i
SKRIPSI
SOVEY MARINTON
UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK
ETANOL DAUN BINAHONG
(Anredera
cordifolia)
TERHADAP
Staphylococcus aureus
DAN
Escherichia coli
SECARA IN VITRO
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ii
Lembar Pengesahan
UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK
ETANOL DAUN BINAHONG (
Anredera cordifolia
)
TERHADAP
Staphylococcus aureus
DAN
Escherichia coli
SECARA IN VITRO
SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang 2015
Oleh:
SOVEY MARINTON NIM : 08040069
Disetujui Oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
iii
Lembar Pengujian
UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK
ETANOL DAUN BINAHONG (
Anredera cordifolia
)
TERHADAP
Stapylococcus aureus
DAN
Escherichia coli
SECARA IN VITRO
SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal 21 Januari 2015
Oleh:
SOVEY MARINTON NIM : 08040069
Tim Penguji:
Penguji I Penguji II
Drs. Herra Studiawan, M.S., Apt. Ahmad Shobrun Jamil, S.Si.,M.P. NIP : 195703101986011001 NIP : UMM 11309070469
Penguji III Penguji IV
iv
Motto
Barang siapa menghendaki dunia.
Ia wajib menuntut ilmunya.
Barang siapa menginginkan akhirat.
Ia wajib menuntut ilmunya.
v
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi yang berjudul “Uji aktivitas ekstrak etanol daun binahong
(Anredera cordifolia) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
Secara in vitro” untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam
menyelesaikan Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari berbagai
hambatan dan kesulitan. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Untuk itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:.
1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom Selaku Dekan
Fakultas Ilmu Kesehatan yang telah memberikan penulis kesempatan belajar
di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Nailis Syifa’,S.Farm.,M.Sc.,Apt, selaku Ketua Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah
memberi motivasi dan kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Bapak Drs. Herra Studiawan, M.S., Apt. dan Bapak Ahmad Shobrun Jamil,
S.Si., M.P. selaku dosen pembimbing yang penuh kesabaran berkenan
membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
4. Ibu Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt. dan Ibu Nailis Syifa’,S.Farm.,M.Sc.,Apt. selaku dosen penguji atas kritik dan saran yang diberikan kepada penulis
untuk menjadikan skripsi ini lebih baik.
5. Ibu Sovia Aprina Basuki S.Farm., M.Si., Apt. selaku kepala Laboratorium
Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah
memberikan izin kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
vi
6. Ibu Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt. selaku dosen wali saya, terimaksih atas
bimbingannya selama ini serta bantuan dan dukungannya.
7. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah
memberikan waktunya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat
bermanfaat, terutama Ibu Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt., dan Ibu Sendi
Lia Yunita, S. Farm., Apt. yang telah membantu jalannya ujian skripsi sehingga kami bisa melaksanakan ujian skripsi dengan baik.
8. Para laboran Laboratorium Program Studi Farmasi dan Laboratorium
Biomedik Mas Ferdi, Mbak Susi, Mbak Fat, Pak Joko serta para staf TU atas
segala bantuan selama penelitian.
9. Kedua orang tuaku tercinta. Ayahanda Drs. Kasturi A. dan Ibunda Rodliyatun
yang tidak terkira jasanya dalam mendidik penulis dari kecil hingga dewasa
dengan penuh kasih sayang, doa yang selalu dipanjatkan untuk kesuksesan
anak-anaknya, serta dukungan dan semangat yang tidak pernah berhenti
diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya
dengan baik.
10.Suamiku Dwa isrohman SE yang senantiasa mendukung, membantu dan
mendoakan penulis dalam penyusunan skripsi ini.
11.Kakak ku Anas SE yang senantiasa mendukung dan mendoakan penulis
dalam penyusunan skripsi ini.
12.Ibu Supriani dan Bapak Suwito yang senantiasa mendukung dan mendoakan
penulis dalam penyusunan skripsi ini
13.Sahabatku Mufida, Fransischa, dan Teman-teman Farmasi angkatan 2008
atas motivasi dan semangat yang diberikan pada penulis yang tidak bisa
penulis sebutkan satu per satu.
14.Serta semua pihak baik dari dalam maupun luar yang telah membantu
sehingga terselesaikannya skripsi ini, penulis mohon maaf dan terimakasih
sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini tidak luput dari bantuan dan doa
yang telah kalian semua berikan.
Malang, 21 Januari 2015
vii
RINGKASAN
UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN
Escherichia coli SECARA IN VITRO
Tanaman Binahong (Anredera cordifolia) yang sejak dulu dikenal oleh masyarakat sebagai tanaman obat memang belum termanfaatkan secara maksimal. Bahkan seringkali tanaman ini banyak yang dibuang secara percuma karena terserang hama ulat. Namun, akhir-akhir ini banyak dilakukan pemanfaatan tumbuhan Binahong sebagai tanaman obat. Berbagai riset yang telah dilakukan para peneliti telah membuktikan bahwa tanaman Binahong mempunyai berbagai khasiat. Daun Binahong mengandung senyawa aktif flavonoid, polifenol, terpenoid, dan saponin. Senyawa aktif flavonoid berperan sebagai antimikroba untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan virus. (Shabella, 2012). Berdasarkan hal di atas, maka pada penelitian ini dilakukan uji aktivitas antimikroba ekstrak etanol daun binahong terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli secara in vitro.
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui uji aktivitas ekstak etanol
daun binahong (Anredera cordifolia) dalam menghambat pertumbuhan
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dan untuk mengetahui zona hambat
ekstrak etanol daun binahong terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Bahan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak etanol daun binahong (Anredera cordifolia). Ekstrak etanol daun binahong yang akan diteliti dan telah diterminasi, serbuk daun binahong dilakukan maserasi dengan pelarut etanol 96 %, tutup, rendam dan biarkan pada suhu kamar selama 24 jam, kemudian disaring, dilakukan tiga kali maserasi, dan dirotavapor untuk mendapatkan ekstrak kental.
Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi cakram dan dilusi Mikro plate. Serta dilakukan skrining fitokimia untuk mengetahui senyawa kimia yang terkandung dalam daun binahong yang berkhasiat sebagai antibakteri. Pada metode difusi cakram dengan konsentrasi 3,125 mg/ml, 6,25 mg/ml, 12,5 mg/ml, 25 mg/ml dan 50 mg/ml dengan kontrol positif kloramfenikol dan eritromisin. Sedangkan pada metode dilusi mikro plate dengan konsentrasi 3,125 mg/ml, 6,25 mg/ml, 12,5 mg/ml, 25 mg/ml dan 50 mg/ml dan 2 kontrol dengan tiga kali replikasi. setelah 24 jam, diamati dan diukur diameter zona hambat pada setiap konsentrasi.
viii
dengan nilai 8,6 mm pada bakteri Staphylococcus aureus dengan konsentrasi KHM 25 mg/ml dan KBM diperkirakan konsentrasi diatas 50 mg/ml, pada
Escherichia coli dengan zona bening 7,6 mm pada konsentrasi KHM 25 mg/ml
ix
UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN
Escherichia coli SECARA IN VITRO
ABSTRAK
Tanaman binahong mempunyai banyak khasiat dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit ringan maupun berat. Hampir semua bagian tanaman binahong seperti umbi, batang, bunga, dan daun dapat digunakan dalam terapi herbal. Binahong memiliki kandungan senyawa flavonoid, saponin, polifenol dan terpenoid yang terdapat dalam daun binahong (Anredera cordifolia) yang diketahui sebagai senyawa antimikroba yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Uji aktivitas ekstrak etanol daun binahong (Anredera
cordifolia) Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli secara in vitro.
Sampel diperoleh dari Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Ekstrak kemudian dibagi menjadi 5 konsentrasi 3,125 mg/ml, 6,25 mg/ml, 12,5 mg/ml, 25 mg/ml dan 50 mg/ml. Aktivitas Mikroba dari
Anredera cordifolia diuji menggunakan metode difusi cakram dan dilusi mikro
plate. Data yang diperoleh dengan mengukur diameter zona jernih cakram dan pertumbuhan bakteri dari metode dilusi mikro plate Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan ekstrak etanol daun binahong (Anredera
cordifolia) memiliki aktivitas sebagai antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus
aureus dan Escherichia coli. Dengan adanya zona bening dengan nilai 8,6 mm
pada bakteri Staphylococcus aureus dengan konsentrasi KHM 25 mg/ml dan KBM diperkirakan konsentrasi diatas 50 mg/ml, pada Escherichia coli dengan zona bening 7,6 mm pada konsentrasi KHM 25 mg/ml dan KBM diperkirakan konsentrasi diatas 50 mg/ml.
Kata Kunci: Antimikroba, Daun Binahong, Escherichia coli, Staphylococcus
x
ANTIMICROBIAL SUSCEPTIBILITY TESTING OF BINAHONG (Anredera cordifolia) LEAF EXTRACT AGAINST Staphylococcus aureus
AND Escherichia coli
ABSTRACT
Anredera cordifolia has a lot of beneficial substance it has potential to
cure several diseases. Almost all of its part tubers, stems, flowers and leaves can be used in herbal therapy. Binahong contains flavonoids, saponin, polyphenols. Terpenoids contained in binahong leaves known as an effective antimicrobial compounds. The aim of this research to determine the antimicrobial activity test of binahong leaf ethanol extract against Staphylococcus aureus and Escherichia coli in vitro. The bacteria used in this research obtained from Biomedical Laboratory FK Muhammadiyah Malang University . Leaf powder of Anredera
cordifolia was extracted used maceration method. The extract then divided into
five kind of concentration from 3,125 mg/ ml, 6,25 mg/ ml, 12,5 mg/ ml, 25 mg/ ml, and 50 mg/ ml. the microbial activity of Anredera cordifolia was tested using disc diffusion method and micro tube dilution method. Data obtained with measuring the diameter of cleaning zone from disc and bacterial colony growth from micro tube dilution method. Based on this study it can be concluded that the ethanol extract of leaves binahong have antimicrobial effect against
Staphylococcus aureus and Escherichia coli with the presence of cleaning zone
with value of 8,6 mm with minimum inhibitory concentration 25 mg/ ml and minimum bactericidal concentration 50 mg/ ml for Staphylococcus aureus, in
Escherichia coli with the presence of cleaning zone with value of 7,6 mm with
minimum inhibitory concentration 25 mg/ ml and minimum bactericidal concentration 50 mg/ ml.
Key Words: Antimicrobial, Leaves Binahong, Escherichia coli, Staphylococcus
aureus.
xi DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PENGUJIAN ... iii
MOTTO ... iv
KATA PENGANTAR ... v
RINGKASAN ... vii
ABSTRAK... ix
ABSTRACT ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 3
1.3. Tujuan Penelitian ... 3
1.4. Manfaat Penelitian ... 3
1.5. Hipotesis Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1. Tinjauan Tanaman Binahong ... 5
2.1.1. Taksonomi Tanaman Binahong ... 5
2.1.2. Nama Daerah ... 5
2.1.3. Morfologi Tumbuhan ... 5
2.1.4. Kandungan Kimia Tanaman Binahong ... 6
2.1.5. Kegunaan Tanaman ... 6
2.1.6. Penelitian-Penelitian Terdahulu tanaman Binahong...7
2.2. Tinjauan Umum Tentang Staphylococcus aureus ... 9
2.2.1. Klasifikasi Staphylococcus aureus ... 9
2.2.2. Morfologi dan Identifikasi ... 10
2.2.3. Terapi ... 11
xii
2.3.1. Klasifikasi Escherichia coli ... 12
2.3.2. Morfologi dan Sifat ... 12
2.3.3. Sejarah dan Identifikasi ... 13
2.3.4. Terapi ... 13
2.4. Tinjauan Tentang Etanol ... 14
2.5. Tinjauan Tentang Uji Kepekaan Terhadap Aktivitas Antimikroba Secara In Vitro... 15
2.6. Metode Kromatografi Lapis Tipis ... 16
2.7. Tinjauan Tentang Ekstraksi Daun Binahong Dengan Metode Maserasi ... 16
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 18
3.1. Uraian Kerangka Konseptual ... 18
3.2. Kerangka Konseptual ... 20
BAB IV METODE PENELITIAN ... 21
4.1. Rancangan Penelitian ... 21
4.2. Lokasi Penelitian Dan Waktu Penelitian ... 21
4.2.1.Lokasi Penelitian ... 21
4.2.2.Waktu Penelitian ... 21
4.3. Bahan ... 21
4.3.1.Ekstrak Daun Binahong... 22
4.3.2. Mikroba Uji ... 22
4.4. Instrumen Penelitian ... 22
4.5. Subjek Penelitian ... 23
4.6. Definisi Operasional ... 23
4.7. Variabel Penelitian ... 23
4.7.1. Variabel Bebas ... 23
4.7.2. Variabel Terikat ... 23
4.8. Pelaksanaan Penelitian ... 24
4.8.1. Sterilisasi Alat ... 24
4.8.2. Pembuatan Ekstrak Dengan Cara Maserasi ... 24
4.8.3. Pembuatan Media Nutrient Agar Plate ... 25
4.8.4. Pembiakan Bakteri E.coli Dan Staphylococcus aureus ... 25
4.8.5. Pengujian Antibakteri Dengan Metode Difusi Cakram ... 25
xiii
4.9. Skrining Fitokimia ... 27
4.9.1. Identifikasi Terpenoid ... 27
4.9.2. Identifikasi Flavonoid ... 27
4.9.3. Identifikasi Glikosida Saponin ... 27
4.10. Bagan Alur Penelitian ... 28
4.10.1. Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Binahong ... 28
4.10.2. Pembuatan Konsentrasi Ekstrak Etanol ... 29
4.10.3. Preparasi Bakteri E.coli Dan Staphylococcus aureus... 29
4.10.4. Prosedur Pengujian Antibakteri E.coli Dengan Metode Difusi Cakram ... 30
4.10.5. Prosedur Pengujian Antibakteri Staphylococcus aureus Dengan Metode Difusi Cakram ... 31
4.11.Analisis Data ... 32
BAB V HASIL PENELITIAN ... 33
5.1. Hasil Ekstraksi Daun Binahong (Anredera cordifolia) ... 33
5.2. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia) Dengan Metode Difusi Cakram ... 33
5.2.1. Hasil Pengukuran Zona Hambat Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ... 34
5.2.2. Hasil Pengukuran Zona Hambat Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia) Terhadap Bakteri Escherichia coli ... 35
5.3. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia ) Dengan Metode Dilusi Mikro Plate Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli ... 36
5.4. Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia) ... 37
5.4.1. Hasil Uji Senyawa Flavonoid ... 37
5.4.2. Hasil Uji Senyawa Glikosida Saponin ... 38
5.4.3. Hasil Uji Senyawa Polifenol ... 38
5.4.4. Hasil Uji Senyawa Terpenoid ... 39
xiv
BAB 6 PEMBAHASAN ... 40
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 47
7.1. Kesimpulan ... 47
7.2. Saran ... 47
DAFTAR PUSTAKA ... 48
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
5.1. Hasil Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera
cordifolia) ... 33
5.2. Hasil Pengamatan Zona Hambat Ekstrak Etanol Daun Binahong
(Anredera cordifolia) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ... 34
5.3. Hasil Pengamatan Zona Hambat Ekstrak Etanol Daun Binahong
(Anredera cordifolia) Terhadap Bakteri Escherichia coli ... 35
5.4. Hasil Uji Dilusi Mikro Plate Ekstrak Etanol Binahong (Anredera
cordifolia) Terhadap Staphylococcus aureus ... 36
5.5. Hasil Uji Dilusi Mikro Plate Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera
cordifolia) Terhadap Escherichia coli ... 36
6.1. Hasil Uji Senyawa Kimia Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera
[image:15.595.111.496.257.564.2]xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Daun Binahong Anredera cordifolia ... 5
2.2. Bakteri Staphylococcus aureus Gram Positif ... 10
2.3. Bakteri Escherichia coli ... 12
3.1. Bagan Kerangka Konseptual ... 20
4.1. Proses Penyiapan Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia)... 28
4.2. Proses Penyiapan Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia) Dengan berbagai konsentrasi ... 29
4.3. Preparasi Bakteri Uji ... 29
4.4. Prosedur Pengujian Antibakteri E.coli Dengan Metode Difusi Cakram ... 30
4.5. Prosedur Pengujian Antibakteri Staphylococcus aureus Dengan Metode Difusi Cakram ... 31
5.1. Hasil pengamatan zona hambat ekstrak etanol daun binahong (Anredera cordifolia) terhadap bakteri Staphylococcus aureus ... 34
5.2. Hasil pengamatan zona hambat ekstrak etanol daun binahong (Anredera cordifolia) terhadap bakteri Escherichia coli ... 35
5.3. Hasil uji dilusi mikro plate ekstrak etanol daun binahong terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli ... 37
5.4. Uji Kromatografi Lapis Tipis Senyawa Flavonoid Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia) ... 37
5.5. Uji Buih Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia) ... 38
5.6. Uji Kromatografi Lapis Tipis Senyawa Polifenol Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia) ... 38
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Daftar Riwayat Hidup ... 51
2 Surat Pernyataan ... 52
3 Surat Determinasi Tanaman ... 53
4 Surat Penelitian ... 54
5 Proses Pembuatan Ekstrak...55
6 Gambar Hasil Uji Difusi Cakram ... 56
7 Gambar Hasil Uji Dilusi Mikro plate ... 57
xviii
DAFTAR PUSTAKA
Andari W.S.P., 2010. Escherichia coli Diakses 6 November 2014
http://wirasanthipremaandri.blogspot.com/2010/10/escherichia-coli.html
Anonim, 2012. Aktivitas Antiseptik Pada Genus Piper. Diakses 21 November 2014 http://wahyurelly.blogspot.com/2012/06/aktivitas-antiseptik-pada-genus-piper.html
Anonim, 2014. Staphylococcus aureus Diakses 6 November 2014
http://en.wikipedia.org/wiki/Staphylococcus_aureus
Ansel, C.H. 1989. Pengantar bentuk sediaan farmasi . UI Press
Bernasconi,G. 1995.Teknologi kimia I. Penerjemah; Handojo.L,
Jakarta:PT.Prandya Paramitha.
Chambers, Henry F. 2004. Farmakologi Dasar dan Klinik Katzung; Jakarta: Salemba Medika.
Dkwek, 2012. Khasiat Binahong dan Cara Menanamnya. Diakses 11 november 2014 http://dkwek.com/1516/khasiat-binahong-dan-cara-menanamnya/
Dzen S.M, Roekistiningsih SS, winarsih S. 2003. Bakteriologi Medik, Banyumedia Publishing, Malang.16-18, 133-140
Fitriyah N., K.M. Purwa, Alfiyanto M.A., Mulyadi, Wahuningsih N. dan Kismanto J., 2013. Obat Herbal Antibakteri Ala Tanaman Binahong
Jurnal Kesmadaska, 1-7
Guenther, E. 1987.Minyak Atsiri.Jakarta: penerbit UI
Guenther, E. 2006. Minyak Atsiri.Jakarta: penerbit UI
Gupte, Satish M.D.1990. Mikrobiologi Dasar Edisi ke Tiga. Binarupa Aksara Jakarta, 180
Jawetz, Melnick, dan Adelberg. 1996. Mikrobiologi Kedokteran Edisi 20. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.211-215
Jawetz, E. Melnick, J.L dan Adelberg, E.A. 2001. Medical Microbiology
TwentySecond Ed. Buku 1. Terjemahan Bagian Mikrobiologi Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga. Jakarta: Salemba Medika.
xix
Noorhamdani., Sudiarto, Uxiana, V., 2010. Uji Ekstrak Daun Binahong (Anredera
cordifolia) Sebagai Antimikroba Terhadap Staphylococcus aureus Secara
In Vitro.
Noorhamdani., Setyohadi R., U.Y. Akmal. F., 2010. Uji Efektivitas Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) Sebagai Antimikroba Terhadap Bakteri Kiebsiella pneumoniae Secara In Vito Jurnal penelitian, 1-12.
Rahmawati, F. ,Bintari S.H.,2014. Studi Aktivitas Antibakteri Sari Daun Binahong (Anredera cordifolia) Terhadap Pertumbuhan Bacillus cereus
dan Salmonella enteritidis. Unnes Journal of Life Science3 (2)
Ramadhani, AN, 2009. Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Sukun
(Artocarpus altilis) Terhadap Larva Artemia Salina Leach dengan Metode
Brine Shrimp Lethality Test (BST). Tugas Akhir. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.
Oktavianus, F. , Sigiro M.R., Bustan, M.D., 2013. Pembuatan Bioetanol Dari Batang Jarak Menggunakan Metode Hidrolisa Dengan Katalis AsamSulfat.
Jurnal Teknik Kimia Vol.19, No. 2, 27-32
Plezar, Michael, Dan Chan, 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
Sanarto., Prijadi, B., Tanjaya S.A., 2010. Uji Efektivitas Ekstrak Daun Binahong
(Anredera cordifolia) Sebagai Antibakteri Terhadap Escherichia coli
Secara In Vitro jurnal penelitian, 1-10.
Shabella, R. 2012. Terapi Daun Binahong, Penerbit Cable Book, Klaten
Setiabudy , R. Dan V.H.S. Gan . 2003. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4.Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta
Setiabudy, Rianto, Kunardi L, 2005. Antimikroba Lain, Dalam Farmakologi
danTerapi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 664-668,
681-683, 728
Soediro, Iwang. 1998. Warta Tumbuhan Obat Indonesia. Produk Alam Bahari
dan pemanfaatannya. Volume 4, Nomor 1. Jakarta: Kelompok Kerja
Nasional Tumbuhan Obat Indonesia.
Stahl E., 1985.Analisa Obat secara Kromatografi dan Mikroskopi,ITB,Bandung.
Sujudi H, 1993. Mikrobiologi Kedokteran, Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
xx
Supardi I, dan Sukamto.1999. Mikrobiologi Dalam Pengolahan Dan Keamanan
Pangan. Bandung: Penerbit Alami.
Suparjo, 2008. Saponin Peran dan Pengaruhnya Bagi Ternak Dan Manusia.
Diakses 21 November 2014 https://jajo66.files.wordpress.com/
2008/06/saponin.pdf
Susetya, D., n.d. Khasiat dan Manfaat daun ajaib binahong, Jogja-Solo: Pustaka Baru Press.
Susilowati,D., Mitha P.M., 2009. Aktivitas Antibakteri Ekstrak n-Heksan, Etil Asetat, dan Etanol 70% Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.)
Steen) terhadap Pseudomonas aeruginosa ATCC 2785. Jurnal Farmasi
Indonesia, Vol 6, No 3–1, 19-25
Tampubolon, O.T., 1995. Tumbuhan Obat Bagi Pencinta Alam, Penerbit Bhratara, Jakarta
Voight, R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Penerjemah Soendari, N.S.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Volk and wheeler . 1993. Mikrobiologi Dasar Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Wardhani L.K., Sulistyani N., 2012. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Daun Binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) Terhadap Shigella flexneri Beserta Profil Kromatografi Lapis Tipis. Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol. 2, No. 1, 1-16
1 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan ternyata tidak mampu begitu
saja menghilangkan arti pengobatan tradisional. Penggunaan tumbuhan obat
secara tradisional semakin disukai karena pada umumnya tidak menimbulkan efek
samping seperti halnya obat-obatan sintetik. Penggunaan tumbuhan obat itu
sendiri sangat beragam, antara lain sebagai obat kuat (tonikum), terapi berbagai
penyakit, maupun untuk kosmetika.
Pada umumnya yang dimaksud dengan obat tradisional adalah ramuan dari
tumbuhan-tumbuhan yang berkhasiat ataupun diperkirakan berkhasiat sebagai
obat. Khasiatnya diketahui ataupun diperkirakan berkhasiat sebagai obat.
Khasiatnya diketahui dari penuturan orang-orang tua atau dari pengalaman.
Perbedaan pokok antara obat tradisional dan obat modern ialah, bahwa obat
tradisional pada pembuatannya tidak memerlukan bahan kimia, hanya
memerlukan air dingin atau air panas sebagai penyeduhannya (Tampubolon,
1995).
Indonesia merupakan negara yang kaya dengan kekayaan alamnya, sehingga
banyak bahan alam yang dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Bahan alam
banyak dimanfaatkan dalam bidang pertanian, industri, kesehatan, dan lingkungan
yang pada umumnya bersumber dari sumberdaya hayati atau makhluk hidup.
Pengetahuan tentang khasiat dan keamanan tanaman obat di indonesia hanya
berdasarkan pengalaman empiris yang diwariskan secara turun-temurun dan
belum teruji secara ilmiah, untuk itu diperlukan penelitian tentang obat
tradisional, sehingga nantinya obat tersebut dapat digunakan dengan aman dan
efektif (Soediro, 1998).
Tanaman Binahong mempunyai banyak khasiat dalam menyembuhkan
berbagai macam penyakit ringan maupun berat. Hampir semua bagian tanaman
binahong seperti umbi, batang, bunga, dan daun dapat digunakan dalam terapi
herbal. Tanaman ini sudah lama ada di Indonesia tetapi baru akhir-akhir ini saja
2
menyembuhkan atau mengurangi beberapa penyakit ringan maupun berat
(Shabella, 2012).
Tanaman Binahong (Anredera cordifolia) yang sejak dulu dikenal oleh
masyarakat sebagai tanaman obat memang belum termanfaatkan secara maksimal.
Bahkan seringkali tanaman ini banyak yang dibuang secara percuma karena
terserang hama ulat. Namun, akhir-akhir ini banyak dilakukan pemanfaatan
tumbuhan Binahong sebagai tanaman obat. Berbagai riset yang telah dilakukan
para peneliti telah membuktikan bahwa tanaman Binahong mempunyai berbagai
khasiat. Daun Binahong mengandung senyawa aktif flavonoid, polifenol,
terpenoid, dan saponin. Senyawa aktif flavonoid berperan sebagai antimikroba
untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan virus. Aktivitas farmakologi dari
flavonoid adalah sebagai antiinflamasi, analgesik, dan antioksidan (Shabella,
2012).
Antimikroba merupakan zat yang dapat menghambat atau membunuh
mikroba penyebab infeksi. Infeksi disebabkan oleh mikroorganisme patogen,
mikroba masuk ke dalam jaringan tubuh dan berkembang biak di dalam jaringan.
Di antara mikroba yang dapat menyebabkan infeksi adalah bakteri Staphylococcus
aureus (Jawetz et al, 2001).
Bakteri Staphylococcus aureus merupakan bakteri kokus gram positif yang
sering ditemukan sebagai flora normal pada kulit dan selaput mukosa manusia,
dan bisa menyebabkan abses, berbagai infeksi piogen, bahkan septikemia yang
fatal (Jawetz, 2008). Pengobatan Staphylococcus aureus dapat menggunakan
golongan dari penisilin, sefalosforin, glicopeptida, dan macrolide (Dzen, 2003).
Pada genus Echerichia terdapat satu spesies bakteri yang sering diisolasi
dari spesimen klinik yaitu E. coli. E. coli lebih sering digunakan sebagai objek
dalam penelitian ilmiah dibandingkan dengan mikroorganisme yang lain. E. coli
merupakan penghuni utama diusus besar, dan juga merupakan isolat penyebab
utama infeksi saluran kemih, luka infeksi, pneumonia, meningitis, dan septisemia
(Dzen et al., 2003).
Penelitian-penelitian terdahulu oleh Noorhamdani, dkk, (2010) telah
menguji efektifitas antibakteri ekstrak metanol daun binahong pada bakteri
3
antibakteri ekstrak metanol daun binahong pada bakteri Klebsiella pneumoniae.
Penelitian (Sanarto, 2010) telah menguji efektifitas antibakteri ekstrak metanol
daun binahong pada bakteri Escherichia coli. Penelitian (Susilowati et al, 2009)
telah menguji Aktivitas Antibakteri Ekstrak n-Heksan, Etil Asetat, dan Etanol
70% Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steen) terhadap Pseudomonas
aeruginosa ATCC 27853. Berdasarkan penelitian terdahulu belum didapatkan
data aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol daun binahong oleh sebab itu
dilaksanakan penelitian berdasarkan pelarut etanol 96%.
1.2. Rumusan Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
a. Berapakah nilai dari KHM dan KBM dari ekstrak etanol daun binahong
(Anredera cordifolia) terhadap Staphylococcus aureus dan E. Coli?
b. Bagaimanakah aktivitas antimikroba dari ekstrak etanol daun binahong
(Anredera cordifolia) terhadap Staphylococcus aureus dan E.coli?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui KHM dan KBM dari ekstrak etanol daun binahong
(Anredera cordifolia) terhadap Staphylococcus aureus dan E. coli?
b. Untuk mengetahui daya antimikroba ekstrak etanol daun binahong (Anredera
cordifolia) terhadap Staphylococcus aureus dan E.coli?
1.4. Manfaat Penelitian
Pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tetang
potensi dari tanaman binahong (Anredera cordifolia) yaitu sebagai antimikroba
dan dapat dikembangkan sebagai produk baru yang digunakan pada terapi kasus
4
1.5. Hipotesis
Ekstrak etanol daun binahong (Anredera cordifolia) memiliki daya aktivitas