• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Produk, Lokasi, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Produk, Lokasi, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PRODUK, LOKASI, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA CAFÉ

ROEMAH KOPI DOLOK TEBING TINGGI

OLEH

RIDHATULLAH FIL ARDIYAH TOBING 100502031

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ABSTRAK

PENGARUH PRODUK, LOKASI, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA CAFÉ

ROEMAH KOPI DOLOK TEBING TINGGI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Produk (X1), Lokasi (X2), dan Kualitas Pelayanan (X3) terhadap Keputusan Pembelian Pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi. penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif. Dimana variabel diukur dengan skala likert, metode analisis deskriptif dan statistik yang menggunakan alat analisis regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan dan pengujian signifikan parsial. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, kuesioner, penelitian (observasi), dan studi pustaka. Metode analisis data menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif yaitu dengan analisis regresi linier berganda. Penelitian ini menggunakan 97 responden sebagai sampel penelitian. Hasil penelitian berdasarkan regresi berganda menunjukkan bahwa variabel produk, lokasi, dan kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi. Secara parsial variabel produk dan kualitas pelayanan mempunyai pengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi. sedangkan, secara serempak variabel produk, lokasi, dan kualitas pelayanan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi. Pada koefisien determinasi, nilai R sebesar 0,529 berarti hubungan antara produk, lokasi, dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian sebesar 52,9% artinya hubungan antar variabel cukup erat. R Square sebesar 0,280 berarti sebesar 28,0% variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh produk, lokasi, dan kualitas pelayanan. Sedangkan, sisanya 72% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(3)

ABSTRACT

PENGARUH PRODUK, LOKASI, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA CAFÉ

ROEMAH KOPI DOLOK TEBING TINGGI

This study aims to identify and analyze the influence of Products (X1), location (X2), and Quality of Service (X3) of the Purchase Decision In Roemah Café Coffee Dolok Tebing Tinggi. This research is a type of associative research. Wherein the variables are measured with a Likert scale, descriptive and statistical analysis methods that use multiple linear regression analysis, significant testing and testing simultaneous partial significant. Methods of data collection in this study were interviews, questionnaires, research (observation), and literature. Methods of data analysis using quantitative descriptive analysis method with the multiple linear regression analysis. This study uses 97 respondents as the study sample. The results based on multiple regression showed that the variables of product, location, and service quality has positive influence on purchase decisions Roemah Café Coffee Dolok On Tebing Tinggi. In partial product and service quality has the most dominant influence on purchasing decisions at Café Coffee Roemah Dolok Tebing Tinggi. while, simultaneously variable product, location, and service quality has a positive and significant influence on purchasing decisions at Café Coffee Roemah Dolok Tebing Tinggi. The coefficient of determination, R value of 0.529 means the relationship between product, location, and quality of service on purchasing decisions by 52.9% means a fairly close relationship between variables. R Square of 0.280 means by 28.0% variable purchase decision can be explained by product, location, and quality of service. Meanwhile, the remaining 72% can be explained by other variables not examined in this study.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik, serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.

Ucapan terima kasih yang begitu besar untuk kedua orang tua saya yang saya cintai dan saya sayangi Ayahanda Alm. Drs. H. Modirin Hendra Iralend Tobing, SH,MM,MBA dan Ibunda Hj. Ida Bulan Siregar, SH atas doa, nasehat,

perjuangan dan dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan sampai saat ini.

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak. Penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, nasehat, dan motivasi dari berbagai pihak selama perkuliahan hingga penulisan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Azhar Maksum, Mec,Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(5)

3. Dr. Endang Sulistya Rini, SE,M.Si dan Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Marhayanie, SE,M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing serta memberi arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting M.Si selaku Dosen Penguji I yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan saran dan kritik kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE,M.Si selaku Dosen Penguji II yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan saran dan kritik kesempurnaan skripsi ini.

7. Seluruh Staf dan Pegawai di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universtas Sumatera Utara yang telah membantu penulis dalam hal penyelesaian administrasi selama masa pendidikan dan penyelesaian skripsi ini.

8. Keluargaku tercinta dan semua keponakanku tersayang terimakasih buat motivasi, semangat, dukungan dan do’anya sehingga penulis terpicu untuk

menyelesaikan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabatku catur, ayu, hafizah, putri, rani, andrea, riri, elja, bang arif terimakasih buat motivasi, semangat dan dukungannya kepada penulis.

(6)

Akhir kata, penulis memohon maaf atas segala kekurangan yang ada selama penulisan skripsi ini.

Medan, 2015 Penulis

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

ABSTRCT………... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR…... x

DAFTAR LAMPIRAN…... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis ... 10

2.1.1 Perilaku Konsumen ... 10

2.1.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen ... 10

2.1.1.2 Keputusan Pembelian... 13

2.1.2 Bauran Pemasaran ... 17

2.1.2.1 Produk... 18

2.1.2.1.1 Pengertian Produk ... 18

2.1.2.1.2 Klasifikasi Produk ... 19

2.1.2.2 Lokasi ... 20

2.1.2.2.1 Pengertian Lokasi ... 20

2.1.2.2.2 Faktor-faktor Dalam Memilih Lokasi 21 2.1.2.3 Kualitas Pelayanan... 22

2.1.2.3.1 Pengertian Kualitas Pelayanan ... 22

2.1.2.3.2 Dimensi Kualitas Pelayanan ... 23

2.2 Penelitian Terdahulu... 24

2.3 Kerangka Konseptual ... 26

2.4 Hipotesis... 28

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 30

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

3.3 Batasan Operasional ... 30

3.4 Definisi Operasional ... 30

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 33

3.6 Populasi dan Sampel ... 33

3.6.1 Populasi ... 33

(8)

3.7 Jenis dan Sumber Data ... 35

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 35

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 37

3.9.1 Uji Validitas ... 37

3.9.2 Uji Realibilitas ... 38

3.10 Teknik Analisis ... 39

3.10.1 Analisis Deskriptif ... 39

3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda ... 39

3.11 Uji Asumsi Klasik ... 40

3.11.1 Uji Normalitas ... 40

3.11.2 Uji Heterokedasititas... 41

3.11.3 Uji Multikolinearitas ... 41

3.12 Pengujian Hipotesis ... 41

3.12.1 Uji Signifikasi Simultan (Uji F) ... 42

3.12.2 Uji Signifikasi Parsial (Uji t) ... 42

3.12.3 Koefisien Determinanasi (R2) ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan ... 44

4.1.1 Sejarah Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi... 44

4.1.2 Visi Dan Misi Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi ... 44

4.1.3 Tujuan Kegiatan Usaha ... 45

4.1.4 Struktur Organisasi ... 45

4.2 Hasil Penelitian ... 47

4.2.1 Hasil Analisis Deskriptif ... 47

4.2.1.1 Deskriptif Responden... 48

4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel ... 52

4.3 Regresi Linier Berganda ... 58

4.4 Uji Asumsi Klasik ... 60

4.3.1 Uji Normalitas ... 60

4.3.2 Uji Heterokedastisitas ... 63

4.3.3 Uji Multikolinieritas ... 65

4.5 Pengujian Hipotesis ... 66

4.5.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 66

4.5.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 68

4.5.3 Koefisien Determinasi (R2) ... 71

4.6 Pembahasan... 72

4.6.1 Pengaruh Produk Terhadap Keputusan Pembelian Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi ... 72

4.6.2 Pengaruh Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi ... 72

(9)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(10)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

Tabel 2.1 Tinjuan Penelitian Terdahulu ...24

Tabel 3.1 Defini Operasional; Indikator Dan Skala Ukur ...32

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ...33

Tabel 3.3 Uji Validitas ...38

Tabel 3.4 Uji Realibilitas ...39

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...48

Tabel 4.2 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin ...49

Tabel 4.3 Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan ...50

Tabel 4.4 Karakteristik Berdasarkan Frekuensi Berkunjung ...51

Tabel 4.5 Jawaban Responden Terhadap Variabel Produk ...53

Tabel 4.6 Jawaban Responden Terhadap Variabel Lokasi ...54

Tabel 4.7 Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas Pelayanan ...55

Tabel 4.8 Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y) ...56

Tabel 4.9 Analisis Regresi Berganda ...59

Tabel 4.10 One-Sampel Kolmogorov-Smirnov ...63

Tabel 4.11 Uji Glejser ...65

Tabel 4.12 Uji Nilai Tolerance dan VIF ...66

Tabel 4.13 Uji F...68

Tabel 4.14 Uji t ...69

(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

1.1 Grafik Laba Rugi Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi... 7

1.2 Tahap Proses Keputusan Pembelian...14

2.2 Kerangka Konseptual... 28

4.1 Grafik Histogram Normalitas... 61

4.2 Scatterplot Uji Normalitas... 62

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kuesioner ...79

Lampiran 2 Tabulasi Data Validitas Dan Reabilitas ...83

Lamipian 3 Hasil Output SPSS 18 ...87

Lamipian 4 Tabulasi Data 97 Responden ...88

Lampiran 5 Uji Asumsi Klasik ...99

Lampiran 6 Hasi Pengujian Analisis Regresi Berganda ... 101

Lampiran 7 Hasil Uji F ... 102

Lampiran 8 Hasi Uji t ... 103

(13)

ABSTRAK

PENGARUH PRODUK, LOKASI, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA CAFÉ

ROEMAH KOPI DOLOK TEBING TINGGI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Produk (X1), Lokasi (X2), dan Kualitas Pelayanan (X3) terhadap Keputusan Pembelian Pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi. penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif. Dimana variabel diukur dengan skala likert, metode analisis deskriptif dan statistik yang menggunakan alat analisis regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan dan pengujian signifikan parsial. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, kuesioner, penelitian (observasi), dan studi pustaka. Metode analisis data menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif yaitu dengan analisis regresi linier berganda. Penelitian ini menggunakan 97 responden sebagai sampel penelitian. Hasil penelitian berdasarkan regresi berganda menunjukkan bahwa variabel produk, lokasi, dan kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi. Secara parsial variabel produk dan kualitas pelayanan mempunyai pengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi. sedangkan, secara serempak variabel produk, lokasi, dan kualitas pelayanan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi. Pada koefisien determinasi, nilai R sebesar 0,529 berarti hubungan antara produk, lokasi, dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian sebesar 52,9% artinya hubungan antar variabel cukup erat. R Square sebesar 0,280 berarti sebesar 28,0% variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh produk, lokasi, dan kualitas pelayanan. Sedangkan, sisanya 72% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(14)

ABSTRACT

PENGARUH PRODUK, LOKASI, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA CAFÉ

ROEMAH KOPI DOLOK TEBING TINGGI

This study aims to identify and analyze the influence of Products (X1), location (X2), and Quality of Service (X3) of the Purchase Decision In Roemah Café Coffee Dolok Tebing Tinggi. This research is a type of associative research. Wherein the variables are measured with a Likert scale, descriptive and statistical analysis methods that use multiple linear regression analysis, significant testing and testing simultaneous partial significant. Methods of data collection in this study were interviews, questionnaires, research (observation), and literature. Methods of data analysis using quantitative descriptive analysis method with the multiple linear regression analysis. This study uses 97 respondents as the study sample. The results based on multiple regression showed that the variables of product, location, and service quality has positive influence on purchase decisions Roemah Café Coffee Dolok On Tebing Tinggi. In partial product and service quality has the most dominant influence on purchasing decisions at Café Coffee Roemah Dolok Tebing Tinggi. while, simultaneously variable product, location, and service quality has a positive and significant influence on purchasing decisions at Café Coffee Roemah Dolok Tebing Tinggi. The coefficient of determination, R value of 0.529 means the relationship between product, location, and quality of service on purchasing decisions by 52.9% means a fairly close relationship between variables. R Square of 0.280 means by 28.0% variable purchase decision can be explained by product, location, and quality of service. Meanwhile, the remaining 72% can be explained by other variables not examined in this study.

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan bisnis di era globalisasi saat ini banyak sekali mengalami kemajuan dan perubahan. Adapun perubahan yang terjadi ditandai dengan kemajuan teknologi, pola pikir masyarakat yang berkembang, dan gaya hidup yang tidak terlepas dari pengaruh globalisasi. Semakin berkembangnya teknologi, pola pikir masyarakat modern, dan perubahan gaya hidup, saat ini seringkali dikaitkan dengan aktivitas masyarakat yang sibuk mengakibatkan orang-orang menghabiskan waktu diluar rumah untuk berkumpul, bersantai, bersosialisasi, dan bertukar pikiran.

(16)

Semakin meningkatnya bisnis makanan dan minuman dewasa ini, persaingan semakin bertambah ketat. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat berkembang. Setiap perusahaan dituntut untuk memiliki kepekaan terhadap setiap perubahan yang terjadi, dan menempatkan orientasi perasaan senang pelanggan sebagai tujuan utama dari perusahaan.

Perusahaan juga perlu memahami dengan baik perilaku keputusan pembelian konsumen merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk dapat sukses dalam persaingan bisnis di pasar. Pasar menyediakan berbagai jenis pilihan produk, yang dimana konsumen bebas memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Menurut Kotler dan Keller (2008:216), keputusan pembelian adalah dalam tahap proses pengambilan keputusan yang dimana konsumen benar-benar membeli. Keputusan pembelian merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu.

(17)

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:346), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Ketika konsumen membeli sebuah produk maka konsumen memiliki harapan bagaimana produk tersebut berfungsi, karena sangat berhubungan dengan kesehatan manusia dan merupakan kebutuhan pokok. Maka kualitas produk sangat mempengaruhi pembeli dalam mengambil keputusan pembelian.

Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu usaha adalah lokasi. Lokasi adalah kunci untuk menarik pelanggan. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:15), keputusan pemilihan lokasi atau tempat mencerminkan komitmen jangka panjang perusahaan dalam hal keuangan. Pemilihan lokasi usaha yang tepat akan menentukan keberhasilan usaha tersebut di masa yang akan datang.

Memilih lokasi berdagang merupakan keputusan penting untuk bisnis yang harus membujuk pelanggan untuk datang ke tempat bisnis dalam pemenuhan kebutuhannya. Lokasi mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, maka lokasi yang dipilih pun yang terletak dikeramaian atau mudah dijangkau oleh calon konsumen serta memiliki lahan parkir yang memadai, aman, nyaman, dekat dengan pusat perbelanjaan dan faktor-faktor lain sebagainya.

(18)

dalam mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Hal tersebut sepaham dengan pendapat kualitas pelayanan menurut Tjiptono (2005:85), dimana kualitas pelayanan adalah upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan.

Coffee atau kopi dalam bahasa Indonesia secara luas dikenal sebagai minuman stimulan yang dibuat dari biji kopi. Saat ini kopi adalah salah satu minuman yang paling terkenal di dunia. Tanaman kopi bukan tanaman asli Indonesia, melainkan jenis tanaman yang berasal dari benua Afrika. Tanaman kopi dibawa ke pulau Jawa pada tahun 1696, tetapi pada waktu itu masih dalam taraf percobaan. Di Jawa, tanaman kopi ini mendapat perhatian sepenuhnya baru pada tahun 1699, karena tanaman kopi ini dapat berkembang dan berproduksi dengan baik. Kopi memiliki peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Indonesia diberkati dengan letak geografisnya yang sangatlah cocok bagi tanaman kopi. Letak Indonesia sangat ideal bagi iklim mikro untuk pertumbuhan dan produksi kopi.

(19)

berbintang menyediakan minuman kopi dengan variasi jenis dan harga yang berbeda.

Menikmati kopi saat ini menjadi hal yang sudah biasa ada di kota-kota besar dan di pedesaan. Terlebih menikmati kopi di kedai-kedai kopi, café kopi, dan restoran berbintang yang ada di sekitar pemukiman penduduk maupun yang berada jauh dari pemukiman penduduk. Kebiasaan masyarakat yang suka ngopi ternyata mampu melahirkan peluang bisnis yang menarik dengan keuntungan yang menggiurkan. Dengan meningkatnya konsumsi kopi yang ada pada masyarakat dewasa ini, berdampak terhadap persaingan kedai-kedai kopi, café kopi, dan restoran berbintang yang memang menjual kopi untuk memenuhi kebutuhan konsumen kopi yang semakin beragam.

Di kota Tebing Tinggi, bisnis yang sedang berkembang adalah bisnis Coffee Shop. Perkembangan bisnis Coffee Shop di Tebing Tinggi yang semakin semarak membuat ketatnya persaingan bisnis yang ada, perusahaan dituntut agar bergerak lebih cepat dalam hal menarik konsumen. Sehingga perusahaan perlu mencermati perilaku konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembeliannya dalam usaha-usaha pemasaran sebuah produk yang dilakukan. Pelaku bisnis harus mengerti apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen.

(20)

Penciptaan suasana yang nyaman yang didukung dengan interior dan desain yang unik dan tersedianya berbagai fasilitas tambahan seperti televisi untuk menonton, wifi, dan fasilitas pendukung lain sebagainya.

Bisnis Coffee Shop ini menawarkan berbagai jenis variasi kopi, kopi yang ditawarkan pun memiliki kualitas produk yang baik, rasa yang enak, dan disajikan dalam bentuk yang menarik, yang dimana mengikuti selera konsumen dan permintaan pasar saat ini. Kebiasaan masyarakat Tebing Tinggi yang suka ngopi ini terlihat pada kedai-kedai kopi, café kopi, dan bahkan restoran berbintang yang tidak sepi di datangi oleh pembeli, khususnya pecinta kopi. Café Roemah Kopi Dolok memilih lokasi bisnis yaitu di Jl. Hamka No. 57 kampung bicara.

(21)
[image:21.595.113.511.85.331.2]

Sumber: Laba Rugi Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi Tahun 2014

Gambar 1.1 Grafik Laba Rugi Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi Tahun 2014

Berdasarkan gambar 1.1 Grafik laba rugi Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi dapat dilihat pada bulan maret 2014 Café Roemah Kopi Dolok mendapatkan keuntungan yang besar, sebesar Rp. 47.574.346,- dikarenakan banyaknya para pelanggan café menyewakan café dalam rangka ulang tahun, arisan, dan sebagainya. Sedangkan, pada bulan oktober 2014 Café Roemah Kopi Dolok mengalami kerugian sebesar Rp. 13.893.656,-. Hal ini disebabkan banyak pesaing dari Café Roemah Kopi Dolok mulai bermunculan di mulai bulan september sampai dengan bulan oktober 2014.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “Pengaruh Produk, Lokasi, dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi”.

-20,000,000 -10,000,000 0 10,000,000 20,000,000 30,000,000 40,000,000 50,000,000 60,000,000

(22)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi?

2. Apakah lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi?

3. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi? 4. Apakah produk, lokasi, dan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh produk, lokasi dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan didapat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi, dari penelitian ini

(23)

2. Bagi penulis, dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam bidang yang diteliti baik secara teoritis maupun aplikasi.

(24)

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Perilaku Konsumen

2.1.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut Tjiptono (2005:39), perilaku konsumen adalah studi mengenai individu, kelompok atau organisasi dan proses-proses yang dilakukan dalam memilih, menentukan, mendapatkan, menggunakan, dan menghentikan pemakaian produk, jasa, pengalaman, atau ide untuk memuaskan kebutuhan, serta dampak proses-proses terhadap konsumen dan masyarakat.

Menurut Kotler dan Keller (2008:166), perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

Menurut Kotler dan Keller (2008:166), perilaku konsumen dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor, yaitu:

1. Faktor budaya, yang terdiri dari :

a. Budaya, merupakan penentu keinginan, persepsi, dan perilaku yang paling mendasar yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan insituisi penting lainnya.

(25)

c. Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara hierarkis dan anggotanya menganut nilai-nilai, minat perilaku yang sama.

2. Faktor sosial

a. Kelompok referensi adalah semua kelompok/seseorang yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang.

b. Kelompok anggota adalah kelompok yang mempunyai pengaruh langsung.

c. Kelompok primer adalah dengan siapa seseorang berinterkasi secara terus menerus dan tidak resmi, seperti keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja. Sedangkan, kelompok sekunder adalah (masyarakat) berinteraksi secara resmi dan kurang berkelanjutan, seperti agama, professional, dan kelompok persatuan perdagangan.

d. Kelompok aspirasional adalah kelompok yang ingin diikuti.

e. Kelompok disosiatif adalah kelompok yang nilai dan perilakunya ditolak oleh orang.

3. Faktor pribadi, yang terdiri dari: a. Usia dan tahap siklus hidup

(26)

b. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi

Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang mereka beli. Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang mempunyai minat di atas rata-rata pada produk dan jasa mereka. Perusahaan bahkan dapat mengkhususkan diri membuat produk yang diperlukan oleh kelompok tertentu. Sedangkan, situasi ekonomi seseorang juga mempengaruhi pilihan produk. Pemasar barang-barang yang sensitif terhadap pendapatan mengamati gejala pendapatan pribadi, tabungan, dan suku bunga.

c. Kepribadian dan konsep diri

Kepribadiaan adalah karakteristik psikologi unik seseorang yang menyebabkan respons yang relatif konsisten yang bertahan lama terhadap lingkungan orang itu sendiri. Kepribadian biasanya digambarkan dalam karakteristik perilaku seperti kepercayaan diri, dominasi, suka bersosialisasi, otonomi, cara mempertahankan diri, kemampuan beradaptasi, dan sifat agresif.

d. Gaya hidup

(27)

4. Faktor psikologis dipengaruhi 4 (empat) faktor psikologis utama, yaitu: a. Motivasi (dorongan) adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang

mendorong seseorang untuk mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut. Seseorang senantiasa mempunyai banyak kebutuhan. Salah satunya kebutuhan biologis, timbul dari dorongan tertentu seperti rasa lapar, haus, dan ketidaknyamanan. Kebutuhan psikologis timbul dari kebutuhan akan pengakuan, penghargaan atau rasa memiliki.

b. Persepsi adalah proses dimana orang memilih, mengatur, dan menginterprestasikan informasi untuk membentuk gambaran dunia yang berarti.

c. Pembelajaran adalah perubahan dalam seseorang yang timbul dari pengalaman. Pembelajaran terjadi melalui interaksi dorongan, rangsangan, pertanda, respons, dan penguatan.

d. Keyakinan dan sikap

Keyakinan adalah pikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu. Sedangkan, sikap adalah evaluasi, perasaan, dan tendensi yang relatif dan konsisten dari seseorang terhadap sebuah objek atau ide. 2.1.1.2 Keputusan Pembelian

(28)

pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Tingkat keterlibatan konsumen dalam pembelian sangat dipengaruhi oleh kepentingan personal yang ditimbulkan serta dirasakan oleh stimulus. Berbagai upaya dilakukan perusahaan agar bisa memiliki daya tarik yang kuat tertancap di pikiran konsumen dan pada akhirnya dapat meraih pangsa pasar yang luas sehingga mampu bersaing dengan kompetitor lain. Menurut Kotler dan Keller (2008:184), keputusan pembelian adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pascapembelian.

[image:28.595.118.531.551.603.2]

Dalam mempelajari keputusan pembelian konsumen, seorang pemasar harus melihat hal-hal yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian dan membuat suatu ketetapan bagaimana konsumen membuat keputusan pembeliannya. Menurut Kotler dan Keller (2008:192), mengemukakan proses pembelian tersebut melalui 5 (lima) tahapan. Tahapan pembelian konsumen tersebut, yaitu:

Gambar 2.1 Tahap Proses Keputusan Pembelian Sumber : Kotler dan Keller, (2008:192)

Pengenalan Masalah

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Keputusan Pembelian

(29)

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal dari kebutuhan normal seseorang atau rangsangan eksternal seseorang. Munculnya kebutuhan seringkali terjadi secara spontan atau pada saat kebutuhan di sadari. Pengembangan media suasana di mal atau puat perbelanjaan sering menimbulkan pembelian spontan, tanpa perencanaan sebelumnya. Orang yang sebelumnya tidak menyadari kebutuhan dan tidak berencana membeli, menjadi tiba-tiba membeli.

2. Pencarian Informasi

Informasi adalah hal utama yang akan digunakan konsumen dalam mengambil keputusan membeli atau tidak membeli suatu produk. Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Salah satu faktor kunci bagi pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang dipertimbangkan oleh konsumen dan pengaruh relatif dari masing-masing sumber terhadap keputusan pembelian.

3. Evaluasi Alternatif

(30)

membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam pilihan. Konsumen tersebut juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai.

4. Keputusan Pembelian

Dalam tahap ini setelah konsumen mengevaluasi berbagai alternatif, maka konsumen dapat memutuskan apakah produk akan dibeli atau tidak jadi dibeli. Pembelian sendiri secara fisik bisa dilakukan oleh konsumen, namun bisa juga oleh orang lain. Terdapat perbedaan antara konsumen dan pembeli. Misalnya pembelian sabun mandi keluarga, bisa jadi yang membeli pembantu, sedangkan yang mengkonsumsi keluarga. Dalam hal ini, konsumen dapat mengkonsumsi produk yang dibelinya, dan mulai bisa merasakan manfaat yang diterima, dan mulai bisa membandingkan dengan harapan yang sebelumnya dimiliki. Pada saat ini konsumen akan merasakan kepuasan atau ketidakpuasan.

5. Perilaku pascapembelian

(31)

harapan pelanggan, pelanggan tersebut akan merasa dikecewakan. Tetapi jika memenuhi harapan, pelanggan tersebut akan merasa puas, dan jika melebihi harapan, maka pelanggan tersebut akan merasa sangat puas. 2.1.2 Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran memainkan peranan yang penting dalam upaya mewujudkan keinginan konsumen yang ditujukan untuk melayani serta memenuhi kebutuhan konsumen. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:15), bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengejar tujuan pemasaran. Meliputi: produk, harga, lokasi, dan promosi. Adapun pengertiannya, yaitu:

1. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.

2. Harga adalah jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa.

3. Lokasi adalah mencerminkan komitmen jangka panjang perusahaan dalam hal keuangan.

(32)

2.1.2.1 Produk

2.1.2.1.1 Pengertian Produk

Menurut Simamora (2011:3), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Sedangkan, Kotler dan Armstrong (2008:346), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.

Ketika konsumen membeli sebuah produk maka konsumen memiliki harapan bagaimana produk tersebut berfungsi, karena sangat berhubungan dengan kesehatan manusia dan merupakan kebutuhan pokok. Maka kualitas produk sangat mempengaruhi pembeli dalam mengambil keputusan pembelian.

Menurut Sofjan Assauri (2004:202), produk yang dibeli konsumen dapat dibedakan atas 3 (tiga) tingkatan, yaitu:

1. Produk inti, merupakan inti atau dasar yang sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh oleh seorang pembeli atau konsumen dari produk tersebut.

2. Produk formal, merupakan bentuk, kualitas, dan kemasan yang menyertai produk tersebut.

(33)

2.1.2.1.2 Klasifikasi Produk

Menurut Tjiptono (2005:98), klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang, yaitu:

1. Berdasarkan berwujud atau tidak berwujud, produk dapat diklasifikasikan 2 (dua) kelompok, yaitu:

a. Barang

Merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga dapat dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan dan perlakuan fisik lainnya. Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang, yaitu barang tidak tahan lama dan barang tahan lama.

b. Jasa

Merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Contohnya bengkel reparasi, salon kecantikan, kursus, hotel dan lain sebagainya.

2. Berdasarkan siapa konsumennya dan untuk apa produk dikonsumsi, produk dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:

a. Produk konsumen

(34)

b. Produk industri

Produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih lanjut atau penggunaan yang terkait dengan bisnis. Ada 3 (tiga) kelompok produk dan jasa industri yang meliputi: bahan dan suku cadang, barang modal, serta perlengkapan dan jasa.

2.1.2.2 Lokasi

2.1.2.2.1 Pengertian Lokasi

Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu usaha adalah lokasi. Lokasi adalah kunci untuk menarik pelanggan. Memilih lokasi berdagang merupakan keputusan penting untuk bisnis yang harus membujuk pelanggan untuk datang ke tempat bisnis dalam pemenuhan kebutuhannya. Lokasi yang dipilih pun terletak dikeramaian atau mudah dijangkau oleh calon konsumen.

Menurut Yunarto (2006:39), lokasi adalah salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi, penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melayani konsumen. Keputusan lokasi menyangkut kemudahan akses yang cepat dan dapat menarik sejumlah besar konsumen. Keputusan ini meliputi keputusan lokasi fisik (misalnya keputusan mengenai lokasi dimana sebuah hotel atau restoran didirikan).

(35)

Lokasi yang strategis membuat konsumen lebih mudah dalam menjangkau dan juga keamanan yang terjamin.

2.1.2.2.2 Faktor-faktor Dalam Memilih Lokasi

Faktor-faktor dalam pemilihan lokasi perlu dipertimbangkan oleh pelaku usaha dalam menentukan lokasi usahanya, karena lokasi usaha tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu strategi bisnis. Memilih lokasi usaha yang dekat dengan target pasar merupakan salah satu strategi bisnis selain itu juga memudahkan konsumen dalam mengkonsumsi jasa yang diberikan. Selain kedekatan dengan target pasarnya ketersediaan infrastruktur yang memadai juga perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi usaha.

Menurut Simamora (2011:274), menjelaskan bahwa dalam memilih lokasi ada 5 (lima) faktor-faktor yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Tingginya populasi pasar sasaran

Ini ditandai oleh banyaknya orang yang lewat pada suatu tempat atau yang bermukim serta berkantor di suatu lokasi.

2. Akses pada lokasi

Kemudahan mencapai dan keluar dari lokasi sangat menentukan jumlah pengunjung. Akses tidak tergantung pada jarak. Pembeli tidak suka bersusah-susah mencapai lokasi kecuali kalau tidak ada alternatif lain. 3. Titik-titik stress

(36)

lintas atau daerah macet, sehingga di tempat seperti itulah lokasi eceran menjadi lebih baik.

4. Peruntukan suatu area atau jalur

Pembeli umumnya lebih menyukai tempat yang pilihan tokonya banyak di satu tempat. Itulah sebabnya, banyak pengecer yang membuka beberapa outlet dengan nama berbeda sekaligus di satu lokasi untuk memberikan kenyamanan memilih bagi pembeli.

5. Kondisi sosial dan lingkungan daerah sekitar

Pengecer harus memperhatikan kondisi sosial dan budaya daerah sekitar lokasi tokonya. Jangan sampai mengganggu dan merusak situasi yang telah kondusif selama ini.

2.1.2.3 Kualitas Pelayanan

2.1.2.3.1 Pengertian Kualitas Pelayanan

(37)

Menurut Tjiptono (2005:29), kualitas pelayanan adalah fungsi harapan pelanggan pada pra pembelian, pada proses penyediaan kualitas yang diterima dan pada kualitas output yang diterima. Sehingga definisi kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen.

Menurut Ratminto dan Winarsih (2005:2), kualitas pelayanan setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Sedangkan, menurut Lupiyoadi (2006:144), kualitas pelayanan adalah keseluruhan ciri dan karakteristik dari suatu produk atau jasa dalam hal kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan yang telah ditentukan.

2.1.2.3.2 Dimensi Kualitas Pelayanan

Menurut Lupiyoadi (2006:148), ada 5 (lima) dimensi kualitas pelayanan yaitu:

1. Bukti fisik, yaitu Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Bukti fisik meliputi fasilitas fisik (gedung, gudang, dan lain-lain sebagainya), perlengkapan dan peralatan yang dipergunakan (teknologi), serta penampilan pegawainya. 2. Ketanggapan, yaitu suatu kemauan untuk membantu dan memberikan

(38)

3. Kehandalan, yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu. Kepuasan pelanggan akan menurun jika pelayanan yang diberikan tidak sesuai yang dijanjikan.

4. Jaminan, yaitu mencakup pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan meliputi bebas bahaya, resiko, dan keraguan.

5. Empati, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan pelanggan. Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.

[image:38.595.121.516.500.688.2]

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian 1. Aulya

(39)

Lanjutan,

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian 2. Triastuti

(2012) Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk Dan Promosi Penjualan Terhadap Minat Beli Ulang Studi Pada Konsumen Buket Koffee And Jazz Semarang Minat Beli Ulang (varibel terikat) Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk, Promosi (variabel bebas)

Hasil menunjukkan bahwa variabel Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk Dan

Promosi sama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Terhadap Minat Beli Ulang Studi Pada Konsumen Buket Koffee And Jazz Semarang, dimana kualitas produk memliki pengaruh tertinggi terhadap Minat Beli Ulang dibandingkan kualitas pelayanan dan promosi.

3. Wulandari (2013) Analisis Pengaruh Produk, Kualitas Pelayanan Dan Lokasi Terhadap Kepuasan Konsumen Studi Kasus Pada Konsumen Kopikita Semarang Kepuasan Konsumen (varibel terikat) Produk, Kualitas Pelayanan, Lokasi (variabel bebas) hasil penelitian membuktikan bahwa variabel yaitu produk, kualitas pelayanan, dan lokasi sama-sama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen Kopikita di Semarang, dimana variabel produk memiliki pengaruh tertinggi terhadap kepuasan

konsumen bila dibandingkan dengan variabel kualitas pelayanan dan lokasi.

4. Albertus (2012) Pengaruh Harga, Produk, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan

Pelanggan Studi Pada Waroeng Spesial Sambal Cabang Lampersari Semarang Kepuasan Pelanggan (varibel terikat) Harga, Produk, Kualitas Pelayanan (variabel bebas) Hasil penelitian

menunjukkan bahwa harga, produk, dan kualitas

pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

(40)

Lanjutan,

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian 5. Gerardo

(2014) Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Café Dan Resto Cabana Manado Kepuasan Pelanggan (varibel terikat) Kualitas Produk, Harga, Kualitas Pelayanan (variabel bebas) Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk, harga, dan kualitas pelayanan

berpengaruh positif dan terhadap kepuasan

pelanggan Café Dan Resto Cabana Manado. Harga berpengaruh namun tidak signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

Kualitas produk dan kualitas pelayanan berpengaruh dan signifikan terhadap

kepuasan pelanggan. Sumber: Aulya (2013), Triastuti (2012), Wulandari (2013), Albertus (2012), Gerardo (2014)

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu.

Menurut Kotler dan Keller (2008:184), keputusan pembelian adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pascapembelian.

(41)

dan merupakan kebutuhan pokok. Hal ini sangat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Menurut Yunarto (2006:39), lokasi adalah salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi, penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melayani konsumen. Keputusan lokasi menyangkut kemudahan akses yang cepat dan dapat menarik sejumlah besar konsumen. Lokasi mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Menurut Tjiptono (2005:85), kualitas pelayanan adalah upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Kualitas pelayanan mempengaruhi pelanggan kembali datang atau tidak. Kualitas pelayanan memberikan suatu dorongan kepada konsumen untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan karena ini mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Kualitas pelayanan juga menjadi salah satu kunci utama keberhasilan dalam mempertahankan pelanggan yang sudah ada.

(42)
[image:42.595.122.505.79.310.2]

Sumber: Kotler dan Keller (2008:184),Simamora (2011:3), Yunarto (2006:39), dan Tjiptono (2005:29)

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual 2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disimpulkan oleh peneliti, yang selanjutnya masih akan diuji kebenarannya. Hipotesis penelitian menunjukkan secara jelas arah pengujiannya, dengan kata lain hipotesis membimbing peneliti dalam melaksanakan penelitian di lapangan baik sebagai objek penelitian maupun pengumpulan data.

Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan sebelumnya, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : Terdapat pengaruh produk terhadap keputusan pembelian pada café roemah kopi dolok tebing tinggi

H2 : Terdapat pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian pada café roemah kopi dolok tebing tinggi

Keputusan Pembelian (Y) Produk (X1)

Lokasi (X2)

(43)

H3 : Terdapat pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian pada café roemah kopi dolok tebing tinggi

(44)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2012:55), penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh. Oleh karena itu penelitian ini akan menganalisis pengaruh produk, lokasi, dan kualitas pelayanan sebagai variabel independen dan keputusan pembelian sebagai variabel dependen pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi yang berlokasi di Jalan Hamka No. 57 Kampung Bicara Tebing Tinggi. Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2015.

3.3 Batasan Operasional

Adapun yang menjadi batasan operasional penelitian yaitu:

1. Variabel independen (X) terdiri atas produk (X1), lokasi (X2), dan kualitas pelayanan (X3).

2. Variabel dependen (Y) adalah Keputusan Pembelian (Y). 3.4 Definisi Operasional

(45)

untuk mempermudah pengukuran variabel penelitian. Dalam penelitian ini definisi variabel yang diteliti adalah sebagai berikut:

1. Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat baik secara positif atau negatif. Dalam penelitian ini yang termasuk variabel bebas adalah:

1.1Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan.

1.2Lokasi

Lokasi adalah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi, penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melayani konsumen. 1.3Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan adalah upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan.

(46)
[image:46.595.113.515.89.713.2]

Tabel 3.1

Definisi Operasional; Indikator dan Skala Ukur

Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Ukur Produk (X1) Segala sesuatu yang

dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan.

1. Kualitas kopi yang baik 2. Variasi kopi yang

ditawarkan

3. Manfaat kopi yang ditawarkan

4. Rasa kopi yang khas

Skala Likert

Lokasi (X2) Salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi, penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi

kemampuan perusahaan dalam melayani

konsumen.

1. Lokasi yang dekat dengan keramaian 2. Kemudahan dalam

menjangkau lokasi 3. Kenyamanan di lokasi

Skala Likert Kualitas Pelayanan (X3) Upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan.

1. Dekorasi tempat Café Roemah Kopi Dolok 2. Sikap tanggap karyawan

dalam melayani pelanggan

3. Ketepatan waktu dalam menyajikan pesanan pelanggan

4. Sikap karyawan yang sopan santun

5. Mendengarkan keluhan atau pertanyaan pelanggan Skala Likert Keputusan Pembelian (Y) Sebuah pendekatan penyelesaian masalah untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian.

1. Sesuai kebutuhan 2. Mempunyai manfaat 3. Keputusan yang tepat

dalam membeli produk 4. Melakukan pembelian

berulang

Skala Likert

(47)

dan Tjiptono (2005:29)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Menurut Sugiyono (2012:132), skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini, skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert.

[image:47.595.181.444.318.465.2]

Skala Likert menggunakan 5 (lima) tingkatan jawaban yang dapat dilihat pada Tabel 3.2

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Sugiyono (2012:133)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi

(48)

3.6.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2012:116), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelanggan yang pernah berkunjung dan membeli di Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi.

Menurut Supramono (2003:63), setiap populasi yang sulit diketahui, maka digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

� : jumlah sampel

(Zα)2 : nilai standard normal yang besarnya tergantung α Jika α :0,05 maka Z= 1,96

Jika α : 0,01 maka Z = 1,67

P : estimasi proporsi populasi q : 1-p

d : penyimpangan yang dapat ditolerir

Untuk memperoleh jumlah sampel (n) yang besar dan nilai p yang belum diketahui, maka dapat digunakan p = 0,5. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah:

� =

(49)

� = ,9 , , , = 9 , = 9 Orang

Teknik pengambilan sampel dilakukan melalui aksidental sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dipergunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2012:116). 3.7 Jenis Dan Sumber Data

Jenis peneliti menggunakan 2 (dua) jenis data di dalam melakukan penelitian untuk membantu memecahkan masalah, adalah:

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan atau kuesioner yang dibagikan pada pelanggan yang pernah berkunjung dan membeli di Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi. 2. Data sekunder

Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain. Data ini diperoleh melalui dokumen organisasi meliputi profil organisasi, struktur organisasi dan studi dokumentasi yang diperoleh dari buku, jurnal, majalah, dan internet yang dapat menjadi referensi bagi penelitian ini. 3.8 Metode Pengumpulan Data

(50)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Dilakukan langsung kepada pemilik Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi, dan pelanggan yang pernah berkunjung dan membeli di Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi yang menjadi responden dalam penelitian ini.

2. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner penelitian ini dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan kepada pelanggan yang pernah berkunjung dan membeli di Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi yang telah ditetapkan menjadi sampel atau responden.

3. Penelitian (observasi)

Penelitian ini dilakukan dengan melihat dan mengamati secara langsung ke lokasi penelitian yakni pelanggan yang pernah berkunjung dan membeli Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi.

4. Studi Pustaka

(51)

penelitian, majalah dan internet yang memiliki relevansi dengan penelitian.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah kuesioner atau angket yang disebarkan layak untuk dijadikan instrumen penelitian. Kuesioner yang digunakan untuk menunjukkan apakah data yang diperoleh merupakan data yang valid. Uji validitas ini dilakukan kepada 30 responden diluar sampel dengan menyebarkan kuesioner pada pelanggan yang pernah berkunjung dan membeli Kopi di Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai rhitung dari variabel penelitian dengan nilai rtabel. Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan SPSS 18.00 for windows dengan persyaratan sebagai berikut:

(52)
[image:52.595.113.514.164.533.2]

Tabel 3.3 Uji Validitas

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Produk1 67,9667 43,620 ,714 ,957

Produk2 68,2000 41,890 ,813 ,955

Produk3 68,5000 41,017 ,751 ,956

Produk4 68,0000 43,103 ,778 ,956

Lokasi1 67,9000 43,748 ,755 ,956

Lokasi2 68,1667 41,868 ,815 ,955

Lokasi3 68,4000 42,041 ,637 ,959

Kualitaspelayanan1 68,1000 41,817 ,744 ,956

Kualitaspelayanan2 68,3667 41,482 ,754 ,956

Kualitaspelayanan3 68,4667 40,464 ,798 ,955

Kualitaspelayanan4 68,1000 42,990 ,754 ,956

Kualitaspelayanan5 68,1000 42,714 ,799 ,955

Keputusanpembelian1 67,9667 42,930 ,832 ,955

Keputusanpembelian2 67,8667 44,326 ,690 ,957

Keputusanpembelian3 67,9333 43,168 ,822 ,955

Keputusanpembelian4 67,9667 42,930 ,832 ,955 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, (2015)

Tabel 3.3. menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan valid, yang dapat dilihat dari rhitung Corrected Item-Total Correclation yang pada keseluruhan butir lebih besar dari rtabel (0,361) sehingga diperoleh 16 pertanyaan valid yang digunakan untuk melakukan penelitian.

3.9.2 Uji Reliabilitas

(53)

diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,80. Uji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS.

[image:53.595.209.415.302.385.2]

1. Jika ralpha positif dan > dari rtabel maka pertanyaan tersebut reliabel. 2. Jika ralpha negatif dan < dari rtabel maka pertanyaan tersebut reliabel.

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,959 16

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, (2015)

Pada 16 pertanyaan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa koefisien alpha (Cronbach’s Alpha) adalah sebesar 0,959. Ini berarti 0,959 > 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut reliable dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian. 3.10 Teknik Analisis

3.10.1 Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono (2012:147), analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

(54)

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik regresi linear berganda. Persamaan yang digunakan adalah:

Y = a + b1+ b2+ b3X3 + e

Keterangan :

Y = Keputusan pembelian a = Konstanta

b1 = Koefisien regresi dari variabel X1 (Produk) b2 = Koefisien regresi dari variabel X2 (Lokasi)

b3 = Koefisien regresi dari variabel X3 (Kualitas Pelayanan) X1 = Produk

X2 = Lokasi

X3 = Kualitas Pelayanan

e = Variabel pengganggu (standart error) 3.11 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji suatu model yang termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

3.11.1 Uji Normalitas

(55)

tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig.(2-tailed) diatas signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal.

3.11.2 Uji Heterokedastisitas

Situmorang dan Lufthi (2012:161), Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heterokedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyaratan yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heterokedastisitas. Cara menganalisis asumsi heterokedastisitas dengan melihat grafik scatterplot dimana jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan adanya Heteroskedastisitas. Sedangkan jika tidak ada pola yang jelas titik-titiknya menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

3.11.3 Uji Multikolinearitas

(56)

3.12 Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh produk, lokasi, dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian maka dilakukan pengujian dengan menggunakan, yaitu:

3.12.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Kriteria pengujiannya adalah:

Ho : b1, b2, b3 = 0 , artinnya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Ho : b1. b2, b3 ≠ 0 , artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah: Ho diterima jika Fhitung< Ftabel pada � = 5% Ho ditolak jika Fhitung> Ftabel pada � = 5% 3.12.2 Uji Signifikan Parsial (Uji- t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel bebas secara parsial (individual) terhadap variasi variabel terikat.

Kriteria pengujiannya adalah:

(57)

Ho : b1 ≠ 0 , artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah: Ho diterima jika thitung< ttabel pada � = 5% Ho ditolak jika thitung≥ ttabel pada � = 5% 3.12.3 Koefisien Determinasi ( )

(58)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan

4.1.1 Sejarah Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi

Café Roemah Kopi Dolok merupakan salah satu café kopi yang pertama kali berdiri di Tebing Tinggi. Café Roemah Kopi Dolok berdiri 1 November 2012, cafe ini didirikan oleh dr. Faisal Ansyary. Awal mula berdirinya Café Roemah Kopi Dolok dikarenakan kebiasaan masyarakat Tebing Tinggi yang suka ngopi di kedai kopi atau di warung kopi. Ketertarikan si pemilik Café Roemah Kopi Dolok di bisnis minuman kopi karena setiap pulang ke rumah selalu melewati kedai kopi atau warung kopi dekat rumah yang selalu ramai pembelinya, dan keuntungan yang didapatkan dari bisnis kedai kopi atau warung kopi sangat menggiurkan. 4.1.2 Visi Dan Misi Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi

Visi

1. Café Roemah Kopi Dolok adalah menjadikan Café Roemah Kopi Dolok mendapat tempat di benak konsumen.

(59)

misi

1. Menyupayakan penyediaan menu-menu berkualitas dengan cita rasa yang khas tanpa hanya memikirkan keuntungan.

2. Menyajikan minuman kopi yang memiliki cita rasa yang nikmat dan khas. 3. Café Kopi yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan akan konsumsi

kopi, aman bagi kesehatan pelanggan dan dapat dinikmati siapa saja dan kapan saja.

4. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada setiap konsumen.

5. Lebih menyupayakan penggunaan sarana yang bersih, rapi, dan hygienic.

4.1.3 Tujuan Kegiatan Usaha

Adapun tujuan dari usaha adalah:

1. Mencari keuntungan atau laba secara wajar dan berusaha meningkatkan laba yang diperoleh demi kelangsungan hidup dan perluasan usaha dimasa yang akan datang, serta menjaga citra atau nama baik.

2. Memenuhi kebutuhan pokok/utama para pecinta kopi.

3. Memberikan kepuasan bagi para konsumen melalui pemenuhan kebutuhan pokok atau utama mereka.

4.1.4 StrukturOrganisasi

(60)

Organisasi dapat didefinisikan sebagai kesatuan yang terbentuk dari hubungan-hubungan antar departemen. Sesuai dengan pengertian tersebut maka tujuan utama dari organisasi adalah mempermudah pelaksanaan tugas dan pencapaian tujuan disamping menghasilkan spesialisasi dari setiap tugas ataupun pekerjaan.

Café Roemah Kopi Dolok merupakan usaha café yang didirikan untuk pecinta kopi dan untuk orang-orang yang suka nongkrong, yang merupakan perusahaan berbadan hukum yang memiliki struktur organisasi yang jelas dan terorganisir.

Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian tugas yang telah ditetapkan Café Roemah Kopi Dolok adalah sebagai berikut:

1. Pimpinan

a. Sebagai pemilik usaha.

b. Mengangkat pegawai dan menentukan tanggung jawab. c. Menentukan kebijakan dan pengambilan keputusan.

d. Memberikan persetujuan atau penolakan terhadap penggunaan sumber dana dalam perusahaan.

2. Bagian Pembelian

a. Bertugas membeli bahan-bahan kebutuhan makanan dan minuman. b. Melaporkan kekurangan dan kelebihan bahan-bahan makanan dan

minuman.

3. Bagian makanan dan minuman

(61)

a. Bertugas mencatat pesanan konsumen.

b. Bertugas mengantarkan makanan kepada konsumen.

5. Kasir

a. Bertugas menghitung jumlah makanan dan minuman yang dipesan konsumen.

Adapun fasilitas dari usaha makanan ini terdiri dari: 1. Meja makan dan tempat tisu, tempat sendok dan garpu. 2. Musholla

3. Toilet

4. Tempat parkir, meskipun masih tergolong sempit 5. Kipas angin dan AC

6. PC untuk request lagu. 7. Televisi LCD

8. Infokus & Layar Tancap. 4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Hasil Analisis Deskriptif

(62)

mengenai dimensi keputusan pembelian konsumen yang dimiliki Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi. Sehingga diharapkan dapat bermanfaat bagi pemilik usaha dalam mengambil keputusan yang bersifat perbaikan demi mempertahankan pelanggan dan menarik pelanggan potensial lainnya. Variabel yang diteliti merupakan elaborasi dari judul skripsi yaitu: “Pengaruh Produk, Lokasi, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi”.

4.2.1.1 Deskriptif Responden

Responden dalam penelitian ini adalah orang-orang yang pernah menjadi pelanggan Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi yang jumlahnya 97 orang. Karakteristik-karakteristik tersebut meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan frekuensi berkunjung. Pada penelitian ini yang hasilnya dapat dilihat di bawah ini:

Tabel 4.1

a. Karakteristik Responden berdasarkan usia

Usia Jumlah Persentase (%)

15-20 Tahun 11 11%

21-25 Tahun 24 24%

26-30 Tahun 30 30%

31-35 Tahun 10 10%

36-40 Tahun 6 6%

>40 Tahun 16 16%

Total 97 97%

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

(63)

mahasiswa, 10 responden karyawan swasta, 4 responden PNS, dan 1 responden lain-lain. Responden berusia yang 26-30 berjumlah 30 orang, dimana 3 responden mahasiswa, 12 responden karyawan swasta, 4 responden PNS dan 11 responden lain-lain. Responden yang berusia 31-35 tahun berjumlah 10 orang, dimana 5 responden karyawan swasta, 4 responden PNS dan 1 lain-lain. Responden yang berusia 36-40 tahun berjumlah 6 orang, dimana 3 responden karyawan swasta, 1 responden PNS dan 2 responden lain-lain. Responden yang berusia diatas 40 tahun berjumlah 16 orang, dimana 5 responden karyawan swasta, 8 responden PNS dan 3 responden lain-lain. Dari data tersebut responden karyawan swasta mendominasi dengan jumlah 35 responden, dimana 15 responden berusia 21-25 tahun, 12 responden berusia 26-30 tahun, 5 responden berusia 31-35 tahun, dan 3 responden berusia 36-40 tahun.

Table 4.2

b. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Usia Pria Wanita Jumlah Persentase (%)

15-20 Tahun 4 7 11 11%

21-25 Tahun 10 14 24 24%

26-30 Tahun 10 20 30 30%

31-35 Tahun 5 5 10 10%

36-40 Tahun 4 2 6 6%

>40 Tahun 6 10 16 16%

Total 39 58 97 97%

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

(64)

responden pria dan 14 responden wanita. Responden berusia 26-30 tahun berjumlah 30 responden, dimana 10 responden pria dan 20 responden wanita. Responden yang berusia 31-35 berjumlah 10 orang, dimana 5 responden pria dan 5 responden wanita. Responden yang berusia 36-40 berjumlah 6 responden, dimana 4 responden pria dan 2 responden wanita. Responden yang beru sia diatas 40 tahun berjumlah 16 orang, dimana 6 responden pria dan 10 responden wanita. Dari data tersebut, responden yang berusia 26-30 tahun adalah responden yang paling dominan dengan jumlah 30 responden, yang terdiri dari 10 responden pria dan 20 responden wanita. Hal ini menunjukkan bahwa responden wanita lebih banyak menjadi pelanggan Café Roemah Kopi Dolok di Tebing Tinggi.

Table 4.3

c. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan

Usia Pekerjaan Jumlah

Pelajar Mahasiswa Karyawan Swasta PNS Lain-lain

15-20 Tahun 3 8 0 0 0 11

21-25 Tahun 0 9 10 4 1 24

26-30 Tahun 0 3 12 4 11 30

31-35 Tahun 0 0 5 4 1 10

36-40 Tahun 0 0 3 1 2 6

>40 Tahun 0 0 5 8 3 16

Total 3 20 35 21 18 97

Sumber: Hasil Pengolahaan, 2015 (data diolah)

[image:64.595.115.540.370.595.2]
(65)

responden lain-lain.

Gambar

Gambar 1.1 Grafik Laba Rugi Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi Tahun 2014
Gambar 2.1 Tahap Proses Keputusan Pembelian Sumber : Kotler dan Keller, (2008:192)
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kualitas Pelayanan merupakan upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen. Kepuasan konsumen adalah suatu

Kualitas Pelayanan merupakan upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen. Kepuasan konsumen adalah suatu

keinginan pelanggan dalam penyediaan produk di kelasnya. Keistimewaan yang dimaksud adalah tingkat kelengkapan atribut-atribut yang ada pada sebuah produk. Suspensi

Kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaian untuk mengimbangi harapan pelanggan (Tjiptono, 2000)

Kualitas Pelayanan merupakan upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen. Kepuasan konsumen adalah suatu

Kualitas layanan diwujudkan melalui pemenuhan keinginan dan kebutuhan pelanggan serta ketepatan penyampaian dalam mengimbangi atau bahkan melampaui harapan pelanggan,

Kualitas pelayanan adalah sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen atau nasabah serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan

Berdasarkan definisi ini, kualitas pelayanan bisa diwujudkan melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi