• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN EKOLOGI TUMBUHAN LIANA DI HUTAN PRIMER TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER RESORT SEI BETUNG KECAMATAN BESITANG KABUPATEN LANGKAT, SUMATERA UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAJIAN EKOLOGI TUMBUHAN LIANA DI HUTAN PRIMER TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER RESORT SEI BETUNG KECAMATAN BESITANG KABUPATEN LANGKAT, SUMATERA UTARA."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Nira Wati NIM. 4123220017 Program Studi Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

(4)

iii

Kajian Ekologi Tumbuhan Liana di Hutan Primer Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang

Kabupaten Langkat, Sumatera Utara

Nira Wati (4123220017) ABSTRAK

Liana adalah salah satu jenis tumbuhan yang menjadi penciri khas dari ekosistem hutan hujan tropis dan keberadaannya menambah keanekaragaman jenis tumbuhan pada ekosistem hutan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keanekaragaman liana, indeks kemerataan, indeks kekayaan, indeks dominansi, Indeks Nilai Penting (INP%), dan indeks kesamaan liana antar transek di hutan primer resort sei betung Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2015 hingga Maret 2016. Metode yang digunakan adalah metode kuadrat dengan pengambilan sampel dilakukan pada satu stasiun terdiri dari 4 transek dan 40 plot pengamatan dengan ukuran setiap petak contoh 20 m x 20 m. Pengambilan sampel liana menggunakan intensitas sampling 0,6% dari 3000 Ha. Variabel yang diamati meliputi jenis dan jumlah individu liana serta keliling setiap individu liana. Hasil penelitian ditemukan 32 jenis liana dengan 677 jumlah total individu liana. Keanekaragaman liana sebesar 3,037 dengan kategori keanekaragaman tinggi, kemerataan liana termasuk kategori tinggi dengan nilai sebesar 0,876, kekayaan liana sebesar 4,756 termasuk kedalam kategori sedang, indeks dominansi liana termasuk kategori sedang dengan nilai 0,109, Indeks Nilai Penting liana tertinggi yaitu Uncaria glabra (Rubiaceae) dan Tetrasigma hookeri (Vitaceae) dan tipe vegetasi liana dihutan primer resort sei betung Taman nasional Gunung Lesuser (TNGL) yaitu Rubiaceae-Vitaceae serta indeks kesamaan liana antar transek memiliki nilai lebih dari 50% sehingga berdasarkan aturan 50% dari Kendeigh (1980) maka liana-liana yang terdapat pada transek-transek yang diamati yang berada dalam hutan Primer Taman Nasional Gunung Leuser masih tetap termasuk dalam satu komunitas/vegetasi yang sama yaitu Rubiaceae-Vitaceae.

(5)

Ecologycal Study of Liana Plant in Primary Forest of Gunung Leuser National Park Resort Sei Betung Besitang Subdistrict Langkat District, North Sumatera

Nira Wati (4123220017) ABSTRACT

Liana is one species that became a distinctive identifier of a tropical rain forest ecosystem and its presence adds to the diversity of plant species in the forest ecosystem. The purpose of this study is to know the liana diversity, evenness index, richness index, dominance index, Importance Value Index (INP%), and the similarity index between transects lianas in primary jungle resort Sei Betung Gunung Leuser National Park. This research was conducted in October 2015 until March 2016. The method used is the method of least squares with sampling done at the station consists of four transects and 40 plots each observation with the size of the sample plots of 20 m x 20 m. Liana sampling using sampling intensity of 0.6% of 3000 Ha. The observed variables include the type and number of individuals as well as the circumference of each individual liana. The research result there was 32 species of lianas and 677 the total number of individual climbers. Diversity liana of 3.037 categories of high diversity, evenness liana including high category with a score of 0.876, reachnes of liana of 4.756 included into the category of medium, dominance index liana is medium category with a value of 0.109, Importance Value Index liana highest Uncaria glabra (Rubiaceae) and Tetrasigma Hookeri (Vitaceae) vegetation types of liana in primary forest sei resort betung Gunung Leuser National Park was Rubiaceae-Vitaceae and liana similarity index between transect has a value of more than 50% so that by rule 50% of Kendeigh (1980) that liana- liana contained in transect-transects were observed that were in the Primary forest Gunung Leuser National Park is still included in the one community or vegetation namely Rubiaceae-Vitaceae.

(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Maha Kuasa, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Oktober 2015 yaitu “Kajian Ekologi Tumbuhan Liana di Hutan Primer Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat, Sumatera Utara”.

(7)

Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kelemahan dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pemabaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan inspirasi bagi pembaca baik sebagai bahan bacaan maupun referensi untuk penelitian lebih lanjut dan bermanfaat bagi semua yang membutuhkan . Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, 05 April 2016

Nira Wati

(8)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar x

Daftar Tabel xi

Daftar Lampiran xii

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Ruang Lingkup Penelitian 2

1.3. Batasan Masalah 3

1.4. Rumusan Masalah 3

1.5. Tujuan Penelitian 3

1.6. Manfaat Penelitian 4

1.7. Defenisi operasional 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1. Tumbuhan Liana 6

2.2. Ciri-Ciri Tumbuhan Liana 9

2.3. Jenis-Jenis Tumbuhan Liana 10

2..3.1. Rotan Manau (Calamus manan) 10

2.3.2. Daemorops sp. 11

2.3.3. Tetrastigma sp. 12

(9)

BAB III. METODE PENELITIAN 14

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 14

3.2. Populasi dan Sampel 14

3.2.1. Populasi 14

3.2.2. Sampel 14

3.3. Alat dan Bahan 14

3.4. Metode Penelitian 15

3.5. Teknik Pengumpulan Data 15

3.5.1. Desain Penelitian 15

3.5.2. Skema Desain Penelitian 16

3.5.3. Prosedur Pengamatan 17

3.6. Teknik Analisis Data 18

3.6.1. Indeks Keanekaragaman 18

3.6.2. Indeks Kemerataan 19

3.6.3. Indeks Kekayaan 19

3.6.4. Indeks Dominansi 20

3.6.5. Indeks Nilai Penting 20

3.6.6. Indeks Kesamaan antar Transek 21

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 23

4.1.1. Faktor Fisiko Kimia Hutan Primer Taman Nasional

Gunung Leuser Resort Sei Betung 23 4.1.2 Keanekaragaman dan Kelimpahan Liana di Hutan Primer Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung 24 4.1.3. Indeks Keanekaragaman, Indeks Kemerataan, Indeks

Kekayaan, Indeks Dominansi 26

4.1.4. Indeks Nilai Penting Liana di Hutan Primer

Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung 29 4.1.5. Indeks Kesamaan Liana antar Transek di Hutan Primer

(10)

ix

4.2. Pembahasan 36

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 44

5.1. Kesimpulan 44

5.2. Saran 45

DAFTAR PUSTAKA 46

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Habitus Tumbuhan Liana 8 Gambar 2.2. Rotan Manau (Calamus manan ) 11

Gambar 2.3. Daemorops sp 12

Gambar 2.4. Tetrastigma sp. 12

(12)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1. Faktor Fisiko Kimia Hutan Primer Taman Nasional

Gunung Leuser Resort Sei Betung 23 Tabel 4.2. Keanekaragaman dan kelimpahan Liana di Hutan

Primer Taman Nasional Gunung Leuser 24 Tabel 4.3. Indeks Keanekaragaman, Indeks Kemerataan

Indeks Kekayaan dan Indeks Dominansi per Transek 26 Tabel 4.4. Indeks Keanekaragaman, Indeks Kemerataan,

Indeks Kekayaan, dan Indeks Dominansi Total Liana 29 Tabel 4.5. Indeks Nilai Penting Liana per Transek di Huta primer

Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung 30 Tabel 4.6. Indeks Nilai Penting Total Liana di Hutan Primer

Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung 33 Tabel 4.7. Indeks Kesamaan Liana antar Transek di Hutan Primer

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Daftar Faktor Fisiko-Kimia Hutan Primer

Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung 48 Lampiran 2. Kelimpahan dan Keanekaragaman Liana di Hutan

Primer Taman Nasional Gunung Leuser 48 Lampiran 3. Indeks Nilai Penting Liana Masing-masing Transek

Di Hutan Primer Taman Nasional Gunung Leuser 49 Lampiran 4. Indeks Keanekaragaman dan Indeks Dominansi Liana

Masing-masing Transek di Hutan Primer Taman

Nasional Gunung Leuser 53

Lampiran 5. Indeks Kekayaan dan Indeks Kemerataan Liana Masing-masing Transek di Hutan Primer Taman

Nasional Gunung Leuser 57

Lampiran 6. Indeks Nilai Penting Liana Total di Hutan Primer

Taman Nasional Gunung Leuser 57 Lampiran 7. Indeks Keanekaragaman dan Indeks Dominansi Total

Liana di Hutan Primer Taman Nasional Gunung Leuser 58 Lampiran 8. Indeks Kekayaan dan Indeks Kemerataan Total Liana

di Hutan Primer Taman Nasional Gunung Leuser 59 Lampiran 9. Indeks Kesamaan Liana antar Transek di Hutan Primer

Taman Nasional Gunung Leuser 59 Lampiran 10. Deskripsi Jenis-jenis Liana di Hutan Primer Taman

Nasional Gunung Leuser 61

Lampiran 11. Foto-foto Dokumentasi Proses Pengambilan Data

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 . Latar Belakang Masalah

Hutan primer (primary forest) adalah hutan yang telah mencapai umur lanjut dan ciri struktural tertentu yang sesuai dengan kematangannya serta memiliki sifat-sifat ekologis yang unik (Rangkuti dkk, 2012) . Hutan primer diresort sei betung Taman Nasional Gunung Leuser merupakan hutan hujan tropis dan memiliki keanekaragaman berbagai jenis tumbuhan seperti Meranti (Shorea sp), Bulung ayam (Hopea blangeran), Medang (Litsea sp), Kruing (Dipterocarpus

sp) serta jenis tumbuhan liana seperti Tetrastigma sp., Calamus sp., suku

Piperaceae, suku Leguminaceae, dll. Satwa liar yang terdapat dihutan alami yaitu

Gajah (Elephas maximus), Kera (Macaca fascicularis), Beruk (Macaca memestriana), Beruang (Helarctos malayanus), Rusa (Cervus unicolor),

Orangutan Sumatera (Pongo abelii) dll.

Hutan merupakan komponen terpenting bagi kehidupan hewan dan satwa liar yang terdapat didalamnya. Hubungan antara satwa liar dan tumbuh-tumbuhan bersifat dua arah. Sebagian besar satwa liar tergantung pada hutan terutama sebagai tempat tinggal , sumber pakan dan melakukan aktivitas lainnya. Siklus hidup tumbuhan hutan juga banyak bergantung pada satwa liar seperti penyerbukan bunga, penyebaran biji dan proses lainnya dilakukan oleh satwa liar salah satunya yaitu orangutan (Rangkuti dkk, 2012).

(15)

(Bismark, 2005). Hewan ini dalam melakukan aktivitas hariannya seperti makan, lokomosi dan istirahat lebih sering arboreal di pepohonan hutan dengan struktur vertikal hutan yang terdiri antara lain dalam bentuk pohon dan liana dari pada di permukaan tanah (Setia, 2009).

Berdasarkan penelitian Setia (2009) orangutan mendapatkan sumber pakan yang diperoleh dari tumbuhan liana yaitu berupa buah, bunga, daun dan kuncup. Selain menggunakan liana sebagai sumber pakan, orangutan juga menggunakan liana dalam aktivitas hariannya sebagai sarana pendukung sewaktu lokomosi pindah tempat dari satu pohon ke pohon yang lain.

Berdasarkan informasi tersebut dapat dikatakan bahwa tumbuhan liana mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan satwa yang terdapat di dalam hutan primer serta kelestarian hutan tersebut namun data mengenai kajian ekologi tumbuhan liana di hutan primer resort sei betung masih relatif terbatas.

Oleh sebab itu penelitian mengenai kajian ekologi tumbuhan liana dihutan primer resort sei betung Taman Nasional Gunung Leuser dilakukan untuk memperoleh dan melengkapi data mengenai kajian ekologi tumbuhan liana di hutan primer resort sei betung Taman Nasional Gunung Leuser yang akan dijadikan sumber informasi untuk pelestarian hutan sekaligus sebagai penunjang untuk kelestarian habitat satwa yang terdapat di dalamnya.

1.2 . Ruang Lingkup Penelitian

(16)

3

1.3 . Batasan Masalah

Untuk menghindari masalah yang terlalu luas dalam penelitian ini, masalah dibatasi pada :

a. Jenis tumbuhan yang diteliti adalah jenis-jenis tumbuhan liana

b. Kawasan TNGL yang diteliti dibatasi pada kawasan TNGL Resort Sei Betung c. Penelitian ini dikawasan hutan primer

1.4 . Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Bagaimanakah keanekaragaman liana di hutan primer Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung?

b. Bagaimanakah indeks keanekaragaman liana di hutan primer Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung?

c. Bagaimanakah indeks kemerataan liana di hutan primer Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung?

d. Bagaimanakah indeks kekayaan liana di hutan primer Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung?

e. Bagaimanakah indeks dominansi liana di hutan primer Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung?

f. Bagaimanakah Indeks Nilai Penting tumbuhan liana dan tipe vegetasi liana di hutan primer Taman Nasional Gunung Leuser?

g. Bagaimanakah indeks kesamaan liana antar transek dihutan primer Taman Nasional Gunung Leuser?

1.5 . Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah :

a. Mengetahui keanekaragaman liana dikawasan hutan primer Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung

(17)

c. Mengetahui indeks kemerataan jenis liana dikawasan hutan primer Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung

d. Mengetahui indeks kekayaan jenis liana dikawasan hutan primer Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung

e. Mengetahui indeks dominansi jenis-jenis liana dikawasan hutan primer Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung

f. Mengetahui Indeks Nilai Penting liana dan tipe vegetasi dikawasan hutan primer Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung

g. Mengetahui indeks kesamaan liana pada antar transek di hutan primer Taman Nasional Gunung Leuser

1.6 . Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat antara lain :

a. Sebagai sumber informasi bagi Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) mengenai jenis-jenis tumbuhan liana dan kajian ekologinya yang dapat digunakan untuk pelestarian tumbuhan liana

b. Sebagai sumber informasi bagi Yayasan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) tentang keberadaan liana yang dapat mendukung kelestarian habitat Orangutan Sumatera (Pongo abelii)

c. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai jenis-jenis tumbuhan liana d. Sebagai referensi untuk penelitian lanjutan mengenai tumbuhan liana

1.7 . Defenisi Operasional

Dalam penulisan proposal ini digunakan beberapa defenisi atau istilah-istilah yang operasional dan sfesifik. Berikut adalah defenisi operasional yang dipakai dalam penelitian ini :

(18)

5

b. Ekologi yang akan dikaji dari faktor fisika kimia meliputi intensitas cahaya, kelembaban udara dan tanah, suhu udara dan pH tanah.

c. Hutan primer adalah hutan yang mencapai umur lanjut dan ciri struktural tertentu dan memiliki sifat-sifat ekologis yang unik.

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh beberapa kesimpulan yaitu :

1. Jenis liana yang ditemukan dihutan primer Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung sebanyak 32 jenis dengan 677 individu.

2. Indeks Keanekaragaman liana dihutan primer Taman Nasional Gunung Leuser (H’ = 3,037) dengan kategori keanekaragaman tinggi. Keanekaragaman jenis yang tinggi menunjukkan kestabilan ekosistem yang cenderung stabil.

3. Indeks kemerataan liana dihutan primer Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung (E = 0,876) dengan kategori tinggi. Kemerataan yang tinggi mengindikasikan bahwa penyebaran tumbuhan liana relatif satabil atau merata disetiap area hutan primer.

4. Indeks kekayaan liana dihutan primer Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung (R = 4,756) termasuk memilik kategori kekayaan liana yang sedang. Kekayaan yang tinggi mengindikasikan bahwa jenis liana dihutan primer resort sei betung cukup banyak

5. Indeks dominansi liana dihutan primer Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung (C = 0,109) termasuk dalam kategori dominansi rendah.

6. Jenis liana yang memiiliki Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi yaitu Uncaria glabra (Rubiaceae) dengan nilai INP 46,145% dan Tetrastigma hookeri (Vitaceae) dengan nilai INP 43,28% sehingga tipe vegetasi liana dihutan

Primer Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung adalah Rubiaceae-Vitaceae

(20)

45

5.2. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai kajian ekologi liana dikawasan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung dengan menggunakan metode atau intensitas sampling yang berbeda.

2. Perlu dilakukan penelitian yang mengkaji mengenai bagian-bagian mana saja yang menjadi sumber pakan Orangutan dari jenis-jenis liana yang ditemukan pada penelitian ini.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Agrawal. A. K., dan P.P. Deo., (2006), Plant Ecology, Agrobios (India), Jodhpur. Asrianny., Marian., dan Ngakan, P.O., (2008), Keanekaragaman dan Kelimpahan

Jenis Liana (Tumbuhan Memanjat) Pada Hutan Alam di Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin, Jurnal Perennial, 5(1) : 23-30.

Bismark, M., (2005), Estimasi Populasi Orang Utan dan Model Perlindungannya di Kompleks Hutan Muara Lesan Berau, Kalimantan Timur, Jurnal Bulletin Plasma Nutfah, 11(2) : 74-80.

Foli, E.G., dan M.A. Pinard, (2009), Liana Distribution and Abundance In Moist Tropical Forest In Ghana 40 Years Following Silvicultural Interventions, Ghana Jurnal, 25 : 1-12.

Iji, S., Marini, S.H., dan Sari, R.R., (2015), Keanekaragaman Jenis Liana di Dataran Rendah Suaka Margasatwa Nantu Kabupaten Gorontalo, Jurnal Biologi, (1)2 : 1-11.

Kalima, T., dan Sumarhani, (2015), Identifikasi Jenis-Jenis Rotan pada Hutan Rakyat di Katingan kalimantan Tengah dan Upaya Pengembangan, Jurnal Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon, 1(2) : 194-200.

Kendeigh, S.C., (1980), Ecoligy with Special Reference to Animals and Man, Prentice-Hall of India, New Delhi.

Manurung, B., Rosita, T., dan Zulkifli, S., (2011), Ekologi Tumbuhan, Universitas Negeri Medan Press, Medan.

Muhammad, W., Ramadhanil, P., dan Syamsurizal, M., (2014), Keanekaragaman Jenis Liana Berkayu di Hutan Dataran Rendah Taman Nasional Lore Lindu Sulawesi Tengah, Jurnal Biocelebes, 8 (2) : 48-56.

Mursidawati, S., dan Sunaryo, (2012), Studi Anatomi Endofitik Rafflesia Patma di Dalam Inang Tetrastigma Sp., Jurnal Buletin Kebun Raya, 15( 2) : 71-80.

Nurfazliza, K., M.S., Nizam., dan M.N. Nursupardi, (2012), Association of Liana Communities With Their Soil Properties in a Lowland Forest of Negeri Sembilan, Peninsular Malaysia, Sains Malaysian Jurnal 41(6) : 679-690. Odum, Eugene. P., (1993), Dasar-dasar Ekologi, Gadjah Mada University Press,

(22)

47

Rangkuti, R., Pindi, P., Siti, L., (2012), Pola Aktivitas Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Struktur dan Komposisi Vegetasi Hutan di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera Taman Nasional Gunung Leuser (Activity pattern of Sumatran Orangutan (Pongo abelii) in the Structure and Composition of Forest Vegetation in Sumatran Orangutan Observation Center Gunung Leuser National Park), Jurnal Ekologi, (47-53).

Restiani, R.A., Suhaidi., Hawa, T., (2013), Keanekaragaman Tumbuhan Liana di Hutan Musim Blok Curah Jarak Taman Nasional Baluran, Jurnal Sains, 4(6) : 313-319.

Setia, T.M., (2009), Peran Liana Dalam Kehidupan Orangutan, Jurnal Vis Vitalis, 2(1) : 55-61.

Singh. S.K., (2008), Plant Ecology, Campus Book International, Darya Ganj. Simamora, T.T.H., Indriyanto., Arif, B., (2015), Identifikasi Jenis Liana dan

Tumbuhan Penopangnya Di Blok Perlindungan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman, Jurnal Sylva Lestari, 3(2) : 31-42.

Siregar, E.S., (2007), Jenis-Jenis Palmae di Gunung Hutan Sinabung Sumatera Utara, Jurnal Biologi Sumatera, 2(2) : 42-44

Suhartono, T., (2007), Stategi dan Rencana Aksi Konservasi Orangutan Indonesia 2007-2017, Departemen Kehutanan, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G., (2007), Morofologi Tumbuhan, Gajah Mada University Press, Yogyakarta

Wikipedia, (2015),Tuba, Tumbuhan Peracun Ikan dan Serangga, https://id.wikipedia.org/wiki/Tuba (diakses pada tanggal 09 Oktober 2015).

Gambar

Gambar 2.1. Habitus Tumbuhan Liana
Tabel 4.2. Keanekaragaman dan kelimpahan Liana di Hutan

Referensi

Dokumen terkait

menunjukkan bahwa Daun Sang dan Calamus tetradactylus memiliki tipe asosiasi positif, dimana kedua tumbuhan tersebut memiliki frekuensi yang tinggi untuk.

Keanekaragaman Jenis Burung Pada Habitat Terbuka dan Tertutup di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser.. Bahan Kuliah

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui besar potensi cadangan karbon pada tegakan pohon, dan nilai ekonomi cadangan karbon pada tegakan pohon di hutan primer resort

pada habitat Orangutan Sumatera (Pongo abelii) di hutan resort Sei Betung. Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dikarenakan belum

Nilai ekonomi diperoleh dengan mengalikan besarnya angka cadangan karbon dengan harga karbon dalam perdagangan karbon pada luasan dan periode waktu tertentu Sehingga nilai

Analisis Jenis Pohon Pakan di Sekitar Sarang Orangutan Sumatera (Pongo abelii) di Hutan Primer dan Sekunder Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung.. Universitas

Identifikasi jenis kayu dari pepagan dalam Bersama pendamping lapangan. Pengukuran Tinggi

Nilai tersebut menunjukkan bahwa Daun Sang dan Calamus tetradactylus memiliki tipe asosiasi positif, dimana kedua tumbuhan tersebut memiliki frekuensi yang