ANALISIS MIGRASI PENDUDUK DI DESA BANGUN
SARI KECAMATAN TANJUNG MORAWA
KABUPATEN DELI SERDANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
ANDI PANCA PUTRA
NIM : 3123131006
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
ABSTRAK
Andi Panca Pdtra, NIM 3123131006, Studi tentang Analisis Migrasi Penduduk Di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Arus migarsi menurut rute yang ditempuh (arus migrasi langsung dan tidak langsung). (2) Faktor-faktor yang mendorong migran dari daerah asal. (3) Faktor-faktor yang menarik migran, (4) Dampak yang ditimbulkan migrasi.
Penelitian ini dilakukan di Desa Bangun Sari pada tahun 2016. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 51 KK. Sampel adalah jumlah penduduk yang melakukan migrasi maka populasi di jadikan sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah komunikasi langsung dan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberi rahmat dan petunjuknya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul : Analisis Migrasi Penduduk Di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung
Morawa. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Medan.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak kekurangan
dan rintangan yang dihadapi karena keterbatasan dan kekurangan pengetahuan penulis.
Namun karena berkat bantuan dari berbagai pihak skripsi ini diselesaikan. Oleh karena
itu, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu sosial.
3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.
4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si, selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Geografi.
5. Bapak Drs. Mbina Pinem, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak membantu dengan memberikan motivasi dan bimbingan hingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Drs. Nahor.M. Simanungkalit, M.Si sebagai dosen pembimbing Akademis
yang telah banyak membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan.
7. Ibu Dra. M. Sitompul, M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak memberi saran
8. Bapak/ibu dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah memberikan ilmu yang
sangat berharga selama perkuliahan.
9. Bapak Mulyono, S.Sos Sebagai Kepala Desa Bangun Sari yang telah bersedia
memberikan data-data hingga terwujudnya skripsi ini.
10.Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si sebagai orangtua yang sangat setia memberikan
segala kebutuhan, motivasi, dukungan dan bimbingan hingga selesai penulisan skripsi
ini.
11.Abang dan Kakak yakni Budiman Lumbantoruan, SE/Ranny br. Nadeak, S.Pd,
Martin Lumbantoruan SE / Maharani. Junianto G. Lumbantoruan, S.Pd, Adikku :
Heksa Putra Damenson Lumbantoruan dan keluarga K.Situmorang, BA. / R. br.
Lumbantoruan yang telah banyak memberikan dukungan hingga tercapai tujuan
sesuai dengan yang diharapkan.
12.Seluruh teman seperjuangan di Jurusan Pendidikan Geografi khususnya kelas A
Reguler 2012 dan tak lupa buat sahabat LC (RAS-MIDHEL).
DAFTAR ISI
Hal.
TEMBAR PERSETUJUAN UJIAN MEJA HIJAU ... i
TEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN……….ii
KATA PENGANTAR ... iii
ABSTRAK ...v
PERNYATAAN KEASTIAN TUTISAN ... vi
DAFTAR ISI... vii
C.Varianel Penelitian dan Defenisi Operasional ...22
D.Teknik Pengumpulan Data ...23
BAB IV. DESKRIPSI DAERAH PENETITIAN ...25
A. Keadaan Fisik ...25
B. Keadaan Non Fisik ...27
BAB V. HASIT PENETITIAN DAN PEMBAHASAN ...41
A. Hasil Penelitian ...41
B. Pemnatasan ...52
BAB VI. KESIMPUTAN DAN SARAN ...62
A. Kesimpulan ...62
B. Saran ...64
DAFTAR PUSTAKA ...66
DAFTAR TABEL
No Uraian Hal
1. Pengambilan Sampel Proporsional Menurut Dusun Di Desa Bangun
Sari 2016……….22
2. Penggunaan Lahan Di Desa Bangun Sari Tahun 2016………..26
3. Komposisi Penduduk Menurut Umur Di Desa Bangun Sari Tahun 2016…………..29
4. Komposisi Penduduk Menurut Matapencaharian Di Desa Bangun Sari Tahun 2016……….31
5. Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan Di Desa Bangun Sari Tahun 2016……32
6. Komposisi Penduduk Menurut Agama Di Desa Bangun Sari Tahun 2016………..33
7. Jumlah fasilitas Peribadatan Di Desa Bangun Sari Tahun 2016………...34
8. Sarana Kesehatan Di Desa Bangun Sari Tahun 2016………...35
9. Jumlah Sarana Kesehatan Di Desa Bangun Sari Tahun 2016………...35
10.Jumlah Fasilitas Jasa Dan Perdagangan Di Desa Bangun Sari Tahun 2016 ………36
11.Jumlah Sarana Komunikasi Dan Informasi Di Desa Bangun Sari Tahun 2016……37
12.Jumlah Sarana Penyediaan Sumber Air Bersih Di Desa Bangun Sari Tahun 2016……….38
21.Sarana Jalan Di Desa Bangun Sari Tahun 2016……….50
PDAFTAR GAMBAR
No Uraian Hal.
1. Kerangka Berfikir Penelitian ...…..18
2. Peta Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2016 ...39
3. Peta Desa Bangun Sari Tahun 2016...40
4. Peta Arus Migrasi Di Desa Bangun Sari Tahun 2016 ...46
vii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Uraian Hal.
1. Daftar Wawancara Tentang Migrasi Penduduk Di Desa Bangun Sari
Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016 ………...68 2. Daftar Studi Dokumentasi Tentang Sarana Jalan Di Desa Bangun Sari
Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016………72 3. Data Daerah Asal, Umur, Tahun Kedatangan, Pekerjaan Dan Pendapatan
Responden Di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli
Serdang Tahun 2016 ……….73
4. Data Sarana Jalan Di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten
BABBIB
PENDAHULUANB
A. LatarBBelakangBMasalahB
Masalah kependudukan di Indonesia mencakup jumlah penduduk relatif besar,
pertambahan penduduk meningkat dan penyebarannya tidak merata. Dalam hal
pertambahan jumlah penduduk pada tahun 2000 berjumlah 205,2 juta jiwa
didalamnya termasuk penduduk migrasi dengan jumlah 20,2 juta jiwa, pada tahun
2010 penduduknya berjumlah 237,6 juta jiwa sudah tergolong penduduk migrasi
yang berjumlah 50 juta jiwa. (id.wikipedia.org/wiki/sensus penduduk Indonesia
2010, diakses 2013). Hal itu berarti bahwa pertambahan penduduk alami dan migrasi
masih terus meningkat dari tahun ke tahun berikutnya, Kedua masalah ini
menimbulkan ketidaksesuain antara jumlah penduduk dengan lahan yang tersedia
atau tidak seimbangnya pertambahan penduduk dengan pertambahan bahan pangan
yang mengakibatkan timbulnya kekurangan pangan sehingga mengancam
keselamatan dan kelangsungan hidup. Keadaan ini terjadi terutama di daerah
pedesaan yang penduduknya memiliki lahan sempit dan sumber alamnya terbatas.
Berkaitan dengan itu mereka bermigrasi ke daerah yang lebih subur atau ke daerah
yang menyediakan sumber-sumber penghidupan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Peristiwa migrasi masih berlangsung hingga sekarang dan salah satu migrasi
yang paling banyak adalah migrasi dari desa ke kota, ini disebabkan makin besarnya
perbedaan tingkat ekonomi antara desa dengan kota terutama dalam hal pendapatan
Keadaan itu tidak terlepas dari kebijaksanaan pemerintah untuk mengejar
pertumbuhan ekonomi sehingga memperioritaskan kota-kota besar sebagai pusat
pertumbuhan, sedangkan pedesaan kurang mendapat perhatian yang akhirnya
mengakibatkan banyaknya tenaga kerja pedesaan pindah ke kota untuk mencari
pekerjaan.
Bagi migran, yang akan melakukan migrasi memiliki banyak pertimbangan
salah satu di antaranya adalah faktor penghalang antara untuk menentukan arus
migrasi yakni rute yang ditempuh migran dari daerah asal menuju daerah tujuan.
Bila faktor penghalang antara seperti jarak, transportasi dan informasi tidak
merupakan masalah, maka calon migran akan melakukan arus migrasi langsung.
Sebaliknya bila seluruh yang mencakup faktor penghalang antara atau salah satu di
antaranya menimbulkan masalah yang sulit diatasi, maka calon migran melakukan
arus migrasi tidak langsung, dengan perkataan lain calon migran melakukan migrasi
dari daerah tertentu untuk sementara atau melalui beberapa daerah tertentu hingga ke
daerah tujuan (Lee dalam Marpaung, 2009 dan Mabogunje dalam Nainggolan,
2013).
Selain pertimbangan faktor penghalang antara juga dilakukan calon migran
dalam mengambil keputusan untuk pindah dari daerah asal ke daerah tujuan.
Pertimbangan itu didasarkan kepada faktor pendorong dari daerah asal dan faktor
penarik di daerah tujuan. Faktor pendorong mencakup faktor ekonomi (pendapatan
kurang memadai, menyempitnya lapangan pekerjaan dan faktor pertanian tidak dapat
lagi diandalkan), faktor sosial (tekanan terhadap lahan pertanian semakin besar,
keluarga), faktor budaya (tidak cocok lagi dengan adat dan kepercayaan), faktor
letak (daerah asal jauh dari pusat perdagangan dan akses ke dalam dan ke luar sulit),
faktor alam (banjir, gempa bumi, musim kemarau yang panjang, kebakaran dan
wabah penyakit), faktor politik, faktor agama dan faktor suku.
Disamping itu disebabkan faktor penarik di daerah tujuan meliputi faktor
ekonomi (kesempatan memperoleh pendapatan yang lebih baik dan kesempatan
memperoleh pekerjaan yang lebih baik), faktor sosial (keberadaan keluarga
diharapkan menjadi tempat pelindung atau menampung mereka untuk sementara,
kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi, keadaan lingkungan
yang menyenangkan dan aktivitas-aktivitas di kota besar) dan faktor letak yakni
dekat dengan pusat perdagangan dan akses terhadap berbagai fasilitas dan pelayanan
( Munir, 2011, dan Soemardjan, 2011).
Secara umum, migrasi dapat menimbulkan dampak positif dan negatif di daerah
tujuan. Dampak positif yang ditimbulkan adalah meningkatnya pendapatan,
terjadinya transpormasi gaya hidup, terciptanya lapangan pekerjaan baru, berdirinya
pusat kesehatan, meningkatnya hubungan kekerabatan atau persaudaraan antar suku
dan adanya penanaman modal. Dampak negatifnya yakni meningkatnya jumlah dan
kepadatan penduduk, meningkatnya tunawisma, tumbuhnya permukiman kumuh,
kemacetan lalulintas, meningkatnya kriminalitas atau tindakan kejahatan seperti
pencopetan, penodongan, dan perampokan (Abustam, 1990 dan Setiawan, 2012).
Seiring dengan seluruh paparan migrasi tersebut, hal itu berkaitan dengan
pertambahan, ini ditunjukan penduduk migrasi pada tahun 2000 berjumlah 447.897
jiwa dan pada tahun 2010 jumlahnya 521.847 jiwa (http ://bps.gp.id.penduduk
provinsi sumatera utara, 2010, diakses 2014). Dengan adanya pertambahan
penduduk migrasi di daerah tujuan berakibat kepada bertambahnya jumlah
penduduk, kepadatan penduduknya yang semakin meningkat, masih banyak
penduduk migran belum dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, terjadinya
pengangguran dan tumbuhnya pemukiman kumuh. Sejalan dengan meningkatnya
penduduk migrasi dari tahun 2000-2010, maka berlangsung pula migrasi hingga
tahun 2010 ke berbagai kabupaten dan kota di Sumatera. Adapun daerah tujuan
utama migrasi di Sumatera Utara adalah kota Pematang Siantar, Kota Tebing Tinggi,
Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Langkat, Kota
Binjai dan Kota Medan. Penduduk migran di Kabupaten Deli Serdang menyebar di
berbagai Kecamatan seperti di Kecamatan Pancur Batu, Kecamatan Sunggal,
Kecamatan Percut Sei Tuan, Kecamatan Hamparan Perak, Kecamatan Batang Kuis
dan Kecamatan Tanjung Morawa.
Kedaan tersebut tidak jauh berbeda dengan di Desa Bangun Sari karena
merupakan bagian dari Kecamatan Tanjung Morawa. Penduduk Desa Bangun Sari
pada tahun 2015 berjumlah 10.103 jiwa (3.456 kepala keluarga) sudah termasuk di
dalamnya penduduk migrasi sebanyak 253 kepala keluarga yang menyebar di
berbagai dusun (Potensi Desa Bangun Sari, 2015). Penduduk migrasi ini sudah lama
berlangsung sehingga menimbulkan pertambahan jumlah penduduk, kepadatan
penduduk dan masih banyak migran belum dapat memenuhi kebutuhan dasar
Bangun Sari melalui arus langsung dan arus tidak langsung (melalui daerah lain).
Faktor penyebab migrasi ini adalah faktor pendorong dari daerah asal yakni faktor
ekonomi, faktor sosial, faktor budaya, faktor Letak dan Faktor Sosial. Selain itu
disebabkan faktor penarik di Desa Bangun Sari yakni faktor ekonomi, Faktor
budaya, Faktor letak Faktor sosial. Dengan adanya migrasi di Desa Bangun Sari
dapat menimbulkan dampak positif dan negatif bagi para migran. Sehubungan
dengan keadaan tersebut dan sesuai dengan tujuan yang akan diharapkan maka perlu
dianalisis arus migrasi, faktor pendorong dari daerah asal, faktor penarik dan
dampak yang ditimbulkan migran di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa
Kabupaten Deli Serdang.
B. IdentifikasiBMasalahB
Berdasarkan latar belakang masalah yang diidentifikasi adalah masalah
migrasi mencakup pertambahan penduduk, kepadatan penduduk, dan masih banyak
migran belum dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, termasuk arus migrasi
dari daerah asal ke Desa Bangun Sari baik secara langsung (arus langsung) maupun
tidak langsung (melalui tempat lain). Selain itu termasuk juga faktor pendorong dari
daerah asal (Faktor ekonomi, Faktor sosial, Faktor budaya, Faktor letak dan Faktor
alam), faktor penarik di Desa Bangun Sari (Faktor ekonomi, faktor budaya, Faktor
letak dan Faktor sosial) dan dampak yang ditimbulkan migran di Desa Bangun sari
C. PembatasanBMasalahB
Melihat luasnya cakupan masalah, maka masalahnya dibatasi pada arus
migrasi (arus migrasi langsung dan tak langsung), faktor pendorong migrasi dari
daerah asal (faktor ekonomi, faktor sosial, faktor letak dan faktor alam), faktor
penarik di Desa Bangun Sari (faktor ekonomi, faktor letak dan Faktor Sosial), serta
dampak positif dan dampak negatif yang ditimbulkan migran di Desa Bangun Sari
Kecamatan Tanjung Morawa.
D. RumusanBMasalahB
Sesuai dengan pembatasan masalah, maka masalahnya dirumuskan dalam
bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1. Arus migrasi apa yang dilakukan migran dari daerah asal ke Desa Bangun Sari
Kecamatan Tanjung Morawa ?
2. Apa saja faktor pendorong bagi migran melakukan migrasi dari daerah asal ke Desa
Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa ?
3. Apa saja faktor penarik bagi migran melakukan migrasi dari daerah asal ke Desa
Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa ?
4. Bagaimana dampak positif dan negatif yang ditimbulkan migran di Desa Bangun
E.BTujuanBPenelitianB
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang diharapkan dalam penelitian
ini, antara lain :
1. Untuk mengetahui arus migrasi yang dilakukan migran dari daerah asal ke Desa
Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa.
2. Untuk mengetahi faktor pendorong bagi migran melakukan migrasi dari daerah
asal ke Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa.
3. Untuk mengetahui faktor penarik bagi migran melakukan migrasi dari daerah asal
ke Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa.
4. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif yang ditimbulkan migran di Desa
Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa.
F. ManfaatBPenelitianB
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam hal ini Dinas Kependudukan
Kecamatan Tanjung Morawa dalam mengambil kebijakan untuk mengatasi
masalah migasi penduduk khususnya di Desa Bangun Sari.
2. Untuk menambah wawasan penulis dalam menulis karya ilmiah khususnya dalam
bentuk Skripsi.
3. Sebagai studi perbandingan bagi penulis selanjutnya dengan objek yang sama pada
BABBVIB
KESIMPULANBDANBSAEANB
A.BKesimpulanB
Berdasarkan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Arus migrasi yang dilakukan migran dari daerah asal ke Desa Bangun Sari
mayoritas (92,16%) arus migrasi langsung, hal ini disebabkan faktor penghalang
antara tidak lagi merupakan hambatan yang berarti seperti biaya transport cukup
tersedia, sarana jalan dalam kondisi baik, angkutan lancar dan adanya informasi
dari migran untuk sementara dan membantu dalam mencari pekerjaan. Namun
masih ada sebagian kecil migran (7,84%) melakukan migrasi tidak langsung, ini
disebabkan faktor jarak yang sangat jauh (biaya perongkosan relatif besar) dan
tidak adanya informasi tentang keadaan yang menyangkut tempat tinggal
sementara termasuk dalam hal pekerjaan di daerah tujuan.
2. Faktor pendorong migran melakukan migrasi dari daerah asal terutama
disebabkan faktor ekonomi (66,67%) mencakup pendapatan yang kurang
memadai dan sempitnya lapangan pekerjaan khusus bagi buruh tani. Selain itu
disebabkan faktor sosial (17,76%) yakni lahan tetap akan tetapi anggota keluarga
semakin bertambah dan adanya konflik keluarga karena pembagian lahan
pertanian oleh orangtua tidak adil, faktor letak (11,76%) meliputi masing-masing
desa asal migran memiliki jarak 6-8 km ke ibukota kecamatan (pusat
desa dan keluar desa menuju ibukota kecamatan sulit dilakukan dalam kegiatan
ekonomi dan sosial. Faktor yang paling kecil disebabkan faktor bencana alam
kebakaran (3,93%) yakni terjadinya kebakaran rumah tinggal migran sehingga
pindah ke daerah tujuan.
3. Faktor penarik migran di Desa Bangun Sari terutama disebabkan faktor ekonomi
(58,82%) meliputi kesempatan memperoleh pendapatan yang lebih baik dan
kesempatan memasuki lapangan pekerjaan yang lebih baik, faktor letak (23,53%)
yakni migran memiliki tempat tinggal 1-4 km ke pusat pasar (ibukota kecamatan
Tanjung Morawa) dengan kondisi jalan yang baik dan angkutan kota yang lancar
setiap harinya sehingga akses terhadap pusat perdagangan, selain itu tempat
tinggal migran dekat dengan lokasi industri (1-3 km), kondisi jalan yang baik
dan angkutan kota lancar sehingga akses terhadap lokasi kegiatan industri.
Faktor terakhir adalah faktor sosial (17,65%) ini disebabkan ketersediaan migran
terdahulu (hubungan keluarga) untuk menampung sementara migran baru dan
membantu dalam mencari pekerjaannya.
4. Dampak positif yang ditimbulkan migran di Desa Bangun Sari adalah
meningkatnya pendapatan para migran, hal ini ditunjukan pada umumnya migran
(88,23%) memiliki pendapatan berada pada batas dan bahkan lebih dari upah
minimum Regional Kabupaten Deli Serdang sehingga sudah layak hidup,
sedangkan sebelum melakukan migrasi seluruh migran belum dapat memnuhi
kebutuhan dasar hidupnya, tersedianya lapangan pekerjaan baru seperti
karyawan pabrik, buruh pabrik dan supir. Terciptanya hubungan kekerabatan
migran) yang dilakukan dengan dasar saling menghargai dan saling tolong
menolong baik dalam suka maupun duka. Meningkatnya pendapatan daerah
melalui pembayaran pajak bumi dan bangunan termasuk pembayaran penerangan
listrik, sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan migran adalah masih ada
sebagian kecil migran (11,76%) memiliki pendapatan di bawah upah minimum
regional, ini berarti mereka belum layak hidup dan 30% migran belum
melakukan hubungan kekerabatan dengan penduduk setempat baik antar suku
maupun sesama migran.
B.BSaranB
Sesuai dengan uraian kesimpulan, maka ini dapat diambil beberapa saran, antara
lain : B
1. Arus migrasi yang dilakukan migran masih ada arus migrasi tidak langsung.
Oleh karena itu, sudah selayaknya migran di Kecamatan Tanjung Morawa
khusunya di Desa Bangun Sari menginformasikan tentang keadaan di daerah
tujuan kepada keluarga di masing-masing daerah asal dengan harapan agar arus
migrasi lebih terfokus dan efektif pada masa yang akan datang.
2. Faktor ekonomi merupakan faktor pendorong utama bagi migran melakukan
migrasi, selain itu faktor sosial dan letak. semua mengalami kelemahan,
sehubungan dengan itu, sudah sewajarnya setiap pemerintah wilayah kabupaten
di Sumatera Utara memperhatikan dan melaksanakan pembangunan fisik dan
manusianya khsusnya di daerah pedesaan sehingga dapat membatasi terjadinya
3. Faktor penarik utama bagi migran adalah faktor ekonomi dengan harapan dapat
memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, namun masih ada migran belum dapat
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Berkaitan dengan itu, sudah sebaiknya
keluarga atau istri migran melakukan usaha sampingan demi memenuhi
kebutuhan keluarganya.
4. Dampak negatif yang ditimbulkan migran adalah masih banyak migran belum
mengikuti hubungan kekerabatan dengan penduduk setempat. Oleh karena itu
sudah sepantasnya migran mengikuti organisasi minimal mengikuti sebagian
yang berlaku di Desa Bangun Sari agar semakin tercipta hubungan yang semakin
baik di Desa tersebut.