BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan hidup atau yang disebut juga dengan lingkungan adalah istilah
yang dapat mencakup makhluk hidup di alam yang ada di bumi atau bagian dari
bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan.
Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga
negara Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam pasal 2H Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup bertujuan mewujudkan pembangunan berkelanjutaan.
Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sar dan terencana yang memadukan
aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi dalam strategi pembangnan untuk
menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan,
kesejahteraan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.
Seperti yang terdapat pada Pasal 5 Ayat (1) UUPLH yang berbunyi: “Setiap
orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat”.1
Dan pada UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang dalam pasal 9
ayat (3) menegaskan: “setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan
sehat” (sama dengan UUPLH). Hal tersebut dipertegas dan dikuatkan, dalam
Pasal 28 H Ayat 1 UUD NRI Tahun 1945 yang menyatakan, “Setiap orang berhak
hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”.
Walaupun demikian, disamping mempunyai hak, menurut Pasal 6 Ayat (1)
UUPLH: ”setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan
hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan
hidup”.
Dapat diatarik kesimpulan, selain berhak mendapatkan hak lingkungan yang
baik dan sehat, setiap warga negara atau masyarakat tetap berkewajiban menjaga
kelestarian lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi penceramaran
dan pengerusakan lingungan hidup.
Sayangnya, selama ini sebagian besar pasti dapat merasakan, bahwa Hak atas
lingkungan hidup hanyalah sebuah pepesan kosong. Hampir di seluruh kota,
termasuk Ibukota Jakarta tidak memiliki luasan ruang terbuka hijau yang ideal,
sebagai penunjang kualitas lingkungan kota yang baik dan sehat.
Kemudian ketiadaan pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan.
Terjadinya banjir setiap tahun di Ibukota dan berbagai daerah lain di Indonesia.
Terjadinya bencanan longsor. Serta berbagai bentuk Hak Atas Lingkungan yang
terkesan, tidak pernah dipedulikan oleh aparat pemerintah. Begitu juga dengan
masyarakatnya yang dirasa kurang mempunyai sifat peduli terhadapat lingkungan,
masih banyak yang membuang sambah sembarangan, dan banyaknya penebangan
Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutak dari kehidupan manusia.
Dengan kata lain lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia.
Manusia mencari makan dan minum serta memenuhi kebutuhan lainnya dari
ketersediaan atau sumber-sumber yang diberikan oleh lingkungan hidup dan
kekayaan alam sebagai sumber pertama dan terpenting bagi pemenuan berbagai
kebutuhnnya.2 Dengan ini perlu adanya kesadaran yang tinggi bagi masyarakat
ataupun pemerintah yang berwenang untuk tetap menjaga lingkungan hidup yang
baik dan sehat.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat ditarik rumusan masalah yang diantaranya:
1. Apa pengertian hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat? 2. Apa hak dan kewajiban masyarakat atas lingkungan hidup? 3. Bagaimana hubungan hak asasi dengan lingkungan hidup?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu agar kita dapat mengetahui apa itu apa hak atas
lingkungan hidup yang baik, hak dan kewajiban atas lingkungan yang baik dan
sehat serta mengetahui hubungan hak dengan lingkungan yang baik dan sehat.
D. Metode Penelitian
Dalam penyusunan makalah ini penulis menggunakan tinjauan pustaka
sebagai metode analisis. Mengambil referensi dari beberapa buku untuk
memperoleh informasi yang terkait serta konsep dan teori yang mendukung.
Semua yang ditulis dari makalah ini berasal dari buku dan sumber yang
terpercaya.
E. Sistematika Penyajian
Untuk mempermudah pemahaman, tulisan ini dibagi atas empat bab dan tiap
bab terdiri dari beberapa sub bab.
Bab pertama berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode
penelitian, dan sistematika penyajian.
Bab kedua berisi tentang pengertian hak asasi dan lingkungan yang baik dan
sehat, hak dan kewajiban hak atas lingkungan yang baik dan sehat dan hubungan
hak dengan lingkungan hidup yang baik dan sehat.
Bab ketiga adalah bab terakhir dalam tulisan ini. Bab ini berisi kesimpulan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Hak Atas Lingkungan Hidup yang Baik dan Sehat 1. Pengertian Hak Asasi
Pengertian hak asasi menurut KBBI hukum merupakan peraturan atau ada
yang secara resmi dianggap mengikat dan dilakukan oleh penguasa atau
pemerintah, undang-undang, peraturan dan sebagainya untuk mengatur pergaulan
hidup masyarakat.3
Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM
disebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada
hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi
oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia”.4
Pengertian hak asasi manusia menurut para ahli
1. Jack Donnely, hak asasi manusia adalah hak-hak yang dimiliki manusia
semata-mata karena ia manusia. Umat manusia memilikinya bukan karena
diberikan kepadanya oleh masyarakat atau berdasarkan hukum poditif, melainkan
semata-mata berdasarkan martabatnya sebagai manusia.
3 Retno Listyarti dan Setiadi. Pendidikan Kewarganegaraan. Surabay: Erlangga,2008. hlm 47
2. Meriam Budiardjo, berpendapat bahwa hak asasi manusia adalah hak yang
dimiliki manusia yang diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahirannya
di dalam kehidupan masyarakat. Dianggap bahwa beberapa hak itu dimilikinya
tanpa perbedaan atas dasar ras, agama, kelamin dan karena bersifat universal.
3. Prof. Dardji darmodihardjo5
Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar atau hak-hak pokok yang dibawa
manusia sejak lahir sebagai anugrah tuhan yang maha esa dan menjadi dasar dari
hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang lain.
4. Prof Padmo Wahyono6
Hak asasi manusia adalah hak yang memungkinkan orang hidup berdasarkan
sauatu harkat dan martabat tertentu.
2. Pengertian Lingkungan Hidup yang Baik dan Sehat
Lingkungan hidup dalam bahasa inggris disebut dengan environment, dalam
bahasa belanda di sebut dengan millieu atau dalam bahasa prancis di sebut dengan
i environment.7
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan
dan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakuannya yang
5 Pandji setijo. Pendidikan pancasila Prespektif Sejarah Perjuangan Bangsa. Jakarta: Cikal Sakti. hlm 84
6 ibid
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya.8
“Lingkungan Hidup yang Baik dan Sehat”, mengandung makna lingkungan
yang dapat memungkinkan manusia berkembang secara optimal, secara selaras,
serasi, dan seimbang. Adanya jaminan semacam ini memberi kemungkinan bagi
setiap orang untuk menuntut kepada pemerintah agar ”kebaikan dan kesehatan
lingkungannya perlu diperhatikan dan ditingkatkan terus dan oleh karenanya pula
adalah merupakan kewajiban bagi negara untuk selalu menciptakan lingkungan
hidup yang baik dan sehat bagi warganya dan secara terus menerus melakukan
usaha-usaha perbaikan dan penyehatan lingkungan hidup.
3. Hak Atas Lingkungan yang Baik dan Sehat
Pasal 5 ayat (1) UUPLH berbunyi “Setiap orang mempunyai hak yang sama
atas lingkungan hidup yang baik dan sehat” sedangkan dalam Pasal 5 ayat (1)
UUPLH dipertegas menjadi “hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan
sehat.9
Seperti yang dijelaskan sebelumnya,menurut UUD 1945 semua masyarakat
berhak atas lingkungan yang baik dan sehat tanpa terkecuali. Begitu pula bagi
kewajiban aparat negara untuk melindungi lingkungan agar menjadi lingkungan
yang baik dan sehat seperti dalam pengelolahan lingkungan.
8 Prof. Dr, Jur Adi Hamzah. Penegakan Hukum Lingkungan. Jakarta: SinarGrafika.2008. hlm, 1
Heinhard Steiger menyatakan c.s menyatakan bahwa apa yang dinamakan
hak-hak subyektif adalah bentuk yang paling baik dan sehat.10 Hak tersebut
memberikan kepada yang mempunyai suatu tuntutan yang sah guna meminta
kepentingannya akan suatu lingkungan hidup yang baik dan sehat itu dihormati,
suatu tuntutan yang dapat didukung oleh prosedur hukum, dengan perlindungan
hukum oleh pengadilan dan perangkat-perangkat lainnya.
Tuntutan itu mempunyai dua fungsi yang berbeda, yaitu:
1. Yang dikaitkan dengan hak membela diri terhadap gangguan dari luar yang
menimbulkan kerugian pada lingkungannya.
2. Yang dikaitkan dengan hak dilestarikan, dipulihkan atau diperbaiki.
Hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat dan baik sebagaimana tertera
dalam berbagai konstitusi dikaitkan dnegan kewajiban untuk melindungi
lingkungan hidup. Ini berarti lingkungan hidup dengan sumber-sumber dayanya
adalah kekayaan bersama yang dapat digunakan setiap orang, yang harus dijaga
untuk kepentingan masyarakat dan untuk kepentingan generasi-generasi
mendatang.
Perlindungan lingkungan hidup dan sumber daya alamnya dengan demikian
mempunyai tujuan ganda, yaitu: melayani kepentingan masyarakat-masyarakat
secara keseluruhannya dan melayani kepentingan individu-individu.
Secara konstitusonal, hak subyektif sebagaimana tertera dalam Pasal 5
UUPLH tersebut dapat dikaitkana dengan hak umum yang tercantum dalam alenia
keempat pembukaan UUD 1995 yang menyatakan “membentuk suatu pemerintah
Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia”, serta dikaitkan
pula dengan hak penguasaan kepada negara atas bumi dan air dan kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.11
Berbagai hak subyektif yang berkaitan dengan hak atas lingkungan yang baik
dan sehat serta hak-hak lainnya yang tercantum pula dalam piagam hak asasi
manusia yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Tap MPR No.
XVII/MPR/1998 yang ditetapkan oleh Sidang Istimewa MPR tahun 1998.12
Karena lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan
manusia, dengan kata lain tidak terlepas dari kehidupan manusia. Manusia
mencari makan dan minum serta memenuhi kebutuhan lainnya dari ketersediaan
atau sumber-sumber yang diberikan oleh lingkungan hidup dan kekayaan alam
sebagai sumber pertama dan terpeting bagi pemenuhan berbagai kebutuhannnya.13
Dari lingkungan hidup, manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan bisa
memperoleh daya atau tenaga. Manusia memperoleh kebutuhan pokok atau
primer, kebutuhan sekunder atau bahkan memenuhi lebih dari kebutuhnnya
sendiri berupa hasrat atau keinginan. Untuk itu perlu adanya hak atas lingkungan
hidup yang baik dan sehat. Tanpa adanya lingkungan yang baik dan sehat manusia
tidak bisa memenuhi kebutuhannya dengan baik, karena sumber utama berasal
dari alam dan untuk tubuh seperti makanan, minuman, apabila tidak dihasilkan
11 Koesnadi Hardjasoemantri. Hukum Tata Lingkungan edisi 8. Yogyakarta: UGM Press, 2013. Hlm. 102
12 ibid
dari lingkungan yang baik dan sehat maka kebutuhan manusia akan terganggu.
Atas dasar lingkungan hidupnyalah manusia dapat berkreasi dan mengembangkan
bakat atau seni. Faktor lingkungan hidup yang baik dan sehat ini sangat
berpengaruh bagi kelangsungan komponen-komponen makhluk hidup yang ada di
bumi.
B. Hak dan Kewajiban Masyarakat Atas Lingkungan Hidup
Masyarakat merupakan sumber daya yang penting bagi tujuan pengelolaan
lingkungan. Bukan saja diharapkan sebagai sumber daya yang bisa didayagukan
untuk pembinaan lingkungan, tetapi lebih daripada itu komponen masyarakat juga
bisa memberikan alternatif penting bagi lingkungan hidup seutuhnya.
Dalam konstitusi negara indonesia telah diatur hak setiap warga negara untuk
mendapatkan hak atas lingkungan yang baik dan sehat. Hal ini termuat dalam
pasal 28 H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, yang
menyatakan bahwa "setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan.
Mengacu pada isi pasal tersebut bahwa setiap warga negara tanpa terkecuali
bahwa setiap warga negara berhak mendapat haknya sebagaimana termuat dalam
konstitusi negara indonesia. Kewajiban negara melindungi hak setiap warga
negara salah satunya adalah dengan sistem perlindungan dan pengelolaan
Berbagai pengaturan mengenai HAM tidak ada yang secara eksplisit
membahas masalah perlindungan lingkungan hidup. Akan tetapi apabila
diperhatikan ada beberapa hak asasi yang berkaitan erat dengan masalah
lingkungan hidup terutama hak yang terkait dengan generasi ketiga HAM yaitu
solidarity rights. Hak ini termasuk mendapatkan lingkungan hidup yang bersih
right to a clean environment. Hak ini dapat dibagi lagi menjadi hak untuk hidup,
hak mendapat kehidupan yang baik dan sehat, hak untuk mendapatkan kesehatan
serta hak untuk mendapatkan kebebasan atas harta benda, dan juga perlindungan.
1. Hak untuk Hidup (The Right to Life)
Hak untuk hidup adalah hak yang paling dasar, karena itu tidak dapat
diganggu akibat kerusakan atau tercemarnya lingkungan hidup yang berakibat
matinya manusia. Setiap orang berhak untuk hidup dan tidak ada seorang pun dan
juga negara dapat sewenang-wenang menghentikan kehidupan seseorang. Negara
harus melakukan berbagai tindakan atau paling tidak, tidak boleh lalai untuk
melindungi kehidupan manusia. Jadi, kerusakan atau tercemaranya lingkungan
hidup dapat berakibat matinya orang, sehingga di sini negara tidak boleh lalai
untuk melindungi kehidupan manusia dari kerusakan dan pencemaran lingkungan
seperti yang telah terjadi di berbagai belahan bumi akibat industri atau polusi dari
berbagai sumber maupun radiasi raktor nuklir.
2. Hak atas Lingkungan yang Sehat
Sebenarnya tidak ada dokumen HAM maupun Konstitusi Negara-negara yang
meskipun tidak ada yang secara tegas mengatakan lingkungan sehat, tetapi
setidaknya terdapat hak untuk mendapat kondisi kerja yang sehat atau untuk
mendapatkan kehidupan yang baik dan sehat pada lingkungan kerja. Jadi, hal ini
menunjukkan bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan kehidupan yang
sehat. Dengan perlindungan terhadap lingkungan hidup, pada akhirnya manusia
juga akan menikmati lingkungan yang bersih, bebas dari polusi, baik pada
lingkungan kerja maupun lingkungan rumah.
3. Hak atas Kesehatan
Hak atas kesehatan berarti setiap orang berhak atas kesehatan baik fisik maun
mental. Hak atas kesehatan tidak lepas dari lingkungan yang sehat, sebab tanpa
lingkungan yang sehat tidak mungkin kesehatan terjamin. Hal ini berarti negara
harus menjamin perlindungan kesehatan setiap warganya. Seperti yang tertera
dalam Pasal 28 H Ayat 1 UUD NRI Tahun 1945 yang menyatakan, “Setiap orang
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan”.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa setiap orang berhak atas kesehatan
baik fisik maun mental, dan negara menjamin kehidupan lingkungan yang baik
dan sehat. Lingkungan hidup harus terhindar dari polusi dan pencemaran. Hal ini
dimaksudkan agar kesehatan manusia tetap terjaga karena polusi mempunyai
dampak negatif terhadap kesehatan manusia. Sebagai contoh penyakit infeksi
udaranya sangat tinggi, seperti wilayah yang diselimuti asap karena kebakaran
hutan, pencemaran udara akibat asap pabrik atau kendaraan bermotor atau juga
pada masyarakat yang menggunakan air sungai yang sudah tercemar
mengakibatkan gatal-gatal kulit. Di sinilah peran negara untuk melindungi
lingkungan dari bahaya pencemaran dan polusi udara yang membahayakan
kesehatan masyarakat.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, deklarasi hak
asasi manusia internasional serta undang-undang lingkungan hidup republik
indonesia telah mengamanahkan hak setiap warga negara salah satunya adalah
hak atas lingkungan yang baik dan sehat. oleh karena itu perlu adanya sinergitas
dan kerjasama antara pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam
mengelola dan melindungi kualitas lingkungan hidup agar hak atas lingkungan
hiduo yang baik dan sehat dapat terwujud demi kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat Indonesia. Selain mempunyai hak atas lingkungan yang baik dan sehat
manusia juga mempunyai kewajiban untuk menjaga lingkungan untuk tetap
menjadi lingkungan hidup yang baik dan sehat.
C. Hubungan Hak dengan Lingkungan Hidup yang Baik dan Sehat
Hak asasi manusia dan lingkungan hidup memiliki ketergantungan satu sama
lain. Negara dapat memberikan pengaturan perlindungan terhadap lingkungan
hidup yang juga sekaligus melindungi hak asasi manusia, terutama yang berkaitan
dengan masalah hak untuk hidup, hak atas kesehatan, gangguan atas hak milik
demikian, lingkungan hidup dan hak asasi manusia adalah dua hal yang saling
berhubungan dan dapat saling memperkuat di antara keduanya. Mengakui hak
asasi manusia berarti juga melindungi lingkungan hidup dan sekaligus dapat
digunakan untuk mencapai pembangunan yang berkesinambungan (sustainable
development) sebagai salah satu tujuan pembangunan Indonesia. Hal ini, karena
dengan mengakui dan melindungi hak asasi manusia adalah cara yang potensial
untuk melindungi lingkungan hidup.
Dalam Konstitusi Negara Kita, pada Amandemen ke-2 UUD 1945, pasal 28H
ayat (1) menyatakan: “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatam”. Secara tegas juga tercantum dalam
Pasal 5 dan 8 UU No.23/1997, tentang pengelolaan lingkungan hidup, bahwa:
“Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan
sehat”, demikian juga dalam UU No.39/1999 tentang HAM, pasal 3 menyebutkan
“Masyarakart berhak atas lingkungan hidup yang lebih baik dan sehat”.
Secara umum uraian tersebut memperlihatkan betapa penting komponen
lingkungan hidup dalam menunjang dan memenuhi hak hidup manusia
sebagaimana hak atas lingkungan berkaitan dengan pencapaian kualitas hidup
manusia. Masih ada begitu banyak kebijakan yang juga secara langsung
berhubungan dengan lingkungan seperti UU No.26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang, UU No.27 Tahun 2007 tentang pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil,
UU No.10 Tahun 2009 tentang Pariwisata. Tapi ternyata, kebijakan tersebut tidak
pelaksana dari kebijakan tersebut justru tidak menjadikannya sebagai landasan
dalam pelaksanaan pembangunan.
Oleh karena itu, ada keterkaitan langsung antara perlindungan hak asasi
manusia terhadap lingkungan hidup. Lingkungan hidup merupakan bagian yang
mutak dari kehidupan manusia. Dengan kata lain lingkungan hidup tidak terlepas
dari kehidupan manusia. Manusia mencari makan dan minum serta memenuhi
kebutuhan lainnya dari ketersediaan atau sumber-sumber yang diberikan oleh
lingkungan hidup dan kekayaan alam sebagai sumber pertama dan terpenting bagi
pemenuan berbagai kebutuhnnya.14 Dengan ini perlu adanya kesadaran yang
tinggi bagi masyarakat ataupun pemerintah yang berwenang untuk tetap menjaga
lingkungan hidup yang baik dan sehat.
BAB III PENUTUPAN
A. Kesimpulan
1. Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat
dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia
2. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya
keadaan dan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan
perilakuannya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya
3. Lingkungan Hidup yang Baik dan Sehat, mengandung makna lingkungan
yang dapat memungkinkan manusia berkembang secara optimal, secara
selaras, serasi, dan seimbang. Adanya jaminan semacam ini memberi
kemungkinan bagi setiap orang untuk menuntut kepada pemerintah agar
kebaikan dan kesehatan lingkungannya perlu diperhatikan dan
ditingkatkan terus dan oleh karenanya pula adalah merupakan kewajiban
bagi negara untuk selalu menciptakan lingkungan hidup yang baik dan
sehat bagi warganya dan secara terus menerus melakukan usaha-usaha
perbaikan dan penyehatan lingkungan hidup.
4. Hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat dibagi menjadi 3, yaitu: a. Hak untuk Hidup (The Right to Life)
b. Hak atas Lingkungan yang Sehat c. Hak atas Kesehatan
d. Hak untuk mengambil atau menggunakan lingkungan yang ada di
5. Hubungan hak dan lingkungan hidup yang baik dan sehat sudah sangat
jelas, juga di ataur dalam Dalam Konstitusi Negara Kita, pada
Amandemen ke-2 UUD 1945, pasal 28H ayat (1) menyatakan: “Setiap
orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatam”. Secara tegas juga tercantum dalam
Pasal 5 dan 8 UU No.23/1997, tentang pengelolaan lingkungan hidup,
bahwa: “Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup
yang baik dan sehat”, demikian juga dalam UU No.39/1999 tentang HAM,
pasal 3 menyebutkan “Masyarakart berhak atas lingkungan hidup yang
lebih baik dan sehat”.
Siahaan, N. H. T. 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta:
Erlangga.
Hardjasoemantri, Koesnadi. 2013. Hukum Tata Lingkungan Edisi 8. Yogyakarta:
UGM Press
Hamzah, Andi. 2008. Penegakan Hukum Lingkungan. Jakarta: SinarGrafika
Setijo, Pandji. Pendidikan Pancasila Prespektif Sejarah Perjuangan Bangsa.
Jakarta: Cikal Sakti
Listyarti, Retno dan Setiadi. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Surabaya:
Erlangga