MAINTENANCE JARINGAN PADA DINAS
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SURABAYA
Nama : Yermias Alfandy Oktario Wun Nim : 08.41010.0164
Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
Halaman
BAB II.GAMBARAN UMUM Dinkominfo Surabaya ... 8
2.1. Kedudukan Dinkominfo Surabaya ... 8
3.1.4. Bridge ... 27
3.1.5. Router ... 27
3.2. Protokol TCP/IP ... 27
3.3. Protokol-Protokol Aplikasi ... 29
Dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dewasa ini,
mengakibatkan kebutuhan akan tenaga kerja yang menguasai sistem
komputerisasi sangat meningkat. Sehingga banyak terbentuk lembaga-lembaga
pendidikan formal di bidang informasi dan komputer seperti sekolah - sekolah
tinggi manajemen informatika dan komputer, sekolah menengah kejuruan berbasis
teknologi informasi dan lain-lain. Akan tetapi tidak sedikit dari teori – teori yang
diberikan di lembaga-lembaga pendidikan formal tersebut yang tidak sesuai
dengan praktek di lapangan kerja. Sedangkan pendidikan pada umumnya
berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang diperlukan oleh instansi atau
organisasi. Oleh karena itu praktek langsung di lapangan diperlukan untuk
menyeimbangkan antara teori yang didapat tersebut dengan yang ada di lapangan
kerja .
1.1 LATAR BELAKANG
Kerja Praktek adalah suatu kegiatan mandiri berupa observasi dan studi
orientasi yang dilakukan di suatu instansi atau perusahaan. Sehingga nantinya ada
pertukaran informasi yang berguna bagi mahasiswa dan perusahaan tersebut.
Selain itu kerja praktek juga merupakan merupakan bagian dari kurikulum
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (STIKOM)
Surabaya dan prasyarat untuk menempuh ujian tugas akhir.
Prosedur kerja praktek telah diatur sesuai dengan pedoman yang telah
ditetapkan, yaitu harus mendapatkan persetujuan dari instansi atau perusahaan
tempat melaksanakan kerja praktek.
Dengan adanya program kerja praktek ini diharapkan dapat dicapai suatu
pengembangan dan penerapan kemampuan dan tanggap terhadap kenyataan yang
ada dilapangan atau masyarakat. Sasaran kerja praktek ini adalah untuk
menerapkan ilmu yang didapat dari bangku kuliah ke perusahaan yang ditempati.
Dan bila memungkinkan dapat meningkatkan sistem yang diterapkan di
perusahaan tersebut.
Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang terhubung oleh
beberapa perangkat saluran komunikasi yang memungkinkan pengguna untuk
berbagi sumber daya.
Dinas Komunikasi dan Informasi Surabaya atau sering di panggil
DINKOMINFO Surabaya adalah dinas yang menangani segala kebutuhan TI di
dinas pemerintahan. Untuk kebutuhan jaringan internet terdapat satu server yang
bertempat di Jimerto tepatnya pada kantor DINKOMINFO. Semua terhubung jadi
satu jaringan menggunakan server VPN. Untuk kebutuhan software juga ditangani
oleh pihak DINKOMINFO, seperti program pembuatan KTP, KK, dan KSK.
1.2 TUJUAN KERJA PRAKTEK
Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di suatu perusahaan
maupun instansi, maka mahasiswa sebagai seorang yang menjalankan syarat
melaksanakan kegiatan praktek ini. Beberapa tujuan umum Praktek Kerja
Lapangan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa tentang dunia kerja yang
sebenarnya khususnya di bidang sistem informasi dan Jaringan komputer .
2. Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa tentang
penerapan berbagai pengetahuan baik teori maupun praktek yang didapat di
bangku perkuliahan pada lapangan pekerjaan yang sesungguhnya di tempat
praktek terutama dalam Sistem Informasi dan Jaringan Komputer.
3. Memberikan pengetahuan tambahan tentang hal - hal yang belum didapat di
bangku perkuliahan mengenai jaringan komputer.
4. Mahasiswa dapat melihat dan merasakan secara langsung kondisi dan keadaan
dunia kerja yang sesungguhnya, sehingga memperoleh pengalaman yang lebih
banyak lagi.
5. Mahasiswa dapat menerapkan dan mempraktekkan secara langsung teori yang
telah didapat dibangku perkuliahan pada saat melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan dalam hal jaringan komputer.
6. Mendidik dan melatih mahasiswa untuk dapat menyelesaikan dan mengatasi
berbagai masalah yang dihadapi di lapangan dalam melaksanakan praktek.
7. Mendidik dan melatih mahasiswa untuk dapat menyelesaikan dan mengatasi
8. Dapat membantu memperluas wawasan dan pengetahuan bagi kami sebagai
seorang mahasiswa terhadap disiplin ilmu yang telah diperoleh pada saat
belajar di bangku perkuliahan.
Sedangkan tujuan khusus Praktek Kerja Lapangan yang dimaksud adalah
untuk menjaga kestabilan koneksi jaringan Dinas Komunikasi dan Informatika
pada setiap client(Dinas, rumah sakit, badan pengurus pemerintahan) dengan
memanfaatkan MAN sebagai tipe jaringan yang digunakan.
1.3. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana me-maintance jaringan DINKOMINFO Surabaya agar tetap stabil.
2. Bagaiamana menangani kendala-kendala jaringan pada.
1.4. BATASAN MASALAH
Penulis hanya membatasi permasalahan, yaitu:
1. Tidak menangani masalah perangkat lunak(instalasi Windows, software
-software pribadi).
2. Tidak menangani kerusakan hardware ada PC client.
3. Tidak menangani bagian diluar kendali Dinas Komunikasi dan Informatika
1.5. WAKTU DAN LAMA KERJA PRAKTEK
Adapun waktu dan lama Kerja Praktek di Dinas Komunikasi dan
Informasi Surabaya dilaksanakan selama 4 minggu yang dimulai pada tanggal 1
Juli – 1 Agustus 2011.
1.6. RUANG LINGKUP KERJA PRAKTEK
Sasaran kerja praktek adalah agar mahasiswa mendapatkan pengalaman
belajar melalui pengamatan di bidang teknologi informasi dan komunikasi:
a. Setting Mikrotik RB450/450G sebagai Hotspot.
b. Maintenance jaringan lokal pada dinas pemerintahan.
c. Maintenance jaringan lokal DINKOMINFO Surabaya
1.7. METODOLOGI
Adapun teknik atau metode yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan terhadap kebutuhan
pengguna yang sekiranya dapat menentukan sistem kontrol apa yang baik
digunakan.
2. Wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab terhadap beberapa
karyawan dan mahasiswa yang ada hubungannya dengan permasalahan yang
akan diselesaikan.
3. Pengecekan langsung terhadap permasalahan yang, menganalisis masalah
4. Studi literatur atau kepustakaan, yaitu dengan cara membaca buku-buku yang
ada hubungannya dengan masalah yang dihadapi.
5. Pengamatan terhadap sistem yang telah dibangun apakah telah berjalan
dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.
6. Penulisan dan penyusunan laporan dari pelaksanaan kerja praktek yang telah
dilakukan sebagai pertanggungan jawab kepada perusahaan dan STIKOM.
1.8. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan laporan hasil praktek kerja lapangan pada Bidang
Jaringan Komputer Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya adalah sebagai
berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Batasan masalah,
Tujuan, Kontribusi serta Sistematika Penulisan di Dinas Komunikasi
dan Informatika.
BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini membahas tentang gambaran umum Dinas Komunikasi
dan Informatika Surabaya., struktur organisasi, visi, dan misi.
BAB III : TEORI PENUNJANG
Teori penunjang ini berisi tentang penjabaran yang akan dijadikan
sebagai acuan analisa dan pemecahan permasalahan yang dibahas,
BAB IV : PEMBAHASAN
Pemahasan berisi tentang implementasi teori kemanan jaringan
sehingga mendapatkan kinerja yang aman dan maksimal.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan serta saran sehubungan dengan adanya
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SURABAYA
2.1 Kedudukan Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya
Menurut peraturan Walikota Surabaya (Nomor 91 Tahun 2008) Dinas
Komunikasi dan Informatika mendukung misi pembangunan terutama didalam
RPJM Kota Surabaya 2006-2010, yaitu mewujudkan Pemerintahan yang
demokratis, berkeadilan, transparan dan akuntabel, serta meningkatkan akselerasi
pertumbuhan arus perdagangan barang dan jasa dalam suatu sistem tata ruang
yang terintegrasi didukung infrastuktur, sistem transparan dan sistem IT yang
memadai.
2.1.1 Tugas
Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya mempunyai tugas dalam
bidang:
a.Penataan Ruang
b.Perencanaan Pembangunan
c.Kependudukan dan Catatan Sipil
d.Komunikasi dan Informatika
e.Otonomi daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
2.1.2 Fungsi
Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya mempunyai fungsi:
a.Perumusan kebijakan teknis di bidang komunikasi dan informatika
b.Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
c.Pengelolaan ketatausahaan dinas
d.Pelakasanaa tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2.2 Visi dan Misi
Adapun visi dan misi dari Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya ini
adalah sebagai berikut:
2.2.1 Visi
Visi Dinas Komunikasi dan InformatikaSurabaya adalah :
“Terwujudnya Masyarakat Informasi yang Sejahtera Melalui Penyelenggaraan Komunikasi dan Informatika yang Efektif dan Efisien”. Pernyataan visi diatas mempunyai penjelasan bahwa terwujudnya Kota Surabaya sebagai pusat perdagangan dan jasa dalam merespon semua
peluang dan tuntutan global, didukung oleh penyelenggaraan komunikasi
2.2.2 Misi
Misi Dinas Komunikasi dan InformatikaSurabaya adalah :
1. Meningkatkan kapasitas layanan informasi dan pemberdayaan potensi
masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat berbudaya
informasi.
2. Meningkatkan daya jangkau insfrastuktur pos, komunikasi dan
informatika untuk memperluas aksesibilitas masyarakat terhadap
informasi dalam rangka mengurangi kesenjangan infromasi.
3. Mendorong peningkatan aplikasi layanan public dalam meningkatkan
kualitas pelayanan dan pengawasan menuju terselenggaranya
Pemerintahan yang baik.
4. Meningkatkan kerjasama dan kemitraan serta pemberdayaan lembaga
komunikasi dan informatika pemerintah dan masyarakat.
5. Meningkatkan kualitas penelitian dan pengembangan dalam rangka
menciptakan kemandirian dan daya saing bidang komunikasi dan
informatika
6. Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) bidang
komunikasi informatika dalam rangka meningkatkan literasi dan
2.3 Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi dari Dinas Komunikasi dan Informatika
Surabaya tersebut adalah sebagai berikut:
2.4 Tanggung Jawab dan Wewenang
Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya, memiliki susunan
organisasi yang terdiri dari:
1 Bagian Sekretariat
Bagian Sekretariat melaksanaan sebagian tugas Dinas Komunikasi dan
Informatika di bidang kesekretariatan, sebagai berikut:
a. Pelaksanaan koordinasi perencanaan program, anggaran, dan laporan
dinas.
b. Pelaksanaan pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan.
c. Pengelolaan administrasi kepegawaian.
d. Pengelolaan surat menyurat, dokumentasi, rumah tangga dinas, kearsipan
dan keperpustakaan.
e. Pemeliharaan rutin gedung dan perlengkapan/peralatan kantor.
f. Pelaksanaan hubungan masyarakat dan keprotokolan.
g. Pemberian rekomendasi untuk pendirian kantor pusat jasa titipan
h. Pemberian izin jasa titipan untuk kantor agen
i. Pemberian izin penyelenggaraan telekomunikasi khusus untuk keperluan
pemerintahan dan badan hukum yang cakupan areanya kota sepanjang
tidak menggunakan spekrum frekwensi radio.
j. Pemberian rekomendasi terhadap permohonan izin penyelenggaraan
jaringan tetap tertutup lokal wireline (end to end) cakupan kota.
k. Pemberian rekomendasi wilayah prioritas untuk pembangunan kewajiban
l. Pemberian izin terhadap Instalatur Kabel Rubah atau Gedung (IKR/G)
m. Pemberian izin kantor cabang dan loket pelayanan operator.
n. Pemberian Izin Mendirikn Bangunan (IMB) menara telekomunikasi
sebagai sarana dan prasaranan telekomunikasi.
o. Pemberian izin galian untuk keperluan penggelaran kabel telekomunikasi
dalam satu kota.
p. Pemberian rekomendari persyaratan administrasi dan kelayakan data
teknis terhadap permohonan izin penyelenggaraan radio.
q. Pemberian izin instalasi genset.
r. Penyusunan peraturan daerah kota dibidang ketenagalistrikan.
s. Pemberian izin instalasi penangkal petir.
Bagian Sekretaris, membawahi :
a. Subbagian Umum dan Kepegawaian:
Subbagian Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Menyiapkan bahan penyusunan rencanan program dan petunjuk teknis
dibidang umum dan kepegawaian.
2. Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis
dibidang umum dan kepegawaian
3. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan
instalasi lain dibidang umum dan kepegawaian.
4. Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang umum dan
kepegawaian.
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
b. Subbagian Keuangan;
Subbagian Keuangan mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis
dibidang keuangan.
2. Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis
dibidang keuangan.
3. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan
instalasi lain dibidang keuangan.
4. Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang keuangan.
5. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2. Bidang Pos dan Telekomunikasi
Bidang Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Dinas Komunikasi dan Informatika dibidang pos dan
telekomunikasi, dengan rincian sebagai berikut :
a. Penertiban jasa titipan untuk kantor agen
b. Pengawasan atau pengendalian terhadap penyelenggaraan telekomunikasi
yang cakupan areanya kota, pelaksanaan pembangunan telekomunikasi, dan
c. Penanggung jawab panggilan darurat telekomunikasi.
d. Pengendalian dan penertiban terhadap pelanggaran standarisasi pos dan
telekomunikasi.
e. Peaksanaan fasilitas pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan pops dan
telekomunikasi serta penggunaan frekwensi radio di daerah perbatasan dengan
negara tetangga.
Bidang Pos dan Telekomunikasi terdiri dari :
a. Seksi Pos dan Standarisasi
Seksi Pos dan Standarisasi mempunyai tugas menyiapkan bahan
penyusunan dan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis serta
menyiapkan bahan koordinasi dengan lembaga dan instansi lain dibidang
pos dan standarisasi.
b. Seksi Spektrum Frekuensi, Telekomunikasi, dan Standarisasi postel.
Seksi Spektrum Frekuensi, telekomunikasi, dan standarisasi postel
mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan rencana
program dan petunjuk teknis serta menyiapkan bahan koordinasi dengan
lembaga dan instansi lain dibidang spektrum frekuensi, telekomunikasi,
3. Bidang Aplikasi dan Telematika
Bidang aplikasi dan telematika mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Dinas Komunikasi dan Informatika dibidang aplikasi dan telematika,
dangan rincian tugas sebagai berikut :
a. Pengembangan sistem informasi dan komunikasi penataan ruang kota.
b. Pelansanaan pengelolaan data dan informasi pembangunan daerah skala kota
c. Pembangunan dan pengembangan jaringan komunikasi data skala kota.
d. Penyediaan jaringan komunikasi data sampai dengan tingkat kecamatan atau
kelurahan sebagai tempat pelayanan dokumen penduduk.
e. Penetapan Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD) kota.
f. Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan usaha ketenagalistrikan yang
izinnya diberikan oleh kota.
g. Pengangkatan dan pembinaan inspektur ketenagalistrikan serta pembinaan
jabatan fungsional kota.
Bidang aplikasi dan Telematika terdiri dari :
a. Seksi Aplikasi dan Database.
Seksi aplikasi dan database mempunyai tugas menyiapkan bahan
penyusunan dan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis serta
menyiapkan bahan koordinasi dengan lembaga dan instansi lain dibidang
b. Seksi Telematika.
Seksi Telematika mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan dan
pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis serta menyiapkan bahan
koordinasi dengan lembaga dan instansi lain dibidang telematika.
4. Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi
Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Dinas Komunikasi dan Informatika dibidang sarana
komunikasi dan desiminasi informasi, dengan rincian sebagai berikut :
a. Pelaksanaan koordinasi dari fasilitas pemberdayaan komunikasi skala kota.
b. Pelaksanaan desiminasi informasi nasional.
c. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitas pengembangan kemitraan media skala
kota.
Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi terdiri dari :
a. Seksi Penyiaran dan Kemitraan Media
Seksi Penyiaran dan Kemitraan Media mempunyai tugas menyiapkan
bahan penyusunan dan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis
serta menyiapkan bahan koordinasi dengan lembaga dan instansi lain
dibidang penyiaran dan kemitraan media.
b. Seksi Kelembagaan Komunikasi.
Seksi Kelembagaan komunikasi mempunyai tugas menyiapkan bahan
menyiapkan bahan koordinasi dengan lembaga dan instansi lain dibidang
kelembagaan komunikasi.
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan
sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejmlah tenaga fungsional
yang terbagi dalam berbagai Kelompok Jabatan Fungsional sesuai dengan bidang
keahliannya.
Masing-masing Kelompok jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud
diatas melaksanakan kegiatan sehari-hari dikoordinasikan oleh Kepala Balai.
Jumlah tenaga fungsionaI sebagaimana dimaksud diatas ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. Jenis dan jenjang jabatan fungsional
sebagaimana dimaksud diatas diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan
2.5 TATA KERJA
Berdasarkan peraturan Walikota Surabaya No 91 Tahun 2008
dijelaskan tata kerja Dinas komunikasi dan informatika Surabaya adalah
sebagai berikut :
(1) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang dalam melaksanakan
tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(3) Setiap Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam
melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Sekretaris.
(4) Setiap Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam
melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas.
(5) Setiap Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan
tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
(6) Hubungan antara Kepala Dinas dengan bawahan atau sebaliknya secara
administrasi dilaksanakan melalui Sekretaris.
(7) Kepala Dinas berkewajiban mengkoordinasikan seluruh kegiatan aparat
pelaksana dan staff.
(8) Kepala Dinas berkewajiban melaksanakan prinsip-prinsip koordinasi,
integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi baik dalam lingkungan Dinas
(9) Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi harus
melaksanakan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplifikasi sesuai dengan bidangnya masing-masing.
(10) Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi
masing-masing bertanggung jawab memberikan bimbingan atau pembinaan kepada
bawahannya serta melaporkan hasil-hasil pelaksanaan tugas menurut
jenjang jabatannya masing-masing.
ESELONISASI
1. Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi adalah jabatan eselon II.b.
2. Kepala Bagian dan Kepala Bidang adalah jabatan eselon III.b.
BAB III
TEORI PENUNJANG
3.1. KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER
Menurut Sutedjo (2006:7) jaringan komputer adalah sekelompok
komputer otonom yang saling menggunakan protokol komunikasi melalui media
komunikasi sehingga dapat berbagi data informasi program aplikasi dan perangkat
keras seperti printer, scanner, CD-Driver ataupun hardisk, serta memungkinkan
untuk saling berkomunikasi elektronik. Adapun sejumlah potensi jaringan
komputer, antara lain:
1. Mengintegrasikan dan berbagi pakai peralatan
Jaringan komputer memungkinkan penggunaan bersama peralatan komputer
berbagai merek, yang semula tersebar di berbagai ruangan, unit, dan departemen
sehingga meningkatkan efektivitas dari penggunaan sumber daya tersebut.
2. Komunikasi
Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pemakai
komputer. Selain itu tersedia aplikasi teleconference yang memungkinkan
dilakukannya rapat atau pertemuan tanpa harus meninggalkan meja kerja.
3. Mengintegrasikan data
Jaringan komputer diperlukan untuk mengintegrasikan data antar
komputer-komputer client sehingga dapat diperoleh suatu jaringan relevan.
4. Perlindungan data dan informasi
Jaringan komputer memudahkan upaya perlindungan data yang terpusat pada
server, melalui pengaturan hak akses dari para pemakai serta penerapan sistem
password.
5. Sistem terdistribusi
Jaringan komputer dimanfaatkan pula untuk mendistribusikan proses dan
aplikasi sehingga dapat mengurangi terjadinya bottleneck atau tumpukan
pekerjaan pada suatu bagian.
6. Keterangan aliran informasi
Jaringan komputer mampu mengalirkan data-data komputer client dengan
cepat untuk di intgrasikan dalam komputer server. Selain itu, jaringan mampu
untuk mendistribusikan informasi secara kontinu keada pihak-pihak terkait yang
membutuhkanya.
Secara umum jaringan komputer terdiri atas lima jenis yaitu Local Area
Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN), Wide Area Network (WAN)
Internet, Wireless. Berikut penjelasan dibawah ini:
a) Local Area Network (LAN)
Merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus
yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk
menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu
perusahaan atau pabrik pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce,
b) Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi
LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama
dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya
berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi
(swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat
berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
c) Wide Area Network (WAN)
Jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali
mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin
yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.
d)Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali
menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang
yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan
orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan
hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kompatibel dan berbeda. Biasanya
untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna
melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik
perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang
e) Wireless (Jaringan tanpa kabel)
Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komukasi yang
tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang
yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang
berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel
diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau
pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan
memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih
cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
3.1.1. IP ADDRESS
IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan
peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32
bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal
yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 193.160.5.1.
Tabel 3.1 Tabel bagian dari IP Address
Network ID Host ID
193 160 5 1
IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network
ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan alamat
host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address memberikan alamat
Kelas-kelas IP Address
Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai, IP
address dibagi dalam tiga kelas seperti diperlihatkan pada tabel dibawah:
Tabel 3.2 Tabel kelas IP Address
Kelas Network ID Host ID Default Subnet Mask
A xxx.0.0.1 xxx.255.255.254 255.0.0.0 B xxx.xxx.0.1 xxx.xxx.255.254 255.255.0.0 C xxx.xxx.xxx254 xxx.xxx.xxx.254 255.255.255.0
IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat
besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta)
IP address pada tiap kelas A. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit
pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya. Dengan demikian, cara
membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah:
Network ID = 113 Host ID = 46.5.6
IP address di atas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113. IP address
kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP
address kelas B, network ID ialah 16 bit
Pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan demikian, cara
membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1 :
Network ID = 132.92 Host ID = 121.1
IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92. Dengan
sekitar 65000 host. Range IP 128.0.xxx.xxx –191.155.xxx.xxx. IP address kelas C
awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit
terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan
masing-masing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx –
223.255.255.x. Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih
network ID dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya
konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan
IP address seefisien mungkin.
3.1.2. HUB DAN SWITCH (KONSENTRATOR)
Konsentrator adalah perangkat lunak untuk kabel-kabel jaringan dari tiap
workstation, server, atau perangkat lainnya. Konsentrator biasa dipakai pada
topologi star. Hub dan switch umunya mempunyai port RJ-45 sebagai tempat
menghubungkan komputer.
Perbedaannya, switch merupakan konsentrator yang memiliki kemampuan
manajemen trafik data lebih baik dibandingkan hub.
3.1.3. REPEATER
Berfungsi untuk memperkuat sinyal dengan cara menerima sinyal dari
3.1.4. BRIDGE
Fungsi dari perangkat ini hamper sama dengan fungsi repeater, tetapi
bridge mampu menghubungkan antar jaringan yang menggunakan transmisi
berbeda. Misalnya, jaringan ethernet baseband dengan Ethernet broadband.
3.1.5. ROUTER
Router merupakan perangkat yang dikhususkan untuk menangani
koneksi antara dua atau lebih jaringan yang terhubung melalui packet switching.
Router bekerja dengan melihat alamat asal dan alamat tujuan yang melewatiya
dan memutuskan rute yang akan dilewati aket tersebut utnuk sampai ke tujuan.
Router mengetahui alamat masing-masing komputer di lingkungan jaringan
lokalnya, mengetahui alamat bridge, dan router lainya.
3.2. PROTOKOL TCP / IP
Salah satu isu terpenting di Internet adalah penerapan Standar Komputasi
Terbuka karena Internetworking dan Internet mengintegrasikan semua sistem,
jenis dan tipe komputer yang ada di dunia, maka harus ada standar yang menjamin
komputer dapat saling berbicara satu sama lain dalam bahasa yang sama. Menurut
Drew Heywood (1996): standar bahasa komputer universal telah dikembangkan
sejak 1969, terdiri dari serangkaian protokol komunikasi disebut Transfer Control
Protocol (TCP) yang bertugas mengendalikan transmisi paket data, koreksi
kesalahan dan kompresi data dan Internet Protocol (IP) yang bertugas sebagai
pengenal (identifier) dan pengantar paket data ke alamat yang dituju. Protokol
menjadi standar utama jaringan komputer. TCP/IP berkembang cepat dan kaya
fasilitas karena bersifat terbuka, bebas digunakan, ditambahkan kemampuan baru
oleh siapapun dan gratis karena tidak dimiliki oleh siapapun. Menurut Khoe Yao
Tung (1996), Drew Heywood (1996) dan Andrew S.Tanenbaum (1996) fungsi
utama protokol TCP/IP adalah :
1. File Transfer Protocol (FTP) yaitu fasilitas transfer file antar komputer.
2. Surat elektronik (E-mail) atau fasilitas surat menyurat antar komputer yang
terdiri atas Simple Mail Transfer Protocol(SMTP) sebagai dasar komunikasi
email, Multi Purpose Internet Mail Extensions (MIME) yaitu standar format
biner grafik, dan suara agar dapat ditransmisikan melalui e-mail, Post Office
Protocol (POP) yaitu sistem penerima e-mail, Network News Transfer
Protocol (NNTP) sarana pertukaran berita, artikel dan diskusi melalui e-mail.
3. Emulasi terminal jarak jauh (Telnet, Remote Login) yang memungkinkan
suatu komputer (client) untuk masuk dan mengendalikan host yang terletak
jauh darinya, misalnya pada network yang lain atau di Internet.
4. Simple Network Management Protocol (SMNP) yaitu protokol pengendalian
peralatan network jarak jauh. Drew Heywood (1996) menyebutkan : fungsi
utama itu masih diikuti dengan fasilitas Domain Name System (DNS) yaitu
metode penamaan dan pengalamatan suatu network berdasarkan
Sedang Andrew S. Tanenbaum (1996) memberi pengertian fungsi secara
singkat : aplikasi TCP/IP menghasilkan 4 fasilitas penting E-mail, News, Remote
Login dan Transfer File. Semula tampilan Internet masih berupa teks murni,
revolusi terjadi ketika WWW diperkenalkan.
3.3. PROTOKOL – PROTOKOL APLIKASI
Protokol – protokol aplikasi merupakan aplikasi yang digunakan dalam
protokol seperti :
3.3.1. FTP
FTP singkatan dari File Transfer Protocol. FTP merupakan mekanisme
standar yang dimiliki protokol TCP/IP untuk keperluan penyalinan file dari satu
host ke host yang lain. FTP ini memanfaatkan layanan protokol TCP (lapisan 4)
untuk melakukan operasinya.
Sebagai proses, FTP memanfaatkan alamat port 21 (untuk kontrol) dan
20 (untuk transfer data). Perintah-perintah yang dipergunakan untuk mengirim
dan menerima file pada FTP amatlah sederhana namun cukup efektif :
1. OPEN – Memulai sebuah sambungan antara duah buah komputer host untuk
file transfer.
2. CLOSE – Mengakhiri sambungan file transfer DIR. Menampilkan daftar
direktori dari komputer remote host.
3. GET – Memulai proses transfer file dari komputer remote host ke komputer
local host.
3.3.2. TELNET
TELNET singkatan dari Terminal Network. Dalam tugas utamanya
protokol TCP/IP dalam internet adalah menyediakan layanan-layanan kepada
pengguna seperti layanan FTP, TFTP, SMTP, dst. Namun apabila telah terjadi
suatu komunikasi yang spesifik diluar standar protokol TCP/IP seperti FTP,
TFTP, SMTP, DNS, dst, maka TELNET memberikan solusi bagi pengguna untuk
melakukan proses aplikasi secara client – server. TELNET ini juga disebut
sebagai general - purpose client atau server application program.
3.3.3. SMTP
SMTP singkatan dari Simple Mail Transfer Protocol. SMTP adalah suatu
protokol aplikasi yang merupakan sistem pengiriman pesan atau email. SMTP
dapat mendukung tiga jenis pengiriman pesan :
1. Pengiriman pesan pada satu atau lebih pengguna.
2. Pengiriman pesan yang termasuk didalamnya teks, suara, video atau gambar.
3. Pengiriman pesan ke pengguna-pengguna yang diluar jaringan atau internet.
3.3.4. VLAN
VLAN (virtual LAN): Sekelompok node pada satu atau beberapa segmen
LAN secara logic (dikonfigurasi melalui software), yang memungkinkan suatu
perangkat dapat berkomunikasi jika terletak pada media physic yang sama jika
Gambar 3.1 VLAN Segmentation.
Gambar 3.1. jika ingin berkomunikasi antar VLAN maka diperlukan
sebuah perangkat yaitu router. Umumnya suatu LAN hanya mempunyai satu
broadcast domain dimana setiap komputer dalam broadcast domain yang sama
dapat menerima broadcast yang disiarkan oleh salah satu komputer di dalam
domain tersebut. Hal ini baik adanya karena broadcast memang telah didesain
sebagai salah satu sarana yang dapat dipakai oleh peralatan komputer untuk saling
memperkenalkan VID agar kemudian dapat berkomunikasi satu dengan lainnya.
Namun jika jumlah peralatan komputer bertambah banyak, broadcast
menimbulkan masalah karena broadcast menggunakan bandwith jaringan yang
sebenarnya dapat digunakan untuk keperluan lainnya, jadi pengunaan bandwith
menjadi tidak efektif.
Dengan mengelompokkan port-port switch menjadi beberapa segmen
VLAN yang memiliki broadcast domain sendiri-sendiri, pengunaan bandwith
menjadi lebih efektif karena segmen VLAN yang satu tidak mengganggu segmen
3.3.5. TYPE LINK
Type Link memiliki 2 macam link yaitu : access link dan Trunk Link.
Access link digunakan untuk menghubungkan perangkat (host) menuju switch dan
hanya membawa informasi VLAN yang bersangkutan. Sebuah access Link adalah
link yang hanya mempunyai satu VLAN.
Gambar 3.2 Type Access Link.
Sebuah trunk link adalah link yang mampu membawa banyak VLAN.
Trunk link yang digunakan antara switch dan dari beberapa server menuju ke
switch. Trunk link membawa trafik menuju beberapa VLAN.
Gambar 3.3 Type Trunk Link.
Setiap port pada switch dapat ditetapkan sebagai sebuah VLAN. Secara
default, semua port berada pada VLAN1. Red VLAN hanya dapat berkomunikasi
dengan Black VLAN dan Green VLAN. Setiap logical VLAN seperti physical
bridge yang terpisah, seperti pada Gambar 3.3.
Gambar 3.4 Operasi VLAN.
Gambar 3.5 Operasi VLAN antar Switch
Sebuah VLAN dapat berkomunikasi dengan VLAN yang sama pada
switch yang berbeda. Setiap logical VLAN seperti physical bridge yang terpisah.
VLAN bekerja melintasi beberapa switches, seperti Gambar diatas.
VLAN Tagging digunakan jika sebuah link diperlukan untuk membawa
trafik dari beberapa VLAN. Tanpa adanya tagging, maka setiap VLAN akan
dibawa oleh sebuah Link. Dengan adanya tagging, maka beberapa VLAN dapat
Gambar 3.6 VLAN Tagging.
Sebuah trunk digunakan untuk menghubungkan dua buah switch. Sebuah
trunk dapat membawa traffic untuk beberapa VLAN. Setiap logical VLAN seperti
physical bridge yang terpisah. VLAN dbekerja melintasi beberapa switches.
Trunk membawa traffic untuk multiple VLAN. Trunk menggunakan enkapsulasi
khusus untuk membedakan antar VLAN yang berbeda, seperti pada Gambar 3.7.
Gambar 3.7 Operasi VLAN Dengan Trunk
Khusus dikembangkan untuk multi-VLAN, komunikasi antar switch.
Terdapat unique identifier dalam header pada setiap frame. VLAN ID
Gambar 3.8 Identifikasi Frame VLAN.
Dari operasi VLAN diatas terdapat dua pilihan tagging yang dapat
digunakan, yaitu : ISL (Cisco proprietary), IEEE 802.1Q (industry standard).
Untuk Identifikasi VLAN menggunakan IEEE 802.1Q terdapat 4-byte tag header
berisi tag protocol identifier (TPID) dan tag control information (TCI), yaitu :
1. TPID, 2-byte TPID dengan nilai tetap 0x8100. Nilai ini menunjukkan
bahwa frame membawa informasi tag 802.1Qatau802.1p.
2. TCI, TCI berisi : tiga bit prioritas user (8 level prioritas , 0 sampai 7), satu
bit canonical format (CFI indicator), 0 = canonical, 1 = noncanonical,
untuk signal bit order dalam encapsulated frame
(www.faqs.orgataurfcsataurfc2469.html - “A Caution On the Canonical
Ordering of Link-Layer Addresses”), Dua belas bit VLAN identifier
(VID)- Identitas VLAN secara unik untuk, didefinisikan terdapat 4,096
VLAN, dengan nilai 0 sampai dengan 4095.
VID, VLAN ID adalah identifikasi dari VLAN, yang digunakan dalam
standar 802.1Q, terdiri dari 12 bit. Jumlah identifikasi VLAN adalah 4096 (212)
VLANs. Dari 4096 VID yang mungkin,VID 0 digunakan untuk identify priority
frames dan nilai 4095 (FFF) dicadangkan, sehingga jumlah maksimum
konfigurasi VLAN adalah 4,094. Frame check sequence (FCS)- 4 bytes. Berisi
nilai CRC (cyclic redundancy check) sebanyak 32-bit. Trunk 802.1Q
memungkinkan VLAN melalui backbone.
Gambar 3.10 Skema 802.1Q Tagging.
3.4. MIKROTIK
MikroTik (dengan trade name MikroTik®) didirikan tahun 1995
bertujuan mengembangkan sistem ISP dengan wireless. MikroTik saat ini telah
mendukung sistem ISP dengan wireless untuk jalur data internet di banyak negara,
antara lain Iraq, Kosovo, Sri Lanka, Ghana dan banyak negara lainnya.
Berbagai pengembangan telah dilakukan hingga saat ini tersedia
perangkat lunak sistem operasi router versi 2 yang menjamin kestabilan, kontrol,
menggunakan komputer standart sebagai hardware. Perangkat lunak ini
mendukung berbagai aplikasi ISP, mulai dari RADIUS modem pool, hingga
sirkuit backbone dengan DS3.
MikroTik berlokasi di tiga, ibukota Latvia, dengan 50 orang karyawan.
Mikrotik juga menjalankan sebuah ISP kecil, sebagai media percobaan untuk
pengembangan routerOS software. Ada 2 jenis mikrotik, yaitu:
3.4.1. Mikrotik routerOS
Adalah versi Mikrotik dalam bentuk perangkat lunak yang dapat diinstall
pada komputer rumahan(PC) melalui CD. OS dapat di unduh pada website resmi
www.mikrotik.com. Namun file image mikrotik merupakan versi trial Mikrotik
yang hanya dapat digunakan dalam waktu 24 jam. Untuk dapat digunakan secara
full time. Anda harus membeli linensi key hanya untuk satu hardisk.
3.4.2. BUILT IN HARDWARE MIKROTIK
Merupakan Mikrotik dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas
dalam board router yang didalamnya sudah terinstal Mikrotik RouterOS. Untuk
versi ini, lisensi sudah termasuk dalam harga router board Mikrotik. Dan fitur
yang terdapat didalamnya:
Penanganan Protokol TCP/IP:
a. Firewall and NAT - stateful packet filtering; Peer-to-Peer protocol
filtering; source and destination NAT; classification by source MAC,
IP addresses, ports, protocols, protocol options, interfaces, internal
b. Routing - Static routing; Equal cost multi-path routing; Policy based
routing (classification by source and destination addresses and/or by
firewall mark); RIP v1 / v2, OSPF v2, BGP v4
c. Data Rate Management - per IP / protocol / subnet / port / firewall
mark; HTB, PCQ, RED, SFQ, byte limited queue, packet limited
queue; hierarchical limitation, CIR, MIR, contention ratios, dynamic
client rate equalizing (PCQ)
d. HotSpot - HotSpot Gateway with RADIUS authentication/accounting;
data rate limitation; traffic quota; real-time status information;
walled-garden; customized HTML login pages; iPass support; SSL
secure authentication
e. Point-to-Point tunneling protocols - PPTP, PPPoE and L2TP Access
Concentrators and clients; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2
authentication protocols; RADIUS authentication and accounting;
MPPE encryption; compression for PPPoE; data rate limitation;
PPPoE dial on demand
f. Simple tunnels - IPIP tunnels, EoIP (Ethernet over IP)
g. IPsec - IP security AH and ESP protocols; Diffie-Hellman groups
1,2,5; MD5 and SHA1 hashing algorithms; DES, 3DES, AES-128,
AES-192, AES-256 encryption algorithms; Perfect Forwarding
Secresy (PFS) groups 1,2,5
h. Web proxy - FTP, HTTP and HTTPS caching proxy server;
for caching on a separate drive; access control lists; caching lists;
parent proxy support
i. Caching DNS client - name resolving for local use; Dynamic DNS
Client; local DNS cache with static entries
j. DHCP - DHCP server per interface; DHCP relay; DHCP client;
multiple DHCP networks; static and dynamic DHCP leases
k. Universal Client - Transparent address translation not depending on
the client's setup
l. VRRP - VRRP protocol for high availability
m. UPnP - Universal Plug-and-Play support
n. NTP - Network Time Protocol server and client; synchronization with
GPS system
o. Monitoring/Accounting - IP traffic accounting, firewall actions
logging
p. SNMP - read-only access
q. M3P - MikroTik Packet Packer Protocol for Wireless links and
Ethernet
r. MNDP - MikroTik Neighbor Discovery Protocol; also supports Cisco
Discovery Protocol (CDP)
s. Tools - ping; traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH;
Layer 2 connectivity
a. Wireless - IEEE802.11a/b/g wireless client and Access Point;
Wireless Distribution System (WDS) support; virtual AP; 40 and 104
bit WEP; access control list; authentication on RADIUS server;
roaming (for wireless client); Access Point bridging
b. Bridge - spanning tree protocol; multiple bridge interfaces; bridge
firewalling
c. VLAN - IEEE802.1q Virtual LAN support on Ethernet and WLAN
links; multiple VLANs; VLAN bridging
d. Synchronous - V.35, V.24, E1/T1, X.21, DS3 (T3) media types;
sync-PPP, Cisco HDLC, Frame Relay line protocols; ANSI-617d (ANDI or
annex D) and Q933a (CCITT or annex A) Frame Relay LMI types
e. Asynchronous - serial PPP dial-in / dial-out; PAP, CHAP,
MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS
authentication and accounting; onboard serial ports; modem pool
with up to 128 ports; dial on demand
f. ISDN - ISDN dial-in / dial-out; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and
MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS authentication and
accounting; 128K bundle support; Cisco HDLC, x75i, x75ui, x75bui
line protocols; dial on demand
g. SDSL - Single-line DSL support; line termination and network
4.1. Identifikasi Masalah
Jaringan Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya menggunakan
Metropolitan Area Network(MAN) dengan memanfaatkan radio wireless. Banyak
kendala dalam jaringan MAN, dan kendala utama dalam jaringan MAN adalah alam
seperti cuaca yang tidak menentu dan mengakibatkan kerusakan pada hardware radio
wireless, kemudian listrik, dan kendala pada kesalahan teknis (kesalahan pada
pengaturan router). Untuk memonitor koneksi jaringan Dinas Komunikasi dan
Informatika Surabaya menggunakan WEB untuk memantau, dan untuk memonitoring
jaringan dapat dilihat pada http://net.surabaya.go.id/
Gambar 4.1 Web Monitoring Instansi
Pada gambar 4.1. adalah menunjukan web untuk memonitoring jaringan
client sever pada dinas, rumah sakit dan bagian-bagian yang di tangani oleh
DINKOMINFO Surabaya.
Penjelasan tentang web monitoring:
a. Koneksi berwarna hijau:
Menandakan bahwa jaringan terkoneksi dengan baik dan tidak ada halangan.
b. Koneksi berwarna kuning:
Menandakan bahwa client me-restart komputer.
c. Koneksi berwarna merah:
Menandakan client tidak tersambung dengan server/down maka terjadi masalah
pada client tersebut.
d. Koneksi berwarna hijau muda:
Menandakan koneksi sedang mencoba tersambung pada server.
Untuk koneksi dengan client menggunakan koneksi radio wireless, fungsi
dari radio wireless sendiri adalah pengganti kabel karena berjarak jauh dengan server
yang bertempat pada DINKOMINFO sendiri dan radio wireless mempunyai
kecepatan hingga 40MBps, untuk pemasangan radio wireless hanya pada titik-titik
tertentu. Skema jaringan yang digunakan pada jaringan dengan mengunakan VLAN
Gambar 4.2 skema jaringan dikominfo
Gambar 4.2. menunjukan skema jaringan lokal pada Dinas Komunikasi dan
Informatika Surabaya.
Dan skema jaringan keseluruhan dinas yang ditangani oleh Dinas
Komunikasi dan Informatika Surabaya dapat dilihat pada http://net.surabaya.go.id/,
sedangakan pemanfaatan VLAN sendiri adalah untuk pembedaan IP radio, komputer,
dan dinas-dinas yang menangani KTP dan KK agar menghindari keterbatasan IP
address.
Hardware yang di gunakan pada koneksi VLAN:
1. Mikrotik
2. Proxim Tsunami
3. Kanopi
4.2. Pembahasan
Aplikasi yang digunakan untuk me-manage jaringan pada router Mikrotik
Gambar 4.3 WINBOX v2.2.16.
Pada gambar 4.3 adalah WINBOX v2.2.16. aplikasi WINBOX dapat
memudahkan pengaturan pada Mikrotik, salah satu fitur WINBOX adalah admin
jaringan tidak perlu menghapal alamat IP hardware karena akan langsung ditujukan
pada MAC Address. Untuk default, username dan password Mikrotik adalah admin
tanpa password.
Pada gambar 4.4. adalah menu dari WINBOX. WINBOX v2.2.16. berjalan
pada Mikrotik RouterOS 4.17.
Gambar 4.5 CPU Monitor
Fungsi pada gambar adalah untuk mengetahui resource CPU pada Mikrotik
hardware.
Gambar 4.6 Menu Undo, Redo
Icon yang di tunjukan pada gambar 4.5. berfungsi untuk melakukan redo,
undo untuk setting yang telah dilakukan sebelum aplikasi di tutup, sesudah WINBOX
di tutup maka fungsi redo dan undo tidak dapat digunakan. Untuk dapat mengeteahui
penggunaan dapat dilihat pada menu MANUAL yang terdapat pada WINBOX, fungsi
manual memerlukan konseksi internet yang akan langsung tersambung pada
Gambar 4.7 Menu Manual
Cara lain untuk pengaturan jaringan di Mikrotik ada beberapa cara yaitu
dengan menggunakan web interface, telnet, ssh, ftp, berikut penjelasanya:
a. WEB Interface
Web Interface dapat dibuka dengan memafaatkan browser, alamat yang dituju
untuk mulai me-manage adalah alamat IP Ethernet yang terkoneksi.
b. Telnet Mode
Untuk pengguna Windows, layanan telnet dapat diunakan untuk me-manage
router. Untuk mengakses telnet harus di perhatikan apakah layanan telnet sudah
aktif. Port yang di gunakan untuk layanan telnet adalah 23.
c. Ssh Mode
Adalah layanan yang tersedia bagi pengguna Linux. Sama halnya seperti telnet,
ssh dapat me manage dengan port 22.
d. FTP
Layanan FTP hanya digunakan untuk pertukaran data/file seperti file backup dan
file Hotspot. Port yang tersedia untuk FTP adalah 21.
Dengan beberapa hal tersebut dapat menyelesaikan permasalahan teknis atau
kesalahan pada setting router. Kesalahan ini dikarenakan penanganan jaringan yang
dilakukan oleh teknisi yang berbeda-beda sehingga sering terjadi salah pengertian
antara teknisi sebelumnya dengan teknisi yag menangani jaringan sekarang.
Permasalahan berikutnya adalah kendala pada alam, yang sering
menyebabkan kerusakan pada hardware radio wireless Mikrotik. Karusakan tersebut
terjadi karena radio wireless berada ada atas tower triangle yang tinggi yang
membuat hardware tidak bias dipantau dengan mudah oleh teknisi. Beberapa
kemungkinan untuk menghadapi permasalahan ini adalah:
1. Penggantian hardware rusak
Jika radio wireless sudah mengalami kerusakan parah maka kebijakan dari
2. Memperbaiki bagian hardware yang rusak
Terkadang hardware tidak sepenuhnya rusak, kerusakan biasanya sering terjadi
pada antena wireless dan power wireless. Hal ini dapat meminimaliskan biaya
perawatan tapi tidak efisien dalam segi waktu karena harus menunggu untuk
perbaikan hardware. Perbaikan hardware tidak dilakukan oleh teknisi sendiri
tetapi melalui vendor hardware. Tingkat kerumitan kendala alam sangatlah
merugikan, karena cuaca sangat berpengaruh. Akibat yang terjadi karena kendala
alam biasanya berlangsung sangat lama karena untuk menggulanginya harus
memperhatikan cuaca dan memperlambat pekerjaan karyawan untuk
mendapatkan informasi atau mengirim informasi. hardware yg digunakan:
a.Mikrotik RB450/450G
Spesifikasi http://mikrotik.co.id/produk_lihat.php?id=154
b.Mikrotik RB 433 Wireless
Spesifikasi http://mikrotik.co.id/produk_lihat.php?id=106
c.Mikrotik RB 800 Wireless
Spesifikasi http://mikrotik.co.id/produk_lihat.php?id=268
d.Mikrotik XR 5 Wireless
Spesifikasi http://mikrotik.co.id/produk_lihat.php?id=102
e.Mikrotik RB 411 Router
Spesifikasi http://mikrotik.co.id/produk_lihat.php?id=242
f. Switch layer 3
4.3. Detil Pembahasan
1. Log Harian Kerja Praktek
Log harian kerja menncatat kegiatan kerja praktek pada DINKOMINFO
Surabaya dimana DINKOMINFO menangani dinas-dinas yagn bersangkutan dengan
pemerintahan kota. Log harian dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Log Harian Kerja
Tanggal Nama Instansi Keterangan
4/7/2011 Terminal Bratang pengambilan perangkat keras jaringan yang akan diganti
4/7/2011 DISPENDUK Surabaya
Maintenance perangkat
dikarenakan kerusakan akibat
alam
7/7/2011 Kec. Bulak Pengaturan radio wireless untuk di arahkan ke Kec. Kenjeran
7/7/2011 Kec. Kenjeran Pengaturan client
11/7/2011 RS. Tambak Rejo Replace perangkat radio
waireless
11/7/2011 Kec. Mulyorejo Maintenance jaringan karena IP
Address Conflict
12/7/2011 Kec. Mulyorejo Pergantian perangkat radio
wireless
15/7/2011 Balai Kota Bag.
Umum Pemasangan jaringan lokal
30/7/2011 Personal evaluation Ujian yang diberikan instansi
Dari LOG harian kerja dapat dilihat beberapa permasalah yang terjadi pada
jaringan Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya, detilnya adalah:
a) Kendala Alam
Faktor alam terjadi pada beberapa bagian atau dinas yang ditangani, seperti
pada Terminal bratang, DISPENDUK Surabaya, dan RS. Tambak Rejo.
Faktor alam yang mengakibatkan terjadinya kerugian pada beberapa dinas
tersebut. Faktor alam yang sering terjadi adalah hujan badai yang akhirnya
membuat hardware radio wireless terjatuh dari tower triangle sehingga
kerusakan sudah tidak dapat tertanggulangi.
b) Kendala Teknis
Seringnya terjadi kesamaan pengalamatan IP Address sehingga sering terjadi
masalah pada koneksi. Dan masalah ini mengakibatkan para teknisi harus
menata ulang jaringan yang terputus karena kesamaan pengalamatan. Untuk
hari yang tidak tercatat maka penulis me maintenance jaringan lokal pada
kantor pusat Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya.
2. Personal Evaluation
Untuk menguji kemampuan pada penulis, maka diuji dengan membuat
Gambar 4.9 halaman login Hotspot Mikrotik
Pada gambar 4.8. adalah halaman login Hotspot yang sudah dirubah. Dan
gambar 4.8. adalah hasil akhir dari personal evaluation yang diberikan. Personal
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat selama kerja praktek maintenance jaringan pada
Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya adalah:
1. Pemanfataan VLAN untuk memaksimalkan kapasitas penggunaan IP
Address.
2. Dengan implementasi jaringan terstruktur antar dinas, rumah sakit,
bagian-bagian pemerintahan kota dengan kantor pusat dapat
mempermudah mengetahui trafik jaringan yang ada. Jaringan di monitor
di http://net.surabaya.go.id.
3. Pemilihan terhadap model jaringan, topologi jaringan dan media transmisi
serta sistem operasi yang digunakan sangat tergantung pada kondisi
lingkungan perusahaan tersebut.
4. Sistem jaringan dengan topologi yang sudah ditentukan mempermudah
kegiatan backup data antar dinas yang ditangani oleh Dinas Komunikasi
dan Informatika Surabaya.
5.2 Saran
Dalam melaksanakan kerja praktek ini, maka menulis menyarankan:
1. Resource hardware dimanfaatkan secara maksimal untuk menunjang
proses pertukaran data melalui jaringan yang sudah ter-install dapat
berjalan dengan baik dan meminimalkan gangguan yang sering terjadi.
2. Melakukan perawatan pada server untuk meminimalkan gangguan pada
Herlambang, Moch. Linto dan Azis Catur L. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Router Masa Depan Dengan Menggunakan Mikrotik RouterOS. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Sutedjo Budi, dkk. 2006. Konsep dan Aplikasi Pemrograman Clinet Server dan Sistem Terdistribusi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Syafrizal, Melwin. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Penerbit ANDI.