• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAGAIMANA KEBERHASILAN PROGRAM KAMPANYE GIZI MASYARAKAT DI SEBERANG ULU 1 PALEMBANG SEBAGAI BENTUK PENDEKATAN KEBIJAKAN SEKTOR HULU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAGAIMANA KEBERHASILAN PROGRAM KAMPANYE GIZI MASYARAKAT DI SEBERANG ULU 1 PALEMBANG SEBAGAI BENTUK PENDEKATAN KEBIJAKAN SEKTOR HULU"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAGAIMANA KEBERHASILAN PROGRAM KAMPANYE GIZI MASYARAKAT DI SEBERANG ULU 1 PALEMBANG SEBAGAI BENTUK PENDEKATAN KEBIJAKAN

SEKTOR HULU

Afrezah, SKM 1 Dwi Endah, SKM, MPH2

1Cita Sehat Foundation afr_ezah@yahoo.co.id 085368105991 2Center for Health Empowerment d.endah@yahoo.com 085729776150

Abstrak

Sebanyak 19,6% di Indonesia masih ada gizi kurang (Riskesdas 2013). Aspek rendahnya masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi buah dan sayur menjadi kurang selaras dengan sumber daya alam yang berlimpah. Sebanyak 93,6% penduduk Indonesia berusia di atas 10 tahun masuk dalam katagori kurang makan buah dan sayur. Kebiasaan makan buah dan sayur merupakan salah satu indikator perilaku hidup bersih dan sehat. Pendekatan sektor hulu seperti pendidikan diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan gizi di masyarakat.

Tujuan penelitian ini untuk melihat keberhasilan program pendekatan sektor hulu melalui edukasi kampanye gizi masyarakat khususnya mengenai makan buah dan sayur setiap hari. Metode penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 28 peserta yaitu ibu – ibu di wilayah seberang ulu 1, kota Palembang. Penelitian ini dilakukan selama bulan Mei 2015.

Hasil penelitian diperoleh bahwa adanya edukasi tentang pentingnya makan buah dan sayur setiap hari kepada penerima manfaat secara langsung maupun tidak langsung memberikan manfaat. Kegiatan ini dilakukan dengan cara memberikan buah dan sayur langsung kepada ibu-ibu untuk diberikan kepada balita. Hasil pola edukasi masyarakat melalui kampanye makan buah dan sayur ini dapat memotivasi ibu untuk makan buah dan sayur setiap hari sebesar

100 % . Ada 67% total responden memiliki balita sehingga dapat dikatakan bahwa program kampanye makan buah dan sayur memiliki manfaat memberikan asupan pemenuhan makan sayuran dan buah kepada balita. Data penelitian yang didapat bahwa sebesar 83% peserta kampanye yang telah memiliki kebiasaan makan sayur setiap hari sedangkan kebiasaan makan buah setiap hari hanya 27%. Adanya kampanye ini tingkat pengetahuan peserta kampanye didapatkan 100% setelah menerima edukasi manfaat makan buah dan sayur. Program ini memiliki dampak pada peserta kampanye untuk menanam sayur dan buah di perkarangan rumah nya masing- masing Kesimpulan bahwa pendekatan program berupa edukasi masyarakat melalui kampanye makan buah dan sayur dapat memberikan dampak positif untuk peningkatan pengetahuan dan perubahan perilaku gizi masyarakat.

Kata Kunci : kampanye, pendidikan kesehatan, PHBS, gizi masyarakat

1. PENDAHULUAN

(2)

empiris telah terbukti akan memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM). Perbaikan kualitas SDM ini pada gilirannya akan mendukung keberhasilan pembangunan nasional (Budiono, 2013).

Persoalan gizi dalam pembangunan kependudukan masih merupakan persoalan yang dianggap menjadi masalah utama dalam tatanan kependudukan dunia. Sehingga persoalan ini menjadi salah satu poin penting yang menjadi kesepakatan global dalam Milleneum Development Goals (MDGs). Setiap negara secara bertahap harus mampu menguranggi jumlah balita yang bergizi buruk atau kurang gizi sehingga mencapai 15 % pada tahun 2015.(Saputra, dkk. 2013).

Masalah gizi di Indonesia dan di negara yang berkembang masih didominasi oleh masalah Kurang Energi Protein (KEP), masalah anemia, masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), masalah Kurang Vitamin (KVA) dan masalah obesitas terutama di kota-kota besar (Salmiah, dkk, 2002).

Masalah gizi di sebabkan oleh berbagai faktor baik faktor secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu faktor secara tidak langsung adalah ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, yaitu kemampuan rumah tangga memperoleh makanan untuk memenuhi kebutuhan zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh (Salmiah, dkk, 2013).

Prevalensi gizi kurang dan gizi buruk sejak tahun 1989 – 2010 menunjukkan penurunan. Hasil Riskesdas 2010 menunjukkan prevalensi gizi Kurang menjadi 17,9% dan gizi buruk menjadi 4.9%. Artinya kemungkinan besar sasaran pada tahun 2014 sebesar 15,0% untuk gizi kurang dan 3,5% untuk gizi buruk dapat tercapai.(Ernawati, dkk. 2013).

Sebanyak 19,6% di Indonesia masih ada gizi kurang (Riskesdas 2013). Aspek rendahnya masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi buah dan sayur menjadi kurang selaras dengan sumber daya alam yang berlimpah. Sebanyak 93,6% penduduk Indonesia berusia di atas

10 tahun masuk dalam katagori kurang makan buah dan sayur. Kebiasaan makan buah dan sayur merupakan salah satu indikator perilaku hidup bersih dan sehat. Pendekatan sektor hulu seperti pendidikan diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan gizi di masyarakat.

Upaya promosi kesehatan dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode dan media yang disesuaikan dengan sasaran. Cara efektif dalam pendekatan kelompok adalah dengan metode ceramah. Pada metode ceramah dapat terjadi proses perubahan perilaku kearah yang diharapkan yaitu perubahan pengetahuan gizi melalui peran aktif sasaran dan saling tukar pengalaman sesama sasaran (Notoatmodjo, 2007).

Dalam mengatasi berbagai masalah gizi di Indonesia, diperlukan berbagai upaya untuk mengatasinya. Salah satu upaya promosi kesehatan nya yaitu dengan metode ceramah. Metode ceramah yang bisa dilakukan dalam hal ini bisa melalui penyuluhan dan konsultasi tentang gizi kepada masyarakat agar masyarakat bisa lebih mengetahui apa saja yang termasuk ke dalam gizi seimbang. Salah satu jenis gizi seimbang yaitu dengan memakan buah dan sayur. Penyuluhan kepada masyarakat melalui kegiatan kampanye tentang memakan buah dan sayur setiap hari adalah salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang sadar gizi. Kampanye bisa mencakup ke dalam masyarakat luas sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat mengetahui jenis-jenis dan manfaat dari gizi seimbang dan diharapkan dapat menurunkan prevalensi gizi buruk di Indonesia saat ini.

Tujuan penelitian ini untuk melihat keberhasilan program pendekatan sektor hulu melalui edukasi kampanye gizi masyarakat khususnya mengenai makan buah dan sayur setiap hari.

2. METODE PENELITIAN

(3)

Jumlah sampel sebanyak 28 peserta yaitu ibu – ibu di wilayah seberang ulu 1, kota Palembang. Penelitian ini dilakukan selama bulan Mei 2015.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka diperoleh data sebagai berikut:

Grafik 3.1

0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%

DATA EFEKTIVITAS KAMPANYE BUAH DAN SAYUR

Jumlah

Dari grafik di atas diperoleh bahwa hasil penelitian diperoleh bahwa adanya edukasi tentang pentingnya makan buah dan sayur setiap hari kepada penerima manfaat secara langsung maupun tidak langsung memberikan manfaat. Kegiatan ini dilakukan dengan cara memberikan buah dan sayur langsung kepada ibu-ibu untuk diberikan kepada balita. Hasil pola edukasi masyarakat melalui kampanye makan buah dan sayur ini dapat memotivasi ibu untuk makan buah dan sayur setiap hari sebesar 100 % . Ada 67% total responden memiliki balita sehingga dapat dikatakan bahwa program kampanye makan buah dan sayur memiliki manfaat memberikan asupan pemenuhan makan sayuran dan buah kepada balita. Data penelitian yang didapat bahwa sebesar 83% peserta kampanye yang telah memiliki kebiasaan makan sayur setiap

hari sedangkan kebiasaan makan buah setiap hari hanya 27%. Adanya kampanye ini tingkat pengetahuan peserta kampanye didapatkan 100% setelah menerima edukasi manfaat makan buah dan sayur. Program ini memiliki dampak pada peserta kampanye untuk menanam sayur dan buah di perkarangan rumah nya masing- masing

.

4. KESIMPULAN

Bahwa pendekatan program berupa edukasi masyarakat melalui kampanye makan buah dan sayur dapat memberikan dampak positif untuk peningkatan pengetahuan dan perubahan perilaku gizi masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Budiono, Irwan. 2013. Pengembangan Model Indeks Pembangunan Gizi.

Jurnal Kesehatan Masyarakat.

Ernawati, dkk. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu tentang Status Gizi Balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antang Perumnas Makassar.

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan.

Rineka Cipta. Jakarta.

Salmiah, dkk. 2013. Pengaruh Penyuluihan Gizi Terhadap Kesehatan, Asupan Protein dan Zat Besi Serta Peningkatan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil yang Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Mattombong Kabupaten Pinrang.

Media Gizi Pangan, Vol XV, Edisi 1.

Referensi

Dokumen terkait

membaca laporan ini pihak manajemen dapat memperbaiki kelemahan yang ada serta mempertahankan kekuatan yang dimilikinya. 8 Untuk mengetahui kondisi keuangan suatu

Pembakaran artefak tanah liat (tembikar dan bata merah) yang berlangsung secara sempurna menghasilkan artefak dengan warna terang yaitu dari warna merah sampai pada

Permintaan keterangan atau pemeriksaan pelapor/korban ini ditulis dalam Berita Acara Pemeriksaan ( BAP ) yang berisi kronologi kejadian. Korban ditahap ini juga berhak

keterbatasan dalam penggunaan media internet, mengetahui fungsi dasar internet tetapi digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu tanpa arah yang jelas, kapasitas

Bab ini merupakan pengantar dan menjelaskan mengenai latar belakang penelitian peranan public relationsPT Marga Guna sarana dalam mensosilisasikan informasi kepada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan keterampilan membaca antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe reseptif

Dampak positifnya dari pelestarian budaya bertato ini jika terus di damping dengan stigma bahwa tato sebagai tolak ukur untuk memperoleh kesempatan berkarir di

Nilai utilitas diketahui dengan melakukan pengukuran terhadap atribut-atribut suatu produk yang diprediksikan memberikan kepuasan produk tersebut, sehingga berfungsi