• Tidak ada hasil yang ditemukan

Distribusi Tipe Human Papillomavirus (Hpv) Pada Kanker Serviks Invasif Di RSUP H. Adam Malik Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Distribusi Tipe Human Papillomavirus (Hpv) Pada Kanker Serviks Invasif Di RSUP H. Adam Malik Medan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

DISTRIBUSI TIPE HUMAN PAPILLOMAVIRUS (HPV) PADA KANKER SERVIKS INVASIF DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

M. Fauzie Sahil , Deri Edianto, Hotma Partogi Pasaribu, Ichwanul Adenin, Indra G. Munthe, Dany A

Departemen Obstetri dan Ginekologi-Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia, 2013

ABSTRAK

LATAR BELAKANG: Kanker serviks merupakan kanker yang tersering pada wanita di negara berkembang, dengan mortalitas yang masih tinggi. Sementara, cakupan program

skrining di negara berkembang masih rendah. HPV merupakan faktor etiologi kanker serviks

yang telah diteliti secara molekuler. Vaksin HPV merupakan pencegahan primer pada kanker

serviks. Belum banyak penelitian tentang distribusi tipe HPV pada kanker serviks. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui distribusi tipe HPV, sehingga dapat digunakan untuk evaluasi

efektivitas vaksin HPV yang telah ada.

METODE: Pasien dengan diagnosis kanker serviks yang berobat ke RSUP H. Adam Malik Medan diikutsertakan secara consecutive. Dilakukan pengambilan sitologi apusan serviks

untuk pemeriksaan genotyping HPV dengan metode polymerase chain reaction (PCR) pada

50 orang pasien. Sebanyak 30 sampel penelitian dapat dideteksi tipe HPV dan kemudian

dilakukan pengolahan data dan analisis univariat untuk menentukan frekuensi.

HASIL: Karakteristik subyek penelitian yang terbanyak adalah menikah pada usia > 20 tahun (56,7%), menikah satu kali (86,7%), paritas > 3 (56,7%) dan tidak mempunyai riwayat

penggunaan kontrasepsi oral (83,3%). Tipe HPV 16 merupakan tipe HPV yang terbanyak

(46,7%), diikuti tipe HPV 18 (33,3%). Tipe HPV 16 dominan ditemukan pada karsinoma sel

skuamosa (56,5%) dan tipe HPV 18 dominan ditemukan pada adenokarsinoma (86,7%).

KESIMPULAN: Tipe HPV 16 merupakan tipe yang paling sering ditemui dan ditemukan dominan pada jenis karsinoma sel skuamosa.

(2)

DISTRIBUTION OF HUMAN PAPILLOMAVIRUS (HPV) TYPE IN INVASIVE CERVICAL CANCER AT H. ADAM MALIK

GENERAL HOSPITAL MEDAN

M. Fauzie Sahil , Deri Edianto, Hotma Partogi Pasaribu, Ichwanul Adenin, Indra G. Munthe, Dany A

Departement of Obstetric and Gynecology-Faculty of Medicine University of Sumatera Utara, Medan, Indonesia, 2013

ABSTRACT

BACKGROUND: Cervical cancer is the most common cancer among women in developing countries, with high mortality rate. Meanwhile, the scope of cervical screening program in

developing countries is still very low. HPV is the etiological factor that has been established

by molecular studies. HPV vaccine is the primary prevention of cervical cancer. There are

few reliable studies exist about the distribution of HPV type in cervical cancer. The objective

of the present study was to perceive the distribution of HPV type in cervical cancer, as of to

be used to evaluate the effectiveness of available HPV vaccine.

METHODS: Cervical cancer patients at H. Adam Malik General Hospital Medan were included consecutively. Fifty patients were assessed for cervical liquid based cytology and

HPV genotyping by polymerase chain reaction (PCR) method. There were 30 samples of

which HPV type can be detected. Data were analyzed by univariate analysis to determine the

frequency.

RESULTS: The common characteristics of study subjects were age of marriage > 20 years old (56,7%), had marriage for once (86,7%), parity > 3 (56,7%) and no history of the use of

oral contraception (83,3%). HPV type 16 was the most common type (46,7%), followed by

type 18 (33,3%). HPV type 16 was detected dominantly in squamous cell carcinoma (56,5%)

and type 18 was detected dominantly in adenocarcinoma (86,7%).

CONCLUSION: HPV type 16 was the most common type in this study and was detected dominantly in squamous cell carcinoma.

(3)

LATAR BELAKANG

Kanker serviks merupakan

kanker yang paling umum di kalangan

wanita dalam mengembangkan

countries.1-4 tingkat kejadian tahunan itu

bervariasi berdasarkan area.2 geografis Di

Indonesia , kejadian kanker serviks masih

merupakan kanker yang paling umum di

kalangan wanita , dengan rate.5 kematian

yang tinggi.

Di negara berkembang , fasilitas

program skrining yang sering tidak

tersedia , faktor budaya dan pendidikan

kelas rendah yang saat ini dipengaruhi

rate.3,6 deteksi dini lebih rendah Karena

keterbatasan program skrining sitologi

terutama di negara-negara berkembang,

metode lain yang sedang dikembangkan,

skrining visual ( Inspeksi Visual dengan

Asam Asetat / VIA ) dan HPV test.

Human papillomavirus ( HPV )

merupakan faktor etiologi yang telah

ditetapkan oleh molekul studies.8-11

Beberapa studi menunjukkan bahwa HPV

tipe 16 dan 18 adalah jenis umum kanker

serviks invasif, dengan prevalensi 70 %

0,12-14.

Vaksin HPV adalah pencegahan

primer kanker serviks . Vaksin Tersedia

dalam perlindungan di seluruh dunia yang

ditawarkan dari HPV tipe 16 dan 18,6

Sementara itu, beberapa penelitian

epidemiologi menunjukkan bahwa ada

jenis HPV lain yang dapat detected.15,16

Karena vaksin HPV menjadi prioritas

kesehatan yang penting di seluruh dunia,

terutama di negara-negara berkembang ,

ada a perlu memahami distribusi jenis

HPV pada kanker serviks, karena dari

yang akan digunakan untuk mengevaluasi

efektivitas vaksin HPV yang tersedia.

METODE

Penelitian ini merupakan

penelitian cross sectional untuk

menentukan distribusi Human

papillomavirus tertentu (HPV) ketik

kanker serviks di Rumah Sakit H. Adam

Malik Medan umum.

Subyek penelitian adalah

penderita kanker serviks di RS H. Adam

Malik Medan Umum, dan dimasukkan

secara berurutan berdasarkan kriteria

inklusi dan eksklusi. Lima puluh pasien

kanker serviks ( didirikan dengan

pemeriksaan patologis ) dimasukkan. Data

karakteristik diambil, termasuk usia

perkawinan, jumlah perkawinan, paritas,

riwayat penggunaan kontrasepsi oral.

Semua pasien yang menjalani sitologi

berbasis cairan pemeriksaan leher rahim,

sampel kemudian diawetkan dalam

diawetkan CYT mengandung etanol. HPV

genotipe diperiksa di Laboratorium Kalgen

di Jakarta, menggunakan Xpress Matrix

Human Papillomavirus (HPV) metode

polymerase chain reaction (PCR) Tes Kit

(4)

tidak dapat dideteksi dengan pemeriksaan

genotip .

Data dianalisis untuk statistik

menggunakan program komputer, untuk

analisis deskriptif (analisis univariat untuk

[image:4.595.102.493.409.767.2]

frekuensi) . Data disajikan dalam bentuk

tabel dan grafik. Semua subjek diberitahu

tentang latar belakang, tujuan, manfaat,

keuntungan dan kerugian dari studi,

termasuk pemeriksaan yang akan

dilakukan. Partisipasi bersifat sukarela ,

dengan subjek penelitian menandatangani

formulir persetujuan. Penelitian ini telah

melalui penilaian dari komite etik dan

disetujui oleh etika penelitian komite

kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas

Sumatera Utara.

HASIL

Dari Februari 2013 sampai

dengan Juni 2013, 50 pasien kanker

serviks invasif diperiksa untuk sitologi

berbasis cairan serviks, dan sampel dikirim

ke laboratorium untuk Kalgen HPV

genotip. Tiga puluh dari 50 sampel yang

terdeteksi untuk jenis HPV, lanjut

dimasukkan dalam analisis data. Beberapa

karakteristik mata pelajaran yang

merupakan faktor risiko kanker serviks

dianalisis dan disajikan dalam tabel.

Karakteristik distribusi subyek penelitian

Characteristics

Cervical Cancer

n %

Age of marriage • < 20 years old • > 20 years old

13

17

43,3

56,7

Number of marriage • Marriage for once • Marriage for twice

Parity • < 3 • > 3

26

4

13

17

86,7

13,3

43,3

(5)

History of the Use of Oral Contraception

• History (-) • History (+)

25

5

83,3

16,7

Tabel ini menunjukkan karakteristik

distribusi subyek penelitian . Penelitian ini

menunjukkan bahwa sebanyak subyek (

56,7 % ) menikah di usia > 20 Sebagian

besar subyek ( 86 % ) yang menikah sekali

. Sebanyak subyek ( 56,7 % ) memiliki

paritas > 3. Dan sebagian besar subyek (

83,3 % ) tidak memiliki riwayat

penggunaan kontrasepsi oral.

Dalam studi ini , ada tujuh jenis HPV yang

dapat dideteksi . Jenis yang paling umum

adalah HPV tipe 16 ( 46,7 % ) , diikuti

oleh jenis HPV 18 ( 33,3 % ) dan tipe 33 (

6,7 % ) . Jenis 31 , 52 , 58 dan 66 yang

terdeteksi dalam prevalensi rendah ,

masing-masing dengan 3,3 % HPV .

DISKUSI

Sastra menyatakan bahwa

aktivitas seksual pada usia dini ( < 16

tahun ) adalah faktor risiko cancer.7

Aktivitas seksual serviks pada usia dini

merupakan faktor risiko independen

karsinoma sel skuamosa ( Herrero et al ,

1990; Cuzick et al , 1996; Deacon et al ,

2000) . J. Hijau et al ( 2003) melaporkan

bahwa aktivitas seksual pada usia dini

merupakan faktor risiko independen

karsinoma sel skuamosa dan

adenokarsinoma serviks . Wanita dengan

aktivitas seksual pada usia < 17 tahun

memiliki risiko 2-3 kali lipat terkena

kanker daripada wanita dengan aktivitas

seksual pada usia > 20 tahun.

Perilaku seksual , jumlah

pasangan seksual , memiliki korelasi yang

kuat dengan infeksi HPV dan risiko

karsinoma sel skuamosa dan

adenokarsinoma serviks ( Brinton et al ,

1987; Horowitz et al , 1988; Brinton et al ,

1993; Chichareon et al , 1998; Ngelangel

et al , 1998 , Altekruse et al , 1996) .17,18

J. Hijau et al ( 2003) melaporkan bahwa

wanita dengan jumlah pasangan seksual >

5 telah risiko 4,09 kali lipat untuk terkena

karsinoma sel skuamosa ( p = < 0,0001 )

dan 1,98 kali lipat dari adenokarsinoma ( p

= 0,1 ) dibandingkan perempuan dengan

satu partner. Paritas tinggi terkait dengan

(6)

ada korelasi yang signifikan ditemukan

dengan adenokarsinoma serviks ( J. Hijau

di al , 2003) . Ada peningkatan risiko yang

signifikan dari jumlah paritas ( tiga atau

lebih ) dengan OR = 1,86 ( p = 0,001 ) .

Penggunaan kontrasepsi oral

faktor risiko kanker serviks . Sebuah

analisis studi kasus kontrol menunjukkan

bahwa risiko karsinoma sel skuamosa dan

adenokarsinoma serviks terkait dengan

durasi penggunaan kontrasepsi oral (

Moreno et al , 2002; Smith et al , 2003)

.17,19,20 Studi tentang J . Hijau et al (

2003) menunjukkan bahwa rasio odds dari

penggunaan kontrasepsi oral selama 10

tahun atau lebih adalah 1,89 untuk

karsinoma sel skuamosa dan 2,06 untuk

adenocarcinoma.

Hasil penelitian ini adalah sama

dengan beberapa studi epidemiologi

tentang distribusi jenis HPV tertentu dalam

kanker serviks . Penelitian sebelumnya

melaporkan kontribusi universal kanker

serviks invasif delapan tipe HPV yang

umumnya terdeteksi (tipe 16 , 18 , 31 , 33 ,

35 , 45 , 52 , Dan 58 ) .

Smith et al . ( 2007) melaporkan

meta - analisis multicenter distribusi jenis

HPV . Meta - analisis melaporkan bahwa

jenis HPV 16 dan 18 menyumbang 70 %

dari kanker serviks invasif , prevalensi

masing-masing adalah 55 % dan 15 % .

Enam jenis HPV yang umumnya terdeteksi

adalah tipe 31 , 33 , 35 , 45 , 52 dan 58,15.

Vaksin HPV yang tersedia di

seluruh dunia adalah perlindungan HPV

tipe 16 dan 18. Tingkat antibodi tipe 16

dan 18 adalah tinggi dan bertahan dengan

keberhasilan hampir 100 % untuk

mencegah infeksi persisten tipe 16 dan 18 ,

dan neoplasia intraepithelial serviks ( CIN

) II . Vaksin bivalen memiliki

perlindungan silang tipe 45 ( efektivitas 78

% ) dan tipe 31 ( efektivitas 60 % ) .

Sedangkan , vaksin quadrivalent memiliki

perlindungan silang tipe 31 dengan

efektivitas 55,6 % .

Berdasarkan histologi , hasil

penelitian ini mirip dengan studi

epidemiologi di beberapa negara . Biologi

Internasional Studi Kanker Serviks (

IBSCC ) Study Group ( 2010) memiliki

sebuah penelitian di 22 negara . HPV tipe

16 dan 18 yang dikenal sebagai penyebab

utama kanker serviks invasif dan lesi

prekursor . Kedua jenis terdeteksi di

banyak kasus kanker serviks invasif . 16

Tipe 16 terdeteksi dominan pada

karsinoma sel skuamosa sedangkan tipe 18

terdeteksi dominan di adenocarcinoma.

Bandingkan dengan HPV tipe 16

, tipe HPV 18 terkait dengan

meningkatnya potensi onkogenik pada

kultur sel ( Burger et al , 1996) . Sastra

menyatakan bahwa jaringan columnar di

adenokarsinoma sulit diperoleh dalam

pemeriksaan dan mungkin kurang rentan

(7)

karsinoma sel skuamosa , menyarankan

bahwa dalam adenocarcinoma infeksi

agresif HPV relatif needed.

Clifford GM et al ( 2003) dalam

meta - analisis dari jenis HPV pada kanker

serviks invasif di seluruh dunia dan ada

beberapa filogenetis terkait tipe 16 yang

dapat dideteksi ; Jenis 31 , 33 , 35 , 52 ,

dan 58 , yang lebih umum pada karsinoma

sel skuamosa ( 15 % ) dibandingkan

dengan adenokarsinoma ( 4 % ) ; dan

terkait jenis HPV 18 - . HPV 45 adalah

lebih umum di adenocarcinoma ( 5,8 % )

dibandingkan dengan karsinoma sel

skuamosa ( 4,2 % ) 24 Dalam studi ini ,

ada empat jenis selain HPV tipe 16 dan 18

yang terdeteksi pada karsinoma sel

skuamosa ( 26 % ) .

KESIMPULAN

HPV tipe 16 adalah jenis yang paling

umum terdeteksi di Kabupaten Manokwari

dan dominan terdeteksi pada karsinoma sel

skuamosa.

DAFTAR PUSTAKA

1. Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson

LM, Hoffman BL, Bradshaw KD,

and Cunningham FG. Cervical

Cancer in: Williams Gynecology.

Dallas: The McGraw-Hill

Companies, 2008.

2. Sanjose et al. Human papillomavirus

genotype attribution in invasive

cervical cancer: a retrospective

cross-sectional worldwide study. Lancet

Oncology, 2010, 11; 1048-56.

3. Hacker NF. Cervical Cancer in:

Berek& Hacker’s Gynecologic

Oncology 5th

4. Shafi MI. Premalignant and

malignant disease of the cervix in:

Dewhursts Text Book of Obstetrics

Gynaecology 7

ed. Philadelphia:

Lippincott Williams & Wilkins,

2010.

th

5. Suwiyoga IK. Tes Human

Papillomavirus sebagai Skrining

Alternatif Kanker Serviks.

ed. Massachusetts:

Blackwell Publishing, 2007, 614-8.

Cermin

Dunia Kedokteran

6. DeCherney AH, Nathan L, Goodwin

TM, and Laufer N. Premalignant and

malignant disorders of the uterine

cervix. California: McGraw-Hills

Companies, 2007.

, 151: 29.

7. Aziz MF, Andrijono, Saifuddin AB.

Kanker Serviks. In: Aziz MF,

Andrijono, Saifuddin AB, editors.

Buku Acuan Nasional Onkologi

Ginekologi. 1 ed. Jakarta: Yayasan

Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo, 2006, 442-55.

8. Andrijono. KankerServiksed ke-4.

Jakarta:

DivisiOnkologiDepartemenObstetri-GinekologiFakultasKedokteranUnive

(8)

9. Bill and Melinda Gates Foundation.

Planning Appropriate Cervical

Cancer Prevention Programs 2nd

10. Chao A, Huang HJ, and Lai CH.

Human Papillomavirus Research on

the Prevention, Diagnosis, and

Prognosis of Cervical Cancer in

Taiwan. Chang Gung Med J, 2012,

35; 297-308.

ed.

Bill and Melinda Gates Foundation,

2000.

11. Munoz et al. Epidemiologic

Classification of Human

Papillomavirus Types Associated

with Cervical Cancer. The New

England Journal of Medicine, 2003,

348; 518-27.

12. Steben M and Franco ED. Human

papillomavirus infection:

Epidemiology and pathophysiology.

Gynecologic Oncology, 2007, 107;

S2-5.

13. Burd EM. Human Papillomavirus

and Cervical Cancer. Clicical

Microbiology Reviews, 2003, 16;

1-17.

14. Amtarina R. OrganisasiGenomdan

Varian Molekuler Human

Papillomavirus Tipe 16

sebagaiPenyebabKarsinomaServiks.J

IK, 2009, 3; 6-13.

15. Li NI, Franceschi S, Jones RH,

Snijders PJF, and Clifford GM.

Human papillomavirus type

distribution in 30,848 invasive

cervical cancer worldwide: variation

by geographical region, histological

type and year of publication.

International Journal of Cancer,

2010.

16. Suthipintawong C, et al. Human

Papilloma Virus Prevalence,

Genotype Distribution and Pattern of

Infection in Thai Women. Asian

Pacific Journal of Cancer Prevention,

2011, 12; 853-6.

17. Smith et al. Human papillomavirus

type distribution in invasive cervical

cancer and high-grade cervical

lesions: A meta-analysis update. Int

J. Cancer, 2007; 121: 621-32.

18. Odida et al. Human Papillomavirus

type distribution in invasive cervical

cancer in Uganda. BMC Infectious

Diseases, 2008, 8; 1-7.

19. Hausen HZ, Holthausen HS, Wolf H,

Dorries K and Egger H. Attempts to

detec virus-specific DNA in human

tumors. II. Nucleic acid

hybridizations with complementary

RNA of human herpes group viruses.

Int J Cancer, 1974, 13; 657-64.

20. Green J et al. Human papillomavirus

infection and use of oral

contraceptives. British Journal of

Cancer, 2003, 88; 1713-20.

21. Noviana H. Human papillomavirus

(9)

CerminDuniaKedokteran 189, 2012,

39.

22. Villiers EM et al. Classification of

Papillomaviruses. Virology, 2004,

324; 17-27.

23. Burk RD, et al. Classification and

Nomenclature system for Human

Alphapapillomavirus variants:

general features, nucleotide

landmarks and assignment of HPV 6

and HPV 11 isolates to variant

lineages. Actadermatoven APA,

2011, 20, 1-11.

24. Malloy C, Sherris J and Herdman C.

HPV DNA Testing: Technical and

Programmatic Issues for Cervical

Cancer Prevention in Low-Resource

Settings. Path, 2000.

25. Novel SS, Safitri R, Harijanto SH

dan NuswantaraS. Perbandingan

Beberapa Metode Molekuler dalam

Uji DNA HPV (Human

Papillomavirus). CDK 186, 2011, 38.

26. Raji N, Sadeghizadeh M, Tafreshi

KN and Jahanzad E. Detection of

Human Papillomavirus 18 in cervical

cancer samples using PCR-ELISA

(DIAPOPS). Iranian Journal of

Microbiology, 2011, 3; 177-82.

27. Unger ER, Vernon SD, Lee DR,

Miller D and Reeves WC. Detection

of Human Papillomavirus of In Situ

Hybridization and Polymerase Chain

Reaction. The Journal of

Histochemistry & Cytochemistry,

1998, 46; 535-40.

28. Odida et al. Comparison of human

papillomavirus detection between

freshly frozen tissue and paraffin

embedded tissue of invasive cervical

cancer. Infectious Agents and

Cancer, 2010, 5; 15.

29. Tsiodras A et al. Hybrid Capture vs

PCR screening of cervical human

pailloma virus infections.

Cytological and histological

associations in 1270 women. BMC

Cancer, 2010, 10; 53.

30. WHO. WHO HPV LabNet –

Newsletter 07. WHO HPV LabNet

Newsletter 2010, 7.

31. GravittPe, et al. Human

Papillomavirus (HPV) Genotyping

using Paired Exfoliated

Cervicovaginal Cells and

Paraffin-Embedded Tissues to Highlight

Difficulties in Attributing HPV

Types to Specific Lesions. Journal of

Clinical Microbiology, 2007, 45;

3245-50.

32. Qinghua F, et al. Evaluation of

Transported Dry and Wet Cervical

Exfoliated Samples for Detection of

human Papillomavirus Infection.

Journal of Clinical Microbiology,

2010, 48; 3068-72.

33. Husman AMR, Walboomers JMM,

(10)

Snijders PJF. The Use of General

Primers GP5 and GP6 Elongated at

Their 3’ Ends with Adjacent Highly

Conserved Sequences Improves

Human Papillomavirus Detection by

PCR. Journal of General Virology,

1995, 76; 1057-62.

34. Carvalho NO, et al. Comparison of

HPV Genotyping by Type Specific

PCR and Sequencing.

MemInstOswaldo Cruz, 2010, 105;

73-8.

35. Schellekens MC, et al. Prevalence of

single and multiple HPV types in

cervical carcinomas in Jakrta,

Indonesia. Gynecologic Oncology,

2004, 93; 49-53.

36. De S and Kanagasabai S. Human

Papilloma Virus vaccine – An

update. European Journal of

Scientific Research, 2010, 43;

256-64.

37. Newby K. HPV Vaccine: Pros and

Cons. The Ohio State University,

2009.

38. J Green et al. Risk Factors for

Adenocarcinoma and Squamous Cell

Carcinoma of the Cervix in Women

Aged 20-44 years: the UK National

Case-Control Study of Cervical

Cancer. British Journal of cancer,

2003, 89; 2078-86.

39. Altekruse et al. Comparison of

Human Papillomavirus Genotypes,

Sexual, and Reproductive Risk

Factors of Cervical

Addenocarcinoma and squamous

Cell Carcinoma: Northeastern United

States. Am J ObstetGynecol, 2003,

188; 657-63.

40. Moreno V et al. Effect of oral

contraceptives on risk of cervical

cancer in women with human

papillomavirus infection: the IARC

multicentric case-control study. The

Lancet, 2002, 359; 1085-92.

41. Miller K, Blumenthal P, Blanchard

K. Oral contraceptives and cervical

cancer; critique of a recent review.

Journal of Contraception, 2004, 69;

347-351.

42. Hadzisejdic I, et al. Distribution of

Human Papillomavirus Types in

Different Histological Subtypes of

Cervical Adenocarcinoma. Coll.

Antropol, 2007, 31; 97- 102.

43. Clifford GM, Smith JS, Plummer M,

Munoz N and Franceschi S. Human

Papillomavirus Types in Invasive

Cervical Cancer Worldwide: a

Gambar

tabel dan grafik. Semua subjek diberitahu

Referensi

Dokumen terkait

Distribusi kanker serviks paling prevalensi adalah pada golongan usia 35- 54 tahun, sebanyak 75% dari jumlah kasus dan jenis kanker yang paling sering dijumpai adalah squamous

Tumor ganas yang paling banyak ditemukan ialah karsinoma sel skuamos nonkeratinisasi dengan jumlah 244 kasus atau 69,7 % dari seluruh kasus tumor ganas.. Sisanya

Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa gambaran histopatologi yang paling sering dijumpai pada kanker lambung adalah tipe poorly differentiated (18,9%), diikuti oleh

Kanker serviks adalah penyakit keganasan pada serviks uterus yang dapat berasal.. dari sel epitel, fibroblas, pembuluh darah, dan limfe dan

Pada awalnya sel kanker serviks berasal dari epitel serviks yang mengalami.. mutasi genetik sehingga mengubah

Staging Kanker Paru Jenis Karsinoma Bukan Sel Kecil (KPKBSK) Versi 7 ,.

Kanker serviks merupakan keganasan yang terjadi pada leher rahim dan... disebabkan oleh infeksi Human Papiloma Virus

49 Menurut Godstime It et al telah melakukan penelitian yang tidak sejalan dengan penlitian ini, hasil yang ditemukan adalah tipe karsinoma sel skuamosa banyak ditemukan pada