• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Lahan Kritis dan Arahan Teknik Lapangan di Sub DAS Lau Renun Hulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Lahan Kritis dan Arahan Teknik Lapangan di Sub DAS Lau Renun Hulu"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Lahan Kritis dan Arahan Teknik Lapangan

di Sub DAS Lau Renun Hulu

Puji Hartono

Program Pasca Sarjana

Program Studi Pengembangan Wilayah dan Pedesaan Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Dalam hubungannya dengan perencanaan pembangunan wilayah penelitian ini mempunyai kaitan yang sangat erat dimana kerusakan lahan atau terjadinya lahan kritis di daerah Sub DAS Lau Renun Hulu akan mempengaruhi kelangsungan sumber air PLTA Lau Renun dengan kapasitas terpasang 82 MW yang pada akhirnya akan mengganggu kehidupan masyarakat yang menggunakan listrik sebagai sumber penggerak peralatan rumah tangga dan industri. Selain itu dari hulu DAS ini juga akan mempengaruhi irigasi, pengamanan Kabupaten Aceh Tenggara dan pengamanan debit air Danau Toba. Pengamanan debit air Danau Toba mempunyai arti yang cukup penting, dimana Danau Toba disamping sebagai tujuan utama obyek wisata di Sumatera Utara, air Danau Toba juga merupakan sumber air bagi PLTA Sigura-Gura untuk peleburan bijih aluminium.

Mengingat kerusakan lahan atau terjadinya lahan kritis di daerah Sub DAS Lau Renun Hulu merupakan hal yang sangat penting, terutama untuk kelangsungan sumber air PLTA dan Danau Toba serta pengamanan Kabupaten Aceh Tenggara dari bahaya banjir, maka perlu diteliti tingkat kekritisan lahan di daerah tersebut dan cara penanganannya dengan cara teknik vegetatif yang didukung teknik sipil yang memadai. Dengan demikian dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan arahan perbaikan kondisi produktifitas tanah dan produksi usaha tani untuk kesejahteraan masyarakat, selain untuk perbaikan sistem lata air.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan luas lahan kritis serta tingkat kekritisan lahan yang diindikasikan dengan besarnya tingkat bahaya erosi (TBE), yaitu berdasarkan prakiraan besarnya erosi dengan menggunakan metode USLE dan dengan mempertimbangkan kedalaman solum tanah. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mencari alternatif cara penanganan lahan kritis di Sub DAS Lau Renun Hulu.

Metode penelitian yang digunakan meliputi pemetaan dan pendekatan diskriptif dan kuantitatif yang secara garis besar bentuk analisanya adalah menggunakan Geographic Information System (GIS). Untuk menghitung besarnya erosi digunakan rumus USLE (Universal Soil Loss Equation).

Hasil penelitian menunjukan Sub DAS Lau Renun Hulu seluas 162.446 Ha dan mempunyai karakteristik bentuk Sub DAS cenderung memanjang yang ditunjukan dengan Rc 0,4. Bentuk Sub DAS semacam ini menyebabkan air hujan yang jatuh di daerah tersebut cepat mencapai sungai utama. Kepadatan drainase Sub DAS Lau Renun Hulu sebesar 1,273 Km/Km2, yang menunjukan bahwa daerah tersebut tidak mudah terjadi kekeringan maupun penggenangan.

Kondisi kemiringan lereng 54,15 % datar sampai landai, dan 45,85 % berombak sampai bergunung. Jenis tanah yang mendominasi adalah jenis Kom Latosol dan Podsolik Merah Kuning yang mudah tererosi. Curah hujan cukup tinggi yang ditunjukan dengan jumlah bulan basah lebih dari 7 bulan dengan curah hujan tahunan antara 1081 - 2570 mm. Kondisi demikian demikian diatas menunjukan

e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara

(2)

bahwa Sub DAS Lau Renun Hulu potensial untuk terjadinya lahan kritis apabila pengelolaannya tidak mengindahkan kaidah-kaidah konservasi tanah dan air.

Prakiraan tingkat kekritisan lahan dan luas lahan kritis yang diindikasikan dengan besarnya tingkat bahaya erosi (TBE) menunjukkan bahwa pada daerah tersebut tingkat kekritisan lahannya belum begitu menghawatirkan. Namun daerah tersebut cukup potensial untuk terjadinya lahan kritis baru apabila pengelolaan lahannya tidak memperhatikan kaidah-kaidah konservasi tanah dan air, yaitu 992,89 Ha (0,61 %) sangat berat, 5.289,38 Ha (3,26 %) berat, 35.980,23 Ha (22,15 %) sedang, 101.845,47 Ha (62,69 %) ringan, dan 18.338,16 Ha (11,29 %) sangat ringan.

Arahan teknik lapangan terhadap lahan kritis yang ditul1iukan pada TBE berat dan sangat berat serta pada TBE sedang yang potensial menyebabkan terjadinya lahan kritis adalah perlu segera dilakukan rehabilitasi lahan dan konservasi tanah secara teknik sipil yaitu dengan membuat bangunan-bangunan konservasi tanah berupa teras-teras pada lokasi yang telah ditentukan. Secara vegetatif dengan menanami lahan-lahan kosong baik melalui kegiatan reboisasi pada kawasan hutan maupun kegiatan penghijauan pada lahan masyarakat. Pemilihan jenis-jenis tanaman agar disesuaikan dengan daerah setempat dan mempunyai nilai ekonomis.

e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara

Referensi

Dokumen terkait

Struktur Dan Nilai Karakter Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Puisi Di Smp.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Juana is depicted as a domestic woman who takes the role of a mother and wife.. She is a typical representation of feminine woman who is “patient, obedient, respectful and cheerful”

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XXXVIII-5/W16, 2011 ISPRS Trento 2011 Workshop, 2-4 March 2011, Trento,

Penelitian bersifat kualitatif, dengan pendekatan studi kasus ( case study ). Hasil penelitian ditemukan sebagai berikut : 1) Perencanaan, (a) dalam melakukan supervisi

Namun demikian bukan berarti rendahnya tingkat turn over menunjukkan bahwa tingkat komitmen organisasinya tinggi, karena tidak sedikit karyawan yang bertahan di perusahaan

Penelitian yang dilakukan oleh Hadi dan Sabeni (2002) menjelaskan bahwa perusahaan asing mendapat pelatihan yang lebih baik dalam bidang akuntansi dari perusahaan

KANDUNGAN KIMIA MINYAK ATSIRI DARI KULIT BUAH JERUK BALI (Citrus maxima) SERTA UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI.. TERHADAP Staphylococcus aureus DAN

Perbedaan produk kami dengan yang lain kami akan menyuguhkan desain – desain yang lebih menarik yang kita kreasikan dengan cat, kain, maupun benda – benda