SKRIPSI
PENGARUH FAKTOR PRIBADI DAN FAKTOR SOSIAL TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MIE SEDAAP
PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
OLEH
TITIEK HARDIANTI 120521046
PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN EKSTENSI DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
DEPARTEMEN MANAJEMEN
PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI
Nama : Titiek Hardianti
NIM : 120521046
Program Studi : S1 - ManajemenEkstensi Konsentrasi : Manajemen Pemasaran
Judul : Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Sedaap Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
Medan, Februari 2015
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
DEPARTEMEN MANAJEMEN
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Titiek Hardianti
NIM : 120521046
Program Studi : S1 – Manajemen Ekstensi Konsentrasi : Manajemen Pemasaran
Judul : Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Sedaap Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
Pembimbing Skripsi Pembaca Penilai
Dr. Beby Karina Fawzeea S.. S.E., M.M.
NIP. 19741012 200003 2 003
Drs. LiastaGinting, M.Si.
NIP. 19590710 198703 1 003
Ketua Program Studi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
DEPARTEMEN MANAJEMEN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
Nama : Titiek Hardianti
NIM : 120521046
Program Studi : S1 – Manajemen Ekstensi Konsentrasi : Manajemen Pemasaran
Judul : Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Sedaap Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
Tanggal : Februari 2015 Ketua Program Studi Manajemen
NIP. 19620513 199203 2 001
Dr. Endang Sulistya Rini, S.E.,M.Si.
Tanggal : Februari 2015 Ketua Departemen
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :
Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Sedaap Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara
Adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Medan.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, Februari 2015
ABSTRAK
PENGARUH PENGETAHUAN PRODUK DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI ULANG BLACKBERRY
MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada umumnya perusahaan mengalami kesulitan dalam memonitor, memahami dan menganalisis perilaku konsumen secara tepat dan benar, mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dan adanya perbedaan perilaku untuk masing-masing individu. Dengan demikian perusahaan dituntut untuk dapat memantau perubahan - perubahan perilaku konsumennya, termasuk perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Sedaap Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.Teknik pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling yang dilakukan secara kebetulan saat peneliti bertemu narasumber yang cocok. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan mahasiswa fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara . Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Supramono sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 86 orang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, metode analisis linier berganda, uji hipotesis yang terdiri dari uji signifikan parsial (Uji-t), uji signifikan simultan (Uji-F) dengan taraf signifikan 5%., dan koefisien determinasi (R2).
Berdasarkan nilai R Square sebesar 0,569 berarti 56,9% variabel keputusan pembelian (Y) dapat dijelaskan oleh variabel faktor pribadi (X1), dan
faktor sosial (X2). Sedangkan sisanya 43,1% dapat dijelaskan oleh
variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
ABSTRACT
INFLUENCE FACTORS OF PERSONAL AND SOCIAL FACTORS ON PURCHASE DECISION MIE SEDAAP STUDENTS FACULTY OF
ECONOMICS AND BUSINESS UNIVERSITY OF NORTH SUMATRA
In general, companies have difficulty in monitoring, understanding and analyzing consumer behavior appropriately and correctly, given the many factors that influence consumer behavior and the differences in the behavior of each individual. Thus, companies are required to monitor changes - changes in consumer behavior, including consumer behavior in making purchasing decisions.
This study aims to identify and analyze the Influence of Personal Factors and Social Factors Against Purchase Decision Making Noodles Sedaap At the Faculty of Economics and Business, University of Sumatera Utara.Teknik sampling method accidental sampling carried out by chance when researchers met a suitable resource. The population in this study is the student customers faculty of Economics and Business University of North Sumatra. Determination of the number of samples using the formula Supramono so that the number of samples in this study were 86 people.
The method used in this research is descriptive analysis method, multiple linear analysis methods, test hypotheses consisting of partial significance test (t-test), simultaneous significance test (Test-F) with a significance level of 5%., And the coefficient of determination (R2 ).
Based on the value of R Square of 0.569 means that 56.9% of purchase decision variable (Y) can be explained by personal factors variables (X1), and social factors (X2). While the remaining 43.1% can be explained by other variables not examined in this study.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Karunia-Nyayang selalu menyertai penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Baginda Rasulullah SAW. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu Peneliti mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang dapat membangun untuk menjadikan skripsi ini lebih baik lagi. Dengan segala kerendahan hati, Peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.
Peneliti telah banyak mendapatkan bimbingan, nasihat, dan dorongan dari Orang tua tercinta Bapak Mariadi dan Mama Suyatmi yang selama perkuliahan hingga penelitian skripsi ini selesai. Dalam kesempatan ini, Peneliti menyampaikan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec., Ac., Ak., CA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Dr. Isfenty Sadalia, S.E., M.E. dan Dra. Marhayanie, M.Si. selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
4. Dr. Beby Karina Fawzeea S. S.E., M.M. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, dukungan, arahan kepada Peneliti. 5. Drs. Liasta Ginting, S.E., MSi., selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah
meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini. 6. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara untuk segala jasa-jasanya selama perkuliahan.
7. Kakanda Dina Lestari, Adinda Rina Agustina dan Reni Agustini, dan Haris Lukman yang selalu memberikan dukungan dan semangat.
8. Terimakasih penulis ucapkan kepada seluruh teman-teman di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, khususnya kepada teman-teman Jurusan S1- Manajemen Ekstensi 2012 yang telah memberikan semangat, harapan dan motivasi yang besar terhadap peneliti sampai selesainya skripsi ini.
Peneliti mengucapkan terimakasih dan semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Besar memberikan anugerah dan Kasih-Nya atas cintakasih, jerih payah, dan jasa-jasa mereka.
Medan, Februari 2015
Peneliti,
DAFTAR ISI
2.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian ... 12
3.11.2 Analisis Linier Berganda ... 29
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
Tabel 1.1 Top brand index Mie instan dalam kemasan Bag 2012 .. 4
Tabel 1.2 Top brand index Mie instan dalam kemasan Bag 2013 .. 4
Tabel 1.3 Top brand index Mie instan dalam kemasan Bag 2014 .. 4
Tabel 1.4 Market Share Industri Mie Instan Tahun 2009-2011 ... 6
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 15
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian... 22
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 23
Tabel 3.3 Uji Validitas ... 27
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas ... 29
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 36
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .... 36
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Membeli Per Minggu ... 37
Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Faktor Pribadi (X1) ... 37
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Faktor Sosial (X2) ... 39
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y) ... 41
Tabel 4.7 Variabel Entered/removedb ... 43
Tabel 4.8 Analisis Linier Berganda... 44
Tabel 4.9 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 46
Tabel 4.10 Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 48
Tabel 4.11 Hasil Uji Koefesien Determinasi (R2) ... 49
Tabel 4.12 Uji Kolmogrov Smirnov ... 52
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Top Brand Index Indomie
dan Mie Sedaap.. ... 5
Gambar 2.1 Proses Pembelian Konsumen ... 15
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual ... 18
Gambar 4.1 Logo Perusahaan ... 35
Gambar 4.2 Pengujian Normalitas Histogram ... 50
Gambar 4.3 Pengujian Normalitas P-P Plot ... 51
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1 Kuesioner Penelitian ... 60
2 Output Uji Validitas dan Reliabilitas ... 62
3 Daftar Distribusi Jawaban Responden... 64
4 Output Analisis Linier Berganda ... 74
ABSTRAK
PENGARUH PENGETAHUAN PRODUK DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI ULANG BLACKBERRY
MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada umumnya perusahaan mengalami kesulitan dalam memonitor, memahami dan menganalisis perilaku konsumen secara tepat dan benar, mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dan adanya perbedaan perilaku untuk masing-masing individu. Dengan demikian perusahaan dituntut untuk dapat memantau perubahan - perubahan perilaku konsumennya, termasuk perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Sedaap Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.Teknik pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling yang dilakukan secara kebetulan saat peneliti bertemu narasumber yang cocok. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan mahasiswa fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara . Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Supramono sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 86 orang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, metode analisis linier berganda, uji hipotesis yang terdiri dari uji signifikan parsial (Uji-t), uji signifikan simultan (Uji-F) dengan taraf signifikan 5%., dan koefisien determinasi (R2).
Berdasarkan nilai R Square sebesar 0,569 berarti 56,9% variabel keputusan pembelian (Y) dapat dijelaskan oleh variabel faktor pribadi (X1), dan
faktor sosial (X2). Sedangkan sisanya 43,1% dapat dijelaskan oleh
variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
ABSTRACT
INFLUENCE FACTORS OF PERSONAL AND SOCIAL FACTORS ON PURCHASE DECISION MIE SEDAAP STUDENTS FACULTY OF
ECONOMICS AND BUSINESS UNIVERSITY OF NORTH SUMATRA
In general, companies have difficulty in monitoring, understanding and analyzing consumer behavior appropriately and correctly, given the many factors that influence consumer behavior and the differences in the behavior of each individual. Thus, companies are required to monitor changes - changes in consumer behavior, including consumer behavior in making purchasing decisions.
This study aims to identify and analyze the Influence of Personal Factors and Social Factors Against Purchase Decision Making Noodles Sedaap At the Faculty of Economics and Business, University of Sumatera Utara.Teknik sampling method accidental sampling carried out by chance when researchers met a suitable resource. The population in this study is the student customers faculty of Economics and Business University of North Sumatra. Determination of the number of samples using the formula Supramono so that the number of samples in this study were 86 people.
The method used in this research is descriptive analysis method, multiple linear analysis methods, test hypotheses consisting of partial significance test (t-test), simultaneous significance test (Test-F) with a significance level of 5%., And the coefficient of determination (R2 ).
Based on the value of R Square of 0.569 means that 56.9% of purchase decision variable (Y) can be explained by personal factors variables (X1), and social factors (X2). While the remaining 43.1% can be explained by other variables not examined in this study.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya perusahaan mengalami kesulitan dalam memonitor,
memahami dan menganalisis perilaku konsumen secara tepat dan benar,
mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dan adanya
perbedaan perilaku untuk masing-masing individu. Dengan demikian perusahaan
dituntut untuk dapat memantau perubahan - perubahan perilaku konsumennya,
termasuk perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.
Keputusan pembelian merupakan perilaku yang dilakukan oleh individu
sebagai seorang konsumen, dalam memutuskan pembelian yang dipengaruhi oleh
berbagai macam faktor yang di antaranya terdapat pada kebudayaan, sosial,
pribadi dan psikologis (Sunarto, 2004 : 96). Konsumen akan bersedia melakukan
keputusan pembelian apabila memiliki faktor pribadi yang baik tentang produk.
Faktor pribadi adalah karakteristik pribadi yang mempengaruhi keputusan
pembelian, meliputi usia dan tahap dalam siklus pembelian, pekerjaan dan
keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dan nilai (Kotler,
2007 : 172). Karena banyak dari karakteristik pribadi ini yang mempunyai
dampak yang sangat langsung terhadap perilaku konsumen, penting bagi pemasar
untuk mengikuti mereka secara seksama. Selain faktor pribadi, hal yang membuat
Faktor sosial adalah faktor yang dipengaruhi seperti kelompok referensi,
keluarga serta peran dan status sosial konsumen (Kotler, 2007 : 170). Perilaku
seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil yang mempunyai pengaruh
langsung. Definisi kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk
mencapai sasaran individu atau bersama. Kelompok referensi seseorang adalah
semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung
terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Keluarga adalah organisasi pembelian
konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan pembelian keluarga,
tergantung pada produk, iklan dan situasi. Seseorang umumnya berpartisipasi
dalam kelompok selama hidupnya-keluarga, klub, organisasi.
Mie Sedaap merupakan mie instan yang diproduksi oleh PT. Wings Food
adal
tiga puluh satu tahun setela
di luar negeri, antara lai
rasa Mie Sedaap hanya ada tiga varian, yaitu Mie Goreng dengan "kriuk-kriuk"
(bawang gurih renyah), Rasa Soto dengan "koya" (serbuk gurih) dan Rasa Ayam
Bawang dengan bawang goreng. Setahun kemudian, pada tahun 2004, Mie
Sedaap hadir dengan Rasa Kari Ayam dengan serbuk gurih kari dan santan. Pada
akhir tahun 2005, Mie Sedaap Sambal Goreng diluncurkan. Pada awal 2006, iklan
Mie Sedaap dibintangi oleh grup musi
Mie Sedaap hadir dengan Rasa Kaldu Ayam. Pada bulan Februari 200
formula baru "Diperkaya 7 Vitamin" dan meluncurkan kemasan baru dengan
formula tersebut. Pada tahun 2009, Mie Sedaap Rasa Kari Spesial diluncurkan
dengan bumbu kari kental dan bawang goreng, dengan tagline "nendang karinya".
Pada tahun 2011, Mie Sedaap Rasa Ayam Spesial diluncurkan dengan tagline
"mantap kaldunya". Pada tahun 2013, Mie Sedaap Cup diluncurkan dengan tiga
rasa, yaitu Mi Goreng, Rasa Soto dan Rasa Baso Spesial, dengan tagline "Cupdate
Your Taste" dan pada bulan November 2013, Mie Sedaap Rasa Baso Spesial
diluncurkan. Mie Sedaap menjadi salah satu kategori mie instan yang memiliki
jumlah pembeli yang sangat besar dan sangat sering dibeli oleh hampir seluruh
rumah tangga di Indonesia (Fast Moving Consumer Goods (FMCG), Brand
Footprint 2014). Mie Sedaap milik PT Wings Food ini mulai memasuki kalangan
pembeli bawah hingga menengah keatas dengan menggunakan harga yang
terjangkau yang dalam tujuan utamanya agar dapat meraih pasar pesaingnya.
Dengan banyaknya varian rasa yang dimiliki Mie Sedaap konsumen
menjadikannya makanan alternatif pengganti makanan pokok. Dalam
persaingannya mempertahankan diri untuk menjaga eksistensinya, Mie Sedaap
mempertahankan kualitas produk dan harga yang murah dibanding pesaingnya
yang tentu akan diuntungkan dalam hal ini adalah konsumen.
Di indonesia, mie instan telah menjadi makanan yang paling digemari.
Pangsa pasarnya sangatlah besar hingga mencapai 89%, mengingat makanan ini
tidak mengenal usia dan jenis kelamin. Dengan kata lain mie instan sangat
digemari oleh semua kalangan. Persaingan yang kian ketat menuntut produsen
memiliki loyalitas terhadap merek akan menjadi hambatan masuk bagi para
pesaing. Kemunculan produk serupa dengan harga yang relatif murah, merupakan
tantangan terbesar bagi produk Mie Sedaap untuk mempertahankan loyalitas
konsumennya.
Berdasarkan Top brand index kategori Mie instan dalam kemasan Bag,
Mie Sedaap menguasai pangsa pasar mie instan yang kedua di Indonesia dan
menjadi top brand ditahun 2012 hingga 2014.
Tabel 1.1
Top brand index kategori Mie instan dalam kemasan Bag 2012
Merek TBI TOP
Top brand index kategori Mie instan dalam kemasan Bag 2013
Merek TBI TOP
Top brand index kategori Mie instan dalam kemasan Bag 2014
Menurut tabel Top Brand Indeks mie instan diatas dapat diketahui bahwa
brand indeks Mie Sedaap pada tahun 2012 adalah 15,7% yaitu pada posisi kedua
dibawah produk PT. Indofood yaitu Indomie. Pada 2013 brand indeks Mie Sedaap
turun menjadi 13,5%. Dengan terus gencarnya Mie Sedaap dalam melakukan
promosi sehingga pada tahun 2014 brand indeks Mie Sedaap mengalami kenaikan
menjadi 14,4%.
Sumber:
Gambar 1.1
Grafik Perkembangan Top Brand Index Indomie dan Mie Sedaap
Jika dilihat dari Top Brand Index (TBI) 2014, kedua merek ini terpaut
cukup jauh, yaitu Indomie meraih indeks 75,9% dan Mie Sedaap 14,4%. Dilihat
dari lima tahun ke belakang pun, Indomie terlihat masih memimpin pasar mie
instan di Indonesia dari tahun 2010 sampai 2014 ini. Indeks yang diraih Indomie
pun terbilang cukup dominan sekitar 70%. Dari semua merek pesaing, Mi Sedaap
yang paling mungkin menggoyang posisi market leader Indomie di pasar. Tetapi,
Tabel 1.4
Market Share Industri Mie Instan Tahun 2009-2011
No Perusahaan Merek Market Share (%)
2009 2010 2011
1 PT. Indofood Tbk. Indomie 75,5 81,0 75,9 2 PT. Wings Food Tbk. Mie Sedaap 16,5 13,5 17,6
3 PT. Indofood Tbk. Supermie 4,4 3,6 3,2
4 PT. Indofood Tbk. Sarimie 1,7 0,6 1,6
Sumber : Majalah SWA No 16/XXV/7 Juli-5Agustus 2009, SWA No 15/XXVI/15-28Juli
2010 dan SWA No. 15/XXVII/18-27Juli 2011
Tabel 1.4 menunjukkan bahwa Mie Sedaap mampu menguasai pasar
sebesar 16,5% tahun 2009, 2010 sebesar 13,5% dan 2011 sebesar 17,6%. Dapat
dilihat dalam tabel tersebut bahwa Mie Sedaap belum bisa mengalahkan merek
pesaingnya yaitu Indomie yang menjadi market leader. Penurunan pangsa pasar
pada tahun 2010 ini diindikasi banyaknya pesaing pada mie instan dengan produk
serupa dan harga yang relatif murah serta image produk mie instan yang identik
mereknya yaitu Indomie yang tidak bisa lepas dari benak konsumen saat
mengingat mie instan akan terlintas langsung yaitu merek Indomie, menjadi
tantangan terbesar bagi Mie sedaap.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, peneliti melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial
Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Sedaap Pada Mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat
faktor sosial berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan pembelian
Mie Sedaap?”.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh faktor pribadi dan faktor sosial Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara terhadap pengambilan keputusan
pembelian Mie Sedaap.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan peneliti tentang
pemasaran, khususnya mengenai pengaruh faktor pribadi dan faktor sosial
terhadap pengambilan keputusan pembelian.
2. Bagi perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan untuk
mengetahui berapa besar pengaruh faktor pribadi dan faktor sosial terhadap
keputusan pembelian konsumen.
3. Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Faktor Pribadi
2.1.1 Pengertian Faktor Pribadi
Faktor pribadi adalah karakteristik pribadi yang mempengaruhi keputusan
pembelian, meliputi usia dan tahap dalam siklus pembelian, pekerjaan dan
keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dan nilai (Kotler,
2007 : 172).
Karena banyak dari karakteristik ini yang mempunyai dampak yang
sangat langsung terhadap perilaku konsumen, penting bagi pemasar untuk
mengikuti mereka secara seksama. Faktor pribadi didefenisikan juga sebagai suatu
bentuk dari sifat-sifat yang ada pada diri individu yang sangat menentukan
perilakunya. Kepribadian konsumen sangat ditentukan oleh faktor internal (IQ,
emosi, cara berpikir) dan faktor eksternal (lingkungan fisik, keluarga, masyarakat,
sekolah, dan lingkungan alam). Kepribadian konsumen akan mempengaruhi
persepsi dan pengambilan keputusan dalam membeli.
Karakteristik pribadi juga mempengaruhi keputusan pembelian pada
konsumen, yaitu:
a. Usia dan Tahap Siklus Hidup
Seseorang membeli barang dan jasa yang berbeda selama hidupnya.
Kebutuhan dan selera seseorang akan makanan, pakaian, perabot dan rekreasi juga
tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannya.
Pemasar seringkali memberikan perhatian yang besar terhadap perubahan minat
pembelian yang terjadi dan dampaknya terhadap perilaku konsumsi.
b. Pekerjaan dan Keadaan Ekonomi
Pekerjaan seseorang mempengaruhi pola konsumsinya. Dengan demikian
pemasar dapat mengidentifikasi kelompok yang berhubungan dengan pekerjaan
yang mempunyai minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa mereka. Sebuah
perusahaan bahkan dapat mengkhususkan produknya untuk kelompok pekerjaan
tertentu.
Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk yang
akan dibelinya. Keadaan ekonomi terdiri dari penghasilan yang dapat
dibelanjakan, tabungan dan aktiva, hutang, kemampuan untuk meminjam, dan
sikap atas belanja atau menabung. Pemasar produk yang peka terhadap harga
terus-menerus mengamati kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan
dan tingkat bunga. Bila indikator ekonomi menunjukkan resesi, pemasar dapat
mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, melakukan penempatan
ulang, dan mengubah harga produknya.
c. Gaya Hidup
Orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial,dan pekerjaan yang sama
dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup seseorang menunjukkan
pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan
opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang
pemasar secara cermat, dapat membantu untuk memahami nilai-nilai konsumen
yang terus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku
konsumen.
d. Kepribadian dan Konsep Diri
Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda yang dapat
mempengaruhi perilaku pembeliannya. Kepribadian mengacu pada karakteristik
psikologis berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relatif
konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungannya.
2.2 Faktor Sosial
2.2.1 Pengertian Faktor Sosial
Faktor sosial adalah faktor yang dipengaruhi oleh kelompok referensi,
keluarga serta peran dan status sosial konsumen (Kotler, 2007 : 170). Perilaku
seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil yang mempunyai pengaruh
langsung. Definisi kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk
mencapai sasaran individu atau bersama.
Kelompok referensi seseorang adalah semua kelompok yang mempunyai
pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut
(Kotler, 2007 : 170). Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling
penting dalam masyarakat. Keputusan pembelian keluarga, tergantung pada
produk, iklan dan situasi. Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok
selama hidupnya-keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap
a. Kelompok Referensi
Kelompok referensi seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki
pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku
seseorang. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang
dinamakan kelompok keanggotaan. Beberapa merupakan kelompok primer yang
mempunyai interaksi reguler tapi informal seperti keluarga, teman, tetangga dan
rekan kerja. Beberapa merupakan kelompok sekunder, yang mempunyai interaksi
secara formal dan kurang reguler, contohnya adalah organisasi.
b. Keluarga
Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting
dalam masyarakat, dan ia telah menjadi objek penelitian yang ekstensif (Kotler,
2007 : 171). Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling
berpengaruh. Pemasar tertarik dalam peran dan pengaruh suami, istri dan
anak-anak pada pembelian berbagai produk dan jasa.
c. Peran dan Status
Posisi seseorang dalam tiap-tiap kelompok dapat didefinisikan dalam
peran dan status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh
seseorang. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan umum
yang diberikan oleh masyarakat. Orang seringkali memilih produkyang
2.3 Keputusan Pembelian
2.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian
Menurut Kotler (2002:186), “Keputusan pembelian adalah tindakan dari
konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk”. Dari berbagai faktor
yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau
jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk
sudah yang sudah dikenal oleh masyarakat sebelum konsumen memutuskan untuk
membeli.
Tjiptono (2008:19) mengemukakan bahwa “Keputusan pembelian
konsumen adalah pemilihan satu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif.”
Menurut Cravens, Hills and Woodruff (2002:137) keputusan pembelian adalah:
“Purchase decisions is the decisions that made to satisfy needs and wants by evaluating of more than one alternatives depends on a host factors including the buyer, the product and the situation”.
Artinya: Keputusan pembelian adalah keputusan yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan dengan mengevaluasi lebih dari satu alternatif tergantung pada faktor penentu termasuk pembeli, produk dan situasi.
Proses pembelian secara spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut:
pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Tugas pemasar adalah memahami
perilaku pembeli pada tiap-tiap tahap dan pengaruh apa yang bekerja pada
Menurut Kotler dan Keller (2007:243) tahap-tahap pengambilan
keputusan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pengenalan Masalah
Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah
kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya
dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh
ransangan internal dalam kasus pertama dari kebutuhan normal seseorang atau
ransangan eksternal seseorang.
2. Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya untuk melakukan
pembelian akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Salah satu
faktor kunci bagi pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang
dipertimbangkan konsumen dan pengaruh relatif dari masing-masing sumber
terhadap keputusan pembelian. Sumber-sumber informasi dapat dikelompokkan
menjadi 4 (empat) yaitu:
a. Sumber Pribadi: keluarga, teman, tetangga, dan kenalan
b. Sumber Komersil: iklan, tenaga penjual, penyalur, kemasan, pameran
c. Sumber Umum: media massa, organisasi konsumen
d. Sumber Pengalaman: pernah menangani, menguji, menggunakan produk
3. Evaluasi Alternatif
Ada beberapa proses evaluasi alternatif keputusan. Kebanyakan model
memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama
berdasarkan pertimbangan yang sadar dan rasional.
4. Keputusan Pembelian
Ada 2 (dua) faktor yang mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan
membeli. Faktor yang pertama adalah sikap atau pendirian orang lain, sejauh
mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan
tergantung pada dua hal yaitu intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap
alternatif pilihan konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan
orang lain tersebut.
Faktor yang kedua adalah situasi yang tidak bisa diantisipasi. Konsumen
membentuk suatu maksud pembelian atas dasar faktor-faktor seperti pendapatan
keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang
diharapkan. Ketika konsumen akan bertindak, faktor situasi yang tidak
diantisipasi mungkin terjadi dan mengubah maksud pembelian tersebut.
5. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah pembelian terhadap suatu produk dilakukan, konsumen akan
mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen tersebut
juga akan terlibat dalam tindakan-tindakan sebuah pembelian dan penggunaan
produk yang akan menarik perhatian pemasar. Pekerjaan pemasar tidak akan
berakhir pada saat suatu produk dibeli, tetapi akan terus berlangsung hingga
periode sesudah pembelian. Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa
dekat harapan pembeli atas produk dengan manfaat yang dirasakan dari produk
tersebut akan merasa dikecewakan. Tetapi jika memenuhi harapan, maka
pelanggan tersebut akan merasa puas, dan jika melebihi harapan maka pelanggan
tersebut akan merasa sangat puas.
Menurut Kotler dan Keller (2007:235), proses pembelian konsumen
terdiri dari 5 (lima) tahap yang digambarkan dalam Gambar 2.1
Pengenalan masalah
Pencarian informasi
Evaluasi informasi
Keputusan pembelian
Perilaku pasca pembelian
Gambar 2.1
Minat
Kerangka konseptual menurut Sugiono (2010:60) merupakan “sintesa
tentang hubungan antara variabel yang diteliti dari berbagai teori yang telah
Variabel yang akan diteliti antara lain keputusan pembelian sebagai variabel
terikat, faktor pribadi dan faktor sosial sebagai variabel bebas.
Faktor pribadi berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Dengan adanya
faktor pribadi yang ada pada diri konsumen, konsumen akan mengetahui dan
percaya bahwa produk yang dikonsumsi bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan
sehingga konsumen akan melakukan keputusan pembelian.
Faktor sosial berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Pada saat
konsumen dipengaruhi oleh kelompok maupun keluarga, hal ini akan membuat
keyakinan konsumen bahwa produk tersebut mampu memenuhi nilai yang
dijanjikan atau dengan kata lain persepsi bahwa produk tersebut mampu
memenuhi kebutuhan konsumen. Sehingga konsumen akan melakukan keputusan
pembelian.
Keputusan pembelian menunjukan proses yang terjadi setelah konsumen
mempunyai penilaian dengan produk maupun perusahaan. Kerangka konseptual
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Faktor Pribadi (X1)
Faktor Sosial (X2)
2.6 Hipotesis
Dari perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka hipotesis atas
penelitian ini adalah: “Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Berpengaruh Signifikan
Terhadap Keputusan Pembelian Mie Sedaap Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
asosiatif kausal, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih
(Ginting dan Situmorang, 2008:57). Dengan kata lain desain kausal berguna
untuk mengukur hubungan-hubungan antar variabel riset atau berguna untuk
menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel yang lain.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jalan Prof. T.M.
Hanafiah, Universitas Sumatera Utara Medan. Penelitian dilakukan mulai dari
bulan Oktober 2014 sampai dengan bulan Januari 2015.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional variabel digunakan untuk menghindari
kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam
penelitian ini. Oleh karena itu, dibuat suatu batasan operasional antara lain:
1. Variabel Independent : Faktor Pribadi (X1)
Faktor Sosial (X2)
3.4 Defenisi Operasional
Penguraian defenisi operasional variabel-variabel yang akan diteliti
merupakan suatu cara untuk mempermudah pengukuran variabel penelitian.
Selain itu juga bertujuan memberikan batasan-batasan pada objek yang akan
diteliti. Defenisi operasional variabel-variabel tersebut adalah :
1. Faktor Pribadi (X1)
Merupakan karakteristik pribadi yang dapat mempengaruhi keputusan
pembelian Mie Sedaap. Faktor pribadi ini meliputi usia dan tahap siklus
pembelian, pekerjaan dan keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta
gaya hidup dan nilai.
2. Faktor Sosial (X2)
Merupakan faktor yang berasal dari lingkungan sekitar yang dipengaruhi oleh
kelompok referensi, keluarga serta peran dan status konsumen.
3. Keputusan Pembelian (Y)
Keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau
tidak terhadap Mie Sedaap. Dengan tahap-tahap yang meliputi pengenalan
masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Definisi Indikator
Variabel yang ada pada diri konsumen.
Faktor yang berasal dari lingkungan sekitar.
1.Kelompok referensi 2.Keluarga
3.Peran dan status
Likert
Keputusan Pembelian
(Y)
Tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk.
Sumber: Schiffman dan Kanuk dalam Suwandi (2007)
3.5 Skala Pengukuran
Penelitian ini menggunakan skala pengukuran Likert. Skala Likert
menurut Sugiyono (2010:93) “digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial”.
Untuk keperluan analisis maka pengukuran dengan skala Likert ini
Tabel 3.2 Skala Likert
No Pernyataan Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Ragu-Ragu (RG) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono (2010:93)
3.6 Populasi dan Sampel
3.6.1 Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2010:80) adalah “wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang masih terdaftar aktif
perkuliahan yang mengkonsumsi Mie Sedaap.
3.6.2 Sampel
1. Metode pengambilan sampel menggunakan accidental sampling, menurut
Sugiyono (2010:85) merupakan “teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti
ditempat penelitian, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok
sebagai narasumber“.
Sampel menurut Sugiyono (2007:73), ialah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, sehingga untuk menentukan
Keterangan :
n = Jumlah sampel
Zα = Nilai standard normal yang besarnya tergantung α,
bila α = 0,05 Z = 1,67
bila α = 0.01 Z = 1,96
p = Estimasi proporsi populasi yang sesuai criteria sampel (1-q)
q = Proporsi sampel yang tidak sesuai criteria sampel (1-p)
d = Penyimpangan yang ditolelir, yang digunakan dalam penelitian ini 10%
Berdasarkan pra-survei yang dilakukan secara acak pada 30 orang
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, ditemukan
20 (70%) orang melakukan pembelian mie Sedaap, maka p = 0,66 dan 10 orang
lainnya (30%) adalah diluar yang dimaksud, maka q = 0.34 dengan demikian,
3.7 Jenis Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih
pada lokasi penelitian. Data primer di dalam penelitian ini berupa daftar
pertanyaan (questionnaire) yang diberikan kepada Mahasiswa Manajemen
Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang
merupakan konsumen maupun pembeli Mie Sedaap.
2. Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen baik dari buku, jurnal,
majalah, situs internet dan berbagai informasi yang dimiliki oleh Mie Sedaap
yang berkaitan dengan penelitian ini.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu
metode kuisioner. Jenis kuisioner ini adalah kuisioner tertutup dengan skala
Likert. Kuisioner tertutup adalah kuisioner yang sudah disediakan jawabannya
sehingga responden tinggal memilih jawaban pada kolom yang sudah disediakan
dengan memberi tanda checklist (√). Kuisioner dengan skala Likert adalah
instrument yang umumnya digunakan untuk meminta responden agar memberikan
respon terhadap beberapa statement dengan menunjukkan apakah dia sangat
setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju terhadap tiap-tiap
3.9 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Kuesioner
Dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada seluruh responden yang
terdiri dari mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Wawancara
Wawancara yang dilakukan secara langsung kepada mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara guna mendapatkan data-data
yang diperlukan.
3. Studi Dokumentasi
Dilakukan dengan memperoleh data melalui buku-buku, dokumen,
internet dan literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.10 Uji Validitas dan Reliabilitas
Kualitas hasil penelitian yang baik sudah semestinya diperoleh jika
rangkaian penelitian dilakukan dengan baik. Perencanaan yang matang, dengan
alat penelitian seperti daftar pertanyaan yang digunakan harus dalam kondisi baik.
Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan instrumen penelitian
dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh konsisten
atau stabil. Agar data yang diperoleh valid dan reliabel maka dilakukan uji
menggunakan bantuan software SPSS 17.0 for windows. Sebelum instrumen
penelitian digunakan maka terlebih dahulu diadakan uji validitas dan reliabilitas :
3.10.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah
penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan
(kuesioner). Uji validitas ini dilakukan kepada 30 responden diluar sampel pada
mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara.
Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai
korelasi atau r hitung dari variabel penelitian dengan nilai r tabel. Pengujian
validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan perangkat
lunak software SPSS (Statistical Package for the Social Sciens) 17.0 for windows.
Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:
1. Jika r hitung > r tabel maka pernyataan dinyatakan valid.
2. Jika r hitung < r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
Nilai r tabel dengan ketentuan df = N-2 (30-2) = 28 dan tingkat
signifikansi sebesar 5% , maka angka yang diperoleh = 0.361. Tabel 3.3
merupakan hasil pengolahan prasurvei yang telah dilakukan kepada 30 responden
di luar sampel penelitian.
Tabel 3.3 Uji Validitas
No. Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
1 P1 0,574 0,361 Valid
2 P2 0,825 0,361 Valid
3 P3 0,626 0,361 Valid
5 P5 0,825 0,361 Valid
6 P6 0,838 0,361 Valid
7 P7 0,626 0,361 Valid
8 P8 0,809 0,361 Valid
9 P9 0,602 0,361 Valid
10 P10 0,809 0,361 Valid
11 P11 0,749 0,361 Valid
12 P12 0,746 0,361 Valid
13 P13 0,574 0,361 Valid
14 P14 0,809 0,361 Valid
15 P15 0,680 0,361 Valid
16 P16 0,578 0,361 Valid
17 P17 0,458 0,361 Valid
18 P18 0,557 0,361 Valid
19 P19 0,546 0,361 Valid
20 P20 0,725 0,361 Valid
21 P21 0,578 0,361 Valid
22 P22 0,626 0,361 Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan telah valid karena
r hitung > r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap
pengujian reliabilitas.
3.10.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan
menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Pernyataan yang
telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya
dengan kriteria sebagai berikut:
Menurut Ghozali dan Kuncoro (Situmorang dkk, 2006:179) butir
pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan
1. Menurut Ghozali jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60
2. Menurut Kuncoro jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,80
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.947 .952 22
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Pada 22 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa
koefisien alpha (Cronbach's Alpha) adalah sebesar 0,947, ini berarti 0,947 > 0,60
dan 0,947 > 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah
reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai
instrumen penelitian.
3.11 Teknik Analisis
Penelitian ini menggunakan metode analisis data yaitu :
3.11.1 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis. Data yang
telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterpretasikan
secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan
menjelaskan hasil perhitungan.
Analisis linier berganda digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan
dan pengaruh variabel bebas yang jumlahnya lebih dari dua (X1,X2) terhadap
variabel terikat (Y). Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, maka peneliti
menggunakan bantuan perangkat lunak software SPSS (Statistical Package for the
Social Sciens) dengan rumus :
Keterangan:
Y = Keputusan Pembelian
a = Konstanta
b1, b2 = Koefisien Regresi Berganda
X1 = Faktor Pribadi
X2 = Faktor Sosial
e = Standar error
3.11.3 Uji Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka
dilakukan pengujian dengan menggunakan :
1. Uji Signifikan Parsial (Uji - t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu
variabel bebas secara parsial (individual) terhadap variasi variabel terikat. Kriteria
pengujiannya adalah:
H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
H0 : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α= 5%
H0 ditolak jika t hitung > t tabel pada α= 5%
2. Uji Signifikan Simultan (Uji - F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah:
H0 : b1 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
H0 : b1 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
H0 diterima jika F hitung < F tabelpada α= 5%
H0 ditolak jika F hitung > F tabelpada α= 5%
3.11.4 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar
kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi
(R2) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X
menerangkan Y dimana 0 < R2 < 1. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati
nol), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah kecil
untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel
terikat.
3.12 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar mendapatkan perkiraan yang
tidak bias dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus
dipenuhi, yaitu :
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah
data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan pendekatan kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat
signifikan 5%, maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5%
artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang, 2008:97)
2. Uji Heteroskedastisitas
Adanya varians variabel bebas adalah konstan untuk setiap nilai tertentu
variabel terikat (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser
dengan pengambilan keputusan jika variabel bebas signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel terikat, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas.
Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Wings corporation didirikan pada tahun 1948 di Surabaya, Indonesia.
Selama lima puluh tahun terakhir perusahaan ini telah berkembang dari sebuah
industri rumah kecil menjadi pemimpin pasar yang memperkerjakan ribuan orang
dengan pabrik berlokasi di Jakarta dan Surabaya.
Tujuan dari wings corporation adalah memproduksi produk-produk
kualitas internasional dengan harga ekonomis. Produksi pertama adalah dengan
pembuatan sabun cuci hijau buatan tangan. Dengan produk ini, Wings berhasil
menembus pasar kompetitif pada akhir tahun 1940-an. Setelah itu Wings
memperkenalkan produk baru yaitu krim deterjen dan produk pembersih lainnya
dan saluran distribusi yang didirikan di seluruh Indonesia. Beberapa dekade
berikutnya melihat wings terus memperluas lini produk untuk berbagai produk
rumah tangga dan produk perawatan pribadi.
Hari ini, Wings diakui sebagai produsen lokal terkemuka dan distributor
rumah tangga dan produk perawatan pribadi. Menjadi sebuah kelompok bisnis
perusahaan konsumen dengan menyediakan produk rumah tangga dan produk
pribadi berkwalitas tanpa kompromi.
Agar bisa menjadi pemain global, Grup Wings harus terus meluaskan
pasarnya ke negara yang penduduknya banyak seperti Amerika Latin, India dan
Cina. Juga membangun merek dan tim pemasaran yang hebat di luar negeri. Di
industri toiletris tanah air, ada tiga pemain besar yang menguasai pasar berupa
Unilever, Procter & gembler, dan Wings. Pemain yang disebut pertama dan kedua
adalah perusahaan multinasional, dan pemain ketiga adalah pemain lokal yang
mampu bertengger di puncak dan menandingi raksasa toiletris dunia.
Kejayaan Wings tak hanya di ranah toiletris yang mampu membuat
raksasa toiletris dunia Unilever cemas. Di industri makanan pun, raksasa indofood
dibuat cemas dengan kehadiran Mie Sedaap yang diluncurkan Wings pada April
2003. Hanya dalam tempo satu tahun, Mie Sedaap berhasil mengambil 12%
pangsa pasar indofood. Meski tidak ada data angka, pertumbuhan mie sedap terus
melejit. Hal ini terlihat dari penambahan mesin dan kapasitas produksi di dua
pabrik Gresik dan Bekasi.
4.1.1 Visi dan Misi
VISI
Berusaha Untuk Dapat Memenuhi Kepuasan Pelanggan.
MISI
Kualitas Produk, Effisiensi Produk, Disiplin Waktu Dan Konsistensi
4.1.2 Logo Perusahaan
Sumber : Data sekunder, 2015
Gambar 4.1 Logo Perusahaan
4.1.3 Produk Mie Sedaap
Produk yang disediakan oleh Mie Sedaap dalam melayani para pelanggan
adalah sebagai berikut :
a. Mie Sedaap : Mi Goreng (diluncurkan 2003)
b. Mie Sedaap : Mi Kuah Rasa Soto (diluncurkan 2003)
c. Mie Sedaap : Mi Kuah Rasa Ayam Bawang (diluncurkan 2003)
d. Mie Sedaap : Mi Kuah Rasa Kari Ayam (diluncurkan 2004)
e. Mie Sedaap : Mi Sambal Goreng (diluncurkan 2005)
f. Mie Sedaap : Mi Kuah Rasa Kari Spesial Bumbu Kari Kental (diluncurkan
g. Mie Sedaap : Mi Kuah Rasa Ayam Spesial (diluncurkan 2011)
h. Mie Sedaap : Mi Kuah Rasa Baso Spesial (diluncurkan 2013)
i. Mie Sedaap Cup : Mi Goreng (diluncurkan 2013)
j. Mie Sedaap Cup : Rasa Soto (diluncurkan 2013)
k. Mie Sedaap Cup : Rasa Baso Spesial (diluncurkan 2013)
l. Mie Sedaap Cup : Rasa Kari Ayam (diluncurkan 2014)
m. Mie Sedaap : Mi Goreng Rasa Ayam Krispi (diluncurkan 2014)
n. Mie Sedaap Cup : Rasa Kari Spesial (diluncurkan 2014)
4.2 Hasil Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk merumuskan dan
menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan distribusi
jawaban terhadap masing-masing variabel.
4.2.1 Karakteristik Responden
Berikut ini adalah tabulasi mengenai karakteristik responden yang
berjumlah 86 orang, di distribusikan sebagai berikut :
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Presentase
20 – 25 Tahun 74 86,1%
26 – 31 Tahun 12 13,9%
T O T A L 86 100%
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah usia 20 -
25 Tahun dengan presentase sebesar 86,1%, dan 26 - 31 Tahun dengan presentase
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Presentase
Laki - Laki 61 70,9%
Perempuan 25 29,1%
T O T A L 86 100%
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah Laki -
Laki dengan presentase sebesar 70,9%, dan Perempuan sebesar 29,1%.
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Membeli Per Minggu
Frekuensi Membeli Jumlah Presentase
1-2 Kali / Minggu 69 80,2%
> 3 Kali / Minggu 17 19,8%
T O T A L 86 100%
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah 1-2 Kali /
Minggu dengan presentase sebesar 80,2%, dan > 3 Kali / Minggu dengan
persentase sebesar 19,8%.
4.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Faktor Pribadi,
Faktor Sosial, dan Keputusan Pembelian.
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Faktor Pribadi (X1)
No. Item STS TS KS S SS T O T A L
1. Pada pernyataan pertama, dari 86 responden, sebanyak 38,4% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap memiliki varian rasa yang
disukai oleh semua usia, 53,5% menyatakan setuju, 8,1% menyatakan kurang
setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat
tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
2. Pada pernyataan kedua, dari 86 responden, sebanyak 46,5% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap memiliki banyak peminat
terhadap produknya, 46,5% menyatakan setuju, 7% menyatakan kurang setuju,
0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak
setuju dengan pernyataan tersebut.
3. Pada pernyataan ketiga, dari 86 responden, sebanyak 59,3% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Mie sedaap menjadi makanan alternatif
pengganti makanan pokok, 36% menyatakan setuju, 4,7% menyatakan kurang
setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat
tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
4. Pada pernyataan keempat, dari 86 responden, sebanyak 30,2% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap memiliki harga bersaing dengan
produk mie instan lainnya, 47,7% menyatakan setuju, 14% menyatakan kurang
setuju, 4,7% menyatakan tidak setuju, dan 3,5% responden menyatakan sangat
tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
5. Pada pernyataan kelima, dari 86 responden, sebanyak 22,1% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap selalu menciptakan inovasi pada
menyatakan tidak setuju, dan 2,3% responden menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut.
6. Pada pernyataan keenam, dari 86 responden, sebanyak 20,9% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap cocok dikonsumsi konsumen
yang membutuhkan makanan cepat saji, 59,3% menyatakan setuju, 10,5%
menyatakan kurang setuju, 5,8% menyatakan tidak setuju, dan 3,5% responden
menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
7. Pada pernyataan ketujuh, dari 86 responden, sebanyak 59,3% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap memiliki kemasan yang menarik,
24,4% menyatakan setuju, 8,1% menyatakan kurang setuju, 3,5% menyatakan
tidak setuju, dan 4,7% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan
pernyataan tersebut.
8. Pada pernyataan kedelapan, dari 86 responden, sebanyak 38,4% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap merupakan mie instan yang
dipercaya kualitasnya, 53,5% menyatakan setuju, 8,1% menyatakan kurang
setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat
tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Faktor Sosial (X2)
No. Item STS TS KS S SS T O T A L
F % F % F % F % F % F %
1 1 1,2 1 1,2 6 7 40 46,5 38 44,2 86 100
2 1 1,2 2 2,3 6 7 42 48,8 35 40,7 86 100
3 1 1,2 1 1,2 2 2,3 24 27,9 58 67,4 86 100 4 1 1,2 1 1,2 1 1,2 32 37,2 51 59,3 86 100
5 1 1,2 1 1,2 2 2,3 27 31,4 55 64 86 100
6 2 2,3 1 1,2 1 1,2 28 32,6 54 62,8 86 100
Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:
1. Pada pernyataan pertama, dari 86 responden, sebanyak 44,2% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap dibintangi oleh group musik
terkenal Indonesia, 46,5% menyatakan setuju, 7% menyatakan kurang setuju,
1,2% menyatakan tidak setuju, dan 1,2% responden menyatakan sangat tidak
setuju dengan pernyataan tersebut.
2. Pada pernyataan kedua, dari 86 responden, sebanyak 40,7% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap memiliki saluran pemasaran yang
luas, 48,8% menyatakan setuju, 7% menyatakan kurang setuju, 2,3%
menyatakan tidak setuju, dan 1,2% responden menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut.
3. Pada pernyataan ketiga, dari 86 responden, sebanyak 67,4% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap didukung oleh keluarga musisi
yang memiliki track record baik, 27,9% menyatakan setuju, 2,3% menyatakan
kurang setuju, 1,2% menyatakan tidak setuju, dan 1,2% responden menyatakan
sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
4. Pada pernyataan keempat, dari 86 responden, sebanyak 59,3% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap dikonsumsi oleh hampir semua
rumah tangga, 37,2% menyatakan setuju, 1,2% menyatakan kurang setuju,
1,2% menyatakan tidak setuju, dan 1,2% responden menyatakan sangat tidak
setuju dengan pernyataan tersebut.
5. Pada pernyataan kelima, dari 86 responden, sebanyak 64% responden
setiap iklannya, 31,4% menyatakan setuju, 2,3% menyatakan kurang setuju,
1,2% menyatakan tidak setuju, dan 1,2% responden menyatakan sangat tidak
setuju dengan pernyataan tersebut.
6. Pada pernyataan keenam, dari 86 responden, sebanyak 62,8% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap berperan sebagai mie instan yang
diinovasi kedalam kemasan Cup, 32,6% menyatakan setuju, 1,2% menyatakan
kurang setuju, 1,2% menyatakan tidak setuju, dan 2,3% responden menyatakan
sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y)
No. Item STS TS KS S SS T O T A L
F % F % F % F % F % F %
1 0 0 0 0 7 8,1 46 53,5 33 38,4 86 100
2 0 0 0 0 12 14 48 55,8 26 30,2 86 100
3 0 0 0 0 7 8,1 47 54,7 32 37,2 86 100
4 0 0 0 0 11 12,8 54 62,8 21 24,4 86 100
5 0 0 0 0 6 7 41 47,7 39 45,3 86 100
6 0 0 0 0 5 5,8 41 47,7 40 46,5 86 100
7 0 0 0 0 2 2,3 17 19,8 67 77,9 86 100
8 0 0 0 0 0 0 18 20,9 68 79,1 86 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:
1. Pada pernyataan pertama, dari 86 responden, sebanyak 38,4% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap merupakan mie instan produksi
PT. Wings Food, 53,5% menyatakan setuju, 8,1% menyatakan kurang setuju,
0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak
setuju dengan pernyataan tersebut.
2. Pada pernyataan kedua, dari 86 responden, sebanyak 30,2% responden
kedua di Indonesia, 55,8% menyatakan setuju, 14% menyatakan kurang setuju,
0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak
setuju dengan pernyataan tersebut.
3. Pada pernyataan ketiga, dari 86 responden, sebanyak 37,2% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap memiliki banyak varian rasa,
54,7% menyatakan setuju, 8,1% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan
tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan
pernyataan tersebut.
4. Pada pernyataan keempat, dari 86 responden, sebanyak 24,4% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap semakin berkualitas karena
diperkaya dengan 7 vitamin, 62,8% menyatakan setuju, 12,8% menyatakan
kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan
sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
5. Pada pernyataan kelima, dari 86 responden, sebanyak 45,3% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap selalu memunculkan varian rasa
baru setiap tahunnya, 47,7% menyatakan setuju, 7% menyatakan kurang
setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat
tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
6. Pada pernyataan keenam, dari 86 responden, sebanyak 46,5% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap memberikan inovasi rasa yang
disukai konsumen, 47,7% menyatakan setuju, 5,8% menyatakan kurang setuju,
0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak
7. Pada pernyataan ketujuh, dari 86 responden, sebanyak 77,9% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap dikonsumsi ulang oleh
konsumen, 19,8% menyatakan setuju, 2,3% menyatakan kurang setuju, 0%
menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut.
8. Pada pernyataan kedelapan, dari 86 responden, sebanyak 79,1% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap semakin disukai dan dikenal
konsumen, 20,9% menyatakan setuju, 0% menyatakan kurang setuju, 0%
menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut.
4.3 Analisis Linier Berganda
Analisis linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 17.0 dengan
tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas faktor pribadi,
dan faktor sosial terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y).
Tabel 4.7
Variables Entered/Removed
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Faktor_Sosial,
Faktor_Pribadia
. Enter
a. All requested variables entered.
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.7 (Variabel Entered/removedb) menunjukkan hasil
Tabel 4.8
Analisis Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.122 2.898 1.767 .081
Faktor_Pribadi .446 .067 .496 6.634 .000
Faktor_Sosial .563 .094 .450 6.008 .000
a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.8 maka persamaan analisis regresi linier berganda
dalam penelitian ini adalah:
Y = 5,122 + 0,446 X1 + 0,563 X2
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Konstanta (a) = 5,122, ini menunjukkan harga constant, dimana jika variabel
faktor pribadi (X1), dan faktor sosial (X2) = 0, maka keputusan pembelian = 5,122.
b. Koefisien X1 (b1) = 0,446, ini berarti bahwa variabel faktor pribadi (X1)
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, atau dengan kata lain jika
faktor pribadi (X1) ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka keputusan pembelian
akan bertambah sebesar 0,446. Koefesien bernilai positif artinya terjadi hubungan
positif antara variabel faktor pribadi dengan keputusan pembelian, semakin
meningkat faktor pribadi maka akan semakin meningkat pula keputusan
pembelian Mie Sedaap pada mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis universitas