BAB IV
ANALISA DATA
4.1 Pengolahan Data
Produktivitas Tiang Pancang ditinjau dengan berdasarkan pada dasar teori yang telah dibahas. Kemudian, untuk mendapatkan produktivitas berdasarkan data Jadwal pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan, diagram kurva S sebagai acuan yang digunakan, dan jumlah siklus per jam yang diambil dari hasil observasi di lapangan.
4.2 Drop Hammer
Perencanaan pekerjaan mini pile terdiri dari pekerjaan pemancangan tiang Mini dilakukan dengan drop hammer. Pemukulan dilakukan pada bagian atas tiang (top driving). Kepala tiang telah dipasang helmet khusus untuk tiang berbentuk segiempat. Tiang Mini dipancang sampai kedalaman 22 m. Panjang setiap bagian tiang adalah 3,0 m dan 6,0 m, apabila kedalaman pemancangan lebih dari panjang setiap bagian dilakukan penyambungan antara bagian tiang. Pemancangan tiang dihentikan setelah ujung tiang mencapai kedalaman yang diinginkan, setelah dilaksanakan kontrol terhadap kalendering atau set akhir. Pengambilan set atau kalendering dilakukan dengan cara menumbuk tiang dengan tinggi jatuh palu setinggi 1,0 m sebanyak 10 kali pukulan. Pemancangan dapat dihentikan apabila penurunan tiang selama 10 kali pukulan tadi tidak melebihi set akhir yang telah dihitung menurut rumus Hiley untuk daya dukung yang direncanakan.
Secara keseluruhan perencanaan dari site manajemen atau moving alat-alat berat dilakukan dengan cermat dan teliti. Hal ini dapat terlihat dari tidak terjadinya tabrakan antara alat-alat berat tersebut. PT.FRAKIPILE INDONESIA sebagai Sub kontraktor dari alat-alat berat pada pekerjaan pondasi Pile cap ini berpengalaman dalam menangani site manajemen atau moving alat-alat berat di proyek Gedung Laboratorium Penelitian Sains & Multi Disiplin Fakultas MIPA Universitas Indonesia.
Dalam perencanaan tersebut diharapkan dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelaksanaan dan tidak mengalami keterlambatan. Banyak faktor yang membuat pelaksanaan menjadi terlambat, diantaranya adalah usia alat, kondasi alat, operator, kondisi lingkungan dan keadaan cuaca yang kurang baik.
4.3 Tinjauan produktivitas
Produktivitas Pekerjaan Pemancangan Per Jam
Perhitungan produktivitas untuk pekerjaan pemancangan dengan drop hammer dapat dirumuskan sebagai berikut :
Produktivitas=Kedalaman
Waktu
Keteranagn : Produktivitas = masuknya ponsasi per satuan waktu Kedalaman = masuknya tiang pancang (meter,inchi)
Waktu = waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan 1 tiang Dengan contoh perhitungan sebagai berikut :
Untuk alat pancang 1, No urut 1
Tabel 4.3-1 Data Produktivitas Pemancangan Alat Pancang I
No
. Tiang Produktivitas
No. Pile Waktu Kedalaman (m/Jam)
73 139 1,24 15,50 12,48
Total 895,82
Rata – Rata 12,27
Tabel 4.3-2 Data Produktivitas Pemancangan Alat Pancang II
No.
Tiang Produktivitas
No. Pile Waktu Kedalaman (m/Jam)
61 22 1,19 15,00 12,61
Waktu : Total Waktu Pemancangan (jam) Kedalaman : Kedalaman Pemancangan (meter) Produktivitas : Masuknya Tiang Pancang/Jam
4.4 Perhitungan Produktivitas Pekerjaan Pemancangan Per Hari
Produktivitas pekerjaan pemancangan dapat diketahui dari kualitas pekerjaan rata-rata yang didapat per harinya. Data mengenai kuantitas ini dapat di lihat pada tabel 3.6.3-3 pada hal...
Dari tabel tersebut dapat dikatahui besarnya produktivitas untuk masing-masing alat pancang dengan perhitungan sebagai berikut :
Untuk Alat Pancang 1 : Diketahui :
Jumlah waktu pelaksanaan = 18 hari
Jumlah titik pancang = 73 titik pancang Jumlah waktu pemancangan = 90,87 jam Jumlah kedalaman = 1113,20 m
Analisa :
Jumlah titik pancang yang dikerjakan rata-rata per hari : Jumlah titik pancang
Jumlah waktu pelaksanaan=
73titik
18hari=4,06titik/hari 5titik/hari
Jumlah Kedalaman
Total waktu pelaksanaan = 16 hari
Total titik pancang = 67 titik pancang Total waktu pemancangan = 81,07 jam Total kedalaman = 1050,40 m
Analisa :
Jumlah titik pancang yang dikerjakan rata-rata per hari : Jumlah titik pancang
Rata-rata produktivitas pekerjaan pemancangan secera keseluruhan untuk 2 alat :
P aktual rata-rata = Produktivitas alat1+produktivitas alat2 2
P aktual rata-rata = 61,84m/hari+265,65m/h ari
= 63,75 m/hari (5 titik pancang/hari)
Diketahui P rencana = 220 m/hari (10 titik pancang/hari)
Efisiensi = P aktual
P rencanax100=
63,75m/hari
220m/hari x100=28,97 Dengan catatan :
(100% - 28,97%) x 1 hari (panjang tiang seluruhnya : P rencana / hari) 71,03% x 1 hari (2163.60 meter : 224,71meter / hari) = 6,84 hari ~ 7 hari.
4.5 Faktor-faktor yang menghambat pekerjaan pemancangan Mini Pile Ditinjau faktor penghambat pemancangan tersebut diantaranya faktor alat, lokasi, kondisi lingkungan dan manajemen. Hal ini digunakan untuk mengontrol proses pekerjaan pemancangan kemudian usaha untuk meminimalkan keterlambatan ataupun kegagalan yang akan timbul.
4.5.1 Keadaan Alat-Alat Berat
Dalam pelaksanaan pekerjaan pondasi Tiang Pancang alat-alat berat yang digunakan pernah mengalami kerusakan, hal ini dikarenakan kondisi alat dan umur alat yang sudah tua, kelalaian operator yang jarang mengadakan pengecekan sebelum dan sesudah pengoperasian sehingga terhentinya pengoperasian alat-alat berat sehingga mengakibatkan keterlambatan dalam penyelesaian pekerjaan pemancangan.
4.5.2 Lokasi Pemancangan Mini Pile
Lokasi titik pemancangan yang ada di proyek Gedung Laboratorium Penelitian Sains & Multi Disiplin Fakultas MIPA Universitas Indonesia sebagian dapat dijangkau oleh alat-alat berat tersebut, namun ada beberapa titik yang menemui kesulitan sehingga membuat alat berat putar arah karena lokasi berlumpur, hal tersebut dapat mengakibatkan keterlambatan dalam penyelesaian pekerjaan pemancangan.
4.2.3 Keadaan Cuaca
4.2.4 Manajemen