• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN REMITAN PADA KELUARGA BURUH MIGRAN PEREMPUAN AKIBAT PERUBAHAN PERAN GENDER (Studi di Desa Ngajum Kecamatan Ngajum Kabupatean Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGELOLAAN REMITAN PADA KELUARGA BURUH MIGRAN PEREMPUAN AKIBAT PERUBAHAN PERAN GENDER (Studi di Desa Ngajum Kecamatan Ngajum Kabupatean Malang)"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I  PENDAHULUAN  A.  Latar Belakang 

Globalisasi  adalah  proses  menyatukan  Negara­negara  di  soentara  dunia. 

Dalam  globalisasi,  perdagangan  barang  dan  jasa,  perpindahan  modal,  jaringan 

transportasi, serta pertukaran  informasi dan kebudayaan  bergerak secara  bebas 

ke  seluruh  dunia  seiring  dengan  meleburnya  batas­batas  negara.    Golobalisasi 

ternyata  juga  mendorong  perpindahan  tenaga  kerja  antar  negara.  Dewasa  ini 

penduduk dunia  bergerak  meninggalkan tanah airnya  menuju  negara  lain  yang 

menawarkan pekerjaan dengan upah yang lebih tinggi 1 

Menurut Erwin Tobing 2 arus  migrasi tenaga kerja diperkirakan akan terus 

meningkat  setiap  tahunnya  sejalan  dengan  melonggarnya  hambatan­hambatan 

resmi  migrasi  di  negara­negara  yang  tergabung  didalam  World  Trade 

Organization (WTO). Melonjaknya arus migrasi ini pada hakikatnya merupakan 

resultante dari perbedaan kemakmuran antara negara maju dan berkembang. 

Pembangunan ekonomi  yang  lebih tinggi di  negara maju telah mendorong 

upah  dan  kondisi  lingkungan  kerja  ketaraf  yang  lebih  tinggi.  Percepatan 

perkembangan  ekonomi  negara  maju  kemudian  meningkatkan  kebutuhan  akan 

tenaga kerja dalam kebutuhan tertentu. Kesulitan ekonomi, sempitnya lapangan 

pekerjaan dan upah rendah di negara berkembang mendorong penduduk untuk 

mengadu  nasib  ke  negara  maju,  sebagaian  besar  pekerja  migran  dari  negara 

berkembang ini adalah terdorong oleh upah yang relatif lebih tinggi dibanding 

 Demartoto,  Argyo.  Kebutuhan  Praktis  dan  Strategis  Gender  (menyoal  TKW  yang  akan dikirim  ke  luar  Negeri).  Thn  2009: hlm. 31 

 

(2)

upah yang diterima di negara asal 3 . Tujuan dari individu­individu tersebut adalah 

untuk  mencari  pekerjaan  demi  memenuhi  kebutuhan  ekonomi.  Tuntutan 

ekonomi  memaksa  individu  melakukan  berbagai  upaya  demi  terpenuhinya 

keinginan akan kehidupan yang lebih baik. 

Tujuan  kerja  yang  dilakukan  oleh  individu  adalah  upah  hasil  dari  usaha 

yang  mereka  tekuni,    bagaimanapun  setiap  tindakan  yang  dilakuka  selalu 

menuntut  adanya  umpan  balik,  begitu  juga  dengan  tujuan  dari  buruh  migaran 

perempuan  yang  bekerja  di  luar  negeri,  buruh  migran  bekerja  menghasikan 

uang  untuk  memenuhi  kebutuhan  materi  (ekonomi)    keluarga  yang 

ditinggalkannya,  peran  buruh  migran  sebagai  pekerja  menjadikan  mereka 

sebagai  tumpuan  hidup  bagi  keluarganya,  penghasilan  dari  pekerjaanya  akan 

mereka  kirim  untuk  keluarga  yang  ditinggalkan  di  daerah  asal  untuk  dikelola 

oleh sanak keluarga. Istilah pengiriman uang yang dilakukan oleh para migran 

disebut sebagai remitan. 

Negara  Indonesia  menjadi  negara  yang  mempunyai  nilai  remitan  masuk 

lebih  besar  dari pada  nilai remitan keluar  akibat dari  banyaknya kiriman uang 

yang dilakukan oleh buruh migran yang ada di negara lain. Berdasarkan laporan 

Bank  Indonesia 4  mengenai  Survei  Pola  Remitansi  (pengiriman  uanga)  TKI 

menunjukan  setiap  tahun  mengalami  peningkatan.  Data  BI  menyebutkan 

remitansi  tahun  2004  mencapai  USD1,5  miliar  (Rp.  13,6  triliun),  tahun  2005 

USD5,5 miliar (Rp.49,8 triliun), tahun 2006 USD5,7 miliar (51,7 triliun), tahun 

2007  USD6  miliar  (Rp.54,4  triliun),  tahun  2008  USD6,617  miliar  (Rp.  60 

triliun), tahun 2009 USD6,617 miliar (Rp.60 triliun), dan USD6,73 miliar atau 

Ibid hlm. 32 

(3)

sekitar  61  triliun  (2010) 5 .  Keberadaan  TKI  secara  langsung  sangat  membantu 

perekonomian Indonesia. Untuk 2011, pengiriman uang dari TKI selama kuartal 

pertama 2011 mencapai USD 1,6 miliar atau sekitar Rp. 14 triliun. Rata­rata TKI 

mengirimkan  uang  USD  500  miliar  atau  sekitar  Rp.  4,5  triliun  perbulan  ke 

Indonesia. Dari sisi asal Negara, kawasan Asia memberikan sumbangan terbesar 

yaitu  64  persen.  Remitansi  didominasi  Malaysia  sebesar  USD  2,6  miliar  (68 

persen), diikuti Hongkong USD 417 juta (11 persen) dan Taiwan USD 358 juta 

(9,4  persen)  Sementara  itu  pengiriman  uang  dari  kawasan  Timur  Tengah  dan 

Afrika  mencapai 35 persen dari keseluruhan remitansi.  Arab Saudi  merupakan 

penyumbang inflow remitansi terbesar dari kawasan tersebut dengan nilai USD 

1,7 miliar (83 persen) diikuti oleh Uni Emirat Arab (UEA) sebesar US$145 juta 

(7 persen) dan Yordania serta Suriah sebesar US$ 84 juta (4 persen) 6 

Remitan (remittance) adalah uang atau barang yang dikirim oleh migran ke 

daerah  asal,  sementara  migran  masih  berada  ditempat  tujuan 7 .  Buruh  migran 

Indonesia yang berada di negara asing adalah kebanyakan perempuan atau yang 

biasa disebut sebagai buruh migran perempuan, keinginan untuk menjadi buruh 

migran perempuan akibat dari adanya himpitan ekonomi yang sangat mendesak 

dalam  keluarga,  akibat  dari  kebutuhan  ekonomi  yang  mendesak  dapat 

mempengaruhi  keinginan  buruh  migran  perempuan  untuk  bekerja  dan 

mendapatkan  penghasilan  yang  cukup  untuk  memenuhi  kebutuhan  hidup 

keluarganya, dimana di dalam keluarga seharusnya  yang  bekerja  adalah suami 

atau ayah akibat dari adanya perubahan peran gender terjadi kesepakatan yang 

ibid 

Jawa Pos,  Moratorium TKI ke  Arab Saudi,  Muhammad iqbal (presiden union  migrant (Unimig) Indonesia),  Jumat 24 

Juni 2011 

 

(4)

dibuat  oleh  keluarga  melalui  pembagian  tugas  yang  merata  yaitu  siapa  yang 

bekerja dan siapa yang akan bertanggung jawab dalam mengelola uang hasil dari 

pekerjaan  tersebut.  Apabila  istri  yang  bekerja  biasanya  yang  mengelola  uang 

adalah  suami  atau  kepala  keluarga,  itu  tidak  terlepas  dari  kesepakatan  yang 

dibuat  oleh  anggota  keluarga,  tidak  heran  jika  terjadi  pergeseran  peran 

pengelolaan uang ke anak, tergantung pada tingkat kepercayaan serta kedekatan 

antara pengelola dengan buruh migran perempuan itu sendiri. 

Akibat  dari  adanya  pergeseran  peran  akan  berdampak  terhadap  perilaku 

kehidupan keluarga buruh migran perempuan, pergeseran pola fikir, pendidikan, 

gaya hidup maupun adanya perubahan simbol status sosial yang telah dibangun, 

serta pergeseran budaya yang tertanam  dalam masyarakat,  peran ganda  buruh 

migran  perempuan  yang  berperan  sebagai  pekerja  dan  sekaligus  sebagai  ibu 

dalam  rumah  tangga  akan  mengakibatkan  terjadinya  perubahan  perilaku  pada 

individu dalam anggota keluarga, dimana Ibu yang seharusnya bekerja di sektor 

domestik.  Peran  Ibu  dalam  keluarga  sangat  mempengaruhi  terhadap 

keharmonisan  keluarga.  Pendidikan  anak­anak  akan  terguncang  akibat 

kurangnya  pengawasan  dari  ibu,  serta  kondisi  psikis  anak  akan  terganggu, 

kemungkinan  besar  anak  akan  menjadi  anak  yang  menyimpang  akibat  kurang 

perhatian  atau  kontrol  dari  orang  tuanya.  Bisa  jadi  suami  akan  melekukan 

penyelewengan terhadap keluarga dimana dia akan berselingkuh atau  mencari 

pasangan  lain  akibat  kebutuhan  biologisnya  tidak  terpenuhi,  kebutuhan  akan 

perlindungan  dari  keluarga  juga  tidak  akan  ada  lagi  selama  anggota  keluarga 

(5)

Pengelolaan remitan pada keluarga buruh migran perempuan yang terjadi di 

Desa  Ngajum  Kecamatan  Ngajum  Kabupaten  Malang  berfariasi  setiap 

kehidupan  anggota  keluarganya,  karena  banyak  warga  yang  menjadi  buruh 

migran diluar negeri terutama pada perempuan, atau yang biasa disebut sebagai 

buruh  migran  perempuan.  Buruh  migran  perempuan  pada  masyarakat  Desa 

Ngajum  sekitar  51  orang  dibagi  antara  yang  sudah  menikah  sekitar  32  orang 

yang  belum  menikah  sekitar  19  orang.  Desa  Ngajum  merupakan  desa  yang 

didominasi oleh lahan persawahan sehingga membuat masyarakat banyak yang 

menyandang  pekerjaan  sebagai  petani,  akibat  kurangnya  lapangan  pekerjaan 

dapat  mempengaruhi pola pikir  sebagian  masyarakat  yang  merasa penghasilan 

sebagi  petani  dianggap  kurang  memenuhi  kebutuhan  hidup  keluarga,  atau 

bahkan  ada  masyarakat  yang  tidak  memiliki  lahan  pertanian  sebagai  sumber 

penghasilan  yang  mengakibatkan  kekurangan  ekonomi  dan  kemiskinan 

memaksa  mereka  untuk  berupaya  mencarai  pekerjaan  yang  dianggap  bisa 

memenuhi kebutuhan ekonomi anggota keluarganya. Adanya kesepakatan yang 

yang dibuat oleh anggota keluarga, yaitu siapa yang akan akan berperan dalam 

mencari nafkah dan dimana pekerjaan tersebut dapat diperoleh. 

Dengan  adanya  migrasi  antar  negara  mendorong  individu  untuk 

memutuskan  bekerja di  negara asing, dengan  harapan  mendapatkan upah  yang 

lebih tinggi dari pada di negara asalnya (Indonesia).  Kebanyakan buruh migran 

adalah perempuan, perempuan  yang dianggap sebagi  istri (ibu) dalam anggota 

keluarga  terpaksa  meninggalkan  anggota  keluarganya  dengan  harapan  bisa 

mencari  nafkah  untuk  meningkatkan  perekonomian  keluarga  sehingga  bisa 

(6)

buruh migran di Desa Ngajum sangat berfariasi tergantung dari kepercayaan dan 

kedekatan emosional antara buruh migran perempuan dengan anggota penerima 

remitan,  pengelolaan  remitan  pada  umumnya  dikelola  oleh  suami  atau  bahkan 

dapat dikelola oleh anak. 

Interaksi  yang dilakukan dalam kehidupan keluarga sangat  mempengaruhi 

terhadap  sikap  dari  anggota  keluarga  tersebut.  Perilaku  kehidupan  keluarga 

merupakan  suatu  tindakan  serta  peran  yang  melekat  dari  dalam  diri  individu 

dalam keluarga, Ayah sebagai kepala keluarga berperan sebagai pelindung dari 

anggota keluarganya, sedangkan Ibu berperan sebagai kepala rumah tangga yang 

mengatur  segala  kebutuhan  dari  keluarga  sedangkan  anak  bertindak  sebagai 

individu yang masih membutuhkan banyaknya bimbingan maupun perlindungan 

dari  keluarganya.  Perilaku  keluarga  buruh  migran  perempuan  merupakan 

bagaimana sikap dari  setiap anggota keluarga  yang dimana seorang Ibu dalam 

keluarga  telah  meninggalkan  rumah  demi  mencari  nafkah  untuk  memenuhi 

kebutuhan  ekonomi  anggota  keluarganya.  Dengan  berkurangnya  anggota 

keluarga  akan  menimbulkan  banyaknya  pergeseran  sikap  yang  dimiliki  oleh 

anak  dan suami  yang  ditinggalkannya.  Baik  secara tidak  sadar  maupun  secara 

sadar terjadi penyimpangan pada keluarga buruh migran perempuan, akibat dari 

kebutuhan maupun fungsi keluarga yang tidak berjalan sesuai dengan kehendak 

dari tiap individu. 

Kehidupan  keluarga  migran  yang  berada  dirumah  akan  mengalami 

pergeseran peran dimana ibu yang mempunyai peran penting dalam mengelola 

segala  kebutuhan  keluarga  mulai  dari  kebutuhan  materi  (jasmani),  rohani 

(7)

kepada anggota keluargannya, sedangkan ayah yang seharusnya menjadi kepala 

keluarga  yang  akan  menfasilitasi  segala  kebutuhan  yang  akan  diinginkan  oleh 

anggota  keluarga,  dan  sekaligus  bertanggung  jawab  sebagai  pencari  nafkah 

untuk  memenuhi  kebutuhan  ekonomi  keluarga,  Pergeseran  peran  yang  terjadi 

merupakan adanya kesetaraan gender  yang terjadi pada keluarga buruh migran 

perempuan yaitu adanya pembagian kerja yang setara antara suami dengan istri, 

pembagian  kerja  dilakukan  dengan  cara  adanya  kesepakatan  antara  dua  belah 

pihak  siapa  yang  akan  bekerja  dan  siapa  yang  akan  mengelola  uang  hasil 

pekerjaan. 

Peran  penting  dari  setiap  anggota  keluarga  sangat  menentukan  bagaimana 

gaya  interaksi  yang dilakukan oleh anggota keluarga sehingga dalam keluarga 

akan  terbentuk  keharmonisan  dan  kehangatan  yang  sangat  dibutuhkan  oleh 

setiap anggota dalam keluarga. Anggota keluarga sebisa mungkin menjaga peran 

dan  tanggung  jawabnya  sebagai  anggota  keluarga,  peran  dan  tanggung  jawab 

individu  yang  akan  menentukan  bagaimana  tingkat  kepercayaan  pada  anggota 

keluarga yang lainnya. Buruh migran perempuan yang mempunyai peran ganda 

yaitu  berperan  sebagai  Ibu  dan  sekaligus  pencari  nafkah  diluar  negeri  akan 

berupaya  menghasilkan  uang  sebanyak  mungkin  untuk  memenuhi  kebutuhan 

hidup  keluargannya.  Harapan  dari  penghasilan  yang  dikirim  untuk  memenuhi 

kebutuhan  hidup  keluarga  sehingga  keluarga  yang  ditinggalkannya  tidak 

mengalami  kekurangan  materi.  Anggota  keluarga  yang  berperan  sebagai 

pengelola  remitan  pada  buruh  migran  perempuan  adalah  mereka  yang  sudah 

(8)

B.  Rumusan Masalah 

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang diangkat adalah 

“Bagaimana pengelolaan remitan pada keluarga buruh migran perempuan?”. 

C.  Tujuan Penelitian 

Sesuai  dengan  permasalahan  di  atas  maka  tujuan  dari  penelitian  adalah: 

”Untuk  mengetahui  pengelolaan  remitan  pada  keluarga  buruh  migran 

perempuan”. 

D.  Manfaat Penelitian 

Suatu  penelitian  dalam  ilmu  pengetahuan,  pada  umumnya  untuk 

menemukan,  mengembangkan  atau  menguji  suatu  teori.  Dalam  penelitian  ini 

juga  memiliki  manfaat  atau  kegunaan,  adapun  manfaatnya  adalah  sebagai 

berikut: 

D.1  Manfaat  Teoritis 

a.  Penelitian  ini  diharapkan  dapat  bermanfaat  bagi  pengembangan 

keilmuan khususnya  yang  berkaitan dengan Sosiologi Keluarga dan 

Sosiologi Gender. 

b.  Manfaat  penelitian  ini  yang  berupa  data  atau  informasi  tentang 

pengelolaan  remitan  akibat  perubahan  peran  gender  pada  keluarga 

buruh  migran  perempuan  nantinya  bisa  digunakan  untuk 

mengembangkan  teori  atau  kajian  pustaka  mengenai  pengelolaan 

remitan  pada  keluarga  buruh  migran  perempuan  khususnya  pada 

(9)

D.2 Manfaat Praktis 

a.  Sebagai  bahan  masukan  atau  informasi  untuk  Pemerintah  Desa 

Ngajum bahwa perekonomian pada keluarga buruh migran perempuan 

meningkat atau tidak tergantung dari hasil remitan pada keluarga serta 

dapat  dilihat  dari  pengelolaan  remitan  pada  keluarga  buruh  migran 

perempuan  dan  juga  bisa  digunakan  sebagai  bahan  pertimbangan 

dalam membuat kebijakan terhadap buruh migran perempuan. 

b.  Bagi  masyarakat  setempat  sebagai  informasi  bahwa  keluarga  adalah 

merupakan  pondasi  masyarakat  sehingga  dapat  menilai    dengan 

menjadi buruh migran perempuan bisa berdampak positif atau negatif 

terhadap  kehidupan  keluarga  dilihat  dari    pengelolaan  remitan  pada 

keluarga inti buruh migran perempuan . 

E.  Definisi Konsep 

1.  Menurut Harsoyo 8 pengelolaan adalah suatu istilah yang berasal dari kata 

“kelola”  mengandung  arti  serangkaian  usaha  yang  bertujuan  untuk 

menggali  dan  memanfaatkan  segala  potensi  yang  dimiliki  secara  efektif 

dan  efisien  guna  mencapai  tujuan  tertentu  yang  telah  direncanakan 

sebelumnya 9 . 

 Harsoyo (1977:121) Dalam http://www.scribd.com/ Pengertianp/pengelolaan.htm (akses tanggal 5 Mei 2011) 

(10)

Pengelolaan  yang  dimaksud  dalam  penelitian  ini  adalah  pengelolaan 

remitan pada keluarga buruh migran perempuan dilihat dari 3 aspek yaitu: 

a)  Pengelolaan untuk memenuhi kebutuhan pokok 

b)  Pengelolaan untuk biaya pendidikan 

c)  Pengelolaan untuk investasi 

2.  Remitan (remittance) adalah uang atau barang  yang dikirim oleh  migran 

ke daerah asal, sementara migran masih berada di tempat tujuan 10 

3.  Keluarga 

Duvall (1986) Menguraikan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang 

dengan  ikatan  perkawinan,  kelahiran  dan  adopsi  yang  bertujuan  untuk 

menciptakan,  mempertahankan  budaya  dan  meningkatkan  perkembangan 

fisik, mental, emosional serta sosial dari setiap anggota keluarga. 

Keluarga diartikan  sebagai  suatu satuan  sosial terkecil  yang dimiliki 

manusia sebagai mahluk sosial, yang umumnya terdiri dari Ayah, Ibu, dan 

anak. sebagaimana dalam keputusan Negara yaitu dalam UU No. 1992 yang 

isinya  dalam  UU  No.  10  1992  disebutkan  bahwa  keluarga  adalah  unit 

terkecil dalam masyarakat, yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dan 

anak,  atau  ayah  ibu  dan  anak.  Sedangkan  menurut  Ernest  Burgess  dan 

Harvey  Locke  didalam  bukunya  (The  Family  :  From  Institution  To 

Companionship  1945)  mereka  menyebut  keluarga  sebagai  “sekelompok 

manusia  yang di satukan oleh  jalinan perkawinan, darah atau adopsi  yang 

membentuk  sebuah  rumah  tangga;  berinteraksi  dan  berkomunikasi  dalam 

aturan sosial mereka (suami dan istri, ayah dan ibu, anak laki­laki dan anak 

 

(11)

perempuan,  kakak  dan  adik);  dan  menciptakan  dan  mengembang  suatu 

hukum. Keluarga merupakan gabungan antara dua orang yang membentuk 

satu  kesatuan  pada  keluarga,  atau  berarti  kesatuan  dua  keluarga  menjadi 

keluarga besar 11 

4.  Buruh  migran adalah tenaga kerja  yang bermigrasi dan  mengalami suatu 

perubahan  tempat  tinggal,  baik  permanen  maupun  semi  permanen,  baik 

legal maupun ilegal yang menyeberangi batas suatu negara 12 

5.  Peran gender 

Peran  adalah  aspek  dinamis  dari  status,  dimana  status  cenderung 

menunjukkan  posisi  sedangkan  peran  lebih  memperlihatkan  penampilan, 

tetapi  telah  menjadi  hal  yang  biasa  kata  ‘peran’  diartikan  sekaligus  baik 

untuk  posisi  maupun  penampilan.  Telah  kita  ketahui  bahwa  ‘peran’  dapat 

diberikan,  diwariskan  atau    diusahakan.  Dalam  perbincangan  mengenai 

peran  gender  pun  demikian,  ada  yang  beranggapan  bahwa  peran  laki­laki 

dan  peran  perempuan  itu  terwariskan  sesuai  statusnya  secara  biologis, 

sehingga  karena  perempuan  secara  fisik  lebih  lemah  maka  “seharusnya” 

berperan  disektor  domestik  didalam  rumah  yang  secara  fisik  akan 

terlindungi.  Demikian  pula  sebaliknya  peran  laki­laki  otomatis 

“terwariskan” oleh statusnya secara biologis yang kuat dan perkasa sehingga 

lebih  tepat  bila  berperan  di  luar  rumah  disektor  publik.  Nampak  bahwa, 

peran gender ini merupakan konstruksi sosial dan budaya dari masyarakat, 

 Suadah.Sosiologi Keluarga.Malang. UMM Press, Thn :2005. hlm 24, 26 

(12)

yaitu  peran  yang  dideterminasi  oleh    nilai,  norma  dan  aturan  yang  ada  di 

dalam masyarakat 13 . 

F.  Metode Penelitian 

Penelitian  tidak  mungkin  lepas  dari  penggunaan  metode,  terutama  dalam 

proses  pengumpulan data,  agar  mendapat  data  yang  valid  dan  relevan.  Dalam 

penelitian  ini  menggunakan  penelitan  kualitatif,  Bogdan  dan  Taylor 14 

mendefinisikan  metodologi  kualitatif  sebagai  prosedur  penelitian  yang 

menghasilkan data deskriptif berupa kata­kata tertulis atau lisan dari orang­orang 

dan perilaku yang dapat diamati 15 .  F.1 Jenis Penelitian 

Dalam  penelitian  ini  peneliti  menggunakan  jenis  penelitian  kualitatif 

dengan menggunakan pendekatan deskriptif 

Penelitian  deskriptif  bertujuan  menggambarkan  secara  sistematik  dan 

akurat  fakta  dan  karakteristik  mengenai  populasi  atau  mengenai  bidang 

tertentu. Penelitian  ini  berusaha  menggambarkan  situasi  atau kejadian. Data 

yang dikumpulkan semata­mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud 

mencari  penjelasan,  menguji  hipotesis,  membuat  prediksi,  maupun 

mempelajari  implikasi 16 . Data yang dikumpulkan  berupa kata­kata,  gambar, 

dan  bukan angka­angka.  Hal  ini disebabkan oleh adanya penerapan  metode 

13 Vina Salviana D.Soedarwo, dan Tutik Sulistyowati,Sosiologi Gender.Jakarta: Universitas Terbuka,tahn 2010 hlm: 1.9  14 Bogdan dan Taylor dalam (Lexi J. Moleong 2007: 4) 

15 Ibid  Hal: 4 

(13)

kualitatif.  Selain  itu,  semua  yang  dikumpulkan  berkemungkinan  menjadi 

kunci terhadap apa yang sudah diteliti 17 . 

F.2 Lokasi Penelitian 

Mengemukakan  lokasi penelitian pertama adalah  menyebutkan tempat 

penelitian  kedua  mengemukakan  fenomena  sosial  terakhir  adanya  kekhasan 

lokasi itu yang tidak dimiliki oleh lokasi lain sehubungan dengan atau yang 

terkait  dengan  permasalahan  penelitian 18 .  Adapun  lokasi  penelitian  yang 

dimaksud  dalam    penelitian    ini  adalah  Desa  Ngajum  Kecamatan  Ngajum 

Kabupaten  Malang.  Alasan  memilih  Desa  Ngajum  karena  desa  Ngajum 

memiliki buruh migran perempuan yang sudah menikah yang bekerja di luar 

negeri,  sehingga  menimbulkan  adanya  pengelolaan  remitan  pada  keluarga 

buruh migran perempuan. 

F.3 Subjek Penelitian 

Untuk  memilih  informan  yang  memenuhi  kriteria  suatu  penelitian, 

peneliti harus menentukan kriteria informan terlebih dahulu, artinya siapa saja 

orang  yang  tepat,  yang  kompeten  yang  bisa  memberikan  informasi  dan 

informasinya  bisa  dipercaya  kebenaran  dan  akurasinya.  Dengan  sendirinya 

kriteria  tersebut  harus  sesuai  dengan  tujuan  atau  permasalahan  penelitian. 19 

Pemilihan  kriteria  informan  dengan  menggunakan  purposive  sampling 

ditandai  secara  khas  oleh  pengguna  pertimbangan  dan  upaya  yang  hati­hati 

17 Loc cit. Hal. 11 

(14)

untuk  memperoleh  sampel  yang  representatif  dengan  memasukkan  daerah 

atau kelompok  yang dinilai  mempunyai kekhasan. Menurut Sutrisno Hadi 20 

Adapun ciri­ciri sampel yang akan diperoleh setelah 

1.  Ada pengetahuan awal peneliti tentang informan sehingga peneliti dapat 

mengidentifikasi, mengenal benar keadaan populasinya. 

2.  Adanya  kelompok­kelompok/wilayah  dari  populasi  (group  area, 

cluster), berdasarkan pengetahuan awal peneliti. 

3.  Adanya keputusan untuk memilih kelompok/ wilayah kunci (key group, 

area  cluster)  tertentu  oleh  peneliti  (sesuai  dengan  tujuan  penelitian). 

Kelompok  ini  yang  menjadi  sampel  yang  disebut  the  typical  or  best 

people. 

4.  Dengan demikian ada kelompok yang tidak dipilih walaupun memenuhi 

kriteria informan, karena dipertimbangkan bukan yang tipikal menurut 

pengetahuan  peneliti.  Tidak  semua  daerah  atau  group  atau  cluster 

dalam populasi akan diwakili dalam sampel. Dengan ungkapan lain jika 

peneliti  menggunakan  purposive  sampling  harus  ada  kelompok  yang 

dikesampingkan  karena  menurut  pertimbangan  atau  judgement 

(penilaian),  intuisi  peneliti  tidak  termasuk  the  best  group,  the  best 

people  atau  typical  (khas)  sesuai  tujuan  penelitian.  Perlu  adanya 

pertimbangan  yang  cermat  dalam  memilih  kelompok  kunci  sebagai 

sampel, karena seleksi sampelnya didasarkan pada kriteria tertentu yang 

khas. 21 

 

Sutrisno Hadi  dalam Ibid hlm. 89) 

(15)

Adapun syarat atau kriteria pemilihan subjek penelitian  yang  berjudul 

pengelolaan remitan pada keluarga buruh migran perempuan adalah: 

1.  Keluarga inti buruh migran perempuan. 

2.  Keluarga inti yang mempunyai anak usia di atas 3 tahun. 

Pemilihan kriteria informan didasarkan atas pertimbangan yang menjadi 

pelaku/aktor  pengelola  remitan  pada  keluarga  buruh  migran  perempuan 

adalah keluarga inti buruh migran perempuan yang berada di Desa Ngajum 

Kecamatan Ngajum  Kabupaten Malang.  Kriteri  yang disebut sesuai dengan 

fokus  penelitian  yaitu  pengelolaan  remitan  pada  keluarga  buruh  migran 

perempuan. Subjek yang dipilih terdiri dari 10 subjek penelitian. 

F.4 Teknik Pengumpulan Data 

1.  Observasi 

Observasi  adalah  pengumpulan  data  yang  dilakukan  oleh  peneliti 

dengan  cara  mengamati  secara  langsung  terhadap  suatu  obyek,  tempat, 

kondisi, situasi ataupun perilaku dari masyarakat yang menjadi obyeknya. 

Alasan  menggunakan  teknik  ini  dilakukan  agar  penulis  dapat  melihat 

secara  langsung  tentang  kenyataan  sosial  yang  ada  dilapangan  serta 

mendapat  data  yang  akurat.  Untuk  mendapat  kelengkapan  data  maka 

penulis  menggunakan  alat  bantu  dengan  mencatat  fenomena­fenomena 

yang telah diamati dilapangan. Observasi lakukan dengan cara mendatangi 

masyarakat  Desa  Ngajum  untuk  mencari  data  keluarga  mana  saja  yang 

termasuk dalam keluarga buruh  migran perempuan, setelah  mendapatkan 

(16)

perempuan kemudian melakukan pendekatan pada keluarga  buruh migran 

perempuan  untuk  mencari  informasi  apakah  terjadi  pengelolaan  remitan 

pada keluarga inti buruh migran perempuan.  2.  Wawancara 

Wawancara  merupakan  salah  satu  metode  pengumpulan  data 

dengan cara komunikasi, yaitu melalui kontak atau hubungan pribadi antar 

pengumpulan  data  (pewawancara)  dengan  sumber  data  (informan). 

Dengan  cara  ini  peneliti  ingin  mendapatkan  informasi  (data)  untuk 

menjawab  masalah  penelitiannya.  Komunikasi  bisa  dilakukan  secara 

langsung yaitu pewawancara berhadapan langsung dengan informan untuk 

menanyakan  secara  lisan  hal­hal  yang  diinginkan,  dan  informan 

memberikan  jawaban  (informasi)  secara  lisan  pula,  kemudian  jawaban 

informan  itu  dicatat/ditulis  oleh  pewawancara,  sedangkan  wawancara 

secara  tidak  langsung  yaitu  dengan  menggunakan  alat  bantu  untuk 

menyampaikan daftar pertanyaan 22 

Proses  wawancara  yang  dilakukan  oleh  peneliti  yaitu  dengan  cara 

mendatangi  rumah  keluarga  inti  buruh  migran  perempuan,  kemudian 

melakukan  wawancara  secara  langsung  kepada  kelurga  buruh  migran 

perempuan  untuk  menanyakan  siapa  yang  berperan  sebagai  pengelola 

remitan,  setelah  diketahui  siapa  pengelola  sehingga  peneliti  dapat 

membuat  pertanyaan  yang  dapat  mendukung  data  mengenai  bagaimana 

pengelolaan remitan yang terjadi pada keluarga buruh migran perempuan 

(17)

tersebut,  wawancara  dilakukan  secara  langsung  oleh  peneliti  dengan 

informan (pengelola remitan).  3.  Dokumentasi 

Selain  metode  tersebut  di  atas,  peneliti  juga  melakukan  kegiatan 

studi dokumentasi yang berupa informasi yang berasal dari catatan penting 

baik dari lembaga atau organisasi maupun dari perorangan 23 . Dokumentasi 

merupakan pencarian data mengenai hal­hal yang berupa catatan, transkrip 

buku, surat kabar, agenda,  foto dan sebagainya. Dokumentasi yang dapat 

mendukung  pengumpulan  data  dalam  penelitian  mengenai  pengelolaan 

remitan  pada  keluarga  buruh  migran  perempuan  berupa,  data­data 

mengenai  buruh migran perempuan, data monografi Desa Ngajum, foto­ 

foto  berupa  hasil  dari  pengelolaan  remitan  seperti  foto  keluarga  buruh 

migran  perempuan,    foto  mengenai  pendidikan  anak,  maupun  foto 

mengenai  bukti  investasi  hasil  remitan  dari  buruh  migran  perempuan, 

seperti tanah (sawah/ladang), renovasi rumah, dan lain sebagainya. 

F.5 Teknik Analisis Data 

Penelitian  ini  menggunakan  analisa  kualitatif  model  analisis 

interaktif  yang  dikemukakan  oleh  Miles  dan  Habermas  yang  terdiri  atas 

empat tahap yaitu: 

1.  Pengumpulan data 

Data  pada  penelitian  kualitatif  bukan  hanya  sekedar  terkait  dengan 

kata­kata,  tetapi  sesungguhnya  yang  dimaksud  dengan  data  dalam 

 

(18)

penelitian  kualiatif  adalah  segala  sesuatu  yang  diperoleh  dari  yang 

dilihat, didengar, diamati. Dengan demikian data dapat berupa catatan 

lapangan  sebagai  hasil  amatan,  deskripsi  wawancara,  catatan 

harian/pribadi, foto, pengalaman pribadi, jurnal, cerita sejarah, riwayat 

hidup,  surat­surat,  agenda,  atribut  seseorang,  simbol­simbol  yang 

melekat  dan  dimiliki,  dan  banyak  hal  lain  sebagai  hasil  amatan  dan 

pendengaran. 

2.  Reduksi data 

Diartikan  sebagai  proses  pemilihan,  pemusatan  perhatian  pada 

penyederhanaan,  pengabstrakan,  dan  tranformasi  dan  awal  muncul 

dari  catatan­catatan  di  lapangan.  Reduksi  data  dilakukan  terus 

menerus  selama  penelitian  berlangsung.  Tahapan  reduksi  data 

merupakan  bagian  kegiatan  anilisis  sehingga  pilihan­pilihan  peneliti 

tentang bagian data mana yang di kode, dibuang, pola­pola mana yang 

meringkas  sejumlah  bagian  tersebut,  cerita­cerita  apa  yang 

berkembang, merupakan piliha­pilihan analitis. 

3.  Penyajian data 

Sebagai  sekumpulan  informasi  yang  tersusun  yang  memberi 

kemungkinan  adanya  penarikan  kesimpulan  dan  pengambilan 

tindakan. Dengan  mencermati penyajian data  ini, peneliti  akan  lebih 

mudah  memahami  apa  yang  sedang  terjadi  dan  apa  yang  harus 

dilakukan.  Artinya  apakah  peneliti  meneruskan  analisisnya  atau 

mencoba  mengambil  sebuah  tindakan  dengan  memperdalam  temuan 

(19)

4.  Penarikan kesimpulan 

Proses penarikan kesimpulan merupakan bagian penting dari kegiatan 

penelitian,  karena  merupakan  kesimpulan  dari  penelitian.  Proses 

penarikan kesimpulan  ini  dimaksudkan  untuk  menganalisis,  mencari 

makna  dari  data  yang  ada  sehingga  dapat  ditemukan  tema  dalam 

penelitian yang telah dilakukan 24 . 

(20)

PENGELOLAAN REMITAN PADA KELUARGA 

BURUH MIGRAN PEREMPUAN  AKIBAT PERUBAHAN 

PERAN GENDER 

(Studi di Desa Ngajum Kecamatan Ngajum Kabupatean Malang) 

SKRIPSI 

Diajukan Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1)  Pada Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 

Oleh :  Nuryu Wahidah 

07240016 

JURUSAN SOSIOLOGI 

KONSENTRASI SOSIOLOGI INDUSTRI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 

(21)

KATA PENGANTAR 

Syukur  alhamdulillah  Penulis  panjatkan  Puja  dab  puji  syukur  kehadirat  Allah subhana wata ala yang mana telah memberikan kesempatan kepada penulis  untuk  menyelesaikan skripsi  yang  berjudul Pengelolaan  Remitan Pada  Keluarga  Buruh  Migran  Perempuan    Akibat  Perubahan  Peran  Gender  (Studi  di  Desa  Ngajum  Kec.  Ngajum  Kab.  Malang)  tepat  pada  waktunya  skripsi  ini  dibuat  sebagai  syarat  kelulusan  studi  pada  jurusan  Sosiologi  Fakultas  Ilm  Sosial  Dan  Ilmu Politik Universitas Muahmmadiyah Malang. 

Penulis  menyadari dalam  skripsi  ini tidak akan terwujud tampa adanya  bantuan  dari berbagai pihak. Rasa syukur dan terimakasih penulis haturkan kepada: 

1.  Bapak  Dr.  Muhadjir  Effendi,  M.AP,  selaku  Rektor  Universitas 

Muhammadiyah Malang 

2.  Bapak  Dr.  Wahyudi  M.Si,  selaku  Dekan  Fakultas  Ilmu  Sosial  dan  Ilmu 

Politik Universitas Muhammadiyah Malang atas ijin yang telah diberikan 

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini hingga selesai. 

3.  Ibu  Dra.  Tutik  Sulistyowati,  M.Si,  selaku  Ketua  Jurusan  Sosiologi 

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang 

dan  sebagai  Dosen  Pembimbing  I  yang  dengan  tulus  dan  ikhlas  dengan 

penuh kesabaran dan perhatian dalam membimbing, memberi arahan serta 

nasehat  yang  sangat  membantu  dan  bermanfaat  dalam  kelancaran 

penulisan skripsi ini. 

4.  Bapak  Muhammad  Hayat,  S.Sos  selaku  Dosen  Pembimbing  II  dan 

sekaligus Dosen Wali yang selalu bersedian meluangkan waktu di tengah 

kesibukannya,  memberikan  bimbingan,  arahan  serta  nasehat  yang  sangat 

(22)

5.  Segenap  Dosen  Jurusan  Sosiologi,  Dr.  Vina  Salviana  DS,  M.Si,  Drs. 

Sulismadi, M.Si, Rachmad KDS, MA, Luluk Dwi Kumalasari, M.Si atas 

dukungan,  bimbingan  serta  ilmu  pengetahuan  yang  sangat  bermanfaat 

selama penulis menjadi mahasiswa. 

6.  Ma, Pua dan Kaka ku tercinta atas do’a restu yang selalu menyertai setiap 

langkah penulis, serta kasih sayang yang tak pernah putus untuk ananda. 

7.  Kak  Didin,  Adek  Ayu,  Dek  Fatu,  Fi,  Yati,  Uun,  Tua  Umi,  dan  Tua  Aji 

yang selalu setia menghibur dan menjadi sumber motivasi penulis. 

8.  Keluarga  Besar  Sembon (Rio, Mba Gipah, Nenek, Kake,  Mba Siti, Om, 

dll)  yang  telah  bersedia  menjadi  keluarga  baru  penulis  selama  penulis 

merantau menjadi mahasiswa di malang,  khusus Ririn terimakasih selama 

ini sudah menjadi teman terbaikku. 

9.  Teman­teman  KKLM,  terutama,  Leni,  Jenk  Ning_C,  Jeng  Tatun,  Yati, 

Cumank, K’at, K’li2, K’Ces  yang selalu mendukung dan setia menemani 

penulis dalam setiap suka dan duka, serta teman­teman Jurusan sosiologi 

angkatan  2007  yang  selalu  memberi  support  dalam  penyelesaian  skripsi 

ini. (Semangat buat teman­teman yang belum lulus semoga cepat lulus) 

Penulis menyadari keterbatasan kemampuan dalam penyusunan skripsi ini apabila 

apabila  terdapat  kesalahan  dalam  penulisan,  penyusunan  penulis  mohon  ma’af. 

penulis berharap skripsi ini bisa bermanfaat bagi mahasiswa Jurusan Sosiologi. 

Malang 4 Agustus 2011 

Penulis 

(23)

LEMBAR PENGESAHAN 

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi  Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik 

Universitas Muhammadiyah Malang 

Dan diterima sebagai persayaratan untuk memperoleh gelar sarjana S­1 

Pada Tanggal 6 Agustus 2011 

Dihadapan Dewan Penguji 

1.  Dr. Vina Salviana, M.Si  (  ) 

2.  Luluk Dwi Kumalasari, S.Sos, M.Si  (  ) 

3.  Dra. Tutik Sulistyowati, M.si  (  ) 

4.  Muhammad Hayat, S.Sos  (  ) 

Mengetahui 

Dekan FISIP­UMM 

(24)
(25)

F.  Sejarah Migrasi Desa Ngajum...  G.  Fenomena Migrasi Pada Masyarakat Desa Ngajum... 

BAB IV ANALISIS DATA………...  A.  Penyajian Data……...……….  A.1 Identitas Subjek Penelitian…..………  A.2 Tingkat Pendidik..………...  A.3 Jenis Pekerjaa....………..  A.4 Jumlah Remitan Yang Diperoleh Perbulan...………..  A.5 Lama Menerima Remitan...……….  B.  Penyajian Dan Analisis Data………...……... 

BAB V PENUTUP……….  A.  Kesimpulan………...  B.  Saran………... 

DAFTAR PUSTAKA………...………... 

LAMPIRAN­LAMPIRAN 

102  108 

111  111  111  114  116  117  118  119 

153  153  157 

(26)

DAFTAR TABEL 

Tabel  Halaman 

(27)

DAFTAR BAGAN 

Bagan  Halaman 

1  2  3 

Hubungan Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian ini…….…….  Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Ngajum….…...………...  Pengelolaan Remitan....……….. 

(28)

DAFTAR PUSTAKA 

Adi,  Rianto  dan  Prasadja,  Heru    (1993)  Langkah­langkah  Penelitian  Sosial

Jakarta : Arcan 

Azwar, Saifudin. 2001.  Metode Penelitian,  Yogyakarta: Pustaka Pelajar 

Darma, Surya (2008) Penelitian gender, jakarta: Rajawali Perss 

Demortoto,  Argyo  (2009)  Kebutuhan  Praktis  dan  Strategis  Gender  (menyoal 

TKW  yang  akan  dikirim  ke  luar  Negeri).  Surakarta:  Sebalas  Maret 

University Press 

Hamidi (2008).  Metode Penelitian Sosial. Malang : UMM Press 

Idrus, Muhamad (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta : Erlangga 

Koe tjara i grat  dala   Soerjo o  Soeka to,  PengantarSosiologi.  Jakarta:  PT.  Raja  Gra fi do 

Persada, Th .  5. hl .  75 

Moleong,  Lexi  J.  (2007).  Metode  Penelitian  Kualitatif.  Bandung:  PT  Remaja 

Rosdakarya Offset 

Ritzer, George­ Goodman Douglas J. (2009).  Teori Sosiologi. Jakarta : Kencana 

Robert  M.Z.  Lawang  2004  Kapita  Selekta  Sosial  Dalam  Perspektif  Sosiologi. 

Jakarta.FISIP UI PRESS 

Salviana  DS,  Vina,  dan  Sulistyowati,Tutik  (2010).  Sosiologi  Gender.  Jakarta: 

Universitas Terbuka 

Su’adah (2005). Sosiologi Keluarga. Malang : UMM Press 

Tadjuddin Noer Effendi, Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ;Mobilitas Pekerja, 

Remitan dan Peluang Berusaha di Pedesaan,tahn : 2004) 

Prasetyo,  Ari  Widodo.  2010.  Remitensi,  Pemanfaatan  Remitensi  dan  Kondisi 

Ekonomi Keluarga TKW di Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar.(Skripsi). 

Malang : Tidak di terbitkam 

Wulandari, Sri. 2009 Pemanfaatan Remitansi  Keluarga TKW di Daerah  Asal di  Kecamatan  Donomulyo  Kabupaten  Malang.  (Skripsi).  Malang  :  tidak  di  terbitkan 

Bank  Dunia,  Koridor  Remitansi  Malaysia  –  Indonesia  (Menjadikan  Pengiriman 

Formal Pilihan Terbaik bagi Buruh Migran Perempuan dan Buruh Migran Tidak 

(29)

Dunia  Jakarta  Gedung  Bursa  Efek  Jakarta  Tower  II  Lantai  12­13  Jl.  Jend.  Sudirman Kav. 52­53 Jakarta) 

Jawa  Pos,  Moratorium  TKI  ke  Arab  Saudi,  Muhammad  Iqbal  (presiden  union  migrant (Unimig) Indonesia),  Jumat 24 Juni 2011 

Seputar Indonesia, Kegagalan Diplomasi TKI, Putri Kharyani, selasa 23 Juni 2011  http.eprints.undip.ac.id153691Anwar_Subianto.pdf (akses pada 27 April 2011)  http:///junaidichaniago.wordpress.com/2008/09/23/analisis­transfer­pendapatan­ 

remitan­migran­dari­pulau­jawa­di­propinsi­jambi ( akses 25 Februari 2011)  http://www.policy.hu/suharto/modul_a/makindo_35.htm (akses  tanggal  28  Maret  2011) 

http://www.scribd.com/ Pengertian/pengelolaan.htm (akses tanggal 5 Mei 2011)  http://www.scribd.com/doc/21577611/Migrasi­Di­Indonesia  (akses  tanggal  11  rebruari 2011) 

Httpwww.doc.google.com­Remitan. pdf  (akses  22 Februari 2011 

httpwww.subianto.or.idwp­contentuploads200610pengaruh­remitansi.pdf  akses  pada tanggal 28 Februari 2011 

http://junaidichaniago.wordpress.com/2008/05/26/mobilitas­penduduk­dan­  remitan/ akses tanggal 16 April 2011 

Httpwww.doc.google.com­  perdesaan­  migrai­  dan­perubaha­  penghidupan.pdf  (akses 22 februari 2011) 

(30)

DAFTAR GAMBAR 

Gambar  Halaman 

1  2  3  4  5  6 

Negara Penerima Remitan Terbesar Tahun 2007………...……...…. 

Inflows Remitansi se Asia Untuk Indonesia...  Faktor­Faktor Determinasi Mobilitas Penduduk Menurut Lee……...  Desa Ngajum...  Peta Desa Ngajum...  Sawah Keluarga Buruh Migran... 

Gambar

Tabel Halaman 

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengamatan terhadap intensitas penyakit busuk batang yang disebabkan oleh S.rolfsii pada berbagai konsentrasi inokulum dilihat pada Tabel 3... Persentase

Oman Sukmana, M.Si selaku Kepala Jurusan Program Studi Kesejahteraan sosial sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah memberikan arahan, dukungan serta motivasinya

yang terjadi akibat gesekan antara drillstring dan formasi. Sumur X-01 merupakan sumur vertikal pada lapangan X yang akan dilakukan pemboran horizontal re-entries dengan membuat

3.  Ibu  Dra.  Tutik  Sulistyowati,  M.Si,  selaku  Ketua  Jurusan  Sosiologi  Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang  dan 

Saya menyatakan bahwa Tesis yang berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Aktif Tipe Trading Place Berorientasi Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Membaca artikel

thuringiensis terhadap serangga hama telah teruji, tetapi konsentrasi pemakaian yang efektif dalam mengendalikan hama ulat daun selada di lapangan perlu diketahui agar hama dapat

Puji Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Pengalaman Kerja Praktek

Menurut Houglum (2005), prinsip rehabilitasi harus memperhatikan prinsip- prinsip dasar sebagai berikut: 1) menghindari memperburuk keadaan, 2) waktu, 3) kepatuhan, 4)