Modifikasi Pati Ganyong dengan Teknik Heat Moisture-Treatment (HMT) dan Aplikasinya dalam Pembuatan Sohun dengan Penambahan Hidrokoloid
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Penurunan amilosa juga terjadi pada HMT pati yam (Adebowale et al 2009) dan pati sagu (Herawati 2009).Analisis statistik (Lampiran 4) menunjukkan bahwa suhu dan waktu
Hasil penelitian menunjukkan, suhu pemanasan dan kadar air pati secara nyata mempengaruhi kadar air, kadar amilosa dan swelling power pati talas kimpul termodiikasi, tetapi
Modifikasi yang dilakukan pada suhu pemanasan 110 o C selama 6 jam dapat menghasilkan pati termodifikasi dengan karakteristik gelatinisasi tipe C, pati tersebut
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh suhu pemanasan dan kadar air pada proses modifikasi pati talasa dengan Teknik HMT terhadap karakteristik produk, dan
Berdasarkan hasil analisis sidik ragam dan uji lanjut DNMRT pada taraf 5%, penggunaan pati sagu alami dan pati sagu termodifikasi dengan metode HMT memberikan
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar pati resisten terbaik pati bonggol pisang kepok modifikasi HMT, dan untuk mengetahui mutu (fisik dan kimia) terhadap
Gambar 4 menunjukkan bahwa perlakuan penambahan tepung kacang tunggak : tepung kacang hijau, lama waktu pengukusan dan interaksi kedua perlakuan tidak
Pati alami yang belum termodifikasi masih memiliki beberapa keterbatasan sifat fisikokimia, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi sifat fisikokimia dari pati