• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORMULASI TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELA (Hibiscus sabdariffa Linn) SECARA GRANULASI BASAH DENGAN PENGIKAT GELATIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FORMULASI TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELA (Hibiscus sabdariffa Linn) SECARA GRANULASI BASAH DENGAN PENGIKAT GELATIN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

BETY SUKMANING TYAS

FORMULASI TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK

KELOPAK BUNGA ROSELA (Hibiscus sabdariffa Linn)

SECARA GRANULASI BASAH DENGAN PENGIKAT

GELATIN

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

ii LEMBAR PENGESAHAN

FORMULASI TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK

KELOPAK BUNGA ROSELA (

Hibiscus sabdariffa Linn.

)

SECARA GRANULASI BASAH DENGAN PENGIKAT

GELATIN

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2013

Oleh:

BETY SUKMANING TYAS NIM: 09040124

Disetujui oleh:

Pembimbing I Pembimbin

(3)

iii LEMBAR PENGUJIAN

FORMULASI TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK

KELOPAK BUNGA ROSELA (

Hibiscus sabdariffa Linn.

)

SECARA GRANULASI BASAH DENGAN PENGIKAT

GELATIN

SKRIPSI

Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal

04 Juli 2013

Oleh:

Bety Sukmaning Tyas

09040124

Tim Penguji:

Penguji II

Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt. Penguji I

Drs. Bambang Widjaja, M.Si., Apt.

Penguji III

Sovia Aprina Basuki, S.Farm.,M.Si.,Apt.

Penguji IV

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan hanya bagi Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan karunia-Nya yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Formulasi Tablet Effervescent Ekstrak Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa Linn.) Secara Granulasi Basah

Dengan Pengikat Gelatin.

Skripsi ini dikerjakan demi memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana Farmasi di Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis menyadari bahwa skripsi ini bukanlah tujuan akhir dari belajar karena belajar adalah sesuatu yang tidak terbatas.

Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Drs. Bambang Widjaja, M.Si., Apt, selaku pembimbing I yang telah dengan sabar memberikan motivasi, arahan, masukan dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar.

2. Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt., selaku pembimbing II dan Ketua Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan yang telah banyak memberikan arahan, motivasi dan masukan selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

3. Tri Lestari H.,M.Kep.Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang.

4. Kedua orang tua penulis, Bapak Suyono dan Ibu Sumarmi tercinta, yang selalu menjadi inspirasi bagi penulis karena kasih sayang bapak dan ibu yang tiada tara dan do’a yang selalu diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan ini dengan baik.

(5)

v

6. Citra Rachma Nurulia dan Asharul Fahrizi atas segala kerjasama dan semua diskusi yang telah dilakukan untuk membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.

7. Untuk teman-teman Farmasi UMM angkatan 2009 yang memberi motivasi dan dukungan yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

8. Untuk teman-teman kos (warga 2a ONG) yang selalu memberikan keceriaan disela-sela penyusunan skripsi ini yang tidak dapat di sebutkan satu per satu.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini dengan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Segala upaya telah dilakukan demi kesempurnaan penulisan, namun penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini. Harapan penulis, semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.

Malang, 27 Juni 2013

(6)

vi DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ...iv

RINGKASAN ...vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ...xii

DAFTAR GAMBAR ...xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...xv

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Rumusan Masalah ...3

1.3 Tujuan Penelitian ...3

1.4 Hipotesa ...4

1.5 Manfaat Penelitian ...4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...5

2.1 Tinjauan Tentang Tablet ...5

2.2 Metode Pembuatan ...6

2.2.1 Metode Granulasi Basah ...6

2.2.2 Metode Granulasi Kering ... ...8

2.2.3 Metode Cetak langsung ...8

2.3 Tablet Effervescent ...9

2.4 Parameter Sifat Fisik Granul ...12

2.4.1 Kecepatan Alir ...12

2.4.2 Sudut Diam ...12

2.4.3 Kelembaban (MC) ...12

2.4.4 Distribusi Granul ...12

2.5 Parameter Sifat Fisik Tablet ...12

2.5.1 Kekerasan ...12

2.5.2 Kerapuhan atau fribilitas ...13

(7)

vii

2.6 Tinjauan Bahan ...13

2.7 Tanaman Rosela (Hibiscus sabdariffa Linn.) ...15

2.7.1 Klasifikasi Tanaman ...15

2.7.2 Morfologi Tanaman ...16

2.7.3 Nama Daerah ...17

2.7.4 Kandungan Kimia ...17

2.7.5 Khasiat dan Manfaat ...18

2.8 Tinjauan Tentang Ekstrak ...18

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ...21

3.1 Kerangka Konseptual...21

3.2 Skema Kerangka Konseptual ...23

BAB IV METODE PENELITIAN ...24

4.1 Desain Penelitian ...24

4.1.1 Populasi dan Sampel ...24

4.1.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ...24

4.1.3 Variabel ...24

4.1.4 Definisi Operasional ...25

4.2 Bahan ...26

4.3 Alat ...26

4.4 Rancangan Formula ...26

4.5 Pembuatan Mucilago Gelatin ...27

4.6 Perhitungan Garam Effervescent ...27

4.7 Pembuatan Tablet ...28

4.8 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ...28

4.8.1 Kecepatan Alir dan Sudut Diam ...29

4.8.2 Kelembaban (MC) ...30

4.8.3 Distribusi Granul ...30

4.9 Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet ...31

4.9.1 Kekerasan ...31

4.9.2 Kerapuhan atau friabilitas ...31

4.9.3 Waktu Melarut Tablet ...32

(8)

viii

BAB V HASIL PENELITIAN ...33

5.1 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ...33

5.2 Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet ...34

5.3 Analisis Stastistik Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet Effervescent ...36

5.3.1 Analisis Statistik Kekerasan Tablet Effervescent ...37

5.3.2 Analisis Statistik Kerapuhan Tablet Effervescent ...38

5.3.3 Analisi Statistik Waktu Melarut Tablet Effervescent ...39

BAB VI PEMBAHASAN ...41

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ...47

7.1 Kesimpulan ...47

7.2 Saran ...47

DAFTAR PUSTAKA ...48

LAMPIRAN ...51

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Karakteristik Gelatin Tipe A dan Tipe B ...14

II.2 Nilai Gizi Kelopak Bunga Rosela ...18

IV.1 Rancangan Formula Tablet Effervescent Ekstrak Kelopak Bunga Rosela ...26

IV.2 Hubungan Sudut Diam dan Daya Alir ...29

1V.3 Volume dan Temperatur Air Pada Uji Waktu Melarut Tablet Effervescent ...32

V.1 Hasil Pemeriksaan Kandungan Lembab dan Kecepatan Alir dan Sudut Diam ...33

V.2 Hasil Pemeriksaan Distribusi Ukuran Granul ...33

V.3 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet ...34

V.4 Analisis Statistik Mutu Fisik Tablet Effervscent Ekstrak Kelopak Bunga Rosela ...37

V.5 Hasil Uji Tukey HSD kekerasan tablet ...38

V.6 Hasil Uji Tukey HSD kerapuhan tablet...39

V.7 Hasil Uji Tukey HSD waktu melarut tablet ...40

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Tanaman Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa Linn.) ...16

3.1 Skema Kerangka Konseptual ...23

4.1 Moisture Content Balance ...30

4.2 Sieve Shaker ...30

4.3 Hardness Tester ...31

4.4 Friability Tester ...32

5.1 Histgram Hubungan Kadar Gelatin terhadap Kekerasan Tablet ...35

5.2 Histogram Hubungan Kadar Gelatin terhadap Kerapuhan Tablet ...36

5.3 Histogram Hubungan Kadar Gelatin terhadap Waktu Melarut Tablet ...36

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Daftar Riwayat Hidup ... 51 2 Surat Pernyataan ... 52 3 Surat Keterangan ... 53 4 Perhitungan Dosis Secara Empiris Tablet Effervescent Ekstrak

Kelopak Bunga Rosella ... 54 5 Perhitungan Garam Effervescent ... 55 6 Hasil Pemeriksaan Kekerasan Tablet Effervescent Ekstrak Kelopak

Bunga Rosella ... 56 7 Hasil Pemeriksaan Kerapuhan Tablet Effervescent Ekstrak Kelopak

Bunga Rosella ... 57 8 Hasil Pemeriksaan Waktu Melarut Tablet Effervescent Ekstrak

Kelopak Bunga Rosella ... 58 9 Hasil Analisis Statistik Kekerasan Tablet Effervescent Ekstrak

Kelopak Bunga Rosella ... 59 10 Hasil Analisis Statistik Kerapuhan Tablet Effervescent Ekstrak

Kelopak Bunga Rosella ... 62 11 Hasil Analisis Statistik Waktu Melarut Tablet Effervescent Ekstrak

Kelopak Bunga Rosella ... 65 12 Daftar F Tabel ... 68

(12)

xii

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Goeswin. 2008. Pengembangan Sediaan Farmasi. Bandung : ITB Amidon, Allen, Armstrong, Cable, Cram, Kibbe, Luner, Murphy. 2009.

Handbook of Pharmaceutical Excipient, Sixth Edition. London: The Pharmaceutical Press and The American Pharmaceutical Association. P. 48 – 50, 181 – 183, 404 – 407, 424 – 428, 581 – 585, 629 – 633.

Anokwaru, Chinedu Prosper., Esiaba, Ijeoma., Olusola,Ajibaya., Adesuyi, Ayobami O. 2010. Polyphenolic Content and Antioxidant Activity of Hibiscus sabdariffa Calyx,

scialert.net/fulltext/?doi=rjmp.2011.557.566&org=10. Diakses tanggal 22 April 2013

Anonim, 1986. Sediaan Galenik. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, 448-449, 515, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 2013. Hibiscus sabdariffa, http://www.plants.usd.gov/java. Diakses 7 Januari 2013.

Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi Keempat. Jakarta: UI – Press. p. 300, 607-608

Aulton, M., and Summers M. 2002. Tablet and Compaction in : Pharmaceutics The Science of Dosage Form Design. 2nd., Philadelphia : Churchill Livingstone. P : 132

Banker, G. S., and Anderson N. R. 1986. Tablet in: Lachman L., Lieberman H. A., and Kanig J.L., (Eds.). The Theory and Practice of Industrial Pharmacy. 3rd., Philadelphia : Lea and Febiger. P : 293-343.

Bertuzzi, Guia., 2005. Effervescent Granulation. In: Parikh, Dilip M., (Eds.).

Handbook of Pharmaceutical Granulation Technology. United States of America : Taylor & Francis Group. P : 365 – 382

Cartensen, Jens T. 1977. Pharmaceutics of Solids and Solid Dosage Forms. New York: John Wiley & Sons. Hal : 132-243

Daruwala, J.B. 1975. Pharmaceutical Dosage Forms Tablet, Volume I, Lieberman, H.A., dan Lachman, (editor), Marcel Dekker Inc., New York, 289-337.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia, Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal : 6 – 7.

(13)

xiii

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal : 48, 53 – 54, 590 – 520, 601 – 605.

Fudholi, A., 1983, Metodologi Formulasi dan Kompresi Direct, Majalah Medika, No.7, Th 9, 586-587, Grafiti Medika Press, Jakarta.

Gennaro, 1995. Remington : The Science and Practice of Pharmacy, Nineteenth Edition. Australia : John Wiley & Sons

Hermawan, Hayati, Budi, Barizi. 2011. Effect of Temperature, pH on Total Concentration and Color Stability of Anthocyanins Compound Extract Roselle Calyx (Hibiscus Sabdariffa L.),

http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/Kimia/article/view/1680. Diakses tanggal 12

Februari 2013.

Kokil, S.N., Patil, P.R., Mahadik, K.R., Paradkar,A.R., 2004, Effect of Moleculer Weight of Hydrolized Gelatin on Its Binding Properties in Tablets : A Technical Note, in : AAPS PharmSciTech 2004;5(3)

Marayani, Herti., Kristiana., Lusi. 2008. Khasiat dan Manfaat Rosela : Jakarta : AgroMedia Pustaka

Martin, A.,1993. Farmasi Fisik: Dasar-Dasar Kimia Fisik dalam Ilmu Farmasetik, Edisi ketiga, Jakarta: Universitas Indonesia.

Mohrle, R., 1989. Effervescent Tablets. In : Lieberman. H. A., Lachman. L. And Schwart.I.B (Eds.). Pharmaceutical Dosage Form, Tablet, Vol 1,2 nd Ed Revisied And Expanded, Marcel Dekker. Inc, New York, P : 285 – 328. Morton, J.F.,1987, Roselle : Hibiscus sabdariffa Linn : Fruit Or Warm Climates

Media, Inc, Gressboo, NC,281-286, Miami Florida.

Parrot. E.L.,1979,Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceuties, 3 Rd Edition, Mineapolis : Burgess Publishing Company, P. 73-86.

Setyowati, Diyan Fithriyah. 2009. Pengaruh Variasi Konsentrasi Gelatin Sebagai Bahan Mengikat Pengaruh Variasi Konsentrasi Gelatin Sebagai Bahan Pengikat Dan Manitol Sebagai Bahan Pengisi Terhadap Sifat Fisik Dan Respon Rasa Tablet Effervescent Ekstrak Tanaman Ceplukan (Physalis angulata L.). Surakarta : Skripsi Program Sarjana. Universitas Muhammadiyah Surakarta

Siregar, Charles, J.P., Wikarso, Saleh. 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sulaiman, T.N.S., 2007, Teknologi dan Formulasi Sediaan Tablet, Pustaka Laboratorium Teknologi Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

(14)

xiv

Suzery, Meiny., Lestari, Sri., Cahyono, Bambang., 2010. Penentuan Total Antosianin dari Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L) dengan Metode Maserasi dan Sokshletasi,

http://eprints.undip.ac.id/3025/1ABSTRAK_PDF.pdf. Diakses tanggal 12 Desember 2012

Voight, R. 1971. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, oleh Dr..rer.nat. Soendani Noerono Soewandhi., Apt (penterjemah) dan Prof. Dr. Moch. Samhoedi Reksohadiprodjo., Apt (Editor). Jogjakarta: Gajah Mada University press. Voight, R. 1984. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, oleh Dr..rer.nat. Soendani

Noerono Soewandhi., Apt (penterjemah) dan Prof. Dr. Moch. Samhoedi Reksohadiprodjo., Apt (Editor). Jogjakarta: Gajah Mada University press Wells, J.L., and Aulton, M.E.,2002. Pharmaceuticals The Sciences of Dosage

Form Design. London : Churchill Livingstone

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Penggunaan obat tradisional sekarang ini banyak diminati kembali oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan atau memanfaatkan bahan yang berasal dari alam. Hal ini sudah terjadi turun-temurun dari generasi ke generasi. Salah satu obat tradisional yang digunakan sebagai bahan obat adalah kelopak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.). Rosella merah (Hibiscus sabdariffa Linn.) sedang populer di masyarakat sebagai minuman teh rosela yang diolah dari kelopak bunga rosella yang telah dikeringkan. Kandungan penting yang terdapat pada kelopak bunga rosella adalah pigmen antosianin yang membentuk flavonoid yang berperan sebagai antioksidan. Flavonoid rosella terdiri flavonols dan pigmen antosianin. Antosianin yang terdapat pada rosella terdiri dari cyanidin-3-sambubioside, delphinidin-3-glucose, dan delphinidine -3-sambubioside. Sedangkan flavonols terdiri dari gossypetin, hibiscetin, dan quercetia (Mardiyah et al, 2009). Konsumsi bunga rosella biasanya dilakukan dengan cara diseduh menjadi teh. Cara ini dianggap kurang praktis dan efisien.

Salah satu upaya untuk mengembangkan tanaman obat tersebut agar lebih praktis dan efektif dalam penggunaan adalah dengan membuatnya dalam bentuk ekstrak yang diformulasi ke dalam bentuk sediaan tablet effervescent, dengan demikian ekstrak tanaman yang terkandung dalam tablet effervescent tersebut akan lebih mudah dikonsumsi oleh masyarakat. Saat ini banyak sediaan obat untuk antioksidan berbentuk tablet effervescent yang diminati konsumen dikarenakan memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan produk sediaan obat lainnya. Keunggulan tablet effervescent antara lain cepat larut, sehingga dalam penyajian lebih praktis.

(16)

2 secara serentak pada saat tablet dimasukkan ke dalam air. Bila tablet dimasukkan ke dalam air, terjadi reaksi kimia antara asam dan natrium bikarbonat sehingga terbentuk garam natrium dari asam dan menghasilkan CO2 serta air. Reaksi ini cukup cepat dan biasanya selesai dalam waktu satu menit atau kurang. Di samping menghasilkan larutan yang jernih, tablet juga dapat menghasilkan rasa yang enak karena adanya karbonat yang membantu memperbaiki rasa obat tertentu (Banker

and Anderson, 1994).

Formula tablet effervescent mengandung bahan aktif dan beberapa bahan tambahan. Bahan tambahan berfungsi sebagai bahan pengisi, bahan pengikat, bahan penghancur, dan bahan pelicin. Bahan-bahan tambahan yang digunakan pada pembuatan tablet effervescent harus mudah larut agar tidak menghasilkan residu ketika dilarutkan (Ansel et al,1989 ; Mohrle et al., 1989). Garam-garam

effervescent biasanya diolah dari kombinasi asam sitrat dan asam tartrat, karena penggunaan hanya satu asam saja akan menimbulkan kesukaran. Apabila asam tartrat sebagai asam tunggal, granul yang dihasilkan akan mudah kehilangan kekuatannya dan akan menggumpal; asam sitrat saja akan menghasilkan campuran lekat dan sukar menjadi granul (Ansel, 1989). Apabila asam sitrat dikombinasikan dengan asam tartrat dapat memperkuat ikatan antar partikel di dalam tablet effervescent, sehingga dapat menghasilkan kekerasan tablet yang lebih baik dan tablet tahan terhadap goncangan dan gesekan pada saat pengempaan, pengemasan dan pendistribusian. Menurut Mohrle (1989), dengan menggunakan asam tartrat saja akan menghasilkan tablet effervescent yang lebih mudah larut dalam air, karena kelarutan asam tartrat dalam air lebih tinggi daripada asam sitrat.

(17)

3 air (1:5,5), gliserin (1 : 18), propan-2-ol (1:100). Manitol digunakan sebagai bahan pengisi dalam pembuatan sediaan tablet dengan konsentrasi 10-90% (Rowe, et al., 2009).

Selain itu ditambahkan bahan pengikat dalam tablet effervescent yang berfungsi untuk menyatukan partikel serbuk dalam butir granulat dan juga berfungsi untuk meningkatkan kekompakan dan kekerasan tablet. Pada penelitian kali ini digunakan gelatin sebagai bahan pengikat. Gelatin merupakan pengikat yang mempunyai kekuatan pengikat yang tinggi dan dapat menghasilkan granul yang seragam dengan daya kompresibilitas dan kompaktibilitas yang bagus (Kokil, et al., 2004). Oleh karena itu, gelatin diharapkan mampu menutupi kerapuhan dari tablet effervescent. Di dalam air, gelatin mengembang dan lembut secara bertahap antara 5 dan 10 kali beratnya. Gelatin larut dalam air di atas 40°C, membentuk larutan koloid, dan membentuk gel pada pendinginan 35-40oC (Rowe, et al, 2009). Gelatin digunakan sebagai pengikat, kadarnya sekitar 1-3% (Agoes, 2008).

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, pada penelitian ini akan diteliti pengaruh kadar gelatin 0,5%; 0,75% dan 1% terhadap mutu fisik tablet

effervescent ekstrak rosela yang dibuat dengan metode granulasi basah.

1.2Perumusan Masalah

1. Apakah ekstrak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa Linn) dapat di formulasikan menjadi tablet effervescent yang memenuhi persyaratan? 2. Bagaimana pengaruh variasi kadar gelatin 0,5%; 0,75% dan 1% sebagai

bahan pengikat terhadap kekerasan, kerapuhan dan waktu melarut tablet

effervescent ekstrak bunga rosella ?

3. Berapa kadar gelatin optimal yang akan memberikan kekerasan, kerapuhan dan waktu melarut tablet yang memenuhi persyaratan?

1.3 Tujuan Penelitian

(18)

4 2. Mengetahui pengaruh variasi kadar gelatin sebagai bahan pengikat terhadap mutu fisik tablet effervescent ekstrak kelopak bunga rosella dengan cara membandingkan kekerasan, kerapuhan dan waktu melarut. 3. Mengetahui kadar gelatin yang optimal dalam menghasilkan tablet

effervescent ekstrak kelopak bunga rosella dengan mutu fisik yang memenuhi persyaratan.

1.4 Hipotesis

Penggunaan variasi bahan pengikat gelatin diduga berpengaruh terhadap sifat fisik tablet effervescent ekstrak kelopak bunga rosella yang dihasilkan. Semakin meningkat konsentrasi gelatin yang digunakan maka semakin meningkatkan kekerasan tablet dan waktu melarut semakin lama serta menurunkan kerapuhan tablet effervescent ekstrak kelopak bunga rosella.

1.5 Manfaat Penelitian

Gambar

Gambar      Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Nilai yang dapat dipetik dari makna simbolis Sêkar Pralambang Jaman ini adalah orang yang memiliki pedoman dan prinsip dalam hidupnya serta selalu berpegang

Throngh this experimental study, the writer wants to find out the effuct of using picture series and dialogues on the studer.rts' writing achievement and also to hnd out which one

[r]

Hasil dari beberapa kegiatan yang telah dilakukan dalam tahap perancangan (design) ini yakni berupa rancangan awal Lembar Kerja Siswa (LKS) tematik pada subtema

1 Jumlah rata-rata dan persentase spesies lalat yang tertangkap setiap penangkapan di berbagai tempat pembuangan sampah di sekitar permukiman Kampus Institut

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Infestasi Pinjal dan Infeksi Dipylidium caninum pada Kucing Liar di Kampus Institut Pertanian Bogor adalah benar karya

dalam meraih gelar Ahli Madya Diploma III Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Sebelas Maret Surakarta.. Pada kesempatan ini, dengan

Perubahan bahasa baku bisa meliputi perubahan struktur huruf dan kata baku menjadi sebuah tulisan yang tidak biasa dan dikenal dengan sebutan „pengalayan‟.. Perubahan tersebut