• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis nilai-nilai berita trending news "Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia" edisi 30 November - 4 Desember 2010 Harian Umum Republika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis nilai-nilai berita trending news "Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia" edisi 30 November - 4 Desember 2010 Harian Umum Republika"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

‘Dokumen

WikiLeaks

Menguliti Dunia’

Edisi 30 November - 4 Desember 2010

Harian Umum Republika

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi (S.Kom.I)

Disusun Oleh:

Eni Suheni

NIM: 107051000006

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

ANALISIS NILAI-NILAI BERITA TRANDING NEWS

“Dokumen

WikiLeaks

Menguliti Dunia ”

Edisi 30 November - 4 Desember 2010

Harian Umum

Republika

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi (S.Kom.I)

oleh:

Di bawah Bimbingan

Prof. Andi M, Faisal Bakti, MA. Ph. D

NIP. 1962123101988031032

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

SYARIF HIDAYATULLAH

(3)

Skripsi judul Analisis Nilai-Nilai Berita Trending News ‘Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia’ Edisi 30 November 2010 - 4 Desember 2010 Harian Umum Republika sudah diujikan dalam sidang munaqasyah di Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 21 Juni 2011. skripsi ini sudah di terima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta, 21 Juni 2011

Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang

Drs. H. Mahmud Djalal, MA NIP. 19520422 198103 1 002

Sekertaris Sidang

Umi Musyarofah, MA NIP. 19710816 199703 1004

Anggota Penguji I

DR. H. Arief Subhan, MA NIP. 19710816 198103 1 002

Penguji II

Rully Nasrulloh, M.Si NIP. 19750318 200801 1 008

Pembimbing

(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 26 Mei 2011

(5)

i

Analisis Nilai-Nilai Berita Trending News “Dokumen Wikileaks Menguliti

Dunia ” Edisi 30 November- 4 Desember 2010 Harian Umum Republika.

Nilai berita adalah perisitiwa atau informasi yang didapat dari lapangan disampaikan oleh wartawan melalui media. Baik itu media cetak (koran, majalah), media elektronik (Radio, TV) ataupun melalui media online (Internet) dan peristiwa tersebut sudah memiliki kelayakan berita. Sebelum mengetahui nilai berita sekiranya harus mengetahui jenis berita apa yang ia tulis maka akan di ketahui nilai-nilai berita apa saja yang terdapat dalam berita tersebut.

Alesan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai-nilai dalam trending news (Harian Umum Republika) atas berita „Dokumen WikiLeaks Menguliti

Dunia‟ edisi 30 November- 4 Desember 2010.

Adapun indentifikasian dan rumusan masalah ini lebih terfokus pada nilai-nilai berita trending news mengenai „Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia‟ Bagian 1-5 (habis) pada edisi 30 November-4 Desember 2010, apa dan bagaimana cara menilai suatu peristiwa yang layak disebut sebagai berita menurut jurnalis Harian Umum Republika, Wulan Tunjung Palupi dalam memutuskan dan

menyeleksi nilai berita „Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia‟ edisi 30 November- 4 Desember 2010 ? Kategori nilai-nilai berita apa yang dipaparkan

dalam isi judul „Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia‟ Edisi 30 November- 4 Desember 2010?

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, dengan menggunakan metode content analisis, dimana data-data yang telah diperoleh dikaji terebih dahulu dan kemudian dianalisis. Hanyalah memaparkan jenis berita apa yang digunakan kemudian akan mengetahui nilai berita apa yang dipakai.

Dalam pendekatan kualitatif, peneliti melakukan pencarian melalui dokumentasi berupa data-data bersifat teoritis berupa buku-buku, data-data dokumen yang berupa catatan formal, Koran Harian Umum Republika yang terkait dengan pembahasan skripsi ini, Internet, dan sebagainya yang bersangkutan dengan judul. Observasi juga dilakukan ke kantor Harian Umum Republika untuk memenuhi referensi mengenai data yang mendukung dalam penyelesaian skripsi ini. Ditambah dengan memwawanacarai langsung dengan penulis berita tersebut yang peneliti angkat dari wartawan Harian Umum Republika yaitu Wulan Tunjung Palupi di Jl. Warung Buncit No. 37 Jakarta Selatan Kantor Harian Umum Repubilika.

(6)

ii

KATA PENGANTAR





Alhamdulilahirabil’alamin itulah ungkapan rasa syukur dan kegemiraan saya dari lubuk hati yang teramat dalam. Atas segala limpahan rakhmat dan karunia Allah SWT. yang tak terhitung nilai kasihNya, berkat cintaNyalah penulis diberikan kemudahan walaupun tak semudah apa yang penulis jalankan itulah konsekuensi hidup. Tak selamanya lurus pasti ada krikil-krikil yang terbentang. Skripsi inilah, bukti hasil empat tahun penulis menimba ilmu. Banyak kisah dan makna dibalik penggarapan skripsi ini.

Segala puji serta syukur penulis panjatkan kepada Mu ya Rabbul jalalah akhirnya engkau kabulkan do‟a saya selama ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan junjungan umat, kepada baginda nabi besar

Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat yang mulia, para tabi‟in, para ulama dan para mujahid dan mujahidah yang tersebar dipenjuru alam.

Senang sekali, akhirnya Allah SWT telah mengizinkan saya untuk dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul Analisis Nilai-Nilai Berita Trending

News ‘Dokumen Wikileaks Menguliti dunia’ Edisi 30 November-4 Desember

2010 Harian Umum Republika. Selesainya skripsi ini tidak akan selesai tanpa jasa dari berbagai pihak, maka penulis ingin menghaturkan banyak terimaksih sedalam-dalamnya kepada:

1. Kedua orang tuaku, ayahanda Ade Samani (Alm.), skripsi ini tanda bukti

(7)

iii masalah.

2. Kakakk-kakakku tercinta Rudi Mulyadi (Aa), Siti Solihat (Teteh), Dedi Budiman (Aa N‟det), Abdul Fikri (Aa Iki), yang sudah menyisihkan rejekinya untuk membiayai kuliah Ny. Terimakasih untuk pengorbanan mereka, untuk adik bungsu kalian, kebaikan kalian tak akan neng lupakan sampai akhir hayat.

3. Prof. Andi M. Faisal Bakti, MA, Ph.D, sebagai pembimbing skripsi yang sudah banyak meluangkan waktu, fikiran, saran, kritik, dan motivasi dalam membimbing penyelesaian skripsi ini.

4. Dr. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, serta Drs, Wahidin Saputra, MA, Drs. H. Mahmud Jalal, MA, dan Drs. Study Rizal L.k, MA, selaku para pembantu dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Drs. Jumroni, M.Si selaku Ketua jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dan juga dosen metodologi penelitian yang telah banyak memberikan ilmunya kepada penulis.

(8)

iv

7. Kepada pihak surat kabar Republika, khususnya kepada mbak Wulan Tanjung Palupi, selaku wartawan harian umum Republika yang sudah memberikan waktunya untuk diwawancarai, tanpa hal itu semua skripsi penulis tak akan bisa berjalan.

8. Untuk sahabat-sahabat BEC Girl ( Boarding English Cource), Galuh Kartika Prabandari ( tiktok ) yang sudah mau meminjamkan charger laptop selama laptop penulis rusak, tanpa chargermu skripsi ini tak akan selelsai, Disfa Lidian Handayani ( woh Disfa), yang sudah memberikan korannya untuk dijadikan bahan penelitian skripsi dan berkenan untuk menjadi readernya, terimakasih atas waktu dan tenagamu sahabat, Lyaly Rahma ( Iot) yang sudah banyak membantu ketika „ny‟ mengalami krisis keuangan dan sudah banyak membantu pula tatkala aku sedang sakit, jasamu tak kan

pernah „ny‟ lupakan. Sampai kapanpun, Ade Rina Suralani ( Lani),

terimakasih sudah banyak membantu persiapan sidang, sudah rela mondar-mandir untuk mencetak photo untuk persyaratan wisuda walaupun kita

sering “cekcok” „ny‟ selalu sayang semua sahabat-sahabat „ny‟, Rohimah, Anahe, Imah, Day, Juni, ka Sely, ka Inab, ka Ola, ka Maria, ka Wiwit, Miss Mila, kalian semua sahabat-sahabat terbaik eni, semoga persahabatan kita tetap abadi selama-lamanya.

(9)

v

10.Teman-teman KKN “Bintang” ( Sisil, Ari, Hafas, Aldi, Krisna, Halim, Dirgan, Rangga, Tohir, Hasan, Dicky) terimakasih untuk satu bulan yang

tak akan „Ny‟ dapatkan dimananpun.

11.Teruntuk teman kos Ruko Hijau Gg. Jamblang, Ka San-san, Hayin, Nur dll. Canda tawa kalian akan selalu kuingat.

Dan orang-orang yang terkasih lainnya yang tak bisa disebutkan satu persatu. tanpa dukungan kalian tentulah skripsi ini belum sempurna karena kesempurnaan hanyalah milik yang maha sempurna. Oleh karenanya atas segala kekurangan skripsi ini penulis mohon tegur sapa, koreksi dan kritik yang komunikatif sehingga skripsi ini dapat menjadi lebih baik. Serta tentu harapan penulis dapat bermanfaat meski dalam bentuk yang sederhana.

Jakarta, 26 Mei 2011

(10)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I: PENDAHULUAN ... 1

A. Permasalahan ... 1

1. Latar Belakang Masalah ... 1

2. Identifikasi Masalah ... 5

3. Batasan Masalah... 5

4. Perumusan Masalah ... 6

B. Penelitian ... 6

1. Pernyataan penelitian ... 6

2. Tujuan Penelitian ... 7

3. Manfaat penelitian ... 7

5. Bingkai Penelitian………...8

4. Metodologi Penelitian ... 9

C. Pembahasan... 12

1. Tinjauan Pustaka Pembahasan... 12

2. Sistematika Pustaka Pembahasan...12

D. Bagan Metodologis... 15

(11)

vii

1. Berita... 16

a. Pengertian Berita... 16

c. Jenis-jenis berita... 19

d. Konsep berita... 26

2. Nilai... 30

a. Pengertian nilai... 30

b. Nilai Berita………... 32

B. Media Masa... 41

1. Pengertian Media Masa...43

2. Ciri-ciri Media Masa ... 43

3. Fungsi Media Masa... 44

C. Surat Kabar (Koran)... 45

1. Pengertian Surat Kabar... 45

2. Ciri-ciri Surat Kabar... 45

3. Fungsi Surat Kabar...48

D. Trending News...48

1. Pengertian Trending News... 48

2. Pengertian Berita Trending News... 49

BAB III: GAMBARAN UMUM REPUBLIKA DAN WIKILEAKS... 50

A. Republika... 50

1. Sejarah... 50

(12)

viii

3. Struktur Redaksional... 66

B. WikiLeaks... 61

1. Sejarah... 61

2. Visi dan Misi... 65

3. Struktur Redaksional... 66

BAB IV: TRENDING NEWS: „DOKUMEN WIKILEAKS MENGULITI DUNIA‟ dalam FRAMING...67

A. Berita Trending News „Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia‟... 67

1. Berita ‘trending news’... 67

2. Analisis Berita……….. 68

3.Penjeasan berita "featurized"... 70

4. Konsep Berita………... 73

5. Aplikasi nilai-nilai berita feature………. 73

BAB V: PENUTUP... 84

A. Kesimpulan...84

B. Saran... 85

(13)

1

A. Permasalahan

1. Latar Belakang Masalah

Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Boleh dikatakan, tiada hari dalam hidup kita yang terlewat tanpa komunikasi. Dalam berkomunikasi, terjadi penyaluran informasi dari satu pihak kepada pihak lain melalui sarana tertentu. Sarana ini tentu saja, beragam bentuknya; mulai dari yang paling sederhana seperti bahasa tubuh, sampai yang paling canggih seperti internet. Salah satu sarana komunikasi yang sudah akrab dengan kehidupan kita adalah media massa, baik media cetak maupun elektronik.1

Secara umum, media massa menyampaikan informasi yang ditujukan kepada masyarakat luas (coba bandingkan dengan telepon yang hanya ditujukan kepada orang tertentu). Karena ditujukan kepada masyarakat luas, informasi yang disampaikan haruslah informasi yang menyangkut kepentingan masyarakat luas atau yang menarik perhatian mereka. Agar informasi dapat sampai ke sasaran (khalayak/masyarakat) sesuai yang diharapkan, maka media massa harus mengolah informasi ini melalui proses kerja jurnalistik. Dan informasi yang diolah oleh media massa melalui

1

(14)

2

proses kerja jurnalistik ini merupakan apa yang selama ini kita kenal sebagai berita.2

Berita adalah sesutu yang nyata “news is real.” Wartawan adalah pencari fakta. Fakta yang dilengkapi dengan kebenaran itu sendiri. Rem Rieder, editor American Journalism Review, berkata: “fakta adalah fakta, fiksi adalah fiksi. Jika ingin mengarang (fiksi), tulisan novel. Berita juga adalah peristiwa yang segar, yang baru saja terjadi, plus dan minus. Dari peristiwa itu, berita merentang sedikit ke masa lampau dan masa datang.”3

Menurut AS Sumadiria Haris, secara sosiologis, berita adalah semua hal yang terjadi di dunia. Seperti dilukiskan dengan baik oleh para pakar jurnalistik, berita adalah apa yang ditulis surat kabar (koran, majalah, tabloid), apa yang disiarkan radio, apa yang ditayangkan televisi, dan apa yang dipublikasikan lewat dunia maya. Berita menampilkan fakta, tetapi tidak setiap fakta merupakan berita. Berita biasanya menyangkut orang-orang, tetapi tidak setiap orang bisa dijadikan berita. Berita merupakan sejumlah peristiwa yang terjadi di dunia.4

Menurut Ashadi Siregar, banyak peristiwa yang diberitakan oleh berbagai media massa baik media elektronik, cetak mapun Internet. Misalnya, kasus bom bunuh diri, teroris, bom buku, kebakaran, gagal panen,

2

Jonriah Ukur Ginting, “Mengenal Jurnalistik,” artikel diakses pada 1 April 2010 dari http://flpusaCanada.Org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:mengenaljurnalisk & catid=56:jurnalistik& Itemd =59. html.

3

Luwi Ishwara, Catatan-catatan Jurnalisme Dasar (Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2002), h. 52.

4

(15)

UN (Ujian Nasional), kecelakaan, macet, kubang mirip dengan kepiting, tunanetra menjadi guru, bom sudah masuk ke media massa, panen ulat bulu, pangeran William Arthur Philip Louis dan Catherina Elizabeth Middelton akan menikah, isu nuklir dan sebagainya. Semua peristiwa itu tidak akan menjadi layak berita kalau peristiwa tersebut tidak memiliki kriteria umum nilai berita.5

Sumadiria berpendapat bahwa kriteria umum nilai berita (news value) merupakan acuan yang dapat digunakan oleh para jurnalis, yakni reporter dan editor, untuk memutuskan fakta yang pantas dijadikan berita dan memilih mana yang lebih baik. Kriteria nilai berita merupakan berita pemahaman dari reporter, dapat dengan mudah mendeteksi mana peristiwa yang harus diliput dan harus dilupakan, dan mana peristiwa yang tak perlu diliput dan harus dilupakan. Kriteria umum nilai berita juga sangat penting bagi para editor dalam mempertimbangkan dan memutuskan mana berita terpenting dan terbaik untuk dimuat, disiarkan, atau ditayangkan melalui medianya kepada masyarakat.6

Setiap wartawan pastinya memiliki cara pandang yang berbeda dalam menulis suatu berita, baik dari segi jenis berita yang disajikan, pola berita yang ia gunakan sehingga dari itu semua akan membentuk suatu nilai berita, sebelum mengetahui nilai berita sebaiknya harus tahu dulu jenis berita apa yang ingin ditulis, dari situlah nilai berita akan terbentuk.

5

Ashadi Siregar, dkk., “Catatan Seorang Wartawan,” artikel diakses pada 1 April 2011 dari http://catatancalonwartawan.Wordpress. com/ category/perkuliahan/page/3/. html.

6

(16)

4

Ada lima topik yang penulis akan analisis, setelah penulis menganalisis topik tersebut, menurut penulis berita itu termasuk dalam kategori interpretative news karena berita tersebut berdasarkan fakta yang

dikembangkan oleh wartawan. Setelah penulis mewawancarainya langsung, ternyata berita yang ia tulis termasuk jenis featurized atau berita yang di feature-kan. Timbul pertanyaan, apakah berita yang di-feature-kan itu

mengandung nilai berita sehingga sudah layak disebut berita atau tidak. Berita yang sudah layak disebut berita akan memiliki semua kriteria umum nilai berita. Sedangkan feature sendiri tidak memiliki nilai berita seperti: aktualitas (timeliness), kedekataan (proximity), keterkenalan (prominence) dan dampak (consequence) dan apakah featurized sendiri sama dengan feature. Maka dari itu penulis bermaksud akan mengkaji nilai-nilai berita

dari „Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia‟ yang berjenis featurized tersebut.

Dari penelitian nilai-nilai berita tersebut kita akan mengetahui apakah berita yang penulis analisis sudah layak atau belum dikatakan sebagai berita. Dengan adanya permasalahan tersebut penulis akan mengadakan penelitian ilmiah tentang nilai-nilai berita „Dokumen wikileaks menguliti dunia‟ sehingga dapat diketahui apakah berita tersebut sudah layak atau belum disebut berita. Penulis akan memaparkan penelitian ini dalam skripsi yang berjudul: Analisis Nilai-Nilai Berita Trending News „Dokumen WikiLeaks

(17)

2. Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini, penulis mengidentifikasikasi masalah penelitian tentang nilai-nilai berita trending news mengenai „Dokumen WikiLeaks

Menguliti Dunia‟ pada edisi 30 November-4 Desember 2010, apa dan bagaimana cara menilai suatu peristiwa yang layak disebut sebagai berita menurut jurnalis Harian Umum Republika, Wulan Tunjung Palupi.

3. Batasan Masalah

Banyaknya media massa memberitakan masalah WikiLeaks sehingga penulis tertarik untuk memberikan perhatian khusus pada persoalan tersebut. Untuk mempermudah, penulis membatasi masalah WikiLeaks di Harian Umum Republika edisi surat kabar 30 November-4

Desember 2010.

Berita WikiLeaks yang dipublikasikan di Harian Umum Republika, penulis hanya meneliti trending newsnya saja karena beritanya dibatasi sampai bagian 1 dan bagian 5 (habis), kenapa dibatasi karena jenis beritanya feature (cerita atau karangan khas yang berpijak pada fakta dan data yang diperoleh melalui proses jurnalistik).7 dan menggunakan pola topikal,8 sehingga penulis lebih mudah untuk menganalisis.

7

Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h. 150.

8

(18)

6

4. Perumusan Masalah

Adapun permasalahan yang menjadi pusat perhatian penulis adalah: bagaimana analisis nilai-nilai berita trending news atas „Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia‟ edisi 30 November- 4 Desember 2010 Harian Umum Republika?

a. Bagaimana cara Wulan Tanjung Palupi selaku jurnalis Harian Umum Republika dalam memutuskan dan menyeleksi nilai berita dokumen WikiLeaks tersebut, yang sudah dianggap layak di masyarakat.

b. Kategori nilai-nilai berita apa yang dipaparkan dalam isi judul

„Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia‟ tersebut. Lebih jauh, penulis akan:

1) Mengetahui jenis berita apa yang disajikan 2) Mengetahui nilai berita apa saja yang digunakan

B. Penelitian

1. Pernyataan Penelitian

Dari penelitian berkas-berkas yang penulis analisis dalam Koran Republika, diketahui bahwa berita „Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia‟

edisi 30 November- 4 Desember 2010, yang ditulis oleh Wulan Tunjung Palupi, menurut penulis termasuk jenis berita featurized (berita yang di-feature-kan). Karena berita tersebut termasuk kategori featuized maka pola

(19)

digunakan, maka nilai-nilai berita yang menempel dalam topik tersebut mudah untuk diketahui. Topik berita tersebut adalah:

1) Arab Saudi Ingin Iran segera diserang.9

2) Mata-Mata Berselubung Misi Diplomatik AS.10 3) Cina Mulai Abaikan Si „Anak Manja.‟11

4) Cara Amerika Menjuluki Pemimpin Dunia.12 5) Nasib Assage di Tangan Scotland Yard.13

Kelima topik tersebut sudah layak untuk dikatakan berita dikarenakan jenis berita tersebut sudah mengandung nilai berita (news value). Peneliti akan paparkan lebih jauh mengenai jenis berita featurized

ini.

2. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui nilai-nilai dalam trending news (Harian Umum Republika) atas berita „Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia‟ edisi 30

November-4 Desember 2010.

3. Manfaat Penelitian a. Kegunaan Akademis

Skripsi ini diharapkan dapat berguna secara akademis yaitu dapat menambah wawasan keilmuan, khususnya tentang konstruksi media

9

Wulan Tunjung Palupi, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia,” Republika, bagian 1 edisi Selasa 30 November 2010/23 Dzulhijah 1431 H.

10

Wulan Tunjung Palupi, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia,” Republika, bagian 2 edisi Rabu 1 Desember 2010/23 Dzulhijah 1431 H.

11

Wulan Tunjung Palupi, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia,” Republika, bagian 3 edisi Kamis 2 Desember 2010/23 Dzulhijah 1431 H.

12

Wulan Tunjung Palupi, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia,” Republika, bagian 4 edisi Jumat 3 Desember 2010/23 Dzulhijah 1431 H.

13

(20)

8

cetak atas suatu berita dengan menggunakan analisis nilai-nilai trending news. Khususnya model featurized.

b. Kegunaan Praktis

Dari hasil penelitian ini, penulis berharap analisis nilai-nilai trending news dapat diterapkan untuk mulai menekuni teks berita surat

kabar. Model featurized ini, yang digambarkan oleh wartawan Wulan Tunjung Palupi, adalah contoh berita yang membahas konflik ketimbang peace (perdamaian).

4. Bingkai Penelitian

a. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan menggunakan metode analisis is (content analiysis), di mana data-data yang telah diperoleh dikaji terebih dahulu dan kemudian dianalisis. Hanyalah memaparkan jenis berita apa yang digunakan kemudian akan mengetahui nilai berita apa yang dipakai dan akan menarik suatu kesimpulan, layak atau tidaknya berita terrsebut dikatakan sebagai berita.

b. Tempat Penelitian

(21)

dilanjutkan ke Kantor Harian Umum Republika yang beralamat di Jl. Warung Buncit No. 37 Jakarta Selatan pada 6 April 2011.

5. Metodologi Penelitian

Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti untuk mengetahui nilai-nilai berita trending news (berita yang sedang booming) Harian Umum Republika adalah sebagai berikut:

a. Observasi Teks

Pengamatan langsung mengenai objek yang diteliti yaitu Koran Republika edisi 30 November-4 Desember 2010, tentang „Dokumen

Wikileaks Meguliti Dunia‟ (Bagian1-Bagian 5) di antaranya: 1) Arab Saudi Ingin Iran segera diserang.14 2) Mata-Mata Berselubung Misi Diplomatik AS.15 3) Cina Mulai Abaikan Si „Anak Manja.‟16

4) Cara Amerika Menjuluki Pemimpin Dunia.17 5) Nasib Assage di Tangan Scotland Yard.18

Kemudian penulis menganalisis isi beritanya, nilai-nilai apa saja yang terkandung di dalam isi berita tersebut, sebelumnya penulis mengetahui jenis beritanya terlebih dahulu sehingga memudahkan bagi penulis untuk mengetahui isi nilai yang terkandung di dalamnya. Sehingga akan menarik suatu kesimpulan layak atau tidaknya berita tersebut dikatakan sebagai berita.

14

Wulan, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia””

15

Wulan, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia.”

16

Wulan, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia.”

17

Wulan, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia.”

18

(22)

10

Observasi juga dilakukan ke kantor Harian Umum Republika untuk memenuhi referensi mengenai data yang mendukung dalam penyelesaian skripsi ini. Guna menambah referensi mengenai berita tersebut peneliti juga melakukan pencarian data via Internet yaitu www.google.com dan situs Wikileaks itu sendiri yaitu www.wikileaks.org karena peneliti mengangkat kasus Wikileaks peniliti lebih banyak mencari data-data melalui Internet karena kasus tersebut berawal dari dunia maya. Ditambah dengan mewawancarai langsung penulis berita tersebut yang peneliti peroleh dari wartawan yang bersangkutan.

b. Wawancara

Wawancara langsung dengan wartawan Harian Umum Republika yang bersangkutan. Tak hanya mewawancarai secara tatap muka, peniliti juga mewawancarai via e-mail, guna untuk jaga-jaga apabila ada data-data yang peniliti peroleh informasinya kurang lengkap. Peneliti mengawali wawancarainya via e-mail kemudian dilanjutkan dengan secara tatap muka di kantor Harian Umum Republika guna agar data yang diperoleh lebih akurat.

(23)

saja, apa nilai trending yang digunakan, strategi apa yang digunakan oleh Wulan Tunjung Palupi dalam menulis berita agar beritanya diminati pembaca, pesan apa yang ingin di sampaikan dari berita yang ia tulis.

c. Dokumentasi

Penulis menghimpun data-data yang terkumpul berupa; Koran Republika mengenai „Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia‟ edisi 30

November-4 Desember 2010, Internet, buku-buku, jurnal, kutipan menurut yang berhubungan dengan masalah penelitian sebagai bahan penunjang penelitian. Kemudian penulis menggunakan content analiysis, artinya dari data yang terkumpul penulis kaji dengan

memberikan analisis untuk kemudian diambil kesimpulan. Hanyalah memaparkan jenis berita apa yang digunakan kemudian akan mengetahui nilai berita apa yang dipakai.

d. Pengolahan Data dan Analisis Data

(24)

12

C. Pembahasan

1. Tinjauan Pustaka Pembahasan

Dari pengamatan peneliti di lingkungan UIN Jakarta, peneliti belum pernah menemukan penelitian tentang analisi nilai-nilai berita trending news „Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia‟ edisi 30 November-4 Desember 2010 Harian Umum Republika. Peneliti hanya menemukan suatu penelitian yang terkait dengan analisis nilai-nilai di antaranya:

“Analisis Nilai-Nilai Islam Budaya Pada Budaya Oraganisai Bank

Syariah Mandiri” oleh Andi Haston.

2. Sistematika Pustaka Pembahasan

Untuk mempermudah penulisan, skripsi ini terdiri atas beberapa bab secara teliti, maka penulis akan menyajikan karya ilmiah ini ke dalam beberapa pembahasan mengenai sistematika penulisan tersebut dengan bab-bab yang ada. Sistematika pada skripsi ini adalah sebagai berikut:

Bab I membahas tentang permasalahan yang terdiri atas: latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan perumusan masalah. Kemudian membahas penelitian diantaranya: pernyataan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, bingkai penelitian dan metodologi penelitian. Ditutup dengan pembahasan yaitu tinjauan pustaka pembahasan, dan sistematika pembahasan.

(25)

berita. Menjelaskan media masa. Mengenai pengertian media masa, ciri-ciri media masa dan fungsi media masa. Menjelaskan surat kabar mengenai pengertian surat kabar (Koran), ciri-ciri surat kabar dan fungsi surat kabar, trending news kemudian ditutup dengan bagan metodologis, dan bagan teoritis.

Selanjutnya, penulis menjelaskan tentang profil Republika dan WikiLeaks yang meliputi sejarah, visi dan misi, struktur redaksional, pada

Bab III.

Adapun pada analisis nilai-nilai berita trending news „Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia‟ bagian 1-5 edisi 30 November- 4 Desember 2010 Harian Umum Republika. Penulis tempatkan pada Bab IV.

(26)

14

BAGAN METODOLOGIS

Star

Metodologi Penelitian Metodologi Kualitatif Metodologi

Pengumpulan Data Observasi Texs

Wawancara

Studi Pustaka

Dokumentasi

Pengolahan Data dan Analisa Data Metode Analisis

Profil Republika

Content Analisis

Sejarah Republika, Visi, Misi, Struktur

Redaksional

Berita

(27)

BAGAN TEORITIS

TEORI NILAI

ANALISIS NILAI-NILAI BERITA TRENDING NEWS

Untuk mengetahui nilai-nilai dalam trending news (Harian Umum Republika) atas berita „Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia‟ edisi 30 November-4 Desember 2010.

Mengetahui jenis berita apa yang digunakan sehingga penulis mudah untuk mengetahui nilai apa yang digunakan sehingga mengasilkan pesan yang ingin disampaikan oleh khlayak?

Kerangka Teoritis

Featurized

Observasi Teks, Wawancara, Studi Pustaka, dan Dokumen.

Jenis Berita Feature dan Menggunakan Pola Topical

Bukan Interpretative News

Berita „Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia‟: Arab Saudi Ingin Iran segera diserang (bagian 1 edisi Selasa ), Mata-Mata Berselubung Misi Diplomatik AS (bagian 2 edisi Rabu), Cina Mulai Abaikan Si „Anak Manja.‟(bagian 2 edisi Kamis), Cara Amerika Menjuluki Pemimpin Dunia (bagian 3 edisi Jumat), Nasib Assage di Tangan Scotland Yard (bagian 4 edisi Sabtu), berita tersebut terbit 2010 dan itu semua termasuk jenis berita featuried.

A. Bagaimana cara Wulan Tunjung Palupi selaku jurnalis selaku Harian Umum Republika dalam memutuskan dan menyeleksi nilai berita tersebut, yang sudah dianggap layak di khalayak. B. Kategori nilai-nilai berita apa yang dipaparkan dalam isi judul tersebut. Lebih jauh penulis akan:

1)Mengetahui jenis berita apa yang disajikan 2)Mengetahui nilai berita apa saja yang digunakan 3)Mengetahui pola apa yang dipakai, dan

4)Mengetahui layak atau tidaknya berita tersebut sebagai berita

(28)

16

BAB II

MEDIA MASSA: NILAI BERITA dalam SURAT KABAR

A. Nilai Berita 1. Berita

a. Pengertian Berita

Istilah “berita” berasal dari bahasa Sansekerta, yakni vrit yang kemudian masuk dalam Bahasa Inggris menjadi write, yang memiliki

arti “ada” atau “terjadi.” Berita juga dalam Bahasa Inggris yakni “news”. Menurut AS Haris Sumadiria, nilai berita atau news adalah laporan tentang suatu peristiwa, opini, kecenderungan, situasi, kondisi, interprestasi yang penting, menarik dan masih baru. Harus secepatnya di sampaikan.1

Sebagian ada yang menyebutnya vritta artinya “kejadian” atau

“yang telah terjadi.” Vritta masuk dalam Bahasa Indonesia menjadi

“berita” atau “warta.”2

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti berita adalah laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.3

Menurut buku Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, ungkapan Edward Jay Freidlander dkk dalam bukunya Excellence in Reporting seperti yang dikutip oleh menyatakan:

1

Sumadiria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis dan Profesional, h. 64.

2

Totol Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000), h. 46.

3

(29)

News is what you should know that you don’t know. News is what has happened recently that is important to you in daily life. News is what fascinates you, what excites you enough to say to a friend, “hey, did you hear about. News is what local, national, and international shakers and movers are doing to affect your life. News is the unexpected event, that fortunately or unfortunately, happened.”4

Ada beberapa definisi tentang berita, di antaranya:

1) Paul De Massenner, news atau berita adalah sebuah informasi yang penting dan menarik serta minat khalayak pendegar.5

2) Charnley dan James M. Neal, berita adalah laporan tentang suatu peristiwa, opini kecenderungan, situasi, kondisi, interpretasi yang penting, menarik, masih baru dan harus secepatnya disampaikan kepada khalayak.

3) Doung Newsom dan James A. Wollert, berita adalah apa saja yang ingin dan perlu diketahui orang atau lebih luas lagi oleh masyarakat. 4) Dean M. Lyle Spencer mendefinisikan berita sebagai suatu kenyataan

atau ide yang benar dan dapat menarik perhatian sebagian besar pembaca.

5) Dr. Williard C. Bleyer menganggap berita adalah sesuatu termasa (baru) yang dipilih oleh wartawan yang dimuat dalam surat kabar.

4

Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik: Teori dan Praktek (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 39. “berita adalah yang harus anda ketahui. Berita adalah apa yang menarik bagi anda, apa yang cukup menggirahkan anda untuk mengatakan kepada seorang

teman, “he, apakah kamu sudah mendengar…?”” berita adalah apa yang dilakukan oleh

pengguncang tingkat local, nasional, an internasional untuk mempengaruhi kehidupan. Berita adalah kejadian yang tidak disangka-sangka yang untungnya atau sayangnya telah terjadi”.

5

(30)

18

Karena itu, ia dapat menarik atau mempunyai makna dan dapat menarik minat bagi pembaca surat tersebut.

6) William S. Maulsby menyebut berita sebagai suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi, yang dapat menarik perhatian pembaca surat kabar yang memuat berita tersebut.

7) Eric C. Hepwood mengatakan berita adalah laporan pertama dari kejadian yang penting dan dapat menarik perhatian umum.

8) Dja‟far H. Assegaff mengartikan berita sebagai laporan tentang fakta atau ide yang termasa dan dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang kemudian dapat menarik perhatian pembaca. Entah karena luar biasa; karena penting atau akibatnya; karena mencakup segi-segi human intereset seperti humor, emosi, dan ketegangan. 9) J. B. Wahyudi mendefinisikan menulis berita sebagai laporan tentang

peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai penting dan menarik sebagian khalayak, masih baru dan dipublikasikan secara luas melalui media massa. Peristiwa atau pendapat tidak akan menjadi berita bila tidak dipublikasikan media massa secara periodik.

(31)

Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media online Internet.6

Secara ringkas berita dapat dikatakan yaitu jalan cerita tentang peristiwa. Ini berarti bahwa suatu berita setidaknya mengandung dua hal, yaitu peristiwa dan jalan ceritanya. Jalan cerita tanpa peristiwa atau peristiwa tanpa jalan cerita tidak dapat disebut berita.

b. Jenis-Jenis Berita

1) Straight news adalah laporan langsung mengenai suatu peristiwa. 2) Depth news adalah menghimpun informasi dengan fakta-fakta

mengenai peristiwa itu sendiri sebagai informasi tambahan untuk peristiwa tersebut.

3) Comprehensive news adalah laporan tentang fakta yang bersifat menyeluruh ditinjau dari berbagai aspek. Berita menyeluruh, sesungguhnya merupakan jawaban terhadap kritikan sekaligus kelemahan yang terdapat dalam berita langsung (straight news). Sebagai gambaran, berita langsung bersifat sepotong-sepotong, tidak utuh, hanya merupakan serpihan fakta setiap hari. Berita langsung seperti tidak peduli dengan hubungan atau keterkaitan antara berita yang satu dengan berita yang lain.7

4) Interpretative news adalah berita yang biasanya memfokuskan sebuah isu, masalah, atau peristiwa-peristiwa kontroversial. Namun

6

(32)

20

demikian fokus laporan beritanya masih berbicara mengenai fakta yang terbukti bukan opini. Dalam jenis laporan ini, reporter menganalisis dan menjelaskan, karena laporan interpretatif

bergantung kepada pertimbangan nilai “opini”. Biasanya, para

reporter interpretatif menemui sedikit masalah dalam pencarian

fakta. Mereka umumnya mencoba menerangkan berbagai peristiwa publik. Sumber informasi bisa diperoleh dari nara sumber yang mungkin hanya memberikan informasi yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Laporan interpretatif biasanya dipusatkan untuk menjawab pertanyaan mengapa.

5) Feature story adalah menyajikan informasi yang penting untuk para pembaca. Sedangkan dalam feature, penulis mencari fakta untuk menarik perhatian pembacanya. Penulis feature menyajikan pengalaman pembaca (reading experiences) yang lebih bergantung pada gaya (style). Kelebihan berita Ini, teknik jurnalistiknya yang disajikan secara khas, berbeda dengan penulisan berita biasa yang disajikan lurus dan cenderung singkat serta kurang padat. Melalui feature, latar belakang sutau masalah dapat diungkap lebih jauh.

Wartawan dapat menjelaskan mengapa, (why) dan bagaimana (how) suatu peristiwa memiliki perbedaan atau persamaan dengan yang lain, menerangkan sebab akibat anatar dua fakta atau lebih. Feature juga membuat wartawan lebih leluasa memaparkan duduk

(33)

menyimpulkan tentang suatu perkara atau peristiwa yang tidak mungkin bisa dilakukan lewat berita biasa.

a) Jenis Jenis Feature

Tulisan feature kini mendapat temapat dalam surat kabar, dan dimuat dalam berbagai seksi khusus, seperti seksi gaya hidup, seksi selera, seksi tentnag manusia (people), seksi pelayanan, seksi cerita khusus, dan banyal lagi. Dari cakupan yang begitu luas, feature dapat dikelompokan menjadi:

i) Bright

Bright juga sering disebut brite, yaitu sebuah tulisan kecil yang menyangkut kemanusiaan (humman interest featurette), biasanya ditulis dengan gaya anekdot (cerita

singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya) dengan klimaks (puncak dari suatu hal, kejadian, keadaan dan sebagainya) pada akhir cerita.8

ii)Sidebar

Cerita feature ini mendampingi atau melengkapi suatu berita utama. Cerita tentang banjir besar, misalnya bisa disajikan dengan sidebar tentang wawancara dengan suatu keluarga korban, cerita latar belakang penyebab banjir; atau

8

(34)

22

tulisan menarik tentang usaha regu penolong—mungkin malah suatu kisah pertolongan yang dramatik.

iii) Sketsa Kepribadian atau Profil

Suatu seketsa biasanya pendek dan hanya mengenai suatu aspek dari kepribadian, seperti misalnya sseorang yang hobinya mengumpulkan model kapal layar antik atau seseorang yang bekerja dengan anak-anak cacat. Profil lebih panjang dari sketsa, lebih detail, dan secara psikologis lebih dalam.Profil mencoba menggambarkan dasar yang dalam seperti apa sebenarnya individu itu.

iv) Profil Organisasi atau Proyek

Sama dengan seketsa kepribadian atau profil; hanya artikel organisasai atau proyek ini mengenai grup atau perusahaan, bukan mengenai individu. Misalnya:, cerita tentang gerakan sekelompok wanita yang membentuk komite untu menjamin perlakukan yang baik terhadap para istri yang disiksa dengan membawa kasus ini ke pangadilan, legislator, polisi dan sebagainya.9

v) Berita Feature (News Feature)

Ini adalah sebuah berita yang ditulis dengan gaya feature. Ditulis secara langsung dan lugas, cerita ini disamapaikan dengan menggunakan teknik feature, seperti pembukaan cerita dengan menggunakan teknik feature,

9

(35)

seperti pembukaan cerita dengn ilustrasi anekdot, walaupun tujuan utama cerita itu adalah menyampaikan berita.

vi) Berita Feature yang Komprehensif (Comprehensive News Feature)

Tulisan ini menggambarkan arah dan perkembangan suatu isu berita. Jenis tulisan mendasarkan riset yang lebih baik daripada berita-berita lainnya, sebab berasal dari berbagai sumber yang luas. Berita ini pun biasanya lebih analitik dan interpretatif; menggambarkan tidak hanay mengenai apa berita itu tetapi apa arti berita itu. Misalnya, berita pembangunan pembangkit tenaga nuklir yang dilaporkan media dalam bentuk fragmen. Hari ini ada beritanya, keesokan hari atau beberapa hari kemudian baru ada lagi, dan begitu seterusnya, ada yang pro dan ada yang kontra, sehingga sering membingungkan masyarakat. Salah satu cara mengatasai masalah ini adalah dengan menyajikan suatu laporan yang komprehensif (bersifat mampu menangkap (menerima) dengan baik, luas dan lengkap tentang ruang lingkup atau isi).10

vii) Artikel Pengalaman Pribadi

Ditulis oleh seorang wartawan atau wartwan yang sedang menulis (ghost write) untuk orag lain yang

10

(36)

24

mengalami peristiwa yang unik, seperi melintasi benua seorang diri dengan blaon udara. Kadang-kadang wartwan mengatur sutau pengalaman unik untuk ditulis, seperti pengalaman wartwan Washington Post, Ben H. Bagdikian, yang apada tahun 1971 tinggal dalam penjara selama satu minggu. Ia menyamar sebagai Benyamin Barsamain dan tidak seorangpun dalam pnjara itu, teramasu petugasnya, yang tahu bahwa ia sebenarnya seorang wartawan. Ada pula wartwan yang tinggal brsaa gelandangan di kolong jembatan. Dengan deikian selain observasi, wartwan akan mengalami sendiri hidup sebagai seorang narapidana atau gelandangan (participant obsrvation).11

viii)Feature Layanan (Service Feature)

Ini adalah cerita tentang “bagaimana-caranya” atau how-to. Tulisan ini menggambarakan bagaimana caranya menjawab kebutuhan hidup sehari-hari, seperti memelihara anak, bersantai, berkebun, menata ruang, menyiapkan makanan, dan banyak lagi. Feature seperti ini makin popular sejak surat kabar untuk lebih dekat dengan kebutah dan minta pembaca. Laporan jurnalisme yang menggambarakan pelayanan ini dikenal sebagai service journalisme. Wartwan menyampaikan informasi yang

membantu masyarakat menanggulangi kebutuhan

11

(37)

hari mereka. Dalam jurnalisme terkandung sepirit pelayanan. Inti dari semngat ini adalah mengubah sikap

arogan dari wartawan (“ini berita hari ini; mau baca baik,

tidak ya sudah!”) kepada pendekatan yang lebih rendah

hati, berorentasi pada pembaca („inilah berita yang kami

kira menarik untuk anda-kami harap anda suka”).

ix) Wawancara

Walaupun kebanyakan feature didasarkan pada wawancara, feature wawancara khusus melukiskan suatu dialog antara seorang wartawan dengan orang lain, sering seorang tokoh masyarakat atau selebriti. Terkadang ditulis dalam format tanya-jawab.

x) Untaian Mutiara

Ini adalah suatu feature “kolektif,” seperti pada seri anekdot mengenai topik umum. Wawancara dengan orang-orang di jalan (“person on the street” interview) termasuk dalam kategori ini, seperti juga feature Hari Valentine yang

menggambarkan “sepuluh surat cinta terkenal sepanjang

masa.”12

xi) Narasi

Ada pengamatan yang melihat cerita atau narasi ini sebagai salah bentuk feature, dan dalam pengertian murninya memang demikan. Narasi ini bgaikan cerita

12

(38)

26

pendek, namun narasi berhubungan dengan materi yang faktual. Narasi memaparkan adegan demi adegan dengan memanfaatkan deskripsi, karakterisasi, dan plot. Dan sebagai teknik penulisan, narasi bisa diterapkan untuk penulisan jenis feature lainnya.13

6) Depth reporting adalah pelaporan jurnalistik yang bersifat mendalam, tajam, lengkap, dan utuh tentang suatu peristiwa fenomenal atau aktual.

7) Investigative reporting adalah berita jenis ini biasanya memusatkan pada sejumlah masalah dan kontroversi.

8) Editoral writing adalah pikiran sebuah institusi yang diuji di depan sidang pendapat umum. Editorial adalah penyajiaan fakta dan opini yang menafsirkan berita-berita yang penting dan mempengaruhi pendapat umum.

c. Konsep Berita.

1) Berita Sebagai Laporan Tercepat

Berita adalah laporan tercepat yang disiarkan surat kabar, radio, televisi atau media on line Internet mengenai opini atau fakta atau kedua-duanya, yang masuk menarik perhatian dan dianggap penting oleh sebagian besar khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa.14 Kecepatan dalam mencari, menemukan, mengumpulkan, dan mengolah berita, menjadi

13

Luwi, Jurnalisme Dasar, h. 65.

14

(39)

karakter dasar reporter dan editor. Lebih cepat suatu berita disiarkan, lebih baik. Karena faktor kecepatan itu pula, mengapa berita itu dibuat dalam pola atau rumusan baku piramida terbalik.

2) Berita Sebagai Rekaman

Rekaman peristiwa dalam pengertian “dokumentasi” dapat disajikan dalam berita dengan menyisipkan rekaman suara nara sumber dan peristiwa atau penyiaran proses peristiwa detik demi detik secara utuh melalui reportase dan siaran langsung sebagai rekaman gambar peristiwa (Errol Jonathan dalam Sumadiria, 2005:65). Rekaman tidak hanya berlaku untuk radio. Untuk surat kabar, tabloid, dan majalah, atau sebut saja produk media cetak, berita juga mengandung arti rekaman peristiwa. Ia dinyatakan dalam berbagai gambar bentuk tulisan dan laporan, foto dan gambar dalam untaian kata dan kalimat yang tersusun dengan rapi dan baik, jelas cermat. Sifatnya terdokumentasikan. Menurut pakar Linguistik, tulisan lebih menekankan strktur dan makna, sedangkan lisan atau ujaran lebih mengutamakan perhatian, pengertian, dan penerimaan (Tarigan dalam Sumadiria, 2005:65).

3) Berita Sebagai Fakta Objektif

Berita adalah laporan tentang fakta secara apa adanya (das sein), dan bukan laporan tentang fakta seharusnya (das sollen).

[image:39.595.112.516.161.547.2]
(40)

28

jurnalistik di tegaskan, fakta-fakta yang di sajikan media kepada khalayak sesungguhnya merupakan realitas tangan kedua (second hand reality). Realitas tangan pertama adalah fakta atau peistiwa

itu sendiri (frist reality).

4) Berita Sebagai Interpretasi

Teori jurnalistik mengingatkan, tidak semua berita dapat berbicara sendiri. Sering terjadi, berita yang diliput dan dilaporkan media, hanya serpihan-serpihan fakta yang belum berbicara. Tugas media adalah membuat fakta yang seolah membisu itu menjadi dapat berbicara sendiri kepada khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa dalam bahasa yang enak dibaca dan mudah dicerna. Untuk ini, redaksi menyajikan analisis berita, menyelenggarakan wawancara dengan para ahli, berbagai fenomena dan fakta yang muncul, antara lain melalui artikel dan tajuk rencana.15

5) Berita Sebagai Sensasi

Tahap paling awal dalam penerimaan informasi adalah sensasi. Sensasi berasal dari kata sense, artinya alat pengindraan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya (Rakhmat dalam Sumadiria, 2005:64). Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indra (Wolman dalam Sumadira, 2005:64). Berita media masa

15

(41)

dipahami sebagai sensasi, bisa dimaknai sebagai persepsi, tetapi juga benar-benar diartikan sebagai informasi. Sensasional adalah salah satu bentuk tahayul pers yang harus dijauhi.16

6) Berita Sebagai Minat Insani

Berbagai peristiwa yang terjadi di dunia ini, dari dulu hingga kini sering membuat hati dan perasaan kita luluh lantak. Kita sedih, menangis. Kita bahkan histeris. Terlalu banyak berita yang disajikan media massa merobek-robek pikiran, perasaan, dan alam kejiwaan kita. Pemboman. Pembunuhan. Penyiksaan. Kekejaman. Tsunami. Semua itu amat sangat memukul hati dan nurani kita. Akal sehat kita. Tapi kita seperti tak berdaya. Tak bisa berbuat apa selain menangis histeris.

7) Berita Sebagi Ramalan

Berita sesungguhnya tidak sekedar melaporkan perbuatan atau keadaan yang kasat mata. Berita juga sekaligus mengisyaratkan dampak dari perbuatan atau keadaan itu. Berita sanggup memberikan interpretasi, prediksi, dan konklusi. Pandangan semacam ini mewajibkan siapa pun yang kerap

berhubungan dengan media massa, untuk tidak lari ke “dunia uji

nyali” melalui “berbagai penampakan” yang mungkin

menyesatkan. Schramm sudah menekankan ketidakpastian. Membaca, mendengar, dan melihat informasi, dengan demikian selayaknya harus membuat mata hati kita kaya dan bercahaya.

16

(42)

30

8) Berita Sebagai Gambar

[image:42.595.112.513.189.540.2]

Dalam dunia jurnalistik dikenal dengan aksioma: satu gambar seribu kata (one picture one thousand words). Jadi, betapa dahsyatnya efek sebuah gambar dibandingkan dengan kata-kata. Sekarang, dalam dunia persuratkabaran, gambar karikatur merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mempengaruhi khalayak setelah kolom editorial dan artikel. Sikap dan bahkan prilaku publik dapat digerakan dengan bantuan gambar karikatur. Sebab gambar, foto, dan karikatur pesan-pesan yang hidup sekaligus menghidupkan deskripsi verbal lainnya. Karena itu, surat kabar dan majalah hanya akan menjadi lembaran-lembaran mati yang membosankan jika hadir tanpa foto dan gambar.

2. Nilai

a. Pengertian Nilai

Nilai (value) berasal dari bahasa latin “valere” yang berarti berguna, berdaya, dan berlaku. Dalam hal ini mengandung beberapa pengertian, bahwa nilai merupakan kualitas dari sesuatu yang disukai, diinginkan, dimanfaatkan, berguna, atau dapat menjadi objek kepentingan.17

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, nilai berarti sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan. Misalnya dalam konteks keagamaan, nilai merupakan konsep mengenai penghargaan tinggi yang diberikan oleh warga masyarakat kepada

17

(43)

beberapa masalah pokok di kehidupan keagamaan yang bersifat suci sehingga menjadi pedoman tingkah laku keagamaan warga masyarakat bersangkutan.18

Seperti yang dikutip Andreas A. Danandjaja berpendapat bahwa nilai adalah pengertian-pengertian (conseptions) yang dihayati seseorang mengenai apa yang lebih penting atau kurang penting, apa yang lebih baik atau kurang baik, dan apa yang lebih benar atau kurang benar.19 Masih dalam buku yang sama, J. M Soebijanta menyatakan bahwa nilai hanya dapat dipahami jika dikaitkan dengan sikap dan tingkah laku dalam sebuah model metodologis:

Nilai Sikap Tingkah Laku

Sebuah nilai dapat dikategorikan sebagai:

1) Nilai Subjektif

Sesuatu yang oleh seseorang dianggap dapat memenuhi kebutuhannya pada suatu waktu dan oleh karena itu (seseorang tadi) berkepentingan atasnya (sesuatu itu), disebut bernilai atau mengandung nilai bagi orang yang bersangkutan. Oleh karena itu ia dicari, diburu, dan dikejar dengan mengunakan berbagai cara dan alat. Dalam hal ini nilai dianggap subjektif dan ekstrinsik.

18

Lorens Bagus, Kamus Filsafat (Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama, 1996), h. 713.

19

(44)

32

Nilai ekstrinsik sesuatu atau suatu barang berbeda menurut seseorang dibanding orang lain.

2) Nilai Objektif

Nilai yang didasarkan pada standar dan kriteria tertentu, yang objektif, yang disepakati bersama atau ditetapkan oleh lembaga berwenang. Dalam hal ini nilai dianggap intrinsik.

Dari berapa definisi nilai yang telah disebutkan di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa nilai adalah kualitas dari sesuatu yang membuat sesuatu itu dihargai dan nilai tinggi sebagai suatu kebaikan dan dapat dijadikan pedoman oleh seseorang dalam bersikap dan bertingkah laku. 20

2. Nilai Berita

Nilai berita (news values), menurut Downie JR dan Kaiser, merupakan istilah yang tidak mudah didefinisikan. Istilah ini meliputi segala sesuatu yang tidak mudah dikonsepkan. Ketinggian nilainya tidak mudah untuk dikonkritkan. Nilai berita juga menjadi tambah rumit bila dikaitkan dengan sulitnya membuat konsep apa yang disebut berita.21

Jurnalisme adalah bercerita dengan suatu tujuan. Dalam cerita atau berita itu tersirat pesan yang ingin disampaikan wartawan kepada pembaca. Ada tema yang diangkat dari suatu peristiwa. Dalam berita ada karakter intrinstik yang dikenal sebagai nilai berita (news value). Nilai

20

Lorens Bagus, Kamus Filsafat (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1996), h. 713.

21

(45)

berita ini menjadi ukuran yang berguna, atau yang bisa diterapkan, untuk menentukan layaknya berita (newsworthy).22

Maksud penjelasan di atas mengenai nilai berita tersebut adalah peristiwa atau informasi yang didapat dari lapangan disampaikan oleh wartawan melalui media. Baik itu media cetak (koran, majalah), media elektronik (radio, TV) ataupun melalui media online (Internet) dan peristiwa tersebut sudah memiliki kelayakan berita.

3. Kriteria Umum Nilai Berita a. Keluarbiasaan (unusualness)

Berita adalah sesuatu yang luar biasa. Dalam pandangan jurnalistik, berita bukanlah suatu peristiwa biasa, berita adalah suatu peristiwa luar biasa (news is unusual). Untuk menunjukan berita bukanlah suatu peristiwa biasa, Lord Northchliffe pujangga dan editor di Inggris abad 18, menyatakan: Apabila orang digigit anjing maka itu bukanlah berita, tetapi sebaliknya apabila orang menggigit anjing, maka itulah berita (if a dog bites a man it is not news, but if a man bites a dog, it is news) (Mot dalam Luwi, 2002:53). Prinsip seperti itu

hingga kini masih berlaku dan dijadikan acuan para reporter dan editor di manapun.

b. Kebaruan (impact)

Berita adalah semua apa yang terbaru. Berita adalah apa saja yang disebut hasil karya terbaru, seperti sepeda motor baru, mobil baru, rumah baru, gedung baru, walikota baru, bupati baru, gubenur baru,

22

(46)

34

presiden semua hal yang baru, apa pun namanya, pasti memiliki nilai berita.

c. Akibat (impact)

Berita adalah segala sesuatu yang berdampak luas. Suatu peristiwa tidak jarang menimbulkan dampak besar dalam kehidupan masyarakat.

d. Kedekatan (proximity),

Berita adalah kedekatan. Kedekatan mengandung dua arti. Kedekatan geografis dan kedekatan psikologis. Kedekatan geografis menunjuk pada suatu peristiwa atau berita yang terjadi di sekitar tempat tinggal kita. Semakin dekat dengan suatu peristiwa yang terjadi dengan domisili kita, maka semakin terusik dan semakin tertarik kita untuk menyimak dan mengikutinya. Kedekatan psikologis lebih bayak ditentukan oleh tingkat ketertarikan pikiran, perasaan, atau kejiwaan seseorang dengan suatu objek peristiwa atau berita.

e. Informasi (information)

Berita adalah informasi. Menurut Willbur Schramm, informasi adalah segala yang bisa menghilangkan ketidakpastian. Tidak setiap informasi mengandung dan memiliki nilai berita. Setiap informasi mengandung dan memiliki nilai berita, menurut pandangan jurnalistik tidak layak untuk dimuat, disiarkan, atau ditayangkan media massa. Hanya informasi yang memiliki nilai berita, atau memberi banyak manfaat kepada publik yang patut mendapat perhatian media.

(47)

Berita adalah layak berita. Konflik fisik seperti perang atau perkelahian adalah layak berita karena biasanya ada kerugian dan korban. Kekerasan itu sendiri membangkitkan emosi dari yang menyaksikan dan mungkin ada kepentingan langsung. Selain konflik fisik ini, adapula debat-debat (konflik) mengenai pencemaran, rektor nuklir dan ratusan isu yang menyangkut kualitas dari kehidupan mendapat tempat yang penting.23

g. Orang penting (prominence)

Berita adalah tentang orang-orang penting, orang-orang ternama, pensohor, selebriti, figur publik. Orang-orang penting dan terkemuka dimana pun selalu membuat berita. Jangankan ucapan dan tingkah lakunya, namanya saja sudah mebuat berita. Teori jurnalistik menegaskan, nama menciptakan berita (name makes news).

h. Kejutan (surprising)

Kejutan adalah sesuatu yang datangnya tiba-tiba, di luar dugaan, tidak direncanakan, diluar perhitungan, tidak diketahui sebelumnya.

i. Ketertarikan manusia (human interest)

Banyak cerita disurat kabar yang bila dilihat sepintas tidak seperti berita karena tidak memenuhi unsur-unsur konflik, konsekuensi, progres dan bencana, keganjilan, atau nilai berita khusus lainnya. Cerita-cerita itu disebut human interest atau feature. Secara sederhana bisa dijelaskan bahwa nilai berita dari cerita-cerita demikian merupakan kombinasi dari berbagai unsur yang sudah disebutkan

23

(48)

36

seperti bencana, progres, konflik, dan sebagainya. Dalam hal ini maka wartawan akan bertindak lebih dalam mengenai unsur-unsur kemanusiaan dengan mengumpulkan bahan-bahan tambahan seperti yang menyangkut emosi, fakta biografis, kejadian-kejadian yang dramatis, deskripsi, motivasi, ambisi, kerinduan, dan kesukaan dan ketidaksukaan umum dari masyarakat. Semua ini bukan peristiwa (the background of events). Sebenarnya, cerita human interest berisi nilai

cerita (story vaule) dan bukan nilai berita.24

j. Seks (sex)

Berita dalah seks. Seks adalah berita. Sepanjang sejarah peradaban manusia, segala hal yang berkaitan dengan perempuan, pasti menarik dan menjadi sumber berita. Seks memang identik dengan perempuan. Perempuan identik dengan seks. Dua sisi mata uang yang tak terpisah, selalu menyatu. Tak ada berita tanpa perempuan, sama halnya dengan tak ada perempuan tanpa berita. Seks ini umum dipertimbangkan oleh para editor sebagai nilai berita.

[image:48.595.108.516.137.653.2]

Tabel 1.1

MATRIKS KARAKTERISTIK BERITA DAN FEATURE25 No

.

Berita Feature Keterangan

1. Ditulis dengan menggunakan teknik

melaporkan (to report) suatu peristiwa secara faktual.

Ditulis dengan teknik mengisahkan (to tell) suatu situasi, peristiwa, atau keadaan secara faktual.

Berita ditulis dengan gaya laporan yang sifatnya kaku, tegak lurus, ringkas, tegas. Feature ditulis dengan gaya menulis cerita pendek

24

Luwi, Catatan-catatan Jurnalisme Dasar, h. 57.

25

(49)

(cerpen) yang sifatnya lentur, hidup, memikat.

2. Berisi laporaan peristiwa yang sifatnya aktual, faktual, objektif, benar, akurat.

Berisi tentang suatu situasi, keadaan, atau aspek kehidupan yang sifatnya faktual, objektif, benar, akurat.

Laporan fakta atau peristiwa pada berita bersifat tembak langsung (to the point). Cerita faktual

pada feature

menggunakan alur dan pemantik.

3. Hasil karya liputan jurnalistik melalui proses proyeksi,

observasi, investigasi, komunikasi dan konfirmasi

dengan pihak nara sumber.

Hasil karya liputan jurnalistik melalui proses proyeksi, observasi, investigasi, komunikasi dan konfirmasi dengan pihak nara sumber.

Liputan jurnalistik untuk berita sering dilakukan secara tiba-tiba, tak terduga, tanpa perencana, singkat. Liputan jurnalistik untuk cerita feature lebih banyak direncanakan sebelumnya. Cukup lama.

4. Bertujuan hanya ingin

memberitahu atau menyampaikan informasi kepada khalayak

(informatif).

Bertujuan untuk memberitahu atau menyampaikan informasi tetapi sekaligus juga menghibur khalayak (informatif dan rekreatif).

Laporan berita hanya menyentuh wilayah kognitif khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa. Cerita feature tak hanya menyentuh kognitif tetapi juga wilayah efektif khalayak. 5. Rangkaian fakta

disajikan secara informasi atau formal.

Rangkaian fakta atau informasi secara tidak resmi, informal.

Laporan berita hanya memaparkan

peristiwa secara singkat dan lugas. Cerita feature melukiskan peristiwa secara naratif memikat.

6. Sangat terikat kepada

faktualitas. Berita adalah laporan tercepat peristiwa faktual terkini. Cepat tetapi tak abadi (out of

Tidak terikat pada aktualitas. Cerita

feature bisa

dipersiapkan, diliputi, ditulis, dan disajikan kapan saja sesuai dengan kebutuhan. Tahan lama. Awet.

(50)

38

date). bisaanya

digandengkan dengan straight news (hard news).

7. Nama lengkap wartawan atau reporter peliput biasanya tidak dicantumkan. Cukup dengan nama inisial (singkatan atau akronim)

Nama lengkap

wartawan atau reporter penulis cerita feature biasanya dicantumkan lengkap.

Pada berita, nama lengkap wartawan tidak dicantumkan lebih banyak karena pertimbangan teknis jurnalistik dan alasan politis keamanan.

8. Berita

mencerminkan karya kolektif institusional suatu media massa.

Cerita feature diceritakan sebagai cermin karya kreatif individual seorang reporter atau wartawan.

Karena berita dianggap karya kolektif institusional, maka pada berita tidak ada hak cipta penulisnya itu ada, dihargai, dihormati. 9. Selalu

mencantumkan baris tanggal (date line) pada awal teras berita (lead).

Tidak mencantumkan baris tanggal (date line) pada awal intro cerita atau paragraf pertama.

Sebagian media

cetak, hanya

mencantumkan nama tempat cerita feature, hak cipta penulisnya itu ada, di hargai, dihormati.

10. Karena disajikan dengan pola piramida terbalik, maka berita dapat dipotong pada bagian bawah sesuai dengan keperluan tanpa mengubah dan mengganggu isinya.

Karena ditulis dengan teknik mengisahkan di luar pola piramida terbalik, maka setiap bagian cerita feature sama pentingnya satu sama lain sehingga pada bagian bawah tidak bisa dipotong begitu saja.

Berita disusun dengan skala prioritas dimulai dari urutan pesan sangat penting (lead, teras berita), penting (bridge, perangkai) cukup penting (body, tubuh berita), dan kurang penting (leg, kaki). Cerita feature ditulis dengan urutan pesan bagian awal-atas (intro) dan bagian akhir-bawah

(penutup) tetap sama penting

11. Tidak

menyampaikan pesan moral tertentu, kecuali

Selalu membawa pesan moral tertentu

yang ingin

disampaikan kepada

(51)

informasi atau laporan fakta peristiwa semata.

khalayak seperti nilai-nilai kejujuran, kesetiaan, sikap tulus tanpa pamrih, pengorbanan,

kegigihan, suatu perjuangan,

kebersihan hati, keluhuran budi, pengabdian cinta kasih.

(52)
[image:52.595.109.542.115.557.2]

40

Gambar I.26 Anatomi Feature

Anatomi feature sebagai sebuah cerita, feature memiiki anatomi atau susunan rangka cerita yang tidak sulit dan rumit. Sederhana sekali. Susunan bangunan cerita feature terdiri atas: judul, intro, perangkai, tubuh, dan penutup. Bahkan secara garis besar, susunan cerita feature terbagi dalam tiga bagian saja: pembukaan, penceritaan, penutup. Bagian pembukaan disebut

26

(53)

intro, bagian penceritaan dinamakan tubuh cerita. Pada bagian inilah cerita dikembangkan. Bagian penutup lazim disebut juga klimaks.

Cerita featrue ditulis dengan menggunakan teknik mengisahkan. Selain itu, menurut teori jurnalistik sastra, sebagai sebuah cerita kreatif yang berpijak kepada fakta objektif maksudnya sesuatu yang faktual, benar, nyata, adalah rangkaian informasi yang dibangun dari hasil visitasi (kunjungan), konfirmasi dan adakalanya investigasi (penyidikan). Inilah yang disebut proses jurnalistik. feature tidak dapat ditulis dengan menggunakan pola piramida terbalik. Asumsinya jelas dan tegas: bagian bawah feature tidak berarti tidak penting dan bisa dibuang kapan saja. Feature justru sebaliknya. Bagian penutup sama pentingnya dengan bagian intro. Pola khas feature ini disebut pola benjana sein.

B. Media Masa

1. Pengertian Media Masa

Istilah media massa bisa perantara, media berasal dari bahasa

Yunani, yakni media. Adapun pengertian semantiknya yaitu “segala

sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat (alat untuk mencapai suatu

tujuan)”.27

Sebelum membahas media massa, maka perlu memahami komunikasi massa, definisi komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (modern). Media massa atau mass media berasal dari bahasa Inggris, singkatan dari mass media of commnucation atau mass

27

(54)

42

communication, yang artinya komunikasi media massa atau komunikasi

massa. Komunikasi massa adalah komunikasi dengan menggunakan sarana atau peralatan yang dapat menjangkau massa sebanyak-banyaknya dan dengan area yang seluas-luasnya.

Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bitter, yakni komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.28

Definisi jauh lebih rinci mengenai komunikasi massa dikemukakan oleh ahli komunikasi yang lain, yaitu G, Gerbener: Komunikasi Massa adalah produksi dan distribusi berdasarkan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinu serta paling luas dimiliki orang dari masyarakat industri.29

Selain definisi-definisi komunikasi massa di atas, masih banyak lagi para ahli komunikasi yang memberikan definisi komunikasi massa. Jalaludin Rakhmat merangkumnya dalam satu definisi: “Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditunjukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau menyampaikan dari komunikator kepada komunikan dalam komunikasi massa”.

28

Y.S, Gunandi, Himpunan Istilah Komunikasi (Jakarta: Gransindo, 1988), h.75.

29

(55)

2. Ciri-ciri Media Masa

Media massa memiliki ciri-ciri khas, diantaranya mempunyai kemampuan untuk memikat perhatian khalayak secara serempak (simulutaneous) dan sesaat (instanteous).

Pers atau media cetak memiliki ciri-ciri yang berbeda dibandingkan dengan media lainnya. Diantaranya khalayak yang membaca bersifat aktif dan pesan yang disampaikan, diungkapkan dengan kata-kata. Adapun ciri-ciri media massa di antaranya:30

a. Komunikasi yang melembaga. Komunikator dalam media massa itu bukan satu orang wartawan melainkan kumpulan orang. Media massa hanya muncul karena gabungan kerjasama beberapa orang dan unsur. Artinya gabungan antara berbagi macam unsur dan individu berkerja satu sama lain. Dalam sebuah lembaga dengan demikian, setidaknya dalam komunikasi massa mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: Pertama, kumpulan individu-individu. Kedua, dalam komuni

Gambar

gambar dalam untaian kata dan kalimat yang tersusun dengan
gambar seribu kata (one picture one thousand words). Jadi, betapa
MATRIKS KARAKTERISTIK BERITA DAN Tabel 1.1 FEATURE25
Gambar  I.26
+3

Referensi

Dokumen terkait

Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam Tradisi Tumpeng Sewu pada Masyarakat Suku Osing Dari hasil penelitian mengenai nilai-nilai pendidikan agama Islam dalam tradisi tumpeng

Sebagian Agregat Halus Dengan Serbuk Kaca Terhadap Sifat Mekanik Beton ” untuk melengkapi syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan tinggi Program Strata-1 (S-1) di

Karsinoma sel skuamosa adalah neoplasma maligna dari keratinizing cell dengan karakteristik anaplasia, tumbuh cepat, invasi lokal dan berpotensi metastasis Patogenesis karsinoma sel

Sementara itu, pendekatan fungsi sosial adalah pendekatan yang hendak membaca dan menganalisa cerita rakyat atau mitologi berdasar pada kemunculan cerita itu

Bentuk aliran yang dihasilkan pengolahan model menggunakan ansys pada kecepatan rendah sampai dengan kecepatan maksimum memiliki hambatan gelombang dan hambatan.

Pada gambar 12, hasil perhitungan menunjukan pria ke-2 memilih lingkungan bebas banjir sebagai prioritas pertama dengan presentase sebesar 31.4%, sedangkan

Sedangkan hasil perhitungan jumlah keseluruhan skor pada angket memperlihatkan respon positif dari peserta didik kelas XI Bahasa MAN Bangkalan terhadap penerapan metode

Teori yang terakhir yang dapat diterima pada abad ke XX yaitu teori yang diungkapkan oleh Alhazan (965-1038 SM) seorang Mesir di Iskandria yang berpendapat bahwa benda di sekitar