13. Melakukan perlombaan membuat poster tentang promosi kesehatan untuk tingkat sekolah dasar

14. Melaksanakan pelatihan dokter kecil

15. Melakukan simulasi cara mengosok gigi dan cuci tangan yang benar

16. Melakukan pelayanan pemeriksaan secara massal 17. Perlombaan promosi kesehatan pada hari besar

nasional

(53)

Lampiran III.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Hendra Liyusman

Tempat Tanggal Lahir : Blangkuala, 20 Mei 1975 Jenis Kelamin : Laki – laki

Agama : Islam

Alamat : Komplek RSUD Dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan

Riwayat Pendidikan :

1. 1982 – 1988 SD Negeri Kutabuloh 2. 1988 – 1991 SMP Negeri Meukek 3. 1991 – 1994 SMA Negeri Meukek 4. 1994 – 1996 SPPH Depkes Banda Aceh 5. 2003 – 2006 AKPER Pemda Aceh Selatan

(54)

HASIL OLAH DATA DENGAN SPSS 15.0 FOR WINDOWS

Statistics

Umur

N Valid 51

Missing 0

Mean 32.02

Std. Deviation 6.182

Minimum 23

Maximum 47

Frequency Table

Umur

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 23 1 2.0 2.0 2.0

24 3 5.9 5.9 7.8

25 1 2.0 2.0 9.8

26 3 5.9 5.9 15.7

27 4 7.8 7.8 23.5

28 2 3.9 3.9 27.5

29 8 15.7 15.7 43.1

30 5 9.8 9.8 52.9

31 4 7.8 7.8 60.8

32 3 5.9 5.9 66.7

34 1 2.0 2.0 68.6

35 3 5.9 5.9 74.5

36 1 2.0 2.0 76.5

37 3 5.9 5.9 82.4

38 3 5.9 5.9 88.2

40 1 2.0 2.0 90.2

44 1 2.0 2.0 92.2

45 1 2.0 2.0 94.1

46 1 2.0 2.0 96.1

47 2 3.9 3.9 100.0

(55)

Jenis kelamin

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid laki-laki 9 17.6 17.6 17.6

perempuan 42 82.4 82.4 100.0

Total 51 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid SMU

Sederajat/Kesehatan 4 7.8 7.8 7.8

D3/Kesehatan 42 82.4 82.4 90.2

Sarjana/Kesehatan 4 7.8 7.8 98.0

S2/S3/Kesehatan 1 2.0 2.0 100.0

Total 51 100.0 100.0

Lama Kerja

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1-3 tahun 7 13.7 13.7 13.7

3-6 tahun 29 56.9 56.9 70.6

> 6 tahun 15 29.4 29.4 100.0

Total 51 100.0 100.0

P1

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 2 3.9 3.9 3.9

kadang-kadang 11 21.6 21.6 25.5

Sering 27 52.9 52.9 78.4

Selalu 11 21.6 21.6 100.0

Total 51 100.0 100.0

P2

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 9 17.6 17.6 17.6

kadang-kadang 8 15.7 15.7 33.3

Sering 21 41.2 41.2 74.5

Selalu 13 25.5 25.5 100.0

(56)

P3

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 12 23.5 23.5 23.5

kadang-kadang 10 19.6 19.6 43.1

Sering 11 21.6 21.6 64.7

Selalu 18 35.3 35.3 100.0

Total 51 100.0 100.0

P4

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 5 9.8 9.8 9.8

kadang-kadang 7 13.7 13.7 23.5

Sering 22 43.1 43.1 66.7

Selalu 17 33.3 33.3 100.0

Total 51 100.0 100.0

P5

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 7 13.7 13.7 13.7

kadang-kadang 8 15.7 15.7 29.4

Sering 25 49.0 49.0 78.4

Selalu 11 21.6 21.6 100.0

Total 51 100.0 100.0

P6

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 7 13.7 13.7 13.7

kadang-kadang 7 13.7 13.7 27.5

Sering 19 37.3 37.3 64.7

Selalu 18 35.3 35.3 100.0

Total 51 100.0 100.0

P7

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 16 31.4 31.4 31.4

kadang-kadang 6 11.8 11.8 43.1

Sering 19 37.3 37.3 80.4

Selalu 10 19.6 19.6 100.0

(57)

P8

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 14 27.5 27.5 27.5

kadang-kadang 3 5.9 5.9 33.3

sering 24 47.1 47.1 80.4

selalu 10 19.6 19.6 100.0

Total 51 100.0 100.0

P9

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 6 11.8 11.8 11.8

kadang-kadang 11 21.6 21.6 33.3

sering 13 25.5 25.5 58.8

selalu 21 41.2 41.2 100.0

Total 51 100.0 100.0

P10

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 7 13.7 13.7 13.7

kadang-kadang 9 17.6 17.6 31.4

sering 11 21.6 21.6 52.9

selalu 24 47.1 47.1 100.0

Total 51 100.0 100.0

P11

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 7 13.7 13.7 13.7

kadang-kadang 10 19.6 19.6 33.3

sering 11 21.6 21.6 54.9

selalu 23 45.1 45.1 100.0

Total 51 100.0 100.0

P12

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 3 5.9 5.9 5.9

kadang-kadang 13 25.5 25.5 31.4

sering 17 33.3 33.3 64.7

selalu 18 35.3 35.3 100.0

(58)

P13

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 21 41.2 41.2 41.2

kadang-kadang 7 13.7 13.7 54.9

sering 12 23.5 23.5 78.4

selalu 11 21.6 21.6 100.0

Total 51 100.0 100.0

P14

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 6 11.8 11.8 11.8

kadang-kadang 17 33.3 33.3 45.1

sering 12 23.5 23.5 68.6

selalu 16 31.4 31.4 100.0

Total 51 100.0 100.0

P15

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 5 9.8 9.8 9.8

kadang-kadang 8 15.7 15.7 25.5

sering 11 21.6 21.6 47.1

selalu 27 52.9 52.9 100.0

Total 51 100.0 100.0

P16

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 2 3.9 3.9 3.9

kadang-kadang 9 17.6 17.6 21.6

sering 16 31.4 31.4 52.9

selalu 24 47.1 47.1 100.0

Total 51 100.0 100.0

P17

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 4 7.8 7.8 7.8

kadang-kadang 13 25.5 25.5 33.3

sering 6 11.8 11.8 45.1

selalu 28 54.9 54.9 100.0

(59)

P18

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 5 9.8 9.8 9.8

kadang-kadang 14 27.5 27.5 37.3

sering 12 23.5 23.5 60.8

selalu 20 39.2 39.2 100.0

(60)

UJI RELIABILITAS

Scale : ALL VARIABLES Case Processing Summary

N %

Cases Valid 51 100.0

Excluded(a) 0 .0

Total 51 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

Gambar

Tabel 1. Data petugas kesehatan Puskesmas Kecamatan Karang Baru dalam pelaksanaan program UKS (N=51)
Tabel 2.  Distribusi frekuensi dan persentase karakteristik responden (N=51)
Tabel 3. Distribusi frekuensi dan persentase kategori dukungan petugas dalam pelaksanaan program UKS (N=51)
Tabel 4. Distribusi frekuensi dan persentase dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan Program UKS  (N=51)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tidak ada Interaksi antara strategi dengan kemampuan awal kategori tinggi, kategori sedang dan kategori rendah siswa terhadap hasil belajar siswa Dilihat dari mean, siswa

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PEKERJA PENGASAH BATU AKIK TERHADAP

Karakteristik sampel dalam penelitian ini adalah karakteristik tempat perkembangbiakan larva nyamuk yang meliputi keberadaan TPA, jenis TPA, pH air, tumbuhan air, hewan

Sedangkan untuk pedagang kelontongan lantai 2 lantai sebesar 0,08 kg/ m 2 / hari, pedagang daging 0,20 kg/ m 2 / hari dan pedagang kue sebesar 0,10 kg/ m 2 / hari mempunnyai data

“Kami selaku pimpinan, telah bermusyawarah dan selalu merapatkan strategi apa saja yang akan diadakan dalam program keagamaan, agar setiap tahunnya pembiasaan yang

Dari penafsiran berbagai pendapat yang dikemukakan, dapat ditarik dua kesimpulan: (1) adanya “laba” kenangan menjadi sebuah nilai tambah yang penting bagi para murid

secara kontekstual terkait fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks ulasan (review), lisan dan tulis, terkait penilaian film/buku/cerita Tindakan

Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi siklus I yaitu melakukan pengamatan kepada peserta