5 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Informasi Akuntansi
2.1.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi penulis mengemukakan
beberapa definisi sebagai berikut :
Menurut Krismiaji (2010;3) Sistem Informasi Akuntansi adalah : “ Sebuah sistem yang memproses data dan traksasi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat uantuk merencanakan. Mengendalikan dan mengoperasikan bisnis”.
Sedangkan menurut Anastasia Diana & Lilis Setiawati (2010;4) Sistem Informasi Akuntansi adalah : “Sistem yang bertujuan untuk
mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan”.
Pendapat lain mengenai definisi Sistem Informasi Akuntansi menurut
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, penulis dapat menyimpulkan
definisi Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses
data dan transaksi serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi
keuangan yang dibutuhkan oleh managemen guna memudahkan pengelolaan
perusahaan.
2.1.2. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Krismiaji (2010;23), tujuan pokok sistem Informasi
Akuntansi adalah sebagai berikut :
“ Mengumpulkan dan memproses data tentang kegiatan organisasi bisnis secara efektif dan efisien, Menghasilkan informasi yang berguna untuk pembuatan keputusan, melakukan pengawasan yang memadai untuk menjamin bahwa data transaksi telah dicatat dan diproses secara akurat, serta untuk melindungi data tersebut dan aktivita lain yang dimiliki oleh perusahaan”.
2.2. Penjualan
2.2.1. Pengertian Penjualan Tunai
Definisi Penjualan menurut Mulyadi (2008;202) adalah: “kegiatan
yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan atau pemindahan hak kepemilikan atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli”.
Secara umum penjualan terdiri dari dua jenis, yaitu penjualan tunai
Definisi Penjualan Tunai Menurut Mulyadi (2008, p455), adalah
"Penjualan tunai dilakukan oleh perusahaan dengan mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga produk terlebih dahulu sebelum produk diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, maka produk kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan”.
Penjualan Tunai terjadi apabila penyerahan barang atau jasa segera
diikuti dengan pembayaran dari pembelian, sedangkan penjualan kredit
terdapat tenggang waktu antara penyerahan barang atau jasa dalam penerimaan
pembelian. Dalam penjualan kredit, pada saat penyerahan barang atau jasa,
penjualan menerima tanda bukti penerimaan barang. Keuntungan dari
penjualan tunai adalah hasil dari penjualan tersebut langsung terealisasi dalam
bentuk kas yang dibutuhkan perusahaan.
2.2.2. Dokumen Penjualan Tunai
Menurut Mulyadi (2010;463) dalam bukunya Sistem Akuntansi, dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dan penjualan tunai
adalah :
1. Faktur Penjualan Tunai
Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan manajemen mengenai transaksi penjualan tunai.
2. Pita register kas
Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoperasikan mesin register kas (cash register).
Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang menerbitkan kartu kredit dan diserahkan pada perusahaan (merchart) yang menjadikan anggota kartu kredit.
4. Bill of lading
Dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang dari perusahaan penjualan barang kepada perusahaan angkutan umum.
5. Faktur Penjualan COD
Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD. 6. Bukti Setor Bank
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank.
7. Rekapitulasi harga pokok penjualan
Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu periode (misalnya satu bulan), data yang direkam dalam dokumen ini berasal dari kolom “jurnal harga” dalam kolom “pemakaian”.
2.2.3. Return Penjualan
Menurut Mulyadi (2008, p226), “transaksi retur penjualan terjadi
ketika jika perusahaan menerima pengembalian produk dari
pelanggan.”
2.3. Alat Bantu Sistem 2.3.1. Flowchart Dokumen
Menurut Deddy Kusbianto (2010;70) Flowchart adalah :
“Bagan (chart) yang menunjukan air (flow) didalam program
2.3.1.1 Jenis-jenis Flowchart
Menurut Deddy Kusbianto (2010;70) ada lima macam bagan alir,
yaitu sebagai berikut :
1. Bagan alir system (system flowchart)
2. Bagan alir dokumen (document flowchart)
3. Bagan alir skematik (schematic flowchart)
4. Bagan alir program (program flowchart)
5. Bagan alir proses (process flowchart)
2.3.2 DFD (Data Flow Diagram)
Data Flow Diagram merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, DFD digunakan
untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan
secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya
lewat telepon, surat, dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan
(misalnya file karu, microfile, harddisk, tape, diskette, dan lain sebagainya).
Menurut Deddy Kusbianto (2010;44) DFD adalah : “menggambarkan arus data di
dalam sistem dengan terstuktur dan jelas. Lebih lanjut DFD juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik”.
Terdapat 2 bentuk DFD, yaitu DFD fisik (Physical Data Flow Diagram)
dan DFD logika (Logical Data Flow Diagram). DFD fisik lebih menekankan pada
bagaimana proses dari sistem diterapkan sedang DFD logika lebih menekankan
-PHYSICAL DATA FLOW DIAGRAM (PDFD)
PDFD lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada (sistem
yang lama). Penekanan dari PDFD adalah bagaimana proses-proses dari sistem
diterapkan (dengan cara apa, oleh siapa dan dimana), termasuk proses-proses
manual. Dengan menggunakan PDFD, bagaimana proses sistem yang ada akan
lebih dapat digambarkan dan dikomunikasikan kepada pemakai sistem, sehingga
analis sistem akan dapat memperoleh gambaran yang jelas bagaimana sistem
tersebut bekerja.
-LOGICAL DATA FLOW DIAGRAM (LDFD)
LDFD lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan
diusulkan (sistem yang baru). LDFD tidak menekankan pada bagaimana sistem
diterapkan, tetapi penekanannya hanya pada logika dari kebutuhan-kebutuhan
sistem, yaitu proses-proses apa secara logika yang dibutuhkan oleh sistem. Karena
sistem yang diusulkan belum tentu diterima oleh pemakai sistem dan biasanya
sistem yang diusulkan terdiri dari beberapa alternatif, maka penggambaran sistem
secara logika terlebih dahulu tanpa berkepentingan dengan penerapannya
dibandingkan dengan PDFD. Untuk sistem komputerisasi, penggambaran LDFD
yang hanya menunjukan kebutuhan proses dari sistem yang diusulkan secara logika,
biasanya proses-proses yang digambarkan hanya merupakan proses-proses yang
5
2.3.2 Pengertian Entity Relatinship Diagram (ERD)
Entity-relationship (E-R) data model didasarkan pada persepsi terhadap
dunia nyata yang tersusun atas kumpulan objek- objek dasar yang disebut entitas
dan relasi. Entitas digambarkan dalam basisdata dengan kumpulan atribut.
Kumpulan semua entitas bertipe sama disebut kumpulan entitas / entity set.
2.3.3 Skema Relasi Antar Tabel
Menurut Imam Heryanto (2012;7) Relasi Antar tabel adalah :
“Suatu database yang di dalamnya terdapat tabel-tabel yang saling berelasi satu sama lain. Relasi atau keterhubungan antara satu tabel dengan tabel yang lainnya ditentukan berdasarkan aturan-aturan tertentu. Relasi antar tabel ini sering disebut dengan istilah relationship”.
Menurut Imam Heryanto (2012;7) Jenis-jenis relasi antar tabel atau relationship ini ada 3 macam, yaitu;
1. Relasi 1 ke 1 (relasi satu ke satu) atau one to one relationship
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding satu. Hubungan tersebut dapat dibandingkan dengan tanda lingkaran untuk menunjukan tabel dan relasi antara keduanya diwakilkan dengan tanda panah tunggal. Relasi satu kesatu terjadi bila satu record yang ada pada satu entity tabel hanya punya satu relasi pada file lain.
2. Relasi 1 ke n atau n ke 1 (relasi satu ke banyak atau banyak ke satu) atau one to many
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik banyak lawan satu. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda lingkaran untuk menunjukan tabel dan relasi antara keduanya diwakilkan tanda panah ganda untuk menunjukan hubungan banyak tersebut. Relasi satu ke banyak terjadi bila record dengan kunci tertentu pada satu file mempunyai relasi banyak record pada file lain.
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding banyak.Satu baris atau lebih data pada tabel pertama bisa dihubugkan ke satu atau lebih baris data pada tabel ke dua. Artinya ada banyak baris di tabel satu dan tabel dua yang saling berhubungan satu sama lain.
2.3.4 Struktur Tabel
Struktur tabel adalah salah satu hal yang paling utama dalam merancang
sebuah program. Hal ini dikarenakan tabel-tabel tersebut yang akan menyimpan
data-data yang diolah di dalam program. Sehingga dalam pembuatannya diperlukan
perancangan struktur tabel yang tepat agar tidak terjadi kesalahan yang berdampak
kepada jalannya program.
2.3.5 Aplikasi yang digunakan
Menurut Imam Heryanto (2009;2) microsoft access, adalah :
“Sekumpulan objek yang terdiri dari Table, Query, Form, Report, Pages, Macro, dan Module. Objek-objek ini ditanpung dalam satu wadah atau database. Jadi dalam Ms. Access yang dimaksud database adalah kumpulan dari Table, Query, Form, Report, Page, dan Module. Database di Microsoft Access selain terdiri dari objek atau objectsterdapat juga groups”.
Microsoft access merupakan bahasa pemrograman tercepat dan termudah
untuk membuat suatu aplikasi dalam Microsoft Windows. Microsoft access
memudahkan pemrogram untuk berinteraksi langsung dengan elemen-elemen
untuk setiap bentuk pemrograman. Sebagai program berbasis windows, Microsoft
access mempunyai kemampuan untuk berinteraksi dengan seluruh aplikasi
windows, seperti microsoft excel, microsoft access, microsoft sql server dan