SKRIPSI
DINI SETIYA PRAJA
STUDI PENGGUNAAN OBAT
NEUROPROTEKTAN PADA
PASIEN STROKE ISKEMIK
(Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
i
SKRIPSI
DINI SETIYA PRAJA
STUDI PENGGUNAAN OBAT
NEUROPROTEKTAN PADA
PASIEN STROKE ISKEMIK
(Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ii
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Puji syukur tercurahkan kepada ALLAh SWT, tuhan semesta alam karena
berkat rahmad dan ridhonya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
STUDI PENGGUNAAN OBAT NEUROPROTEKTAN PADA PASIEN
STROKE ISKEMIK (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar
Malang).
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari
peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. ALLAH SWT, tuhan semesta alam yang memberikan rahmat, nikmat dan
hidayahNYA kepada umatnya, Rosulullah SAW, yang sudah menuntun
kita menuju jalan yang lurus.
2. Ibu Tri Lestari H.M.Kep.Sp.Mat., selaku Dekan Fakultas ilmu kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan
penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Malang.
3. Ibu Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt., selaku Ketua Program Studi
Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi motivasi
dan kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi Universitas
Muhammadiyah Malang.
4. dr Budi Rahayu MPH selaku Direktur RSU Dr. Saiful Anwar Malang
beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk
melakukan penelitian di RSU Dr. Saiful Anwar Malang.
5. Staf pengawai RMK RSSA Malang yang banyak membantu dalam proses
v
6. Bapak Drs. Didik Hasmono,M.S.,Apt., dan ibu Nailis Syifa’,S.Farm.,M.Sc.,Apt., selaku Dosen Pembimbing I dan II, disela kesibukan Bapak dan Ibu masih bisa meluangkan waktu untuk
membimbing dan memberi pengarahan dan dorongan moril sampai
terselesaikannya skripsi ini.
7. Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS., dan Ibu Annisa Farida Muti,
S.Farm., M.Sc.,Apt., selaku Dosen Penguji I dan II, yang telah banyak
memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.
8. Ibu Ika Ratna Hidayati, S.Farm., Apt., selaku Dosen wali. Terima kasih
banyak atas arahan, nasehat, dan bimbingannya selama ini.
9. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhamadiyah Malang yang
sudah memberikan waktunya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat
berguna, khususnya kepada Ibu Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt.,
selaku Dosen penanggung jawab skripsi yang telah susah payah membantu
jalanya ujian skripsi sehingga kami dapat melaksanakan ujian skripsi
dengan baik.
10. Untuk semua angggota tata usaha Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu
kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah banyak
membantu untuk kebutuhan administrasi kelengkapan skripsi.
11. Orang Tuaku tercinta, Bapak Paiman,S.Pi.,M.MA dan Ibu Rohaeni, yang
tiada hentinya memotivasi dalam segala hal, dengan sabar mendoakan
untuk kebaikan dan kesuksesan anak-anaknya. Terima kasih banyak atas
didikan dan kerja keras untuk membuat anak-anaknya bahagia serta
mendapatkan ilmu yang bemanfaat.
12. Saudariku Maryam Novitasari dan Tuti Damayanti, terima kasih buat
motivasi dan doanya sehingga skripsi ini dapat selesai tepat waktu.
13. Sahabat seperjuanganku Sutriani, Lita Rifani dan Widi Astutik, terima
kasih atas kebersamaan, bantuan, motivasi, semangat serta kerja samanya
vi
14. Unni-Unni tersayang Nabilah Nadhif, Farah Kholidah Dzia, Dwi Ajeng
Elli, Sutriani, dan Widi Astutik, dengan keceriaan dan semangat kalian
selama ini sebagai sahabat yang membantu dan mendukung saat senang
maupun susah.
15. Sahabatku tercinta Rizkiyah Ristianty, terima kasih atas masukan,
motivasi, nasehat dan perhatiannya selama ini.
16. Bude kos kavling 9, ketua kosku (kak ria), beserta para anggotanya (tikul, neneyul, santul, icul), terima kasih atas perhatian, do’a serta dukungannya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
17. Teman-teman Farmasi UMM 2009, terima kasih atas kebersamaan dan
kenangan indah dan buruk selama ini, terima kasih atas pelajaran hidup
yang diberikan.
18. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf
dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini tak luput
dari bantuan, doa yang telah kalian semua berikan.
Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis
tidak mampu membalas dengan apapun. Semoga amal baik semua pihak
mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan ini dapat
berguna bagi penelitian berikutnya, amiin.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Malang, 15 Juni 2013
Penyusun
vii
RINGKASAN
STUDI PENGGUNAAN OBAT NEUROPROTEKTAN
PADA PASIEN STROKE ISKEMIK
(Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)
Stroke merupakan serangan mendadak yang terjadi pada pembuluh darah otak di sebabkan oleh tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah dalam otak. Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu. Stroke merupakan penyebab kecacatan nomer satu di dunia, penyebab kematian nomer dua di dunia dan nomer tiga di Amerika Serikat setelah penyakit jantung dan berbagai jenis kanker. Berdasarkan penyebab terjadinya, stroke dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu stroke iskemik (infark) dan stroke hemorhagik (perdarahan). Stroke iskemik merupakan jenis stroke yang paling sering terjadi yaitu sebanyak 88% dan stroke hemorragik sebanyak 12%.
Terdapat dua tujuan spesifik untuk pengobatan stroke iskemik akut, yaitu pemulihan aliran darah dan peningkatkan kelangsungan hidup sel-sel dari jaringan saraf setelah cedera pada system saraf pusat. Neuroprotektan merupakan salah satu terapi yang ditujukan untuk mengurangi terjadinya kerusakan sel karena terhambatnya aliran darah yang memasok oksigen. Obat neuroprotektan yang sering dipakai dalam terapi stroke iskemik adalah sitikolin dan pirasetam.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan obat-obat neuroprotektan pada pasien stroke iskemik di RSU Dr. Saiful Anwar, serta mengkaji hubungan terapi neuroprotektan terkait dosis yang diberikan, rute pemberian, frekuensi pemberian, interval pemberian, dan lama pemberian yang dikaitkan dengan data klinik di RSU Dr. Saiful Anwar Malang.
Kerangka konseptual pada penelitian ini yaitu dengan melakukan rekapitulasi pasien stroke iskemik pada Rekam Medik Kesehatan (RMK). Stroke iskemik dapat disebabkan oleh adanya thrombus ataupun emboli yang menyumbat aliran darah menuju dari dan ke otak. Stroke iskemik tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor resiko antara lain hipertensi, diabetes mellitus, TIA, merokok, dan dislipidemia. Diagnosis stroke iskemik ditunjang dengan adanya pemeriksaan CT-Scan, data klinik dan data laboratorium. Pemeriksaan tersebut juga bertujuan untuk mempermudah pemberian terapi yang disesuaikan dengan kondisi pasien.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional karena peneliti tidak memberikan perlakuan terhadap pasien. Rancangan penelitian ini bersifat deskriptif yaitu berupa studi retrospektif (penelitian yang dilakukan dengan meninjau kebelakang) dengan metode consecutive sampling (pengambilan sampel berdasarkan waktu). Kriteria inklusi meliputi pasien dengan diagnosis stroke iskemik di Rumah Sakit Umum Dr.Saiful Anwar Malang, dengan data Rekam Medik Kesehatan (RMK) meliputi data terapi obat neuroprotektan dan obat lain yang menyertai periode oktober 2012 sampai desember 2012.
viii
perempuan saat masa transisi menopause yaitu usia 45-54 tahun. Pada masa transisi tersebut banyak terjadi masalah kardiovaskular yang diakibatkan oleh penurunan konsentrasi esterogen endogen sebanyak 60%. Faktor resiko stroke iskemik dan diagnose terbanyak adalah hipertensi sebanyak 69,61%. Hipertensi berpengaruh pada meningkatnya kejadian aterosklerosis dan penyakit pembuluh darah kecil. Profil terapi utama pada pasien stroke iskemik adalah terapi antiplatelet, antikoagulan, neuroprotektan, antidislipidemia dan antihipertensi. Pemberian terapi neuroprotektan pada pasien stroke iskemik rawat inap yaitu 93,14% penggunaan sitikolin tunggal, 1,96% penggunaan pirasetam tunggal, dan 4,90% penggunaan kombinasi pirasetam-sitikolin. Penggunaan obat neuroprotektan dilakukan melalui rute iv dan juga oral dengan didominasi dosis (2x1g)/ i.v sitikolin dilanjutkan (2x1g)/p.o sebanyak 26,47%. Peran sitikolin sebagai neuroprotektan adalah memperbaiki membran sel dengan cara menambah sintesis phosphatidylcholine dan mengurangi kadar asam lemak bebas serta meningkatkan sintesis asetilkolin dan pirasetam berperan dalam memperbaiki fluiditas membran sel. Lama perawatan pasien stroke iskemik dapat dipengaruhi oleh adanya penyakit penyerta dan onset stroke iskemik yang dapat memperburuk prognosisnya. Sitikolin dan pirasetam terbukti menjadi obat neuroprotektan dengan beberapa efek yang menguntungkan pada stroke iskemik dengan profil keamanan yang sangat baik. Penggunaan dosis, rute pemberian, interval pemberian, serta lama pemberian sitikolin dan piracetam yang diberikan pada pasien stroke iskemik rawat inap di RSU Dr. Saiful Anwar sudah sesuai menurut guideline yang ada.
ix
ABSTRACT
DRUG UTILIZATION STUDY OF NEUROPROTECTAN
IN PATIENT WITH ISCHEMIC STROKE
(Research at Hospital of Dr. Saiful Anwar Malang)
Background: Stroke is a neurological disease caused by a blockage or rupture of blood vessels in the brain. Stroke is the number one cause of disability in the world, the second leading killer worldwide and the thir leading cause of death in the United States. Ischemic stroke is the most common type of stroke that occurs 88%. The goal of acute stroke treatment are to reduce the ongoing neurologic injury and decrease mortality and long-term disability. Neuroprotectan is one of therapy that intended to reduce the occurrence of cell damage due to impaired blood flow to supply oxygen.
Objectives: The study aims to determine patterns of neuroprotectan utilization in patient with ischemic stroke and to examine the relationship neuroprotectan therapy related to the dose, route of administration, frequency of administration, duration and timing of administration associated with clinical data at the Hospital of Dr. Saiful Anwar Malang.
Methods: The study is a retrospective observational with consecutive sampling method in ischemic stroke patients from october to december 2012.
Result & Conclusion: This study showed there were 95 patients (93.14%) received citicoline, 2 patients (4.90%) received piracetam, and 5 patients (4.90%) received combination of citicoline-piracetam. Neuroprotectan used by i.v and oral administration dominated with (2x1g)/iv citicoline then (2x1g)/p.o as 27 patients (26,47%). The use of neuroprotectan dose, route of administration, interval of administration, and duration of administration that given in ischemic stroke patients in inpatient Dr. Saiful Anwar was appropriate according to some existing guidelines.
x
ABSTRAK
STUDI PENGGUNAAN OBAT NEUROPROTEKTAN PADA PASIEN STROKE ISKEMIK
(Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)
Latar Belakang: Stroke merupakan penyakit neurologik di sebabkan oleh tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah dalam otak. Stroke merupakan penyebab kecacatan nomer satu di dunia, penyebab kematian nomer dua di dunia dan nomer tiga di amerika serikat. Stroke iskemik merupakan jenis stroke yang paling sering terjadi yaitu sebanyak 88%.Terapi stroke saat ini ditujukan pada mengurangi progresifitas kerusakan neurologi dan mengurangi angka kematian. Neuroprotektan merupakan salah satu terapi yang ditujukan untuk mengurangi terjadinya kerusakan sel karena terhambatnya aliran darah yang memasok oksigen.
Tujuan: untuk mengetahui pola penggunaan obat neuroprotektan pada pasien stroke iskemik di RSU Dr. Saiful Anwar Malang dan mengkaji hubungan terapi neuroprotektan terkait dosis yang diberikan, rute pemberian, frekuensi pemberian, interval pemberian, dan lama pemberian yang dikaitkan dengan data klinik di RSU Dr. Saiful Anwar Malang.
Metode: Penelitian ini bersifat observational yaitu berupa studi retrospektif dengan metode consecutive sampling pada pasien stroke iskemik periode Oktober sampai dengan Desember 2012.
Hasil & Kesimpulan: Penggunanan obat neuroprotektan tunggal terdiri dari pemakaian sitikolin sebanyak 95 pasien (93,14%), pirasetam sebanyak 2 pasien (4,90%), dan kombinasi sitikolin-pirasetam sebanyak 5 pasien (4,90%). Rute penggunaan obat neuroprotektan adalah secara iv dan oral yang didominasi penggunaan sitikolin (2x1g)/i.v dilanjutkan (2x1g)/p.o sebanyak 27 pasien (26,47%). Penggunaan dosis, rute pemberian, interval pemberian, serta lama pemberian obat neuroprotektan yang diberikan pada pasien stroke iskemik di instalasi rawat inap RSU Dr. Saiful Anwar sudah sesuai menurut beberapa guideline yang ada.
Kata Kunci: Neuroprotektan, Rawat Inap, Stroke Iskemik
xi DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PENGUJIAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
RINGKASAN ... viii
ABSTRAK ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
DAFTAR SINGKATAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.3.1 Tujuan Umum ... 4
1.3.2 Tujuan Khusus... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.4.1 Bagi Peneliti ... 5
1.4.2 Bagi Rumah Sakit... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1Stroke ... 6
2.1.1Definisi ... 6
2.1.2 Epidemiologi ... 6
2.1.3 Klasifikasi ... 7
2.1.4 Etiologi Stroke Iskemik... 8
2.1.5 Patofisiologi Stroke Iskemik ... 10
2.1.6 Kematian Sel Pada Stroke Iskemik ... 11
xii
2.1.7.1 Faktor Yang Tidak Dapat Diubah ... 19
2.1.7.2 Faktor Yang Dapat Diubah ... 21
2.1.8 Manifestasi Klinis ... 22
2.1.9 Penatalaksanaan Terapi ... 23
2.1.10 Terapi Khusus Stroke Iskemik ... 25
2.1.10.1 Antitrombotik ... 25
2.1.10.2 Antiplatelet ... 26
2.1.10.3 Antikoagulan ... 27
2.1.10.4 Antihipertensi ... 28
2.1.10.5 Neuroprotektan ... 32
2.2 Penggunaan Neuroprotektan Pada Stroke Iskemik ... 46
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 49
BAB IV METODE PENELITIAN ... 51
4.1 Rancangan Penelitian ... 51
4.2 Populasi dan Sampel ... 51
4.2.1 Populasi ... 51
4.2.2 Sampel ... 51
4.2.3 Kriteria Data Inklusi... 51
4.2.4 Kriteria Data Eksklusi ... 51
4.3 Bahan Penelitian ... 52
4.4 Instrumen Penelitian ... 52
4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ... 52
4.6 Definisi Operasional ... 52
4.7 Metode Pengumpulan Data ... 53
4.8 Analisa Data ... 54
BAB V HASIL ... 55
5.1Data Demografi Pasien ... 56
5.1.1 Jenis Kelamin ... 56
5.1.2 Usia Pasien ... 56
5.1.3 Status Pasien ... 57
5.2 Faktor Resiko ... 57
xiii
5.4 Diagnosis Penyerta Pasien Stroke Iskemik ... 58
5.5 Penggunaan neuroprotektan Pada Pasien Stroke Iskemik ... 59
5.5.1 Pola Penggunaan Neuroprotektan ... 59
5.5.2 Profil Penggunaan Sitikolin dan Pirasetam ... 60
5.6 Distribusi dan Pola Terapi Utama Pasien stroke Iskemik ... 63
5.7 Lama Masuk Rumah Sakit (MRS) ... 63
5.8 Kondisi Keluar Rumah Sakir (KRS) Pasien ... 64
5.9 Profil Pasien Stroke Iskemik dengan Kondisi KRS Meninggal ... 64
BAB VI PEMBAHASAN ... 68
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 90
7.1 Kesimpulan ... 90
7.2 Saran ... 90
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Faktor Resiko Stroke Iskemik ... 18
II.2 Diagnosa Stroke Iskemik ... 24
II.3 Rekomendasi Farmakoterapi Stroke Iskemik ... 25
II.4 Kontraindikasi untuk Trombolitik Intravena ... 26
II.5 Obat Neuroprotektan Pada Iskemik dan Hasil Trial... 33
V.1 Jenis Kelamin Pasien Stroke Iskemik ... 56
V.2 Usia Pasien Stroke Iskemik ... 56
V.3 Status Pasien Stroke Iskemik ... 57
V.4 Faktor Resiko Pasien Stroke Iskemik... 57
V.5 Klasifikasi Stroke Iskemik ... 58
V.6 Diagnosis Penyerta Stroke Iskemik... 59
V.7 Pola Penggunaan Terapi Neuroprotektan ... 60
V.8 Profil Penggunaan Sitikolin dan Pirasetam ... 61
V.9 Terapi Utama Stroke Iskemik ... 63
V.10 Lama MRS Pasien Stroke Iskemik... 64
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Klasifikasi Stroke ... 8
2.2 Etiologi Stroke Iskemik dan Hemorragik ... 9
2.3 Daerah core dan penumbra ... 11
2.4 Proses Kematian Sel Pada Iskemik ... 12
2.5 Ambang Batas Aliran Darah Otak ... 13
2.6 Proses Pertukaran Ion Pada Reseptor Glutamat ... 15
2.7 Struktur Kimia Sitikolin……… ... 34
2.8 Kennedy Pathway Biosintesis Fosfatidilkolin……… 34
2.9 Biosintesis Sitikolin ... 36
2.10 Struktur Kimia Pirasetam ... 37
2.11 Struktur Kimia Nimodipin ... 40
2.12 Struktur Kimia Chlometiazol ... 42
2.13 Struktur Kimia Tirilazad Mesilat ... 44
2.14 Struktur Kimia Edaravone... 45
2.15 Struktur Kimia Lubeluzol ... 46
3.1Kerangka Konseptual ... 49
3.2 Kerangka Operasional ... 50
5.1Skema Inklusi dan Eksklusi Penelitian Pada Pasien Stroke Iskemik ... 55
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup……… ... 98
2. Surat Pernyataan………... 99
3. Surat Penghadapan Penelitian ... 100
4. Keterangan Kelayakan Etik... 101
5. Daftar Nilai Normal Data Klinik dan Data Laboratorium ... 102
6. Lembar Pengumpul Data Pasien Stroke Iskemik di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang ... 104
xvii
DAFTAR SINGKATAN
AHA :American Heart Association
ASA : American Stroke Association
BBB : Blood Brain Barrier
CBF : Cerebral Blood Flow
cNOS : Constitutive Nitrit Oxide Synthase
CPP : Cerebral perfusion pressure
CT-Scan : Computerized Tomography Scan
CVA : Cerebrovascular Accident
CVR : Cerebrovascular Resistance
EAA : Exicatory Amino Acid
ETC : Electron Transport Chain
FDA : Food and Drug Administration
GAD : Glutamate Acid Decarboxylase
GCS : Glasgow Coma Scale
GD2PP : Gula Darah 2 Jam Post Prandial
GDP : Gula Darah puasa
GDS : Gula Darah Sewaktu
Hb : Hemoglobin
HT : Hipertensi
Hct : Hematokrit
HDL : High Density Lipid
ICH : Intracranial Hemmorrage
LDL : Low Density Lipid
LED : Laju Endap Darah
MABP : Mean Blood Pressure
MRI : Magnetic Resonance Imaging
NIHSS : National Institute Of Stroke Scale
RBC : Red Blood Cell
RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar
ROS : Reactive Oxygen Species
xviii SAH : Subarachnoid Hemmorrage
SGOT : Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase
SGPT : Serum Glutamic Pyruvic Transaminase
TIA : Transcient ischemic attack
TTV : Tanda-Tanda Vital
WBC : White Blood Cell
xix
DAFTAR PUSTAKA
Alvares-sabin, Jose., and Roman, Gustavo C., 2010. Citicoline in Vascular Cognitive Impairment and Vascular Dementia After Stroke. Stroke. Vol 42 (Suppl 1): S40- S43
Aminoff, Michael.J., Greenberg,David A., Simon, Roger P., 2010. Clinical Neurology, sixth edition. USA : McGraw Hill. pp 285-319
Arakawa, shuji., Perera, Nilupul., Donnan, Geoffrey A., 2005. Neuroprotection in Stroke. ACNR J. Vol.5., PP 10-11
Bahrudin, M., 2010. Kegawatan Neurologi. Batu: Penerbit Cakrawala Indonesia, hal 103-131
Bahrudin, M., Setiawan, Meddy., 2010. Buku Ajar Cardiocerebrovaskular. Penerbit Fakultas Kedokteran UMM., hal 106-183
Baoezier, F., Anggraeni, R., Susilo, H. Sjahrir, M. I. Islam, M. I., 2004. Gangguan Pembuluh Darah Otak. Dalam: Panitia Medik Farmasi dan Terapi, Pedoman Diagnosis dan Terapi Lab/UPF Ilmi Penyakit Saraf. Surabaya: RSU Dr Sutomo, hal 20-74
Budiarto, G. 2002. Stroke and Hypertension. Dalam: Pendidikan Dokter Berkelanjutan, Update on Neurology. Surabaya : Bagian Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD Dr. Soetomo, hal 1-19
Conant, Richard., Schauss, Alexander., 2004. Therapeutic Applications of Citicoline for Stroke and Cognitive Dysfunction in the Elderly: A Review of the Literature. Alternative Medicine Review. Vol 9 PP 17-31
Crooks,Lain., 2011. The Role of Glutamate Receptors in Excitotoxicity during Stroke. http://www.ivoryresearch.com/iain-crooks.php. Diakses tanggal 20 November 2011
Cui, Renzhe., Iso, Hiroyasu., Yamagishi, Kazumasa., Saito, Isao., Kokubo, Yoshihiro., Inoue, Manami. 2011. Diabetes Mellitus and Risk of Stroke and Its Subtypes Among Japanese : The Japan Public Health center Study. Stroke. Vol 42:2611-2614.
xx
Davalos A., Castillo J., Alvarez-Sabin J., Secades, Julio., Mercadal J., Lopez S., Cobo E., Warach S., Sherman D., Clark Wayne M., and Lozano R. 2002. Oral Citicoline in Acute Ischemic Stroke: an Individual Patient Data Pooling Analysis of Clinical trials. Stroke. Vol 33, pp 2850-2857.
Dewanto,George., Suwono,Wita.J., Riyanto, Budi., Turana, Yuda., 2009. Diagnosis dan Tata Laksana Penyakit Syaraf. Jakarta: Penerbit EGC. Hal 24-31
Dewoto, Hedi R., 2009. Farmakologi Dan Terapi Edisi kelima. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, hal 804-819
Doijad, R C., Pathan A B., Pawar .n.B., Baraskar, S.S., Maske, V.D., and Gaikwad, S.L., 2012. Therapeutic Applications of Citicoline and Piracetam as Fixed Dose Combination. Journal of Pharma and Bio Science. Vol 2 (12), PP 15-20
Elgendy, Marwa O., Tayel, Sadia A., Abdelrahim, Mohamed E., Ali, Ahmed MA., El Maraghy, Mohamed A., Meabed, Mohamed H., 2012. Role of Piracetam in Treatment of Cerebral Palsy Disease. Journal of Behavioral health. Vol 1 (1) , pp 53-58
Fagan, S.C., and Hess, D.C., 2008. Stroke. In: Wells, Barbara G., Dipiro, J.T.Schwinghammer,T.L. and Dipiro, C.V. A Pharmacotherapy: Pathophysiologic Approach, 7th Ed. New York: The McGraw Hills, pp 373-381
Fernandez-Murray JP, McMaster CR. 2005. Glycerophosphocholine Catabolism as a New Route for Choline Formation for Phosphatidylcholine Synthesis by Kennedy Pathway. Journal Bio Chem, Vol 46, pp 38290-6
Fioravanti, Mario., Buckley, Ann E., 2006. Citicoline (Cognizin) in the treatment of cognitive impairment. Clinical Interventions in Aging. Vol :1(3), pp 247–251
Furie,Karen L., Kasner, Scott E., Adams, Robert J., Albers, Gregory W., Bush, Ruth L., Fagan, Susan C.,Halperin, jonathan L., Johnston, S Claiborne., Katzan, Irene., Keman, Walter N., Mitchell, Pamela H., Oybiagele, Bruce., Palesch, Yuko Y, Sacco, Ralph L., Schamm, Lee H., Sylvia, Wassertheil-Smoller., Turan, Tanya N., and Wentworth, Deidre. 2011. Guidelines for the Prevention of Stroke in Patients With Stroke or Transient Ischemic Attack : A Guideline for Healthcare Professionals From the American Heart Association/American Stroke Association. Stroke. Vol 42, pp 227-276
xxi
Ginsberg, Myron D., 2008. Neuroprotection for Ischemic Stroke : Past, Present, and Future. NIH Journal. Vol 55(3), pp 363–389
Goldstein,L.B., Cheryl, D.B, Robert, J.A., Lawrence, J.A., Lynne, T.B., seemeant, C., Mark, A.c., Antonio, C., Robert, G.H., Judith, A.H., Virginia, J.H., Edward, C.J., Steven, R.L., James, F.M., Wesley, S.M., Ian, N., and Thomas, A.P., 2011. Guidelines for primary prevention of stroke. Am Heart Jour. Vol. 42, PP. 517-84
Grewal, Nipunjot., Sharma, Geeta., Mohan, Gurinder., Singh, Jaswinder. 2012. To Study Efficacy and Safety of Citicoline in Acute Ischemic Stroke. International Journal of Basic & Clinical Pharmacology. Vol 1, pp: 72-76.
Hicks, Jennifer. 2007. The Connection Between Diabetes and Stroke. http://diabetes.about.com/od/preventingcomplications/a/stroke.htm. Diakses tanggal 30 April 2013
Ikawati, Zullies., 2009. Lecture Notes. http://zulliesikawati.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/stroke.pdf. Diakses tanggal 22 oktober 2012.
Junaidi, Iskandar. 2011. Stroke: Waspadai Ancamannya.Yogyakarta: Penerbit Andi. Hal: 71-72, 137-175.
Johnson, Richard.T., Griffin, John W., McArthur, Justin C., 2006. Current Therapy in neurologic Disease 7th Edition. USA: Mosby Elsevier, pp 209-217
Kartika, Agnesia nuarima. 2012. Faktor Resiko Hipertensi Pada Masyarakat di Desa Kabongan Kidul, Kabupaten Rembang. Semarang: Skripsi FK-Universitas Diponegoro
Katzung G, Bertram., 2007. Basic & Clinical Pharmacology 10th Edition. New York: Lange Medical Publications. Electronic version.
Kessler,J., Thiel, A., Karbe, H., and Heiss, W.D., 2000. Piracetam Improves Blood Flow and Facilities Rehabilitation of Poststroke Aphasic Patients. Stroke. Vol 31 pp 2112-2116
Koda-Kimble., Anne, M., Young., Yee, L., Alldredge., Brian, K., Corelli., Robin L., Guglielmo, Joseph, B., Kradjan, Wayne, A., Williams, Bradley, R. 2009. Applied Therapeutics: The Clinical Use Of Drugs, 9th edition. Lippincott Williams & Wilkins, USA. Electronic version.
xxii
Kurniasih, R., Wijaya, A., 2002. Peran Radikal Bebas Pada Iskemia Reperfusi Serebral atau miokardium. Forum diagnostikum prodia. Vol 1, hal 1-22
Kustiowati, K. 2003. Trombosis di bidang neurologi: Stroke Iskemik. Bagian Neurologi Universitas Diponegoro, Semarang. Hal: 30-68
Lakhan, Shaheen.E., Kirchgessner, Anette., Hofer, Magdalena., 2009. Inflammatory mechanisms in ischemic stroke: therapeutic approaches. J Transl Med. Vol 7:97
Lansberg, Maarten., Bluhmki, Erich., Thijs Vincent N., 2009. Efficacy and Safety of Tissue Plasminogen Activator 3 to 4.5 Hours After Acute Ischemic Stroke A Metaanalysis. Stroke. pp 2438-2441
Larsson, Susanna C., Virtamo, Jarmo., dan Wolk, Alicja. 2009. Coffe Consumption and Risk of Stroke in Women. Stroke. Vol 42:908-912.
Larsson, Susanna C., Virtamo, Jarmo., dan Wolk, Alicja. 2011. Red Meat Consumption and Risk of Stroke in Swedish Women. Stroke. Vol 42:324-329
Larsson, Susanna C., Virtamo, Jarmo., dan Wolk, Alicja. 2011. Red meat consumption and risk of stroke in Swedish men. Am J Clin Nutr. Vol 94, pp 417–21
Lisabeth, Lynda., Bushnell, Cheryl. 2012. Stroke Risk in Women: The Role of Menopause and Hormone Therapy. Lancet. Vol 11: 82-91.
Lloyd-Jones, D., Adam, RJ., Brown TM., Camethon, M., Dai, Shifan., Simone,G., Ferguson, T Bruce., Ford, E., Furie, K., Gillespie, C., Go, A., Greenlund, Kurt., Haase, N., Hailpem, S., Micheal Ho, P., Howard, V., Kissela, B., Kittner, S., Lackland, D., Lisabeth, L., Marelli, A., Mcdermott, MM., Meigs, James., Mozaffarian, D., Mussolino, M., Nichol, G., Roger, VL., Rosamond, W., Sacco, R., Sorlie, P., Stafford, R., Thom, T., Wasserthiel-smoller, S., Wong, ND., dan Wylie-rosett, W. 2010. Heart Disease and Stroke Statistics 2010 Update : A Report From the American Heart Association. Am Heart Jour. Vol 121:e46-e215.
Lumbantobing, S.M., 2001. Neurogeriatri. Jakarta : Balai Penerbit FKUI, hal. 93-133
Lutsep, Helmi.L., 2011. Neuroprotective Agents in Stroke Overview of
Neuroprotective Agents. Medscape Reference.
http://emedicine.medscape.com/ . Diakses tanggal 10 November 2012.
xxiii
plasminogen activator-treated stroke (CLASS-T): final results. Neurology. Vol 57, pp 1199–1205
Mardjono, Bahar., Priguna, Sidharta., 2003. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta: Dian Rakyat. Hal: 85-101
Martiani, Ayu. 2012. Faktor Resiko Hipertensi Ditinjau dari Kebiasaaan Minum Kopi. Semarang: Skripsi-Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Mc Evoy, G.K., 2008. AHFS Drug Information Book 1, United States of America: American Society of Health System Pharmacist, pp.482-524
Milani, Massimo. 2013. Citicoline as Coadjuvant Treatment of Cognitive Impairment in Chronic Degenerative Central Nervous System Disease and in Ischemic Stroke: A Review of Available Data. Journal of Medicine and Medical Science Research. Vol 2, pp 13-18.
Misbach, Jusuf., 2011. Stroke: Aspek Diagnostik, Patofisiologi, Manajemen.
1999. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Hal: 13-52
Menku, ahmet., Ogden, Mustafa., Saraymen, Recep., 2010. The Protective Effects of Propofol and Citicoline Combination in Experimental Head Injury in Rats. Turkish Neurosurgery. Vol: 20, No: 1, pp 57-62
PERDOSSI., 2004. Guideline Stroke. Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Hal: 30-33
Rao AM, Hatcher JF., 2005. Cytidine-5’-Diphosphocholine (CDPcholine) in stroke and other CNS disorders. Neurochem Res. Vol 30, pp 15- 23
RISKESDAS., 2007. Laporan Nasional Riskesdas. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Hal: 110-118
Rohkamm, Reinhard., 2004. Color Atlas of Neurology. New York : Thieme Stuttgart, pp 167-181
Sena E, Wheble P, Sandercock P, Macleod M., 2007. Systematic Review and Meta-analysis of the Efficacy of Tirilazad in Experimental Stroke. Stroke. Vol 38., PP 388–394
Smith, W.S., Johnston, S. C., Easton, J.D.2005. Cerebrovaskular Disease. In: Kasper, D. L., Fauci, A.S., Longo, D. L., Braund, E., Hauser, S.L., Jameson, J.L., Harrison’s Principles of Internal Medicine 16th Edition. USA: McGrawn Hill. pp 2372-2393
xxiv
Strazullo, Pasquale., D’elia, Lanfranco., Bakwin, Ngianga., Cappuccio, FP. 2009. Salt intake, stroke, and cardiovascular disease: metaanalysis of prospective studies. BMJ. Vol 339: 45-67
Sukandar, Elin.Y., Andrajati, retnosari., Sigit, Joseph., Adnyana, I Ketut., Setiadi, A.AP., Kusnandar., 2008. ISO Farmakoterapi. Jakarta: Penerbit PT. ISFI Penerbitan. Hal 150-161
Sulistyani, Dina O., dan Purhadi. 2013. Analisis Terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Perbaikan Kondisi Klinis Pasien Penderita Stroke dengan Regresi Cox Weibull. Jurnal Sains dan Seni POMITS. Vol 2, pp: 2337-3520.
Suroto, 2002. Neuron Ischemia Cascade Stroke. Dalam: Majalah Kedoteran Indonesia, vol 52. No 5, hal: 183-186
Sweetman, S., 2009. Martindale 36 : The Complete Drug reference. Britain: Pharmaceautical Press, electronic Version.
Tjay, Hoan Tan., Rahardja, kirana., 2010. Obat-obat Penting edisi keenam. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Hal 569-584, 738-762
Towfighi, Amytis., Zheng, Ling., dan Oybiagele B. 2010. Weight of The Obesity Epidemic: Rising Sroke Rates Among Middle-Aged Women in The United States. Stroke. Vol 41:1371-1375.
Vance, Dennis E., Li, Zhaoyu., Jacob, Rene L., 2007. Hepatic Phosphatidylethanolamine N-Methyltransferase, Unexpected Roles in Animal Biochemistry and Physiology. The Journal of Biological Chemistry. Vol 282, No. 46, PP 33237-33241
Wahlgren NG, Ranasinha KW, Rosolacci T, Franke CL, van Erven PM, Ashwood T, Claesson L., 1999. Clomethiazole acute stroke study (CLASS): results of a randomized, controlled trial of clomethiazole versus placebo in 1360 acute stroke patients. Stroke. Vol 30, pp 21–28
Wahyuni, Ningrum., 2009. Neuroprotective Agents In Stroke. http://ningrumwahyuni.wordpress.com. Diakses tanggal 17 Oktober 2012
Wheble, Philippa., Sena, Emily S., Macleod, Malcolm R., 2008. A Systematic Review and Meta-Analysis of the Efficacy of Piracetam and Piracetam-Like Compounds in Experimental Stroke. Cerebrovasc Dis. Vol 25, pp 5–11
xxv
Wilby MJ, Hutchinson PJ. 2004. The Pharmacology of Chlormethiazole: a Potential Neuroprotective Agent?CNS. Drug Rev. Vol 10, pp 281–294.
Winblad, Bengt. 2005. Piracetam: A Review of Pharmacologial Properties and Clinical Uses. CNS Drug Review. Vol 11, pp: 169-182.
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Stroke merupakan penurunan system syaraf secara tiba-tiba yang ditandai
dengan adanya serangan iskemia atau Transcient Ischemic Attack (TIAs)
berlangsung selama kurang lebih 24 jam dan diperkirakan berasal dari pembuluh
darah (Sukandar et al, 2008 ). Stroke merupakan serangan mendadak yang
terjadi pada pembuluh darah otak di sebabkan oleh tersumbatnya atau pecahnya
pembuluh darah dalam otak, selain itu stroke juga merupakan penyakit neurologik
(saraf) yang sering menyebabkan kecacatan dan kematian sehingga dapat juga
disebut sebagai Cerebrovascular accident (Dewanto et al, 2009). Dalam jaringan
otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi biokimia, yang
dapat merusak atau mematikan sel-sel otak. Kematian jaringan otak dapat
menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu (Wahyuni,
2009).
Stroke merupakan penyebab kecacatan nomer satu di dunia, dan duapertiga
stroke terjadi di banyak negara berkembang (Dewanto, et al 2009). Stroke
menjadi penyebab kematian nomer dua di dunia dan nomer tiga di amerika
serikat setelah penyakit jantung dan berbagai jenis kanker. Pada abad ke-20,
stroke terjadi pada lebih dari 700.000 orang per tahun dan menyebabkan 150.000
kematian (Fagan dan Hess, 2008).
Data kementrian kesehatan Republik Indonesia (2008) memperlihatkan
bahwa stroke merupakan penyebab kematian nomer satu pada pasien yang di
rawat di rumah sakit. Menurut menteri kesehatan (2011) prevalensi stroke di
Indonesia berdasarkan riset kesehatan dasar (RISKESDAS) tahun 2007 adalah
delapan per seribu penduduk atau 0,8%. Sebagai perbandingan prevalensi stroke
di Amerika Serikat adalah 3,4 per persen per 100 ribu penduduk, di Singapura 55
per 100 ribu penduduk, di Thailand 11 per 100 ribu penduduk. Dari jumlah total
penderita stroke di Indonesia, sekitar 2,5% atau 250 ribu orang meningggal dunia
dan sisanya cacat ringan ataupun berat. Pada 2020 mendatang diperirakan 7,6 juta
2
Berdasarkan Penyebab terjadinya, stroke dapat digolongkan menjadi dua
golongan yaitu stroke iskemik (infark) dan stroke hemorhagik (perdarahan)
(Bahrudin, 2010). Berdasarkan data American Heart Association (AHA) (2007)
Stroke iskemik merupakan jenis stroke yang paling sering terjadi yaitu sebanyak
88% dan stroke hemorragik sebanyak 12%. Stroke iskemik dapat disebabkan oleh
karena emboli dan thrombus yang menghambat aliran darah pada arteri serebral.
Adanya emboli dan thrombus menyebabkan terhambatnya aliran darah serebral
dan menyebabkan iskemia. Stroke hemorragik merupakan stroke pendarahan yang
dapat terjadi di daerah subarachnoid, pendarahan intra serebral, dan subdural.
Pendarahan pada parenkim otak dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan
sekitar melalui efek masa dan komponen darah yang neurotoksik. Stroke
hemorragik dapat menyebabkan kematian disebabkan terjadinya peningkatan
kerusakan dalam penekanan intrakranial yang mengarah pada herniasi dan
kematian (Sukandar, 2008).
Pada stroke iskemik, ketika arteri tersumbat secara akut oleh thrombus atau
embolus, maka area system saraf pusat yang diperdarahi akan mengalami infark
jika tidak ada aliran darah yang mengalir. Proses terjadinya iskemik menyebabkan
terbentuknya suatu kompleks kimia yang disebut kaskade iskemik yang dapat
menyebabkan nekrotik sel permanen. Terdapat dua daerah pada bagian otak yang
terkena iskemik yaitu, daerah core merupakan sel ditengah-tengah area stroke
dan daerah penumbra merupakan daerah yang mengelilingi core. Daerah
penumbra ini dapat bertahan selama 48 jam setelah iskemik terjadi dan fungsinya
dapat pulih jika aliran darah baik kembali (Ginsberg, 2008).
Pasien yang mengalami stroke, baik stroke iskemik maupun stroke
hemoragik dapat menderita penurunan kemampuan neurologis, meliputi
gangguan berbicara, keseimbangan, penglihatan, gangguan sensoris dan
gangguan pergerakan. Pengenalan gejala sejak dini dan evaluasi yang tepat serta
pengobatan merupakan hal sangat penting pada penanganan stroke (Fagan dan
Hess, 2008).
Terdapat dua tujuan spesifik untuk pengobatan stroke iskemik akut, yaitu
pemulihan aliran darah dan peningkatkan kelangsungan hidup sel-sel dari jaringan
3
adalah restorasi perfusi serebral dan untuk melindungi jaringan otak sebelum
perkembangan kerusakan irreversibel (Misbach, 2011).
Neuroprotektan berperan dalam menurunkan angka kecacatan dan kematian
pasien stroke iskemik akut. Neuroprotektan merupakan salah satu terapi yang
ditujukan untuk mengurangi terjadinya kerusakan sel karena terhambatnya aliran
darah yang memasok oksigen. Beberapa golongan neuroprotektan adalah
penghambat kanal kasium (nimodipin), antagonis reseptor glutamate (aptiganel,
gavestinel, selfotel, serestat, magnesium), agonis Gaba (klomethiazol),
penghambat peroksidase lipid (tirilazad), antibody anti-ICAM-1 (enlimomab), dan
aktivator metabolik (pirasetam, sitikolin) (Bahrudin, 2010; Wahyuni, 2009).
Obat neuroprotektan yang sering dipakai dalam terapi stroke iskemik adalah
sitikolin dan pirasetam. Berdasarkan studi Citicoline in Vascular Cognitive
Impairment and Vascular Dementia After Stroke menyatakan bahwa sitikolin
merupakan obat yang aman dan diakui di berbagai negara untuk penggunaan
dalam terapi iskemik stroke. Sitikolin oral dengan dosis 500, 1000, dan 2000 mg
yang diberikan dalam waktu 24 jam dari gejala awal telah menunjukkan bukti
keberhasilan pada 1.372 pasien dalam 4 clinical trial yang dilakukan di Amerika
Serikat. Sitikolin dapat meningkatkan fungsi neurologis dan fungsi rekoveri.
Dibandingkan dengan pasien yang diberikan plasebo, pasien stroke iskemik yang
diberikan sitikolin lebih memungkinkan untuk perbaikan fungsi neurologis
berdasarkan NIHSS dan indeks barthel yaitu plasebo sebanyak 21% dan sitikolin
sebanyak 33%. Studi eksperimental dan klinis telah menunjukkan kemungkinan
efek sitikolin dalam fungsi neurorepair dan neuroplastisis. Pengobatan kronis
dengan menggunakan sitikolin dapat meningkatkan pemulihan fungsional dan
potensi neurorepair menunjukkan bahwa sitikolin dapat meningkatkan
perlindungan syaraf dengan meningkatkan uptake glutamat. Fungsi neurotropik
menunjukkan bahwa sitikolin dapat meningkatkan fungsi kognitif (Alvarez-Sabin
dan Roman, 2010).
Berdasarkan studi lain, Role of piracetam in cerebral palsy disease,
dikatakan bahwa piracetam merupakan obat nootropik yang memiliki efek terapi
pada beberpa pasien dengan defisit neurologi terutama jika berada dalam keadaan
4
peningkatan fungsi motorik dan mental pada penderita kelumpuhan otak.
Pirasetam dengan dosis 120mg/kg BB menunjukkan efek yang paling maksimal
dibandingkan dengan pirasetam dosis 40mg/kg BB, 80mg/kg BB, dan plasebo
(Elgendy et al, 2012). Berdasarkan studi Therapeutic Applications of Citicoline
and Piracetam as Fixed Dose Combination, dikatakan bahwa sitikolin dan
pirasetam merupakan salah satu kombinasi obat yang telah terbukti efek
farmakologi, biokimia dan kompatibel secara fisik. Kombinasi ini memiliki efek
terapi yang ditujukan pada gangguan koagulasi, Alzheimer disease, demensia,
gejala iskemik stroke, dan trauma craniocerebral ( Doijad et al, 2012).
Dalam penggunaan sitikolin dan piracetam juga harus diperhatikan efek
samping yang mungkin terjadi. Pirasetam diekskresi melalui urin secara utuh lebih
dari 98% sehingga penggunaannya perlu perhatian khusus pada pasien dengan
gangguan fungsi ginjal berat. Efek samping pada penggunaan pirasetam antara
lain gelisah, insomnia, ansietas, tremor, dan agitasi. Sedangkan efek samping
penggunaan sitikolin adalah reaksi hipersensitif seperti ruam kulit, insomnia, sakit
kepala, pusing, kejang, mual, dan anoreksia (Sweetman, 2009)
Berdasarkan data di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
pola penggunaan obat neuroprotektan pada pasien stroke iskemik, sehingga dapat
mencapai efek terapetik yang maksimal. Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr.
Saiful Anwar karena rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit umum yang
sudah diakui pemerintah, terakreditasi dan RSUD rujukan terbanyak di kota
malang.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana profil penggunaan obat-obat neuroprotektan pada pasien
stroke iskemik di RSU Dr. Saiful Anwar Malang?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui Profil Penggunaan obat pada pasien stroke iskemik untuk
5
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui pola penggunaan obat-obat neuroprotektan pada pasien
Stroke iskemik di RSU Dr. Saiful Anwar
2. Mengkaji hubungan terapi neuroprotektan terkait dosis yang
diberikan, rute pemberian, frekuensi pemberian, interval pemberian,
dan lama pemberian yang dikaitkan dengan data klinik di RSU Dr.
Saiful Anwar Malang.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
1. Mengetahui penatalaksanaan terapi farmakologi pada pasien stroke
iskemik sehingga farmasis dapat memberikan asuhan kefarmasian dan
bekerjasama dengan profesi kesehatan lain.
2. Melalui penelitian ini, hasilnya dapat menjadi sumber informasi
kepada para praktisi kesehatan dan masyarakat umum serta dapat
digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan
variabel yang berbeda.
1.4.2 Bagi Rumah Sakit
1. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan baik bagi
klinisi maupun farmasis terutama pada pelayanan farmasi klinik
2. Sebagai bahan masukan bagi Komite Medik Farmasi dan Terapi
dalam merekomendasikan penggunaan obat di RSU Dr. Saiful Anwar