Dampak Psikologis pada Ibu yang Mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) pada Masa Kehamilan di Kota Kisaran Tahun 2014
Teks penuh
Gambar
![Gambar 2.1. Siklus Kekerasan](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/214669.18397/21.612.206.433.115.340/gambar-siklus-kekerasan.webp)
![Gambar 2.2. Kerangka Teori (Lowdermilk, 2000)](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/214669.18397/41.612.114.527.171.604/gambar-kerangka-teori-lowdermilk.webp)
![Tabel 4.1 Karakteristik Subjek Penelitian](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/214669.18397/56.612.117.528.138.673/tabel-karakteristik-subjek-penelitian.webp)
Dokumen terkait
Penelitian mengenai kesejahteraan psikologis perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga akan digambarkan melalui enam dimensi kesejahteraan psikologis yang
Selama hamil, ibu SL mengalami kekerasan dalam rumah tangga berupa kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan finansial dan penelantaran rumah tangga. Ibu SL
KDRT dalam pengertiannya yang tertuang pada undang – undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, pasal 1 ayat 1, menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan KDRT adalah
Dampak Kekerasan Anak Dalam Rumah Tangga (Studi Deskriptif pada Korban KDRT di Lembaga Pusat Pelayanan Terpadu Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
Korban maupun pelaku KDRT terjerat dalam rantai kekerasan karena mengalami trauma KDRT pada masa kanaknya, sehingga mengembangkan persepsi yang salah tentang kekerasan dan pada
suami--, adalah pasal yang selama ini dikaitkan dengan kekerasan dalam rumah tangga. Dalam prakteknya pasal tersebut memiliki kelemahan mendasar untuk melindungi. korban KDRT,
Program kegiatan utama, yaitu memberikan sosialisasi dan diskusi kepada masyarakat di Desa Meunasah Papeun terkait dengan pencegahan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa para perempuan yang menikah pada usia anak dini, sangat beresiko mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan pelaku mayoritas