• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Maintenance Jaringan pada Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Maintenance Jaringan pada Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya."

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

MAINTENANCE JARINGAN PADA DINAS

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SURABAYA

Nama : Yermias Alfandy Oktario Wun Nim : 08.41010.0164

Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

Halaman

BAB II.GAMBARAN UMUM Dinkominfo Surabaya ... 8

2.1. Kedudukan Dinkominfo Surabaya ... 8

(3)

3.1.4. Bridge ... 27

3.1.5. Router ... 27

3.2. Protokol TCP/IP ... 27

3.3. Protokol-Protokol Aplikasi ... 29

(4)

Dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dewasa ini,

mengakibatkan kebutuhan akan tenaga kerja yang menguasai sistem

komputerisasi sangat meningkat. Sehingga banyak terbentuk lembaga-lembaga

pendidikan formal di bidang informasi dan komputer seperti sekolah - sekolah

tinggi manajemen informatika dan komputer, sekolah menengah kejuruan berbasis

teknologi informasi dan lain-lain. Akan tetapi tidak sedikit dari teori – teori yang

diberikan di lembaga-lembaga pendidikan formal tersebut yang tidak sesuai

dengan praktek di lapangan kerja. Sedangkan pendidikan pada umumnya

berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang diperlukan oleh instansi atau

organisasi. Oleh karena itu praktek langsung di lapangan diperlukan untuk

menyeimbangkan antara teori yang didapat tersebut dengan yang ada di lapangan

kerja .

1.1 LATAR BELAKANG

Kerja Praktek adalah suatu kegiatan mandiri berupa observasi dan studi

orientasi yang dilakukan di suatu instansi atau perusahaan. Sehingga nantinya ada

pertukaran informasi yang berguna bagi mahasiswa dan perusahaan tersebut.

Selain itu kerja praktek juga merupakan merupakan bagian dari kurikulum

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (STIKOM)

Surabaya dan prasyarat untuk menempuh ujian tugas akhir.

(5)

Prosedur kerja praktek telah diatur sesuai dengan pedoman yang telah

ditetapkan, yaitu harus mendapatkan persetujuan dari instansi atau perusahaan

tempat melaksanakan kerja praktek.

Dengan adanya program kerja praktek ini diharapkan dapat dicapai suatu

pengembangan dan penerapan kemampuan dan tanggap terhadap kenyataan yang

ada dilapangan atau masyarakat. Sasaran kerja praktek ini adalah untuk

menerapkan ilmu yang didapat dari bangku kuliah ke perusahaan yang ditempati.

Dan bila memungkinkan dapat meningkatkan sistem yang diterapkan di

perusahaan tersebut.

Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang terhubung oleh

beberapa perangkat saluran komunikasi yang memungkinkan pengguna untuk

berbagi sumber daya.

Dinas Komunikasi dan Informasi Surabaya atau sering di panggil

DINKOMINFO Surabaya adalah dinas yang menangani segala kebutuhan TI di

dinas pemerintahan. Untuk kebutuhan jaringan internet terdapat satu server yang

bertempat di Jimerto tepatnya pada kantor DINKOMINFO. Semua terhubung jadi

satu jaringan menggunakan server VPN. Untuk kebutuhan software juga ditangani

oleh pihak DINKOMINFO, seperti program pembuatan KTP, KK, dan KSK.

1.2 TUJUAN KERJA PRAKTEK

Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di suatu perusahaan

maupun instansi, maka mahasiswa sebagai seorang yang menjalankan syarat

(6)

melaksanakan kegiatan praktek ini. Beberapa tujuan umum Praktek Kerja

Lapangan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa tentang dunia kerja yang

sebenarnya khususnya di bidang sistem informasi dan Jaringan komputer .

2. Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa tentang

penerapan berbagai pengetahuan baik teori maupun praktek yang didapat di

bangku perkuliahan pada lapangan pekerjaan yang sesungguhnya di tempat

praktek terutama dalam Sistem Informasi dan Jaringan Komputer.

3. Memberikan pengetahuan tambahan tentang hal - hal yang belum didapat di

bangku perkuliahan mengenai jaringan komputer.

4. Mahasiswa dapat melihat dan merasakan secara langsung kondisi dan keadaan

dunia kerja yang sesungguhnya, sehingga memperoleh pengalaman yang lebih

banyak lagi.

5. Mahasiswa dapat menerapkan dan mempraktekkan secara langsung teori yang

telah didapat dibangku perkuliahan pada saat melaksanakan Praktek Kerja

Lapangan dalam hal jaringan komputer.

6. Mendidik dan melatih mahasiswa untuk dapat menyelesaikan dan mengatasi

berbagai masalah yang dihadapi di lapangan dalam melaksanakan praktek.

7. Mendidik dan melatih mahasiswa untuk dapat menyelesaikan dan mengatasi

(7)

8. Dapat membantu memperluas wawasan dan pengetahuan bagi kami sebagai

seorang mahasiswa terhadap disiplin ilmu yang telah diperoleh pada saat

belajar di bangku perkuliahan.

Sedangkan tujuan khusus Praktek Kerja Lapangan yang dimaksud adalah

untuk menjaga kestabilan koneksi jaringan Dinas Komunikasi dan Informatika

pada setiap client(Dinas, rumah sakit, badan pengurus pemerintahan) dengan

memanfaatkan MAN sebagai tipe jaringan yang digunakan.

1.3. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana me-maintance jaringan DINKOMINFO Surabaya agar tetap stabil.

2. Bagaiamana menangani kendala-kendala jaringan pada.

1.4. BATASAN MASALAH

Penulis hanya membatasi permasalahan, yaitu:

1. Tidak menangani masalah perangkat lunak(instalasi Windows, software

-software pribadi).

2. Tidak menangani kerusakan hardware ada PC client.

3. Tidak menangani bagian diluar kendali Dinas Komunikasi dan Informatika

(8)

1.5. WAKTU DAN LAMA KERJA PRAKTEK

Adapun waktu dan lama Kerja Praktek di Dinas Komunikasi dan

Informasi Surabaya dilaksanakan selama 4 minggu yang dimulai pada tanggal 1

Juli – 1 Agustus 2011.

1.6. RUANG LINGKUP KERJA PRAKTEK

Sasaran kerja praktek adalah agar mahasiswa mendapatkan pengalaman

belajar melalui pengamatan di bidang teknologi informasi dan komunikasi:

a. Setting Mikrotik RB450/450G sebagai Hotspot.

b. Maintenance jaringan lokal pada dinas pemerintahan.

c. Maintenance jaringan lokal DINKOMINFO Surabaya

1.7. METODOLOGI

Adapun teknik atau metode yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan terhadap kebutuhan

pengguna yang sekiranya dapat menentukan sistem kontrol apa yang baik

digunakan.

2. Wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab terhadap beberapa

karyawan dan mahasiswa yang ada hubungannya dengan permasalahan yang

akan diselesaikan.

3. Pengecekan langsung terhadap permasalahan yang, menganalisis masalah

(9)

4. Studi literatur atau kepustakaan, yaitu dengan cara membaca buku-buku yang

ada hubungannya dengan masalah yang dihadapi.

5. Pengamatan terhadap sistem yang telah dibangun apakah telah berjalan

dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.

6. Penulisan dan penyusunan laporan dari pelaksanaan kerja praktek yang telah

dilakukan sebagai pertanggungan jawab kepada perusahaan dan STIKOM.

1.8. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan laporan hasil praktek kerja lapangan pada Bidang

Jaringan Komputer Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya adalah sebagai

berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Batasan masalah,

Tujuan, Kontribusi serta Sistematika Penulisan di Dinas Komunikasi

dan Informatika.

BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini membahas tentang gambaran umum Dinas Komunikasi

dan Informatika Surabaya., struktur organisasi, visi, dan misi.

BAB III : TEORI PENUNJANG

Teori penunjang ini berisi tentang penjabaran yang akan dijadikan

sebagai acuan analisa dan pemecahan permasalahan yang dibahas,

(10)

BAB IV : PEMBAHASAN

Pemahasan berisi tentang implementasi teori kemanan jaringan

sehingga mendapatkan kinerja yang aman dan maksimal.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan serta saran sehubungan dengan adanya

(11)

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SURABAYA

2.1 Kedudukan Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya

Menurut peraturan Walikota Surabaya (Nomor 91 Tahun 2008) Dinas

Komunikasi dan Informatika mendukung misi pembangunan terutama didalam

RPJM Kota Surabaya 2006-2010, yaitu mewujudkan Pemerintahan yang

demokratis, berkeadilan, transparan dan akuntabel, serta meningkatkan akselerasi

pertumbuhan arus perdagangan barang dan jasa dalam suatu sistem tata ruang

yang terintegrasi didukung infrastuktur, sistem transparan dan sistem IT yang

memadai.

2.1.1 Tugas

Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya mempunyai tugas dalam

bidang:

a.Penataan Ruang

b.Perencanaan Pembangunan

c.Kependudukan dan Catatan Sipil

d.Komunikasi dan Informatika

e.Otonomi daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

(12)

2.1.2 Fungsi

Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya mempunyai fungsi:

a.Perumusan kebijakan teknis di bidang komunikasi dan informatika

b.Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum

c.Pengelolaan ketatausahaan dinas

d.Pelakasanaa tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

2.2 Visi dan Misi

Adapun visi dan misi dari Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya ini

adalah sebagai berikut:

2.2.1 Visi

Visi Dinas Komunikasi dan InformatikaSurabaya adalah :

Terwujudnya Masyarakat Informasi yang Sejahtera Melalui Penyelenggaraan Komunikasi dan Informatika yang Efektif dan Efisien”. Pernyataan visi diatas mempunyai penjelasan bahwa terwujudnya Kota Surabaya sebagai pusat perdagangan dan jasa dalam merespon semua

peluang dan tuntutan global, didukung oleh penyelenggaraan komunikasi

(13)

2.2.2 Misi

Misi Dinas Komunikasi dan InformatikaSurabaya adalah :

1. Meningkatkan kapasitas layanan informasi dan pemberdayaan potensi

masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat berbudaya

informasi.

2. Meningkatkan daya jangkau insfrastuktur pos, komunikasi dan

informatika untuk memperluas aksesibilitas masyarakat terhadap

informasi dalam rangka mengurangi kesenjangan infromasi.

3. Mendorong peningkatan aplikasi layanan public dalam meningkatkan

kualitas pelayanan dan pengawasan menuju terselenggaranya

Pemerintahan yang baik.

4. Meningkatkan kerjasama dan kemitraan serta pemberdayaan lembaga

komunikasi dan informatika pemerintah dan masyarakat.

5. Meningkatkan kualitas penelitian dan pengembangan dalam rangka

menciptakan kemandirian dan daya saing bidang komunikasi dan

informatika

6. Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) bidang

komunikasi informatika dalam rangka meningkatkan literasi dan

(14)

2.3 Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi dari Dinas Komunikasi dan Informatika

Surabaya tersebut adalah sebagai berikut:

(15)

2.4 Tanggung Jawab dan Wewenang

Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya, memiliki susunan

organisasi yang terdiri dari:

1 Bagian Sekretariat

Bagian Sekretariat melaksanaan sebagian tugas Dinas Komunikasi dan

Informatika di bidang kesekretariatan, sebagai berikut:

a. Pelaksanaan koordinasi perencanaan program, anggaran, dan laporan

dinas.

b. Pelaksanaan pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan.

c. Pengelolaan administrasi kepegawaian.

d. Pengelolaan surat menyurat, dokumentasi, rumah tangga dinas, kearsipan

dan keperpustakaan.

e. Pemeliharaan rutin gedung dan perlengkapan/peralatan kantor.

f. Pelaksanaan hubungan masyarakat dan keprotokolan.

g. Pemberian rekomendasi untuk pendirian kantor pusat jasa titipan

h. Pemberian izin jasa titipan untuk kantor agen

i. Pemberian izin penyelenggaraan telekomunikasi khusus untuk keperluan

pemerintahan dan badan hukum yang cakupan areanya kota sepanjang

tidak menggunakan spekrum frekwensi radio.

j. Pemberian rekomendasi terhadap permohonan izin penyelenggaraan

jaringan tetap tertutup lokal wireline (end to end) cakupan kota.

k. Pemberian rekomendasi wilayah prioritas untuk pembangunan kewajiban

(16)

l. Pemberian izin terhadap Instalatur Kabel Rubah atau Gedung (IKR/G)

m. Pemberian izin kantor cabang dan loket pelayanan operator.

n. Pemberian Izin Mendirikn Bangunan (IMB) menara telekomunikasi

sebagai sarana dan prasaranan telekomunikasi.

o. Pemberian izin galian untuk keperluan penggelaran kabel telekomunikasi

dalam satu kota.

p. Pemberian rekomendari persyaratan administrasi dan kelayakan data

teknis terhadap permohonan izin penyelenggaraan radio.

q. Pemberian izin instalasi genset.

r. Penyusunan peraturan daerah kota dibidang ketenagalistrikan.

s. Pemberian izin instalasi penangkal petir.

Bagian Sekretaris, membawahi :

a. Subbagian Umum dan Kepegawaian:

Subbagian Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Menyiapkan bahan penyusunan rencanan program dan petunjuk teknis

dibidang umum dan kepegawaian.

2. Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis

dibidang umum dan kepegawaian

3. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan

instalasi lain dibidang umum dan kepegawaian.

4. Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang umum dan

kepegawaian.

(17)

6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

b. Subbagian Keuangan;

Subbagian Keuangan mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis

dibidang keuangan.

2. Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis

dibidang keuangan.

3. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan

instalasi lain dibidang keuangan.

4. Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang keuangan.

5. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

2. Bidang Pos dan Telekomunikasi

Bidang Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan

sebagian tugas Dinas Komunikasi dan Informatika dibidang pos dan

telekomunikasi, dengan rincian sebagai berikut :

a. Penertiban jasa titipan untuk kantor agen

b. Pengawasan atau pengendalian terhadap penyelenggaraan telekomunikasi

yang cakupan areanya kota, pelaksanaan pembangunan telekomunikasi, dan

(18)

c. Penanggung jawab panggilan darurat telekomunikasi.

d. Pengendalian dan penertiban terhadap pelanggaran standarisasi pos dan

telekomunikasi.

e. Peaksanaan fasilitas pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan pops dan

telekomunikasi serta penggunaan frekwensi radio di daerah perbatasan dengan

negara tetangga.

Bidang Pos dan Telekomunikasi terdiri dari :

a. Seksi Pos dan Standarisasi

Seksi Pos dan Standarisasi mempunyai tugas menyiapkan bahan

penyusunan dan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis serta

menyiapkan bahan koordinasi dengan lembaga dan instansi lain dibidang

pos dan standarisasi.

b. Seksi Spektrum Frekuensi, Telekomunikasi, dan Standarisasi postel.

Seksi Spektrum Frekuensi, telekomunikasi, dan standarisasi postel

mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan rencana

program dan petunjuk teknis serta menyiapkan bahan koordinasi dengan

lembaga dan instansi lain dibidang spektrum frekuensi, telekomunikasi,

(19)

3. Bidang Aplikasi dan Telematika

Bidang aplikasi dan telematika mempunyai tugas melaksanakan sebagian

tugas Dinas Komunikasi dan Informatika dibidang aplikasi dan telematika,

dangan rincian tugas sebagai berikut :

a. Pengembangan sistem informasi dan komunikasi penataan ruang kota.

b. Pelansanaan pengelolaan data dan informasi pembangunan daerah skala kota

c. Pembangunan dan pengembangan jaringan komunikasi data skala kota.

d. Penyediaan jaringan komunikasi data sampai dengan tingkat kecamatan atau

kelurahan sebagai tempat pelayanan dokumen penduduk.

e. Penetapan Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD) kota.

f. Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan usaha ketenagalistrikan yang

izinnya diberikan oleh kota.

g. Pengangkatan dan pembinaan inspektur ketenagalistrikan serta pembinaan

jabatan fungsional kota.

Bidang aplikasi dan Telematika terdiri dari :

a. Seksi Aplikasi dan Database.

Seksi aplikasi dan database mempunyai tugas menyiapkan bahan

penyusunan dan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis serta

menyiapkan bahan koordinasi dengan lembaga dan instansi lain dibidang

(20)

b. Seksi Telematika.

Seksi Telematika mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan dan

pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis serta menyiapkan bahan

koordinasi dengan lembaga dan instansi lain dibidang telematika.

4. Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi

Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi mempunyai tugas

melaksanakan sebagian tugas Dinas Komunikasi dan Informatika dibidang sarana

komunikasi dan desiminasi informasi, dengan rincian sebagai berikut :

a. Pelaksanaan koordinasi dari fasilitas pemberdayaan komunikasi skala kota.

b. Pelaksanaan desiminasi informasi nasional.

c. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitas pengembangan kemitraan media skala

kota.

Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi terdiri dari :

a. Seksi Penyiaran dan Kemitraan Media

Seksi Penyiaran dan Kemitraan Media mempunyai tugas menyiapkan

bahan penyusunan dan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis

serta menyiapkan bahan koordinasi dengan lembaga dan instansi lain

dibidang penyiaran dan kemitraan media.

b. Seksi Kelembagaan Komunikasi.

Seksi Kelembagaan komunikasi mempunyai tugas menyiapkan bahan

(21)

menyiapkan bahan koordinasi dengan lembaga dan instansi lain dibidang

kelembagaan komunikasi.

5. Kelompok Jabatan Fungsional.

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan

sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejmlah tenaga fungsional

yang terbagi dalam berbagai Kelompok Jabatan Fungsional sesuai dengan bidang

keahliannya.

Masing-masing Kelompok jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud

diatas melaksanakan kegiatan sehari-hari dikoordinasikan oleh Kepala Balai.

Jumlah tenaga fungsionaI sebagaimana dimaksud diatas ditentukan

berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. Jenis dan jenjang jabatan fungsional

sebagaimana dimaksud diatas diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan

(22)

2.5 TATA KERJA

Berdasarkan peraturan Walikota Surabaya No 91 Tahun 2008

dijelaskan tata kerja Dinas komunikasi dan informatika Surabaya adalah

sebagai berikut :

(1) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang dalam melaksanakan

tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(3) Setiap Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam

melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

Sekretaris.

(4) Setiap Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam

melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Dinas.

(5) Setiap Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan

tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

(6) Hubungan antara Kepala Dinas dengan bawahan atau sebaliknya secara

administrasi dilaksanakan melalui Sekretaris.

(7) Kepala Dinas berkewajiban mengkoordinasikan seluruh kegiatan aparat

pelaksana dan staff.

(8) Kepala Dinas berkewajiban melaksanakan prinsip-prinsip koordinasi,

integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi baik dalam lingkungan Dinas

(23)

(9) Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi harus

melaksanakan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan

simplifikasi sesuai dengan bidangnya masing-masing.

(10) Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi

masing-masing bertanggung jawab memberikan bimbingan atau pembinaan kepada

bawahannya serta melaporkan hasil-hasil pelaksanaan tugas menurut

jenjang jabatannya masing-masing.

ESELONISASI

1. Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi adalah jabatan eselon II.b.

2. Kepala Bagian dan Kepala Bidang adalah jabatan eselon III.b.

(24)

BAB III

TEORI PENUNJANG

3.1. KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER

Menurut Sutedjo (2006:7) jaringan komputer adalah sekelompok

komputer otonom yang saling menggunakan protokol komunikasi melalui media

komunikasi sehingga dapat berbagi data informasi program aplikasi dan perangkat

keras seperti printer, scanner, CD-Driver ataupun hardisk, serta memungkinkan

untuk saling berkomunikasi elektronik. Adapun sejumlah potensi jaringan

komputer, antara lain:

1. Mengintegrasikan dan berbagi pakai peralatan

Jaringan komputer memungkinkan penggunaan bersama peralatan komputer

berbagai merek, yang semula tersebar di berbagai ruangan, unit, dan departemen

sehingga meningkatkan efektivitas dari penggunaan sumber daya tersebut.

2. Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pemakai

komputer. Selain itu tersedia aplikasi teleconference yang memungkinkan

dilakukannya rapat atau pertemuan tanpa harus meninggalkan meja kerja.

3. Mengintegrasikan data

Jaringan komputer diperlukan untuk mengintegrasikan data antar

komputer-komputer client sehingga dapat diperoleh suatu jaringan relevan.

(25)

4. Perlindungan data dan informasi

Jaringan komputer memudahkan upaya perlindungan data yang terpusat pada

server, melalui pengaturan hak akses dari para pemakai serta penerapan sistem

password.

5. Sistem terdistribusi

Jaringan komputer dimanfaatkan pula untuk mendistribusikan proses dan

aplikasi sehingga dapat mengurangi terjadinya bottleneck atau tumpukan

pekerjaan pada suatu bagian.

6. Keterangan aliran informasi

Jaringan komputer mampu mengalirkan data-data komputer client dengan

cepat untuk di intgrasikan dalam komputer server. Selain itu, jaringan mampu

untuk mendistribusikan informasi secara kontinu keada pihak-pihak terkait yang

membutuhkanya.

Secara umum jaringan komputer terdiri atas lima jenis yaitu Local Area

Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN), Wide Area Network (WAN)

Internet, Wireless. Berikut penjelasan dibawah ini:

a) Local Area Network (LAN)

Merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus

yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk

menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu

perusahaan atau pabrik pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce,

(26)

b) Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi

LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama

dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya

berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi

(swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat

berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

c) Wide Area Network (WAN)

Jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali

mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin

yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

d)Internet

Sebenarnya terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali

menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang

yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan

orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan

hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kompatibel dan berbeda. Biasanya

untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna

melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik

perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang

(27)

e) Wireless (Jaringan tanpa kabel)

Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komukasi yang

tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang

yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang

berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel

diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau

pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan

memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih

cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.

3.1.1. IP ADDRESS

IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan

peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32

bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal

yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 193.160.5.1.

Tabel 3.1 Tabel bagian dari IP Address

Network ID Host ID

193 160 5 1

IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network

ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan alamat

host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address memberikan alamat

(28)

Kelas-kelas IP Address

Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai, IP

address dibagi dalam tiga kelas seperti diperlihatkan pada tabel dibawah:

Tabel 3.2 Tabel kelas IP Address

Kelas Network ID Host ID Default Subnet Mask

A xxx.0.0.1 xxx.255.255.254 255.0.0.0 B xxx.xxx.0.1 xxx.xxx.255.254 255.255.0.0 C xxx.xxx.xxx254 xxx.xxx.xxx.254 255.255.255.0

IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat

besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta)

IP address pada tiap kelas A. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit

pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya. Dengan demikian, cara

membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah:

Network ID = 113 Host ID = 46.5.6

IP address di atas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113. IP address

kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP

address kelas B, network ID ialah 16 bit

Pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan demikian, cara

membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1 :

Network ID = 132.92 Host ID = 121.1

IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92. Dengan

(29)

sekitar 65000 host. Range IP 128.0.xxx.xxx –191.155.xxx.xxx. IP address kelas C

awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit

terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan

masing-masing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx –

223.255.255.x. Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih

network ID dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya

konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan

IP address seefisien mungkin.

3.1.2. HUB DAN SWITCH (KONSENTRATOR)

Konsentrator adalah perangkat lunak untuk kabel-kabel jaringan dari tiap

workstation, server, atau perangkat lainnya. Konsentrator biasa dipakai pada

topologi star. Hub dan switch umunya mempunyai port RJ-45 sebagai tempat

menghubungkan komputer.

Perbedaannya, switch merupakan konsentrator yang memiliki kemampuan

manajemen trafik data lebih baik dibandingkan hub.

3.1.3. REPEATER

Berfungsi untuk memperkuat sinyal dengan cara menerima sinyal dari

(30)

3.1.4. BRIDGE

Fungsi dari perangkat ini hamper sama dengan fungsi repeater, tetapi

bridge mampu menghubungkan antar jaringan yang menggunakan transmisi

berbeda. Misalnya, jaringan ethernet baseband dengan Ethernet broadband.

3.1.5. ROUTER

Router merupakan perangkat yang dikhususkan untuk menangani

koneksi antara dua atau lebih jaringan yang terhubung melalui packet switching.

Router bekerja dengan melihat alamat asal dan alamat tujuan yang melewatiya

dan memutuskan rute yang akan dilewati aket tersebut utnuk sampai ke tujuan.

Router mengetahui alamat masing-masing komputer di lingkungan jaringan

lokalnya, mengetahui alamat bridge, dan router lainya.

3.2. PROTOKOL TCP / IP

Salah satu isu terpenting di Internet adalah penerapan Standar Komputasi

Terbuka karena Internetworking dan Internet mengintegrasikan semua sistem,

jenis dan tipe komputer yang ada di dunia, maka harus ada standar yang menjamin

komputer dapat saling berbicara satu sama lain dalam bahasa yang sama. Menurut

Drew Heywood (1996): standar bahasa komputer universal telah dikembangkan

sejak 1969, terdiri dari serangkaian protokol komunikasi disebut Transfer Control

Protocol (TCP) yang bertugas mengendalikan transmisi paket data, koreksi

kesalahan dan kompresi data dan Internet Protocol (IP) yang bertugas sebagai

pengenal (identifier) dan pengantar paket data ke alamat yang dituju. Protokol

(31)

menjadi standar utama jaringan komputer. TCP/IP berkembang cepat dan kaya

fasilitas karena bersifat terbuka, bebas digunakan, ditambahkan kemampuan baru

oleh siapapun dan gratis karena tidak dimiliki oleh siapapun. Menurut Khoe Yao

Tung (1996), Drew Heywood (1996) dan Andrew S.Tanenbaum (1996) fungsi

utama protokol TCP/IP adalah :

1. File Transfer Protocol (FTP) yaitu fasilitas transfer file antar komputer.

2. Surat elektronik (E-mail) atau fasilitas surat menyurat antar komputer yang

terdiri atas Simple Mail Transfer Protocol(SMTP) sebagai dasar komunikasi

email, Multi Purpose Internet Mail Extensions (MIME) yaitu standar format

biner grafik, dan suara agar dapat ditransmisikan melalui e-mail, Post Office

Protocol (POP) yaitu sistem penerima e-mail, Network News Transfer

Protocol (NNTP) sarana pertukaran berita, artikel dan diskusi melalui e-mail.

3. Emulasi terminal jarak jauh (Telnet, Remote Login) yang memungkinkan

suatu komputer (client) untuk masuk dan mengendalikan host yang terletak

jauh darinya, misalnya pada network yang lain atau di Internet.

4. Simple Network Management Protocol (SMNP) yaitu protokol pengendalian

peralatan network jarak jauh. Drew Heywood (1996) menyebutkan : fungsi

utama itu masih diikuti dengan fasilitas Domain Name System (DNS) yaitu

metode penamaan dan pengalamatan suatu network berdasarkan

(32)

Sedang Andrew S. Tanenbaum (1996) memberi pengertian fungsi secara

singkat : aplikasi TCP/IP menghasilkan 4 fasilitas penting E-mail, News, Remote

Login dan Transfer File. Semula tampilan Internet masih berupa teks murni,

revolusi terjadi ketika WWW diperkenalkan.

3.3. PROTOKOL – PROTOKOL APLIKASI

Protokol – protokol aplikasi merupakan aplikasi yang digunakan dalam

protokol seperti :

3.3.1. FTP

FTP singkatan dari File Transfer Protocol. FTP merupakan mekanisme

standar yang dimiliki protokol TCP/IP untuk keperluan penyalinan file dari satu

host ke host yang lain. FTP ini memanfaatkan layanan protokol TCP (lapisan 4)

untuk melakukan operasinya.

Sebagai proses, FTP memanfaatkan alamat port 21 (untuk kontrol) dan

20 (untuk transfer data). Perintah-perintah yang dipergunakan untuk mengirim

dan menerima file pada FTP amatlah sederhana namun cukup efektif :

1. OPEN – Memulai sebuah sambungan antara duah buah komputer host untuk

file transfer.

2. CLOSE – Mengakhiri sambungan file transfer DIR. Menampilkan daftar

direktori dari komputer remote host.

3. GET – Memulai proses transfer file dari komputer remote host ke komputer

local host.

(33)

3.3.2. TELNET

TELNET singkatan dari Terminal Network. Dalam tugas utamanya

protokol TCP/IP dalam internet adalah menyediakan layanan-layanan kepada

pengguna seperti layanan FTP, TFTP, SMTP, dst. Namun apabila telah terjadi

suatu komunikasi yang spesifik diluar standar protokol TCP/IP seperti FTP,

TFTP, SMTP, DNS, dst, maka TELNET memberikan solusi bagi pengguna untuk

melakukan proses aplikasi secara client – server. TELNET ini juga disebut

sebagai general - purpose client atau server application program.

3.3.3. SMTP

SMTP singkatan dari Simple Mail Transfer Protocol. SMTP adalah suatu

protokol aplikasi yang merupakan sistem pengiriman pesan atau email. SMTP

dapat mendukung tiga jenis pengiriman pesan :

1. Pengiriman pesan pada satu atau lebih pengguna.

2. Pengiriman pesan yang termasuk didalamnya teks, suara, video atau gambar.

3. Pengiriman pesan ke pengguna-pengguna yang diluar jaringan atau internet.

3.3.4. VLAN

VLAN (virtual LAN): Sekelompok node pada satu atau beberapa segmen

LAN secara logic (dikonfigurasi melalui software), yang memungkinkan suatu

perangkat dapat berkomunikasi jika terletak pada media physic yang sama jika

(34)

Gambar 3.1 VLAN Segmentation.

Gambar 3.1. jika ingin berkomunikasi antar VLAN maka diperlukan

sebuah perangkat yaitu router. Umumnya suatu LAN hanya mempunyai satu

broadcast domain dimana setiap komputer dalam broadcast domain yang sama

dapat menerima broadcast yang disiarkan oleh salah satu komputer di dalam

domain tersebut. Hal ini baik adanya karena broadcast memang telah didesain

sebagai salah satu sarana yang dapat dipakai oleh peralatan komputer untuk saling

memperkenalkan VID agar kemudian dapat berkomunikasi satu dengan lainnya.

Namun jika jumlah peralatan komputer bertambah banyak, broadcast

menimbulkan masalah karena broadcast menggunakan bandwith jaringan yang

sebenarnya dapat digunakan untuk keperluan lainnya, jadi pengunaan bandwith

menjadi tidak efektif.

Dengan mengelompokkan port-port switch menjadi beberapa segmen

VLAN yang memiliki broadcast domain sendiri-sendiri, pengunaan bandwith

menjadi lebih efektif karena segmen VLAN yang satu tidak mengganggu segmen

(35)

3.3.5. TYPE LINK

Type Link memiliki 2 macam link yaitu : access link dan Trunk Link.

Access link digunakan untuk menghubungkan perangkat (host) menuju switch dan

hanya membawa informasi VLAN yang bersangkutan. Sebuah access Link adalah

link yang hanya mempunyai satu VLAN.

Gambar 3.2 Type Access Link.

Sebuah trunk link adalah link yang mampu membawa banyak VLAN.

Trunk link yang digunakan antara switch dan dari beberapa server menuju ke

switch. Trunk link membawa trafik menuju beberapa VLAN.

Gambar 3.3 Type Trunk Link.

Setiap port pada switch dapat ditetapkan sebagai sebuah VLAN. Secara

default, semua port berada pada VLAN1. Red VLAN hanya dapat berkomunikasi

(36)

dengan Black VLAN dan Green VLAN. Setiap logical VLAN seperti physical

bridge yang terpisah, seperti pada Gambar 3.3.

Gambar 3.4 Operasi VLAN.

Gambar 3.5 Operasi VLAN antar Switch

Sebuah VLAN dapat berkomunikasi dengan VLAN yang sama pada

switch yang berbeda. Setiap logical VLAN seperti physical bridge yang terpisah.

VLAN bekerja melintasi beberapa switches, seperti Gambar diatas.

VLAN Tagging digunakan jika sebuah link diperlukan untuk membawa

trafik dari beberapa VLAN. Tanpa adanya tagging, maka setiap VLAN akan

dibawa oleh sebuah Link. Dengan adanya tagging, maka beberapa VLAN dapat

(37)

Gambar 3.6 VLAN Tagging.

Sebuah trunk digunakan untuk menghubungkan dua buah switch. Sebuah

trunk dapat membawa traffic untuk beberapa VLAN. Setiap logical VLAN seperti

physical bridge yang terpisah. VLAN dbekerja melintasi beberapa switches.

Trunk membawa traffic untuk multiple VLAN. Trunk menggunakan enkapsulasi

khusus untuk membedakan antar VLAN yang berbeda, seperti pada Gambar 3.7.

Gambar 3.7 Operasi VLAN Dengan Trunk

Khusus dikembangkan untuk multi-VLAN, komunikasi antar switch.

Terdapat unique identifier dalam header pada setiap frame. VLAN ID

(38)

Gambar 3.8 Identifikasi Frame VLAN.

Dari operasi VLAN diatas terdapat dua pilihan tagging yang dapat

digunakan, yaitu : ISL (Cisco proprietary), IEEE 802.1Q (industry standard).

Untuk Identifikasi VLAN menggunakan IEEE 802.1Q terdapat 4-byte tag header

berisi tag protocol identifier (TPID) dan tag control information (TCI), yaitu :

1. TPID, 2-byte TPID dengan nilai tetap 0x8100. Nilai ini menunjukkan

bahwa frame membawa informasi tag 802.1Qatau802.1p.

2. TCI, TCI berisi : tiga bit prioritas user (8 level prioritas , 0 sampai 7), satu

bit canonical format (CFI indicator), 0 = canonical, 1 = noncanonical,

untuk signal bit order dalam encapsulated frame

(www.faqs.orgataurfcsataurfc2469.html - “A Caution On the Canonical

Ordering of Link-Layer Addresses”), Dua belas bit VLAN identifier

(VID)- Identitas VLAN secara unik untuk, didefinisikan terdapat 4,096

VLAN, dengan nilai 0 sampai dengan 4095.

(39)

VID, VLAN ID adalah identifikasi dari VLAN, yang digunakan dalam

standar 802.1Q, terdiri dari 12 bit. Jumlah identifikasi VLAN adalah 4096 (212)

VLANs. Dari 4096 VID yang mungkin,VID 0 digunakan untuk identify priority

frames dan nilai 4095 (FFF) dicadangkan, sehingga jumlah maksimum

konfigurasi VLAN adalah 4,094. Frame check sequence (FCS)- 4 bytes. Berisi

nilai CRC (cyclic redundancy check) sebanyak 32-bit. Trunk 802.1Q

memungkinkan VLAN melalui backbone.

Gambar 3.10 Skema 802.1Q Tagging.

3.4. MIKROTIK

MikroTik (dengan trade name MikroTik®) didirikan tahun 1995

bertujuan mengembangkan sistem ISP dengan wireless. MikroTik saat ini telah

mendukung sistem ISP dengan wireless untuk jalur data internet di banyak negara,

antara lain Iraq, Kosovo, Sri Lanka, Ghana dan banyak negara lainnya.

Berbagai pengembangan telah dilakukan hingga saat ini tersedia

perangkat lunak sistem operasi router versi 2 yang menjamin kestabilan, kontrol,

(40)

menggunakan komputer standart sebagai hardware. Perangkat lunak ini

mendukung berbagai aplikasi ISP, mulai dari RADIUS modem pool, hingga

sirkuit backbone dengan DS3.

MikroTik berlokasi di tiga, ibukota Latvia, dengan 50 orang karyawan.

Mikrotik juga menjalankan sebuah ISP kecil, sebagai media percobaan untuk

pengembangan routerOS software. Ada 2 jenis mikrotik, yaitu:

3.4.1. Mikrotik routerOS

Adalah versi Mikrotik dalam bentuk perangkat lunak yang dapat diinstall

pada komputer rumahan(PC) melalui CD. OS dapat di unduh pada website resmi

www.mikrotik.com. Namun file image mikrotik merupakan versi trial Mikrotik

yang hanya dapat digunakan dalam waktu 24 jam. Untuk dapat digunakan secara

full time. Anda harus membeli linensi key hanya untuk satu hardisk.

3.4.2. BUILT IN HARDWARE MIKROTIK

Merupakan Mikrotik dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas

dalam board router yang didalamnya sudah terinstal Mikrotik RouterOS. Untuk

versi ini, lisensi sudah termasuk dalam harga router board Mikrotik. Dan fitur

yang terdapat didalamnya:

Penanganan Protokol TCP/IP:

a. Firewall and NAT - stateful packet filtering; Peer-to-Peer protocol

filtering; source and destination NAT; classification by source MAC,

IP addresses, ports, protocols, protocol options, interfaces, internal

(41)

b. Routing - Static routing; Equal cost multi-path routing; Policy based

routing (classification by source and destination addresses and/or by

firewall mark); RIP v1 / v2, OSPF v2, BGP v4

c. Data Rate Management - per IP / protocol / subnet / port / firewall

mark; HTB, PCQ, RED, SFQ, byte limited queue, packet limited

queue; hierarchical limitation, CIR, MIR, contention ratios, dynamic

client rate equalizing (PCQ)

d. HotSpot - HotSpot Gateway with RADIUS authentication/accounting;

data rate limitation; traffic quota; real-time status information;

walled-garden; customized HTML login pages; iPass support; SSL

secure authentication

e. Point-to-Point tunneling protocols - PPTP, PPPoE and L2TP Access

Concentrators and clients; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2

authentication protocols; RADIUS authentication and accounting;

MPPE encryption; compression for PPPoE; data rate limitation;

PPPoE dial on demand

f. Simple tunnels - IPIP tunnels, EoIP (Ethernet over IP)

g. IPsec - IP security AH and ESP protocols; Diffie-Hellman groups

1,2,5; MD5 and SHA1 hashing algorithms; DES, 3DES, AES-128,

AES-192, AES-256 encryption algorithms; Perfect Forwarding

Secresy (PFS) groups 1,2,5

h. Web proxy - FTP, HTTP and HTTPS caching proxy server;

(42)

for caching on a separate drive; access control lists; caching lists;

parent proxy support

i. Caching DNS client - name resolving for local use; Dynamic DNS

Client; local DNS cache with static entries

j. DHCP - DHCP server per interface; DHCP relay; DHCP client;

multiple DHCP networks; static and dynamic DHCP leases

k. Universal Client - Transparent address translation not depending on

the client's setup

l. VRRP - VRRP protocol for high availability

m. UPnP - Universal Plug-and-Play support

n. NTP - Network Time Protocol server and client; synchronization with

GPS system

o. Monitoring/Accounting - IP traffic accounting, firewall actions

logging

p. SNMP - read-only access

q. M3P - MikroTik Packet Packer Protocol for Wireless links and

Ethernet

r. MNDP - MikroTik Neighbor Discovery Protocol; also supports Cisco

Discovery Protocol (CDP)

s. Tools - ping; traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH;

(43)

Layer 2 connectivity

a. Wireless - IEEE802.11a/b/g wireless client and Access Point;

Wireless Distribution System (WDS) support; virtual AP; 40 and 104

bit WEP; access control list; authentication on RADIUS server;

roaming (for wireless client); Access Point bridging

b. Bridge - spanning tree protocol; multiple bridge interfaces; bridge

firewalling

c. VLAN - IEEE802.1q Virtual LAN support on Ethernet and WLAN

links; multiple VLANs; VLAN bridging

d. Synchronous - V.35, V.24, E1/T1, X.21, DS3 (T3) media types;

sync-PPP, Cisco HDLC, Frame Relay line protocols; ANSI-617d (ANDI or

annex D) and Q933a (CCITT or annex A) Frame Relay LMI types

e. Asynchronous - serial PPP dial-in / dial-out; PAP, CHAP,

MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS

authentication and accounting; onboard serial ports; modem pool

with up to 128 ports; dial on demand

f. ISDN - ISDN dial-in / dial-out; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and

MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS authentication and

accounting; 128K bundle support; Cisco HDLC, x75i, x75ui, x75bui

line protocols; dial on demand

g. SDSL - Single-line DSL support; line termination and network

(44)

4.1. Identifikasi Masalah

Jaringan Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya menggunakan

Metropolitan Area Network(MAN) dengan memanfaatkan radio wireless. Banyak

kendala dalam jaringan MAN, dan kendala utama dalam jaringan MAN adalah alam

seperti cuaca yang tidak menentu dan mengakibatkan kerusakan pada hardware radio

wireless, kemudian listrik, dan kendala pada kesalahan teknis (kesalahan pada

pengaturan router). Untuk memonitor koneksi jaringan Dinas Komunikasi dan

Informatika Surabaya menggunakan WEB untuk memantau, dan untuk memonitoring

jaringan dapat dilihat pada http://net.surabaya.go.id/

Gambar 4.1 Web Monitoring Instansi

(45)

Pada gambar 4.1. adalah menunjukan web untuk memonitoring jaringan

client sever pada dinas, rumah sakit dan bagian-bagian yang di tangani oleh

DINKOMINFO Surabaya.

Penjelasan tentang web monitoring:

a. Koneksi berwarna hijau:

Menandakan bahwa jaringan terkoneksi dengan baik dan tidak ada halangan.

b. Koneksi berwarna kuning:

Menandakan bahwa client me-restart komputer.

c. Koneksi berwarna merah:

Menandakan client tidak tersambung dengan server/down maka terjadi masalah

pada client tersebut.

d. Koneksi berwarna hijau muda:

Menandakan koneksi sedang mencoba tersambung pada server.

Untuk koneksi dengan client menggunakan koneksi radio wireless, fungsi

dari radio wireless sendiri adalah pengganti kabel karena berjarak jauh dengan server

yang bertempat pada DINKOMINFO sendiri dan radio wireless mempunyai

kecepatan hingga 40MBps, untuk pemasangan radio wireless hanya pada titik-titik

tertentu. Skema jaringan yang digunakan pada jaringan dengan mengunakan VLAN

(46)

Gambar 4.2 skema jaringan dikominfo

Gambar 4.2. menunjukan skema jaringan lokal pada Dinas Komunikasi dan

Informatika Surabaya.

Dan skema jaringan keseluruhan dinas yang ditangani oleh Dinas

Komunikasi dan Informatika Surabaya dapat dilihat pada http://net.surabaya.go.id/,

sedangakan pemanfaatan VLAN sendiri adalah untuk pembedaan IP radio, komputer,

dan dinas-dinas yang menangani KTP dan KK agar menghindari keterbatasan IP

address.

Hardware yang di gunakan pada koneksi VLAN:

1. Mikrotik

2. Proxim Tsunami

3. Kanopi

4.2. Pembahasan

Aplikasi yang digunakan untuk me-manage jaringan pada router Mikrotik

(47)

Gambar 4.3 WINBOX v2.2.16.

Pada gambar 4.3 adalah WINBOX v2.2.16. aplikasi WINBOX dapat

memudahkan pengaturan pada Mikrotik, salah satu fitur WINBOX adalah admin

jaringan tidak perlu menghapal alamat IP hardware karena akan langsung ditujukan

pada MAC Address. Untuk default, username dan password Mikrotik adalah admin

tanpa password.

(48)

Pada gambar 4.4. adalah menu dari WINBOX. WINBOX v2.2.16. berjalan

pada Mikrotik RouterOS 4.17.

Gambar 4.5 CPU Monitor

Fungsi pada gambar adalah untuk mengetahui resource CPU pada Mikrotik

hardware.

Gambar 4.6 Menu Undo, Redo

Icon yang di tunjukan pada gambar 4.5. berfungsi untuk melakukan redo,

undo untuk setting yang telah dilakukan sebelum aplikasi di tutup, sesudah WINBOX

di tutup maka fungsi redo dan undo tidak dapat digunakan. Untuk dapat mengeteahui

penggunaan dapat dilihat pada menu MANUAL yang terdapat pada WINBOX, fungsi

manual memerlukan konseksi internet yang akan langsung tersambung pada

(49)

Gambar 4.7 Menu Manual

Cara lain untuk pengaturan jaringan di Mikrotik ada beberapa cara yaitu

dengan menggunakan web interface, telnet, ssh, ftp, berikut penjelasanya:

a. WEB Interface

Web Interface dapat dibuka dengan memafaatkan browser, alamat yang dituju

untuk mulai me-manage adalah alamat IP Ethernet yang terkoneksi.

(50)

b. Telnet Mode

Untuk pengguna Windows, layanan telnet dapat diunakan untuk me-manage

router. Untuk mengakses telnet harus di perhatikan apakah layanan telnet sudah

aktif. Port yang di gunakan untuk layanan telnet adalah 23.

c. Ssh Mode

Adalah layanan yang tersedia bagi pengguna Linux. Sama halnya seperti telnet,

ssh dapat me manage dengan port 22.

d. FTP

Layanan FTP hanya digunakan untuk pertukaran data/file seperti file backup dan

file Hotspot. Port yang tersedia untuk FTP adalah 21.

Dengan beberapa hal tersebut dapat menyelesaikan permasalahan teknis atau

kesalahan pada setting router. Kesalahan ini dikarenakan penanganan jaringan yang

dilakukan oleh teknisi yang berbeda-beda sehingga sering terjadi salah pengertian

antara teknisi sebelumnya dengan teknisi yag menangani jaringan sekarang.

Permasalahan berikutnya adalah kendala pada alam, yang sering

menyebabkan kerusakan pada hardware radio wireless Mikrotik. Karusakan tersebut

terjadi karena radio wireless berada ada atas tower triangle yang tinggi yang

membuat hardware tidak bias dipantau dengan mudah oleh teknisi. Beberapa

kemungkinan untuk menghadapi permasalahan ini adalah:

1. Penggantian hardware rusak

Jika radio wireless sudah mengalami kerusakan parah maka kebijakan dari

(51)

2. Memperbaiki bagian hardware yang rusak

Terkadang hardware tidak sepenuhnya rusak, kerusakan biasanya sering terjadi

pada antena wireless dan power wireless. Hal ini dapat meminimaliskan biaya

perawatan tapi tidak efisien dalam segi waktu karena harus menunggu untuk

perbaikan hardware. Perbaikan hardware tidak dilakukan oleh teknisi sendiri

tetapi melalui vendor hardware. Tingkat kerumitan kendala alam sangatlah

merugikan, karena cuaca sangat berpengaruh. Akibat yang terjadi karena kendala

alam biasanya berlangsung sangat lama karena untuk menggulanginya harus

memperhatikan cuaca dan memperlambat pekerjaan karyawan untuk

mendapatkan informasi atau mengirim informasi. hardware yg digunakan:

a.Mikrotik RB450/450G

Spesifikasi http://mikrotik.co.id/produk_lihat.php?id=154

b.Mikrotik RB 433 Wireless

Spesifikasi http://mikrotik.co.id/produk_lihat.php?id=106

c.Mikrotik RB 800 Wireless

Spesifikasi http://mikrotik.co.id/produk_lihat.php?id=268

d.Mikrotik XR 5 Wireless

Spesifikasi http://mikrotik.co.id/produk_lihat.php?id=102

e.Mikrotik RB 411 Router

Spesifikasi http://mikrotik.co.id/produk_lihat.php?id=242

f. Switch layer 3

(52)

4.3. Detil Pembahasan

1. Log Harian Kerja Praktek

Log harian kerja menncatat kegiatan kerja praktek pada DINKOMINFO

Surabaya dimana DINKOMINFO menangani dinas-dinas yagn bersangkutan dengan

pemerintahan kota. Log harian dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Log Harian Kerja

Tanggal Nama Instansi Keterangan

4/7/2011 Terminal Bratang pengambilan perangkat keras jaringan yang akan diganti

4/7/2011 DISPENDUK Surabaya

Maintenance perangkat

dikarenakan kerusakan akibat

alam

7/7/2011 Kec. Bulak Pengaturan radio wireless untuk di arahkan ke Kec. Kenjeran

7/7/2011 Kec. Kenjeran Pengaturan client

11/7/2011 RS. Tambak Rejo Replace perangkat radio

waireless

11/7/2011 Kec. Mulyorejo Maintenance jaringan karena IP

Address Conflict

12/7/2011 Kec. Mulyorejo Pergantian perangkat radio

wireless

15/7/2011 Balai Kota Bag.

Umum Pemasangan jaringan lokal

30/7/2011 Personal evaluation Ujian yang diberikan instansi

(53)

Dari LOG harian kerja dapat dilihat beberapa permasalah yang terjadi pada

jaringan Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya, detilnya adalah:

a) Kendala Alam

Faktor alam terjadi pada beberapa bagian atau dinas yang ditangani, seperti

pada Terminal bratang, DISPENDUK Surabaya, dan RS. Tambak Rejo.

Faktor alam yang mengakibatkan terjadinya kerugian pada beberapa dinas

tersebut. Faktor alam yang sering terjadi adalah hujan badai yang akhirnya

membuat hardware radio wireless terjatuh dari tower triangle sehingga

kerusakan sudah tidak dapat tertanggulangi.

b) Kendala Teknis

Seringnya terjadi kesamaan pengalamatan IP Address sehingga sering terjadi

masalah pada koneksi. Dan masalah ini mengakibatkan para teknisi harus

menata ulang jaringan yang terputus karena kesamaan pengalamatan. Untuk

hari yang tidak tercatat maka penulis me maintenance jaringan lokal pada

kantor pusat Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya.

2. Personal Evaluation

Untuk menguji kemampuan pada penulis, maka diuji dengan membuat

(54)

Gambar 4.9 halaman login Hotspot Mikrotik

Pada gambar 4.8. adalah halaman login Hotspot yang sudah dirubah. Dan

gambar 4.8. adalah hasil akhir dari personal evaluation yang diberikan. Personal

(55)

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat selama kerja praktek maintenance jaringan pada

Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya adalah:

1. Pemanfataan VLAN untuk memaksimalkan kapasitas penggunaan IP

Address.

2. Dengan implementasi jaringan terstruktur antar dinas, rumah sakit,

bagian-bagian pemerintahan kota dengan kantor pusat dapat

mempermudah mengetahui trafik jaringan yang ada. Jaringan di monitor

di http://net.surabaya.go.id.

3. Pemilihan terhadap model jaringan, topologi jaringan dan media transmisi

serta sistem operasi yang digunakan sangat tergantung pada kondisi

lingkungan perusahaan tersebut.

4. Sistem jaringan dengan topologi yang sudah ditentukan mempermudah

kegiatan backup data antar dinas yang ditangani oleh Dinas Komunikasi

dan Informatika Surabaya.

(56)

5.2 Saran

Dalam melaksanakan kerja praktek ini, maka menulis menyarankan:

1. Resource hardware dimanfaatkan secara maksimal untuk menunjang

proses pertukaran data melalui jaringan yang sudah ter-install dapat

berjalan dengan baik dan meminimalkan gangguan yang sering terjadi.

2. Melakukan perawatan pada server untuk meminimalkan gangguan pada

(57)

Herlambang, Moch. Linto dan Azis Catur L. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Router Masa Depan Dengan Menggunakan Mikrotik RouterOS. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Sutedjo Budi, dkk. 2006. Konsep dan Aplikasi Pemrograman Clinet Server dan Sistem Terdistribusi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Syafrizal, Melwin. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi
Tabel 3.1 Tabel bagian dari IP Address
Tabel 3.2 Tabel kelas IP Address
Gambar 3.1 VLAN Segmentation.
+7

Referensi

Dokumen terkait

47 / 60 結果 本検討では 81 症例 172 症状のプレアボイド報告が対象となった。このうち、 MedDRA の LLT に完全一致した症状が 107 件( 62.2% )、

Dapat dibayangkan untuk memproduksi satu liter etanol dihasilkan limbah 15 liter dari molase yang berwarna coklat, tergolong sebagai buangan paling korosif, BOD (Bio Oxygen Demand)

Dari berbagai penelitian ditemukan bahwa orang dengan DM memiliki resiko lebih besar untuk terkena stroke iskemik daripada orang yang tidak memiliki riwayat DM, karena dapat

Apabila ditemukan terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, maka gelar dari ijazah yang diberikan oleh Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik anal isis dengan metode penganalisaan dan perbandingan yaitu menganalisa strategi penetapan harga satuan tender

Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK) “Y” pada dasarnya telah melakukan berbagai upaya untuk meminimalis adanya stok kadaluarsa yang dilakukan dengan adanya pelaporan

Walaupun adanya TBBI edisi ke satu, kedua, dan ketiga akan tetapi masih banyak masyarakat yang masih bingung dalam memedomani tata bahasa Indonesia yang baik

Karena tujuan ekstraksi ini adalah untuk aplikasi pada bidang pangan, residu etanol yang terdapat pada ekstrak ditentukan dengan metode enzimatik menggunakan