• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI TENTANG ANALISIS MIGRASI PENDUDUK DI DESA BANGUN SARI KECAMATAN TANJUNG MORAWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI TENTANG ANALISIS MIGRASI PENDUDUK DI DESA BANGUN SARI KECAMATAN TANJUNG MORAWA."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS MIGRASI PENDUDUK DI DESA BANGUN

SARI KECAMATAN TANJUNG MORAWA

KABUPATEN DELI SERDANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

ANDI PANCA PUTRA

NIM : 3123131006

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Andi Panca Pdtra, NIM 3123131006, Studi tentang Analisis Migrasi Penduduk Di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Arus migarsi menurut rute yang ditempuh (arus migrasi langsung dan tidak langsung). (2) Faktor-faktor yang mendorong migran dari daerah asal. (3) Faktor-faktor yang menarik migran, (4) Dampak yang ditimbulkan migrasi.

Penelitian ini dilakukan di Desa Bangun Sari pada tahun 2016. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 51 KK. Sampel adalah jumlah penduduk yang melakukan migrasi maka populasi di jadikan sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah komunikasi langsung dan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberi rahmat dan petunjuknya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul : Analisis Migrasi Penduduk Di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung

Morawa. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

pendidikan Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Medan.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak kekurangan

dan rintangan yang dihadapi karena keterbatasan dan kekurangan pengetahuan penulis.

Namun karena berkat bantuan dari berbagai pihak skripsi ini diselesaikan. Oleh karena

itu, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu sosial.

3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.

4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si, selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Geografi.

5. Bapak Drs. Mbina Pinem, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak membantu dengan memberikan motivasi dan bimbingan hingga dapat

menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Nahor.M. Simanungkalit, M.Si sebagai dosen pembimbing Akademis

yang telah banyak membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan.

7. Ibu Dra. M. Sitompul, M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak memberi saran

(8)

8. Bapak/ibu dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah memberikan ilmu yang

sangat berharga selama perkuliahan.

9. Bapak Mulyono, S.Sos Sebagai Kepala Desa Bangun Sari yang telah bersedia

memberikan data-data hingga terwujudnya skripsi ini.

10.Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si sebagai orangtua yang sangat setia memberikan

segala kebutuhan, motivasi, dukungan dan bimbingan hingga selesai penulisan skripsi

ini.

11.Abang dan Kakak yakni Budiman Lumbantoruan, SE/Ranny br. Nadeak, S.Pd,

Martin Lumbantoruan SE / Maharani. Junianto G. Lumbantoruan, S.Pd, Adikku :

Heksa Putra Damenson Lumbantoruan dan keluarga K.Situmorang, BA. / R. br.

Lumbantoruan yang telah banyak memberikan dukungan hingga tercapai tujuan

sesuai dengan yang diharapkan.

12.Seluruh teman seperjuangan di Jurusan Pendidikan Geografi khususnya kelas A

Reguler 2012 dan tak lupa buat sahabat LC (RAS-MIDHEL).

(9)
(10)

DAFTAR ISI

Hal.

TEMBAR PERSETUJUAN UJIAN MEJA HIJAU ... i

TEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN……….ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ...v

PERNYATAAN KEASTIAN TUTISAN ... vi

DAFTAR ISI... vii

C.Varianel Penelitian dan Defenisi Operasional ...22

D.Teknik Pengumpulan Data ...23

(11)

BAB IV. DESKRIPSI DAERAH PENETITIAN ...25

A. Keadaan Fisik ...25

B. Keadaan Non Fisik ...27

BAB V. HASIT PENETITIAN DAN PEMBAHASAN ...41

A. Hasil Penelitian ...41

B. Pemnatasan ...52

BAB VI. KESIMPUTAN DAN SARAN ...62

A. Kesimpulan ...62

B. Saran ...64

DAFTAR PUSTAKA ...66

(12)
(13)

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1. Pengambilan Sampel Proporsional Menurut Dusun Di Desa Bangun

Sari 2016……….22

2. Penggunaan Lahan Di Desa Bangun Sari Tahun 2016………..26

3. Komposisi Penduduk Menurut Umur Di Desa Bangun Sari Tahun 2016…………..29

4. Komposisi Penduduk Menurut Matapencaharian Di Desa Bangun Sari Tahun 2016……….31

5. Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan Di Desa Bangun Sari Tahun 2016……32

6. Komposisi Penduduk Menurut Agama Di Desa Bangun Sari Tahun 2016………..33

7. Jumlah fasilitas Peribadatan Di Desa Bangun Sari Tahun 2016………...34

8. Sarana Kesehatan Di Desa Bangun Sari Tahun 2016………...35

9. Jumlah Sarana Kesehatan Di Desa Bangun Sari Tahun 2016………...35

10.Jumlah Fasilitas Jasa Dan Perdagangan Di Desa Bangun Sari Tahun 2016 ………36

11.Jumlah Sarana Komunikasi Dan Informasi Di Desa Bangun Sari Tahun 2016……37

12.Jumlah Sarana Penyediaan Sumber Air Bersih Di Desa Bangun Sari Tahun 2016……….38

21.Sarana Jalan Di Desa Bangun Sari Tahun 2016……….50

(14)
(15)

PDAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal.

1. Kerangka Berfikir Penelitian ...…..18

2. Peta Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2016 ...39

3. Peta Desa Bangun Sari Tahun 2016...40

4. Peta Arus Migrasi Di Desa Bangun Sari Tahun 2016 ...46

(16)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal.

1. Daftar Wawancara Tentang Migrasi Penduduk Di Desa Bangun Sari

Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016 ………...68 2. Daftar Studi Dokumentasi Tentang Sarana Jalan Di Desa Bangun Sari

Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016………72 3. Data Daerah Asal, Umur, Tahun Kedatangan, Pekerjaan Dan Pendapatan

Responden Di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli

Serdang Tahun 2016 ……….73

4. Data Sarana Jalan Di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten

(17)

BABBIB

PENDAHULUANB

A. LatarBBelakangBMasalahB

Masalah kependudukan di Indonesia mencakup jumlah penduduk relatif besar,

pertambahan penduduk meningkat dan penyebarannya tidak merata. Dalam hal

pertambahan jumlah penduduk pada tahun 2000 berjumlah 205,2 juta jiwa

didalamnya termasuk penduduk migrasi dengan jumlah 20,2 juta jiwa, pada tahun

2010 penduduknya berjumlah 237,6 juta jiwa sudah tergolong penduduk migrasi

yang berjumlah 50 juta jiwa. (id.wikipedia.org/wiki/sensus penduduk Indonesia

2010, diakses 2013). Hal itu berarti bahwa pertambahan penduduk alami dan migrasi

masih terus meningkat dari tahun ke tahun berikutnya, Kedua masalah ini

menimbulkan ketidaksesuain antara jumlah penduduk dengan lahan yang tersedia

atau tidak seimbangnya pertambahan penduduk dengan pertambahan bahan pangan

yang mengakibatkan timbulnya kekurangan pangan sehingga mengancam

keselamatan dan kelangsungan hidup. Keadaan ini terjadi terutama di daerah

pedesaan yang penduduknya memiliki lahan sempit dan sumber alamnya terbatas.

Berkaitan dengan itu mereka bermigrasi ke daerah yang lebih subur atau ke daerah

yang menyediakan sumber-sumber penghidupan untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya.

Peristiwa migrasi masih berlangsung hingga sekarang dan salah satu migrasi

yang paling banyak adalah migrasi dari desa ke kota, ini disebabkan makin besarnya

perbedaan tingkat ekonomi antara desa dengan kota terutama dalam hal pendapatan

(18)

Keadaan itu tidak terlepas dari kebijaksanaan pemerintah untuk mengejar

pertumbuhan ekonomi sehingga memperioritaskan kota-kota besar sebagai pusat

pertumbuhan, sedangkan pedesaan kurang mendapat perhatian yang akhirnya

mengakibatkan banyaknya tenaga kerja pedesaan pindah ke kota untuk mencari

pekerjaan.

Bagi migran, yang akan melakukan migrasi memiliki banyak pertimbangan

salah satu di antaranya adalah faktor penghalang antara untuk menentukan arus

migrasi yakni rute yang ditempuh migran dari daerah asal menuju daerah tujuan.

Bila faktor penghalang antara seperti jarak, transportasi dan informasi tidak

merupakan masalah, maka calon migran akan melakukan arus migrasi langsung.

Sebaliknya bila seluruh yang mencakup faktor penghalang antara atau salah satu di

antaranya menimbulkan masalah yang sulit diatasi, maka calon migran melakukan

arus migrasi tidak langsung, dengan perkataan lain calon migran melakukan migrasi

dari daerah tertentu untuk sementara atau melalui beberapa daerah tertentu hingga ke

daerah tujuan (Lee dalam Marpaung, 2009 dan Mabogunje dalam Nainggolan,

2013).

Selain pertimbangan faktor penghalang antara juga dilakukan calon migran

dalam mengambil keputusan untuk pindah dari daerah asal ke daerah tujuan.

Pertimbangan itu didasarkan kepada faktor pendorong dari daerah asal dan faktor

penarik di daerah tujuan. Faktor pendorong mencakup faktor ekonomi (pendapatan

kurang memadai, menyempitnya lapangan pekerjaan dan faktor pertanian tidak dapat

lagi diandalkan), faktor sosial (tekanan terhadap lahan pertanian semakin besar,

(19)

keluarga), faktor budaya (tidak cocok lagi dengan adat dan kepercayaan), faktor

letak (daerah asal jauh dari pusat perdagangan dan akses ke dalam dan ke luar sulit),

faktor alam (banjir, gempa bumi, musim kemarau yang panjang, kebakaran dan

wabah penyakit), faktor politik, faktor agama dan faktor suku.

Disamping itu disebabkan faktor penarik di daerah tujuan meliputi faktor

ekonomi (kesempatan memperoleh pendapatan yang lebih baik dan kesempatan

memperoleh pekerjaan yang lebih baik), faktor sosial (keberadaan keluarga

diharapkan menjadi tempat pelindung atau menampung mereka untuk sementara,

kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi, keadaan lingkungan

yang menyenangkan dan aktivitas-aktivitas di kota besar) dan faktor letak yakni

dekat dengan pusat perdagangan dan akses terhadap berbagai fasilitas dan pelayanan

( Munir, 2011, dan Soemardjan, 2011).

Secara umum, migrasi dapat menimbulkan dampak positif dan negatif di daerah

tujuan. Dampak positif yang ditimbulkan adalah meningkatnya pendapatan,

terjadinya transpormasi gaya hidup, terciptanya lapangan pekerjaan baru, berdirinya

pusat kesehatan, meningkatnya hubungan kekerabatan atau persaudaraan antar suku

dan adanya penanaman modal. Dampak negatifnya yakni meningkatnya jumlah dan

kepadatan penduduk, meningkatnya tunawisma, tumbuhnya permukiman kumuh,

kemacetan lalulintas, meningkatnya kriminalitas atau tindakan kejahatan seperti

pencopetan, penodongan, dan perampokan (Abustam, 1990 dan Setiawan, 2012).

Seiring dengan seluruh paparan migrasi tersebut, hal itu berkaitan dengan

(20)

pertambahan, ini ditunjukan penduduk migrasi pada tahun 2000 berjumlah 447.897

jiwa dan pada tahun 2010 jumlahnya 521.847 jiwa (http ://bps.gp.id.penduduk

provinsi sumatera utara, 2010, diakses 2014). Dengan adanya pertambahan

penduduk migrasi di daerah tujuan berakibat kepada bertambahnya jumlah

penduduk, kepadatan penduduknya yang semakin meningkat, masih banyak

penduduk migran belum dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, terjadinya

pengangguran dan tumbuhnya pemukiman kumuh. Sejalan dengan meningkatnya

penduduk migrasi dari tahun 2000-2010, maka berlangsung pula migrasi hingga

tahun 2010 ke berbagai kabupaten dan kota di Sumatera. Adapun daerah tujuan

utama migrasi di Sumatera Utara adalah kota Pematang Siantar, Kota Tebing Tinggi,

Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Langkat, Kota

Binjai dan Kota Medan. Penduduk migran di Kabupaten Deli Serdang menyebar di

berbagai Kecamatan seperti di Kecamatan Pancur Batu, Kecamatan Sunggal,

Kecamatan Percut Sei Tuan, Kecamatan Hamparan Perak, Kecamatan Batang Kuis

dan Kecamatan Tanjung Morawa.

Kedaan tersebut tidak jauh berbeda dengan di Desa Bangun Sari karena

merupakan bagian dari Kecamatan Tanjung Morawa. Penduduk Desa Bangun Sari

pada tahun 2015 berjumlah 10.103 jiwa (3.456 kepala keluarga) sudah termasuk di

dalamnya penduduk migrasi sebanyak 253 kepala keluarga yang menyebar di

berbagai dusun (Potensi Desa Bangun Sari, 2015). Penduduk migrasi ini sudah lama

berlangsung sehingga menimbulkan pertambahan jumlah penduduk, kepadatan

penduduk dan masih banyak migran belum dapat memenuhi kebutuhan dasar

(21)

Bangun Sari melalui arus langsung dan arus tidak langsung (melalui daerah lain).

Faktor penyebab migrasi ini adalah faktor pendorong dari daerah asal yakni faktor

ekonomi, faktor sosial, faktor budaya, faktor Letak dan Faktor Sosial. Selain itu

disebabkan faktor penarik di Desa Bangun Sari yakni faktor ekonomi, Faktor

budaya, Faktor letak Faktor sosial. Dengan adanya migrasi di Desa Bangun Sari

dapat menimbulkan dampak positif dan negatif bagi para migran. Sehubungan

dengan keadaan tersebut dan sesuai dengan tujuan yang akan diharapkan maka perlu

dianalisis arus migrasi, faktor pendorong dari daerah asal, faktor penarik dan

dampak yang ditimbulkan migran di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa

Kabupaten Deli Serdang.

B. IdentifikasiBMasalahB

Berdasarkan latar belakang masalah yang diidentifikasi adalah masalah

migrasi mencakup pertambahan penduduk, kepadatan penduduk, dan masih banyak

migran belum dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, termasuk arus migrasi

dari daerah asal ke Desa Bangun Sari baik secara langsung (arus langsung) maupun

tidak langsung (melalui tempat lain). Selain itu termasuk juga faktor pendorong dari

daerah asal (Faktor ekonomi, Faktor sosial, Faktor budaya, Faktor letak dan Faktor

alam), faktor penarik di Desa Bangun Sari (Faktor ekonomi, faktor budaya, Faktor

letak dan Faktor sosial) dan dampak yang ditimbulkan migran di Desa Bangun sari

(22)

C. PembatasanBMasalahB

Melihat luasnya cakupan masalah, maka masalahnya dibatasi pada arus

migrasi (arus migrasi langsung dan tak langsung), faktor pendorong migrasi dari

daerah asal (faktor ekonomi, faktor sosial, faktor letak dan faktor alam), faktor

penarik di Desa Bangun Sari (faktor ekonomi, faktor letak dan Faktor Sosial), serta

dampak positif dan dampak negatif yang ditimbulkan migran di Desa Bangun Sari

Kecamatan Tanjung Morawa.

D. RumusanBMasalahB

Sesuai dengan pembatasan masalah, maka masalahnya dirumuskan dalam

bentuk pertanyaan sebagai berikut :

1. Arus migrasi apa yang dilakukan migran dari daerah asal ke Desa Bangun Sari

Kecamatan Tanjung Morawa ?

2. Apa saja faktor pendorong bagi migran melakukan migrasi dari daerah asal ke Desa

Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa ?

3. Apa saja faktor penarik bagi migran melakukan migrasi dari daerah asal ke Desa

Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa ?

4. Bagaimana dampak positif dan negatif yang ditimbulkan migran di Desa Bangun

(23)

E.BTujuanBPenelitianB

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang diharapkan dalam penelitian

ini, antara lain :

1. Untuk mengetahui arus migrasi yang dilakukan migran dari daerah asal ke Desa

Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa.

2. Untuk mengetahi faktor pendorong bagi migran melakukan migrasi dari daerah

asal ke Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa.

3. Untuk mengetahui faktor penarik bagi migran melakukan migrasi dari daerah asal

ke Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa.

4. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif yang ditimbulkan migran di Desa

Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa.

F. ManfaatBPenelitianB

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam hal ini Dinas Kependudukan

Kecamatan Tanjung Morawa dalam mengambil kebijakan untuk mengatasi

masalah migasi penduduk khususnya di Desa Bangun Sari.

2. Untuk menambah wawasan penulis dalam menulis karya ilmiah khususnya dalam

bentuk Skripsi.

3. Sebagai studi perbandingan bagi penulis selanjutnya dengan objek yang sama pada

(24)
(25)

BABBVIB

KESIMPULANBDANBSAEANB

A.BKesimpulanB

Berdasarkan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Arus migrasi yang dilakukan migran dari daerah asal ke Desa Bangun Sari

mayoritas (92,16%) arus migrasi langsung, hal ini disebabkan faktor penghalang

antara tidak lagi merupakan hambatan yang berarti seperti biaya transport cukup

tersedia, sarana jalan dalam kondisi baik, angkutan lancar dan adanya informasi

dari migran untuk sementara dan membantu dalam mencari pekerjaan. Namun

masih ada sebagian kecil migran (7,84%) melakukan migrasi tidak langsung, ini

disebabkan faktor jarak yang sangat jauh (biaya perongkosan relatif besar) dan

tidak adanya informasi tentang keadaan yang menyangkut tempat tinggal

sementara termasuk dalam hal pekerjaan di daerah tujuan.

2. Faktor pendorong migran melakukan migrasi dari daerah asal terutama

disebabkan faktor ekonomi (66,67%) mencakup pendapatan yang kurang

memadai dan sempitnya lapangan pekerjaan khusus bagi buruh tani. Selain itu

disebabkan faktor sosial (17,76%) yakni lahan tetap akan tetapi anggota keluarga

semakin bertambah dan adanya konflik keluarga karena pembagian lahan

pertanian oleh orangtua tidak adil, faktor letak (11,76%) meliputi masing-masing

desa asal migran memiliki jarak 6-8 km ke ibukota kecamatan (pusat

(26)

desa dan keluar desa menuju ibukota kecamatan sulit dilakukan dalam kegiatan

ekonomi dan sosial. Faktor yang paling kecil disebabkan faktor bencana alam

kebakaran (3,93%) yakni terjadinya kebakaran rumah tinggal migran sehingga

pindah ke daerah tujuan.

3. Faktor penarik migran di Desa Bangun Sari terutama disebabkan faktor ekonomi

(58,82%) meliputi kesempatan memperoleh pendapatan yang lebih baik dan

kesempatan memasuki lapangan pekerjaan yang lebih baik, faktor letak (23,53%)

yakni migran memiliki tempat tinggal 1-4 km ke pusat pasar (ibukota kecamatan

Tanjung Morawa) dengan kondisi jalan yang baik dan angkutan kota yang lancar

setiap harinya sehingga akses terhadap pusat perdagangan, selain itu tempat

tinggal migran dekat dengan lokasi industri (1-3 km), kondisi jalan yang baik

dan angkutan kota lancar sehingga akses terhadap lokasi kegiatan industri.

Faktor terakhir adalah faktor sosial (17,65%) ini disebabkan ketersediaan migran

terdahulu (hubungan keluarga) untuk menampung sementara migran baru dan

membantu dalam mencari pekerjaannya.

4. Dampak positif yang ditimbulkan migran di Desa Bangun Sari adalah

meningkatnya pendapatan para migran, hal ini ditunjukan pada umumnya migran

(88,23%) memiliki pendapatan berada pada batas dan bahkan lebih dari upah

minimum Regional Kabupaten Deli Serdang sehingga sudah layak hidup,

sedangkan sebelum melakukan migrasi seluruh migran belum dapat memnuhi

kebutuhan dasar hidupnya, tersedianya lapangan pekerjaan baru seperti

karyawan pabrik, buruh pabrik dan supir. Terciptanya hubungan kekerabatan

(27)

migran) yang dilakukan dengan dasar saling menghargai dan saling tolong

menolong baik dalam suka maupun duka. Meningkatnya pendapatan daerah

melalui pembayaran pajak bumi dan bangunan termasuk pembayaran penerangan

listrik, sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan migran adalah masih ada

sebagian kecil migran (11,76%) memiliki pendapatan di bawah upah minimum

regional, ini berarti mereka belum layak hidup dan 30% migran belum

melakukan hubungan kekerabatan dengan penduduk setempat baik antar suku

maupun sesama migran.

B.BSaranB

Sesuai dengan uraian kesimpulan, maka ini dapat diambil beberapa saran, antara

lain : B

1. Arus migrasi yang dilakukan migran masih ada arus migrasi tidak langsung.

Oleh karena itu, sudah selayaknya migran di Kecamatan Tanjung Morawa

khusunya di Desa Bangun Sari menginformasikan tentang keadaan di daerah

tujuan kepada keluarga di masing-masing daerah asal dengan harapan agar arus

migrasi lebih terfokus dan efektif pada masa yang akan datang.

2. Faktor ekonomi merupakan faktor pendorong utama bagi migran melakukan

migrasi, selain itu faktor sosial dan letak. semua mengalami kelemahan,

sehubungan dengan itu, sudah sewajarnya setiap pemerintah wilayah kabupaten

di Sumatera Utara memperhatikan dan melaksanakan pembangunan fisik dan

manusianya khsusnya di daerah pedesaan sehingga dapat membatasi terjadinya

(28)

3. Faktor penarik utama bagi migran adalah faktor ekonomi dengan harapan dapat

memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, namun masih ada migran belum dapat

memenuhi kebutuhan sehari-hari. Berkaitan dengan itu, sudah sebaiknya

keluarga atau istri migran melakukan usaha sampingan demi memenuhi

kebutuhan keluarganya.

4. Dampak negatif yang ditimbulkan migran adalah masih banyak migran belum

mengikuti hubungan kekerabatan dengan penduduk setempat. Oleh karena itu

sudah sepantasnya migran mengikuti organisasi minimal mengikuti sebagian

yang berlaku di Desa Bangun Sari agar semakin tercipta hubungan yang semakin

baik di Desa tersebut.

B

B

(29)
(30)

Referensi

Dokumen terkait

M enurut Sutarman (2003, p4), internet berasal dari kata interconnection networking yang mempunyai arti hubungan sebagai komputer dan berbagai tipe komputer yang merupakan

nasionalnya dan ini adalah hukum Inggris. 4etapi hukum Inggris ini menun$uk kembali kepada hukum Prancis yaitu hukum dari domisili. Maka apakah menurut hukum Prancis akan

2) Jika T hitung > T tabel, maka H0 ditolak terdapat perbedaan rata- rata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman untuk perubahan dividen

Perlindungan lain: Guna apron tahan kimia atau pakaian kedap lain untuk mengelakkan sentuhan kulit yang berpanjangan atau berulang.. Perlindungan Pernafasan: Program

Penelitian yang dilakukan oleh Min Dong Choi pada wanita usia lanjut lebih dari 60 tahun berjumlah 160 orang yang dibagi menjadi kelompok latihan dan kelompok

Sedangkan diagnosa keperawatan yang ditemukan diteori tapi tidak ditemukan dikasus yaitu: kelelahan, ketidakberdayaan, Dalam rencana asuhan keperawatan yang

[r]

Masih terkait dengan penelitian otoritas perempuan, peneliti juga menggunakan penelitian yang diselenggarakan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat PPIM IAIN Syarif Hidayatullah