PERSETUJUAN
Judul : ANALISA PERPINDAHAN MEREK
HANDPHONE DENGAN MENGGUNAKAN RANTAI MARKOV
(Studi Kasus Mahasiswa S-1 FMIPA USU)
Kategori : SKRIPSI
Nama : GINDO WIDAR BAKTI SITINDAON
Nomor Induk Mahasiswa : 060803059
Program Studi : SARJANA (S1) MATEMATIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di
Medan, Desember 2010
Komisi Pembimbing :
Pembimbing 2 Pembimbing 1
Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si Drs. H. Haludin Panjaitan
NIP. 19461225 197003 1 001 NIP. 19460309 197902 001
Diketahui/ Disetujui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU Ketua,
PERNYATAAN
ANALISA PERPINDAHAN MEREK HANDPHONE DENGAN MENGGUNAKAN RANTAI MARKOV
(Studi Kasus Mahasiswa S-1 FMIPA USU)
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Desember 2010
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih, rahmat, dan perlindunganNya, yang memampukan penulis dalam mengerjakan dan menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Drs. H. Haluddin Panjaitan dan Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku Dosen pembimbing atas arahan, nasehat, motivasi, dan kepercayaan yang diberikan kepada penulis dalam mengerjakan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Drs. Ramli Barus, M.Si dan Drs. Henry Rani Sitepu, M. Si selaku Dosen pembanding yang banyak memberikan saran dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Dr. Saib Suwilo, M.Sc selaku Ketua dan Drs. Henry Rani Sitepu, M. Si selaku Sekertaris Departemen Matematika FMIPA USU, Bapak dan Ibu Dosen di Departemen Matematika FMIPA USU, dan Staf administrasi Departemen Matematika FMIPA USU. Terima kasih kepada kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Bachtiar Sitindaon dan Ibunda Endang Sriwidarsih atas doa, kasih sayang, kepercayaan, serta dukungan moril dan materil, yang menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi penulis untuk tetap semangat dalam perkuliahan dan penulisan skripsi ini. Terima kasih juga kepada Opung R. Simatupang atas doa, nasehat, motivasi yang diberikan juga kepada adik-adik penulis Hana Sitindaon dan Akwila Sitindaon buat doa dan dukungannya selama ini. Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman Mahasiswa matematika stambuk 2006, buat persahabatan, kebersamaan, dukungan, dan motivasinya bagi penulis selama perkuliahan dan penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Abang dan Kakak stambuk atas nasehat dan bantuannya selama di perkuliahan, dan juga kepada adik-adik stambuk yang banyak memotivasi penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
ABSTRAK
BRAND SWITCHING ANALYSIS HANDPHONE WITH MARKOV CHAIN (Case Study Students at FMIPA USU)
ABSTRACT
DAFTAR ISI Halaman Persetujuan ii Pernyataan iii Penghargaan iv Abstrak v Abstract vi
Daftar Isi vii
Daftar Tabel ix
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 3
1.3 Batasan Masalah 3
1.4 Tujuan Penelitian 3
1.5 Manfaat Penelitian 4
1.6 Sistematika Penulisan 4
Bab 2 Landasan Teori
2.1 Pangsa Pasar (Market Share) 6
2.2 Ekuitas Merek (Brand Equity) 7
2.3 Perindahan Merek (Brand Switching) 9
2.4 Rantai Markov (Markov Chain) 12
Bab 3 Metode Penelitian
3.1 Populasi dan Sampel 16
3.1.1 Populasi 16
3.1.2 Sampel 17
3.2 Pengumpulan Data 17
3.2.1 Sumber Data 17
3.2.2 Penyusunan Kuesioner dan Penyebarannya 17 3.3 Analisis Data
3.3.1 Analisa Deskriptif 18
3.3.2 Pengolahan Data dengan Rantai Markov 18
Bab 4 Pembahasan
4.1 Pengumpulan Data 20
4.1.1 Responden 20
4.1.2 Memperkirakan Ukuran Sampel 21
4.1.3 Penyebaran Kuesioner 22
4.2 Pengolahan Data 23
4.2.1 Merek Handphone yang dipilih Responden 23
4.2.2 Perhitungan Pangsa Pasar Awal 24
Halaman
4.2.4 Prediksi Pangsa Pasar Merek Handphone dengan Rantai Markov 30
Bab 5 Kesimpulan dan Saran 34
5.1 Kesimpulan 34
5.2 Saran 35
Daftar Pustaka 36
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Daftar Populasi 16
Tabel 4.1 Jumlah Sampel Tiap Departemen 22
Tabel 4.2 Merek Handphone dan Jumlah Pengguna 23
Tabel 4.3 Alasan Responden Memilih Merek Handphone 24 Tabel 4.4 Perolehan Pangsa Pasar Awal Merek Handphone 25 Tabel 4.5 Jumlah Pengguna Handphone Saat Ini dan 1 Tahun Yang Lalu 26 Tabel 4.6 Data Perolehan Pelanggan Pada Berbagai Merek Handphone 27 Tabel 4.7 Data Kehilangan Pelanggan Pada Berbagai Merek Handphone 28
Tabel 4.8 Brand Switching Patern 29
Tabel 4.9 Probabilitas Transisi 30
ABSTRAK
BRAND SWITCHING ANALYSIS HANDPHONE WITH MARKOV CHAIN (Case Study Students at FMIPA USU)
ABSTRACT
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat cepat
dan pesat. Salah satunya dibidang komunikasi dimana saat ini komunikasi yang cepat
dan praktis sangat dibutuhkan. Dengan adanya telekomunikasi ini dapat diketahui
sebuah informasi dan dapat berbicara tanpa mengenal batas dimana dan kapanpun.
Salah satu teknologi dibidang komunikasi yang paling praktis adalah telepon seluler
(handphone). Telepon seluler atau telepon genggam (handphone) saat ini sudah
menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Dimana hampir setiap orang,
termasuk mahasiswa, menggunakan handphone untuk mempermudah melakukan
komunikasi serta mendapatkan informasi.
Telepon seluler adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai
kemampuan dasar dengan telepon fixed line konvensional, tetapi dapat dibawa
kemana-mana dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan
kabel (nirkabel, wireless).
Sekarang ini kepemilikan handphone tidak hanya didasarkan pada fungsi
utama handphone yakni sebagai alat komunikasi, tetapi kelengkapan fitur-fitur serta
desain produk juga menjadi dasar pertimbangan konsumen dalam memilih jenis atau
merek handphone yang akan digunakan. Seperti yang telah diketahui, bahwa sekarang
ini perkembangan teknologi semakin hari semakin pesat. Begitu juga dengan
perkembangan teknologi handphone, baik kualitas, fasilitas serta fitur-fiturnya terus
ini tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi verbal saja, tetapi juga sebagai alat
pengambil gambar, pemutar musik, penyimpan data, dan lain sebagainya.
Bervariasinya merek, jenis serta model sebuah handphone sekarang ini
memberikan banyak pilihan bagi konsumen. Kondisi ini yang memaksa perusahaan
selalu melakukan pemantauan pasar dalam upaya mengetahui serta memenuhi
keinginan konsumen jika tidak ingin terlempar dari persaingan.
Perusahaan-perusahaan tersebut harus teliti dalam menganalisa kebutuhan pelanggan,
mengidentifikasi peluang, dan menciptakan tawaran-tawaran yang sarat nilai bagi
konsumen yang tidak dapat ditandingi oleh pesaing lainnya. Dalam rangka
memuaskan konsumen, perusahaan perlu mengetahui keinginan dan hal-hal yang
dibutuhkan konsumen yang menjadi target pemasaran terutama mengenai
faktor-faktor dominan yang dapat mempengaruhi konsumen dalam memilih merek
handphone. Sehingga bagi sebuah produsen handphone terus meningkatkan kualitas produknya secara kontinu merupakan sebuah keharusan, karena berhenti berinovasi
berarti pasar akan direbut oleh produsen merek lain.
Dengan banyaknya pilihan merek dan tipe handphone yang ditawarkan
dengan kelebihan-kelebihannya, maka seorang konsumen akan selektif dalam memilih
merek handphone yang dirasakan sesuai kebutuhannya. Tetapi tidak menutup
kemungkinan juga seorang konsumen akan beralih ke merek lain (brand switching)
yang dirasakan memiliki kelebihan lain yang tidak dimiliki pada merek sebelumnya.
Beragamnya merek dan tipe handphone juga sedikit banyak meningkatkan keinginan
konsumen untuk mencoba merek dan tipe lain. Sehingga dalam kurun waktu singkat
seorang pengguna dapat beralih dari merek handphone satu ke merek lain. Hal ini
menuntut perusahaan lebih kreatif dalam menarik perhatian konsumen sehingga
konsumen tetap menggunakan produk tersebut dan tidak beralih pada merek lain.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang diberi judul “ANALISA PERPINDAHAN MEREK HANDPHONE DENGAN
MENGGUNAKAN RANTAI MARKOV (STUDI KASUS MAHASISWA S-1
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut muncul rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih merek
handphone
2. Bagaimana gambaran pola perpindahan merk (brand switching) yang dilakukan
pelanggan
3. Bagaimana pangsa pasar merek handphone di masa mendatang
1.3 Batasan Masalah
Pada penelitian ini mahasiswa yang dijadikan responden hanya dibatasi mahasiswa S1
FMIPA USU angkatan 2007-2009 karena angkatan tersebut merupakan mahasiswa
yang masih aktif mengikuti perkuliahan. Dan apabila responden memiliki lebih dari
satu buah handphone maka handphone yang dijadikan bahan penelitian adalah
handphone mana yang lebih dulu dibeli.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengidentifikasi alasan mahasiswa FMIPA USU memilih merek handphone
tertentu sebagai alat komunikasi.
2. Mengetahui perpindahan penggunaan suatu merek handphone ke merek lainnya.
1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan dalam mengelola dan mempertahankan merek agar
tetap menjadi pilihan pelanggan mengingat persaingan antar merek semakin
meningkat.
2. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini dapat digunkan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam
melakukan penelitian yang berhubungan dengan masalah peramalan dengan
analisis rantai markov.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan
teori-teori dan literatur selama di bangku kuliah.
1.6 Sistematika Penulisan
Susunan sistematika penulisan dalam Skripsi ini adalah sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah,
pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan pustaka
Pad bab ini berisi tentang landasan teori yang menguraikan tentang
konsep dan prinsip dasar yang diperlukan untuk memecahkan masalah
Bab III Metodologi Penelitian
Pada bab ini berisi tentang uraian urutan langkah penelitian yang akan
dilakukan, mulai dari obyek penelitian, pengumpulan dan metode
pengambilan data yang digunakan dalam penelitian, serta
langkah-langkah penelitian secara sistematis.
Bab IV Pembahasan
Pada bab ini membahas tentang pengolahan data, analisis dari hasil
pengolahan data dan pembahasan pada kasus yang terjadi.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Pada bab ini berisikan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian serta
saran sebagai masukan untuk pengembangan penelitian selanjutnya dan
LANDASAN TEORI
2.1 Pangsa Pasar (Market Share)
Pangsa pasar ( Market Share ) dapat diartikan sebagai bagian pasar yang dikuasai oleh
suatu perusahaan, atau prosentasi penjualan suatu perusahaan terhadap total penjualan
para pesaing terbesarnya pada waktu dan tempat tertentu (William J.S, 1984). Jika
suatu perusahaan dengan produk tertentu mempunyai pangsa pasar 35%, maka dapat
diartikan bahwa jika penjualan total produk-produk sejenis dalam periode tertentu
adalah sebesar 1000 unit, maka perusahaan tersebut melalui produknya akan
memperoleh penjualan sebesar 350 unit. Besarnya pangsa pasar setiap saat akan
berubah sesuai dengan perubahan selera konsumen, atau berpindahnya minat
konsumen dari suatu produk ke produk lain (Charles W. Lamb, 2001).
Terdapat empat karakteristik yang mempengaruhi pengguna dalam
melakukan pembelian yaitu faktor budaya (budaya, subbudaya, dan kelas sosial),
faktor sosial (kelompok keluarga, peran, dan status), faktor pribadi (umur, pekerjaan,
situasi ekonomi, gaya hidup, dan kepribadian), dan faktor psikologis (pengetahuan,
motivasi, keyakinan, dan sikap). Proses keputusan membeli seorang pengguna
melewati lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, keputusan membeli, dan tingkah laku pasca pembelian (Kotler, 1993)
Strategi pemasaran bisa digolongkan atas dasar pangsa pasar yang diperoleh
suatu perusahaan, maka terbagi atas 4 kelompok, yaitu :
2. Market Chalengger, disebut penantang pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai berada pada kisaran 30%
3. Market Follower, disebut pengikut pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai berada pada kisaran 20%.
4. Market Nitcher, disebut juga penggarap relung pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai berada pada kisaran 10% atau kurang.
2.2 Ekuitas Merek (Brand Equity)
Merek adalah nama dan simbol yang diberikan produsen yang bersifat membedakan
barang atau jasa yang dihasilkan produsen lain. Aaker (1991) mengatakan bahwa
ekuitas merek merupakan satu set Brand Aset dan Liability yang berhubungan dengan
sebuah merek dan simbol yang disediakan sebuah produk atau servis bagi pengguna.
Ekuitas merek mempunyai lima kategori, yaitu :
1. Loyalitas merek (Brand Loyality)
2. Kesadaran akan merek (Brand Awareness)
3. Asosiasi merek (Brand Association)
4. Kesan kualitas (Perceived quality)
5. Aset-aset merek lainnya (Other Propriertary Brand Asset)
Loyalitas merek merupakan inti dari ekuitas merek. Suatu produk dapat
mempunyai brand awareness yang baik, kualitas yang baik, dan brand association
yang cukup banyak, tetapi belum tentu mempunyai loyalitas merek. Sebaliknya,
produk yang memiliki loyalitas merek dapat dipastikan memiliki kesadaran merek
Adapun komponen dari ekuitas merek menurut Aaker (1991) adalah :
1. Brand Loyality (Loyalitas Merek)
Brand Loyality merupakan satu ukuran keterkaitan antara pengguna kepada sebuah merek. Ukuran ini dapat memberikan gambaran tentang mungkin
tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk lain, terutama jika
pada merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga
maupun unsur-unsur produk. Dalam kaitannya dengan loyalitas merek suatu
produk, didapati adanya beberapa tingkatan loyalitas merek. Setiap tingkat
mewakili tantangan pemasaran yang berbeda, dan mewakili juga tipe aset
yang berbeda dalam mengelola dan mengeksploitasinya. Semuanya
mungkin tidak mewakili kelas produk atau pasar yang spesifik. Adapun
tingkatannya menurut Aaker (1991), adalah sebagai berikut :
a. Pengguna yang komit atau setia (Committed Customer)
b. Pengguna yang menyukai merek (Likes The Brand)
c. Pengguna yang puas dengan biaya peralihan (Satisfied Buyer with
Switching Cost)
d. Pengguna yang membeli karena kebiasaan (Habitual Buyer)
e. Pengguna yang sering berpindah-pindah merek (Switcher Buyer)
2. Brand Awareness (Kesadaran akan merek)
Brand Awareness adalah kesanggupan seorang pengguna untuk mengenali dan mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu produk
tertentu. Pengukuran Brand Awareness, menurut Aaker (1991), didasarkan
pada pengertian-pengertian yang mencakup tindakan dalam kesadaran akan
merek yaitu :
a. Top of Mind, menggambarkan merek yang pertama kali diingat atau disebut responden ketika ditanya tentang suatu produk.
b. Brand Recall, atau pengingatan kembali merek, mencerminkan merek-merek apa saja yang diingat responden setelah menyebut merek-merek
c. Brand Recognition, atau pengenalan merek
d. Unware of Brand, merupakan tingkatan yang paling rendah dimana responden tidak mengenal merek suatu produk meskipun sudah diberi
bantuan.
3. Brand Association (Asosiasi merek)
Brand Association adalah segala sesuatu yang dapat dihubungkan dalam memori responden terhadap suatu produk. Berbagai asosiasi merek saling
berhubungan akan membentuk brand image. Pada umumnya asosiasi
merek, terutama yang membentuk merek, akan menjadi pijakan bagi
pengguna dalam keputusan pembelian dan loyalitas pada merek tersebut.
4. Perceived Quality ( Kesan kualitas)
Perceived Quality merupakan persepsi pengguna terhadap kualitas suatu merek produk. Kesan kualitas ini akan membentuk persepsi kualitas dari
suatu produk dimata pengguna. Menurut David A. Garvin dimensi
perceived quality dibagi menjadi :
a. Kinerja, melibatkan berbagai karakteristik operasional utama.
b. Pelayanan, mencerminkan kemampuan suatu produk dalam
memberikan pelayanan kepada pelanggan
c. Ketahanan, mencerminkan umur ekonomis dari produk tersebut
d. Keandalan, konsistensi dari kinerja yang dihasilkan dari suatu
pembelian ke pembelian berikutnya.
e. Karakteristik produk, bagian-bagian tambahan dari suatu produk.
f. Hasil, mengarah kepada kualitas yang dirasakan melibatkan dimensi
sebelumnya.
2.3 Perpindahan Merek (Brand Switching)
switching ini merupakan bagian dari loyalitas merek dimana seorang pengguna yang
setia menggunakan merek tertentu. Loyalitas merek (Brand Loyalty) adalah suatu
ukuran keterkaitan pengguna terhadap sebuah merek. Menurut Olson (1996) loyalitas
merek adalah kondisi pasar dengan tingkat pertumbuhan yang sangat rendah namun
tingkat persaingan yang sangat ketat saat ini. Keberadaan pengguna sangat yang loyal
pada merek suatu produk sangat dibutuhkan agar perusahaan dapat bertahan hidup dan
upaya mempertahankan pengguna ini sering menjadi strategi yang jauh lebih efektif
daripada upaya menarik pengguna baru.
Dalam kaitannya dengan loyalitas suatu produk, terdapat tingkatan loyalitas
merek. Adapun tingkatan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Switcher (pengguna yang berpindah-pindah)
Pengguna pada tingkat ini dikatakan sebagai pengguna yang berada pada
tingkat paling dasar. Semakin tinggi frekuensi pengguna untuk berpindah
dari merek suatu produk satu ke produk lainnya mengindikasikan mereka
sebagai pengguna yang sama sekali tidak loyal pada merek tersebut. Pada
tingkatan ini merek apapun mereka anggap memadai serta memegang
peranan yang sangat kecil dalam keputusan pembelian. Ciri dari pengguna
ini adalah mereka membeli suatu produk karena harganya murah.
2. Habitual buyer (pengguna yang bersifat kebiasaan)
Pada tingkatan ini pengguna dapat dikategorikan sebagai pengguna yang
puas dengan merek yang dipakainya. Pengguna ini membeli merek suatu
produk didasarkan atas kebiasaan mereka selama ini.
3. Satisfied buyer with switching cost (pengguna yang puas dengan biaya peralihan)
Pengguna yang berada pada tingkatan ini termasuk dalam kategori puas bila
mereka mengkonsumsi merek tersebut, meskipun demikian mungkin saja
mereka berpindah ke merek produk lainnya dengan menggunakan switching
4. Likes the brand (pengguna yang menyukai merek tertentu)
Pengguna yang masuk dalam kategori ini merupakan pembeli yang
bersungguh-sungguh menyukai merek tersebut. Rasa suka pengguna bisa
saja didasari oleh asosiasi yang terkait dengan simbol, rangkaian
pengalaman dalam menggunakan merek produk sebelumnya baik yang
digunakan pribadi maupun kerabatnya.
5. Committed buyer (pengguna yang setia)
Pada tingkatan ini pengguna merupakan pembeli yang setia. Mereka
memiliki kebanggaan terhadap merek suatu produk bahkan merek tersebut
menjadi sangat penting bagi mereka dipandang dari segi fungsi maupun
sebagai ekspresi diri mereka. Salah satu aktualisasi dari pelanggan ini
ditunjukkan oleh tindakan merekomendasikan dan mempromosikan merek
tersebut kepada orang lain.
Loyalitas merek pengguna terhadap suatu merek dipengaruhi oleh banyak
faktor. Menurut Asto S Subroto (SWA, 2005), terdapat lima faktor pengguna loyal
terhadap merek yang digunakan, antara lain :
1. Customer Value
Customer value merupakan persepsi pengguna yang membandingkan antara biaya atau harga atau beban yang harus ditanggung dan manfaat yang
diterimanya. Manfaat ini bisa tangible, yaitu menyangkut kegunaan secara
fisik, bisa pula manfaat intangiable, yaitu yang bersifat psikologis atau
emosional pengguna.
2. Switching Barrier
Switching barrier adalah hambatan atau beban atau biaya yang harus ditanggung pengguna bila dia akan berpindah dari satu merek ke merek
lain. Hambatan ini tidak selalu karena nilai ekonomi saja, tetapi bisa juga
3. Customer Characteeristic
Customer characteristic adalah karakter pengguna dalam menggunakan merek suatu produk. Pada kenyataannya setiap individu memiliki
karakteristik yang berbeda dengan individu lainnya.
4. Customer Satisfaction
Customer satisfaction merupakan pengalaman pengguna ketika menggunakan merek yang digunakan.
5. Competitive Enviorenment, menyangkut sejauh mana kompetisi atau
persaingan yang terjadi antar merek dalam satu kategori produk.
2.2 Rantai Markov (Markov Chain)
Analisa Rantai Markov adalah suatu metode yang mempelajari sifat-sifat suatu
variabel pada masa sekarang yang didasarkan pada sifat-sifatnya di masa lalu dalam
usaha menaksir sifat-sifat variabel tersebut dimasa yang akan datang. Dalam analisis
markov yang dihasilkan adalah suatu informasi probabilistik yang dapat digunakan
untuk membantu pembuatan keputusan, jadi analisis ini bukan suatu teknik optimisasi
melainkan suatu teknik deskriptif . Analisis Markov merupakan suatu bentuk khusus
dari model probabilistik yang lebih umum yang dikenal sebagai proses Stokastik
(Stochastic process). Analisis ini sangat sering digunakan untuk membantu pembuatan
keputusan dalam bisnis dan industri, misalnya dalam masalah ganti merek, masalah
hutang-piutang, masalah operasi mesin, analisis pengawasan dan lain-lain.
Rantai markov merupakan proses stokastik dimana waktu dan ruang keadaan
adalah diskrit. Proses stokastik{ ( ) , ∈ } adalah himpunan variabel acak, dimana
untuk setiap ∈ , ( )adalah suatu variabel acak dengan distribusi tertentu. Pada
umumnya indeks t menunjukkan waktu dari proses. Variabel acak ( ) menunjukkan
ruang keadaan (state space) dari proses tersebut pada waktu t. Sesuai dengan
selengkapnya, maka perlu diketahui hukum probabilitas dari setiap variabel acak yang
menjadi anggota himpunan tersebut. Dengan kata lain{ ( ), ∈ }dapat dijelaskan
secara lengkap bila untuk n = 0,1,2, ... dan untuk setiap ≤ ≤ ⋯ ≤
P[ ( ) = | ( ) = , …, ( ) = ] (2.1)
Hal ini berarti proses akan berada pada keadaan di waktu mendatang, jika
mula-mula proses pada keadaan pada waktu satu langkah sebelumnya, berada pada
keadaan pada waktu dua langkah sebelumnya. Maka bisa dibuat berbagai macam
perkiraan probabilitas yang akan terjadi pada proses tersebut di masa mendatang.
Untuk mempermudah penerapanya sifat markov dibuat lebih sederhana, yaitu :
P[ = | = , …, = ]
P[ = | = ] (2.2)
Probabilitas ini menyatakan bahwa probabilitas pada waktu atau langkah ke n+1
hanya dipengaruhi oleh langkah ke n (sifat Markov) dan tidak dipengaruhi oleh
langkah-langkah sebelumnya.
Probabilitas bersyarat P[ = | = ]disebut probabilitas transisi
satu langkah bahwa proses pada keadaan pada waktu n+1, jika mula-mula proses
pada keadaan pada waktu n. Secara formula dapat ditulis :
= P[ = | = ] (2.3)
Dimana ≥ 0 ∑ = 1
Jika P[ = | = ] = P[ = | = ] ∀ = 0,1,2, … , maka
probabilitasnya bersifat stasioner.
Probabilitas m langkah :
( )
= [ | = ] (2.4)
Dimana :
( )
( )
≥ 1, ∀ ∈ = 0,1,2, …
Matriks probabilitas transisional adalah matriks yang elemen-elemennya
merupakan nilai probabilitas perpindahan merek dari merek satu ke merek lainnya
atau ke merek itu sendiri. Elemen-elemen tersebut akan didekati dengan menggunakan
proporsi dari perpindahan merek-merek yang mungkin terjadi pada seluruh
pengamatan. Perpindahan dari merek i ke merek j untuk periode t didefinisikan
dengan ( ) yang merupakan hasil bagi dari produk handphone yang mengalami
perpindahan dari merek i ke merek j dalam periode t dengan jumlah produk
handphone yang berada di merek i ke merek j pada awal periode t. Persamaan diatas dapat didefinisikan sebagai berikut :
= ( )
( ) (2.5)
Secara matriks, probabilitas transisi satu langkah dan probabilitas transisi m langkah
dapat ditulis :
= ⎣ ⎢ ⎢ ⎡ ⋯⋯ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋯ ⎦⎥ ⎥ ⎤ ( ) = ⎣ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎡ ( ) ( ) ( ) ⋯ ( ) ( ) ( ) ( ) ⋯ ( ) ⋮ ( ) ⋮ ( ) ⋮ ⋮ ( ) ⋯ ( ) ⎦ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎤
Untuk mendapatkan probabilitas transisi 2 langkah diperoleh dengan mengambil
elemen-elemen dari yang sesuai. Demikian untuk seterusnya untuk probabilitas 3
langkah dihitung , dan seterusnya.
=
=
⋮
Untuk melakukan prediksi pangsa pasar pada periode yang akan datang dapat
diperoleh dengan mengalikan matriks probabilitas transisi dengan pangsa pasar
periode pertama. Dapat diformulasikan dalam rumus berikut ini :
( ) = ( − 1) (2.6)
Dimana :
MK(t) = Pangsa pasar masing-masing produk handphone pada periode t
P = Matriks probabilitas transisi, dalam kasus ini nilainya selalu tetap.
Dan bila terus dikembangkan maka akan diperoleh sebuah formulasi untuk
menghitung ( ) dengan P yang selalu tetap pada setiap t sampai jangka waktu
tertentu.
Jika t = 1 (1) = (0)
3.1 Populasi dan Sampel
3.1.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FMIPA USU program S-1 angkatan 2007-2009.
Tabel 3.1 Daftar Populasi
Departemen Angkatan Jumlah
2007 2008 2009
Matematika 63 65 74 202
Fisika 58 75 60 193
Kimia 55 65 56 176
Biologi 55 71 67 193
Teknik Informatika 99 101 85 285
Sistem Informatika 60 76 136 272
Jumlah 390 453 478 1321
Sumber: FMIPA USU, September 2010 (diolah penulis)
3.1.2 Sampel
penelitian ini menggunakan probability sampling yaitu dengan menggunakan sampling acak sederhana. Proses pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil sampel acak sederhana secara proporsional pada masing-masing departemen dengan maksud agar jumlah sampel untuk masing-masing departemen sesuai dengan
populasinya. Adapun yang menjadi bahan pertimbangan dalam pemilihan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FMIPA S-1 dari angkatan 2007 sampai 2009 karena angkatan tersebut merupakan mahasiswa yang masih aktif mengikuti
perkuliahan.
3.2 Pengumpulan Data
3.2.1 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber informasinya dengan
menggunakan instrumen kuesioner. Sedangkan data sekunder adalah data yang
diperoleh secara tidak langsung melalui pihak ketiga berupa literatur, buku, jurnal, dan
informasi dari internet untuk mendukung penelitian ini.
3.2.2 Penyusunan Kuesioner dan Penyebarannya
Penyusunan kuesioner ini untuk memperoleh informasi atau data-data yang diperlukan
dalam penelitian. Kuesioner disebar di FMIPA USU.
3.3 Teknik Analisis Data 3.3.1 Analisis Deskriptif
Metode analisis dengan cara data yang disusun dan dikelompokkan, kemudian
menjelaskan hasil perhitungan. Data diperoleh dari data primer berupa daftar
pertanyaan yang telah diisi oleh responden penelitian.
3.3.2 Pengolahan Data dengan Rantai Markov
Setelah semua data dikumpulkan maka analisa perancangan diolah dengan Rantai
Markov, sehingga didapatkan hasil informasi pangsa pasar, peramalannya untuk
periode yang akan datang serta informasi-informasi lainnya yang berkaitan dengan
hal-hal yang berpengaruh terhadap perolehan pangsa pasar tersebut. Pengolahan data
ini dilakukan dengan Rantai Markov order satu (First Order) yaitu pertimbangan
pilihan-pilihan merek handphone selama satu periode (dalam hal ini satu periode 1
tahun) untuk menentukan probabilitas pada periode berikutnya atau 1 tahun pertama
dan kedua setelah penelitian digunakan dalam pengolahan data-data ini.
Pada pengolahan data dengan proses Rantai Markov order satu ini terbagi
atas beberapa bagian langkah untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Langkah
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Menghitung perolehan pangsa pasar masing-masing merek handphone saat
ini (saat dilakukan penelitian) dari hasil pengumpulan data-data kuesioner.
2. Menghitung pola perpindahan merk (Brand Switching) masing-masing merek
handphone dari data-data yang dikumpulkan sehingga diketahui juga
informasi pangsa pasar sesungguhnya (setelah dilakukan penelitian).
3. Menghitung hasil informasi tentang kemungkinan atau kemampuan produk
untuk mempertahankan jumlah penggunanya, kemungkinan pengguna
produk berpindah ke produk lainnya, serta kemungkinan suatu produk
mendapatkan pengguna dari produk lain.
4. Menghitung peramalan pangsa pasar merek handphone untuk periode
berikutnya yang terdiri dari periode pertama setelah penelitian dan periode
PEMBAHASAN
5.1 Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data guna memperoleh data yang diinginkan.
5.1.1 Responden
Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner, peneliti melakukan survey pendahuluan
dengan menyebarkan kuesioner kepada 20 responden. Dari 20 responden itu 18
responden yang berpindah merek. Hasil dari survey pendahuluan tersebut menjadi
dasar untuk pembuatan kuesioner sesungguhnya dan penelitian selanjutnya, terutama
dalam penentuan banyaknya sampel yang harus diambil masing-masing departemen
agar proporsional sesuai dengan jumlahnya. Dari survey tersebut ada 125 mahasiswa
yang dipilih secara random di FMIPA USU dengan komposisi sebagai berikut : 19
mahasiswa departemen Matematika, 18 mahasiswa departemen Fisika, 17 mahasiswa
depatemen Kimia, 18 mahasiswa departemen Biologi, 27 mahasiswa departemen
Sistem Informasi, 26 mahasiswa departemen Teknik Informatika. Dan dari
kuesioner-kuesioner yang disebar tersebut, semua mahasiswa mengembalikan kuesioner-kuesioner dan
Metode pengambilan data sampel dilakukan dengan menggunakan probability
sampling yaitu menggunakan metode sampling acak sederhana. Proses pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil sampel acak sederhana secara proporsional pada
masing-masing departemen dengan maksud agar jumlah sampel untuk masing-masing
departemen proporsional sesuai dengan jumlah populasinya, dimana ukuran sampel
setiap departemen diambil secara proporsional dengan menggunakan perhitungan
sebagai berikut (Cochran, 1991) :
n =
( )
(4.1)
=
(4.2)
=
(4.3)
Keterangan :
N = populasi
= jumlah populasi tiap departemen
= jumlah sampel tiap departemen
= perkiraan jumlah sampel
n = jumlah sampel yang diambil
= tingkat kepercayaan = 0.05
Z = nilai distribusi normal (untuk = 0.05, = 1.96)
d = batas kesalahan yang bisa ditoleransi dalam menetapkan rata-rata sampel
= 0.05
p = proporsi kesuksesan responden yang berpindah merek
q = 1- p
Sebelum dilakukan pengambilan sampel, terlebih dahulu dilakukan survey
terdapat 18 responden yang mengisi kuesioner dengan benar sesuai harapan peneliti,
maka proporsi kesuksesan subyek dalam mengisi kuesioner adalah p = 0.90 sehingga
diperoleh q = 0.10. Dengan menggunakan batas kesalahan yang bisa ditoleransi dalam
menetapkan rata-rata sebesar 5 %, maka diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut :
= .
. (0.90)(0.10) =138.298
n = . . =
.
. = 125.156≈ 125
Sesuai dengan hasil perhitungan diperoleh jumlah sampel yang diambil adalah sebesar
125. Adapun hasil perhitungan proporsi sampel tiap departemen ditampilkan dalam
[image:32.612.188.459.345.520.2]Tabel 4.1 sebagai berikut :
Tabel 4.1 : Jumlah Sampel Tiap Departemen No Departemen
1 Matematika 202 19
2 Fisika 193 18
3 Kimia 176 17
4 Biologi 193 18
5 Teknik Informatika 285 27
6 Sistem Informatika 272 26
Jumlah 1321 125
4.1.3 Penyebaran Kuesioner
Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner, kuesioner tersebut telah diujikan terhadap
beberapa responden kecil yang ternyata ada beberapa responden tidak menjawab
sesuai dengan keinginan peneliti. Sehingga dilakukan beberapa pembenahan pada
kuesioner yang baru sehingga responden tidak mengalami kesulitan lagi dalam
menjawab pada kuesioner selanjutnya. Kuesioner disebar kepada responden di FMIPA
4.2 Pengolahan Data
Atas dasar kuesioner yang telah diisi tersebut maka selanjutnya dilakukan analisa data
kemudian diberikan interpretasi
4.2.1 Merek Handphone yang Dipilih Responden
Dari kuesioner yang terkumpul diperoleh data bahwa merek-merek handpone yang
[image:33.612.195.452.352.534.2]digunakan oleh responden adalah seperti tabel berikut :
Tabel 4.2 Merek Handphone dan Jumlah Pengguna No Merek HP Pengguna Saat ini
Sept’ 2010 Proporsi
1 Nokia 58 46.4 %
2 Sony Ericsson 26 20.8 %
3 Samsung 10 8 %
4 Motorola 7 5.6 %
5 Blackbery 5 4 %
6 To Call 4 3.2 %
7 Mito 4 3.2 %
8 Siemen 2 1.6 %
9 Lainnya 9 7.2 %
Jumlah 125 100 %
Dari tabel terlihat bahwa 3 merek yang paling digemari responden adalah
Nokia (46.4%), Sony Ericsson (20.8%), Samsung (8%), selanjutnya Motorola (5.6%),
Blackbery (4%), To Call (3.2%), Mito (3.2%), Siemen (1.6%), sementara merek
lainnya merupakan gabungan dari beberapa merek lain.
Alasan yang dikemukakan oleh responden dalam memilih merek handpohone
Tabel 4.3 Alasan Responden Memilih Merek Handphone
No Alasan Memilih Merek Noki a S ony Er ic ss on S am sung M ot or ol a S ie m en B la ckbe ry To c al l M it o La innya
1 Sekedar Mencoba 1 1 1 - - - - 3
2 Anjuran Teman 2 1 1 - - - 1 -
-3 Bentuknya 2 6 5 1 - - - -
-4 Harganya Murah 8 - - 3 1 - 3 2 4
5 Daya Tahan 32 1 - - 1 - - -
-6 Alat Komunikasi 4 1 1 1 - - - -
-7 Fiturnya Lengkap 7 12 1 2 - 5 - 2 1
8 Model Bervariasi 2 4 1 - - -
-9 Adanya Promosi - - - 1
Total Responden 58 26 10 7 2 5 4 4 9
Dalam Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa konsumen banyak menggunakan
Nokia karena faktor daya tahan, harganya murah, serta fiturnya lengkap. Sony
Ericsson dipilih karena fiturnya lengkap, bentuknya dan modelnya bervariasi.
Sedangkan Samsung banyak dipilih karena faktor bentuknya yang dianggap menarik.
Motorola dipilih karena harganya murah dan fiturnya lengkap. Blackbery dipilih
karena fiturnya lengkap. To Call dipilih karena harganya murah. Mito dipilih karena
harganya murah dan fiturnya lengkap. Sedangkan merek lainnya banyak dipilih
karena anjuran teman dan harganya murah.
4.2.2 Perhitungan Pangsa Pasar Awal
Berdasarkan kuesioner dan hasil perhitungan kita bisa mengetahui pangsa pasar
(Market Share) awal merek-merek handphone yang digunakan oleh responden. Merek
20.6 %. Urutan berikutnya Samsung sebanyak 10 responden atau 8 %, Motorola
sebanyak 7 responden atau 5.6 %, Blackbery 5 responden atau 4 %, Mito dan To Call
masing-masing sebanyak 4 responden atau 3.2 %, Siemen 2 responden atau 1.6 % dan
sementara lainnya merupakan gabungan dari beberapa merek yang diminati hanya
oleh satu orang responden saja dengan total gabungan sebanyak 9 responden atau 7.2
%. Samsung, Motorola, Blackbery, Mito, To Call, Siemen, dan merek lainnya disebut
Market Nitcher karena pangsa pasarnya dibawah 10 %.
Selanjutnya masing-masing perolehan pangsa pasar awal dari masing-masing
[image:35.612.176.472.313.495.2]merek handphone akan disajikan dalam Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Perolehan Pangsa Pasar Awal Merek Handphone No Merek HP Pengguna Periode Pertama
Sept’ 2010
Market Share
1 Nokia 58 46.4 %
2 Sony Ericsson 26 20.8 %
3 Samsung 10 8 %
4 Motorola 7 5.6 %
5 Siemen 5 4 %
6 To Call 4 3.2 %
7 Blackbery 4 3.2 %
8 Mito 2 1.6 %
9 Lainnya 9 7.2 %
Jumlah 125 100 %
Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh informasi pangsa pasar awal yang
dijadikan sebagai acuan untuk mempertimbangkan perhitungan selanjutnya.
4.2.3 Analisa Perpindahan Merek Handphone
Selera pengguna sering berubah dalam menggunakan suatu produk. Perpindahan
merek handphone adalah gejala yang umum terjadi dikalangan konsumen mahasiswa
maupun konsumen pada umumnya. Selanjutnya adalah proses menghitung data bagi
pola perpindahan merek handphone satu ke merek handphone lainnya, sehingga dapat
diketahui perolehan data masing-masing pengguna handphone yang sesungguhnya.
Dari hasil pengolahan data-data kuesioner diperoleh 125 responden yang
mengisi kuesioner dengan benar, diperoleh ada 58 responden atau 46.4% pernah
berganti merek.
Untuk memahami lebih jelas tentang pergeseran selera atau perpindahan
konsumen dari satu merek handphone ke merek handphone lainnya yang disajikan
[image:36.612.134.513.311.496.2]pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Jumlah Pengguna Handphone Saat Ini dan 1 Tahun Yang Lalu
No Merek HP Pengguna
Sebelumnya Perolehan Kehilangan
Pengguna Saat ini
1 Nokia 65 20 27 58
2 Sony Ericsson 23 16 13 26
3 Samsung 9 4 3 10
4 Motorola 8 1 2 7
5 Siemen 8 0 6 2
6 Blackbery 1 4 0 5
7 To Call 1 3 0 4
8 Mito 2 2 0 4
9 Lainnya 8 8 7 9
Total 125 58 58 125
Tabel 4.5 memperlihatkan Nokia sebagai merek yang paling diminati, saat ini
digunakan oleh 58 orang dari 125 responden, ini mengalami perubahan dari pengguna
Nokia 1 tahun yang lalu yaitu digunakan oleh 65 orang atau telah kehilangan 7
pelanggan. Dimana Nokia memperoleh tambahan dari merek lain sebanyak 20 orang
tetapi kehilangan sebanyak 27 orang yang berpindah ke merek lain. Merek handphone
yang diminati kedua setelah Nokia adalah Sony Ericsson. Sony Ericsson yang
sebelumnya digunakan oleh 23 orang, saat ini meningkat menjadi 26 orang atau
bertambah 3 pelanggan dari 1 tahun yang lalu. Ini disebabkan terdapat 16 orang yang
berpindah dari merek lain ke Sony Ericsson, tetapi kehilangan 13 orang yang
[image:36.612.134.512.314.497.2]orang kini menjadi 7 orang dikarenakan hanya memperoleh tambahan 1 orang dari
merek lain tetapi kehilangan 2 orang yang berpindah ke merek lainnya. Siemen
semula dipilih oleh 8 responden, saat ini tinggal 2 orang, karena 6 orang berpindah ke
merek lain. Blackbery yang semula hanya dipilih 1 responden, kini menjadi 5 orang,
karena memperoleh tambahan 4 orang dari merek lain. To Call yang sebelumnya
diminati oleh 1 responden bertambah menjadi 4 orang karena memperoleh tambahan
dari merek lain sebanyak 3 orang. Mito semula digunakan oleh 2 responden
memperoleh tambahan 2 orang, saat ini menjadi 4 orang.
Secara lebih rinci, data-data perolehan dan kehilangan pengguna pada setiap
merek handphone diperlihatkan dalam tabel 4.6 dan Tabel 4.7. Tabel 4.6 berisi
tentang data perolehan pelanggan pada pengguna handphone. Tabel 4.7 berisi tentang
[image:37.612.141.507.370.650.2]data kehilangan pelanggan pada pengguna handphone.
Tabel 4.6 Data Perolehan Pelanggan Pada Berbagai Merek Handphone
Merek Handphone Perolehan Noki a S ony Er ic ss on S am sung M ot or ol a S ie m en B la ckbe ry To c al l M it o La innya
Nokia – 8 2 1 4 0 0 0 5
Sony Ericsson 12 – 1 0 2 0 0 0 1
Samsung 3 1 – 0 0 0 0 0 0
Motorola 1 0 0 – 0 0 0 0 0
Siemen 0 0 0 0 – 0 0 0 0
Blackbery 2 2 0 0 0 – 0 0 0
To Call 2 0 0 0 0 0 – 0 1
Mito 2 0 0 0 0 0 0 – 0
Lainnya 5 2 0 1 0 0 0 0 –
Jumlah 27 13 3 2 6 0 0 0 7
Kehilangan
Pada Tabel 4.6 menunjukkan data bahwa Nokia memperoleh tambahan 20
tambahan 16 orang, yaitu berasal dari Nokia 12 orang, Samsung 1 orang, Siemen 2
orang dan dari merek lainnya 1 orang. Samsung memperoleh tambahan 4 orang, dari
Nokia 3 orang dan dari Sony Ericsson 1 orang. Motorola hanya memperoleh
tambahan 1 orang dari Nokia. Siemen tidak memperoleh tambahan. Blackbery
memperoleh tambahan 4 orang dari Nokia dan Sony Ericsson masing-masing 2 orang.
To call memperoleha tambahan dari Nokia 2 orang dan merek lainnya 1 orang. Mito
memperoleh tambahan 2 orang dari Nokia. Sementara 8 orang berpindah ke merek
[image:38.612.142.507.271.546.2]lain yakni 5 orang dari Nokia, 2 orang dari Sony Ericsson, dan 1 orang dari Motorola.
Tabel 4.7 Data Kehilangan Pelanggan Pada Berbagai Merek Handphone
Merek Handphone Kehilangan Noki a S ony Er ic ss on S am sung M ot or ol a S ie m en B la ckbe ry To c al l M it o La innya
Nokia – 12 3 1 0 2 2 2 5
Sony Ericsson 8 – 1 0 0 2 0 0 2
Samsung 2 1 – 0 0 0 0 0 0
Motorola 1 0 0 – 0 0 0 0 1
Siemen 4 2 0 0 – 0 0 0 0
Blackbery 0 0 0 0 0 – 0 0 0
To Call 0 0 0 0 0 0 – 0 0
Mito 0 0 0 0 0 0 0 – 0
Lainnya 5 1 0 0 0 0 1 0 –
Jumlah 20 16 4 1 0 4 3 2 8
Perolehan
Tabel 4.7 menjelaskan data kehilangan pengguna handphone yang berpindah
ke merek lain. Nokia kehilangan pengguna sebanyak 27 orang, yaitu 12 orang beralih
ke Sony Ericsson, 3 orang ke Samsung, 1 orang ke Motorola, beralih ke Blackbery, To
Call, dan Mito masing-masing 2 orang, dan 5 orang beralih ke merek lainnya.
Sedangkan Sony Ericsson kehilangan pengguna sebanyak 13 orang, dimana 8 orang
beralih ke Nokia, 1 orang ke samsung, 2 orang ke Blackbery, dan 2 orang ke merek
lainnya. Samsung kehilangan 3 orang pengguna, yaitu 2 orang ke Nokia dan 1 orang
1 orang ke merek lain. Siemen kehilangan 6 orang pelanggan, dimana 4 orang beralih
ke Nokia, dan 2 orang beralih ke Sony Ericsson. Sementara pengguna Blackbery, To
Call, dan Mito tidak ada yang berpindah merek.
Tabel 4.8 merupakan tabel yang memperlihatkan pola perpindahan merek
dari satu merek ke merek lainnya. Baris (horizontal) merupakan merek yang dipilih
sebelumnya dan kolom (vertikal) sebagai merek yang dipilih saat ini. Pengguna Nokia
yang saat ini berjumlah 58 orang berasal dari 38 orang pengguna yang loyal, 8 orang
berpindah dari Sony Ericsson, 2 orang dari Samsung, 1 orang dari Motorola, 4 orang
dari Siemen dan 5 orang dari merek lainnya. Pengguna Sony Ericsson yang saat ini
berjumlah 26 orang berasal dari 10 orang pengguna yang loyal, 12 orang berpindah
dari Nokia, 1 orang dari Samsung, 2 orang dari Siemen, dan 1 orang dari merek
lainnya. Demikian seterusnya untuk merek-merek lainnya dapat dibaca baris
(horizontal) merupakan merek yang dipilih sebelumnya dan kolom (vertikal) sebagai
merek yang dipilih saat ini.
Yang menarik adalah bahwa setiap merek memiliki pengguna yang loyal.
Seperti Nokia yang loyal sebanyak 38 orang, Sony Ericsson 10 orang, Samsung dan
Motorola masing-masing 6 orang, Siemen hanya 2 orang, Blackbery dan To Call
[image:39.612.125.521.479.723.2]masing-masing hanya 1 orang dan Mito terdapat 2 orang.
Tabel 4.8 Brand Switching Patern
Da ri M er ek Merek Handphone Ke Merek Noki a S ony Er ic ss on S am sung M ot or ol a S ie m en B la ckbe ry To c al l M it o La innya R es pond en S ebe lum ny a
Nokia 38 12 3 1 0 2 2 2 5 65
Sony Ericsson 8 10 1 0 0 2 0 0 2 23
Samsung 2 1 6 0 0 0 0 0 0 9
Motorola 1 0 0 6 0 0 0 0 1 8
Siemen 4 2 0 0 2 0 0 0 0 8
Blackbery 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
To Call 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
Mito 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2
Resp. Saat ini 58 26 10 7 2 5 4 4 9 125
Dan bila diasumsikan bahwa pergeseran diantara merek handphone dianggap
[image:40.612.124.526.165.422.2]stabil maka dapat dibuat probabilitas transisinya seperti pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Probabilitas Transisi
Da ri M er ek Merek Handphone Ke Merek Noki a S ony Er ic ss on S am sung M ot or ol a S ie m en B la ckbe ry To c al l M it o La innya
Nokia 0.58 0.18 0.05 0.02 0 0.03 0.03 0.03 0.08
Sony Ericsson 0.35 0.43 0.04 0 0 0.09 0 0 0.09
Samsung 0.22 0.11 0.67 0 0 0 0 0 0
Motorola 0.125 0 0 0.75 0 0 0 0 0.125
Siemen 0.5 0.25 0 0 0.25 0 0 0 0
Blackbery 0 0 0 0 0 1 0 0 0
To Call 0 0 0 0 0 0 1 0 0
Mito 0 0 0 0 0 0 0 1 0
Lainnya 0.625 0.125 0 0 0 0 0.125 0 0.125
Market Share 0.46 0.21 0.08 0.06 0.02 0.04 0.03 0.03 0.07
Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa pelanggan Nokia yang loyal adalah 58 %,
berpindah dari Nokia ke Sony Ericsson 18 %, berpindah ke Samsung 5 %, berpindah
ke Motorola 2 %, berpindah ke Blackbery, To Call, Mito masing-masing 3%, dan
berpindah ke merek lain 8 %. Untuk Sony Ericsson terdapat 43 % pelanggan yang
loyal, 35 % pelanggan yang berpindah ke merek Nokia, 4% pelanggan berpindah ke
merek Samsung, 9 % pelanggan berpindah ke merek Blackbery, dan 9 % berpindah ke
merek lainnya. Pelanggan Samsung yang berpindah ke merek Nokia 22 %, berpindah
ke merek Sony Ericsson 11 %, dan 67 % pelanggan loyal. Sedangkan Blackbery, To
Call, dan Mito memiliki pelanggan yang loyal masing-masing 100%.
Sedangkan baris paling bawah menunjukkan pangsa pasar saat ini
Untuk melakukan prediksi pangsa pasar pada periode yang akan datang dapat dihitug
dengan menggunakan rumus 2.6 yakni dengan mengalikan pangsa pasar pada periode
pertama dengan matriks probabilitas transisi. Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui (0)
dan matriks probabilitas transisi P sebagai berikut :
MK(0) =[0.46 0.21 0.08 0.06 0.02 0.04 0.03 0.03 0.07] dan P = ⎣ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢
⎡ 0.58 0.18 0.05 0.02 0 0.03 0.03 0.03 0.08
0.35 0.43 0.04 0 0 0.09 0 0 0.09
0.22 0.11 0.67 0 0 0 0 0 0
0.125 0 0 0.75 0 0 0 0 0.125
0.5 0.25 0 0 0.25 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1 0 0 0
0 0 0 0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 0 0 1 0
0.625 0.125 0 0 0 0 0.125 0 0.125⎦⎥
⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎤
Untuk memprediksi pangsa pasar produk-produk handphone tersebut pada
periode kedua yaitu 1 tahun pertama berikutnya maka didapatkan pangsa pasar
periode kedua sebagai berikut :
(1) = (0).
(1) = [0.420 0.196 0.085 0.054 0.005 0.073 0.053 0.044 0.073]
Dan prediksi pangsa pasar pada berbagai merek handphone pada periode ketiga, yaitu
1 tahun kedua berikutnya adalah sebagai berikut :
(2) = (1)
(2) = [ 0.386 0.180 0.086 0.050 0.000 0.103 0.075 0.056 0.068]
Selanjutnya prediksi pangsa pasar berbagai merek handphone yang
Tabel 4.10 Tabel Pangsa Pasar Periode Pertama, Periode Kedua, dan Periode Ketiga
No Merek HP Pangsa Pasar
Periode Pertama
Pangsa Pasar
Periode Kedua
Pangsa Pasar
Periode Ketiga
1 Nokia 46% 42% 38.60%
2 Sony Ericsson 21% 19.60% 18%
3 Samsung 8% 8.50% 8.60%
4 Motorola 6% 5.40% 5%
5 Siemen 2% 0.50% 0%
6 Blackbery 4% 7.30% 10.30%
7 To Call 3% 5.30% 7.50%
8 Mito 3% 4.40% 5.60%
9 Lainnya 7% 7.30% 6.80%
Total 100% 100% 100%
Pada tabel 4.10 dapat dilihat bagaimana pangsa pasar berbagai merek
handphone yang dipakai oleh mahasiswa FMIPA USU. Nokia sebagai merek yang digemari ternyata pangsa pasarnya secara perlahan semakin berkurang, yang semula
pada periode pertama 46% kemudian menjadi 42% pada periode kedua, dan tinggal
38.6% pada periode ketiga. Pangsa pasar Sony Ericsson juga secara perlahan
berkurang, jika pada periode pertama mencapai 21%, pada periode kedua menjadi
19.6%, dan pada periode ketiga menjadi 18%. Samsung pada periode pertama
memiliki pangsa pasar 8%, periode kedua mengalami kenaikan menjadi 8.5%, dan
pada periode ketiga naik kembali menjadi 8.6%. Pangsa pasar Motorola pada periode
pertama 6% mengalami penurunan pada periode kedua 5.4% dan periode ketiga 5%.
Siemen pada periode pertama memiliki pangsa pasar 2% mengalami penurunan pada
periode kedua menjadi 0.5% dan di periode ketiga tidak mempunyai pangsa pasar lagi.
[image:42.612.126.529.175.424.2]periode kedua menjadi 7.3% dan naik kembali pada periode ketiga menjadi 10.3%. To
Call semula pangsa pasarnya 3% pada periode kedua meningkat menjadi 5.3%, dan
pada periode ketiga menjadi 7.5%. Mito juga mengalami peningkatan pangsa pasar,
pada periode pertama 3%, periode kedua menjadi 4.4 % dan pada periode ketiga
menjadi 5.6%. Sementara itu merek lainnya pada periode pertama 7%, meningkat
menjadi 7.3%, kemudian turun pada periode ketiga menjadi 6.8%. Yang termasuk
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah :
a. Alasan responden dalam memilih merek handphone :
a. Nokia, dipilih karena daya tahan, harganya murah serta fiturnya yang
lengkap.
b. Sony Ericsson, dipilih karena fiturnya lengkap, bentuknya, serta
modelnya yang bervariasi.
c. Samsung, dipilih karena bentuknya yang menarik
d. Motorola, dipilih karena harganya murah dan fiturnya lengkap
e. Blackbery, dipilih karena fiturnya yang lengkap
f. To Call, dipilih karena harganya yang murah
g. Mito, dipilih karena hargaya yang murah dan fiturnya yang lengkap
h. Merek lainnya, dipilih karena anjuran teman dan harganya murah.
b. Merek handphone Nokia, Sony Ericsson, Motorola, dan Siemen mengalami
pergeseran peminatan, Samsung yang cukup stabil pada kisaran 8% selama
2010-2012. Sementara Blackbery, To Call, Mito mengalami peningkatan disetiap
periodenya.
c. Nokia, Sony Ericsson, dan Blackbery menguasai pangsa pasar pada periode
September 2012
5.2 Saran
Aaker, David A. 1997. Manajemen Ekuitas Merek. Terjemahan Aris Ananda. Jakarta : Mitra Utama.
Anton, Howard. 2005. Aljabar Linear Elementer Versi Aplikasi. (Edisi VII Jilid 2). Jakarta : Erlangga.
Cochran, G. William. 2005. Teknik Penarikan Sampel. Terjemahan Rusdiansyah. Jakarta : UI-Press.
Djan, Ismulyana. dan Ruvendi, Ramlan. 2006. Prediksi perpindahan merek handphone di kalangan mahasiswa. Jurnal Ilmiah Binaniaga. Vol. 2 (1)
Kotler, Philip. 1993. Manajemen Pemasaran. (Edisi VII Jilid 1). Jakarta : FE–UI Lubis, Arlina Nurbaity. 2004. Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis. Karya
Ilmiah. Medan, Sumatera Utara : Universitas Sumatera Utara
Rambe, A. Jabbar M. 2005. Teknik Analisa Rantai Markov dalam Analisa Posisi dan Perpindahan Fungsi Produk Sejenis. Jurnal Sistem Teknik Industri. Vol. 6 (5) : hal. 1-4.
Siagian, P. 2006. Penelitian Operasional. Jakarta : UI-Press.
Siana Halim. 2002. Aplikasi Markov Random Field Pada Masalah Industri. J. Teknik
Industri Universitas Kristen Petra. Vol. 4 (1) : hal. 19-25
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV Alfabeta
Supranto, J. 2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Umar, Husein. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
http://yasinta.wordpress.com/2008/09/16/analisa-rantai-markov/