PERTANGGUNGJAWABAN PERDATA PT. PUPUK
ISKANDAR MUDA TERHADAP PENCEMARAN
LINGKUNGAN
TESIS
Oleh :
MARLIA SASTRO
017005024/HK
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2007
Marlia Sastro : Pertanggungjawaban Perdata PT. Pupuk Iskandar Muda Terhadap Pencemaran…, 2007
Marlia Sastro : Pertanggungjawaban Perdata PT. Pupuk Iskandar Muda Terhadap Pencemaran…, 2007
USU Repository © 2007
CIVIL RESPONSIBILITY OF PT.PUPUK ISKANDAR MUDA FOR ENVIRONMENTAL POLLUTION
Civil responsibility for environmental pollution caused by the activities or businesses utilizing natural resources has been regulated in the Law of Environmental Management. PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) produces urea-based fertilizer as well as waste, therefore, the implementation of its activities must agree with the existing stipulation. This study aims at examining and analyzing the civil responsibility of PT.PIM for environmental environment and its inhibiting factors as well as the solution made by PT.PIM to cope with environmental pollution.
This analytical descriptive study employs the normative juridical approach supported by primary and secondary data. The secondary data (in this study functions as primary data) were obtained from the primary, secondary and tertiary legal materials through library research or documentation study. The primary data (in this study functions as supporting data) were obtained by interviewing the informants. These qualitative data were descriptively analyzed.
The result of study reveals that the responsibility of PT.PIM for the environmental pollution is shown through the making of an environmental impact analysis, the implementation of environmental management referring to RKAP, and the making of RKL and RPL. In addition, PT.PIM has also applied the principles stated in the GCG in its company's management activities. Since 1990, PT.PIM has organized and developed small scale businesses and cooperatives in Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) to show its social responsibility related to the principle of responsibility. Civil responsibility accomplished by PT.PIM in the case of ammonia gas leak to the victims of pollution has not been fully implemented. If the pollution happens again, PT.PIM must be directly and immediately responsible (strict liability) in paying the compensation to the pollution victims. It is also found that the inhibiting factors of PT. PIM's civil responsibility for the pollution are internal and external factors. Internal factor includes budgeting and management and external factor includes politic, security, social gap, and awareness of law. The other exhibiting factors that obstruct the civil settlement of the case of ammonia gas leak are that the plaintiff (victims) does not have enough knowledge on legal matters and the case is hard to be proven. Then, to ensure that the pollution does not occur again, PT. PIM has implemented SML and SK3. In accomplishing its civil responsibility, PT. PIM can settle this case out side of or through the court.
Key word: Civil responsibility P.T Pupuk iskandar Muda Environmental Pollution
* Student, Magister of Legal Science Study Program, School of Postgraduate Studies, University of Sumatera Utara,
** Lecturers, Magister of Legal Science Study Program, School of Postgraduate Studies, University of Sumatera Utara
Marlia Sastro : Pertanggungjawaban Perdata PT. Pupuk Iskandar Muda Terhadap Pencemaran…, 2007
Pertanggungjawaban perdata terhadap pencemaran lingkungan disebabkan oleh kegiatan/usaha yang memanfaatkan sumber daya alam telah diatur dalam Undang-undang Pengelolaan Lingkungan Hidup. PT PIM merupakan perusahaan yang menghasilkan pupuk urea, di samping itu juga menghasilkan limbah. Oleh karena itu PT PIM dalam kegiatannya harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pertanggungjawaban perdata PT PIM terhadap pencemaran lingkungan, untuk mengetahui dan menganalisis faktor penghambat pertanggungjawaban perdata PT PIM terhadap pencemaran lingkungan serta mengetahui penyelesaian yang dilakukan PT PIM terhadap pencemaran lingkungan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif yang bersifat deskriptif analitis dengan didukung data primer sebagai data penunjang dan data sekunder sebagai data primer. Sumber data penelitian ini terdiri dan bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier, data sekunder didukung dengan penelitian lapangan dengan melakukan wawancara terhadap informan. Selanjutnya cara pengumpulan data ditempuh melalui studi kepustakaan dan studi dokumentasi serta untuk memperkuat data dilakukan pula studi lapangan, sedangkan pengelolaan dilakukan secara kualitatif, dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pertanggungjawaban PT PIM terhadap pencemaran lingkungan dilakukan dengan membuat analisis mengenai dampak lingkungan, melaksanakan pengelolaan lingkungan mengacu kepada RKAP dan membuat RKL dan RPL. Selain itu juga PT PIM telah menerapkan prinsip-prisip yang terdapat dalam GCG dalam kegiatan manajemen perusahaan. Sejak tahun 1990 PT PIM sudah menjadi pembina usaha kecil dan koperasi di NAD yang merupakan bentuk tanggung jawab sosial terkait dengan prinsip
responsibility. Pertanggungjawaban perdata yang dilaksanakan oleh PT PIM pada kasus
kebocoran gas ammonia terhadap korban pencemaran belum dapat dilaksanakan sepenuhnya. Apabila pencemaran terjadi lagi, maka PT PIM harus bertanggungjawab langsung dan seketika (Strict Liability) dalam memberikan ganti kerugian kepada korban pencemaran. Selanjutnya, faktor penghambat pertanggungjawaban perdata PT PIM terhadap pencemaran adalah
*
Mahasiswa Sekolah Pascasarjana Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara.
**
Marlia Sastro : Pertanggungjawaban Perdata PT. Pupuk Iskandar Muda Terhadap Pencemaran…, 2007
USU Repository © 2007
faktor intern meliputi anggaran dan manajemen; sedangkan faktor ekstern meliputi politik, keamanan, kesenjangan sosial dan kesadaran hukum. Selain itu faktor penghambat penyelesaian pertanggungjawaban perdata terhadap kasus kebocoran gas ammonia adalah kurangnya pengetahuan hukum yang dimiliki penggugat (korban) dan sulitnya pembuktian. Lebih lanjut, agar tidak terjadi pencemaran maka PT PIM telah melaksanakan SML dan SK3. Dalam melaksanakan pertanggungjawaban perdata maka PT PIM dalam menyelesaian perkara ini dapat menyelesaikannya di luar pengadilan dan penyelesaian melalui pengadilan.