LAMPIRAN
KUESIONER
“Keluhan Konsumen Terhadap Produk Spring Bed”
A. DATA RESPONDEN
Nama : Umur :
Jenis Kelamin :
B. PERTANYAAN
Sehubungan dengan penyelesaian tugas sarjana yang sedang saya lakukan di TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (TI-USU) dengan judul yang diangkat sebagai topik pembahasan adalah : Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed Dengan Menggunakan Metode Quality Function
Deployment dan Theory of Constraint. Maka, kami sangat mengharapkan
bantuan dari Saudara/i agar bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner penelitian ini dengan jujur dan terbuka, agar penelitian ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
Data yang saudara/i berikan hanya digunakan untuk keperluan penelitian. Identitas dan data diri saudara/i dijamin kerahasiaannya. Atas kerjasama yang baik dalam penelitian ini, saya ucapkan terimakasih.
1. Apa keluhan yang anda rasakan saat menggunakan produk spring bed?
Jawab:...
...
...
DAFTAR PUSTAKA
Bhushan, Navneet dan Kanwal Rai. 2004. Strategic Decision Making: Applying the Analytical Hierarchy Process, London: Springer-Verlag.
Chen, Chih-Hsien, 2006. An Integrated Approach to Process Design for Air
Cargo Transportation, Taiwan, International Conference on Systems.
Cohen, Lou. 1995. Quality Function Deployment : How to Make QFd Work for
You. USA : Addison-Wesley Publishing Company.
Dettmer, H William. Goldratt’s Theory of Constraints: A Systems Approach to
Continuous Improvement.
Erto, Pasquale. 2009. Statistic for Innovation. Springer-Verlag Italia.
Francheschini, Fiorenzo. 2002. Advanced Quality Function Deployment.
Washington DC : A CRC Press Company.
Grigoroudis, Evangelos. 2010. Customer Satisfaction Evaluation. Springer New
York Dordrecht Heidelberg London.
Mital, Anil. et all. 2008. Product Development A structured Approach to
Consumer Product Development, Design and Manufacture. Cet. USA :
Elsevier.
Mitsuo Nagamachi. 2011. Kansei Affective Engineering, Jepang: New York CRC
Press.
Ronald G Day. 1993. Quality Function Deployment Linking A Company with Its
Taifa, Ismail Wilson, Desai, Darshak A. 2015. Quality Function Deployment
Integration with Kano Model for Ergonomic Product Improvement (Classroom Furniture)-A Review. India Journal of Multidisciplinary
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1. Proses Perancangan Produk3
Perancangan adalah formalisasi dari ide atau konsep ke dalam informasi
nyata. Perancangan, berdasarkan ilmu keteknikan, adalah aplikasi konsep sains,
matematika, dan kreativitas yang diimaginasikan kedalam struktur, mesin dan
sistem yang menampilkan fungsi perspektif engineering. Produk didisain untuk
konsumen selain bentuk dan fungsi produk, disiplin rekayasa dan industrial
desaigner adalah sangat penting dalam pengembangan produk. Produk konsumen
bergantung pada engineer dan industrial designer, dimana engineer berfungsi
sebagai penentu fungsi produk dan industrial designer berfungsi untuk
menambahkan nilai estetika dalam perancangan tersebut.
Proses desain menghasilkan informasi yang dapat digunakan dalam
pembuatannya. Format informasi ini telah berubah selama bertahun-tahun.
Informasi, dahulu, tersebut dibuat dalam bentuk gambar secara manual pada
kertas, namun sekarang gambar tersebut dapat dibuat dalam bentuk elektronik.
Perubahan proses desain dalam beberapa konteks berikut.
a. Komponen sistem untuk jaringan
b. Produk untuk pemrosesan
c. Organisasi dan teknologi yang statis menjadi yang lenih fleksibel
d. Lembaga yang stabil menjadi sistem sementara atau berubah
Perubahan proses desain ini berarti desain menjadi fungsi pusat
perusahaan untuk semua bagian perusahaan, bukan hanya desainer atau dengan
kata lain dapat dikatakan sebagai eksternalisasi desain. Proses memungkinkan
semua pemangku kepentingan (misalnya, pengguna dan bisnis) untuk melihat apa
yang terjadi dan berkontribusi untuk itu dengan cara yang berada di luar
kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman desainer.
Produk memiliki atribut tertentu yang membuatnya berguna untuk
manusia. Atribut dapat berbentuk fisik, seperti ukuran, berat, atau kekuatan, atau
berbentuk bahan kimia, seperti komposisi, toleransi panas, atau tahan karat.
Beberapa sifat intrinsik, ada yang ekstrinsik, dan beberapa hasil bentuk fisik dari
produk (bentuk geometri). Sifat ini menghasilkan, lingkungan di mana ia
beroperasi, dan bentuk geometris yang dimilikinya, produk dapat menjalankan
fungsi tertentu. Pemenuhan fungsi ini memenuhi keinginan dan kebutuhan
manusia dan membantu produk mencapai satu atau beberapa nilai-nilai.
Pencapaian nilai-nilai ini adalah apa yang membuat produk yang berguna bagi
masyarakat. Atribut intrinsik, ekstrinsik, dan atribut desain produk dapat dilihat
pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Atribut Produk
Design Internal External System
Structure Strength Operational properties
Space requirement Form Manufacturing
properties
Ergonomic properties
Durability, life Tolerance Corrosion
resistance
Aesthetic properties
Weight/mass Surface Durability Distribution
properties
Tabel 3.1. Atribut Produk (Lanjutan)
Design Internal External System
Manufacturing Materials Law conformance
properties
Surface quality Dimensions Manufacturing
Properties
Function Transportability,
packing Functionally
determined
Sumber : Product Development A structured Approach to Consumer Product Development, Design and Manufacture
3.2. Kuesioner (Questionnaire)4
Kuesioner ialah suatu bentuk instrument pengumpulan data dalam format
pertanyaan tertulis yang dilengkapi dengan kolom dimana responden akan
menuliskan jawaban atas pertanyaan kepadanya. Dua instrumen pengumpulan
data lainnya dibandingkan, kuesioner adalah instrumen yang memiliki mekanisme
yang efisien jika si peneliti mengetahui secara baik apa yang dibutuhkannya dan
Kuesioner dapat disampaikan secara langsung kepada responden atau
dikirim melalui pos atau disampaikan melalui media elektronik. Responden tidak
didampingi oleh si peneliti dalam pengisian kuesioner maka setiap pertanyaan
dalam kuesioner harus mudah dipahami oleh responden dan tidak memungkinkan
responden memberi jawaban yang tidak sesuai dengan maksud dari pertanyaan
tersebut.
3.3. Metode Sampling5
Sampling adalah metode pengumpulan data yang sangat populer karena
manfaatnya yang demikian besar dalam penghematan sumber daya waktu dan
biaya dalam kegiatan pengumpulan data.
Sampling ialah suatu proses penarikan sampel melalui mekanisme tertentu
melalui mana karakteristik populasi dapat diketahui atau didekati sebenarnya.
Secara garis besar, metode penarikan sampel dapat diklasifikasi atas dua bagian
yaitu:
1. Probability Sampling
2. Nonprobability Sampling
3.3.1. Probability Sampling
Probability sampling, setiap elemen dari populasi diberi kesempatan yang
sama untuk ditarik menjadi anggota dari sampel.
1. Simple Random Sampling
Simple random sampling yang sering juga disebut unrestricted probability
sampling, setiap elemen dari populasi mempunyai kesempatan atau peluang
yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel.
2. Systematic Sampling
Systematic sampling adalah suatu metode pengambilan sampel dari populasi
dengan cara menarik elemen setiap kelipatan ke n dari populasi tersebut.
3. Stratified Random Sampling
Stratified random sampling menentukan strata elemen dalam populasi menjadi
perhatian sehingga populasi dibagi sesuai dengan strata yang ada.
4. Cluster Sampling
Cluster sampling digunakan dengan multi stage, misalnya penelitian tentang
pola hidup pada nasabah bank.
5. Area Sampling
Area sampling digunakan dengan pengambilan sampel berdasarkan perbedaan
lokasi geografis dari populasi.
3.3.2. Nonprobability Sampling
Non-probability sampling adalah teknik sampling dimana setiap elemen
populasi yang akan ditarik menjadi anggota sampel tidak berdasarkan pada
probabilitas yang melekat pada setiap elemen tetapi berdasarkan karakteristik
khusus masing-masing elemen. Model dari metode sampling yang
1. Convinience Sampling
Convinience sampling adalah suatu metode sampling dimana para
respondennya adalah orang-orang yang secara sukarela menawarkan diri
(conviniencely available) dengan alasan masing-masing.
2. Purposive Sampling
Purposive sampling adalah metode sampling non-probability yang
menggunakan orang-orang tertentu (specific target-group) sebagai sumber
data/informasi. Orang-orang tertentu yang dimaksud disini adalah individu
atau kelompok yang karena pengetahuan, pengalaman, jabatan dan lain-lain
yang dimilikinya menjadikan individu atau kelompok tersebut perlu dijadikan
sumber informasi. Individu atau kelompok khusus ini langsung dicatat
namanya sebagai reponden tanpa melalui proses seleksi secara random.
Purposive sampling dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu judgement sampling dan quota sampling. Judgement sampling adalah tipe pertama dari purposive sampling, responden terlebih dahulu dipilih berdasarkan
pertimbangan tertentu misalnya karena kemampuannya atau kelebihannya
diantara orang-orang lain dalam memberikan data dan informasi yang bersifat
khusus yang dibutuhkan peneliti. Quota Sampling adalah tipe kedua
purposive sampling dimana kelompok-kelompok tertentu dijadikan reponden
3.4. Ukuran Sampel untuk Proporsi6
Masalah berkenaan dengan estimasi proporsi. Rumus yang dapat
digunakan untuk menentukan ukuran sampel ialah:
Ket :
n : Jumlah Sampel
z : nilai z dengan tingkat keyakinan 95% maka nilai z = 1,96% (tabel
distribusi normal)
p : proporsi yang akan ditaksir (sebesar 0,5 jika proporsi tidak diketahui)
q : 1 - p
e : error atau kesalahan maksimum adalah 10%.
Contoh: dimana, p = proporsi yang akan ditaksir
= 2/50 = 0,04
q = 1-p
= 1-0,04 =0,96
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT Ivana Merry Lestari Matras yang bergerak
dalam bidang produksi spring bed. Perusahaan ini berlokasi di Jalan Gambir Pasar
VIII, Tembung, Sumatera Utara.
4.2. Jenis Penelitian7
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian terapan (applied
research). Perubahan karakteristik produk yang diinginkan dalam proses produksi
untuk meluncurkan produk hasil pengembangan/perbaikan tersebut. (Sukaria
Sinulingga, 2013). Penelitian tersebut bertujuan untuk mendapatkan suatu usulan
perbaikan rancangan produk spring bed yang diinginkan oleh konsumen.
4.3. Objek Penelitian
Objek penelitian yang diamati adalah variabel penelitian yang merupakan
inti dari problematika penelitian. Maka objek penelitian ini adalah karakteristik
(atribut-atribut) spring bed ukuran 6 ft yang dibutuhkan konsumen meliputi
ketebalan foam spring bed, warna matras spring bed, umur pakai spring bed,
bahan rangka dipan spring bed, bahan sandaran spring bed dan bentuk sandaran
spring bed.
4.4. Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini yaitu:
1. Variabel Dependen8
Variabel dependen adalah variabel terikat yang nilainya dipengaruhi variabel
lain. Variabel yang termasuk dalam jenis ini yaitu:
a. Must Be
Pada kategori keharusan (must be) atau kebutuhan dari (basic needs),
pelanggan menjadi tidak puas apabila kinerja dari atribut yang
bersangkutan rendah. Tetapi kepuasan pelanggan tidak akan meningkat
jauh diatas netral meskipun kinerja dari atribut tersebut tinggi.
b. One Dimensional
Dalam kategori one dimensional atau performance needs, tingkat
kepuasan pelanggan berhubungan linear dengan kinerja atribut, sehingga
kinerja atribut yang tinggi akan mengakibatkan tingginya kepuasan
pelanggan pula.
c. Attractive
Kategori attractive atau excitement needs, tingkat kepuasan pelanggan
akan meningkat sampai tinggi dengan meningkatnya kinerja atribut. Akan
tetapi penurunan kinerja atribut tidak akan menurunkan tingkat kepuasan.
d. Indifferent
Pada kategori indifferent,kepuasan konsumen tidak dipengaruhi oleh sifat
e. Reverse
Pada kategori reverse, penetapan dari perusahaan terbalik dengan apa yang
dirasakan oleh konsumen.
f. Questionable
Pada kategori questionable, adalah jawaban dari konsumen (responden)
tidak jelas atau kurang sesuai dengan pertanyaan yang ada.
g. Costumer Importance
Merupakan penilaian mengenai tingkat kepentingan dari keinginan
konsumen terhadap produk spring bed
h. Karakteristik Teknis
Karakteristik Teknis adalah hal respon teknis yang dilaksanakan
perusahaan atas bentuk spesifikasi produk spring bed.
i. Part critis
Part critis untuk mengetahui karakteristik part atau komponen paling
utama dalam pembuatan spring bed.
j. Thinking Process
Thinking Process untuk mengetahui solusi dan akar penyebab masalah
berdasarkan part ciritis dalam rancangan spring bed.
2. Variabel Independen9
Variabel independen adalah variabel bebas yang dapat mempengaruhi variabel
dependen baik secara positif maupun negatif. Variabel independen dalam
penelitian ini yakni bentuk atribut produk spring bed yang diberikan oleh
pihak perusahaan.
4.5. Kerangka Konseptual Penelitian
Kerangka konseptual ialah sebuah model yang ditunjukkan dalam bentuk
diagram yang memperlihatkan struktur dan sifat hubungan logis antar variabel
penelitian yang telah diidentifikasi dari teori dan temuan-temuan hasil review
artikel yang akan digunakan dalam menganalisis masalah penelitian. Kerangka
konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1. Kerangka Konseptual Penelitian
4.6. Defenisi Variabel Operasional
Defenisi variabel operasional yaitu suatu informasi ilmiah yang akan
membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama. Defenisi
Tabel 4.1. Variabel Operasional
No Variabel Defenisi Alat Ukur
1 Attractive
Tingkat kepuasan konsumen akan meningkat sampai tinggi dengan meningkatnya kinerja atribut.
- Kuesioner Kano
- Wawancara dengan
konsumen
2 Must Be
Konsumen menjadi tidak puas apabila kinerja dari atribut yang bersangkutan rendah. Tetapi kepuasan konsumen tidak akan meningkat jauh diatas netral meskipun kinerja dari atribut tersebut tinggi.
- Kuesioner Kano
- Wawancara dengan
konsumen
3 One
Dimensional
Tingkat kepuasan konsumen berhubungan linear dengan kinerja atribut, sehingga kinerja atribut yang tinggi akan mengakibatkan tingginya kepuasan konsumen pula.
- Kuesioner Kano
- Wawancara dengan
konsumen
4 Indefferent
Kepuasan konsumen tidak dipengaruhi oleh sifat produk yang fungsional atau tidak fungsional.
- Kuesiner Kano
- Wawancara dengan
konsumen
5 Reserve Penetapan dari perusahaan terbalik dengan apa
yang dirasakan oleh konsumen.
- Kuesiner Kano
- Wawancara dengan
konsumen
6 Questionable Jawaban dari konsumen (responden) tidak jelas
atau kurang sesuai dengan pertanyaan yang ada.
- Kuesiner Kano
Wawancara dengan konsumen
7 Costumer
Importance
Merupakan penilaian mengenai tingkat kepentingan dari keinginan konsumen terhadap produk.
- Kuesioner tertutup
- Wawancara dengan
konsumen
8 Karateristik
Teknis
Respon teknis yang dilaksanakan perusahaan atas bentuk spesifikasi produk spring bed
- Wawancara dengan
pihak perusahaan
Tabel 4.1. Variabel Operasional (Lanjutan)
No Variabel Defenisi Alat Ukur
9 Part Kritis
merupakan karakteristik part atau komponen
yang paling utama pada produk spring bed
- Wawancara dengan
pihak perusahaan
4.7. Rancangan Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Identifikasi Masalah
Pada awal penelitian dilakukan studi pendahuluan untuk mengetahui kondisi
keberadaan produk spring bed di pasaran, dan studi literatur tentang metode
pemecahan masalah yang digunakan dan teori pendukung lainnya.
2. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi atribut yang
diinginkan konsumen terhadap spring bed sehingga akan diberikan usulan
perbaikan rancangan.
3. Penetapan Tujuan
Tujuan khusus penelitian ini adalah:
6. Mengetahui kategori keinginan konsumen terhadap produk spring bed
menggunakan metode KANO.
7. Mengidentifikasi derajat kepentingan dari karakteristik springbed
8. Menentukan tingkat kesulitan dan perkiraan biaya karakteristik teknik
produk spring bed dengan menggunakan dengan Quality Function
Development (QFD).
9. Menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi proses produksi spring bed
dengan thinking process theory of constraint.
4. Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder.
5. Pengolahan Data
Data primer dan sekunder yang telah dikumpulkan kemudian diolah
berdasarkan langkah-langkah metode yang digunakan. Metode yang
digunakan yaitu KANO, Analytcal Hierarchy Process, Quality Function
Deployment fase I dan II serta Theory of Constraint.
6. Analisis Pemecahan Masalah
Analisis pemecahan masalah merupakan analisis yang menjadi pemecahan
masalah berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data.
7. Penarikan kesimpulan dan saran
Kesimpulan diperoleh dari hasil analisis yang merupakan jawaban atas tujuan
penelitian. Saran merupakan usulan perbaikan yang diberikan kepada
perusahaan.
Langkah-langkah proses penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 4.2.
BAB V
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1. Pengumpulan Data
5.1.1. Kuesioner Terbuka (Keluhan)
Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Kuesioner
terbagi atas dua bagian yaitu kuesioner terbuka yang merupakan kuesioner
keluhan konsumen terhadap produk spring bed dan kuesioner tertutup yang terdiri
dari kuesioner KANO. Kuesioner terbuka disebarkan kepada konsumen spring
bed sebanyak 30 orang untuk mendapatkan keluhan terhadap penggunaan produk spring bed.
Hasil dari kuesioner terbuka menjadi dasar dalam penentuan atribut
perbaikan pada produk spring bed. Rekapitulasi keluhan konsumen berdasarkan
hasil kuesioner keluhan dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1. Data Keluhan Konsumen Terhadap Spring Bed 6 Ft PT. Ivana
Mery Lestari Matras
No Keluhan Jumlah Persentase
Tabel 5.1. Data Keluhan Konsumen Terhadap Spring Bed 6 Ft PT. Ivana Mery
Lestari Matras (Lanjutan)
No Keluhan Jumlah Persentase (%)
10 Tidak ada busa pada sandaran spring bed 1 2.1 %
Total 48 100%
Sumber: Pengumpulan Data
Berdasarkan keluhan tersebut kemudian dijadikan sebagai atribut produk
spring bed dihubungkan dengan literatur yang telah dicari sebelumnya yaitu buku
mengenai produk spring bed (Back and Bed by Bart Haex, 2005) dan (Bedroom
Furniture by Taunton Press, 1997). Atribut produk spring bed yang akan
diperbaiki dapat dilihat pada Tabel 5.2.
Tabel 5.2. Atribut Produk Spring Bed
No. Atribut
1 Ketebalan Foam Spring Bed
2 Warna Matras Spring Bed
3 Umur Pakai Spring Bed
4 Bahan Rangka Dipan Spring Bed
5 Bahan Sandaran Spring Bed
6 Bentuk Sandaran Spring Bed
5.1.2. Kuesioner Tertutup
5.1.2.1 Kuesioner Kano
Kuesioner Kano disebarkan kepada responden yang merupakan
konsumen (pengguna spring bed) dengan menggunakan non-probability sampling
yaitu Convinience Sampling sebanyak 97 orang. Kuesioner Kano dibuat
berdasarkan dari pertanyaan fungsional dan disfungsional. Pertanyaan fungsional
menerima perasaan konsumen ketika kebutuhan terpenuhi dan pertanyaan
disfungsional menerima perasaan konsumen ketika kebutuhan tidak terpenuhi.
Skala penilaian yang terdapat dalam kuesioner Kano adalah Suka (S) - Harus (H),
Netral (N)- Toleran (T) - Tidak Suka (TS). Rekapitulasi Kuesioner fungsional
dapat dilihat pada Tabel 5.3.
Tabel 5.3. Rekapitulasi Kuesioner Kano Fungsional
Responden
Tabel 5.3. Rekapitulasi Kuesioner Kano Fungsional (Lanjutan)
Responden
Tabel 5.3. Rekapitulasi Kuesioner Kano Fungsional (Lanjutan)
Responden
Tabel 5.3. Rekapitulasi Kuesioner Kano Fungsional (Lanjutan)
Responden
PERTANYAAN FUNGSIONAL ATRIBUT KE-
Sumber: Hasil pengumpulan data
Rekapitulasi Kuesioner Disfungsional Kano dapat dilihat pada Tabel 5.4.
Tabel 5.4. Rekapitulasi Kuesioner Kano Disfungsional
Responden
BAB VI
ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL
6.1. Analisis Data Kuesioner
6.1.1. Analisis Pengolahan Kuesioner Kano
Berdasarkan survey yang dilakukan terhadap konsumen spring bed PT
Ivana Mery Lestari Matras dapat ditentukan kategori Kano atribut spring bed
seperti pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1. Tabulasi Kategori Kano Atribut Spring Bed
No Atribut Kategori
4 Bahan rangka dipan spring bed dari
kayu jati putih O S4 = 0.823 y4 – 0.396
5 Bahan sandaran spring bed dari kayu
jati putih O S5 = 0.844 y5 – 0.396
6 Bentuk sandaran spring bed setengah
lingkaran A S6 = 0.390 e
y6 – 0.648
Sumber: Pengolahan Data
10Dengan melihat kategori Kano pada setiap atribut, perusahaan dapat
melakukan prioritas pengembangan produk tersebut. Atribut-atribut yang terdapat
dalam kategori attractive meliputi ketebalan foam spring bed 10 cm, warna matras
spring bed putih dan akan lebih baik lagi jika dikembangkan dikarenakan atribut
tersebut merupakan atribut yang harus ada pada produk tersebut.
Tabel 6.2. Tabulasi Pendahuluan dan Kano Atribut Spring Bed
No Atribut Pendahuluan Klasifikasi Kano
1 Foam yang kurang tebal pada matras Ketebalan foam spring bed
10 cm A
2 Warna spring bed yang kurang
menarik
Warna matras spring bed
putih A
3 Daya elastisitas pegas kurang Umur pakai spring bed 5
tahun M
4 Bahan kayu rangka dipan yang
kurang kokoh
Bahan rangka dipan spring
bed dari kayu jati putih O
5 Bahan sandaran spring bed yang
kurang kokoh
Bahan sandaran spring bed
dari kayu jati putih O
6 Bentuk rangka sandaran spring bed
tidak menarik
Bentuk sandaran spring bed
setengah lingkaran A
Sumber: Pengolahan Data
Perusahaan juga seharusnya memenuhi kategori attractive, dikarenakan
akan menciptakan perbedaan dan kelebihan dibanding dengan produk pesaing
meliputi atribut ketebalan foam spring bed 10 cm, warna matras spring bed putih,
dan bentuk sandaran spring bed setengah lingkaran.
6.2. Analisis QFD Fase I
Penentuan karakteristik teknis salah satu tahap penting dalam pembuatan
QFD dimana dilaksanakan dengan melakukan wawancara dengan pihak
manajemen perusahaan.11 Karakteristik teknis dari proses produksi spring bed
bedasarkan wawancara dengan pihak manajemen perusahaan adalah ketebalan
matras, densitas busa, kelenturan pegas, durability, maintainable design dan
kecerahan matras.
Tabel 6.3. Tabulasi Klasifikasi Kano dan Karakteristik Teknis Atribut
Spring Bed
No Klasifikasi Kano Karakteristik Teknis
1 Ketebalan foam spring
bed 10 cm A Densitas Busa
2 Warna matras spring bed
putih A Kecerahan Matras
3 Umur pakai spring bed 5
tahun M Kelenturan Pegas
4
Bahan rangka dipan spring bed dari kayu jati putih
O Durability
5 Bahan sandaran spring
bed dari kayu jati putih O Ketebalan Busa
6 Bentuk sandaran spring
bed setengah lingkaran A Maintainble Design
Sumber: Pengolahan Data
6.2.1 Analisis Matriks Variabel Proses Perakitan Terhadap Tingkat
Kepentingan
Matriks HOQ menjelaskan masing-masing kebutuhan responden memiliki
tingkat kepentingan yang berbeda-beda. Penentuan tingkat kepentingan
merupakan suatu tahapan teknis pertama dalam matriks HOQ yang hanya dapat
dilaksanakan setelah proses survei kebutuhan konsumen dilaksanakan12.
Penentuan tingkat kepentingan konsumen berdasarkan Customer Requirement
(CR) yang telah diklasifikasikan dalam A, O, atau kategori M. Kategori M
bernilai 3, kategori O bernilai 4 dan kategori A bernilai 5 (Fiorenzo
Franceschini,2001). Customer importance (CI) terhadap proses produksi spring
Tabel 6.4. Customer Importance (CI) terhadap Produk Spring Bed 6 Kaki
Kategori Atribut CI
Attractive
Ketebalan foam spring bed 10 cm 5
Warna matras spring bed putih 5
Bentuk sandaran spring bed setengah
lingkaran 5
One Dimensional
Bahan rangka dipan spring bed dari kayu jati putih
Bahan sandaran spring bed dari kayu jati putih
4
Must Be Umur pakai spring bed 5 tahun 3
Berdasarkan hasil rekapitulasi pada Tabel 6.3 diketahui bahwa dari 3
atribut kategori attractive memiliki tingkat CI yang paling tinggi yaitu 5.
6.3. Analisis Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) 13
AHP digunakan untuk mengetahui derajat kepentingan karakteristik
teknis. Kuesioner AHP menggunakan matriks perbandingkan berpasangan antara
customer requirement hasil pengolahan metode Kano dengan karakteristik teknis
produk spring bed hasil wawancara dengan manajer produksi PT. Ivana Mery
Lestari Matras yang dapat dilihat pada Gambar 6.1.
Gambar 6.1. Hubungan Customer Requirement dan Karakteristik Teknis
Data kuesioner AHP kemudian dihitung bobot prioritasnya untuk
mengetahui karakteristik teknis yang diperhatikan dalam proses produksi spring
bed 6 kaki. Rekapitulasi bobot prioritas dapat dilihat pada Gambar 6.2.
Ketebalan B
u
sa
Densitas Bu
sa
Kelenturan Pegas Durability Maintainble Design Kecerahan Matra
s
Tingkat Kesulitan 3 4 3 4 3 2
Derajat Kepentingan (%) 16 21 16 21 16 11
Perkiraan Biaya (%) 27 11 4 19 10 28
Sumber: Pengolahan Data
Gambar 6.3. Ukuran Kinerja QFD Fase I
Hasil menunjukkan bahwa karakteristik teknis yang terpenting adalah
densitas busa meliputi komposisi dari busa dan durability meliputi ketahanan
produk dengan tingkat kesulitan masing-masing 4, derajat kepentingan 21, dan
perkiraan biaya 11 dan 19.
Tabel 6.5. Tabulasi Klasifikasi Kano dan Karakteristik Teknis dengan Bobot
Kepentingan AHP Atribut Spring Bed
No Klasifikasi Kano Karakteristik
Teknis
Tingkat kepentingan
Bobot Kepentingan
1 Ketebalan foam spring bed 10
cm Densitas Busa
4
1.63
2 Warna matras spring bed putih Kecerahan
Matras
3
1.70
3 Umur pakai spring bed 5 tahun Kelenturan
Pegas
3
0.23
4 Bahan rangka dipan spring bed
dari kayu jati putih Durability
4
1.15
5 Bahan sandaran spring bed
dari kayu jati putih
Ketebalan Busa
3
1.63
6 Bentuk sandaran spring bed
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil pengolahan data, analisis dan tujuan penelitian
adalah sebagai berikut.
1. Kategori atribut Kano yang mendapatkan kategori attractive adalah ketebalan
foam spring bed 10 cm, warna matras spring bed putih dan bentuk sandaran
spring bed setengah lingkaran dimana atribut tersebut ditingkatkan untuk
meningkatkan kepuasan konsumen. Kategori must be terdiri dari umur pakai
spring bed 5 tahun, dimana atribut yang harus ada dalam produk. Kategori one dimensional terdiri dari bahan sandaran spring bed dari kayu jati putih
dan bahan rangka dipan dari kayu jati putih.
2. Derajat kepentingan dari setiap karakteristik teknis dari yang terbesar hingga
yang terkecil berdasarkan bobot proritas yang diperoleh dengan AHP yaitu
kecerahan matras, ketebalan matras, durability, densitas busa, maintainable
design, dan kelenturan pegas.
3. Karakteristik teknis yang memilki pengaruh terbesar dalam proses produksi
spring bed yaitu densitas busa meliputi komposisi busa dan durability dengan
tingkat kesulitan masing-masing 4, derajat kepentingan 21, dan perkiraan
biaya 11 dan 19.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT. Ivana Mery Lestari Matras didirikan pada tahun 1995 dan disahkan
menjadi PT pada tahun 1997 berlokasi di Jl. Gambir No. 92, Pasar VIII,
Tembung, Sumatera Utara. Perusahaan ini merupakan usaha milik keluarga yang
terus beregenerasi untuk menjalankan usaha hingga saat ini. Usaha yang
dijalankan PT. Ivana Mery Lestari Matras bergerak di bidang manufaktur yaitu
memproduksi spring bed dengan merk dagang Maryland, Meldaland, Belini, dan
Pinokio.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT Ivana Mery Lestari Matras adalah perusahaan manufaktur yang berfokus
pada pembuatan spring bed. Perusahaan ini memproduksi berdasarkan make to
stock dimana persediaan ditentukan berdasarkan peramalan potensi permintaan
pelanggan terhadap produk jadi. Merk spring bed yang diproduksi PT Ivana Mery
Lestari Matras antara lain Maryland, Meldaland, Belini, dan Pinokio yang
masing-masing merk mempunyai beberapa ukuran dan jenis. Ukuran-ukuran
spring bed tersebut antara lain spring bed 3 ft, spring bed 4 ft, spring bed 5 ft, dan spring bed 6 ft.
2.3. Lokasi Perusahaan
PT. Ivana Mery Lestari Matras berlokasi di Jl. Gambir No. 92, Pasar VIII,
Tembung, Sumatera Utara.
2.4. Daerah Pemasaran
Daerah pemasaran PT Ivana Mery Lestari Matras berfokus pada wilayah di
Provinsi Sumatera Utara, Banda Aceh dan Pekanbaru. Perusahaan melakukan
segmentasi pasar berdasarkan umur dan penghasilan konsumen yang memang
sesuai dengan produk yang dihasilkan. Perusahaan membuat perjanjian langsung
dengan toko dimana harga produk disesuaikan dengan harga yang dijual toko ke
masyarakat. Toko pemasaran produk spring bed PT. Ivana Mery Lestari Matras
yang berlokasi sekitar Sumatera Utara sebagai berikut: Toko Setia Perabot yang
berada di Jalan Sutomo, Toko Western Mebel di Jalan Suprapto, Toko mebel di
Pasar Petisah.
2.5. Organisasi dan Manajemen
2.5.1. Struktur Organisasi Perusahaan
Elemen organisasi ialah manusia, struktur organisasi, prosedur operasi,
politik dan budaya organisasi tersebut. Organisasi mengkordinasikan pekerjaan
melalui hierarki yang sekaligus menggambarkan tingkat kewenangan/ tanggung
jawab dan prosedur operasi standar.
PT Ivana Mery Lestari Matras menggunakan struktur organisasi lini
kepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan pimpinan tertinggi
masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional diserahkan kepada
kepala unit terdahulu tanpa memandang tingkatan.
2.6. Proses Produksi
2.6.1. Bahan yang digunakan
2.6.1.1. Bahan Baku
Bahan baku merupakan bahan utama dalam kegiatan proses produksi
dimana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan fisik maupun kimiawi.
Bahan baku yang digunakan pada proses pembuatan spring bed yaitu:
1. Kawat 2,24 mm digunakan untuk pembuatan per spring dengan
menggunakan mesin inject dengan 8 cm dan memiliki ketinggian 16-18 cm.
2. Kawat 1,4 mm digunakan untuk melilit rakitan antar per spring di bagian
tepi dengan menggunakan mesin Ram.
3. Benang nylon digunakan hanya untuk penjahitan kain quilting.
4. Benang jahit digunakan untuk keseluruhan proses penjahitan kecuali pada
proses penjahitan kain quilt. Benang jahit digunakan pada proses penjahitan
tabung samping dan bagian badan kain, penjahitan list dan penjahitan label
merk ke bagian tabung.
5. Per M digunakan sebagai penahan tekanan dari per spring yang telah dirakit
pada bagian samping rakitan per spring yang memiliki ketinggian 18 cm. Per
M sudut juga digunakan sebagai penahan tekanan pada ujung sisi-sisi rakitan
6. Kawat list 4 mm/ kawat samping digunakan sebagai pengikat pada sisi-sisi
samping rakitan per spring.
7. Kain hard pad digunakan untuk memperkecil tekanan pada per ke busa. Kain
hard pad diletakkan tepat pada bagian atas dan bawah rakitan rangka per.
8. Kain bermotif digunakan untuk membuat kain quilt dengan menggunakan
mesin quilting, dimana kain akan disatukan dengan busa sekaligus penjahitan
pola kain yang sudah ditentukan utuk tabung samping dan badan matras
spring bed menggunakan mesin quilting. Kain bermotif ini juga digunakan
pada proses pembuatan sandaran spring bed sebagai kain pembungkus busa.
9. Kain tarikan digunakan untuk memudahkan pemasangan kain quilt ke rakitan
rangka per sehingga lebih kuat yang dijahit pada bagian badan matras.
10. Kain list digunakan untuk menutup jahitan antara bagian badan dengan
bagian tabung samping serta sebagai hiasan untuk matras dan sandaran spring
bed.
11. Staples CL 73 dan HR 22 digunakan sebagai penyambung antara bagian
dalam proses pembuatan produk spring bed.
12. Aksesoris list digunakan untuk menutupi sambungan kain yang dipasang
pada sandaran spring bed.
13. Lubang angin/ ventilator digunakan sebagai saluran pertukaran udara saat
matras digunakan untuk menstabilkan tekanan udara yang terjadi di dalam
matras yang dipasang pada bagian tabung kain quilt sebelum dijahitkan kain
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perusahaan dihadapkan pada persaingan yang lebih ketat dalam pasar
global, sehingga perusahaan dituntut agar dapat mengikuti perkembangan
teknologi yang cepat dan perubahan karakteristik pasar yang semakin tinggi.
PT. Ivana Mery Lestari Matras merupakan salah satu produsen kasur
pegas/ spring bed berlokasi di Sumatera Utara yang memproduksi spring bed.
Ukuran-ukuran spring bed yang diproduksi oleh PT. Ivana Mery Lestari Matras
terdiri dari spring bed 4 ft, spring bed 5 ft, dan spring bed 6 ft.
Kasur pegas/ spring bed adalah kasur yang menggunakan kombinasi per
dan busa. Tidur menggunakan kasur pegas dinilai lebih nyaman dan sehat dapat
menopang dan mengikuti posisi tidur secara baik. Berdasarkan informasi dan
wawancara dengan pihak perusahaan, spring bed yang dihasilkan PT. Ivana Mery
Lestari Matras mengalami penurunan penjualan dimana cenderung dari waktu ke
waktu yang dilihat dari data penjualan pada tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel
Tabel 1.1. Data Penjualan Produk Spring Bed/ Kasur Pegas Pada PT. Ivana
Mery Lestari Matras Tahun 2015
Bulan Penjualan Spring Bed/ Kasur Pegas
Januari 653
September 495
Oktober 357
Nopember 290
Desember 385
Sumber :PT. Ivana Mery Lestari Matras
Tabel 1.2. Data Penjualan Berdasarkan Jenis Produk Spring Bed/ Kasur
Pegas Pada PT. Ivana Mery Lestari Matras
Jenis Spring Bed/ Kasur Pegas Penjualan Tahun 2015
6 kaki 1447
5 kaki 1393
4 kaki 1321
3 kaki 1290
Sumber :PT. Ivana Mery Lestari Matras
Berdasarkan data penjualan pada Tabel 1.2., diketahui bahwa penjualan
terbanyak pada tahun 2015 adalah spring bed 6 kaki. PT. Ivana Mery Lestari
Matras mengalami penurun penjualan disebabkan adanya keluhan konsumen
terhadap produk spring bed yang ditunjukkan pada Tabel 1.3. Keluhan konsumen
tersebut didapatkan dengan penyebaran kuesioner keluhan (pendahuluan)
Tabel 1.3. Keluhan Konsumen terhadap Mutu Produk Spring Bed 6 Ft PT.
Ivana Mery Lestari Matras
No Keluhan Konsumen Jumlah
Responden
1 Bahan kayu rangka sandaran yang kurang kokoh 12
2 Pegas yang tidak nyaman 9
3 Foam yang kurang tebal pada matras 5
4 Bahan kayu rangka dipan yang kurang kokoh 5
5 Bentuk rangka sandaran yang tidak menarik 5
6 Warna Spring bed yang kurang menarik 4
7 Kainnya tebal dan panas 3
8 Spring bed tidak tahan lama 3
9 Busa pada spring bed tidak nyaman 3
10 Tidak ada busa pada sandaran spring bed 1
Sumber :Pengumpulan Data
Keluhan konsumen yang beragam terhadap produk spring bed yang
dihasilkan PT. Ivana Mery Lestari Matras dengan spesifikasi produk yang
ditunjukkan pada Tabel 1.4. sehingga diperlukan adanya penelitian tentang
perbaikan rancangan terhadap produk spring bed untuk memenuhi keinginan
konsumen.
Tabel 1.4. Spesifikasi Mutu Spring Bed 6 Ft dari PT. Ivana Mery Lestari
Matras
No Atribut Spesifikasi
1 Ketebalan foam pada matras 10 cm
2 Jumlah pegas 320 pegas
3 Jenis Bahan kayu rangka sandaran Kayu Nangka
4 Jenis Bahan kayu dipan Kayu Nangka
4 Ukiran Kayu rangka sandaran Setengah Lingkaran
5 Warna Matras Putih
Berdasarkan metode penyelesaian rancangan produk yang digunakan,
1integrasi dari Quality Function Deployment dan model Kano dapat membantu
untuk mengerti keinginan dari pengguna, memberi kenyamanan kepada siswa
yang menghabiskan enam sampai delapan jam setiap hari dan menyelesaikan
permasalahan desain ergonomis dalam jangka panjang penggunaan perabot di
ruangan kelas. Keinginan produk dapat dimengerti dengan model Kano.
Berdasarkan klasifikasi dari atribut dasar (dissatisfiers atau must have), atribut
performansi (one-dimensional) and atribut keinginan (satisfiers atau attractive).
Model Kano bisa diintegrasikan dengan Quality Function Deployment sebagai
langkah terbaik untuk mendapatkan kepuasan pelanggan.
Selain itu, 2peningkatan kualitas proses menggunakan Quality Function
Deployment (QFD) dengan pengaplikasian thinking process Theory Of Constraint
untuk mendukung proses dari desain proses atau produk dengan tujuan
meningkatkan kondisi dari customer needs dan mendukung proses perbaikan
berkelanjutan yang menguntungkan.
1.2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah rancangan
produk spring bed yang tidak sesuai keinginan konsumen sehingga diperlukan
evaluasi untuk mendapatkan rancangan produk spring bed.
1 Taifa, Ismail Wilson, Desai, Darshak A. 2015. Quality Function Deployment Integration
1.3. Tujuan dan Manfaat
Penelitian memiliki dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum penelitian ini yaitu mengidentifikasi atribut dan kebutuhan
konsumen serta mengetahui derajat kepentingan atribut dengan karakteristik
teknis dan part kritis sehingga didapatkan penyelesaian kendala untuk
mendapatkan perbaikan rancangan produk spring bed.
Tujuan khusus penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui kategori kepuasan konsumen terhadap produk spring bed
menggunakan metode KANO.
2. Mengidentifikasi hubungan dari karakteristik teknik dengan atribut produk
spring bed dan hubungan dari karakteristik teknis dan part kritis
menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP).
3. Menentukan tingkat kesulitan dan perkiraan biaya karakteristik teknik produk
spring bed dengan menggunakan Quality Function Development (QFD) Fase
I.
4. Menentukan hubungan antara karakteristik teknik dan part kritis produk
spring bed dengan menggunakan Quality Function Development (QFD) Fase
II.
5. Menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi rancangan produk spring bed
dengan thinking process theory of constraint.
Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi perusahaan
b. Memberikan alternatif perbaikan guna meningkatkan daya saing
perusahaan
2. Bagi Departemen Teknik Industri USU
Menjalin hubungan kerjasama antara perusahaan dengan Departemen Teknik
Industri, Fakultas Teknik, USU.
1.4. Batasan Masalah dan Asumsi
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian hanya pada departemen produksi. PT. Ivana Mery Lestari Matras.
2. Produk yang diamati adalah produk spring bed ukuran 6 kaki.
3. Langkah-langkah pengolahan data menggunakan QFD dibatasi sampai fase
II.
4. Kendala-kendala yang ada diselesaikan menggunakan metode thinking
process theory of constraint.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Responden merupakan konsumen yang mengetahui produk spring bed.
2. Responden dapat memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan peneliti dalam kuesioner.
3. Kegiatan produksi berlangsung sesuai dengan standar operasional dari
1.5. Sistematika Penulisan Tugas Sarjana
Sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan tugas sarjana adalah
sebagai berikut:
Bab I berisi pendahuluan, menguraikan latar belakang masalah yang
mendasari penelitian perancangan produk spring bed, perumusan masalah, tujuan
penelitian, asumsi dan batasan yang digunakan dalam penelitian, manfaat
penelitian serta sistematika penulisan tugas akhir.
Bab II berisi gambaran umum tentang perusahaan PT. Ivana Mery Lestari
Matras, menguraikan sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, fasilitas
layanan, struktur organisasi dan uraian tugas karyawan.
Bab III berisi landasan teori mengenai metode yang digunakan dalam
penelitian dan teori-teori yang mendukung. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah KANO, analytic hierarchy process, quality function
deployment dan theory of constraint.
Bab IV berisi metodologi penelitian, menjelaskan langkah-langkah
penelitian yang dilaksanakan yaitu meliputi penentuan lokasi penelitian, jenis
penelitian, objek penelitian, variabel penelitian, kerangka konseptual, definisi
variabel operasional, instrumen penelitian, serta langkah-langkah penelitian
meliputi pengumpulan data, pengolahan data, analisis pemecahan masalah, serta
kesimpulan dan saran.
Bab V berisi pengumpulan dan pengolahan data. pengumpulkan data
primer dan sekunder yang diperoleh dari penelitian serta teknik yang digunakan
objek penelitian dilaksanakan dengan kuesioner pendahuluan, kuesioner tertutup,
dan kuesioner part critis yang kemudian data tersebut akan diolah sesuai dengan
prosedur pengolahan data. Pengolahan data dilaksanakan mulai dari tabulasi hasil
kuesioner, pengujian validitas dan reliabilitas data, evaluasi kategori KANO,
pembobotan dengan AHP (Analytic Hierarchy Process), dan pengembangan
matriks house of quality serta theory of constraint untuk mendapatkan rancangan
produk.
Bab VI berisi analisis pemecahan masalah, menguraikan hasil pengolahan
data serta mengalisis hasil pengolahan data.
Bab VII berisi kesimpulan dan Saran, kesimpulan memberikan hasil yang
ditunjukkan oleh penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian.
Saran-saran berkaitan dengan penelitian yang dilaksanakan.
Abstrak
Perusahaan dihadapkan pada persaingan yang lebih ketat dalam pasar global, sehingga perusahaan dituntut agar dapat mengikuti perkembangan teknologi yang cepat dan perubahan karakteristik pasar yang memperlihatkan keragaman produk yang semakin tinggi. Kasur pegas/ spring bed telah menjadi kebutuhan primer konsumen karena kesadaran untuk mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik sehingga kerja menjadi optimal. PT Ivana Mery Lestari Matras merupakan perusahaan manufaktur penghasil produk spring bed. Berdasarkan pengamatan pendahuluan, diketahui bahwa terdapat keluhan konsumen terhadap desain produk spring bed yang ada saat ini. Oleh sebab itu, dilakukan penelitian untuk menelusuri keinginan konsumen terhadap desain produk spring bed dengan menggunakan model Kano. Dalam model Kano, didapatkan atribut produk yang termasuk dalam kategori attractive, one dimensional dan Indifferent. Atribut terpilih kemudian menjadi input dalam penyusunan House of Quality dalam
Quality Function Deployment fase I, yang digunakan untuk mempertemukan
persepsi konsumen dengan karakteristik teknik. Ketebalan busa dan durability merupakan karakteristik teknik yang memiliki tingkat kesulitan paling tinggi. Karakteristik teknik dari QFD fase I menjadi input untuk penyusunan House of
Quality pada QFD fase II. QFD Fase II menunjukkan bahwa komposisi busa dan durability kayu spring bed merupakan part kritis yang memiliki tingkat kesulitan
paling tinggi sebesar 31 dan 26. Kedua part kritis ini menjadi parameter
pengembangan desain yang dilakukan dengan Theory of Constraints.
Berdasarkan Theory of Constraints, diketahui bahwa solusi penyelesaian desain rancangan spring bed adalah penggantian bahan busa dalam matras dengan
Polyurethane foam dan penggantian jenis kayu menjadi kayu mahoni.
Kata Kunci: Spring bed, Kano, Quality Function Deployment,
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas sarjana ini. Tugas sarjana ini merupakan salah satu
persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana teknik di Departemen Teknik
Industri, khususnya program studi Reguler S-1, Fakultas Teknik, Universitas
Sumatera Utara.
Tugas sarjana ini berjudul “Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed
Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Theory Of
Constraint”. Tugas sarjana ini berisi penelitian terhadap produk spring bed sesuai
dengan produk yang diinginkan konsumen. Penelitian dimulai dengan identifikasi
kategori kepuasan konsumen, penentukan karakteristik produk dan part kritis, dan
diketahui kendala perancangan produk sehingga didapatkan rancangan usulan
spring bed.
Penulis mengharapkan saran dan masukan yang bersifat membangun demi
kesempurnaan laporan tugas sarjana ini. Semoga tugas sarjana ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA, MEDAN PENULIS
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan yang sebesar-besarnya kepada Tuhan
Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat
mengikuti pendidikan di Departemen Teknik Industri USU serta telah
memberikan ilmu dan kesehatan kepada penulis selama masa kuliah dan
pelaksanaan tugas sarjana ini.
Dalam penulisan tugas sarjana ini, penulis mendapatkan bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak, baik berupa materil, spiritual maupun administrasi.
Oleh karena itu sudah sepatutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Ir. Khawarita Siregar, MT. selaku Ketua Departemen Teknik Industri,
Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, yang telah memberi izin
pelaksanaan Tugas Sarjana ini dan juga selaku Dosen Pembimbing I atas
waktu, bimbingan, pengarahan, dan masukan kepada penulis dalam
penyelesaian Tugas Sarjana ini
2. Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT. selaku Dosen Pembimbing II atas bimbingan,
waktu pengarahan, dan masukan yang diberikan kepada penulis dalam
penyelesaian Tugas Sarjana ini.
3. Seluruh dosen Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
4. Kedua orangtua tersayang, Ibunda Mariana dan Ayah Susanto yang
mendukung penulis baik secara moril, doa, maupun materil sehingga tugas
sarjana ini dapat diselesaikan.
5. Staff pegawai Teknik Industri, Bang Mijo, Bang Ridho, Kak Dina, Bang
Nurmansyah, Kak Rahma, dan Ibu Ani, terimakasih atas bantuannya dalam
masalah administrasi untuk dapat melaksanakan tugas sarjana ini.
6. Bapak Rahmad selaku Pembimbing Lapangan di PT. Ivana Mery Lestari
Matras yang telah memberikan waktu, bimbingan, serta informasi dan data
selama melakukan penelitian.
7. Bapak Tomi Wongso selaku Direktur PT. Ivana Mery Lestari Matras yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di PT.
Ivana Mery Lestari Matras.
8. Kepala Laboratorium Sistem Produksi, Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT serta
Staff Laboratorium, Ibu Dr. Ir Juliza Hidayati, MT, Bapak Ir. Ikhsan Siregar,
Bapak Aulia Ishak, ST, MT atas semuanya selama ini di Teknik Industri,
terutama di Laboratorium.
9. Seluruh keluarga besar Asisten Laboratorium Sistem Produksi, Departemen
Teknik Industri, Fakultas Teknik, USU, Rekan Stambuk 2011, Hendro, Andy,
Rizki, Wahyuni, Ayu, Ifra, Fitri, Stambuk 2012, Eric, Kadir, Conan, Jovi,
Marini, Anita, Rahmawati, dan Claudia.
10.Teman-teman seperjuangan Hendro, Andy, Rizki, Wahyuni, Ayu, Ifra, Fitri,
11.Rekan-rekan angkatan 2011 Teknik Industri FT USU yang juga membantu
selama penelitian.
12.Seluruh pihak yang telah banyak memberi bantuan kepada penulis dalam
penyelesaian tugas sarjana ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA, MEDAN PENULIS
FEBRUARI 2016
DAFTAR ISI
BAB HALAMAN
LEMBAR JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
SERTIFIKAT EVALUASI TUGAS SARJANA ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
1.5 Sistematika Penulisan Tugas Sarjana ... I-7
II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... II-1
2.5.1. Struktur Organisasi Perusahaan ... II-2
2.6. Proses Produksi ... II-3
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
2.6.2.1. Ptoses Pembuatan Divan Spring Bed ... II-7
2.6.2.2. Ptoses Pembuatan Busa Spring Bed ... II-8
2.6.2.3. Ptoses Pembuatan Sandaran Spring Bed ... II-8
2.6.2.4. Ptoses Pembuatan Matras Spring Bed ... II-9
2.7. Mesin dan Peralatan ... II-12
3.6. Alat Ukur dalam Realibilitas dan Validitas ... III-12
3.6.1. Validitas Data ... III-12
3.6.2. Reliabilitas Data ... III-13
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB HALAMAN
3.8. QFD (Quality Function Deployment) ... III-17
3.9. QFD Fase II ... III-22
3.9.1. Design Deployment ... III-24
3.10. Thinking Process Theory of Constraint ... III-26
3.10.1. Current Reality Tree ... III-26
4.5. Kerangka Konseptual Penelitian ... IV-2
4.6. Defenisi Variabel Operasional ... IV-4
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
4.10. Analisis Pemecahan Masalah ... IV-24
4.11. Kesimpulan dan Saran ... IV-24
5.1.4. Hubungan antar Karakteristik Teknis ... V-10
5.1.5. Kuesioner AHP ... V-10
5.16. Kuesioner Part Critis ... V-13
5.17. Hubungan antara Karakteristik Teknis dengan Part
Critis ... V-14 5.2. Pengolahan Data ... V-17
5.2.1. Klasifikasi Atribut Produk dalam Kategori Kano ... V-17
5.2.1.1. Uji Validitas Data Model Kano ... V-28
5.2.1.2. Uji Reliabilitas Model Kano ... V-33
5.2.1.3.Identifikasi Atribut Berdasarkan Metode
Kano ... V-34
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB HALAMAN
5.2.2.1. Identifikasi Customer Requirement (CR) ... V-40
5.2.2.2. Menentukan Customer Importance (CI) ... V-41
5.2.2.3.Penetapan Hubungan Antara Technical
Requirement (TR) ... V-42
5.2.2.4.Membuat Hirarki Hubungan antara
Customer Requirement dan Technical
Requirement ... V-42 5.2.2.5.Penetapan Tingkat Hubungan antara
Customer Requirement dan Technical
Requirement ... V-45
5.2.3. Membangun Quality Function Deployment (QFD)
Fase II ... V-57
5.2.3.1.Membuat Hirarki Hubungan antara
Customer Requirement dan Technical
Requirement ... V-57
6.1.1. Analisis Pengolahan Kuesioner Kano ... VI-1
6.2 Analisis QFD Fase I ... VI-2 6.2.1. Analisis Matriks Variabel Proses Perakitan Terhadap
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB HALAMAN
6.3. Analisis Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) ... VI-4
6.4 Analisis QFD Fase II ... VI-7
6.5 Analisis Theory of Constraints ... VI-8
6.5.1. Identifikasi Permasalahan Sistem (What to Change) . VI-3
6.5.2. Analisis To What To Change ... VI-8
6.5.3. Analisis How To Change the Cause ... VI-9
VII KESIMPULAN DAN SARAN ... VII-1
7.1 Kesimpulan ... VII-1 7.2 Saran ... VII-2
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
TABEL
HALAMAN 1.1. Data Penjualan Produk Spring Bed/ Kasur Pegas Pada PT.Ivana Mery Lestari Matras Tahun 2015 ... I-2
1.2. Data Penjualan Berdasarkan Jenis Produk Spring Bed/ Kasur
Pegas Pada PT. Ivana Mery Lestari Matras ... I-2
1.3. Keluhan Konsumen terhadap Mutu Produk Spring Bed 6 Ft
PT. Ivana Mery Lestari Matras ... I-3
1.4. Spesifikasi Mutu Spring Bed 6 Ft dari PT. Ivana Mery
Lestari Matras ... I-3
2.1. Jumlah Tenaga Kerja pada PT Ivana Mery Lestari Matras ... II-3
3.1. Atribut Produk ... III-2 3.2. Evaluasi Kano ... III-11
3.2. Skala Gradasi untuk Alternatif Komparasi Kuantitatif ... III-16
3.3. Keterkaitan Logical Tool dengan Tiga Manajemen
Pertanyaan tentang Perubahan ... III-30
4.1. Variabel Operasional ... IV-6
4.2. Lokasi Toko Pemasaran Produk PT. Ivana Mery Lestari
Matras beserta Omset Penjualan ... IV-15
5.1. Data Keluhan Konsumen Terhadap Spring Bed 6 Ft PT. Ivana
Mery Lestari Matras ... V-1
5.2. Atribut Produk Spring Bed ... V-2
5.3. Rekapitulasi Kuesioner Kano Fungsional ... V-3
5.4. Rekapitulasi Kuesioner Kano Disfungsional ... V-6
5.5. Karakteristik Teknis Spring Bed 6 Kaki... V-9
5.6. Hubungan antar Karakteristik Teknis ... V-10
5.7. Rekapitulasi Kuesioner AHP Karakteristik Teknis Atribut
DAFTAR TABEL (LANJUTAN)
TABEL
HALAMAN 5.8. Rekapitulasi Kuesioner AHP Karakteristik Teknis AtributWarna Matras Putih ... V-11 5.9. Rekapitulasi Kuesioner AHP Karakteristik Teknis Atribut
Bentuk Sandaran Setengah Lingkaran ... V-12
5.10.Rekapitulasi Kuesioner AHP Karakteristik Teknis Atribut
Bahan Rangka Dipan dari Kayu Jati ... V-12
5.11.Rekapitulasi Kuesioner AHP Karakteristik Teknis Atribut
Bahan Sandaran dari Kayu Jati ... V-13
5.12.Rekapitulasi Kuesioner AHP Karakteristik Teknis Atribut
Umur Pakai 5 Tahun ... V-13
5.13. Part Critis Produk Spring Bed 6 Kaki ... V-14
5.14.Pembobotan Kuesioner AHP Tingkat Kepentingan antara
Karakteristik Teknis Ketebalan Matras dengan Part Kritis ... V-14
5.15.Pembobotan Kuesioner AHP Tingkat Kepentingan antara
Karakteristik Teknis Densitas Busa dengan Part Kritis ... V-15
5.16.Pembobotan Kuesioner AHP Tingkat Kepentingan antara
Karakteristik Teknis Kelenturan Pegas dengan Part Kritis ... V-15
5.17.Pembobotan Kuesioner AHP Tingkat Kepentingan antara
Karakteristik Teknis Durability dengan Part Kritis ... V-16
5.18.Pembobotan Kuesioner AHP Tingkat Kepentingan antara Karakteristik Teknis Maintainable Design dengan Part
Kritis ... V-16 5.19.Pembobotan Kuesioner AHP Tingkat Kepentingan antara
Karakteristik Teknis Kecerahan Matras dengan Part Kritis ... V-17
5.20. Kriteria Evaluasi Model Kano ... V-18
5.21. Ketentuan Evaluasi Model Kano untuk Atribut 1 ... V-18
DAFTAR TABEL (LANJUTAN)
TABEL
HALAMAN5.24. Ketentuan Pembobotan Model Kano ... V-22
5.25. Frekuensi Skala Ordinal ... V-23
5.26. Proporsi dan Nilai Z Setiap Skala ... V-23
5.27. Hasil Tranformasi ke Skala Interval ... V-25
5.28. Nilai Skala Interval Model Kano ... V-25
5.29. Uji Validitas Atribut 1 Model Kano ... V-29
5.30. Hasil Perhitungan Validitas Model Kano ... V-30
5.31. Perhitungan Varians Model Kano ... V-33
5.32. Pemetaan Kategori Kano Tiap Atribut ... V-35
5.33.Pemetaan Kategori Kano Tiap Atribut Menurut Blauth’s
formula ... V-36
5.34. Penentuan Nilai CS dan DS untuk Tiap Atribut ... V-37
5.35. Penentuan Nilai CS dan DS untuk Tiap Atribut ... V-38
5.36. Fungsi Kepuasan Konsumen untuk Tiap Atribut ... V-40
5.37. Customer Requirement (CR) terhadap Produk Spring Bed ... V-41
5.38. Customer Importance (CI) terhadap Kategori Kano ... V-41
5.39. Faktor Pembobotan untuk Unsur Ketebalan Foam 10 cm ... V-46
5.40. Bobot setiap Kriteria untuk Unsur Ketebalan Foam 10 cm ... V-46
5.41. Bobot setiap Kriteria untuk Unsur Atribut Warna Matras
Putih ... V-47 5.42.Bobot setiap Kriteria untuk Unsur Atribut Bentuk Sandaran
Setengah Lingkaran ... V-47 5.43. Bobot setiap Kriteria untuk Unsur Atribut Bahan Rangka
Dipan dari Kayu Jati Putih ... V-48 5.44. Bobot setiap Kriteria untuk Unsur Atribut Bahan Sandaran
dari Kayu Jati Putih ... V-48 5.45. Bobot setiap Kriteria untuk Unsur Atribut Umur Pakai
DAFTAR TABEL (LANJUTAN)
TABEL
HALAMAN5.46. Random Consistency Index ... V-50
5.47. Rekapitulasi nilai CR Setiap Unsur Atribut ... V-50
5.48. Keterangan Nilai Sales Point ... V-52
5.49. Nilai Sales Point Variabel Kebutuhan Konsumen ... V-52
5.50. Kategori Tingkat Kesulitan ... V-53
5.51. Total Bobot untuk Setiap Karakteristik Teknis ... V-54
5.52. Tingkat Kesulitan, Perkiraan Biaya, dan Derajat
Kepentingan ... V-55
5.53. Bobot untuk Unsur Ketebalan Matras terhadap Part Critis ... V-60
5.54. Bobot untuk Unsur Densitas Busa terhadap Part Critis ... V-60
5.55. Bobot untuk Unsur Kelenturan Pegas terhadap Part Critis ... V-61
5.56. Bobot untuk Unsur Durability terhadap Part Critis ... V-61
5.57. Bobot untuk Unsur Maintainable Design terhadap Part
Critis ... V-62
5.58. Bobot untuk Unsur Kecerahan Matras terhadap Part Critis ... V-62
5.59. Rekapitulasi Nilai CR setiap Unsur ... V-63
5.60. Derajat Kepentingan ... V-64
5.61. Identifikasi Undesirable Effects ... V-67
5.62. Undesirable Effects vs Desirable Effects ... V-69
5.63. Undesirable Effects vs Desirable Effects UDEs2 ... V-73
5.64. Spesifikasi Kayu Nangka dan Kayu Mahoni ... V-75
6.1. Tabulasi Kategori Kano Atribut Spring Bed ... VI-1
6.2. Tabulasi Pendahuluan dan Kano Atribut Spring Bed ... VI-2
6.3. Tabulasi Klasifikasi Kano dan Karakteristik Teknis Atribut
Spring Bed ... VI-3 6.4. Customer Importance (CI) terhadap Produk Spring Bed 6
DAFTAR TABEL (LANJUTAN)
TABEL
HALAMAN 6.6. Tabulasi Klasifikasi Karakteristik Teknis dan Part CritisSpring Bed ... VI-7
6.7. Undesirable Effects versus Desirable Effects ... VI-9
6.8. Spesifikasi Kayu Nangka dan Kayu Mahoni ... VI-9
6.9. Spesifikasi Mutu Spring Bed 6 Ft dari PT. Ivana Mery
Lestari Matras dengan Rancangan Usulan ... VI-10
DAFTAR GAMBAR
3.8. Part Characteristics Deployment ... III-23
3.9. Matriks Design Deployment ... III-24
4.4. Langkah-langkah Penyebaran Kuesioner ... IV-19
4.5. Diagram Alir Pengolahan Data Model KANO ... IV-19
4.6. Diagram Alir Analytic Hierarchy Process ... IV-20
4.7. Input-Output Analytic Hierarchy Process ... IV-20
4.8. Diagram Alir Quality Function Deployment (QFD) Fase I ... IV-21
4.9. Diagram Alir Quality Function Deployment (QFD) Fase II ... IV-22
4.10. Langkah-Langkah Theory Of Constraint ... IV-22
4.11. Input-Output Theory Of Constraint ... IV-23
DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)
GAMBAR HALAMAN
5.2. Hubungan Antar Karakteristik Teknis ... IV-42
5.3. Hirarki Hubungan antara Customer Requirement dan
Technical Requirement ... IV-44
5.4. Matriks Antara CR dengan TR ... IV-51
5.5. Quality Function Deployment Fase I ... IV-56
5.6. Hirarki Hubungan Antara Technical Requirement dan Part
Critis ... IV-58
5.7. Hubungan Antar Part Kritis dan Karakteristik Teknis ... IV-64
5.8. Quality Function Deployment Fase II Spring Bed 6 Kaki ... IV-65
5.9. Current Reality Tree (CRT) UDEs1 ... IV-65
5.10. Conflict Resolution Diagram (CRD) Objective1 ... IV-68
5.11. Future Reality Tree (FRT) UDEs1 ... IV-69
5.12. Prerequisite Tree UDEs1 ... IV-70
5.13. Current Reality Tree (CRT) UDEs2 ... IV-71
5.14. Conflict Resolution Diagram (CRD) Objective2 ... IV-72
5.15. Future Reality Tree (FRT) UDEs2 ... IV-73
5.16. Prerequisite Tree UDEs2 ... IV-74
5.17. Desain Usulan Produk Spring Bed 6 Kaki ... IV-76
6.1. Hubungan Customer Requirement dan Karakteristik Teknis ... VI-5
6.2. Hubungan Karakteristik Teknis dan Part Kritis ... VI-5
6.3. Ukuran Kinerja QFD Fase I ... VI-6
6.4. Ukuran Kinerja QFD Fase II ... VI-7
6.5. Desain Awal Produk Spring Bed 6 Kaki ... VI-11
6.6. Desain Usulan Produk Spring Bed 6 Kaki ... VI-11
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
L-1 Kuesioner Keluhan
L-2 Kuesioner Penilaian Kano
L-3 Kuesioner Penentuan Karakteristik Teknis Produk Spring Bed 6
kaki dan Tingkat Hubungan Matriks antara Karakteristik Teknis
L-4 Kuesioner Penentuan Tingkat Kepentingan Hubungan antara
Atribut Produk Spring Bed dan Karakteristik Teknis untuk Quality
Function Deployment Fase I
L-5 Kuesioner Penentuan Part Kritis Produk Spring Bed 6 kaki
L-6 Kuesioner Penentuan Tingkat Kepentingan Hubungan antara
Karakteristik Teknis Produk Spring Bed dan Part Kritis untuk
Quality Function Deployment Fase II
L-7 Tabel Distribusi Normal
L-8 Tabel r Product Moment
L-9 Surat Permohonan Tugas Sarjana
L-10 Surat Permohonan Riset Tugas Sarjana di PT. Ivana Mery Lestari
Matras
L-11 Surat Balasan Izin Pelaksanaan Riset Tugas Sarjana di PT. Ivana
Mery Lestari Matras
L-12 Surat Keputusan Tugas Sarjana Mahasiswa
L-13 Form Asistensi Dosen Pembimbing I
L-14 Form Asistensi Dosen Pembimbing II