• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan Ajar Nirmana 2 dan 3 Dimensi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahan Ajar Nirmana 2 dan 3 Dimensi"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Apartemen Petrozavodsk

Nirmana

Pertemuan I - Pengertian Nirmana

Asal kata nirmana berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari kata nir (tidak / tiada) dan mana (arti), sehingga nirmana berarti kosong, atau tidak ada apa-apa, dapat juga diartikan sebagai tidak memiliki makna. Dalam hal ini, nirmana diartikan sebagai lambang-lambang bentuk yang tidak bermakna, dilihat sebagai kesatuan pola, warna, komposisi, irama, nada dalam desain. Sementara Sadjiman mendefinisikan nirmana sebagai pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis. Nirmana dapat diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra, trimatra yang mempunyai nilai keindahan, Nirmana disebut juga ilmu tata rupa. (Sadjiman Ebdi Sanyoto : 2005)

Bentuk yang dipelajari biasanya diawali dari bentuk dasar seperti kotak, segitiga, bulat yang sebelumnya tidak bermakna diracik sedemikian rupa menjadi mempunyai makna tertentu.

Jika kita telah lebih jauh, nirmana mirip dengan Tipografi (ilmu huruf) yaitu tentang mengorganisasikan sesuatu untuk mencapai kualitas artistik pada sebuah karya seni atau desain. Nirmana berbicara tentang harmoni, keselarasan soal rasa, dan impresi pada sebuah bentuk. Nirmana tidak hanya mencakup 2 dan 3 dimensi saja melainkan menjelajah sebuah ruang yang disebut dengan ruang maya.

Ruang maya adalah ruang semu dimana kita bisa berkhayal tentang sesuatu yang mebingungkan kita sendiri, dalam artian hayalan tentang sebuah kegilaan bentuk yang sulit kita torehkan dalam media 2

dimensi ( sering disebut dengan nirmana ruang datar / nirmana dwimatra) atau 3 dimensi (sering disebut dengan nirmana ruang / nirmana trimatra).

(2)

Pengaplikasian nirmana mutlak dilakukan dalam semua bidang seni rupa dan desain. Contohnya adalah fotografi, bidang seni ini mempunyai kemampuan melakukan eksekusi ini dengan sangat baik. Kapabilitas fotografi yang merekam obyek setepat-tepatnya dapat kita kacaukan dengan nirmana. Tentu kita sudah biasa jika melihat langit yang jauh yang berwarna biru dan pepohonan yang dekat dengan warna hijau. Namun dengan nirmana, langit dapat kita beri warna panas (orange/ kuning) untuk menciptakan kesan objek tersebut dekat dengan kita. Dan pohon dengan warna dingin (misal biru) untuk memberi kesan objek tersebut jauh dengan kita.

Hal ini dapat kita terima karena kita memandang dari nalar bentuk. Disinilah seni dan desain dapat dinilai atas dasar kualitas artistiknya, yaitu menilai segala sesuatunya dari sisi bentuk, bukan dari hal-hal di luar bentuk (www.notepedia.info/2013/04/nirmana.html, akses September 2013)

Elemen-elemen seni rupa dapat dikelompokan menjadi 4 bagian berdasarkan bentuknya.

1. Titik, titik adalah suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi. Raut titik yang paling umum adalah bundaran sederhana, mampat, tak bersudut dan tanpa arah. 2. Garis, garis adalah suatu hasil goresan nyata dan batas limit suatu benda, ruang,

rangkaian masa dan warna.

3. Bidang, bidang adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi pajang, lebar dan luas; mempunyai kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis. 4. Gempal, gempal adalah bentuk bidang yang mempunyai dimensi ketebalan dan

kedalaman.

(Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto, Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain, Yogyakarta, 2005)

(3)

Kreatifitas dalam Nirmana atau Rupa Dasar

Kreatifitas dalam ilmu desain pun adalah sebagai pintu gerbang untuk memasuki dunia seni. Dalam mata kuliah nirmana, kreativitas seorang calon desainer dapat dikembangkan. Menurut Primadi S Tabrani, kreatifitas adalah kemampuan manusia yang dapat membantunya untuk dapat berbuat lebih dari kemungkinan rasional dari data dan pengetahuan yang dimilikinya. Dan, kreativitas adalah satu kemampuan manusia yang dapat membantu kemampuan yang lain, hingga sebagai keseluruhan dapat mengintegrasikan stimuli luar dengan stimuli dalam (yang telah dimiliki sebelumnya-memori) hingga tercipta suatu kebulatan baru.

Menurut Jalaludin Rahmat, untuk menjadi orang yang kreatif, berikut adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi :

1. Kreatifitas menghasilkan gagasan baru

2. Kreatifitas dapat memecahkan persoalan secara realistis

3. Kreatifitas merupakan usaha untuk memperoleh insight yang orisinil, menilai dan mengembangkan sebanyak mungkin gagasan.

Pada dasarnya, harus bebas dari batasan-batasan yang sifatnya baku. Menurut Edward De Bono pencetus tentang berpikir lateral atau berpikir 2 arah, bahwa kreatifitas terkadang terhambat oleh diri sendiri, melakukan pembatasan pada hal-hal yang tidak diperlukan dan dilakukan secara sadar atau tidak. Coleman dan Hammen menguraikan bahwa ciri-ciri orang kreatif adalah sebagai berikut :

1. Kemampuan kognitif, termasuk kecerdasan di atas rata-rata, kemampuan melahirkan gagasan baru, gagasan yang lain dan fleksibilitas kognitif.

2. Sikap terbuka, orang kreatif mempersiapkan dirinya menerima aneka stimuli, dan memiliki minat yang beragam dan berimajinasi luas.

Pertemuan II - IV

(4)

Unsur-Unsur Rupa ( Titik dan Garis )

Ialah elemen atau objek visual yang menjadi dasar terbentuknya sebuah rancangan visual. Macam-macam dari unsur rupa adalah :

A. Titik ( . )

Adalah unsur visual yang ukurannya relatif kecil, tidak memiliki panjang atau lebar, dan pangkan dari ujung sebuah garis atau bentuk yang akan dibangun.

Titik merupakan unsur seni rupa yang

paling sederhana, dimana menurut Kandinsky yang disadur oleh W. Hofmann, dalam

Punkt und Linie zu Fl cheӓ , titik merupakan suatu awal akan segalanya (dalam bidang seni rupa). Semantara Paul Klee (1879-1940) menyatakan, “Über den toten Punkt hinweggesetzt sei die erste bewegliche Tat (Linie)”, yang berarti menantang titik mati/jalan buntu adalah pergerakan/tindakan pertama (garis), (Hoffman W : 1966).

Karya seni rupa berupa gambar ataupun lukisan bermula dari titik. Titik adalah salah satu elemen dalam seni rupa yang paling kecil, dan merupakan elemen paling dasar dalam seni rupa atau design. Apabila suatu titik ditarik akan menjadi suatu garis, dan titik apabila diolah secara luas akan menjadi suatu bidang. Titik mempunyai peran yang sama dengan elemen seni yang lain seperti garis dan warna. Penggunaan titik biasanya pada bagian-bagian yang terkecil dalam suatu karya seni.

B. Garis ( )

Elemen yang kedua dalam seni rupa adalah garis, garis merupakan bentuk yang memanjang dan mempunyai sifat yang elatis, kaku, dan tegas. Kandinsky dan Klee mengartikan garis sebagai titik yang dinamis. “Sie ist die Spur des sich bewegenden Punktes, also sein Erzeugnis”, yangberarti (garis) merupakan jejak dari titik yang bergerak. (http://m.schuelerlexikon.de/mobile_kunst/Linienformen_und_ihre_Wirkung.htm, akses Agustus 2015)

Penggunaan garis dalam seni rupa sangat vital, kegunaan garis biasanya pada awal proses pembentukan suatu karya seni, yaitu sketsa. Tetapi garis memang dan harus digunakan dalam suatu karya seni, dimana pengolahan garis yang maksimal juga dapat menciptakan dan mendukung nilai artistik dalam karya seni. Pengolahan suatu garis akan menghasilkan garis lengkung, garis lurus, garis patah-patah, garis tebal, dan garis tipis. Kesemua jenis

www.google.com

(5)

garis itu bila dikomposisikan dengan tepat dan sesuai akan menghasilkan nilai artistik Garis dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:

1. Garis Alamiah, yaitu garis cakrawala alam yang dapat dilihat sebagai batas antara permukaan laut dan langit.

2. Garis Buatan, terdiri dari:

 Garis yang sengaja dibuat, contohnya garis hitam pada gambar ilustrasi untuk menciptakan bentuk dan sosok (figur);

 Garis yang tidak sengaja dibuat, timbul karena diciptakan dua bidang dengan warna barik (tekstur) yang berbeda.

a) Fungsi Garis dalam seni rupa

1. Memberikan representasi atau citra struktur, bentuk, dan bidang. Garis ini sering disebut garis blabar (garis kontour) yang berfungsi sebagai batas/tepi gambar; 2. Menekankan nilai ekspresi seperti nilai gerak atau dinamika (movement), nilai

irama (rhythm), dan nilai arah (dirrection). Garis ini disebut juga garis grafis;

3. Memberikan kesan matra (dimensi) dan kesan barik (tekstur). Garis ini sering disebut garis arsir atau garis tekstur. Garis tekstur lebih bisa dihayati dengan jalan meraba.

Pada tahun 1926 Kandinsky menerbitkan buku Punkt und Linie zu Fl cheӓ , dan mengemukakan beberapa sifat garis

Bentuk dasar Sifat gambar

Vertikal Pasti, tegak, stabil

Horizontal terletak, tenang, statis

Miring

(sudut di bawah 450)

Tidak tenang, dinamis,

(6)

Diagonal sudut 450 mendaki (naik), menurun (jatuh)

melengkung

Menerima, terbuka, bisa juga berarti melindungi atau tertutup

bersudut Teknis, membangun

Sudut tegak lurus

900 Konstruktif, persis

bergelombang Bergerak, tidak tenang

Organik, bebas (ketebalan garis sama)

Alami, hidup

tebal Keras, pasti, stabil

tipis halus

Lepas

(ketebalan garis tidak sama)

(7)

C. Bentuk

Adalah sesuatu yang memiliki wujud atau shape yang tampak dari suatu benda. Khususnya untuk benda-benda 2 Dimensional.

Bentuk terbagi menjadi 2 macam, yaitu :

1. Bentuk organis, segala sesuatu yang terdapat di alam bebas misalnya awan, batu, atau daun. Biasanya wujud bentuk organis tidak kaku.

2. Bentuk non organis, atau bentuk geometris,

yaitu segala bentuk ciptaan manusia. Memiliki 3 dasar yaitu segitiga, bujur sangkar, dan lingkaran. Atau

basic form.

Terdapat bebrapa aliran seni yang berkarya dengan bentuk dasar geometris, salah satu adalah aliran seni Suprematisme, yakni aliran seni yang muncul pada tahun

1915-1916 di negara Rusia (Супрематизм), yang berfokus pada bentuk-bentuk geometri dasar (persegi dan lingkaran). Salah satu tokohnya adalah Kasimir Malevich. (https://id.wikipedia.org/wiki/Suprematisme, akses Agustus 2015)

Black Square (Malevich, 1915) karya yang digambar sewaktu pecah Perang Dunia I, yang tidak memiliki arti/mensimbolkan hal tertentu, melainkan berfungsi untuk memecahkan masalah artistik saja. (thekompass.rbth.co.uk/article/43, akses Agustus 2015)

(8)

Tugas 1 - Nirmana 2 D

Optik (titik dan/garis)

Membuat sebuah gambar “optik” dengan bahan/media:

-

Kertas gambar ukuran 40 x 40 cm

-

Karton dupleks 50 x 55 cm

-

Pewarna hitam (cat, tinta, speedol, dsb)

-

Kop nama lengkap

Karya di ACC terlebih dahulu pada kerta HVS A4, dan dikumpul dua

minggu sesudah pemberitahuan tugas.

Contoh karya:

Natasha Audrey (13.186.0010)

Wanda (13.186.0009)

(9)

Pertemuan V - VI

Unsur-Unsur Rupa ( Bidang – Ruang )

D. Bidang (Field)

Bidang dalam seni rupa merupakan bagian yang mempunyai sisi lebar dan panjang. Bidang dalam karya seni rupa dapat merupakan bidang yang teratur dan tidak beraturan. Bidang-bidang yang teratur misalnya segitiga, lingkaran, persegi panjang, dan kubus. Pengomposisian antara bidang-bidang tersebut

akan mengasilkan suatu bentuk karya seni. Bidang dapat terbentuk dari titik, garis dan warna. Ketika kita membuat garis untuk membuat segitiga, maka jadilah bidang segitiga.namu Bidang dapat di dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:

1. Bidang alamiah, contohnya bidang lapangan atau taman, bidang sawah, bidang langit, bidang laut, dsb.

2. Bidang buatan, dibagi menjadi dua:

 Bidang yang sengaja dibuat, misalnya: bidang lukisan, bidang segitiga, bidang lingkaran, dsb;

 Bidang yang tidak sengaja diibuat timbul karena pembubuhan warna, cahaya, atau barik.

a) Sifat bidang:

1. Bidang horizontal dan vertikal yang memberikan kesan tenang, statis, stabil, dan gerak;

2. Bidang bundar yang memberikan kesan kadang stabil, kadang gerak; 3. Bidang segitiga yang memberikan kesan statis maupun dinamis;

4. Bidang bergelombang (cekung dan cembung) yang memberikan kesan irama dan gerak

E. Ruang (Space)

Ruang sebenarnya tidak dapat dilihat (khayalan) atau hanya bisa dihayati. Ruang baru dapat dihayati setelah kehadiran benda atau unsur garis dan bidang dalam kekosongan atau kehampaan. Misalnya ruang yang ada di sekeliling benda, ruang yang dibatasi oleh bidang dinding rumah, ruang yang terjadi karena garis pembatas pada kertas. Ruang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

(10)

2. Ruang yang diciptakan / buatan

 Ruang interior dan eksterior sebuah bangunan yang dapat memberikan suasana sesuai keinginan, seperti sebuah masjid atau gereja (disengaja);

 Ruang yang timbul karena penempatan berbagai warna, jarak gelap terang, seperti pada sebuah lukisan (tidak disengaja).

a) Fungsi ruang

2. Memberikan kesan trimatra (3 dimensi). Seperti kesan kedalaman, jarak, dan plastisitas sebuah lukisan alam;

3. Menekankan nilai ekspresi (irama, gerak, kepadatan, dan kehampaan), seperti pada karya arsitektur dan seni patung;

4. Memberikan kesan nilai guna (nilai praktis), seperti ruang pada gelas (rongga gelas), ruang dalam almari, dsb.

b) Sifat ruang

1. Ruang terbuka atau ruang tak terbatas, yaitu ruang yang berada di luar/di sekeliling benda, seperti ruang eksterior bangunan yang dapat memberikan kesan keabadian/kelanggengan.

2. Ruang tertutup atau ruang terbatas, yaitu ruang yang berada dalam batasan benda, seperti ruang eksterior bangunan atau ruang patung.

3. Ruang perlambangan, yaitu ruang yang memberikan arti perlambangan kehadiran ruang, seperti pada pernyataan ruang alam kecil (microcosmos) dan ruang alam besar (macrocosmos);

4. Ruang gelap terang, yaitu ruang yang timbul karena pengaruh cahaya atau karena pembubuhan warna seperti pada lukisan.

(11)

Tugas 2 - Nirmana 2 D

Gradasi warna hitam-putih

Membuat gradasi warna dari hitam ke putih dengan menderetkan 11 potongan

berwarna dengan bahan / media:

-

Kertas gambar / karton ukuran 3 x 5 cm

-

Karton dupleks 50 x 8 cm

-

cat poster hitam dan putih

-

Kop nama lengkap

Karya (potongan warna yang belum ditempel) di ACC terlebih dahulu, dan

dikumpul dua minggu sesudah pemberitahuan tugas.

Contoh Karya:

Natasha Audrey (13.186.0010)

Anthony (12.184.0017)

Vivian Cho (11.184.0001)

Tugas 1 - Nirmana 3 D

Horizontal 1 ( Perubahan bentuk 2 D ke 3 D)

(12)

dari bentuk 3 Dimensi kembali berubah menjadi 2 Dimensi (dalam hal ini dari

balok menjadi sebuah gambar segiempat), dengan bahan / media:

-

Kertas gambar / karton

-

Base Tripleks hitam ukuran 50 x 50 cm

-

Bentuk dasar bebas

-

Warna bentuk bebas

Karya (potongan bentuk yang belum ditempel) di ACC terlebih dahulu, dan

dikumpul dua minggu sesudah pemberitahuan tugas.

Contoh karya:

M. Febrian (12.186.0003)

Devi Agustiani Sipayung (12.186.0008)

Charleman (12.186.0003)

(13)

Pertemuan VII ( Ujian Tengah Semester )

Unsur-Unsur Rupa ( Warna )

F. Warna (color)

Warna merupakan elemen yang paling dominan dalam seni rupa, penggunaan warna mencakup dalam karya seni lukis, patung, seni desain, dan seni kriya. Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda.

Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam teori warna, diantaranya:

1. Warna primer

yakni warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain. Warna primer terdiri dari Merah, Kuning, dan Biru;

2. Warna skunder

yaitu warna yang diperoleh dari campuran dua warna primer. Warna skunder terdiri dari Ungu, Orange (Jingga),

dan Hijau;

3. Warna tertier

yakni warna yang merupakan hasil pencampuran dua warna skunder.

4. Warna analog

yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna. Misalnya deretan dari warna Ungu menuju warna Merah, deretan warna Hijau menuju warna Kuning, dll;

5. Warna komplementer

yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna. Misalnya Kuning dengan Ungu, Merah dengan Hijau, dll.

Lingkaran Warna Brewster, ww.wikipedia.com

(14)

Warna adalah kesan yang ditimbulkan oleh cahaya pada mata, menurut ilmu bahan dan produksi warna adalah pigmen. Warna termasuk unsur terpenting

dalam bidang desain.sumber warna adalah cahaya yang diuraikan didalam spektrum cahaya, seperti dalam percobaan teori warna Newton.

http://www.merthafatwa.blogspot.com/2012/10/tentang-nirmana.html (akses September 2013)

a) Warna subtractive adalah warna yang berasal dari bahan dan disebut pigmen

b) Warna additive adalah warna yang berasal dari cahaya dan disebut spectrum.

Spectrum : panjang gelombang cahaya yang menentukan identitas suatu warna

Pigmen : zat yang terdapat di permukaan suatu benda sehingga bila disinari dengan cahaya putih sempurna akan memberikan sensasi warna tertentu yang mampu di tangkap mata. (www.wikipedia.com, diakses September 2013)

Pada skema 3 dimensional yang disebut dengan

Munsell Color System, memperlihatkan ketiga unsur utama, yakni

 Brightness (gelap-terang)

 Saturation (kepekatan)

 Hue

(warna komplementer)

(15)

Tugas 3 - Nirmana 2 D

Gradasi warna merah-kuning-biru

Membuat gradasi warna dari merah ke kuning ke biru dengan menderetkan 13

potongan berwarna, berbentuk sebuah segitiga, dengan bahan / media:

-

Kertas gambar / karton ukuran 3 x 3 x 3 cm

-

Karton dupleks 50 x 50 cm

-

cat poster merah, biru dan kuning

-

Kop nama lengkap

-

Stempel Jurusan (Ujian)

Karya (potongan warna yang belum ditempel) di ACC terlebih dahulu, dan

dikumpul saat Ujian Tengah Semester.

Contoh Karya:

Angela Mia Pramono (13.186.0004)

Wanda (13.186.0009)

Lingkaran warna Brewster,

Tugas MK. Pengetahuan Warna,

Jurusan Arsitektur – ISTP

(16)

Pertemuan VIII - X

Unsur-Unsur Rupa ( Tekstur )

G. Tekstur ( Texture )

Tekstur merupakan unsur seni rupa yang memberikan watak/karakter pada permukaan bidang yang dapat dilihat dan diraba oleh 5

panca indera. Tekstur dapat dibedakan menjadi dua:

1. Tekstur alamiah, merupakan watak bidang yang tercipta oleh alam. Contohnya urat kayu atau batu;

2. Tekstur buatan atau tiruan, merupakan watak bidang yang dibuat (disebut juga tekstur simulasi), membuat watak kayu pada bidang memberi kesan tekstur dengan teknik gambar tertentu.

(17)

Tugas 4 - Nirmana 2 D

Tekstur (Mozaik)

Membuat sebuah karya “mozaik” dengan potongan kertas yang ditempel pada

media kertas / karton, yang kemudian diberi bingkai.

Bahan / media:

-

Kertas gambar / karton minimal A4

-

Kertas warna, bebas

-

Alat potong (cutter, gunting)

-

Perekat (lem kertas)

Karya di ACC terlebih dahulu dengan membuat sketza pada kertas HVS A4, dan

dikumpul dua minggu setelah pemberitahuan tugas.

Catatan: karya diberi bingkai

Natasha Audrey (13.186.0010)

Tema: Air-Api-Udara-Tanah

Wanda (13.186.0009)

Tema: Air-Api-Udara-Tanah

Try Agus S. Silalahi (15.186.0005)

Tema: Natal 2015

Pertemuan VIII - X

Unsur-Unsur Rupa ( Bentuk )

(18)

Kata bentuk dalam seni rupa diartikan sebagai wujud yang terdapat di alam dan yang tampak nyata. Bentuk hadir sebagai manifestasi fisik objek yang dijiwai dan disebut sebagai sosok (dalam bahasa Inggris disebut form). Misalnya membuat bentuk manusia, binatang, tumbuhan, dsb.

Ada juga bentuk yang hadir karena tidak dijiwai atau secara kebetulan (dalam bahasa Inggris disebut shape) yang dipakai juga dengan kata wujud atau raga. Pada karya seni rupa, bentuk diciptakan sesuai dengan kebutuhan praktis (penerapan). dalam hal ini bentuk yang diciptakan sesuai dengan nilai kegunaannya (functional form).Selain itu, bentuk juga diciptakan sebagai ungkapan perasaan (ekspresi), seperti pada lukisan dan patung.

Jenis dan sifat bentuk:

1. Bentuk organik,

yaitu bentuk pada karya seni rupa yang mengingatkan pada bentuk makhluk hidup, seperti manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan;

2. Bentuk dwi-matra,

yaitu bentuk pada karya seni rupa yang

terbatas pada bidang. Bentuk yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, seperti bentuk pada gambar dan lukisan;

(19)

yaitu bentuk pada karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi, seperti pada bentuk patung dan bangunan;

4. Bentuk diam dan bergerak

(statis dan kinetis) seperti pada patung dan mobil;

5. Bentuk berirama

(ritmis) seperti pada bangunan dan patung;

6. Bentuk agung dan abadi

(monumental) seperti pada bangunan dan patung.

Tugas 2 - Nirmana 3 D

Horizontal 2 (Irama)

Membuat karya Nirmana dengan menggunakan korek api atau tusuk gigi

(tooth picks) yang disusun sedemikian rupa sehingga memberi kesan “berirama”

dengan bahan / media:

-

Batangan Korek api / tusuk gigi (tooth pick), boleh diwarnai

-

Base Tripleks hitam ukuran 50 x 50 cm

-

Karya ukuran 40 x 40 cm (dilubangi dengan jarak 1 x 1 cm) dan bidang

harus penuh.

-

Warna bentuk bebas

Sketsa Ide karya di ACC terlebih dahulu pada media HVS A4, dan dikumpul

dua minggu sesudah pemberitahuan tugas.

Contoh karya:

(20)
(21)

Tugas 3 - Nirmana 3 D

Vertikal 1 (Konstruksi)

Membuat karya Nirmana dengan menggunakan kotak dari bahan korek api

dan kertas warna yang disusun secara vertikal (membangun) dengan

memperhatikan konstruksi, struktur dan keseimbangan, dengan bahan / media:

-

Batangan Korek api (boleh diwarnai)

-

Base Tripleks hitam ukuran bebas (disesuaikan dengan karya)

-

Tinggi Karya minimal 30 cm.

-

Kotak korek api diisi kertas warna (bolak-balik), boleh tegak lurus atau

diagonal, dengan pilihan

a) Merah-hijau

b) Biru-oranye

c) Kuning-ungu

Sketsa Ide karya di ACC terlebih dahulu pada media HVS A4, dan dikumpul

dua minggu sesudah pemberitahuan tugas.

Contoh karya:

Kelompok Kuning-Ungu

Rosalinda (12.186.0007)

Devi Agustiani Sipayung (12.186.0008)

Vini Anggriani (12.186.0004)

(22)

I. Gelap dan Terang ( dark and clear )

Gelap dan terang merupakan akibat dari cahaya. Benda terlihat gelap jika tidak terkena cahaya. sebaliknya, benda akan terlihat terang jika terkena cahaya.

Cahaya yang dapat mempengaruhi nilai keindahan karya seni dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Cahaya alamiah, yaitu cahaya sebagai unsur alam, seperti sinar matahari, bulan, petir, dan api;

2. Cahaya buatan manusia, seperti cahaya lampu, baterai, dsb.

Pada karya seni rupa, cahaya sengaja dihadirkan untuk kepentingan nilai estetis. Artinya, untuk memperindah kehadiran unsur-unsur seni rupa lainnya. Peralihan dari gelap dan terang adalah upaya untuk mempertegas volume suatu bentuk.

Ogy (14.186.0001)

Hendrik Salim (12.186.0009)

T.C.Umam (12.186.0008)

Fungsi gelap dan terang (value):

a) Nilai Ekspresi, unsur gelap terang (cahaya) pada karya seni rupa memberikan nilai ekspresi. Misalnya untuk menampilkan kesan dramatis pada tulisan, seperti tema peperangan dengan ungkapan gelap terang;

b) Nilai Emosi, unsur gelap terang (cahaya) pada karya seni rupa memberikan nilai emosi. Misalnya cahaya yang menembus jendela kaca patri yang menimbulkan kesan khidmat pada interior masjid;

c) Kesan Trimatra, unsur gelap terang (cahaya) pada karya seni rupa memberikan kesan trimatra atau plastis bagi benda. Dalam hal ini gelap terang (cahaya) dapat memperkuat sifat benda trimatra.

Sumber :

- http://sanggarmodel.blogspot.com Alik Setiawan S.Sn. dan di edit kembali oleh notepedia.blogpsot.com

(23)

Tugas 4 - Nirmana 3 D

Vertikal 2 (Struktur dan Irama)

Membuat karya Nirmana dengan menggunakan stik es krim (

ice stick

)

berbahan kayu atau potongan kaca/akrilik (±10 x 1,5 cm), yang disusun secara

vertikal (membangun) dengan memperhatikan konstruksi, struktur, keseimbangan

dan irama, dengan bahan / media:

-

Batangan

ice stick

(boleh diwarnai)

-

Tinggi Karya minimal 30 cm.

Contoh karya:

Miyako (12.186.0005)

Rusli (12.186.0002)

(24)

Uijan Tengah Semester - Nirmana 3 D

Lampu Meja

Membuat sebuah lampu meja dengan bahan / media:

-

Bahan bebas, kertas, karton, kayu, dsb

-

Tinggi Karya minimal 30 cm.

-

Menggunakan lampu yang dapat dinyalakan

Contoh karya:

Iferdo (14.186.0002)

Ogy (14.186.0001) Christianto

(13.186.0005)

(25)

Tugas 5 - Nirmana 3 D

Lampu Gantung

Membuat sebuah lampu gantung dengan bahan / media:

-

Bahan bebas, kertas, karton, kayu, dsb

-

Tinggi Karya minimal 30 cm.

-

Karya dapat digantung, menggunakan lampu yang dapat dinyalakan

Contoh karya:

Charleman

Wilson Lawrence

(12.186.0003)

(12.186.0008)

Vini Anggriani

(12.186.0004)

(26)

Pemahaman dasar tentang motif dan pola dapat di jelaskan bahwa apabila terdapat sebuah garis lengkung maka garis tersebut dapat dianggap sebagai suatu motif garis lengkung, kalau garis tadi di ulang-ulang secara simetris, maka diperoleh gambar lain yaitu sebuah pola yang di dapat dari garis lengkung tadi, dan setelah mengalami pengulangan maka diperoleh sebuah pola.

Pengertian motif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia di jelaskan bahwa: 1. Sebab-sebab yang menjadi dorongan; tindakan seseorang.

2. Dasar pemikiran atau pendapat.

3. Sesuatu yang menjadi pokok ( cerita, gambaran, dsb).

(27)
(28)

Tugas 5 - Nirmana 2 D

Pola vs Nature

Membuat sebuah karya/gambar dengan teknik pointilisme, dimana bahan /

media berupa:

-

Bahan kertas atau karton berwarna

-

Ukuran karya minimal A4

-

Dapat menggunakan cat atau potongan bulat berwarna

-

Tema karya yang berhubungan dengan alam (flora, fauna, manusia, atau

suasana alam)

-

Karya diberi bingkai kaca dan dapat digantung

Contoh karya:

Angella Mia

(13.186.004)

Kelvin

(13.186.002)

Angeline Ongco

(15.186.0001)

(29)

Membuat sebuah karya/gambar Nirmana berupa berbagai contoh

sambungan dengan menggunakan berbagai bahan / media:

-

Menggabungkan bahan kayu, plastik, logam, dsb dengan cara sesuai jenis

bahan masing-masing

-

Ukuran karya minimal 30 x 30 x 10 cm

-

Boleh diberi cat / warna

-

Pada karya harus terdapat minimal 3 jenis bahan yang berbeda

-

Terdapat minimal 3 jenis sambungan yang berbeda

Angella Mia

(13.186.0004)

T. Chairul Umam

(13.186.0008)

Wanda

(30)
(31)

Contoh karya:

Christianto

(13.186.0005)

-

cat poster dan pensil warna

Wanda

(13.186.0009)

- kolase

Ogy Marliani Tjula

(14.186.0001)

- cat poster

Tommy

(15.186.0003)

-

kolase

(32)
(33)

Contoh karya:

Miyako

(12.186.0001)

Jepang

Charleman

(12.186.0003)

Marvel vs DC

T. Chairul Umam

(13.186.0008)

Natural

(34)

Daftar Pustaka

Aritonang, Liesbeth. 2013. Pengetahuan Warna, Bahan Kuliah MK. Pilihan Pengetahuan Warna, Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Sains dan Teknologi TD.Pardede, Medan

Bangsa, P. G. 2007. Persepsi Visual, In T.P. Diskom, Irama Visual :dari toekang reklame sampai komunikator visual (pp.69-71). Yogyakarta : Jalasutra

Cenadi, Christine Suharto. 1999. Elemen-elemen dalam Desain Komunikasi Visual. Jurnal NIRMANA, Vol.1, No. 1, Januari (pp.1-11), Universitas Kristen Petra, Surabaya

Coleman, J.C. and Hammen, C.L. 1974. Contemporary Psychology and Effective Bahavior. Glenview : Scott Foresman and Co.

De Bono, Edward. 1990. Mengajar Berpikir. Jakarta : Penerbit Erlangga (Penerjemah Soemardjo)

Hofmann, Werner. 1966. Grundlagen der modernen Kunst. Stuttgart : Alfred Kröner Verlag

http://m.schuelerlexikon.de/mobile_kunst/Linienformen_und_ihre_Wirkung.htm (akeses Agustus 2015)

http://nirmana.petra.ac.id/index.php/dkv/article/view/16036/16028

http://sanggarmodel.blogspot.com Alik Setiawan S.Sn. dan di edit kembali oleh notepedia.blogpsot.com (akses September 2013)

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta : Penerbit Andi

Rahmat, Jalaludin. 1999. Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosda Karya

Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2005. Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain, Yogyakarta

Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2009. Nirmana (Elemen-elemen Seni dan Desain), edisi ke-2, Yogyakarta : Jalasutra

Stephan, Erik. 1959. Kandinsky: Punkt und Linie zu Fläche, Kandinsky am Bauhaus, Bern-Bűmplitz Benteli-Verlag

Tabrani, Prof. Primadi. 2006. Kreativitas dan Humanitas. Yogyakarta: Andi. Media Pustaka

Wucius Wong. 1986. Berapa Asas Merancang Dwimatra. Bandung : Penerbit ITB (Terj. Adjat Sakri)

www.academia.edu/9421316/Buku_Panduan_Nirmana_2_Dimensi (akses Januari 2014)

www.ahlidesain.com/nirmana-dalam-desain-grafis.html (akses September 2013)

www.caldwellflake.com/ (akses September 2013)

www.merthafatwa.blogspot.com/2012/10/tentang-nirmana.html (akses September 2013)

www.notepedia.info/2013/04/nirmana.html, (akses September 2013)

Referensi

Dokumen terkait

LUAS YANG DIAMBIL DARI ELEMEN TERSEBUT KE SISI ATAS , BEGITU JUGA SEBALIKNYA KALAU ELEMEN ADA DIBAWAH GARIS NETRAL , LUAS YANG DIAMBIL KESISI BAWAH , SEDANG UNTUK ELEMEN YANG

obyek tertentu. Karya seni rupa 3 dimensi ada yang memiliki fungsi pakai dan ada yang memiliki fungsi hias saja. Untuk berkarya seni rupa 3 dimensi ini kalian dapat memilih dan

Batasan tersebut adalah, pertama, elemen yang digunakan berupa elemen garis (1-D) dengan 2 nodal dan, kedua, menggunakan fungsi perpindahan linear.. Struktur modular seperti

nirmana mengajarkan tentang unsur atau elemen yang ada pada suatu lukisan atau gambar serta estetika seni dalam mengorganisasi unsur atau elemen agar menjadi

mengajarkan tentang unsur atau elemen yang ada pada suatu lukisan atau gambar serta estetika seni dalam mengorganisasi unsur atau elemen agar menjadi sebuah karya rupa yang

(2) Nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis. Nirmana

Komposisi adalah kombinasi dari berbagai elemen seni rupa atau karya seni untuk mencapai kesesuaian atau integrasi antara warna, garis, bidang dan unsur-unsur karya seni yang

Karakter bahasa rupa tradisonal yang diungkapkan dalam visualisasi bahasa rupa pada relief candi ataupun pada elemen seni pertunjukan tradisional diasumsikan mampu