TINJAUAN ATAS PENERAPAN SISTEM INFORMASI ITEMS 2.0 PADA PT.POS INDONESIA (PERSERO) KHUSUS PADA PROSEDUR
PELIMPAHAN UANG
LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Mata Kuliah Kerja Praktek
Jenjang S1 Program Studi Akuntansi
Oleh
Nama : Reza Adhitya Hadryan NIM : 21110812
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAAN
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN 1 1.1Latar Belakang Kerja Praktek ... 1
1.2Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Praktek ... 2
1.2.1 Maksud ... 2
1.2.2 Tujuan ... 3
1.3Kegunaan Kerja Praktek ... 3
1.4Metode Kerja Praktek ... 3
1.5Lokasi dan Waktu Kerja Praktek ... 4
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 6 2.1 Sejarah Perusahaan ... 6
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 10
2.3 Uraian Tugas Perusahaan ... 13
v
2.3.2 Kantor Divisi Regional... 15
2.3.3 Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) ... 17
2.4 Kegiatan Perusahaan ... 18
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 21
3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ... 21
3.1.1 Pengertian Kas... 21
3.1.2 Pengertian Anggaran ... 22
3.1.3 Pengertian Sistem ... 23
3.1.4 Pengertian Informasi ... 24
3.1.4.1 Siklus Informasi ... 25
3.1.5 Pengertian Sistem Informasi ... 25
3.1.6 Pengertian Prosedur... 26
3.1.7 Pengertian Pelimpahan ... 27
3.2 Teknik Pelaksanaan Kerja Praktek ... 27
3.3 Pembahasan Hasil Kerja Praktek ... 28
3.3.1 Proses Sistem Informasi ITEMS 2.0 pada Pelimpahan ... 28
51
DAFTAR PUSTAKA
Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2013. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Bachtiar Arief. Muchlis. Dan Iskandar. 2009. Akuntansi Pemerintahan. Jakarta: Akademia.
Harahap Sofyan. 2010. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.
IAI.2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Graha Ilmu.
Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya Edisi ke-5 cetakan kesembilan. Yogyakarta: UPP-STIM KPN.
PT Pos Indonesia. 2011. Juknis Aplikasi ITEMS Versi 2.0. Bandung.
Rudianto. 2009. Konsep dan Teknik Penyusunan Anggaran. Jakarta: Erlangga. Zaki Baridwan. 2009. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode.
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahim,
Alhamdulillah, segala puji dan syukur peulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan anugrahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek yang berjudul “Tinjauan Atas Sistem Informasi Aplikasi ITEMS 2.0 Pada PT Pos Indonesia (Persero) Khusus Pada Prosedur Pelimpahan Uang” yang telah sesuai dengan tujuan dan tepat pada waktunya. Laporan ini merupakan salah satu syarat kelulusan mata kuliah kerja praktek dalam menyelesaikan Program Studi Akuntansi jenjang Strata I di Universitas Komputer Indonesia.
Penulis menyadari bahwa laporan kuliah kerja praktek ini masih terdapat kekurangan baik dalam teknik penuisannya maupun materi serta pembahasannya, mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dan positif akan senantiasa diterima penulis sebagai masukan yang berarti sehingga diharapkan dalam penyusunan karya tulis yang lainnya, penulis data menyusun lebih baik.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih pada semua pihak yang telah memberikan bantuan, baik mobil maupun materil, sehingga laporan ini dapat diselesaikan. Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
ii
2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic selaku dekan Universitas Komputer Indonesia.
3. Dr. Surtikanti, SE., M.Si., Ak selaku Ketua Program studi fakultas Ekonomi Universitas komputer Indonesia.
4. Siti Kurnia Rahayu, SE.,M.Ak.,Akselaku Dosen Wali kelas Ak 4.
5. Adi Rachmanto, S.Kom., M.Kom selaku Dosen Pembimbing Penulis Universitas Komputer Indonesia, bandung yang pernuh perhatian dan sabra memberikan banyak bimbingan, arahan yang sangat berarti untuk penulis. 6. Bapak Rikkie R. Nitimihardja selaku Assiten Manajer Pengolahan Kas di PT
Pos Indonesia (Persero)
7. Ibu Senja Agustina selaku pembimbing di PT. Pos Indonesia (Persero) yang memberi arahan dan informasi selama pelaksanaan Kerja Praktek.
8. Orang tua saya, yang telah memberikan Doa dan yang membantu dalam memberikan dukungan biaya serta dorongan baik moril maupun material selama penyusunan laporan ini sampai dengan selesai.
9. Seluruh keluarga besar saya yang selalu memberi semangat dan dukungannya selama penyusunan laporan ini sampai dengan selesai.
10. Temen-temen yang selalu memberikan bantuan dan dukungan dan semangat selama penyusunan laporan ini sampai dengan selesai.
iii
Akhir kata semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melipahkan rahmat dan karuniaNya kepada seluruh pihak yang membantu penyusunan laporan ini. Wassalamu’alaikum warahmatullahi warabarakatuh.
Bandung, Desember 2013
Penulis
Reza Adhitya Hadryan
60
DAFTAR RIWAYAT HIDUP CURRICULUM VITAE
Nama lengkap
: Reza Adhitya Hadryan
Tempat, Tanggal Lahir
: Bukittinggi, 12 Desember 1992
Kewarganegaraan
: Warga Negara Indonesia
Alamat Lengkap
: Jalan Adinegoro No 11 RT 001 RW 006 Kec. Aur Birugo
Tigo Baleh Kota Bukittinggi Sumatera Barat
: adhityareza@rocketmail.com
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Golongan Darah
: A
Tinggi Badan
: 175 cm
Berat Badan
: 58 kg
Agama
: Islam
Status Pernikahan
: Belum Menikah
Hobi
: Menonton Film
IDENTITAS PRIBADI
2010- Sekarang : Universitas Komputer Indonesia
Program Studi Akuntansi
2007-2010 : SMAN 4 Bukittinggi
2004-2007 : SMPN 1 Bukittinggi
1998-2004 : SDN 04 Bukittinggi
PENDIDIKAN FORMAL
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Hormat Saya,
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Kuliah Kerja Praktek
Perusahaan sebagai organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para stacke holder. Adapun tujuan perusahaan antara lain untuk memperoleh keuntungan (profit), meningkatkan nilai perusahaan dan untuk memuaskan kebutuhan masyarakat.Tercapainya tujuan tersebut ditentukan oleh kinerja yang nantinya dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan baik pihak internal maupun eksternal.
Untuk Mencapai keuntungan yang maksimal, perusahaan-perusahaan banyak mengembangkan sistem-sistem untuk penataan arus kas (cash flow), dengan penataan arus kas yang baik maka akan menjamin tersedianya dana dan tingkat pengelolaan kas perusaahan yang sesuai dengan aturan main atau ketentuan yang telah diterapkan oleh perusahaan tersebut.
Tugas dari penataan arus kas tidak terlepas dari bagaimana perusahaan berada dalam keadaan seimbang (match) antara kebutuhan dana untuk digunakan dan sumber dana sebagai pembiayaan.
2
dibuatnya sebuah aplikasi ITEMS 2.0 untuk mempermudah input output laporan keuangan di PT Pos Indonesia (Persero).
Atas pelimpahan dan pelimpahan Dummy ke rekening PT Pos Indonesia (Persero) Cq. Dirkugpos yang dilakukan oleh UPT, kecuali pelimpahan dummy karena pembebanan yang sudah di otorisasi saldo rekening PT Pos Indonesia (Persero) cg Dirkugpos Bandung tidak mencukupi, di Bagian Tansikug berdasarkan rekening Koran Bank dan Laporan Outstanding pelimpahan dicatat.
Dari Uraian di atas, penulis maka penulis tertarik untuk menuangkannya sebagai suatu bahan dalam laporan kerja praktek yang berjudul “TINJAUAN ATAS PENERAPAN SISTEM INFORMASI ITEMS 2.0 PADA PT POS INDONESIA (PERSERO) KHUSUS PADA PROSEDUR PELIMPAHAN UANG”.
1.2 Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Praktek 1.2.1 Maksud
1. Untuk memenuhi syarat pelaksanaan mata kuliah wajib di semester tujuh.
2. Untuk mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang telah diterima selama kuliah.
3. Membekali mahasiswa agar lebih siap menghadapi dunia kerja.
3
5. Mahasiswa dapat memahami keadaan dilapangan yang sesungguhnya yang akan mereka hadapi setelah lulus dari univeristas.
1.2.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui proses penggunaan sistem informasi ITEMS 2.0 pada prosedur pelimpahan uang pada PT Pos Indonesia (Persero) 2. Untuk mengetahui kendala sistem informasi ITEMS 2.0 pada prosedur
pelimpahan uang pada PT Pos Indonesia (Persero) 1.3Kegunaan Kerja Praktek
1. Kegunaan Praktis
Dengan adanya kerja praktek ini, diharapkan mahasiswa tidak canggung lagi menghadapi dunia kerja setelah lulus kuliah lagi dan juga dapat menambah kemampuan di bidang akuntansi.
2. Kegunaan Perusahaan
Untuk PT Pos Indonesia (Persero) semoga hasil penelitian dapat memberikan informasi dan sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi perkembangan perusahaan.
1.4 Metode Kerja Praktek
Metode yang digunakan penulis dalam laporan kerja praktek ini adalah
descriptive method. Adapun teknik pengumpulan data sebagai berikut:
4
2. Observasi, mengamati langsung objek yang diteliti sehingga penulis dapat data yang akurat.
3. Studi pustaka, teknik pengumpulan data teoritis yang dapat menunjang dan membantu penulis dalam menyelesaikan laporan.
1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
Lokasi kerja praktek adalah pada PT Pos Indonesia (Persero) Bandung yang beralamat di Jalan Cilaki No 73 Bandung. Adapun waktu kerja praktek, dilaksanakan mulai dari tanggal 8 Juli 2013 sampai 2 Agustus 2013 yang dilakukan setiap hari kerja, dimulai hari Senin s/d Jumat pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB.
Tabel 1.1
Aktivitas Kantor dan Kerja Praktek
NO Aktivitas Hari Waktu
1 Kerja Praktek Senin-Jum’at 08.00-15.00 WIB
2 Istirahat - 12.00-13.00 WIB
5
Tabel 1.2
Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktek
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Mensurvei tempat kerja
2 Melaksanakan Kerja Praktek 3 Mencari Data
4 Membuat Laporan 5 Bimbingan Kerja Praktek 6 Ujian Kerja Praktek
November Desember Waktu Kegiatan
No Uraian
6
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Perusahaan
PT. Pos Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman surat dan telegraf yang berdiri sejak masa pemerintahan Belanda. Kantor Pos pertama di Indonesia adalah di batavia yang didirikan oleh Gubernur Jenderal GW. Baron pada tanggal 26 Agustus 1746.Dalam perkembangan di masa pemerintah Republik Indonesia, PT Pos Indonesia (Persero) mengalami beberapa kali perubahan bentuk usaha, yang meiputi:
1. Dinas Pos sebagai Jawatan (1864)
Pada tahun 1864 Dinas Pos sebagai jawatan berdiri di bawah pengawasan
Directeur Producten en Civile Magazijnen. Pengawasan ini beralih pada tahun 1967, yaitu kepala Departemen Pangreh Praja. Berdasarkan Stbl. 1867 Nomor 4, Dinas Pos disatukan dengan Dinas telgraf yang tetap berstatus Jawatan dengan nama Post en Telegraafdiens in Ned Indie, sementara penggabungannya sendiri baru terlaksana pada tahun 1884 berdasarkan Stbl.1884 Nomor 52 Jawatan Pos dan Telegraf disatukan dengan Jawatan telepon. Pada tahun 1906 dengan berdasarkan Stbl. 1906 disebut Pos Telegraaf en Telefoodenst (PTT).
2. Dinas Pos sebagai Perusahaan ICW (1906)
7
pemerintah, tidak bersifat komersial, berfungsi sebagai lembaga pemerintah yang anggaran belanjanya menjadi satu dengan belanja departemen yang membawahinya.
3. Dinas Pos sebagai Perusahaan IBW (1913-1961)
Pada tahun 1913, berdasarkan Stbl. 1913 Nomor 524 PTT diubah statusnya menjadi perusahaan IBW (Indische Bedrijen Wef) karena sebagai perusahaan ICW dianggap kurang lincah dan kurang cepat. Perusahaan IBW diatur dengn Stbl. 1938 Nomor 445, lalu diubah dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995. Pengawasan barang dan uang perusahaan IBW dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan, sementara anggaran belanja perusahaan masuk ke dalam anggaran belanja Negara yang disahkan oleh DPR.
4. Dinas Pos sebagai Perusahaan Negara (1961-1965)
8
5. Dinas Pos sebagai Perusahaan Negara Pos dan Giro (1965-1978)
Pada tahun 1965 agar PN POSTEL mencapai daya guna dan daya gerak setinggi-tingginya, maka didirikan Perusahaan Negara Pos (PN POS) yang terpisah dari Perusahaan Negara Telekomunikasi, masing-masing dengan Peraturan Pemerintah yang berlainan. Perusahaan Pos dan Giro adalah badan hukum yang bergerak melakukan usaha-usaha dalam laporan penyelanggaraan Pos dan Giro. Kantor pusatnya berkedudukan di Bandung, dengan pertimbangan telah ada kantor dan perkembangan lainnya. Tujuan pendiriannya untuk turut membangun ekonomi Nusantara dengan mengutamakan keputusan masyarakat dan ketentraman serta keterangan kerja dalam perusahaan menuju masyarakat adil dan makmur.
6. Dinas Pos sebagai perum pos dan Giro (1978-20 Juni 1995)
9
7. Dinas Pos sebagai PT Pos Indonesia (sejak 20 Juni 1995-sekarang)
Berdasarkan Peraturan pemerintah Nomor 5 Tahun 1995 tanggal 2 Februari 1995, Perum Pos dan Giro berubah status menjadi PT Pos Indonesia (Persero) sejak tanggal 20 Juni 1995 dengan akta Notaris Sujipto, SH Nomor 117 1997, yang kemudian diubah menjadi Akta Notaris Sujipto, SH Nomor 89 tanggal 21 September 1998 dan Nomor 111 tanggal 28 Oktober 1998. Perusahaan Persero (Persero) PT Pos Indonesia, yang berkedudukan dan berkantor pusat di Bandung. Pada pasal Akta Notaris tersebut diterangkan:
a. Tujuan perseroaan untuk menyelenggarakan usaha pelayanan jasa pos dan giro bagi masyarakat baik di dalam maupun diluar wilayah Indonesia, dalam rangka turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan serta program pemerintah.
b. Lapangan usahanya adalah penyelenggaraan dan pelayanan pos dan giro, serta usaha-usaha lainnya yang menunjang penyelenggaraan usaha jasa pos dan giro sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
c. Perencanaan pembangunan dan pengembangan pelayanan, sarana dan fasilitas pelayanan pos dan giro.
10
e. Perseroan dapat mendirikan atau menjalankan anak perusahaan dan usaha lainnya yang mempunyai hubungan dengan bidang usaha.
f. Modal perusahaan perseroan yang ditempatkan dan disetor pada saat pendiriannya berasal dari kekayaan Negara yang tertanam dalam Perusahaan Umum Pos dan Giro.
g. Modal dasar perusahaan perseroaan terdiri atas saham-saham sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1969 sebagaimana telah diubah menjadi telah diubah menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1972. h. Neraca pembukuan perusahaan perseroaan ditetapkan oleh Menteri
Keuangan.
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi PT POS Indonesia (Persero) Bandung berkembang secara dinamis karena didorong faktor internal dan eksternal. Struktur organisasi di PT POS Indonesia (Persero) Bandung masih bersifat sentralisasi. Jadi semua keputusan, kebijakan, wewenang menjadi tanggung jawab Kepala Kantor. Struktur organisasi di PT POS Indonesia (Persero) Bandung ditetapkan dalam suatu keputusan tersendiri dengan mengikuti pola struktur fungsional dan staff.
11
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Kantor Pusat
12
Gambar 2.2
Struktur Organisasi Kantor Divisi Regional
Gambar 2.3
Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) FINANCE MANAGER
KA DIVRE
SM HCFA
ASMAN ANGGARAN
SPV AKUNTANSI POST MASTER
13
2.3Uraian Tugas Perusahaan 2.3.1 Kantor Pusat
1. Dirut
Menetapkan kebijakan pelksanaan ITEMS ditingkat UPT, Divre danKantor Pusat, meliputi penerbitan Surat Keputusan Direksi dan Surat Edaran tentang Pelaksanaan ITEMS.
2. Dirkug
Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan ITEMS yang berpedoman pada Surat Keputusan dan Surat Edaran yang diterbitkan Direksi.
3. SVP Treasury
Melaksanakan pengelolaan kas dan bank secara optimal Kewenangannya meliputi menetapkan kebijakan pemenuhan kebutuhan kas per Drive dan memberikan jaminan tersedianya dana secara tepat waktu dan tepat jumlah. 4. VP Akutansi
Melakukan rekonsilasi data kas dan bank menurut laporan akuntansi dengn laporan kas dan bank menurut subdit Treasury melalui laporan ITEMS 5. VP Dalkug
14
6. Manajer Pengolaan Kas
a. Melaksanakan pengawasan saldo kas dan bank harian.
b. Melaksanakan eksekusi atas pemintaan pemenuhan kebutuhan per Divre yang disampaikan melalui proyeksi pembebanan/ pelimpahan dan pembebanan ekstra.
c. Memberitahukan kepada Finance Manager Divre cq Asman anggaran melalui Asman Pengelolaan Kas perihal koreksi jumlah uang yang bias dipenuhi oleh Kantor Pusat untuk masing-masing UPT (Kp A-C, SBU,Sglk).
7. Manager Akuntansi
Melakuka rekonsiliasi saldo kas dan bank menurut laporan akuntansi dengan kas dan bank sari divisi Treasury.
8. Manajer Operasi Keuangan
Menyajikan saldo kas dan bank yang telah diyakini keakuratannya setelah melakukan rekonsiliasi dengan daa yang disajikan ITEMS.
9. Asman Pengelolaan Kas
a. Menganalisa rencana pembebanan, pembebanan ekstra dan rencana pelimpahan setiap divre disesuaikan dengan kondisi keuangan Kantor Pusat.
b. Menginformasikan kondisi keuangan ke Man Pengelolaan Kas
15
d. Memberitahukan melalui sistem ITEMS rncana pembebanan, pembebanan ekstra dan rencana pelimpahan yang telah disetujui oleh Man Pengelolaan Kas ke kantor Divre.
e. Melakukan Pengawasan dan Pelimpahan dan Pembebanan.
f. Melakukan Verifikasi data Pelimpahan dan Pembebanan dengan Rekening Koran bank yang bertalian.
g. Melakukan Rekonsilisasi data Pelimpahan dan Pembebanan dengan data di Bagian Tansikug/Opkug.
h. Melakukan penyelesaian/memberikan solusi atas selisih hasil rekonsiliasi dengan Bagian Tansikug/Opkug.
2.3.2 Kantor Divisi Regional 1. Ka Divre
Menjamin pelaksanaan ITEMS di UPT berjalan lancar dan pengadministrasian dan pelaporan ITEMS Divre dikirim ke Kantor Pusat secara akurat dan tepat waktu sehingga pengelolaan keuangan sedivre berjalan lancar dan optimal.
2. Finance Manager Divre
a. Menerima rencana pembebanan, pembebanan ekstra dan rencana pelimpahan UPT (Kp A-C, SBU,Sglk) yang telah diverifikasi Asman Anggaran.
16
c. Menetapkan besaran rencana pembebanan, pembebanan ekstra dan rencana pelimpahan pe UPT (Kp A-C,SBU,Sglk).
d. Megusulkan/menginformasikan rencana pembebanan, pembebanan ekstra dan pelimpahan sedivre yang telah dianalisa ke Kantor Pusat. e. Menerima konfirmasi pembebanan, pembebanan ekstra dan
pelimpahan yang disetujui oleh Kantor Pusat dan diserahkan ke Asman Anggaran untuk diberitahukan ke UPT terkait.
3. Asman Anggaran
a. Menerima rencana pembebanan, pembebanan ekstra dan rencana pelimpahan UPT (Kp A-C,SBU,Sglk).
b. Menerima realisasi Buku Kas Harian UPT (Kp A-C,SBU,Sglk). c. Memverifikasi rencana pembebanan, pembebanan ekstra dan
pelimpahan UPT dicocokkan dengan rencana pembayaran per UPT dan dibandingkan dengan realisasi Buku Kas Harian UPT.
d. Menerima rencana pembebanan dan pelimpahan yang disetujui oleh Kantor Puasat dari Finance Manager divre.
e. Memeberitahukan koreksi ke UPT terkait atas rencana pembebanan, pembebanan ekstra dan rencana pelimpahan.
f. Melakukan verifikasi dan rekonsilasi data Pembebanan dan peliimpahan dengan dokumen/data/laporan di Bagian Akuntansi. g. Melakukan penyelesaian/memberikan solusi atas permasalahan dan
17
2.3.3 Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) 1. Post Master
a. Menerima rencana pembebanan, pembebanan ekstra dan rencana pelimpahan dari Spv Keuangan
b. Melakukan analisa kelayakan rencana pembebanan, pembebanan ekstra dan rencana pelimpahan dengan meneliti rencana pembayaran dan rencana penerimaan.
c. Menyetujui atau tidak menyetujui rencana pembebanan, pembebanan ekstra dan rencana pelimpahan yang dibuat oleh Spv Finance.
d. Menerima persetujuan atau koreksi dari Kantor Divre terhadap rencana pembebanan, pembebanan ekstra dan rencana pelimpahan.
2. Spv Finance
a. Pada hari berjalan melakukan perhitungan rencana pembebanan, pembebanan ekstra dan pelimpahan berdasarkan saldo akhir kas dan bank pada buku kas harian sebelumnya dan berdasarkan rencana pembayaran dan penerimaan pada H+1.
18
2.4 Kegiatan Perusahaan
PT POS Indonesia (Persero) Bandung merupakan perusahaan yang besar dalam pelayanan jasa kepada masyarakat di sekitarnya. Dengan demikian produk yang dihasilkan oleh PT POS indonesia (Persero) Bandung merupakan jasa, jasa yang dihasilkan berupa :
a. Bisnis Logistik
Untuk pengiriman dalam bentuk barang, maka dapat menggunakan layanan paket POS. Dengan layanan ini, barang pesanan berbagai ukuran dan berat dapat dikirim secara khusus oleh PT POS. Masyarakat dapat mengirim paket POS dalam antar kota (dalam negeri) maupun luar negeri. Dengan bisnis logistik PT POS Bandung lebih mampu melayani pengiriman barang tidak hanya dalam paket POS tetapi sampai ke bentuk pelayanan freight forwading dan pengurusan kepabeanan untuk barang kirim ekspor.
b. Bisnis Komunikasi
19
c. Bisnis Keuangan dan Keagenan
Jasa layanan yang disediakan oleh PT Pos Indonesia (Persero) Bandung adalah:
1. Wesel POS
Dapat dikirim dalam bentuk biasa atau kilat, wkph, western, wesel luar negeri. Sebagai contoh wesel elektronik (western) produk layanan POS yang fleksibel dan prospektif, melalui layanan ini kiriman uang ke alamat tujuan berbasis sama dengan Same Day Delivery. Pengirim uang di PT Pos Indonesia sebelum pukul 10 pagi ke kota-kota seluruh Indonesia dan telah dapat ditarik oleh penerimanya pada hari yang sama atau keesokan harinya.
2. Giro dan Cek POS
Kantor Pos Indonesia (Persero) Bandung menyediakan pelayanan jasa berupa giro cek POS dan POS cek bagi masyarakat yang membutuhkannya.
3. Tabanas
PT Pos Indonesia (Persero) Bandung menumbuh kembangkan semangat untuk menabung bagi masyarakat melalui tabungan nasional.
d. Bisnis Filateli
20