• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Pengajuan Multiguna Berbasis Web Pada Pt.PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat Dan Banten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Pengajuan Multiguna Berbasis Web Pada Pt.PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat Dan Banten"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Teknologi informasi pada saat ini merupakan hal yang mempunyai peranan

penting dalam terselenggara dan terlaksananya sistem informasi dengan baik. Sistem

informasi yang di dukung dengan teknologi informasi yang handal dapat menciptakan

suatu keselarasan dan keefektifan kinerja dalam suatu perusahaan. Setiap perusahaan

swasta ataupun BUMN (Badan Usaha Milik Negara) mempunyai sistem informasi

yang mampu mengakomodir semua kegiatan pertukaran informasi dalam organisasi.

Di Indonesia, penyelenggara fasilitas kelistrikan untuk umum dikelola oleh PT.

PLN (Persero). Listrik Merupakan bentuk energi siap pakai yang dikonversi dari

bentuk energi primer melalui teknologi. Sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi listrik menjadi kebutuhan primer manusia, karena semua gerak langkah

kemajuan teknologi selalu berhubungan dengan wahana yang tidak kunjung henti

membutuhkan energi listrik, Energi listrik merupakan sumber daya yang dibutuhkan

pembangunan khususnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

mendukung proses industrialisasi sehingga ketersediaan energi dan tenaga listrik

(2)

yang akan memudahkan pihak perusahaan ataupun konsumen, konsumen merupakan

pelaku yang mengkonsumsi berbagai bentuk produk ataupun jasa sehingga di

perlukannya pelayanan yang maksimal untuk dapat memuaskan pihak konsumen,

pihak konsumen pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten yaitu

pelanggan ataupun calon pelanggan.

Proses pengajuan multiguna pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat

Dan Banten dirasakan belum cukup memberikan pelayanan yang memuaskan seperti

keterlambatanya informasi keputusan tentang penambahan daya listrik multiguna

yang di informasikan oleh pihak PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan

Banten kepada pelanggan dikarenakan kurang efektif dan efisien dalam kinerja

petugas pelayanan penambahan daya listrik multiguna, dimana sebelumnya PT. PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten menggunakan software CM@X. Oleh

karena itu, penulis mengusulkan menggunakan software yang berbasis Web dengan

menggunakan PHP dan database MySQL khususnya dalam pelayanan permintaan

pengajuan Multiguna, karena dengan adanya perangkat lunak tersebut dapat

mempermudah PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten dalam

memberikan informasi yang efektif dan efisien dalam kinerja petugas pelayanan

penambahan daya listrik multiguna kepada pelanggan. Pelayanan multiguna adalah

pelayanan terhadap pelanggan PLN yang akan mengajukann permohonan

(3)

judul sebagai berikut “ PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGAJUAN MULTIGUNA BERBASIS WEB PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN”.

1.2 Identifikasi Dan Rumusan Masalah

Setelah penulis melakukan pengamatan secara singkat terhadap sistem yang

sedang berjalan, penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan yang ada.

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas Penulis mencoba mengidentifikasikan masalah

yang menjadi pedoman penelitian pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan

Banten adalah :

1. Belum efektifnya sistem informasi pengajuan multiguna pada PT. PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yaitu ketika pelanggan melakukan

pengajuan multiguna, di haruskan datang ke pihak PLN terdekat untuk

memberikan persyaratan-persyaratan, Sehingga menyulitkan Pelanggan

dalam melakukan pengajuan multiguna.

2. Proses pengajuan multiguna yang terjadi saat ini pada PT. PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten belum cukup memberikan pelayanan yang

memuaskan karena kurangnya informasi bagi Pelanggan mengenai keputusan

(4)

di tolak, belum diproses atau belum di tindak lanjuti. 1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada identifikasi masalah diatas penulis

dapat merumuskan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana sistem Informasi pengajuan multiguna pada PT. PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten yang sedang berjalan saat ini.

2. Bagaimana merancang media alternatif yang baru untuk menyajikan sistem

informasi pengajuan multiguna Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat

Dan Banten agar mudah dimengerti dan mudah di jangkau pelanggan.

3. Bagaimana Pengujian terhadap Sistem Informasi Pengajuan Multiguna Pada

PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten.

4. Bagaimana mengimplementasikan Sistem Informasi Pengajuan Multiguna

Pada PT. PLN(Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten.

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan analisis dan perancangan sistem informasi

Pengajuan Multiguna pada PT. PLN(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

(5)

Penulis mempunyai maksud dalam mengadakan penelitian ini yaitu untuk

merancang dan membangun suatu sistem informasi pengajuan multiguna pada PT.

PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yaitu untuk mempermudah

pelanggan yang memakai jasa energi listrik dalam pengajuan multiguna atau

penambahan daya listrik sementara kepada pihak PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa

Barat dan Banten dan mengefisienkan waktu dalam melakukan Transaksi Pengajuan

multiguna.

1.3.2. Tujuan penelitian

Sedangkan tujuan diadakan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sistem Informasi pengajuan multiguna pada PT. PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang sedang berjalan saat ini.

2. Untuk merancang media alternatif yang baru dan menyajikan sistem informasi

pengajuan multiguna pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan

Banten agar mudah dimengerti dan mudah di jangkau pelanggan.

3. Untuk mengetahui analisis dan pengujian program pada PT. PLN(Persero)

Distribusi Jawa Barat Dan Banten.

4. Untuk membantu dalam pengambilan keputusan dan menghasilkan informasi,

khususnya mengenai proses pengajuan multiguna pada PT. PLN(Persero)

(6)

Dalam penelitian ini diharapkan kegunaan-kegunaan yang bermanfaat

diantaranya kegunaan akademis dan kegunaan praktis

1.4.1. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan dalam perusahaan,

baik bagi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten maupun bagi

Pelanggan. Sistem informasi ini dharapkan dapat dimanfaatkan untuk mendukung

kegiatan pengolahan data pengajuan multiguna, sehingga dapat meningkatkan kinerja

yang lebih baik dan lebih efektif.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Penelitian juga akan berguna untuk bidang akademis, yaitu:

1) Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, Diharapkan dapat menambah

kekayaan ilmu manajemen informatika.

2) Dapat menjadi referensi atau acuan bagi peneliti lain apabila mempunyai

topik penelitian yang berkaitan.

3) Bagi peneliti, menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai sistem

informasi khususnya sistem informasi Pengajuan Multiguna serta

(7)

Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis membatasi permasalahan yang akan

dibahas. Adapun batasan masalah dan yang akan dibahas penulis adalah sebagai

berikut

1. Hanya membahas pengolahan data pengajuan multiguna diantaranya

pencatatan data dalam pengajuan multiguna, pemberian informasi atas

pengajuan multiguna kepada pelanggan, pelaporan pengajuan multiguna baik

yang sudah di konfirmasi maupun yang belum oleh pihak PT. PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten maupun Pelanggan, serta tidak tersedianya

seleksi untuk batasan permohonan besar daya yang diajukan.

2. Dalam aplikasi ini tidak membahas perihal pembayaran rekening listrik tiap

bulannya

3. Area Pelayanan Jaringan (APJ) yang akan di jangkau oleh sistem ini adalah

Kota Bandung karena terdiri dari beberapa Unit Pelayanan Jaringan (UPJ)

sehingga mempermudah dalam penyesuaian penerapan sistem, juga

berpotensi besar terhadap permintaan penambahan daya. Dengan adanya

pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan terhadap sumber daya listrik yang

meningkat pada Kota Bandung.

4. Pengajuan Penambahan Daya melalui via web ini hanya bisa dilakukan oleh

pelanggan yang ingin mengajukan penambahan daya listrik multiguna atau

(8)

administrator, bagian surveyor dan bagian teknisi.

6. Pelanggan yang mengajukan Permohonan Multiguna, besar daya yang

diajukan atau yang diminta akan desetujui dari pihak PT.PLN(Persero)

(9)

1.6. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan

Banten yang Beralamatkan di Jln Asia Afrika No. 63 Bandung 40111. Adapun jadwal

pembuatan laporan skripsi penulis adalah sebagai berikut.

Tabel 1.1

Tabel Jadwal kegiatan Penelitian

2010

Mengidentifikasi kebutuhan pemakai

(10)

2.1 Konsep Dasar Perancangan

Untuk menghasilkan suatu sistem yang baik, maka perlu adanya suatu

perancangan yang baik pula, dengan adanya rencana atau rancangan sistem yang

di inginkan, sasaran dan langkah kerja dalam pembuatan sistem tersebut menjadi

lebih terarah dan terencana, baik dalam perangkat lunak dan perangkat keras yang

diperlukan, kualitas system yang akan dibuat, ataupun pelaksanaannya.

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis

& Desain Sistem Informasi (2005 : 39), menyebutkan bahwa:

Perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesign sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik”.

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa

perancangan merupakan suatu pola yang dibuat untuk mengatasi masalah yang

dihadapi perusahaan atau organisasi setelah melakukan analisis terlebih dahulu.

2.2 Konsep Dasar Sistem

Sistem sangat diperlukan dalam melakukan kinerja yang baik dan

terstruktur terhadap manajemen. Keterpaduan sistem ini memungkinkan

terciptanya kerjasama untuk menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.

2.2.1 Definisi Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu

(11)

elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, menurut

Jogiyanto HM. dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem

(2005:1), menyebutkan bahwa :

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.

Sedangkan sistem yang menekankan pada elemen yaitu:

”Sistem adalah suatu seri dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Dari definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem

merupakan suatu koordinasi dari komponen-komponen yang saling berhubungan

dengan tujuan tertentu.

2.2.2 Karakteristik Sistem

Karakteristik atau sifat-sifat suatu sistem dapat dilihat seperti pada Gambar

2.1 berikut ini:

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

(Sumber : Jogiyanto Hartono, 2005:6, Analisis Dan Desain, Penerbit: Andi Offset,

(12)

Berikut adalah penjelasan dari karakteristik sistem yaitu :

1. Komponen Sistem (Components)

Komponen-komponen ini saling berhubungan dan bekerja sama sehingga

tercipta satu kesatuan fungsi dari sistem. Sehingga sistem dapat mencapai

tujuannya.

2. Batas Sistem (Boundary)

Daerah pemisah antara satu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan

sistem lingkungan luarnya. Batasan sistem, maka dapat dipisahkan dan

dibedakan satu sistem dengan sistem yang lainnya maupun sistem dengan

lingkungan luar.

3. Lingkungan Luar (Environment)

Segala sesuatu yang berada diluar batas sistem, namun jika terdapat

ketidak-serasian antara lingkungan luar sistem dengan sistem maka dapat

menyebabkan terganggunya fungsi sistem tersebut. Oleh karena itu haruslah

senantiasa tercipta keharmonisan antara sistem dengan lingkungan luarnya.

4. Penghubung Sistem (System Interface)

Media perantara antara subsistem yang satu dengan subsistem yang lain.

Melalui penghubung sistem ini, maka dapat saling memberi dan menerima

sumber daya sehingga terjalin kerja sama dan dapat membentuk satu kesatuan

fungsi dari sistem.

(13)

Bahan atau energi yang dimasukkan kedalam sistem. Energi ini dimasukkan

kedalam sistem untuk diproses oleh sistem sesuai dengan fungsi dari sistem

agar dapat menghasilkan proses keluaran.

6. Keluaran Sistem (Output)

Hasil dari proses pengolahan input. Keluaran dapat merupakan masukan untuk

subsistem yang lain atau kepada subpra sistem.

7. Pengolahan Sistem (Proces)

Mesin yang digunakan secara mekanisme ataupun manual untuk mengubah

masukan menjadi keluaran atau data menjadi informasi.

8. Sasaran dan Tujuan

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran yang harus dicapai oleh

sistem. Suatu sistem dapat diakatakan berhasil menjalankan fungsinya jika

berhasil mencapai sasaran dan tujuan sistem tersebut.

2.3 Konsep Dasar Informasi

Konsep dasar informasi menurut Jogiyanto (2005 : 7) adalah data yang

diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan penting bagi yang menerimanya.

Dari pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi merupakan

suatu hasil (output) dari suatu data yang diolah dengan metode pendekatan dan

pengembangan tertentu.Definisi informasi menurut Jogiyanto dalam bukunya

yang berjudul Analisis dan Desain Sistem (2005:8), menyebutkan bahwa:

(14)

Dari pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa pengertian

informasi merupakan suatu hasil (output) dari suatu data yang diolah dengan

metode pendekatan dan pengembangan tertentu.

2.3.1 Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain

Sistem ( (2005 : 10), menyatakan bahwa baik buruknya kualitas suatu informasi

dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain :

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias

atau menyesatkan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi

sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise)

yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak

boleh terlambat. Informasi harus sesuai dengan dengan keadaan saat itu,

karena informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi.

Informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila

pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk

organisasi. Dewasa ini mahalnya informasi disebabkan harus cepatnya

informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir

untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda.

Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi

(15)

ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai

harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang

relevan, tetapi relevan untuk akuntan.

2.3.2 Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto HM. dalam bukunya yang berjudul Analisis dan

Desain Sistem (2005:11), menyebutkan bahwa Nilai dari informasi (value of

information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya.

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan

dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi

yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk

beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk

menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan

biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak

hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan. Lebih lanjut sebagian besar informasi

tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat

ditaksir nilai efektivitasnya.

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi

Informasi diperoleh dari sistem informasi (information system) atau

processing system. Sistem informasi menurut Robert A Letch dan K. Roscoe

Davis, disadur oleh Jogiyanto dalam bukunya Analisis Dan Desain (2005 : 11) :

(16)

Dari pengertian diatas, sistem informasi dapat didefinisikan pula sebagai

suatu kesatuan dari berbagai bagian atau elemen-elemen atau subsistem-subsistem

yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya untuk mencapai suatu

tujuan tertentu.

2.5 Definisi Sistem Informasi Pengajuan Multiguna

Sistem Informasi pengajuan Multiguna adalah suatu sistem informasi

pelayanan permintaan penamabahan daya listrik sementara atau penerangan

jangka pendek pada PT. PLN(Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten kepada

pelanggan PLN, Kunci utama pada pemohonan ini adalah tarif dan daya yang

diminta serta tanggal mulai dan tanggal akhir permohonan itu dilaksanakan yang

akan menentukan lama hari pemasangan.

2.6. Jaringan Komputer

Jaringan komputer memungkinkan suatu organisasi untuk menggunakan

sistem pengolahan data yang terdistribusi yang menggunakan PC dan dapat saling

mengakses satu dengan yang lainnya. MenurutBudhi Irawan dalam bukunya yang

berjudul Jaringan Komputer (2005:5) :

“Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer autonomous berjumlah banyak yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya.”

Menurut primablog dalam makalahnya yang berjudul pengertian jaringan

komputer dan manfaatnya, menyatakan bahwa:

“Jaringan computer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protocol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi”

(17)

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa jaringan komputer

adalah sekumpulan komputer, serta perangkat-perangkat lain yang mendukung

computer yang saling terhubung dalam satu kesatuan

2.6.1 Tipe-Tipe Jaringan Komputer

Menurut Budhi Irawan dalam bukunya yang berjudul Jaringan Komputer

(2005 : 19), membedakan jaringan komputer berdasarkan cakupan geografisnya.

Ada empat kategori utama jaringan komputer, yaitu :

1. LAN (Local Area Network)

LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berbeda di dalam

suatu area yang kecil, misalnya di dalam suatu gedung perkantoran atau

kampus. Jarak antara satu komputer yang dihubungkannya bisa mencapai 5

sampai 10 km. Suatu LAN biasanya bekerja pada kecepatan mulai 10 Mbps.

LAN menjadi populer karena memungkinkan banyak pengguna untuk

memakai sumber daya secara bersama-sama. Contoh dari sumber daya yang

dapat digunakan itu misalnya suatu mainframe, file server, printer dan

sebagainya.

2. MAN (Metropolitan Area Network)

MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN

menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa

mencapai 10 km sampai beberapa ratus kilometer. Suatu MAN biasanya

bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.

(18)

WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak

pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari satu kota ke

kota lain didalam suatu negara. Cakupan WAN bisa meliputi 100 km samapai

1000 km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps samapai

2,4 Gbps. Dalam WAN, biaya untuk peralatan transmisi sangat tinggi, dan

biasanya jaringan WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan

publik.

4. GAN (Global Area Network)

GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan negara-negara

diseluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai 100

Gbps dan cakupannya mencapai ribuan kilometer. Contoh yang sangat baik

dari GAN ini adalah internet.

2.6.2 Topologi Jaringan

Topologi Jaringan adalah gambaran secara fisik dari pola hubungan antara

komponen-komponen jaringan yang meliputi server, workstations, hub dengan

kabel tersendiri untuk setiap workstations ke server, bandwith maka lebar jalur

komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk

kerja jaringan secara keseluruhan. Menurut Budhi Irawan dalam bukunya yang

berjudul Jaringan Komputer (2005 : 25).

Berikut ini akan dijelaskan mengenai topologi fisik yang digunakan di

(19)

1) Topologi Linear Bus (Garis Lurus)

Topologi linear Bus (Garis Lurus) terdiri dari satu jalur kabel utama

dimana pada masing-masinh ujungnya diberikan sebuah terminator.

Semua node pada jaringan (filter server, workstation, dan perangkat

lainya) terkoneksi sebuah kabel utama (backbone), jaringan-jaringan

Ethernet dan local Talk menggunakan topologi linear ini.

Gambar 2.2. Topologi linear Bus (Garis Lurus). (Sumber : Budhi Irawan (2005 : 26))

Kelebihan dari topologi linear bus (Garis Lurus) adalah :

a. Mudah didalam mengkonfigurasi komputer atau perangkat lain ke

dalam sebuah kabel utama.

b. Tidak terlalau banyak menggunakan kabel dibandingkan dengan

topologi star (bintang).

Kekurangan dari topologi linear bus (Garis Lurus) adalah :

a. Seluruh jaringan akan mati jika ada kerusakan pada kabel utama

(backbone).

(20)

c. Sangat sulit mengidentifikasikan permasalah jika jaringan sedang

jatuh atau rusak

d. Sangat tidak disarankan dipakai sabagai salah satu solusi pada

penggunaan jaringan di gedung besar.

2) Topologi Star (Bintang)

Topologi model ini dirancang, yang mana setiap nodes (file, server,

workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi kejaringan melewati

sebuah concentrator.

Gambar 2.3. Topologi Star (Bintang). (Sumber : Budhi Irawan (2005 : 27))

Kelebihan dari topologi Star (Bintang)

a. Mudah didalam pemasangan dan pengkabelan.

b. Tidak mengakibatkan ganguan pada jaringan ketika akan

memasang atau memindahkan perangkat jaringan lainnya.

c. Mudah untuk mendeteksi kesalahan dan memindahkan

perangkat-perangkat lainnya.

Kekurangan dari topologi Star (Bintang)

(21)

b. Membututhkan concentrator, dan bilamana concentrator tersebut

rusak maka semua node yang terkonesi tidak terdeteksi.

c. Lebih mahal daripada topologi linear bus, karena biaya untuk

pengadaan concentrator.

3) Topologi Ring (Cincin)

Topologi Ring (Cincin) menggunakan teknik konfigurasi yang sama

dengan topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media

tranmisi menyerupai suatu lingkaran tertutup meyerupai cincin (lingkran),

sehingga diberi nama topologi bintang dalam linkaran atau star-wired ring.

Gambar 2.4. Topologi Ring (Cincin). (Sumber : Budhi Irawan (2005 : 28))

4) Topologi Tree (Pohon)

Topologi model ini merupakan perpanduan antara topologi linear bus dan

Star, yang terdiri dari kelompok-kelompok workstation dengan

konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan

topologi linear bus.

Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang

(22)

ada, dan memungkinkan untuk mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan

kebutuhan.

Gambar 2.5. Topologi Tree (Pohon). (Sumber : Budhi Irawan (2005 : 28))

Kelebihan Topologi Tree (Pohon)

a. Proses konfigurasi jaringan dilakukan dari titk ke titk pada

masing-masing segmen.

b. Didukung oleh banyak perangkat keras dan perangkat lunak.

Kekurangan Topologi Tree (Pohon)

a. Keseluruhan panjang kabel pada tiap-tiap segmen dibatasi oleh tipe

kabel yang digunakan.

b. Jika jaringan utama (backbone) rusak, maka keseluruhan segmen

ikut rusak juga.

c. Sangat relatif sulit untuk dikonfigurasi dan proses pengkabelannya

dibandingkan topologi jaringan yang lain.

2.6.3 Sasaran Terbentuknya Jaringan Komputer

Beberapa hal yang sangat penting untuk diketahui yaitu, sebenarnya apa

(23)

terbebtuknya jaringan komputer menurut Andri Kristanto (2003 : 3) adalah

sebagai berikut:

1. Sharing Resources

Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral

lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan

komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi, daerah maupun pengaruh dari

pemakai. Dengan kata lain, seorang pemakai yang letaknya sangat jauh

sekalipun dapat memanfaatkan data maupun informasi yang lainnya tanpa

mengalami kesulitan. Jadi, dengan adanya sharing resources ini dapat

menekan biaya pembelian peripheral atau software karena adanya

peningkatan sumber daya tersebut.

2. Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara pengguna,

baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang

penting lainnya. Dengan menggunakan jaringan komputer, dua orang atau

lebih yang jaraknya sangat jauh akan lebih mudah bekerja sama.

3. Integrasi data

Pembangunan jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada

komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer

saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya. Oleh sebab inilah

maka dapat terbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan demikian

memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.

(24)

Dengan adanya jaringan komputer ini, maka pengembangan peralatan dapat

dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya. Jaringan komputer juga bisa

memudahkan pemakaian dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya,

misalnya untuk menberikan perlindungan terhadap serangan virus maka

pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada di komputer

pusat.

5. Keamanan Jaringan

Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data. Jaminan

keamanan data tersebut diberikan melalui pengaturan hak akses para pemakai

dan password, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data

mendapatkan perlindungan yang efektif.

6. Sumber daya lebih efisien dan informasi terkini

Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama, maka pemakai

bisa mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu

data atau informasi yang diakses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan

yang terjadi dapat segera langung diketahui oleh setiap pemakai.

7. Mengurangi ketergantungan pada satu penjual

Dengan dibangunnya jaringan komputer, maka pemakai tidak tergantung lagi

pada penjual. Penjual tidak lagi menetapkan biaya yang tinggi untuk komputer

dan perlengkapan lainnya yang dijualnya, karena pemakai dapat memilih dan

menghubungkannya dalam suatu jaringan. Misalnya pemakai dapat

menggunakan komputer server dari IBM sedangkan workstationnya dari

(25)

2.6.4 Manfaat Jaringan Komputer

Menurut Blog Den Bagus Koko dalam makalahnya yang berjudul manfaat

jaringan komputer

[http://m4skoko.wordpress.com/jaringan/manfaat-jaringan-komputer], menyebutkan :

1. Memungkinkan kita untuk memakai satu printer yang terhubung dengan

jaringan secara bersama-sama dalam area jaringan .

2. Mendukung kecepatan berkomunikasi

3. Dapat memungkinkan pengiriman data secara cepat dan efesien

4. Seseorang dapat mengakes file yang dimilikinya (upload) atau file orang

lain yang diizinkan untuk diakses (download).

5. Dapat menghemat biaya. Misal, pemakian kertas, pengiriman surat,

telepon serta keperluan lain yang dapat diganti dengan teknologi jaringan

komputer

6. Reliabilitas tinggi, dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan

reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatife

persediaan. Misalnya semua file dapat disimpan atau di copy ke dua, ke

tiga, atau lebih komputer yang terkoneksi ke jaringan. Sehingga bila satu

mesin rusak maka salinan di mesin lain bisa digunakan.

7. Resource Sharing, dapat menggunakan sumberdaya secara bersama-sama.

Misalnya sesorang pengguna yang berada sejauh manapun dari suatu dat,

tidak mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut dan seolah

(26)

2.6.5 Definisi Internet

Menurut Budhi Irawan dalam bukunya yang berjudul jaringan komputer

(2005:69), menyebutkan bahwa:

“internet adalah suatu jaringan komputer global yang terbentuk dari jaringan-jaringan komputer local dan regional yang memungkinkan komunikasi data antar komputer yang terhubung ke jaringan”.

Menurut docstoc dalam makalahnya yang berjudul pengertian internet,

menyebutkan bahwa:

“internet (inter-network) dapat diartikan jaringan komputer luas yang menghubungkan pemakai komputer satu komputer dengan komputer lainnya dan dapat berhubungan dengan komputer dari satu Negara ke Negara di seluruh dunia, dimana didalamya terdapat berbagai aneka ragam informasi”

[http://www.docstoc.com/docs/33333248/PENGERTIAN-INTERNET-Internet]

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa

internet merupakan suatu jaringan komputer yang satu dengan yang lain saling

terhubung dengan lokasi dimanapun berada dan kapanpun untuk keperluan

komunikasi dan informasi.

2.7 Perangkat Lunak Pendukung

Penulis menggunakan beberapa perangkat lunak pendukung yang digunakan

untuk pengembangan sistem, dibawah ini akan dijelaskan perangkat-perangkat

lunak yang penulis gunakan.

2.7.1 PHP (Personal Home Page)

PHP (Hypertxt Preprocessor) adalah sebuah bahasa pemrograman yang

(27)

sebagai Compiler. Menurut Betha Sidik, ir dalam bukunya yang berjudul

Pemrograman Web Dengan PHP (2002 : 3), menyebutkan bahwa :

”PHP merupakan script untuk pemrograman script web server-side, script yang membuat dokumen HTML secara on the flay (cepat), dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML”.

Menurut Syafii dalam bukunya yang berjudul PHP dan MySQL (2004 : v),

menyebutkan bahwa:

”PHP merupakan bahasa pemrograman berbasis web yang terbukti sangat reliable penggunaannya dan mempunyai dukungan yang kuat”.

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa PHP

merupakan bahasa pemorgraman yang memungkinkan para web developer untuk

membuat aplikasi web yang dinamis dengan cepat

2.7.2 MySQL Database

Menurut Betha Sidik, Ir dalam bukunya yang berjudul MySQL (2003 : 1)

, menyebutkan bahwa :

MySql merupakan salah satu perangkat lunak sistem pengelola basis data

DBMS (Data Base Management System). MySQL merupakan sebuah hubungan

Data Base Management System (DBMS) yang membantu sebuah model data yang

terdiri atas kumpulan hubungan nama (named relation). Database MySQL adalah

salah satu database yang open source. Database ini banyak dipasangkan dengan

script PHP. Penyebab utama MySQL begitu populer di kalangan Web karena

cocok bekerja di lingkungan tersebut, selain itu karena :

1 MySQL tersedia di berbagai platform dan kompatibel dalam berbagai sistem

(28)

2 Fitur-fitur yang dimiliki MySQL merupakan fitur-fitur yang biasanya banyak

dibutuhkan dalam aplikasi web.

3 MySQL memiliki overhead koneksi yang rendah, sehingga kecepatan koneksi

relatif tinggi.

2.7.3 Macromedia DreamWeaver 8

Menurut Denz_MY _BLOG dalam makalahnya yang berjudul definisi

Macromedia Dreamweaver, menyebutkan bahwa :

“Macromedia Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional

untuk mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web”.

[http://denz22.blogspot.com/2009/07/definisi-macromedia-dreamweaver.html]

2.7.4 Apache

Menurut Weblog Orang-orang Cantik dalam makalahnya yang berjudul

Web Server, menyatakan bahwa:

“Apache merupakan sebuah perangkat lunak web server yang dapat dijalankan pada banyak sistem operasi (UNIX, LINUX, BSD, Microsoft Windows dan Novell Netware serta Flatform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web”.

[http://sitianjat.wordpress.com/2008/05/12/web-server/]

Web server merupakan software yang memberikan layanan data yang

berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal

dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman –

(29)

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian yang dilakukan yaitu mengenai Pengajuan Multiguna pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang Beralamatkan di Jln Asia

Afrika No. 63 Bandung 40111

3.1.1 Sejarah PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten

Gedung Bale Sumur Bandung (BSB) dan Prof. Ir. Charles Proper (CP) Wolff

Schoemaker, mempunyai hubungan diantara keduanya. Gedung BSB yang bergaya

arsitektur art deco tempo doeloe, banyak dikenal orang. Kantor PT PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten dengan bangunan tua bercat kuning gading yang

warnanya mulai rada pudar di sudut Jl. Asia Afika dan Jl. Cikapundung, tak pelak

bangunan tua namun kokoh yang berusia puluhan tahun, banyak menyimpan banyak

cerita masa silam dan merupakan saksi bisu bagaimana kelistrikan di Jawa Barat dan

Banten dikelola, direncanakan dan didistribusikan ke seluruh tatar sunda. Tapi Prof.

Ir. CP Wolff Schormaker, bisa jadi banyak orang yang menggelengkan kepalanya,

bahkan balik bertanya siapakah dia. Padahal sosok Schoemaker dengan gedung BSB

berkaitan begitu erat. Pasalnya, lelaki berkebangsaan Belanda inilah yang mengotaki

(30)

Karsten dan Henri Mc Laine Pont, yang hidup antara tahun 1882 - 1949 yang

menjadi perancang gedung BSB ini.

Selain itu banyak bangunan-bangunan rancangan Schoemaker tersebar di

seluruh Indonesia. Menurut CJ Van Dullemen, sejarawan seni dari Universitas Leiden

Belanda yang 14 tahun terakhir menelusuri kehidupan Schoemaker, sebagai mana

ditulis pada koran Kompas edisi Senin ( 26-08-2002 ), ada sekitar 68 gedung hasil

rancangan CP Wolff Schoemaker di seluruh Indonesia, yang sebagian besar gedung

itu berada di Bandung, sisanya di Jakarta, Semarang dan Surabaya. Oleh karena itu,

kata Dullemen, tak salah bila dikatakan Bandung adalah kota Schoemaker, karena

keberadaan bangunan-bangunan tua hasil rancangan guru besar bidang Seni

Bangunan dan Sejarah Arsitektur Technische Hoogeschool atau TH (ITB sekarang)

yang meliputi gedung bioskop, pertemuan dan perkantoran serta toko, hotel,

perumahan, penjara, markas tentara, masjid hingga gereja ini telah menjadi penanda

(landmark) bagi kota yang pernah tersohor sebagai Parijs Van Java. Selain gedung

BSB, sejumlah karya Schoemaker lainnya adalah: Gedung Merdeka, Grand Hotel

Preanger, Villa Isola, Gedung Bosscha Observatory, Masjid Raya Cipaganti, Gereja

Santo Petrus Katedral, Gereja Bethel, Gedung Makodiklat TNI AD, Bangunan Utama

Kodam III / Siliwangi dan LP Sukamiskin.

"Schoemaker adalah tokoh penting pada sejumlah bangunan tua di Kota

Kembang", tulis Kompas. Banyubiru, Ambarawa Jateng merupakan tanah kelahiran

Prof. Ir. CP Wolff Schoemaker. Dia mempelajari seni bangunan di Akademi Militer

(31)

mengajar di TH. Ir. Soekarno, proklamator dan Presiden pertama RI, adalah salah

satu muridnya. Hubungan diantara keduanya berkembang sangat akrab, seperti

diungkapkan dalam buku Soekarno; Biografi 1901-1950 tulisan Lambert Giebels

(2001).

Untuk itu, tak berlebihan kiranya sosok Charles Proper Wolff Schoemaker

kembali harus kita kenang sebagai salah satu tokoh yang terlibat secara tidak

langsung dalam perjalanan sejarah kelistrikan di Jawa Barat dan Banten, lantaran

dengan sentuhan tangan dan olah pikirannyalah, para karyawan PLN Distribusi Jawa

Barat dan Banten bisa menikmati nyamannya berkantor di Gedung BSB yang megah

dan mempunyai nilai sejarah. Kenyamanan yang tidak terasakan oleh perancangnya

sendiri. Pasalnya, peristirahatan terakhir Schoemaker di Tempat Pemakaman Umum

(TPU) Kristen Pandu Blok CB Kelas I No. 1089

Bangunan tua peninggalan Belanda yang letaknya persis di sisi sungai

Cikapundung dan bersebelahan dengan Gedung Merdeka sebuah gedung tua tempat

peserta Konferensi Asia Afrika di gelar di Kota Bandung seakan menjadi simbol

kasat mata yang mampu menuturkan panjangnya perjalanan penyediaan tenaga listrik

di Bumi Pasundan, sejak dulu, kini dan esok hari. Gedung lawas hasil polesan arsitek

Belanda, yang kini dibalut cat tembok abu-abu muda yang dipadu dengan warna biru

tua itu, seakan Parahyangan. Berawal di tahun 1905, di kota Bandung berdiri

perusahaan listrik milik Pemerintah Kolonial Belanda dengan nama Bandoengsche

Electriciteit Maatschaappij (BEM). Selanjutnya BEM diubah menjadi perusahaan

(32)

Bandoeng (GEBEO). Perubahan kembali terjadi, ketika pemerintahan Jepang

mengambil alih kekuasaan di Indonesia di antara rentang waktu 1942 -1945. Pada

saat itu, pendistribusian tenaga listrik dilaksanakan oleh perusahaan yang didirikan

oleh Pemerintah Jepang dengan nama Djawa Denki Djigyo Sha Bandoeng Shi Sha.

Pasca Kemerdekaan Republik Indonesia, penguasaan pengelolaan tenaga

listrik ditangani langsung oleh Pemerintah Indonesia. Salah satunya ditandai dengan

terbentuknya perusahaan listrik di Jawa Barat dengan nama PLN Exploitasi XI pada

tahun 1961 hingga pertengahan tahun 1975. Kemudian pada kurun waktu 1975

sampai 1994, PLN Exploitasi XI diubah namanya menjadi Perusahaan Umum

(Perum) Listrik Negara Distribusi Jawa Barat. Di tahun 1994, sejalan dengan

perkembangan ekonomi dan pertumbuhan kelistrikan yang bergerak begitu cepat,

Badan Hukum PLN mengalami perubahan dari Perusahaan Umum (Perum) menjadi

Perseroan. Perubahan ini turut mengubah nama perusahaan listrik di Jawa Barat

menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat. Oleh karena wilayah kerjanya tidak

hanya menjangkau Jawa Barat saja, tetapi juga Propinsi Banten, maka sejak tanggal

27 Agustus 2002 hingga saat ini nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat

dilengkapi menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Dan kini, PT

PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten disingkat PLN DJBB masih

menempati bangunan lawas bernilai sejarah yang beralamat di Jl. Asia Afrika No. 63

(33)

3.1.2 Visi dan misi

Falsafah perusahaan “Pembawa Kecerahan dan Kegairahan dalam

Kehidupan Masyarakat yang Produktif” Falsafah Perusahaan melandasi keyakinan kami, bahwa kami bukan sekedar penyedia energi listrik akan tetapi juga

berkontribusi pada pengembangan masyarakat produktif dan peningkatan kualitas

kehidupan masyarakat. Dan ini sekaligus memberikan pondasi yang kuat bagi kami

untuk mewujudkan VISI DAN MISI PERUSAHAAN, sebagai berikut:

Visi perusahaan

" Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Tumbuh Berkembang, Unggul

dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani "

Misi perusahaan

1. Melakukan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi kepada

kepuasan pelanggan, anggota perusahan dan pemegang saham.

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat.

3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Motto perusahaan

" Electricity For A Better Life " (Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik)

Untuk mewujudkan Visi dan Misi Peusahaan, kami mengembangkan wawasan

(34)

nilai-nilai perusahaan yang terdiri dari Saling Percaya (Mutual Trust), Integritas

(Integrity), Peduli (Care) dan Pembelajar (Learner)

3.1.3 Struktur organisasi Perusahaan

Bahwa sesuai Organisasi PT PLN (Persero) Distribusi yang diatur dalam

keputusan direksi PT PLN (Persero) Nomor 010. K/010/DIR/2003 tanggal 16 januari

2003 dan Organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang

diatur dalam keputusan direksi PT PLN (Persero) No 014. K/010/DIR/2003 tanggal

16 januari 2003 serta daftar sebutan jabatan di lingkungan PT PLN (Persero) yang

diatur dalam keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 196. K/010/DIR/2003,

maka dipandang perlu menetapkan susunan Organisasi jenjang pertama lapisan

ketiga, keempat dan pejabat fungsional pada kantor distribusi di PT (Persero) PLN

Distribusi Jawa Barat dan Banten.

Organisasi dan Front Liner Organisasi PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten

sebagai Kantor Induk dinakhodai oleh seorang General Manager. Pada jenjang

berikutnya dibawah General Manager ada 6 (enam) Manajer Bidang, yaitu:

1. Manajer Bidang Perencanaan

2. Manajer Bidang Niaga

3. Manajer Bidang Distribusi

4. Manajer Bidang Keuangan

5. Manajer Bidang SDM dan Organisasi

6. Manajer Bidang Komunikasi, Hukum dan Administrasi Masih berada

(35)

7. Kepala Auditor Internal

Sementara itu, secara operasional untuk melayani pelanggan yang tersebar

diseluruh Jawa Barat dan Banten, kami memiliki 15 kantor Area Pelayanan dan

Jaringan (APJ) dan 1 Kantor Area Pengatur Distribusi (APD). Kantor APJ memikul

tanggung jawab operasional untuk mendistribusikan tenaga listrik, melayani

pelanggan dan penjaga keandalan pasokan listrik di masing-masing wilayah

pengusahaannya. Sedangkan kantor APD memegang tanggung jawab untuk

mengendalikan dan mengatur pasokan listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik

pelanggan dan masyarakat khususnya diwilayah Bandung Raya.

(36)

Dari berbagai bagian dalam organisasi PT (Persero) PLN Distribusi Jawa

Barat dan Banten, didalam bagian tersebut terdapat divisi-divisi yang melaksanakan

tugasnya sesuai dengan deskripsi pekerjaan yang telah ditetapkan. Divisi-divisi

tersebut membantu dan menciptakan sebuah usaha yang bekerja secara sinkron guna

mencapai tujuan lembaga secara keseluruhan serta sesuai dengan visi dan misinya.

Divisi-divisi pada tiap-tiap bagian dari struktur organisasi PT (Persero) PLN

(37)

Gambar 3.2 Bagan Susunan Organisasi UmumPT (Persero)PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten.

(38)

Uraian fungsi bidang-bidang dan audit internal pada kantor Distribusi PT. PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten sebagai berikut :

1. Bidang Perencanaan :

a. Menyusun rencana umum pengembangan tenaga listrik (RUPTL), rencana

jangka panjang perusahaan (RJP), dan rencana kerja anggaran perusahaan

(RKAP)

b. Menyusun rencana pengembangan sistem ketenagalistrikan

c. Menyususn sistem manajemen kinerja unit-unit kerja

d. Menyusun metoda evaluasi kelayakan inpestasi dan melakukan penilaian

finansialnya

e. Mengembangkan hubungan kerja sama dengan pihak lain dan penyandang

dana, baik secara bilateral maupun multibilateral

f. Menyususn rencana pengembangan sistem teknologi informasi

g. Menyususn rencana pengembangan aplikasi sistem informasi

h. Mengendalikan aplikasi-aplikasi teknologi informasi

i. Menyiapkan SOP pengelolaan aplikasi sistem informasi

j. Menyususn laporan manajemen

k. Menyusun rencana pengembangan usaha baru serta penetapan pengaturanya

2. Bidang Niaga

a. Menyusun ketentuan dan strategi pemasaran

b. Menyusun rencana penjualan energi dan rencana pendapatan

(39)

d. Menghitung biaya penyediaan tenaga listrik

e. Menyusun strategi dan pengembangan pelayanan pelanggan

f. Menyusun standart dan produk pelayanan

g. Menyusun ketentuan data induk pelanggan (DIL) dan data induk saldo (DIS)

serta kontrak jual beli tenaga listrik

h. Mengkaji pengelolaan pencatatan meter dan menyusun rencana

penyempurnaanya

i. Mengkoordinasikan pelaksanaan penagihan kepada pelanggan tertentu, antara

lain TNI/POLRI dan instansi vertical

j. Melakukan pengendalian DIS dan opname saldo piutang

k. Menyusun konsep kebijakan sistem informasi pelayanan pelanggan

l. Menyususn mekanisme interaksi antar unit pelaksana

m. Menyususn rencana pengembangan usaha baru serta pengaturanya

n. Menyusun laporan namajemen di bidangnya

3. Bidang Distribusi

a. Menyususn rencana pengembangan sistem jaringan distribusi dan membina

penerapanya

b. Menyususn strategi pengoprasian dan pemeliharaan jaringan distribusi dan

membina penerapanya

c. Menyusun SOP untuk penerapan dan pengujian peralatan distribusi, serta SOP

(40)

d. Menyususn desain standart kontruksi jaringan distribusi dan peralatan

kerjanya serta membina penerapanya

e. Mengevaluasi susut energi listrik dan gangguan pada sarana pendistribusian

tenaga listrik serta saran perbaikanya

f. Menyususn metoda kegiatan kontruksi dan kegiatan administrasi pekerjaan

serta membina penerapanya

g. Menyususn kebijakan manajemen jaringan distribusi dan kebijakan

manajemen perbekalan distribusi serta membina penerapanya

h. Menyususn pengembangan sarana komunikasi dan otomatisasi operasi

jaringan distribusi

i. Menyusun regulasi untuk penyempurnaan data induk jaringan (DIJ)

j. Memantau dan mengevaluasi data induk jaringan

4. Bidang Keuangan

a. Mengendalikan aliran kas pendapatan dan membuat laporan rekonsiliasi

keuangan

b. Mengendalikan anggaran investasi-investasi dan operasi serta rencana aliran

kas pembiyayaan

c. Melakukan analisis dan evaluasi laporan keuangan unit-unit serta menyusun

laopran keuangan konsolidasi

d. Menyusun dan menganalisa kebijakan resiko dan penghapusan asset

e. Melakukan pengelolaan keuangan

(41)

5. Bidang SDM dan Organisasi

a. Menyusun kebijakan pengembangan organisasi dan mengelola

pelaksanaannya

b. Menyusun kebijakan manajemen sumber daya manusia dan mengelola

pelaksanaanya

c. Menyusun kebijakan pengembangan sumber daya manusia dan mengelola

pelaksanaanya

d. Mengkaji usulan pengembangan organisasi dan pengembangan sumber daya

manusia

e. Menyusun laporan manajemen dibidangnya

6. Bidang Komunikasi, Hukum Dan Administrasi

a. Menyususn kebijakan dan mengelola komunikasi kemasyarakatan dan

pelanggan baik internal maupun eksternal

b. Menyusun kebujakan dan mengelola fasilitas kerja sistem pengamanan dan

manajemen kantor

c. Menyusun kebijakan K3, Lingkungan dan Community Development

d. Menyusun kebijakan administrasi

e. Menyusun dan mengkaji produk-produk hukum dan peraturan-peraturan

perusahaan

f. Memberikan advokasi dalam bisnis energi listrik dan ketenaga kerjaan

g. Menyusun standart fasilitas kantor

(42)

i. Mengelola kesekretariatan dan rumah tangga kantor induk

j. Menyusun laporan manajemen dibidangnya

7. Audit Internal

a. Menyusun program kerja pemeriksaan tahunan, sesuai program kerja

perusahaan

b. Melakukan audit internal meliputi keuangan, teknik, manajemen, dan sumber

daya manusia

c. Memberikan masukan dan rekomendasi yang menyangkut proses manajemen

dan operasional

d. Memonitor tindak lanjut temuan hasil audit internal

e. Menyusun laporan manajemen dibidangnya

3.2 Metode Penelitian

Dalam pembuatan Sistem Informasi Pengajuan Multiguna Berbasis Web Pada

PT. PLN (persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten , penulis menggunakan metode

penelitian deskriptif dan metode penelitian tindakan. Metode deskrptif yaitu

penelitian hanya menggambarkan keadaan objek yang akan diteliti dan tanpa adanya

pengujian hipotesis, dengan pendekatan kasus terhadap PT. PLN (persero) Distribusi

Jawa Barat Dan Banten. Metode penelitian tindakan akan menentukan rancangan

(43)

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif, yaitu penelitian yang lebih menekankan pada makna, penalaran, definisi

suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu). Peneliti menggunakan desain

penelitian tersebut karena rancangan penelitian kualitatif sifatnya lebih fleksibel,

terbuka untuk perubahan, dan revisi selama proses penelitian.

3.2.2 Jenis Dan Metode Pengumpulan Data

Pada pelaksanaan penelitian dari pengumpulan data sampai penyusunan

skripsi, peneliti melakukan beberapa cara agar mendapatkan data-data yang lebih

baik. Data-data didapatkan melalui sumber data primer dan data sekunder

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari unit

pengamatan/responden penelitian. Metode/teknik pengumpulan data meliputi

1. Wawancara

Wawancara merupakan aktifitas pengumpulan data melalui dialog langsung

dengan pihak-pihak yang terkait pada PT. PLN (persero) Distribusi Jawa

Barat Dan Banten, khususnya informasi tentang spesifikasi sistem informasi

Pengajuan Multiguna seperti Wawancara yang dilakukan pada Bidang

Perencanaan dan Bidang Niaga PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan

Banten. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, di PT. PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten aplikasi yang digunakan yaitu

(44)

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten, Sedangkan untuk

proses pengajuan dan proses informasinya masih manual, contohnya dari

pihak PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten persyaratan yang

digunakan memiliki dokumen-dokumen arsip yang membutuhkan media

penyimpanan sangat besar dan dari pihak pelanggan yaitu sulit dalam proses

pengajuan seperti melengkapi persyaratan yang menggunakan prosedur yang

berbelit-belit sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan

informasi yang dibutuhkan karena banyaknya antrian yang terjadi.

Dari uraian dari hasil wawancara yang didapat, maka dapat

disimpulkan bahwa belum adanya media yang memberikan solusi alternatif

yang menghubungkan antara pihak pelanggan dengan pihak PT. PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten supaya lebih efektif dan efesien

dalam hal waktu dan biaya.

2. Obsevasi

Observasi yaitu penelitian yang dilakukan secacra langsung di lapangan

dengan mengamati proses-proses yang sedang berjalan di PT. PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten. Adapun bagian yang diamati oleh penulis

yaitu pada bagian pelayanan dan surveyer guna memproleh gambaran

terhadap sistem meliputi prosedur yang digunakan pada sistem, data-data atau

file yang diperlukan, dokumen-dokumen yang digunakan serta kendala yang

dihadapi yang berhubungan dengan tema yang akan dibahas yaitu Sistem

(45)

Barat dan Banten. Mengacu pada hasil pengamatan yang telah dilakukan,

optimalisasi prosedur pelaksanaan kerja belum tercapai karena sistem yang

ada belum efektif dan efesien yaitu dari bagian pelayanan, informasi

pengajuan kepada pihak pelanggan mengalami keterlamabatan sehingga

pelanggan harus menunggu dengan ketidakpastian dari PT. PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten dan dari bagian surveyer, informasi

keputusan penyambungan multiguna lambat.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer,

merupakan jenis data yang sudah diolah terlebih dahulu oleh pihak pertama. Data

sekunder digunakan sebagai pemicu untuk memahami persoalan yang muncul dalam

perusahaan dan yang akan digunakan sebagai masalah penelitian.

Dokumentasi merupakan pengumpulan data dengan cara mengumpulkan

dokumen-dokumen yang mendukung dalam penulisan skripsi ini. Beberapa dokumen

yang direncanakan untuk diajukan kepada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat

dan Banten dalam mendukung penulisan skripsi ini, yang diantaranya data Profil

perusahaan, Form pengajuan multiguna, Form survey permohonan, Kwitansi

pemabayaran penambahan multiguna, Form Persetujuan permintaan sambungan

(46)

3.2.3 Metode pendekatan dan pengembangan system

Metode pendekatan dan pengembangan sistem menggambarkan

tahapan-tahapan dalam proses penelitian guna memecahkan masalah penelitian dari awal

perencanaan hingga tercapainya tujuan penelitian dan pengembangan sistem.

3.2.3.1 Metode pendekatan sistem

Metode pendekatan sistem yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

metode pendekatan sistem terstruktur. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan

alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga

hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang

strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.

Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan-permasalahan akan dipecahkan

dengan hasil dari sistem yang mudah untuk dipelihara serta fleksibel.

Pendekatan sistem ini mempunyai dokumentasi yang baik sehingga dapat

meningkatkan produktivitas.

Adapun alat yang dipergunakan dalam metode terstruktur ini berupa

Diagram Alir (Flow Map), Diagram Konteks (Context D iagram), DFD (Data

Flow Diagram), Kamus Data (Data Dictionary), ERD (Entity Relational

(47)

3.2.3.2Metode pengembangan sistem

Dalam proses pembuatan Sistem Informasi Pengajuan Multiguna Berbasis

Web Pada PT. PLN (persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten ini, penulis

menggunakan desain prototype sebagai metode pengembangan sistem. Pemilihan

model prototype ini karena kemungkinan adanya keterbatasan yang memberikan

kebutuhan umum dari sebuah aplikasi software. Metode Prototype merupakan suatu

metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat

suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh

pemakai (user).

Model prototype dirancang agar dapat menerima perubahan-perubahan dalam

rangka menyempurnakan prototype yang sudah ada sehingga pada akhirnya dapat

menghasilkan sistem informasi yang dapat diterima dan perubahan-perubahan yang

terjadi dianggap dapat merupakan sebagaian dari proses pengembangan itu sendiri.

Tujuan utama dari model prototype adalah untuk mengurangi resiko dan

ketidakpastian selama tahap-tahap awal dari life cycle pengembangan sistem

(48)

Gambar 3.3. Mekanisme Pengembangan Sistem prototype. (Sumber : Abdul Kadir (2003:417))

Berikut adalah langkah-langkah penulis dalam merancang sebuah sistem yang

menggunakan mekanisme pengembangan sistem dengan prototipe yang sesuai

dengan gambar 1 diatas, langkah- langkah tersebut antara lain:

1. Penulis akan mengidentifikasi kebutuhan user, supaya penulis bisa merancang

sistem yang akan dibangun sesuai dengan yang diharapkan user. Sebelum pada

tahap perancangan, penulis akan memulai pada tahap awal terlebih dahulu yaitu

penulis akan menganalisis sistem dengan cara melakukan mengumpulkan data

yaitu dengan field reserch (metode penelitian)/observasi, dan interview

(wawancara) dan dengan cara literatur yaitu dengan dokumentasi terhadap

kebutuhan yang diinginkan pemakai, baik dalam model interface, teknik,

(49)

2. Pada tahap kedua yaitu membuat prototipe, penulis akan membuat prototipe

sistem tersebut untuk memperlihatkan kepada pemakai model sistem yang akan

dirancang.

3. Pada tahap ketiga yaitu pengujian prototipe, penulis akan melakukan uji coba

sistem yang telah dirancang untuk memastikan bahwa sistem tersebut dapat

digunakan dengan baik dan benar, sesuai kebutuhan pemakai.

4. Pada tahap keempat yaitu memperbaiki prototipe, penulis akan menentukan

apakah sistem tersebut dapat diterima oleh pemakai, atau harus dilakukan

beberapa perbaikan atau bahkan dibongkar semuanya dan mulai dari awal lagi,

dan setelah perbaikan sistem itu selesai dikerjakan, penulis akan kembali lagi

pada tahap yang ketiga yaitu dengan melakukan pengujian prototipe kembali.

5. Pada tahap kelima, tahap terakhir yaitu mengembangkan versi produksi, penulis

akan merampungkan sesuai dengan masukan terakhir dari pemakai dan

memberikan gambaran bagaimana penggunaan sistem tersebut kepada pemakai

setelah sistem tersebut disetujui.

3.2.3.3 Alat bantu analisis dan perancangan

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan terstruktur.

Pendekatan terstruktur dilengkapi alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan.

(50)

1) Flow Map (Bagan Alir)

Flow map merupakan bagan alir sistem yang digunakan untuk menggambarkan

arus dari dokumen-dokumen yang ada di perusahaan atau organisasi. Dengan flow

map akan teridentifikasikan hal-hal sebagai berikut :

a. Bagaimana aliran yang terjadi dari setiap aktifitas ataupun dokumen

b. Apa yang menjadi arahan dari aliran sehingga terjadinya pergerakan dan apa yang

menjadi sumber dan tujuannya.

c. Berapa banyak aliran yang terjadi.

d. Informasi umum tentang apa yang mengalir dan bagaiman itu mengalir

2) Diagram Konteks

Diagram Konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan

hubungan antara entiti luar, masukan dan keluaran dari sistem. Diagram konteks

direpresentasikan dengan lingkungan tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.

3) Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu model logika data atau proses yang

dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar

dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan

interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.

4) Kamus Data

Menurut Jogianto dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Design (2005:724),

(51)

data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan

menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir

disistem dengan lengkap.

5) Perancangan Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan

satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan

perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam basis data

untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Basis data diakses atau

dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan

DBMS (Database Management System). DBMS merupakan perangkat lunak atau

program komputer yang dirancang secara khusus untuk memudahkan pengelolaan

database.

a. Normalisas

Normalisasi adalah Suatu proses dimana elemen-elemen data dikelompokkan

menjadi tabel-tabel, dimana dalam tabel tersebut terdapat enttiti-entiti dan relasi antar

entiti tersebut. Proses pada pengolahan data yang mengakibatkan efek samping yang

tidak diharapkan sering disebut istilah anomali yang dapat terjadi akibat inserting,

updating, atau deleting. Dibawah ini merupakan bentuk-bentuk dari normalisasi,

(52)

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormal)

Bentuk tidak normal adalah suatu bentuk dimana semua data dikumpulkan

apa adanya tanpa mengikuti aturan-aturan tertentu.

2. Bentuk Normal Kesatu (1st Normalized)

Bentuk normal kesatu adalah suatu bentuk dimana data yang dikumpulkan

menjadi satu field yang sifatnya tidak akan berulang dan tiap fieldnya hanya

mempunyai satu pengertian.

3. Bentuk Normal Kedua (2nd Normalized)

Bentuk normal ke dua adalah suatu bentuk yang memenuhi syarat-syarat

sebagai beerikut:

a.Sudah memenuhi kriteria sebagai bentuk normal pertama

b.Field yang bukan kunci tergantung secara fungsi pada kunci primer

4. Bentuk Normal Ketiga (3rd Normalized)

Bentuk normal ketiga adalah data telah memenuhi syarat normal kedua dan

semua atribut bukan kunci primer tidak mempunyai hubungan transitif.

b. Tabel relasi

Merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan tabel yang lainnya,

yang berfungsi untuk mengatur operasi suatu database. Untuk mencatat informasi

maka dibuat tabel sebagai tempat menyimpan dan mengelola data dengan langkah

sebagai berikut :

1) Merancang tabel yang akan dibuat

(53)

3) Mengatur hubungan/relasi antar tabel satu dengan tabel lain supaya

informasinya terpadu.

Dalam sebuah database, setiap tabel memiliki sebuah field yang memiliki

nilai unik untuk setiap field baris. Field ini ditandai dengan icon bergambar

kunci didepan namanya, baris yang berhubungan pada tabel mengulangi kunci

primer (Primary Key) dari baris yang dihubungkannya pada tabel lain. Salinan dari

kunci primer di dalam tabel yang lain disebut dengan kunci asing. Kunci asing

ini tidak perlu bersifat unik dan semua field yang biasa menjadi kunci asing

yang membua sebuah field merupakan kunci asing adalah jika dia sesuai dengan

kunci primer pada sebuah tabel.

c. ERD (Entity Relationship Diagram)

ERD merupakan diagram yang memperlihatkan entitas-entitas yang telibat dalam

suatu sistem serta hubungan-hubungan (relation) antar entitas. Untuk

menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga

simbol yang digunakan, yaitu :

1) Entity

Entity merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan

dari sesuatu yang lain. Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan

(54)

2) Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi

untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut

mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan

yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.

3) Hubungan / Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang

berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :

a. One-To-One (1 – 1)

Mempunyai pengertian “Setiap baris data pada tabel pertama dihubungkan

hanya ke satu baris data pada tabel ke dua”.

b. One-To-Many (1 – )

Mempunyai pengertian “Setiap baris data dari tabel pertama dapat

dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel ke dua “.

c. Many-To-Many ( – )

Mempunyai pengertian “Satu baris atau lebih data pada tabel pertama bisa

dihubungkan ke satu atau lebih baris data pada tabel ke dua “.

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian perangkat lunak (software) dilakukan untuk mengetahui kualitas

dari perangkat lunak yang dibangun. Pengujian dilakukan dengan metode pengujian

black box. Yaitu pengujian aspek fundamental tanpa memperhatikan struktur logika

(55)

Dalam perancangan sistem informasi ini, penulis menggunakan beberapa

faktor pengujian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan penggunaan

perangkat lunak serta untuk mendapatkan standarisasi perangkat lunak yang baik.

Beberapa faktor-faktor pengujian yang dilakukan, yaitu:

1. Authorization

Menjamin data diproses sesuai dengan ketentuan manajemen. Authorisasi

menyangkut proses transaksi secara umum yaitu otoritas bisnis, dan secara khusus

otoritas pelaksanaan tindakan khusus.

2. File Integrity

Menekankan pada data yang dimasukkan melalui aplikasi akan tidak bisa diubah.

Prosedur yang akan memastikan bahwa file yang digunakan benar dan data dalam

file tersebut akan disimpan sekuensial dan benar.

3. Audit Trail

Menekankan pada kemampuan untuk mendukung proses yang terjadi.

Pemrosesan data secara keseluruhan berdasarkan retensi dari kejadian yang cukup

(56)

4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Analisis sistem yang sedang berjalan merupakan peninjauan atau analisis terhadap sistem

yang berjalan yang didalamnya terdapat urutan kegiatan yang tepat dari tahapan-tahapan yang

menerangkan proses yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan proses tersebut, bagaimana proses

itu dapat dikerjakan dan dokumen apa yang dilibatkan.

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen berikut ini akan menganalisa dokumen yang digunakan dalam

prosedur pengajuan Multiguna sedang berjalan pada PT.PLN(Persero) Distribusi Jawa Barat Dan

Banten. Dokumen-dokumen tersebut adalah sebagai berikut :

1. Nama Dokumen : TUL I-01 (Formulir Pengajuan)

Fungsi : Informasi mengenai pelanggan untuk mengajukan Multiguna

Sumber : Bagian Pelayanan

Rangkap : 1 (satu)

2. Nama Dokumen : Surat Jawaban Persetujuan

Fungsi : Untuk memberikan keputusan terhadap pengajuan Multiguna

Sumber : Bagian Pelayanan

Rangkap : 1 (Satu)

(57)

permintaan pengajuan Multiguna

Sumber : Pelanggan

Rangkap : 1 (dua)

4. Nama Dokumen : Rekening Listrik

Fungsi : Sebagai bukti langganan PLN dan juga sebagai acuan sumber

informasi pelanggan.

Sumber : Bagian Pelanggan

Rangkap : 1 (satu)

5. Nama Dokumen : PK + BA (Perintah Kerja + Berita Acara)

Fungsi : Sebagai Surat Perintah kerja kepada bagian penyambungan dan

pembongkaran terhadap permintaan pelanggan

Sumber : Bagian Pelayanan dan penyambungan atau pembongkaran

Rangkap : 1 (satu)

6. Nama Dokumen : Laporan Survey

Fungsi : Informasi terhadap status survey pelanggan

Sumber : Bagian Survey

Rangkap : 1 (satu)

7. Nama Dokumen : Laporan Multiguna

Fungsi : Berisi tentang pelaporan pelanggan yang melakukan permohonan

Multiguna

Sumber : Bagian Pelayanan

Rangkap : 1 (satu)

(58)

Fungsi : Sebagai bukti pembayaran pelanggan atas Multiguna

Sumber : Bagian Keuangan

Rangkap : 1 (satu)

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Analisa proses yang berjalan adalah menganalisa proses yang sedang berjalan pada

sistem Pengajuan Multiguna Pada PT. PLN(Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten. Dengan

ini, maka akan diketahui beberapa kelemahan dari sistem yang sedang berjalan.

Prosedur Pengajuan MULTIGUNA Pada PT. PLN(Persero) Distribusi Jawa Barat Dan

Banten adalah sebagai berikut :

1. Pelanggan melakukan pengajuan Multiguna dengan memberikan persyaratan kepada bagian

pelayanan.

2. Dari bagian pelayanan memeriksa dokumen pengajuan Multiguna dengan melakukan

penegecekan terhadap pengisian formulir,kelengkapan dokumen serta bukti tunggakan yang

dimiliki oleh pelanggan jika tidak mempunyai tunggakan maka dibuatkan formulir

permohonan survey kepada bagian survey.

3. Bagian Survey menerima formulir pengajuan Survey maka melakukan survey terhadap

permintaan pelanggan, dan menyerahkan laporan hasil survey ke bagian pelayanan.

4. Setelah bagian pelayanan menerima laporan survey maka dibuatlah surat jawaban terhadap

pengajuan Multiguna dan di berikan kepada pelanggan yang mengajukan Multiguna.

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Umum PT (Persero) PLN Distribusi Jawa
Gambar 3.2 Bagan Susunan Organisasi Umum PT (Persero) PLN Distribusi
Gambar 3.3. Mekanisme Pengembangan Sistem prototype.
Gambar 4.1 Flowmap Pengajuan Multiguna yang sedang berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini terjadi perubahan dalam komunikasi interpersonal antara suami dan istri yang mengalami baby blues syndrome pasca kelahiran anak pertama, perubahan itu

Sebagai perwakilan dari berbagai macam lembaga yang bekerja untuk menstabilkan iklim, melindungi hutan-hutan diseluruh dunia, memperbaiki kondisi kerja agar lebih aman dan

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu

Pada tahap ini akan dilakukan identifikasi model, yang meliputi identifikasi secara visual (langsung) yaitu dengan membuat plot data aktual terhadap waktu untuk mendeteksi

1. Siswa kurang optimal dalam memanfaatkan sumber belajar untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi pada saat diskusi. Kurang optimal dalam hal ini siswa masih sebatas di ruang

1) Hubungan dengan teman sebaya ( peer lation ), ditunjukkan melalui perilaku yang positif terhadap teman sebaya seperti memuji atau menasehati orang lain, menawarkan

Jalur Seleksi Penelusuran Minat dan Prestasi adalah jalur seleksi bagi calon maha- siswa baru berdasarkan seleksi prestasi akademik dan minat yang tinggi,