• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKNA PESAN DALAM IKLAN ROKOK 76 DAN ROKOK SURYA 12 (ANALISIS SEMIOTIK TENTANG IKLAN ROKOK 76 VERSI “MEROKOK MEMBUNUHMU DAN IKLAN ROKOK SURYA 12 VERSI “ EXTANTED” YANG DITAYANGKAN DI TELEVISI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MAKNA PESAN DALAM IKLAN ROKOK 76 DAN ROKOK SURYA 12 (ANALISIS SEMIOTIK TENTANG IKLAN ROKOK 76 VERSI “MEROKOK MEMBUNUHMU DAN IKLAN ROKOK SURYA 12 VERSI “ EXTANTED” YANG DITAYANGKAN DI TELEVISI)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAKNA PESAN IKLAN ROKOK 76 DAN ROKOK SURYA 12 (Analisis Simiotik Tentang Iklan Rokok 76 Versi „Merokok Membunuhmu’ dan

iklan Rokok Surya 12 Versi „extandler„ Yang Ditayangkan Di Televisi)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh:

M Fikri Fahmi s

201010040311202

1. Dr. Muslimin Machmud, M.Si 2. Farid Rusman, M.Si

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

DAFTAR ISI

BAB1 Pendahuluan ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 4

C.Tujuan Penelitian ... 4

D.Kegunaan Penelitian ... 4

1.Akademik ... 4

2.Praktis ... 4

BAB II Tinjauan Pusataka ... 6

A.Televisi sebagai media iklan ... 6

B. Periklanan ... 6

1.Definisi iklan ... 7

2.Jenis-Jenis iklan ... 9

3. Fungsi Iklan ... 10

C. Komunikasi Sebagai Suatu Proses Simbolik ... 14

D. Definisi Makna Dan Jenisnya ... 16

E. Strategi Periklanan ... 18

F. Pendekatan semitik dalam iklan televisi ... 22

BAB III Metode Penelitian ... 28

A. Pendekatan dan Tipe Penelitian ... 28

B. Ruang lingkup penelitian ... 28

C.Sumber data……….29

D.Metode Pengumpulan data ... 29

(10)

BAB IV Makna Pesan dalam Iklan Rokok djarum 76 dan iklan rokok surya

12 “extandler’ ... 32

A. Deskripsi Makna pesan iklan 32

A.1. Deskripsi Makna pesan Iklan Djarum 76 versi „Wakil Rakyat‟ ... 32

A.2. Deskripsi Makna pesan Iklan Rokok 76 versi „Kontes Jin ... 35

A.3. Deskripsi Makna pesan Iklan Rokok 76 versi „Jin Takut Istri ... 39

A.4. Deskripsi Makna pesan Iklan Rokok 76 versi „Terdampar‟ ... 40

A.5.Deskripsi Makna pesanIklan Rokok 76 versi „Mawar Kembang‟ ... 43

A.6.Deskripsi Makna pesanIklan Rokok 76 versi „Jangkrik‟ ... 44

A.7.Deskripsi Makna pesan Iklan Rokok 76 versi “Merokok Membunuhmu‟ 45 A.8.Deskripsi Makna pesan tentang Iklan Rokok surya 12 versi “pria punya selera” 47

B.Perbedaan dan Kesamaan Makna Pesan dalam Iklan Rokok 76 versi „Merokok Membunuhmu‟ dan Iklan Rokok Surya 12 versi „extandler” ... 48

1.Makna pesan Iklan Rokok 76 versi „Merokok Membunuhmu‟ ... 50

2.Makna pesan Rokok Surya 12 versi „extanted‟ ... 57

BAB V Penutup ... 57

A.kesimpulan ... 67

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Aminuddin, 1985. Semantic: Pengantar Studi Tentang Makna. Bandung: Sinar Baru.

Alex Sobur, 2001. Analisa Teks Media: Suatu pengantar untuk analisa wacana, analisis simiotik dan analisis freming. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta.

Azwar, Syaifuddin. 1999. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Barthes, R. 1993. Mythologies. London: Vintage Books.

Bungin, Burhan, 2001. Imaji Media Massa, Konstruksi dan Makna Realitas Sosial Iklan Televisi dalam Masyarakat Kapitalis, Yogyakarta: Jendela. Cangara, Hafied. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Persada.

Djajasudarman, T. Fatimah. 2006. Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan kajian. Bandung: PT. Eresco.

Frank Jefkins, 1996. Public Relations. Jakarta: Erlangga.

Ibrahim, Y. 1997. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Indrawati, 2003, Tentang komunikasi terapeutik. Jakarta: EGC.

Kasali, Rhenald. 1995. Management Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Grafiti.

Keraf, Gorys. 1992. Diksi dan Retorika. Yogyakarta: PT Kanisius.

Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta: Penerbit PT Gramedia. Liliweri, Alo. 1992. Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: PT Citra

Aditya Bakti.

Larson, Mildred L, 1984, Meaning-Based Translation, A Guide to Cross-Language Equivalent, University Press of America.

(12)

Madjadikara, Agus S. 2005. Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Messaris, Paul.1997. Visual Persuasion: The Role of Images in Advertising. London: Sage Publications.

Mulyana, Dedy. 2001. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Piliang, Yasraf A. 2004. Memahami Kode-kode Budaya. Makalah disampaikan dalam In House Training Semiotika dan penerapannya dalam kajian Bahasa, Sastra dan Budaya, Semarang: Fakultas Sastra UNDIP. Riyanto, Bedjo. 2000. Iklan Surat Kabar dan Perubahan Masyarakat di Jawa

Masa Widyaparwa. Yogyakarta: Tarawang.

Robert T Craig, 1999. Communication Theory As a Field, Communication Theory.

Shadaly, Hasan. 1992. Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru- Van Hoeve dan Eksevier Publishing Projects.

Sumartono, 2002. Terperangkap dalam Iklan: Meneropong Imbas Pesan Iklan Televisi. Bandung: Alfabeta.

Sumbo, Tinarbuko. 2008. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra. Susanto, A. 2008. Komunikasi dalam Teori dan Praktik I. Bandung: Bina Cipta. Wells, William. John Burnet & Sandra Moriarty. 1992. Advertising: Principles

and Practice. Englewood Cliffs: Prentice-Hall.

Wibowo, Wahyu. 2001. Management Bahasa, Pengorganisasian Karangan Pragmatik dalam Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa dan Praktisi Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Widyatama, Rendra, 2007, Pengantar Periklanan. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

Sumber Lain:

Djarum Website : www.djarum.com http://www.P3i-pusat.com

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Iklan pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Iklan atau periklanan didefinisikan sebagai kegiatan berpromosi atau berkampanye melalui media massa. Iklan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang suatu produk atau sebagai pemicu penjualan-penjualan cepat. Disadari atau tidak, iklan dapat berpengaruh tetapi juga dapat berlalu begitu cepat. Aktivitas perpindahan informasi tentang produk yang diiklankan pada khalayak mengandung daya tarik setelah pemirsa atau khalayak mengetahui sehingga mampu menggugah perasaan. Untuk menampilkan kekuatan iklan tidak hanya sekedar menampilkan pesan verbal tetapi juga harus menampilkan pesan nonverbal yang mendukung iklan.

Salah satu media yang digunakan dalam beriklan adalah televisi. Televisi merupakan salah satu media dalam beriklan yang menggunakan warna, suara, gerakan dan musik atau dapat disebut sebagai media audio visual. Televisi sebagai media beriklan terbukti merupakan media komunikasi yang paling efektif dan efisien sebagai media untuk informasi produk dan citra perusahaan. Kelebihan-kelebihan dan kekuatan teknologis yang dimilikinya, memungkinkan tercapainya tingkat efektifitas dan efisiensi yang diharapkan oleh suatu perusahaan atau lembaga lainnya. Luasnya jangkauan televisi yang dapat ditempuh dalam waktu bersamaan secara serentak, pesan dan informasi yang disampaikan melalui televisi mampu menjangkau jutaan khalayak sasarannya.

(14)

2 suatu pesan, interpretasi penyampaian dan penciptaan penyampaian pesan itu sendiri. Televisi merupakan salah satu media yang termasuk dalam kategori above the line adalah media yang bersifat massa. Massa yang dimaksud adalah bahwa khalayak sasaran berjumlah besar dan menerpa pesan iklan secara serempak. Sesuai dengan karakternya, iklan di televisi mengandung unsur suara, gambar dan gerak, oleh karena itu pesan yang disampaikan melalui media ini sangat menarik perhatian dan impresif.

(15)

3 terjadi hal seperti itu pabrik rokok mencari orang yang bisa ber ide kreatif yang bisa mebuat hal yag bisa dibilang serius menjadi hal yang humor atau menarik lainnya sehingga bisa sangat diremehkan.

Para pembuat iklan rokok di televisi dalam menampilkan produknya harus berpikir dua kali didalam pembuatan iklan produk mereka dan berusaha untuk lebih berpikir kreatif dalam pembuatan iklan produk mereka di televisi. Karena kreatifitas sangat diperlukan dalam beriklan terutama pada media televisi. Semakin menarik iklan yang ditampilkan maka akan semakin banyak khalayak yang tertarik dengan iklan itu. Melalui biro-biro iklannya, perusahaan rokok berusaha untuk menciptakan karakter yang kuat atas produknya. Hal tersebut mendorong tim kreatif biro iklan televisi berusaha untuk berusaha mencari ide-ide segar dan inovatif dalam penyusunan konsep sebuah iklan rokok.

Sejauh ini hampir semua iklan rokok di televisi pada umumnya menampilkan laki-laki macho, pemberani, dan pahlawan. Di dalam iklan ini mereka terlihat jelas sisi maskulinitasnya, misalnya aktivitas olahraga menantang, memperlihatkan otot, kejantanan, dan keberanian yang kebanyakan dilakukan di alam bebas. Dengan demikian iklan rokok berkreasi dengan pendekatan citra yang mencerminkan produknya, khalayak sasarannya, atau perusahaannya. Pesan iklan rokok membawa nilai dan makna budaya tertentu yang menjadi citra khas produk rokok dan ingin disampaikan pada target marketnya.

(16)

4 datang dan meminta pada jin tersebut agar fotonya ditayangkan di mana-mana, dan permintaan orang tersebut dikabulkan secara tidak langsung foto-foto itu mirip dengan gambar peringatan rokok yang ada diatas bungkus rokok.

Selain itu, iklan rokok gudang garam “Pria Punya Selera” di sana terdapat seseorang

mengunakan motor cros dengan terburu buru akibat meeting, pria yng menggunakan motor cros tersebut melalui banyak rintangan agar sampai ketempat tujuan, dan pria tersebut berhasil sampai ketempat meeting nya karena tidak ingin mengecewakan gadis yang membutuhkan berkas yang dia bawa, itu merupakan tindakan seseorang yang sering melewati tantangan.

Dari kedua iklan rokok ini peneliti memfokuskan pada makna pesan yang ada pada iklan tersebut. Adapun benang merah dari iklan tersebut yang nantinya peneliti analisis. Dari kedua versi iklan tersebut penulis melihat adanya pesan yang ingin disampaikan dari kedua iklan tersebut, maka tertarik menelitinya lebih lanjut dengan mengambil judul “MAKNA PESAN DALAM IKLAN ROKOK 76 DAN ROKOK SURYA 12 (analisis simiotik tentang iklan rokok 76 versi „merokok mebunuhmu‟ dan iklan rokok surya 12 versi „pria punya selera‟).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana makna pesan dalam iklan rokok 76 versi ”merokok membunuhmu” dan iklan rokok surya 12 versi “extandler” ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna pesan dalam iklan rokok 76 versi “merokok membunuhmu” dan iklan rokok surya 12 versi “extandler”.

(17)

5 1. Akademis

Tersedianya refrensi guna menambah informasi untuk penelitian komunikasi, dalam mengkaji pemaknaan pesan pada iklan. Penelitian ini juga dapat dijadikan refrensi bagi peneliti lain khusunya yang masuk dalam jurusan ilmu komunikasi dalam melakukan penelitian untuk mengetahui pemaknaan pesan pada iklan, selain itu dapat juga dijadikan sebagai sumber informasi baru untuk menambah wawasan bagi mahasiswa lainnya.

2. Praktis

a. Memberikan kontribusi cara pandang terhadap iklan sebagai media untuk menyebarkan „power‟.

b. Menunjukkan makna apa yang di-denotasi oleh iklan dan beragam konotasi yang dimungkinkan oleh iklan yang tersuguh.

c. Agar memperoleh pemahaman bagi peneliti tentang kontruksi perlawanan iklan rokok 76 versi „merokok membunuhmu” dan iklan rokok surya 12 versi “extandler”.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Iklan Rokok Djarum 76 Versi Korupsi Pungutan Liar Dan Sogokan Di.. Media Televisi : Studi Semiotika Mengenai Representasi Budaya

Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengetahui representasi budaya korupsi yang terkandung pada iklan rokok Djarum 76 Versi “Wani Piro” di televisi.. Landasan teori yang

Alasan peneliti memilih untuk menerapkan teori tanda menurut Roland Barthes pada iklan televisi rokok Djarum 76 versi “ Pengin Eksis” ialah untuk melihat makna

Berdasarkan uraian diatas maka pada penelitian ini, peneliti tertarik untuk melakukan sebuah studi semiologi untuk mengetahui pemaknaan dari iklan rokok Djarum 76

Pernyataan mengenai pesan yang disampaikan produk dalam Iklan rokok Djarum 76 versi terdampar di pulau merupakan produk kebersamaan sebagian be- sar responden sebanyak 60

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana makna yang terkandung dalam iklan rokok Djarum 76 versi

Konsep cerita yang digunakan dalam iklan Djarum tidak hanya sekedar berisi lelucon saja, tapi juga berisi kritik sosial, seperti dalam iklan Djarum 76 versi Wakil

Menurut Etika Pariwara Indonesia, iklan Djarum 76 versi “Jin” ini melanggar etika pariwara karena dalam Etika Pariwara Indonesia, iklan tidak boleh mempermainkan rasa