SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Angga Luthfiadiansyah
1.05.09.022
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
BIODATA MAHASISWA
DATA PRIBADI:
Nim : 10509022
Nama : Angga Luthfiadiansyah
Tempat/Tgl. Lahir : Purwakarta, 1991-08-21
Jenis Kelamin : Pria
Semester : 10
Jenjang Pendidikkan : Program Sarjana (Strata - I)
Alamat Rumah : perumahan Bukit Panorama Indah Blok B8/12 RT09/13. Ciseureuh purwakarta
Alamat Bandung : Jl. Tubagus Ismail Dalam
E-Mail : [email protected]
No. Telepon : 085759089332
DATA KELUARGA:
Nama Ayah : Drs. Amin Romli
Nama Ibu : Tiktik Gantika S.pd
Alamat Orang Tua : perumahan Bukit Panorama Indah Blok B8/12 RT09/13. Ciseureuh purwakarta
No. Telpon Orang Tua : 081319985955
Pekerjaan Orang Tua : PNS
Dengan ini saya, yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa data di atas adalah benar.
Hormat Saya,
v
LEMBAR KEASLIAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ...ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL... xiii
DAFTAR SIMBOL ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Kegunaan Penelitian ... 6
1.4.1Kegunaan Praktis ... 6
1.4.2 Kegunaan Akademis ... 7
1.5 Batasan Masalah ... 8
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8
1.7 Sistematika Penulisan ... 9
BAB II LANDASAN TEORI ... 11
vi
2.2 Konsep Dasar Informasi... 15
2.2.1 Pengertian Informasi ... 16
2.2.2 Siklus Informasi ... 17
2.2.3 Kualitas Informasi ... 17
2.2.4 Nilai Informasi ... 18
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 19
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi ... 19
2.3.2 Komponen Sistem Informasi ... 20
2.3.3 Kegiatan Sistem Informasi ... 21
2.4 Arsitektur Jaringan Komputer ... 22
2.4.1 Pengertian Jaringan Komputer ... 24
2.4.2 Jenis-jenis Jaringan Komputer ... 26
2.4.3 Topologi Jaringan komputer ... 30
2.5 Perangkat Lunak Pendukung ... 31
2.5.1 Netbeans IDE 7.0 ... 31
2.5.2 XAMPP ... 32
BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN ... 33
3.1 Objek Penelitian ... 33
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 33
vii
3.2.1 Desain Penelitian ... 40
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 40
3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 40
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 41
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 42
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 42
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 43
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 50
3.2.4 Pengujian Software ... 55
3.3 Analisis Sistem Yang Berjalan ... 57
3.3.1 Analisis Dokumen ... 57
3.3.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 58
3.3.3.1 Flowmap Sistem Yang Berjalan ... 60
3.2.3.2 Diagram Konteks ... 62
3.2.3.3 Data Flow Diangram ... 62
3.3.3 Evaluasi Sistem Yang Berjalan ... 63
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 65
4.1 Perancangan Sistem ... 65
4.1.1 Tujuan Perancanga Sistem ... 65
viii
4.1.3.3 Data Flow Diagram ... 68
4.1.3.4 Data Flow Diagram Level 1 Proses 1 Pembelian ... 69
4.1.3.5 Data Flow Diagram Level 1 Proses 2 Penjualan ... 70
4.1.3.6 Data Flow Diagram Level 1 Proses 3 Persediaan Barang .... 71
4.1.3.7 Kamus Data ... 71
4.1.4 Perancangan Basis Data ... 73
4.1.4.1 Normalisasi ... 73
4.1.4.2 Tabel Relasi ... 76
4.1.4.3 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 76
4.1.4.4 Struktur File ... 77
4.1.4.5 Kodifikasi ... 83
4.2 Perancangan Antarmuka ... 84
4.2.1 Struktur Menu ... 84
4.2.2 Perancangan Input ... 85
4.2.3 Rancangan Output ... 89
4.3 Perancangan Arsitektur Jaringan ... 92
4.4 I mplementasi ... 93
4.4.1 Batasan Implementasi ... 93
4.4.2 Implementasi Perangkat Lunak... 93
ix
4.4.7 Penggunaan Program ... 102
4.5 Pengujian ... 111
4.5.1 Rencana Pengujian ... 111
4.5.2 Kasus dan Hasil Pengujian... 112
4.5.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 114
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 119
5.1 Kesimpulan ... 115
5.2 Saran ... 116
DAFTAR PUSTAKA ... 117
LAMPIRAN
117 Ilmu. Yogyakarta.
Gustiana, Iyan. 2011. Belajar PL/SQL dan Oracle Developer 10G. ANDI.
Yogyakarta.
Hakim, Rachmad. 2009. Konsep Pemograman Java dan Penerapannya untuk
membuat software aplikasi. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
Sofana, Iwan. 2011. Teori dan Modul Praktikum Jaringan Komputer. Modula.
Bandung.
Bunafit Nugroho.2005. Instalasi & Konfigurasi Jaringan Windows dan Linux.
Andi. Yogyakarta
http://www.jaringankomputer.org/ 07/04/2014
http://indri8.ilearning.me/bab-1/bab-ii-landasan.../2-1-konsep-dasar-sistem
08/04/2014
http://informatika.web.id/konsep-dasar-informasi.htm 09/04/2014
iii
Dialah yang maha pemurah, pemberi berkah nikmat untuk semua hambanya.
Shalawat serta salam tetap diperuntukkan kepada junjungan Nabi Muhammad
SAW.
Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan laporan akhir ini yang
diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Strata I pada Universitas
Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung, adapun judul dari Tugas Akhir ini adalah “Sistem Informasi pembelian, Penjualan, dan Persediaan Barang Beras Raskin di Desa Sanca”.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penyusun banyak mendapat bantuan
dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu
dengan selesainya penyusunan Tugas Akhir ini, penyusun dengan segala
kerendahan hati dan rasa hormat mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya
kepada :
1. Allah S.W.T yang telah memeberikan kesehatan dan karunianya sehingga
saya bisa menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu.
2. Orang tua yang selama ini memberikan kasih sayang, perhatian, doa dan
dukungan. Semoga Allah SWT akan membalas semua jasa orang tua saya.
3. Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.
4. Ibu Citra Noviasari, S.Si, MT. selaku Ketua Prodi Sistem Informasi.
5. Bapak Tono Hartono.S.Si.,MT. Selaku dosen wali dan sekaligus dosen
pembimbing yang senantiasa menuntun saya hingga ke jenjang ini.
6. Seluruh staff pengajar di program studi Sistem Informasi (S1) fakultas
teknik dan ilmu komputer Universitas Komputer Indonesia
7. Bapak Masna selaku Kepala Desa Sanca yang telah memberikan izin
iv perhatian yang begitu besar.
10.Teman-teman yang juga selalu menyemangati dalam pengerjaan tugas
akhir ini
11.Dan semua pihak yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan
kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam susunan laporan ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kekurangan, maka dari itu saran dan kritik yang
membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan kualitas karya ilmiah dan
proses pembelajaran penulis.
Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat serta menambah wawasan
dan pengetahuan para pembaca.
Bandung, Juni 2014
1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Perkembangan teknologi dan komunikasi saat ini begitu pesat, seiring
dengan pesatnya laju perkembangan ini dituntut adanya informasi yang cepat,
tepat dan akurat sehingga mengakibatkan persaingan yang semakin
kompetitif. Ketatnya persaingan dan pesatnya perkembangan teknologi dan
informasi yang ada menuntut suatu sistem yang lebih baik, cepat dan handal
dalam menyelesaikan masalah.
Sistem informasi diterapkan di instansi atau perusahaan- perusahaan besar,
tetapi seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi sistem
informasi pada jaman sekarang, tidak dipungkiri bahwa sekarang sistem
informasi sudah mulai diterapkan pada perusahaan-perusahaan menengah dan
juga instansi Pemerintahan yang melayani masyarakat, seperti contoh pada
instansi-instansi masyarakat yang menyediakan berbagai macam sembako dan
kebutuhan sehari- hari lainnya. Dengan banyaknya barang yang dibeli dan
adanya gudang untuk menampung barang- barang yang akan dijual, tidak bisa
dipungkiri bahwa dalam pekerjaan rentan adanya kesalahan dalam
menghitung barang masuk, barang keluar, serta pada perhitungan hasil untuk
pembukuan hasil pemasukan dan pengeluaran, karena semuanya dilakukan
secara manual oleh para karyawan yang menyebabkan profitabilitas
perusahaan bisa jadi berkurang. Oleh karena itu tidak ada salahnya jika semua
penelitian untuk memperbaiki apa yang belum terselesaikan dengan sistem
yang sedang berjalan sekarang. Diperlukan penelitian yang rinci untuk
mendapatkan informasi- informasi yang dibutuhkan dalam perancangan
sebuah sistem informasi agar perancangan sistem yang direncanakan dapat
diselesaikan dengan baik.
Desa Sanca merupakan salah satu instansi masayarakat yang sedang
berkembang dalam membantu masyarakat, khususnya masyarakat menegah
kebawah dengan menjual beras miskin atau yang sering kita kenal sebagai
raskin. Desa ini melayani penjualan beras dalam jumlah kecil maupun besar
dan juga melakukan pembelian dalam jumlah besar dari perum bulog dengan
harga yang tidak mahal. Berdasarkan penelitian pada Desa Sanca, kelurahan
ini sepenuhnya masih menggunakan proses manual untuk pembelian,
penjualan hingga pembukuan. Terdapat keluhan dari Kepala Desa bahwa
untuk pembelian barang dalam jumlah besar membutuhkan waktu yang lama
untuk mencatat data barang yang hasilnya akan dimasukkan ke pembukuan.
Pada proses pembelian dan penjualan beras miskin Desa Sanca hanya
menggunakan kuitansi sebagai bukti pembelian maupun penjualan barang dan
menggunakan kalkulator untuk menghitung. Desa Sanca belum memiliki
salinan atau backup dokumen sehingga data laporan sering hilang, semua ini
sangat diperlukan untuk proses pembukuan yang akhirnya dapat mengontrol
seluruh penerimaan dan pengeluaran pada Desa Sanca itu sendiri. Untuk
didata satu persatu akan membutuhkan waktu yang sangat lama.
Oleh karena itu untuk menanggulangi semua masalah dan keluhan dari
Kepala Desa maka diperlukan sebuah sistem informasi yang dilengkapi
dengan database untuk menampung data dalam jumlah besar sehingga barang-
barang yang masuk dan keluar bisa didata secara teratur dan akurat. Selain itu
membantu para staf dan pegawai mempersingkat waktu dalam pekerjaannya
dengan adanya sistem komputerisasi di Desa Sanca, serta membantu di bagian
persediaan barang agar tidak luput dari kesalahan yang biasa terjadi, sehingga
semua pegawai nyaman dan betah dengan pekerjaan yang ia kerjakan.
Sistem informasi ini diharapkan bisa membantu Desa Sanca untuk
meningkatkan profitabilitas dari sebelumnya. Meningkatkan jumlah penjualan
dengan menggunangkan sistem informasi yang terintegrasi sangat membantu
para pegawai dan memudahkan pekerjaannya.
Diharapkan juga sistem informasi yang penulis buat dapat membuat Desa
Sanca bisa melanjutkan usahanya ke jenjang berikutnya dengan menjadikan
kelurahan ini menjual barang dalam jumlah besar atau membuka layanan
masyarakat lainnya. Kepala Desa berkeinginan untuk membuka layanan
masyarakat lainnya dengan tujuan mempermudah masyarakat Desa Sanca
dalam memenuhi kebutuhannya dan memperbanyak lapangan pekerjaan di
lebih lanjut untuk penulisan tugas akhir dengan memberi judul “SISTEM
INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN, DAN PERSEDIAAN
BARANG BERAS RASKIN DI DESA SANCA.”
1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah
Untuk dapat mengetahui permasalahan yang terjadi pada Kelurahan Desa
Sanca, maka diperlukan adanya identifikasi dan rumusan masalah.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka penulis
dapat mengidentifikasikan permasalahan yang ada yaitu sebagai berikut :
1. Pendataan barang pada gudang di Desa Sanca masih dilakukan secara
tertulis sehingga rentan akan kesalahan pada proses penghitungan
barang dan juga membutuhkan waktu yang lama.
2. Proses pendataan dan penghitungan pembelian, penjualan masih secara
tertulis sehingga dokumen mudah rusak dan hilang.
3. Desa Sanca belum memiliki database sebagai media penyimpanan data
sehingga dokumen yang berbentuk fisik mudah hilang
4. proses penjualan dan pembelian raskin hanya mengandalkan kertas
kwitansi untuk pencatatan yang akhirnya berpengaruh terhadap
pembukuan jika terdapat kesalahan dalam pencatatan.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diajukan di
atas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan
Desa Sanca bisa terminimalisir dari kesalahan.
2. Bagaimana agara proses pendataan dan penghitungan pembelian,
penjualan di Desa Sanca tidak dilakukan secara tertulis dan dokumen
tidak mudah hilang
3. Bagaimana agar Desa Sanca dapat memiliki database untuk
penyimpanan data dan dokumen.
4. Bagaimana agar proses pembelian, dan penjualan Raskin di desa Sanca
tidak hanya mengandalkan kertas kwitansi dan memiliki pembukuan
yang tidak rentan akan kesalahan.
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian tugas akhir ini adalah untuk merancang dan
membangun sistem informasi terkomputerisasi untuk dapat menyelesaikan
masalah- masalah yang ditemukan pada Desa Sanca yang dapat membantu
para pegawai dalam mempermudah pekerjaannya.
Adapun tujuan diadakannya penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Membuat perancangan sistem informasi terkomputerisasi untuk
pendataan dan penghitungan barang di gudang Desa Sanca
2. Membuat sistem aplikasi proses pendataan dan penghitungan
pembelian, penjualan di Desa Sanca
3. Membuat sistem aplikasi penyimpanan data dan dokumen
penjualan yang menghasilkan output struk dan laporan.
1.4Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu kegunaan
praktis dan kegunaan akademis, sebagai berikut :
1.4.1 Kegunaan Praktis
1. Bagi penulis
a. Hasil penelitian ini dapat membawa wawasan dan
pengetahuan khusus dalam bidang sistem informasi dan
ilmu komputer yang ada hubungannya dengan
masalah-masalah sistem informasi dan program.
b. Penelitian ini sebagai bahan latihan bagi penulis dalam
memperoleh informasi dan dapat memberikan gambaran
atau masukan terhadap Desa Sanca.
c. Penelitian ini diharapkan dapat menambah masukan,
pengalaman dan pembelajaran penulis dalam
mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan.
2. Bagi Desa Sanca Penyalur Beras Raskin.
a) Diharapkan bisa membantu pihak Desa dalam mengontrol
dan mengawasi kegiatan pembelian, penjualan, dan
persediaan barang agar pekerjan dapat berjalan dengan
efektifitas dan produktifitas kerja agar bisa lebih baik.
c) Mengurangi kesalahan dalam pendataan dan perhitungan
untuk mendapatkan hasil yang akurat yang sangat
berpengaruh pada proses pembukuan.
1.4.2 Kegunaan Akademis
1. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Dapat memberikan suatu karya penelitian yang baru yang dapat
mendukung dalam pengembangan sistem informasi, khususnya
pengembangan sistem informasi pembelian, penjualan, dan
persediaan barang.
2. Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan dengan menerapkan ilmu yang
diperoleh di bangku perkuliahan maupun dari penelitian ini
untuk menjadikan perkembangan yang lebih baik menuju ke
jenjang yang selanjutnya.
3. Bagi Peneliti Lain
Menjadi bahan masukan atau bahan acuan dan menjadikan
referensi bagi penelitian yang sama dengan yang dibahas pada
Batasan masalah ini berisi pembahasan masalah terhadap penelitian yang
dilakukan, berikut adalah batasan masalah dari penelitian :
1. Aplikasi yang dibuat berkisar pada data barang masuk, data barang
keluar, dan persediaan barang.
2. Progam aplikasi yang dibuat berbasis dekstop dan hanya di pergunakan
di internal Desa Sanca penyalur beras raskin.
3. Transaksi pembayaran dilakukan secara tunai.
4. Laporan barang masuk, laporan barang keluar, laporan data supplier,
laporan persediaan barang di gudang.
5. Bahasa pemrograman yang digunakan yaitu Java dan menggunakan
database MySql.
1.6Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di DESA SANCA yang berada di Jalan Raya
Sanca no.67 Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Adapun waktu penelitian dilakukan selama 4 bulan, mulai dari bulan
Tabel 1.1. Waktu Penelitiaan
N0 Uraian Kegiatan
Tahun 2014
Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Identifikasi Kebutuhan
Observasi
Wawancara
2 Membuat Prototype
Perancangn prosedur
Perancangan Flowmap
Perancangan Diagram Konteks
Perancangan DFD
3 Menguji Prototype
4 Pengembangan Sistem
5 Pengujian Sistem
Guna memahami lebih jelas mengenai laporan skripsi ini, maka dilakukan
pengelompokkan materi berdasarkan bab dan sub bab dengan sistematika
penulisan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai informasi umum seperti latar belakang
penelitian, identifikasi dan rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian,
kegunaan penelitian yang mencakup kegunaan praktis dan kegunaan
akademis, batasan masalah, lokasi dan waktu penelitian, serta sistematika
penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini membahas mengenai teori-teori pendukung yang relevan serta
digunakan pada penulisan laporan skripsi ini, serta jurnal-jurnal ilmiah yang
digunakan sebagai bahasa referensi.
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai informasi objek penelitian, seperti : sejerah
singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan
dan deskripsi tugas. Bab ini membahas pula metode penelitian yang digunakan
seperti desain penulisan, jenis dan metode pengumpulan data, metode
pendekatan pengembangan sistem, pengujian sistem, dan analisis sistem yang
berjalan.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas mengenai perancangan sistem, perancangan basis data,
perancangan antar muka, hingga implementasi sampai pengujian sistem.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini membahas mengenai kesimpulan atas penelitian yang diakuan dan
11
Untuk mengenal konsep sistem informasi maka materi ini diuraikan menjadi
beberapa bagian, berikut adalah merupakan konsep dasar sistem.
2.1.1. Pengertian Sistem
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:3) adalah jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.
Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari komponen atau
elemen-elemen atau subsistem-subsistem yang lebih menekankan pada prosedurnya ,
karena suatu sistem memang terdiri dari subsistem-subsistem, pendekatan sistem
yang lebih menekankan pada komponen akan lebih mudah dipelajari untuk analisis
dan rancangan sistem.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:3) suatu sistem mempunyai
karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen,
batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah,
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi
yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan.
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu
subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai
karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batas Sistem (Boundary)
Batas Sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas
sistem ini dapat dipandang sebagai satu kesatuan dan menunjukkan ruang
lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem
yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang
menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikianharus
dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus
ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu
kelangsungan hidup dari sistem.
Merupakan suatu media yang menghubungkan antara satu subsistem
dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.
Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem
lainnya melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat
berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (Input)
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem yang
berupa masukan perawatan (maintenanceinput) agar sistem tersebut dapat
beroperasi dan masukan sinyal yang diproses untuk menghasilkan
keluaran. Sebagai contoh di dalan sistem komputer, program adalah
maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan
data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran Sistem (Output)
Merupakan hasil dari energi yang telah diproses dan dapat
diklasifikasikan antara lain menjadi output yang langsung digunakan,
output yang bisa dijadikan input untuk subsistem yang lain atau kepada
supra sistem serta output yang bagi sistem tidak digunakan lagi (sisa
pembuangan) tapi bagian sistem lain sangat berguna.
7. Pengolah Sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah atau sistem itu sendiri
keluaran. Sistem akuntansi akan megolah data-data transaksi menjadi
laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan yang dibutuhkan oleh
manajemen.
8. Sasaran dan Tujuan
Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuannya,
kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada.
Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:6) sistem merupakan suatu
bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya. Karena sistem
memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam
sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa
sudut pandang. Seperti yang akan dijelaskan sebagai berikut :
a. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan
manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam
tidak dibuat oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang
pencipta alam). Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang
dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan
interaksi manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system
b. Sistem diklasifkasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem
tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh
dengan lingkungan luarya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa
adanya turut campur tangan pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup
ini ada, tetapi kenyatannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup,
yang ada hanya relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak
benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan
dan tepengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima
masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau
subsistem yang lain. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh
lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu
pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian
rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan bekerja
secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.
2.2. Konsep Dasar Informasi
Konsep dasar informasi adalah suatu hal yang penting yang harus dipahami
untuk merancang sebuah sistem informasi yang efektif. Informasi yang akurat
2.2.1. Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang dirubah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
berarti bagi pihak yang menerimanya. Sedangkan data adalah suatu kenyataan
yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dari kesatuan nyata.
Menurut McLeod mendefinisikan informasi adalah sebagai data yang telah
diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya
Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan
kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada
saat tertentu. Informasi diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah.
Agar informasi yang dihasilkan menjadi lebih berharga, maka harus memenuhi
kriteria sebagai berikut. Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:9)
1. Informasi harus akurat, sehingga mendukung pihak manajemen dalam
mengambil keputusan.
2. Informasi harus relevan, benar-benar terasa manfaatnya bagi yang
membutuhkan.
3. Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlamabatan pada saat
dibutuhkan.
Kegunaan Informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian didalam
proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi yang digunakan
2.2.2. Siklus Informasi
Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, maka
perlu dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam
menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah
sebagai berikut. Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:11)
Gambar 2.1. Siklus Informasi
[Sumber : Al-bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi.
Graha Ilmu. Yogyakarta.]
2.2.3. Kualitas Informasi
Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh hal-hal sebagai
berikut, Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:11):
a. Relevan (relevancy), yaitu sejauh mana tingkat relevansi informasi
tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, masa sekarang dan
kejadian yang akan datang.
b. Akurat (accuracy), yaitu suatu informasi dikatakan berkualitas jika
seluruh kebutuhan informasi telah tersampaikan serta pesan yang
disampaikan sudah lengkap sesuai dengan yang diinginkan oleh user. Input
(data)
Proses (pengolahan data)
c. Tepat Waktu (timelines), informasi yang datang pada penerima tidak
boleh terlambat. Suatu informasi harus sesuai dengan keadaan saat itu.
Keterlambatan suatu informasi bisa berakibat fatal bagi suatu organisasi
atau pemakainya hal ini dikarenakan informasi merupakan landasan
dalam pengambilan keputusan.
d. Ekonomis (economy), informasi yang dihasilkan harus mempunyai daya
jual yang tinggi dan biaya operasional yang harus dikeluarkan untuk
menghasilkan informasi tersebut harus minimal, informasi tersebut juga
mapu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi
dan teknologi informasi.
e. Efisien (efficiency), informasi yang berkualitas harus memiliki kalimat
yang sederhana dan mudah dimengerti, tapi bisa memberikan makna yang
mendalam.
f. Dapat dipercaya (reliability), informasi yang didapat harus dari sumber
yang bisa dipercaya. Sumber tersebut juga harus sudah teruji tingkat
kejujurannya.
2.2.4. Nilai Informasi
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:12) suatu informasi dikarakan
bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya
satuan nilai uang, tetapi dapat di taksir nilai efektivitasnya. Pengukuran dapat
menggunakan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi
Konsep dasar sistem informasi merupakan suatu sistem dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung
fungsi operasi organisasi tertentu yang bersifat manajerial.
2.3.1. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:13) sistem informasi bisa di
definisikan sebagai berikut.
a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari
komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu
menyajikan informasi
b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan
memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/ atau untuk
mengendalikan organisasi
c. Suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahn transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan
kegiatan strategi dari satu organisasi dan menyediakan pihak luar
Sistem informasi dalam sebuah system meliputi pemasukan data (input)
kemudian diolah melalui suatu model dalam pemrosesan data, dan hasil informasi
akan ditangkap kembali sebagai suatu input dan seterusnya sehingga membentuk
siklus informasi yang dapat diperoleh dari system informasi sebagai system khusus
dalam organisasi untuk mengolah informasi tersebut.
2.3.2. Komponen Sistem Informasi
Adapun beberapa komponen sistem informasi dalam buku Al-Bahra Bin
Ladjamudin (2005:14) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Hardware dan software yang berfungsi sebagai mesin. Hardware
merupakan adalah semua bagian fisik komputer. Sedangkan software
merupakan kumpulan dari perintah / fungsi yang ditulis dengan aturan
tertentu untuk memerintahkan komputer dalam melaksanakan tugas
tertentu.
2. People dan procedures yang merupakan manusia dan tatacara
menggunakan mesin. People (manusia) adalah mereka yang terlibat
dalam kegiatan sistem informasi seperti operator, pemimpin sistem
informasi dan sebagainya. Sedangkan procedures (prosedur) merupakan
tatacara yang menghubungkan berbagai perintah, dan aturan yang akan
3. Data merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih
lanjut untuk menghasilkan informasi dan merupakan penghubung antara
manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.
Gambar 2.2 Lima komponen sistem informasi
[Sumber: Al-bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi.
Graha Ilmu. Yogyakarta.]
2.3.3. Kegiatan Sistem Informasi
Adapun kegiatan sistem informasi, diantaranya Al-Bahra (2005:22) :
1. Input, Menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk
diproses.
2. Proses, Menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk
menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.
3. Output, Suatu kegiatan untuk menghasilkan dari kegiatan Proses.
4. Penyimpanan, Suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.
5. Control, Suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut
berjalan seperti yang diharapkan.
2.4 Arsitektur Jaringan Komputer
Arsitektur jaringan komputer merupakan tata cara penggunaan perangkat
keras dan perangkat lunak dalam jaringan agar satu komputer dengan komputer
lainnya dapat melakukan komunikasi dan pertukaran data. Keamanan sistem jaringan
komputer adalah bagian tak terpisahkan dari keamanan sistem komputer sebuah
organisasi secara keseluruhan, terutama dengan semakin berkembangnya Internet.
Semakin banyak aplikasi pengguna yang berbasiskan pada jaringan komputer. Jika
sebuah jaringan komputer tidak aman, maka sistem komputer pada organisasi tersebut
juga tidak aman.
Ada tiga bentuk arsitektur yang umum digunakan dalam jaringan komputer yaitu :
1. Jaringan Hybrid
Jaringan ini merupakan gabungan dari sifat pada jaringan peer to peer dan
client/server. Workgroup yang terdiri dari beberapa komputer yang saling
terhubung dapat mengelola sumber daya tanpa membutuhkan otorisasi dari
administrator jaringan atau server. Pada jenis jaringan ini, terdapat pula sifat dari
jaringan client / server sedemikian sehingga tingkat keamanan dapat lebih terjaga
dan adanya server yang mempunyai suatu fungsi layanan tertentu, seperti sebagai
file server, print server, database server, mail server, dan lainnya. Sifat jaringan
peer to peer digunakan untuk hubungan antara setiap komputer yang terhubung
dalam jaringan komputer yang ada, sehingga komunikasi data terjadi antar
sebagai server maupun klien. Sedangkan, sifat jaringan client/server digunakan
untuk memfasilitasi setiap komputer dengan hubungan internet. Jadi, komputer
server dihubungkan ke Internet Service Provider (ISP), sehingga komputer klien
yang terhubung dalam jaringan juga dapat melakukan akses internet.
2. Jaringan Peer To Peer
Pada jaringan peer to peer, semua komputer memiliki posisi setara /
sejajar, dalam hierarki yang sama. Setiap komputer dapat menjadi klien terhadap
komputer peer lainnya, setiap komputer dapat pula berbagi sumber daya dengan
komputer yang berada dalam jaringan peer-to-peer ini. Sumber daya diletakkan
secara desentralisasi pada setiap anggota jaringan, dan tidak memerlukan
administrator jaringan.
Aliran informasi bisa mengalir di antara dua komputer secara langsung, di
mana pun. Namun, jaringan ini tidak sepenuhnya bebas tanpa kontrol, masih bisa
digunakan password untuk memproteksi file dan folder, dapat juga diatur agar
orang-orang tertentu tidak bisa menggunakan periferal tertentu.
Karena kemudahan pemasangan, pemeliharaan, serta biaya, jaringan ini
lebih populer untuk jaringan dengan jumlah komputer yang sedikit (sekitar 2
sampai 20 komputer).
3. Jaringan Client/Server
Pada jaringan client/server, perangkat lunak yang mengontrol keseluruhan
komputer dengan tingkat keamanan yang tidak dimungkinkan dalam jaringan
peer-to-peer.
Jaringan ini bisa diatur sehingga setiap klien harus log on ke server
sebelum bisa memanfaatkan sumber daya yang terhubung ke server. Server lalu
mengotentikasi klien dan memverifikasi bahwa komputer yang digunakan klien
tersebut memiliki izin untuk log on ke jaringan, dengan memeriksa username dan
password klien tersebut terhadap database pada server.
2.4.1 Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer merupakan gabungan antara teknologi komputer dan
teknologi komunikasi. Gabungan teknologi ini melahirkan pengolahan data yang
didistribusikan, mencakup pemakaian database, software aplikasi dan peralatan
hardware secara bersamaan, sehingga penggunaan komputer yang sebelumnya
hanya berdiri sendiri, kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang
terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya,
sistem seperti inilah yang disebut jaringan komputer (computer network).
2.4.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer
Menurut Iwan Sofana (2011:53) jaringan komputer memiliki skop dan
luasnya masing-masing, untuk itu secara geografis jaringan komputer dibedakan
menjadi beberapa macam, sebagai berikut :
Local Area Network (LAN) adalah jaringan yang bersifat internal dan
biasanya milik pribadi di dalam sebuah perusahaan kecil atau menengah
dan biasanya berukuran sampai beberapa kilometer. LAN biasanya
digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan
workstation dalam kantor suatu perusahaan untuk pemakaian sumber
daya bersama, serta sarana untuk saling bertukar informasi.
2. Metropolitan Area network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN) adalah sebuah jaringan
menggunakan teknologi yang sama dengan LAN, hanya ukurannya
biasanya lebih luas dari pada LAN dan biasanya MAN dapat mencakup
kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau antar sebuah
kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi atau umum. MAN
pun mampu menunjang data dan suar, bahkan dapat berhubungan dengan
jaringan televisi kabel.
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN) adalah sebuah jaringan yang
jangkauannya mencakup daerah geografis yang lebih luas, seringkali
mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan
LAN, MAN, dan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan
program aplikasi pemakai.
Internet adalah kumpulan dari beberapa jenis jaringan yang berbeda
LAN, WAN, atau keduanya mencakup seluruh dunia yang saling
terkoneksi.
2.4.3 Topologi Jaringan Komputer
Menurut Iwan Sofanan (2011:11) Topologi jaringan adalah susunan atau
pemetaan interkoneksi antara node, dari suatu jaringan, baik secara fisik (riil) dan
logis (virtual). Topologi menggambarkan metode yang digunakan untuk
melakukan pengabelan secara fisik dari suatu jaringan.
Topologi fisik jaringan adalah cara yang digunakan untuk menghubungkan
workstation-workstation di dalam LAN tersebut. Macam-macam topologi jaringan
fisik, antara lain :
1. Topologi Bus atau Linier
Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa
penggunaan kabel coaxial menjamur. Karakteristik topologi ini yaitu satu
kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat
node-node, paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi, signal melewati
Gambar 2.3 Topologi Bus
(Sumber : Bunafit Nugroho.2005. Instalasi & Konfigurasi Jaringan
Windows dan Linux. Andi. Yogyakarta)
Kelebihan:
a. Hemat kabel
b. Layout kabel sederhana
c. Mudah dikembangkan
Kekurangan :
a. Jika tingkat traffic tinggi dapat menyebabkan kemacetan.
b. Diperlukan repeater untuk memperkuat sinyal.
c. Operasional jaringan LAN tergantung tiap perangkat.
2. Topologi Ring
Topologi ring adalah topologi yang informasi dan data serta traffic
disalurkan sedemikian rupa. Umumnya fasilitas ini memanfaatkan fiber
yang berisi node-node, sederhana dalam layout, signal mengalir dalam satu
arah sehingga menghindarkan terjadinya collision.
Gambar 2.4 Topologi Ring
(Sumber : Bunafit Nugroho.2005. Instalasi & Konfigurasi Jaringan
Windows dan Linux. Andi. Yogyakarta)
Kelebihan :
a. Kecepatan pengiriman tinggi.
b. Dapat melayani traffic yang padat.
c. Tidak diperlukan host, relatif murah.
d. Dapat melayani berbagai mesin pengirim.
e. Komunikasi antar terminal mudah.
f. Waktu yang diperlukan untuk pengaksesan data optimal.
a. Perubahan jumlah perangkat sulit.
b. Kerusakan pada media pengirim dapat mempengaruhi seluruh
jaringan.
c. Harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi kesalahan untuk
kemudian di isolasi.
d. Kerusakan salah satu perangkat menyebabkan kelumpuhan
jaringan.
e. Tidak baik untuk pengiriman suara, video dan data.
3. Topologi Star
Topologi star merupakan topologi yang banyak digunakan diberbagai
tempat, karena kemudahan untuk menambah, mengurangi, atau mendeteksi
kerusakan jaringan yang ada. Karakteristik topologi ini yaitu setiap node
berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari
node ke central node dan kembali lagi, mudah dikembangkan karena setiap
node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node,
keunggulan jika satu kabel node terputus maka yang lainnya tidak akan
Gambar 2.5 Topologi Star
(Sumber : Bunafit Nugroho.2005. Instalasi & Konfigurasi Jaringan
Windows dan Linux. Andi. Yogyakarta)
Kelebihan :
a. Dapat diandalkan
b. Mudah dikembangkan
c. Keamanan data tinggi
d. Kemudahan akses ke jaringan LAN lainnya
Kekurangan :
a. Jika trafik padat maka dapat menyebabkan lambatnya jaringan
2.5 Perangkat Lunak Pendukung
Dalam merancang dan membangun suatu sistem informasi, dibutuhkan suatu
perangkat lunak pendukung untuk membuat aplikasi tersebut. Dibawah ini akan
dijelaskan perangkat lunak yang digunakan oleh penulis.
2.5.1 Netbeans IDE 7.0
Netbeans merupakan sebuah aplikasi Integrated Development
Environment (IDE) yang berbasiskan Java dari Sun Microsystems yang
berjalan di atas swing. Swing merupakan sebuah teknologi Java untuk
pengembangan aplikasi desktop yang dapat berjalan pada berbagai macam
platform seperti windows, linux, Mac OS X dan Solaris. Sebuah IDE
merupakan lingkup pemrograman yang di integrasikan ke dalam suatu
aplikasi perangkat lunak yang menyediakan Graphic User Interface (GUI),
suatu kode editor atau text, suatu compiler dan suatu debugger.
Netbeans juga digunakan oleh sang programmer untuk menulis,
meng-compile, mencari kesalahan dan menyebarkan program netbeans yang
ditulis dalam bahasa pemrograman java namun selain itu dapat juga
mendukung bahasa pemrograman lainnya dan program ini pun bebas untuk
digunakan dan untuk membuat professional desktop, enterprise, web, and
mobile applications dengan Java language, C/C++, dan bahkan dynamic
languages seperti PHP, JavaScript, Groovy, dan Ruby.
pengguna yang sangat luas, komunitas yang terus tumbuh, dan memiliki
hampir 100 mitra.. Platform Netbeans merupakan framework yang dapat
digunakan kembali (reusable) untuk menyederhanakan pengembangan
aplikasi desktop dan Platform NetBeans juga menawarkan layanan-layanan
yang umum bagi aplikasi desktop, mengijinkan pengembang untuk fokus
ke logika yang spesifik terhadap aplikasi.
2.5.2 XAMPP
XAMPP adalah sebuah software web serverapache yang didalamnya
sudah tersedia database server mysql dan support php programming.
XAMPP merupakan software yang mudah digunakan, gratis dan
mendukung instalasi di Linux dan Windows. Keuntungan lainnya adalah
cuma menginstal satu kali sudah tersedia Apache Web Server, MySQL
Database Server, PHP Support (PHP 4 dan PHP 5) dan beberapa module
lainnya. Hanya bedanya kalau yang versi untuk Windows sudah dalam
bentuk instalasi grafis dan yang Linux dalam bentuk file terkompresi tar.gz.
Kelebihan lain yang berbeda dari versi untuk Windows adalah memiliki
fitur untuk mengaktifkan sebuah server secara grafis, sedangkan Linux
masih berupa perintah-perintah di dalam console. Oleh karena itu yang
versi untuk Linux sulit untuk dioperasikan. Dulu XAMPP untuk Linux
dinamakan LAMPP, sekarang diganti namanya menjadi XAMPP FOR
33
3.1 Objek Penelitian Objek Penelitian yang diteliti oleh penulis adalah Desa
Sanca yang berada di Jalan Raya Sanca no.67 Kecamatan Ciater, Kabupaten
Subang.
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Desa Sanca merupakan Instansi masyarakat yang terletak di
Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Profinsi Jawa Barat. Desa Sanca
dipimpin Oleh Bpk. Masna, dengan masa jabatan 5 tahun dalam satu
periodenya, Bpk. Masna Merupakan Kepala Desa ke 18 sejak berdirinya
Desa Sanca di tahun 1922. Dengan berkembangnya jaman dan semakin
buruknya sistem perekonomian di Indonesia, maka Kepala Desa Sanca
mengajukan program bantuan ke Pemerintah Pusat berupa beras miskin
atau yang sering kita dengar adalah raskin. Pada tahun 2010 program
raskin telah di sepakati dan di turunkan di Desa Sanca yang berjalan
hingga sekarang.
Dengan adanya program beras miskin ini para staf Desa merasa
sangat kesulitan dalam pengelolaan data barang dari barang masuk, barang
keluar, hingga persediaan barang. Sehingga dibutuhkan sebuah sistem
untuk mengelolanya agar menjadi lebih ringan dan maksimal dalam
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi dan misi sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi untuk
menjadi sebuah tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut. Desa
Sanca memiliki visi dan misi yang diuraikan sebagai berikut :
a. Visi
1. Mewujudkan Desa Sanca sebagai desa Agrobisnis yaitu Desa yang
memiliki usaha/hasil dari tanah pertanian, perikanan, peternakan
dan pengolahan hasil usaha
2. Mewujudkan Desa Sanca sebagai Desa yang mandiri yaitu suatu
keadaan Desa yang dapat berdiri sendiri/tidak tergantung pada
orang lain
3. Mewujudkan Desa Sanca sebagai Desa yang sejahtera yaitu Desa
yang aman sentosa dan makmur/tidak kurang suatu apapun.
b. Misi
1. Menciptakan Manusia yang sehat, cerdas, beriman dan bertaqwa
yang artinya mewujudkan kesejahteraan dengan prioritas
mencerdaskan dan meningkatkan derajat-derajat masyarakat dan
kesehatan masyarakat yang didasarkan pada keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Meningkatkan pendayagunaan potensi SDA dalam
peningkatan produksi, produktivitas dan nilai tambah hasil-hasil
potensi daerah yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
3. Meningkatkan sarana dan prasarana yang berbasis gotongroyong
4. Mewujudkan lingkungan hidup bersih dan asri artinya
mewujudkan lingkungan disekitar itu bersih jauh dari sampah dan
asri dengan tanaman hidup
5. Mewujudkan Pemeirintahan yang baik dan penegakan Supermasi
Hukum artinya mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan yang
baik dan bertanggung jawab serta mewujudkan demokratisasi
dalam segala aspek kehidupan, menghormati hak asasi manusia,
dan menjamin tegaknya supermasi hukum.
3.1.3 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi sangat dibutuhkan untuk agar misi dari
organisasi dapat dicapai dengan mempertegas tugas dari masing- masing
posisi pekerjaan dan tanggung jawab dari masing- masing bagian yang
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Desa Sanca.
3.1.4 Deskripsi Tugas
Tugas dan tanggung jawab serta wewenang dari masing – masing bagian
pada struktur organisasi di Desa Sanca:
1. Kepala Desa
Pekerjaan yang dilakukan oleh kepala adalah sebagai berikut :
KEPALA DESA
PLH SEKRETARIS
DESA
KAUR PEMERINTAHAN
KAUR KESRA KAUR UMUM
KAUR EKBANG
KAUR KEUANGAN
KADUS IV KADUS III
KADUS II
a. Menyelenggarakan urusan kepemerintahan, pembangunan, dan
kemasyarakatan
b. Menjalankan tugas disamping berdasarkan kewenangan
jabatan, juga kebijakan yang ditetapkan bersama antara
pemerintah desa dan badan permusyawaratan desa
c. Merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan kegiatan
kepemerintahan, pembangunan, dan kemasyrakatan
d. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdsarkan
kebijakan yang ditetapkan bersama BPD.
2. PLH Sekretaris Desa
Pekerjaan yang dilakukan oleh Sekretaris Desa adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan administrasi desa (Administrasi umum,
Penduduk, keuangan, pembangunan, BPD, dan urusan
administrasi lainnya)
b. Melaksanakan urusan surat menyurat kearsipan dan laporan
c. Mengadakan kegiatan inventerisir (mencatat, mengawasi, dan
memelihara kekayaan desa)
d. Mengadakan dan melaksanakan hasil-hasil rapat
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan Kepala
Desa
3. Kaur Pemerintahan
a. Melaksanakan dan memberikan pelayanan masyarakat dalam
b. Melaksanakan dan menyelenggarakan kegiatan administrasi
pertahanan RAPB desa dan peraturan desa
c. Melaksanakan laporan harian, mingguan, bulanan, tahunan, dan
LPJ
d. Membantu operasi penagihan PBB
e. Membantu kelancaran roda Pemerintahan Desa
4. Kaur Kesra
a. Meningkatkan penerapan dan penyuluh keagamaan
b. Memantapkan kerukunan umat beragama dan antar umat
beragama yang dinamis
c. Meningkatkan fungsi rumah ibadah serta fungsi lembaga
pendidikan Agama dan NTCR
d. Meningkatkan upaya kesejahteraan kesehatan dan kegiatan
sosial masyarakat
5. Kaur Umum
a. Melaksanakan Administrasi surat dan inventarisasi
b. Mengatur rumah tangga desa
c. Melakukan ekspedisi
6. Kaur Ekbang
a. Meningktkan kualitas dan kuantitas kelompok tani,
perdagangan dan industri
c. Menigkatkan pendapatan masyarakat bidang pertanian,
peternakan, dan perikanan.
d. Menigkatkan kinerja DPD, Koperasi dan LED
7. Kaur Keuangan
a. Melaksanakan administrasi keuangan
b. Melaporkan keuangan desa beserta SPJ dan bukti
c. Menyusun RAB desa
8. Kadus
a. Menerima dan mejalankan program atau tugas-tugas yang
diperintahkan oleh kepala desa
b. Melaksanakan kegiatan kepemerintahan, pembangunan,
kemasyarakatan, ketentraman, ketertiban diwilayah kerjanya
c. Menerima dan mengorganisir aspirasi masyarakat diwilayah
kerjanya
3.2 Metode Penelitian
Metode Penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh
mengumpulkan atau mencatat data yang digunakan untuk faktor-faktor yang
berhubungan dengan pokok permasalahan sehinggga akan didapat suatu
kebenaran atas data yang diperoleh. Dengan penelitian ini penulis menggunakan
merupakan dasar penyusunan rancangan penelitian dan merupakan penjabaran
dari metode ilmiah secara umum dimana metode penelitian dijelaskan dari awal
3.2.1 Desain Penelitian
Kegunaan desain atau rancangan penelitian ini untuk menuliskan
bagaimana bentuk dan prosedur yang dijalankan terhadap penelitian yang
telah dilakukan. Adanya suatu desain penelitian juga dapat
menggambarkan secara detail dari aliran sistem dari data yang diinputkan
serta prosesnya menjadi sebuah hasil yang dapat digunakan
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Didalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka suatu
metode yang digunakan sebagai alat atau sarana pengambilan data-data.
Metode yang dimaksud adalah sebagai berikut.
3.2.2.1 Sumber Data Primer
Pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan
langsung dari sumber pengamatan atau tempat penelitian.
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini diantaranya :
a. Observasi atau Pengamatan
Penulis melakukan pengamatan langsung keadaan
yang serta mengukur pencatatan secara cermat dan
sistematis data yang diperoleh merupakan data yang
sebenarnya. Penulis melakukan pengamatan terhadap
menjual beras dan melayani para konsumen, bagaimana
Kelurahan Desa Sanca mengatasi barang yang telah
habis terjual, dan bagaimana Kelurahan Desa Sanca
mengontrol persediaan barangnya.
b. Wawancara
Penulis mengumpulkan data dengan cara melakukan
tanya jawab terhadap pihak – pihak yang mempunyai
hubungan langsung dengan masalah yang telah diteliti
oleh penulis. Disini ditanyakan pertanyaan pertanyaan
dari struktur organisasi hingga pekerjaan masing –
masing fungsi manajemen yang diterapkan di Kelurahan
Desa Sanca disini juga ditanyakan apa saja kelemahan
dan kelebihan dari Kelurahan Desa Sanca dalam proses
penjualan dan pembelian beras miskin untuk dijadikan
referensi dalam perancangan sistem yang akan diusulkan.
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder
Merupakan data yang diperoleh dari perusahaan dalam
bentuk yang sudah jadi. Data sekunder ini berupa data dokumentasi
dengan cara mengumpulkan data yang tertulis yaitu kegiatan
memperoleh data dengan menganalisis dan memepelajari dokumen
perpustakaan, melakukan penelitian dimana pengambilan datanya
penulis pengambilan contoh dokumen-dokumen yang berkaitan
dengan masalah penjualan, pembelian dan persediaan barang.
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem menggambarkan
tahapan-tahapan dalam proses penelitian guna memecahkan masalah
penelitian dari awal perencanaan hingga tercapainya tujuan penelitian dan
pengembangan sistem.
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem merupakan pendekatan dengan
cara bagaimana menggunakan alat - alat dan peraturan- peraturan
yang melengkapi satu atau lebih tahapan - tahapan pengembangan
sistem informasi. Adapun metode pendekatan sistem yang
digunakan adalah metode terstruktur yang memiliki karakteristik
berorientasi pada proses dan data, adapun alat-alat yang digunakan
dalam metode pendekatan sistem adalah: diagram alir (Flowmap),
diagram konteks (context diagram), diagram alir data (Data
FlowDiagram), kamus data (data dictionary), entity relational
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Secara umum tujuan pengembangan sistem informasi
adalah untuk memberikan kemudahan dalam penyimpanan
informasi, mengurangi biaya dan menghemat waktu, meningkatkan
pengendalian, mendorong pertumbuhan, meningkatkan
produktifitas serta profitabilitas organisasi. Dalam beberapa tahun
terakhir ini peningkatan produktifitas organisasi ini dibantu
dengan berkembangnya teknologi komputer baik hardware maupun
software-nya. Tetapi tidak semua kebutuhan sistem informasi
dengan komputer itu dapat memenuhi kebutuhan dan
menyelesaikan masalah yang dihadapi organisasi. Keterbatasan
sumber daya dan anggaran pemeliharaan memaksa para
pengembang sistem informasi untuk menemukan jalan untuk
mengoptimalkan kinerja sumber daya yang telah ada.
Karakteristik dari suatu sistem informasi manajemen yang
lengkap tergantung dari masalah yang dihadapi, proses
pengembangannya dan tenaga kerja yang akan dikembangkannya.
Seiring dengan perkembangan permasalahan karena berubahnya
lingkungan yang berdampak kepada perusahaan maka yang
menjadi parameter proses pengembangan sistem informasi yaitu
masalah yang dihadapi, sumber daya yang tersedia dan perubahan,
yang diharapkan oleh perorangan maupun oleh organisasi turut
berubah.
Perubahan tersebut pada akhirnya menimbulkan
ketidakpastian dan menambah kompleks/rumit masalah yang
dihadapi oleh para analis sistem informasi. Metode tradisional
seperti SDLC dianggap tidak lagi mampu memenuhi tantangan
perubahan dan kompleksnya masalah yang dihadapi tersebut.
Sekitar awal tahun delapan puluhan, para profesional dibidang
sistem informasi memperkenalkan satu metode pengembangan
sistem informasi baru, yang dikenal dengan nama metode
prototyping.
Metode prototyping sebagai suatu paradigma baru dalam
pengembangan sistem informasi manajemen, tidak hanya sekedar
suatu revolusi dari metode pengembangan sistem informasi yang
sudah ada, tetapi sekaligus merupakan revolusi dalam
pengembangan sistem informasi manajemen. Metode ini dikatakan
revolusi karena merubah proses pengembangan sistem informasi
yang lama (SDLC).
Menurut literatur, yang dimaksud dengan prototipe
(prototype) adalah ”model pertama”, yang sering digunakan oleh
perusahaan industri yang memproduksi barang secara masa. Tetapi
dalam kaitannya dengan sistem informasi definisi kedua dari
exhibits the essential features of later type”, yang bila
diaplikasikan dalam pengembangan sistem informasi manajemen
dapat berarti bahwa Prototipe tersebut adalah sistem informasi yang
menggambarkan hal- hal penting dari sistem informasi yang akan
datang. Prototipe sistem informasi bukanlah merupakan sesuatu
yang lengkap, tetapi sesuatu yang harus dimodifikasi kembali,
dikembangkan, ditambahkan atau digabungkan dengan sistem
informasi yang lain bila perlu.
Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan
perangat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode
prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling
berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Seiring terjadi
seorang pelanggan hanya mendefinisikan secara umum apa yang
dikehendakinya tanpa menyebutkan secara detail output apa saja
yang dibutuhkan, suatu proses dan data-data apa saja yang
dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan
efesiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang
Gambar 3.2 Model Prototype
[sumber : www.academia.edu/Metode_pengembangan_perangkat_lunak]
Untuk mengatasi ketidakserasian antara pelanggan dan
pengembang , maka harus dibutuhkan kerjasama yanga baik
diantara keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan
benar apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak
mengesampingkan segi-segi teknis dan pelanggan akan mengetahui
proses-proses dalm menyelasaikan sistem yang diinginkan. Dengan
demikian akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu
penyelesaian yang telah ditentukan. Kunci agar model prototype ini
berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan
main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju
bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan.
perangkat lunak aktual direkayasa dengan kualitas dan
implementasi yang sudah ditentukan.
Dalam beberapa hal pengembangan software berbeda dengan
produk-produk manufaktur, setiap tahap atau fase pengembangan
sistem informasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
seluruh proses yang harus dilakukan. Proses ini umumnya hanya
untuk satu produk dan karakteristik dari produk tersebut tidak dapat
ditentukan secara pasti seperti produk manufaktur, sehingga
penggunaan ”model pertama” bagi pengembangan software
tidaklah tepat. Istilah prototyping dalam hubungannya dengan
pengembangan software sistem informasi manajemen lebih
merupakan suatu proses bukan prototype sebagai suatu produk.
Karakteristik metode prototyping, ada empat langkah yang
menjadi karakteristik metode prototyping yaitu :
a. Pemilihan fungsi, mengacu pada pemilihan fungsi yang harus
ditampilkan oleh prototyping. Pemilihan harus selalu
dilakukan berdasarkan pada tugas-tugas yang relevan yang
sesuai dengan contoh kasus yang akan diperagakan.
b. Penyusunan Sistem Informasi, bertujuan untuk memenuhi
permintaan akan tersedianya prototype.
c. Evaluasi, penggunaan untuk tahap selanjutnya.
Jenis-jenis prototyping ada empat jenis yang satu sama lain
a. Feasibility prototyping – digunakan untuk menguji kelayakan
dari teknologi yang akan digunakan untuk sistem informasi yang
akan disusun.
b. Requirement prototyping – digunakan untuk mengetahui
kebutuhan aktivitas bisnis user.
c. Design Prototyping - digunakan untuk mendorong perancangan
sistem informasi yang akan digunakan.
d. Implementation prototyping – merupakan lanjutan dari
rancangan prototype, prototype ini langsung disusun sebagai
suatu sistem informasi yang akan digunakan.
Berikut ini beberapa tahapan dalam prototyping yang akan
dipakai oleh penulis dalam merancang sebuah sistem yaitu :
a. Pengumpulan kebutuhan, User dan pengembang bersama-sama
mendefinisikan format seluruh perangkat lunak,
mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem
yang akan dibuat.
b. Membangun prototyping, Membangun prototyping dengan
membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian
kepada user (misalnya dengan membuat input dan format
output)
c. Evaluasi protoptyping, Evaluasi ini dilakukan oleh user apakah
prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan
diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulang
langkah1, 2 , dan 3.
d. Mengkodekan sistem, Dalam tahap ini prototyping yang sudah
di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang
sesuai
e. Menguji sistem, Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat
lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan.
Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis
Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.
f. Evaluasi sistem, User mengevaluasi apakah sistem yang sudah
jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7
dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.
g. Menggunakan sistem, Perangkat lunak yang telah diuji dan
diterima user siap untuk digunakan.
Prototyping bekerja dengan baik pada penerapan-penerapan yang berciri
sebagai berikut :
a. Resiko tinggi yaitu untuk maslaha-masalah yang tidak
terstruktur dengan baik, ada perubahan yang besar dari waktu ke
waktu, dan adanya persyaratan data yang tidak menentu.
b. Interaksi pemakai penting, dimana sistem harus menyediakan
dialog on-line antara pelanggan dan komputer.
c. Perlunya penyelesaian yang cepat
e. Sistem yang inovatif, sistem tersebut membutuhkan cara
penyelesaian masalah dan penggunaan perangkat keras yang
mutakhir
f. Perkiraan tahap penggunaan sistem yang pendek
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Metode pendekatan sistem data merupakan suatu cara
dimana menggambarkan aliran data yang terjadi dalam suatu
sistem informasi, dengan menggunakan pendekatan sistem data
akan lebih mudah membaca alur data yang
diproses.
1. Flowmap
Flowmap merupakan bagan yang menggambarkan dan
menjelaskan urutan prosedur - prosedur arus pekerjaan secara
keseluruhan dari sistem menggambarkan aliran data atau dokumen
dari satu entitas ke entitas lain.
2. Diagram Konteks
Diagram kontek adalah suatu diagram sederhana yang
menghubungkan antara entity luar, masukkan dan keluaran dari
sistem. Diagram kontek dipresentasikan dengan lingkaran tunggal
yang mewakili keseluruhan sistem.
Pembuatan model berupa DFD (Data Flow Diagram) yang
menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional
yang dihubungan satu sama lain dengan alur data, baik secara
manual maupun komputerisasi.
4. Kamus Data
Dengan menggunakan kamus data analisis sistem dapat
mendefinisikan data yang mengalir pada sebuah sistem dengan
lengkap dan dengan menggunakan kamus data bisa terlihat data
dari proses suatu ke proses yang lainnya.
5. Perancangan Basis Data
Adapun alat Bantu yang digunakan dalam perancangan
basis data adalah sebagai berikut:
1. Normalisasi
Normalisasi dilakukan sebagai uji coba pada suatu relasi
secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi itu sudah
baik atau belum. Normalisasi yang dilakukan betujuan untuk
menghilangkan atribut yang sama pada tabel-tabel sehingga tidak
terjadi redudansi.
a. Tahapan normalisasi
1. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang direkam,