• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan aplikasi e-learning berbasis web di SMP Negeri 40 Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan aplikasi e-learning berbasis web di SMP Negeri 40 Bandung"

Copied!
191
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

BIODATA PENULIS

1. DATA PRIBADI

Nama : Irne Tri Wahyuni

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat/ Tanggal Lahir : Cirebon, 10 Januari 1991

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum kawin

Anak ke : Tiga dari tiga bersaudara

Alamat : Griya Nusantara Jl. Jawa Dwipa No. 369

Cirebon- 45145

Nomor Telepon : 089656381181

Email : maniezzz_1001@yahoo.com

2. Riwayat Pendidikan

1. 1999 – 2004 SD Kartika III-5 Cirebon

2. 2004 – 2006 SMP Negeri 5 Cirebon

3. 2006 – 2009 SMAN 9 Cirebon

4. 2009 – 2013 Universitas Komputer Indonesia Bandung, jurusan Teknik

Informatika

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan sadar tanpa paksaan.

Bandung

(6)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

IRNE TRI WAHYUNI

10109315

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamiin, segala puji bagi Allah SWT Rabb semesta

alam, berkat rahmat dan kasih sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas

akhir ini. Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Komputer pada Fakultas Teknik Informatika Universitas Komputer

Indonesia, dengan judul “PEMBANGUNAN APLIKASI E-LEARNING

BERBASIS WEB DI SMP NEGERI 40 BANDUNG”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa begitu banyak pihak yang telah

turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Melalui kesempatan ini, dengan

segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan juga atas semua

keindahan, kemudahan, dan berjuta hikmah yang melahirkan semangat

jiwa.

2. Ayahanda (Wawan Irawan Setia) dan Ibunda (Heni Sri Hernawati),

kedua Kakanda tersayang (Irni Apriani dan Irna Noviana P) , Kakak

ipar (Rio Mario), Tante (Djuariah Djajang), dan keponakan paling

cantik (Aaleyah Cantika Mario) yang telah memberikan dukungan,

doa dan bantuannya selama pembuatan tugas akhir ini.

3. Ibu Riani Lubis,M.T. selaku dosen pembimbing yang telah bersedia

meluangkan waktu dan membimbing penulis sehingga mampu

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4. Bapak Adam Mukharil Bachtiar, S.Kom selaku dosen penguji yang

telah memberikan arahan dan bimbingan untuk perbaikan.

5. Bapak Alif Finandhita., S.Kom selaku dosen penguji yang telah

(8)

iv

6. Bapak Irawan Afrianto S.T.,M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik

Informatika dan selaku dosen wali kelas IF-7 angkatan 2009 yang telah

banyak meluangkan waktu dan perhatian terhadap penulis selama

menempuh pendidikan di Universitas Komputer Indonesia.

7. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf pegawai program studi Teknik

Informatikan Universitas Komputer Indonesia, yang telah banyak

membantu.

8. Segenap guru dan siswa yang ikut berpartisipasi dalam penelitian di

SMP Negeri 40 Bandung.

9. Muhammad Ikbal yang telah memberikan semangat dan doa kepada

penulis selama pembuatan tugas akhir ini.

10.Kosan35 (Leni Selviah, Raden Indri, Nicki Febrina, Yulia Sharen)

yang selalu memberikan semangat.

11. Subur’s Fam (Septy, Deby, Jelita, Noni), terima kasih atas semangat,

motivasi dan doa yang slalu diberikan kepada penulis, yang selalu

menemani penulis dalam suka maupun duka.

12.Teman-teman mahasiswa Teknik Informatika UNIKOM angkatan

2009 khususnya kelas IF-7 dan HMIF terima kasih atas dukungan

dalam pembuatan tugas akhir ini.

13.Teman, saudara, kerabat yang tidak bias disebutkan satu per satu, yang

telah memberikan dorongan doa dan semangat dalam melaksanakan

pembuatan tugas akhir ini.

Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa

jurusan Teknik Informatika di UNIKOM. Penulis menyadari tugas akhir ini masih

jauh dari sempurna dengan segala kekurangan. Penulis harapkan adanya kritik dan

saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan dari tugas akhir ini.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua.

Bandung, Juli 2013

(9)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR SIMBOL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Perumusan Masalah ... 2

I.3 Maksud dan Tujuan ... 2

I.4 Batasan Masalah ... 3

I.5 Metodologi Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

II.1 Tinjauan Sekolah ... 7

II.1.1 Sejarah Sekolah ... 7

II.1.2 Visi dan Misi Instansi ... 8

II.1.3 Struktur Organisasi Sekolah ... 9

II.1.4 Deskripsi Tugas Struktur Organisasi Instansi ... 9

II.2 Landasan Teori ... 11

II.2.1 Sistem ... 11

(10)

vii

II.2.6 Alat Bantu Pemodelan Analisis Terstruktur ... 23

II.2.7 PHP (Personal Home Page) ... 27

II.2.8 MySQL (My Structure Query Language) ... 27

II.2.9 XAMPP ... 28

II.2.10 CSS (Cascading Style Sheet) ... 29

II.2.11 Macromedia Dreamweaver... 30

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 33

III. 1 Analisis Sistem ... 33

III.1.1 Analisis Masalah ... 33

III.1.2 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 34

III.1.3 Aturan Bisnis ... 40

III.1.4 Analisis Monitoring ... 41

III.1.5 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 42

III.1.6 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 45

III.1.7 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 52

III. 2 Perancangan Sistem ... 95

III.2.1 Tabel Relasi ... 97

III.2.2 Struktur Tabel ... 97

III.2.3 Perancangan Struktur Menu ... 103

(11)

viii

III.2.4 Jaringan Semantik ... 131

III.2.5 Perancangan Prosedural ... 134

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 137

IV.1 Implementasi Sistem ... 137

IV.1.1 Implementasi Perangkat Keras ... 137

IV.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 137

IV.1.3 Implementasi Basis Data ... 140

IV.1.4 Implementasi Antarmuka ... 145

IV.1.5 Implementasi Pesan ... 147

IV.2 Pengujian Sistem ... 147

IV.2.1 Rencana Pengujian Alpha ... 147

IV.2.2 Pengujian Beta ... 162

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 175

V.I Kesimpulan ... 175

V.II Saran ... 175

(12)

175

Graha Ilmu

3. Kusrini, (2007), Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi

Dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server. Yogyakarta : Andi

4. Dukom, M. (2011), Menjadi Master Website Gratis Dalam Hitungan Menit,

bekasi : Dunia Komputer,

5. Chandrawati, S.R. (2010), Pemanfaatan E-Learning Dalam Pembelajaran,

Jurnal Cakrawala Kependidikan No.2 Vol.8

6. Zhuang, H., Effendi, E. (2005), E-Learning Konsep dan Aplikasi, Yogyakarta

: Andi

7. Rahayu, W.I, (2011), Perancangan Aplikasi Sistem Manajemen Invenori

Pemberkasan Surat Masuk Dan Surat Keluar Di Politeknik Pos Indonesia

Sebagai Penunjang Sistem Paperless, Prosiding dalam Seminar Nasional

Aplikasi Teknologi Informasi 2011 (SNATI 2011) 17-18 Juni 2011

8. Harianto, B. (2004), Sistem Manajemen Basis Data, Bandung : Informatika

9. Sutanta, E, (2011), Basis Data Dalam Tinjauan Konseptual. Yogyakarta: andi

10.Harianto, B. (2004), Sistem Manajemen Basis Data, Bandung : Informatika

11.Sakur, S.B, (2001), PHP 5 Pemrograman Berorientasi Objek Konsep dan

Implementasi. Yogyakarta: Andi

12.Wibowo, B, (2007), 16 Aplikasi Gratis untuk Pengembang Situs Web,

Yogyakarta : Andi

13.Suyanto, M, (2005), Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 40 Bandung yang berlokasi di

Jalan Wastukancana No. 75 Bandung merupakan sekolah menengah pertama yang

salah satu tujuannya unggul dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut SMP Negeri 40 Bandung ingin

memanfaatkan fasilitas teknologi informasi untuk mendukung proses mengajar

disekolah salah satunya yaitu media pembelajaran secara on-line yang dikenal

dengan sebutan e-learning. Namun sampai saat ini SMP Negeri 40 Bandung

belum memiliki sistem yang mampu memberikan informasi dalam mengelola data

akademik.

Hasil dari wawancara dengan bagian Humas di SMP Negeri 40 Bandung,

ditemukan fakta bahwa selama ini kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 40

Bandung masih bersifat konvensional, artinya kegiatan belajar mengajar antara

guru dan siswa dilakukan jika terjadinya pertemuan di dalam kelas. Kegiatan

belajar mengajar yang hanya mengandalkan tatap muka dikelas secara langsung

dianggap kurang efektif. Guru yang tidak dapat hadir di sekolah kesulitan untuk

menyampaikan materi dan tugas.

Sama halnya dengan guru, siswa yang berhalangan mengikuti kegiatan

belajar mengajar akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan materi dan tugas,

sehingga siswa tersebut tidak mendapatkan materi pelajaran dan tugas yang

diberikan di kelas. Siswa harus bertanya dan meminjam catatan milik siswa yang

lain agar mendapatkan materi dan tugas yang diberikan di kelas.

Tercapainya kesuksesan belajar mengajar dipengaruhi oleh proses

komunikasi yang baik antara guru dan siswa dikelas. Proses komunikasi seperti

ini sulit untuk diwujudkan karena siswa yang memiliki rasa percaya diri ketika

ingin bertanya kepada guru.

Monitoring dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa

(14)

yang menampilkan informasi nilai siswa dengan cepat dan mudah dipahami

menjadi kendala dalam proses monitoring. Nilai yang diambil untuk monitoring

ini menggunakan nilai latihan siswa yang dilakukan secara online.

Berdasarkan studi literatur ditemukan sebuah solusi untuk permasalahan

yang dihadapi SMP Negeri 40 Bandung yaitu diperlukannya media pengolahan

kegiatan proses belajar mengajar bersifat khusus dalam mengembangkan dan

memanfaatkan sumber untuk kegiatan belajar mengajar, salah satu diantaranya

adalah dengan E-learning. E-learning adalah program aplikasi berbasis internet

yang memuat semua informasi seputar pendidikan yang jelas, dinamis, akurat

serta up to date dan dapat memberikan kemudahan bagi para pembelajar untuk

melakukan pembelajaran secara on-line. E-learning tidak menggantikan proses

pembelajaran konvensional secara tatap muka. E-learning justru akan menambah,

melengkapi, memperkuat, dan memperkaya proses pembelajaran konvensional

tersebut. Oleh karena itu perlu adanya upaya mengkombinasikan e-learning

dengan proses pembelajaran konvensional. Berdasarkan latar belakang yang telah

dipaparkan sebelumnya, maka penelitian tugas akhir ini diberi judul pembangunan

aplikasi e-learning berbasis web di SMP Negeri 40 Bandung.

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dari penelitian ini

adalah bagaimana membangun e-learning di SMP Negeri 40 Bandung.

I.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penelitian

skripsi ini adalah untuk membangun E-Learning Berbasis Web di SMP Negeri 40

Bandung.

Tujuan yang akan dicapai dalam Pembangunan E-Learning Berbasis Web

di SMP Negeri 40 Bandung adalah :

1. Memudahkan guru untuk menyampaikan bahan ajar dan tugas kepada

(15)

3

2. Membantu siswa mendapatkan informasi, materi, dan tugas saat siswa

berhalangan hadir.

3. Membantu komunikasi antara guru dengan siswa dengan menyediakan

fasilitas forum diskusi.

4. Menyajikan informasi nilai siswa dengan cepat yang disajikan berupa

grafik sehingga mudah dipahami oleh guru.

I.4 Batasan Masalah

Batasan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. E-Learning ini hanya suplemen atau tambahan bukan sebagai pengganti

pembelajaran.

2. Username dan password siswa diberikan oleh walikelasmasing-masing.

3. Sistem pada aplikasi ini tidak terintegrasi dengan sistem akademik

sekolah, sehingga hanya mengolah data untuk keperluan pembelajaran

online.

4. E-Learning ini menggunakan metode pendekatan LMS (Learning

Management System) sehingga beberapa fungsi administrasi

diikutsertakan.

5. Hasil nilai dari latihan soal tidak berpengaruh terhadap nilai asli, jadi

latihan soal dalam aplikasi ini hanya sebatas untuk mengasah kemampuan

siswa.

6. Pendekatan analisis perangkat lunak yang digunakan yaitu pemodelan

analisis terstruktur, tools pemodelan menggunakan flowmap, entity

relationship diagram (ERD) dan data flow diagram (DFD).

I.5 Metodologi Penelitian

Metode-metode yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah

sebagai berikut :

1. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

(16)

a. Studi Literatur.

Metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan pustaka yang

menunjang penelitian yang akan dikerjakan. Pustaka tersebut dapat

berupa e-book, artikel, jurnal, laporan akhir, dan sebagainya

b. Wawancara

Metode pengumpulan data dengan melakukan interaksi langsung dengan

orang-orang yang berada di lingkungan SMP Negeri 40 Bandung. Studi

lapangan yang dilakukan adalah dengan melakukan wawancara atau

Tanya jawab dengan bagian humas SMP Negeri 40 Bandung.

c. Kuesioner

Metode pengumpulan data dengan melakukan penyebaran daftar

pertanyaan kepada responden, kuesioner ini berikan untuk siswa dan

guru yang berada di lingkungan SMP Negeri 40 Bandung, dengan

harapan mereka akan memberikan respon dari daftar pertanyaan tersebut.

2. Metode pembangunan perangkat lunak.

Metode analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan

paradigma perangkat lunak secara waterfall, yang meliputi beberapa proses

diantaranya:

1. Requirements Analysis and Definition

Analisis dan definisi persyaratan menjelaskan tentang pelayanan, batasan,

dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan user sistem.

Persyaratan ini kemudian didefinisikan secara rinci dan berfungsi sebagai

spesifikasi sistem.

2. System and Software Design

Perancangan sistem dan perangkat lunak menjelaskan tentang proses

perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras

dan perangkat lunak. Kegiatan ini menentukan arsitektur sistem secara

keseluruhan. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan

deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar dan

hubungan-hubungannya.

(17)

5

3. Implementation and Unit Testing

Implementasi dan pengujian unit menjelaskan bahwa perancangan

perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit

program. Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah

memenuhi spesifikasinya.

4. Integration and System Testing

Unit program atau program individual diintegrasikan dan diuji sebagai

sistem yang lengkap menjamin bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi.

Setelah pengujian sistem, perangkat lunak dikirim pada pelanggan.

5. Operation and Maintenance

Pemeliharaan mencakup koreksi dari bagian error yang tidak ditemukan

pada tahap-tahap terdahulu, perbaikan atau implementasi unit sistem dan

pengembangan pelayanan sistem, sementara persyaratan-persyaratan harus

ditambahkan

(18)

I.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun untuk memberikan gambaran

umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini

adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang dasar pemikiran untuk membuat e-learning yang

meliputi, latar belakang permasalahan dibangunnya e-learning, merumuskan inti

permasalahan untuk mendukung pembangunan dari e-learning, menentukan

maksud dan tujuan yang harus dicapai dari pembangunan sistem, yang kemudian

diikuti dengan pembatasan masalah dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan 2 bagian yang terdiri dari tinjauan sekolah dan landasan

teori, tinjauan sekolah berisi penjelasan tentang sejarah singkat sekolah, visi, misi,

struktur organisasi sekolah dan deskripsi tugas struktur organisasi, sedangkan

landasan teori berisi teori-teori pendukung yang digunakan untuk membangun

e-learning di SMP Negeri 40 Bandung.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi analisis kebutuhan dalam membangun perangkat lunak, analisis

proses pada e-learning sesuai dengan pendekatan analisis terstruktur, yaitu dengan

analisis kebutuhan fungsional atau Data Flow Diagram (DFD). Selain itu terdapat

juga perancangan sistem yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis

antarmuka.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi hasil implementasi dari analisis dan perancangan sistem yang

dilakukan, serta hasil pengujian sistem yang dilakukan di lingkungan SMP Negeri

40 Bandung. Pengujian sistem digunakan untuk mengetahui apakah e-learning ini

sudah memenuhi kebutuhan pihak sekolah.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari hasil penulisan

(19)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini dijelaskan beberapa konsep dan dasar teori yang berkaitan

dengan permasalahan yang akan dibahas sebagai dasar pemahaman dalam

mengimplementasikan konsep-konsep tersebut kedalam semua kegiatan

pengembangan sistem.

II.1 Tinjauan Sekolah

Pada sub bab ini membahas peninjauan terhadap tempat penelitian yaitu

SMP Negeri 40 Bandung.

II.1.1 Sejarah Sekolah

SMP Negeri 40 adalah salah satu sekolah yang letaknya sangat strategis

yaitu di jalan Wastukancana No. 75 Bandung, memiliki luas tanah 4.400 m2.

Awalnya sekolah ini adalah sekolah kejuruan (SKN), tepatnya bulan Juli 1965

dari Sekolah Kejuruan Cimahi menjadi Sekolah Teknik (ST) Negeri 2 Cimahi

Bandung. Seiring perkembangan zaman pada saat itu sekolah kejuruan dilebur

menjadi sekolah umum, yaitu bulan Juli 1991 dari Sekolah Teknik Negeri 2

Cimahi bangunan beralih fungsi menjadi SMP Negeri dari Sekolah Teknik Negeri

2 Cimahi yang saat itu dipimpin oleh A. Riamitra, BA. Nama SMP pada Sekolah

Teknik Negeri 2 Cimahi tak lama usianya berubah nama menjadi SMP Negeri 42.

Pada bulan Oktober 1994 dari SMP Negeri 42 berubah kembali namanya

sesuai pengurutan yang baru menjadi SMP Negeri 40 Bandung yang diperkuat

dengan Surat Keputusan Mendikbud No: 0259 / 0 / 1994 yang berlokasi di Jalan

Arjuna No. 18 Bandung dan dipimpin oleh Dra. Nurmiana. MS.

Bulan Juli 1995 bangunan sementara SMP Negeri 40 menempati bekas

Bangunan SMK Negeri 1 yang berlokasi di jalan Wastukancana No. 75. Pada

tahun 1996 tepatnya bulan Juli bangunan SMP Negeri 40 Bandung yang lokasinya

di jalan Arjuna telah selesai dibangun, tetapi bangunan tersebut tidak dapat

menampung keseluruhan kelas yang ada di SMP Negeri 40. Kegiatan belajar

(20)

berlokasi di jalan Wastukancana No. 75 sedangkan untuk kelas 2 berlokasi di

jalan Arjuna No 18.

Tahun 1997 bulan Januari gedung bekas SMK Negeri 1 yang berlokasi di

jalan Wastukancana diserahkan oleh Kepala Bidang Pendidikan Menengah

Kejuruan (DIKMENJUR) kepada Kepala Bidang Pendidikan Menengah Umum

(DIKMENUM) untuk dipergunakan oleh SMPN 40 Bandung. Sejak saat itu

seluruh kegiatan SMP Negeri 40 dipusatkan di jalan Wastukancana No.75 yang

ditempati saat ini, sedangkan bangunan yang berlokasi di jalan Arjuna diserahkan

kepada SMP Negeri 32 yang saat itu belum memiliki bangunan.

II.1.2 Visi dan Misi Instansi

Visi dan misi merupakan syarat wajib bagi sebuah instansi atau organisasi.

Setiap instansi atau organisasi memiliki visi dan misi yang berbeda, semua

tergantung tujuan yang akan dicapai oleh masing-masing instansi atau organisasi.

Berikut ini merupakan visi dan misi yang dimiliki SMP Negeri 40 Bandung :

1. Visi

Visi SMP Negeri 40 Bandung adalah Menjadikan sekolah unggul di

bidang akademik dan non akademik serta berwawasan lingkungan.

2. Misi

Misi yang dimiliki SMP Negeri 40 Bandung adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.

b. Menumbuh kembangkan aktifitas dan daya kreatifitas.

c. Memberikan pelayanan yang proporsional dan professional.

d. Mengembangkan wawasan lingkungan hidup.

e. Memberdayakan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)

sekolah.

(21)

9

II.1.3 Struktur Organisasi Sekolah

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian

serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan

kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan

dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan

bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.

Berikut merupakan gambar yang menerangkan struktur organisasi yang

berlaku di SMP Negeri 40 Bandung.

Komite Sekolah

Kepala Sekolah

Tata Usaha

Wk. Kurikulum

Wk.

Kesiswaan Wk.Sarana Wk.Humas Koordinator BK

Kepala Lab Bahasa

Kepala Lab IPA

Kepala Lab Komputer

Kepala Perpustakaan

Wali Kelas 8 Wali Kelas 9 Wali Kelas 7

Guru – Guru

Siswa – Siswa

Gambar II-1 Struktur Organisasi SMP Negeri 40 Bandung

II.1.4 Deskripsi Tugas Struktur Organisasi Instansi

Salah satu komponen yang sangat penting dalam mendukung manajemen

dan kemajuan pendidikan di sekolah adalah tenaga administrasi sekolah, adapun

deskripsi personalia tenaga administrasidan pembantu pelaksanaan sekolah serta

tugas – tugasnya sebagai berikut :

1. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah berfungsi sebagai Edukator, Manajer, Administrator, dan

Supervisor.

a. Kepala Sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses

(22)

b. Kepala Sekolah selaku manajer bertugas untuk menyusun perencanaan

dan mengatur proses belajar mengajar.

c. Kepala sekolah selaku administrator bertugas untuk menyelenggarakan

administrasi kurikulum dan media pembelajaran.

d. Kepala Sekolah selaku Supervisor bertugas menyelenggarakan

supervisi mengenal :

1) Proses belajar mengajar

2) Kegiatan bimbingan

3) Kegiatan ketatausahaan

4) Sarana dan prasarana

5) Kehadiran guru, pegawai, dan siswa

2. PKS Kurikulum

PKS kurikulum bertugas untuk membantu kepala sekolah di bidang

kurikulum, berikut tugas PKS Kurikulum di SMP Negeri 40 Bandung.

1) Menyusun Pembagian Tugas Guru dan Jadwal Pelajaran

2) Mengatur Penyusunan Program Pengajaran (Program Semester,

Program Satuan Pelajaran, dan Persiapan Mengajar, Penjabaran dan

Penyesuaian Kurikulum)

3) Mengatur pelaksanaan program penilaian Kriteria Kenaikan Kelas,

Kriteria Kelulusan dan Laporan Kemajuan Belajar Siswa serta

pembagian Raport dan Surat Tanda Tamat Belajar (STTB)

4) Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan

5) Mengatur Pengembangan MGMP dan Koordinator mata pelajaran

6) Mengatur Mutasi Siswa

(23)

11

3. PKS Tata Usaha

PKS tata usaha bertugas untuk membantu kepala sekolah di bidang tata

usaha atau administratif sekolah, berikut tugas PKS tata usaha di SMP Negeri 40

Bandung.

1) Pengurus administrasi ketenagaan dan siswa

2) Penyusunan administrasi perlengkapan

3) Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah

II.2 Landasan Teori

Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai

dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk

memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan

pembahasan hasil penelitian. Peneliti mengutip beberapa teori yang berhubungan

dengan variabel-variabel penelitian. Dan teori-teori ini merupakan landasan dalam

penelitian.

II.2.1 Sistem

Kelompok elemen-elemen yang saling berhubungan, dan bertanggung

jawab melakukan proses input sehingga menghasilkan output disebut dengan

sistem. Menurut dari beberapa pakar, definisi dari sistem yaitu [2]:

1. Ludwig Von Bartalanfy – sistem merupakan seperangkat unsur yang

saking terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut

dengan lingkungan

2. Anatol Raporot – sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat

hubungan satu sama lain.

3. L. Ackof – sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik

yang terdiri dari bagian – bagian dalam keadaan saling tergantung satu

sama lain.

Dalam membangun sebuah sistem harus memiliki orientasi yang berbasis

persektif bagi pemakai bukan menjadi penghalang atau bahkan mempersulit

(24)

memiliki orientasi yang berbasis persektif. Sistem mempunyai beberapa

karakteristik atau sifat-sifat tententu, antara lain [3] :

1. Komponen sistem (component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

yang saling bekerja sama membentuk suatu komponen sistem atau

bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang

lain atau dengan lingkungan kerjanya.

3. Subsistem

Bagian-bagian dari sistem yang beraktivitas dan berinteraksi satu sama

lain untuk mencapai tujuan dengan sasarannya masing-masing.

4. Lingkungan luar sistem

Suatu sistem yang ada di luar dari batas sistem yang dipengaruhi oleh

operasi sistem.

5. Penghubung sistem (Interface)

Media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem lain.

Adanya penghubung ini memungkinkan berbagai sumber daya mengalir

dari suatu subsistem ke subsistem lainnya.

6. Masukan sistem (Input)

Energi yang masuk kedalam sistem, berupa perawatan dan sinyal.

Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan agar sistem tersebut

dapat berinteraksi.

7. Keluaran sistem (Output)

Hasil energi yang dioleh dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang

berguna dan sisa pembuangan.

8. Pengolahan sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan

(25)

13

9. Sasaran sistem (Object)

Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila

mengenai sasaran atau tujuan .

II.2.2 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu transaksi harian,

mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi

dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Definisi umum sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian

rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan

informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan.

Di Indonesia sistem informasi memiliki visi, jika berpijak pada Garis

Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1999, maka visi pemerintah RI untuk sistem

informasi adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis,

berkeadilan, berdaya asing, maju, dan sejahtera, dalam wadah Negara Kesatuan

Republik Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri,

beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan

lingkungan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang

tinggi serta berdisiplin.

Dilihat dari teks yang terdapat pada GBHN 1999 tersebut di atas, maka

visi Negeri ini jelas adalah menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi untuk

mendukung daya saing. Teknologi yang dimaksud adalah teknologi informasi.

Sehingga jelas bahwa Indonesia memang memiliki visi informasi, meskipun tidak

tertulis secara eksplisit dalam GBHN.

Teknologi informasi terdiri dari 2 patah kata yaitu, teknologi dan

informasi. Teknologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang teknik atau cara,

sedangkan informasi adalah pengolahan sebuah bentuk data yang berarti bagi

pengguna. Oleh karena itu teknologi informasi dapat diartikan sebagai cara

(26)

Teknologi informasi mencakup pengembangan SDM IT Indonesia,

Cyberlow, Open Source, Internet Security, Informasi Sistem, Government,

E-commers, IT entrepreneurship, E-Learning dan lain sebagainya [2].

II.2.3 Internet

Internet berasal dari kata interconnection networking yang mempunyai arti

hubungan berbagai komputer dan berbagai tipe komputer yang membentuk sistem

jaringan yang mencakup seluruh dunia (jaringan global) dengan melalui jalur

telekomunikasi seperti telepon, wireless dan lainnya. Pengguna internet bisa

memanfaatkan berbagai macam fasilitas informasi dengan biaya murah tanpa

harus datang secara langsung ke tempatnya, salah satu fasilitas ini ialah dengan

menggunakan website. Website memberikan fasilitas untuk menampilkan

informasi yang dapat diakses. Informasi yang dapat diakses dapat berupa teks,

gambar atau image, animasi, video, suara, atau kombinasi di antaranya dan

bahkan komunikasi bisa dilakukan secara langsung dengan suara dan video

sekaligus.

Website adalah sebuah situs web (sering pula disingkat menjadi situs saja,

website, site) adalah sebutan bagi sekelompok halaman web (web page), yang

umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain (domain name) atau

sub-domain di world wide web (WWW) di internet. www terdiri dari seluruh situs web

yang tersedia kepada publik. halaman-halaman sebuah situs web diakses dari

sebuah URL yang menjadi "akar" (root), yang disebut homepage (halaman induk)

sering diterjemahkan menjadi ("beranda", "halaman muka") dan biasanya

disimpan dalam server yang sama.

Website memiliki fungsi yang bermacam-macam, tergantung dari tujuan

dan jenis website yang dibangun, tetapi secara garis besar dapat berfungsi sebagai

media promosi, media pemasaran, media informasi, media pendidikan dan media

komunikasi.

Jenis-jenis website yang baru mulai bermunculan dan dikembangkan oleh

(27)

15

pengembang lain untuk mengembangkan jenis website serupa seperti Web Statik

dan Web dinamis.

Web statik merupakan jenis website yang mana pengguna tidak bisa

mengubah konten dari web tersebut secara langsung menggunakan browser.

Interaksi yang terjadi antara pengguna dan server hanyalah seputar pemrosesan

link saja, sedangkan web dinamis interaksi yang terjadi antara pengguna dan

server sangat kompleks. Sesorang bisa mengubah konten dari halaman tertentu

dengan menggunakan browser. Request yang dikirimkan oleh pengguna dapat

diproses oleh server untuk kemudian ditampilkan dalam isi yang berbeda-beda

menurut alur programnya [4].

II.2.4 E-Learning

Istilah e-learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi

informasi yang diterapkan dibidang pendidikan dalam bentuk sekolah. E-learning

lebih tepat ditunjukan sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi proses

belajar mengajar yang ada di sekolah ke dalam bentuk digital yang dijembatani

oleh teknologi internet dengan semua proses belajar mengajar hanya dilakukan

didepan sebuah komputer yang terhubung ke internet, dan semua fasilitas yang

biasanya tersedia disebuah sekolah konvensional telah tergantikan fungsinya

hanya oleh menu depan layar komputer, disamping secara psikologis, siswa

menjadi jauh dari tekanan baik dari pihak sekolah maupun pengajar.

Materi pelajaran dapat diperoleh secara gratis dalam bentuk file-file yang

dapat di download. Sedangkan interaksi antara guru dan siswa dalam bentuk

memberi tugas, maupun diskusi dapat dilakukan secara lebih intensif dalam

bentuk forum diskusi.

Merancang sebuah sistem e-learning yang diminati dan berguna memiliki

beberapa syarat yang wajib dipenuhi, yaitu sederhana, personal, dan cepat. Sistem

yang sederhana akan memudahkan peserta dalam memanfaatkan teknologi menu

yang ada, dengan kemudahan pada panel yang disediakan, akan mengurangi

waktu pengenalan sistem e-learning, sehingga waktu belajar peserta dapat di

(28)

Secara khusus e-learning mempunyai ciri-ciri yaitu untuk tujuan

pembelajaran e-learning memiliki konten yang relevan, menggunakan metode

intrusional seperti penyajian contoh dan latihan, dengan tujuan pembelajaran baik

secara perorangan atau kelompok, e-learning mampu membangun pemahaman

dan kemampuan serta menggunakan elemen-elemen seperti kata-kata dan

gambar-gambar untuk penyampaian materi pembelajaran.

E-learning mulai diperkenalkan pada dunia pendidikan sejak tahun 1996,

dan hingga sekarang terus disempurnakan ketingkat paling efektif dan bahkan

melebihi tingkat efektifitas yang dapat dihasilkan oleh sebuah sekolah

konvensional.

E-learning memiliki tujuan, karakteristik, manfaat dan keterbatasan dalam

penggunaannya. Hal ini perlu diperhatikan agar dapat mencapai keberhasilan

dalam penggunaan e-learning. Berikut ini penjelasan singkat mengenai tujuan,

karakteristik, manfaat serta keterbatasan pada e-learning [5].

1. Tujuan E-Learning

E-Learning memiliki tujuan dalam penggunaannya. Tujuan penggunaan

e-learning sebagai sistem pembelajaran adalah meningkatkan kualitas belajar,

mengubah budaya mengajar, mengubah belajar pembelajaran yang pasif kepada

budaya belajar yang aktif, memperluas basis dan kesempatan belajar oleh

masyarakat dan mengembangkan dan memperluas produk dan layanan baru.

2. Karakteristik, Manfaat dan Keterbatasan E-Learning

E-learning dalam pembelajaran jarak jauh memiliki karakteristik, manfaat

dan keterbatasan dalam penggunaannya. Beberapa karakteristik dalam e-learning

yaitu memanfaatkan jasa teknologi elektronik sehingga dapat memperoleh

informasi dan dapat dengan cepat dan mudah melakukan komunikasi, e-learning

menggunakan materi pembelajaran untuk dipelajari secara mandiri, e-learning

memberikan kemudahan dalam penyimpanan materi pembelajaran, materi ini

dapat disimpan di komputer, sehingga dapat diakses dimana saja tanpa terbatas

waktu.

(29)

17

suatu kebutuhan, karena berbagai informasi yang ada di dalamnya dapat diakses

secara mudah, kapan saja dan dimana saja. Pembelajaran dengan menggunakan

jasa internet akan mempengaruhi tugas pengajar dalam proses pembelajaran dan

cara belajar dari pembelajar itu sendiri. Proses pembelajaran tidak lagi didominasi

oleh pengajar, melainkan dilengkapi oleh teknologi yang berkembang dengan

pesat setiap saat, seperti komputer. Pelengkap lainnya adalah materi pembelajaran

tercetak seperti modul atau buku. Manfaat e-learning dengan penggunaan internet,

khususnya dalam pembelajaran jarak jauh, antara lain:

a. Pengajar dan pembelajar dapat berkomunikasi secara mudah dan

cepat melalui fasilitas internet tanpa di batasi oleh jarak, tempat, dan

waktu. Secara reguler atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu

bisa dilakukan.

b. Pengajar dan pembelajar dapat menggunakan materi pembelajaran

yang ruang lingkup (scope) dan urutan (sekuensnya) sudah

sistematis terjadwal melalui internet, sehingga bagi pengajar bisa

menilai seberapa jauh materi pembelajaran tersebut disajikan, dan

bagi pembelajar dapat menilai seberapa jauh materi pembelajar

tersebut dapat dipelajari dan dikuasainya.

c. Dengan E-learning dapat menjelaskan materi pembelajaran yang

sulit dan rumit menjadi mudah dan sederhana. Selain itu, materi

pembelajaran dapat disimpan pada komputer, sehingga pembelajar

dapat mengulang atau mempelajari kembali materi pembelajaran

yang telah dipelajarinya setiap saat dan dimana saja sesuai dengan

keperluannya. Pembelajar dapat menilai materi pembelajaran mana

yang telah dikuasainya dan terus dilanjutkan, atau materi

pembelajaran mana yang belum dikuasainya sehingga perlu

dipelajari ulang (direview) sampai dikuasainya atau dikonsultasikan

kepada pengajar atau tutor.

d. Mempermudah dan mempercepat mengakses atau memperoleh

banyak informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang

(30)

akses di internet. Informasi mudah diakses dari jarak jauh dan tidak

terbatas oleh waktu bisa kapan saja dan tidak terbatas oleh tempat

atau ruangan, bisa di mana saja, tidak hanya terbatas harus di

ruangan kelas atau sekolah. Namun bisa di rumah, di kamar, atau

tempat lainnya.

e. Internet dapat dijadikan media untuk melakukan diskusi antara

pengajar dengan pembelajar, baik untuk seorang pembelajar, atau

dalam jumlah pembelajar terbatas, bahkan massal. Dengan diskusi

ini akan bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan dan

wawasan yang lebih luas, serta kemampuan dalam berdiskusi,

mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, atau mengajukan

dan mempertahankan pendapat sendiri.

Walaupun e-learning menawarkan banyak manfaat bagi organisasi,

e-learning juga memiliki beberapa keterbatasan yang harus diwaspadai oleh

pengelola pelatihan sebelum memutuskan menggunakan e-learning. Berikut

beberapa keterbatasan pada e-learning [6] :

a) Budaya

Beberapa orang merasa tidak nyaman mengikuti pembelajaran melalui

komputer. Pengguna e-learning menuntut budaya self-learning, dimana

seseorang memotivasi diri sendiri agar mau belajar. Sebaliknya, pada

sebagian besar budaya pelatihan di Indonesia, motivasi belajar lebih

banyak tergantung pada pengajar. Apabila pengajarnya terasa cocok dan

menyenangkan motivasi pelajar bertambah, begitu pula sebaliknya. Dalam

pelatihan di ruang kelas, 60% energi dari pengajar, sedangkan pelajar

hanya mendengar dan mencatat. Namun, dalam e-learning, 100% energi

dari pelajar. Oleh karena itu, beberapa orang masih merasa segan

berpindah dari pelatihan di kelas ke pembelajaran e-learning. Budaya dan

kebiasaan pengguna teknologi pun harus diperhatikan. Apabila mereka

tidak terbiasa menggunakan komputer, implementasi e-learning akan

(31)

19

b) Teknologi

teknologi yang digunakan dalam e-learning beragam, ada kemungkinan

teknologi tersebut tidak sejalan dengan yang sudah ada dan terjadi konflik

teknologi sehingga e-learning tidak berjalan baik. Sebagai contoh, ada

beberapa paket pelajaran e-learning yang hanya dapat dijalankan di

browser Explorer. Oleh karena itu, kompatibilitas teknologi yang

digunakan harus diteliti sebelum memutuskan menggunakan suatu paket

e-learning.

c) Infrastuktur

Internet belum menjangkau semua kota di Indonesia. Layanan broadband

baru ada di kota-kota besar. Akibatnya, belum semua orang atau wilayah

belum dapat merasakan e-learning dengan internet.

d) Materi

Meskipun e-learning menawarkan berbagai fungsi, ada beberapa materi

yang tidak dapat diajarkan melalui e-learning. Pelatihan yang memerlukan

banyak kegiatan fisik, seperti olah raga dan instrument musik, sulit

disampaikan melalui e-learning secara sempurna. Akan tetapi, e-learning

dapat digunakan untuk memberikan dasar-dasar pembelajaran sebelum

masuk ke praktik.

3. Fungsi E-Learning

E-learning memiliki 3 fungsi pembelajaran elektronik terhadap kegiatan

belajar mengajar didalam kelas, yaitu sebagai suplemen yang sifatnya pilihan atau

operasional, pelengkap (komplemen), atau pengganti (subsitusi) [5].

a. Suplemen (Tambahan)

Dikatakan berfungsi sebagai suplemen (tambahan), apabila peserta didik

mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi

pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/

keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran

(32)

memanfaatkannya tentu tentu akan memiliki tambahan pengetahuan dan

wawasan.

b. Komplemen (Pelengkap)

Dikatakan berfungsi sebagai komplemen (pelengkap) apabila materi

pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi

pembelajaran yang diterima siswa dikelas. Sebagai komplemen berarti

materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi

reinforcement (pengayaan) atau remedial bagi peserta didik di dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran konvesional. Materi pembelajaran

dikatakan sebagai enrichment, apabila kepada peserta didik yang dapat

cepat menguasai atau memahami materi yang disampaikan guru secara

tatap muka (fast learners) diberikan kesempatan untuk mengakses materi

pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan

untuk mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat

penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran yang disajikan guru

didalam kelas. Dikatakan sebagai program remedial, apabila peserta

didik mengalami kesulitan memahami materi pelajaran yang disajikan

guru secara tatap muka dikelas (slow learners) diberikan kesempatan

untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang

secara khusus dirancang untuk mereka. Tujuannya agar peserta didik

semakin lebih mudah memahami materi pelajaran yang disajikan guru

dikelas.

c. Subsitusi (Pengganti)

Dinegara maju memberikan beberapa alternatif model kegiatan

pembelajaran kepada peserta didiknya. Tujuannya agar peserta didik

dapat secara fleksibel mengelola kegiatan belajar mengajar sesuai dengan

waktu dan aktifitas lain sehari-hari. Ada tiga alternatif model kegiatan

pembelajaran yang dapat dipilih peserta didik, yaitu : (1) sepenuhnya

secara tatap muka (konvesional), (2) sebagian secara tatap muka,

sebagaian lagi melalui internet, atau bahkan (3) sepenuhnya melalui

(33)

21

4. Kelebihan dan Kekurangan E-Learning

Berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan e-learning dibandingkan

dengan metode pembelajaran yang masih konvesional . Kelebihan e-learning

yaitu [5] :

1. Tersediannya fasilitas e-moderating dimana pengajar dan peserta didik

dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara

regular dan kapan saja kegiatan komunikasi itu dilakukan dengan tanpa

dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.

2. Memberikan pengalaman yang menarik dan bermakna bagi peserta didik

karena kemampuannya dapat berintegrasi langsung, sehingga

pemahaman terhadap materi pembelajaran akan lebih bermakna, mudah

dipahami, diingat dan mudah untuk kembali diungkapkan.

3. Peserta didik dapat belajar atau me-review materi setiap saat dan dimana

saja selama diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan didalam

komputer.

4. Baik pengajar atau peserta didik dapat melakukan diskusi melalui

internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga

menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih jelas.

5. Berubahnya peran peserta didik dari biasanya pasif menjadi aktif.

Setelah kita membahasan kelebihan e-learning, berikut ini ialah kelemahan

e-learning [5] :

1. Berubahnya peran pengajar untuk menguasai teknik pembelajaran

ICT dan konvesional.

2. Peserta didik cenderung gagal apabila tidak memiliki motivasi yang

tinggi.

3. Mengabaikan aspek akademik atau social dan lebih mendorong

kepada aspek bisnis atau komersial.

5. Learning Manajemen System (LMS)

E-learning memiliki 2 bagian utama, yaitu learning management system

dan e-learning content atau materi pelajaran e-learning yang akan dipelajari oleh

(34)

administrasi dan berfungsi sebagai platform e-learning content. E-learning dapat

membantu petugasistrasi pelatihan kegiatan kita. LMS inilah yang berperan

banyak dalam membantu petugasistrasi. LMS pun mengatur semua kegiatan

e-learning. Beberapa fungsi LMS adalah sebagai katalog, registrasi dan persetujuan,

menjalankan dan memonitor e-learning, evaluasi, komunikasi, laporan, dan

integrasi [6].

II.2.5 Konsep Perancangan Sistem

Dalam konsep perancangan sistem membahas tentang basis data, sistem

basis data, dan komponen yang dimiliki sistem basis data.

Data adalah rekaman mengenai fenomena atau fakta yang ada atau tidak

terjadi. Sedangkan Basis data adalah kumpulan data (elementer) yang secara logik

berkaitan dalam merepresentasikan fenomena atau fakta secara terstruktur dalam

domain tertentu untuk mendukung aplikasi pada sistem tertentu. Basis data adalah

kumpulan data yang saling berhubungan yang merefleksikan fakta-fakta yang

terdapat di organisasi. Basis data mendeskripsikan state organisasi, perusahaan

atau sistem. Saat satu kejadian muncul di dunia nyata mengubah state organisasi,

perusahaan atau sistem maka satu perubahan pun harus dilakukan terhadap data

yang disimpan dibasis data. Basis data merupakan komponen utama sistem

informasi karena semua informasi untuk pengambilan keputusan berasal dari data

di basis data. Pengolahan basis data yang buruk dapat mengakibatkan

ketidaktersediaan data penting yang digunakan untuk menghasilkan informasi

yang diperlukan dalam pengambilan keputusan.

Selain basis data, istilah sistem basis data juga digunakan dalam konsep

perancangan sistem. Sistem basis data merupakan perpaduan antara basis data dan

sistem manajemen basis data (SMBD). Komponen yang meliputi sistem basis data

adalah [6]:

a. Perangkat Kelas (Hardware) sebagai pengolahan pendukung operasi

pengolahan data.

b. Sistem Operasi (Operation System) atau perangkat lunak untuk

(35)

23

c. Basis data (Database) sebagai inti dari sistem basis data.

d. Database Management System (DBMS)

DBMS adalah software yang menangani semua akses ke basis data.

DBMS digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan menampilkan

data. Suatu sistem aplikasi disebut DBMS jika memenuhi persyaratan

minimal sebagai berikut :

1) Menyediakan fasilitas untuk mengelola akses data

2) Mampu menangani integritas data

3) Mampu menangani akses data

4) Mampu menangani backup data

e. Pemakai (User)

f. Aplikasi lain

Aplikasi lain merupakan software yang dibuat untuk memberikan

interface kepada user sehingga lebih mudah dan terkontrol dalam

basis data.

II.2.6 Alat Bantu Pemodelan Analisis Terstruktur

Alat bantu pemodelan analisis terstruktur yang digunakan untuk

menggambarkan hasil analisis terstruktur dapat disebut juga dengan perangkat

pemodelan analisis terstruktur. Alat bantu pemodelan analisis terstruktur terdiri

dari flowmap, Entity Relationship Diagram (ERD), Data Flow Diagram (DFD)

dan kamus data.

II.2.6.1 Flowmap

Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan

urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowmap digunakan untuk

mendefinisikan hubungan antar bagian (pelaku proses), proses (manual atau

berbasis komputer) dan aliran data (dalam bentuk dokumen keluaran, dan

masukan). Flowmap menolong analisis dan programmer untuk memecahkan

masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam

(36)

II.2.6.2 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah model konseptual yang

mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan (dalam DFD). Oleh karena itu,

ERD berbeda dengan DFD (DFD memodelkan fungsi sistem).

Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk memodelkan

struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif kompleks. Dengan

Entity Relationship Diagram (ERD) kita dapat menguji model dengan

mengabaikan proses yang harus dilakukan.

Entity Relationship Diagram (ERD) menggunakan sejumlah notasi dan

simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data. Pada dasarnya

ada 3 macam simbol yang digunakan yaitu [8]:

1. Entity

Entity adalah suatu obyek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan

pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang

akan dibuat. Entity digambarkan menggunakan persegi empat.

2. Atribut

Entity mempunyai elemen yang disebut atribut, dan berfungsi

mendeskripsikan karakter entity. Dalam hal ini untuk setiap Entity

Relationship Diagram (ERD) bisa terdapat lebih dari satu atribut, isi

atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasi isi entity satu

dengan yang lain. Atribut biasanya diwakili oleh simbol ellips.

3. Hubungan

Entity dapat berhubungan satu sama lain. Hubungan ini dinamakan

relationship (relasi). Sebagaimana halnya entity maka dalam hubunganpun

harus dibedakan antara hubungan atau bentuk hubungan antar entity

dengan isi dari hubungan itu sendiri.

Dalam Entity Relationship Diagram (ERD) hubungan ini dapat terdiri dari

sejumlah entity yang disebut sebagai derajat hubungan, tetapi pada umumnya

hampir semua model hanya menggunakan hubungan dengan derajat dua (

binary-relationship). Antar entity selalu ada tiga jenis hubungan biner yaitu satu ke satu,

(37)

25

Jika diterapkan dengan benar maka penggunaan Entity Relationship

Diagram(ERD) dalam pemodelan data memberikan keuntungan bagi perancang

maupun pengguna basis data, antara lain. Memudahkan perancang dalam hal

menganalisis sistem yang kan dikembangkan, Memudahkan perancang saat

merancang basis data, Dalam banyak kesempatan, penggunaan simbol-simbol

grafis lebih mudah dipahami oleh para pengguna dibandingkan dengan bentuk

naratif. Pengguna umumnya mudah memahami sistem dan basis data yang

dirancang oleh perancang. Selain memiliki keuntungan bagi perancang, Entity

Relationship Diagram memiliki kelemahan diantaranya adalah Kebutuhan media

yang sangat luas dan Sering kali Entity Relationship Diagram (ERD) tampilannya

sangat rumit [9].

II.2.6.3 Data Flow Diagram (DFD)

Model ini menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang

berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data (selanjutnya kita

sebut dengan DFD). Sebagai perangkat analisis, model ini hanya mampu

memodelkan sistem dari satu sudut pandang yaitu sudut pandang fungsi.

Pertama kali digunakan pada rekayasa perangkat lunak sebagai notasi

untuk mempelajari desain sistem, dengan menggunakan notasi graph theory yang

selanjutnya menjadi notasi yang mengimplementasikan model kebutuhan pemakai

sistem. Karena itu, model ini tidak hanya dapat digunakan untuk memodelkan

keseluruhan organisasi, sebagai perencana kerja dan perencana strategi. Pada

sejumlah kasus, model ini digunakan juga untuk memodelkan real-time system

dan menggunakan notasi tambahan yang tidak diperlukan pada sistem yang

business-oriented, tetapi lebih kepada scientific dan engineering systems.

Komponen Data Flow Diagram (DFD) terdiri dari sejumlah komponen

yang sederhana, yaitu [10]:

1. proses (process), komponen pertama dalam model ini dinamakan

proses. Kadang-kadang dinamakan juga sebagai gelembung (bubble),

(38)

masukan dan keluaran, dalam hal ini masukan dapat menjadi hanya

satu keluaran atau sebaliknya.

2. aliran (flows), komponen ini direpresentasikan dengan menggunakan

panah yang menunjuk ke- dari proses. Digunakan untuk

menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari satu bagian ke

bagian lain dari sistem dimana penyimpanan mewakili lokasi

penyimpanan data.

3. penyimpanan (stores), komponen ini digunakan untuk memodelkan

kumpulan data atau paket data. Notasi yang digunakan adalah garis

sejajar, segiempat dengan sudut melengkung, atau persegi panjang.

4. Terminator, komponen berikutnya dalam model ini direpresentasikan

dengan menggunakan persegi panjang, yang mewakili entity luar

dimana sistem berkomunikasi. Biasanya notasi ini melambangkan

orang atau kelompok orang yang misalnya organisasi diluar sistem,

grup, departemen, perusahaan pemerintah, dan berada diluar kontrol

sistem yang dimodelkan.

Sekarang, sejumlah komponen tadi dapat mulai berkomunikasi dengan

pemakai untuk membuat DFD sistem sebagai model yang menggambarkan sistem

dari sudut pandang (function-oriented view).

DFD memiliki bagian khusus yang berfungsi untuk memetakan model

lingkungan, DFD ini biasanya disebut dengan Diagram Konteks. Diagram konteks

dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.

Diagram Konteks menyoroti sejumlah karakteristik penting sistem yaitu [10]:

1. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem kita

melakukan komunikasi yang disebut juga sebagai terminator.

2. Data masuk, data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus

diproses dengan cara tertentu.

3. Data keluar, data yang dihasilkan sistem kita dan diberikan ke dunia

luar.

4. Penyimpanan data (data store) yang digunakan secara bersama

(39)

27

sistem dan digunakan oleh lingkungan atau sebaliknya, dibuat oleh

lingkungan dan digunakan oleh sistem kita. Hal ini berarti

pembuatan simbol data store dalam diagram konteks dibenarkan,

dengan syarat simbol tersebut merupakan bagian dari dunia di luar

sistem.

5. Batasan antara sistem kita dan lingkungan (rest of the world).

II.2.6.5 Kamus Data DFD

Kamus data tidak menggunakan notasi grafis sebagaimana halnya Data

Flow Diagram (DFD), tetapi porsinya dalam memodelkan sistem tidak perlu

diragukan lagi karena sebuah model tidak lengkap tanpa kamus data. Mirip

dengan kamus yang membantu kita dalam mencari arti kata baru, maka kamus

data juga mempunyai fungsi yang sama dalam pemodelan sistem. Kamus data

berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengerti aplikasi secara detil, dan

mereorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara presisi

sehingga pemakai dan penganalisa sistem punya dasar pengertian yang sama

tentang masukan, keluaran, penyimpanan, dan proses [10].

II.2.7 PHP (Personal Home Page)

PHP adalah bahasa scripting server-side bagi pemograman website. Secara

sederhana, PHP merupakan tool bagi pengembang website dinamis. PHP sangat

populer karena fungsi built-in lengkap, cepat, mudah dipelajari, dan bersifat

gratis. Script PHP cukup disisipkan pada kode HTML agar dapat bekerja. PHP

dapat berjalan di berbagai web server dan sistem informasi yang berbeda [11].

II.2.8 MySQL (My Structure Query Language)

MySQL bukan lingkungan pengembangan aplikasi basis data, tetapi satu

DBMS kecil yang kompak. MySQL cocok untuk aplikasi berbasis web keperluan

minimal dan menengah, namun telah menjanjikan untuk penggunaan yang besar.

Implementasi MySQL berupa client atau server terdiri dari daemon mysqld (pada

sistem UNIX) dan beberapa program client. MySQL tersedia pada platform

(40)

multithreading yang menaikan kinerja dan skalabilitas secara baik. Karakter

MySQL dapat dijelaskan pada tabel berikut [9]:

Tabel II-1 Karakteristik MySQL

No Karakteristik Deskripsi

1 Standar MySQL mendukung entry-level ANSI SQL92 ODBC level 0-2.

2 Character set MySQL secara default menggunakan ISO-8859-I

character set untuk data dan pengurutan. 3 Bahasa

Pemograman

MySQL mendukung pemrograman aplikasi dalam bahasa Java, C, Perl, PHP, dan sebagainya.

4 Kecepatan, dan kemudahan pemakaian

MySQL kira-kira tiga sampai empat kali lebih cepat disbanding basis data komersial, juga mudah dikelola.

5 Tabel besar MySQL menyimpan tiap relasi (table) pada file terpisah di direktori basisdata. Ukuran maksimum tabel dibatasi kemampuan sistem operasi menangani ukuran file. 6 MySQL MySQL adalah open-source relational DBMS

II.2.9 XAMPP

XAMMP merupakan paket aplikasi yang memudahkan dalam menginstal

modul PHP, Apache Web Server, dan MySQL Database. Selain itu XAMPP

dilengkapi dengan berbagai fasilitas lain yang akan memberikan kemudahan

dalam mengembangkan situs web berbasis PHP.

XAMPP merupakan aplikasi gratis dan tersedia untuk platform Linux,

Windows, MacOS, dan Solaris. Aplikasi ini dikembangan oleh Kay Vogelgesang,

Carsten Wiedmann, dan Kai ‘Oswald’ Seidler dibawah lisensi GNU General

(41)

29

II.2.10CSS (Cascading Style Sheet)

CSS (Cascading Style Sheets) adalah salah satu bahasa pemograman

desain web (style sheet language) yang mengontrol format tampilan sebuah

halaman web yang ditulis dengan bahasa penanda (markup language). Biasanya

CSS digunakan untuk mendesain sebuah halaman HTML dan XHTML, tetapi

sekarang bahasa pemograman CSS bisa diaplikasikan untuk segala dokumen

XML, termasuk SVG dan XUL.

CSS dibuat untuk memisahkan konten utama dengan tampilan dokumen

yang meliputi layout, warna, dan font. Pemisahan ini dapat meningkatkan daya

akses konten pada web, menyediakan lebih banyak fleksibilitas dan kontrol dalam

spesifikasi dari sebuah karakteristik dari sebuah tampilan, memungkinkan

membagi banyak halaman untuk sebuah formatting dan mengurangi kerumitan

dalam penulisan kode dan struktur dari konten, contohnya teknik tableless pada

layout desain web.

Tujuan utama CSS diciptakan adalah untuk membedakan konten dari

dokumen dan tampilan dari dokumen, dengan itu pembuatan ataupun

pemrograman ulang web akan lebih mudah dilakukan. Hal yang termasuk dalam

desain web diantaranya adalah warna, ukuran dan formatting. Oleh karena itu,

dengan adanya CSS, konten dan desain web akan mudah dibedakan, sehingga

memungkinkan untuk melakukan pengulangan pada tampilan-tampilan tertentu

dalam suatu halaman web, kemudian akan memudahkan dalam membuat halaman

(42)

II.2.11Macromedia Dreamweaver

Macromedia Dreamweaver adalah software website design yang

menawarkan cara mendesain website dengan dua langkah sekaligus dalam satu

waktu, yaitu mendesain dan memprogram. Dreamweaver memiliki satu jendela

mini disebut HTML Source, tempat kode-kode HTML tertulis. Setiap kita

mendesain web seperti menulis kata-kata, meletakan gambar, membuat tabel dan

proses lainnya, tag-tag HTML akan tertulis secara langsung mengiringi proses

pengaturan website. Artinya kita memiliki kesempatan untuk mendesain website

sekaligus mengenal tag-tag HTML yang membangun website [13].

II.2.12 Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan

untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga

alat ukur tersebut bisa digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data

kuantitatif.

Nilai variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan

dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif.

Selanjutnya dalam pengukuran sikap, sikap sekelompok orang akan diketahui

termasuk gradasi mana dari suatu skala sikap. Macam-macam skala pengukuran

dapat berupa : skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala rasio.

Berbagai skala sikap yang dapat digunakan untuk penelitian Administrasi,

Pendidikan dan Sosial salah satunya adalah Skala Likert.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian,

fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya

disebut sebagai variabel penelitian.

Variabel yang akan diukur dijabarkan dalam skala Likert, kemudian

dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indicator tersebut dijadikan

sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa

(43)

31

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert memiliki

gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata

antara lain :

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Ragu-ragu

d. Tidak setuju

e. Sangat Tidak setuju

Intrumen penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat dalam

bentuk checklist ataupun pilihan ganda.

Berdasarkan perhitungan dari kuesioner dapat dicari hasil dari jumlah skor

masing-masing jawaban, jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item, dan

tingkat persetujuan responden terhadap setiap pertanyaan dengan menggunakan

rumus :

a. Jumlah Skor Masing-Masing Jawaban

…(2.1)

b. Jumlah Skor Ideal (Kriterium)

…(2.2)

c. Tingkat Persetujuan Responden

…(2.3)

Jumlah Skor = Skor x Jml Responden

Jumlah Skor Ideal (kriterium) = Maksimum Skor x Jml Responden

Nilai Presentase =

� �ℎ � ��

(44)
(45)
(46)
(47)

33

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

III. 1 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan proses penguraian dari suatu sistem informasi

yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya untuk mengidentifikasi

masalah-masalah dan hambatan-hambatan sehingga dapat dievaluasi dan diusulkan

kebutuhan-kebutuhan perbaikannya. Melakukan analisis tehadap sistem yang

sedang berjalan bertujuan sebagai dasar perancangan atau perbaikan sistem yang

sudah ada. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diketahui kelemahan dan

kekurangan sistem yang sudah ada dan dapat diperbaiki menjadi sebuah sistem

yang lebih efektif dan efisien.

III.1.1 Analisis Masalah

Dari hasil pengamatan tehadap sistem yang sedang berjalan di SMP Negeri

40 Bandung terdapat beberapa masalah sebagai berikut:

1. Sulitnya pemberian materi dan tugas ketika guru tidak hadir berakibat

pada tidak dapat dilaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

2. Pemberian materi lebih pada satu kali pertemuan, dilakukan karena guru

yang tidak masuk saat pertemuan sebelumnya dan mengakibatkan

kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.

3. Siswa kesulitan mendapatkan materi pelajaran, informasi, dan tugas

ketika berhalangan hadir, sehingga siswa tersebut tertinggal informasi

materi dan tugas.

4. Karakter siswa tertentu yang cenderung malu bertanya langsung terhadap

guru mengakibatkan sulitnya komunikasi antara guru dan siswa pada saat

kegiatan belajar mengajar berlangsung.

5. Guru belum memiliki media yang dapat menampilkan informasi nilai

Gambar

Gambar III-1 Flowmap Pemberian Materi Pembelajaran Saat Guru Hadir
Tabel III.2 Kebutuhan Fungsional User Requirement
Tabel III-4 Kebutuhan Non-Fungsional
tabel III.5
+7

Referensi

Dokumen terkait

8 Ada juga sebagian kecil teman konseli yang bertempat tinggal di desa yang berbeda dengan konseli.. Sedangkan teman-teman yang dekat dengan konseli dan

dalam penelitian yang telah dilakukan tersebut belum ada yang meneliti bagaimana penggunaan kohesi gramatikal dan leksikal pada wacana yang berbentuk lisan

Secara keseluruhan peran penyuluh sebagai teknisi di Desa Nagari Sarilamak Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota setiap indikator dapat dilihat pada Tabel 3...

bahwa tidak ada perbedaan antara metode pembelajaran student created case studies disertai media gambar dengan penerapan metode ceramah, diskusi dan presentasi

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa telah terjadi penundukan hukum adat terhadap hukum negara, yang oleh Griffiths disebut sebagai pluralisme hukum lemah, yaitu

Mengingat dengan taraf kepercayaan 95% data yang diperoleh mendukung hipotesis alternatif maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan konseling individu efektif untuk

Matematika pada hakikatnya matematika merupakan suatu ilmu yang didasarkan atas akal (rasio) yang berhubungan benda-benda dalam pikiran yang abstrak atau matematika

(5) Jika bagi suami-istri berlaku pasal 27 BW, pengaduan tidak diindahkan selama perkawinan belum diputuskan karena perceraian atau sebelum putusan yang menyatakan