Dalam berpidato ada tiga unsur yang amat penting, yaitu komunikator,
pesan, dan komunikan. Komunikator adalah pembicara, pesan adalah
masalah yang dibicarakan, Dan komunikan adalah pendengar yang
menerima pesan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa berpidato
Menghibur
Pidato jenis ini biasa dilakukan dalam acara pesta
ulang tahun Atau perhelatan lainnya. Tujuannya,
agar suasana pesta tetap segar, ceria, dan bahagia.
Pembicara hanya menyampaikan hal-hal yang
menyenangkan berkaitan dengan acara, tamu
undangan, hidangan, atau yang lainnya. Gaya
bicaranya pun gaya santai penuh keakraban. Lebih
baik lagi kalau pembicara terampil menebarkan
Memberi Tahu
Pembicara berusaha menjelaskan suatu masalah
sejelas - jelasnya agar pendengar menjadi tahu dan
paham. Untuk pembicara menyampaikan contoh,
perbandingan, keterangan dan lain-lain yang
semuanya itu sangat mendukung penjelasan.
Bahkan kalau perlu, pembicara juga
menyampaikan grafi, gambar, bagan, skema,
Mengajak
Pembicara berusaha meyakinkan dan
mempengaruhi pendengar untuk mau
melakukan sesuatu atau tidak melakukan
sesuatu seperti yang dikehendaki pembicara.
Untuk itu pembicara menyampaikan banyak
alasan, bukti, dan contoh nyata yang bisa
menyakinkan pendengar dan akhirnya dengan
sukarela pendengar mau mengikuti keinginan
pembicara. Pidato kampanye menjelang
1. Situasi Resmi
Dalam situasi resmi biasanya pembicara
membaca naskah yang sudah disiapkan. Sebab,
selain kemungkinan salahnya kecil, naskah
pidato dapat disimpan sebagai arsip. Kalau
tidakMembaca naskah, pembicara tetap tak
Situasi Setengah Resmi
Pembicara dapat mengembangkan isi
Situasi Tak Resmi
Pembicara secara leluasa dapat
mengembangkan isi pidatonya sesuai dengan
tujuan dan selera pendengar. Biasanya waktu
yang digunakan tidak terlalu dibatasi. Kalau
pendengar masih tetap tertarik dapat
Lain - lain
Selain situasi seperti disebutkan di atas, masih ada
situasi lain yang berpengaruh terhadap cara
menyampaikan isi pidato, yaitu pendengar berdiri
atau duduk, waktu pagi atau siang, tampil sendiri
atau bersama pembicara lain.
Kalau pendengar berdiri, sebaiknya pembicara
berbicara langsung singkat. Demikian pula kalau
waktu berpidato siang hari pendengar sudah lelah
atau lapar, atau pembicara tampil bersama
pembicara lain. Lebih-lebih kalau pembicara
tampil pada giliran terakhir, pidatonya harus
PUBLIC SPEAKING / BERPIDATO
Bakat dan keterampilan Berpidato
Aneh tapi nyata. Itulah kenyataan yang hampir selalu terjadi. Mengapa
orang enggan duduk di depan? Malu, takut, atau segan? Itu baru masalah
duduk di depan. Bagaimana kalau disuruh berpidato di depan? Hampir
dapat dipastikan bahwa semuanya menolak. Tentu bermacam-macam
alasan mereka: malu, takut, belum siap, besok-besok saja, yang lain saja,
atau alasan-alasan lain yang semuanya bernada penolakan. Bahkan ada
yang terang-terangan menolak keras
,
Tidak mau, lebih baik aku pulang
Hambatan Dalam Berpidato
Orang yang terserang demam panggung terlihat nyata karena secara fisik
tanda-tandanya amat jelas, yaitu:
1. kaki gemetar,
2. tangan gemetar,
3. jantung berdetak cepat dan keras,
4. muka menjadi merah,
5. telinga menjadi terasa panas,
6. mulut menjadi kering dan bibir sulit digerakkan,
7. mata tidak berani memandang pendengar, dan
Membangkitkan Keberanian Berpidato
Tahap-tahap latihan berikut ini dapat dilakukan oleh siswa untuk menumbuhkan,
memantapkan, dan mengembangkan keberanian berpidato.
Memperkenalkan Diri
Mendongeng
Menceritakan Pengalaman Menarik
Menceritakan Lagu Kenangan
Menirukan Tokoh Terkenal
Memberi Komentar
Menyampaikan Pendapat
Lomba Pidato
Memimpin Diskusi
Menirukan Tokoh Terkenal
Memberi Komentar
Menyampaikan Pendapat
Lomba Pidato
PENDEKATAN ISI PIDATO
1. Pendekatan intelektual
Kalau pendengar pada umumnya berpendidikan cukup,
pembicara perlu menggunakan pendekatan intelektual.
Pendekatan ini mengutamakan penalaran. Mengapa
demikian? Penidengar memang sudah terbiasa berpikir
logis. Segala sesuatu akan selalu dicerna dengan
kemampuan berpikirnya yang kritis. Karena itu, berbagai
alasan, bukti, dan contoh sangat diperlukan dalam
Pendekatan Isi Pidato
Pendekatan Moral
Pendekatan moral dipakai kalau pendengar pada
umumnya suka terlibat dalam kegiatan moral,
khususnya moral keagamaan. Pembicara harus
melandasi pernyataannya dengan mengutip
ayat-ayat kitab suci, atau sumber-sumber lain
yang cocok. Pendengar golongan ini memang
merasa lebih senang dan lebih mantap
Pendekatan Isi Pidato
. Pendekatan Emosional
Bila pendengar pada umumnya kurang
berpendidikan, pembicara menggunakan
pendekatan emosional. Pendengar golongan ini
tidak bisa menerima penjelasan tentang masalah
serius yang memerlukan penalaran karena
pendidikannya memang, tidak tinggi. Akan tetapi,
mereka mudah menerima penjelasan melalui emosi
mereka. Kalau disentuh semangatnya,
Pada umumnya isi pidato berupa penjelasan dan pokok
–
pokok persoalan yang akan disampaikan pembicara.
Bagaimana menjelaskannya? Cara-cara berikut ini
dapat dipilih atau di gabungkan satu dengan yang
lain.
(a)
Menerangkan
Pokok pikiran atau pokok persoalan dikemas
Pada umumnya isi pidato berupa penjelasan dan pokok
–
pokok persoalan yang akan disampaikan pembicara.
Bagaimana menjelaskannya? Cara-cara berikut ini
dapat dipilih atau di gabungkan satu dengan yang
lain.
(a)
Menerangkan
Pokok pikiran atau pokok persoalan dikemas
dalam sebuah kalimat kemudian di ikuti
Mendefinisikan
Definisi sering pula disebut batasan karena penjelasannya
bersifat membatasi
hal yang didefinisikan itu untuk membedakan
dengan hal yang lain.
Contoh
Morfologi adalah cabang dari ilmu bahasa yang
membicarakan perubahan
–
perubahan bentuk
kata dan pengaruh perubahan bentuk kata itu
Menanyakan dan Menjawab
Sebuah pertanyaan sengaja dilontarkan, beberapa saat kemudian
jawabannya disampaikan dengan lengkap. pertanyaan itu berguna
untuk memancing perhatian pendengar karena pendengar ingin
mengetahui jawabannya. Biasanya teknik ini digunakan pembicara
untuk menyampaikan penjelasan (berupa jawaban itu) yang
penting.
Contoh
Sumber daya alamJepang amat minim, tetapi mengapa negara itu
menjadi negara maju dan kaya?Jepang banyak memiliki sumber daya
manusia yang berkualitas Etos kerja mereka sangat tinggi. Mereka
sangat berdisiplin Masalah displin ini sudah mendarah daging bagi
bangsa Jepang. Di mana - mana, baik di rumah, dijalan, di tempat
umum, maupun di kantor atau pabrik, semuanya sangat disiplin.
Semuanya rajin membaca untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya. Semuanya giat kerja. Tak ada yang
Membandingkan
Menjelaskan suatu masalah dapat dilakukan dengan cara
membandingkan dengan masalah lain. Masalah yang dipakai sebagai
pembanding ini harus masalah yang lebih konkret atau masalah
lain yang sudah dikenal oleh pendengar.
Contoh
Keuntungan yang bisa diraih oleb seorang pedagang dapat
dibandingkan dengan seorang pemancing ikan di Kalau pedagang
memerlukan modal, pemancing juga memerlukan umpan. Ikan
yang dapat ditangkap pemancing sangat tergantung pada
umpan yang digunakan. Kalau umpannya hanya udang kecil,
ikan yang ditangkap juga ikan kecil ikan tongkol. Nah, kalau
umpan yang di gunakan ikan tongkol, ada kemungkinan sang
pemancing akan mendapatkan ikan besar semacam ikan kakap.
Demikian pula orang berdagang. Kalau modalnya sedikit
Memberi Contoh
Sesuatu pertanyaan langsung diikuti contoh agar pendengar dapat
segera menangkap dan memahami pernyataan itu. Akan lebih baik
bila contoh yang diberikan itu dekat dengan lingkungan
pendengar, atau dirasakan oleh pendengar.
Contoh
Sejak dulu sudah kita ketahui bahwa penyebaran penduduk Indonesia tidak
merata. Sebagai contoh, Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya 6,7%
dari luas Indonesia dihuni oleb 60% penduduk Indonesia. Kepadatan
penduduk di Jawa kurang lebih 900 orang per kilometer persegi. Di wilayah
Semarang mencapai 1.832 orang per kilometer persegi Kepadatan penduduk
ini sangat luar biasa bedanya dengan wilayah indonesia lain. Papua
Memberi Bukti
Suatu pernyataan langsung diberi bukti agar pendengar segera
meyakini kebenaran pernyataan itu. Bukti yang diberikan bisa
berupa kisah nyata, peristiwa yang benar - benar tejadi, bisa
juga berupa benda peraga yang sudah disiapkan oleh pembicara.
Contoh
Polisi kita tampak semakin profesional Kisah di Surabaya kemarin dapat dipakai sebagai
salah satu bukti. Malam itu, sekitar pukul 21.30, seorang mahasiswi cantik sedang
meluncur sendirian dengan sedan kesayangannya Ketika berhenti di Jalan Darmahusada
tiba - tiba dua orang pria tak dikenal muncul bersamaan dari pintu kiri dan kanan. Yang
dan kiri langsung menodongkan senjata tajam dan yang dan kanan langsung membetot
kalung emas yang melingkari leher mahasiswi berambut sebahu itu. Keduanya lalu kabur
dengan tenang seolah merasa tak bersalah meninggalkan korban yang masih pucat
Alasan
Untuk meyakinkan pendengar, sebuah pernyataan langsung diikuti
alasan yang masuk akal. Alasan yang diberikan tidak perlu
terlalu panjang karena dapat mengaburkan masalah. Sebaliknya,
alasan itu sedapat-dapatnya singkat tetapi akurat sehingga
sulit dibantah.
Contoh
Sebab Akibat
Pernyataan yang menjadi sebab dikemukakan kemudian langsung
diikuti akibat yang ditimbulkannya. Atau, bisa juga sebaliknya,
akibat didahulukan kemudian dibeberkan sebab
–
sebabnya.
Contoh
Menunjukkan Benda Peraga
Di tengah-tengah kegiatan menyampaikan isi pidato, pembicara
dapat menunjukkan benda peraga yang erat hubungannya dengan
masalah yang dipidatokan. Kadang - kadang kehadiran alat peraga
itu menjadi wajib karena tanpa benda peraga pendengar tak bisa
memahami dengan baik.
Contoh
Narkoba yang seka rang kita perangi itu jenisnta bermacam-macam.
Yang ini, ekstasi (sambil tangan diacungkan menunjukkan benda
Ilustrasi
Ilustrasi sebenarnya bukan sembarang cerita, melainkan cerita
yang dirancang khusus untuk menguatkan penjelasaan. Kehadiran
ilustrasi dalam pidato amat berguna karena selain memperjelas
pembahasan juga dapat menarik perhatian pendengar. Syaratnya,
ilustrasi itu tidak terlalu panjang dan. benar-benar sesuai
dengan masalah yang dibahas.
Contoh
Ketika mengajar di SMA 2, saya masih bujangan. Suatu malam saya menyusun soal ulangan karena besok pagi akan mengadakan ulangan harian Bahasa Indonesia Mata sudah terkantuk-kantuk, tapi soal pilihan dan
uraian saya buat itu akhirnya selesai juga. Eh, menjelang tidur tiba-tiba teringat kekasih yang tinggal di kota lain, Maka, surat cinta pun saya buat. Meskipun amat mengantuk, selesai juga. Amplop saya beri alamat. Kertas saya lipat, masukkan amplop, saya lem, dan saya tempeli prangko. Semua kertas yang dimeja saya masukan tas kerja. lalu tidur.
Paginya dalam perjalanan ke sekolah, surat saya masukan bus surat. Sampai disekolah, masuk kelas. Para siswa sudah menyiapkan kertas ulangan. Soal pun saya cari. Dimana ? tak ada. Adub, celaka, tertukar masuk amplop. Ulangan di tunda. Para siswa senang, tetapi saya khawatir sekali.
Apa yang saya khawatirkan itu terwujud seminggu kemudian datang marah -marah, saya ditudingI-tuding Apa rindu..., bohong. Dasar pembohong, masa kalau rindu saya harus mengerjakan soal Bahasa Indonesia.
Begini sayang..., kata saya menjelaskan. Setelah menjelaskan keterangan saya, dia tidak marah lagi. Malahan dia tertawa–tawa manja, tersenyum maniiis sekali. Bukan hanya itu, saya dicubit-cubit lalu dipeluk.
CONTOH KERANGKA PIDATO
Berpidato dapat dilakukan dengan cara menjabarkan
kerangka. Yang dimaksud kerangka adalah catatan tentang
pokok-pokok isi pidato yang disusun sesuai urutan yang
dikehendaki. Nah, berdasarkan kerangka itu, pembicara
Contoh 1
Kerangka pidato tentang disiplin
Pembuka
(Cerita ilustrasi tentang seseorang yang melanggar
disiplin dan akibat yang dideritanya)
Isi
Pengertian disiplin
Mengapa kita harus berdisiplin
Di mana saja kita harus berdisiplin
Apa manfaat kita berdisiplin
Apa akibatnya bila kita tidak berdisiplin
Bagaimana membiasakan diri agar kita dapat berdisiplin
Sanksi hokum untuk penegakan disiplin
Perbandingan kedisiplinan masyarakat kita dengan
masyarakat
di Negara maju.
Penutup
Contoh 2
Kerangka pidato tentang olahraga
•
Pembuka
–
(Ucapan Syukur)
•
Isi
–
Ucapan selamat datang dan terima kasih
–
Tujuan pertandingan
–
Penjelasan tentang pelaksanaan pertandingan
–
Permintaan maaf atas kekurangan
•
Penutup
–
(harapan agar pertandingan terlaksana dengan
Contoh 3
Kerangka pidato tentang Pentas Seni
•
Pembuka
–
(Ucapan syukur)
•
Isi
–
Ucapan terima kasih
–
Penjelasan tentang pentas seni yang akan
dilaksanakan
–
Tujuan yang ingin dicapai
•
Penutup
–
(Harapan agar terlaksana dengan lancar dan
Contoh 4
Kerangka pidato tentang sumpah pemuda
•
Pembuka
–
(Cerita tentang kegiatan pemuda yang sangat luar biasa
dalam menggapai prestasi)
•
Isi
–
Alasan mengapa 28 Oktober ditetapkan sebagai Hari
Sumpah Pemuda
–
Isi Sumpah Pemuda
–
Manfaat Sumpah Pemuda
–
Peran yang dimainkan pemuda masa kini
–
Hal-hal yang perlu dihindari oleh para pemuda
–
Tantangan pemuda masa depan dan strategi
menghadapinya
•
Penutup
Contoh 5
Kerangka pidato tentang perpisahan
•
Pembuka
–
(Ucapan syukur)
•
Isi
–
Cerita mulai pertemuan, kebersamaan, sampai saat
perpisahan
–
Ucapan minta pamit
–
Ucapan terima kasih atas segala kebaikan dan kerja sama
–
Permintaan maaf atas segala kesalahan
–
Saling mendoakan
•
Penutup
Asyik artinya senang benar. Anak-anak yang asyik
bermain ternyata sangat menyenangi permainan itu
sampai-sampai lupa makan, lupa mandi, dan sebagainya.
Keasyikan memang bisa rnengalahkan apa saja, termasuk
rasa lelah, rasa lapar, dan rasa bosan.
Dalam mendengarkan pidato yang lamanya sepuluh menit,
adakalanya pendengar merasa sudah bosan dan
menganggap pidatonya terlalu panjang. Sebaliknya, dalam
kesempatan lain pendengar merasa betah dan senang
mendengarkan pidato pidato yang lamanya tiga puluh
A. Humor
Ketika petugaspemeriksa tiket kereta api memasuki gerbong
seorang anak muda tampakgugup mencari-cari tiketnya. Dia
merogoh-rogoh saku baju, kantong celana, dan membuka-buka
dompetnya. Juga membuka tas dan mengaduk-aduk seraya
matanya memandang sekitar dengan cemas dan bingung. Melihat
keadaan itu, petugas merasa iba. Petugas lalu mencabut tiket dan
mulut anak muda yang kebingungan itu. Setelah memeriksa tiket
dan memberi tanda, petugas segera beralih memeriksa tiket
Yang dimaksudkan dengan masalah seks ini bukan hanya
masalah suami-istri atau masalah aurat. Cerita tentang gadis
cantik atau pria tampan, kisah pencintaan, adanya rasa rindu
terhadap lawan jenis, rasa cemburu, dan sebagainya, sudah
masuk dalam wilayah seks dan sudah bisa menarik penhatian
pendengar. Dengan kata lain, masalah yang berkaitan dengan
seks itu yang kelasnya ringan-ningafl saja, ada juga yang kelasnya
kelewat berat. Karena itu, pembicara harus bisa mengukur berat
ringannya
“menu”
untuk para pendengarannya. Pendengar yang
sebagian besar masih Anak Barn Gede (ABG) atau remaja,
“menu” yang
disajikan tentu ringan-ringan saja. Dalam contoh
Contoh 2
Rasa bangga din disebut juga narsistus. Narcys
adalah tokoh dalam cerita lama. Dikisahkan bahua
cewek cantik bernama Narcys itu bercermin di
depan kaca besar. Seluruh tubuhnya tentu saja
kelihatan nyata. Makin lama mengamati, dia makin
kagum terhadap dirinya sendini. Itulah sebabnya
orang yang suka membanggakan prestasi sendiri
atau hasil karya sendiri dianggap bersifat narsistus.
Asal tidak berlebihan, membanggakan diri itu
boleh-boleh saja, karena kenyataannya hampir semua
Seorang pakar mengatakan bahwa saraf yang
dan mata ke otak jauh lebih tebal daripada
Hal yang amat menarik penhatian manusia adalah hal
yang berkaitang dengan
“
aku
”.
Orang akan segera
tersentak perhatikan manakala pendengar
pembicaraan yang berkaitan dengan keakuannya. Apa
saja, mulai dan keselamatan jiwanya, benda miliknya,
keluarganya, masalahnya, keinginannya, sampai
prestasi yang diraihnya. Sebagai bukti nyata, dapat
kita lihat kalau kita mengobrol dengan orang lain,
Ada tiga kesalahan besar yang sering dilakukan pembicara
IF dalam menutup piadato.
Pertama,
pembicara tidak
persis di mana harus berhenti. Dia tidak teranggap reaksi
pendengar. Pada saat pendengar sudah mencapai puncak
kepuasan, pada saat pendengar sudah bosan, atau pada saat
pendengar sudah lelah dan lapar, pembicara masih terus
melanjutkan pidatonya. Mungkin dia menyangka bahwa
semakin banyak berbicara, pendengar akan menilai bahwa
dia semakin jago
berbicara. Padahal, sangkaannya itu
salah seratus persen. Yang benar, makin banyak bicara,
Kedua, ada pembicara yang sebenarnya sudah ingin mengakhiri
pidatonya, tetapi sulit berhenti seperti kendanraan tanpa rem. Dia
berbicara apa saja, berputar-putar tak menentu. Adakalanya, kalimat
terakhir sudah berhasil dirumuskan, tetapi tiba-tiba muncul penjelasan
lain yang panjang dan berputar-putar lagi. Padahal, pendengar sudah
siap-siap meninggalkan tempat.
Berkaitan dengan kesalahan pertama dan kedua itu, Dr. Johnson
menuturkan bahwa di Afrika ada suku bangsa yang mempunyai
kebiasaan aneh, menurut ukuran kita. Jika ada pembicara yang
pidatonya bertele-tele, pendengar-pendengarnya akan berseru,
Imetosha, imetosha
!
Artinya
,
Cukup, cukup
!
suku lain mempunyai
cara lebih unik untuk membatasi pembicara agar pidatonya tidak
panjang. Caranya, setiap pembicara diwajibkan berdiri dengan satu
Ketiga, kesalahan yang paling besar seakan tak
termaafkan, pembicara menutup pidato dengan
mengucapkan begini
,
Demikianlah yang bisa saya
katakana pada kesempatan ini. Karena akan saya
katakan sudah saya katakan semuanya, maka saya
Penutup pidato yang baik tampak lebih penting lagi
kalau kita ingat apa yang dikatakan terakhir oleh
pembicara biasanya lebih mudah dan lebih lama
diingat oleh pendengar. Selain itu, kesan terakhir
pembicara juga terekam
dalam angan-angan
pendengar. Sebaliknya, penutup yang jelek akan
merusak keseluruhan pidato yang mungkin sudah
baik. Oleh karena itu, pembicara harus berusaha
memilih cara menutup pidato yang tepat, yang
Menyingkat atau Menyimpulkan
Ketika menyimak pidato, pendengar bukan orang yang pasif. Mereka
seberiarnya aktif menangkap, aktif memahami, dan aktif mengingat-ingat.
Apakah semua pendengar berhasil melakukan itu semua? Ya, mungkin ada.
Tapi, yang tidak berhasil tentunya amat banyak karena kegiatan memahami
dan mengingat-ingat itu bukan pekerjaan mudah. Apalagi kalau materi pidato
cukup banyak, tentu banyak pula yang sudah dilupakan. Agar pendengar dapat
mengingat kembsli masalah yang terlupakan itu, pembicara dapat menutup
pidatonya dengan menyingkat atau menyimpulkan.
Contoh 1
Singkatnya, Saudara-saudara, berdasarkan kenyataan
bahwa peran guru amat penting dalam mencerdaskan bangsa,
berdasarkan kenyataan bahwa kesejahteraan guru masih jauh
dan harapan, dan berdasarkan kenyataan bahwa anggaran untuk
berbagai subsidi
dikurang maka dalam sidang ini saya
Contoh 2
Yang terakhir, saya sampaikan kesimpulan.
Pertama : Mulai bulan Mei 2000 perpustakaan sekolah
dibuka dan pagi pukul 08.00-sore pukul 17.00.
Kedua
: Setiap siswa boleh merninjarn buku sampai 10 selama buah selama
dua minggu.
Ketiga
: Semua siswa wajib membaca dan mematuhi peraturan
pinjam-
meminjam buku.
Keempat : Siswa yang melanggar peraturan harus hersedia menerima sanksi
sesuai jenis pelanggarannya.
Kelima : Siswa yang rajin berkunjung dan membaca di perpustakaan akan
Memuji Pendengar
Menutup pidato dapat dilakukan dengan memuji pendengar. Pujian itu harus
disampaikan secara wajar, tidak berlebih-lebihan, dan ikhlas. Pujian yang keluar
dan hati yang tulus akan menyebabkan pendengarnya merasa senang, merasa
bahagia, optimistis, dan besar hati. Sebaliknya, pujian yang tidak dilandasi niat
yang tulus mirip uang kertas palsu yang tentu saja tidak disukai pendengar.
Contoh 1
Sungguh, saya senang sekali berhadapan dan berbicara di
depan saudara. Siang hari seperti ini biasanya orang
mengantuk. Apalagi mendengar pidato yang cukup
panjang. Tapi, di sini lain, Saudara-saudara tetap serius
mengikuti pembahasan demi pembahasan.
Menyampaikun Kalimat-Kalimat Lucu
Berusahalah agar orang-orang itu tertawa kalau Anda berpisah dengan
mereka
,
kata aktor terkenal. Jika bisa, dan memang ada bahan untuk itu,
sungguh amat bagus. Demikian pula dalam menutup pidato. Masalahnya,
bagaimana caranya. Ya, memang tidak mudah. Tapi dapat diupayakan.
Contoh 1
Saya lihat, tadi beberapa orang di antara kalian dating
pagi-pagi. Ya, mungkin hasrat untuk mengikuti
ceramah ini luar biasa besarnya sehingga seolah tak
sabar menunggu lebih lama. Tapi, mungkin juga
Meminta untuk Bertindak
Pidato yang tujuannya mempengaruhi atau mengajak, sangat cocok
kalau bagian penutupnya berisi ajakan untuk melakukan sesuatu.
Ajakan ini harus jelas dan disampaikan secara mantap dan meyakinkan
sehingga pendengar tidak ragu-ragu untuk melaksanakannya
Contoh 1
Saudara-saudara, alasan-alasan yang meyakinkan sudah
tak bisa dibantah, contoh nyata sudah ada, dan bukti-bukti
sudah teruji. Mau apa lagi? Tim ahli partai kami sangat
piawai menangkap aspirasi. Karena itu, jangan ragu-ragu,
bergabunglah dengan kami. Bergabunglah sekarang juga,
tidak perlu ditunda. Isilah formulir yang telah kami
Menyampaikan Ungkapan Terkenal
Ungkapan terkenal yang cocok amat baik untuk menutup pidato. Selain
menarik, ungkapan yang cocok amat menguatkan isi pidato dan sekaligus
mudah diingat.
Contoh 1
Contoh 1
Masalah yang kita hadapi memang cukup rumit. Tapi,
jangan sampai kita patah semangat. Jangan sampai
ragu-ragu bertindak. Justru sebaliknya, kita harus
bersemangat, berusaha keras penuh keyakinan untuk
keluar dan masalah serius ini. Beberapa upaya telah
Melantunkan Pantun
Pantun adalah jenis puisi lama yang sekarang masih sering
digunakan dalam acara tertentu, terutama di beberapa daerah di
Sumatra. Secara nasional, pantun dikenal luas dan dipahami serta
dihayati oleh masyarakat. Karena itu, menutup pidato dengan
pantun dapat menimbulkan kesan yang mendalam.
Contoh 1
Wisatawan asing dan Portugis
Berlama-lama di Candi Prambanan
Karena jatah waktu sudah habis
PANTANGAN DALAM PIDATO
Adakah pantangan dalam berpidato? Ya, ada, meskipun
sebenarnya istilah pantangan itu agak dilebih-lebihkan.
Sebenarnya yang dimaksud dengan pantangan disini
hanya berupa rambu-rambu yang sebaiknya tidak
1. Jangan datang terlambat
2. Jangan berpakaian sekenanya
3. Jangan membuka pidato dengan permintaan maaf
4. Jangan berdiri seperti patung
6. Jangan terlalu sering menggunakan bentuk tegun
7. Jangan sampai marah-marah
8. Jangan lupa waktu
11. Jangan kasar dan parno
12. Jangan membicarakan kejelekan orang lain
13. Jangan
“
menyerang
”
pihak lain
Paidato disampaikan oleh peserta Lomba Pidato Siswa SMA dengan tema: Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas. ( Waktu 15 Menit )
Assalamu
„
alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Dewanjuri yang terhomat dan saudara-saudaraku,
Dahulu, jauh sebelum lomba pidato ini dilaksanakan, bahkan jauh sebelum
gedung tempat ini dibangun, sudah beredar cerita menarik tentang burung
rajawali. Ada orang Indian yang mengembara naik turun gunung. Disuatu
bukit dia menemukan sebutir telur rajawali. Samapai dirumah telur itu
ditetaskan bersama telur-telur ayam yang dierami induknya. Nah, tiga minggu
kemudian, semua telur menetas dan anak rajawalipun bermain bersama
anak-abak ayam.
Suatu hari, anak rajawali melihat rajawali terbang.
“
waduh,gagahnya,eajawali bisa terbang cepat meliuk-liuk di udara.
Seandainya aku dapat terbang seperti rajawali, alangkah senangnya. Akan
tetapi, apa mungkin? Saya hanya anak
ayam,”kata
anak rajawali yang
Dewan juri yang terhormat dan saudara-saudaraku sama. Persis seperti
yang dilakukan anak rajawali. Pada tahun 1976 bangsa Indonesia mulai
membangun industry pesawat terbang, mencoba dan bertekat bisa terbang
dengan pesawat buatan sendiri. Waktu itu banyak orang yang
meragukannya. Apa bisa? Ternyata, saudara-saudara, putra putri
Indonesia mampu menghasilkan pesawat terbang. Sudah banyak pesawat
terbang buatan Indinesia yang dipakai bangsa Insonesia sendiri dan dibeli
bangsa lain. Lebih hebat lagi, bangsa Insonesia yang dipelopori oleh
Industri Pesawat Terbang Nusantara pada tahun 1997 sudah mampou
mengejutkan dunia dengan menyelenggarakan
Indonesia Air Show ‟96
atau pameran kedirgantaraan 1996. Waktu itu masyarakat tersentak
kagum. Waega mancanegarapun mengakui bahwa putra putrid Ibonesia
telah mampu membuat pesawat CN 250 yang dinilai paling canggih
dikelasnya. Pesawat itu diberi nama Gatotkaca. Nama yang sangat tepat
karna CN 250 memang perkasa dan lincah meiuk-liuk diangkasa Raden
Gatotkaca dalam cerita wayang.
Waktu itu, Prof.De.B.J.Habiebie, pelopor dalam industry pesawat terbang
kita, berkata mantap
, “Great Leap Forward”.
Ungkapan bahasa Inggris itu
kemudian amat terkenal. Apa artinya? Loncatan tekhnologi yang tinggi.
Memang benar, saudara. Dalam industry pesawat terbang ini bangsa
Indonesia telah melakukan loncatan jauh kedepan. Saudara tahu bahwa
pesawat terbang dapat terbang mulus karna perpaduan berbagai
tekhnologi yang serba puncak. Mesinnya kelas wahid. System
elektronikanya kelas satu. System komunikasinya paling canggih. Badan
pesawatnya, saudara, bukan hanya dirancang berdasarkan keindahan
bentuk, melainkan juga diperhitungkan dari segi-segi lain yang
Bisakah kita seperti orang Jepang itu? Jawaban yang tepat adalah harus dan harus bisa.
Mengapa? Tuntutan masa depan pasti lebuh rumit dan lebih besar daripada sekarang. Oleh karena itu, mau tidak mau, suka tidak suka, sumber daya manusia berkualitas harus
ditingkatkan. Untuk mengawaki kehidupan bangsa masa yang akan datang haruslah manusai yang berkualitas, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa, menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi, mencintai dan bertanggung jawab atas kemajuan bangsa dan negaranya. Selain itu juga harus berdisiplin dan mempunyai semangat juang tidak mudah menyerah dan putus asa. Itulah sosok manusia yang berkualitas yang diperlukan untuk mengembangkan bangsa dan Negara yang sempat porak poranda, mengkhawatirkan, dan memprihatinkan ini. Menusia berkualitas sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan masa depan.
Oleh karena itu, saudara-saudara, kita jangan terlena syair lagu, bukan lautan, tapi kolam
susu. Kail dan jala cukup menghidupimu. Tidak bisa, saudara-saudara. Dimasa yang akan datang kekayaan alam dan kesuburan tanah semakin berkurang. Sementara itu, ledakan
pebduduk akan terjadi. Kita tidak dapat lagi hidup hanya dengan kekayaan alam. Olehkarena itu, mulai dekarang kita harus bersiap-siap menghadapi masa depan dengan rajin belajar, giat berlatih, dan tekun bekerja. Jangan bermalas-malasan, jangan terpebfaruh ungkapan jawaana dina ana upa. Ungkapan ini akan menurunkan semangat kita karena artinya„meskipun
bermalas-malasan, toh besok ada makanan yang kita makan‟. Kita tinggalkan ungkapan itu. Sebagai gantinya, kita tidak usah malu-malu menggunhakan ungkapan bahasa inggris ini,
don’t delay till tomorrow of what you can do to day. Artinya, „jangan menunda sampai besok apa yang dapat kamu lakukan sekarang‟. Kerjakan sekarang apa yang dapat kamu kerjakan
sekarang. Sebab, besok ada tugas dan pekerjaan lain. Don’t delay till tomorrow of what you can do
to day, kalau kita tidak menunda-nunda waktu, tentu semua tugas dan pekerjaan dapat kita selesaikan tanpa harus dilrmbur semalam suntuk. Dewan juri dan saudara-saudaraku, konon, di Tibet Utaea dan daerah Sangrila. Di daerah itu tidak ada panas yang terlalu, tidak ada
Lebih-lebih dari era globalisasi ini, mampu atau tidak kita harus menapaki zaman
persaingan internasional. Kita memang harus bersaing dengan Negara-negara lain, terutama dengan Negara-negara yang sudah lebih dulu maju. Dimasa yang akan datang kita harus mampu sejajar dengan Negara maju di dunia. Itulah sebabnya sector industry perlu semakin kita galakkkan dan kita kembangkan.
Mengapa industry? Kenyataan membuktikan bahwa Negara-negara yang lebih dahulu
maju itu dapat menjadi Negara maju bukan hanya bertumpu pada pertanian, melainkan pada industry. Lihat Amerika, Amerika maju karna industrinya berkembang. Lihat Korea, Korea maju karena industrinya berkembang. Lihat Jerman, Jerman menjadi Negara maju karena industrinya berkembang. Lihat pula jepang, Jepang sangat maju karna industrinya juga sangat berkembang. Bagaimana industry-industri di Negara-negar aitu bisa
berkembang? Ternyata, pesatnya industry di suatu Negara diawaki oleh manusia yang bekualitas. Jepang, saudara-saudara. Barang-barang produk Jepang merajai pasaran dunia. Lihat disekitar kita. Jalan-jalan raya disekitar kota ini, juga dikota-kota lain, bahkan juga di luar negeri, berseliweran dan berlalu lalang mobil buatan jepang. Demikian pula alat-alat elektronik di rumah, kita. Pendek kata, prosuk industry jepang menguasai pasaran dunia sehingga sekarang ekonomi Jepang sangat kuat.
Mengapa Jepang dapat seperti itu? Padahal, sumber daya alamnya tidak melimpah. Tahu
sebabnya? Sebabnya ialah Jepang sudah berhasil mengembangkan sumber daya
manusianya. Orang Jepang giat, tekun, dan ulet dalam belajar dan bekerja. Orang Jepang terkenal disiplin. Ingin tahu semboyannya? Ini semboyan mereka, jibun no koto wa jibun de shinasai.Artinya, „lakukan sendiri keperluanmu‟. Dengan semboyan itu berarti bahwa
Oleh karena itu, saudara-saudara, kita jangan terlena syair lagu, bukan lautan, tapi kolam
susu. Kail dan jala cukup menghidupimu. Tidak bisa, saudara-saudara. Dimasa yang akan datang kekayaan alam dan kesuburan tanah semakin berkurang. Sementara itu, ledakan
pebduduk akan terjadi. Kita tidak dapat lagi hidup hanya dengan kekayaan alam. Olehkarena itu, mulai dekarang kita harus bersiap-siap menghadapi masa depan dengan rajin belajar, giat berlatih, dan tekun bekerja. Jangan bermalas-malasan, jangan terpebfaruh ungkapan jawaana dina ana upa. Ungkapan ini akan menurunkan semangat kita karena artinya „meskipun
bermalas-malasan, toh besok ada makanan yang kita makan‟. Kita tinggalkan ungkapan itu. Sebagai gantinya, kita tidak usah malu-malu menggunhakan ungkapan bahasa inggris ini,
don’t delay till tomorrow of what you can do to day. Artinya, „jangan menunda sampai besok apa yang dapat kamu lakukan sekarang‟. Kerjakan sekarang apa yang dapat kamu kerjakan
sekarang. Sebab, besok ada tugas dan pekerjaan lain. Don’t delay till tomorrow of what you can do
to day, kalau kita tidak menunda-nunda waktu, tentu semua tugas dan pekerjaan dapat kita selesaikan tanpa harus dilrmbur semalam suntuk. Dewan juri dan saudara-saudaraku, konon, di Tibet Utaea dan daerah Sangrila. Di daerah itu tidak ada panas yang terlalu, tidak ada
dingin yang terlalu, tidak ada lapar yang trlalu, dan tidak ada kenyang yang terlalu. Juga, tidak ada susah yang terlalu, dan tidak ada senang yang terlalu. Semuanya tenang, tenang, dan tenang. Didaerah seperti itu pemuda dan pemudinya menjadi malas. Tidak ada yang mau belajar, tidak ada yang mau bekerja. Mereka akan semakin lemah karena tidak ada tantangan.
Inginkah saudara tinggal di daerah seperti itu? Tentu tidak. Kita akan menjadi kuat dan
semakin kuat jika dihadapkan kepada suatu tantangan. Tantangan kita sekarang amat jelas, yaitu ketertinggalan kita dibandingkan dengan Negara yang telah lebih dahulu maju.
Kewajiban kita adalah mengejar ketertinggalan itu hingga Negara kita sejajar dengan Negara maju. Untuk itu, sekali lagi koma kita harus menyiapkan dan meningkatkan diri kita menjadi manusia yang berkualitas.
Kalau benar-benar kita bertekad meningkatkan diri, kalau benar-benar berupaya menguasai
ilmu dan teknologi, kalau benar-benar kita mau berdisiplin, kalau benar-benar kita memiliki semangat pantang memnyerah, kita pasti, ….., pasti, dan ….. pasti dapat menjadi manusia yang berkualitas. Untuk apa, saudara-saudara? Untuk kejayaan bangsa kita pada masa yang akan datang. Buktikan itu!
Sekian.
PRAKTEK PIDATO
PRAKTEK PIDATO
PRAKTEK PIDATO