• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Sedaap Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Sedaap Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH FAKTOR PRIBADI DAN FAKTOR SOSIAL TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MIE SEDAAP

PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

OLEH

TITIEK HARDIANTI 120521046

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN EKSTENSI DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

DEPARTEMEN MANAJEMEN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nama : Titiek Hardianti

NIM : 120521046

Program Studi : S1 - ManajemenEkstensi Konsentrasi : Manajemen Pemasaran

Judul : Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Sedaap Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

Medan, Februari 2015

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

DEPARTEMEN MANAJEMEN

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Titiek Hardianti

NIM : 120521046

Program Studi : S1 – Manajemen Ekstensi Konsentrasi : Manajemen Pemasaran

Judul : Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Sedaap Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

Pembimbing Skripsi Pembaca Penilai

Dr. Beby Karina Fawzeea S.. S.E., M.M.

NIP. 19741012 200003 2 003

Drs. LiastaGinting, M.Si.

NIP. 19590710 198703 1 003

Ketua Program Studi

(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

DEPARTEMEN MANAJEMEN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

Nama : Titiek Hardianti

NIM : 120521046

Program Studi : S1 – Manajemen Ekstensi Konsentrasi : Manajemen Pemasaran

Judul : Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Sedaap Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

Tanggal : Februari 2015 Ketua Program Studi Manajemen

NIP. 19620513 199203 2 001

Dr. Endang Sulistya Rini, S.E.,M.Si.

Tanggal : Februari 2015 Ketua Departemen

(5)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Sedaap Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara

Adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Medan.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Februari 2015

(6)

ABSTRAK

PENGARUH PENGETAHUAN PRODUK DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI ULANG BLACKBERRY

MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Pada umumnya perusahaan mengalami kesulitan dalam memonitor, memahami dan menganalisis perilaku konsumen secara tepat dan benar, mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dan adanya perbedaan perilaku untuk masing-masing individu. Dengan demikian perusahaan dituntut untuk dapat memantau perubahan - perubahan perilaku konsumennya, termasuk perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Sedaap Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.Teknik pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling yang dilakukan secara kebetulan saat peneliti bertemu narasumber yang cocok. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan mahasiswa fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara . Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Supramono sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 86 orang.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, metode analisis linier berganda, uji hipotesis yang terdiri dari uji signifikan parsial (Uji-t), uji signifikan simultan (Uji-F) dengan taraf signifikan 5%., dan koefisien determinasi (R2).

Berdasarkan nilai R Square sebesar 0,569 berarti 56,9% variabel keputusan pembelian (Y) dapat dijelaskan oleh variabel faktor pribadi (X1), dan

faktor sosial (X2). Sedangkan sisanya 43,1% dapat dijelaskan oleh

variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(7)

ABSTRACT

INFLUENCE FACTORS OF PERSONAL AND SOCIAL FACTORS ON PURCHASE DECISION MIE SEDAAP STUDENTS FACULTY OF

ECONOMICS AND BUSINESS UNIVERSITY OF NORTH SUMATRA

In general, companies have difficulty in monitoring, understanding and analyzing consumer behavior appropriately and correctly, given the many factors that influence consumer behavior and the differences in the behavior of each individual. Thus, companies are required to monitor changes - changes in consumer behavior, including consumer behavior in making purchasing decisions.

This study aims to identify and analyze the Influence of Personal Factors and Social Factors Against Purchase Decision Making Noodles Sedaap At the Faculty of Economics and Business, University of Sumatera Utara.Teknik sampling method accidental sampling carried out by chance when researchers met a suitable resource. The population in this study is the student customers faculty of Economics and Business University of North Sumatra. Determination of the number of samples using the formula Supramono so that the number of samples in this study were 86 people.

The method used in this research is descriptive analysis method, multiple linear analysis methods, test hypotheses consisting of partial significance test (t-test), simultaneous significance test (Test-F) with a significance level of 5%., And the coefficient of determination (R2 ).

Based on the value of R Square of 0.569 means that 56.9% of purchase decision variable (Y) can be explained by personal factors variables (X1), and social factors (X2). While the remaining 43.1% can be explained by other variables not examined in this study.

(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Karunia-Nyayang selalu menyertai penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Baginda Rasulullah SAW. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu Peneliti mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang dapat membangun untuk menjadikan skripsi ini lebih baik lagi. Dengan segala kerendahan hati, Peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.

Peneliti telah banyak mendapatkan bimbingan, nasihat, dan dorongan dari Orang tua tercinta Bapak Mariadi dan Mama Suyatmi yang selama perkuliahan hingga penelitian skripsi ini selesai. Dalam kesempatan ini, Peneliti menyampaikan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec., Ac., Ak., CA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Dr. Isfenty Sadalia, S.E., M.E. dan Dra. Marhayanie, M.Si. selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(9)

4. Dr. Beby Karina Fawzeea S. S.E., M.M. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, dukungan, arahan kepada Peneliti. 5. Drs. Liasta Ginting, S.E., MSi., selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah

meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini. 6. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara untuk segala jasa-jasanya selama perkuliahan.

7. Kakanda Dina Lestari, Adinda Rina Agustina dan Reni Agustini, dan Haris Lukman yang selalu memberikan dukungan dan semangat.

8. Terimakasih penulis ucapkan kepada seluruh teman-teman di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, khususnya kepada teman-teman Jurusan S1- Manajemen Ekstensi 2012 yang telah memberikan semangat, harapan dan motivasi yang besar terhadap peneliti sampai selesainya skripsi ini.

Peneliti mengucapkan terimakasih dan semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Besar memberikan anugerah dan Kasih-Nya atas cintakasih, jerih payah, dan jasa-jasa mereka.

Medan, Februari 2015

Peneliti,

(10)

DAFTAR ISI

2.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian ... 12

(11)

3.11.2 Analisis Linier Berganda ... 29

(12)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

Tabel 1.1 Top brand index Mie instan dalam kemasan Bag 2012 .. 4

Tabel 1.2 Top brand index Mie instan dalam kemasan Bag 2013 .. 4

Tabel 1.3 Top brand index Mie instan dalam kemasan Bag 2014 .. 4

Tabel 1.4 Market Share Industri Mie Instan Tahun 2009-2011 ... 6

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 15

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian... 22

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 23

Tabel 3.3 Uji Validitas ... 27

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas ... 29

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 36

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .... 36

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Membeli Per Minggu ... 37

Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Faktor Pribadi (X1) ... 37

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Faktor Sosial (X2) ... 39

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y) ... 41

Tabel 4.7 Variabel Entered/removedb ... 43

Tabel 4.8 Analisis Linier Berganda... 44

Tabel 4.9 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 46

Tabel 4.10 Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 48

Tabel 4.11 Hasil Uji Koefesien Determinasi (R2) ... 49

Tabel 4.12 Uji Kolmogrov Smirnov ... 52

(13)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Top Brand Index Indomie

dan Mie Sedaap.. ... 5

Gambar 2.1 Proses Pembelian Konsumen ... 15

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual ... 18

Gambar 4.1 Logo Perusahaan ... 35

Gambar 4.2 Pengujian Normalitas Histogram ... 50

Gambar 4.3 Pengujian Normalitas P-P Plot ... 51

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner Penelitian ... 60

2 Output Uji Validitas dan Reliabilitas ... 62

3 Daftar Distribusi Jawaban Responden... 64

4 Output Analisis Linier Berganda ... 74

(15)

ABSTRAK

PENGARUH PENGETAHUAN PRODUK DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI ULANG BLACKBERRY

MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Pada umumnya perusahaan mengalami kesulitan dalam memonitor, memahami dan menganalisis perilaku konsumen secara tepat dan benar, mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dan adanya perbedaan perilaku untuk masing-masing individu. Dengan demikian perusahaan dituntut untuk dapat memantau perubahan - perubahan perilaku konsumennya, termasuk perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Sedaap Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.Teknik pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling yang dilakukan secara kebetulan saat peneliti bertemu narasumber yang cocok. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan mahasiswa fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara . Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Supramono sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 86 orang.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, metode analisis linier berganda, uji hipotesis yang terdiri dari uji signifikan parsial (Uji-t), uji signifikan simultan (Uji-F) dengan taraf signifikan 5%., dan koefisien determinasi (R2).

Berdasarkan nilai R Square sebesar 0,569 berarti 56,9% variabel keputusan pembelian (Y) dapat dijelaskan oleh variabel faktor pribadi (X1), dan

faktor sosial (X2). Sedangkan sisanya 43,1% dapat dijelaskan oleh

variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(16)

ABSTRACT

INFLUENCE FACTORS OF PERSONAL AND SOCIAL FACTORS ON PURCHASE DECISION MIE SEDAAP STUDENTS FACULTY OF

ECONOMICS AND BUSINESS UNIVERSITY OF NORTH SUMATRA

In general, companies have difficulty in monitoring, understanding and analyzing consumer behavior appropriately and correctly, given the many factors that influence consumer behavior and the differences in the behavior of each individual. Thus, companies are required to monitor changes - changes in consumer behavior, including consumer behavior in making purchasing decisions.

This study aims to identify and analyze the Influence of Personal Factors and Social Factors Against Purchase Decision Making Noodles Sedaap At the Faculty of Economics and Business, University of Sumatera Utara.Teknik sampling method accidental sampling carried out by chance when researchers met a suitable resource. The population in this study is the student customers faculty of Economics and Business University of North Sumatra. Determination of the number of samples using the formula Supramono so that the number of samples in this study were 86 people.

The method used in this research is descriptive analysis method, multiple linear analysis methods, test hypotheses consisting of partial significance test (t-test), simultaneous significance test (Test-F) with a significance level of 5%., And the coefficient of determination (R2 ).

Based on the value of R Square of 0.569 means that 56.9% of purchase decision variable (Y) can be explained by personal factors variables (X1), and social factors (X2). While the remaining 43.1% can be explained by other variables not examined in this study.

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya perusahaan mengalami kesulitan dalam memonitor,

memahami dan menganalisis perilaku konsumen secara tepat dan benar,

mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dan adanya

perbedaan perilaku untuk masing-masing individu. Dengan demikian perusahaan

dituntut untuk dapat memantau perubahan - perubahan perilaku konsumennya,

termasuk perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.

Keputusan pembelian merupakan perilaku yang dilakukan oleh individu

sebagai seorang konsumen, dalam memutuskan pembelian yang dipengaruhi oleh

berbagai macam faktor yang di antaranya terdapat pada kebudayaan, sosial,

pribadi dan psikologis (Sunarto, 2004 : 96). Konsumen akan bersedia melakukan

keputusan pembelian apabila memiliki faktor pribadi yang baik tentang produk.

Faktor pribadi adalah karakteristik pribadi yang mempengaruhi keputusan

pembelian, meliputi usia dan tahap dalam siklus pembelian, pekerjaan dan

keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dan nilai (Kotler,

2007 : 172). Karena banyak dari karakteristik pribadi ini yang mempunyai

dampak yang sangat langsung terhadap perilaku konsumen, penting bagi pemasar

untuk mengikuti mereka secara seksama. Selain faktor pribadi, hal yang membuat

(18)

Faktor sosial adalah faktor yang dipengaruhi seperti kelompok referensi,

keluarga serta peran dan status sosial konsumen (Kotler, 2007 : 170). Perilaku

seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil yang mempunyai pengaruh

langsung. Definisi kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk

mencapai sasaran individu atau bersama. Kelompok referensi seseorang adalah

semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung

terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Keluarga adalah organisasi pembelian

konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan pembelian keluarga,

tergantung pada produk, iklan dan situasi. Seseorang umumnya berpartisipasi

dalam kelompok selama hidupnya-keluarga, klub, organisasi.

Mie Sedaap merupakan mie instan yang diproduksi oleh PT. Wings Food

adal

tiga puluh satu tahun setela

di luar negeri, antara lai

rasa Mie Sedaap hanya ada tiga varian, yaitu Mie Goreng dengan "kriuk-kriuk"

(bawang gurih renyah), Rasa Soto dengan "koya" (serbuk gurih) dan Rasa Ayam

Bawang dengan bawang goreng. Setahun kemudian, pada tahun 2004, Mie

Sedaap hadir dengan Rasa Kari Ayam dengan serbuk gurih kari dan santan. Pada

akhir tahun 2005, Mie Sedaap Sambal Goreng diluncurkan. Pada awal 2006, iklan

Mie Sedaap dibintangi oleh grup musi

Mie Sedaap hadir dengan Rasa Kaldu Ayam. Pada bulan Februari 200

(19)

formula baru "Diperkaya 7 Vitamin" dan meluncurkan kemasan baru dengan

formula tersebut. Pada tahun 2009, Mie Sedaap Rasa Kari Spesial diluncurkan

dengan bumbu kari kental dan bawang goreng, dengan tagline "nendang karinya".

Pada tahun 2011, Mie Sedaap Rasa Ayam Spesial diluncurkan dengan tagline

"mantap kaldunya". Pada tahun 2013, Mie Sedaap Cup diluncurkan dengan tiga

rasa, yaitu Mi Goreng, Rasa Soto dan Rasa Baso Spesial, dengan tagline "Cupdate

Your Taste" dan pada bulan November 2013, Mie Sedaap Rasa Baso Spesial

diluncurkan. Mie Sedaap menjadi salah satu kategori mie instan yang memiliki

jumlah pembeli yang sangat besar dan sangat sering dibeli oleh hampir seluruh

rumah tangga di Indonesia (Fast Moving Consumer Goods (FMCG), Brand

Footprint 2014). Mie Sedaap milik PT Wings Food ini mulai memasuki kalangan

pembeli bawah hingga menengah keatas dengan menggunakan harga yang

terjangkau yang dalam tujuan utamanya agar dapat meraih pasar pesaingnya.

Dengan banyaknya varian rasa yang dimiliki Mie Sedaap konsumen

menjadikannya makanan alternatif pengganti makanan pokok. Dalam

persaingannya mempertahankan diri untuk menjaga eksistensinya, Mie Sedaap

mempertahankan kualitas produk dan harga yang murah dibanding pesaingnya

yang tentu akan diuntungkan dalam hal ini adalah konsumen.

Di indonesia, mie instan telah menjadi makanan yang paling digemari.

Pangsa pasarnya sangatlah besar hingga mencapai 89%, mengingat makanan ini

tidak mengenal usia dan jenis kelamin. Dengan kata lain mie instan sangat

digemari oleh semua kalangan. Persaingan yang kian ketat menuntut produsen

(20)

memiliki loyalitas terhadap merek akan menjadi hambatan masuk bagi para

pesaing. Kemunculan produk serupa dengan harga yang relatif murah, merupakan

tantangan terbesar bagi produk Mie Sedaap untuk mempertahankan loyalitas

konsumennya.

Berdasarkan Top brand index kategori Mie instan dalam kemasan Bag,

Mie Sedaap menguasai pangsa pasar mie instan yang kedua di Indonesia dan

menjadi top brand ditahun 2012 hingga 2014.

Tabel 1.1

Top brand index kategori Mie instan dalam kemasan Bag 2012

Merek TBI TOP

Top brand index kategori Mie instan dalam kemasan Bag 2013

Merek TBI TOP

Top brand index kategori Mie instan dalam kemasan Bag 2014

(21)

Menurut tabel Top Brand Indeks mie instan diatas dapat diketahui bahwa

brand indeks Mie Sedaap pada tahun 2012 adalah 15,7% yaitu pada posisi kedua

dibawah produk PT. Indofood yaitu Indomie. Pada 2013 brand indeks Mie Sedaap

turun menjadi 13,5%. Dengan terus gencarnya Mie Sedaap dalam melakukan

promosi sehingga pada tahun 2014 brand indeks Mie Sedaap mengalami kenaikan

menjadi 14,4%.

Sumber:

Gambar 1.1

Grafik Perkembangan Top Brand Index Indomie dan Mie Sedaap

Jika dilihat dari Top Brand Index (TBI) 2014, kedua merek ini terpaut

cukup jauh, yaitu Indomie meraih indeks 75,9% dan Mie Sedaap 14,4%. Dilihat

dari lima tahun ke belakang pun, Indomie terlihat masih memimpin pasar mie

instan di Indonesia dari tahun 2010 sampai 2014 ini. Indeks yang diraih Indomie

pun terbilang cukup dominan sekitar 70%. Dari semua merek pesaing, Mi Sedaap

yang paling mungkin menggoyang posisi market leader Indomie di pasar. Tetapi,

(22)

Tabel 1.4

Market Share Industri Mie Instan Tahun 2009-2011

No Perusahaan Merek Market Share (%)

2009 2010 2011

1 PT. Indofood Tbk. Indomie 75,5 81,0 75,9 2 PT. Wings Food Tbk. Mie Sedaap 16,5 13,5 17,6

3 PT. Indofood Tbk. Supermie 4,4 3,6 3,2

4 PT. Indofood Tbk. Sarimie 1,7 0,6 1,6

Sumber : Majalah SWA No 16/XXV/7 Juli-5Agustus 2009, SWA No 15/XXVI/15-28Juli

2010 dan SWA No. 15/XXVII/18-27Juli 2011

Tabel 1.4 menunjukkan bahwa Mie Sedaap mampu menguasai pasar

sebesar 16,5% tahun 2009, 2010 sebesar 13,5% dan 2011 sebesar 17,6%. Dapat

dilihat dalam tabel tersebut bahwa Mie Sedaap belum bisa mengalahkan merek

pesaingnya yaitu Indomie yang menjadi market leader. Penurunan pangsa pasar

pada tahun 2010 ini diindikasi banyaknya pesaing pada mie instan dengan produk

serupa dan harga yang relatif murah serta image produk mie instan yang identik

mereknya yaitu Indomie yang tidak bisa lepas dari benak konsumen saat

mengingat mie instan akan terlintas langsung yaitu merek Indomie, menjadi

tantangan terbesar bagi Mie sedaap.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, peneliti melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial

Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Sedaap Pada Mahasiswa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat

(23)

faktor sosial berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan pembelian

Mie Sedaap?”.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

menganalisis pengaruh faktor pribadi dan faktor sosial Mahasiswa Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara terhadap pengambilan keputusan

pembelian Mie Sedaap.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan peneliti tentang

pemasaran, khususnya mengenai pengaruh faktor pribadi dan faktor sosial

terhadap pengambilan keputusan pembelian.

2. Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan untuk

mengetahui berapa besar pengaruh faktor pribadi dan faktor sosial terhadap

keputusan pembelian konsumen.

3. Bagi Peneliti Lain

Sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam

(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Faktor Pribadi

2.1.1 Pengertian Faktor Pribadi

Faktor pribadi adalah karakteristik pribadi yang mempengaruhi keputusan

pembelian, meliputi usia dan tahap dalam siklus pembelian, pekerjaan dan

keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dan nilai (Kotler,

2007 : 172).

Karena banyak dari karakteristik ini yang mempunyai dampak yang

sangat langsung terhadap perilaku konsumen, penting bagi pemasar untuk

mengikuti mereka secara seksama. Faktor pribadi didefenisikan juga sebagai suatu

bentuk dari sifat-sifat yang ada pada diri individu yang sangat menentukan

perilakunya. Kepribadian konsumen sangat ditentukan oleh faktor internal (IQ,

emosi, cara berpikir) dan faktor eksternal (lingkungan fisik, keluarga, masyarakat,

sekolah, dan lingkungan alam). Kepribadian konsumen akan mempengaruhi

persepsi dan pengambilan keputusan dalam membeli.

Karakteristik pribadi juga mempengaruhi keputusan pembelian pada

konsumen, yaitu:

a. Usia dan Tahap Siklus Hidup

Seseorang membeli barang dan jasa yang berbeda selama hidupnya.

Kebutuhan dan selera seseorang akan makanan, pakaian, perabot dan rekreasi juga

(25)

tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannya.

Pemasar seringkali memberikan perhatian yang besar terhadap perubahan minat

pembelian yang terjadi dan dampaknya terhadap perilaku konsumsi.

b. Pekerjaan dan Keadaan Ekonomi

Pekerjaan seseorang mempengaruhi pola konsumsinya. Dengan demikian

pemasar dapat mengidentifikasi kelompok yang berhubungan dengan pekerjaan

yang mempunyai minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa mereka. Sebuah

perusahaan bahkan dapat mengkhususkan produknya untuk kelompok pekerjaan

tertentu.

Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk yang

akan dibelinya. Keadaan ekonomi terdiri dari penghasilan yang dapat

dibelanjakan, tabungan dan aktiva, hutang, kemampuan untuk meminjam, dan

sikap atas belanja atau menabung. Pemasar produk yang peka terhadap harga

terus-menerus mengamati kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan

dan tingkat bunga. Bila indikator ekonomi menunjukkan resesi, pemasar dapat

mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, melakukan penempatan

ulang, dan mengubah harga produknya.

c. Gaya Hidup

Orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial,dan pekerjaan yang sama

dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup seseorang menunjukkan

pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan

opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang

(26)

pemasar secara cermat, dapat membantu untuk memahami nilai-nilai konsumen

yang terus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku

konsumen.

d. Kepribadian dan Konsep Diri

Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda yang dapat

mempengaruhi perilaku pembeliannya. Kepribadian mengacu pada karakteristik

psikologis berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relatif

konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungannya.

2.2 Faktor Sosial

2.2.1 Pengertian Faktor Sosial

Faktor sosial adalah faktor yang dipengaruhi oleh kelompok referensi,

keluarga serta peran dan status sosial konsumen (Kotler, 2007 : 170). Perilaku

seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil yang mempunyai pengaruh

langsung. Definisi kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk

mencapai sasaran individu atau bersama.

Kelompok referensi seseorang adalah semua kelompok yang mempunyai

pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut

(Kotler, 2007 : 170). Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling

penting dalam masyarakat. Keputusan pembelian keluarga, tergantung pada

produk, iklan dan situasi. Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok

selama hidupnya-keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap

(27)

a. Kelompok Referensi

Kelompok referensi seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki

pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku

seseorang. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang

dinamakan kelompok keanggotaan. Beberapa merupakan kelompok primer yang

mempunyai interaksi reguler tapi informal seperti keluarga, teman, tetangga dan

rekan kerja. Beberapa merupakan kelompok sekunder, yang mempunyai interaksi

secara formal dan kurang reguler, contohnya adalah organisasi.

b. Keluarga

Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting

dalam masyarakat, dan ia telah menjadi objek penelitian yang ekstensif (Kotler,

2007 : 171). Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling

berpengaruh. Pemasar tertarik dalam peran dan pengaruh suami, istri dan

anak-anak pada pembelian berbagai produk dan jasa.

c. Peran dan Status

Posisi seseorang dalam tiap-tiap kelompok dapat didefinisikan dalam

peran dan status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh

seseorang. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan umum

yang diberikan oleh masyarakat. Orang seringkali memilih produkyang

(28)

2.3 Keputusan Pembelian

2.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Menurut Kotler (2002:186), “Keputusan pembelian adalah tindakan dari

konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk”. Dari berbagai faktor

yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau

jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk

sudah yang sudah dikenal oleh masyarakat sebelum konsumen memutuskan untuk

membeli.

Tjiptono (2008:19) mengemukakan bahwa “Keputusan pembelian

konsumen adalah pemilihan satu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif.”

Menurut Cravens, Hills and Woodruff (2002:137) keputusan pembelian adalah:

“Purchase decisions is the decisions that made to satisfy needs and wants by evaluating of more than one alternatives depends on a host factors including the buyer, the product and the situation”.

Artinya: Keputusan pembelian adalah keputusan yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan dengan mengevaluasi lebih dari satu alternatif tergantung pada faktor penentu termasuk pembeli, produk dan situasi.

Proses pembelian secara spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut:

pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan

pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Tugas pemasar adalah memahami

perilaku pembeli pada tiap-tiap tahap dan pengaruh apa yang bekerja pada

(29)

Menurut Kotler dan Keller (2007:243) tahap-tahap pengambilan

keputusan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pengenalan Masalah

Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah

kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya

dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh

ransangan internal dalam kasus pertama dari kebutuhan normal seseorang atau

ransangan eksternal seseorang.

2. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya untuk melakukan

pembelian akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Salah satu

faktor kunci bagi pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang

dipertimbangkan konsumen dan pengaruh relatif dari masing-masing sumber

terhadap keputusan pembelian. Sumber-sumber informasi dapat dikelompokkan

menjadi 4 (empat) yaitu:

a. Sumber Pribadi: keluarga, teman, tetangga, dan kenalan

b. Sumber Komersil: iklan, tenaga penjual, penyalur, kemasan, pameran

c. Sumber Umum: media massa, organisasi konsumen

d. Sumber Pengalaman: pernah menangani, menguji, menggunakan produk

3. Evaluasi Alternatif

Ada beberapa proses evaluasi alternatif keputusan. Kebanyakan model

(30)

memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama

berdasarkan pertimbangan yang sadar dan rasional.

4. Keputusan Pembelian

Ada 2 (dua) faktor yang mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan

membeli. Faktor yang pertama adalah sikap atau pendirian orang lain, sejauh

mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan

tergantung pada dua hal yaitu intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap

alternatif pilihan konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan

orang lain tersebut.

Faktor yang kedua adalah situasi yang tidak bisa diantisipasi. Konsumen

membentuk suatu maksud pembelian atas dasar faktor-faktor seperti pendapatan

keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang

diharapkan. Ketika konsumen akan bertindak, faktor situasi yang tidak

diantisipasi mungkin terjadi dan mengubah maksud pembelian tersebut.

5. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah pembelian terhadap suatu produk dilakukan, konsumen akan

mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen tersebut

juga akan terlibat dalam tindakan-tindakan sebuah pembelian dan penggunaan

produk yang akan menarik perhatian pemasar. Pekerjaan pemasar tidak akan

berakhir pada saat suatu produk dibeli, tetapi akan terus berlangsung hingga

periode sesudah pembelian. Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa

dekat harapan pembeli atas produk dengan manfaat yang dirasakan dari produk

(31)

tersebut akan merasa dikecewakan. Tetapi jika memenuhi harapan, maka

pelanggan tersebut akan merasa puas, dan jika melebihi harapan maka pelanggan

tersebut akan merasa sangat puas.

Menurut Kotler dan Keller (2007:235), proses pembelian konsumen

terdiri dari 5 (lima) tahap yang digambarkan dalam Gambar 2.1

Pengenalan masalah

Pencarian informasi

Evaluasi informasi

Keputusan pembelian

Perilaku pasca pembelian

Gambar 2.1

(32)
(33)

Minat

Kerangka konseptual menurut Sugiono (2010:60) merupakan “sintesa

tentang hubungan antara variabel yang diteliti dari berbagai teori yang telah

(34)

Variabel yang akan diteliti antara lain keputusan pembelian sebagai variabel

terikat, faktor pribadi dan faktor sosial sebagai variabel bebas.

Faktor pribadi berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Dengan adanya

faktor pribadi yang ada pada diri konsumen, konsumen akan mengetahui dan

percaya bahwa produk yang dikonsumsi bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan

sehingga konsumen akan melakukan keputusan pembelian.

Faktor sosial berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Pada saat

konsumen dipengaruhi oleh kelompok maupun keluarga, hal ini akan membuat

keyakinan konsumen bahwa produk tersebut mampu memenuhi nilai yang

dijanjikan atau dengan kata lain persepsi bahwa produk tersebut mampu

memenuhi kebutuhan konsumen. Sehingga konsumen akan melakukan keputusan

pembelian.

Keputusan pembelian menunjukan proses yang terjadi setelah konsumen

mempunyai penilaian dengan produk maupun perusahaan. Kerangka konseptual

penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Faktor Pribadi (X1)

Faktor Sosial (X2)

(35)

2.6 Hipotesis

Dari perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka hipotesis atas

penelitian ini adalah: “Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Berpengaruh Signifikan

Terhadap Keputusan Pembelian Mie Sedaap Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi

(36)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

asosiatif kausal, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih

(Ginting dan Situmorang, 2008:57). Dengan kata lain desain kausal berguna

untuk mengukur hubungan-hubungan antar variabel riset atau berguna untuk

menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel yang lain.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jalan Prof. T.M.

Hanafiah, Universitas Sumatera Utara Medan. Penelitian dilakukan mulai dari

bulan Oktober 2014 sampai dengan bulan Januari 2015.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional variabel digunakan untuk menghindari

kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam

penelitian ini. Oleh karena itu, dibuat suatu batasan operasional antara lain:

1. Variabel Independent : Faktor Pribadi (X1)

Faktor Sosial (X2)

(37)

3.4 Defenisi Operasional

Penguraian defenisi operasional variabel-variabel yang akan diteliti

merupakan suatu cara untuk mempermudah pengukuran variabel penelitian.

Selain itu juga bertujuan memberikan batasan-batasan pada objek yang akan

diteliti. Defenisi operasional variabel-variabel tersebut adalah :

1. Faktor Pribadi (X1)

Merupakan karakteristik pribadi yang dapat mempengaruhi keputusan

pembelian Mie Sedaap. Faktor pribadi ini meliputi usia dan tahap siklus

pembelian, pekerjaan dan keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta

gaya hidup dan nilai.

2. Faktor Sosial (X2)

Merupakan faktor yang berasal dari lingkungan sekitar yang dipengaruhi oleh

kelompok referensi, keluarga serta peran dan status konsumen.

3. Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau

tidak terhadap Mie Sedaap. Dengan tahap-tahap yang meliputi pengenalan

masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan

(38)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Definisi Indikator

Variabel yang ada pada diri konsumen.

Faktor yang berasal dari lingkungan sekitar.

1.Kelompok referensi 2.Keluarga

3.Peran dan status

Likert

Keputusan Pembelian

(Y)

Tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk.

Sumber: Schiffman dan Kanuk dalam Suwandi (2007)

3.5 Skala Pengukuran

Penelitian ini menggunakan skala pengukuran Likert. Skala Likert

menurut Sugiyono (2010:93) “digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial”.

Untuk keperluan analisis maka pengukuran dengan skala Likert ini

(39)

Tabel 3.2 Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu-Ragu (RG) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: Sugiyono (2010:93)

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2010:80) adalah “wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang masih terdaftar aktif

perkuliahan yang mengkonsumsi Mie Sedaap.

3.6.2 Sampel

1. Metode pengambilan sampel menggunakan accidental sampling, menurut

Sugiyono (2010:85) merupakan “teknik penentuan sampel berdasarkan

kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti

ditempat penelitian, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok

sebagai narasumber“.

Sampel menurut Sugiyono (2007:73), ialah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, sehingga untuk menentukan

(40)

Keterangan :

n = Jumlah sampel

Zα = Nilai standard normal yang besarnya tergantung α,

bila α = 0,05 Z = 1,67

bila α = 0.01 Z = 1,96

p = Estimasi proporsi populasi yang sesuai criteria sampel (1-q)

q = Proporsi sampel yang tidak sesuai criteria sampel (1-p)

d = Penyimpangan yang ditolelir, yang digunakan dalam penelitian ini 10%

Berdasarkan pra-survei yang dilakukan secara acak pada 30 orang

mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, ditemukan

20 (70%) orang melakukan pembelian mie Sedaap, maka p = 0,66 dan 10 orang

lainnya (30%) adalah diluar yang dimaksud, maka q = 0.34 dengan demikian,

(41)

3.7 Jenis Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih

pada lokasi penelitian. Data primer di dalam penelitian ini berupa daftar

pertanyaan (questionnaire) yang diberikan kepada Mahasiswa Manajemen

Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang

merupakan konsumen maupun pembeli Mie Sedaap.

2. Data Sekunder

Adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen baik dari buku, jurnal,

majalah, situs internet dan berbagai informasi yang dimiliki oleh Mie Sedaap

yang berkaitan dengan penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu

metode kuisioner. Jenis kuisioner ini adalah kuisioner tertutup dengan skala

Likert. Kuisioner tertutup adalah kuisioner yang sudah disediakan jawabannya

sehingga responden tinggal memilih jawaban pada kolom yang sudah disediakan

dengan memberi tanda checklist (√). Kuisioner dengan skala Likert adalah

instrument yang umumnya digunakan untuk meminta responden agar memberikan

respon terhadap beberapa statement dengan menunjukkan apakah dia sangat

setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju terhadap tiap-tiap

(42)

3.9 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Kuesioner

Dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada seluruh responden yang

terdiri dari mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Wawancara

Wawancara yang dilakukan secara langsung kepada mahasiswa Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara guna mendapatkan data-data

yang diperlukan.

3. Studi Dokumentasi

Dilakukan dengan memperoleh data melalui buku-buku, dokumen,

internet dan literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.10 Uji Validitas dan Reliabilitas

Kualitas hasil penelitian yang baik sudah semestinya diperoleh jika

rangkaian penelitian dilakukan dengan baik. Perencanaan yang matang, dengan

alat penelitian seperti daftar pertanyaan yang digunakan harus dalam kondisi baik.

Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan instrumen penelitian

dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh konsisten

atau stabil. Agar data yang diperoleh valid dan reliabel maka dilakukan uji

(43)

menggunakan bantuan software SPSS 17.0 for windows. Sebelum instrumen

penelitian digunakan maka terlebih dahulu diadakan uji validitas dan reliabilitas :

3.10.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah

penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan

(kuesioner). Uji validitas ini dilakukan kepada 30 responden diluar sampel pada

mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara.

Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai

korelasi atau r hitung dari variabel penelitian dengan nilai r tabel. Pengujian

validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan perangkat

lunak software SPSS (Statistical Package for the Social Sciens) 17.0 for windows.

Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:

1. Jika r hitung > r tabel maka pernyataan dinyatakan valid.

2. Jika r hitung < r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

Nilai r tabel dengan ketentuan df = N-2 (30-2) = 28 dan tingkat

signifikansi sebesar 5% , maka angka yang diperoleh = 0.361. Tabel 3.3

merupakan hasil pengolahan prasurvei yang telah dilakukan kepada 30 responden

di luar sampel penelitian.

Tabel 3.3 Uji Validitas

No. Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

1 P1 0,574 0,361 Valid

2 P2 0,825 0,361 Valid

3 P3 0,626 0,361 Valid

(44)

5 P5 0,825 0,361 Valid

6 P6 0,838 0,361 Valid

7 P7 0,626 0,361 Valid

8 P8 0,809 0,361 Valid

9 P9 0,602 0,361 Valid

10 P10 0,809 0,361 Valid

11 P11 0,749 0,361 Valid

12 P12 0,746 0,361 Valid

13 P13 0,574 0,361 Valid

14 P14 0,809 0,361 Valid

15 P15 0,680 0,361 Valid

16 P16 0,578 0,361 Valid

17 P17 0,458 0,361 Valid

18 P18 0,557 0,361 Valid

19 P19 0,546 0,361 Valid

20 P20 0,725 0,361 Valid

21 P21 0,578 0,361 Valid

22 P22 0,626 0,361 Valid

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan telah valid karena

r hitung > r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap

pengujian reliabilitas.

3.10.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan

menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Pernyataan yang

telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya

dengan kriteria sebagai berikut:

Menurut Ghozali dan Kuncoro (Situmorang dkk, 2006:179) butir

pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan

(45)

1. Menurut Ghozali jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60

2. Menurut Kuncoro jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,80

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.947 .952 22

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Pada 22 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa

koefisien alpha (Cronbach's Alpha) adalah sebesar 0,947, ini berarti 0,947 > 0,60

dan 0,947 > 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah

reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai

instrumen penelitian.

3.11 Teknik Analisis

Penelitian ini menggunakan metode analisis data yaitu :

3.11.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis. Data yang

telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterpretasikan

secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan

menjelaskan hasil perhitungan.

(46)

Analisis linier berganda digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan

dan pengaruh variabel bebas yang jumlahnya lebih dari dua (X1,X2) terhadap

variabel terikat (Y). Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, maka peneliti

menggunakan bantuan perangkat lunak software SPSS (Statistical Package for the

Social Sciens) dengan rumus :

Keterangan:

Y = Keputusan Pembelian

a = Konstanta

b1, b2 = Koefisien Regresi Berganda

X1 = Faktor Pribadi

X2 = Faktor Sosial

e = Standar error

3.11.3 Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka

dilakukan pengujian dengan menggunakan :

1. Uji Signifikan Parsial (Uji - t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu

variabel bebas secara parsial (individual) terhadap variasi variabel terikat. Kriteria

pengujiannya adalah:

H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

(47)

H0 : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α= 5%

H0 ditolak jika t hitung > t tabel pada α= 5%

2. Uji Signifikan Simultan (Uji - F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah:

H0 : b1 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

H0 : b1 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah:

H0 diterima jika F hitung < F tabelpada α= 5%

H0 ditolak jika F hitung > F tabelpada α= 5%

3.11.4 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar

kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi

(R2) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X

menerangkan Y dimana 0 < R2 < 1. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati

nol), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah kecil

(48)

untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel

terikat.

3.12 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar mendapatkan perkiraan yang

tidak bias dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus

dipenuhi, yaitu :

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah

data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan pendekatan kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat

signifikan 5%, maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5%

artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang, 2008:97)

2. Uji Heteroskedastisitas

Adanya varians variabel bebas adalah konstan untuk setiap nilai tertentu

variabel terikat (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser

dengan pengambilan keputusan jika variabel bebas signifikan secara statistik

mempengaruhi variabel terikat, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas.

Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan

(49)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Wings corporation didirikan pada tahun 1948 di Surabaya, Indonesia.

Selama lima puluh tahun terakhir perusahaan ini telah berkembang dari sebuah

industri rumah kecil menjadi pemimpin pasar yang memperkerjakan ribuan orang

dengan pabrik berlokasi di Jakarta dan Surabaya.

Tujuan dari wings corporation adalah memproduksi produk-produk

kualitas internasional dengan harga ekonomis. Produksi pertama adalah dengan

pembuatan sabun cuci hijau buatan tangan. Dengan produk ini, Wings berhasil

menembus pasar kompetitif pada akhir tahun 1940-an. Setelah itu Wings

memperkenalkan produk baru yaitu krim deterjen dan produk pembersih lainnya

dan saluran distribusi yang didirikan di seluruh Indonesia. Beberapa dekade

berikutnya melihat wings terus memperluas lini produk untuk berbagai produk

rumah tangga dan produk perawatan pribadi.

Hari ini, Wings diakui sebagai produsen lokal terkemuka dan distributor

rumah tangga dan produk perawatan pribadi. Menjadi sebuah kelompok bisnis

(50)

perusahaan konsumen dengan menyediakan produk rumah tangga dan produk

pribadi berkwalitas tanpa kompromi.

Agar bisa menjadi pemain global, Grup Wings harus terus meluaskan

pasarnya ke negara yang penduduknya banyak seperti Amerika Latin, India dan

Cina. Juga membangun merek dan tim pemasaran yang hebat di luar negeri. Di

industri toiletris tanah air, ada tiga pemain besar yang menguasai pasar berupa

Unilever, Procter & gembler, dan Wings. Pemain yang disebut pertama dan kedua

adalah perusahaan multinasional, dan pemain ketiga adalah pemain lokal yang

mampu bertengger di puncak dan menandingi raksasa toiletris dunia.

Kejayaan Wings tak hanya di ranah toiletris yang mampu membuat

raksasa toiletris dunia Unilever cemas. Di industri makanan pun, raksasa indofood

dibuat cemas dengan kehadiran Mie Sedaap yang diluncurkan Wings pada April

2003. Hanya dalam tempo satu tahun, Mie Sedaap berhasil mengambil 12%

pangsa pasar indofood. Meski tidak ada data angka, pertumbuhan mie sedap terus

melejit. Hal ini terlihat dari penambahan mesin dan kapasitas produksi di dua

pabrik Gresik dan Bekasi.

4.1.1 Visi dan Misi

VISI

Berusaha Untuk Dapat Memenuhi Kepuasan Pelanggan.

MISI

Kualitas Produk, Effisiensi Produk, Disiplin Waktu Dan Konsistensi

(51)

4.1.2 Logo Perusahaan

Sumber : Data sekunder, 2015

Gambar 4.1 Logo Perusahaan

4.1.3 Produk Mie Sedaap

Produk yang disediakan oleh Mie Sedaap dalam melayani para pelanggan

adalah sebagai berikut :

a. Mie Sedaap : Mi Goreng (diluncurkan 2003)

b. Mie Sedaap : Mi Kuah Rasa Soto (diluncurkan 2003)

c. Mie Sedaap : Mi Kuah Rasa Ayam Bawang (diluncurkan 2003)

d. Mie Sedaap : Mi Kuah Rasa Kari Ayam (diluncurkan 2004)

e. Mie Sedaap : Mi Sambal Goreng (diluncurkan 2005)

f. Mie Sedaap : Mi Kuah Rasa Kari Spesial Bumbu Kari Kental (diluncurkan

(52)

g. Mie Sedaap : Mi Kuah Rasa Ayam Spesial (diluncurkan 2011)

h. Mie Sedaap : Mi Kuah Rasa Baso Spesial (diluncurkan 2013)

i. Mie Sedaap Cup : Mi Goreng (diluncurkan 2013)

j. Mie Sedaap Cup : Rasa Soto (diluncurkan 2013)

k. Mie Sedaap Cup : Rasa Baso Spesial (diluncurkan 2013)

l. Mie Sedaap Cup : Rasa Kari Ayam (diluncurkan 2014)

m. Mie Sedaap : Mi Goreng Rasa Ayam Krispi (diluncurkan 2014)

n. Mie Sedaap Cup : Rasa Kari Spesial (diluncurkan 2014)

4.2 Hasil Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk merumuskan dan

menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan distribusi

jawaban terhadap masing-masing variabel.

4.2.1 Karakteristik Responden

Berikut ini adalah tabulasi mengenai karakteristik responden yang

berjumlah 86 orang, di distribusikan sebagai berikut :

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Presentase

20 – 25 Tahun 74 86,1%

26 – 31 Tahun 12 13,9%

T O T A L 86 100%

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah usia 20 -

25 Tahun dengan presentase sebesar 86,1%, dan 26 - 31 Tahun dengan presentase

(53)

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Presentase

Laki - Laki 61 70,9%

Perempuan 25 29,1%

T O T A L 86 100%

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah Laki -

Laki dengan presentase sebesar 70,9%, dan Perempuan sebesar 29,1%.

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Membeli Per Minggu

Frekuensi Membeli Jumlah Presentase

1-2 Kali / Minggu 69 80,2%

> 3 Kali / Minggu 17 19,8%

T O T A L 86 100%

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah 1-2 Kali /

Minggu dengan presentase sebesar 80,2%, dan > 3 Kali / Minggu dengan

persentase sebesar 19,8%.

4.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Faktor Pribadi,

Faktor Sosial, dan Keputusan Pembelian.

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Faktor Pribadi (X1)

No. Item STS TS KS S SS T O T A L

(54)

1. Pada pernyataan pertama, dari 86 responden, sebanyak 38,4% responden

menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap memiliki varian rasa yang

disukai oleh semua usia, 53,5% menyatakan setuju, 8,1% menyatakan kurang

setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat

tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, dari 86 responden, sebanyak 46,5% responden

menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap memiliki banyak peminat

terhadap produknya, 46,5% menyatakan setuju, 7% menyatakan kurang setuju,

0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak

setuju dengan pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, dari 86 responden, sebanyak 59,3% responden

menyatakan sangat setuju bahwa Mie sedaap menjadi makanan alternatif

pengganti makanan pokok, 36% menyatakan setuju, 4,7% menyatakan kurang

setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat

tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, dari 86 responden, sebanyak 30,2% responden

menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap memiliki harga bersaing dengan

produk mie instan lainnya, 47,7% menyatakan setuju, 14% menyatakan kurang

setuju, 4,7% menyatakan tidak setuju, dan 3,5% responden menyatakan sangat

tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, dari 86 responden, sebanyak 22,1% responden

menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap selalu menciptakan inovasi pada

(55)

menyatakan tidak setuju, dan 2,3% responden menyatakan sangat tidak setuju

dengan pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, dari 86 responden, sebanyak 20,9% responden

menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap cocok dikonsumsi konsumen

yang membutuhkan makanan cepat saji, 59,3% menyatakan setuju, 10,5%

menyatakan kurang setuju, 5,8% menyatakan tidak setuju, dan 3,5% responden

menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

7. Pada pernyataan ketujuh, dari 86 responden, sebanyak 59,3% responden

menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap memiliki kemasan yang menarik,

24,4% menyatakan setuju, 8,1% menyatakan kurang setuju, 3,5% menyatakan

tidak setuju, dan 4,7% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan tersebut.

8. Pada pernyataan kedelapan, dari 86 responden, sebanyak 38,4% responden

menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap merupakan mie instan yang

dipercaya kualitasnya, 53,5% menyatakan setuju, 8,1% menyatakan kurang

setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat

tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Faktor Sosial (X2)

No. Item STS TS KS S SS T O T A L

F % F % F % F % F % F %

1 1 1,2 1 1,2 6 7 40 46,5 38 44,2 86 100

2 1 1,2 2 2,3 6 7 42 48,8 35 40,7 86 100

3 1 1,2 1 1,2 2 2,3 24 27,9 58 67,4 86 100 4 1 1,2 1 1,2 1 1,2 32 37,2 51 59,3 86 100

5 1 1,2 1 1,2 2 2,3 27 31,4 55 64 86 100

6 2 2,3 1 1,2 1 1,2 28 32,6 54 62,8 86 100

(56)

Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan pertama, dari 86 responden, sebanyak 44,2% responden

menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap dibintangi oleh group musik

terkenal Indonesia, 46,5% menyatakan setuju, 7% menyatakan kurang setuju,

1,2% menyatakan tidak setuju, dan 1,2% responden menyatakan sangat tidak

setuju dengan pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, dari 86 responden, sebanyak 40,7% responden

menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap memiliki saluran pemasaran yang

luas, 48,8% menyatakan setuju, 7% menyatakan kurang setuju, 2,3%

menyatakan tidak setuju, dan 1,2% responden menyatakan sangat tidak setuju

dengan pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, dari 86 responden, sebanyak 67,4% responden

menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap didukung oleh keluarga musisi

yang memiliki track record baik, 27,9% menyatakan setuju, 2,3% menyatakan

kurang setuju, 1,2% menyatakan tidak setuju, dan 1,2% responden menyatakan

sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, dari 86 responden, sebanyak 59,3% responden

menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap dikonsumsi oleh hampir semua

rumah tangga, 37,2% menyatakan setuju, 1,2% menyatakan kurang setuju,

1,2% menyatakan tidak setuju, dan 1,2% responden menyatakan sangat tidak

setuju dengan pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, dari 86 responden, sebanyak 64% responden

(57)

setiap iklannya, 31,4% menyatakan setuju, 2,3% menyatakan kurang setuju,

1,2% menyatakan tidak setuju, dan 1,2% responden menyatakan sangat tidak

setuju dengan pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, dari 86 responden, sebanyak 62,8% responden

menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap berperan sebagai mie instan yang

diinovasi kedalam kemasan Cup, 32,6% menyatakan setuju, 1,2% menyatakan

kurang setuju, 1,2% menyatakan tidak setuju, dan 2,3% responden menyatakan

sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y)

No. Item STS TS KS S SS T O T A L

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 7 8,1 46 53,5 33 38,4 86 100

2 0 0 0 0 12 14 48 55,8 26 30,2 86 100

3 0 0 0 0 7 8,1 47 54,7 32 37,2 86 100

4 0 0 0 0 11 12,8 54 62,8 21 24,4 86 100

5 0 0 0 0 6 7 41 47,7 39 45,3 86 100

6 0 0 0 0 5 5,8 41 47,7 40 46,5 86 100

7 0 0 0 0 2 2,3 17 19,8 67 77,9 86 100

8 0 0 0 0 0 0 18 20,9 68 79,1 86 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan pertama, dari 86 responden, sebanyak 38,4% responden

menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap merupakan mie instan produksi

PT. Wings Food, 53,5% menyatakan setuju, 8,1% menyatakan kurang setuju,

0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak

setuju dengan pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, dari 86 responden, sebanyak 30,2% responden

(58)

kedua di Indonesia, 55,8% menyatakan setuju, 14% menyatakan kurang setuju,

0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak

setuju dengan pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, dari 86 responden, sebanyak 37,2% responden

menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap memiliki banyak varian rasa,

54,7% menyatakan setuju, 8,1% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan

tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, dari 86 responden, sebanyak 24,4% responden

menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap semakin berkualitas karena

diperkaya dengan 7 vitamin, 62,8% menyatakan setuju, 12,8% menyatakan

kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, dari 86 responden, sebanyak 45,3% responden

menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap selalu memunculkan varian rasa

baru setiap tahunnya, 47,7% menyatakan setuju, 7% menyatakan kurang

setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat

tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, dari 86 responden, sebanyak 46,5% responden

menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap memberikan inovasi rasa yang

disukai konsumen, 47,7% menyatakan setuju, 5,8% menyatakan kurang setuju,

0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak

(59)

7. Pada pernyataan ketujuh, dari 86 responden, sebanyak 77,9% responden

menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap dikonsumsi ulang oleh

konsumen, 19,8% menyatakan setuju, 2,3% menyatakan kurang setuju, 0%

menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju

dengan pernyataan tersebut.

8. Pada pernyataan kedelapan, dari 86 responden, sebanyak 79,1% responden

menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap semakin disukai dan dikenal

konsumen, 20,9% menyatakan setuju, 0% menyatakan kurang setuju, 0%

menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju

dengan pernyataan tersebut.

4.3 Analisis Linier Berganda

Analisis linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 17.0 dengan

tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas faktor pribadi,

dan faktor sosial terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y).

Tabel 4.7

Variables Entered/Removed

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Faktor_Sosial,

Faktor_Pribadia

. Enter

a. All requested variables entered.

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.7 (Variabel Entered/removedb) menunjukkan hasil

(60)

Tabel 4.8

Analisis Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.122 2.898 1.767 .081

Faktor_Pribadi .446 .067 .496 6.634 .000

Faktor_Sosial .563 .094 .450 6.008 .000

a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.8 maka persamaan analisis regresi linier berganda

dalam penelitian ini adalah:

Y = 5,122 + 0,446 X1 + 0,563 X2

Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Konstanta (a) = 5,122, ini menunjukkan harga constant, dimana jika variabel

faktor pribadi (X1), dan faktor sosial (X2) = 0, maka keputusan pembelian = 5,122.

b. Koefisien X1 (b1) = 0,446, ini berarti bahwa variabel faktor pribadi (X1)

berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, atau dengan kata lain jika

faktor pribadi (X1) ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka keputusan pembelian

akan bertambah sebesar 0,446. Koefesien bernilai positif artinya terjadi hubungan

positif antara variabel faktor pribadi dengan keputusan pembelian, semakin

meningkat faktor pribadi maka akan semakin meningkat pula keputusan

pembelian Mie Sedaap pada mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis universitas

Gambar

Tabel 1.2  Mie instan
Gambar 1.1  Grafik Perkembangan Top Brand Index Indomie dan Mie Sedaap
Tabel 1.4  Industri Mie Instan Tahun 2009-2011
Gambar 2.1 Proses Pembelian Konsumen
+7

Referensi

Dokumen terkait

mengetahui tanggapan responden faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis.. terhadap keputusan pembelian handphone merek BlackBerry pada mahasiswa Fakultas Hukum USU.

Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa variabel produk, promosi, harga, dan tempat berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mie Sedaap

Variabel pribadi, dan psikologis mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Smartphone Samsung pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas

Hasil penelitian secara simultan diketahui bahwa terdapat pengaruh faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi dalam proses pengambilan keputusan pembelian hijab mahasiswa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian Mie Sedaap yang diukur dengan: (1) pengaruh kesadaran merek, asosiasi

Variabel pribadi, dan psikologis mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Smartphone Samsung pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas

Pengaruh Faktor Budaya,Sosial,Pribadi,dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Instan Merek Sedap (Studi Kasus Pada Mahasiswa Yang Kost Di

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis (merek, fitur produk, harga, dan pengaruh sosial) yang mempengaruhi Mahasiswa dalam pengambilan keputusan