• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada RSK Tayu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada RSK Tayu"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN

PENGELUARAN KAS PADA

RUMAH SAKIT KRISTEN TAYU

TUGAS AKHIR

Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Diploma 3 untuk mencapai Gelar

Ahli Madya

Disusun Oleh:

Nama

: Sigit Haryanto

NIM :

3351303022

Jurusan

: EKONOMI

Prodi

: Akuntansi D3

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

ii

Nama : Sigit Haryanto NIM : 3351303022 Prodi : Akuntansi D3 Jurusan : AKUNTANSI

Telah menyelesaikan bimbingan Tugas Akhir dengan Judul “Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada RSK Tayu” dan siap diajukan.

Semarang, 2006 Mengetahui,

Ketua Jurusan Dosen Pembimbing

Drs. Sukirman, M.Si Drs. Heri Yanto, M.BA

(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Telah dipertahankan di Hadapan Sidang Panitia Ujian Tugas Akhir Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang :

Hari :

Tanggal :

Penguji Tugas Akhir

Penguji I Penguji II

Drs. Heri Yanto, M.BA Drs. Subkhan

NIP. 131658238 NIP. 131686738

Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi

(4)

iv

Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam Tugas Akhir ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan atau temuan dari hasil Karya Tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam Tugas Akhir dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Agustus 2006

(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Hidup adalah kesulitan, untuk memecahkan kesulitan diperlukan

semangat tinggi dan ilmu untuk memecahkan kesulitan tersebut.

Carilah ilmu mulai dari lahir sampai masuk liang lahat.

Hidup ini Cuma sebentar, “mampir ngombe” kata orang Jawa, maka

carilah ridlo Allah untuk bekal dikehidupan yang akan datang.

Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda: “Barang siapa

melepaskan seorang mukmin dari kesusahan hidup di dunia,

niscaya Allah akan melepaskan dirinya dari kesusahan kiamat,

barang siapa memudahkan urusan (mukmin) yang sulit niscaya

Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat...” (HR

Muslim).

Persembahan :

Kupersembahkan untuk :

- Bapak, lbu, adik, Mak Nyak Kini

dan keluarga besar tercinta.

- Teman-teman senasib

seperjuangan Program Studi

(6)

vi

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayahnya pada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir dengan tepat waktu. Tugas Akhir ini merupakan realisasi Pertanggung-jawaban Penulis setelah melaksanakan Penelitian di RSK Tayu sebagai syarat untuk menempuh Mata Kuliah Tugas Akhir di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Keberhasilan dalam penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada :

1. Prof Dr. H. A T. Soegito, SH, MM, Rektor Universitas Negeri Semarang. 2. Drs. Agus wahyudin, M. Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang.

3. Bapak Drs. Sukirman, M.Si, Ketua Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang.

4. Bapak Drs. Heri Yanto, M.BA sebagai Dosen Pembimbing yang telah membimbing penulis. Terima Kasih penulis ucapkan atas segala kebaikan hati dan petunjuk serta bimbingannya, baik tenaga maupun waktu sampai terselesaikannya Tugas Akhir ini.

(7)

vii

6. Bapak dr. Vensi Hasmoko sebagai Direktur RSK Tayu yang telah bersedia menerima penulis untuk melaksanakan Penelitian di RSK Tayu.

7. Ibu Soeharjati, SE, MM sebagai Pembimbing Lapangan pada waktu Penulis melaksanakan Penelitian di RSK Tayu.

8. Bapak, Ibu, Adik dan Mak Nyak Kini dan seluruh keluarga besar tercinta yang telah mendoakan, memberikan semangat dan dukungannya dalam pelaksanaan dan penyelesaian Tugas Akhir ini.

9. Ibu Sri Soeharti dan Ibu Setitiningsih serta semua karyawan RSK Tayu yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan Penelitian di RSK Tayu.

10.Serta Teman-teman senasib seperjuangan di Program Studi Akuntansi D3 UNNES yang selalu saling memberikan dukungan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan penulisan Tugas Akhir ini. Penulis juga berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi penulis sendiri.

Semarang, 2006

(8)

viii

RSK Tayu.

Jurusan Akuntansi Program Studi Akuntansi D3 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

Kata Kunci : Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas

Dalam Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas diperlukan adanya prosedur yang baik yang sesuai dengan kebijakan manajemen yang telah ditetapkan. Penerimaan dan Pengeluaran Kas yang dilakukan di luar prosedur yang telah ditentukan, akan memungkinkan terjadinya penyelewengan, pencurian dan penggelapan kas.

Permasalahan yang ada adalah : Bagaimana Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Rumah Sakit Kristen Tayu, Apa Kelemahan dan Kelebihan Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada RSK Tayu, Bagaimana Efektifitas Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Rumah Sakit Kristen Tayu, Bagaimana Desain Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas setelah memperhatikan Kelemahan dan Kelebihan sistem yang ada.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Rumah Sakit Kristen Tayu, Mengidentifikasi Kelemahan dan Kelebihan Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada RSK Tayu, Untuk mengetahui Efektivitas Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Rumah Sakit Kristen Tayu, Mendesain Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas setelah memperhatikan Kelemahan dan Kelebihan Sistem yang ada di RSK Tayu selama ini.

Lokasi Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Kristen Tayu (RSK Tayu). Kajian dalam Tugas Akhir ini adalah Sistem Penerimaan Kas dan Sistem Pengeluaran Kas. Metode Pengumpulan Data yang digunakan adalah Dokumentasi, Interview / wawancara, Observasi, Kepustakaan / Studi Pustaka. Sedangkan Metode Analisis Data yang digunakan adalah menggunakan Metode Diskriptif Kualitatif.

Penerimaan Kas yang terdiri dari Penerimaan Kas dari Penjualan Jasa secara Tunai yang berasal dari Rawat Jalan dan Rawat Inap (baik Umum maupun JPK-MM) dan Penerimaan Kas Piutang. Sedangkan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kasnya dengan menggunakan Dana Kas Kecil.

Program JPK-MM ini dibiayai oleh pemerintah dari dana PKPS BBM (Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak Bidang Kesehatan). Untuk Peserta Gawat Darurat berhak mendapatkan Pelayanan Rujukan dan Pelayanan Ambulans yang ditanggung oleh PT. Askes.

(9)

ix

Rumah Sakit Tayu sudah dilaksanakan secara sistematis sesuai dengan kaidah yang berlaku secara umum. Saat terjadi transaksi pencatatan dilakukan oleh Bagian Kasir, Bagian Keuangan dan Pembukuan. Masing-masing bagian ini berkoordinasi dan mengadakan koreksi Pencatatan. Belum adanya Prosedur dan Kebijakan yang jelas mengenai masalah Pembayaran Biaya Perawatan Rumah Sakit. Berbagai macam masalah antara lain : Pembayaran biaya perawatan pasien yang belum lunas ada yang meninggalkan BPKB kendaraan bermotor, SIM, Perhiasan dan lain-lain. Beberapa Pasien Rawat Jalan ada yang meninggalkan Rumah Sakit setelah menjalani beberapa proses pemeriksaan kesehatan dan tidak membayar biaya Pemeriksaan Kesehatan tersebut (lolos dari biaya administrasi Rumah Sakit). Bagian Kasir secara pribadi mencairkan atau memberikan uang Penerimaan Kas yang belum disetor ke bagian Keuangan kepada bagian yang membutuhkan uang kas segera tanpa adanya persetujuan atau otorisasi dari pihak bagian Keuangan terlebih dahulu.

(10)

x

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

PERNYATAAN... iv

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I. PENDAHULUAN A.Pengertian Sistem Akuntansi ... 9

B. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas ... 10

C. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas ... 11

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A.Lokasi Penelitian... 27

B. Obyek Penelitian ... 27

C. Metode Pengumpulan Data... 28

D.Metode Analisis Data... 29

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Gambaran Umum RSK Tayu... 31

1. Sejarah Berdirinya RSK Tayu... 31

2. Deskripsi Hasil Penelitian... 33

(11)

xi

1. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Tunai ... 36 2. Penerimaan Kas dari Piutang ... 46 B. Pembahasan

1. Kelemahan dan Kelebihan Sistem Akuntansi Penerimaan

Kas ... 53 2. Kelemahan dan Kelebihan Sistem Akuntansi Pengeluaran

Kas ... 54 3. Efektifitas dari Sistem Akuntansi Penerimaan dan

Pengeluaran Kas... 55 4. Desain Sistem dari Sistem Akuntansi Penerimaan dan

Pengeluaran Kas... 55 BAB V. PENUTUP

A. Simpulan ... 58 B. Saran... 60

DAFTAR PUSTAKA

(12)

xii

Gambar 1. Bagan Alir yang ada pada Sistem Penerimaan Kas dari Piutang ... 21 Gambar 2. Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Penerimaan Kas Tunai . 43 Gambar 3. Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Porsekot ... 44 Gambar 4. Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Persekot setelah

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Permohonan Ijin Penelitian. Lampiran 2. Usulan Judul Tugas Akhir. Lampiran 3. Kartu Bimbingan Tugas Akhir.

Lampiran 4. Formulir Rawat Inap Pasien Rumah Sakit Tayu untuk Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin (JPK-MM).

Lampiran 5. Formulir Identitas Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Kristen Tayu. Lampiran 6. Surat Pernyataan Pertanggung-Jawaban Biaya dan Surat

Persetujuan Pengobatan dan Perawatan yang diisi keluarga Pasien. Lampiran 7. Formulir Persetujuan Tindakan Terapeutik Operatif dan Anastesi

(Tindakan Operasi) yang diisi oleh Keluarga Pasien.

Lampiran 8. Formulir Tes Laboratorium dari Rumah Sakit Kristen Tayu. Lampiran 9. Formulir Permintaan Obat dan lain-lain dari Rumah Sakit Kristen

Tayu.

Lampiran 10. Formulir Perhitungan Biaya Rawat Inap Rumah Sakit Kristen Tayu dan Formulir Resume Keperawatan Pasien Rumah Sakit Kristen Tayu.

Lampiran 11. Formulir Penerimaan Persekot atau Biaya Perawatan Sementara dari Kasir Rumah Sakit Kristen Tayu.

(14)

xiv

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat terwujud pelayanan, pencegahan, pengobatan dan rujukan secara tepat dan cepat, juga dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Seiring dengan Kemajuan Ilmu dan Teknologi di bidang Kedokteran, dimana peralatan-peralatan pendukung mutlak diperlukan untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit yang memerlukan biaya Investasi yang sangat besar, memaksa pihak manajemen mau tidak mau mengubah pandangan dari yang semata-mata bersifat sosial menjadi bersifat ekonomis.

Sejalan dengan itu, meningkatnya serta timbulnya persaingan antar perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan dan jasa kesehatan, dalam mencari terobosan-terobosan baru dan cara-cara baru guna menyempurnakan sistem yang telah ada. Untuk mencapai tujuan Rumah Sakit yang telah ditentukan, cara yang digunakan untuk sistem tersebut adalah dengan menghasilkan output yang cepat dan akurat.

(16)

membantu tugas-tugas unit organisasi yang terkait. Setiap perusahaan akan menggunakan sistem yang paling sesuai dengan aktivitas perusahaan yang dijalankan, sederhana dalam pelaksanaan serta mudah dalam pengawasannya.

Mengingat hal tersebut di atas, setiap perusahaan dituntut untuk menerapkan Sistem Akuntansi yang sesuai dengan kondisi masing-masing perusahaan. Salah satu sistem yang digunakan oleh perusahaan adalah Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas. Masalah Kas merupakan suatu hal yang memerlukan penanganan khusus, terutama dalam administrasinya, baik untuk perusahaan besar, menengah maupun kecil. Sebab pada prinsipnya Kas merupakan aktiva lancar yang mempunyai sifat paling liquid dan mudah dipindah tangankan (Yusuf, 2001: 1). Oleh karena itu, perlu pengawasan yang sangat ketat dalam mengontrol Akun Kas pada suatu perusahaan.

(17)

3

tingkat Penyelewengan dan Penggelapan Kas akan mudah ditelusuri. Apalagi masalah Pengeluaran Kas, dimana telah diketahui Kas adalah masalah yang paling rawan dan resiko hilangnya paling tinggi.

Penerimaan Kas perusahaan bersumber dari konsumen, yaitu dari penjualan barang dan jasa yang dihasilkan. Pada saat pembentukan dana perusahaan, sumber keuangan selanjutnya berasal dari Pendapatan dan Pinjaman / Utang. Sedangkan Pengeluaran Kas dipergunakan untuk membiayai kegiatan perusahaan, seperti biaya perbaikan aktiva tetap, pengadaan sarana dan prasarana, pembelian bahan baku usaha, biaya gaji karyawan, biaya operasional perusahaan dan lain sebagainya. Pada perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang, laba usaha dapat ditarget dengan meningkatkan target penjualan melalui promosi, iklan dan sebagainya. Pada sebuah Rumah Sakit, sangat sulit mengukur prestasi pengelolaan Rumah Sakit, karena Laba yang dihasilkan dari Laporan Keuangan antara satu periode dengan periode yang lain tidak sama, dalam arti laba pada sebuah Rumah Sakit tidak bisa ditarget besar kecilnya. Kita tidak akan tahu berapa jumlah pasien yang akan mempercayakan dirinya pada Rumah Sakit tersebut untuk berobat maupun perawatan kesehatan. Sehingga pihak Rumah Sakit akan sulit untuk menentukan besarnya target laba usaha pada suatu periode.

(18)

Muria (YKKSM). RSK Tayu melalui YKKSM bekerja sama dalam mengawasi keadaan Keuangan RSK. Untuk Pengeluaran Anggaran, RSK Tayu selalu mengadakan pencatatan anggaran perusahaan dan realisasinya dalam pembukuan dana perusahaan. Hal ini dilakukan oleh RSK Tayu agar dalam pembukuan perusahaan dan pembukuan dana perusahaan berjalan dengan seimbang dan terkontrol. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menyusun Tugas Akhir dengan Judul “Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada RSK Tayu”.

B. Permasalahan / Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Rumah Sakit Kristen Tayu ?

2. Apa saja Kelemahan dan Kelebihan Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada RSK Tayu ?

3. Bagaimana Efektifitas Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Rumah Sakit Kristen Tayu ?

(19)

5

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Rumah Sakit Kristen Tayu ?

b. Mengidentifikasi Kelemahan dan Kelebihan Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada RSK Tayu ?

c. Untuk mengetahui Efektivitas Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Rumah Sakit Kristen Tayu ?

d. Mendesain Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas setelah memperhatikan Kelemahan dan Kelebihan Sistem yang ada di RSK Tayu selama ini ?

2. Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : a. Manfaat Praktis

Dalam Penelitian ini diharapkan dapat menambah masukan atau sebagai bahan pertimbangan bagi pihak RSK Tayu dalam kaitannya dengan Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas yang lebih efektif dan efisien, memudahkan pengelolaan Keuangan, Pengawasan Intern, mengoptimalkan dalam penggunaan uang perusahaan serta memberikan pertimbangan dalam meningkatkan efisiensi kerja.

b. Manfaat Teoritis

1) Bagi Peneliti / Penulis

(20)

Pengeluaran Kas pada Rumah Sakit sehingga akan dapat memantapkan penerapan teori dengan praktik yang terjadi di lapangan.

2) Bagi Pembaca

Diharapkan dapat menambah Informasi, memperluas Ilmu Pengetahuan dan Wawasan mengenai Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Rumah Sakit Kristen Tayu. 3) Bagi Penulis Tugas Akhir selanjutnya

Diharapkan dapat menambah Informasi, memperluas Ilmu Pengetahuan dan Wawasan tentang penerapan Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Rumah Sakit yang bermanfaat bagi peneliti selanjutnya dengan mengkombinasikan dengan variabel lain.

D. Sistematika Penulisan TA

Sistematika Tugas Akhir merupakan garis besar penyusunan yang bertujuan memudahkan jalan pikiran dalam memahami secara keseluruhan isi Tugas Akhir. Sistematika Penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Bagian Pengantar Tugas Akhir : Judul Tugas Akhir, Halaman Persetujuan,

(21)

7

2. Bagian Umum Tugas Akhir terdiri dari :

BAB I Pendahuluan ini penulis menguraikan gambaran-gambaran dalam Tugas Akhir antara lain Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian dan Sistematika Tugas Akhir.

BAB II Landasan Teori : Pengertian Kas, Sumber Penerimaan Kas, Pengertian Sistem Akuntansi, Pengertian Sistem Akuntansi Penerimaan Kas, Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas.

BAB III Metodologi Penelitian berisi : Lokasi Penelitian, Obyek Penelitian, Metode Pengumpulan Data, Metode Analisis Data. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan.

A. Gambaran Umum Rumah Sakit Tayu. 1. Sejarah berdirinya Rumah Sakit Tayu. 2. Diskripsi hasil Penelitian.

a. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas.

1) Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Tunai. 2) Penerimaan Kas dari Piutang.

b. Sistem Akuntansi pengeluaran Kas dengan menggunakan Dana Kas Kecil.

B. Pembahasan

(22)

2. Kelemahan dan Kelebihan dari Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas.

3. Efektifitas dari Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas.

4. Desain Sistem dari Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas.

BAB V Penutup berisi Kesimpulan dan Saran

(23)

9 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Sistem Akuntansi

Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya dengan unsur yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem diciptakan untuk menangani sesuatu yang berulang kali terjadi atau yang secara rutin terjadi (Mulyadi, 2001: 31). Sistem menurut Hall (2001: 5) adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau sub sistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. Sistem menurut Zaki Baridwan (1998: 3) adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan.

(24)

Sistem Akuntansi adalah organisasi, formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2003: 3). Sistem Akuntansi adalah formulir, catatan dan alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan yang ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang digunakan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan (Zaki Baridwan, 1998: 4). Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan-laporan serta alat-alat yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menghasilkan laporan yang digunakan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan untuk menilai hasil operasi serta untuk mempermudah pengelolaan perusahaan.

B. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Penerimaan Kas perusahaan berasal dari dua sumber utama yaitu dari penjualan tunai dan dari piutang. Penerimaan Kas dari penjualan tunai dapat berupa uang tunai credit card sale slip, atau cek pribadi (personal check).

(25)

11

a. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai

Penerimaan Kas perusahaan berasal dari dua sumber utama yaitu Penerimaan Kas dari Penerimaan Tunai dan Penerimaan Kas dari Piutang. Dalam Sistem Penerimaan Kas harus diatur sebaik-baiknya serta didukung Pengendalian Intern yang baik sehingga akan dapat menghasilkan Laporan Keuangan yang tepat serta meminimalisir kecurangan dan penggelapan uang kas perusahaan. Dalam Sistem Penerimaan Kas juga harus diatur serta didukung Pengendalian Intern yang baik sehingga akan dapat menghasilkan Laporan Keuangan yang tepat serta meminimalisir kecurangan dan penggelapan uang kas perusahaan.

b. Sistem Penerimaan Kas dari Piutang

Sumber Penerimaan Kas suatu perusahaan biasanya berasal dari pelunasan piutang dari Debitur. Berdasarkan Sistem Pengendalian Intern yang baik, Sistem Penerimaan Kas dari piutang harus menjamin diterimanya kas dari debitur oleh perusahaan, bukan oleh karyawan yang tidak berhak menerimanya.

C. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

(26)

Kas dapat berupa uang kontan yang disimpan perusahaan, rekening Giro atau rekening lainnya yang dapat dicairkan sewaktu-waktu yang dibutuhkan. Kas dalam kegiatan operasionalnya diperlukan untuk membiayai seluruh kegiatan operasional perusahaan sehari-hari, mengadakan investasi baru dan lain-lain. Dalam Pengeluaran Kas terdapat dua sistem yaitu Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Cek dan Sistem Akuntansi Pengeluaran dengan melalui Dana Kas Kecil.

Dalam akuntansi pokok yang digunakan untuk melaksanakan Pengeluaran Kas yaitu sistem akuntansi pengeluaran dengan cek dan sistem pengeluaran kas dengan uang tunai melalui Dana Kas Kecil (Mulyadi, 2001: 509).

Jadi dapat disimpulkan, Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai untuk mempermudah dalam setiap pembiayaan pengelolaan perusahaan.

(27)

13

Unsur-unsur yang ada pada Sistem Akuntansi Penerimaan Kas antara lain :

a. Bagian-bagian yang terkait Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

1. Penerimaan Kas dari Penerimaan Tunai

a. Bagian-bagian yang terkait

Bagian yang terkait dalam Sistem Penerimaan Kas dari Penerimaan Tunai adalah :

1. Bagian Kasir

Bagian Kasir menghitung dan menyetorkan semua Penerimaan Kas yang diterima pada hari tersebut ke Bank, serta melaporkan Penerimaan ke bagian Keuangan.

2. Bagian Keuangan

Setelah bagian Kasir menutup Penerimaan Kas hari tersebut, bagian Kasir langsung menyetorkan laporan Penerimaan Kas tersebut di bagian Keuangan.

3. Bagian Akuntansi atau Pembukuan

(28)

b. Dokumen-dokumen yang digunakan

1. Bukti Kwitansi.

Bukti Kwitansi adalah bukti yang telah dihitung oleh Bagian Kasir sebagai bukti pembayaran yang dilakukan oleh Debitur.

2. Bukti Penerimaan Kas dari Persekot.

Bukti Penerimaan Kas dari Persekot dibuat oleh bagian Kasir sebagai Pembayaran awal sebuah transaksi (Pembayaran yang belum lunas sepenuhnya).

3. Bukti Pengembalian Porsekot.

Bukti pengembalian Persekot terjadi karena ada kelebihan Persekot dari pembayaran yang sebelumnya. Kelebihan persekot itu dikembalikan kepada pasien dan bagian Kasir membuat Tanda Bukti Pengeluaran Kas karena terjadi Pengembalian Persekot dari Pembayaran sebelumnya.

4. Laporan Bulanan Penerimaan Kas dari Kasir. Hal ini dilakukan untuk mengetahui berapa jumlah Penerimaan Kas total selama satu bulan.

c. Catatan-catatan Akuntansi yang digunakan

1. Jurnal Penerimaan Kas.

(29)

15

2. Jurnal Umum.

Dalam transaksi Penerimaan Kas, jurnal ini digunakan oleh bagian Akuntansi untuk mencatat transaksi Penerimaan Kas yang telah terjadi.

3. Kartu Persediaan.

Dalam transaksi Penerimaan Kas dari Penerimaan Tunai, Kartu Persediaan digunakan oleh bagian Akuntansi untuk mencatat berkurangnya Persediaan yang digunakan.

d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem

Jaringan Prosedur yang membentuk Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Penerimaan Tunai adalah :

1. Prosedur Penerimaan Kas.

2. Prosedur Pencatatan Penerimaan Tunai. 3. Prosedur Penyetoran ke Bank.

4. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas. 5. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan.

e. Unsur-unsur Pengendalian Intern

Unsur Pengendalian Intern yang seharusnya ada dalam Sistem Penerimaan Kas dari Penerimaan Kas Tunai adalah sebagai berikut :

a. Bagian Kas harus terpisah dengan bagian Keuangan.

(30)

c. Transaksi Penerimaan Kas Tunai dilaksanakan oleh bagian Kas, bagian Keuangan dan bagian Akuntansi.

d. Penerimaan Kas diotorisasi oleh bagian Kas dengan cara membubuhkan cap “Lunas” pada Bukti Penerimaan Kas Tunai dan Penempelan Pita Register pada bukti tersebut (kalau Sistem Penerimaan Kas Tunai sudah menggunakan Kas Register). e. Penerimaan Kas dengan kartu kredit bank didahului dengan

permintaan otorisasi dari bank penerbit kartu kredit.

f. Pencatatan ke dalam Buku Jurnal diotorisasi oleh bagian Akuntansi dengan cara memberikan tanda pada bukti-bukti Penerimaan Kas Tunai.

g. Bukti-bukti Penerimaan Kas tunai harus bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggung-jawabkan oleh bagian Kasir. h. Jumlah Kas yang diterima dari Kasir harus disetor seluruhnya

ke bank pada hari yang sama dengan Transaksi Penerimaan Kas atau hari kerja berikutnya.

i. Penghitungan Saldo Kas yang ada di tangan bagian Kasir secara periodik dan secara mendadak diperiksa oleh bagian Pemeriksa Intern.

(31)

17

1. Salinan dari Bukti Pembayaran.

2. Slip setoran bank yang diterima dari bank.

3. Dokumen jurnal dari departemen penerimaan tunai dan departemen piutang.

2. Penerimaan Kas dari Piutang

Sumber Penerimaan Kas suatu perusahaan biasanya berasal dari pelunasan piutang dari debitur. Berdasarkan Sistem Pengendalian Intern yang baik, Sistem Penerimaan Kas dari piutang harus menjamin diterimanya kas dari debitur oleh perusahaan, bukan oleh karyawan yang tidak berhak menerimanya.

Ada beberapa hal yang berkaitan dengan Penerimaan Kas dari Piutang yaitu antara lain :

a. Bagian yang terkait

Menurut Mulyadi bagian yang terkait dalam Penerimaan Kas yaitu :

1. Bagian Sekretariat

Bagian Sekretariat bertanggung-jawab dalam penerimaan cek dan surat pemberitahuan melalui pos dari para debitur. 2. Bagian Penagihan

(32)

3. Bagian Kasir

Bagian Kasir bertanggung-jawab atas Penerimaan Cek dari bagian Sekretariat atau bagian Penagihan.

4. Bagian Akuntansi / Pembukuan

Bagian Akuntansi / Pembukuan bertanggung-jawab dalam pencatatan Penerimaan Kas dan berkurangnya piutang dalam kartu piutang.

5. Bagian Pemeriksa Intern

Bagian Pemeriksa Intern bertanggung-jawab dalam pelaksanaan perhitungan kas yang ada di tangan bagian kasir secara periodik.

b. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan dalam Penerimaan Kas dari piutang antara lain :

1. Surat Pemberitahuan

Dokumen ini dibuat oleh debitur untuk memberitahukan maksud pembayaran yang dilakukan.

2. Daftar Surat Pemberitahuan

(33)

19

3. Bukti Setor Bank

Dokumen ini merupakan Bukti Penerimaan Kas yang dibuat oleh perusahaan (pihak Rumah Sakit) bagi para debitur yang telah melakukan pembayaran.

4. Kwitansi

Dokumen ini merupakan Penerimaan Kas yang dibuat oleh perusahaan (pihak Rumah Sakit) bagi debitur yang telah melakukan pembayaran (Mulyadi, 2001: 489-492).

c. Unsur Pengendalian Intern

1. Bagian Akuntansi harus terpisah dari bagian Penagihan dan bagian Penerimaan Kas.

2. Bagian Penerimaan Kas harus terpisah dari bagian Akuntansi.

3. Debitur diminta untuk melakukan pembayaran dalam bentuk cek atas nama atau dengan cara pemindah-bukuan

(Giro Bilyet).

4. Bagian penagihan melakukan penagihan hanya atas dasar daftar piutang yang harus ditagih yang dibuat oleh bagian Akuntansi.

(34)

6. Hasil perhitungan kas direkam dalam berita acara perhitungan kas dan disetor penuh ke bank segera.

7. Para penagih dan kasir harus diasuransikan (Fidelity Bond Insurance).

(35)

21

(36)

a. SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS

Dalam Pengeluaran Kas terdapat dua sistem yaitu Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Cek dan Sistem Akuntansi Pengeluaran dengan melalui Dana Kas Kecil.

Dana Kas Kecil

Sistem Pengeluaran Kas dengan Metode Dana Kas Kecil adalah Pengeluaran Kas dengan uang tunai. Biasanya Pengeluaran Dana Kas Kecil digunakan perusahaan untuk pembiayaan yang relatif kecil yang tidak memungkinkan dilakukan dengan Sistem Pengeluaran Kas dengan menggunakan Cek.

Hal-hal yang berkaitan dengan Sistem Pengeluaran Kas dengan Dana Kas Kecil adalah sebagai berikut :

1. Metode Pencatatan menurut Mulyadi, Penyelenggaraan Dana Kas Kecil memungkinkan Pengeluaran Kas dengan uang tunai. Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

a. Sistem Saldo Berfluktuasi.

Penyelenggaraan dilakukan dengan prosedur sebagai berikut : 1) Pengeluaran Dana Kas Kecil dicatat dengan mengkredit

(37)

23

2) Pengisian Dana Kas Kecil dilakukan dengan jumlah sesuai dengan keperluan dan dicatat dengan mendebet rekening Dana Kas Kecil.

3) Pembentukan Dana Kas Kecil dicatat dengan mendebet rekening Dana Kas kecil.

b. Sistem Imprest

Penyelenggaraan Dana Kas Kecil dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1) Pembentukan Dana Kas Kecil dilakukan dengan Cek dan dicatat dengan mendebet rekening Dana Kas Kecil.

2) Pengeluaran Kas Kecil tidak dilakukan dengan Jurnal (sehingga tidak mengkredit rekening Dana Kas Kecil). Bukti-bukti ini dikumpulkan dalam arsip dan diserahkan kepada pemegang Dana Kas Kecil.

3) Pengisian Kembali Dana Kas Kecil dilakukan sejumlah rupiah yang tercantum dalam kumpulan bukti.

2. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan dalam Kas kecil adalah sebagai berikut : a. Bukti Kas Keluar

Dokumen ini berfungsi sebagai Perintah Pengeluaran Kas dari bagian Akuntansi kepada bagian Kas sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.

(38)

c. Permintaan Pengeluaran Dana Kas Kecil

Dokumen ini digunakan oleh pemakai Dana Kas Kecil untuk meminta uang ke pemegang Dana Kas Kecil.

d. Bukti Pengeluaran Dana Kas Kecil

Dokumen ini dibuat oleh Pemakai Dana Kas Kecil untuk mempertanggung-jawabkan pemakaian Dana Kas Kecil.

e. Permintaan Kembali Kas Kecil

Dokumen ini dibuat oleh pemegang Dana Kas Kecil untuk meminta bagian Utang agar dibuatkan Bukti Kas Keluar guna pengisian Kembali Dana Kas Kecil.

3. Catatan Akuntansi yang diperlukan a. Jurnal Pengeluaran Kas

Catatan Akuntansi ini digunakan untuk mencatat Pengeluaran Kas dalam Pembentukan Dana Kas Kecil dalam Pengisian Kembali Dana Kas Kecil.

b. Register Cek

Catatan Akuntansi ini digunakan untuk mencatat cek perusahaan yang dikeluarkan untuk Pembentukan dan Pengisian Kembali Dana Kas Kecil.

c. Jurnal Pengeluaran Kas

(39)

25

4. Bagian yang terkait a. Bagian Kas

Bagian Kas ini bertanggung-jawab mengisi cek, meminta otorisasi atas cek dan menyerahkan cek kepada pemegang Dana Kas Kecil pada saat Pembentukan Dana Kas Kecil.

b. Bagian Akuntansi

Bagian Akuntansi bertanggung-jawab untuk :

1) Melakukan Pencatatan Pengeluaran Kas Kecil yang menyangkut biaya-biaya persediaan.

2) Melakukan Pencatatan transaksi Pembentukan Dana Kas Kecil.

3) Melakukan Pencatatan Kembali Dana Kas Kecil dalam Jurnal Pengeluaran Kas atau Register Cek.

4) Melakukan Pencatatan Dana Kas Kecil dalam Jurnal Pengeluaran Dana Kas Kecil.

5) Melakukan Verifikasi kelengkapan dan keaslian Dokumen Pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan Bukti Kas Keluar.

c. Pemegang Dana Kas Kecil.

(40)

d. Bagian yang memerlukan pembayaran Tunai. e. Bagian Pemeriksaan Intern.

Fungsi ini bertanggung-jawab atas perhitungan Dana Kas Kecil

(Cash Count) secara periodik dan pencocokan hasil perhitungan dengan Catatan Kas (Mulyadi, 2001: 531-571). 5. Pengendalian Itern.

Menurut Zaki Baridwan, Prinsip-prinsip Pengendalian Intern meliputi :

a. Bukti Pengeluaran Kas Kecil harus ditulis dengan tinta dan ditanda-tangani oleh orang yang menerima uang dan kemudian dicap Lunas.

b. Dana Kas Kecil dibentuk dengan jumlah yang tetap (Imprest System) dan pemenuhan kembalinya harus dengan cek.

(41)

27 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Praktik Kerja Lapangan penulis laksanakan di RSK Tayu yang merupakan Institusi Pelayanan Kesehatan milik Sinode Gereja Injili di Tanah Jawa yang melalui Yayasan Kesehatan Kristen Sekitar Muria (YKKSM) dan telah dilantik dan ditetapkan dalam Sidang BPL Sinode Gereja Injili di Tanah Jawa. RSK Tayu berlokasi di Jl. P. Diponegoro no. 56 Tayu, Telp.(0295) 452228 Kode Pos 59155. Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dimulai tanggal 9 Februari 2006 sampai dengan tanggal 11 Maret 2006. Penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan sesuai jam kerja dimulai pukul 07.00 wib sampai dengan pukul 14.00 wib pada hari Senin sampai hari Kamis. Hari Jumat dimulai pukul 07.00 wib sampai dengan pukul 11.30 wib dan hari Sabtu dimulai pukul 07.00 wib sampai dengan pukul 13.00 wib.

B. Obyek Penelitian

(42)

C. Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan Data yang digunakan penulis dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini adalah :

a. Dokumen

Dokumen adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, ledger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 1997: 149). Dalam hal ini penulis mencari data berupa catatan dan transkrip buku yang berhubungan dengan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas.

b. Interview / Wawancara

Interview / Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari yang terwawancara (Arikunto, 1997: 145), atau pengambilan data dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung kepada sumber informasi yaitu ke Pengurus, Karyawan dan anggota Karyawan RSK Tayu. Penulis melakukan wawancara dengan Staf Keuangan dan Akuntansi terutama dengan bagian-bagian yang terkait untuk mendapatkan data yang berhubungan langsung dengan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas.

c. Observasi

(43)

29

suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera. Jadi Observasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap. Apa yang dikatakan ini sebenarnya adalah pengamatan langsung (Arikunto, 1997: 149). Dalam hal ini dilakukan untuk mengamati dokumen yang berhubungan langsung dengan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas.

d. Kepustakaan / Studi Pustaka

Kepustakaan / Studi Pustaka yaitu data dari buku-buku sumber referensi untuk melengkapi dan mendukung kebenaran data dalam Penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dengan membuat catatan-catatan kecil, membaca Laporan Praktik Kerja Lapangan tahun-tahun sebelumnya yang ada di Perpustakaan dan di Perusahaan untuk menyusun Gambaran Umum Perusahaan.

D. Metode Analisis Data

Untuk mencapai tujuan penelitian sesuai yang diharapkan dalam

menyusun Tugas Akhir ini dan diperoleh suatu kesimpulan, maka data yang telah terkumpul akan dianalisis dengan :

a. Memeriksa dan meneliti data-data yang telah terkumpul untuk menjamin apakah data tersebut dapat dipertanggung-jawabkan kebenarannya.

(44)

kenyataan-kenyataan yang terjadi bersifat umum dan kemungkinan masalah yang dihadapi dan solusinya.

(45)

31 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum RSK Tayu

1. Sejarah Singkat Berdirinya RSK Tayu.

a. Pada tahun 1894 misi zending DZV telah mendirikan Poliklinik kesehatan di Margorejo Tayu dan kemudian didirikan berturut-turut di Kedung Penjalin, Keling, Kelet, Bangsri, Wedarijaksa, Bulumanis, Tayu dan Juwana.

b. Pada tahun 1933 unit pelayanan di Kelet dan Tayu digabung dan dikoordinasikan menjadi Rumah Sakit Tayu. Rumah Sakit ini dapat berkembang. Namun pada awal pendudukan Jepang, Rumah Sakit ini dihancurkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung-jawab.

c. Pada tahun 1949 MCC – ADS mengadakan kerja sama pelayanan dengan Sinode Gereja Injili di Tanah Jawa yang waktu itu masih bernama Patunggilan Pasamuan Kristen Jawi Tata Injil Ing Karisidenan Pati, Kudus dan Jepara. Salah satunya adalah Proyek Pelayanan Kesehatan di Sekitar Muria.

(46)

membentuk sebuah Yayasan Sosial dan Kesehatan dengan Akte Notaris AF Schut No. 189 tahun 1954.

e. Yayasan ini kemudian mengelola Rumah Sakit Kristen Tayu sehingga berkembang dengan baik, sebagai salah satu pusat pelayanan Kesehatan dan Pekabaran Injil dilingkungan Sinode Gereja Injili di Tanah Jawa.

f. Perkembangan selanjutnya Rumah Sakit Kristen Tayu menjadi kebanggaan jemaat di lingkungan Sinode Gereja Injili di Tanah Jawa dan menjadi dambaan masyarakat sekitar Muria, dalam pelayanan kesehatan. Keadaan ini berlangsung sampai tahun 1982, yang kemudian mengalami persoalan-persoalan internal dari aspek kepemilikan yang berdampak menurunnya citra Rumah Sakit Kristen Tayu.

g. Pada tanggal 10 Oktober 2002 Rumah Sakit Tayu telah mulai ditata kembali oleh Gereja-gereja anggota Sinode Gereja Injili di Tanah Jawa yang selanjutnya akan diupayakan agar pulih kembali menjadi sarana pelayanan Sinode Gereja Injili di Tanah Jawa dan dapat menjadi alat Tuhan bagi pelayanan kesehatan masyarakat.

(47)

33

Keputusan Pengangkatan oleh BPH Sinode Gereja Injili di Tanah Jawa dengan masa bakti 5 tahun. Kepengurusan ini secara rutin memberikan laporan kepada BPH Sinode Gereja Injili di Tanah Jawa dan mempertanggung-jawabkan dalam Sidang Badan Pekerja Lengkap serta Sidang Raya Sinode Gereja Injili di Tanah Jawa.

2. Diskripsi Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSK Tayu yang merupakan Institusi Pelayanan Kesehatan milik Sinode Gereja Injili di Tanah Jawa yang melalui Yayasan Kesehatan Kristen Sekitar Muria (YKKSM) dan telah dilantik dan ditetapkan dalam Sidang BPL Sinode Gereja Injili di Tanah Jawa. RSK Tayu berlokasi di Jl. P. Diponegoro no. 56 Tayu, Telp.(0295) 452228 Kode Pos 59155. Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dimulai tanggal 9 Februari 2006 sampai dengan tanggal 11 Maret 2006. Penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan sesuai jam kerja dimulai pukul 07.00 wib sampai dengan pukul 14.00 wib pada hari Senin sampai hari Kamis. Hari Jumat dimulai pukul 07.00 wib sampai dengan pukul 11.30 wib dan hari Sabtu dimulai pukul 07.00 wib sampai dengan pukul 13.00 wib.

(48)

Kesehatan Masyarakat Miskin (JPK-MM)), Bagian Kasir, Keuangan, Pembukuan, Gudang Rumah Tangga, Apotik, ASKES, sampai dengan bagian Medical Record (MR).

a. SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS

Kas terdiri dari uang tunai (uang logam dan uang kertas), pos wesel, certified check, cashier check, cek pribadi, dan bank draft, serta dana yang disimpan di bank yang pengambilannya tidak dibatasi oleh pihak bank atau perjanjian yang lain. Kas yang dicantumkan di Neraca terdiri dari dua unsur berikut ini, yaitu :

1) Kas di tangan perusahaan, yang terdiri dari :

a) Penerimaan kas yang belum disetor ke bank, yang berupa uang tunai, pos wesel, certified check, cashier check, cek pribadi dan bank draft.

b) Saldo Dana Kas Kecil, yang berupa uang tunai yang ada di tangan pemegang dana kas kecil.

2) Kas di bank, yang berupa simpanan di bank berbentuk rekening Giro.

(49)

35

Masyarakat Miskin (JPK-MM) yang Standart Tarifnya sudah ditentukan oleh PT.Askes.

Program JPK-MM ini dibiayai oleh pemerintah dari dana PKPS BBM (Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak Bidang Kesehatan). Apabila sesuai dengan prosedur, peserta tidak dibebani biaya sedikit pun dalam memperoleh Pelayanan Kesehatan termasuk pemberian Obat. Untuk Peserta Gawat Darurat berhak mendapatkan Pelayanan Rujukan dan Pelayanan Ambulans yang ditanggung oleh PT. Askes. PT. Askes (Persero) mempunyai Daftar Obat (DPHO) yang disusun oleh pakar obat dan dokter spesialis yang mewakili Rumah Sakit di Indonesia, dimana hampir seluruh penyakit dapat diobati dengan obat yang tertera pada daftar tersebut. Landasan hukumnya adalah :

a) SK Menkes Nomor 1241 tahun 2004 tentang penugasan PT. Askes (Persero) dalam pengelolaan Program Jaminan Kesehatan bagi masyarakat miskin.

b) SK Menkes Nomor 56 Tahun 2005 tentang penyelenggaraan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi masyarakat miskin.

(50)

Unsur-unsur yang ada pada Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada Rumah Sakit Tayu :

a. Bagian-bagian yang terkait Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

RSK Tayu

1. Penerimaan Kas dari Penerimaan Tunai

a. Bagian-bagian yang terkait

Bagian yang terkait dalam Sistem Penerimaan Kas dari Penerimaan Tunai adalah :

1. Bagian Kasir

Bagian Kasir menghitung semua biaya-biaya yang harus ditanggung oleh pasien selama menjalani perawatan di RSK Tayu. Data-data itu diperoleh Kasir dari data-data yang telah dicatat dari Bagian Keperawatan. Khusus untuk pasien JPK-MM, biaya-biaya saat menjalani perawatan di RSK Tayu dihitung oleh Kasir bekerja sama dengan petugas Askes yang ditempatkan di RSK Tayu untuk menghitung berapa besarnya biaya yang harus ditanggung oleh PT. Askes.

2. Bagian Keuangan

(51)

37

digunakan untuk memenuhi kebutuhan Manajemen Rumah Sakit dan selebihnya akan disetor ke Bank.

3. Bagian Akuntansi atau Pembukuan

Setelah diklasifikasi dengan berbagai data lain dari bagian yang lain, bagian Keuangan menyetorkan Penerimaan Kas yang diterima ke bagian Akuntansi untuk dibukukan.

b. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan dalam Penerimaan Kas Tunai adalah :

1. Bukti Kwitansi

Bukti Kwitansi yang telah dihitung oleh Bagian Kasir dibuat rangkap 4 (empat) yang diserahkan kepada Pasien, bagian Keuangan, bagian Medical Record dan bagian Kasir sendiri untuk Arsip Kasir. Kwitansi tidak perlu diberikan kepada pasien JPK-MM karena semua biaya perawatan ditanggung oleh PT. Askes.

2. Bukti Penerimaan Kas dari Persekot

(52)

3. Bukti Pengembalian Porsekot

Bukti pengembalian Persekot ada kalau terjadi kelebihan Persekot dari pembayaran yang sebelumnya. Kelebihan persekot itu dikembalikan kepada pasien dan bagian Kasir membuat Tanda Bukti Pengeluaran Kas karena terjadi Pengembalian Persekot dari Pembayaran sebelumnya. Selanjutnya Bukti Pengeluaran Kas tersebut diserahkan ke Bagian Keuangan dan Bagian Akuntansi untuk dibukukan.

4. Laporan Bulanan Penerimaan Kas dari Kasir (baik untuk pasien umum maupun JPK-MM dan untuk Rawat Inap maupun untuk Rawat Jalan). Laporan ini dibuat oleh Bagian Kasir. Hal ini dilakukan untuk mengetahui berapa jumlah Penerimaan Kas dari Pasien Umum dan berapa jumlah Penerimaan Kas dari Pasien JPK-MM.

c. Catatan Akuntansi yang digunakan

1. Jurnal Penerimaan Kas

(53)

39

2. Jurnal Umum

Dalam setiap transaksi yang terjadi, bagian Akuntansi membuat jurnal, terutama Jurnal Umum. Hal ini digunakan oleh bagian Akuntansi untuk mencatat seluruh kegiatan Keuangan yang terjadi di Rumah Sakit Kristen Tayu sampai menghasilkan sebuah Laporan Keuangan yang bisa digunakan untuk mengetahui posisi Keuangan dan sebagai acuan untuk mengambil kebijakan-kebijakan bagi pihak manajemen.

3. Kartu Persediaan

Dalam Transaksi Penerimaan Kas, Kartu Persediaan digunakan oleh bagian Akuntansi untuk mencatat Harga Pokok dari suatu barang. Kartu persediaan ini diselenggarakan di bagian Akuntansi untuk mengawasi mutasi dan persediaan barang yang disimpan di gudang. Selain itu juga untuk menentukan berapa harga jual dari barang tersebut.

d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem

Jaringan Prosedur yang membentuk Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Penerimaan Tunai adalah :

1. Prosedur Penerimaan Kas.

(54)

Rumah Sakit, mulai data mengenai asuhan keperawatan, sakit yang diderita oleh pasien, jumlah obat yang dikonsumsi, dokter yang merawat, jumlah hari perawatan dan lain-lain. Data yang berasal dari bagian Keperawatan ini kemudian diserahkan ke Bagian Kasir untuk dihitung berapa jumlah biaya yang harus ditanggung oleh pasien selama menjalani Perawatan di Rumah Sakit. Kemudian sebelum meninggalkan Rumah Sakit, Pasien membayar semua biaya selama menjalani Perawatan di Rumah Sakit. Setelah itu Bagian Kasir mencatat di buku Penerimaan Kas, membuat Bukti dan melaporkan data tersebut ke Bagian Keuangan dan selanjutnya diserahkan ke Bagian Akuntansi untuk dibukukan.

2. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas.

Bagian Kasir mencatat Penerimaan Kas pada waktu terjadi transaksi, kemudian melaporkannya ke Bagian Keuangan disertai dengan bukti-bukti transaksi. Kemudian menyerahkan bukti-bukti transaksi tersebut ke Bagian Akuntansi untuk dibukukan.

3. Prosedur Penyetoran ke Bank.

(55)

41

akan menyetorkan uang tersebut ke Bank apabila ada kelebihan pendapatan dari Penerimaan Hari tersebut. 4. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan.

Bagian Akuntansi membuat Harga Pokok Penjualan dari suatu barang. Harga Pokok Penjualan ini ditentukan dari Harga Pokok Pembelian ditambah dengan mark-up yang diinginkan oleh Pihak manajemen Rumah Sakit.

e. Unsur-unsur Pengendalian Intern

Unsur Pengendalian Intern yang ada dalam Sistem Penerimaan Kas dari Penerimaan Kas Tunai adalah sebagai berikut :

a. Bagian Kasir, Bagian Keuangan dan Bagian Akuntansi masing-masing terpisah.

b. Transaksi Penerimaan Kas Tunai dilaksanakan oleh Bagian Kas, Bagian Keuangan dan Bagian Akuntansi.

c. Penerimaan Kas diotorisasi oleh bagian Kasir dengan membubuhkan cap “Lunas” pada Bukti Penerimaan Kas Tunai.

(56)

e. Pencatatan ke dalam Buku Jurnal diotorisasi oleh bagian Akuntansi dengan memberikan tanda pada bukti-bukti Penerimaan Kas Tunai.

f. Bukti-bukti Penerimaan Kas bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggung-jawabkan oleh bagian Kasir. g. Jumlah Kas yang diterima dari Kasir disetor seluruhnya ke

bagian Keuangan pada hari yang sama dengan Transaksi Penerimaan Kas atau hari kerja berikutnya.

h. Penghitungan Saldo Kas yang ada di tangan bagian Keuangan secara periodik dan secara mendadak diperiksa oleh bagian Pemeriksa Intern.

i. Secara berkala (mingguan atau bulanan), petugas pengawasan (atau karyawan yang tidak terkait dengan Prosedur Penerimaan Tunai) mencocokkan penerimaan tunai dengan membandingkan dokumen-dokumen berikut ini :

1. Salinan dari Bukti Pembayaran.

2. Slip setoran bank yang diterima dari bank.

3. Dokumen jurnal dari departemen penerimaan tunai dan departemen piutang.

(57)

43

(58)
(59)

45

Bagan Alir Penerimaan Kas Persekot setelah dibayar pelunasannya

Sistem Penerimaan Kas Persekot setelah dibayar pelunasannya

(60)

2. Penerimaan Kas dari Piutang

Sumber Penerimaan Kas suatu perusahaan biasanya berasal dari pelunasan piutang dari debitur. Berdasarkan Sistem Pengendalian Intern yang baik, Sistem Penerimaan Kas dari piutang harus menjamin diterimanya kas dari debitur oleh perusahaan, bukan oleh karyawan yang tidak berhak menerimanya.

Ada beberapa hal yang berkaitan dengan Penerimaan Kas dari Piutang yaitu antara lain :

a. Bagian yang terkait

Bagian yang terkait dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas yaitu :

1. Bagian Sekretariat

Bagian Sekretariat menerima surat dan membuat surat pemberitahuan melalui pos kepada para debitur. Bagian Sekretariatan membuat surat berdasarkan permintaan oleh Bagian Akuntansi dan meminta otorisasi dari Direktur.

2. Bagian Penagihan

(61)

47

3. Bagian Kasir

Bagian Kasir menerima uang pelunasan debitur yang diperoleh dari Bagian Penagihan dan menyerahkan bukti penagihan kepada Bagian Kasir. Kemudian Bagian Kasir menyerahkan bukti penagihan kepada Bagian Keuangan.

4. Bagian Akuntansi / Pembukuan

Bagian Akuntansi / Pembukuan mencatat Penerimaan Kas dan berkurangnya piutang dalam buku kartu piutang (buku pembantu piutang).

5. Bagian Pemeriksa Intern

Bagian Pemeriksa Intern melaksanakan perhitungan kas yang ada di tangan bagian kasir secara periodik untuk memeriksa apakah ada kesalahan atau tidak.

b. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan dalam Penerimaan Kas dari piutang antara lain :

1. Surat Pemberitahuan

(62)

2. Daftar Surat Pemberitahuan

Dokumen dibuat oleh bagian Sekretariat atau bagian Penagihan sebagai data, siapa saja debitur yang harus ditagih dan berapa jumlah utang dari debitur. Data debitur itu diperoleh dari Bagian Akuntansi.

3. Bukti Setor Bank

Dokumen ini merupakan Bukti Penerimaan Kas yang dibuat oleh pihak Rumah Sakit bagi para debitur yang telah melakukan pembayaran.

4. Kwitansi

Dokumen ini merupakan Penerimaan Kas yang dibuat oleh pihak Rumah Sakit (Bagian Kasir) bagi debitur yang telah melakukan pembayaran. Bukti Kwitansi dibuat rangkap 4 (empat) yang diserahkan kepada Pasien, bagian Keuangan, bagian Medical Record dan bagian Kasir sendiri untuk Arsip Kasir.

c. Unsur Pengendalian Intern

1. Bagian Akuntansi harus terpisah dari bagian Penagihan dan bagian Kasekretariatan.

2. Bagian Penerimaan Kas terpisah dari bagian Akuntansi. 3. Bagian penagihan melakukan penagihan hanya atas

(63)

49

4. Perkreditan rekening pembantu piutang oleh bagian Akuntansi (bagian piutang) harus didasarkan atas surat pemberitahuan yang berasal dari debitur.

5. Hasil perhitungan kas direkam dalam berita acara perhitungan kas dan disetor penuh ke bank segera. Unsur-unsur Sistem Akuntansi Penerimaan Kas yang terjadi di Rumah Sakit Kristen Tayu (RSK Tayu) tersebut sudah sesuai dengan teori Sistem Akuntansi Penerimaan Kas.

b. SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS

Dalam Pengeluaran Kas terdapat dua sistem yaitu Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Cek dan Sistem Akuntansi Pengeluaran dengan melalui Dana Kas Kecil. Tetapi yang terjadi di RSK Tayu, Pengeluaran Kas dilakukan dengan menggunakan Dana Kas Kecil dengan sistem Imprest.

Dana Kas Kecil

(64)

Sistem Imprest

Penyelenggaraan Dana Kas Kecil dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1) Pembentukan Dana Kas Kecil dilakukan dan dicatat dengan mendebet rekening Dana Kas Kecil.

2) Pengeluaran Kas Kecil tidak dilakukan dengan Jurnal (sehingga tidak mengkredit rekening Dana Kas Kecil). Bukti-bukti ini dikumpulkan dalam arsip dan diserahkan kepada pemegang Dana Kas Kecil.

3) Pengisian Kembali Dana Kas Kecil dilakukan sejumlah rupiah yang tercantum dalam kumpulan bukti.

Unsur-unsur yang terdapat dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas antara lain :

1. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan dalam Kas Kecil adalah sebagai berikut a. Bukti Kas Keluar

Dokumen ini sebagai Perintah Pengeluaran Kas dari bagian Keuangan kepada bagian Kasir sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.

b. Permintaan Pengeluaran Dana Kas Kecil

(65)

51

c. Bukti Pengeluaran Dana Kas Kecil

Dokumen ini dibuat oleh Pemegang Dana Kas Kecil untuk mempertanggung-jawabkan pemakaian Dana Kas Kecil yang dikeluarkan oleh Pemegang Dana Kas Kecil.

d. Permintaan Kembali Kas Kecil

Dokumen ini dibuat oleh pemegang Dana Kas Kecil untuk meminta bagian Utang agar dibuatkan Bukti Kas Keluar guna pengisian Kembali Dana Kas Kecil.

2. Catatan Akuntansi yang diperlukan Jurnal Pengeluaran Kas

Catatan Akuntansi ini digunakan untuk mencatat Pengeluaran Kas dalam Pembentukan Dana Kas Kecil dan Pengisian Kembali Dana Kas Kecil.

3. Bagian yang terkait a. Bagian Kasir

Bagian Kasir bertanggung-jawab unhtuk mengisi cek, meminta otorisasi atas cek dan menyerahkan cek kepada pemegang Dana Kas Kecil pada saat Pembentukan Dana Kas Kecil.

b. Bagian Akuntansi

Bagian Akuntansi bertanggung-jawab untuk :

1) Melakukan Pencatatan Pengeluaran Kas Kecil yang menyangkut biaya-biaya Pengeluaran Dana Kas Kecil. 2) Melakukan Pencatatan transaksi Pembentukan Dana Kas

(66)

3) Melakukan Pencatatan Kembali Dana Kas Kecil dan Jurnal Pengeluaran Kas.

4) Melakukan Pencatatan Dana Kas Kecil dalam Jurnal Pengeluaran Dana Kas Kecil.

5) Melakukan Verifikasi kelengkapan dan keaslian Dokumen Pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan Bukti Kas Keluar.

c. Pemegang Dana Kas Kecil.

Bagian ini bertanggung-jawab atas penyimpanan Dana Kas Kecil dan Pengeluaran Dana Kas Kecil sesuai otorisasi dari Pejabat tertentu yang ditunjuk dan permintaan pengisian kembali Dana Kas Kecil.

d. Bagian Pemeriksaan Intern.

Fungsi ini bertanggung-jawab atas perhitungan Dana Kas Kecil

(Cash Count) secara periodik dan pencocokan hasil perhitungan dengan Catatan Kas.

4. Pengendalian Intern.

Prinsip-prinsip Pengendalian Intern meliputi :

a. Bukti Pengeluaran Kas Kecil ditulis dengan tinta dan ditanda-tangani oleh orang yang menerima uang dan kemudian dicap Lunas.

(67)

53

c. Pemeriksaan terhadap Dana Kas Kecil dilakukan dengan interval waktu yang berbeda-beda dan tidak diberitahukan sebelumnya.

Unsur-unsur Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas yang terjadi di Rumah Sakit Kristen Tayu (RSK Tayu) tersebut sudah sesuai dengan teori sistem Akuntansi Penerimaan Kas.

B. PEMBAHASAN

1. Penerimaan Kas

Dari Sistem Akuntansi Penerimaan Kas yang sudah ada dapat diidentifikasi beberapa kelemahan yaitu :

Belum adanya Prosedur dan Kebijakan yang jelas mengenai masalah Pembayaran Biaya Perawatan Rumah Sakit. Sehingga terjadi berbagai macam masalah antara lain : Pembayaran biaya perawatan pasien yang belum lunas ada yang meninggalkan BPKB kendaraan bermotor, SIM, Perhiasan dan lain-lain. Kadang kala barang yang digunakan sebagai jaminan ini tidak sesuai dengan biaya yang harus ditanggung oleh pasien. Bahkan ada barang jaminan ini yang tidak diambil oleh pemiliknya. Sehingga jumlah Piutang Rumah Sakit yang belum tertagih pun tinggi.

(68)

pasien. Misal : adanya kepentingan mendadak bagi pasien yang tidak bisa ditinggalkan sehingga sengaja meninggalkan Rumah Sakit karena proses Pemeriksaan kesehatan membutuhkan waktu lama.

Kelebihan-kelebihan yang ada pada Sistem Akuntansi Penerimaan Kas antara lain :

Sudah adanya prosedur yang jelas dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas. Misal : sebelum Jam Kerja Usai, Kasir harus menyetorkan seluruh Pendapatan Rumah Sakit secara harian ke bagian Keuangan. Hal ini dilakukan untuk memperkecil resiko kehilangan kas dan mempermudah pengecekan apabila terjadi Salah Pembukuan.

Adanya pencocokan antara saldo uang kas yang ada di Pembukuan dengan yang ada di tangan bagian Keuangan yang dilakukan secara harian. Hal ini juga dilakukan untuk memperkecil resiko kehilangan kas dan mempermudah pengecekan apabila terjadi salah pembukuan.

2. Pengeluaran Kas

Dari Sistem Akuntansi pengeluaran Kas yang sudah ada dapat diidentifikasi adanya kelemahan yaitu :

(69)

55

tidak masuk kantor karena kepentingan yang tidak bisa ditinggalkan, Cuti, Sakit dan lain-lain. Hal ini sangat beresiko terhadap kebocoran Kas.

Kelebihan-kelebihan yang ada pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas yaitu Bagian Keuangan setiap harinya selalu ada pencocokan antara uang kas yang ada di Pembukuan dengan uang kas yang ada di tangan (bagian Keuangan). Sehingga apabila terjadi selisih ataupun kesalahan Pembukuan, akan membantu mempermudah pengecekan. Hal ini juga dilakukan untuk memperkecil resiko kehilangan kas dan mempermudah pengecekan apabila terjadi salah pembukuan.

3. Efektifitasnya

Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas yang terlaksana di RSK Tayu telah efektif. Hal ini terbukti dengan berjalannya sistem tersebut dengan baik dan lancar. Hal ini tidak terlepas dari berbagai faktor, antara lain : Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas yang baik, Semangat dan etos kerja serta disiplin karyawan yang tinggi untuk memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat, serta penerapan fasilitas kesehatan dan IPTEK yang mendukung terciptanya kesehatan masyarakat yang memadai dan lebih baik.

4. Desain Sistem

(70)

perlu melakukan beberapa pembenahan pada sistem tersebut. Hal ini tidak terlepas dari berbagai faktor pendukung lainnya (bagian RSK Tayu yang lain), misal : Data-data dari bagian bagian Pembelian dan Gudang, bagian Obat, Kamar Operasi dan bagian-bagian yang lain.

Desain sistem untuk kelemahan-kelemahan Akuntansi Penerimaan Kas adalah sebagai berikut :

Pihak Rumah Sakit harus membuat Prosedur dan Kebijakan yang jelas mengenai masalah Pembayaran Biaya Perawatan Rumah Sakit. Hal ini mungkin bisa ditempuh dengan cara : Apabila ada Biaya Perawatan Rumah Sakit yang belum lunas pasien belum diperbolehkan meninggalkan Rumah Sakit. Kalaupun harus meninggalkan Rumah Sakit, harus meninggalkan Jaminan barang berharga yang nilainya sebanding dengan Biaya Rumah Sakit yang harus ditanggung dan barang tersebut harus diambil dalam jangka waktu tertentu yang telah ditentukan oleh pihak Rumah Sakit. Apabila hal ini juga belum efektif terlaksana, maka pihak Rumah Sakit harus menagih piutang kepada pihak pasien.

(71)

57

membantu pasien untuk menyelesaikan biaya administrasi Pemeriksaan Kesehatan yang sudah dijalani ke bagian kasir.

Desain Sistem untuk kelemahan-kelemahan Akuntansi Pengeluaran Kas adalah sebagai berikut : Bagian Kasir harus menbuat bukti Pengeluaran Kas yang ditanda-tangani oleh Kasir dan bagian yang memerlukan uang kas tersebut. Sehingga uang kas yang telah dicairkan dapat ditelusur dengan bukti-bukti yang jelas, sampai di bagian Keuangan dan bagian Akuntansi. Pada waktu menyetor uang ke bagian Keuangan, Kasir harus menyerahkan bukti Pengeluaran Kas tersebut ke bagian Keuangan.

(72)

58

A. Simpulan

Berdasarkan Pembahasan mengenai Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas di RSK Tayu-Pati, penulis mengambil Simpulan sebagai berikut :

1. Pada dasarnya Sistem Akuntansi Penerimaan Kas di RSK Tayu terdiri dari Penerimaan Kas Rawat Inap dan Penerimaan Kas Rawat Jalan (baik Pasien Umum maupun JPK-MM). Penerimaan Kas dari pasien Umum diterima oleh Bagian Kasir setelah pasien memperoleh pelayanan dari RSK Tayu. Untuk Penerimaan Kas dari JPK-MM, RSK Tayu mengklaimkan seluruh biaya yang dikeluarkan oleh pihak RSK Tayu untuk melayani pasien JPK-MM melalui pencairan dana perawatan dari PT. Askes.

2. Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada RSK Tayu sudah dilaksanakan secara sistematis sesuai Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas yang digunakan oleh Rumah Sakit-Rumah Sakit lain. 3. Pada saat terjadi kesalahan Pencatatan oleh bagian Kasir, Bagian

(73)

59

4. Belum adanya Prosedur dan Kebijakan yang jelas mengenai masalah Pembayaran Biaya Perawatan Rumah Sakit. Sehingga terjadi berbagai macam masalah antara lain : Pembayaran biaya perawatan pasien yang belum lunas ada yang meninggalkan BPKB kendaraan bermotor, SIM, Perhiasan dan lain-lain. Kadang kala barang yang digunakan sebagai jaminan ini tidak sesuai dengan biaya yang harus ditanggung oleh pasien. Bahkan ada barang jaminan ini yang tidak diambil oleh pemiliknya. Sehingga jumlah Piutang Rumah Sakit yang belum tertagih pun tinggi. 5. Beberapa Pasien Rawat Jalan ada yang meninggalkan Rumah Sakit setelah

menjalani beberapa proses pemeriksaan kesehatan dan tidak membayar biaya Pemeriksaan Kesehatan tersebut (lolos dari biaya administrasi Rumah Sakit). Hal ini disebabkan karena berbagai faktor dari pasien. Misal : adanya kepentingan mendadak bagi pasien yang tidak bisa ditinggalkan sehingga sengaja meninggalkan Rumah Sakit karena proses Pemeriksaan kesehatan membutuhkan waktu lama.

(74)

B. Saran

Semoga hasil pembahasan dan kesimpulan yang telah diuraikan dapat dijadikan bahan masukan bagi pihak RSK Tayu, antara lain :

1. Agar RSK Tayu memperbaiki dan menindak-lanjuti Prosedur Penerimaan Kas untuk Pembayaran Biaya Rumah Sakit oleh Pasien yang masih kurang bayar (yang pembayarannya masih kurang sehingga meninggalkan suatu benda, misal : Perhiasan, BPKB Kendaraan Bermotor dan lain-lain) supaya Jumlah Piutang yang belum terbayar bisa ditekan lebih kecil.

2. Agar RSK Tayu menciptakan Bagian Penagihan Piutang untuk menagih Piutang yang belum tertagih.

3. Pihak Rumah Sakit harus membuat Prosedur dan Kebijakan yang jelas mengenai masalah Pembayaran Biaya Perawatan Rumah Sakit.

4. Pada setiap ruangan pemeriksaan harus ada suster yang membantu pasien dalam mempercepat proses pemeriksaan. Selain membantu pasien dalam mempercepat dan membantu proses pemeriksaan, suster ini juga bertugas untuk mengawasi pasien-pasien yang sedang dalam proses pemeriksaan tersebut. Apabila ada pasien yang memang tidak bisa menunggu proses pemeriksaan begitu lama, silahkan suster tersebut membantu pasien untuk menyelesaikan biaya administrasi Pemeriksaan Kesehatan yang sudah dijalani ke bagian kasir.

(75)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Baridwan, Zaki. 1992. Sistem Akuntansi, Pengawasan Prosedur dan Metode. Yogyakarta : BPFE.

Baridwan, Zaki. 1992. Intermediate Accounting. Yogyakarta : BPFE.

Gitosudarmo, Indriyo. 2000. Manajemen Keuangan. Yogyakarta : BPFE.

Jusuf, Al Haryono. 2001. Dasar-dasar Akuntansi. Yogyakarta : STIE YKPN.

Lexy J, Moeleong. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. UGM. Yogyakarta : Salemba Empat.

Referensi

Dokumen terkait

sanitizer yang mengandung alkohol 70% dan triklosan 0,05% memiliki kemampuan daya hambat lebih baik terhadap.. pertumbuhan

Nilai Sosial dalam Novel Kubah karya Ahmad Tohari: Kajian Sosiologi Sastra serta Implementasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA N 1 Jatinom.. Universitas Muhammadiyah Surakarta,

Satriadi, 2010, Pengaruh Tata Letak Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Minimarket Yomart Cabang Margahayu Permai, di bawah bimbingan

Laboratory investigation is carried out on dielectric strength, tracking and erosion performance of the polymeric and non polymeric materials complying with non-

Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui perbedaan motivasi dan hasil belajar matematika menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning berbasis

Anxiety Dengan Tingkat Pendidikan Guru Sekolah Menengah Pertama Di..

Interaksi antara fraksi kematangan dan tinggi tandan berpengaruh nyata terhadap jumlah buah memberondol, asam lemak bebas dan persentase berat buat memberondol dengan

[r]