PROSEDUR PENANGANAN KEBERSIHAN KAMAR OLEH
ROOM ATTENDANT DI GRAND SWISS-BELHOTEL
INTERNASIONAL MEDAN
KERTAS KARYA
OLEH
FAKHRANA ZHAFARINA
112204032
PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
LEMBAR PERSETUJUAN
PROSEDUR PENANGANAN KEBERSIHAN KAMAR
OLEH ROOM ATTENDANT DI GRAND SWISS-BELHOTEL
INTRNATIONAL MEDAN
OLEH
FAKHRANA ZHAFARINA
112204032
Dosen Pembimbing,
Dosen Pembaca,
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Kertas Karya : PROSEDUR PENANGANAN
KEBERSIHAN KAMAR OLEH
ROOM ATTENDANT DI
GRAND SWISS-BELHOTEL
INTERNATIONAL MEDAN
Oleh
: FAKHRANA ZHAFARINA
NIM : 112204032
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dekan,
Dr. Syahron Lubis, M.A
PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA
Ketua,
NIP. 19511013 197603 1 001
ABSTRAKSI
Perkembangan pariwisata di Indonesia sangat meluas setiap tahunnya, khususnya dunia perhotelan yang semakin menjamur di kota-kota besar dan selalu mengiringi perkembangan kepariwisataan tersebut. Perhotelan yang pada hakekatnya merupakan usaha yang menyediakan akomodasi penginapan, pelayanan makan dan minum, serta jasa lainnya yang dibutuhkan para tamu wisatawan. Kebutuhan tamu yang akan menginap harus ditangani dengan baik untuk meningkatkan pendapatan hotel tersebut. Tamu yang datang ke hotel memerlukan tempat yang nyaman dan bersih untuk beristirahat, serta diiringi oleh
pelayanan yang baik, sopan dan ramah tamah. Kamar (guest room) merupakan
aset terpenting hotel yang paling dicari oleh para wisatawan asing khususnya. Salah satu bagian dari perhotelan yang sangat berperan penting dalam menjaga
kualitas kamar yaitu housekeeping departmen. Petugas housekeeping yang
menangani bagian kamar ialah room attendant. Dimana room attendant memiliki tugas dan tanggung jawab dalam menciptakan suasana yang dibutuhkan oleh para
tamu dan wisatawan. Untuk itu room attendant harus mampu membersihkan
kamar serta area hotel dengan teliti sesuai dengan prosedur penanganan
kebersihan kamar yang telah ditetapkan. Dalam bekerja room attendant juga dituntut memiliki sikap dan perilaku yang baik.
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Tuhan Allah Yang Maha Kuasa, atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan kertas karya ini
yang berjudul “ PROSEDUR PENANGANAN KEBERSIHAN KAMAR
OLEH ROOM ATTENDANT DI GRAND SWISS-BELHOTEL INTERNASIONAL MEDAN ” sesuai dengan yang ditentukan. Kertas karya ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan oleh setiap mahasiswa yang akan
menyelesaikan perkuliahan pada Program Studi D-III Pariwisata Bidang
Keahlian Perhotelan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M,A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Arwina Sufika, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi D-III
Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Naimuddin Deli Putra., selaku Dosen Pembimbing yang telah
susah payah mendidik dan membimbing serta meluangkan waktu untuk
penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.
4. Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun,M.Si selaku Dosen Pembaca dalam
penulisan Kertas Karya ini.
5. Bapak Muadi Suratmo, selaku Koordinator Program Studi Pariwisata
6. Orang tua penulis Bapak Razuan dan Ibu Marliani yang telah memberikan
dukungan dan doa.
7. Kepada Endah Siti Wulandari, Luthvia Hafiza, Lili Wanda Silva yang tak
henti-hentinya memberikan semangat dan dukungannya.
8. Kepada Dedek, Elton Sinaga yang selalu membantu dalam penulisan
Kertas Karya ini.
9. Seluruh Staf Pengajar Program Studi Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara.
10.Pimpinan dan seluruh karyawan di Grand Swiss-belhotel Medan yang
telah banyak membantu dan memberikan informasi kepada penulis yang
ada kaitannya dengan kertas karya ini.
Penulis menyadari bahwa kertas karya ini jauh dari sempurna yang
disebabkan karena keterbatasannya pengetahuan dan pengalaman yang penulis
miliki. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati menerima kritik
dan saran yang menuju kesempurnaan jika kelak penulis menyusun karya ilmiah.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga kertas karya ini bermanfaat bagi
pembaca, khususnya bagi penulis yang telah berusaha menyelesaikan kertas karya
ini dan sumbangan pengetahuan bagi pembaca yang ada di Program Studi D-III
Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
Medan, Oktober 2014
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI ... i
KATA PENGANTAR ... ... ii
DAFTAR ISI ... iii
BAB I : PEDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul ... 1
1.2 Batasan Masalah ... 2
1.3 Tujuan Penulisan ... 2
1.4 Metode Penelitian ... 3
1.5 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II: URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Housekeeping ... 6
2.2 Peranan Housekeeping ... 8
2.3 Ruang Lingkup Housekeeping Department ... 9
2.4 Metode Penanganan Kamar ... 10
BAB III: GAMBARAN UMUM GRAND SWISS-BELHOTEL INTERNASIONAL MEDAN 3.1 Sejarah Berdirinya Hotel ... 31
3.2 Klasifikasi Hotel ... 32
3.3 Fasilitas yang Dimiliki ... 35
BAB IV: PROSEDUR PENANGANAN KEBERSIHAN KAMAR OLEH
ROOM ATTENDANT DI GRAND SWISS BELHOTEL INTERNASIONAL
MEDAN
4.1 Prosedur Pembersihan kamar ... 40
4.2 Peralatan dan Bahan pembersih ... 44
4.3 Pelaksanaan pembersihan kamar ... 46
4.4 Pelaksanaan Pengawasan terhadap Kebersihan Kamar ... 51
4.5 Masalah yang Timbul Pada Penanganan Kamar ... 51
4.6 Upaya Mengatasi Masalah ... 52
BAB V: PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 53
5.2 Saran ... 53
ABSTRAKSI
Perkembangan pariwisata di Indonesia sangat meluas setiap tahunnya, khususnya dunia perhotelan yang semakin menjamur di kota-kota besar dan selalu mengiringi perkembangan kepariwisataan tersebut. Perhotelan yang pada hakekatnya merupakan usaha yang menyediakan akomodasi penginapan, pelayanan makan dan minum, serta jasa lainnya yang dibutuhkan para tamu wisatawan. Kebutuhan tamu yang akan menginap harus ditangani dengan baik untuk meningkatkan pendapatan hotel tersebut. Tamu yang datang ke hotel memerlukan tempat yang nyaman dan bersih untuk beristirahat, serta diiringi oleh
pelayanan yang baik, sopan dan ramah tamah. Kamar (guest room) merupakan
aset terpenting hotel yang paling dicari oleh para wisatawan asing khususnya. Salah satu bagian dari perhotelan yang sangat berperan penting dalam menjaga
kualitas kamar yaitu housekeeping departmen. Petugas housekeeping yang
menangani bagian kamar ialah room attendant. Dimana room attendant memiliki tugas dan tanggung jawab dalam menciptakan suasana yang dibutuhkan oleh para
tamu dan wisatawan. Untuk itu room attendant harus mampu membersihkan
kamar serta area hotel dengan teliti sesuai dengan prosedur penanganan
kebersihan kamar yang telah ditetapkan. Dalam bekerja room attendant juga dituntut memiliki sikap dan perilaku yang baik.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Perkembangan industri perhotelan dewasa ini menunjukkan peningkatan
yang pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan semakin bertambahnya jumlah hotel
yang didirikan di seluruh wilayah Indonesia pada umumnya.
Industri memiliki bagian-bagian operasional yang menunjang berjalannya
kegiatan industri perhotelan dengan baik. Bagian operasional tersebut meliputi :
Front Office Department, Housekeeping Department, Food & Beverage
Department.
Salah satu bagian operasional yang sangat penting diperhatikan yaitu
housekeeping department karena bagian ini menangani kerapian, kebersihan,
keindahan kamar, sehingga memerlukan tenaga kerja yang terampil, jujur, dan
memiliki pengetahuan yang luas agar dapat melakukan pekerjaan nya dengan baik
terutama petugas room attendant yang menangani kebersihan kamar tamu, dan
juga yang sangat penting dijaga dalam menunjang mutu dan kualitas yang baik,
dengan adanya sikap dan perilaku room attendant dalam melaksanakan tugasnya
yang sesuai dengan prosedur penanganan kamar, sehingga penulis tertarik untuk
menuliskan dan membahas masalah-masalah yang ada pada departemen
“PROSEDUR PENANGANAN KEBERSIHAN KAMAR OLEH ROOM
ATTENDANT DI GRAND SWISS-BELHOTEL INTERNATIONAL
MEDAN”
1.2 Batasan Masalah
Sebelum mengkaji topik ini secara terperinci, terlabih dahulu penulis
membuat alasan atau ruang lingkup permasalahan. Batasan masalah ini bertujuan
agar pembahasan tidak terlalu sempit dan juga terlalu luas serta tidak
menyimpang dari judul, namun tetap membahas aspek-aspek yang relevan dan
pokok bahasan, yaitu dengan membahas bagaimana pengertian, peranan, serta
ruang lingkup housekeeping department,dan memahami bagaimana metode
penanganan kamar. Adapun yang menjadi pokok bahasan nanti mengenai
prosedur penanganan pembersihan kamar, peralatan dan bahan pembersih,
pelaksanaan pembersihan kamar, pelaksanaan pengawasan terhadap kebersihan
kamar, masalah yang timbul pada penanganan kamar, dan upaya mengatasi
masalah.
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah :
a. Untuk melengkapi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan di Program
Studi Pariwisata, Bidang Keahlian Perhotelan, Fakultas Ilmu Budaya,
Universitas Sumatera Utara.
b. Menguraikan dan menjelaskan hasil pengamatan penulisan selama Praktek
Kerja Lapangan di Grand Swiss Belhotel Internasional Medan mengurai
c. Menjelaskan tentang cara penanganan kebersihan kamar di Housekeeping
Department.
d. Membandingkan teori dan praktek yang penulis dapat selama di bangku
perkuliahan dengan yang diperoleh selama mengikuti Praktek Kerja
Lapangan.
1.4 Metode Penelitian
Penulisan kertas karya ini menggunakan data-data dan informasi yang
kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini merupakan salah satu yang
penting untuk mendapatkan hasil secara objektif yang dapat dipercaya.
Pengumpulan data untuk pembuatan karya ilmiah ini dilakukan dengan
cara sebagai berikut :
1. Library research ( Penelitian Perpustakaan )
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan memalui
data-data dari perpustakaan atau buku-buku serta sumber lainnya yang
dapat dipertanggungjawabkan.
2. Field Research ( Penelitian Lapangan )
Penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung sewaktu
mengikuti Praktek Kerja Lapangan di Grand Swiss Belhotel
Internasional Medan untuk mendapatkan data atau informasi.
Pengumpulan data diperoleh berdasarkan pengamatan dan analisa
selama praktek, terutama dalam penanganan kebersihan kamar serta
penanganan housekeeping di hotel tersebut. Untuk mendukung data
terhadap pimpinan housekeeping supervisior dan beberapa orang
karyawan.
1.5 Sistematika Penulisan
Pembahasan masalah dalam kertas karya ini dibuat dengan sistematika
penulisan yang teratur dan terperinci. Pembahasan masalah dibagi ke dalam lima
bab. Masing-masing bab menjelaskan topik sesuai dengan judul yang tercantum.
Adapun sistematika penulisan yang dibuat dengan urutan sebagai berikut:
BAB I : Menjelaskan tentang : alasan pemilihan judul, batasan
masalah, tujuan penulisan, metode Penelitian,sistematika
penulisan
BAB II : Menjelaskan tentang : pengertian housekeeping, peranan
housekeeping pada suatu hotel, ruang lingkup
housekeeping, metode penanganan kamar.
BAB III : Menjelaskan tentang : sejarah berdirinya Grand Swiss
Belhotel internasional Medan, klasifikasi Grand Swiss
Belhotel Internasional Medan, fasilitas yang dimiliki Grand
Swiss Belhotel Internasional Medan, struktur organisasi
Grand Swiss Belhotel Internasional Medan.
BAB IV : Menjelaskan tentang : prosedur pembersihan kamar ,
peralatan dan bahan pembersih, pelaksanaan pembersihan
kamar, masalah yang timbul pada penanganan kamar,
upaya mengatasi masalah.
BAB V : Penutup
Berisi tentang kesimpulan
BAB II
URAIAN TEORITIS
2.1 Pengertian Housekeeping
Menurut Rumekso (2001), menyatakan : “Housekeeping ( tata graha )
merupakan perpaduan dari dua buah kata, yaitu house dan keeping (to keep).
House artinya rumah dan keeping (to keep) yang artinya memelihara, merawat,
menjaga,. Housekeeping dapat diartikan secara lengkap sebagai salah satu
departemen yang terdapat pada hotel yang bertanggung jawab terhadap hal-hal
yang berkaitan dengan keindahan, kebersihan, kerapian, dan seluruh kamar
beserta area-area lainnya yang di dalam maupun berada di dalam hotel.”
Darsono (1994), menyatakan : “housekeeping atau tata graha berarti
rumah tangga. Housekeeping department adalah bagian dari hotel yang
bertanggung jawab atas kebersihan, kerapian dan kenyamanan kamar ( guest
room), ruangan umum, restorant, bar dan outlet lainnya yang terdapat di hotel.”
Berdasarkan kedua pendapat di atas penulis dapat mengambil kesimpulan
bahwa housekeeping merupakan salah satu department yang ada di hotel yang
mempunyai peranan yang penting dalam melakukan pengaturan dan rumah tangga
hotel, sehingga dapat memberikan suasana yang nyaman dan aman bagi penghuni
hotel.
Atmosfir, suasana dan kondisi yang harus diciptakan oleh bagian
1. Comfortable (menyenangkan)
Hotel harus senantiasa dalam suasana yang menyenangkan, meliputi
semua area publik, dan juga kamar tamu. Suasana yang menyenangkan
itu ialah keadaan yang tenang, santai, sejuk, asri dan bersih. Bagian
housekeeping harus mampu memelihara kondisi ini selama 24 jam.
2. Attractif (daya tarik)
Keseluruhan area ditata sedemikian rupa sehingga teratur dan indah,
memiliki warna serasi, pengaturan dekorasi dan ornamen diberbagai
lokasi strategis sehingga secara keseluruhan hotel memiliki daya tarik
yang kuat.
3. Safe (rasa aman)
Housekeeping juga bertanggung jawab atas terciptanya rasa aman di
dalam perasaan tamu selama menginap. Adanya petunjuk-petunjuk
mengenai keamanan seperti petunjuk penyelamatan diri dari
kebakaran, pemadam kebakaran, tangga darurat, dan lain-lain dapat
menimbulkan rasa aman dan tentram di dalam perasaan tamu. Di
dalam kamar tidak terlihat kabel listrik oleh tamu yang dapat
menimbulkan rasa takut.
4. Make a good and friendly atmosphare
Keindahan tidak secara langsung melayani tamu-tamunya, tetapi dari
hasil pekerjaan seluruh personil housekeeping tercipta suasana yang
home away from home” sehingga para tamu tidak merasa asing selama
berada di hotel.
5. Hospitality (ramah tamah, aman dan nyaman)
Personil housekeeping mulai dari bawah sampai ke jenjang atas
memiliki sikap hospitality yang tinggi. Senantiasa bersikap ramah dan
sopan bila berpapasan dengan tamu dan terlalu siap untuk memberikan
bantuan pelayanan.
6. Responsibility ( bertanggung jawab)
Karyawan housekeeping adalah orang-orang yang dengan rasa
tanggung jawab yang tinggi serta tidak pernah mengelak dari tanggung
jawab. Setiap personil terdiri dari individu yang berkemauan keras dan
tidak cepat merasa puas menyerah terhadap kesulitan yang dihadapi.
7. Cooperation (kerja sama)
Semua personil housekeeping sangat menyadari bahwa tanpa adanya
team work koordinasi kerja yang baik, maka apapun kerja yang
dilakukan akan sulit mencapai hasil yang diharapkan.
2.2 Peranan Housekeeping
Tujuan utama pengelolaan housekeeping department di suatu hotel adalah
untuk mencapai pengelolaan yang efektif dan efesien, yaitu pemberdayaan semua
sumber dan unsur yang tersedia untuk mendukung visi dan misi hotel dalam
menyajikan produk dan pelayanan kepada tamu.
Hasil pengelolaan department housekeeping yang baik, berupa kebersihan
menginap di hotel, bukan sebaliknya membuat tamu jera untuk datang.
Tugas-tugas department housekeeping sangat beragam sehingga membutuhkan jalinan
kerja sama dan interaksi saling menguntungkan (mutual interaction) dengan
department lain yang ada di hotel seperti front office, F&B, engineering, human
resources, dan lain sebagainya. Oleh karena itu team work yang solid dapat
membantu mewujudkan kelancaran operasional.
Maju mundurnya suatu hotel dipengaruhi oleh banyak sedikitnya tamu
yang menginap dihotel tersebut. Apabila tamu yang menginap tidak menerima
pelayanan yang memuaskan atau bahkan kecewa/marah maka tidak menutup
kemungkinan bahwa tamu tersebut akan menceritakan kekecewaannya kepada
orang lain sehingga akan memperkecil pemasukan hotel tersebut. Padahal untuk
menghidupi seluruh karyawan yang ada, serta pemeliharaan, perawatan, baik
gedung maupun fasilitas-fasilitas lain memerlukan banyak biaya. Dengan dapat
dibayangkan apa yang akan terjadi pada hotel tersebut.
Tujuan dari perusahaan perhotelan adalah meningkatkan tingkat hunian
kamar (Room Occupancy) lamanya tamu menginap misalnya dua atau tiga malam,
serta meningkatkan tingkat penjualan kamar.
2.3 Ruang Lingkup Housekeeping Department
Housekeeping department merupakan salah satu departemen yang ada di
hotel yang mempunyai tugas dan yanggung jawab yang besar terhadap seluruh
area hotel. Membersihkan, merawat segala fasilitas yang ada di dalam gedung
serta di luar hotel serta mempersiapkan kamar sehingga kamar-kamar siap untuk
operasionalnya harus didukung seksi-seksi yang membantu dalam kelancaran
tugas sehari-hari agar dapat menjangkau seluruh tugas yang dikerjakan.
Adapun yang menjadi ruang lingkup operasional di bagian housekeeping
dibagi dalam 6 seksi yaitu :
1. Room Section (seksi kamar)
Tugas pokok dari bagian ini ialah menjaga kebersihan, kerapian,
keindahan, kenyamanan dan kelengkapan kamar-kamar tamu. Tugas
tersebut dikerjakan oleh seorang room attendant. Petugas dituntut
untuk memberikan pelayanan yang baik agar tamu merasa tenang dan
nyaman tinggal di kamar. Pimpinan ini adalah room Floor Supervisior.
2. Public Area Section (seksi area umum)
Tugas pokok dari bagian ini ialah menjaga kebersihan, kerapian,
keindahan, dan kenyamanan seluruh area hotel, baik yang ada di luar
gedung maupun yang di dalam gedung kecuali kamar tamu.
3. Linen Section (seksi linen)
Seksi linen mempunyai tugas tanggung jawab atas semua pergantian
linen yang ada di hotel. Seksi ini dipimpin oleh Linen Supervisior.
Petugas pada seksi ini disebut dengan Linen Attendant.
4. Laundry and Dry Cleaning Section
Seksi ini bertanggung jawab atas semua cucian yang dikirimkan
kepadanya. Pelaksanaan operasional seksi ini dibedakan menjadi dua
bagian besar yaitu House laundry dan Guest laundry.
Tugas seorang room attendant sangat rumit dan luas. Waktu yang tersedia
cukup terbatas. Oleh karena itu, berusahalah menepati waktu dan
menggunakannya dengan efektif dan efesien. Dengan memanfaatkan waktu yang
efektif dan efesien maka hasil yang dicapai akan maksimal.
2.4.1 Preparation Perlengkapan Kamar
Menurut (Rumekso,2002:8) Sebelum memulai pekerjaan ada beberapa hal yang
harus dilakukan oleh seorang room attendant :
1. 15 menit sebelum bertugas, room attendant harus sudah siap di
Housekeeping Office untuk tanda tangan di Present List di kolom In.
2. Mengikuti briefing yang diberikan oleh atasannya (Floor
Supervisior/Chief Floor) yang berisi :
a. Pembagian tugas.
b. Kamar Expected Arrival yang harus segera disiapkan.
c. VIP In the house, tamu penting yang menginap di hotel dan harus
mendapatkan perhatian dan pelayanan khusus.
d. Teknik kerja untuk mengatasi kendala-kendala yang mungkin terjadi
saat bertugas.
e. Extra job dari atasan, misalnya melakukan general cleaning saat tamu
sepi.
f. Instruksi dan pengumuman dari manajemen.
3. Setelah briefing selesai, room attendant harus memeriksa pembagian tugas
4. Mengambil master key dan kertas kerja sesuai dengan floor yang menjadi
tugasnya. Kertas karja itu antara lain Room Attendant Report, Room
Attendant Control Sheet, Room Attendant Guest Supplies Control Sheet,
Inventory of Room, Guest Supplies Request, Linen Exchange Report,
Guest in the House List.
5. Mengambil linen supplies dari linen room sesuai dengan floor yang telah
ditentukan.
6. Melakukan preparation di room attendant counter, yaitu menata semua
perlengkapan kerja di dalam room attendant trolley :
a. Linen supplies terdiri dari
1. Single sheet dan double sheet
2. Pillow case
3. Towels (bath towel, hand towel, face towel, dan bath mat).
4. Glass towel dan dust cloth.
b. Guest supplies terdiri dari :
1. Soap
2. Bath soap
3. Shampoo
4. Shower cap
5. Denta set
6. Tissue
7. Toilet paper
8. Candle
10.Disposal bag
11.Laundry bag
12.Dan lain-lain
c. Cleaning equipment terdiri dari :
1. Water scoop
2. Scot bright
3. Hand brush
4. Toilet bowl brush
5. Bottle sprayer
6. Damp sweeper
7. Dan lain-lain
d. Cleaning suppliest terdiri dari :
1. Bolt mpc
2. Go getter
3. Glass cleaner
4. Furniture polish
5. Metal polish
6. Fast go
7. Demonpine
8. Air freshner dan lainnya
Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dan memperlancar room
attendant di dalam menjalankan tugas-tugasnya. Dalam hal ini kalau linen
petugas linen room untuk membawakan kekurangannya pada saat ia mengambil
linen kotor yang dikeluarkan dari dalam kamar oleh room attendant.
7. Memeriksa kamar-kamar yang menjadi tanggung jawabnya dengan cara
yang sopan (behavior during checking)
8. Mulai bekerja membersihkan kamar tamu sesuai standart yang telah
ditentukan.
2.4.2 Akses Ke Kamar Untuk Pelayanan (First Checking Acces to the Room)
1. Status Kamar
Kondisi atau keadaan kamar itu ditulis dengan kode atau simbol, yang umumnya
hampir sama untuk semua hotel.
Kode-kode kamar tersebut adaalah sebagai berikut :
a. O: Occupied, berarti kamar ditempati oleh tamu, karena sudah
terdaftar resmi di hotel.
b. V: Vacant, yang berarti kamar dalam keadaan kosong, tidak ditempati
oleh tamu, tetapi ready for sold ( siap untuk disewakan).
c. DD: Don’t Distrub, berarti kamar disewa tamu dan tamu memasang
Don’t Distrub Sign di pegangan pintu luar. Tamu tidak mau kamarnya
diganggu.
d. DL: Double Locked, berarti kamar sedang disewa tamu dan pintunya
dikunci dua kali dari dalam. Dengan demikian petugas kamar tidak dapat
e. CI: Check In, berarti kamar baru saja ditempati atau tamu baru saja
masuk dan menempati kamar tersebut.
f. CO: Check Out, berarti kamar tersebut baru saja ditinggalkan oleh tamu
yang menyewanya.
g. SO: Sleep Out, berarti menandakan kamar sudah disewa tamu, tetapi
tamu tidaj menempati kamar tersebut. Barang-barang milik tamu tetap
berada di dalam kamar, dan sewa kamar diperhitungkan.
h. HU: House Used, adalah kamar yang ditempati staf hotel karena sedang
bertugas.
i. OO: Out of Order, kamar tidak dapat digunakan(tidak boleh
dijual).kamar yang mempunyai kode OO biasanya mengalami kerusakan
yang tidak dapat diperbaiki dalam waktu singkat, atau sedang dalam
proses perbaikan yang memerlukan waktu lama.
j. NB: Occupied No Baggage, adalah kamar yang disewa tamu yang tidak
membawa barang/kopor ke dalam kamar.
k. EA: Expected Arrival, kamar yang sudah dipesan oleh tamu dan tamu
itu akan segera datang. Tamu ini dapat berupa EA, VIP (yang akan
ditempati oleh tamu-tamu penting)
l. ED: Expected Departure, kamar yang akan segera ditinggalkan oleh
tamu yang menempatinya, setelah menyelesaikan pembayaran atas semua
biaya selama tinggal di hotel.
2. First Checking
Tujuan dari first checking adalah untuk memeriksa keadaan status kamar
pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh Floor Supervisior atau room attendant
dipagi hari sambil mengecek cucian tamu (guest laundry).
Prosedur first checking :
1. Sebelum mengetuk pintu/bel diperhatikan ada tanda don’t distrub sign
atau tidak. Karena kamar-kamar dengan tanda tersebut boleh
diganggu/diketuk/dibel.
2. Setiap mau masuk kamar harus mengetuk/mengebel dengan menyebut
room attendant, checking minimal tiga kali walaupun kita yakin kamar
tersebut tidak ada penghuninya.
3. Kalau tidak ada jawaban, buka pintu pelan-pelan dengan mengucapkan
excuse me periksa keadaan kamar dengan seksama, beberapa tempat tidur
yang dipakai oleh tamu apakah ada kerusakan-kerusakan yang ditemukan,
kalau ada cepat laporkan kepada Floor Supervisior untuk dibuatkan Work
Order dan segera dikirim ke Engineering.
4. Kamar kosong (vacant) periksa apakah segala sesuatunya dalam keadaan
baik dan komplit.
5. Kamar Check Out , periksa apakah ada barang-barang hotel yang terbawa
oleh tamu atau apakah ada barang-barang tamu yang tertinggal, kalau ada
cepat laporkan kepada Floor Supervisior untuk di cepat di follow-up, juga
diinformasikan ke housekeeping office.
6. Kamar yang tamunya ada di dalam kamar, supaya tamunya tidak
tersinggung, tanyakan apakah ada laundry/cucian yang akan dikirim ke
7. Kamar yang tamunya Sleep Out, laporkan kepada Floor Supervisior agar
di Double Lock oleh Duty Manager
8. Kamar yang ON/Occupied No Luggage, andaikan tidak bertemu tamunya
laporkan saja sebagai check out room.
9. Setelah selesai melakukan pemeriksaan, catat hasilnya pada room
attendant sheet, dan segera laporkan kepada Floor Supervisior. Diwaktu
menyalin ke dalam room attendant sheet, dicatat juga hal yang perlu dari
kamar-kamar tersebut.
2.2.3 Pelaksanaan Pembersihan Kamar
Menurut (Rumekso, 2002: 79) Adapun tata urutan untuk pembersihan kamar
adalah sebagai berikut :
1. Yang pertama-tama harus dikerjakan ialah kamar direct order, di mana
tamu memintalansung kepada room attendant untuk membersihkan
kamarnya.
2. Giliran yang kedua adalah kamar-kamar Check Out tetapi Expected
Arrival (CO-EA), yaitu kamar-kamar yang sudah ditinggalkan oleh tamu
yang menempati dan akan segera ditempati oleh tamu lain.
3. Prioritas ketiga adalah kamar-kamar yang memasang tanda Please Make
Up Room Now. Kamar-kamar ini harus sudah dibersihkan sebelum tamu
yang menguninya datang
4. Kamar VIP, atau kamar yang ditempati oleh tamu-tamu penting (VIP in
the House).
5. Kamar-kamar yang dihuni oleh tamu (occupied/guest in the house).
menjadi tugas dan tanggung jawab room attendat untuk
membersihkannya.
6. Kamar-kamar yang check out pada siang hari,
7. Yang berikutnya adalah kamar-kamar vacant, meskipun kosong
kamar-kamar ini tetap harus dibersihkan, dilap semua perlengkapannya sambil
memeriksa barangkali ada kekurangan.
8. Terakhir adalah kamar-kamar Out of Order, kamar yang mengalami
kerusakan. Walaupun ada kerusakan peralatan di dalam kamar, atau
sedang dalam proses perbaikan oleh bagian Engineering, kondisi kamar
harus tetap terpelihara bersih, rapi, dan nyaman.
Jika tamu sudah check out, kamar harus segera dipersiapkan kembali agar
dapat dijual. Pada bagian ini akan dibahas hal yang harus dikerjakan oleh Floor
section atau Room section ketika mempersiapkan kamar yang baru saja
ditinggalkan oleh tamu. Hal ini dikenal dengan istilah “Cleaning a check out
room”
1. Setelah room attendant selesai melakukan preparation semua alat kerja
yang ada di dalam room attendant trolley, room attendant menuju
kamar yang akan dibersihkan, menepatkan trolley di tepi corridor
dekat pintu kamar yang akan dibersihkan, dengan pintu trolley
menghadap ke kamar tamu agar room attendant dapat dengan mudah
mengambil barang-barang yang diperlukannya. Perlu diperhatikan
bahwa penempatan trolley tidak boleh mengganggu lalu lintas tamu
2. Mengetuk pintu tiga kali atau menekan door bell tiga kali sambil
menyebut jati diri : “Housekeeping” atau “room attendant, please.”
Tunggu beberapa saat untuk memastikan apakah tamu sudah
betul-betul meninggalkan kamar.
3. Buka pintu kamar pelan-pelan dengan menggunakan master key.
Begitu pintu terbuka, ucapkan “permisi”, atau “excuse me”.
4. Menyalakan semua lampu dalam kamar sambil memeriksa kalau-kalau
ada yang mati. Jika ada lampu yang mati, segera melapor kepada Floor
Supervisior agar dibuatkan work order kepada Engineering, agar
diperbaiki atau diganti.
5. Membuka black out curtain atau night curtain agar suasana dalam
kamar menjadi lebih terang.
6. Memeriksa minibar consume. Jika ada minuman dalam almari es yang
diminumtamu, segera tanyakan kepada Front Office Cashier (FOC)
apakah minuman tersebut sudah dibayar oleh tamu.
7. Memeriksa perlengkapan lain di dalam kamar, seperti asbak, remote
control, atau handuk yang terbawa oleh tamu saat check out. Bila ada,
segera melapor kepada Front Office Cashier untuk menanyakannya
kepada tamu atau memohon kepada tamu untuk membayarnya.
8. Memeriksa almari, laci meja, dan lainnya, barangkali barang-barang
milik tamu yang tertinggaldi dalam kamar, segera tanyakan kepada
Front Office , apakah tamu kamar tersebut masih berada di area lobby.
Apabila tamu masih berada di lobby, room attendant dapat
tamu sudah meninggalkan hotel, barang temuan harus dibawa ke
kantor Housekeeping, melaporkan kepada Floor Supervisior, serta
memberikannya kepada Office Clerk agar ditulis di dalam buku lost
and found dan disimpan dalam almari khusus.
9. Mengeluarkan alat-alat bekas makan-minum tamu yang ada di dalam
kamar, seperti piring, sendok, garpu, gelas, dan lain-lain (bila ada),
serta menyimpanya di dalam room attendant counter atau pantry, atau
memberitahukannya kepada waiter/waitress room service untuk
mengambilnya.
10.Langkah berikutnya adalah melakukan making bed (menata tempat
tidur).
1. Susunan dan Pemasangan Tempat Tidur dengan Dua Sheet Susunan tempat tidur dengan dua sheet adalah sebagai berikut :
- Pertama (paling bawah) : striping bed, tempat tidur yang memakai roda,
untuk memudahkan room attendant bekerja, serta berpegas (per) agar
tamu nyaman saat tidur.
- Kedua, bed skirt : penutup spring bed, yang warnanya disesuaikan dengan
interior kamar.
- Ketiga, matress yang bahannya bisa bermacam-macam, seperti kapuk,
busa, dan sebagainya.
- Keempat, bed pad atau bed protector yang berfungsi sebagai peredam
panas pada kasur busa serta untuk menahan keringat dan kotoran lain agar
- Kelima, sheet pertama untuk membungkus matress secara keseluruhan dan
sebagai alas tidur, di atas bed pad.
- Keenam, sheet kedua, untuk melapisi blanket dari bawah, agar bulu-bulu
selimut tidak langsung mengenai kulit tubuh tamu, yang mungkin dapat
menimbulkan alergi, gatal-gatal, dan sebagainya. Di samping itu juga
supaya blanket tidak cepat kotor.
- Ketujuh, blanket untuk menahan udara dingin.
- Kedelapan, pillow dan pillow case, yaitu bantal dan sarung bantalnya
sebagai alas kepala saat tidur.
- Kesembilan, (paling atas) : bed cover atau bed spread sebagai penutup bed
agar tetap bersih, rapi dan indah. Oleh sebab itu biasanya warna dan
ornamen bed cover disesuaikan dengan interior kamar.
a) Adapun prosedur making bed dengan dua sheet adalah sebagai berikut :
- Tariklah bed terlebih dahulu untuk memudahkan pekerjaannya
- Ambilah kertas-kertas berkas atau hanger yang bekas dipakai tamu dan
taruh di tempat masing-masing agar tidak mengganggu.
- Lepaskan lena yang kotor, mulai dari pillow case, top sheet, blanket, sheet
kedua dan sheet pertama, satu per satu sambil memeriksa kalau-kalau ada
barang milik tamu yang tertinggal di antara sheet tersebut, serta
meletakkannya secara terpisah.
- Periksalah lena. Apabila ada yang rusak atau terkena noda, lena itu harus
dipisahkan dan langsung diserahkan kepada Linen atenndant agar segera
- Mengangkat lena-lena kotor dan memasukkannya ke dalam Linen
container pada room attendan car yang ada di luar kamar.
- Masuk ke dalam kamar sambil membawa lena-lena bersih sesuai
kebutuhan kamar tersebut, meletakkannya di atas night table atau tempat
yang berdekatan dengan Room attendant saat making bed.
- Memeriksa roda bed, apakah ada yang rusak. Balikkan matress untuk
melihat kondisi, rapikan posisinya, rapikan bed skirt serta bed pad, sambil
melihat kalau ada barang-barang milik tamu yang jatuh dan tertinggal di
bawah bed.
- Membuka sheet pertama (bottom sheet) dan mengibaskannya dengan
keras, memasang sheet dengan posisi lipatan tengah tepat pada bagian
tengah bed, sehingga simetris, sisa sheet di kiri-kanan bed sama atau
hampir sama, dan lipatan jahitan menghadap ke bawah. Room attendan
berdiri di bagian atas bed, dekat dengan head board.
Sisakan sheet bagian atas lebih kurang 20 cm agar dapat menutup matress
bagian atas.
Melipat sheet bagian atas ke bawah matress dengan rapi. Sisa sheet di
kiri-kanan bed dilipat ke bawah matress membentuk sudut segitiga 45 derajat.
Menghaluskan dan merapikan sheet yang sudah terpasang di atas bed.
- Membenarkan sheet kedua di atas sheet pertama dengan lipatan jahitan
menghadap ke atas, atau bagian sheet yang harus menghadap ke bawah.
Sisa sheet di kiri-kanan bed harus diusahakan agar sama atau hampir sama,
tapi sheet bagian atas berada tepat di atas tepi mattress bagian kepala,
- Memasang blanket di atas second sheet dengan ujung blanket bagian
kepala lebih ke bawah dari tepi mattress bagian atas lebih kurang 40 cm
selebar pillow.
- Melipat sheet kedua ke atas blanket, dihaluskan dan dirapikan.
- Memasang pillow case.
- Sisa sheet maupun blanket di kiri-kanan bed dilipat dimasukkan ke bawah
mattress, mulai dari bagian bawahnya. Caranya:
- Haluskan sheet dan blanket yang sudah terpasang di atas bed dari atas
sampai ke bawah.
- Tangan kiri dimasukkan ke bawah mattress, sedang tangan kanan
merapikan sheet dan blanket, di bagian bawah (kaki), kemudian
memasukkannya ke dalam mattress, sejauh tangan bisa menjangkaunya.
- Tangan kiri ditarik keluar, sambil merapikan sheet dan blanket yang
berada di sisi kiri bed, kemudian dinaikkan. Sisa sheet dan blanket di
samping bed dimasukkan ke bawah mattress, disusul sheet dan blanket
yang tadi dinaikkan, sekarang diturunkan dan dilipat masuk ke bawah
mattress embentuk sudut segitiga 45 derajat atau 90 derajat.
- Selanjutnya semua sheet dan blanket di samping kiri bed dilipat masuk ke
bawah mattress dengan rapi.
- Berikutnya dari sisi kanan, tangan kanan masuk ke bawah mattress, tanagn
kiri menghaluskan sheet dan blanket yang ada di atas bed, kemudian
melipat serta memasukkan sisa sheet dan blanket yang ada di bagian
bawah ke bawah mattress. Tangan kanan menarik dan merapikan sheetdan
mengangkat sheet dan blanket yang ada di sisi kanan bed. Sisa sheet dan
blanket dilipat, masuk ke bawah mattress dengan membentik sudut
segitiga 45 atau 95 derajat.
- Tahap berikutnya adalah memasang bed cover. Bed cover dipasang dari
bagian bawah (kaki), bukan dari bagian atas dekat head board seperti saat
memasang sheet. Biasanya lebar bed cover selebar bed, baik single bed
maupun double bed, sedang untuk sisi kiri-kanan maupun bagian bawah
menjuntai ke lantai, ditambah sambungan bed cover yang dijahit menjadi
satu. Sambunag ini dipakai sebagai patokan saat memasang bed cover
sehingga bentuknya serasi dan rapi. Namun ada kalanya bed cover
merupakan satu kesatuan tanpa sambungan.
Cara memasang bed cover agar rapi adalah sebagai berikut :
- Buka lipatannya dan pasang bed cover itu dari bagian bawah. Jika pada
bed cover ada jahitan sambungan, pancangkan jahitan tersebut tepat di tepi
mattress. Perhatikan bahwa sisa bed cover yang menutup samping
kiri-kanan bed harus sama.
- Setelah lurus dan rapi, tarik ujung bed cover ke atas dan luruskan serta
kencang. Perhatikan, sisa bed cover kiri-kanan harus sama dari bawah ke
atas.
- Sisa bed cover bagian atas dilipat masuk ke bawah pillow dekat head
board, lebih kurang 15 cm, sedang sisa bed cover yang lain dilipat masuk
ke bawah pillow bagian depan. Rapikan bed cover di samping kiri-kanan
dan kencangkan sehingga pillow terbungkus bed cover di bagian atasdan
- Setelah making bed selesai, dorong bed kembali ke posisi semula. Atur
bed sedemikian rupa agar serasi dengan benda-benda di sekitarnya (Yayuk
Sri Pewarni,1993:34; Agustinus Darsono,1995: 55; dan
Rumekso,2002:63).
b) Making Bed dengan Tiga Sheet
Making bed menggunakan tiga sheet memiliki prosedur yang sama dengan
making bed dua sheet. Yang selebihnya adalah :
- Pada making tiga sheet, setelah blanket ditebarkan di atas sheet kedua,
dengan tepi blanket bagian atas (dekat head board) turun 40 cm dari tepi
mattress, sheet ketiga atau top sheet dipasang di atasnya.
- Top sheet ditebarkan dengan posisi lipatan jahitan menghadap ke bawah
atau bagian yang halus berada di atas.
- Tepi jahitan top sheet bagian atas ditarik lebih kurang 15 cmdi atas tepi
blanket sehinggan dapat dilipat masuk ke kebawah blanket.
- Ujung sheet kedua bagian kepala dilipat ke atas dan top sheet dihaluskan
dan dirapikan.
- Pillow case dipasang, kemudiaan pillow diletakkan ke atas bed dekat head
board.
- Semua sheet dan blanket pada bagian kaki dilipat, dimasukkan ke bawah
mattress.
- Sheet dan blanket yang ada di kiri-kanan bed dilipat, dimasukkan ke
bawah mattress, membentuk sudut segitiga 45 atau 90 derajat pada kedua
- Bed yang telah ditata ditutup bed cover dari bagian bawah (kaki), ditarik
ke bagian kepala.
- Kedua sisi dirapikan, sementara sisa bed cover bagian atas dilipat
dimasukkan ke bwah pillow, serta dibagian depan sehingga seluruh pillow
tertutup bed cover dengan rapi.
- Rapikan lipatan-lipatan bed cover kedua sisi kiri-kanan bed.
- Mengembalikan bed pada posisi semua (Agustinus Darsono, 1995: 56;
Agusanwar, 2002: 92; Rumekso, 2002: 63).
2. Pembersihan Kamar Mandi
Setelah making bed selesai, Room attendant melanjutkan dengan
cleaning bath room. Di kamar mandi ini yang harus dibersihkan adalah
sebagai berikut :
a) Wash Basin, wastafel dengan bagian-bagiannya, seperti Bath room
mirror, wash basin table, wash basin bowl, wash basin drain, wash
basin stoppper, faucet/water tap.
b) Membersihkan wall tile
Dinding kamar mandi biasanya terbuat dari keramik. Walaupun ada
juga yang terbuat dari marmer agar tidak menyerap air.
c) Membersihkan shower curtain
Shower curtain biasanya dipasang di atas bath tub dengan rail curtain
untuk menggantungnya. Ujung bawah shower curtain menjuntai masuk
ke dalam buth tub. Fungsinya adalah sebaai penutup tamu saat mandi
menggunakan shower (pancuran) sehingga airnya tidak mucrat
d) Membersihkan buth tub
Bak mandi harus selalu diperhatikan kebersihannya, terutama bila
habis dipakai untuk berendam saat mandi.
Bagian yang harus dibersihkan :
- Dinding di sekitar bak mandi, termasuk soap dish (tempat sabun)
dan safety handle (pegangan saat tamu mau berdiri dari berendam.
- Dinding dalam bak mandi.
- Bagian pinggir bath tub.
- Bagian dasar dalam bath tub.
- Dinding luar bath tub bagian atas sampai ke bawah.
- Faucet
- Shower, yang terdiri dari shower pipe dan head shower.
e) Membersihkan toilet bowl. Tiolet bowl setiap hari harus dibersihkan
oleh Room attendan
Bagian toilet bowl yang dibersihkan :
- Bagian dalam jamban.
- Bagian samping dalam.
- Bagian luar dan bagian bawah.
- Toilet bowl seat, bagian yang diduduki
- Toilet bowl ring, alas duduk untuk anak-anak di toilet bowl, agar
pantat tidak masuk ke dalam jamban.
- Toilet bowl cover, tutup jamban.
3. Dusting a Room
Setelah cleaning room selesai Room attendat melanjutkan dengan dusting
a room. Dusting dimaksudkan untuk membersihkan debu maupun kotoran lain
yang menempel pada perlengkapan yang ada di dalam kamar tamu. Agar
pekerjaan daoat berjalan efektif dan tidak ada yang terlewatkan, dusting dimulai
dari pintu masuk kamar, berputar searah dengan jarum jam, dan berakhir pada
pintu masuk kamar lagi. Alat yang digunakan untuk dusting adalah :
- Dust cloth khusus untuk membersihkan kaca dan cermin.
- Dust cloth untuk membersihkan meja, kursi yang terbuat dari kayu
serta yang terbuat dari logam.
4. Vacuumming a Room
Setelah semua selesai Room attendat melanjutkan dengan vacuumming a
room. Vacuumming adalah membersihkan lantai kamar berkarpet agar bebas dari
debu, benda-benda tajam seperti isi stapler, potongan cutter, jarum pines, dan
lain-lain agar kamar menjadi bersih, aman dan nyaman.
Bagian-bagian yang perlu di-vacum meliputi bagian bewah bed, di bawah
head board, di bawah black out curtain, di bawah coffee table and chair, di bawah
dressing table, di belakang pintu, di dalam almari, di living room, veranda, lantai
kamar mandi, di bagian depan dan luar kamar tamu. Vacuumming dilakukan
mulai dari bagian yang paling jauh (pojok ruangan), berjalan mundur, dan
berakhir di pintu masuk kamar. Vacuumming lantai kamar mandi dilakukan
setelah lantai dipel dan dikeringkan, untuk membersihkan serpihan tissue, kain
Sebelum dan sesudah bekerja, vacuum cleaner harus selalu dicek
motornya, dibersihkan, kemudian disimpan di tempat yang telah ditentukan agar
tidak rusak.
2.2.4 Pemeriksaan Terakhir (Final Check)
Cara memeriksa kamar yang efektif adalah sesuai dengan arah jarum jam
dari sebelah kiri ke kanan, mulai dari pintu masuk kamar, berputar sampai pintu
masuk lagi. Hal ini dilakukan agar tidak ada yang terlewatkan.
Bagian-bagian dan tempat yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan
terakhir adalah :
- Jendela tertutp, night curtain dan glass curtain dalam posisi yang
benar.
- Pemanas terpasang kembali.
- Sprei kasur terpasang dengan rapi.
- Lampu nyala dan gambar telah bersih.
- Penerangan berfungsi.
- Tv, radio, dan alat elektronik lain bekerja.
- Bar kecil terisi penuh.
- Tidak ada noda di cerminatau permukaan benda.
- Pintu tertutup.
- Pintu bebas dari tanda jari.
- Di bawah karpet dan sekitar perabot telah bersih.
- Perabotan dalam posisi yang tepat.
- Tidak terdapat alat pembersih yang tertinggal di kamar.
- Tempat sampah dan asbak dalam keadaan kosong dan bersih.
- Alat-alat yang harus diperbaiki atau yang dibersihkan secara
BAB III
GAMBARAN UMUM GRAND SWISS-BELHOTEL
INTERNATIONAL MEDAN
3.1 Sejarah Berdirinya Hotel
Hotel berbintang lima ini terletak di Medan yang merupakan kota terbesar
ketiga di Indonesia dan sekaligus merupakan ibukota Sumatera Utara. Selain
karena fasilitasnya yang modern seperti kamar tamu yang nyaman, restoran,
kolam renang, pelayanan spa, lokasinya yang dekat dengan Cambridge
Condominiums dan pusat perbelajaan menjadikan hotel ini pilihan mudah bagi
para tamu untuk mengunjungi pusat kota. Tempet-tempat menarik sekitar hotel ini
diantaranya Mesjid Raya Medan, Istana Maimun, Rahmad Galery dan area resort
Brastagi. Para pebisnis juga dapat menikmati fasilitas dan layanan baik di hotel ini
karena hotel ini juga memiliki bussiness center dan ruang pertemuan.
Grand Swiss-Belhotel International Medan letaknya sangat strategis.
Berdiri dan mulai beroperasi September 2008 dibawah pimpinan Crhistoper
Maclean, dengan jumlah yang relatif masih sedikit dan hanya dilantai 8 dan 9
yang siap dijual (vacant ready). Memasuki tahun pertama, Grand Swiss-belhotel
Internasional Medan menambah lagi beberapa kamar yang saat itu pengerjaannya
belum selesai dan akan diselesaikan diawal tahun 2010.
Kemudian diawal tahun 2010 pimpinan perusahaan (General Manager) ini
dipegang oleh seorang dengan kebangsaan Malaysia yang bernama David Tai.
selalu mengutamakan prosedur dan peraturan-peraturan yang sebelumnya masih
terdapat toleransi yang cukup tinggi kepada para pegawai bahkan owner dari hotel
ini.
Tahun 2010, kepemimpinan Grand Swiss-belhotel International Medan
diserahkan kepada David Richard O’Hanlon yang juga merupakan seorang yang
berkebangsaan barat, yaitu irlandia. Dengan kepemimpinan baru ini, Grand
Swiss-belhotel International Medan sudah beroperasi sepenuhnya, karena sebelumnya
kamar yang sudah selesai ketika perusahhan dipimpin oleh David Tai yang
sekarang sudah berjumlah 242 kamar.
3.2 Klasifikasi Hotel
Suatu hotel dapat diklasifikasikan dalam berbagai jenis berdasarkan
tinjauan terhadap hal-hal tertentu seperti lokasi, jumlah kamar, perencanaan
penjualan, dan lai-lain. Berikut ini diuraikan dasar pengklasifikasian tersebut.
1. Berdasarkan Plan (Perencanaan Penjualan Kamar)
Pembagian berdasarkan plan adalah :
a. B & B Plan, yaitu harga kamar sudah termasuk sarapan pagi.
b. Full American Plan, yaitu harga kamar sudah termasuk makan
pagi, makan siang, makan malam. Plan jenis ini disebut juga
Full Board karena harga sewa kamar sudah termasuk 3 kali
makan. Bisa juga digunakan untuk event/banquet.
c. Modified American Plan, yaitu harga sewa kamar sudah
termasuk 2 kali makan. Breakfast dan Lunch atau Dinner. Dan
d. Continental Plan, yaitu harga sewa kamar sudah termasuk
makan pagi saja ala Continental.
e. Europan Plan, yaitu harga sewa kamar tidak termasuk makan
(room only).
Berdasarkan plan, Grand Swiss-belhotel International Medan
menerapkan sistem Continental Plan. Tapi dilihat dari beberapa situasi
dan kondisi terkadang menerapkan sistem Full American Plan untuk paket
meeting di banquet/Convention. Sistem ini diterapkan biasanya dalam
rangka promosi atau ketika low season.
2. Berdasarkan Size Number of Room (jumlah kamar)
Pembagian yang umum berdasakan jumlah kamar adalah sebagai
berikut:
a. Small Hotel : Maksimum 25 kamar
b. Average Hotel : Maksimum 26-100 kamar
c. Above Average Hotel : Mempunyai 101-299 kamar
d. Large Hotel : Minimum 300 kamar
Grand Swiss-belhotel Internasional Medan mempunyai 242 kamar.
Dengan demikian berdasarkan jumlah kamar hotel, maka hotel ini
digolongkan sebagai hotel menengah ke atas ( above average hotel ).
3. Berdasarkan Length of Guest Stay (Lama Tamu Menginap)
Penggolongan berdasarkan lama tamu menginap, terdiri dari :
a. Transit Hotel : Tamu yang menginap umumnya
b. Semi Residential Hotel : Tamu yang menginap lebih dari satu
hari, tapi masih dalam periode yang pendek.
c. Resident Hotel : Tamu yang menginap di hotel untuk
jangka waktu yang cukup lama (long stay).
Tamu yang menginap di Grand Swiss-belhotel Internasioanal
Medan umumnya hanya sebentar, atau berkisar antara 1-3 hari saja.
4. Berdasarkan Location (Lokasi Berdirinya)
Hotel bedasarkan lokasinya banyak macamnya, ada City Hotel,
Resort Hotel, Beach Hotel, dan lain sebagainya. Grand Swiss-belhotel
International Medan yang berada di jalan S. Parman No 217 Medan adalah
sebuah City Hotel. Lokasinya yang sangat strategis karena berada di pusat
kota Medan.
5. Berdasarkan Type of Patronage (Tipe Tamu yang Menginap)
Umunya tamu yang menginap di Grand Swiss-belhotel International
Medan adalah para pengusaha dan bussiness man. Karena itu hotel disebut
Bussiness Hotel. Dan hotel ini juga mendukung untuk kegiatan bisnis.
6. Berdasarkan Under Goverment Regulation (Peraturan Pemerintah)
Pengelolaan menurut peraturan pemerintah terbagi menjadi dua
sistem yaitu:
a. Grade System Hotel,terdiri dari:
- Economy Class
- Deluxe Class
b. Star System Hotel,terdiri dari:
- Berbintang I, II, III, IV, V
- Non bintang, disebut sebagai Hotel Melati
Saat ini Grand Swiss-belhotel International Medan didukung oleh
fasilitas-fasilitas yang lengkap dan merupakan sebuah hotel berbintang
lima (five star) dan bertaraf internasional.
Klasifikasi hotel di Indonesia dinyatakan dengan predikat bintang.
Mulai dari bintang satu sampai bintang lima. Penetapan bintang
dinyatakan dengan piagam yang dikeluarkan oleh Dirjen Pariwisata, Pos
dan Telekomunikasi No: 14/U/88 tanggal 24 Oktober 1994.
3.3 Fasilitas yang dimiliki
Adapun fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh Grand Swiss-belhotel
Internasional Medan antara lain:
1. Kamar
Saat ini Grand Swiss-belhotel International Medan mempunyai 242 kamar
berlanatai karpet dengan fasilitas-fasilitas antara lain: Tempat Tidur, Meja &
Kursi, Lemari Pakaian, Televisi, Air Conditioning (AC),Televisi Berlangganan,
Kamar Mandi Dalam, Water Heater, Wastafel, Kulkas, Sofa, Telepon Kamar.
Jenis-jenis kamar ada 5 macam, dengan perincian sebagai berikut:
b. Superior Deluxe Room sebanyak 103 kamar
c. Grand Deluxe Room sebanyak 14 kamar
d. Suite Room sebanyak 6 kamar
e. President Suite Room sebanyak 1 kamar
2. Food & Beverage
a. The Rendez-Vous Lobby Lounge
Terletak di area lobi. Disediakan untuk pebisnis atau bersatai sambil
minum dengan teman-teman atau rekan di lounge. Beberapa menu
makanan ringan yang ditawarkan sepanjang hari, yang menampilkan
baik hidangan barat da lokal.
b. Swiss cafe
Terletak di lantai pertama. Ini adalah sebuah kafe gaya kotemporer
yang menampilkan suasana yang modern dengan konsep dapur
terbuka, melayani pilihan favourite Asia, Barat, dan Prasmanan setiap
hari. Restoran ini terlihat keluar bangunan tetangga dan dengan lokasi
pusat, menjadikannya tempat yang ideal untuk mengambil makanan
cepat atau makanan lengkap. Swiss cafe juga membawahi bagian
pemesanan makan dan minum ke kamar tamu (Room Service).
c. The View Music Lounge & Bar
Terletak di lantai 26, ini adalah lounge trendi, penuh warna dan
nyaman dengan ruangan yang menarik. Terlihat pemandangan
panorama kota, ini adalah tempat yang tepat untuk bersantai di malam
hari sambil mendengarkan live music.
Ini adalah gaya hidup terkini atap restoran di lantai 27 dengan kedua
tempat duduk didalam dan di luar ruangan. Merupakan tempat
makanbergaya dan romantis. Kita dapat menikmati panorama ialah
dari atas dengan baik disertai makanan ringan atau makanan penuh
dari menu kreativitas barat, atau hanya bersantai dengan cocktail
menyegarkan setelah hari yang sibuk.
e. Banquet Facilities
Pemilihan restoran ruang petemuan dan ballroom untuk memenuhi
kebutuhan anda. Terletak di lantai 2 dan 25 dan 3 swata ruang
pertemuan di lanatai 26, ruangan ini menawarkan pilihan
pemandangan dan didukung oleh berbagai peralatan audio visual.
3. Sporting and Recreation
a. My Life Gym & Spa Covers
Terletak di lantai bawah tanah Cambridge City Square, dilengkapi
dengan berbagai peralatan pelatihan kordiovaskular dan perawatan
yang sesuai dengan setiap anggota dan tamu kebutuhan individu. Spa
terletak di lantai 7 Grand Swiss-belhotel Internasional Medan.
Menikmati istirahat spa, atau menikmati pijat santai dan keluar
perasaan diremajakan atau berenang di kolam renang dinding kaca
yang pertama di Medan.
4. Meeting facilities
Untuk keperluan pesta, rapat, pertemuan, konferensi, dan
bermacam-macam kegiatan sejenis lainnya. Grand Swiss-belhotel Internasional Medan
di lantai 2 (dua), yang dilengkapi dengan sistem suara dan karpet dari dinding
ke dinding, beserta dinding pemisah yang memungkinkan ruangan dibagi
menjadi beberapa bagian ruangan mampu menampung lebih dari 250 orang
yang terdapat dilantai 25 (dua puluh lima) terdiri dari ruangan dengan nama
Jade, Emerald, Ruby, dan Saphire.
5. Communication Network
Penyediaan telepon umum yang berada di lobby, penyediaan area wi-fi.
Semua telepon di kamar tamu dapat diputar langsung. Sambungkan telepon jarak
BAB IV
PROSEDUR PENANGANAN KEBERSIHAN KAMAR OLEH
ROOM ATTENDANT DI GRAND SWISS-BELHOTEL
INTERNASIONAL MEDAN
4.1 Prosedur Pembersihan Kamar
Sesuai yang dialami penulis selama Praktik Kerja Lapangan di Grand
Swiss-belhotel Internasional Medan bagaimana pelaksanaan prosedur
pembersihan kamar pada room section bagian-bagian nya ialah sebagai berikut :
a. Prosedur memasuki kamar tamu
Sudah kebijakan perusahaan bahwa semua petugas harus mengikuti prosedur
bagaimana memasuki kamar tamu dengan benar setiap saat. Ketuk pintu dengan
menyebutkan nama department, nyatakan tujuan kunjungan dan minta izin.
Prosedur memasuki kamar tamu :
1. Berdiri di depan pintu dengan jarak yang cukup.
2. Ketuk pintu tiga kali, dengan jarak antar ketukan 7 detik untuk memberi
waktu kepada tamu membuka pintu.
3. Perkenalkan diri anda ( department anda dengan mengatakan dari
Housekeeping).
4. Beri salam kepada tamu sambil tersenyum dan dua tangan di depan dada.
5. Beritahu tujuan kedatangan misalnya : bolehkah saya membersihkan
6. Akhiri pertemuan dan selalu ucapkan terima kasih.
b. Prosedur merapikan tempat tidur
Petugas harus selalu membersihkan atau merapikan tempat tidur dengan benar.
Apakah itu dalam keadaan kosong ataupun sedang dihuni. Untuk melakukan
pengecekan guna mengantisipasi barang-barang yang tertinggal di tempat tidur.
Prosedur merapikan tempat tidur
1. Semua linen dalam kamar yang sedang dihuni harus diganti setiap hari.
2. Ketika melakukan pembersihan tempat tidur, maka lakukanlah dengan
benar.
3. Lepaskan pillow case dari pillow dan letakkan pillow di sofa.
4. Periksa pillow untuk melihat noda atau bintik, ganti bila perlu.
5. Lepaskan duveet dan letakkan inner di sofa, periksa adanya noda dan
bintik.
6. Tarik sheet dan kibaskan di atas tempat tidur sehingga barang yang
terttinggal tidak akan pecah atau hilang.
7. Untuk kamar check out, jika menemukan sesuatu harus di laporkan kepada
supervisior.
8. Periksa tempat tidur untuk melihat bintik atau noda.
9. Periksa tempat tidur apakah sudah di letakkan sedemikian rapi.
c. Prosedur menyusun dan mengatur tempat tidur
Petugas harus selalu menyusun dan memepersiapkan tempat tidur serta mengganti
linen setiap hari khususnya pada kamar yang di huni sekaligus memberikan rasa
Prosedur menyusun dan mengatur tempat tidur :
1. Sheet, pillow case, duveet yang kotor dikeluarkan dan dibawa ke pantry.
Yang ditinggal di dalam kamar adalah bantal, inner duveet, dan bed pad.
2. Rapikan letak bed juga bed skirting, bed pad dirapikan letakkan
ditengah-tengah bed, gunanya untuk mencegah merembesnya air dan udara yang
panas dari bed.
3. Sheet pertama yang bersih dipasang, bagian yang halus di atas. Bagian
kepala lipatannya lebih besar daripada bagian kaki. Kemudian kelebihan
panjang dan lebar dari sheet ini diselipkan ke bawah kasur, sedangkan
sudut-sudutnya dilipat segitiga daluhu sebelum dimasukkan ke bawah
kasur.
4. Lalu passang inner duveet ke duveet, pegang ujung inner satu sama lain
lalu masukkan pada ujung duveet setelah itu kibaskan duveet dan letakkan
di atas bed lalu rapikan lipat bagian atas duveet kemudian bagian bawah
kelebihan panjang dari duveet dimasukkan ke bawah kasur, bagian susdut
bawah duveet dibentuk segitiga.
5. Terakhir pasang pillow case dan tempatkan di atas bed. Bed sudah rapi
dan siap digunakan.
d. Prosedur membersihkan kamar mandi
Membersihkan kamar mandi harus selalu dibersihkan secara teratur agar bebas
dari debu, noda, dan rambut untuk mempertahankan kebersihannya.
1. Cucilah gelas lebih dahulu dengan bahan pembersih dan alat penggosok
sponge setelah bersih ditelungkupkan gelas tersebut di atas tempat bersih
yang sudah dialasi dengan kain lap untuk alas gelas.
2. Mulailah membersihkan bagian atas, antara lain kata atas wash basin table
dengan chemicals khusus yang sudah disiapkan.
3. Setelah itu washtafel, kran air, wash basin table.
4. Bersihkan buth tub, kran air, tempat sabut, head shower mulai dari kaca
dengan cara membilas dengan air panas supaya kotoran yang menempel
turun kemudian semprotkan chemicals Multi Purpose Cleaner dan digosok
dengan sponge kemudian dibilas dengan air hangat.
5. Bersihkan toilet bowl dengan menggunakan sikat khusus dimulai dari
bagian dalam kemudian bagian luar sampai dengan kaki.
6. Bersihkan lantai dengan cara menyikat kemudian di pel dan keringkan.
e. Prosedur membersihkan debu (dusting)
Petugas harus selalu menjaga kebersihan kamar tamu dengan tidak membiarkan
ada debu sedikitpun di kamar tamu.
Prosedur membersihkan debu (dusting)
1. Proses dusting sebaiknya dilakukan secara terarah (se-arah jarum jam)
untuk memastikan semua furniture tidak ada yang terlewatkan termasuk
pintu masuk, skirting, desk table, chairs, window frame, coffee table, bed
side table, wadrobe, dan lain-lain.
2. Lengkapi semua guest amanities yang dipakai oleh tamu sebagai syarat
f. Prosedur vacuuming the room
Vacuum lantai dari area yang paling jauh dari pintu dengan cara berjalan
mundur. Pastikan semua permukaan lantai tidak ada yang terlewatkan.
4.2 Peralatan dan Bahan Pembersih
Adapun peralatan dan bahan pembersih yang digunakan penulis ketika Praktik
Kerja Lapangan ialah sebagai berikut :
a. Peralatan
1. Carry Bucket/Carry Cady adalah Kotak perlengkapan pembersih. Alat
untuk menyimpan perlengkapan dan bahan-bahan pembersih untuk
keperluan Room/public area attendant yang sifatnya kecil-kecil.
2. Cleaning Cloth adalah Sejenis kain yang dapat digunakan untuk mengelap,
mengeringkan, furniture, keramik dan porselin dan benda-benda lain yang
perlu didusting.
3. Jumbo – Pad/Scruber pad adalah Sejenis sponge yang permukaannya
kasaryang digunakan untuk membersihkan dinding kamar mandi yang
dapat dijangkau dengan tangan
4. Pad Scourer adalah Sejenis sponge yang terdiri dari dua bagian pada
pegangan bertekstur halus dan se-baliknya lapisan kasar yang dapat
digunakan untuk membersihkan dinding kamar mandidan wastafel/
wash-basin
5. Danger Notice/wet coution adalah Suatu alat yang digunakan untuk
berhati-hati ”Lantai licin!” alat ini dipasang pada saat dilakukan pembesihan
lantai, perawatan lantai ataupada saat moping.
6. Window-wipper adalah Alat yang digunakan untuk membersihkan
permukaan kaca dari air, debu, maupun kotoran lain yang menempel pada
kaca.
7. Gun Sprayer /bottle sprayer adalah Alat untuk menyemprotkan
cairan/bahan pembersih pada objek yang dibersihkan
8. Blower adalah Alat pengering yang dipergunakan untuk mengeringkan
karpet pada saat disampo.
9. Floor Maintenance Machine adalah Mesin untuk perawatan lantai, mesin
ini dapat berubah berfungsi sebagai brushing machine, buffing, machine ,
scrubing machine, maupun sebagai polishing machine.
10.Wet & Dry Vacuum adalah Mesin untuk membersihkan lantai karpet
khususnya & alat untuk membersihkan : a.debu pada lantai/karpet, b.air
yang menggenang pada lantai/karpet
11.Hand brush adalah Alat untuk menggosok kotoran dan noda-noda pada
lantai dan tembok
12.Lobby duster adalah Alat yang dipakai untuk menjebak debu pada lantai
atau area yang luas (lobby, supermarketdan lain lain.
13.Dust pan and broom adalah Alat untuk mengangkat/mengumpulkan debu
dan sampah dan untuk membersihkan lantai dari sampah atau kotoran
basah maupun kering yang sifatnya lepas/tidak menempel pada permukaan
14.Glass Sgueezee adalah Alat ini digunakan untuk membersihkan/menarik
air pada saat membersihkan kaca.
15.Toillet brush adalah alat yang digunakan untuk membersihkan bagian
dalam toilet.
b. Bahan Pembersih
Adapun bahan pembersih yang digunakan di hotel adalah sebagai berikut :
1. Galss Cleaner: untuk membersihkan permukaan kaca.
2. Furniture Polish: untuk membersihkan perabotan yang berupa kayu, dan
kulit.
3. Air Freshener: untuk memberikan kesegaran pada ruangan
dan menghilang bau tidak sedap
4. Multi Purpose Cleaner: untuk membersihkan lantai dan toilet.
5. Metal Polish Lemon Ice: untuk memberaihkan benda logam, stainles
stell, dan aluminium.
4.3Pelaksanaan Pembersihan Kamar
Pelaksanaan pembersihan kamar harus selalu sesuai dengan prosedur yang
sudah ditentukan oleh hotel. Adapun urutan pelaksanaan pembersihan kamar ialah
sebagai berikut.
a. Persiapan sebelum memulai pekerjaan
1. Menyiapkan solinen bag dan membawa plastik sampah, menyiapkan aqua
yang akan dibawa, jumlah aqua sesuai dengan jumlah kamar yang
2. Setelah itu room attendant menerima work sheet yang sudah dibagi oleh
supervisior dan mengambil master key yang sudah di siapkan order taker.
Setiap masing-masing room attendant mendapat 14 kamar (staff) 12 kamar
(casual) 8 kamar (trainee).
3. Lalu room attendant mengikuti briefing 20 sampai 30 menit untuk
me-review kembali masalah-masalah yang terjadi pada hari kemarin.
4. Setelah briefing usai, para room attendant menuju ke pantry
masing-masing untuk melakukan preparing sebelum bekerja membersihkan kamar
tamu.
5. Setelah preparing selesai room attendant menuju ke kamar tamu yang
hendak dibersihkan.
b. Make up room
Setelah preparing selesai dilakukan room attendant langsung menuju ke kamar
yang hendak dibersihkan sesuai dengan sistem komputer. Baisanya kamar yang
harus dibersihkan terlebih dahulu adalah kamar vacant dirty (VD). Setelah di
depan pintu kamar tamu room attendat diwajibkan untuk mengecek D n D light
sebelum membersihkan kamar.
Urutan pekerjaan make up room
1. Setelah mengetahui D n D light dinonaktifkan, barulah membunyikan bel
tiga kali jeda 10 detik dan mengucapkan greeting “ good morning
housekeeping” sebelum masuk ke kamar tamu.
2. Setelah mendapat izin dari tamu atau setelah tamu sudah check out barulah
3. Lalu masukan master key ke holder supaya terang.
4. Sebelum bekerja room attendant harus mengisi time in pada kamar di
worksheet dan memasang tandA “ clean in progress” pada pintu kamar.
5. Selanjutnya room attendant melaporkan posisi ke order taker, tujuannya
untuk membantu order taker bila ada yang diminta oleh tamu. Setelah itu
room attendant membuka curtain dan mulai men-striping sampah dan
linen kotor beserta gelas-gelas kotor yang dipakai tamu dan mengecek
yang kelengkapan kamar yang kurang, setelah itu room attendant
membawa linen kotor ke pantry dengan menggunakan keranjang linen.
6. Selanjutnya room attendant mengambil linen yang di perlukan dan
mengambil kelengkapan kamar yang kurang dan membawa ice bucket.
• Linen supplies :
- Bed sheet twin
- Bed sheet queen
- Duvet twin
- Duvet queen
- Pillow case small
- Pillow case large
- Bath towel
- Bath mat
- Hand towel
- Bathrobe
- Face towel
- Body Lotion
- Shampoo
- Bath Gel
- Conditioner
- Soap
- Tissue Roll
- Dental
- Shaving
- Sanitary Bag
- Shower Cap
- Vanity
- Sewing kit
- Glass Coaster
• Stationary
- Note Pad
- Pencil
- Letter head
- Envelope
- Guest Comment
- Compendium
- TV Magazine
- Slipper
- The Spa and Gym Brosur
• Complimentary
- Indocafe
- Max Creamer
- Teh Heriatage
- Die Sweet
- White Sugar
- Brown Sugar
- Drinking Water
7. Setelah semua kelengkapan sudah selesai barulah room attendant mulai
untuk making bed, setelah itu membersihkan bathroom.
8. Setelah semua selesai dikerjakan lalu Room Attendant melengkapi
perlengkapan yang ada dikamar. Setelah itu mengecek kembali kondisi
kamar.
9. Setelah yakin bahwa semua perlengkapan kamar telah lengkap barulah
room attendant melakukan kegiatan dusting sambil memeriksa fungsi
fasilitas di kamar seperti lampu, TV LCD, AC, dan lain-lain. Dan kembali
mengisi ti