SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KARAKTERISTIK ORGANISASI DALAM PENERAPAN SMM ISO 9001:2008 TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS TENAGA
KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN LANGKAT
Oleh:
AINUN MARDHIAH
100503028
PROGRAM STUDI STRATA-I AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya
bahwa skripsi saya yang berjudul “ Analisis Pengaruh Karakteristik Individu dan
Karakteristik Organisasi Dalam Penerapan SMM ISO 9001:2008 Terhadap Kinerja
Pegawai Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat” adalah
benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna
menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari institusi atau lembaga,
dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau
dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika
penulisan ilmiah.
Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam
skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, 10 Juli 2014
Yang Membuat Pernyataan,
Ainun Mardhiah
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KARAKTERISTIK ORGANISASI DALAM PENERAPAN SMM ISO 9001:2008 TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS TENAGA
KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN LANGKAT
Ainun Mardhiah, 2014, Analisis Pengaruh Karakteristik Individu dan Karakteristik Organisasi Dalam Penerapan SMM ISO 9001:2008 Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat, di bawah bimbingan: Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec,Ac,Ak,CA.
Penelitian ini dilakukan pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Langkat yang telah memiliki sertifikasi ISO 9001:2008. Dampak dari diperolehnya sertifikasi tersebut adalah bisa diukurnya kinerja pegawai di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat, hal ini dapat dilihat dari survey yang dilakukan oleh Pihak SGS dan KAN pada masyarakat yang menggunakan jasa Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat, dimana tingkat kepuasan masyarakat mencapai 90,64%, akan tetapi belum dapat dipastikan apakah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat bisa mempertahankan Sertifikat ISO 9001:2008 karena belum diaudit oleh pihak SGS yang akan melakukan audit setiap tahunnya selama 3 (tiga) tahun.
Rumusan masalah di dalam penelitian ini adalah: bagaimana pengaruh karakretistik individu dan karakteristik organisasi dalam penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 terhadap kinerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik individu dan karakteristik organisasi dalam penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:20008 terhadap kinerja pegawai di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat.
Penelitian ini adalah merupakan penelitian Survey. Penelitian Survey adalah
penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Penelitian survey di sini bertujuan menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis pengaruh karakteristik individu dan karakteristik organisasi dalam penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:20008 terhadap kinerja pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat.
Berdasarkan sifat, penelitian ini bersifat descriptive explanatory yaitu menguraikan dan menjelaskan pengaruh antara karakteristik individu dan karakteristik
organisasi terhadap kinerja karyawan melalui hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan.
kepercayaan 95% (α =5%). Hal ini berarti setiap kebijakan yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat telah sesuai dengan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.
Secara parsial variabel - variabel karakteristik individu dan karakteristik organisasi dalam penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 yang mempengaruhi kinerja pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat berpengaruh postif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
Kata Kunci: ISO 9001:2008, Kinerja Karyawan, Karakteristik Individu, Karakteristik Organisasi.
ABSTRACT
THE IMPACT OF HUMAN RESOURCES CHARACTERISTICS AND ORGANIZATIONAL CHARACTERISTICS OF ISO 9001:2008 IMPLEMENTATION ON EMPLOYEES PERFORMANCE IN DINAS
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN LANGKAT
Ainun Mardhiah, 20014, The Impact of Human Recources Characteristics and Organizational Characteristics of ISO 9001:2008 implementation on employees performance in Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat, supervised by: Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec,Ac,Ak,CA.
This research was conducted in Disnakertrans Kabupaten Langkat that had ISO 9001:2008 certificate, the impact of this institution that has already been certified is the employees performance in Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat was able to be evaluated , this was shown based on the survey done by SGS and KAN to the people who were serviced by Disnakertrans Kabupaten Langkat, which stated that the level of the satisfaction reached the rate of 90.64%. However the problem is the uncertainity about would Disnakertrans Kabupaten Langkat be able to hold the ISO 9001:2008 certificate in the future, since this instution has not been audited by The SGS that will audit this institution annually for the next 3(three) years.
The problem in this research is how the Human Recources Characteristics and Organizational Characteristics of the implemantation of ISO 9001:2008 can give a good impact on employees performance in Disnakertrans Kabupaten Langkat .
The purpose of this research is to analyze the impact of the Human Recources Characteristics and Organizational Characteristics of ISO 9001:2008 implementation on employees performance in Disnakertrans Kabupaten Langkat.
This is a survey research. Survey research is a reasearch that got the data from sample of the population by using questionairre. This survey research is to explain causal relationship and hypothesis testing of the impact of the Human Recources Characteristics and Organizational Characteristics of of ISO 9001:2008 implementation on employees performance in Disnakertrans Kabupaten Langkat.
This is a decriptive explanatory research, it describes the impact human resources and organizational characteristics on employees performance through hypothesis that collected from the field.
The result showed ISO 9001:2008 had positive and significant impact on employees performance simultaneously in Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat with alpha 5%. Partially, ISO 9001:2008 implementation had positive and significant impact on employees performance in Disnakertrans Kabupaten Langkat.
Keywords: ISO 9001:2008, Employees Perfomance, Human Resources Characteristics, Organizational Characteristics.
Puji syukur ke hadirat Allah SWT penulis panjat atas segala rahmat dan
petunjukNya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat waktu. Tak lupa shalawat
dan salam pada Rasulullah SAW, yang menjadi sumber pencerahan dan pembawa
kebenaran. Penelitian ini merupakan tugas akhir yang menjadi prasyarat untuk
menyelesaikan pendidikan pada Program S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
Selama penyelesaian skripsi ini, penulis banyak menerima doa, cinta kasih,
bimbingan, dukungan, semangat, dan motivasi, maupun bantuan materil. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada orang tua penulis
khususnya Ibu Wilda Eritha Sijabat, dan juga terima kasih kepada Ibu Endang
Purnama Sari Sijabat dan Bapak Syaiful Abdi yang sangat membantu penulis
selama penulisan skripsi ini.
Penulis juga menerima bimbingan, saran, dan motivasi dari berbagai pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian penelitian ini, oleh karena itu penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec,Ac,Ak,CA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak selaku Ketua Departemen
Akuntansi Universitas Sumatera Utara dan Bapak Drs. Hotmal Ja’far, M.M, Ak
selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si. Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Sumatera Utara dan Ibu Drs. Mutia Ismail, M.M, Ak selaku
4. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec,Ac,Ak,CA selaku Dosen Pembimbing
yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan yang sangat bermanfaat
bagi penulis selama proses penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak Drs. Zainul Bahri Torong, Msi, Ak selaku Dosen Pembannding/ Penguji
yang banyak memberikan saran, kritik dan bimbingan khususnya ketika
seminar proposal skripsi penulis yang sangat bermanfaat untuk proses
perbaikan dalam proses penyelesaian skripsi ini.
6. Kepada seluruh dosen dan pegawai Departemen Akuntansi dan teman- teman
penulis khususnya Ulfa Fatmala Hsb.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan masukan yang
positif untuk menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi banyak pihak.
Medan, 10 Juli 2014
Penulis,
Ainun Mardhiah
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN………... XI
BAB 1 PENDAHULUAN
2.4 Kerangka Konseptual……… 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian……….. 39
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian………... 39
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian……… 39
3.4 Metode dan Teknik Pengumpulan……… 39
3.4.1 Metode Pengambilan Data……….. 40
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data……….. 40
3.5 Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya 41 3.5.1 Variabel Dependen……….. 41
3.5.2 Variabel Independen………... 42
3.6 Pengujian dan Analisis Data……… 43
3.6.1 Uji Instrumen……….. 44
3.6.2 Analisis Regresi Berganda……….. 45
3.6.3 Uji Kualitas Data……… 46
3.7 Uji Hipotesis……… 47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Disnakertrans Kab. Langkat.. 49
4.1.1 Sejarah Disnakertrans Kab. Langkat…… 49
4.1.2 Visi dan Misi Disnakertrans Kab. Langkat 50 4.1.3 Mekanisme Pelayanan………. 50
4.2 Penerapan ISO 9001:2008 di Disnakertrans Langkat 52 4.3 Pengelolaan Sumber Daya………... 57
4.4 Realisasi Jasa……….... 59
4.5 Penilaian Kinerja Karyawan………. 62
4.6 Karakteristik Responden……….. 63
4.7 Hasil Penelitian……… 64
4.7.1 Uji Validitas……… 64
4.7.2 Uji Realibilitas………. 64
4.7.3 Uji Normalitas………. 65
4.7.4 Uji Heterokedatisitas……….. 66
4.7.5 Uji Multikoleniaritas………... 67
4.8 Analisis Regresi Berganda……….………. 67
4.9 Uji Hipotesis….……….. 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……….. 71
5.2 Saran……… 72
DAFTAR PUSTAKA ... ………… 73
LAMPIRAN ………... 75
No. Tabel Judul Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu……….. 35
3.1 Operasional Variabel………... 43
4.1 Sasaran Mutu……….. 52
4.2 Karakteristik Responden……… 63
4.3 Uji Validitas………... 64
4.4 Uji realibilitas………. 64
4.5 Uji Multikoleniaritas……….. 67
4.6 Model Summary………. 67
4.7 Uji F……… 68
4.8 Uji t………. 70
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual………. 37
Gambar 4.1 Uji Normalitas……… 65
Gambar 4.2 Uji Heterokedatisitas……….. 66
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
Lampiran I Kuesioner penelitian ……… 75
Lampiran II Kuisioner……….. 76
Lampiran III Sertifikat ISO 9001:2008 yang Diperoleh
Disnakertrans Kabupaten Langkat….. 78
Lampiran IV Hasil Kuisioner……… 80
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KARAKTERISTIK ORGANISASI DALAM PENERAPAN SMM ISO 9001:2008 TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS TENAGA
KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN LANGKAT
Ainun Mardhiah, 2014, Analisis Pengaruh Karakteristik Individu dan Karakteristik Organisasi Dalam Penerapan SMM ISO 9001:2008 Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat, di bawah bimbingan: Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec,Ac,Ak,CA.
Penelitian ini dilakukan pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Langkat yang telah memiliki sertifikasi ISO 9001:2008. Dampak dari diperolehnya sertifikasi tersebut adalah bisa diukurnya kinerja pegawai di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat, hal ini dapat dilihat dari survey yang dilakukan oleh Pihak SGS dan KAN pada masyarakat yang menggunakan jasa Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat, dimana tingkat kepuasan masyarakat mencapai 90,64%, akan tetapi belum dapat dipastikan apakah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat bisa mempertahankan Sertifikat ISO 9001:2008 karena belum diaudit oleh pihak SGS yang akan melakukan audit setiap tahunnya selama 3 (tiga) tahun.
Rumusan masalah di dalam penelitian ini adalah: bagaimana pengaruh karakretistik individu dan karakteristik organisasi dalam penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 terhadap kinerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik individu dan karakteristik organisasi dalam penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:20008 terhadap kinerja pegawai di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat.
Penelitian ini adalah merupakan penelitian Survey. Penelitian Survey adalah
penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Penelitian survey di sini bertujuan menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis pengaruh karakteristik individu dan karakteristik organisasi dalam penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:20008 terhadap kinerja pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat.
Berdasarkan sifat, penelitian ini bersifat descriptive explanatory yaitu menguraikan dan menjelaskan pengaruh antara karakteristik individu dan karakteristik
organisasi terhadap kinerja karyawan melalui hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan.
kepercayaan 95% (α =5%). Hal ini berarti setiap kebijakan yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat telah sesuai dengan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.
Secara parsial variabel - variabel karakteristik individu dan karakteristik organisasi dalam penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 yang mempengaruhi kinerja pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat berpengaruh postif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
Kata Kunci: ISO 9001:2008, Kinerja Karyawan, Karakteristik Individu, Karakteristik Organisasi.
ABSTRACT
THE IMPACT OF HUMAN RESOURCES CHARACTERISTICS AND ORGANIZATIONAL CHARACTERISTICS OF ISO 9001:2008 IMPLEMENTATION ON EMPLOYEES PERFORMANCE IN DINAS
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN LANGKAT
Ainun Mardhiah, 20014, The Impact of Human Recources Characteristics and Organizational Characteristics of ISO 9001:2008 implementation on employees performance in Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat, supervised by: Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec,Ac,Ak,CA.
This research was conducted in Disnakertrans Kabupaten Langkat that had ISO 9001:2008 certificate, the impact of this institution that has already been certified is the employees performance in Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat was able to be evaluated , this was shown based on the survey done by SGS and KAN to the people who were serviced by Disnakertrans Kabupaten Langkat, which stated that the level of the satisfaction reached the rate of 90.64%. However the problem is the uncertainity about would Disnakertrans Kabupaten Langkat be able to hold the ISO 9001:2008 certificate in the future, since this instution has not been audited by The SGS that will audit this institution annually for the next 3(three) years.
The problem in this research is how the Human Recources Characteristics and Organizational Characteristics of the implemantation of ISO 9001:2008 can give a good impact on employees performance in Disnakertrans Kabupaten Langkat .
The purpose of this research is to analyze the impact of the Human Recources Characteristics and Organizational Characteristics of ISO 9001:2008 implementation on employees performance in Disnakertrans Kabupaten Langkat.
This is a survey research. Survey research is a reasearch that got the data from sample of the population by using questionairre. This survey research is to explain causal relationship and hypothesis testing of the impact of the Human Recources Characteristics and Organizational Characteristics of of ISO 9001:2008 implementation on employees performance in Disnakertrans Kabupaten Langkat.
This is a decriptive explanatory research, it describes the impact human resources and organizational characteristics on employees performance through hypothesis that collected from the field.
The result showed ISO 9001:2008 had positive and significant impact on employees performance simultaneously in Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat with alpha 5%. Partially, ISO 9001:2008 implementation had positive and significant impact on employees performance in Disnakertrans Kabupaten Langkat.
Keywords: ISO 9001:2008, Employees Perfomance, Human Resources Characteristics, Organizational Characteristics.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi dan persaingan usaha
yang sangat ketat saat ini dan masa mendatang, mendorong perusahaan
meningkatkan mutu dan daya saing dengan cara melakukan perbaikan
secara konsisten dan terus - menerus, agar dapat memenuhi kebutuhan
dan harapan pelanggan yang semakin meningkat. Melihat kondisi ini,
tidak ada pilihan lain lagi bagi instansi untuk bertahan dan
mengembangkan usahanya dengan selalu meningkatkan mutu pelayanan
kepada pelanggan melalui peningkatan kinerja.
Pelayanan umum dapat didefinisikan sebagai segala bentuk jasa
pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang
pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi
Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya
pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan
ketentuan peraturan perundang-undangan (Moenir,2008).
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat,
Disnakertrans Kabupaten langkat melakukan perubahan dan peningkatan
dalam kualitas peningkatan jasa dan layanannya kepada masyarakat di
Kabupaten Langkat. Disnakertrans Kabupaten Langkat merupakan salah
satu dari tujuh Disnakertrans yang ada di Indonesia yang mendapatkan
“ISO 9001:2008 adalah suatu standar internasional untuk sistem
manajemen mutu. Sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 adalah
persyaratan standar yang digunakan untuk mengakses kemampuan
organisasi dalam memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang
sesuai”.
Setiap organisasi atau instansi dalam melaksanakan sistem selalu
diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Salah satu caranya dengan
meningkatkan kinerja karyawan. Dalam rangka mempersiapkan
Disnakertrans Kabupaten Langkat untuk menjadi lembaga yang mandiri
dan profesional dalam melaksanakan kegiatan memberikan pelayanan
kepada masyarakat, maka merupakan suatu keharusan bagi institusi ini
untuk melaksanakan sistem manajemen mutu berdasarkan standar ISO
9001:2008,hal ini perlu dilakukan agar mutu pelayanan yang berikan
oleh Disnakertrans Kabupaten langkat, khususnya departemen Bursa
Tenaga Kerja yang telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 untuk
lebih meningkatkan standar kualifikasi bertaraf Internasional dan
konsistensi mutu pelayanan dari waktu ke waktu demi kepuasan
pelanggan maupun peningkatan kinerja pegawainya. Menurut Lembaga
Administrasi Negara (1992) “kinerja berasal dari kata Job performance yaitu prestasi kerja yang dicapai seseorang. Performance diterjemahkan menjadi kinerja, juga berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja,
pencapaian kerja atau hasil kerja, penampilan”.
Dalam sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 terdapat beberapa
klausul yang penerapannya berkaitan dengan kinerja karyawan
1. Karakteristik Organisasi,
2. Karakteristik Sumber Daya Manusia.
Hal ini sejalan dengan pendapat Gasperz (2008) tentang
elemen-elemen yang terdapat dalam ISO 9001:2008, yakni mengenai manajemen
sumber daya terdiri dari:
1. Penyediaan sumber daya,
2. Sumber daya manusia,
3. Infrastruktur,
4. Dan lingkungan kerja.
Disnakertrans Kabupaten Langkat melakukan peningkatan
manajemen untuk mengantisipasi tuntutan masyarakat dengan
menerapkan sistem manajemen mutu (SMM) ISO 9001:2008. Konsep
dari penerapan ISO 9001:2008 yang dilakukan di lingkungan
Disnakertrans Kabupaten Langkat adalah standarisasi sistem pelayanan
dan perbaikan mutu pelayanan dengan tujuan adanya perbaikan mutu
layanan yang diberikan oleh Disnakertrans Kabupaten Langkat, sehingga
diperolehnya standar yang sesuai. Disnakertrans Kabupaten Langkat,
merupakan kantor pelayanan umum di bidang Tenaga Kerja dan
Transmigrasi yang telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008.
Fenomena yang terjadi berkaitan dengan penerapan SMM ISO
9001:2008 terhadap kinerja pegawai di Disnakertrans Kabupaten
Langkat adalah, terjadinya reformasi birokrasi ke arah yang lebih baik, di
mana para pegawai menjadi lebih disiplin dan lebih terukur kinerjanya,
yang mengaudit institusi-institusi maupun perusahaan-perusahaan yang
mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 yang dilakukan setiap tahun.
Melalui penerapan SMM ISO 9001:2008 di Disnakertrans
Kabupaten Langkat diharapkan dapat tercipta:
1. Disnakertrans Kabupaten Langkat dapat meningkatkan kepercayaan
dan kepuasan pelanggan masyarakat jaminan kualitas yang
terorganisasi dan sistematik, di mana kebijakan, prosedur dan
instruksi yang berkaitan dengan kualitas direncanakan dengan baik.
2. Disnakertrans Kabupaten Langkat dapat memperoleh image yang
lebih baik dalam pandangan masyarakat karena Disnakertrans
Kabupaten Langkat diijinkan untuk mengiklankan pada media massa
bahwa sistem manajemen kualitas Disnakertrans Kabupaten Langkat
telah diakui secara internasional.
3. Kualitas kinerja pegawai Disnakertrans Kabupaten Langkat dapat
dijaga kesinambungannya karena dengan ISO 9001:2008 berarti
Disnakertrans Kabupaten Langkat akan diaudit secara periodik oleh
registrar dari lembaga registrasi, sehingga masyarakat tidak perlu
melakukan audit sistem kualitas. Hal ini lebih menghemat biaya dan
mengurangi duplikasi audit sistem kualitas oleh pelanggan.
4. Disnakertrans Kabupaten Langkat dapat meningkatkan kualitas dan
kinerja dari manajemen melalui kerjasama dan komunikasi yang
lebih baik, sistem pengendalian yang konsisten, serta pengurangan
dan pencegahan pemborosan karena operasi internal menjadi lebih
5. Kesadaran pegawai Disnakertrans Kabupaten Langkat akan
pentingnya kualitas semakin meningkat.
6. Disnakertrans Kabupaten Langkat dapat memberikan pelatihan
secara sistematik kepada seluruh pegawai melalui
prosedur-prosedur dan instruksi-instruksi yang terdefinisi secara baik.
7. Secara keseluruhan akan terjadi perubahan positif pada
Disnakertrans Kabupaten Langkat dalam hal kultur kualitas dari
anggota organisasi, karena pegawai senantiasa terdorong untuk
mempertahankan sertifikat ISO 9001:20008 yang umumnya hanya
akan berlaku selama 3 tahun.
Sebelumnya pernah dilakukan penelitian mengenai pengaruh
penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja pegawai, diantaranya
penelitian yang dilakukan oleh Yuniar (2011) akan tetapi studi kasus
yang digunakan adalah SAMSAT Kabupaten Tanggerang. Perbedaan
antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, terdapat pada studi
kasus yang diteliti, dimana penelitian ini menggunakan Disnakertrans
Kabupaten Langkat sebagai objek penelitian.
SDM merupakan sumber daya terpenting dalam suatu organisasi,
dimana orang-orang atau karyawan tersebut memberikan tenaga, bakat,
kreativitas, dan usahanya kepada organisasi. Oleh karena itu, manusia
merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam suatu organisasi,
karena manusia memberikan kontribusi terbesar dibandingkan dengan
faktor-faktor yang lain. Selama penerapan ISO 9001:2008 di
mengenai pengaruh penerapan ISO 9001:2008 terhadap kinerja pegawai
di Disnakertrans Kabupaten langkat.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti
masalah yang berkaitan dengan pengaruh karakteristik individu dan
karakteristik organisasi terhadap kinerja karyawan pada Disnakertrans
Kabupaten Langkat.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka
dalam penelitian ini dirumuskan masalah yang akan diteliti sebagai
berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh peubah Karakteristik Individu (keahlian,
pendidikan dan pengalaman kerja) dari penerapan SMM ISO
9001:2008 terhadap kinerja pegawai di Disnakertrans
Kabupaten Langkat?
2. Apakah terdapat pengaruh peubah Karakteristik Organisasi
(sumber daya organisasi, iklim organisasi dan struktur
organisasi) dari penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap
kinerja pegawai di di Disnakertrans Kabupaten Langkat?
3. Apakah terdapat pengaruh peubah karakteristik individu dan
karakteristik organisasi secara bersama-sama terhadap kinerja
pegawai Disnakertrans Kabupaten Langkat?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan dalam penelitian, maka tujuan
1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh peubah karakteristik individu
(keahlian, pendidikan dan pengalaman kerja) dari penerapan SMM ISO
9001:2008 terhadap kinerja pegawai Disnakertrans Kabupaten Langkat.
2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh karakteristik organisasi (sumber
daya organisasi, iklim organisasi dan struktur organisasi) dari penerapan
SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja pegawai Disnakertrans Kabupaten
Langkat.
3. Mengetahui dan menganalisis pengaruh karakteristik individu dan
organisasi secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai Disnakertrans
Kabupaten Langkat.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Sebagai masukan kepada Disnakertrans Kabupaten Langkat dalam
upaya meningkatkan kinerja pegawai.
2. Sebagai referensi dan masukan bagi peneliti di masa mendatang
dalam mengkaji masalah sistem manajemen mutu ISO 9001:20008
berkaitan dengan kinerja pegawai.
3. Peneliti, diharapkan dari hasil penelitian ini akan menambah
pengetahuan mengenai sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.
4. Masyarakat, diharapkan dari hasil penelitian ini tidak
menggunakan calo untuk mendapatkan pekerjaan, tetap langsung datang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kinerja Pegawai
Kinerja berasal dari kata Job performance yaitu prestasi kerja yang
dicapai seseorang. Performance diterjemahkan menjadi kinerja, juga
berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja atau hasil kerja,
penampilan kerja (Lembaga Administrasi Negara ; 1992). Sedangkan
menurut Prabu (2004 ; 67) “pengertian kinerja ( prestasi kerja ) adalah
hasil kerja secara kualitas dan kuantitias yang dicapai oleh seorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya”.
Dalam melakukan suatu pekerjaan, seorang pegawai hendaknya
memiliki kinerja yang tinggi. Akan tetapi hal tersebut sulit untuk dicapai,
bahkan banyak pegawai yang memiliki kinerja yang rendah atau semakin
menurun walaupun telah banyak memiliki pengalaman kerja dan lembaga
pun telah banyak melakukan pelatihan maupun pengembangan terhadap
sumber daya manusianya, untuk dapat meningkatkan kemampuan dan
motivasi kerja pegawainya. Kinerja pegawai yang rendah akan menjadi
sutau permasalahan bagi sebuah organisasi atau lembaga, karena kinerja
yang dihasilkan pegawai tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh
organisasi. Untuk memberikan gambaran tentang kinerja pegawai, berikut
ini adalah beberapa penjelasan yang berkaitan dengan kinerja pegawai.
Kinerja didalam kamus bahasa Indonesia (1994 ; 503) dikatakan
diperlihatkan (3) kemampuan kerja, sehingga dapat disimpulkan bahwa
kinerja merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai atau
karyawan dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya.
2.1.1 Unsur-unsur Kinerja
Selanjutnya Sastrohardiwiryo (2002) menjelaskan bahwa umumnya
unsur-unsur kinerja adalah sebagai berikut :
1. Kesetiaan
Kesetiaan yang dimaksud adalah tekad dan kesanggupan didalam
mentaati, melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang ditaati
dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Tekad dan
kesanggupan tersebut harus dibuktikan dengan sikap dan tingkah laku
tenaga kerja yang bersangkutan dengan kegiatan sehari-hari serta
dalam perbuatan melaksanakan tugas dan pekerjaan yang dibebankan
kepadanya. Kesetiaan tenaga kerja terhadap suatu perusahaan sangat
berhubungan dengan pengabdiannya. Pengabdian yang dimaksud
adalah sumbangan pikiran dan tenaga yang ikhlas dengan
mengutamakan kepentingan publik diatas kepentingan pribadi.
2. Prestasi kerja
Prestasi kerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seorang tenaga
kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang dibebankan
kepadanya. Pada umumnya prestasi kerja seorang tenaga kerja
dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan pengalaman, dan
kesanggupan tenaga kerja yang bersangkutan.
Tanggung jawab adalah kesanggupan seorang tenaga kerja dalam
menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diserahkan kepadanya
dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu. Serta dapat mengambil
resiko atas keputusan yang diambilnya atau tindakan yang
dilakukannya.
4. Ketaatan
Ketaatan adalah kesanggupan seorang tenaga kerja untuk mentaati
segala aturan dan ketentuan serta peraturan perundang-undangan
yang berlaku, mentaati peraturan kedinasan yang diberikan oleh
atasan yang berwenang, serta kesanggupan untuk tidak melanggar
larangan yang telah ditentukan oleh perusahaan maupun pemerintah,
baik secara tertulis maupun tidak tertulis.
5. Kejujuran
Merupakan ketulusan hati tenaga kerja dalam melaksanakan tugas
dan pekerjaan serta kemampuan untuk tidak menyalah gunakan
wewenang yang telah dibebankan kepadanya.
6. Kerjasama
Merupakan kemamuan tenaga kerja untuk bekerja sama dengan
orang lain dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang telah
diamanatkan, sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang
sebesar-besarnya.
Adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk mengambil suatu
keputusan ataupun tindakan yang diperlukan tanpa diperintah oleh
manajemen lainnya
8. Kepemimpinan
Adalah kemampuan yang dimiliki seorang tenaga kerja untuk
meyakinkan orang lain ( tenaga kerja lain ) sehingga dapat
dikerahkan secara maksimal untuk melaksanakan tugas pokok.
Penilaian unsure kepemimpinan bagi tenaga kerja yang mempunyai
keyakinan dalam perusahaan bagi top management, middle
management maupun lower management.
2.1.2 Metode Penilaian Kinerja
Menurut Mangkunegara (2006) “Penilaian kinerja adalah tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada perusahan. Hasil penilaian tersebut digunakan sebagai umpan balik yang memberikan informasi tentang prestasi, pelaksanaan suatu rencana dan apa yang diperlukan perusahaan dalam penyesuaian-penyesuaian dan pengendalian”.
Rumus penilaian kinerja pegawai menurut Cumming dan Schwab
(Dubrin, 1984)
P = E x A, dimana :
P = Performace E = Effort A = Ability
Dari rumus di atas dapat kita ketahui bahwa dengan usaha
yang gigih dan didukung oleh kemampuan yang memadai, maka
semua orang mempunyai kemampuan yang sama, kemampuan
disini diantaranya kemampuan mengatasi masalah dan kemampuan
untuk berkreativitas.
Berdasarkan pengertian-pengertian kinerja di atas, maka
dapat dinyatakan bahwa kinerja adalah kemampuan untuk
merealisasikan kemampuan kerja pegawai sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab dari pekerjaan yang diembannya. Maka
peningkatan kinerja pegawai adalah proses untuk meningaktkan
kemampuan kerja, penampilan kerja atau performance kerja
seseorang yang dapat dilakukan dengan berbagai cara.
2.1.3 Unsur-unsur Penilaian Kinerja Karyawan
Unsur-unsur yang terdapat dalam ISO 9001:2008, tentang
klausul 6 (enam) dari manajemen sumber daya terdiri dari:
a. Keahlian.
b. Pendidikan.
c. Pengalaman Kerja.
a. Keahlian.
Menurut Ruky (2001) “keahlian yang harus dimiliki seseorang
adalah keahlian teknis, keahlian interaksi atau hubungan antar
manusia, keahlian konseptual”. Sedangkan Robbins (1998)
mempertegas bahwa “keterampilan dapat dibagi ke dalam 3 (tiga)
kategori, yaitu: keterampilan teknis, keterampilan berinteraksi
secara efektif dan keterampilan dalam pemecahan masalah”.
Pendidikan dan pengalaman kerja merupakan langkah awal
untuk melihat kemampuan seseorang (Handoko, 2000). Sementara
menurut Hasibuan (2000), “pendidikan merupakan indikator yang
mencerminkan kemampuan seseorang untuk dapat menyelesaikan
suatu pekerjaan dan dengan latar belakang pendidikan pula
seseorang dianggap akan mampu menduduki suatu jabatan tertentu,
selain itu pemahaman akan kepribadian seseorang juga dapat
dilihat dari tingkat pendidikannya”.
c. Pengalaman Kerja
Selain pendidikan formal, para individu dalam organisasi juga
perlu memiliki pengalaman kerja, serta mampu beradaptasi dengan
lingkungannya dalam organisasi, terutama sehubungan dengan
upaya meniti suatu karir dan mengembangkan potensi dirinya.
Dengan pengalaman seseorang akan dapat mengembangkan
kemampuannya, sehingga karyawan tetap betah bekerja pada
perusahaan, dengan harapan suatu waktu dipromosikan.
Kadangkala pegawai memiliki kemampuan rendah dan terbatas,
karena sudah lama bekerja belum dipromosikan, sehingga suatu
ketika perusahaan akan dipimpin oleh orang yang berkemampuan
rendah, sehingga perkembangan perusahaan dapat disangsikan
2.1.4 Proses Penilaian Kinerja Karyawan
Proses penilaian kinerja adalah suatu langkah pengambilan
keputusan dalam menentukan penilaian kinerja. Proses penilaian
kinerja, adalah sebagai berikut (Mondy, 1998) :
a. Mengidentifikasi tujuan spesifik dari penilaian.
Hal ini sangat penting, karena karyawan akan mengetahui apa
yang menjadi tujuan dari penilaian prestasi kerja dan sistem
penilaian tersebut. Penilaian prestasi kerja harus dapat
mengefektifkan maksud dari tujuan tersebut, sehingga manajemen
harus menyeleksi tujuan-tujuan yang terpenting yang dapat
tercapai.
b. Mengetahui pekerjaan yang diharapkan.
Karyawan harus mengetahui apa yang diharapkan dari dirinya
dalam melaksanakan pekerjaannya. Untuk itu dapat dibuat
deskripsi jabatan yang harus berdasarkan analisis pekerjaan,
artinya harus mempunyai hubungan dengan pekerjaan dari jabatan
karyawan.
c. Menguji kerja karyawan.
Setelah menetapkan analisis jabatan, karyawan perlu
mengetahui hasil dari prestasinya. Untuk itu diperlukan
kriteria-kriteria penilaian yang menggambarkan perilaku yang menentukan
prestasi kerja hubungannya dengan pekerjaan. Standar difokuskan
dikomunikasikan, sehingga penilai dan yang diinilai mengetahui
apakah standar dapat tercapai.
d. Penilaian prestasi kerja.
Menggambarkan kekuatan dan kelemahan karyawan. Manfaat
yang didapat adalah untuk mengamati hasil kerja, mengevaluasi
sesuai standar yang ditetapkan dan untuk meningkatkan prestasi
kerja karyawan.
e. Mendiskusikan hasil penilaian dengan karyawan.
Setelah dilakukan penilaian, penilai mengadakan diskusi atau
wawancara yang dinilai untuk memberikan informasi hasil
penilaian yang dilakukan. Wawancara yang dilakukan hendaknya
komunikasi dua arah antara karyawan dengan penilai.
2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Timple (1992 ; 31) dalam Evaluasi Kinerja Sumber
Daya Manusia mengemukakan faktor-faktor kinerja yaitu :
1) Faktor Internal
Faktor Internal (disposisional) yaitu faktor yang dihubungkan dengan sifat-sifat seseorang, misalnya kinerja
seseorang baik disebabkan karena mempunyai kemampuan tinggi
dan seseorang itu tipe pekerja keras, sedangkan seseorang
mempunyai kinerja jelek disebabkan orang tersebut tidak memiliki
upaya-upaya untuk memperbaiki kemampuannya.
Faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja seseorang yang berasal dari lingkungan. Seperti perilaku,
sikap, tindakan-tindakan rekan kerja, bawahan atau pimpinan,
fasilitas kerja dan iklim organisasi.
2.1.6 Tujuan Penilaian Kinerja
George dan Jones (2002) menyatakan “tujuan penilaian kinerja adalah untuk penyesuaian kompensasi, keputusan penempatan dan pengembangan karir dan memberikan kesempatan kerja yang adil, sehingga karyawan dapat memperbaiki kinerjanya. Hal ini akan berdampak pada perbaikan perencanaan dan pengembangan organisasi untuk menghadapi tantangan masa depan”.
Pentingnya tujuan penilaian unjuk kerja atau penilaian
kinerja menurut Hariandja (2007) adalah:
1. Penilaian unjuk kerja memberikan kesempatan kepada
karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan perbaikan untuk
meningkatkan kinerja melalui feedback yang diberikan oleh
organisasi
2. Penyesuaian gaji, yaitu penilaian kinerja dapat dipakai sebagai
informasi dalam menentukan kompensasi secara layak sehingga
dapat memotivasi pegawai.
3. Keputusan untuk penempatan, yaitu dapat dilakukannya
penempatan sesuai dengan keahliannya.
4. Pelatihan dan pengembangan, yaitu melalui penilaian akan
diketahui kelamahan-kelemahan dari pegawai sehingga dapat
ditentukan program pelatihan dan pengembangan yang lebih
5. Perencanaan karir, yaitu organisasi dapat memberikan bantuan
perencanaan karir bagi pegawai dan menyelaraskannya dengan
kepentingan organisasi.
6. Mengidentifikasi kelemahan-kelemahan dalam proses
penempatan, yaitu unjuk kerja yang tidak baik menunjukkan
adanya kelemahan dalam penempatan sehingga dapat dilakukan
tindakan perbaikan.
7. Mengidentifikasi adanya kekurangan dalam desain pekerjaan,
yaitu kekurangan kinerja akan menunjukkan adanya kekurangan
dalam perancangan pekerjaan.
8. Meningkatkan adanya perlakuan yang sama terhadap semua
pegawai, yaitu dengan dilakukannya penilaian yang obyektif.
9. Membantu pegawai mengatasi masalah eksternal, yaitu dengan
penilaian unjuk kerja, atasan akan mengetahui apa yang
menyebebkan terjadinya unjuk kerja yang jelek, sehingga atasn
dapat membantu mengatasinya.
10.Umpan balik pada pelaksanaan fungsi manajemen sumber daya
manusia, yaitu dengan diketahuinya unjuk kerja pegawai secara
keseluruhan dapat menjadi informasi sejauh mana fungsi
sumber daya manusia berjalan baik atau buruk.
2.1.7 Manfaat Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja menurut Werther dan Davis (1996)
mempunyai beberapa tujuan dan manfaat bagi organisasi dan
1. Performance Improvement. Yaitu memungkinkan pegawai dan manajer untuk mengambil tindakan yang berhubungan dengan
peningkatan kinerja.
2. Compensation adjustment. Membantu para pengambil
keputusan untuk menentukan siapa saja yang berhak menerima
kenaikan gaji atau sebaliknya.
3. Placement decision. Menentukan promosi,dan transfer.
4. Training and development needs mengevaluasi kebutuhan
pelatihan dan pengembangan bagi pegawai agar kinerja mereka
lebih optimal.
5. Carreer planning and development. Memandu untuk
menentukan jenis karir dan potensi karir yang dapat dicapai.
6. Staffing process deficiencies. Mempengaruhi prosedur
perekrutan pegawai.
7. Informational inaccuracies and job-design errors. Membantu menjelaskan apa saja kesalahan yang telah terjadi dalam
manajemen sumber daya manusia terutama di bidang informasi
job-analysis, job-design, dan sistem informasi manajemen
sumber daya manusia.
8. Equal employment opportunity. Menunjukkan bahwa
penempatan posisi kerja tidak diskriminatif.
9. External challenges. Kadang-kadang kinerja pegawai
dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti keluarga, keuangan
pribadi, kesehatan, dan lain-lainnya. Biasanya faktor ini tidak
faktor-faktor ini akan kelihatan sehingga membantu departemen
sumber daya manusia untuk memberikan bantuan bagi
peningkatan kinerja pegawai.
10.Feedback. Memberikan umpan balik bagi urusan kepegawaian
maupun bagi pegawai itu sendiri.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dan
manfaat penilaian kinerja adalah sebagai sumber informasi bagi
penentuan kebijakan strategi SDM perusahaan di masa depan,
sebagai suatu alat evaluasi kinerja serta sebagai alat untuk
memetakan potensi dari pegawai perusahaan.
Sedangkan Manfaat penilaian kinerja yang dikemukakan oleh
Dessler (2007), yaitu :
1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian karyawan secara maksimum.
2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan
karyawan, seperti promosi, mutasi dan pemberhentian.
3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan
karyawan, serta menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan.
4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana
atasannya menilai kinerjanya.
5. Menyediakan suatu dasar distribusi penghargaan.
2.2 SMM ISO 9001:2008
Sistem Manajemen Kualitas
Menurut Gasperz (2008:268) “Sistem manajemen mutu adalah
sistem yang digunakan untuk menetapkan kebijakan (pernyataan resmi
oleh manajemen puncak berkaitan dengan perhatian dan arah
terkait dengan mutu dan dijadikan sasaran atau target pencapaian dengan
menetapkan ukuran atau kriteria pencapainnya)”. ISO 9001:2008
merupakan standar mutu yang sangat populer di seluruh dunia.
ISO 9001:2008 adalah suatu standar internasional untuk sistem
manajemen mutu. Standar tersebut menetapkan persyaratan-persyaratan
dan rekomendasi yang mendasar bagi organisasi apapun yang berminat
untuk menerapkan standar ini. Berdasarkan definisi tersebut, maka sistem
manajemen mutu ISO 9001:2008 dapat didefinisikan sebagai standar
sistem manajemen mutu yang mengelola proses pencapaian mutu
(Gasperz,2008). Sistem tersebut mengatur hubungan antara supplier,
lembaga, dan konsumen. Oleh karena itu, sistem manajemen mutu ISO
90001:2008 sama sekali tidak berbicara tentang mutu suatu produk, tetapi
berbicara tentang proses pencapaian suatu tingkat mutu tertentu. Hal ini
mengisyaratkan bahwa lembaga yang akan mengadopsi sistem tersebut
perlu menetapkan spesifikasi/persyaratan karakteristik mutu produk dan
prosesnya (Syarizal,2009).
Terdapat beberapa karakteristik umum dari sistem manajemen
kualitas, antara lain sebagai berikut (Gaspersz, 2001, pp.10-11):
1. Sistem manajemen kualitas mencakup suatu lingkup yang luas dari
aktivitas-aktivitas dalam organisasi modern. Kualitas dapat
didefinisikan melalui lima pendekatan utama, antara lain sebagai
berikut: transcendent quality yaitu suatu kondisi ideal menuju
keunggulan; product based quality yaitu suatu atribut produk yang
memenuhi kualitas; user based quality yaitu kesesuaian atau
yaitu kesesuaian terhadap persyaratan-persyaratan standar; value
based quality yaitu derajat keunggulan pada tingkat harga yang
kompetitif.
2. Sistem manajemen kualitas berfokus pada konsistensi dari proses
kerja.
3. Hal ini sering mencakup beberapa tingkat dokumentasi terhadap
standar-standar kerja.
4. Sistem manajemen kualitas berlandaskan pada pencegahan kesalahan
sehingga bersifat proaktif, bukan pada deteksi kesalahan yang
bersifat reaktif. Patut diakui pula bahwa banyak sistem manajemen
kualitas tidak akan efektif sepenuhnya pada pencegahan semata,
sehingga sistem manajemen kualitas juga harus berlandaskan pada
tindakan korektif terhadap masalah-masalah yang ditemukan. Dalam
kaitan dengan hal ini, sistem manajemen kualitas merupakan suatu
closed loop system yang mencakup deteksi, umpan balik, dan korelasi. Proporsi terbesar harus diarahkan pada pencegahan kesalahan sejak
tahap awal.
5. Sistem manajemen kualitas mencakup elemen-elemen: tujuan
(objectives), pelanggan (customer), hasil-hasil (outputs), proses-proses (processes), masukan-masukan (inputs), pemasok (suppliers),
dan pengukuran untuk umpan balik dan umpan maju (measurement
for feedback and feedforward).
Terdapat beberapa tahapan dalam menerapkan suatu
sistem manajemen kualitas, antara lain sebagai berikut (Gasperz,
2001,):
1. Memutuskan untuk mengadopsi suatu standar sistem
manajemen mutu yang akan diterapkan.
2. Menetapkan suatu komitmen pada tingkat pemimpin senior
dari organisasi.
3. Menetapkan suatu kelompok kerja atau komite pengaruh yang
terdiri dari manajer-manajer senior.
4. Menugaskan wakil manajemen (management representative).
5. Menetapkan tujuan-tujuan kualitas dan implementasi system.
6. Meninjau ulang sistem manajemen kualitas yang sekarang.
7. Mendefinisikan struktur organisasi dan tanggung jawab.
8. Menciptakan kesadaran kualitas (quality awareness) pada
semua tingkat dalam organisasi.
9. Mengembangkan peninjauan ulang dari sistem manajemen
kualitas dalam manual kualitas (buku panduan).
10.Menyepakati bahwa fungsi-fungsi dan aktivitas dikendalikan
oleh prosedur-prosedur.
11.Mendokumentasikan aktivitas terperinci dalam prosedur
operasional atau prosedur terperinci.
12.Memperkenalkan dokumentasi.
13.Menetapkan partisipasi karyawan dan pelatihan dalam system.
14.Meninjau ulang dan melakukan audit sistem manajemen
Organisasi standardisasi internasional atau lebih dikenal
dengan The International Organization for Standardization telah menerbitkan ISO 9001:2008 yang mendeskripsikan standar untuk
sebuah QMS (Quality Management System) yang digunakan
sebagai landasan dan proses yang meliputi perancangan,
pengembangan, dan pengiriman dari produk maupun jasa. Suatu
organisasi dapat berpartisipasi dalam pengajuan sertifikasi ISO
9001:2008 secara berkelanjutan untuk membuktikan kesesuaian
mereka dengan standar yang berlaku yang termasuk dalam syarat
dalam pengembangan QMS (Gasperz,2001)
Pengendalian kualitas (Quality Control)
(Quality Control) Menentukan komponen-komponen mana yang rusak dan menjaga agar bahan-bahan untuk produksi mendatang
jangan sampai rusak. Pengendalian kualitas merupakan alat bagi
manajemen untuk memperbaiki kualitas produk bila diperlukan,
mempertahankan kualitas yang sudah tinggi dan mengurangi
jumlah bahan yang rusak (Reksohadiprojo, 1995).
Quality Assurance (QA) :
Menurut Gryna (1988) Quality Assurance (QA) adalah seluruh
perencanaan dan kegiatan sistematis yang diperlukan untuk memberikan suatu jaminan yang memadai bahwa suatu produk akan memenuhi suatu persyaratan tertentu. Dan agar pelaksanaannya dapat berjalan efektif diperlukan proses kontrol pada setiap tahap produksi yang tujuannya adalah menjamin kualitas produk melalui Quality Control (QC) sebagai pelaksana operasional dari QA. QA diperlukan untuk menjamin mutu
manajemen perusahaan dari pandangan owner bahwa produk yang
Pengertian ISO 9001: 2008
Menurut Syarizal (2009), “ISO 9001:2008 adalah suatu
standar internasional untuk sistem manajemen mutu. Sistem
manajemen mutu ISO 9001:2008 adalah persyaratan standar yang
digunakan untuk mengakses kemampuan organisasi dalam
memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang sesuai”.
ISO 9001:2008 menetapkan persyaratan-persyaratan dan
rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem
manajemen mutu, yang bertujuan untuk menjamin bahwa
organisasi akan memberikan produk (barang dan jasa) yang
memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Persyaratan-persyaratan
yang ditetapkan dapat berupa kebutuhan spesifik dari pelanggan,
di mana organisasi yang dikontrak itu bertanggung jawab untuk
menjamin mutu dari produk (Gasperz,2001). ISO 9001:2008
bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan
persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk. ISO
9001: 2008 hanya merupakan standar sistem manajemen mutu
(Mitrakonsultan, 2008).
Mengenai Model Proses Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008, Model sistem manajemen mutu berdasarkan proses,
menggambarkan hubungan proses yang disajikan dalam klausul
empat sampai delapan. Gambaran ini menunjukkan bahwa
pelanggan memainkan peran berarti dalam menetapkan
persyaratan sebagai input. Pemantauan kepuasan pelanggan
pelanggan tentang apakah organisasi telah memenuhi persyaratan
pelanggan. Penyusunan ini menggunakan metodologi yang dikenal
“Plan-Do-Check-Action” yang dapat dipakai pada semua proses. (Mitrakonsultan, 2008).
2.2.2 Manfaat Penerapan SMM ISO 9001:2008 Bagi Disnakertrans Kabupaten Langkat
Berdasarkan dokumen internal SMM ISO 9001:2008
mengungkapkan manfaat penerapan SMM ISO 9001:2008 bagi
Disnakertrans Kabupaten Langkat, sebagai berikut:
• Meningkatkan Kepercayaan dan kepuasan masyarakat melalui
jaminan mutu yang terorganisir dan sistematik. Proses dokumentasi
dalam ISO 9001:2008 menunjukkan bahwa kebijakan, prosedur dan
instruksi yang berkaitan dengan mutu telah direncanakan dengan
baik.
• Jaminan Kualitas Produk dan Proses karena telah memiliki
sertifikat ISO 9001:2008 telah menjamin bahwa sistem manajemen
mutu dari Disnakertrans Kabupaten Langkat telah diakui secara
internasional.
• Meningkatkan Produktivitas Disnakertrans Kabupaten Langkat,
setelah memperoleh sertifikat ISO 9001:2008 diharapkan dapat
meningkatkan produktivitas Disnakertrans Kabupaten Langkat,
terutama dalam pelayanan kepada masyarakat.
• Meningkatkan motivasi, moral & kinerja pegawai, serta
organisasi, karena manajemen dan karyawan terdorong untuk
mempertahankan sertifikasi ISO 9001:2008 yang umumnya hanya
berlaku selama tiga tahun.
• Sebagai alat analisa Disnakertrans lainnya di Indonesia,
diharapkan Disnakertrans lainnya yang ada di Indonesia akan
termotivasi untuk memperoleh Sertifikat ISO 9001:2008 dan dapat
menggunakan Disnakertrans Kabupaten Langkat sebagai alat
analisisnya.
• Meningkatkan hubungan saling menguntungkan dengan pencari
kerja dan pengguna tenaga kerja,sehingga dapat mempermudah
proses anta pencari kerja dan pengguna tenaga kerja.
• Meningkatkan cost efficiency dan keamanan produk, melalui
sistem pengendalian yang konsisten serta pengurangan dan
pencegahan pemborosan. Meningkatkan kesadaran mutu dalam
Disnakertrans Kabupaten Langkat.
• Meningkatkan komunikasi internal, dengan adanya sertifikat ISO
9001:2008 dapat meningkatkan komunikasi internal antara pegawai
di Disnakertrans Kabupaten Langkat.
• Meningkatkan image positif Disnakertrans Kabupaten Langkat,
dengan adanya sertifikat ISO 9001:2008 akan merubah pandangan
masyarakat terhadap instansi pemerintah.
• Sistem terdokumentasi telah dilakukan berdasarkan persyaratan
• Media untuk Pelatihan dan Pendidikan secara sistematik kepada
seluruh pegawai Disnakertrans Kabupaten Langkat melalui
prosedur-prosedur dan instruksi-instruksi yang terdefinisi secara
baik.
2.2.3 Langkah-langkah Penerapan SMM ISO 9001:2008
Menurut Gaspersz (2008), langkah-langkah penerapan SMM
ini hanya sebagai panduan yang dapat diterapkan secara bersamaan
atau tidak berurut, tergantung kultur dan kematangan mutu organisasi,
yaitu :
1. Memperoleh komitmen dari manajemen puncak, karena tanpa
komitmen manajemen puncak, kegiatan registrasi adalah sangat tidak mungkin.
2. Membentuk komite pengarah arus koordinator ISO. Komite ini
akan memantau proses agar sesuai dengan standar unsur-unsur dasar dalam SMM ISO 9001:2008.
3. Mempelajari persyaratan-persyaratan standar dari SMM ISO
9001:2000.
4. Melakukan pelatihan (training) terhadap semua anggota organisasi.
5. Memulai peninjauan ulang manajemen (management review).
6. Identifikasi mutu, prosedur-prosedur dan instruksi-instruksi yang dibutuhkan yang dituangkan dalam dokumen-dokumen tertulis.
7. Implementasi SMM ISO 9001:2000.
8. Memulai audit SMM perusahaan.
9. Memilih registran. 10.Registrasi.
2.2.4 Persyaratan Standar dari SMM ISO 9001:2008
ISO 9001:2008 bukan merupakan standar produk, karena ISO
9001:2008 hanya merupakan standar sistem manajemen kualitas.
ISO 9001:2008 terdiri dari 8 Klausul sebagai berikut:
Dalam klausul ini secara persyaratan-persyaratan standar telah
menekankan untuk memenuhi kepuasan pelanggan.
2. Klausul 2. Referensi Normatif
Klausul ini hanya memuat referensi-referensi yang harus
dipersiapkan oleh Disnakertrans Kabupaten Langkat yaitu:
a. Peraturan Pemerintah
b. Buku-buku panduan tentang kualitas
3. Klausul 3. Istilah dan Definisi
Klausul ini menyatakan bahwa istilah dan definisi-definisi yang
diberikan dalam ISO 9001:2008 menetapkan, mendokumentasikan,
melaksanakan, memelihara langkah – langkah untuk implementasi
sistem manajemen kualitas ISO 9001:2008 dan kebutuhan
peningkatan terus menerus.
4. Klausul 4. Sistem Manajemen Mutu
Persyaratan umum dalam memimpin dan mengoperasikan
organisasi perlu dilakukan pengelolaan yang sistematis dan dengan
cara yang tepat.
5. Klausul 5.Tanggung jawab Manajemen
Klausul ini menekankan pada komitmen manajemen puncak (top
management commitment). Dalam hal fokus pelanggan manajemen
puncak harus menjamin bahwa persyaratan pelanggan telah
ditetapkan dan dipenuhi dengan tujuan peningkatan kepuasan
pelanggan.
Penyediaan sumber daya suatu organisasi harus menetapkan dan
memberikan sumber-sumber daya yang diperlukan secara tepat untuk
menerapkan dan mempertahankan sistem manajemen kualitas ISO
9001:2008 serta meningkatkan efektivitasnya terus menerus dan
meningkatkan kepuasan pelanggan.
7. Klausul 7. Realisasi produk
Dalam hal perencanaan realisasi produk organisasi harus
menjamin bahwa proses realisasi produk berada di bawah
pengendalian, agar memenuhi persyaratan produk.
8. Klausul 8. Pengukuran analisis dan peningkatan.
Persyaratan umum dalam Klausul 8 tentang pengukuran analisis
dan peningkatan, dimana organisasi harus menetapkan
rencana-rencana dan menererapkan proses pengukuran,pemantauan,analisis dan
peningkatan yang diperlukan agar menjamin kesesuaian dari produk.
2.2.5 Audit Mutu dan Dokumentasi Mutu
Audit mutu (Ariani, 2002) adalah evaluasi secara sistematik
dan independen yang dilaksanakan untuk menentukan hal berikut :
1. Apakah kegiatan mutu yang berhubungan dengan hasil
produksi telah sesuai dengan dokumentasi sistem mutu ?
2. Apakah prosedur dalam dokumentasi sistem mutu diterapkan
secara efektif dan tepat untuk mencapai sasaran yang
Dokumentasi dalam sistem manajemen mutu Disnakertrans Kabupaten Langkat mencakup :
a. Pernyataan terdokumentasi dari kebijakan mutu dan sasaran
mutu,
b. Manual mutu,
c. Prosedur terdokumentasi yang diisyaratkan oleh Standar ISO
9001:2008,
d. Dokumen yang diperlukan oleh Disnakertrans kabupaten
Langkat untuk memastikan perencanaan, operasi dan kendali
proses secara efektif, dan
e. Rekaman yang disyaratkan oleh Standar ISO 9001:2008.
2.2.6 Manual Mutu
Disnakertrans Kabupaten Langkat menetapkan dan
memelihara sebuah manual mutu yang didalamnya mencakup :
A. Lingkup sistem manajemen mutu, termasuk rincian
pengecualian dari dan alasan pengecualian apapun
B. Prosedur yang terdokumentasi yang ditetapkan untuk sistem
manajemen mutu, atau mengacu pada prosedur tersebut, dan
C. Urutan dari interaksi antara proses-proses sistem manajemen
mutu.
2.2.7 Pengendalian Dokumen
Disnakertrans kabupaten Langkat melakukan pengendalian
mutu ISO 9001:2008. Rekaman adalah jenis khusus dari dokumen
dan harus dikendalikan menurut persyaratan dalam ISO 9001:2008.
Harus dibuat suatu prosedur terdokumentasi untuk menetapkan
pengendalian untuk:
a. Menyetujui kecukupan dokumen sebelum diterbitkan,
b. Meninjau dan memutakhirkan seperlunya serta untuk
menyetujui ulang dokumen,
c. Memastikan bahwa perubahan dan status revisi terkini dari
dokumen ditunjukkan,
d. Memastikan bahwa versi relevan dari dokumen yang berlaku
tersedia di tempat pemakaian,
e. Memastikan dokumen selalu dapat dibaca dan mudah dikenali,
f. Memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar dikenali
dan distribusinya dikendalikan, dan
g. Mencegah pemakaian dokumen kadaluarsa yang tak disengaja
dan menerakan identifikasi sesuai dengan dokumen tersebut,
apabila disimpan untuk maksud tertentu.
2.2.8 Pengendalian Rekaman
Disnakertrans Kabupaten Langkat melakukan pengendalian
rekaman pada rekaman yang diperlukan. Rekaman harus ditetapkan
dan dipelihara untuk memberikan bukti kesesuaian dengan
persyaratan dan beroperasinya secara efektif sistem manajemen
mutu. Rekaman harus tetap mudah dapat dibaca, siap ditunjukkan,
kendali yang diperlukan untuk identifikasi, penyimpanan,
perlindungan, pengambilan, masa simpan, dan pembuangan
rekaman.
Unsur-Unsur ISO 9001:2008 Yang Berkaitan Dengan Kinerja Pegawai
2.2.9 Karakteristik Individu
Bagi individu organisasi adalah wadah untuk mencapai
tujuan-tujuan yang tidak dapat direalisasikan secara individual,
baik tujuan pribadi maupun tujuan organisasi. Individu dengan
karakter yang tersendiri dan organisasi juga memiliki karakter
tertentu yang saling menyesuaikan. Latar belakang individu dapat
menjadikan ciri-ciri tertentu pada setiap individu (Moekijat, 1996:
103). Pada SMM ISO 9001:2008 khususnya klausul 6 (enam)
tentang manajemen sumber daya manusia dari manajemen sumber
daya terdiri dari: keahlian, pendidikan, pengalaman kerja.
Menurut Thoha (1999: 30), “individu membawa ke dalam
tatanan organisasi, kemampuan, kepercayaan, pribadi, penghargaan,
kebutuhan dan pengalamannya”. Sementara itu Agus (2001: 133)
mengemukakan “beberapa ciri-ciri pribadi yang meliputi jenis
kelamin, status perkawinan, usia, pendidikan, pendapatan keluarga
dan masa jabatan ke dalam organisasi”.
2.2.10 Karakteristik Organisasi
Agus (2001: 136) mengemukakan bahwa “organisasi
masing-masing orang atau kelompok secara rasional, nonpribadi
untuk mencapai tujuan tertentu”. Selanjutnya karakteristik
organisasi merupakan kondisi internal dalam suatu organisasi.
Dalam organisasi perlu adalahnya kejelasan karir agar pegawai
lebih mudah merencanakan dan melalui jalur-jalur karirnya.
Karakteristik organisasi yang dimaksud adalah; struktur organisasi
yang mempunyai unsur; pembagian pekerjaan, departementalisasi,
hirarkhi, dan koordinasi dan budaya organisasi yang mempunyai
unsur artifact, nilai yang mendukung asumsi dasar.
Yang dimaksud dengan karakteristik organisasi di sini
adalah sejauh yang dipersepsikan individu tersebut. Jika terjadi
kesesuaian, individu atau pekerja akan menjadi anggota organisasi
(Hariyanto, 2001: 270). Sedangkan Simamora (2001:507)
mengatakan bahwa sumber daya, iklim, tujuan dan struktur
organisasi mempengaruhi manajemen karir yang akhirnya
berdampak pada pengembangan karir. Pengembangan karir sendiri
merupakan suatu cara bagi sebuah organisasi untuk mendukung
atau meningkatkan produktivitas para karyawan, sekaligus
mempersiapkan karyawan untuk dunia yang selalu berubah
(Sunarto, 2003: 246).
2.3 Penelitian Terdahulu
Kajian tentang ISO 9001 dan kinerja pegawai telah banyak
dilakukan sebelumnya oleh berbagai kalangan, khususnya para akademisi.
Dharma (2007) meneliti tentang Analisis Pengaruh Penerapan ISO
9001:2000 terhadap Peningkatan kinerja karyawan pada PT. Asuransi Jasa
Raharja, dengan penekanan kepada Pengaruh Karakteristik Sumber Daya
dan Karakteristik Organisasi terhadap Peningkatan Kinerja, menyimpulkan
bahwa Secara simultan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000
berpengaruh positif dan sangat signifikan terhadap kinerja karyawan PT.
Asuransi Jasa Raharja Cabang Sumatera Utara pada tingkat kepercayaan
95% dan Secara parsial variabel-variabel sistem manajemen mutu ISO
9001:2000 yang mempengaruhi kinerja karyawan PT. Asuransi Jasa
Raharja Cabang Sumatera Utara berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Yuniar (2011) meneliti tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Peningkatan Kinerja Pegawai dengan Adanya Penerapan Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SAMSAT Kabupaten Tangerang
menyatakan bahwa Penerapan SMM ISO 9001:2008 berpengaruh nyata dan
positif terhadap peningkatan kinerja pegawai DPKAD Provinsi Banten
UPTD Serpong pada SAMSAT Kabupaten Tangerang, sehingga dapat
dibuktikan bahwa setiap kebijakan yang dilakukan instansi telah sesuai
dengan SMM ISO 9001:2008 dan memberikan pengaruh terhadap
peningkatan kinerja pegawai. Hal ini dapat dilihat pada standar waktu
pelayanan yang diberikan oleh SAMSAT kepada Wajib Pajak.
Pamungkas (2010) yang meneliti tentang Pengaruh Penerapan ISO
9001:2008 Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah Pemerintahan
Kota Malang menyatakan bahwa Secara parsial variabel-variabel sistem
terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Malang.
Secara simultan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah
Pemerintah Kota Malang. Hal ini berarti setiap kebijakan yang ditentukan
organisasi telah sesuai dengan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dan
akan memberikan pengaruh terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah
Pemerintah Kota Malang.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti
(Tahun)
Judul Variabel Hasil Penelitian
1 Dharma (2007) Analisis Pengaruh
Penerapan ISO
2 Yuniar (2011) Faktor-faktor yang
organisasi (X6).
2.4 Kerangka Konseptual
Menurut Sugiyono (2005:94), kerangka konseptual merupakan
kerangka logis yang digunakan untuk mengarahkan jalan pemikiran dari
penilitian. Pengertian tersebut menggambarkan suatu gejala atau
fenomena terhadap suatu variabel yang diteliti dan fakta lapangan atau
teori tersebut akan mempermudah pembahasan secara terarur dan terarah.
Pada SMM ISO 9001:2008 terdapat klausul yang penerapannya
berkaitan dengan kinerja pegawai, khususnya pada klausul 6 (enam), yaitu
karakteristik organisasi dan individu, dimana karakteristik organisasi
organisasi. Sedangkan karakteristik individu dipengaruhi oleh keahlian,
pendidikan dan pengalaman kerja. Seluruh karakteristik yang
mempengaruhi penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap peningkatan
kinerja pegawai di Disnakertrans Kabupaten Langkat merupakan peubah
yang akan digunakan.
Data yang diperoleh dari hasil penelitian, untuk mengetahui
pengaruh peubah bebas X1 (karakteristik individu) dan peubah bebas X2
(karakteristik organisasi) , terhadap peubah terikat (kinerja pegawai),
maka dalam penelitian ini digunakan metode regresi linear sederhana.
Berdasarkan hasil tersebut dapat dirumuskan kesimpulan dan mengajukan
saran perbaikan yang dapat dilakukan perusahaan dalam meningkatkan
kinerja pegawai pada penerapan SMM ISO 9001:2008. Dari uraian
tersebut, disusun kerangka pemikiran penelitian pada gambar 1.
Penerapan SMM ISO 9001:2008
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Karakteristik Individu
(X1)
Karakteristik Organisasi
(X2)
Kinerja Pegawai
2.8 Hipotesis
Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian
dan kerangka pemikiran di atas maka dalam penelitian ini diajukan
hipotesis sebagai berikut :
H1 : Peubah Karakteristik Individu (keahlian, pendidikan, dan pengalaman
kerja) dari Penerapan ISO 9001:2008 berpengaruh terhadap kinerja
pegawai di Disnakertrans Kabupaten Langkat.
H2 : Peubah Karakteristik Organisasi (sumber daya organisasi, iklim
organisasi, dan struktur organisasi) dari Penerapan ISO 9001:2008
berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Disnakertrans Kabupaten
Langkat.
H3 : Peubah Karakteristik Individu dan Karakteristik Organisasi secara
bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja pegawai Disnakertrans