TUGAS AKHIR
PENERAPAN ETIKA KOMUNIKASI PADA DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diajukan oleh :
RANI EMALIA
102103017
PROGRAM DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
TUGAS AKHIR
PENERAPAN ETIKA KOMUNIKASI PADA DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diajukan Oleh :
RANI EMALIA
102103017
PROGRAM DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
NAMA : RANI EMALIA
NIM : 102103017
PROGRAM STUDI : D-III KESEKRETARIATAN
JUDUL : PENERAPAN ETIKA KOMUNIKASI PADA
DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
Tanggal: Januari 2014 Ketua Program Studi D-III Kesekretariatan
(
NIP. 19741012 200003 2 003
Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM)
Tanggal: Januari 2014 Dekan
NIP. 19560407 198002 1 001
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil Alamin, dengan segenap kerendahan hati,
penulis mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini yang berjudul “Penerapan Etika Komunikasi Pada Departemen
Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara” yang
dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti ujian akhir
semester pada Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis telah banyak
mendapatkan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, baik moril
maupun materil. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof.Dr.dr.Syahril Pasaribu,D.T.M.&H.,M.Sc(C.T.M),& Sp.A.
(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Sumatera Utara
3. Ibu Dr.Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM selaku Ketua
Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
4. Ibu Magdalena L L Sibarani, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi
5. Ibu Inneke Qamariah, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberi bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan
Tugas Akhir ini.
6. Seluruh Dosen Pengajar dan staff Pegawai pada Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
7. Teristimewa untuk kedua orang tua, Ayahanda tersayang Suyetno dan
Ibunda tercinta Nurma yang telah membesarkan, memberikan kasih
sayangnya, dan membimbing agar tetap menjadi yang lebih baik, dan
terima kasih atas doa dan dukungannya.
8. Buat yang teristimewa Deni Panca Arijaya Saputra terima kasih sudah
memberikan semangat saat penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini.
9. Buat sahabat-sahabat terbaik Dwi Sekar M, Tri Dike Pandu Swari,
Rika Rahmayani, dan Bang Taufiq terima kasih atas dukungannya.
10.Buat teman-teman D-III Kesekretariatan Stambuk 2010, yang tidak
mungkin penulis sebutkan satu-persatu, makasih semuanya telah
memberikan pelajaran berharga dalam hidup penulis selama tiga tahun
ini.
Kritik dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan dari
siapapun yang membaca Tugas Akhir ini, karena penulis sangat menyadari
bahwasannya Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Akhirnya, semoga
Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
semua. Amin.
Medan,Januari 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR GAMBAR ... iv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 4
1.3. Tujuan Penelitian ... 4
1.4. Manfaat Penelitian ... 4
1.5. Jadwal Penelitian ... 5
1.6. Sistematika Penulisan ... 5
BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI ... 7
2.1. Sejarah Ringkas ... 7
2.2. Tujuan Umum Pendidikan Tinggi ... 10
2.3. Jenis/Kegiatan ... 11
2.4. Struktur Organisasi ... 11
2.5. Job Description ... 16
2.6. Kinerja Usaha Terkini ... 18
2.7. Rencana Kegiatan Perusahaan ... 19
BAB III PEMBAHASAN ... 21
3.1. Pengertian Etika dan Etiket ... 21
3.1.1. Pengertian Etika ... 21
3.1.2. Pengertian Etiket ... 22
3.2. PengertianKomunikasi ... 23
3.3. Etika Komunikasi ... 25
3.4. Prinsip-prinsip yang Mempengaruhi Kelancaran Dalam Penerapan Etika Komunikasi ... 29
3.5. Pelaksanaan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ... 31
3.6. Penerapan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ... 35
3.7. Hambatan-Hambatan Penerapan Etika Komunikasi dalam Kantor Pada Dinas Infokom Medan ... 35
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 37
4.1. Kesimpulan ... 37
4.2. Saran ... 38
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Komunikasi dipergunakan didalam organisasi, lembaga, maupun
perusahaan. Tujuan komunikasi dalam perusahaan mengajak semua anggota
perusahaan peduli untuk melakukan interaksi dengan sesama anggota dengan
pihak luar. Kegiatan komunikasi mempunyai peranan yang penting dalam
memperlancar kinerja kegiatan perusahaan secara intern dan ekstern dalam
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Maka etika dalam berkomunikasi
sangatlah diperlukan guna meningkatkan kinerja karyawan.
Komunikasi sebagai praktik sudah ada seiring dengan diciptakannya
manusia, dan manusia menggunakan komunikasi dalam rangka melakukan
aktivitas sosialnya, karenanya manusia tidak mungkin tidak berkomunikasi.
Menurut Purwanto (2003:25), komunikasi merupakan salah satu bidang
yang sangat penting dalam kegiatan perusahaan, yang mana pada hakikatnya
perusahaan merupakan sebagai kumpulan orang yang bersama-sama
menyelenggarakan kegiatan kantor atau kegiatan ketatausahaan. Suatu
pekerjaan diperusahaan itu dilaksanakan oleh orang-orang, dan ditujukan untuk
kepentingan orang-orang dimana kegiatan sangat ditentukan oleh aktifitas
Dari segi etimologi (asal kata), istilah etika berasal dari kata Latin
“ethicus” dan dalam bahasa Yunani disebut “ethicos” yang berarti kebiasaan.
Secara etimologi (bahasa), kata “komunikasi” berasal dari bahasa inggris
“communication” yang mempunyai arti kata dari bahasa latin “comunicare”,
menurut Weekley dalam Mufid (2009:52). Dengan demikian menurut
pengertian yang asli, yang dikatakan baik itu apabila sesuai dengan kebiasaan
masyarakat. Kemudian pengertian ini berubah, bahwa etika adalah suatu ilmu
yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang
dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai tidak baik.
Dalam suatu perusahaan penerapan etika komunikasi dibutuhkan untuk
semua bentuk kegiatan kerja. Etika komunikasi yakni etika komunikasi yang
terjadi dan berlangsung dalam kantor (office communication). Dengan
terciptanya etika komunikasi timbal balik yang baik antara pimpinan dan
karyawan, akan menimbulkan produktivitas kerja yang baik. Dengan kata lain
tanpa adanya komunikasi, maka pekerjaan diperusahaan akan menjadi tidak
sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan sehingga tujuan-tujuan yang
diharapkan tidak akan tercapai.
Menurut Rendy (2009:105) etika komunikasi merupakan suatu
rangkuman istilah yang mempunyai pengertian tersendiri. Etika berarti norma,
nilai, kaidah atau ukuran tingkah laku yang baik. Dengan demikian etika
komunikasi adalah norma, ukuran yang berlaku dalam proses penyampaian
Pada dasarnya komunikasi dapat berlangsung secara lisan maupun
tulisan. Secara lisan, dapat terjadi secara langsung (tatap muka atau face to
face) tanpa melalui perantara. Setiap individu berusaha menetapkan berbagai
sikap dan pola perilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh setiap individu atau
apa yang seharusnya dijalankan individu, dan apa tindakan yang seharusnya
dilakukan.
Secara tidak langsung komunikasi juga dapat dilakukan melalui suatu
perantara dengan media misalnya komunikasimelalui telepon, internet sebagai
komunikasi jarak jauh untuk menjalin kerjasama para pegawai di kantor yang
dapat memperlancar proses keda antar sesama pegawai dan juga dapat
dilakukan dengankomunikasi yang secara tertulis misalnya surat menyurat.
Etika komunikasi perlu diperhatikan agar tidak terjadi suatu
prasangka buruk yang dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap pegawai
lainnya. Contohnya, setiap pegawai tidak boleh mengeluarkan kata-kata yang
kurang enak didengar yang bisa membuat perasaan orang lain menjadi
tersinggung. Dengan demikian etika komunikasi memegang peranan penting
dalam melakukan hubungan kerja dalam perusahaan.
Menurut Mufid (2009:173), dalam istilah filsafat berarti ilmu tentang
apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas
akhlak. Etika dibedakan dalam tiga pengertian pokok, yaitu ilmu tentang apa
yang baik dan kewajiban moral, kumpulan asas atau nilai yang berkenaan
golongan atau masyarakat. Dalam pembahasan ini, maka etika dapat diartikan
sebagai nila-nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seorang atau
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Berdasarkan penjelasan di atas penulis menyajikan Tugas Akhir dengan
judul “Penerapan Etika Komunikasi Dalam Kantor Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.”
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diumikan diatas, maka terdapat
perumusan masalah yang menjadi objek dalam penelitian, yaitu bagaimana
Penerapan Etika Komunikasi dalam Kantor pada Departemen Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
1.3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui sejauh mana penerapan etika komunikasi kantor pada
Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara.
1.4. Manfaat Penelitian :
1. Sebagai bahan masukan pada Departemen Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara bahwa penerapan etika
komunikasi sangatlah bermanfaat demi kelancaran aktivitas kinerja
2. Bagi Penulis bermanfaat sebagai tambahan ilmu pengetahuan
khususnya inengenal penerapan etika komunikasi dalam kantor.
3. Sebagai referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya yang
berhubungan dengan penerapan etika komunikasi kantor.
4. Hasil penelitian ini juga dapat dipergunakan oleh masyarakat sebagai
bahan masukan atau informasi yang mungkin dapat berguna di bidang
etika komunikasi.
1.5. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara Jl. T.M. Hanafiah No. 9 Kampus USU Medan.
1.6. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab I ini diuraikan tentang Tatar belakang, permasalahan,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan rencana yang terdiri dari
jadwal survey/observasi dan sistematika penulisan.
BAB II : PROFIL INSTANSI
Pada bab II ini penulis menguraikan tentang sejarah singkat instansi,
struktur organisasi dan personalia, uraian tugas (Job Description),
kinerja usaha terkini dan rencana kegiatan Fakultas Ekonomi
BAB III : PEMBAHASAN
Membahas tentang penelitian yang dilakukan penulis pada bagian
Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara, berkaitan dengan penerapan etika komunikasi dalam kantor.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan berdasarkan
uraian terdahulu dari memberikan saran-saran yang bertitik tolak
dari pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan dimana
diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi
BAB II
PROFIL FAKULTAS EKONOMI
A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara (USU) diprakarsai oleh pemuka masyarakat
Sumatera Utara dan Aceh dengan membentuk yayasan Universitas Sumatera
Utara (USU) dan mendirikan Fakultas Kedokteran pada 20 Agustus 1952
sebagai Fakultas pertama. Menyusul kemudian Fakultas Hukum, Fakultas
Pertanian, dan Fakultas Teknik. Sementara Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara pertama kali didirikan oleh Yayasan Universitas Sumatera
Utara (USU) berlokasi di Kutaraja (sekarang Kota Banda Aceh) pada tahun
1980.
Berhubung Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang
berkedudukan di Banda Aceh menjadi bagian dari Universitas Syiah Kuala,
pada tahun 1961, Universitas Sumatera Utara (USU) membuka kembali
Fakultas Ekonomi di Medan. Penetapan dilakukan dengan surat keputusan
Menteri Pendidikan Tinggi RI No. 64/1961 tanggal 24 November 1961 yang
berlaku surat terhitung mulai 1 Oktober 1961. Berdasarkan surat keputusan
tersebut, tanggal 24 November diperingati sebagai hari lahir atau Dies Natalis
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Pada tahun 1975 Akademi Administrasi Niaga Medan (AAN)
dipindahkan ke Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara menjadi
1. Program Studi Keuangan
2. Program Studi Akuntansi
3. Program Studi Kesekretariatan
Setelah keluar Peraturan Pemerintah No.56 tahun 2003 tanggal 11
November 2003 Universitas Sumatera Utara sebagai Badan Hukum Milik
Negara (BHMN) di mana Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
merupakan satu dari 10 Fakultas dan Program Pascasarjana yang ada pada saat
Universitas Sumatera Utara menjadi PT BHMN. Setelah menjadi PT BHMN,
dengan dibentuknya Fakultas Farmasi dan Fakultas Psikologi pada tahun 2007
Universitas Sumatera Utara memiliki 12 fakultas.
Dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara berpedoman kepada Surat keputusan
Lembaga Administrasi (LAN) No.239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003
tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Instuktur Menteri Pendidikan Nasional No. 1/U/2002 perlu
disempurnakan.
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 yaitu
pendidikan yang bermutu, penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, serta
nilai keimanan dan ketaqwaan, etika dan kepribadian, meningkatkan kualitas
Visi Fakuitas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Visi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara adalah menjadi salah satu
Fakultas Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi
kebutuhan pasar dalam persaingan global.
Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai
berikut :
a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam
bidang ilmu ekonomi, Manajemen dan Akuntansi yang berorientasi pasar.
b. Meningkatkan kualitas proses belajar, mengajar dengan pemberdayaaan
peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.
c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan
pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber
pendanaan Fakultas.
d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada Mahasiswa selaku
pelanggan (customer) dan Stakeholders lainnya.
e. Meningkatkan jaringan dan kedasarna dengan institusi swasta dan
pemerintahan serta organisasi profesional dan lembaga lain terkait yang
B. Tujuan Umum Pendidikan Tinggi
Secara umum pendidikan tinggi di Indonesia diarahkan untuk
menghasilkan tenaga bagi pembangunan nasional guna mengisi kebutuhan
masyarakat akan tenaga yangmahir, terampil, mampu berdiri sendiri dan peka
terhadap perubahan sosial, ilmu, dan teknologi. Secara spesifik tujuan
pendidikan ialah menghasilkan lulusan yang mempunyai kualifikasi sebagai
berikut :
1. Berjiwa Pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi sebagai
sarjana.
2. Bersifat terbuka, tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu dan
teknologi maupun masalah yang dihadapi masyarakat, khusus yang
berkaitan dengan bidang keahliannya.
3.Menerapkan pengetahuan dan keterampilan teknologi yang dimilikinya
sesuai dengan bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan
kepada masyarakat.
4. Menguasai dasar-dasar ilmiah serta pengetahuan dan metodologi sehingga
mampu menemukan, memahami, menjelaskan, dan merumuskan cara
penyelesaian masalah yang ada di dalam keahliannya.
5. Menguasai dasar-dasar ilmiah sehingga mampu berfikir, bersikap, dan
bertindak sebagai ilmuwan.
6. Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan
C. Jenis / Kegiatan
Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan
mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian/pelayanan masyarakat
dan Pembinaan sivitasakademik.
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan sebuah
instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak berorientasi pada
perolehan laba), seperti perusahaan penghasilan jasa, pada umumnya yang
bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada
pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian-
penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan serta melakukan kegiatan
sosial berupa pengabdian kepada, masyarakat sesuai dengan Tri Dharma
Perguruan. Tinggi;
1. Penyelenggaraan pendidikan
2. Pengabdian penelitian
3. Pengabdian kepada masyarakat.
Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik
dan mampu bersaing di lapangan pekerjaan nantinya.
D. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas
wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya
ditetapkan.
Definisi (teori) Struktur Organisasi.
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap
bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan
dan di inginkan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan
kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan
aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus
menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu
pertanggung jawaban apa yang akan di kerjakan.
Melalui Struktur organisasi yang baik, pengaturan peiaksanaan dapat
diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui
kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahanan dapat
dicapai.
Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kedua yang dapat dilaksanakan
perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan
serangkaian kegitan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal
melalui saluran tunggal. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas
Sumber : Buku Pedoman dan Informasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (2013)
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Rektor dan Pembantu Rektor
Dekan dan Pembantu Dekan
Ketua dan Sekretaris Departemen
Kepala bagian Tata Usaha Fakultas
Unit Penunjang Fakultas
Ketua Prodi Inter Departemen
Ketua Prodi Intra Departemen
Ketua Lab/ Studio/ bengkel
Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Fakultas Dewan Pertimbangan
PIMPINAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dekan : Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak
Pembantu Dekan I : Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak
Pembantu Dekan II : Drs. H. Arifin Lubis, MM, Ak
Pembantu Dekan II : Drs. Ami Dilham, M.Si
DEWAN PERTIMBANGAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Ketua : Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Ec, Ac
Sekertaris : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec
Anggota : Fahmi Natigor Nasution, S.E., M.Acc
Drs. Arifin Lubis, MM, Ak
Drs. Ami Dilham, M.Si
Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS
Prof. Dr.Azhar Maksum, M.Ec, Acc, Ak
Prof. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si
Prof. Dr. Paham Ginting, M.S.
Prof. Dr. Ramli, M.S.
Prof. Dr. Syaad Afifudin S, M.Ec
Prof. Dr. Lic. Rer. Reg. Sirojuzilam, S.E.
Prof. Erlina, SE, M.Si, Ph.D
Dr. Syafruddin Ginting S, MAFIS
Dr. Isfenti Sadalia, M.E.
Irsad, SE, M.Soc, Sc, Ph.D
Drs. Firman Syarif, M.Si
Dr. Murni Daulay, M.Si
Departemen Ekonomi Pembangunan
Ketua : Wahyu A Ho Pratomo, SE, M.Ec
Sekretaris : Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si
Ketua Program Studi : Irsyad Lubis , SE,M.Soc.Sc, Phd
Sekretaris : Paidi Hidayat ,SE, M.Si
Departemen Manajemen
Ketua : Dr.Isfenti Sadalia, SE, ME
Sekretaris : Dra. Marhayanie, M.Si
Ketua Program Studi : Dr. Endang Sulystia Rini, SE,M.Si
Sekretaris : Dra. Friska Sipayung, M.Si
Departemen Akuntansi
Ketua : Dr. Syafruddin Ginting, SE,Ak,MAFIS,CPA
Sekretaris : Drs. Hotmal Jafar, MM,Ak
Ketua Program Studi : Drs. Firman Syarif,M.Si,Ak
Sekretaris Program Studi : Dra. Mutia Ismail, M.Si, Ak
Program Diploma
Keuangan
Ketua : Dr. Yeni Absah, SE, M.Si
Akuntansi
Ketua : Drs. Rustam , M.Si, Ak
Sekretaris : Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak
Kesekretariatan
Ketua : Drs. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM
Sekretaris : Magdalena L L Sibarani, SE, M.Si
Bagian Tata Usaha
Kep. Bag Tata Usaha : Ridwan Saleh, SH, CN
Kasub. Kepegawaian : Maslan, SE, MSi
Kasub. Keuangan : Ahmad Faizul, SE, MSi
Kasub. Perlengkapan : Sodali, SE
Kasub. Akademik : Dra. Cut Nilawati
Kasub. Kemahasiswaan : Zailina, S.Sos
Bagian Perpustakaan
Kepala Perpustakaan : Mylita, SE
E. Job Description
Salah satu fungsi dari Fakultas adalah melaksanakan urusan Akademik
dan Administrasi Akademik. Berikut ini adalah Job Description dari bagian
Sub Bagian Akademik Tugasnya adalah :
1. Menyusun Rencana kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.
2. Mengumpulkan dan Mengolah data di bidang pendidikan, penelitian dan
pengabdian/pelayanan kepada masyarakat.
3. Melakukan adrnmistrasi akademik.
4. Melakukan pcnyusman rencana kebutuhan saran akademik.
5. Menghimpun dan mengklasifikasikan data pencapaian target kurikulum.
6. Melakukan urusan kegiatan pertemuan ihniah di lingkungan fakultas.
7. Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian/pelayanan pada
masyarakat di lingkungan fakultas.
8. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan
F. Kinerja Usaha Terkini
Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan
sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua
begitu juga pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, fakultas terus
berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh fakultas dapat terwujud. Tidak
mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang
tinggi dan disiplin dan loyalitas dalam bekerja.
Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan
kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan
fakultas adalah menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran
terhadap mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah
khususnya bidang ekonomi yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan
masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa
seminar-seminar kepada masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih
layak dan mandiri, kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain
sebagainya. Fakultas juga terus melakukan pembinaan terhadap civitas
akademik agar dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
benar-benar memiliki kualitas yang baik.
Kegiatan-kegiatan kerohaniaan juga tetap dilaksakan fakultas, seperti
perayaan hari-hari besar keagamaan (misalnya: Natal, Paskah, Idul Fitri, Isra’
Miraj, dll) sehingga para civitas akademika selalu memilki nilai-nilai dan
norma-norma keagamaan dalam menjalani hidup, serta selalu bertaqwa kepada
G. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara
lain :
a. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap/ganjil.
b. Perkuliahan semester genap/ganjil.
c. Ujian mid semester/ujian semester genap/ ganjil.
d. Wisuda mahasiswa.
Untuk mencapai program kerja dan rencana kerja Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara menyusun beberapa langkah kegiatan sebagai
berikut:
1. Peningkatan proses belajar mengajar, silabus metode dan nilai yang
digunakan dapat ditingkatkan.
2. Jumlah lulusan meningkat dan diharapkan lulus tepat waktu, serta indeks
prestasi lebih baik.
3. Melakukan inovasi data base Mahasiswa, Kartu Rencana Mahasiswa,
Kartu Hasil Studi, Jadwal Kuliah, Jadwal Ujian Mid Semester, dan Jadwal
Ujian Semester yang telah terprogram.
4. Memperbaiki ruang kuliah Mahasiswa dan Dosen, Departemen dan Ruang
baca.
5. Meningkatkan kompetensi Mahasiswa, setiap penerimaan mahasiswa baru
diadakan kepemimpinan Mahasiswa untuk kegiatan perkenalan dengan
6. Dosen muda diwajibkan untuk mengikuti Program Pekerti, Applied
Approach, Workshop, Seminar, dan Loka karya.
7. Mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa harus sesuai dengan
kurikulum dan harus ada rumpun ilmunya.
8. Membutuhkan proses kenaikan pangkat dan jabatan Dosen.
9. Melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat yang harus
dirapatkan oleh Departemen.
10.Memberi dorongan kepada Dosen muda untuk melanjutkan program studi
S2 dan S3 baik dalam maupun di Luar Negeri.
11.Meningkatkan jumlah mahasiswa yang diterima.
12.Meningkatkan kegiatan Seminar, Lokal karya, Kuliah umum yang diadakan
Pimpinan Fakultas.
13.Memberi bimbingan kepada mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan
magang / praktek kerja lapangan agar dapat menghasilkan lulusan yang
berkualitas.
14.Departemen menyiapkan Laporan Evaluasi per semester untuk
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Pengertian Etika dan Etiket 3.1.1. Pengertian etika
Dari segi etimologi (asal kata), istilah etika berasal dari kata Latin
“ethicus” dan dalam Bahasa Yunani disebut "ethos" yang berarti kebiasaan.
Dengan demikian menurut Mufid (2009:173) pengertian yang asli, yang
dikatakan baik itu apabila sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Pengertian ini
berubah, bahwa etika adalah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan
atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat
dinilai tidak baik.
Etika juga disebut ilmu normatif, maka dengan sendirinya berisi
ketentuan-ketentuan (norma-norma) dan nilai-nilai yang dapat digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Etika dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
1. Etika sebagai ilmu, yang merupakan kumpulan tentang kebajikan,
tentang penilaian dari perbuatan seseorang.
2. Etika dalam arti perbuatan, yaitu perbuatan kebajikan. Misalnya
seseorang dikatakan etis apabila orang itu telah berbuat kebajikan.
3. Etika sebagai filsafat, yang mempelajari pandangan-pandangan,
3.1.2. Pengertian Etiket
Menurut Darmodiharjo dan Shidarta (2004:177) Istilah etiket, berasal
dari kata Prancis etiquette, yang berarti kartu undangan, yang lazim dipakai
oleh raja-raja Prancis apabila mengadakan pesta. Dewasa ini istilah etiket lebih
menitik beratkan pada cara-cara berbicara yang sopan, cara berpakaian, cara
duduk, cara menerima tamu di rumah maupun di kantor dan sopan santun
lainnya.
Dalam pergaulan hidup, etiket itu merupakan tata cara tata krama yang
baik dalam menggunakan bahasa maupun dalam tingkah laku. Etiket
merupakan sekumpulan peraturan-peraturan kesopanan yang tidak tertulis,
namun sangat penting untuk diketahui oleh setiap orang yang ingin mencapai
sukses dalam perjuangan hidup yang penuh dengan persaingan.
Etiket juga merupakan aturan-aturan konvensional mengenai tingkah
laku individual dalam masyarakat beradap; merupakan tata cara formal atau
tata krama lahiriah untuk mengatur relasi antar pribadi, sesuai dengan status
sosial masingmasing individu.
a) nilai-nilai kepentingan umum,
b) nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, kebaikan,
c) nilai-nilai kesejahteraan,
d) nilai-nilai kesopanan, harga-menghargai,
e) nilai diskresi (discrection = pertimbangan) penuh pikir, mampu
membedakan sesuatu yang patut dirahasiakan dan yang boleh
Etiket lebih menitik beratkan pada sikap dan perbuatan yang lebih
bersifat jasmaniah atau lahiriah saja. Etiket sering disebut juga tata krama,
yakni kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan
antar manusia setempat. Sedangkan etika menunjukkan
seluruh sikap manusia yang bersifat jasmaniah maupun bersifat rohaniah.
Kesadaran manusia terhadap baik dan buruk disebut kesadaran etis atau
kesadaran moral.
3.2 Pengertian Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam setiap
aspek kehidupan. Komunikasi yang akan dibicarakan adalah komunikasi
kantor yakni komunikasi yang terjadi dan berlangsung dalam kantor.
Perusahaan adalah orang-orang, yang mengandung suatu pengertian
bahwa suatu kenyataan pekerjaan perusahaan itu dilaksanakan oleh
orang-orang. Wajah perusahaan sangat ditentukan oleh aktivitas orang-orang yang
ada dalam perusahaan. Perlu diperhatikan lebih lanjut bahwa pengertian
perusahaan cukup hanya melihat gedung atau orang-orang yang ada dalam
gedung, tetapi harus melihat kegiatan yang dilakukan oleh orang - orang yang
ada dalam gedung itu.
Dinamakan perusahaan apabila orang-orang yang ada didalamnya
melakukan kegiatan perusahaan yang bersifat tulis menulis surat menyurat
serta adanya nomor surat masuk dan surat nomor keluar. Di negara kita
tempat di mana dilaksanakan kegiatan tata usaha disebut dengan perusahaan.
Perusahaan merupakan pengolahan keterangan–keterangan, tempat para
pejabat berkurnpul untuk merundingkan segala sesuatu guna kepentingan
perusahaan, tempat pegawai menyelesaikan pekerjaan administrasi atau
pekerjaan tata usaha. Setiap kantor pada hakikatnya juga berkedudukan sebagai
suatu organisasi.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian berita dari suatu pihak
kepada pihak yang lain (dari seseorang kepada orang lain, dari suatu unit
kepada unit lain) yang berlangsung atau yang terjadi dalam komunikasi dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1. Tata hubungan administrasi; disebut juga tata hubungan fungsi,
yakni fungsi setiap orang yang mempunyai fungsi atau
kedudukan sebagai administrator atau sebagai manajer. Jadi tata
hubungan administrasi, adalah tata hubungan yang dilakukan
oleh setiap orang yang mempunyai fungsi atau kedudukan
sebagai administrator atau sebagai manajer dengan para
bawahan atau para pelaksananya yang mengandung unsur
perintah.
2. Hubungan tata usaha; adalah hubungan yang terjadi atau yang
berlangsung antara satuan organisasi dalam suatu organisasi,
yang tidak mengandung unsur perintah. Hubungan ini hanya
pekerjaan kantor. Pengiriman informasi ini dapat dilakukan
melalui Surat-Surat,warkat,fax atau telepon serta email (salinan,
tembusan, kutipan).
3.3. Etika Komunikasi
Menurut Utama (2009:173) etika komunikasi merupakan suatu
rangkuman istilah yang mempunyai pengertian tersendiri atau etika komunikasi
adalah norma atau ukuran yang berlaku dalam proses penyampaian keterangan
yang berlangsung dalam kantor.
Pada dasarnya komunikasi dapat berlangsung secara lisan maupun
secara tertulis. Secara lisan, dapat terjadi secara langsung (tatap muka) tanpa
perantara. Secara tidak langsung berarti melalui suatu perantara (telepon) atau
email. Secara tertulis misalnya dengan mempergunakan surat (resmi).
Menurut Mufid (2009:240) komunikasi merupakan hubungan antara
pegawai dengan pegawai lainnya. Dalam hal ini perlu diperhatikan agar dalam
mengadakan hubungan itu jangan sampai mempunyai dampak negatif terhadap
pegawai lainnya. Jadi, dalam hal ini etika memegang peranan penting. Etika
merupakan syarat mutlak dalam hubungan antara pegawai. Oleh karena itu,
setiap pegawai kantor dalam menjalankan tata hubungan kantor harus
mempunyai:
1. Kesusilaan, atau budi pekerti yang balk.
2. Kesopanan dalam segala segi kehidupan dan tindakannya.
Etika menjadi dasar atau pedoman bagi pegawai dalam berhubungan atau
Dalam prakteknya, saat komunikasi persuasif dilakukan maka
komunikator tidak diperkenankan untuk:
1. Menggunakan data palsu, data yang sengaja dirancang untuk
menonjolkan kesan tertentu, data yang dengan sengaja dijelaskan secara
salah, dibelokkan, atau bukti yang benar tapi tidak ada hubungannya
untuk mendukung suatu pernyataan atau mengesahkan sesuatu.
2. Tidak diperkenankan secara sengaja menggunakan alasan yang
meragukan atau tidak masuk diakal (tidak logis).
3. Tidak diperkenankan menyatakan diri sebagai ahli pada, subyek
tertentu, padahal bukan ahlinya. Tidak diperkenankan juga mengaku
telah diberi informasi oleh ahlinya padahal tidak.
4. Tidak diperkenankan untuk mengajukan hal-hal yang tidak berkaitan
untuk mengalihkan perhatian dari orang yang sedang menjadi perhatian.
Diantara hal-hal yang paling sering digunakan untuk mengalihkan
perhatian adalah perilaku sengaja menyerang karakter individu yang
menjadi lawannya, pembelaan dengan menggunakan kebencian dan
(bigotry) sebagai alas an. (Innuendo), penggunaan istilah “Tuhan” Atau
“setan” yang dapat menyebabkan/ mengundang keadaan tegang namun
tidak mencerminkan reaksi positif atau negatif yang sebenarnya.
5. Tidak diperkenankan untuk meminta kepada target sasaran (pembaca/
pemirsa) untuk mengaitkan ide atau proposal yang diajukan dengan
nilai-nilai yang emosional, motif-motif tertentu, atau tujuan-tujuan yang
6. Tidak diperkenankan untuk menipu khalayak dengan menyembunyikan
tujuan sebenarnya, atau kepentingan pribadi atau kelompok yang
diwakilkan, atau menggunakan posisi pribadi sebagai penasehat saat
memberikan sisi pandang tertentu.
7. Jangan menutup-nutupi, membelokkan, atau sengaja menafsirkan
dengan salah angka, istilah, jangkauan, intensitas, atau konsekuensi
logis yang mungkin diakibatkan di masa depan.
8. Tidak diperkenankan untuk menggunakan pembelaan emosional yang
tidak disertai bukti, latar belakang, atau alasan yang tidak dapat diterima
apabila target penerima memiliki kesempatan dan waktu untuk
menyelidiki subyek tersebut sendiri kemudian menemukan sesuatu yang
lain atau bertentangan.
9. Tidak diperkenankan untuk menyederhanakan sebuah situasi yang yang
sebenarnya kompleks, sehingga terlihat sebagai hitam dan putih saja,
hanya memiliki dua pilihan atau pandangan, dan (polar views).
10.Tidak diperkenankan untuk mengaku sebuah kepastian sudah dibuat
padahal situasinya masih sementara, dan derajat kemungkinan situasi
masih dapat berubah sebenarnya lebih akurat.
11.Tidak diperkenankan menganjurkan sesuatu yang kita secara pribadi
Menurut Darmodiharjo dan Shidarta (2004:257) beberapa etika dan
etiket dalam berkomunikasi antar manusia dalam kehidupan sehari-hari :
1. Jujur tidak berbohong
2. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan
3. Lapang dada dalam berkomunikasi
4. Menggunakan panggilan atau sebutan orang yang balk
5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien
6. Tidak mudah emosi atau emosional
7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog
9. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
10. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan
11. Bertingkah laku yang baik
Contoh Teknik komunikasi yang baik :
1. Menggunakan kata dan kalimat yang baik menyesuaikan dengan
lingkungan
2. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara
3. Menatap mata lawan bicara ketika berkomunikasi dengan lawan bicara
4. Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum
5. Gunakan gerakan tubuh atau gerakan yang sopan dan wajar
6. Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara.
7. Memakai pakaian yang rapi, menutup aurat dan sesuai sikon
9. Menerima segala perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi
10.Mampu menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai
dengan karakteristik lawan bicara.
11.Menggunakan volume, nada, intonasi suara serta kecepatan bicara yang
baik.
12.Menggunakan komunikasi non verbal yang baik sesuai budaya yang
berlaku seperti berjabat tangan, merunduk, hormat.
3.4 Prinsip-Prinsip Yang Mempengaruhi Kelancaran Dalam Penerapan Etika Komunikasi
Menurut Mufid (2009:45) prinsip adalah :
1. Prinsip mempergunakan cara informasi yang paling mudah
Prinsip ini meliputi dua hal, yaitu:
a) Menyampaikan informasi dapat dilakukan dengan mudah. Hal ini
sebenarnya sangat relatif.
Kesukaran atau kemudahan menyampaikan berita atau informasi
sangat ditentukan atau dipengaruhi oleh situasi, jarak, dan menurut
pentingnya berita yang akan diberikan.
Misainya, berita yang sangat penting dan harus segera diketahui
pihak penerima berita, dan sebaliknya pihak komunikator segera
mendapatkan tanggapan dari pihak komunikasi. Berita atau
informasi yang demikian mungkin lebih baik disampaikan melalui
surat resmi atau bilamana terkendala pada jarak atau waktu
berita itu hanya bersifat pemberitahuan atau kurang penting dan
tidak segera membutuhkan tanggapan, lebih baik disampaikan
melalui telepon atau email saja.
b) Informasi mudah dan cepat dimengerti oleh pihak komunikasi.
2. Prinsip berusaha, agar informasi menimbulkan makna sama bagi
penerima yang berlainan.
Prinsip ini menghendaki agar informasi yang dikirim jangan sampai
menimbulkan pengertian yang berbeda dari para penerima berita.
Hendaknya diusahakan informasi yang dikirim jangan sampai
menimbulkan interpretasi yang berbeda-beda. Interpretasi yang
berbeda-beda ini akan terjadi apabila informasi itu dikirimkan kepada
lebih dari satu penerima berita, dan tingkat pengetahuannya saling
berbeda serta penafsiran terhadap informasi yang diterima
peninjauannya dari segi yang berbeda pula. Dalam hal ini perlu adanya
konsistensi dan ketegasan isi berita.
3. Prinsip menggunakan alat komunikasi yang sedarhana.
Prinsip ini menghendaki penggunaan sarana komunikasi yang
sederhana. Seperti halnya pada prinsip I, pengertian sederhana juga
sangat relatif, karena tergantung urgensi atau kepentingan informasi
yang akan dikirim. Mungkin suatu informasi cukup dikirim dalam
surat, dan diantar langsung oleh kurir atau dikirim melalui pos. Akan
tetapi, apabila berita itu sangat penting dan perlu segera diketahui, lebih
lainnya.
4. Prinsip memilih yang paling menguntungkan, baik isinya, alat, maupun
cara menyampaikan informasi.
Prinsip ini hendaknya dipilih berita yang aktual, penting, obyektif
kebenarannya, serta berita yang up to date atau tidak basi. Sarana
informasi yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan,
disesuaikan dengan kepentingan berita. Penyampaian berita hendaknya
disampaikan tepat pada waktunya.
3.5. Pelaksanaan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Pelaksanaan etika komunikasi Pada Departemen Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai
berikut:
a. Kejelasan
Pihak komunikator atau para pegawai dan atasannya di Departemen
Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
sudah mampu menuangkan isi hatinya, apa yang menjadi maksud
tujuannya, yaitu dengan menuangkan dalam bentuk berita, dengan cara
mempergunakan kata-kata yang sedemikian rupa sehingga jelas dan
mudah dimengerti oleh pihak yang menerima.
Dalam penyampaian berita, pegawai pada Departemen Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah
dimengerti, yaitu:
1. Menggunakan kalimat yang pendek, singkat dan jelas.
2. Menggunakan kata-kata atau istilah yang mudah dimengerti,
yang sudah dikenal oleh umum.
3. Tidak mempergunakan kata-kata kiasan.
4. Dapat menyesuaikan bahasa yang digunakan dengan
kemampuan pihak penerima berita.
b. Konsekuensi dan keseimbangan
Keterangan-keterangan yang disampaikan pegawai dengan atasannya
tidak bertentangan satu dengan lainnya, atau berbeda dengan
keterangan, informasi yang telah dikirim. Tetapi kadang kala terjadi
perbedaan maksud dari apa yang dibicarakan sehingga terjadi missed
comunication atau kesalahpahaman sedemikian rupa, sehingga
pemimpin ataupun pegawai berusaha menegaskan bahwa informasi
yang terdahulu disampaikan salah. Dan dengan segera menyampaikan
informasi yang benar. Pemberian informasi dari pegawai kepada
atasannya maupun sebaliknya sesuai dengan kenyataan yang ada.
c. Keseragaman
Pegawai dan pimpinan pada Departemen Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara kadangkala
menggunakan istilah, pengertian kode tertentu, untuk menghindari
d. Tata bahasa yang tepat.
Pegawai dan Pimpinan pada Departemen Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara selalu menngunakan tata
bahasa yang benar dan tepat guna. Ada kalanya mereka mengunakan
tata bahasa yang tidak formal, tetapi tetap mengutamakan etika dalam
berkomunikasi terutama kepada pimpinan.
e. Siapa lawan bicara kita.
Pegawai dan pimpinan pada Departemen Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mengerti dengan siapa
mereka mengadakan pembicaraan, sampai di mana tingkat kemampuan
atau pendidikannya, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri.
f. Lambang atau kode
Pegawai dan pimpinan pada Departemen Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mempergunakan
lambang atau kode, gerak-gerik yang dapat memperjelas apa yang
mereka ucapkan, tetapi iambang atau kode tersebut jarang sekali
digunakan. Karena biasanya pimpinan sering menggunakan kode atau
lambang jika berkomunikasi dengan sesama pimpinan. Sehingga
kurang efektif jika metode ini digunakan oleh pimpinan kepada
bawahannya.
Dalam penerapan etika komunikasi tersebut Departemen Ekonomi
bagaimana sistem penyampaian informasi baik dan benar dengan melalui
berbagai prosedur antara lain:
1. Dimulai dengan penetapan gagasan atau ide – ide yang
dilakukan oleh pihak pengirim berita.
2. Pengiriman informasi, gagasan yang merupakan message yang
telah disusun dalam bentuk simbol, Sandi, kode – kode, dengan
melalui saluran media komunikasi baik secara lisan maupun
tertulis, vertikal maupun horizontal, formal maupun informal.
3. Penerimaan berita oleh pihak penerima berita (komunikan).
Pihak komunikan kemudian mengadakan interpretasi (decoding)
terhadap berita yang diterima, yang dilanjutkan dengan suatu
tindakan atau respon.
Perlu diketahui, bahwa untuk memperoleh pengertian yang sama
terhadap berita yang dikirim, maka antara pegawai Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang selaku komunikator
dengan pihak komunikan selalu berusaha menjelaskan suatu berita secara
singkat dan sangat jelas sehinga pihak komunikator dengan komunikarmya
mempunyai tafsiran yang sama terhadap berita tersebut agar tidak terjadi
kesimpangsiuran berita atau kesalahpahaman, terhadap berita yang
3.6. Penerapan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Etika komunikasi yang diterapkan Pada Departemen Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah relatif
efektif, sehingga Para karyawan merasa terlindungi oleh pimpinan. Apabila
suatu waktu ada masalah yang tidak terpecahkan, maka karyawan dapat
bertanya langsung kepada pimpinannya, dan pimpinan akan memberikan
penjelasan atau bimbingan sehingga karyawan akan mendapat arahan secara
langsung.
Selain memberikan perintah, pimpinan juga, selalu mengusahakan agar
setiap karyawan dapat bekerja sama dengan sebaik-baiknya. Demikian juga
untuk memecahkan persoalan-persoalan di dalam organisasi. Komunikasi yang
baik dan harmonis sangat perlu dijaga baik oleh pemimpin maupun oleh
karyawan karena komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Dengan adanya etika komunikasi pada Departemen Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, maka efisiensi
kerja dapat berjalan dengan lancar.
3.7. Hambatan-Hambatan Penerapan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
1. Hambatan yang bersifat teknis antara lain:
tidak tersedia. Sehingga kadangkala menghambat penyampaian
komunikasi antara pegawai dengan pimpinan maupun sebaliknya.
b. Kondisi fisik yang tidak memungkinkan terjadinya komunikasi
yang efektif Hal seperti ini jarang sekali terjadi di Departemen
Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara.
c. Penguasaan teknik dan metode berkomunikasi yang kurang
memadai.
2. Hambatan perilaku, seperti:
a. Prasangka yang didasarkan pada emosi.
b. Ketidakmauan untuk berubah.
c. Sifat yang egosentris.
Ada kalanya hambatan perilaku seperti diatas terjadi pada proses
komunikasi antara pemimpin dengan pegawai atau sebaliknya.
3. Hambatan struktur, yaitu rintangan yang disebabkan oleh adanya
perbedaan tingkat, perbedaan job dalam struktur organisasi. Misalnya
antara pegawai dengan pimpinan, kadang kala pegawai sungkan untuk
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu:
1. Pelaksanaan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yaitu
dengan adanya kejelasan, contohnya, pihak komunikator atau para
pegawai dan atasannya di Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah mampu menuangkan isi
hatinya, apa yang menjadi maksud tujuannya, yaitu dengan.
menuangkan dalam bentuk berita, dengan cara mempergunakan
kata-kata yang sedemikian rupa sehingga jelas dan mudah dimengerti oleh
pihak yang menerima.
2. Pelaksanaan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yaitu
dengan konsekuensi dan keseimbangan, Keterangan-keterangan yang
disampaikan pegawai dengan atasannya tidak bertentangan satu dengan
lainnya
3. Pelaksanaan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yaitu
keseragaman, tata bahasa yang digunakan oleh Pegawai maupun
4. Pelaksanaan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yaitu
Penerapan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah efektif sehingga
para karyawan merasa terlindungi oleh pimpinan.
4.2 SARAN
Adapun saran yang dapat penulis uraikan yaitu:
1. Sebaiknya hubungan komunikasi antara pimpinan dan pegawai harus
tetap dibina dengan cara pemimpin harus tetap bersifat terbuka, dalam
arti pemimpin harus selalu supel, mau bergaul dengan bawahan
sehingga antara atasan dengan bawahan seperti hubungan ayah dengan
anak. Untuk itu, usaha-usaha di luar kedinasan, harus dillaksanakan
dengan sebaik-baiknya, misalnya dengan mengadakan anjangsana (open
house) kepada para bawahan secara kontinu dan merata.
2. Menjaga kerjasama yang baik di antara pihak pimpinan maupun antar
pegawai yaitu dengan memberikan goodwill pengertian, dan
kepercayaan antar pegawai, karena tanpa adanya kerjasama yang baik
tidak akan mencapai hasil kerja yang diharapkan.
3. Alat-alat komunikasi yang sudah ada hendaknya dapat dipelihara dan
dijaga dengan baik agar dapat memperlancar arus informasi yang
dibutuhkan Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi
4. Untuk mendukung Penerapan Etika Komunikasi Pada Departemen
Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
harus dengan menggunakan informasi dan teknik penyampaian yang
mudah untuk ditanggapi, berusaha agar informasi tersebut menimbulkan
DAFTAR PUSTAKA
Mufid, Muhamad. 2009. “Etika dan Filsafat Komunikasi”. Jakarta.
Rendy, Yusuf. 2009. “Komunikasi dalam Organisasi”. Yogyakarta:- Kanisius .
id.wikipedia.org/wiki/Etika–komunikasi persuasif
Utama, Suhardiman. 2009. “Pokok – pokok Komunikasi Administrasi” Yogyakarta: Khalin Pustaka
Darmodiharjo, Darji. 2003. “Komunikasi Bisnis” . Jakarta: Gelora Aksara Pratama
Shidarta, Ignatius. 2012. “Etika Komunikasi Kantor” . Yogyakarta: Kanisius