• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pembelian, Penjualan, dan Persediaan Barang Beras Raskin di Desa Sanca

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Pembelian, Penjualan, dan Persediaan Barang Beras Raskin di Desa Sanca"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Angga Luthfiadiansyah

1.05.09.022

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)
(3)
(4)

BIODATA MAHASISWA

DATA PRIBADI:

Nim : 10509022

Nama : Angga Luthfiadiansyah

Tempat/Tgl. Lahir : Purwakarta, 1991-08-21

Jenis Kelamin : Pria

Semester : 10

Jenjang Pendidikkan : Program Sarjana (Strata - I)

Alamat Rumah : perumahan Bukit Panorama Indah Blok B8/12 RT09/13. Ciseureuh purwakarta

Alamat Bandung : Jl. Tubagus Ismail Dalam

E-Mail : [email protected]

No. Telepon : 085759089332

DATA KELUARGA:

Nama Ayah : Drs. Amin Romli

Nama Ibu : Tiktik Gantika S.pd

Alamat Orang Tua : perumahan Bukit Panorama Indah Blok B8/12 RT09/13. Ciseureuh purwakarta

No. Telpon Orang Tua : 081319985955

Pekerjaan Orang Tua : PNS

Dengan ini saya, yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa data di atas adalah benar.

Hormat Saya,

(5)

v

LEMBAR KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ...ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

1.4.1Kegunaan Praktis ... 6

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 7

1.5 Batasan Masalah ... 8

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8

1.7 Sistematika Penulisan ... 9

BAB II LANDASAN TEORI ... 11

(6)

vi

2.2 Konsep Dasar Informasi... 15

2.2.1 Pengertian Informasi ... 16

2.2.2 Siklus Informasi ... 17

2.2.3 Kualitas Informasi ... 17

2.2.4 Nilai Informasi ... 18

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 19

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi ... 19

2.3.2 Komponen Sistem Informasi ... 20

2.3.3 Kegiatan Sistem Informasi ... 21

2.4 Arsitektur Jaringan Komputer ... 22

2.4.1 Pengertian Jaringan Komputer ... 24

2.4.2 Jenis-jenis Jaringan Komputer ... 26

2.4.3 Topologi Jaringan komputer ... 30

2.5 Perangkat Lunak Pendukung ... 31

2.5.1 Netbeans IDE 7.0 ... 31

2.5.2 XAMPP ... 32

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN ... 33

3.1 Objek Penelitian ... 33

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 33

(7)

vii

3.2.1 Desain Penelitian ... 40

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 40

3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 40

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 41

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 42

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 42

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 43

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 50

3.2.4 Pengujian Software ... 55

3.3 Analisis Sistem Yang Berjalan ... 57

3.3.1 Analisis Dokumen ... 57

3.3.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 58

3.3.3.1 Flowmap Sistem Yang Berjalan ... 60

3.2.3.2 Diagram Konteks ... 62

3.2.3.3 Data Flow Diangram ... 62

3.3.3 Evaluasi Sistem Yang Berjalan ... 63

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 65

4.1 Perancangan Sistem ... 65

4.1.1 Tujuan Perancanga Sistem ... 65

(8)

viii

4.1.3.3 Data Flow Diagram ... 68

4.1.3.4 Data Flow Diagram Level 1 Proses 1 Pembelian ... 69

4.1.3.5 Data Flow Diagram Level 1 Proses 2 Penjualan ... 70

4.1.3.6 Data Flow Diagram Level 1 Proses 3 Persediaan Barang .... 71

4.1.3.7 Kamus Data ... 71

4.1.4 Perancangan Basis Data ... 73

4.1.4.1 Normalisasi ... 73

4.1.4.2 Tabel Relasi ... 76

4.1.4.3 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 76

4.1.4.4 Struktur File ... 77

4.1.4.5 Kodifikasi ... 83

4.2 Perancangan Antarmuka ... 84

4.2.1 Struktur Menu ... 84

4.2.2 Perancangan Input ... 85

4.2.3 Rancangan Output ... 89

4.3 Perancangan Arsitektur Jaringan ... 92

4.4 I mplementasi ... 93

4.4.1 Batasan Implementasi ... 93

4.4.2 Implementasi Perangkat Lunak... 93

(9)

ix

4.4.7 Penggunaan Program ... 102

4.5 Pengujian ... 111

4.5.1 Rencana Pengujian ... 111

4.5.2 Kasus dan Hasil Pengujian... 112

4.5.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 114

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 119

5.1 Kesimpulan ... 115

5.2 Saran ... 116

DAFTAR PUSTAKA ... 117

LAMPIRAN

(10)

117 Ilmu. Yogyakarta.

Gustiana, Iyan. 2011. Belajar PL/SQL dan Oracle Developer 10G. ANDI.

Yogyakarta.

Hakim, Rachmad. 2009. Konsep Pemograman Java dan Penerapannya untuk

membuat software aplikasi. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Sofana, Iwan. 2011. Teori dan Modul Praktikum Jaringan Komputer. Modula.

Bandung.

Bunafit Nugroho.2005. Instalasi & Konfigurasi Jaringan Windows dan Linux.

Andi. Yogyakarta

http://www.jaringankomputer.org/ 07/04/2014

http://indri8.ilearning.me/bab-1/bab-ii-landasan.../2-1-konsep-dasar-sistem

08/04/2014

http://informatika.web.id/konsep-dasar-informasi.htm 09/04/2014

(11)

iii

Dialah yang maha pemurah, pemberi berkah nikmat untuk semua hambanya.

Shalawat serta salam tetap diperuntukkan kepada junjungan Nabi Muhammad

SAW.

Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan laporan akhir ini yang

diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Strata I pada Universitas

Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung, adapun judul dari Tugas Akhir ini adalah “Sistem Informasi pembelian, Penjualan, dan Persediaan Barang Beras Raskin di Desa Sanca”.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penyusun banyak mendapat bantuan

dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu

dengan selesainya penyusunan Tugas Akhir ini, penyusun dengan segala

kerendahan hati dan rasa hormat mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya

kepada :

1. Allah S.W.T yang telah memeberikan kesehatan dan karunianya sehingga

saya bisa menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu.

2. Orang tua yang selama ini memberikan kasih sayang, perhatian, doa dan

dukungan. Semoga Allah SWT akan membalas semua jasa orang tua saya.

3. Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

4. Ibu Citra Noviasari, S.Si, MT. selaku Ketua Prodi Sistem Informasi.

5. Bapak Tono Hartono.S.Si.,MT. Selaku dosen wali dan sekaligus dosen

pembimbing yang senantiasa menuntun saya hingga ke jenjang ini.

6. Seluruh staff pengajar di program studi Sistem Informasi (S1) fakultas

teknik dan ilmu komputer Universitas Komputer Indonesia

7. Bapak Masna selaku Kepala Desa Sanca yang telah memberikan izin

(12)

iv perhatian yang begitu besar.

10.Teman-teman yang juga selalu menyemangati dalam pengerjaan tugas

akhir ini

11.Dan semua pihak yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan

kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam susunan laporan ini masih jauh dari kata

sempurna dan masih banyak kekurangan, maka dari itu saran dan kritik yang

membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan kualitas karya ilmiah dan

proses pembelajaran penulis.

Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat serta menambah wawasan

dan pengetahuan para pembaca.

Bandung, Juni 2014

(13)

1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi dan komunikasi saat ini begitu pesat, seiring

dengan pesatnya laju perkembangan ini dituntut adanya informasi yang cepat,

tepat dan akurat sehingga mengakibatkan persaingan yang semakin

kompetitif. Ketatnya persaingan dan pesatnya perkembangan teknologi dan

informasi yang ada menuntut suatu sistem yang lebih baik, cepat dan handal

dalam menyelesaikan masalah.

Sistem informasi diterapkan di instansi atau perusahaan- perusahaan besar,

tetapi seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi sistem

informasi pada jaman sekarang, tidak dipungkiri bahwa sekarang sistem

informasi sudah mulai diterapkan pada perusahaan-perusahaan menengah dan

juga instansi Pemerintahan yang melayani masyarakat, seperti contoh pada

instansi-instansi masyarakat yang menyediakan berbagai macam sembako dan

kebutuhan sehari- hari lainnya. Dengan banyaknya barang yang dibeli dan

adanya gudang untuk menampung barang- barang yang akan dijual, tidak bisa

dipungkiri bahwa dalam pekerjaan rentan adanya kesalahan dalam

menghitung barang masuk, barang keluar, serta pada perhitungan hasil untuk

pembukuan hasil pemasukan dan pengeluaran, karena semuanya dilakukan

secara manual oleh para karyawan yang menyebabkan profitabilitas

perusahaan bisa jadi berkurang. Oleh karena itu tidak ada salahnya jika semua

(14)

penelitian untuk memperbaiki apa yang belum terselesaikan dengan sistem

yang sedang berjalan sekarang. Diperlukan penelitian yang rinci untuk

mendapatkan informasi- informasi yang dibutuhkan dalam perancangan

sebuah sistem informasi agar perancangan sistem yang direncanakan dapat

diselesaikan dengan baik.

Desa Sanca merupakan salah satu instansi masayarakat yang sedang

berkembang dalam membantu masyarakat, khususnya masyarakat menegah

kebawah dengan menjual beras miskin atau yang sering kita kenal sebagai

raskin. Desa ini melayani penjualan beras dalam jumlah kecil maupun besar

dan juga melakukan pembelian dalam jumlah besar dari perum bulog dengan

harga yang tidak mahal. Berdasarkan penelitian pada Desa Sanca, kelurahan

ini sepenuhnya masih menggunakan proses manual untuk pembelian,

penjualan hingga pembukuan. Terdapat keluhan dari Kepala Desa bahwa

untuk pembelian barang dalam jumlah besar membutuhkan waktu yang lama

untuk mencatat data barang yang hasilnya akan dimasukkan ke pembukuan.

Pada proses pembelian dan penjualan beras miskin Desa Sanca hanya

menggunakan kuitansi sebagai bukti pembelian maupun penjualan barang dan

menggunakan kalkulator untuk menghitung. Desa Sanca belum memiliki

salinan atau backup dokumen sehingga data laporan sering hilang, semua ini

sangat diperlukan untuk proses pembukuan yang akhirnya dapat mengontrol

seluruh penerimaan dan pengeluaran pada Desa Sanca itu sendiri. Untuk

(15)

didata satu persatu akan membutuhkan waktu yang sangat lama.

Oleh karena itu untuk menanggulangi semua masalah dan keluhan dari

Kepala Desa maka diperlukan sebuah sistem informasi yang dilengkapi

dengan database untuk menampung data dalam jumlah besar sehingga barang-

barang yang masuk dan keluar bisa didata secara teratur dan akurat. Selain itu

membantu para staf dan pegawai mempersingkat waktu dalam pekerjaannya

dengan adanya sistem komputerisasi di Desa Sanca, serta membantu di bagian

persediaan barang agar tidak luput dari kesalahan yang biasa terjadi, sehingga

semua pegawai nyaman dan betah dengan pekerjaan yang ia kerjakan.

Sistem informasi ini diharapkan bisa membantu Desa Sanca untuk

meningkatkan profitabilitas dari sebelumnya. Meningkatkan jumlah penjualan

dengan menggunangkan sistem informasi yang terintegrasi sangat membantu

para pegawai dan memudahkan pekerjaannya.

Diharapkan juga sistem informasi yang penulis buat dapat membuat Desa

Sanca bisa melanjutkan usahanya ke jenjang berikutnya dengan menjadikan

kelurahan ini menjual barang dalam jumlah besar atau membuka layanan

masyarakat lainnya. Kepala Desa berkeinginan untuk membuka layanan

masyarakat lainnya dengan tujuan mempermudah masyarakat Desa Sanca

dalam memenuhi kebutuhannya dan memperbanyak lapangan pekerjaan di

(16)

lebih lanjut untuk penulisan tugas akhir dengan memberi judul “SISTEM

INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN, DAN PERSEDIAAN

BARANG BERAS RASKIN DI DESA SANCA.”

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah

Untuk dapat mengetahui permasalahan yang terjadi pada Kelurahan Desa

Sanca, maka diperlukan adanya identifikasi dan rumusan masalah.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka penulis

dapat mengidentifikasikan permasalahan yang ada yaitu sebagai berikut :

1. Pendataan barang pada gudang di Desa Sanca masih dilakukan secara

tertulis sehingga rentan akan kesalahan pada proses penghitungan

barang dan juga membutuhkan waktu yang lama.

2. Proses pendataan dan penghitungan pembelian, penjualan masih secara

tertulis sehingga dokumen mudah rusak dan hilang.

3. Desa Sanca belum memiliki database sebagai media penyimpanan data

sehingga dokumen yang berbentuk fisik mudah hilang

4. proses penjualan dan pembelian raskin hanya mengandalkan kertas

kwitansi untuk pencatatan yang akhirnya berpengaruh terhadap

pembukuan jika terdapat kesalahan dalam pencatatan.

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diajukan di

atas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan

(17)

Desa Sanca bisa terminimalisir dari kesalahan.

2. Bagaimana agara proses pendataan dan penghitungan pembelian,

penjualan di Desa Sanca tidak dilakukan secara tertulis dan dokumen

tidak mudah hilang

3. Bagaimana agar Desa Sanca dapat memiliki database untuk

penyimpanan data dan dokumen.

4. Bagaimana agar proses pembelian, dan penjualan Raskin di desa Sanca

tidak hanya mengandalkan kertas kwitansi dan memiliki pembukuan

yang tidak rentan akan kesalahan.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian tugas akhir ini adalah untuk merancang dan

membangun sistem informasi terkomputerisasi untuk dapat menyelesaikan

masalah- masalah yang ditemukan pada Desa Sanca yang dapat membantu

para pegawai dalam mempermudah pekerjaannya.

Adapun tujuan diadakannya penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Membuat perancangan sistem informasi terkomputerisasi untuk

pendataan dan penghitungan barang di gudang Desa Sanca

2. Membuat sistem aplikasi proses pendataan dan penghitungan

pembelian, penjualan di Desa Sanca

3. Membuat sistem aplikasi penyimpanan data dan dokumen

(18)

penjualan yang menghasilkan output struk dan laporan.

1.4Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu kegunaan

praktis dan kegunaan akademis, sebagai berikut :

1.4.1 Kegunaan Praktis

1. Bagi penulis

a. Hasil penelitian ini dapat membawa wawasan dan

pengetahuan khusus dalam bidang sistem informasi dan

ilmu komputer yang ada hubungannya dengan

masalah-masalah sistem informasi dan program.

b. Penelitian ini sebagai bahan latihan bagi penulis dalam

memperoleh informasi dan dapat memberikan gambaran

atau masukan terhadap Desa Sanca.

c. Penelitian ini diharapkan dapat menambah masukan,

pengalaman dan pembelajaran penulis dalam

mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan.

2. Bagi Desa Sanca Penyalur Beras Raskin.

a) Diharapkan bisa membantu pihak Desa dalam mengontrol

dan mengawasi kegiatan pembelian, penjualan, dan

persediaan barang agar pekerjan dapat berjalan dengan

(19)

efektifitas dan produktifitas kerja agar bisa lebih baik.

c) Mengurangi kesalahan dalam pendataan dan perhitungan

untuk mendapatkan hasil yang akurat yang sangat

berpengaruh pada proses pembukuan.

1.4.2 Kegunaan Akademis

1. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Dapat memberikan suatu karya penelitian yang baru yang dapat

mendukung dalam pengembangan sistem informasi, khususnya

pengembangan sistem informasi pembelian, penjualan, dan

persediaan barang.

2. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan dengan menerapkan ilmu yang

diperoleh di bangku perkuliahan maupun dari penelitian ini

untuk menjadikan perkembangan yang lebih baik menuju ke

jenjang yang selanjutnya.

3. Bagi Peneliti Lain

Menjadi bahan masukan atau bahan acuan dan menjadikan

referensi bagi penelitian yang sama dengan yang dibahas pada

(20)

Batasan masalah ini berisi pembahasan masalah terhadap penelitian yang

dilakukan, berikut adalah batasan masalah dari penelitian :

1. Aplikasi yang dibuat berkisar pada data barang masuk, data barang

keluar, dan persediaan barang.

2. Progam aplikasi yang dibuat berbasis dekstop dan hanya di pergunakan

di internal Desa Sanca penyalur beras raskin.

3. Transaksi pembayaran dilakukan secara tunai.

4. Laporan barang masuk, laporan barang keluar, laporan data supplier,

laporan persediaan barang di gudang.

5. Bahasa pemrograman yang digunakan yaitu Java dan menggunakan

database MySql.

1.6Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di DESA SANCA yang berada di Jalan Raya

Sanca no.67 Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Adapun waktu penelitian dilakukan selama 4 bulan, mulai dari bulan

(21)

Tabel 1.1. Waktu Penelitiaan

N0 Uraian Kegiatan

Tahun 2014

Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Identifikasi Kebutuhan

Observasi

Wawancara

2 Membuat Prototype

Perancangn prosedur

Perancangan Flowmap

Perancangan Diagram Konteks

Perancangan DFD

3 Menguji Prototype

4 Pengembangan Sistem

5 Pengujian Sistem

(22)

Guna memahami lebih jelas mengenai laporan skripsi ini, maka dilakukan

pengelompokkan materi berdasarkan bab dan sub bab dengan sistematika

penulisan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai informasi umum seperti latar belakang

penelitian, identifikasi dan rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian,

kegunaan penelitian yang mencakup kegunaan praktis dan kegunaan

akademis, batasan masalah, lokasi dan waktu penelitian, serta sistematika

penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai teori-teori pendukung yang relevan serta

digunakan pada penulisan laporan skripsi ini, serta jurnal-jurnal ilmiah yang

digunakan sebagai bahasa referensi.

BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai informasi objek penelitian, seperti : sejerah

singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan

dan deskripsi tugas. Bab ini membahas pula metode penelitian yang digunakan

seperti desain penulisan, jenis dan metode pengumpulan data, metode

pendekatan pengembangan sistem, pengujian sistem, dan analisis sistem yang

berjalan.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai perancangan sistem, perancangan basis data,

perancangan antar muka, hingga implementasi sampai pengujian sistem.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini membahas mengenai kesimpulan atas penelitian yang diakuan dan

(23)

11

Untuk mengenal konsep sistem informasi maka materi ini diuraikan menjadi

beberapa bagian, berikut adalah merupakan konsep dasar sistem.

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:3) adalah jaringan kerja dari

prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk

melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari komponen atau

elemen-elemen atau subsistem-subsistem yang lebih menekankan pada prosedurnya ,

karena suatu sistem memang terdiri dari subsistem-subsistem, pendekatan sistem

yang lebih menekankan pada komponen akan lebih mudah dipelajari untuk analisis

dan rancangan sistem.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:3) suatu sistem mempunyai

karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen,

batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah,

(24)

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi

yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan.

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu

subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai

karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan

mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (Boundary)

Batas Sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu

sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas

sistem ini dapat dipandang sebagai satu kesatuan dan menunjukkan ruang

lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem

yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang

menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikianharus

dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus

ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu

kelangsungan hidup dari sistem.

(25)

Merupakan suatu media yang menghubungkan antara satu subsistem

dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.

Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem

lainnya melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat

berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem yang

berupa masukan perawatan (maintenanceinput) agar sistem tersebut dapat

beroperasi dan masukan sinyal yang diproses untuk menghasilkan

keluaran. Sebagai contoh di dalan sistem komputer, program adalah

maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan

data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (Output)

Merupakan hasil dari energi yang telah diproses dan dapat

diklasifikasikan antara lain menjadi output yang langsung digunakan,

output yang bisa dijadikan input untuk subsistem yang lain atau kepada

supra sistem serta output yang bagi sistem tidak digunakan lagi (sisa

pembuangan) tapi bagian sistem lain sangat berguna.

7. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah atau sistem itu sendiri

(26)

keluaran. Sistem akuntansi akan megolah data-data transaksi menjadi

laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan yang dibutuhkan oleh

manajemen.

8. Sasaran dan Tujuan

Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuannya,

kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada.

Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:6) sistem merupakan suatu

bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya. Karena sistem

memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam

sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa

sudut pandang. Seperti yang akan dijelaskan sebagai berikut :

a. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan

manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam

tidak dibuat oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang

pencipta alam). Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang

dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan

interaksi manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system

(27)

b. Sistem diklasifkasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem

tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh

dengan lingkungan luarya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa

adanya turut campur tangan pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup

ini ada, tetapi kenyatannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup,

yang ada hanya relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak

benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan

dan tepengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima

masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau

subsistem yang lain. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh

lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu

pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian

rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan bekerja

secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

2.2. Konsep Dasar Informasi

Konsep dasar informasi adalah suatu hal yang penting yang harus dipahami

untuk merancang sebuah sistem informasi yang efektif. Informasi yang akurat

(28)

2.2.1. Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang dirubah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

berarti bagi pihak yang menerimanya. Sedangkan data adalah suatu kenyataan

yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dari kesatuan nyata.

Menurut McLeod mendefinisikan informasi adalah sebagai data yang telah

diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya

Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan

kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada

saat tertentu. Informasi diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah.

Agar informasi yang dihasilkan menjadi lebih berharga, maka harus memenuhi

kriteria sebagai berikut. Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:9)

1. Informasi harus akurat, sehingga mendukung pihak manajemen dalam

mengambil keputusan.

2. Informasi harus relevan, benar-benar terasa manfaatnya bagi yang

membutuhkan.

3. Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlamabatan pada saat

dibutuhkan.

Kegunaan Informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian didalam

proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi yang digunakan

(29)

2.2.2. Siklus Informasi

Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, maka

perlu dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam

menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah

sebagai berikut. Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:11)

Gambar 2.1. Siklus Informasi

[Sumber : Al-bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi.

Graha Ilmu. Yogyakarta.]

2.2.3. Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh hal-hal sebagai

berikut, Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:11):

a. Relevan (relevancy), yaitu sejauh mana tingkat relevansi informasi

tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, masa sekarang dan

kejadian yang akan datang.

b. Akurat (accuracy), yaitu suatu informasi dikatakan berkualitas jika

seluruh kebutuhan informasi telah tersampaikan serta pesan yang

disampaikan sudah lengkap sesuai dengan yang diinginkan oleh user. Input

(data)

Proses (pengolahan data)

(30)

c. Tepat Waktu (timelines), informasi yang datang pada penerima tidak

boleh terlambat. Suatu informasi harus sesuai dengan keadaan saat itu.

Keterlambatan suatu informasi bisa berakibat fatal bagi suatu organisasi

atau pemakainya hal ini dikarenakan informasi merupakan landasan

dalam pengambilan keputusan.

d. Ekonomis (economy), informasi yang dihasilkan harus mempunyai daya

jual yang tinggi dan biaya operasional yang harus dikeluarkan untuk

menghasilkan informasi tersebut harus minimal, informasi tersebut juga

mapu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi

dan teknologi informasi.

e. Efisien (efficiency), informasi yang berkualitas harus memiliki kalimat

yang sederhana dan mudah dimengerti, tapi bisa memberikan makna yang

mendalam.

f. Dapat dipercaya (reliability), informasi yang didapat harus dari sumber

yang bisa dipercaya. Sumber tersebut juga harus sudah teruji tingkat

kejujurannya.

2.2.4. Nilai Informasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:12) suatu informasi dikarakan

bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya

(31)

satuan nilai uang, tetapi dapat di taksir nilai efektivitasnya. Pengukuran dapat

menggunakan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Konsep dasar sistem informasi merupakan suatu sistem dalam suatu organisasi

yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung

fungsi operasi organisasi tertentu yang bersifat manajerial.

2.3.1. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:13) sistem informasi bisa di

definisikan sebagai berikut.

a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari

komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu

menyajikan informasi

b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan

memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/ atau untuk

mengendalikan organisasi

c. Suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahn transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan

kegiatan strategi dari satu organisasi dan menyediakan pihak luar

(32)

Sistem informasi dalam sebuah system meliputi pemasukan data (input)

kemudian diolah melalui suatu model dalam pemrosesan data, dan hasil informasi

akan ditangkap kembali sebagai suatu input dan seterusnya sehingga membentuk

siklus informasi yang dapat diperoleh dari system informasi sebagai system khusus

dalam organisasi untuk mengolah informasi tersebut.

2.3.2. Komponen Sistem Informasi

Adapun beberapa komponen sistem informasi dalam buku Al-Bahra Bin

Ladjamudin (2005:14) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Hardware dan software yang berfungsi sebagai mesin. Hardware

merupakan adalah semua bagian fisik komputer. Sedangkan software

merupakan kumpulan dari perintah / fungsi yang ditulis dengan aturan

tertentu untuk memerintahkan komputer dalam melaksanakan tugas

tertentu.

2. People dan procedures yang merupakan manusia dan tatacara

menggunakan mesin. People (manusia) adalah mereka yang terlibat

dalam kegiatan sistem informasi seperti operator, pemimpin sistem

informasi dan sebagainya. Sedangkan procedures (prosedur) merupakan

tatacara yang menghubungkan berbagai perintah, dan aturan yang akan

(33)

3. Data merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih

lanjut untuk menghasilkan informasi dan merupakan penghubung antara

manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.

Gambar 2.2 Lima komponen sistem informasi

[Sumber: Al-bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi.

Graha Ilmu. Yogyakarta.]

2.3.3. Kegiatan Sistem Informasi

Adapun kegiatan sistem informasi, diantaranya Al-Bahra (2005:22) :

1. Input, Menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk

diproses.

2. Proses, Menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk

menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.

3. Output, Suatu kegiatan untuk menghasilkan dari kegiatan Proses.

4. Penyimpanan, Suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.

5. Control, Suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut

berjalan seperti yang diharapkan.

(34)

2.4 Arsitektur Jaringan Komputer

Arsitektur jaringan komputer merupakan tata cara penggunaan perangkat

keras dan perangkat lunak dalam jaringan agar satu komputer dengan komputer

lainnya dapat melakukan komunikasi dan pertukaran data. Keamanan sistem jaringan

komputer adalah bagian tak terpisahkan dari keamanan sistem komputer sebuah

organisasi secara keseluruhan, terutama dengan semakin berkembangnya Internet.

Semakin banyak aplikasi pengguna yang berbasiskan pada jaringan komputer. Jika

sebuah jaringan komputer tidak aman, maka sistem komputer pada organisasi tersebut

juga tidak aman.

Ada tiga bentuk arsitektur yang umum digunakan dalam jaringan komputer yaitu :

1. Jaringan Hybrid

Jaringan ini merupakan gabungan dari sifat pada jaringan peer to peer dan

client/server. Workgroup yang terdiri dari beberapa komputer yang saling

terhubung dapat mengelola sumber daya tanpa membutuhkan otorisasi dari

administrator jaringan atau server. Pada jenis jaringan ini, terdapat pula sifat dari

jaringan client / server sedemikian sehingga tingkat keamanan dapat lebih terjaga

dan adanya server yang mempunyai suatu fungsi layanan tertentu, seperti sebagai

file server, print server, database server, mail server, dan lainnya. Sifat jaringan

peer to peer digunakan untuk hubungan antara setiap komputer yang terhubung

dalam jaringan komputer yang ada, sehingga komunikasi data terjadi antar

(35)

sebagai server maupun klien. Sedangkan, sifat jaringan client/server digunakan

untuk memfasilitasi setiap komputer dengan hubungan internet. Jadi, komputer

server dihubungkan ke Internet Service Provider (ISP), sehingga komputer klien

yang terhubung dalam jaringan juga dapat melakukan akses internet.

2. Jaringan Peer To Peer

Pada jaringan peer to peer, semua komputer memiliki posisi setara /

sejajar, dalam hierarki yang sama. Setiap komputer dapat menjadi klien terhadap

komputer peer lainnya, setiap komputer dapat pula berbagi sumber daya dengan

komputer yang berada dalam jaringan peer-to-peer ini. Sumber daya diletakkan

secara desentralisasi pada setiap anggota jaringan, dan tidak memerlukan

administrator jaringan.

Aliran informasi bisa mengalir di antara dua komputer secara langsung, di

mana pun. Namun, jaringan ini tidak sepenuhnya bebas tanpa kontrol, masih bisa

digunakan password untuk memproteksi file dan folder, dapat juga diatur agar

orang-orang tertentu tidak bisa menggunakan periferal tertentu.

Karena kemudahan pemasangan, pemeliharaan, serta biaya, jaringan ini

lebih populer untuk jaringan dengan jumlah komputer yang sedikit (sekitar 2

sampai 20 komputer).

3. Jaringan Client/Server

Pada jaringan client/server, perangkat lunak yang mengontrol keseluruhan

(36)

komputer dengan tingkat keamanan yang tidak dimungkinkan dalam jaringan

peer-to-peer.

Jaringan ini bisa diatur sehingga setiap klien harus log on ke server

sebelum bisa memanfaatkan sumber daya yang terhubung ke server. Server lalu

mengotentikasi klien dan memverifikasi bahwa komputer yang digunakan klien

tersebut memiliki izin untuk log on ke jaringan, dengan memeriksa username dan

password klien tersebut terhadap database pada server.

2.4.1 Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer merupakan gabungan antara teknologi komputer dan

teknologi komunikasi. Gabungan teknologi ini melahirkan pengolahan data yang

didistribusikan, mencakup pemakaian database, software aplikasi dan peralatan

hardware secara bersamaan, sehingga penggunaan komputer yang sebelumnya

hanya berdiri sendiri, kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang

terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya,

sistem seperti inilah yang disebut jaringan komputer (computer network).

2.4.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Menurut Iwan Sofana (2011:53) jaringan komputer memiliki skop dan

luasnya masing-masing, untuk itu secara geografis jaringan komputer dibedakan

menjadi beberapa macam, sebagai berikut :

(37)

Local Area Network (LAN) adalah jaringan yang bersifat internal dan

biasanya milik pribadi di dalam sebuah perusahaan kecil atau menengah

dan biasanya berukuran sampai beberapa kilometer. LAN biasanya

digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan

workstation dalam kantor suatu perusahaan untuk pemakaian sumber

daya bersama, serta sarana untuk saling bertukar informasi.

2. Metropolitan Area network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN) adalah sebuah jaringan

menggunakan teknologi yang sama dengan LAN, hanya ukurannya

biasanya lebih luas dari pada LAN dan biasanya MAN dapat mencakup

kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau antar sebuah

kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi atau umum. MAN

pun mampu menunjang data dan suar, bahkan dapat berhubungan dengan

jaringan televisi kabel.

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN) adalah sebuah jaringan yang

jangkauannya mencakup daerah geografis yang lebih luas, seringkali

mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan

LAN, MAN, dan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan

program aplikasi pemakai.

(38)

Internet adalah kumpulan dari beberapa jenis jaringan yang berbeda

LAN, WAN, atau keduanya mencakup seluruh dunia yang saling

terkoneksi.

2.4.3 Topologi Jaringan Komputer

Menurut Iwan Sofanan (2011:11) Topologi jaringan adalah susunan atau

pemetaan interkoneksi antara node, dari suatu jaringan, baik secara fisik (riil) dan

logis (virtual). Topologi menggambarkan metode yang digunakan untuk

melakukan pengabelan secara fisik dari suatu jaringan.

Topologi fisik jaringan adalah cara yang digunakan untuk menghubungkan

workstation-workstation di dalam LAN tersebut. Macam-macam topologi jaringan

fisik, antara lain :

1. Topologi Bus atau Linier

Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa

penggunaan kabel coaxial menjamur. Karakteristik topologi ini yaitu satu

kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat

node-node, paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi, signal melewati

(39)

Gambar 2.3 Topologi Bus

(Sumber : Bunafit Nugroho.2005. Instalasi & Konfigurasi Jaringan

Windows dan Linux. Andi. Yogyakarta)

Kelebihan:

a. Hemat kabel

b. Layout kabel sederhana

c. Mudah dikembangkan

Kekurangan :

a. Jika tingkat traffic tinggi dapat menyebabkan kemacetan.

b. Diperlukan repeater untuk memperkuat sinyal.

c. Operasional jaringan LAN tergantung tiap perangkat.

2. Topologi Ring

Topologi ring adalah topologi yang informasi dan data serta traffic

disalurkan sedemikian rupa. Umumnya fasilitas ini memanfaatkan fiber

(40)

yang berisi node-node, sederhana dalam layout, signal mengalir dalam satu

arah sehingga menghindarkan terjadinya collision.

Gambar 2.4 Topologi Ring

(Sumber : Bunafit Nugroho.2005. Instalasi & Konfigurasi Jaringan

Windows dan Linux. Andi. Yogyakarta)

Kelebihan :

a. Kecepatan pengiriman tinggi.

b. Dapat melayani traffic yang padat.

c. Tidak diperlukan host, relatif murah.

d. Dapat melayani berbagai mesin pengirim.

e. Komunikasi antar terminal mudah.

f. Waktu yang diperlukan untuk pengaksesan data optimal.

(41)

a. Perubahan jumlah perangkat sulit.

b. Kerusakan pada media pengirim dapat mempengaruhi seluruh

jaringan.

c. Harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi kesalahan untuk

kemudian di isolasi.

d. Kerusakan salah satu perangkat menyebabkan kelumpuhan

jaringan.

e. Tidak baik untuk pengiriman suara, video dan data.

3. Topologi Star

Topologi star merupakan topologi yang banyak digunakan diberbagai

tempat, karena kemudahan untuk menambah, mengurangi, atau mendeteksi

kerusakan jaringan yang ada. Karakteristik topologi ini yaitu setiap node

berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari

node ke central node dan kembali lagi, mudah dikembangkan karena setiap

node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node,

keunggulan jika satu kabel node terputus maka yang lainnya tidak akan

(42)

Gambar 2.5 Topologi Star

(Sumber : Bunafit Nugroho.2005. Instalasi & Konfigurasi Jaringan

Windows dan Linux. Andi. Yogyakarta)

Kelebihan :

a. Dapat diandalkan

b. Mudah dikembangkan

c. Keamanan data tinggi

d. Kemudahan akses ke jaringan LAN lainnya

Kekurangan :

a. Jika trafik padat maka dapat menyebabkan lambatnya jaringan

(43)

2.5 Perangkat Lunak Pendukung

Dalam merancang dan membangun suatu sistem informasi, dibutuhkan suatu

perangkat lunak pendukung untuk membuat aplikasi tersebut. Dibawah ini akan

dijelaskan perangkat lunak yang digunakan oleh penulis.

2.5.1 Netbeans IDE 7.0

Netbeans merupakan sebuah aplikasi Integrated Development

Environment (IDE) yang berbasiskan Java dari Sun Microsystems yang

berjalan di atas swing. Swing merupakan sebuah teknologi Java untuk

pengembangan aplikasi desktop yang dapat berjalan pada berbagai macam

platform seperti windows, linux, Mac OS X dan Solaris. Sebuah IDE

merupakan lingkup pemrograman yang di integrasikan ke dalam suatu

aplikasi perangkat lunak yang menyediakan Graphic User Interface (GUI),

suatu kode editor atau text, suatu compiler dan suatu debugger.

Netbeans juga digunakan oleh sang programmer untuk menulis,

meng-compile, mencari kesalahan dan menyebarkan program netbeans yang

ditulis dalam bahasa pemrograman java namun selain itu dapat juga

mendukung bahasa pemrograman lainnya dan program ini pun bebas untuk

digunakan dan untuk membuat professional desktop, enterprise, web, and

mobile applications dengan Java language, C/C++, dan bahkan dynamic

languages seperti PHP, JavaScript, Groovy, dan Ruby.

(44)

pengguna yang sangat luas, komunitas yang terus tumbuh, dan memiliki

hampir 100 mitra.. Platform Netbeans merupakan framework yang dapat

digunakan kembali (reusable) untuk menyederhanakan pengembangan

aplikasi desktop dan Platform NetBeans juga menawarkan layanan-layanan

yang umum bagi aplikasi desktop, mengijinkan pengembang untuk fokus

ke logika yang spesifik terhadap aplikasi.

2.5.2 XAMPP

XAMPP adalah sebuah software web serverapache yang didalamnya

sudah tersedia database server mysql dan support php programming.

XAMPP merupakan software yang mudah digunakan, gratis dan

mendukung instalasi di Linux dan Windows. Keuntungan lainnya adalah

cuma menginstal satu kali sudah tersedia Apache Web Server, MySQL

Database Server, PHP Support (PHP 4 dan PHP 5) dan beberapa module

lainnya. Hanya bedanya kalau yang versi untuk Windows sudah dalam

bentuk instalasi grafis dan yang Linux dalam bentuk file terkompresi tar.gz.

Kelebihan lain yang berbeda dari versi untuk Windows adalah memiliki

fitur untuk mengaktifkan sebuah server secara grafis, sedangkan Linux

masih berupa perintah-perintah di dalam console. Oleh karena itu yang

versi untuk Linux sulit untuk dioperasikan. Dulu XAMPP untuk Linux

dinamakan LAMPP, sekarang diganti namanya menjadi XAMPP FOR

(45)

33

3.1 Objek Penelitian Objek Penelitian yang diteliti oleh penulis adalah Desa

Sanca yang berada di Jalan Raya Sanca no.67 Kecamatan Ciater, Kabupaten

Subang.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Desa Sanca merupakan Instansi masyarakat yang terletak di

Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Profinsi Jawa Barat. Desa Sanca

dipimpin Oleh Bpk. Masna, dengan masa jabatan 5 tahun dalam satu

periodenya, Bpk. Masna Merupakan Kepala Desa ke 18 sejak berdirinya

Desa Sanca di tahun 1922. Dengan berkembangnya jaman dan semakin

buruknya sistem perekonomian di Indonesia, maka Kepala Desa Sanca

mengajukan program bantuan ke Pemerintah Pusat berupa beras miskin

atau yang sering kita dengar adalah raskin. Pada tahun 2010 program

raskin telah di sepakati dan di turunkan di Desa Sanca yang berjalan

hingga sekarang.

Dengan adanya program beras miskin ini para staf Desa merasa

sangat kesulitan dalam pengelolaan data barang dari barang masuk, barang

keluar, hingga persediaan barang. Sehingga dibutuhkan sebuah sistem

untuk mengelolanya agar menjadi lebih ringan dan maksimal dalam

(46)

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan misi sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi untuk

menjadi sebuah tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut. Desa

Sanca memiliki visi dan misi yang diuraikan sebagai berikut :

a. Visi

1. Mewujudkan Desa Sanca sebagai desa Agrobisnis yaitu Desa yang

memiliki usaha/hasil dari tanah pertanian, perikanan, peternakan

dan pengolahan hasil usaha

2. Mewujudkan Desa Sanca sebagai Desa yang mandiri yaitu suatu

keadaan Desa yang dapat berdiri sendiri/tidak tergantung pada

orang lain

3. Mewujudkan Desa Sanca sebagai Desa yang sejahtera yaitu Desa

yang aman sentosa dan makmur/tidak kurang suatu apapun.

b. Misi

1. Menciptakan Manusia yang sehat, cerdas, beriman dan bertaqwa

yang artinya mewujudkan kesejahteraan dengan prioritas

mencerdaskan dan meningkatkan derajat-derajat masyarakat dan

kesehatan masyarakat yang didasarkan pada keimanan dan

ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Meningkatkan pendayagunaan potensi SDA dalam

(47)

peningkatan produksi, produktivitas dan nilai tambah hasil-hasil

potensi daerah yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

3. Meningkatkan sarana dan prasarana yang berbasis gotongroyong

4. Mewujudkan lingkungan hidup bersih dan asri artinya

mewujudkan lingkungan disekitar itu bersih jauh dari sampah dan

asri dengan tanaman hidup

5. Mewujudkan Pemeirintahan yang baik dan penegakan Supermasi

Hukum artinya mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan yang

baik dan bertanggung jawab serta mewujudkan demokratisasi

dalam segala aspek kehidupan, menghormati hak asasi manusia,

dan menjamin tegaknya supermasi hukum.

3.1.3 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi sangat dibutuhkan untuk agar misi dari

organisasi dapat dicapai dengan mempertegas tugas dari masing- masing

posisi pekerjaan dan tanggung jawab dari masing- masing bagian yang

(48)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Desa Sanca.

3.1.4 Deskripsi Tugas

Tugas dan tanggung jawab serta wewenang dari masing – masing bagian

pada struktur organisasi di Desa Sanca:

1. Kepala Desa

Pekerjaan yang dilakukan oleh kepala adalah sebagai berikut :

KEPALA DESA

PLH SEKRETARIS

DESA

KAUR PEMERINTAHAN

KAUR KESRA KAUR UMUM

KAUR EKBANG

KAUR KEUANGAN

KADUS IV KADUS III

KADUS II

(49)

a. Menyelenggarakan urusan kepemerintahan, pembangunan, dan

kemasyarakatan

b. Menjalankan tugas disamping berdasarkan kewenangan

jabatan, juga kebijakan yang ditetapkan bersama antara

pemerintah desa dan badan permusyawaratan desa

c. Merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan kegiatan

kepemerintahan, pembangunan, dan kemasyrakatan

d. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdsarkan

kebijakan yang ditetapkan bersama BPD.

2. PLH Sekretaris Desa

Pekerjaan yang dilakukan oleh Sekretaris Desa adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan administrasi desa (Administrasi umum,

Penduduk, keuangan, pembangunan, BPD, dan urusan

administrasi lainnya)

b. Melaksanakan urusan surat menyurat kearsipan dan laporan

c. Mengadakan kegiatan inventerisir (mencatat, mengawasi, dan

memelihara kekayaan desa)

d. Mengadakan dan melaksanakan hasil-hasil rapat

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan Kepala

Desa

3. Kaur Pemerintahan

a. Melaksanakan dan memberikan pelayanan masyarakat dalam

(50)

b. Melaksanakan dan menyelenggarakan kegiatan administrasi

pertahanan RAPB desa dan peraturan desa

c. Melaksanakan laporan harian, mingguan, bulanan, tahunan, dan

LPJ

d. Membantu operasi penagihan PBB

e. Membantu kelancaran roda Pemerintahan Desa

4. Kaur Kesra

a. Meningkatkan penerapan dan penyuluh keagamaan

b. Memantapkan kerukunan umat beragama dan antar umat

beragama yang dinamis

c. Meningkatkan fungsi rumah ibadah serta fungsi lembaga

pendidikan Agama dan NTCR

d. Meningkatkan upaya kesejahteraan kesehatan dan kegiatan

sosial masyarakat

5. Kaur Umum

a. Melaksanakan Administrasi surat dan inventarisasi

b. Mengatur rumah tangga desa

c. Melakukan ekspedisi

6. Kaur Ekbang

a. Meningktkan kualitas dan kuantitas kelompok tani,

perdagangan dan industri

(51)

c. Menigkatkan pendapatan masyarakat bidang pertanian,

peternakan, dan perikanan.

d. Menigkatkan kinerja DPD, Koperasi dan LED

7. Kaur Keuangan

a. Melaksanakan administrasi keuangan

b. Melaporkan keuangan desa beserta SPJ dan bukti

c. Menyusun RAB desa

8. Kadus

a. Menerima dan mejalankan program atau tugas-tugas yang

diperintahkan oleh kepala desa

b. Melaksanakan kegiatan kepemerintahan, pembangunan,

kemasyarakatan, ketentraman, ketertiban diwilayah kerjanya

c. Menerima dan mengorganisir aspirasi masyarakat diwilayah

kerjanya

3.2 Metode Penelitian

Metode Penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh

mengumpulkan atau mencatat data yang digunakan untuk faktor-faktor yang

berhubungan dengan pokok permasalahan sehinggga akan didapat suatu

kebenaran atas data yang diperoleh. Dengan penelitian ini penulis menggunakan

merupakan dasar penyusunan rancangan penelitian dan merupakan penjabaran

dari metode ilmiah secara umum dimana metode penelitian dijelaskan dari awal

(52)

3.2.1 Desain Penelitian

Kegunaan desain atau rancangan penelitian ini untuk menuliskan

bagaimana bentuk dan prosedur yang dijalankan terhadap penelitian yang

telah dilakukan. Adanya suatu desain penelitian juga dapat

menggambarkan secara detail dari aliran sistem dari data yang diinputkan

serta prosesnya menjadi sebuah hasil yang dapat digunakan

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Didalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka suatu

metode yang digunakan sebagai alat atau sarana pengambilan data-data.

Metode yang dimaksud adalah sebagai berikut.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan

langsung dari sumber pengamatan atau tempat penelitian.

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini diantaranya :

a. Observasi atau Pengamatan

Penulis melakukan pengamatan langsung keadaan

yang serta mengukur pencatatan secara cermat dan

sistematis data yang diperoleh merupakan data yang

sebenarnya. Penulis melakukan pengamatan terhadap

(53)

menjual beras dan melayani para konsumen, bagaimana

Kelurahan Desa Sanca mengatasi barang yang telah

habis terjual, dan bagaimana Kelurahan Desa Sanca

mengontrol persediaan barangnya.

b. Wawancara

Penulis mengumpulkan data dengan cara melakukan

tanya jawab terhadap pihak – pihak yang mempunyai

hubungan langsung dengan masalah yang telah diteliti

oleh penulis. Disini ditanyakan pertanyaan pertanyaan

dari struktur organisasi hingga pekerjaan masing –

masing fungsi manajemen yang diterapkan di Kelurahan

Desa Sanca disini juga ditanyakan apa saja kelemahan

dan kelebihan dari Kelurahan Desa Sanca dalam proses

penjualan dan pembelian beras miskin untuk dijadikan

referensi dalam perancangan sistem yang akan diusulkan.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Merupakan data yang diperoleh dari perusahaan dalam

bentuk yang sudah jadi. Data sekunder ini berupa data dokumentasi

dengan cara mengumpulkan data yang tertulis yaitu kegiatan

memperoleh data dengan menganalisis dan memepelajari dokumen

(54)

perpustakaan, melakukan penelitian dimana pengambilan datanya

penulis pengambilan contoh dokumen-dokumen yang berkaitan

dengan masalah penjualan, pembelian dan persediaan barang.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem menggambarkan

tahapan-tahapan dalam proses penelitian guna memecahkan masalah

penelitian dari awal perencanaan hingga tercapainya tujuan penelitian dan

pengembangan sistem.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem merupakan pendekatan dengan

cara bagaimana menggunakan alat - alat dan peraturan- peraturan

yang melengkapi satu atau lebih tahapan - tahapan pengembangan

sistem informasi. Adapun metode pendekatan sistem yang

digunakan adalah metode terstruktur yang memiliki karakteristik

berorientasi pada proses dan data, adapun alat-alat yang digunakan

dalam metode pendekatan sistem adalah: diagram alir (Flowmap),

diagram konteks (context diagram), diagram alir data (Data

FlowDiagram), kamus data (data dictionary), entity relational

(55)

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Secara umum tujuan pengembangan sistem informasi

adalah untuk memberikan kemudahan dalam penyimpanan

informasi, mengurangi biaya dan menghemat waktu, meningkatkan

pengendalian, mendorong pertumbuhan, meningkatkan

produktifitas serta profitabilitas organisasi. Dalam beberapa tahun

terakhir ini peningkatan produktifitas organisasi ini dibantu

dengan berkembangnya teknologi komputer baik hardware maupun

software-nya. Tetapi tidak semua kebutuhan sistem informasi

dengan komputer itu dapat memenuhi kebutuhan dan

menyelesaikan masalah yang dihadapi organisasi. Keterbatasan

sumber daya dan anggaran pemeliharaan memaksa para

pengembang sistem informasi untuk menemukan jalan untuk

mengoptimalkan kinerja sumber daya yang telah ada.

Karakteristik dari suatu sistem informasi manajemen yang

lengkap tergantung dari masalah yang dihadapi, proses

pengembangannya dan tenaga kerja yang akan dikembangkannya.

Seiring dengan perkembangan permasalahan karena berubahnya

lingkungan yang berdampak kepada perusahaan maka yang

menjadi parameter proses pengembangan sistem informasi yaitu

masalah yang dihadapi, sumber daya yang tersedia dan perubahan,

(56)

yang diharapkan oleh perorangan maupun oleh organisasi turut

berubah.

Perubahan tersebut pada akhirnya menimbulkan

ketidakpastian dan menambah kompleks/rumit masalah yang

dihadapi oleh para analis sistem informasi. Metode tradisional

seperti SDLC dianggap tidak lagi mampu memenuhi tantangan

perubahan dan kompleksnya masalah yang dihadapi tersebut.

Sekitar awal tahun delapan puluhan, para profesional dibidang

sistem informasi memperkenalkan satu metode pengembangan

sistem informasi baru, yang dikenal dengan nama metode

prototyping.

Metode prototyping sebagai suatu paradigma baru dalam

pengembangan sistem informasi manajemen, tidak hanya sekedar

suatu revolusi dari metode pengembangan sistem informasi yang

sudah ada, tetapi sekaligus merupakan revolusi dalam

pengembangan sistem informasi manajemen. Metode ini dikatakan

revolusi karena merubah proses pengembangan sistem informasi

yang lama (SDLC).

Menurut literatur, yang dimaksud dengan prototipe

(prototype) adalah ”model pertama”, yang sering digunakan oleh

perusahaan industri yang memproduksi barang secara masa. Tetapi

dalam kaitannya dengan sistem informasi definisi kedua dari

(57)

exhibits the essential features of later type”, yang bila

diaplikasikan dalam pengembangan sistem informasi manajemen

dapat berarti bahwa Prototipe tersebut adalah sistem informasi yang

menggambarkan hal- hal penting dari sistem informasi yang akan

datang. Prototipe sistem informasi bukanlah merupakan sesuatu

yang lengkap, tetapi sesuatu yang harus dimodifikasi kembali,

dikembangkan, ditambahkan atau digabungkan dengan sistem

informasi yang lain bila perlu.

Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan

perangat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode

prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling

berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Seiring terjadi

seorang pelanggan hanya mendefinisikan secara umum apa yang

dikehendakinya tanpa menyebutkan secara detail output apa saja

yang dibutuhkan, suatu proses dan data-data apa saja yang

dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan

efesiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang

(58)

Gambar 3.2 Model Prototype

[sumber : www.academia.edu/Metode_pengembangan_perangkat_lunak]

Untuk mengatasi ketidakserasian antara pelanggan dan

pengembang , maka harus dibutuhkan kerjasama yanga baik

diantara keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan

benar apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak

mengesampingkan segi-segi teknis dan pelanggan akan mengetahui

proses-proses dalm menyelasaikan sistem yang diinginkan. Dengan

demikian akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu

penyelesaian yang telah ditentukan. Kunci agar model prototype ini

berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan

main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju

bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan.

(59)

perangkat lunak aktual direkayasa dengan kualitas dan

implementasi yang sudah ditentukan.

Dalam beberapa hal pengembangan software berbeda dengan

produk-produk manufaktur, setiap tahap atau fase pengembangan

sistem informasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

seluruh proses yang harus dilakukan. Proses ini umumnya hanya

untuk satu produk dan karakteristik dari produk tersebut tidak dapat

ditentukan secara pasti seperti produk manufaktur, sehingga

penggunaan ”model pertama” bagi pengembangan software

tidaklah tepat. Istilah prototyping dalam hubungannya dengan

pengembangan software sistem informasi manajemen lebih

merupakan suatu proses bukan prototype sebagai suatu produk.

Karakteristik metode prototyping, ada empat langkah yang

menjadi karakteristik metode prototyping yaitu :

a. Pemilihan fungsi, mengacu pada pemilihan fungsi yang harus

ditampilkan oleh prototyping. Pemilihan harus selalu

dilakukan berdasarkan pada tugas-tugas yang relevan yang

sesuai dengan contoh kasus yang akan diperagakan.

b. Penyusunan Sistem Informasi, bertujuan untuk memenuhi

permintaan akan tersedianya prototype.

c. Evaluasi, penggunaan untuk tahap selanjutnya.

Jenis-jenis prototyping ada empat jenis yang satu sama lain

(60)

a. Feasibility prototyping – digunakan untuk menguji kelayakan

dari teknologi yang akan digunakan untuk sistem informasi yang

akan disusun.

b. Requirement prototyping – digunakan untuk mengetahui

kebutuhan aktivitas bisnis user.

c. Design Prototyping - digunakan untuk mendorong perancangan

sistem informasi yang akan digunakan.

d. Implementation prototyping – merupakan lanjutan dari

rancangan prototype, prototype ini langsung disusun sebagai

suatu sistem informasi yang akan digunakan.

Berikut ini beberapa tahapan dalam prototyping yang akan

dipakai oleh penulis dalam merancang sebuah sistem yaitu :

a. Pengumpulan kebutuhan, User dan pengembang bersama-sama

mendefinisikan format seluruh perangkat lunak,

mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem

yang akan dibuat.

b. Membangun prototyping, Membangun prototyping dengan

membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian

kepada user (misalnya dengan membuat input dan format

output)

c. Evaluasi protoptyping, Evaluasi ini dilakukan oleh user apakah

prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan

(61)

diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulang

langkah1, 2 , dan 3.

d. Mengkodekan sistem, Dalam tahap ini prototyping yang sudah

di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang

sesuai

e. Menguji sistem, Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat

lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan.

Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis

Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.

f. Evaluasi sistem, User mengevaluasi apakah sistem yang sudah

jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7

dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

g. Menggunakan sistem, Perangkat lunak yang telah diuji dan

diterima user siap untuk digunakan.

Prototyping bekerja dengan baik pada penerapan-penerapan yang berciri

sebagai berikut :

a. Resiko tinggi yaitu untuk maslaha-masalah yang tidak

terstruktur dengan baik, ada perubahan yang besar dari waktu ke

waktu, dan adanya persyaratan data yang tidak menentu.

b. Interaksi pemakai penting, dimana sistem harus menyediakan

dialog on-line antara pelanggan dan komputer.

c. Perlunya penyelesaian yang cepat

(62)

e. Sistem yang inovatif, sistem tersebut membutuhkan cara

penyelesaian masalah dan penggunaan perangkat keras yang

mutakhir

f. Perkiraan tahap penggunaan sistem yang pendek

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Metode pendekatan sistem data merupakan suatu cara

dimana menggambarkan aliran data yang terjadi dalam suatu

sistem informasi, dengan menggunakan pendekatan sistem data

akan lebih mudah membaca alur data yang

diproses.

1. Flowmap

Flowmap merupakan bagan yang menggambarkan dan

menjelaskan urutan prosedur - prosedur arus pekerjaan secara

keseluruhan dari sistem menggambarkan aliran data atau dokumen

dari satu entitas ke entitas lain.

2. Diagram Konteks

Diagram kontek adalah suatu diagram sederhana yang

menghubungkan antara entity luar, masukkan dan keluaran dari

sistem. Diagram kontek dipresentasikan dengan lingkaran tunggal

yang mewakili keseluruhan sistem.

(63)

Pembuatan model berupa DFD (Data Flow Diagram) yang

menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional

yang dihubungan satu sama lain dengan alur data, baik secara

manual maupun komputerisasi.

4. Kamus Data

Dengan menggunakan kamus data analisis sistem dapat

mendefinisikan data yang mengalir pada sebuah sistem dengan

lengkap dan dengan menggunakan kamus data bisa terlihat data

dari proses suatu ke proses yang lainnya.

5. Perancangan Basis Data

Adapun alat Bantu yang digunakan dalam perancangan

basis data adalah sebagai berikut:

1. Normalisasi

Normalisasi dilakukan sebagai uji coba pada suatu relasi

secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi itu sudah

baik atau belum. Normalisasi yang dilakukan betujuan untuk

menghilangkan atribut yang sama pada tabel-tabel sehingga tidak

terjadi redudansi.

a. Tahapan normalisasi

1. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang direkam,

Gambar

Gambar 2.4 Topologi Ring
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Desa Sanca.
Gambar 3.6 Sistem penjualan, pembelian beras raskin  yang sedang berjalan pada
Gambar 3.7 Konteks Diagram yang Sedang Berjalan di Desa Sanca
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penjualan dan pembelian barang pada Toko Otentique Shop seharusnya menggunakan sistem informasi yang terkait dengan penjualan dan pembelian secara terkomputerisasi

Pada system informasi Penjualan, Pembelian dan persediaan barang di Toko Sawargi Putra yang terdiri dari beberapa tampilan-tampilan dan proses yang berhubungan dengan

1. Aplikasi yang di buat hanya merancang sistem informasi penjualan jasa dan pembelian bahan baku, serta penjualan distro sesuai tarif yang telah di tentukan oleh Lucky Peter

Program sistem informasi pembelian dan penjualan barang – barang salon ini dapat membantu toko supplier salon memudahkan pencatatan transaksi jual beli dan

Proses yang terjadi di Toko Yunika pada bagian penjualan, pembelian dan persediaan barang dagang masih kurang efisien dalam penyampaian informasinya.Artinya, data yang

Perancangan sistem informasi penjualan dan pembelian serta persediaan barang ini diharapkan dapat berguna dan membantu bagi pihak perusahaan dalam mengelola data

Ruang lingkup yang menjadi batasan dari sistem ini adalah sistem hanya akan mencakup tentang bagian penjualan, pembelian, pencetakan faktur penjualan, pembelian, retur barang dan

Masih menggunakan sistem yang semi terkomputerisasi dalam mengelola segala pembukuan dan data transaksi penjualan produk jadi, pembelian bahan baku, dan persediaan bahan baku