LAPORAN KERJA PRAKTEK
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PADA PT. PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) BERBASIS WEB
Oleh:
Erwin Pramastya Sabatini (08.41010.0010)
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
iv ABSTRAKSI
Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) adalah salah satu perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bergerak dalam bidang jasa kepelabuhanan. Pelabuhan Indonesia III yang terdiri dari 18 cabang pelabuhan dan 3 anak perusahaan telah memperoleh profit signifikan berasal dari aktivitas bisnis yang telah dijalankan. Menurut berita yang dikutip dari website resmi Pelindo III, diberitakan bahwa pertengahan tahun 2011 PT Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) mampu mengumpulkan laba sebesar Rp 498,54 miliar. Namun sayangnya, tidak semua anak perusahaan PT Pelindo III hingga pertengahan tahun 2011 mampu menyumbangkan laba bagi Pelindo, dua anak perusahaan lainnya masih merugi. Dalam berita tersebut juga diberitakan bahwa total pendapatan usaha bersih di semester pertama tahun 2011 adalah sebesar Rp1,7 triliun. Hasil perolehan yang besar ini juga merupakan andil dari 18 cabang perusahaan.
Dari beberapa berita dan penjelasan diatas, maka perusahaan layak membutuhkan sebuah sistem yang menangani pelaporan-pelaporan terkait dengan laba, rugi dan investasi yang ada di perusahaan. Sistem yang dibutukan tidak sekedar hanya sistem yang mampu menghasilkan laporan, namun dibutuhkan sistem yang mampu menampilkan grafik, tabulasi angka, rincian (drill-down) dan mampu memberikan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan kebijakan terutama untuk para eksekutif. Sistem yang dimaksud adalah sistem informasi eksekutif.
v
puncak. Sistem ini mendukung penyediaan laporan berupa grafis dan kemampuan
drill-down pada setiap laporan yang membutuhkan detil pelaporan. Drill-down adalah
kemampuan penting yang menjadikan user dapat mengurai data sampai ke detilnya sekaligus untuk membantu user untuk mengidentifikasi masalah dan peluang yang ada. Perancangan sistem informasi eksekutif harus menyesuaikan kebutuhan objek pengguna yaitu para jajaran eksekutif perusahaan. Penyesuaian kebutuhan yang dimaksud adalah bagaimana menggunakan tipe-tipe grafis dan penyajian tabulasi data yang sesuai sebagai kesatuan laporan. Serta bagaimana perancangan sistem informasi eksekutif tersajikan menggunakan user interface yang menarik dan mudah untuk dipahami. Penggunaan data sebagai sumber informasi harus relevan dan valid baik berupa data angka maupun data yang menunjukkan nilai persentase.
viii DAFTAR ISI
ABSTRAKSI ... iv
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 4
1.5 Sistematika Penulisan ... 5
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6
2.1 Sejarah PT. Pelabuhan Indonesia III ... 6
2.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 7
2.3 Struktur Organisasi ... 11
BAB III LANDASAN TEORI ... 12
3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 12
ix
3.1.2 Sistem Informasi ... 12
3.1.3 Sistem Informasi Manajemen ... 13
3.1.4 Sistem Informasi Eksekutif ... 13
3.1.5 Analisa dan Perancangan Sistem ... 15
3.2 Konsep Dasar Basis Data... 16
3.2.1 Sistem Basis Data ... 16
3.2.2 Database ... 17
3.2.3 Database Management System ... 17
3.3 Interaksi Manusia Dan Komputer ... 18
3.4 Grafik (Highcharts) ... 18
3.5 PHP ... 19
3.5.1 Sejarah PHP ... 19
3.5.2 Fitur-Fitur PHP ... 20
3.5.3 Cara Kerja PHP ... 21
3.6 Unified Modelling Language (UML) ... 21
3.6.1 Sejarah Unified Modelling Language (UML) ... 21
3.6.2 Artifak UML ... 22
BAB IV DESKRIPSI SISTEM ... 24
x
4.2 Analisa Dan Perancangan Sistem Yang Sedang Berjalan ... 24
4.3 Diagram Input Process Output (IPO) ... 24
4.4 Use Case Diagram ... 25
4.4.1 Use Case Sistem Informasi Eksekutif ... 26
4.4.2 Activity Diagram Sistem Informasi Eksekutif ... 33
4.4.3 Sequence Diagram Sistem Informasi Eksekutif ... 48
4.4.4 Class Diagram Sistem Informasi Eksekutif ... 57
4.5 Testing dan Implementasi Sistem ... 62
4.5.1 Hasil Testing dan Implementasi... 62
4.5.2 Kebutuhan Peralatan ... 74
4.5.3 Cara Instalasi Program ... 75
BAB V PENUTUP ... 76
5.1 Kesimpulan ... 76
5.2 Saran ... 76
DAFTAR PUSTAKA ... 77
LAMPIRAN ... 78
Lampiran 1: Biodata Acuan Kerja ... 78
Lampiran 2: Garis Besar Rencana Kerja Mingguan ... 79
xi
Lampiran 4: Kehadiran Kerja Praktek ... 81
xii DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Keuntungan dan Kerugian Sistem Basis Data ... 16
Tabel 4.1 Diagram Input Process Output ... 24
Tabel 4.2 Dokumentasi Login EIS ... 27
Tabel 4.3 Dokumentasi Mengakses Dashboard EIS ... 27
Tabel 4.4 Dokumentasi Melihat Laporan Sumber Daya Manusia ... 28
Tabel 4.5 Dokumentasi Melihat Laporan Kekuatan Alat Produksi ... 28
Tabel 4.6 Dokumentasi Melihat Laporan Trafik... 29
Tabel 4.7 Dokumentasi Melihat Laporan Produksi ... 30
Tabel 4.8 Dokumentasi Melihat Laporan Keuangan ... 31
Tabel 4.9 Dokumentasi Melihat Laporan Neraca ... 32
Tabel 4.10 Dokumentasi Melihat Laporan Layout Pelabuhan ... 33
xiii DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Pelabuhan Indonesia III Tingkat Eksekutif 10
Gambar 3.1 Management Information System ... 12
Gambar 4.1 Use Case Sistem Informasi Eksekutif ... 26
Gambar 4.2 Activity Diagram Login ... 34
Gambar 4.3 Activity Diagram Mengakses Dashboard ... 35
Gambar 4.4 Activity Diagram Laporan Kekuatan Alat Produksi ... 36
Gambar 4.5 Activity Diagram Laporan Sumber Daya Manusia ... 37
Gambar 4.6 Activity Diagram Laporan Trafik ... 39
Gambar 4.7 Activity Diagram Laporan Produksi ... 41
Gambar 4.8 Activity Diagram Laporan Keuangan ... 43
Gambar 4.9 Activity Diagram Laporan Neraca ... 45
Gambar 4.10 Activity Diagram Laporan Layout Pelabuhan ... 46
Gambar 4.11 Sequence Diagram Login ... 48
Gambar 4.12 Sequence Diagram Mengakses Dashboard ... 49
Gambar 4.13 Sequence Diagram Melihat Laporan Sumber Daya Manusia ... 50
Gambar 4.14 Sequence Diagram Melihat Laporan Kekuatan Alat Produksi ... 51
xiv
Gambar 4.16 Sequence Diagram Melihat Laporan Produksi ... 53
Gambar 4.17 Sequence Diagram Melihat Laporan Keuangan ... 54
Gambar 4.18 Sequence Diagram Melihat Laporan Neraca ... 55
Gambar 4.19 Sequence Diagram Melihat Laporan Layout Pelabuhan ... 56
Gambar 4.20 Class Diagram Pendapatan dan Biaya ... 58
Gambar 4.21 Class Diagram Laba Rugi ... 58
Gambar 4.22 Class Diagram Produksi Jasa dan Investasi ... 59
Gambar 4.23 Class Diagram Trafik dan Kekuatan Alat Produksi ... 59
Gambar 4.24 Class Diagram Sumber Daya Manusia Bagian Edukasi ... 60
Gambar 4.25 Class Diagram Sumber Daya Manusia Bagian Jabatan ... 60
Gambar 4.26 Class Diagram Sumber Daya Manusia Bagian Jumlah dan Usia... 61
Gambar 4.27 Class Diagram Piutang dan Neraca ... 61
Gambar 4.28 Tampilan Awal Situs ... 65
Gambar 4.29 Tampilan Halaman Beranda ... 65
Gambar 4.30 Tampilan Awal Menu Cabang ... 66
Gambar 4.31 Tampilan Keseluruhan Laporan Cabang ... 68
Gambar 4.32 Laporan Grafik Sumber Daya Manusia ... 69
Gambar 4.33 Laporan Tabel Rincian Kekuatan Alat Produksi... 69
xv
Gambar 4.35 Laporan Tabel Rincian Produksi ... 71
Gambar 4.36 Laporan Grafik Dashboard Bagian Keuangan ... 72
Gambar 4.37 Laporan Grafik Neraca Cabang... 73
Gambar 4.38 Peta Lokasi Pelabuhan ... 74
1 1.1 Latar Belakang Masalah
Perusahaan saat ini tidak hanya menjalankan suatu aktivitas bisnis yang dinilai dari tingkat keuntungan dan kerugian namun juga membutuhkan keseluruhan data yang berkaitan dengan aktivitas bisnisnya. Keseluruhan data disusun secara sistematis menjadi informasi yang bermanfaat untuk masing-masing objek pengguna. Informasi terbagi-bagi menjadi beberapa bagian sesuai tingkatan penggunaan dalam tingkatan organisasi. Informasi yang sifatnya detil ditujukan untuk manajemen tingkat bawah atau teknis, informasi yang sifatnya umum ditujukan untuk manajemen tingkat atas yang tidak membutuhkan terlalu banyak informasi. Sedangkan untuk manajemen tingkat menegah, informasi yang disajikan merupakan gabungan informasi detil dan informasi umum.
2
Pendekatan penyajian informasi dalam sistem informasi eksekutif adalah dengan mengacu pada data secara periodik atau per jenis sesuai kebutuhan tingkat eksekutif. Dengan menggunakan sistem informasi eksekutif, informasi yang disajikan dalam bentuk angka atau persentase dapat dianalisa lebih detil dengan cara melakukan break down atau dengan cara drill down. Kedua pendekatan tersebut bertujuan untuk menganalisa rincian apa saja serta seberapa besar kontribusi yang dihasilkan. Melalui pendekatan ini para eksekutif dapat terbantu dalam menentukan keputusan dan hal apa saja yang harus difokuskan untuk peningkatan produktivitas perusahaan.
Dalam pelaksanaan kerja praktek dengan mengambil studi kasus di PT. Pelabuhan Indonesia III, tujuannya adalah perusahaan dapat memanfaatkan sistem informasi eksekutif untuk membantu dalam mengambil kebijakan dan menganalisa secara periodik pertumbuhan perusahaan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang sistem informasi eksekutif yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan khususnya pihak eksekutif.
2. Bagaimana merancang sistem informasi eksekutif dengan menyajikan data yang relevan dan akurat.
3. Bagaimana merancang sistem informasi eksekutif yang mampu menghasilkan laporan berupa grafik dan angka sesuai kebutuhan eksekutif perusahaan. 4. Bagaimana merancang sistem informasi eksekutif dengan menggunakan
1.3 Batasan Masalah
Pembuatan sistem dalam kerja praktek ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:
1. Sistem yang dibangun sesuai dengan data produk yang berlaku di PT. Pelabuhan Indonesia III.
2. Sistem yang dibangun merupakan aplikasi dashboard dalam bentuk grafik yang digunakan untuk melihat hasil dari proses bisnis perusahaan dalam kurun waktu bulanan.
3. Aplikasi yang dibangun berbasis website.
4. Proses bisnis yang ditampilkan hanya untuk proses bisnis per cabang perusahaan dan detail laporan grafik yang ditampilkan hanya sampai satu level.
5. Tidak menangani kegiatan transaksi perusahaan.
6. Tidak membahas mengenai detil penghitungan akuntansi yang ditampilkan pada dashboard.
7. Tidak membahas mengenai bagaimana uji kelayakan pada sistem informasi eksekutif.
4
1.4 Tujuan
Tujuan dari kerja praktek ini adalah menghasilkan aplikasi untuk melihat informasi kegiatan perusahaan dalam bentuk table, grafik dan dashboard.
Pembuatan sistem ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan eksekutif perusahaan. 2. Menyajikan data yang relevan dan akurat.
3. Menghasilkan laporan berupa grafik dan angka sesuai kebutuhan eksekutif perusahaan.
4. Menyajikan desain tampilan yang menarik dan mudah dipahami oleh pengguna
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan di dalam memahami persoalan dan pembahasannya, maka penulisan Laporan Kerja Praktek ini dibuat dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dikemukakan hal–hal yang menjadi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan yang ingin dicapai, manfaat serta sistematika penulisan laporan kerja praktek ini.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB III LANDASAN TEORI
Bab ini membahas mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penyelesaian tugas kerja praktek, yang didapatkan dari berbagai macam buku serta sumber-sumber terkait lainnya yang berhubungan dengan pembuatan aplikasi sistem informasi eksekutif.
BAB IV DESKRIPSI SISTEM
Bab ini membahas mengenai perancangan sistem, meliputi perancangan hierarki, perancangan proses, dan perancangan user interface.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dari pembuatan aplikasi sistem informasi eksekuti untuk PT. Pelabuhan Indonesia III terkait dengan tujuan dan permasalahan yang ada, serta saran untuk pengembangan sistem di masa mendatang.
6 BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah PT. Pelabuhan Indonesia III
PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) pada awal berdirinya adalah sebuah Perusahaan Negara yang pendiriannya dituangkan dalam PP No. 19 Tahun 1960. Selanjutnya pada kurun waktu 1969 s/d 1983 bentuk Perusahaan Negara telah diubah dengan nama Badan Pengusahaan Pelabuhan(BPP) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 1969. Dan selanjutnya pada kurun waktu tahun 1983 s/d 1992 untuk membedakan pengelolaan Pelabuhan Umum yang diusahakan dan yang tidak diusahakan diubah menjadi Perusahaan Umum(Perum) Pelabuhan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1983 dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1985. Kemudian sejak tahun 1992 seiring dengan pesatnya Perkembangan dunia usaha maka status Perum diubah menjadi Perseroan hingga saat ini dan tertuang dalam Akta Notaris Imas Fatimah, SH Nomor 5 Tanggal 1 Desember 1992 dan telah diubah terakhir dengan Akta Perubahan Nomor 128 tanggal 25 Juni 1998 yang dibuat di hadapan Notaris Rachmat Santoso, SH.
2.2Visi dan Misi Perusahaan
Visi Perusahaan PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) telah disesuaikan sejalan dengan disahkannya UU Pelayaran No. 17 Tahun 2008, dimana status dan Posisi PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) selaku BUP telah mengalami perubahan fungsi yang sebelumnya sebagai penyelenggara usaha kepelabuhanan menjadi penyelenggara usaha terminal pelabuhan, dengan visi baru yaitu, “Menjadi pelaku penyedia jasa pelabuhan yang prima , berkomitmen memacu integrasi logistik nasional”. Untuk mewujudkan visi diatas maka jajaran manajemen PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) telah menetapkan komitmen manajemen kepada stakeholders, sebagai berikut:
1. Kepada Pelanggan
PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) senantiasa mengutamakan kepuasan pelanggan atas penyediaan permintaan dan pelayanan jasa-jasa terminal pelabuhan yang prima, dengan pemahaman bahwa dari pada pelangganlah perusahaan dapat hidup dan berkembang. Adapun prinsip-prinsip yang dikembangkan oleh perusahaan dalam melayani para pelanggan adalah:
a. Prima dalam proses memberikan pelayanan (informasi, konsultasi, order
taking, hospitality, care taking, exception, billing, payment).
b. Efisien dalam memberikan pelayanan jasa pelabuhan dan mampu menekan ekonomi biaya tinggi
8
f. Aman dari segala bentuk gangguan yang merugikan. 2. Kepada Pegawai
Pelabuhan Indonesia III senantiasa memandang pegawai sebagai sumber daya perusahaan yang paling penting, dengan demikian perusahaan mengupayakan kesejahteraan untuk peningkatan motivasi dan profesionalisme pegawai serta mendukung sepenuhnya terbentuknya Insan Pelabuhan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan:
a. Membangun suasana kerja sehat dan kompetitif yang dilandasi iman dan taqwa.
b. Mengembangkan profesionalisme dan kompetensi inti dalam setiap insan perusahaan
c. Memberikan kesejahteraan yang mencukupi berdasarkan prestasi kerja pegawai.
3. Kepada Pemilik
Pelabuhan Indonesia III bertekad kuat mengembangkan dan meningkatkan nilai perusahaan untuk memenuhi keinginan para pemegang saham, dengan:
a. Senantiasa mengutamakan peningkatan efisiensi dan produktivitas serta optimalisasi kinera perusahaan
b. Konsisten dalam memperbaiki kualitas pelayanan dan tingkat keamanan kepada pelanggan dan masyarakat
d. Membentuk lingkungan kerja yang tanggap terhadap kaidah dan norma penyelenggaraan perusahaan yang baik
e. Membudayakan prinsip pembangunan dan pemeliharaan secara berencana , produktif, efisiensi dan peka terhadap perkembangan teknologi kepelabuhanan.
f. Membentuk kesadaran perlunya pengawasan guna menunjang keberhasilan manajemen
g. Menciptakan kebiasaan proses pengambilan keputusan berdasarkan olahan sistem informasi terpadu
h. Membudayakan keseimbangan antara tanggung jawab dan kewajiban pada setiap jenjang manajemen perusahaan.
4. Kepada Masyarakat
Pelabuhan Indonesia III senantiasa memperhatikan kehadiran dan keberadaan masyarakat disekitarnya yaitu dengan cara:
a. Memelihara dan meningkatkan koordinasi yang erat dan harmonis dengan mitra kerja pelabuhan
b. Berpartisipasi secara aktif dan selektif dengan kalangan mitra kerja pelabuhan c. Berpartisipasi selektif dalam kegiatan kemasyarakatan di lingkungan
pelabuhan.
10
1. Menjamin penyediaan jasa pelayanan prima melampaui standar yang berlaku secara konsisten
2. Memacu kesinambungan daya saing industry nasional melalui biaya logistic yang kompetitif
3. Memenuhi harapan semua stakeholders melalui prinsip kesetaraan dan tata kelola perusahaan yang baik.
4. Menjadikan SDM (Sumber Daya Manusia) yang kompeten , berkinerja handal dan berpekerti luhur.
5. Mendukung perolehan devisa Negara dengan memperlancar arus perdagangan.
2.3Struktur Organisasi
Direktur Utama
Direktur Operasi dan
Teknik Direktur Keuangan
Direktur Personalia dan Umum
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Pelabuhan Indonesia III Tingkat Eksekutif
a. Direktur Utama
Melakukan evaluasi setiap periode dan merencanakan setiap kebijakan untuk perusahaan serta memberikan wewenang kepada masing-masing direktur untuk melaksanakan tugas dan kebijakan sesuai divisi masing-masing.
b. Direktur Operasi dan Teknik
Melakukan evaluasi dan memiliki kewenangan dalam menentukan kebijakan mengenai kegiatan operasional dan teknis pelabuhan.
c. Direktur Keuangan
Melakukan evaluasi dan memiliki kewenangan dalam menentukan kebijakan terhadap siklus keuangan perusahaan berdasarkan laporan keuangan tiap periode.
d. Direktur Personalia dan Umum
Melakukan evaluasi kinerja dan aktivitas pegawai secara umum serta memiliki kewenangan dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan personalia. e. Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha
12 BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 3.1.1 Sistem
Menurut Herlambang (2005:116), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.
3.1.2 Sistem Informasi
3.1.3 Sistem Informasi Manajemen
Menurut Bagus Kurniawan (2002:1) menyatakan bahwa sistem informasi manajemen (SIM) merupakan sebuah sistem terstruktur yang digunakan untuk mengelola data secara terkomputerisasi. Informasi yang dihasilkan dari suatu sistem informasi manajemen menjelaskan mengenai berbagai hal yang telah terjadi di masa lalu, yang sedang terjadi sekarang dan yang mungkin terjadi di masa depan. Didalam sistem informasi manajemen terdapat level atau tingkatan manajemen yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
3.1.4 Sistem Informasi Eksekutif
Menurut Irfan Subakti (2002:80), sistem informasi eksekutif adalah sistem berbasis komputer yang melayani informasi yang dibutuhkan oleh para eksekutif puncak. Sistem informasi eksekutif mendukung penyajian laporan
MIS for strategic and policy planning and decision making Management Information for tactical planninga and decision
making
Management information for operational planning , decision making and control
Transaction processing inquiry response
14
berupa grafik dan kemampuan drill-down, yaitu kemampuan untuk menguraikan data hingga detil. Karakteristik sistem informasi eksekutif :
Kualitas Informasi 1. Fleksibel.
2. Menghasilkan informasi yang benar.
3. Menghasilkan informasi yang sedia setiap saat. 4. Menghasilkan informasi yang relevan.
5. Menghasilkan informasi yang lengkap. 6. Menghasilkan informasi yang valid.
Antar muka user
1. Memiliki antarmuka user grafis yang canggih. 2. Memiliki antarmuka user yang user-friendly.
3. Akses informasi yang aman dan terjamin kerahasiaannya. 4. Waktu tanggapan atas respon cepat.
5. Dapat diakses dari berbagai tempat.
6. Memiliki prosedur akses yang dapat diandalkan. 7. Meminimalkan penggunaan keyboard.
8. Mendapatkan kembali informasi yang diinginkan secara cepat. 9. Didesain sesuai kebutuhan manajemen dari para eksekutif. 10.Memiliki self-help menu.
Kemampuan teknis
1. Akses ke kumpulan informasi (global). 2. Akses ke e-mail.
4. Interpretasi tertulis.
5. Indicator-indikator masalah yang dapat disorot (highlight). 6. Hypertext dan hypermedia.
7. Analisis ad hoc.
8. Presentasi dan analisis multidimensional. 9. Penyajian informasi dalam bentuk hirarki.
10.Jalinan terpadu grafis dan teks dalam layar yang sama. 11.Penyediaan manajemen berdasarkan laporan pengecualian. 12.Menyajikan tren / kecenderungan, rasio dan penyimpangan. 13.Penyediaan akses ke data historis dan data terkini.
14.Pengorganisasian di seputar CSF.
15.Penyediaan informasi pada berbagai level detil.
16.Menyaring, mengompres / memadatkan, melacak data kritis.
17.Mendukung penjelasan terhadap permasalahan yang besifat terbuka.
3.1.5 Analisa dan Perancangan Sistem
Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
16
Menurut Kendall (2003:7), Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.
3.2 Konsep Dasar Basis Data 3.2.1 Sistem Basis Data
Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.
Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), Basis Data
(Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis
Data(DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat opsional).
Tabel 3.1 Keuntungan dan Kerugian Sistem Basis Data
Keuntungan Sistem Basis Data Kerugian Sistem Basis Data Mengurangi Kerangkapan data, yaitu
data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang
Diperlukan tempat penyimpanan yang besar
Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang
Perangkat lunaknya mahal
Integritas dapat dipertahankan Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi department yang terkait
3.2.2 Database
Menurut Yuswanto (2005:2), database merupakan sekumpulan data yang berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara database Relasional dan Non Relasional. Pada database Non Relasional, sebuah database hanya merupakan sebuah file.
Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.
Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data
independence (kebebasan data).
3.2.3 Database Management System
18
Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.
3.3 Interaksi Manusia dan Komputer
Menurut Rizky (2006:4), Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari desain, evaluasi, implementasi dari sistem komputer interaktif untuk dipakai oleh manusia, beserta studi tentang faktor-faktor utama dalam lingkungan interaksinya.
Deskripsi lain dari IMK adalah suatu ilmu yang mempelajari perencanaan dan desain tentang cara manusia dan komputer saling bekerja sama, sehingga manusia dapat merasa puas dengan cara yang paling efektif. Dikatakan juga bahwa sebuah desain antar muka yang ideal adalah yang mampu memberikan kepuasan terhadap manusia sebagai pengguna dengan faktor kapabilitas serta keterbatasan yang terdapat dalam sistem.
Pada implementasinya, IMK dipengaruhi berbagai macam faktor antara lain organisasi, lingkungan, kesehatan, pengguna, kenyamanan, antar muka, kendala dan produktifitas.
3.4 Grafik ( Highcharts )
Highchart adalah charting library yang ditulis dengan bahasa javascript murni. Highchart menawarkan intuitif , grafik interaktif ke situs web atau aplikasi web. Saat ini highchart mendukung grafik tipe line, spline, area, areaspline,
column, bar, pie, dan scatter. Highchart sudah dapat berjalan di semua browser
proses render grafik, sedangkan internet explorer menggunakan VML untuk penggambaran grafik.
3.5 PHP
Menurut Rasmus Lerdorf, Kevin Tatroe dan Peter Maclntyre (2006:5), PHP (akronim dari PHP Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemrograman berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses data dinamis. PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script language
artinya sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. Aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh PHP memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server. Pada prinsipnya server akan bekerja apabila ada permintaan dari client. Dalam hal ini client menggunakan kode-kode PHP untuk mengirimkan permintaan ke server. Ketika menggunakan PHP sebagai server-side
embedded script language maka server akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. membaca permintaan dari client/browser
2. mencari halaman/page di server
3. melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada halaman/page
4. mengirim kembali halaman tersebut kepada client melalui internet atau intranet.
3.5.1 Sejarah PHP
20
PHP hanya digunakan untuk mencatat jumlah pengunjung yang melihat resume Rasmus Lerdorf. Skrip ini selanjutnya dikemas menjadi tool yang disebut
“Personal Home Page”. Paket inilah yang menjadi cikal bakal PHP.
Pada bulan September-Oktober 1995, Rasmus menciptakan PHP/FI Versi 2.0. Pada versi ini programmer dapat menempelkan kode terstruktur di dalam tag HTML dan kode ini juga bisa berkomunikasi dengan database dan melakukan perhitungan-perhitungan yang kompleks sambil jalan. Pada tanggal 6 Juni 1998, PHP versi 3.0 berhasil dirilis. PHP 3 ini mempunyai kinerja yang lebih tinggi, berkemampuan object-oriented , syntax highlighting, array multidimensi dan dapat diperluas melalui mekanisme extension. Dukungan dan fiturnya pun jauh bertambah. PHP merupakan salah satu bahasa yang populer.
3.5.2 Fitur-Fitur PHP
Menurut Rasmus Lerdorf (2006:4), Fitur-fitur yang dimiliki PHP antara lain:
1. Acces Logging
2. Access Restriction
3. mSQL Support
4. postgre support
5. DBM support
6. RFC-1867 file upload support
7. Variable, arrays, associative arrays
8. User defined function with static variable and recursion
9. Conditional while and loops
10.Extended regular expressions
12.Dynamic GIF image creation
3.5.3 Cara Kerja PHP
Model kerja HTML diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh browser. Berdasarkan URL (Uniform Resource Locator) atau dikenal dengan sebutan alamat internet, browser mendapatkan alamat dari web server, mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan oleh web server. Informasi yang disampaikan ke web server antara lain adalah nama browser, versinya dan sistem operasinya.
Selanjutnya, web server akan mencarikan berkas yang diminta dan memberikan isinya ke browser. Browser yang medapatkan isinya segera melakukan proses penerjemahan kode HTML dan menampilkannya ke layar pemakai. Jika yang diminta adalah sebuah halaman PHP, maka prinsipnya serupa dengan kode HTML hanya saja, ketika berkas PHP yang diminta didapatkan oleh web server, isinya segera dikirimkan ke mesin PHP dan mesin inilah yang memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode HTML) ke web server, selanjutnya web server menyampaikan ke klien.
3.6 Unified Modelling Language (UML)
3.6.1 Sejarah Unified Modelling Language (UML)
22
dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa-bahasa berorientasi objek seperti C++, Java, VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modeling aplikasi prosedural dalam VB atau C.
Seperti syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya: Grady Booch OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented
Software Engineering).
3.6.2 Artifak UML
artifak selama proses analisis dan desain adalah bahwa setiap perubahan yang terjadi pada satu artifact harus juga dilakukan pada atifact sebelumnya. Untuk membuat suatu model, UML memiliki diagram grafis sebagai berikut :
1. use case diagram
2. class diagram
3. behavior diagram
4. statechart diagram
5. activity diagram
6. interaction diagram
a. sequence diagram
b. collaboration diagram
13.implementation diagram
14.component diagram
15.deployment diagram
24 BAB IV
DESKRIPSI SISTEM
4.1Analisis Sistem
Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan hasil kegiatan bisnis perusahaan, informasi yang disajikan dalam laporan tersebut belum dapat membantu perusahaan dalam melakukan evaluasi dan pembuatan keputusan, terutama bagi pihak eksekutif / manager tingkat atas dikarenakan informasi yang ditampilkan terlalu banyak dan berupa tabel-tabel. Oleh karena itu dirancanglah sebuah sistem yang sesuai dengan hasil pembahasan terhadap pihak PT. Pelabuhan Indonesia III, yaitu rancang bangun sistem informasi eksekutif yang dapat menyajikan informasi mengenai hasil kegiatan bisnis perusahaan dalam bentuk grafik yang mudah dipahami oleh pihak eksekutif.
4.2Analisa dan Perancangan Sistem yang Sedang Berjalan
Analisa dan Perancangan sistem menggunakan beberapa bahasa pemodelan untuk mempermudah analisa terhadap sistem. Pemodelan sistem yang digunakan adalah Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan
Class Diagram. Pada bab ini juga akan dijelaskan mengenai tahap testing dan
implementasi dari aplikasi yang dirancang.
[image:35.595.94.511.299.502.2]4.3Diagram Input Process Output (IPO)
Tabel 4.1 Diagram Input Process Output
Input Process Output
Variabel Password sistem informasi eksekutif
dengan hak akses melihat laporan cabang
Variabel nama cabang Proses menampilkan dashboard cabang dengan inputan variabel nama cabang
Menampilkan tampilan rekap laporan cabang sesuai nama cabang yang dipilih. Rekap laporan terdiri dari laporan SDM, laporan neraca, laporan trafik, laporan layout pelabuhan, laporan kekuatan alat produksi dan laporan produksi Variabel id cabang
Variabel periode
Proses mengolah data dari database EIS dengan inputan variabel id cabang dan periode
Menampilkan informasi laporan EIS cabang
4.4Use Case Diagram
Use Case Diagram memuat tindakan apa saja yang dapat aktor (user)
26
4.4.1 Use Case Sistem Informasi Eksekutif
Gambar 4.1 Use Case Sistem Informasi Eksekutif
Use case sistem informasi eksekutif pada gambar 4.1 menjelaskan
hubungan antara aktor dengan fungsionalitas aplikasi. Dokumentasi mengenai use case yang dibuat adalah sebagai berikut:
Login EIS
Mengakses Dashboard EIS
<<include>>
Lihat Laporan Pendapatan
Lihat Laporan Kekuatan Alat Produksi
Lihat Laporan Produksi
Lihat Laporan Sumber Daya Manusia Lihat Laporan Investasi
Lihat Laporan Laba Rugi Lihat Laporan Laba Rugi Usaha
Lihat Laporan Trafik Lihat Laporan Biaya
Lihat Laporan Biaya Pemeliharaan
<<include>> <<include>> <<include>> <<include>> <<include>> <<include>> <<include>> <<include>> Direktur Lihat Rekap Laporan Cabang
Lihat Laporan Keuangan <<include>>
Lihat Laporan Rata-rata Pengumpulan Piutang
<<include>>
Lihat Laporan Neraca
<<include>>
Lihat Laporan Layout Pelabuhan <<include>>
Lihat Laporan Jumlah Kapal Satuan Unit <<include>>
Lihat Laporan Jumlah Kapal Satuan GT
<<include>>
Lihat Laporan Jumlah General Cargo Satuan Ton
Lihat Laporan Jumlah General Cargo Satuan Meter Kubik
Lihat Laporan Jumlah Petikemas Satuan Box Lihat Laporan Jumlah Petikemas
Satuan Teus
Lihat Laporan Jumlah Curah Kering Satuan Ton
Lihat Laporan Jumlah Curah Cair Satuan Liter
Lihat Laporan Jumlah Hewan
Lihat Laporan Jumlah Penumpang <<include>> <<include>> <<include>> <<include>> <<include>> <<include>> <<include>> <<include>> <<include>> <<include>> <<include>> <<include>><<include>> <<include>>
[image:37.595.95.506.135.610.2]1. Dokumentasi Login EIS
Tabel 4.2 Dokumentasi Login EIS USECASE Login EIS
DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem untuk melakukan login.
ACTOR Direktur
PRECONDITION Direktur dapat mengakses halaman login EIS.
MAINFLOW Sistem akan menampilkan tampilan login untuk masuk ke dalam EIS.
Direktur mengisikan username dan password pada
textbox yang disediakan.
Sistem akan melakukan proses validasi user dan password.
POST
CONDITION
Sistem akan menampilkan dashboard EIS.
2. Dokumentasi Mengakses Dashboard EIS
Tabel 4.3 Dokumentasi Mengakses Dashboard EIS USECASE Mengakses Dashboard EIS
DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem untuk mengakses dashboard EIS.
ACTOR Direktur
PRECONDITION Direktur telah melakukan login user EIS.
MAINFLOW Direktur mengakses halaman dashboard EIS.
Direktur memilih nama cabang yang ingin ditampilkan melalui menu yang disediakan oleh sistem.
POST
CONDITION
28
3. Dokumentasi Melihat Laporan Sumber Daya Manusia
Tabel 4.4 Dokumentasi Melihat Laporan Sumber Daya Manusia USECASE Lihat Laporan Sumber Daya Manusia
DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem untuk mengakses laporan sumber daya manusia pada dashboard EIS.
ACTOR Direktur
PRECONDITION Direktur dapat mengakses dashboard EIS.
MAINFLOW Direktur memilih nama cabang pada navigasi yang disediakan.
Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS dengan periode terbaru (saat ini).
Sistem akan mengolah data sumber daya manusia dari database EIS.
Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan ditampilkan pada combo box periode.
POST
CONDITION
Sistem akan menampilkan laporan sumber daya manusia sesuai nama cabang yang dipilih.
[image:39.595.95.517.137.558.2] Laporan sumber daya manusia yang ditampilkan adalah SDM usia, jabatan dan pendidikan dalam bentuk laporan grafik bar
4. Dokumentasi Melihat Laporan Kekuatan Alat Produksi
Tabel 4.5 Dokumentasi Melihat Laporan Kekuatan Alat Produksi USECASE Lihat Laporan Kekuatan Alat Produksi
DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem untuk mengakses laporan kekuatan alat produksi pada dashboard EIS.
PRECONDITION Direktur dapat mengakses dashboard EIS.
MAINFLOW Direktur memilih nama cabang pada navigasi yang disediakan.
Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS dengan periode terbaru (saat ini).
Sistem akan mengolah data kekuatan alat produksi dari database EIS.
Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan ditampilkan pada combo box periode.
POST
CONDITION
[image:40.595.97.513.79.773.2] Sistem akan menampilkan laporan kekuatan alat produksi sesuai nama cabang yang dipilih dalam bentuk tabel.
5. Dokumentasi Melihat Laporan Trafik
Tabel 4.6 Dokumentasi Melihat Laporan Trafik USECASE Lihat Laporan Trafik
DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem untuk mengakses laporan trafik pada dashboard EIS.
ACTOR Direktur
PRECONDITION Direktur dapat mengakses dashboard EIS.
MAINFLOW Direktur memilih nama cabang pada navigasi yang disediakan.
Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS dengan periode terbaru (saat ini).
Sistem akan mengolah data trafik dari database EIS. Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan
ditampilkan pada combo box periode. POST
CONDITION
Sistem akan menampilkan laporan keseluruhan isi trafik sesuai nama cabang yang dipilih.
30
sebagai berikut:
Persentase jumlah kapal dalam satuan unit Persentase jumlah kapal dalam satuan GT
Persentase jumlah general cargo dalam satuan ton Persentase jumlah general cargo dalam satuan meter
kubik
Persentase jumlah petikemas dalam satuan box Persentase jumlah petikemas dalam satuan teus Persentase jumlah curah kering dalam satuan ton Persentase jumlah curah cair dalam satuan liter Persentase jumlah hewan
Persentase jumlah penumpang
Masing-masing modul laporan dalam trafik berupa laporan grafik dashboard
[image:41.595.97.519.84.759.2]6. Dokumentasi Melihat Laporan Produksi
Tabel 4.7 Dokumentasi Melihat Laporan Produksi USECASE Lihat Laporan Produksi
DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem untuk mengakses laporan produksi pada dashboard EIS.
ACTOR Direktur
PRECONDITION Direktur dapat mengakses dashboard EIS.
MAINFLOW Direktur memilih nama cabang pada navigasi yang disediakan.
Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS dengan periode terbaru (saat ini).
Sistem akan mengolah data produksi dari database EIS. Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan
ditampilkan pada combo box periode.
CONDITION cabang yang dipilih dalam bentuk tabel.
[image:42.595.95.517.157.739.2]7. Dokumentasi Melihat Laporan Keuangan
Tabel 4.8 Dokumentasi Melihat Laporan Keuangan USECASE Lihat Laporan Keuangan
DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem untuk mengakses laporan keuangan pada dashboard EIS.
ACTOR Direktur
PRECONDITION Direktur dapat mengakses dashboard EIS.
MAINFLOW Direktur memilih nama cabang pada navigasi yang disediakan.
Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS dengan periode terbaru (saat ini).
Sistem akan mengolah data keuangan dari database EIS. Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan
ditampilkan pada combo box periode. POST
CONDITION
Sistem akan menampilkan laporan keseluruhan isi laporan keuangan sesuai nama cabang yang dipilih. Laporan keseluruhan yang ditampilkan adalah sebagai
berikut:
Persentase perolehan laba rugi Persentase perolehan laba rugi usaha Persentase perolehan pendapatan Persentase biaya
Persentase investasi
Persentase biaya pemeliharaan
Jumlah rata-rata pengumpulan piutang
32
[image:43.595.96.519.122.693.2]8. Dokumentasi Melihat Laporan Neraca
Tabel 4.9 Dokumentasi Melihat Laporan Neraca USECASE Lihat Laporan Neraca
DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem untuk mengakses laporan neraca pada dashboard EIS.
ACTOR Direktur
PRECONDITION Direktur dapat mengakses dashboard EIS.
MAINFLOW Direktur memilih nama cabang pada navigasi yang disediakan.
Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS dengan periode terbaru (saat ini).
Sistem akan mengolah data neraca dari database EIS. Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan
ditampilkan pada combo box periode. POST
CONDITION
Sistem akan menampilkan laporan keseluruhan isi laporan neraca sesuai nama cabang yang dipilih.
Laporan keseluruhan yang ditampilkan adalah sebagai berikut:
Prolehan aktiva lancar Perolehan aktiva tetap
Perolehan aktiva tetap konstruksi Perolehan aktiva lain-lain
Perolehan hutang lancar
Perolehan hutang jangka panjang Perolehan ekuitas
Laporan neraca ditampilkan dalam bentuk laporan grafik
9. Dokumentasi Melihat Laporan Layout Pelabuhan
Tabel 4.10 Dokumentasi Melihat Laporan Layout Pelabuhan USECASE Lihat Laporan Layout Pelabuhan
DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem untuk mengakses laporan layout pelabuhan pada dashboard EIS.
ACTOR Direktur
PRECONDITION Direktur dapat mengakses dashboard EIS.
MAINFLOW Direktur memilih nama cabang pada navigasi yang disediakan.
Sistem akan mengambil gambar peta cabang pelabuhan yang tersimpan sesuai nama cabang yang dipilih
POST
CONDITION
Sistem akan menampilkan laporan layout pelabuhan berupa peta dan lokasi pelabuhan cabang yang dipilih. Direktur dapat melakukan download gambar peta dan
lokasi pelabuhan yang telah disediakan oleh sistem.
4.4.2 Activity Diagram Sistem Informasi Eksekutif
34
1. Activity Diagram Login
Activity diagram yang terjadi seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.2.
Gambar 4.2 Activity Diagram Login
Urutan aktifitas yang terjadi dapat dijelaskan seperti penjelasan berikut ini: a. Aktifitas pertama dimulai dengan memasukkan username dan
password oleh direktur
b. Selanjutnya input berupa username dan password tersebut di submit ke sistem untuk dilakukan proses verifikasi apakah telah sesuai atau tidak c. Selanjutnya jika username dan password telah sesuai, maka sistem
akan melakukan proses redirect halaman ke halaman utama sistem informasi eksekutif. Jika username dan password tidak valid, maka
user harus melakukan proses login kembali hingga valid dengan
2. Activity Diagram Mengakses Dashboard
Activity diagram yang terjadi seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.3.
Gambar 4.3 Activity Diagram Mengakses Dashboard
Urutan aktifitas yang terjadi dapat dijelaskan seperti penjelasan berikut ini: a. Aktifitas pertama dimulai dengan direktur melakukan proses login dan
berhasil masuk ke dalam sistem.
b. Jika login berhasil maka secara otomatis halaman akan berpindah ke halaman utama dashboard.
c. Setelah masuk ke dalam halaman utama dashboard, direktur memilih salah satu menu yang tesedia sesuai dengan fungsinya masing-masing. d. Setelah memilih salah satu menu, maka halaman akan secara otomatis
36
3. Activity Diagram Laporan Kekuatan Alat Produksi
Activity diagram yang terjadi seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.4.
Gambar 4.4 Activity Diagram Laporan Kekuatan Alat Produksi Urutan aktifitas yang terjadi dapat dijelaskan seperti penjelasan berikut ini:
a. Aktifitas pertama dimulai dengan direktur mengakses dashboard,
setelah berhasil masuk ke dalam sistem informasi eksekutif.
c. Selanjutnya halaman akan berpindah pada halaman utama dari menu cabang yang berisi nama-nama cabang pelabuhan yang ingin ditampilkan rekap laporannya.
d. Direktur memilih salah satu nama cabang pelabuhan
e. Setelah memilih salah satu nama cabang, sistem akan menampilkan keseluruhan rekap laporan yang dibagi berdasarkan bagian-bagiannya dan merupakan periode terbaru.
f. Direktur dapat melakukan perubahan periode dengan memilih periode laporan yang ingin ditampilkan.
g. Selanjutnya direktur memilih bagian laporan kekuatan alat produksi dari keseluruhan rekap laporan yang ada.
h. Sistem melakukan pengambilan data kekuatan alat produksi sesuai dengan nama cabang yang dipilih dan berdasarkan periode yang dipilih.
38
4. Activity Diagram Laporan Sumber Daya Manusia
Activity diagram yang terjadi seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.5.
Gambar 4.5 Activity Diagram Laporan Sumber Daya Manusia Urutan aktifitas yang terjadi dapat dijelaskan seperti penjelasan berikut ini:
a. Aktifitas pertama dimulai dengan direktur mengakses dashboard,
setelah berhasil masuk ke dalam sistem informasi eksekutif.
c. Selanjutnya halaman akan berpindah pada halaman utama dari menu cabang yang berisi nama-nama cabang pelabuhan yang ingin ditampilkan rekap laporannya.
d. Direktur memilih salah satu nama cabang pelabuhan
e. Setelah memilih salah satu nama cabang, sistem akan menampilkan keseluruhan rekap laporan yang dibagi berdasarkan bagian-bagiannya dan merupakan periode terbaru.
f. Direktur dapat melakukan perubahan periode dengan memilih periode laporan yang ingin ditampilkan.
g. Selanjutnya direktur memilih bagian laporan sumber daya manusia dari keseluruhan rekap laporan yang ada.
h. Sistem melakukan pengambilan data sumber daya manusia sesuai dengan nama cabang yang dipilih dan berdasarkan periode yang dipilih.
40
5. Activity Diagram Trafik
Activity diagram yang terjadi seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.6.
Gambar 4.6 Activity Diagram Laporan Trafik
Urutan aktifitas yang terjadi dapat dijelaskan seperti penjelasan berikut ini:
a. Aktifitas pertama dimulai dengan direktur mengakses dashboard,
setelah berhasil masuk ke dalam sistem informasi eksekutif.
b. Selanjutnya direktur memilih menu cabang pada menu yang telah tersedia. Menu cabang adalah menu yang berisi rekap laporan yang dibedakan berdasarkan cabang-cabang pelabuhan yang dipilih.
c. Selanjutnya halaman akan berpindah pada halaman utama dari menu cabang yang berisi nama-nama cabang pelabuhan yang ingin ditampilkan rekap laporannya.
e. Setelah memilih salah satu nama cabang, sistem akan menampilkan keseluruhan rekap laporan yang dibagi berdasarkan bagian-bagiannya dan merupakan periode terbaru.
f. Direktur dapat melakukan perubahan periode dengan memilih periode laporan yang ingin ditampilkan.
g. Selanjutnya direktur memilih bagian laporan trafik dari keseluruhan rekap laporan yang ada.
h. Sistem melakukan pengambilan data trafik sesuai dengan nama cabang yang dipilih dan berdasarkan periode yang dipilih.
i. Selanjutnya sistem akan menampilkan laporan trafik.
j. Pada bagian laporan trafik, grafik yang ditampilkan adalah berupa grafik dashboard. Direktur dapat melihat detil dari masing-masing sub
item dari laporan trafik
42
6. Activity Diagram Laporan Produksi
Activity diagram yang terjadi seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.7.
Gambar 4.7 Activity Diagram Laporan Produksi
Urutan aktifitas yang terjadi dapat dijelaskan seperti penjelasan berikut ini:
a. Aktifitas pertama dimulai dengan direktur mengakses dashboard,
setelah berhasil masuk ke dalam sistem informasi eksekutif.
b. Selanjutnya direktur memilih menu cabang pada menu yang telah tersedia. Menu cabang adalah menu yang berisi rekap laporan yang dibedakan berdasarkan cabang-cabang pelabuhan yang dipilih.
c. Selanjutnya halaman akan berpindah pada halaman utama dari menu cabang yang berisi nama-nama cabang pelabuhan yang ingin ditampilkan rekap laporannya.
e. Setelah memilih salah satu nama cabang, sistem akan menampilkan keseluruhan rekap laporan yang dibagi berdasarkan bagian-bagiannya dan merupakan periode terbaru.
f. Direktur dapat melakukan perubahan periode dengan memilih periode laporan yang ingin ditampilkan.
g. Selanjutnya direktur memilih bagian laporan produksi dari keseluruhan rekap laporan yang ada.
h. Sistem melakukan pengambilan data produksi sesuai dengan nama cabang yang dipilih dan berdasarkan periode yang dipilih.
i. Selanjutnya sistem akan menampilkan laporan produksi.
7. Activity Diagram Laporan Keuangan
Activity diagram yang terjadi seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.8.
44
Urutan aktifitas yang terjadi dapat dijelaskan seperti penjelasan berikut ini:
a. Aktifitas pertama dimulai dengan direktur mengakses dashboard,
setelah berhasil masuk ke dalam sistem informasi eksekutif.
b. Selanjutnya direktur memilih menu cabang pada menu yang telah tersedia. Menu cabang adalah menu yang berisi rekap laporan yang dibedakan berdasarkan cabang-cabang pelabuhan yang dipilih.
c. Selanjutnya halaman akan berpindah pada halaman utama dari menu cabang yang berisi nama-nama cabang pelabuhan yang ingin ditampilkan rekap laporannya.
d. Direktur memilih salah satu nama cabang pelabuhan
e. Setelah memilih salah satu nama cabang, sistem akan menampilkan keseluruhan rekap laporan yang dibagi berdasarkan bagian-bagiannya dan merupakan periode terbaru.
f. Direktur dapat melakukan perubahan periode dengan memilih periode laporan yang ingin ditampilkan.
g. Selanjutnya direktur memilih bagian laporan keuangan dari keseluruhan rekap laporan yang ada.
h. Sistem melakukan pengambilan data keuangan sesuai dengan nama cabang yang dipilih dan berdasarkan periode yang dipilih.
i. Selanjutnya sistem akan menampilkan laporan keuangan.
j. Pada bagian laporan keuangan, grafik yang ditampilkan adalah berupa grafik dashboard. Direktur dapat melihat detil dari masing-masing sub
k. Jika pilihan detil pada grafik dashboard dipilih maka akan muncul keterangan nilai perolehan dari sub item keuangan.
8. Activity Diagram Laporan Neraca
Activity diagram yang terjadi seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.9.
Gambar 4.9 Activity Diagram Laporan Neraca
Urutan aktifitas yang terjadi dapat dijelaskan seperti penjelasan berikut ini:
a. Aktifitas pertama dimulai dengan direktur mengakses dashboard,
setelah berhasil masuk ke dalam sistem informasi eksekutif.
b. Selanjutnya direktur memilih menu cabang pada menu yang telah tersedia. Menu cabang adalah menu yang berisi rekap laporan yang dibedakan berdasarkan cabang-cabang pelabuhan yang dipilih.
46
d. Direktur memilih salah satu nama cabang pelabuhan
e. Setelah memilih salah satu nama cabang, sistem akan menampilkan keseluruhan rekap laporan yang dibagi berdasarkan bagian-bagiannya dan merupakan periode terbaru.
f. Direktur dapat melakukan perubahan periode dengan memilih periode laporan yang ingin ditampilkan.
g. Selanjutnya direktur memilih bagian laporan neraca dari keseluruhan rekap laporan yang ada.
h. Sistem melakukan pengambilan data neraca sesuai dengan nama cabang yang dipilih dan berdasarkan periode yang dipilih.
i. Selanjutnya sistem akan menampilkan laporan neraca.
9. Activity Diagram Laporan Layout Pelabuhan
Activity diagram yang terjadi seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.10.
Urutan aktifitas yang terjadi dapat dijelaskan seperti penjelasan berikut ini:
a. Aktifitas pertama dimulai dengan direktur mengakses dashboard,
setelah berhasil masuk ke dalam sistem informasi eksekutif.
b. Selanjutnya direktur memilih menu cabang pada menu yang telah tersedia. Menu cabang adalah menu yang berisi rekap laporan yang dibedakan berdasarkan cabang-cabang pelabuhan yang dipilih.
c. Selanjutnya halaman akan berpindah pada halaman utama dari menu cabang yang berisi nama-nama cabang pelabuhan yang ingin ditampilkan rekap laporannya.
d. Direktur memilih salah satu nama cabang pelabuhan
e. Setelah memilih salah satu nama cabang, sistem akan menampilkan keseluruhan rekap laporan yang dibagi berdasarkan bagian-bagiannya dan merupakan periode terbaru.
f. Direktur dapat melakukan perubahan periode dengan memilih periode laporan yang ingin ditampilkan.
g. Selanjutnya direktur memilih bagian laporan layout pelabuhan dari keseluruhan rekap laporan yang ada. Laporan layout pelabuhan adalah laporan yang berisi gambar peta dan denah lokasi pelabuhan cabang. h. Sistem melakukan pengambilan file gambar yang menunjukkan peta
wilayah dan denah lokasi pelabuhan
i. Selanjutnya sistem akan menampilkan peta pelabuhan cabang.
48
4.4.3 Sequence Diagram Sistem Informasi Eksekutif
Sequence Diagram merupakan salah satu dari diagram UML (Unified
Modelling Language) dan diagram ini menggambarkan mengenai hubungan atau interaksi yang dilakukan antar obyek yang ada serta komunikasi yang dilakukan antar obyek tersebut. Melalui sequence diagram, alur interaksi dan komunikasi yang dilakukan antar obyek dalam rancang bangun sistem informasi eksekutif PT. Pelabuhan Indonesia III dapat lebih dipahami.
Berikut adalah sequence diagram dari sistem informasi eksekutif yang dirancang:
1. Sequence Diagram Login
Gambar 4.11 Sequence DiagramLogin
Pada sequence diagram login penjelasan tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut:
a. Direktur masuk pada halaman login dan mengisikan inputan username
b. Setelah mengisikan username dan password, kedua inputan tersebut menjadi parameter untuk validasi user pada pengaturan keamanan sistem informasi eksekutif
c. Proses pengecekan dilakukan dengan cara mencocokkan parameter yang dikirim dengan kesesuaian inputan login.
d. Jika parameter username dan password telah sesuai maka sistem akan menjawab dengan parameter detail user kemudian diproses hingga sampai ke user yaitu direktur berupa hasil validasi.
2. Sequence Diagram Mengakses Dashboard
Gambar 4.12 Sequence Diagram Mengakses Dashboard
Pada sequence diagram mengakses dashboard penjelasan tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut:
50
b. Setelah masuk halaman utama, direktur memilih menu yang dipilih sesuai pilihan yang ada pada halaman dashboard. Menu yang dipilih menjadi parameter untuk diproses selanjutnya.
c. pilihan menu yang dipilih akan diproses dan diproses dengan hasil menu cabang sebagai halaman tampilan laporan cabang.
d. Nama menu selanjutnya menjadi parameter perpindahan halaman yang dilakukan oleh sistem sesuai pilihan user. Parameter tersebut diproses menjadi tampilan halaman pilihan.
[image:61.595.90.511.304.559.2]3. Sequence Diagram Melihat Laporan Sumber Daya Manusia
Gambar 4.13 Sequence Diagram Melihat Laporan Sumber Daya Manusia Pada sequence diagram melihat laporan sumber daya manusia penjelasan tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut:
a. Tahapan yang terjadi dimulai dari user yaitu direktur mengakses halaman cabang dengan parameter nama cabang.
b. Nama cabang kemudian diproses oleh sistem untuk melakukan proses
berupa periode untuk melakukan set periode pada halaman rekap laporan cabang.
c. Setalah parameter periode diterima dan diproses menghasilkan halaman rekap laporan cabang, selanjutnya parameter yang dikirim adalah jenis laporan yang akan ditampilkan.
d. Parameter jenis laporan yang dikirim adalah laporan sumber daya manusia. Selanjutnya parameter tersebut diproses untuk menghasilkan
goal yaitu laporan sumber daya manusia yang diterima oleh direktur.
[image:62.595.91.507.309.571.2]4. Sequence Diagram Melihat Laporan Kekuatan Alat Produksi
Gambar 4.14 Sequence Diagram Melihat Laporan Kekuatan Alat Produksi Pada sequence diagram melihat laporan kekuatan alat produksi penjelasan tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut:
52
b. Nama cabang kemudian diproses oleh sistem untuk melakukan proses
redirect halaman sesuai nama cabang. Selanjutnya parameter dikirim
berupa periode untuk melakukan set periode pada halaman rekap laporan cabang.
c. Setalah parameter periode diterima dan diproses menghasilkan halaman rekap laporan cabang, selanjutnya parameter yang dikirim adalah jenis laporan yang akan ditampilkan.
d. Parameter jenis laporan yang dikirim adalah laporan kekuatan alat produksi. Selanjutnya parameter tersebut diproses untuk menghasilkan
goal yaitu laporan kekuatan alat produksi yang diterima oleh direktur.
[image:63.595.90.508.267.611.2]5. Sequence Diagram Melihat Laporan Trafik
Gambar 4.15 Sequence Diagram Melihat Laporan Trafik Pada sequence diagram melihat laporan trafik penjelasan tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut:
b. Nama cabang kemudian diproses oleh sistem untuk melakukan proses
redirect halaman sesuai nama cabang. Selanjutnya parameter dikirim
berupa periode untuk melakukan set periode pada halaman rekap laporan cabang.
c. Setalah parameter periode diterima dan diproses menghasilkan halaman rekap laporan cabang, selanjutnya parameter yang dikirim adalah jenis laporan yang akan ditampilkan.
d. Parameter jenis laporan yang dikirim adalah laporan trafik. Selanjutnya parameter tersebut diproses untuk menghasilkan goal yaitu laporan trafik cabang yang diterima oleh direktur.
[image:64.595.92.505.302.621.2]6. Sequence Diagram Melihat Laporan Produksi
Gambar 4.16 Sequence Diagram Melihat Laporan Produksi
Pada sequence diagram melihat laporan produksi penjelasan tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut:
54
b. Nama cabang kemudian diproses oleh sistem untuk melakukan proses
redirect halaman sesuai nama cabang. Selanjutnya parameter dikirim
berupa periode untuk melakukan set periode pada halaman rekap laporan cabang.
c. Setalah parameter periode diterima dan diproses menghasilkan halaman rekap laporan cabang, selanjutnya parameter yang dikirim adalah jenis laporan yang akan ditampilkan.
d. Parameter jenis laporan yang dikirim adalah laporan produksi. Selanjutnya parameter tersebut diproses untuk menghasilkan goal yaitu laporan produksi yang diterima oleh direktur.
[image:65.595.93.504.297.626.2]7. Sequence Diagram Melihat Laporan Keuangan
Gambar 4.17 Sequence Diagram Melihat Laporan Keuangan
a. Tahapan yang terjadi dimulai dari user yaitu direktur mengakses halaman cabang dengan parameter nama cabang.
b. Nama cabang kemudian diproses oleh sistem untuk melakukan proses
redirect halaman sesuai nama cabang. Selanjutnya parameter dikirim
berupa periode untuk melakukan set periode pada halaman rekap laporan cabang.
c. Setalah parameter periode diterima dan diproses menghasilkan halaman rekap laporan cabang, selanjutnya parameter yang dikirim adalah jenis laporan yang akan ditampilkan.
d. Parameter jenis laporan yang dikirim adalah laporan keuangan. Selanjutnya parameter tersebut diproses untuk menghasilkan goal yaitu laporan keuangan yang diterima oleh direktur.
[image:66.595.91.510.305.678.2]8. Sequence Diagram Melihat Laporan Neraca
56
Pada sequence diagram melihat laporan neraca penjelasan tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut:
a. Tahapan yang terjadi dimulai dari user yaitu direktur mengakses halaman cabang dengan parameter nama cabang.
b. Nama cabang kemudian diproses oleh sistem untuk melakukan proses
redirect halaman sesuai nama cabang. Selanjutnya parameter dikirim
berupa periode untuk melakukan set periode pada halaman rekap laporan cabang.
c. Setalah parameter periode diterima dan diproses menghasilkan halaman rekap laporan cabang, selanjutnya parameter yang dikirim adalah jenis laporan yang akan ditampilkan.
d. Parameter jenis laporan yang dikirim adalah laporan neraca. Selanjutnya parameter tersebut diproses untuk menghasilkan goal yaitu laporan neraca yang diterima oleh direktur.
[image:67.595.92.506.295.698.2]9. Sequence Diagram Melihat Laporan Layout Pelabuhan
Pada sequence diagram melihat laporan layout pelabuhan penjelasan tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut:
a. Tahapan yang terjadi dimulai dari user yaitu direktur mengakses halaman cabang dengan parameter nama cabang.
b. Nama cabang kemudian diproses oleh sistem untuk melakukan proses
redirect halaman sesuai nama cabang. Selanjutnya parameter dikirim
berupa periode untuk melakukan set periode pada halaman rekap laporan cabang.
c. Setalah parameter periode diterima dan diproses menghasilkan halaman rekap laporan cabang, selanjutnya parameter yang dikirim adalah jenis laporan yang akan ditampilkan.
d. Parameter jenis laporan yang dikirim adalah laporan layout pelabuhan. Selanjutnya parameter tersebut diproses untuk menghasilkan goal yaitu laporan layout pelabuhan berupa tampilan gambar peta dan denah lokasi pelabuhan yang diterima oleh direktur.
4.4.4 Class Diagram Sistem Informasi Eksekutif
[image:68.595.92.512.303.536.2]Class Diagram sistem informasi eksekutif menjelaskan hubungan antar
58
Gambar 4.20 Class Diagram Biaya dan Pendapatan
Gambar 4.22 Class Diagram Produksi Jasa dan Investasi
60
Gambar 4.24 Class Diagram Sumber Daya Manusia Bagian Edukasi
Gambar 4.26 Class Diagram Sumber Daya Manusia Bagian Jumlah dan Usia
62
4.5 Testing dan Implementasi Sistem
Tahapan ini merupakan tahapan dimana akan dilakukan uji coba pada sistem sehingga siap untuk diimplementasikan. Proses pengujian menggunakan Black Box Testing dimana aplikasi akan diuji dengan melakukan berbagai percobaan untuk membuktikan apakah aplikasi yang telah dibuat sudah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
4.5.1 Hasil Testing dan Implementasi
[image:73.595.94.509.303.741.2]Proses pengujian sistem adalah menggunakan menggunakan Black Box Testing dimana aplikasi akan diuji dengan melakukan berbagai percobaan untuk membuktikan apakah aplikasi yang telah dibuat sudah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Berikut ini adalah tabel hasil testing yang dilakukan pada sistem informasi eksekutif.
Tabel 4.11 Hasil Testing Sistem Informasi Eksekutif
No Tujuan Input Hasil yang
diharapkan
Output sistem
1. Mengecek validasi proses