UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
JUDUL SKRIPSI
NAMA
NIM
PROGRAM STUm
: EVALUASI
TERHADAP
PENGAWASAN
PIUTANG PADA PT. (PERSERO) ANGKASA
PURA
n
CABANG BANDAR UDARA POLONIA
MEDAN
: LUKITA FERDIANY
: 010503021
: AKUNTANSI
MEDAN, ..
セセ
N
..
??:..
ZP_
.
MENYETUJUI
PEMBlMBING
(Dra. NALENI INDRA, MM,Ak)
NIP. 131835569
I
セ
ABSTRAK
Piutang merupakan unsur aktiva lancar yang cukup material dalarn
perusahaan. Bila ditinjau dari segi likuiditas perusahaan, piutang dapat dikatakan
sebagai alat pembayaran yang cukup tinggi tingkat likuiditasnya setelah kas dan
investasi jangka pendek pada surat berharga. Piutang juga sangat berpengaruh
terhadap perputaran modal kerja dan beban yang harus ditanggung atas
kerugian-kerugian yang mungkin timbul.
Untuk mengurangi resiko tertahannya sebagian besar modal kerja pada
perkiraan piutang, maka diperlukan suatu prosedur pengelolaan piutang dan
pengawasan piutang yang baik. Pengawasan piutang diperlukan untuk menjarnin
penagihan piutang yang tepat pada waktunya sehingga resiko kerugian piutang tak
tertagih dapat dikurangi atau dihilangkan sarna sekali dan untuk menghindari
terjadinya kesalahan atau kecurangan yang mungkin terjadi.
Mengingat pentingnya pengawasan piutang, maka penulis tertarik untuk
membuat tulisan iImiah yang berbentuk skripsi dengan judul : "Evaluasi Terhadap
Pengawasan Piutang Pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Cabang Bandar Udara
Polonia Medan". PT. (Persero) Angkasa Pura II adalah perusahaan yang
mengelola bandar udara dan bergerak di bidang pelayanan operasi penerbangan.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan terhadap perusahaan,
penulis dapat menyimpulkan bahwa saldo piutang perusahaan mengalami
peningkatan
dari
tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu, penulis merumuskan
masalah sebagai berikut : "Bagaimana pengawasan piutang yang diterapkan
perusahaan urituk mengawasi piutang yang tidak tertagih?"
Tujuan penulis rnengadakan penelitian adalah :
1.
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pengawasan piutang pada
perusahaan,
dengan
melihat
apa
yang
terjadi
dalam
praktik
dan
membandingkannya
dengan
teori-teori
yang
telah
dipelajari
selama
perkuliahan maupun dari sumber-sumber yang lain.
2. Untuk
mengetahui
bagaimana
pengawasan
piutang
yang
diterapkan
perusahaan untuk mengawasi piutang yang tidak tertagih.
Dalarn
menganalisa
data
dan
keterangan
yang
diperlukan
untuk
penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan Metode Deskriptif, yaitu suatu
metode analisis dimana data dikumpulkan, disusun, diinterpretasikan, dianalisis
sehingga memberikan keterangan yang lengkap bagi pemecahan masalah yang
dihadapi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap perusahaan, penulis
dapat menyimpulkan bahwa pengawasan piutang yang dilakukan perusahaan
sudah dijalankan dengan
baik,
Pada perusahaan telah dilakukan pemisahan fungsi
dan
tugas di antara bagian-bagian yang terlibat dalam piutang. Untuk mengurangi
resiko piutang yang
tak
tertagih, perusahaan menetapkan kebijakan dalarn
penjualan kredit sebagai berikut :
1.
Sebelum memberikan kredit, perusahaan terlebih dahulu melakukan analisa
terhadap calon pelanggan.
2. Perusahaan menetapkan periode kredit 14 hari.
iii
3. Perusahaan memberikan diskon 2% kepada pelanggan yang menggunakan
jasa sewa ruang.
4. Dalam kebijaksanaan penagihan, setiap keterlambatan atas pembayaran
dikenakan denda sebesar 1,5% per bulan untuk tagihan dalam mata uang
rupiah
dan
1% per bulan untuk tagihan dalam mata uang dolar.
5. Apabila lewat
dari batas
waktu yang telah ditentukan debitur be1um juga
melakukan pembayaran, maka debitur
akan
diberikan Surat Panggilan 1
sid
III.
Adapun kendala yang dihadapi perusahaan yaitu sistem informasi
akuntansi yang dimiliki perusahaan masih kurang memadai sehingga sering
terjadi keterlambatan dalam pencatatan penerimaan piutang yang berasal dari
pembayaran melalui transfer bank. Pelanggan yang berasal dari maskapai
penerbangan asing seringkali tidak mencantumkan nama perusahaan dan nomor
fakturnya dengan jelas ketika membayar tagihannya sehingga perusahaan
mengalami kesulitan dalam me1akukan pernbukuan atas pembayaran tersebut dan
karena itu akun piutang masih tetap terbuka.
Berdasarkan kesimpulan diatas penulis mencoba memberikan saran yang
mungkin berguna bagi perusahaan, yaitu bagian keuangan atau yang menerima
setoran dari bank harus lebih aktif melakukan konfirmasi kepada debitur yang
melakukan pembayaran melalui transfer bank. Jika diperlukan, perusahaan dapat
membentuk bagian khusus yang diberi wewenang dalam
hal
konfirmasi piutang
yang pembayarannya melalui transfer antar bank.
iv