DISTRIBUSI TIPE HUMAN PAPILLOMAVIRUS (HPV) PADA KANKER SERVIKS INVASIF DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
M. Fauzie Sahil , Deri Edianto, Hotma Partogi Pasaribu, Ichwanul Adenin, Indra G. Munthe, Dany A
Departemen Obstetri dan Ginekologi-Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia, 2013
ABSTRAK
LATAR BELAKANG: Kanker serviks merupakan kanker yang tersering pada wanita di negara berkembang, dengan mortalitas yang masih tinggi. Sementara, cakupan program
skrining di negara berkembang masih rendah. HPV merupakan faktor etiologi kanker serviks
yang telah diteliti secara molekuler. Vaksin HPV merupakan pencegahan primer pada kanker
serviks. Belum banyak penelitian tentang distribusi tipe HPV pada kanker serviks. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui distribusi tipe HPV, sehingga dapat digunakan untuk evaluasi
efektivitas vaksin HPV yang telah ada.
METODE: Pasien dengan diagnosis kanker serviks yang berobat ke RSUP H. Adam Malik Medan diikutsertakan secara consecutive. Dilakukan pengambilan sitologi apusan serviks
untuk pemeriksaan genotyping HPV dengan metode polymerase chain reaction (PCR) pada
50 orang pasien. Sebanyak 30 sampel penelitian dapat dideteksi tipe HPV dan kemudian
dilakukan pengolahan data dan analisis univariat untuk menentukan frekuensi.
HASIL: Karakteristik subyek penelitian yang terbanyak adalah menikah pada usia > 20 tahun (56,7%), menikah satu kali (86,7%), paritas > 3 (56,7%) dan tidak mempunyai riwayat
penggunaan kontrasepsi oral (83,3%). Tipe HPV 16 merupakan tipe HPV yang terbanyak
(46,7%), diikuti tipe HPV 18 (33,3%). Tipe HPV 16 dominan ditemukan pada karsinoma sel
skuamosa (56,5%) dan tipe HPV 18 dominan ditemukan pada adenokarsinoma (86,7%).
KESIMPULAN: Tipe HPV 16 merupakan tipe yang paling sering ditemui dan ditemukan dominan pada jenis karsinoma sel skuamosa.
DISTRIBUTION OF HUMAN PAPILLOMAVIRUS (HPV) TYPE IN INVASIVE CERVICAL CANCER AT H. ADAM MALIK
GENERAL HOSPITAL MEDAN
M. Fauzie Sahil , Deri Edianto, Hotma Partogi Pasaribu, Ichwanul Adenin, Indra G. Munthe, Dany A
Departement of Obstetric and Gynecology-Faculty of Medicine University of Sumatera Utara, Medan, Indonesia, 2013
ABSTRACT
BACKGROUND: Cervical cancer is the most common cancer among women in developing countries, with high mortality rate. Meanwhile, the scope of cervical screening program in
developing countries is still very low. HPV is the etiological factor that has been established
by molecular studies. HPV vaccine is the primary prevention of cervical cancer. There are
few reliable studies exist about the distribution of HPV type in cervical cancer. The objective
of the present study was to perceive the distribution of HPV type in cervical cancer, as of to
be used to evaluate the effectiveness of available HPV vaccine.
METHODS: Cervical cancer patients at H. Adam Malik General Hospital Medan were included consecutively. Fifty patients were assessed for cervical liquid based cytology and
HPV genotyping by polymerase chain reaction (PCR) method. There were 30 samples of
which HPV type can be detected. Data were analyzed by univariate analysis to determine the
frequency.
RESULTS: The common characteristics of study subjects were age of marriage > 20 years old (56,7%), had marriage for once (86,7%), parity > 3 (56,7%) and no history of the use of
oral contraception (83,3%). HPV type 16 was the most common type (46,7%), followed by
type 18 (33,3%). HPV type 16 was detected dominantly in squamous cell carcinoma (56,5%)
and type 18 was detected dominantly in adenocarcinoma (86,7%).
CONCLUSION: HPV type 16 was the most common type in this study and was detected dominantly in squamous cell carcinoma.
LATAR BELAKANG
Kanker serviks merupakan
kanker yang paling umum di kalangan
wanita dalam mengembangkan
countries.1-4 tingkat kejadian tahunan itu
bervariasi berdasarkan area.2 geografis Di
Indonesia , kejadian kanker serviks masih
merupakan kanker yang paling umum di
kalangan wanita , dengan rate.5 kematian
yang tinggi.
Di negara berkembang , fasilitas
program skrining yang sering tidak
tersedia , faktor budaya dan pendidikan
kelas rendah yang saat ini dipengaruhi
rate.3,6 deteksi dini lebih rendah Karena
keterbatasan program skrining sitologi
terutama di negara-negara berkembang,
metode lain yang sedang dikembangkan,
skrining visual ( Inspeksi Visual dengan
Asam Asetat / VIA ) dan HPV test.
Human papillomavirus ( HPV )
merupakan faktor etiologi yang telah
ditetapkan oleh molekul studies.8-11
Beberapa studi menunjukkan bahwa HPV
tipe 16 dan 18 adalah jenis umum kanker
serviks invasif, dengan prevalensi 70 %
0,12-14.
Vaksin HPV adalah pencegahan
primer kanker serviks . Vaksin Tersedia
dalam perlindungan di seluruh dunia yang
ditawarkan dari HPV tipe 16 dan 18,6
Sementara itu, beberapa penelitian
epidemiologi menunjukkan bahwa ada
jenis HPV lain yang dapat detected.15,16
Karena vaksin HPV menjadi prioritas
kesehatan yang penting di seluruh dunia,
terutama di negara-negara berkembang ,
ada a perlu memahami distribusi jenis
HPV pada kanker serviks, karena dari
yang akan digunakan untuk mengevaluasi
efektivitas vaksin HPV yang tersedia.
METODE
Penelitian ini merupakan
penelitian cross sectional untuk
menentukan distribusi Human
papillomavirus tertentu (HPV) ketik
kanker serviks di Rumah Sakit H. Adam
Malik Medan umum.
Subyek penelitian adalah
penderita kanker serviks di RS H. Adam
Malik Medan Umum, dan dimasukkan
secara berurutan berdasarkan kriteria
inklusi dan eksklusi. Lima puluh pasien
kanker serviks ( didirikan dengan
pemeriksaan patologis ) dimasukkan. Data
karakteristik diambil, termasuk usia
perkawinan, jumlah perkawinan, paritas,
riwayat penggunaan kontrasepsi oral.
Semua pasien yang menjalani sitologi
berbasis cairan pemeriksaan leher rahim,
sampel kemudian diawetkan dalam
diawetkan CYT mengandung etanol. HPV
genotipe diperiksa di Laboratorium Kalgen
di Jakarta, menggunakan Xpress Matrix
Human Papillomavirus (HPV) metode
polymerase chain reaction (PCR) Tes Kit
tidak dapat dideteksi dengan pemeriksaan
genotip .
Data dianalisis untuk statistik
menggunakan program komputer, untuk
analisis deskriptif (analisis univariat untuk
[image:4.595.102.493.409.767.2]frekuensi) . Data disajikan dalam bentuk
tabel dan grafik. Semua subjek diberitahu
tentang latar belakang, tujuan, manfaat,
keuntungan dan kerugian dari studi,
termasuk pemeriksaan yang akan
dilakukan. Partisipasi bersifat sukarela ,
dengan subjek penelitian menandatangani
formulir persetujuan. Penelitian ini telah
melalui penilaian dari komite etik dan
disetujui oleh etika penelitian komite
kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara.
HASIL
Dari Februari 2013 sampai
dengan Juni 2013, 50 pasien kanker
serviks invasif diperiksa untuk sitologi
berbasis cairan serviks, dan sampel dikirim
ke laboratorium untuk Kalgen HPV
genotip. Tiga puluh dari 50 sampel yang
terdeteksi untuk jenis HPV, lanjut
dimasukkan dalam analisis data. Beberapa
karakteristik mata pelajaran yang
merupakan faktor risiko kanker serviks
dianalisis dan disajikan dalam tabel.
Karakteristik distribusi subyek penelitian
Characteristics
Cervical Cancer
n %
Age of marriage • < 20 years old • > 20 years old
13
17
43,3
56,7
Number of marriage • Marriage for once • Marriage for twice
Parity • < 3 • > 3
26
4
13
17
86,7
13,3
43,3
History of the Use of Oral Contraception
• History (-) • History (+)
25
5
83,3
16,7
Tabel ini menunjukkan karakteristik
distribusi subyek penelitian . Penelitian ini
menunjukkan bahwa sebanyak subyek (
56,7 % ) menikah di usia > 20 Sebagian
besar subyek ( 86 % ) yang menikah sekali
. Sebanyak subyek ( 56,7 % ) memiliki
paritas > 3. Dan sebagian besar subyek (
83,3 % ) tidak memiliki riwayat
penggunaan kontrasepsi oral.
Dalam studi ini , ada tujuh jenis HPV yang
dapat dideteksi . Jenis yang paling umum
adalah HPV tipe 16 ( 46,7 % ) , diikuti
oleh jenis HPV 18 ( 33,3 % ) dan tipe 33 (
6,7 % ) . Jenis 31 , 52 , 58 dan 66 yang
terdeteksi dalam prevalensi rendah ,
masing-masing dengan 3,3 % HPV .
DISKUSI
Sastra menyatakan bahwa
aktivitas seksual pada usia dini ( < 16
tahun ) adalah faktor risiko cancer.7
Aktivitas seksual serviks pada usia dini
merupakan faktor risiko independen
karsinoma sel skuamosa ( Herrero et al ,
1990; Cuzick et al , 1996; Deacon et al ,
2000) . J. Hijau et al ( 2003) melaporkan
bahwa aktivitas seksual pada usia dini
merupakan faktor risiko independen
karsinoma sel skuamosa dan
adenokarsinoma serviks . Wanita dengan
aktivitas seksual pada usia < 17 tahun
memiliki risiko 2-3 kali lipat terkena
kanker daripada wanita dengan aktivitas
seksual pada usia > 20 tahun.
Perilaku seksual , jumlah
pasangan seksual , memiliki korelasi yang
kuat dengan infeksi HPV dan risiko
karsinoma sel skuamosa dan
adenokarsinoma serviks ( Brinton et al ,
1987; Horowitz et al , 1988; Brinton et al ,
1993; Chichareon et al , 1998; Ngelangel
et al , 1998 , Altekruse et al , 1996) .17,18
J. Hijau et al ( 2003) melaporkan bahwa
wanita dengan jumlah pasangan seksual >
5 telah risiko 4,09 kali lipat untuk terkena
karsinoma sel skuamosa ( p = < 0,0001 )
dan 1,98 kali lipat dari adenokarsinoma ( p
= 0,1 ) dibandingkan perempuan dengan
satu partner. Paritas tinggi terkait dengan
ada korelasi yang signifikan ditemukan
dengan adenokarsinoma serviks ( J. Hijau
di al , 2003) . Ada peningkatan risiko yang
signifikan dari jumlah paritas ( tiga atau
lebih ) dengan OR = 1,86 ( p = 0,001 ) .
Penggunaan kontrasepsi oral
faktor risiko kanker serviks . Sebuah
analisis studi kasus kontrol menunjukkan
bahwa risiko karsinoma sel skuamosa dan
adenokarsinoma serviks terkait dengan
durasi penggunaan kontrasepsi oral (
Moreno et al , 2002; Smith et al , 2003)
.17,19,20 Studi tentang J . Hijau et al (
2003) menunjukkan bahwa rasio odds dari
penggunaan kontrasepsi oral selama 10
tahun atau lebih adalah 1,89 untuk
karsinoma sel skuamosa dan 2,06 untuk
adenocarcinoma.
Hasil penelitian ini adalah sama
dengan beberapa studi epidemiologi
tentang distribusi jenis HPV tertentu dalam
kanker serviks . Penelitian sebelumnya
melaporkan kontribusi universal kanker
serviks invasif delapan tipe HPV yang
umumnya terdeteksi (tipe 16 , 18 , 31 , 33 ,
35 , 45 , 52 , Dan 58 ) .
Smith et al . ( 2007) melaporkan
meta - analisis multicenter distribusi jenis
HPV . Meta - analisis melaporkan bahwa
jenis HPV 16 dan 18 menyumbang 70 %
dari kanker serviks invasif , prevalensi
masing-masing adalah 55 % dan 15 % .
Enam jenis HPV yang umumnya terdeteksi
adalah tipe 31 , 33 , 35 , 45 , 52 dan 58,15.
Vaksin HPV yang tersedia di
seluruh dunia adalah perlindungan HPV
tipe 16 dan 18. Tingkat antibodi tipe 16
dan 18 adalah tinggi dan bertahan dengan
keberhasilan hampir 100 % untuk
mencegah infeksi persisten tipe 16 dan 18 ,
dan neoplasia intraepithelial serviks ( CIN
) II . Vaksin bivalen memiliki
perlindungan silang tipe 45 ( efektivitas 78
% ) dan tipe 31 ( efektivitas 60 % ) .
Sedangkan , vaksin quadrivalent memiliki
perlindungan silang tipe 31 dengan
efektivitas 55,6 % .
Berdasarkan histologi , hasil
penelitian ini mirip dengan studi
epidemiologi di beberapa negara . Biologi
Internasional Studi Kanker Serviks (
IBSCC ) Study Group ( 2010) memiliki
sebuah penelitian di 22 negara . HPV tipe
16 dan 18 yang dikenal sebagai penyebab
utama kanker serviks invasif dan lesi
prekursor . Kedua jenis terdeteksi di
banyak kasus kanker serviks invasif . 16
Tipe 16 terdeteksi dominan pada
karsinoma sel skuamosa sedangkan tipe 18
terdeteksi dominan di adenocarcinoma.
Bandingkan dengan HPV tipe 16
, tipe HPV 18 terkait dengan
meningkatnya potensi onkogenik pada
kultur sel ( Burger et al , 1996) . Sastra
menyatakan bahwa jaringan columnar di
adenokarsinoma sulit diperoleh dalam
pemeriksaan dan mungkin kurang rentan
karsinoma sel skuamosa , menyarankan
bahwa dalam adenocarcinoma infeksi
agresif HPV relatif needed.
Clifford GM et al ( 2003) dalam
meta - analisis dari jenis HPV pada kanker
serviks invasif di seluruh dunia dan ada
beberapa filogenetis terkait tipe 16 yang
dapat dideteksi ; Jenis 31 , 33 , 35 , 52 ,
dan 58 , yang lebih umum pada karsinoma
sel skuamosa ( 15 % ) dibandingkan
dengan adenokarsinoma ( 4 % ) ; dan
terkait jenis HPV 18 - . HPV 45 adalah
lebih umum di adenocarcinoma ( 5,8 % )
dibandingkan dengan karsinoma sel
skuamosa ( 4,2 % ) 24 Dalam studi ini ,
ada empat jenis selain HPV tipe 16 dan 18
yang terdeteksi pada karsinoma sel
skuamosa ( 26 % ) .
KESIMPULAN
HPV tipe 16 adalah jenis yang paling
umum terdeteksi di Kabupaten Manokwari
dan dominan terdeteksi pada karsinoma sel
skuamosa.
DAFTAR PUSTAKA
1. Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson
LM, Hoffman BL, Bradshaw KD,
and Cunningham FG. Cervical
Cancer in: Williams Gynecology.
Dallas: The McGraw-Hill
Companies, 2008.
2. Sanjose et al. Human papillomavirus
genotype attribution in invasive
cervical cancer: a retrospective
cross-sectional worldwide study. Lancet
Oncology, 2010, 11; 1048-56.
3. Hacker NF. Cervical Cancer in:
Berek& Hacker’s Gynecologic
Oncology 5th
4. Shafi MI. Premalignant and
malignant disease of the cervix in:
Dewhursts Text Book of Obstetrics
Gynaecology 7
ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins,
2010.
th
5. Suwiyoga IK. Tes Human
Papillomavirus sebagai Skrining
Alternatif Kanker Serviks.
ed. Massachusetts:
Blackwell Publishing, 2007, 614-8.
Cermin
Dunia Kedokteran
6. DeCherney AH, Nathan L, Goodwin
TM, and Laufer N. Premalignant and
malignant disorders of the uterine
cervix. California: McGraw-Hills
Companies, 2007.
, 151: 29.
7. Aziz MF, Andrijono, Saifuddin AB.
Kanker Serviks. In: Aziz MF,
Andrijono, Saifuddin AB, editors.
Buku Acuan Nasional Onkologi
Ginekologi. 1 ed. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, 2006, 442-55.
8. Andrijono. KankerServiksed ke-4.
Jakarta:
DivisiOnkologiDepartemenObstetri-GinekologiFakultasKedokteranUnive
9. Bill and Melinda Gates Foundation.
Planning Appropriate Cervical
Cancer Prevention Programs 2nd
10. Chao A, Huang HJ, and Lai CH.
Human Papillomavirus Research on
the Prevention, Diagnosis, and
Prognosis of Cervical Cancer in
Taiwan. Chang Gung Med J, 2012,
35; 297-308.
ed.
Bill and Melinda Gates Foundation,
2000.
11. Munoz et al. Epidemiologic
Classification of Human
Papillomavirus Types Associated
with Cervical Cancer. The New
England Journal of Medicine, 2003,
348; 518-27.
12. Steben M and Franco ED. Human
papillomavirus infection:
Epidemiology and pathophysiology.
Gynecologic Oncology, 2007, 107;
S2-5.
13. Burd EM. Human Papillomavirus
and Cervical Cancer. Clicical
Microbiology Reviews, 2003, 16;
1-17.
14. Amtarina R. OrganisasiGenomdan
Varian Molekuler Human
Papillomavirus Tipe 16
sebagaiPenyebabKarsinomaServiks.J
IK, 2009, 3; 6-13.
15. Li NI, Franceschi S, Jones RH,
Snijders PJF, and Clifford GM.
Human papillomavirus type
distribution in 30,848 invasive
cervical cancer worldwide: variation
by geographical region, histological
type and year of publication.
International Journal of Cancer,
2010.
16. Suthipintawong C, et al. Human
Papilloma Virus Prevalence,
Genotype Distribution and Pattern of
Infection in Thai Women. Asian
Pacific Journal of Cancer Prevention,
2011, 12; 853-6.
17. Smith et al. Human papillomavirus
type distribution in invasive cervical
cancer and high-grade cervical
lesions: A meta-analysis update. Int
J. Cancer, 2007; 121: 621-32.
18. Odida et al. Human Papillomavirus
type distribution in invasive cervical
cancer in Uganda. BMC Infectious
Diseases, 2008, 8; 1-7.
19. Hausen HZ, Holthausen HS, Wolf H,
Dorries K and Egger H. Attempts to
detec virus-specific DNA in human
tumors. II. Nucleic acid
hybridizations with complementary
RNA of human herpes group viruses.
Int J Cancer, 1974, 13; 657-64.
20. Green J et al. Human papillomavirus
infection and use of oral
contraceptives. British Journal of
Cancer, 2003, 88; 1713-20.
21. Noviana H. Human papillomavirus
CerminDuniaKedokteran 189, 2012,
39.
22. Villiers EM et al. Classification of
Papillomaviruses. Virology, 2004,
324; 17-27.
23. Burk RD, et al. Classification and
Nomenclature system for Human
Alphapapillomavirus variants:
general features, nucleotide
landmarks and assignment of HPV 6
and HPV 11 isolates to variant
lineages. Actadermatoven APA,
2011, 20, 1-11.
24. Malloy C, Sherris J and Herdman C.
HPV DNA Testing: Technical and
Programmatic Issues for Cervical
Cancer Prevention in Low-Resource
Settings. Path, 2000.
25. Novel SS, Safitri R, Harijanto SH
dan NuswantaraS. Perbandingan
Beberapa Metode Molekuler dalam
Uji DNA HPV (Human
Papillomavirus). CDK 186, 2011, 38.
26. Raji N, Sadeghizadeh M, Tafreshi
KN and Jahanzad E. Detection of
Human Papillomavirus 18 in cervical
cancer samples using PCR-ELISA
(DIAPOPS). Iranian Journal of
Microbiology, 2011, 3; 177-82.
27. Unger ER, Vernon SD, Lee DR,
Miller D and Reeves WC. Detection
of Human Papillomavirus of In Situ
Hybridization and Polymerase Chain
Reaction. The Journal of
Histochemistry & Cytochemistry,
1998, 46; 535-40.
28. Odida et al. Comparison of human
papillomavirus detection between
freshly frozen tissue and paraffin
embedded tissue of invasive cervical
cancer. Infectious Agents and
Cancer, 2010, 5; 15.
29. Tsiodras A et al. Hybrid Capture vs
PCR screening of cervical human
pailloma virus infections.
Cytological and histological
associations in 1270 women. BMC
Cancer, 2010, 10; 53.
30. WHO. WHO HPV LabNet –
Newsletter 07. WHO HPV LabNet
Newsletter 2010, 7.
31. GravittPe, et al. Human
Papillomavirus (HPV) Genotyping
using Paired Exfoliated
Cervicovaginal Cells and
Paraffin-Embedded Tissues to Highlight
Difficulties in Attributing HPV
Types to Specific Lesions. Journal of
Clinical Microbiology, 2007, 45;
3245-50.
32. Qinghua F, et al. Evaluation of
Transported Dry and Wet Cervical
Exfoliated Samples for Detection of
human Papillomavirus Infection.
Journal of Clinical Microbiology,
2010, 48; 3068-72.
33. Husman AMR, Walboomers JMM,
Snijders PJF. The Use of General
Primers GP5 and GP6 Elongated at
Their 3’ Ends with Adjacent Highly
Conserved Sequences Improves
Human Papillomavirus Detection by
PCR. Journal of General Virology,
1995, 76; 1057-62.
34. Carvalho NO, et al. Comparison of
HPV Genotyping by Type Specific
PCR and Sequencing.
MemInstOswaldo Cruz, 2010, 105;
73-8.
35. Schellekens MC, et al. Prevalence of
single and multiple HPV types in
cervical carcinomas in Jakrta,
Indonesia. Gynecologic Oncology,
2004, 93; 49-53.
36. De S and Kanagasabai S. Human
Papilloma Virus vaccine – An
update. European Journal of
Scientific Research, 2010, 43;
256-64.
37. Newby K. HPV Vaccine: Pros and
Cons. The Ohio State University,
2009.
38. J Green et al. Risk Factors for
Adenocarcinoma and Squamous Cell
Carcinoma of the Cervix in Women
Aged 20-44 years: the UK National
Case-Control Study of Cervical
Cancer. British Journal of cancer,
2003, 89; 2078-86.
39. Altekruse et al. Comparison of
Human Papillomavirus Genotypes,
Sexual, and Reproductive Risk
Factors of Cervical
Addenocarcinoma and squamous
Cell Carcinoma: Northeastern United
States. Am J ObstetGynecol, 2003,
188; 657-63.
40. Moreno V et al. Effect of oral
contraceptives on risk of cervical
cancer in women with human
papillomavirus infection: the IARC
multicentric case-control study. The
Lancet, 2002, 359; 1085-92.
41. Miller K, Blumenthal P, Blanchard
K. Oral contraceptives and cervical
cancer; critique of a recent review.
Journal of Contraception, 2004, 69;
347-351.
42. Hadzisejdic I, et al. Distribution of
Human Papillomavirus Types in
Different Histological Subtypes of
Cervical Adenocarcinoma. Coll.
Antropol, 2007, 31; 97- 102.
43. Clifford GM, Smith JS, Plummer M,
Munoz N and Franceschi S. Human
Papillomavirus Types in Invasive
Cervical Cancer Worldwide: a