• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PELAKSANAAN KEGIATAN WIRAUSAHA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI, JURUSAN PENDIDIKAN ILMU SOSIAL, FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS SEBELAS MARET

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PELAKSANAAN KEGIATAN WIRAUSAHA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI, JURUSAN PENDIDIKAN ILMU SOSIAL, FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS SEBELAS MARET"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

ANALISIS PELAKSANAAN KEGIATAN WIRAUSAHA

MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI, JURUSAN PENDIDIKAN

ILMU SOSIAL, FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN, UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

TAHUN ANGKATAN 2009

SKRIPSI OLEH : DONI MARDIYANTO

K7406064

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

ANALISIS PELAKSANAAN KEGIATAN WIRAUSAHA

MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI, JURUSAN

PENDIDIKAN ILMU SOSIAL, FAKULTAS KEGURUAN DAN

ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA TAHUN 2009

OLEH :

DONI MARDIYANTO K7406064

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(3)

commit to user

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Dr. Djoko Santoso TH, M.Pd NIP. 1954 0203 1981 03 1 002

Pembimbing II

(4)

commit to user HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Program

Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan

Pendidikan Ilmu Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Dra. C Dyah SI, M.Pd 1 ………

Sekretaris : Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd 2………

Anggota I : Dr. Djoko Santoso TH, M.Pd 3 ………

Anggota II : Dra. Tri Murwaningsih, M.Si 4 ………..

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan

(5)

commit to user ABSTRAK

Doni Mardiyanto, ANALISIS PELAKSANAAN KEGIATAN WIRAUSAHA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI, JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL, FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN ANGKATAN 2009. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, September 2010.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Pelaksanaan kegiatan wirausaha mahasiswa Pendidikan Ekonomi, (2) Mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat aktivitas kewirausahaan mahasiswa Pendidikan Ekonomi, (3) Mendeskripsikan cara untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan kegiatan usaha yang dihadapi para mahasiswa Pendidikan Ekonomi TA 2009.

Sesuai dengan tujuan penelitian diatas, maka peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan bentuk kualitatif. Strategi penelitian ini menggunakan strategi penelitian tunggal terpancang. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah informan, lokasi, dan dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan analisis dokumen. Penentuan sampel dilakukan dengan cara purposive snowball sampling. Validitas data dengan menggunakan triangulasi sumber, triangulasi teori dan triangulasi metode. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis model interaktif.

(6)

commit to user

(7)

commit to user MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah kamu berharap. (Q.S. Al Insyirah : 6-8)

Termasuk kebahagiaan seseorang adalah budi pekerti yang luhur, dan termasuk celakanya adalah budi pekerti yang jelek. (Sabda Rosulullah SAW)

Perbaikilah dirimu (sampai mempunyai budi pekerti yang luhur) maka manusia akan berbuat baik kepadamu. (Abu Bakar As Shidiq).

Plan your work, work your plan (Rencanakan pekerjaanmu dan kerjakan

(8)

commit to user PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan

Kepada:

Ibuku Suyani dan Bapakku Sumardi

Adikku Taufik Prakosa dan semua keluarga

Para Guru dan Dosen Pahlawanku

Sahabat-sahabatku

(9)

commit to user KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia

dan hidayah-Nya sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan. Penelitian

ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan.

Penulis menyadari dengan selesainya penyusunan skripsi ini tidak terlepas

dari bimbingan, pengarahan dan motivasi serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatulloh, M.Pd., selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta, yang telah memberikan ijin

penelitian.

2. Bapak Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan P.IPS Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta.

3. Bapak Drs. Sutaryadi, M.Pd., selaku ketua Program Studi Pendidikan

Ekonomi, Jurusan P.IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS

Surakarta, yang telah memberikan ijin penelitian serta membimbing dan

mengarahkan selama penelitian.

4. Ibu Dra. C. Dyah S. Indrawati, M.Pd., selaku ketua BKK Pendidikan

Administrasi Perkantoran, Jurusan P.IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan UNS Surakarta, yang telah memberikan ijin penelitian.

5. Bapak Dr. Djoko Santoso TH, M.Pd., selaku Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini dengan

penuh kesabaran dan kebijaksanaan.

6. Ibu Dra. Tri Murwaningsih, M.Si., selaku Pembimbing II yang senantiasa

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini dengan

penuh kesabaran dan kebijaksanaan.

7. Ibu Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd., selaku Ketua Laboratorium Mini office,

Pend. Administrasi Perkantoran yang telah memberikan ijin untuk

(10)

commit to user

8. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik dan membimbing selama

dibangku perkuliahan.

9. Bapak Sukamto, selaku Ketua UPT Perpustakaan FKIP UNS dan segenap

pegawai setempat yang telah memberi motivasi dan turut memfasilitasi dalam

penyelesaian penyusunan skripsi ini.

10. Teman-teman PAP 2006 : Teguh, Kemi, Anum, Dwi, Vivin, Eka, Eko, Ika,

Ramadhan, Rohmat, Astriyuda, Arinda, Vera, Diaz, Putri, Zesi, Witriyani,

Lina, Inti, Sari, Frederika, Ratna, Nico, Maria, Mala, Manda, Maya, Tina,

Budi, Ninik, Heni, Nety. Ari Tama, Yulia, Wartini, Reri, Naning, Diah, Dian,

Diana, Diana A.C.

11. Teman-teman Pengurus Lab. Pendidikan Administrasi Perkantoran yang telah

memberikan motivasi dan membantu dalam penyusunan penelitian ini.

12. Teman-teman Pend. Ekonomi B yang juga telah turut membantu dalam

penyelesaian skripsi ini.

13. Semua pihak-pihak lain yang telah membantu dalam penelitian dan

penyusunan skripsi ini.

Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi dunia kependidikan dan

dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan. Sejalan dengan harapan ini, peneliti

menyadari kemungkinan adanya kekurangan dan kesalahan. Oleh karena segala

kritik dan saran peneliti nantikan dengan hormat.

Surakarta, Oktober 2010

(11)

commit to user DAFTAR ISI

JUDUL ... i

PENGAJUAN ... ii

PERSETUJUAN... iii

PENGESAHAN ... iv

ABSTRAK ... v

MOTTO ... vii

PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

1. Manfaat Teoritis... 4

2. Manfaat Praktis ... 4

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka... 5

1. Tinjauan Tentang Kewirausahaan... 5

2. Tinjauan Tentang Pelaku usaha ... 21

B. Kerangka Berpikir... 28

BAB III METODOLOGI A. Tempat dan Waktu Penelitian... 31

B. Bentuk dan Strategi Penelitian... 32

C. Sumber Data ... 35

(12)

commit to user

E. Teknik Sampling... 38

F. Validitas Data ... 39

G. Analisis Data... 41

H. Prosedur Penelitian ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya Prodi Pendidikan Ekonomi... 44

2. Tujuan Didirikannya Prodi Pendidikan Ekonomi ... 45

3. Visi-Misi serta Sasaran Prodi Pendidikan Ekonomi... 46

4. Fasilitas Prodi Pendidikan Ekonomi... 51

5. Sumber Daya Manusia Prodi Pendidikan Ekonomi ... 51

6. Struktur Organisasi Prodi Pendidikan Ekonomi ... 52

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian 1. Pelaksanaan Kegiatan Wirausaha Mahasiswa... 63

2. Faktor yang Mendukung dan Menghambat Pelaksanaan Kegiatan Wirausaha... 75

3. Upaya yang Dilakukan dalam Mengatasi Hambatan Pelaksanaan Kegiatan Usaha... 81

C. Temuan Studi yang Dikaitkan dengan Kajian Teori... 86

1. Pelaksanaan Kegiatan Wirausaha Mahasiswa... 86

2. Faktor yang Mendukung dan Menghambat Pelaksanaan Kegiatan Wirausaha... 90

3. Upaya yang Dilakukan dalam Mengatasi Hambatan Pelaksanaan Kegiatan Usaha... 91

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan... 92

B. Implikasi ... 95

C. Saran... 95

DAFTAR PUSTAKA

(13)

commit to user DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Proses Kewirausahaan ... 12

Gambar 2. Skema Kerangka Berpikir ... 30

Gambar 3. Skema Analisis Data ... 42

Gambar 4. Skema Prosedur Penelitian ... 45

(14)

commit to user DAFTAR TABEL

Tabel 1. Karakteristik Wirausaha ... 23

(15)

commit to user DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Pedoman Wawancara

Lampiran 3. Field Note

Lampiran 4. Data Mahasiswa Pend. Ekonomi TA 2009

Lampiran 5. Daftar Mahasiswa Wirausaha

Lampiran 6. Rencana Program kerja PSDA HIMANOMI 2009-2010

Lampiran 7. Surat Ijin Skripsi

(16)

commit to user BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kewirausahaan merupakan kekuatan atau kemampuan seseorang untuk

mendirikan, mengelola, mengembangkan suatu usaha dan melembagakan

perusahaannya sendiri. Guna mewujudkan suatu usaha harus dibutuhkan

keberanian seseorang untuk melaksanakan kegiatan bisnis. Dalam Inpres No. 4

Tahun 1995 juga telah dinyatakan tentang gerakan nasional untuk

memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan artinya pengembangan

kewirausahaan secara menyeluruh ke semua lapisan termasuk ke semua instansi

baik pemerintah maupun swasta. Pada pengertian lain kewirausahaan ialah

praktek kerja yang bertumpu pada konsep atau teori. Berwirausaha berarti

seseorang tersebut melakukan sesuatu agar usahanya berhasil. Adapun unsur

perilaku yang harus dilakukan seorang wirausaha antara lain inovasi usaha,

manajemen usaha, dan strategi usaha.

Kenyataan menunjukkan bahwa sejak krisis ekonomi melanda bangsa

Indonesia ditambah lagi adanya krisis ekonomi global hingga kini belum

menunjukkan perubahan yang berarti, dampaknya pada bertambahnya Pemutusan

Hubungan Kerja (PHK) di berbagai perusahaan di Indonesia, apalagi sistem

pegawai kontrak yang diberlakukan selalu menuai pro dan kontra. Dalam hal ini

seseorang hanya akan dipekerjakan selama waktu yang ditentukan perusahaan,

tetapi setelah masa kerja berakhir, maka akan diberhentikan, artinya seseorang

bisa saja akan kembali menjadi pengangguran. Berwirausaha dapat dilakukan oleh

siapa saja, baik dari kalangan muda maupun yang sudah berumur lanjut, laki-laki

maupun perempuan. Tetapi pada umumnya mental untuk berwirausaha

masyarakat Indonesia masih sangat kurang, dan justru banyak dijumpai dari

kalangan pemuda. Sehingga tidak heran jika jumlah pengangguran sebagian besar

dari kalangan muda. Dan kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa/mahasiswi

(17)

commit to user

hingga kini belum sepenuhnya terserap dilapangan kerja, hal ini berdampak pada

banyaknya jumlah pengangguran. Lulusan perguruan tinggi sekarang ini harus

bersedia bersaing mencari pekerjaan sendiri atau menciptakan peluang kerja bagi

dirinya ataupun untuk orang lain.

Berdasarkan kenyataan tersebut, maka pengembangan kewirausahaan

perlu ditanamkan ke generasi muda. Adapun beberapa bentuk pengembangan

kewirausahaan yang ada di perguruan tinggi antara lain pemberian mata kuliah

kewirausahaan, adanya Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), magang

kewirausahaan dan klinik konsultasi bisnis atau kewirausahaan. Dengan

pengembangan jiwa kewirausahaan ini mahasiswa diharapkan berperan sebagai:

a. Pendukung lajunya pembangunan bangsa.

b. Insan yang berpendidikan diharapkan sebagai penggerak/motivator dan

bertanggung jawab terhadap kemajuan suatu pengetahuan, teknologi

dan seni khususnya pengetahuan di bidang kewirausahaan.

c. Praktisi di bidang kewirausahaan yang memiliki pendidikan tinggi,

Karena selama ini masyarakat yang menjadi praktisi di bidang

kewirausahaan umumnya berpendidikan rendah.

d. Lulusan perguruan tinggi diharapkan tidak sebagai insan pencari kerja,

tetapi menciptakan lapangan pekerjaan.

Di beberapa perguruan tinggi, kewirausahaan telah menjadi materi

perkuliahan umum yakni diberikan di semua jurusan dan fakultas. Diharapkan

dengan konsep kewirausahaan yang diperoleh mahasiswa dapat menjadi suatu

motivator danbasic concept serta modal bagi mahasiswa dalam mengembangkan

aktivitas kewirausahaan dan mampu melihat peluang yang ada. Sehingga

muncullah para wirausaha baru, sekalipun usahanya masih tergolong kecil. Tetapi

Pemberian materi Kewirausahaan dalam dunia pendidikan, terutama pendidikan

tinggi belum sepenuhnya menjadi solusi untuk memunculkan

wirausaha-wirausaha baru, hanya sebagian kecil dari kalangan mahasiswa yang mau

berwirausaha. Mentalitas para mahasiswa yang cenderung menjadi konsumen

masih sangat kuat tertanam dalam diri masing-masing sehingga keinginan untuk

(18)

commit to user

knowledge oriented, tetapi juga experience oriented, yakni mencari pengalaman

lain yang bermanfaat. Dan bahkan Profit oriented, mencari keuntungan atau

penghasilan selama proses studi. Pemahaman seperti ini yang seharusnya dimiliki

para mahasiswa, agar lebih aktif, kreatif dan produktif.

Sebenarnya banyak bidang usaha yang dapat dikembangkan oleh para

mahasiswa atau yang sesuai dengan aktivitas dan kemampuan mahasiswa. Dari

berbagai bidang usaha yang sudah ada, secara umum meliputi penjualan voucher

pulsa, persewaan buku, rental komputer, jasa les privat, berdagang, teknisi

komputer dan lainnya. Hanya saja kesadaran mahasiswa untuk berwirausaha

masih sangatlah kurang. Apalagi mereka yang berlatar belakang dari keluarga

mampu. Jika dilihat, banyak mahasiswa yang lebih cenderung menikmati fasilitas

orang tua untuk kebutuhannya sendiri yang temporer tanpa memikirkan

bagaimana memanfaatkan fasilitas seperti uang saku, motor, dan lainnya untuk

kebutuhan masa depan (future) atau dengan kata lain untuk berwirausaha. Apabila

mahasiswa dapat memanfaatkan segala fasilitas tersebut untuk melakukan suatu

terobosan baru dengan menciptakan usaha, maka diharapkan akan tercipta banyak

wirausaha dari kalangan mahasiswa atau bahkan menjadi pengusaha ke depan.

Oleh karena itu, sejauh manakah aktivitas mahasiswa dalam mengembangkan

usaha atau menciptakan lapangan kerja patut dikaji lebih jauh.

Berdasarkan dari uraian diatas, maka peneliti ingin mengkaji lebih dalam

mengenai “ANALISIS PELAKSANAAN KEGIATAN WIRAUSAHA

MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI, JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL, FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2009”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat

disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan kegiatan wirausaha mahasiswa Program Studi

(19)

commit to user

2. Faktor-faktor apakah yang mendukung dan menghambat dalam

menjalankan kegiatan wirausaha bagi mahasiswa Pendidikan Ekonomi ?

3. Bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan atau hambatan dalam

menjalankan kegiatan wirausaha?

C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan wirausaha mahasiswa Pendidikan

Ekonomi.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat

aktivitas kewirausahaan mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNS.

3. Untuk mengetahui solusi dalam mengatasi hambatan-hambatan yang

muncul dalam kegiatan wirausaha.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat.

Adapun Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Adalah Untuk menambah dan memperluas pengetahuan tentang

kewirausahaan.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi pihak pengambil kebijakan lembaga

untuk mewujudkan dan meningkatkan program pengembangan bagi

pelaku usaha (mahasiswa) agar bisa tetap termotivasi, kreatif serta

produktif.

b. Sebagai dokumen ilmiah yang berguna bagi pihak-pihak yang

(20)

commit to user BAB II LANDASAN TEORI

- Tinjauan Pustaka A. Tinjauan tentang Kewirausahaan

a. Pengertian Kewirausahaan

Menurut A. Pekerti yang dikutip oleh Asri Laksmi (10:2005),

bahwa “kewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk

mendirikan, mengelola, mengembangkan dan melembagakan perusahaan

miliknya sendiri”. Dalam Inpres RI No. 4 Tahun 1995 tentang Gerakan

Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan,

menyatakan bahwa kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan

kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang

mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja kerja,

teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka

memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan

yang lebih besar.

Menurut Peter F. Drucker yang dikutip oleh Suryana (2006:13)

mendefinisikan kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan

sesuatu yang baru dan beda. Pengertian kewirausahaan juga dikemukakan

Peter Hisrich (1995) bahwa kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu

yang berbeda untuk menghasilkan nilai dengan mencurahkan waktu dan

usaha, diikuti penggunaan uang, fisik, risiko, dan kemudian menghasilkan

balas jasa berupa uang serta kepuasan dan kebebasan pribadi. Definisi yang

hampir sama juga diungkapkan oleh Thomas W. Zimmerer, bahwa

kewirausahaan merupakan proses penerapan kreativitas dan inovasi untuk

memecahkan masalah dan mencari peluang yang dihadapi setiap orang

dalam setiap hari.

Dilihat dari disiplin ilmu, Suryana (2003:7) berpendapat bahwa

(21)

commit to user

nilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi

tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang

mungkin dihadapinya”.

Selain itu, Suryana juga mengartikan bahwa kewirausahaan adalah

suatu kemampuan kreatif dan inovatif (creation and innovation ability) yang

dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses, dan perjuangan untuk

menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan

keberanian untuk menghadapi risiko.

Menurut Soeharto Prawirokusumo yang dikutip oleh Suryana

(2003:8), pendidikan kewirausahaan telah diajarkan sebagai suatu disiplin

ilmu tersendiri yang independen (independent academic science of

discipline), karena:

1. Kewirausahaan berisi body of language yang utuh dan nyata, yaitu ada teori, konsep, dan metode ilmiah yang lengkap.

2. Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu posisi venture start-up

dan venture growth, ini jelas tidak masuk dalam kerangka

pendidikan manajemen umum yang memisahkan antara manajemen dan kepemilikan usaha.

3. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri.

Dari pandangan beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

kewirausahaan adalah kemampuan seseorang untuk mendirikan, mengelola

dan mengembangkan usahanya sendiri, guna mendapatkan atau memperoleh

pendapatan dan keuntungan dengan berani menanggung berbagai risiko

yang dihadapinya.

b. Profil Usaha

a. Pengertian Profil Usaha

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Profil adalah pandangan dari

samping (tentang wajah orang), lukisan (gambar) orang dari samping, grafik

atau ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus.

Sedangkan pengertian “usaha” dalam Kamus Besar Bahasa

(22)

commit to user

untuk mencapai suatu maksud; pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtisar,

daya upaya) untuk mencapai sesuatu. Pengertian lainnya, usaha adalah

kegiatan dibidang perdagangan (dengan maksud mencari untung).

Jadi profil usaha dapat diartikan sebagai gambaran atau pandangan

mengenai kegiatan-kegiatan usaha yang dilakukan oleh seorang wirausaha

atau pengusaha. Kegiatan usaha dalam hal ini lebih mengarah pada kegiatan

dibidang perdagangan maupun jasa dengan maksud mencari keuntungan.

b. Jenis Bidang Usaha

Buchari Alma (2009:136), menyatakan bahwa sangat banyak usaha

yang bisa dikerjakan, pekerjaan yang akan dipilih sangat bergantung pada

beberapa hal , antara lain:

(1) Minat seseorang, misalnya minat dalam bidang industri atau kerajinan, perdagangan/jasa.

(2) Modal, apakah sudah tersedia modal awal atau belum, atau apa saja yang sudah dimiliki.

(3) Relasi, apakah ada keluarga, teman, yang sudah menekuni usaha yang sama, atau usaha yang akan dikerjakan ada relevansi/saling menunjang dengan usaha tersebut.

(4) Berbagai peluang lainnya.

Secara garis besar, ada lima jenis usaha, yaitu usaha ekstraktif,

agraris, industri, perdagangan, dan jasa. Usaha ekstraktif merupakan usaha

yang bergerak dalam bidang pertambangan atau bidang usaha yang

mengambil langsung dari alam, seperti hasil laut dan hutan. Usaha agraris

mencakup berbagai usaha pengelolaan kebun, perdagangan hasil pertanian

(agrobisnis) dan peternakan. Industri merupakan bentuk usaha

menghasilkan suatu komoditas barang. Perdagangan meliputi usaha dagang

berbagai komoditi baik skala besar maupun kecil (perdagangan besar dan

eceran). Dan jasa merupakan usaha menghasilkan jasa (non barang).

Disamping itu, Suryana (2006:102) menyebutkan beberapa bidang usaha

yang bisa dimasuki adalah:

(23)

commit to user

b) Pertambangan, meliputi usaha galian pasir, galian tanah, batu, bata, dan logam.

c) Pabrikasi, meliputi usaha industri, perakitan dan sintesis.

d) Konstruksi, meliputi usaha konstruksi bangunan, jembatan, pengairan, dan jalan raya.

e) Perdagangan, meliputi usaha perdagangan kecil (ritel), grosir, agen, dan ekspor-impor.

f) Jasa keuangan, meliputi usaha perbankan, asuransi, dan koperasi. g) Jasa perorangan, meliputi usaha potong rambut, salon, laundry,

katering.

h) Jasa umum, meliputi usaha pengangkutan, pergudangan, wartel, dan distribusi.

i) Jasa wisata, meliputi berbagai kelompok. Berdasarkan UU No.9 / 1990 tentang Kepariwisataan, tedapat 86 jenis usaha wisata yang bisa dirintis yang terbagi ke dalam tiga kelompok usaha wisata, yaitu:

a) Kelompok usaha jasa pariwisata, meliputi: jasa biro perjalanan wisata, agen perjalanan wisata, pramuwisata, konvensi perjalanan intensif dan pameran, impresariat, konsultan pariwisata, informasi pariwisata.

b) Pengusahaan objek dan daya tarik wisata, meliputi: pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam, objek dan daya tarik wisata budaya, objek dan daya tarik wisata minat khusus.

c) Usaha sarana wisata, meliputi: penyediaan akomodasi, penyediaan makanan dan minuman, penyediaans sarana wisata dan sebagainya.

Begitu banyak jenis usaha yang bisa dikembangkan oleh seseorang,

mulai dari usaha yang membutuhkan modal kecil sampai modal besar. Pada

dasarnya semua jenis usaha merupakan konsep dari jual beli artinya orang

menjual (penjual) kemudian ada yang membeli (pembeli), baik itu jual beli

barang maupun jasa. Produk barang bisa meliputi barang hasil pengolahan,

barang hasil pertanian, peternakan dan hasil alam. Begitu pula dengan

penjualan jasa, seperti jasa transportasi, bimbingan belajar dan lain-lain.

Maureen Elliana (2009:20), menyebutkan ada 50 peluang usaha atau

jenis usaha dan kerja sampingan yang bisa dikembangkan oleh mahasiswa

dan pelajar, yakni antara lain: warung makan, usaha makanan rombong

(gerobak), warung internet, jasa kecantikan, kerajinan lilin hias, kerajinan

kertas, kerajinan clay, taman bacaan, laundry untuk mahasiswa dan pelajar,

kostum pesta, panggung dan kostum special, percetakan poster, brosur,

(24)

commit to user

pin, percetakan dancuttingstiker, bingkisan, kado dan parsel, biro informasi

(lowongan kerja, rumah sewa, ruang usaha, dan tanah dijual), biro dan jasa

desain grafis, biro dan jasa penerjemah, biro dan jasa penulisan kreatif

(skenario, biografi), penulis buku, penulis freelance di media masa, sablon

kaos, paying dan tas, produksi keras daur ulang, bimbingan belajar, rental

pengetikan dan komputer, konsultas tugas akhir dan olah data, Multi Level

Marketing (MLM), counter pulsa (jual beli, ponsel, tukar tambah, servis, isi

pulsa), cleaning servicerumah dan perkantoran, refill parfum, distro, penata

dan pemangkas rambut, garage sale, jasa print digital, jasa video shooting,

event organizer pertandingan olahraga, event organizer seminar training,

workshop, kursus privat bahasa Indonesia untuk orang asing, kursus

komputer, kursus memasak, kursus dan privat tari modern dan tradisional,

kursus berenang, kursus dan les privat bahasa asing, les privat musik dan

menyanyi untuk anak-anak, les privat matematika modern, salon khusus

hewan peliharaan, pengecer makanan dan minuman kemasan, instruktur

senam aerobik, klub petualangan dan sains.

c. Manfaat Berwirausaha

Kewirausahaan memegang peranan penting dalam kehidupan ekonomi

bangsa. Kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu bangsa ditentukan oleh

keberadaan dan peran para entrepreneur. Semakin banyak pelaku usaha

yang berkembang, maka kemiskinan dan pengangguran dapat ditekan

karena akan banyak tercipta lapangan kerja. Terlihat dalam dunia

pendidikan, pembelajaran kewirausahaan sangat diprioritaskan, termasuk

adanya berbagai beasiswa yang diberikan oleh Pemerintah dan beberapa

perusahaan swasta kepada pelajar mulai dari pendidikan menengah hingga

pendidikan tinggi.

Menurut Marzuki Usman dalam Suryana (2006:77), dilihat dari ruang

lingkupnya, wirausaha memiliki dua fungsi, yaitu fungsi makro dan mikro.

Secara makro, wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali dan

(25)

commit to user

menanggung risiko dan ketidakpastian, mengkombinasikan sumber-sumber

ke dalam cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah dan

usaha-usaha baru. Secara umum, dalam fungsi mikronya, wirausaha

memiliki peran sebagai penemu dan perencana. Sebagai penemu meliputi

penciptaan produk baru, teknologi baru, ide-ide baru, dan organisasi usaha

baru. Sedangkan sebagai perencana, meliputi perencanaan perusahaan,

strategi perusahaan, ide-ide dalam perusahaan dan organisasi perusahaan.

Menurut Siswoyo dalam Buchari Alma (2009:116), menyebutkan

bahwa melalui kewirausahaan akan memunculkan banyak manfaat pada

masyarakat. Manfaat tersebut antara lain:

1. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran.

2. Sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan, dan sebagainya. 3. Menjadi pribadi unggul yang patut diteladani, karena sebagai seorang

wirausaha yang terpuji, jujur, berani, hidup tidak merugikan orang lain. 4. Memberi contoh bagaimana bekerja keras, tetapi tidak melupakan

perintah-perintah agama, dekat dengan Tuhan.

5. Selalu menghomati hukum dan peraturan yang berlaku, berusaha selalu menjaga dan membangun lingkungan.

6. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dalam bidang pembangunan sosial, sesuai dengan kemampuannya.

7. Berusaha mendidik karyawan menjadi orang mandiri, disiplin, jujur, dan tekun dalam menghadapi pekerjaan.

8. Hidup tidak berfoya-foya dan tidak boros.

9. Memelihara keserasian lingkungan, baik dalam pergaulan maupun kebersihan lingkungan.

Memang pada kenyataannya pengalaman dan jaringan kerja yang

didapat di perusahaan ataupun di lingkungan akademik lebih membantu

seseorang memulai bisnis usaha baru, tetapi tidak menutup kemungkinan

tanpa harus bekerja di perusahaan besar pun dapat berhasil dalam

mendirikan usaha.

Berdasarkan pendapat diatas, mengenai manfaat kewirausahaan, maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa kewirusahaan memiliki beberapa manfaat

dilihat dari segi ekonomi, sosial dan personal, yakni:

(1) Manfaat dari segi ekonomi:

(26)

commit to user

2) Peluang menciptakan lapangan usaha baru

3) Peluang untuk meraih keuntungan yang lebih besar

4) Membantu perekonomian daerah dan negara.

(2) Manfaat dari segi sosial:

1) Peluang memberdayakan masyarakat di lingkungan sekitar.

2) Peluang untuk berperan dalam masyarakat dan mendapat

pengakuan atas usaha sendiri

3) Peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan

bersenang-senang dalam mengerjakannya (kebebasan bekerja).

4) Memberikan pelayanan terhadap barang dan jasa kepada

masyarakat.

(3) Manfaat secara personal (pribadi):

a) Peluang untuk melakukan perubahan (nasib sendiri)

b) Peluang untuk mengembangkan dan mencapai potensi sepenuhnya.

c) Memperoleh kepuasan menjadi seorang pemimpin dari usaha yang

didirikan.

d) Memberikan kebanggaan terhadap diri sendiri (prestise).

d. Proses Kewirausahaan

Seseorang dalam menjalankan kegiatan usaha pasti akan melalui

beberapa tahapan atau langkah, secara umum terdiri dari masukan (input) –

proses – keluaran (output). Input kewirausahaan meliputi ide atau gagasan,

modal materi termasuk juga minat dan bakat seseorang dalam posisi belum

menjadi wirausaha. Proses sendiri sangat beragam mulai dari perencanaan,

pelaksanaan sampai evaluasi. Dan sebagai output adalah wirausaha dengan

segenap penghasilan yang telah dicapainya.

Adapun model proses perintisan dan pengembangan kewirausahaan

yang digambarkan oleh Bygrave dalam Buchari Alma (2009:10) adalah

(27)

commit to user Gambar 1. Proses Kewirausahaan

(Sumber: Bygrave dalam Buchari Alma,2009:10)

Dari gambar di atas dapat dijelaskan sebagai berikut;

a) Proses Inovasi

Proses inovasi merupakan langkah pembaharuan terhadap sesuatu

(barang atau jasa) yang telah ada, termasuk di dalamya adalah

kreativitas. Secara personal, dipengaruhi adanya keinginan

berprestasi, sifat penasaran, pendidikan dan pengalaman. Selain itu

dari segi lingkungan dipengaruhi adanya peluang, dan lingkungan

yang kondusif (mendukung).

b) Proses Pemicu (Triggering Event)

Triggering Event atau Pemicu artinya sesuatu yang memicu atau

memaksa seseorang untuk terjun ke dunia bisnis. Secara personal

didorong adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan sekarang, PHK

(Pemutusan Hubungan Kerja), faktor usia, komitmen dan minat yang

tinggi untuk berbisnis. Selain itu, didorong oleh faktor – faktor

lingkungan seperti persaingan hidup, memanfaatkan sumber-sumber

yang ada, keikutsertaan latihan-latihan atau inkubator bisnis dan

kebijaksanaan pemerintah misal kemudahan lokasi usaha, kredit, dan

bimbingan usaha dari depnaker.

c) Proses Pelaksanaan (Implementasi)

Dalam proses pelaksanaan ini berarti seorang wirausaha mulai Inovation (Inovasi)

Triggering (Pemicu)

Implementation (Penerapan)

(28)

commit to user

melaksanakan serangkaian kegiatan usahanya. Implikasi usaha

sangat menentukan perkembangan usahanya kedepan, maka perlu

dibutuhkan kesiapan mental secara total, komitmen yang tinggi

terhadap usaha, dan adanya visi, pandangan yang jauh ke depan

guna mencapai keberhasilan.

d) Proses Pertumbuhan (Growth)

Setelah usaha berjalan, maka perlu untuk ditumbuhkembangkan.

Proses pertumbuhan ini didorong oleh faktor organisasi antara lain

adanya tim yang kompak, strategi yang mantap, struktur dan budaya

organisasi yang baik, keistimewaan produk.

Jadi, kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi, didukung oleh

kejadian pemicu, dilaksanakan (diimplementasikan), dan akhirnya tumbuh

dan berkembang.

Kemudian Suryana (2006:64) menjelaskan bahwa proses pertumbuhan

kewirausahaan pada usaha kecil (usaha baru) memiliki tiga ciri penting

(tahapan), yaitu:

1) Tahap imitasi dan duplikasi

Pada tahap ini, para wirausaha mulai meniru ide orang lain, misalnya menciptakan jenis produk yang sudah ada, baik dari segi teknik produksi, desain, pemrosesan, organisasi usaha atau pole pemasarannya.

2) Tahap duplikasi dan pengembangan

Pada tahap ini, para wirausaha mulai mengembangkan ide-ide barunya (perubahan terhadap produk). Misalnya wirausaha mulai mengembangkan produknya melalui diversifikasi dan diferensiasi dengan desain sendiri.

3) Tahap menciptakan sendiri barang dan jasa yang berbeda

Pada tahap ini, wirausaha cenderung mulai bosan dengan proses produksi yang ada keingintahuan dan ketidakpuasan terhadap hasil yang sudah ada mulai muncul sehingga tercipta semangat dan keinginan untuk mencapai hasil yang lebih unggul.

(29)

commit to user

Secara umum, dapat disimpulkan bahwa proses kewirausahaan dimulai

dari adanya minat, kemudian persiapan, pelaksanaan dan diikuti evaluasi.

Adapun untuk penjelasannya adalah sebagai berikut:

1) Minat

Minat merupakan faktor internal seseorang pertama kali untuk terjun

dalam dunia bisnis. Minat yang disertai niat dan didukung dengan

bakat menjadi modal pertama dan utama untuk memasuki dunia

usaha (berwirausaha). Tumbuhnya minat sendiri bisa dipengaruhi

oleh beberapa hal diantaranya: adanya keinginan untuk mendapatkan

penghasilan dan keuntungan maksimal, kesempatan menjadi bos,

mengaktualisasikan kemampuan dan potensi diri, keinginan

membantu masyarakat dan keinginan untuk mencapai tujuan yang

dikehendaki. Selain itu, ketrampilan yang dimiliki juga sangat

mempengaruhi minat seseorang untuk berwirausaha.

Alma mengatakan: “Makin banyak keterampilan yang dikuasai,

makin tinggi minat bisnisnya dan makin banyak peluang terbuka

untuk membuka berwirausaha”, (Buchari Alma, 2009:4).

2) Persiapan

Dalam tahap persiapan, seorang calon wirausaha mulai menuangkan

ide-ide atau gagasan dalam sebuah rencana usaha. Persiapan pertama

yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah persiapan mental yang

kuat. Karena berani berwirausaha sama dengan berani menghadapi

resiko-resiko yang akan muncul. Selain itu, seorang wirausaha juga

harus mempersiapkan modal materiil, seperti biaya, lokasi usaha,

produk dan strategi-strategi usaha yang diterapkan, sehingga ke

depan usahanya dapat berkembang.

3) Pelaksanaan

Setelah tahap persiapan, selanjutnya wirausaha dapat langsung

melaksanakan usahanya. Dalam proses pelaksanaan usaha, yang

menjadi tujuan utama adalah konsumen, yakni mencari konsumen

(30)

commit to user

yang matang untuk menarik konsumen, misal dalam strategi

promosi, kerjasama, manajemen yang baik, termasuk dalam

pemanfaatan teknologi informasi. Dan dalam menjalankan usaha

harus dilandasi dengan kejujuran.

4) Evaluasi

Proses evaluasi dapat dilakukan selama pelaksanaan usaha

berlangsung atau secara periodik, misal seminggu atau sebulan

sekali. Evaluasi yang dilakukan meliputi pengelolaan usaha,

termasuk penerapan strategi-strategi bisnis, pendapatan yang

diperoleh dan termasuk menentukan cara-cara agar konsumen dapat

terus menggunakan produknya.

e. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wirausaha

Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang untuk menjalankan

usaha atau berwirausaha, mulai dari faktor yang mendukung atau memicu

sampai yang menghambat (kendala) untuk berwirausaha.

Suryana menjelaskan bahwa faktor – faktor yang mendorong atau penyebab keberhasilan berwirausaha adalah:

1) Kemampuan dan kemauan

2) Tekad yang kuat dan bekerja keras

3) Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada kesempatan. (Suryana, 2006:67).

Zimmerer dalam Suryana (2006:68) mengemukakan beberapa faktor yang

menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya (yang

menghambat berwirausaha), yaitu:

1) Tidak kompeten dalam hal manajerial. Kurangnya kemampuan dan

pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penghambat utama

kurang berhasilnya usaha.

2) Kurang berpengalaman, baik kemampuan teknik, memvisualisasikan

usaha, mengoordinasikan, mengelola sumber daya manusia, dan

mengintegrasikan operasi perusahaan.

(31)

commit to user

memelihara aliran kas, mengatur pengeluaran dan penerimaan secara

cermat.

4) Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suat

kegiatan.

5) Lokasi kurang memadai.

6) Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan terkait dengan efisiensi

dan efektivitas, apabila pengawasan kurang, maka berakibat

penggunaan peralatan tidak efisien dan efektif.

7) Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.

8) Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.

Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan

akan sulit menjadi wirausaha yang berhasil.

Selain faktor-faktor yang membuat kegagalan dalam menjalankan

awal-awal usahanya diatas, Zimmerer dalam Suryana (2006:69) juga

mengemukakan beberapa potensi yang membuat orang mundur dari

usahanya atau dengan kata lain yang menghambat seseorang

ditengah-tengah perjalanan usahanya, yaitu:

1) Pendapatan yang tidak menentu

2) Kerugian akibat hilangnya modal investasi

3) Perlu kerja keras dan waktu yang lama

4) Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun usahanya telah

berhasil.

Bygrave dalam Buchari Alma (2009:9) menjelaskan beberapa faktor kritis

yang berperan dalam membuka usaha baru yaitu:

1) Personal, menyangkut aspek-aspek kepribadian seseorang.

2) Sociological, menyangkut masalah hubungan dengan keluarga dan

sebagainya, misal masyarakat sekitar.

3) Environment, menyangkut hubungan dengan lingkungan.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi wirausaha meliputi faktor pendorong dan penghambat.

(32)

commit to user

faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang muncul/berasal dari

dalam diri seseorang. Faktor-faktor internal meliputi:

1) Minat dan niat berwirausaha

Minat berwirausaha merupakan semacam keinginan untuk

menjalankan usaha dan muaranya masih pada hati seseorang. Untuk

mewujudkannya, maka dibutuhkan niat, yakni keyakinan dan

komitmen untuk berwirausaha yang diikuti oleh ide-ide dan

rencana-rencana usaha.

2) Kemampuan dan kemauan

Kemampuan berwirausaha sangat diperlukan untuk menjalankan dan

mengembangkan usahanya nanti. Kemampuan wirausaha meliputi

mengelola usaha, sumber daya manusia, promosi, mengendalikan

keuangan dan termasuk kemampuan dalam berorganisasi.

Kemampuan ini bisa diperoleh dari pendidikan atau pembelajaran

sendiri, pengalaman usaha dan lain-lain. Adanya kemampuan harus

diikuti kemauan. Orang yang tidak memiliki kemampuan tetapi

banyak kemauan dan orang yang memiliki kemauan tetapi tidak

memiliki kemampuan, keduanya tidak akan menjadi wirausaha yang

sukses.

3) Fokus dan kerja keras (sikap wirausaha)

Seorang wirausaha untuk meraih keberhasilan usaha harus

mempunyai sikap dan kepribadian yang kuat, yakni kerja keras dan

fokus. Kerja keras artinya bekerja dengan mendayagunakan segenap

kemampuan dan fasilitas yang ada tanpa mengenal lelah dan tidak

putus asa. Fokus berarti wirausaha menjalankan usaha benar-benar

konsentrasi dan tertuju, tidak mudah goyah dan terpengaruh serta siap

menghadapi resiko yang ada.

Faktor-faktor eksternal ialah faktor-faktor diluar internal pribadi wirausaha

yang mendorong untuk berwirausaha, yakni meliputi:

1) Faktor lingkungan sosial

(33)

commit to user

meliputi adanya hubungan atau relasi dengan orang lain, adanya tim

yang dapat diajak kerjasama, adanya bantuan keluarga dan

pengalaman-pengalaman usaha sebelumnya.

2) Permodalan

Setiap usaha pasti akan membutuhkan modal, mulai dari modal yang

kecil sampai modal yang besar. Modal pertama yang harus dimiliki

seorang wirausaha adalah ide atau gagasan. Dan setelah itu

dibutuhkan modal materiil seperti uang (biaya), sarana dan prasarana

usaha termasuk juga bangunan/gedung sebagai lokasi usaha. Dan

besar kecilnya biaya dipengaruhi oleh jenis usaha yang dijalankan.

3) Faktor Pendidikan

Pendidikan kewirausahaan dapat diperoleh melalui pendidikan

formal maupun non formal. Dengan pendidikan diharapkan wawasan

individu menjadi luas, mengembangkan daya kreasi dan inovasi serta

peningkatan kualitas manusia sehingga lebih percaya diri dan

mampu berdiri sendiri. Salah satu wujud pendidkan yaitu adanya

inkubator kewirausahaan yang meliputi program-program

pengembangan dan pelatihan kewirausahaan. Sebagai contoh adanya

Lembaga Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat bidang

kewirausahaan (LPPM Kwu) dengan Program Mahasiswa

Wirausaha (PMW) di perguruan tinggi termasuk pelatihan

keterampilan di beberapa lembaga pendidikan dan keterampilan.

4) Kebijakan pemerintah

Kebijakan pemerintah dalam kewirausahaan masyarakat juga bisa

mempengaruhi usaha seseorang, seperti pemberian kredit usaha yang

tidak berbelit (mudah), pelatihan-pelatihan oleh depnaker, termasuk

pengurusan izin usaha yang tidak sulit dan dipersulit.

Adapun secara umum, faktor-faktor yang menghambat wirausaha yaitu:

1) Ketidakmampuan dalam pengelolaan usaha, meliputi pengendalian keuangan, pengelolaan sumber daya manusia, strategi promosi yang

(34)

commit to user

2) Kurang fokus dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan usaha.

3) Keterbatasan modal dan kerugian akibat hilangnya modal investasi.

4) Keterbatasan sumber bahan baku (untuk produk barang) dan bahan

atau peralatan penunjang untuk produk jasa.

5) Persaingan usaha sejenis yang sangat ketat, apalagi terjadi

persaingan yang tidak sehat, misalnya melakukan fitnah/pencemaran

nama, intimidasi terhadap usaha dan sebagainya.

f. Kunci Sukses Wirausaha

Setiap orang yang akan berwirausaha pasti tujuan utamanya adalah

memperoleh kesuksesan usaha. Tolok ukur atau penilaian kesuksesan usaha

bagi masing-masing wirausaha berbeda-beda. Kesuksesan tersebut bisa

dilihat dari pencapaian keuntungan maksimal, banyaknya pelanggan, brand

yang baik, termasuk dalam manajemen usaha. Pada dasarnya jiwa dan sikap

kewirausahaan tidak hanya dimiliki oleh wirausaha atau wiraswasta, namun

juga oleh setiap orang yang berpikir kreatif dan bertindak inovatif. Malcolm

Gladwell dalam Rhenald Kasali (2010:10) yang meneliti kesuksesan

manusia menemukan karya-karya besar ternyata tidak ditentukan oleh

tingginya skor IQ yang dimiliki manusia, latar belakang keluarga, tanggal

lahir, darah biru atau bukan, melainkan oleh dedikasi suci dalam mencari

pintu keluar dari berbagai kesulitan. Dedikasi itu sebagai suatu kecerdasan

praktis. Menurut John Maxwell yang dikutip oleh Rhenald Kasali (2010:11)

mengatakan bahwa bakat itu hanyalah sebuah kesempatan, namun untuk

menjadi “sesuatu”, bakat itu harus diasah agar ia mengeluarkan aura

cahayanya dan menemukan pintunya. Maka dari itu, untuk menjadi

wirausaha harus bergerak, bergegas, tidak hanya berpikir dan berpikir di

atas kertas terlalu lama. Kembangkan imajinasi dengan sebuah tindakan

yang nyata (real action).

Murphy dan Peck dalam Buchari Alma (2009:106) menggambarkan

delapan anak tangga untuk mencapai puncak karir (wirausaha sukses),

(35)

commit to user - Mau Kerja Keras (Capacity for Hard Work)

Sikap kerja keras harus dimiliki oleh seorang wirausaha, utamanya

adalah unsur disiplin, pandai mengatur waktu, selalu berdoa dan tidak

mudah putus asa.

- Bekerja sama dengan Orang lain (Getting Things Done With and

Through People)

Seorang wirausaha harus memperbanyak teman baik itu orang-orang

yang ada dibawah ataupun orang-orang diatasnya. Dan seorang

wirausaha mudah bergaul, disenangi oleh masyarakat, berperilaku yang

menyenangkan bagi semua orang.

- Penampilan yang baik (Good Appearance)

Penampilan yang baik bukan berarti penampilan muka yang cantik atau

elok, tetapi ditekankan pada penampilan perilaku yang baik dan jujur.

- Yakin (Self Confidence)

Untuk menjadi wirausaha yang sukses tentunya membutuhkan

keyakinan yang kuat, tidak lagi ragu dan bimbang. Tetap bekerja baik

dan berserah atau tawakal kepada Tuhan YME.

- Pandai Membuat Keputusan (Making Sound Decision)

Seorang wirausaha harus pandai dalam mengambil keputusan. Agar

keputusan yang diambil tepat, maka perlu buat pertimbangan yang

matang, mengumpulkan berbagai informasi, minta pendapat orang lain

dan kemudian ambil keputusan tanpa ragu-ragu.

- Mau Menambah Ilmu Pengetahuan (College Education)

Pengetahuan sangat dibutuhkan untuk menambah wawasan wirausaha

dalam menjalankan usahanya. Pendidikan bukan berarti harus masuk

perguruan tinggi, melainkan dalam bentuk kursu-kursus, penataran,

membaca buku dan lain-lain.

- Ambisi untuk maju (Ambition Driver)

Wirausaha harus mempunyai semangat yang tinggi, mampu melihat ke

depan dan berjuang untuk mencapai cita-citanya.

(36)

commit to user

Pandai berkomunikasi berarti pandai mengorganisasi buah pikiran ke

dalam bentuk ucapan-ucapan yang jelas, menggunakan tutur kata yang

enak didengar, dan mampu menarik perhatian orang lain.

Memang banyak hal atau tuntutan yang harus dimiliki seorang wirausaha

untuk menjadi sukses atau berhasil dalam usahanya. Dari sekian pendapat

mengenai kunci sukses dan jalan menuju kesuksesan dapat disimpulkan

bahwa kunci sukses wirausaha pada dasarnya terletak pada kemampuan dan

kemauan seseorang untuk berpikir kreatif dan bertindak inovatif.

B. Tinjauan tentang Pelaku Usaha a) Pengertian Pelaku Usaha

Pengertian wirausaha dapat dipandang dari berbagai sudut dan konteks,

yaitu pandangan ahli ekonomi, manajemen, pelaku bisnis, psikolog, dan pemodal.

Adapun penjelasannya, yakni:

1. Pandangan Ahli Ekonomi

Suryana (2006:15), menjelaskan bahwa wirausaha adalah orang yang

mengombinasikan faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam, tenaga

kerja, material, dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih

tinggi dari sebelumnya.

2. Pandangan Ahli Manajemen

Menurut Marzuki Usman dalam Suryana (2006:15), Wirausaha adalah

seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan

mengombinasikan sumber daya seperti keuangan, material, tenaga kerja,

keterampilan untuk menghasilkan produk, proses produksi, bisnis, dan

organisasi usaha baru.

3. Pandangan Pelaku Bisnis

Menurut Scarborough dan Zimmerer dalam Suryana (2006:15), wirausaha

adalah orang yang menciptakan suatu bisnis baru dalam menghadapi risiko

dan ketidakpastian dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dan

(37)

sumber-commit to user

sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang tersebut.

4. Pandangan Psikolog

Suryana (2006:16), menjelaskan bahwa wirausaha adalah orang yang

memiliki dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk memperoleh suatu

tujuan serta suka bereksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya diluar

kekuasaan orang lain.

5. Pandangan Pemodal

Suryana (2006:16) menjelasakan bahwa wirausaha adalah orang yang

menciptakan kesejahteraan untuk orang lain, menemukan cara-cara baru

untuk menggunakan sumber daya, mengurangi pemborosan, dan membuka

lapangan kerja yang disenangi masyarakat.

Mengenai pengertian wirausaha, Geoffrey G. Meredith (1996:12) juga

menjelaskan bahwa: “Para pelaku usaha atau wirausaha adalah orang-orang yang

mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis;

mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil

keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan

sukses”.

Wirausaha adalah perintis dan pengembang perusahaan yang berani

mengambil resiko dalam menghadapi ketidakpastian dengan cara mengelola

sumber daya manusia, material, dan keuangan untuk mencapai tingkat

keberhasilan tertentu yang diinginkan, Suryana (2003:52). Lebih lanjut dalam

PUSLATKOP dan PK – KKJPT (1995:4) dijelaskan bahwa wirausaha adalah

orang-orang yang mempunyai sifat-sifat kewiraswaswtaan/kewirausahaan:

keberanian mengambil risiko, keutamaan, kreatifitas dan keteladanan dalam

menangani usaha atau perusahaan dengan berpijak pada kemauan dan kemampuan

sendiri.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa wirausaha adalah

orang yang menciptakan suatu bisnis/usaha, baik usaha baru dan berbeda, imitasi

maupun duplikasi dengan mengelola sumber daya yang diperlukan untuk

menghasilkan produk baik barang maupun jasa, sehingga tercapai keuntungan

(38)

commit to user b) Karakteristik Pelaku Usaha

Seorang wirausaha haruslah seorang yang mampu melihat ke depan, artinya

melihat/memandang, berpikir dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari

berbagai alternatif pilihan dan pemecahannya dengan harapan bisa

meminimalisasi setiap kesalahan yang kemungkinan akan muncul sehingga

terhindar dari kesalahan yang fatal. Dari berbagai penelitian di Amerika Serikat

sebagaimana yang dikutip oleh BN. Marbun dalam Buchari Alma (2009:52)

bahwa untuk menjadi wirausaha seseorang harus memiliki ciri-ciri sebagai

berikut:

Tabel 1, Karakteristik Wirausaha

(Sumber: BN. Marbun dalam Buchari Alma, 2009 : 52)

Selanjutnya Bygrave dalam Buchari Alma (2009 : 57) memberi gambaran

mengenai beberapa karakteristik dari wirausaha yang dikenal dengan istilah 10 D,

yakni:

1) Dream, seorang wirausaha mempunyai keinginan terhadap

masa depan pribadi dan bisnisnya serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya.

Karakteristik Watak

Percaya diri Kepercayaan (keteguhan), ketidaktergantungan,

kepribadian mantap, dan optimisme.

Berorientasi pada tugas

dan hasil

Kebutuhan atau haus akan prestasi, berorientasi laba

atau hasil, tekun dan tabah, tekad, kerja keras,

motivasi, energik dan penuh inisiatif.

Pengambil resiko Mampu mengambil resiko, suka pada tantangan.

Kepemimpinan Mampu memimpin, dapat bergaul dengan orang

lain, menanggapi saran dan kritik.

Keorisinilan Inovatif (pembaharu), kreatif, fleksibel, banyak

sumber, serba bisa, mengetahui banyak.

Berorientasi ke masa

depan

(39)

commit to user

2) Decisiveness, seorang wirausaha adalah orang yang tidak

bekerja lambat. Mereka membuat keputusan secara tepat, tetapi penuh perhitungan.

3) Doers, seorang wirausaha akan langusng menindaklanjuti

keputusan yang diambilnya. Mereka melaksanakan kegiatan secepat mungkin dan tidak meu menunda-nunda kesempatan yang baik di dalam bisnisnya.

4) Determination, Seorang wirausaha melaksanakan

kegiatannya dengan penuh perhatian serta tanggung jawab yang tinggi dan tidak menyerah.

5) Dedication, Seorang wirausaha yang berdedikasi terhadap

bisnisnya, kadang-kadang mengorbankan kepentingan keluarganya untuk sementara waktu.

6) Devotion, Seorang wirausaha mencintai bisnis dan produk

yang dihasilkan. Hal inilah yang mendorong keberhasilannya dalam menjual produk yang dihasilkannya.

7) Details, Wirausaha sangat memperhatikan faktor-faktor

penting secara rinci. Mereka tidak mau mengabaikan faktor-faktor kecil yang dapat menghambat kegiatan usahanya.

8) Destiny, Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap

nasib dan tujuan yang hendak dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau bergantung kepada orang lain.

9) Dollars, Seorang wirausaha tidak mengutamakan kekayaan.

Motivasinya bukan hanya masalah uang. Uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Ia beranggapan jika berhasil dalam bisnis, isa pantas mendapatkan laba, bonus ataupun hadiah.

10)Distribute, wirausaha bersedia mendistribusikan

kepemilikan dalam bisnisnya kepada orang –orang kepecayaannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dibidang bisnis.

Wirausaha selalu berkomitmen untuk menjalankan tugasnya hingga

memperoleh hasil yang diharapkan. ia tidak setengah-setengah dalam melakukan

pekerjaannya, maka ia selalu tekun, ulet dan pantang menyerah. Tindakannya

tidak didasari pada spekulasi, melainkan perhitungan yang matang, maka ia berani

mengambil risiko terhadap pekerjaannya. Oleh sebab itu, wirausaha berani

mengambil risiko yang moderat, artinya resiko yang diambil tidak tidak terlalu

tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi resiko yang didukung

(40)

commit to user

peluang hingga memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyata/jelas dan objektif

serta merupakan umpan balik bagi kelancaran kegiatannya. Dengan semangat

optimisme yang tinggi karena keinginan mendapatkan hasil yang diharapkan,

maka uang selalu dikelola secara proaktif dan dipandang sebagai sumber daya,

bukan tujuan akhir.

Penjelasan diatas merupakan karakteristik wirausaha sebagaimana yang

digambarkan Arthu Kuriloff dan John M.Mempil dalam Suryana (2006:25) dalam

bentuk nilai-nilai dan perilaku kewirausahaan, yakni sebagai berikut:

Tabel 2. Karakteristik Wirausaha

(Sumber: Arthur Kuriloff dan John M.Mempil dalam Suryana, 2006:25)

Untuk menjadi sukses memanglah tidak mudah, banyak konsekuensi dan

prasyarat pribadi yang harus dimiliki wirausaha dan kesemuanya itu tertuang

dalam karakteristik atau ciri-ciri seorang wirausaha, apabila semua bentuk

karakteristik diatas benar-benar dimiliki seorang wirausaha, maka bisa dipastikan

Nilai-nilai Perilaku

1) Komitmen Menyelesaikan tugas hingga selesai

2) Risiko moderat Tidak melakukan spekulasi, melainkan

berdasarkan perhitungan yang matang

3) Melihat peluang Memanfaatkan peluang yang ada sebaik mungkin

4) Objektivitas Melakukan pengamatan secara nyata untuk

memperoleh kejelasan

5) Umpan balik Menganalisis data kinerja waktu untuk memandu

kegiatan

6) Optimisme Menunjukkan kepercayaan diri yang besar

walaupun berada dalam situasi berat.

7) Uang Melihat uang sebagai suatu sumber daya, bukan

tujuan akhir.

(41)

commit to user

wirausaha akan mengalami kesuksesan. Karakteristik-karakteristik wirausaha

tersebut meliputi;

1) Komitmen yang tinggi terhadap pekerjaannya.

2) Kemampuan melihat peluang.

3) Kemampuan memimpin.

4) Kemauan belajar dari kegagalan

5) Berorientasi pada tugas dan hasil.

6) Bertanggung jawab.

c) Profil Pelaku Usaha

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Profil adalah pandangan dari

samping (tentang wajah orang), lukisan (gambar) orang dari samping, grafik atau

ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Apabila pengertian

tersebut dikaitkan dengan wirausaha, maka profil wirausaha adalah pandangan,

gambaran tentang diri seorang wirausaha. Dalam hal ini bisa meliputi latar

belakang wirausaha.

Wirausaha terdiri dari bermacam-macam kelompok. Banyak ahli

mengemukakan profil kewirausahaan dengan pengelompokan yang berbeda-beda.

Ada yang mengelompokkan berdasarkan pemilikan, perkembangan, dan kegiatan

usaha. Zimmerer dan Scarborough dalam Buchari Alma (1996:36)

mengelompokkan profil wirausaha sebagai berikut;

1. Women Entrepreneur, banyak wanita yang terjun ke dalam bidang

bisnis. Dengan alasan diantaranya ingin memperlihatkan kemampuan prestasinya, membantu ekonomi rumah tangga, frustrasi terhadap pekerjaan sebelumnya.

2. Minority Entrepreneurs, kaum minoritas di Indonesia kurang

memiliki kesempatan kerja di lapangan pemerintahan. Oleh sebab itu, mereka berusaha menekuni kegiatan bisnis dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk kaum minoritas seperti para perantau dari daerah tertentu menjadi kelompok minoritas pada suatu daerah, mereka juga bergiat mengembangkan bisnis.

3. Immigrant Entrepreneurs, kaum pendatang yang memasuki suatu

(42)

commit to user

4. Part-time entrepreneur, yaitu wirausaha yang hanya setengah

waktu melakukan usaha, biasanya sebagai hobi. Kegiatan usahanya hanya bersifat sampingan. Misalnya Mahasiswa disamping kuliah juga mencoba mengembangkan usaha lain seperti bimbingan belajar, berdagang kecil-kecilan, menulis dan sebagainya.

5. Home-based new ventures, yaitu usaha yang dirintis dari

rumah/tempat tinggal. Misalkan ibu-ibu yang pandai membuat kue atau aneka masakan, mengirim kue-kue ke took eceran (konsinyasi) di sekitar tempatnya.

6. Family-owned business, yaitu usaha dilakukan/dimiliki oleh

beberapa anggota keluarga secara turun-temurun.

7. Copreneurs, yaitu usaha yang dilakukan oleh dua orang wirausaha

yang bekerja sama sebagai pemilik dan menjalankan usahanya bersama-sama.

Melihat dari profil kewirausahaan tersebut, maka wirausaha dapat dikategorikan

dalam beberapa hal, yakni antara lain :

a. Wirausaha Artisan, yakni seseorang yang memulai bisnisnya dengan keahlian teknis sebagai modal utama dan sedikit pengalaman bisnis, Longenecker (2001:13). Menurut Smith dalam Longenecker (2001:13) bahwa pendidikan yang didapat oleh wirausaha artisan terbatas pada pelatihan teknisnya. Pendekatan wirausaha artisan pada pembuatan keputusan bisnisnya mempunyai karakteristik sebagai berikut;

1. Bersikap kekeluargaan, memimpin bisnisnya seolah-olah memimpin keluarganya.

2. Mereka enggan mendelegasikan wewenang

3. Mereka menggunakan sedikit sumber modal dalam mendirikan perusahaannya.

4. Mereka membatasi strategi pemasaran pada komponen harga secara tradisional, kualitas, dan reputasi perusahaan.

5. Usaha penjualannya dilakukan secara perorangan

6. Orientasi waktu mereka singkat, dengan sedikit perencanaan untuk pertumbuhan atau perubahan di masa mendatang.

b. Wirausaha Oportunitis

Smith dalam Longenecker dkk (2001:13), mendefinisikan bahwa wirausaha oportunitis adalah seseorang yang mendapatkan pendidikan teknis dengan mempelajari berbagai subjek nonteknik, seperti ekonomi, hukum, atau bahasa Inggris.

c. Bisnis Keluarga

Bisnis keluarga adalah sebuah perusahaan yang anggota keluarganya secara langsung terlibat di dalam kepemilikan dan/atau jabatan/fungsi, Longenecker dkk (2001:35). Juga bisa dikatakan bisnis keluarga apabila perusahaan atau usaha tersebut dialihkan dari satu generasi ke generasi berikutnya, sifatnya turun-temurun (Family-owned business).

(43)

commit to user

yang baik, disamping usia yang muda dan semangat muda, mereka para

mahasiswa cenderung memiliki daya imajinasi yang kuat, kreativitas yang

tinggi dan banyak ide. Jika dikaitkan dengan profil wirausaha, mahasiswa

cenderung masuk dalam kelompok part time entrepreneur karena di satu

sisi mahasiswa merupakan kaum pelajar yang masih harus menempuh

pendidikan atau studinya. Di samping itu, Pendidikan Kewirausahaan yang

menjadi motivasi eksternal seorang calon wirausaha, saat ini banyak

diberikan di beberapa perguruan tinggi sebagai mata kuliah umum.

Zimmerer dkk (2008:24) menjelaskan bahwa lebih dari 2.100 perguruan

tinggi dan universitas menawarkan usaha kecil dan manajemen usaha kecil,

dan banyak perguruan tinggi serta universitas yang tidak memenuhi

permintaan mata kuliah ini.

- Kerangka Berpikir

Mahasiswa sebagai kaum akademisi merupakan penerus tongkat estafet

bagi perjuangan bangsa Indonesia ke depan. Semangat muda dan intelektualitas

yang dibalut jiwa nasionalisme yang tinggi sangat dibutuhkan dalam

pembangunan bangsa. Apalagi pembangunan disektor ekonomi yang menjadi

pangkal persoalan atau permasalahan bangsa Indonesia.

Harapan banyaknya muncul pengusaha-pengusaha muda memang bukan

hisapan jempol. Berbagai stimulus terkait kewirausahaan telah diberikan kepada

kalangan mahasiswa melalui perguruan tinggi, seperti adanya Program Kreativitas

Mahasiswa (PKM), Program Pemberian insentif terhadap Penelitian

Kewirausahaan, termasuk adanya materi Ilmu Kewirausahaan sebagai mata kuliah

umum dan konsultasi kewirausahaan. Berbagai program diatas, setidaknya

menjadi fasilitas bagi mahasiswa untuk memunculkan ide dan mengembangkan

usahanya. Sehingga mahasiswa tidak semata-mata belajar tetapi juga berlatih

(44)

commit to user

Menjadi seorang wirausaha dibutuhkan kerja keras dan ketekunan serta

tidak pantang menyerah dalam menjalaninya. Karena sebagian besar dari mereka

yang mencoba berwirausaha banyak yang mengalami kegagalan diawal-awal

usahanya. Tapi tidak sedikit pula para wirausaha yang berhasil bahkan sampai

menjadi pengusaha sukses. Semua usaha diawali dari bawah, sehingga dibutuhkan

komitmen yang kuat untuk menjadikan usahanya lebih berkembang di

masyarakat.

Kewirausahaan merupakan hak semua orang, tetapi adanya pembekalan

pengetahuan kewirausahaan dan berbagai stimulus kewirausahaan kepada

mahasiswa, termasuk juga adanya aktivitas-aktivitas mahasiswa di kampus,

setidaknya dapat memberikan dorongan (motivasi) lebih bagi mahasiswa untuk

menjadi wirausaha sekaligus sebagai langkah membantu dalam pembentukan etos

kerja. Karena untuk menjadi wirausaha haruslah memiliki etos kerja yang baik.

Pelaksanaan kegiatan wirausaha dikalangan mahasiswa tentunya sangat

beragam dan menarik untuk diamati. Apalagi mahasiswa yang notabennya sebagai

pelajar bagaimana bisa mengembangkan usahanya disela-sela menempuh masa

studi atau kuliah, sehingga sangat menarik untuk dicermati. Tentunya dari sekian

mahasiswa yang ada dalam suatu universitas tidak semuanya menjalankan usaha

(berwirausaha). Jenis usaha yang dijalankan mahasiswa pun sangat beragam dan

masing-masing mempunyai hambatan-hambatan atau kendala di dalam

menjalankannya. Untuk dapat mengembangkan usahanya, tentunya para

mahasiswa wirausaha memiliki strategi-strategi untuk bisa mengembangkan

usahanya atau minimal mempertahankan usahanya.

Seorang mahasiswa agar menjadi wirausaha sukses membutuhkan proses

yang tidak cepat, memang butuh kesabaran dan kerja keras. Tentunya sejak awal

untuk terjun di dunia bisnis, mahasiswa wirausaha harus benar-benar

memperhitungkan dan menjalankan beberapa tahapan mulai dari komitmen

terhadap minat, persiapan yang dibutuhkan, sampai pelaksanaan usaha yang juga

diikuti evaluasi. Selain itu, dibutuhkan kemampuan untuk menghadapi berbagai

kendala dan resiko yang akan muncul atau dihadapinya. Apabila mahasiswa di

(45)

commit to user

hambatan atau kendala serta menerapkan strategi-strategi bisnis yang baik dengan

memaksimalkan seluruh kemampuannya tanpa putus asa, maka mahasiswa

tersebut akan bisa menjadi seorang wirausaha muda yang berhasil/sukses ke

depannya.

Dari uraian diatas, maka dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai

berikut;

Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran Mahasiswa

Faktor Penghambat Pelaksanaan

Wirausaha Faktor pendorong

(46)

commit to user BAB III METODOLOGI

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:136), “Metodologi Penelitian adalah

cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Sutrisno

Hadi (2000:4), mengemukakan bahwa metodologi berasal dari dua istilah, yakni :

“Metodos, berarti cara dan logos yang berarti ilmu. Jadi metodologi adalah ilmu

yang memperbincangkan cara-cara (metode) ilmiah”. Sementara itu, Winarno

Surakhmad (1994:131) menyebutkan, “Metodologi adalah ilmu tentang cara-cara

yang digunakan mencapai suatu tujuan dengan mempergunakan teknik-teknik

serta alat-alat tertentu”.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian metodologi

penelitian adalah ilmu yang mempelajari tentang prosedur, metode-metode atau

cara-cara yang ditempuh dalam melaksanakan kegiatan penelitian mulai dari

mengumpulkan data sampai menguji kebenaran suatu pengetahuan untuk tujuan

tertentu.

Dalam penelitian ini, aspek metodologi yang digunakan terdiri dari tempat

dan waktu penelitian, bentuk dan strategi penelitian, sumber data, teknik

sampling, teknik pengumpulan data, validitas data, analisis data dan prosedur

(47)

commit to user

a. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian

Suatu penelitian memerlukan tempat yang akan dijadikan sebagai obyek

untuk memperoleh data yang berguna mendukung tercapainya tujuan penelitian.

Penelitian ini dilakukan di Prodi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pend. Ilmu

Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas

Maret Surakarta. Adapun alasan peneliti memilih Prodi Pendidikan Ekonomi,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan untuk dijadikan sebagai tempat

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Tersedianya data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

B. Lokasinya yang dekat dan mudah dijangkau karena sekaligus juga tempat

peneliti belajar sehingga memudahkan peneliti dalam hal waktu, tenaga dan

biaya untuk memperoleh informasi secara akurat.

C. Peneliti telah mengenal dan mengetahui subjek dan obyek penelitian

sebelumnya, sehingga memudahkan dalam melakukan penelitian.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan setelah usulan disetujui pembimbing skripsi

dan telah mendapat ijin dari pihak-pihak yang berwenang. Penelitian ini

dilaksanakan selama enam (6) bulan terhitung sejak bulan Januari 2010 sampai

dengan bulan Oktober 2010. Jadwal selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran.

b. Bentuk dan Strategi Penelitian a. Bentuk Penelitian

Berdasarkan pada tujuan penelitian yang akan dicapai, bentuk penelitian

yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif,

Adapun terkait pengertian penelitian pendekatan kualitatif menurut Iskandar

(48)

commit to user

“Paradigma penelitian kualitatif dilaksanakan melalui proses induktif, yaitu berangkat dari konsep khusus ke umum, konseptualisasi, kategorisasi, dan deskripsi dikembangkan atas dasar masalah yang terjadi di lapangan. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berpegang kepada paradigma naturalistik atau fenomenologi. Ini karena penelitian kualitatif senantiasa dilakukan dalam setting alamiah terhadap suatu fenomena”.

Penelitian ini diarahkan pada kondisi aslinya artinya tidak ada perlakuan

khusus terhadap data, sehingga data mencerminkan aslinya atau keadaan

sebenarnya dan peneliti dapat membuat penafsiran berdasarkan data lapangan,

hasil wawancara, observasi langsung, dan literatur yang sesuai dengan

permasalahan. Lebih lanjut, Lexy. J. Moleong (2009:6) juga mengemukakan

tentang definisi penelitian kualitatif, yakni:

“Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah”.

Berhubung bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, maka

dalam pelaksanaan kegiatan penelitian tentunya menggunakan metodologi

kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy. J. Moleong

(2009:6) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang diamati. Disamping itu, Juhaya S. Pradja dalam Afifuddin

(2009:27) menjelaskan bahwa metodologi penelitian kualitatif lebih

mengedepankan pendekatan fenomenologis. Dimana fenomenologi adalah suatu

aliran yang membicarakan fenomenon atau segala sesuatu yang menampakkan

diri. Dengan demikian metodologi penelitian kualitatif dipandang sebagai

pendekatan untuk membiarkan gejala terus-menerus menampakkan diri, sehingga

penelitian akan terus dilakukan dan setiap gejala yang ada akan memberikan

pemaknaan holistik dari semua gejala itu sendiri. Metode kualitatif meliputi

pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen (Lexy.J.Moleong, 2009 : 9).

Berhubung data yang dihasilkan adalah data deskriptif, yakni berupa

Gambar

Gambar 1. Bagan Proses Kewirausahaan ....................................................
Tabel 2. Karakteristik Wirausaha ................................................................
Gambar 1. Proses Kewirausahaan
Tabel 1, Karakteristik Wirausaha
+7

Referensi

Dokumen terkait

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui perbedaan aplikasi wirausaha ditinjau dari

Sebagian mahasiswa pendidikan matematika sudah mampu sudah mampu membuka pelajaran dengan baik, akan tetapi aspek yang paling essensial dalam kegiatan awal

Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, April 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1) mengetahui hubungan pemahaman bahasa oral dengan

(2) Faktor yang menjadi hambatan pelaksanaan pembelajaran seni rupa terapan nusantara dalam mata pelajaran seni budaya dan keterampilan pada siswa kelas V SD Negeri di

menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh antara Pendidikan Pendapatan dan Pengetahuan tentang Konservasi Lahan Terhadap Partisipasi Petani dalam

(1) Menguasai kemampuan menjelaskan konsep dasar pendidikan inklusi (pengertian, tujuan, landasan, klasifikasi, faktor penyebab, karakteristik pisik, psikologi dan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan pengetahuan khususnya untuk mengembangkan ketrampilan wirausaha dan mindset wirausaha mahasiswa

Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat literasi informasi yang di miliki oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik