• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Penderita Fraktur Klavikula di RSUP H. Adam Malik Periode Januari 2013 - Desember 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Profil Penderita Fraktur Klavikula di RSUP H. Adam Malik Periode Januari 2013 - Desember 2014"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

SEMINAR

HASIL PENELITIAN MAGISTER

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS ILMU ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PROFIL PENDERITA FRAKTUR KLAVIKULA

DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN

PERIODE JANUARI 2013 – DESEMBER 2014

OLEH

ANTONIUS HARATUA PAKPAHAN

PEMBIMBING

Dr. NINO NASUTION, SpOT(K)

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS

ILMU ORTHOPAEDI TRAUMATOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

SEMINAR

HASIL PENELITIAN MAGISTER

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS ILMU ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PROFIL PENDERITA FRAKTUR KLAVIKULA

DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN

PERIODE JANUARI 2013 – DESEMBER 2014

PENELITI

NIM: 107117004

dr. Antonius Haratua Pakpahan

PEMBIMBING

NIP. 196810121997021001

dr. Nino Nasution, SpOT(K)

DISETUJUI OLEH

KETUA DEPARTEMEN

ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN USU

KETUA PROGRAM STUDI

ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN USU

Prof. Dr. Hafas Hanafiah, SpB. SpOT(K) NIP.140055625

(3)

SEMINAR

HASIL PENELITIAN MAGISTER

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS ILMU ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PROFIL PENDERITA FRAKTUR KLAVIKULA

DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN

PERIODE JANUARI 2013 – DESEMBER 2014

PENELITI

NIM: 107117004

dr. Antonius Haratua Pakpahan

PEMBIMBING

NIP. 196810121997021001

dr. Nino Nasution, SpOT(K)

DISETUJUI OLEH

KETUA DEPARTEMEN

ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN USU

KETUA PROGRAM STUDI

ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN USU

Prof. Dr. Hafas Hanafiah, SpB. SpOT(K) NIP.140055625

(4)

PERNYATAAN

PROFIL PENDERITA FRAKTUR KLAVIKULA DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN

PERIODE JANUARI 2013 – DESEMBER 2014

TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, 9 April 2015

(5)

KATA PENGANTAR

.

Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, penulis dapat

menyelesaikan pembuatan penelitian magister yang berjudul “Profil Penderita Fraktur

Klavikula di RSUP H. Adam Malik Periode 1 Januari 2013 -31 Desember 2014”.

Hasil penelitian ini merupakan rangkaian kegiatan akademis dalam rangka

menyelesaikan pendidikan jenjang magister di Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu

Orthopaedi dan Traumatologi FK USU / RSUP H. Adam Malik Medan.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada pembimbing dr. Nino Nasution Sp.OT

dan juga kepada guru-guru di Departemen Orthopaedi dan Traumatologi FK USU / RSUPH

Adam Malik Medan, yakni Prof. dr. Hafas Hanafiah, Sp.B, Sp.OT(K) FICS, Prof. dr. Nazar

Moesbar, Sp.B, Sp.OT(K), dr. Chairiandi Siregar, Sp.OT(K), dr. Otman Siregar, Sp.OT(K),

dr. Husnul Fuad Albar, Sp.OT, dr. Pranajaya Dharma Kadar, Sp.OT(K), dr. Aga Shahri

Putera Ketaren, Sp.OT, dan dr. Heru Rahmadhany, Sp.OT, dr. Iman Dwi Winanto, Sp.OT.

Akhirnya, penulis mengahrapkan kritik, saran dan masukan terhadap hasil penelitian

magister ini.

Medan, 9 April 2015

Penulis,

(6)

DAFTAR DIAGRAM

Frekuensi penderita fraktur klavikula berdasarkan usia di RSUP. H. Adam Malik Medan periode tahun 2013 – 2014

Frekuensi penderita fraktur klavikula berdasarkan jenis kelamin di RSUP. H. Adam Malik Medan periode tahun 2013 – 2014

Frekuensi penderita fraktur klavikula berdasarkan tingkat pendidikan di RSUP. H. Adam Malik Medan periode tahun 2013 - 2014

Frekuensi penderita fraktur klavikula berdasarkan tempat tinggal di RSUP H. Adam Malik Medan periode tahun 2013 -2014

Frekuensi penderita fraktur klavikula berdasarkan lamanya mendapat pertolongan medis di RSUP. H. Adam Malik Medan periode tahun 2013 -2014

Frekuensi penderita fraktur klavikula berdasarkan lokasi fraktur pada tulang klavikula di RSUP. H. Adam Malik Medan periode tahun 2013 -2014

Frekuensi penderita fraktur klavikula berdasarkan mekanisme trauma pada tulang klavikula di RSUP. H. Adam Malik Medan periode tahun 2013 – 2014

Frekuensi penderita fraktur klavikula berdasarkan klasifikasi

(7)

Diagram-9

Diagram-10

fraktur di RSUP. H. Adam Malik Medan periode tahun 2013 – 2014

Frekuensi penderita fraktur klavikula berdasarkan cedera yang lain di RSUP.H.Adam Malik periode tahun 2013-2014

Frekuensi penderita fraktur klavikula berdasarkan

penatalaksanaan di RSUP.H.Adam Malik Medan periode tahun 2013-2014

24

(8)

Abstrak

Tujuan : Untuk mengetahui profil pasien fraktur klavikula di RSUP Haji Adam Malik Medan selama Januari 2013 hingga Desember 2014.

Metode : Data – data karakteristik pasien di observasi secara retrospketif dari rekam medis pasien yang didiagnosa fraktur klavikula selama kurun waktu Januari 2013 hingga Desember 2014. Rekam medis yang tidak memiliki variabel karektiristik yang diteliti dimasukkan ke dalam kriteria eksklusi.

Hasil : Pada penelitian ini dijumpai sebanyak 44 pasien yang didiagnosa fraktur klavikula dan memiliki rekam medis dengan variabel yang lengkap. Setiap data medis dan demografi di sajikan dalam bentuk tabel distribusi, diagram, dan persentase dalam bentuk rata-rata.

Kesimpulan: Sebagian besar pasien dengan fraktur klavikula adalah laki-laki dengan umur 15 tahun sampai 25 tahun, dengan latar belakang pendidikan sekolah menegah, rata-rata berasal dari luar kota medan, dan datang ke rumah sakit lebih dari 72 jam setelah trauma. Bagian dari tulang klavikula yang paling sering terkena yaitu pada bagian pertengahan

klavikula, hanya 1 kasus datang dengan fraktur terbuka, dengan mekanisme trauma tidak

langsung. Cedera kepala merupakan cedera lain yang paling sering terjadi pada pasien fraktur

klavikula.

(9)

DAFTAR ISI

SURAT KETERANGAN DEPARTEMEN ORTHOPAEDI

PERNYATAAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR DIAGRAM

ABSTRAK

DAFTAR ISI

BAB I. Pendahuluan

I.1 Latar belakang masalah

I.2 Rumusan masalah

I.3 Tujuan penelitian

I.4 Manfaat penelitian

BAB II. Tinjauan Pustaka

II.1 Kerangka Teoritis

II.1.1 Definisi

II.1.2 Anatomi

II.1.3 Mekanisme trauma

II.1.4 Klasifikasi

II.1.5 Gambaran klinis

II.1.6 Radiologis

II.1.7 Penanganan

II.1.8 Komplikasi

II.2 Kerangka Konsepsional

II.3 Definisi Operasional

BAB III. Metodologi Penelitian

III.1 Jenis Penelitian

III.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

III.3 Objek Penelitian

III.4 Kriteria Inklusidan Eksklusi

III.5 Cara Pengumpulan dan Pengolahan Data

III.6 Etika Penelitian

BAB IV. Hasil Penelitian

(10)

IV.2 Karakteristik Penderita

IV.2.1 Usia

IV.2.2 Jenis Kelamin

IV.2.3 Pendidikan

IV.2.4 Tempat Tinggal

IV.2.5 Lamanya Mendapat Pertolongan Medis

IV.2.6 Lokasi Fraktur Tulang Klavikula

IV.2.7 Mekanisme Trauma

IV.2.8 Klasifikasi Fraktur Klavikula

IV.2.9 Cedera lain

IV.2.10 Tata Laksana

IV.3 Pembahasan

BAB V. Kesimpulan dan Saran

DAFTAR PUSTAKA

20

20

20

21

21

22

22

23

23

24

24

25

28

(11)

Profil penderita fraktur klavikula di RSUP Haji Adam Malik Medan periode Januari 2013 - Desember 2014

*

Antonius Haratua Pakpahan, Nino Nasution

Departemen/SMF Orthopaedi dan Traumatologi FK-USU/RSUP. H. Adam Malik Medan-2015

Abstract

Objective : To observethe profile of clavicle fracture patients in Haji Adam Malik General Hospital Medanfrom January 2013 to December 2014.

Method : The data was collected by observation method retrospectively from orthopaedic medical record patients during period January 2013 to December 2014 which are diagnosed with clavicle fracture. Any medical record that did not contain specific variables was excluded.

Result : In this research, there are 44 medical record of patients, with diagnose of clavicle fracture and have complete data variables are recorded. Each of medical and demographic data variables are recorded descriptively in frequent distribution tabel, diagram, and percentage in the mean form.

Conclusion: Most of patients with clavicle fracture are manfrom 15 years old until25 years old, have a senior high school background, mostly came fromoutside of medan city, and usually admitted to hospital after 72 hours of trauma. The most common site of bone are in the midshaft of clavicle, only 1 case presented open fracture, with directly mechanism of trauma. Head injury is the most common of assosiated condition came with clavicle fracture.

Keywords: Clavicle fracture, patient profile

Abstrak

Tujuan : Untuk mengetahui profil pasien fraktur klavikula di RSUP Haji Adam Malik Medan selama Januari 2013 hingga Desember 2014

Metode : Data – data karakteristik pasien di observasi secara retrospketif dari rekam medis pasien yang didiagnosa fraktur klavikula selama kurun waktu Januari 2013 hingga Desember 2014. Rekam medis yang tidak memiliki variabel karektiristik yang diteliti dimasukkan ke dalam kriteria eksklusi

Hasil : Pada penelitian ini dijumpai sebanyak 44 pasien yang didiagnosa fraktur klavikula dan memiliki rekam medis dengan variabel yang lengkap. Setiap data medis dan demografi di sajikan dalam bentuk tabel distribusi, diagram, dan persentase dalam bentuk rata-rata.

Kesimpulan: Sebagian besar pasien dengan fraktur klavikula adalah laki-laki dengan umur 15 tahun sampai 25 tahun, dengan latar belakang pendidikan sekolah menegah, rata-rata berasal dari luar kota medan, dan datang ke rumah sakit lebih dari 72 jam setelah trauma. Bagian dari tulang klavikula yang paling sering terkena yaitu pada bagian pertengahan klavikula, hanya 1 kasus datang dengan fraktur terbuka, dengan mekanisme trauma tidak langsung. Cedera kepala merupakan cedera lain yang paling sering terjadi pada pasien fraktur klavikula.

(12)

Pendahuluan

Fraktur klavikula sangat sering

terjadi, biasanya terjadi karena trauma

langsung maupun tidak langsung pada

regio bahu.Para klinisi yang bekerja pada

bagian emergensi seharusnya familiar

dengan gambaran klinis dan komplikasi

pada fraktur klavikula, maupun terapi

dasar dari fraktur klavikula.

Fraktur klavikula tercatat kurang

lebih sekitar 2,6% dari seluruh dari seluruh

fraktur. Angka kejadian tertinggi terjadi

pada anak-anak dan dewasa muda. Lebih

dari sepertiga kejadian fraktur klavikula

pada pria terjadi pada umur 13 sampai 20

tahun, dan sekitar 20% terjadi pada

perempuan dengan kelompok umur yang

sama.¹

Sebagian besar fraktur klavikula

(80 sampai 85%) terjadi pada pertengahan

klavikula, dimana tenaga tekanan biasanya

diteruskan dari tulang di sekitar bahu yang

menyebabkan kerusakan tulang. Fraktur

sepertiga distal klavikula merupakan

terbanyak kedua (15% sampai 20%),

walaupun mekanisme trauma serupa

dengan yang terjadi pada fraktur

pertengahan klavikula, fraktur tipe ini

cenderung terjadi pada usia tua dengan

mekanisme trauma ringan. Fraktur

sepertiga medial klavikula merupakan

yang paling jarang terjadi (0% sampai

5%), kemungkinan terjadi karena kesulitan

dalam proses identifikasi pencitraan.3

Pada studi kasus sebelumnya

didapat bahwa fraktur pertengahan

klavikula walaupun bergeser secara

signifikan, merupakan kasus yang ringan

dengan prognosis yang baik jika diterapi

secara nonoperatif.7

Pada tahun 1960, Neer melaporkan

kasus nonunion hanya tiga dari 2.235

pasien pada kasus fraktur pertengahan

klavikula yang diterapi dengan gendongan

tangan atau perban “figure of eight”. Kasus

malunion klavikula, yang digambarkan

hanya untuk kepentingan radiologis saja,

dengan gangguan fungsi yang minimal

atau tidak sama sekali. Pemikiran tersebut

yang mendominasi pendekatan terhadap

fraktur klavikula untuk beberapa dekade

(13)

Metode

Desain penelitian ini menggunakan

deskriptif retrospektif yang dimaksudkan

untuk mendeskripsikan penderita fraktur

klavikula berdasarkan fakta – fakta yang

telah terjadi dan tercatat di rekam medis

pada pasien rawat inap dan rawat jalan di

Dept.Orthopaedi RSUP. Haji Adam Malik

Medan Periode Januari 2013 – Desember

2014.Kriteria inklusi yaitu Data rekam

medispasien dengan diagnosa fraktur

klavikula yang berada di instalasi rawat

inap dan rawat jalan Dept.Orthopaedi

RSUP.Haji Adam Malik Medan Periode

Januari2013 – Desember 2014.Kriteria

eksklusi yaitudata rekam medis pasien

yang tidak lengkap.

Data yang digunakan adalah data

sekunder yang diambil dari pencatatan

pada rekam medis pasien di

Dept.Orthopaedi RSUP.Haji Adam Malik

Medan periode Januari2013 – Desember

2014. Data medis dan demografi dianalisa

secara deskriptif dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi atau diagram dan

persentase untuk data kategori.

Hasil

Selama kurun waktu dua tahun (Januari

2013 – Desember 2014) didapatkan jumlah

kasus fraktur klavikula di Departemen

Orthopaedi RSUP Haji Adam Malik

Medan yang memenuhi kriteria inklusi

sebanyak 44 kasus.

Berdasarkan usia, penderita fraktur

klavikula paling banyak berusia 17 tahun

sampai 25 tahun dengan jumlah penderita

sebanyak 17 orang (39%) diikuti dengan

penderita yang berusia 36 tahun sampai 45

tahun sebanyak 10 orang (22,7%),

penderita berusia 26 tahun sampai 35

tahun sebanyak 7 orang (16%), penderita

berusia 46 sampai 55 tahun sebanyak 6

orang (13,6), penderita berusia 56 sampai

65 tahun sebanyak 3 orang (6,8%),dan

terakhir penderita berusia lebih dari 65

tahun sebanyak 1orang (2,2%).

Berdasarkan jenis

(14)

kelamin laki-laki yaitu sebanyak 32 orang

(72,7%).

Berdasarkan tingkat pendidikan,

penderita fraktur klavikula paling banyak

dengan tingkat pendidikan menengah

sebanyak 29 orang (65,9%), diikuti tingkat

pendidikan dasar sebanyak 9 orang

(20,4%), dan paling sedikit dari tingkat

pendidikan tinggi yaitu sebanyak 5 orang

(11,3%).

Berdasarkan tempat tinggal pasien,

diketahui bahwa penderita yang tinggal di

kota Medan sebanyak 14 orang (31,8 %)

dan di luar kota medan sebanyak 30 orang

( 68,1 % ).

Penderita fraktur klavikula yang

dibawa ke RSUP. H. Adam Malik segera

setelah kejadian (<72 jam) ada sebanyak

17 orang (38,6%), dan yang dibawa setelah

>72 jam sebanyak 27 orang (61,3%).

Berdasarkan lokasi dari tulang

klavikula yang mengalami fraktur, didapat

bahwa lokasi tulang klavikula yang paling

banyak mengalami fraktur yaitu pada

pertengahan tulang klavikula sebanyak 37

orang (84%), dan yang paling sedikit pada

sepertiga proksimal tulang klavikula

sebanyak 3 orang (6,8%).

Berdasarkan mekanisme trauma

dari fraktur klavikula. Didapat bahwa

mekanisme paling banyak terjadi adalah

mekanisme secara langsung sebanyak 33

orang (75%), dan paling sedikit

mekanisme secara tidak langsung

sebanyak 11 orang (25%).

Berdasarkan dari klasifikasi

fraktur. Didapat bahwa fraktur tertutup

pada tulang klavikula paling banyak terjadi

yaitu sebanyak 43 orang (97,7%), dan

fraktur terbuka hanya 1 orang (2,2%).

Cedera lain yang paling banyak

terjadi pada penderita fraktur klavikula

adalah cedera kepala sebanyak 10 orang

(22,7%).

Diskusi

Pada penelitian ini, didapatkan

jumlah kasus fraktur klavikula sebanyak

44 kasus selama periode tahun 2013-2014

yang memenuhi kriteria yaitu data rekam

(15)

Orthopaedi dan Traumatologi RSUP Haji

Adam Malik.Angka ini lebih kecil dari

kenyataan dikarenakan tidak sedikit

penderita fraktur klavikula yang berobat ke

pengobatan alternatif.Hal ini menunjukkan

bahwa pengetahuan masyarakat masih

rendah tentang pengobatan patah tulang

secara medis.Dimana hal tersebut

dikarenakan oleh kurangnya tingkat

pendidikan masyarakat dan kurangnya

penyuluhan tentang patah tulang oleh

pemerintah.

Dari 44 orang penderita fraktur

klavikula yang terbanyak adalah laki-laki

dengan persentase sebesar 72,7 %, dimana

penderita dengan jenis kelamin laki-laki

paling banyak terjadi di usia muda

(dibawah 40 tahun). Hal ini terjadi karena

laki-laki mempunyai mobilitas yang paling

tinggi daripada perempuan, terutama

laki-laki pada usia produktif. Sedangkan

penderita dengan jenis kelamin perempuan

hanya berjumlah sebesar 27,2%.1,7

Penderita fraktur klavikula paling

banyak dijumpai pada kelompok usia 17

tahun sampai 25 tahun yaitu sebanyak 17

orang (39%). Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh P.J Hughes

dan B. Bolton Maggs dari rumah sakit St.

Helen dan Whiston Australia bahwa

fraktur klavikula paling banyak terjadi

pada usia dibawah 40 tahun akibat

kecelakaan lalu lintas.9 Jumlah penderita

fraktur klavikula paling sedikit dari

kelompok usia lebih dari 65 tahun, yaitu

hanya sebanyak 1 orang (2,2%), karena

pengaruh usia yang sudah tua maka pada

umumnya mobilitas seseorang semakin

menurun sehingga resiko terkena fraktur

klavikula semakin menurun.

Dari 44 orang penderita fraktur

klavikula yang terbanyak adalah laki-laki

dengan persentase sebesar 72,7%.

Sedangkan pada perempuan dengan

persentase hanya sebesar 27,2%.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan

oleh Kyle J. Jeray dari rumah sakit

Greenville Amerika Serikat hal serupa

juga ditemukan dimana penderita dengan

(16)

ditemukan daripada wanita.Hal tersebut

dikarenakan pria mempunyai tingkat

mobilitas lebih tinggi daripada perempuan,

dimana pria pada umumnya merupakan

tulang punggung keluarga. Selain itu pria

juga yang paling banyak mengendarai

kendaraan di jalan raya, dimana salah satu

penyebab paling sering dari fraktur

klavikula adalah kecelakaan lalu lintas.8,9

Sebagian besar penderita fraktur

klavikula datang ke RSUP HAM diatas 72

jam dengan frekuensi sebanyak 27 orang

(61,3%), sisanya yang datang ke rumah

sakit sebelum 72 jam sebanyak 17 orang

(38,6%). Hal ini mungkin disebabkan oleh

karena tempat tinggal pasien sebagian

besar berada di luar kota medan, yaitu

sebanyak 30 orang (68,1%) sedangkan

yang tinggal di kota medan hanya

sebanyak 14 orang (31,8%), sehingga

sebagian besar penderita fraktur klavikula

datang ke rumah sakit lebih dari 72 jam

dengan perawatan akut sementara ke

rumah sakit terdekat atau ke pengobatan

alternatif (dukun patah) sebelum akhirnya

datang ke RSUP Haji Adam Malik Medan.

Dilihat dari latar belakang

pendidikan penderita fraktur klavikula,

lulusan sekolah menengah sederajat

merupakan yang paling banyak yaitu

sebesar 29 orang (65,9%). Hal ini yang

menyebabkan penderita fraktur klavikula

pada usia dewasa telat datang ke rumah

sakit karena kurangnya pengetahuan akan

penanganan akut patah tulang serta

komplikasi yang timbul bila penanganan

patah tulang tidak segera dilakukan.

Sedangkan pada usia remaja biasanya

disebabkan oleh karena tingkat mobilitas

yang tinggi, dan pengendara sepeda motor

yang tidak taat peraturan paling banyak

terjadi pada usia muda yang banyak

menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

Sebagian besar lokasi tulang

klavikula yang mengalami fraktur adalah

pertengahan klavikula sebanyak 37 orang

(84%), diikuti dengan fraktur pada

sepertiga distal klavikula sebanyak 4 orang

(17)

sepertiga proksimal klavikula hanya

sebanyak 3 orang (6,8%). Fraktur pada

pertengahan tulang klavikula paling

banyak terjadi karena secara anatomis area

transisi pertengahan klavikula merupakan

struktur penghubung yang lemah.Selain itu

juga mekanisme trauma langsung pada

bahu juga menjadi penyebab fraktur pada

bagian pertengahan klavikula, hal ini

disebabkan oleh karena jaringan subcutan

tulang klavikula yang tipis, sedangkan

mekanisme trauma tidak langsung terjadi

bila tangan yang menjadi tumpuan pada

saat penderita jatuh. Pada penelitian ini

didapatkan frekuensi penderita fraktur

klavikula dengan mekanisme trauma

langsung lebih banyak dari mekanisme

trauma tak langsung yaitu sebanyak 33

orang (75%), sedangkan penderita fraktur

klavikula dengan mekanisme trauma tidak

langsung sebanyak 11 orang (25%).1,2,8

Jika dilihat dari frekuensi dari

fraktur klavikula, diketahui bahwa

klasifikasi fraktur klavikula paling banyak

adalah fraktur tertutup sebanyak 43 orang

(97,7%), dan hanya 1 orang dengan fraktur

terbuka. Hal ini sesuai dengan penelitian

Simon RG dan Lutz B yang dikutip dari

American Journal of Orthopaedic yang

menyatakan bahwa fraktur terbuka

klavikula sangat jarang sekali terjadi.1,9,13

Sebagian besar penderita fraktur

klavikula tidak mengalami cedera yang

lain, yaitu sebanyak 27 orang (61,3%).

Cedera lain yang paling banyak terjadi

yaitu cedera kepala sebanyak 10 orang

(22,7%), diikuti dengan cedera toraks

sebanyak 3 orang (6,8%), cedera pleksus

brakhialis sebanyak 2 orang (4,5%),

fraktur mandibula sebanyak 1 orang

(2,2%), fraktur pelvis sebanyak 1 orang

(2,2%).

Berdasarkan penatalaksanaan

fraktur klavikula didapat bahwa sebagian

besar fraktur klavikula diterapi secara

operatif sebanyak 25 orang (56,8%), dan

terapi secara konservatif sebanyak 18

orang (40,9%). Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh the

(18)

yang dikutip dari The Journal of Bone and

Joint yang membandingkan penanganan

klavikula secara nonoperatif dan operatif,

dimana dari penelitian tersebut didapat

bahwa penanganan fraktur klavikula secara

operatif mempunyai hasil yang lebih baik

secara fungsional dan mengurangi angka

komplikasi terjadinya malunion dan

nonunion fraktur.13

Kesimpulan

Selama kurun waktu dua tahun

(Januari 2013 - Desember 2014)

didapatkan jumlah penderita fraktur

klavikula di RSUP HAM kebanyakan

adalah laki-laki dengan usia paling banyak

dibawah 40 tahun, dan pendidikan rata-rata

adalah sekolah menengah sederajat.

Sebagian besar penderita datang ke RSUP

HAM diatas 72 jam dikarenakan pada

umunya penderita bertempat tinggal di luar

kota medan. Lokasi fraktur tulang

klavikula paling sering adalah pada

pertengahan tulang klavikula dengan

frekuensi lebih dari setengah

populasi.Mekanisme trauma paling banyak

adalah mekanisme trauma langsung, dan

hanya satu kasus saja dengan fraktur

terbuka tulang klavikula. Pada umumnya

penderita tidak mengalami cedera lain,

dimana cedera kepala merupakan yang

paling banyak terjadi untuk cedera selain

pada tulang klavikula. Ditinjau dari

penatalaksanaannya, sebagian besar

dilakukan tindakan operatif dengan reduksi

terbuka dan fiksasi internal.

Daftar Pustaka

1. Koval KJ, Zuckerman JD.

Interthrochanteric Fractures. In :

Bucholz RW, Heckman JD,

Rockwood CA, Green DP, eds.

Rockwood & Green's Fractures in

Adults. 6th Edition. Vol 2.

Philadhelphia: Lippincott Williams

& Wilkins, 2006 : 1109-1122.

2. S. Terry Canale, James H. Beaty.

Campbell’s operative

Orthopaedics, volume 4, eleventh

edition. Memphis, Tennesse :

Mosby elsevier, 2007: 3371-3375.

3. David S Thyagarajan, Marion Day,

Colin Dent,Rhys Williams, and

Richard Evan. Treatment of

mid-shaft clavicle fracture: A

comparative study. International

(19)

4. Salter R.B. Fractures and Joint

Injuries – General Features. Dalam:

Johnson EP, penyunting. Textbook

of Disorders and Injuris of the

Musculoskeletal System,

Pennsylvania : Williams &

Wilkins, 1999 : 418.

5. Salomon L, Apley GA. Apley’s

System of Orthopaedics and

Fractures. 8th Edition. London :

Hodder Arnold, 2001: 733-735.

6. Rahul Banerjee, Brian Waterman,

Jeff Padalecki, William Robertson.

Management of Distal clavicle

fracture. University of Texas

Southwestern Medical Center :

Journal of American Academy

Orthopaedic Surgeon, 2011:

392-401.

7. Nirav K. Pandya, Surena Namdari,

Harish S. Hosalkar. Displaced

Clavicle Fractures in Adolescents:

Facts, Controversies, and Current

Trends. Department of Pediatric

Orthopaedic Surgery, Rady

Children’s Hospital–San Diego,

San Diego :Journal of American

Academy Orthopaedic Surgeon,

2012 : 498-505.

8. Kyle J. Jeray. Acute midshaft

clavicular fracture. Greenville

Hospital :Journal of American

Academy Orthopaedic Surgeon,

9. P.J.Hughes and B. Bolton Maggs.

Fracture of the clavicle in adults.

Current orthopaedics, Elsevier

science, 2002 : 132-138.

10.Jon C. Thompson. Concise atlas of

orthopaedic anatomy. U. S. A. :

Medimedia USA, 2002 : 45,49,55.

11.Bruce Reider, AB, MD. The

orthopaedic physical examination.

Second edition. The university of

chicago hospitals : Elseiver

saunders, 2005 : 17-19.

12.Rasjad C. Trauma. Dalam: Rasjad

MI, Rasyid MY, penyunting.

Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi.

Jakarta: Yarsif Watampone, 2007:

318-475

13.The Canadian Orthopaedic Trauma

Society. Nonoperative Treatment

Compared with Plate Fixation of

Displaced Midshaft Clavicular

Fractures. The Journal of Bone

and Joint Surgery, 2007 : volume

(20)

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

Fraktur klavikula sangat sering terjadi, biasanya terjadi karena trauma langsung

maupun tidak langsung pada regio bahu. Para klinisi yang bekerja pada bagian emergensi

seharusnya familiar dengan gambaran klinis dan komplikasi pada fraktur klavikula, maupun

terapi dasar dari fraktur klavikula.

Fraktur klavikula tercatat kurang lebih sekitar 2,6% dari seluruh dari seluruh fraktur.

Angka kejadian tertinggi terjadi pada anak-anak dan dewasa muda. Lebih dari sepertiga

kejadian fraktur klavikula pada pria terjadi pada umur 13 sampai 20 tahun, dan sekitar 20%

terjadi pada perempuan dengan kelompok umur yang sama.¹

Sebagian besar fraktur klavikula (80 sampai 85%) terjadi pada pertengahan klavikula,

dimana tenaga tekanan biasanya diteruskan dari tulang di sekitar bahu yang menyebabkan

kerusakan tulang. Fraktur sepertiga distal klavikula merupakan terbanyak kedua (15% sampai

20%), walaupun mekanisme trauma serupa dengan yang terjadi pada fraktur pertengahan

klavikula, fraktur tipe ini cenderung terjadi pada usia tua dengan mekanisme trauma ringan.

Fraktur sepertiga medial klavikula merupakan yang paling jarang terjadi (0% sampai 5%),

kemungkinan terjadi karena kesulitan dalam proses identifikasi pencitraan.

Pada studi kasus sebelumnya didapat bahwa fraktur pertengahan klavikula walaupun

bergeser secara signifikan, merupakan kasus yang ringan dengan prognosis yang baik jika

diterapi secara nonoperatif.

3

Pada tahun 1960, Neer melaporkan kasus nonunion hanya tiga dari 2.235 pasien pada

kasus fraktur pertengahan klavikula yang diterapi dengan gendongan tangan atau perban

figure of eight”. Kasus malunion klavikula, yang digambarkan hanya untuk kepentingan

radiologis saja, dengan gangguan fungsi yang minimal atau tidak sama sekali. Pemikiran

tersebut yang mendominasi pendekatan terhadap fraktur klavikula untuk beberapa dekade

belakangan.

7

(21)

I.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, dirumuskan pertanyaan

penelitian sebagai berikut “ Bagaimanakah profil penderita fraktur klavikula di RSUP. Haji

Adam Malik Medan?”.

I.3. Tujuan Penelitian I.3.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui profil penderita fraktur klavikula di RSUP. Haji Adam

Malik Medan periode Januari 2013 - Desember 2014.

I.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui profil usia penderita fraktur klavikula di RSUP. Haji Adam Malik Medan

periode Januari 2013 - Desember 2014.

2. Mengetahui profil jenis kelamin penderita fraktur klavikula di RSUP. Haji Adam

Malik Medan periode Januari 2013 - Desember 2014.

3. Mengetahui tingkat pendidikan penderita fraktur klavikula di RSUP. Haji Adam

Malik Medan periode Januari 2013 - Desember 2014.

4. Mengetahui tempat tinggal penderita fraktur klavikula di RSUP. Haji Adam Malik

Medan periode Januari 2013 - Desember 2014.

5. Mengetahui lamanya penderita mendapat pertolongan medis di RSUP. Haji Adam

Malik Medan periode Januari 2013 - Desember 2014.

6. Mengetahui lokasi fraktur penderita fraktur klavikula di RSUP. Haji Adam Malik

Medan periode Januari 2013 - Desember 2014.

7. Mengetahui mekanisme trauma pada penderita fraktur klavikula di RSUP. Haji Adam

Malik Medan periode Januari 2013 - Desember 2014.

8. Mengetahui klasifikasi fraktur kalvikula pada penderita fraktur klavikula di RSUP.

Haji Adam Malik Medan periode Januari 2013 - Desember 2014.

9. Mengetahui cedera lain pada penderita fraktur klavikula di RSUP. Haji Adam Malik

Medan periode Januari 2013 - Desember 2014.

10.Mengetahui penanganan yang diberikan pada penderita fraktur klavikula di RSUP.

(22)

I.4. Manfaat Penelitian I.4.1. Manfaat teoritik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan tentang kesehatan, terutama pentingnya penangan dini terhadap

kejadian fraktur klavikula dan untuk menghindarinya.

I.4.2. Manfaat Praktis Langsung

Sebagai bahan masukan dalam hal perencanaan dan penanggulangan

faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya fraktur klavikula.

I.4.3. Manfaat Bagi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka

upaya menurunkan angka ataupun mencegah terjadinya fraktur klavikula di

RSUP. Haji Adam Malik Medan khususnya dan di wilayah Sumatera Utara

umumnya.

I.4.4. Manfaat Bagi Peneliti

Selain dari suatu proses untuk menyelesaikan program studi, penelitian

ini merupakan pengalaman berharga untuk memperoleh wawasan dan

(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Kerangka Teoritis II.1.1 Defenisi

Fraktur adalah hilangnya kontuinitas tulang, tulang rawan sendi dan tulang rawan

epifise yang bersifat total maupun parsial. Untuk mengetahui mengapa dan bagaimana tulang

mengalami kepatahan, harus diketahui keadaan fisik tulang dan keadaaan trauma yang dapat

menyebabkan tulang patah. Kebanyakan fraktur terjadi karena kegagalan tulang menahan

tekanan terutama tekanan membengkok, memutar dan tarikan. Fraktur klavikula adalah

kerusakan dari tulang klavikula (biasanya disebut dengan tulang selangka). Tulang tersebut

menghubungkan sternum ke bahu.

Fraktur klavikula dapat terjadi pada tiga tempat :

12

• Pertengahan klavikula : merupakan tempat yang paling sering terjadi.

• Sepertiga distal : ujung dari klavikula yang menghubungkan klavikula dengan

bahu.

• Sepertiga medial : ujung klavikula yang menghubungkan klavikula dengan sternum.

II.1.2 Anatomi 4

Osteologi

Pada potongan koronal, tulang klavikula merupakan tulang yang kecil dan tipis, lebih

lebar pada sisi medial dan terlihat jelas lebih tipis pada sepertiga lateral. Pada potongan axial,

struktur tiga dimensi tulang klavikula semakin jelas telihat. Tulang klavikula berbentuk

seperti huruf S, pada ujung sisi medial berbentuk cembung dan ujung sisi lateral berbentuk

cekung. Pada proyeksi axial, tulang klavikula baik sisi medial maupun lateral mempunyai

permukaan yang datar, dihubungkan oleh bagian tengah klavikula yang berbentuk seperti

tabung dan tipis. Area transisi pertengahan tulang klavikula menunjukkan struktur

(24)

fraktur. Pada akhirnya, jika terlihat pada potongan sagital, luas daerah transisi tulang

klavikula dari anterior ke posterior dapat terlihat dengan jelas.1

Gambar 1. OsteologiKlavikula.

Ligamen medial

10

Bulbus-bulbus pada ujung medial klavikula menyokong sendi sternoclavicular.

Terdapat beberapa lapis dari ligamen tersebut yang mendukung sendi tersebut, yang sangat

diperlukan secara anatomis apabila terjadi fraktur dan pergeseran tulang.

Ligamen kapsul

Penebalan yang spesifik pada sendi sternoclavicular menunjukkan suatu ligamen

kapsul. Penebalan ini terdapat pada sisi anterosuperior dan posterior dari kapsul.

Ligamen-ligamen ini mungkin merupakan persendian sternoclavicular yang paling kuat dan yang

menghambat pergeseran superior dari sisi medial klavikula, dan pergeseran inferior pada sisi

ujung lateral klavikula. Kapsul posterior ditetapkan sebagai struktur yang paling penting

dalam menahan pergeseran/translasi ke arah anterior maupun posterior pada sendi

sternoclavicular.

(25)

Gambar 3. Ligamen Glenohumeral.10

Gambar 4. Ligamen Sternoclaviular.10

Ligamen interclavicula

Ligamen-ligamen yang kuat terbentang dari medial klavikula sampai sisi superior

sternum sampai kontralateral dari klavikula. Ligamen tersebut merenggang pada saat bahu

diangkat tetapi menghambat pergeseran yang menurun dari ujung lateral klavikula.

Ligamen costoclavicula

Ligamen costoclavicula merupakan ligamen yang kuat yang berjalan dari bagian atas

dari iga pertama dan bagian yang berdekatan dari sternum sampai bagian inferior dari

klavikula. Kadang-kadang, ligamen tersebut keluar dari bagian medial klavikula yang

menjadi tempat perlengketan fossa rhomboid. Untuk tujuan studi tentang anatomi, serat-serat

(26)

Ligamen coracoclavicular

Ligamen trapezoid dan conoid merupakan ligamen yang tebal, dan kuat yang berjalan

dari dasar dari processus coracoid dari scapula sampai bagian inferior dari lateral klavikula.

Ligamen trapezoid menempel pada tonjolan tulang yang spesifik, sedangkan ligamen conoid

yang lebih medial berinsersi pada conoid tubercle. Ligamen-ligamen ini memberikan fungsi

yang penting sebagai suspensi dari korset bahu pada klavikula.6

Ligamen Acromioclavicular

Kapsul dari sendi acromioclavicular membentuk ligamen-ligamen acromioclavicular.

Pada bagian superior, dan pada bagian posterosuperior, ligamen tersebut menahan pergeseran

anteroposterior dari distal klavikula. Studi biomekanis yang terbaru menyebutkan bahwa

kapsul acromioclavicular menahan translasi anterior-posterior.6

Anatomi otot

Beberapa otot yang penting mempunyai origo dan insersi di klavikula. Pada bagian

medial, terdapat origo dari pectoralis mayor dan sternohyoid. Sudut dari fraktur klavikula

yang paling penting, yaitu pada superomedial klavikula dengan origo pada

sternocleidomastoid. Pada fraktur pertengahan klavikula, origo tersebut di konversikan

kepada insersi, sternocleidomastoid menjadi elevator medial klavikula. Pada permukaan

bawah pertengahan klavikula merupakan titik insersi dari otot subclavius. Pada bagian lateral,

anterior klavikula merupakan tempat dari origo deltoid bagian anterior dengan klavikula

bagian posterosuperior juag menjadi insersi tambahan dari otot trapezius. Otot lain yang

penting yang berhubungan dengan anatomi klavikula yaitu platysma. Otot platysma berlokasi

pada jaringan subcutan pada fascia cervical, platysma mempunyai origo diatas deltoid dan

pectoralis mayor dan menyilang pada permukaan anterior superfisial klavikula sebelum

berinsersi pada mandibula, kulit, dan otot mulut.1

Anatomi Neurovaskular

Dari segi sudut pandang untuk kepentingan bedah, anatomi neurovaskular dibagi

menjadi anterior dan posterior. Pada bagian anterior, struktur yang paling utama yaitu saraf

supraclavicular. Percabangan dari pleksus cervical, saraf tersebut berorigo sebagai trunkus

pada batas posterior dari sternocleidomastoid. Trunkus tersebut dibagi menjadi anterior,

(27)

klavikula sampai platysma. Jupiter dan Ring merekomendasikan lokasi dan preservasi saraf

supraclavicular selama pendekatan bedah pada pertengahan klavikula.

Tulang klavikula mempunyai fungsi yang penting sebagai tulang pelindung pleksus

brakhialis, vena jugular dan subclavia. Secara spesifik, permukaan superior dari pertengahan

klavikula membentuk batas inferior dari segitiga posterior leher. Isi dari sgitiga tersebut yang

penting adalah pleksus brachialis dan arteri subclavia.1

Gambar 5. Pleksus brachialis.10

II.1.3. Mekanisme trauma. Trauma tidak langsung

Pada penjelesan awal dari klasifikasi fraktur, Allmanmenjelaskan bahwa mekanisme

trauma fraktur klavikula yaitu jatuh dengan tangan terulur atau jatuh dengan bahu sebagai

tumpuan. Berdasarkan data-data terbaru, trauma langsung merupakan penyebab utama fraktur

klavikula. Stanley et al meneliti 122 pasien yang terkena fraktur klavikula, 87% terjadi

dengan bahu sebagai tumpuan, dan hanya 6% yang jatuh dengan tangan terulur. Tidak

ditemukan hubungan antara lokasi fraktur dan mekanisme trauma. Mekanisme utama

penyebab fraktur klavikula adalah kompresi. Untuk sebagian besar fraktur klavikula,

diperlukan ruda paksa secara langsung pada bagian lateral bahu. Kecuali bila lengan atas

secara signifikan terulur ke bahu, akan menyebabkan ketegangan dan bukan kompresi yang

(28)

Gambar 6. Mekanisme trauma paling sering terjadi pada fraktur klavikula adalah trauma pada

superolateral bahu.1

Trauma langsung

Oleh karena jaringan subcutan klavikula yang tipis, membuat klavikula rentan

terhadap trauma. Dengan posisi langsung, sama seperti tibia atau ulna. Mekanisme tersebut

dapat terjadi baik karena trauma tumpul maupun trauma tajam. Karena trauma langsung tidak

tergantung dari kekuatan otot atau posisi lengan atas, semua regio klavikula mudah terkena.

Aktivitas olahraga dapat menyebabkan trauma langsung terhadap klavikula termasuk

bersepeda maupun bermain ski. Berdasarkan studi terbaru dari swedia didapat bahwa

bersepeda merupakan penyebab utama terjadinya fraktur klavikula baik pada laki-laki

maupun perempuan.

Beberapa grup peneliti dari Jepang memeriksa 3103 kasus fraktur ekstremitas atas

atau dislokasi pada pemain ski salju dan ski. Fraktur klavikula banyak terjadi pada pemain ski

(32%) sedangkan pemain ski salju paling banyak terkena fraktur pada pergelangan tangan

(62% dari jumlah seluruhnya).

1

(29)

II.1.4. Klasifikasi

Fraktur klavikula dapat diklasifikasikan berdasarkan anatomi, termasuk lokasi fraktur,

pergeseran, angulasi, pola fraktur (greenstick, oblik, transverse) dan kominutif.

Klasifikasi berdasarkan Allman:

• Grup I : Fraktur pada pertengahan klavikula (80%). Merupakan tipe yang paling sering terjadi baik pada anak-anak maupun orang dewasa.

• Grup II : Fraktur pada sepertiga distal (15%).

• Grup III : Fraktur pada sepertiga proximal (5%). Pergeseran minimal terjadi jika ligamen-ligamen costoclavicular tetap utuh.

Walaupun membantu dalam pembagian tempat trauma, sistem tersebut tidak membagi

berdasarkan pergeseran, kominutif, atau pemendekan, dimana semua variabel tersebut sangat

potensial dalam menentukan prognosa dan penanganan.

1

Neer membagi klasifikasi berdasarkan Allman tipe 2 menjadi tiga tipe2,6

• Tipe I : Ligamen coracoclavicular utuh.

:

• Tipe II : Ligamencoracoclavicular lepas dari segmen medial tetapi ligamen trapezoid

utuh sampai ke segmen distal.

• Tipe IIA :Conoid dan trapezoid menempel sampai ke segmen distal.

• Tipe IIB : Ligamen Conoid sobek, trapezoid menempel sampai ke segmen distal.

• Tipe III : Intra-articular meluas sampai ke sendi acromioclavicular.

Subgrup tipe III yaitu:

Type I: Pergeseran minimal.

Type II: Bergeser .

Type III: Intraarticular.

Type IV: Terpisah pada epifisis.

Type V: Komunitif.9

Klasifikasi menurut Craig

Grup I : Fraktur pertengahan klavikula. :

(30)

* Tipe 1 : pergeseran minimal (antar ligamen).

* Tipe 2: pergeseran sekunder garis fraktur medial sampai ligamen coracoclavicular.

A : Ligamen conoid dan trapezoid tetap utuh.

B : Ligamen conoid robek, trapezoid tetap utuh.

* Tipe 3: Fraktur Intra artikular.

* Tipe 4: Ligamen-ligamen menempel pada periosteum dengan pergeseran pada

fragmen proximal.

* Tipe 5: Fraktur komunitif dengan ligamen-ligamen tetap menempel dengan fragmen

komunitif bagian inferior.

Grup III Fraktur sepertiga proksimal.

* Tipe1: Pergeseran minimal.

* Tipe 2: Pergeseran yang signifikan (ligament-ligamen ruptur).

* Tipe 3: Fraktur intraartikular.

* Tipe 4: Separasi dari epifisis.6

II.1.5. GAMBARAN KLINIS

Gambaran klinis pada fraktur klavikula biasanya penderita datang dengan keluhan

jatuh atau trauma. Pasien merasakan sakit bahu dan diperparah dengan setiap gerakan lengan.

Fraktur klavikula sangat mudah didiagnosa dengan pemeriksaan fisik karena jaringan

subkutis yang sangat tipis. Pada pemeriksaan fisik pasien akan terasa nyeri tekan pada daerah

fraktur dan kadang-kadang terdengar krepitasi pada setiap gerakan. Dapat juga terlihat kulit

yang menonjol akibat desakan dari fragmen fraktur. Pembengkakan lokal akan terlihat

disertai perubahan warna lokal pada kulit sebagai akibat trauma dan gangguan sirkulasi yang

mengikuti fraktur. Trauma pada pleksus brakhial yang berhubungan dengan fraktur klavikula

dapat terjadi. Kerusakan vaskular walaupun jarang tetapi dapat terjadi terutama pada arteri

(31)

II.1.6. RADIOLOGIS

Diagnosis fraktur klavikula biasanya terlihat dari radiografi proyeksi AP. Pada keadaan

emergensi, ahli bedah dapat hanya menggunakan foto dada dengan proyeksi AP untuk

mendiagnosis fraktur klavikula. Untuk visualisasi yang lebih baik, radiografi dengan proyeksi

oblik dapat membantu. Untuk mendapatkan visualisasi tersebut, arah sinar datang dari sudut

20 derajat dari arah cephalad, dengan posisi lengan abduksi 135 derajat.

Gambar 7. Gambaran radiologis fraktur klavikula

A. Proyeksi AP.

B. Proyeksi oblik. 2,7,9

II.1.7. PENANGANAN

Pada prinsipnya penangan patah tulang klavikula adalah untuk mencapai

penyembuhantulang dengan minimum tingkat morbiditas, hilangnya fungsi, dan sisa kelainan

bentuk.Kebanyakan patah tulang klavikula telah berhasil ditangani dengan metode tanpa

operasi.Perawatan nonoperative dengan cara mengurangi gerakan di daerah patah tulang.

Tujuan penanganan adalah menjaga bahu tetap dalam posisi normalnya dengan cara reduksi

tertutup dan imobilisasi. Modifikasi spika bahu (gips klavikula) atau balutan berbentuk angka

delapan atau strap klavikula dapat digunakan untuk mereduksi fraktur ini, menarik bahu ke

belakang, dan mempertahankan dalam posisi ini. Bila dipergunakan strap klavikula, ketiak

harus diberi bantalan yang memadai untuk mencegah cedera kompresi terhadap pleksus

(32)

1/3 distal klavikula tanpa pergeseran dan terpotongnya ligamentcoracoclavicular atau

acromioclavicular dapat ditangani dengan sling dan pembatasan gerakan lengan. Bila fraktur

1/3 distal disertai dengan terputusnya ligamen coracoclavicular, akan terjadi pergeseran,

yang harus ditangani dengan reduksi terbuka dan fiksasi interna.6 Selama imobilisasi pasien diperkenankan melakukan latihan gerakan tapi harus menghindari aktivitas yang berat.Tindak

lanjut perawatan dilakukan dengan pemantauan yang dijadwalkan 1 hingga 2 minggu setelah

cedera untuk menilai gejala klinis dan kemudian setiap 2 hingga 3 minggu sampai pasien

tanpa gejala klinis. Pemeriksaan foto rontgen tidak perlu selama proses perawatan, tetapi

akan lebih baik dilakukan pada saat proses penyatuan tulang yang biasanya dapat dilihat pada

minggu ke 4 sampai minggu ke 6 (pada saat fase remodeling pada proses penyembuhan

tulang). Tanda klinis penyatuan tulang adalah berkurangnya rasa sakit atau rasa sakit hilang,

dapat melakukan gerakan bahu secara penuh, dan kekuatan kembali normal.

Tidakan pembedahan dapat dilakukan apabila terjadi hal-hal berikut :

Fraktur terbuka.

- Terdapat cedera neurovaskuler.

- Fraktur komunitif.

- Tulang memendek karena fragmen fraktur tumpang tindih.

- Rasa sakit karena gagal penyambungan (nonunion).

-Masalah kosmetik, karena posisi penyatuan tulang tidak semestinya (malunion).

6,7

Pemberian obat pada kasus patah tulang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri.

2

Obatobat yang dapat digunakan adalah obat kategori analgesik antiinflamasi

sepertiacetaminophen dan codeine dapat juga obat golongan NSAIDs seperti ibuprofen.

Gambar 8. Reduksi terbuka dengan fiksasi internal pada fraktur klavikula.5

(33)

1) Komplikasi dini

• Cedera pembuluh darah :

Hal ini jarang terjadi , biasanya terjadi karena trauma awal atau tekanan sekunder

dari kallus atau deformitas yang tersisa. • Pneumouthorax

• Haemothorax

• Cedera pleksus Brachialis

2)

5

Komplikasi lanjut • Malunion: :

Proses penyembuhan tulang berjalan normal terjadi dalam waktu

semestinya, namun tidak dengan bentuk aslinya atau abnormal. Biasanya

berupa pemendekan dengan adanya angulasi. Sebagian besar merupakan

masalah kosmetik, dimana fungsi dari bahu masih normal. Eskola melaporkan

bahwa pemendekan yang lebih dari 15 mm dapat menimbulkan nyeri oleh

karena adanya penonjolan dari fragmen tulang. Diperlukan osteotomy,

cangkok tulang, dan fiksasi untuk memperbaiki deformitas tersebut.

• Nonunion:

Didiagnosa dari jika tidak ada penyambungan tulang secara radiografi

selama 4 sampai 6 bulan. Daerah yang paling sering terkena yaitu pada

pertengahan klavikula karena hanya sedikit jaringan lunak yang menempel.

Insidensi sekitar 0,9 % sampai 4 %. Faktor predisposisinya yaitu karena

immobilisasi yang tidak adekuat, fragment fraktur yang terlalu bergeser,

lokasi daerah fraktur, fraktur terbuka, dan adanya refaktrur.5

(34)

II.3. Definisi Operasional

1. Fraktur klavikula

Hilangnya kontuinitas tulang klavikula berdasarkan lokasi dari proksimal sampai ke distal klavikula.

2. Usia.

Usia penderita sesuai dengan yang tercantum di dalam rekam medik penderita, untuk mengetahui distribusi kasus fraktur klavikula pada usia tertentu.

3. Jenis kelamin

Jenis kelamin sesuai dengan yang tercantum di dalam rekam medik pasien, untuk mengetahui distribusi kasus fraktur klavikula berdasarkan jenis kelamin.

4. Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan formal yang diikuti penderita yang tercatat di Rekam Medik. Variabel ini menggunakan skala ordinal dan dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu :

1) Pendidikan dasar

Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

Fraktur klavikula Karakteristik:

- Usia

- Jenis kelamin - Tingkat pendidikan - Tempat tinggal

- Lamanya mendapat pertolongan medis

- Lokasi

- Mekanisme trauma - Klasifikasi

(35)

2) Pendidikan menengah

Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar.

3) Pendidikan tinggi

Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan

menengahyang mencakup program sarjana, magister, doktor dan spesialis

yangdiselenggarakan oleh perguruan tinggi.

5. Tempat tinggal

Variabel ini menggunakan skala nominal dan dibagi menjadi dua kategori yaitu:

1) Kategori A, yaitu penderita tinggal di dalam kota Medan.

2) Kategori B, yaitu penderita tinggal di luar kota medan ( wilayah Sumatera Utara,

Aceh dan lainnya).

6. Lamanya datang

Lamanya pasien datang adalah waktu yang diperlukan dari awal kejadian hingga

pasien datang ke RSUP. Haji Adam Malik Medan sesuai dengan yang tertera di rekam medik.

7. Lokasi

Lokasi digunakan untuk melihat bagian dari tulang klavikula yang mengalami fraktur

dibagi menjadi:

1) Fraktur pada pertengahan klavikula.

2) Fraktur pada sepertiga distal klavikula.

3) Fraktur pada sepertiga proksimal klavikula.

8. Mekanisme trauma

Mekanisma dari kasus fraktur klavikula pada penderita didapatkan dari anamnesis

yang tertera di rekam medik, dibagi menjadi dua kelompok:

1) Mekanisme trauma langsung, yaitu adanya trauma secara langsung pada tulang

klavikula.

2) Mekanisme trauma tidak langsung, yaitu jatuh dengan tangan terulur atau jatuh

(36)

9. Klasifikasi

Sesuai klasifikasi berdasarkan klinis, dapat dibagi menjadi dua :

1) Kelompok A : fraktur tertutup

2) Kelompok B : fraktur terbuka

10. Cedera yang lain

Adanya cedera lain pada penderita yang didapatkan dari pemeriksaan fisik yang

tertera di rekam medis.

11. Tatalaksana

Penatalaksanaan fraktur klavikula dikelompokkan menjadi dua yaitu :

1) Kelompok A : Nonoperatif.

(37)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian deskriptif retrospektif yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan penderita fraktur klavikula berdasarkan fakta - fakta yang telah terjadi dan tercatat di rekam medik pada pasien rawat inap di RSUP. Haji Adam Malik Medan Periode Januari 2013 - Desember 2014.

III.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian : RSUP. Haji Adam Malik Medan.

Waktu penelitian : Dilakukan selama bulan Desember 2014 - April 2015.

III.3. Objek Penelitian

Rekam medik penderita dengan diagnosis fraktur klavikula yang dirawat inap di RSUP. Haji Adam Malik Medan Periode Januari 2013 - Desember 2014.

III.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria Inklusi: Data rekam medik penderita yang dirawat dengan diagnosis fraktur klavikula di RSUP. Haji Adam Malik Medan periode Januari 2013 - Desember 2014.

Kriteria Eksklusi : Data rekam medik pasien yang tidak lengkap.

III.5.Cara pengumpulan dan pengolahan data

Data yang digunakan adalah data sekunder yang diambil dari pencatatan pada rekam

medik pasien di RSUP. Haji Adam Malik Medan periode Januari 2013 - Desember 2014. Data

medis dan demografi dianalisa secara deskriptif dalam bentuk tabel distribusi frekuensi atau

diagram dan persentase untuk data kategori dan rataan dan simpangan baku untuk data

kontinu.

(38)

Setiap subjek akan dijamin kerahasiaannya atas data yang diperoleh dari rekam medik dengan tidak menuliskan nama pasien tetapi hanya berupa inisial saja.

Sebelum melakukan penelitian, peneliti akan meminta izin kepada beberapa institusi

terkait antara lain Direktur RSUP. Haji Adam Malik Medan, Ketua Departemen dan Kepala

Program Studi bagian Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas

Sumatera Utara / RSUP. Haji Adam Malik Medan, dan bagian Rekam Medik RSUP. Haji

(39)

BAB IV

HASIL PENELITIAN IV.1. JUMLAH KASUS

Selama kurun waktu dua tahun ( Januari 2013 - Desember 2014) didapatkan jumlah

kasus fraktur klavikula di RSUP Haji Adam Malik Medan sebanyak 47 kasus. Sebanyak 3

rekam medik termasuk kriteria eksklusi dari penelitian ini karena rekam medik yang tidak

lengkap. Sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 44 kasus.

IV.2. KARAKTERISTIK PENDERITA IV.2.1 Usia

Berdasarkan usia, penderita fraktur klavikula paling banyak berusia 17 tahun sampai

25 tahun dengan jumlah penderita sebanyak 17 orang (39%) diikuti dengan penderita yang

berusia 36 tahun sampai 45 tahun sebanyak 10 orang (22,7%), penderita berusia 26 tahun

sampai 35 tahun sebanyak 7 orang (16%), penderita berusia 46 sampai 55 tahun sebanyak 6

orang (13,6), penderita berusia 56 sampai 65 tahun sebanyak 3 orang (6,8%),dan terakhir

penderita berusia lebih dari 65 tahun sebanyak 1orang (2,2%).

Diagram 1. Frekuensi penderita fraktur klavikula berdasarkan umur di RSUP.H. Adam Malik periode tahun 2013-2014

IV.2.2 Jenis Kelamin

Diagram 2 memperlihatkan frekuensi fraktur klavikula berdasarkan jenis kelamin.

Dari diagram tersebut diketahui bahwa sebagian besar penderita berjenis kelamin laki-laki

yaitu sebanyak 32 orang ( 72,7% ). 39%

16% 22,70%

13,60%

6,80% 2,20%

17-25thn

26-35thn

36-45thn

46-55thn

56-55thn

(40)

Diagram 2. Frekuensi penderita fraktur klavikula berdasarkan jenis kelamin di RSUP.H. Adam Malik periode tahun 2013-2014

IV.2.3. Pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikan, penderita fraktur klavikula paling banyak dengan tingkat

pendidikan menengah sebanyak 29 orang (65,9%), diikuti tingkat pendidikan dasar sebanyak

9 orang (20,4%), dan paling sedikit dari tingkat pendidikan tinggi yaitu sebanyak 5 orang

(11,3%).

Diagram 3. Frekuensi penderita fraktur klavikula berdasarkan tingkat pendidikan di RSUP.H. Adam Malik periode tahun 2013-2014

IV.2.4 Tempat tinggal

Diagram 4 memperlihatkan frekuensi fraktur klavikula berdasarkan tempat tinggal

pasien. Dari diagram tersebut diketahui bahwa penderita yang tinggal di kota Medan

sebanyak 14 orang (31,8 %) dan di luar kota medan sebanyak 30 orang ( 68,1 % ). 72,70%

27,20%

laki-laki perempuan

20,40%

65,90% 11,30%

Dasar

Menengah

(41)

Diagram 4. Frekuensi penderita fraktur klavikula berdasarkan tempat tinggal di RSUP.H. Adam Malik periode tahun 2013-2014

IV.2.5 Lamanya mendapat pertolongan medis

Penderita fraktur klavikula yang dibawa ke RSUP. H. Adam Malik segera setelah kejadian (<72 jam) ada sebanyak 17 orang (38,6%), dan yang dibawa setelah >72 jam sebanyak 27 orang (61,3%).

Diagram 5. Frekuensi penderita fraktur klavikula berdasarkan lamanya mendapat pertolongan medis di RSUP.H. Adam Malik periode tahun 2013-2014

IV.2.6 Lokasi fraktur tulang klavikula

Diagram 6 memperlihatkan lokasi dari tulang klavikula yang mengalami fraktur. Dari

diagram tersebut didapat bahwa lokasi tulang klavikula yang paling banyak mengalami

fraktur yaitu pada pertengahan tulang klavikula sebanyak 37 orang (84%), dan yang paling

sedikit pada sepertiga proksimal tulang klavikula sebanyak 3 orang (6,8%). 31,80%

68,10% Medan

Luar medan

38,60%

61,30% <72 jam

(42)

Diagram 6. Frekuensi penderita fraktur klavikula berdasarkan lokasi fraktur pada tulang klavikula di RSUP.H. Adam Malik periode tahun 2013-2014

IV.2.7. Mekanisme trauma

Diagram 7 memperlihatkan mekanisme trauma dari fraktur klavikula. Didapat bahwa

mekanisme paling banyak terjadi adalah mekanisme secara langsung sebanyak 33 orang

(75%), dan paling sedikit mekanisme secara tidak langsung sebanyak 11 orang (25%).

Diagram 7. Frekuensi penderita fraktur klavikula berdasarkan mekanisme trauma pada tulang klavikula di RSUP.H. Adam Malik periode tahun 2013-2014

IV.2.8 Klasifikasi fraktur klavikula

Diagram 8 memperlihatkan frekuensi dari fraktur klavikula. Didapat bahwa fraktur

tertutup pada tulang klavikula paling banyak terjadi yaitu sebanyak 43 orang (97,7%), dan

fraktur terbuka hanya 1 orang (2,2%). 84%

9% 6,80% Pertengahan

Sepertiga distal

Sepertiga proksimal

75% 11%

Trauma langsung

(43)

Diagram 8. Frekuensi penderita fraktur klavikula berdasarkan klasifikasi fraktur di RSUP.H. Adam Malik periode tahun 2013-2014

IV.2.9 Cedera yang lain

Cedera lain yang paling banyak terjadi pada penderita fraktur klavikula adalah cedera

kepala sebanyak 10 orang (22,7%).

Diagram 9. Frekuensi penderita fraktur klavikula berdasarkan cedera yang lain di RSUP.H. Adam Malik periode tahun 2013-2014

IV.2.10. Tatalakasana

Diagram 10 memperlihatkan frekuensi penatalaksanaan fraktur klavikula. Didapat

bahwa penatalaksanaan paling banyak yaitu operatif sebanyak 25 orang (56,8%), sedangkan

tatalaksana nonoperatif sebanyak 18 orang (40,9%).

Diagram 10. Frekuensi penderita fraktur klavikula berdasarkan penatalaksanaan di RSUP.H. Adam Malik periode tahun 2013-2014

(44)

IV.3 PEMBAHASAN

Pada penelitian ini, didapatkan jumlah kasus fraktur klavikula sebanyak 44 kasus

selama periode tahun 2013-2014 yang memenuhi kriteria yaitu data rekam medis yang

lengkap di Departemen Orthopaedi dan Traumatologi RSUP Haji Adam Malik. Angka ini

lebih kecil dari kenyataan dikarenakan tidak sedikit penderita fraktur klavikula yang berobat

ke pengobatan alternatif. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat masih rendah

tentang pengobatan patah tulang secara medis. Dimana hal tersebut dikarenakan oleh

kurangnya tingkat pendidikan masyarakat dan kurangnya penyuluhan tentang patah tulang

oleh pemerintah.

Dari 44 orang penderita fraktur klavikula yang terbanyak adalah laki-laki dengan

persentase sebesar 72,7 %, dimana penderita dengan jenis kelamin laki-laki paling banyak

terjadi di usia muda (dibawah 40 tahun). Hal ini terjadi karena laki-laki mempunyai mobilitas

yang paling tinggi daripada perempuan, terutama laki-laki pada usia produktif. Sedangkan

penderita dengan jenis kelamin perempuan hanya berjumlah sebesar 27,2%.

Penderita fraktur klavikula paling banyak dijumpai pada kelompok usia 17 tahun

sampai 25 tahun yaitu sebanyak 17 orang (39%). Hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh P.J Hughes dan B. Bolton Maggs dari rumah sakit St. Helen dan Whiston

Australia bahwa fraktur klavikula paling banyak terjadi pada usia dibawah 40 tahun akibat

kecelakaan lalu lintas.

1,7

9

Dari 44 orang penderita fraktur klavikula yang terbanyak adalah laki-laki dengan

persentase sebesar 72,7%. Sedangkan pada perempuan dengan persentase hanya sebesar

27,2%. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kyle J. Jeray dari rumah sakit Greenville

Amerika Serikat hal serupa juga ditemukan dimana penderita dengan jenis kelamin laki-laki

lebih banyak ditemukan daripada wanita. Hal tersebut dikarenakan pria mempunyai tingkat

mobilitas lebih tinggi daripada perempuan, dimana pria pada umumnya merupakan tulang

punggung keluarga. Selain itu pria juga yang paling banyak mengendarai kendaraan di jalan

raya, dimana salah satu penyebab paling sering dari fraktur klavikula adalah kecelakaan lalu

lintas.

Jumlah penderita fraktur klavikula paling sedikit dari kelompok usia

lebih dari 65 tahun, yaitu hanya sebanyak 1 orang (2,2%), karena pengaruh usia yang sudah

tua maka pada umumnya mobilitas seseorang semakin menurun sehingga resiko terkena

fraktur klavikula semakin menurun.

(45)

Sebagian besar penderita fraktur klavikula datang ke RSUP HAM diatas 72 jam

dengan frekuensi sebanyak 27 orang (61,3%), sisanya yang datang ke rumah sakit sebelum

72 jam sebanyak 17 orang (38,6%). Hal ini mungkin disebabkan oleh karena tempat tinggal

pasien sebagian besar berada di luar kota medan, yaitu sebanyak 30 orang (68,1%) sedangkan

yang tinggal di kota medan hanya sebanyak 14 orang (31,8%), sehingga sebagian besar

penderita fraktur klavikula datang ke rumah sakit lebih dari 72 jam dengan perawatan akut

sementara ke rumah sakit terdekat atau ke pengobatan alternatif (dukun patah) sebelum

akhirnya datang ke RSUP Haji Adam Malik Medan.

Dilihat dari latar belakang pendidikan penderita fraktur klavikula, lulusan sekolah

menengah sederajat merupakan yang paling banyak yaitu sebesar 29 orang (65,9%). Hal ini

yang menyebabkan penderita fraktur klavikula pada usia dewasa telat datang ke rumah sakit

karena kurangnya pengetahuan akan penanganan akut patah tulang serta komplikasi yang

timbul bila penanganan patah tulang tidak segera dilakukan. Sedangkan pada usia remaja

biasanya disebabkan oleh karena tingkat mobilitas yang tinggi, dan pengendara sepeda motor

yang tidak taat peraturan paling banyak terjadi pada usia muda yang banyak menyebabkan

kecelakaan lalu lintas.

Sebagian besar lokasi tulang klavikula yang mengalami fraktur adalah pertengahan

klavikula sebanyak 37 orang (84%), diikuti dengan fraktur pada sepertiga distal klavikula

sebanyak 4 orang (9%), dan yang paling sedikit pada sepertiga proksimal klavikula hanya

sebanyak 3 orang (6,8%). Fraktur pada pertengahan tulang klavikula paling banyak terjadi

karena secara anatomis area transisi pertengahan klavikula merupakan struktur penghubung

yang lemah. Selain itu juga mekanisme trauma langsung pada bahu juga menjadi penyebab

fraktur pada bagian pertengahan klavikula, hal ini disebabkan oleh karena jaringan subcutan

tulang klavikula yang tipis, sedangkan mekanisme trauma tidak langsung terjadi bila tangan

yang menjadi tumpuan pada saat penderita jatuh. Pada penelitian ini didapatkan frekuensi

penderita fraktur klavikula dengan mekanisme trauma langsung lebih banyak dari mekanisme

trauma tak langsung yaitu sebanyak 33 orang (75%), sedangkan penderita fraktur klavikula

dengan mekanisme trauma tidak langsung sebanyak 11 orang (25%).

Jika dilihat dari frekuensi dari fraktur klavikula, diketahui bahwa klasifikasi fraktur

klavikula paling banyak adalah fraktur tertutup sebanyak 43 orang (97,7%), dan hanya 1

orang dengan fraktur terbuka. Hal ini sesuai dengan penelitian Simon RG dan Lutz B yang

(46)

dikutip dari American Journal of Orthopaedic yang menyatakan bahwa fraktur terbuka

klavikula sangat jarang sekali terjadi.

Sebagian besar penderita fraktur klavikula tidak mengalami cedera yang lain, yaitu

sebanyak 27 orang (61,3%). Cedera lain yang paling banyak terjadi yaitu cedera kepala

sebanyak 10 orang (22,7%), diikuti dengan cedera toraks sebanyak 3 orang (6,8%), cedera

pleksus brakhialis sebanyak 2 orang (4,5%), fraktur mandibula sebanyak 1 orang (2,2%),

fraktur pelvis sebanyak 1 orang (2,2%).

1,9,13

Berdasarkan penatalaksanaan fraktur klavikula didapat bahwa sebagian besar fraktur

klavikula diterapi secara operatif sebanyak 25 orang (56,8%), dan terapi secara konservatif

sebanyak 18 orang (40,9%). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh the

Canadian Orthopaedic Trauma Society yang dikutip dari The Journal of Bone and Joint yang

membandingkan penanganan klavikula secara nonoperatif dan operatif, dimana dari

penelitian tersebut didapat bahwa penanganan fraktur klavikula secara operatif mempunyai

hasil yang lebih baik secara fungsional dan mengurangi angka komplikasi terjadinya

(47)

BAB V

KESIMPULAN & SARAN

V.1 Kesimpulan

Selama kurun waktu dua tahun ( Januari 2013 - Desember 2014) didapatkan jumlah

penderita fraktur klavikula di RSUP HAM kebanyakan adalah laki-laki dengan usia paling

banyak dibawah 40 tahun, dan pendidikan rata-rata adalah sekolah menengah sederajat.

Sebagian besar penderita datang ke RSUP HAM diatas 72 jam dikarenakan pada umunya

penderita bertempat tinggal di luar kota medan. Lokasi fraktur tulang klavikula paling sering

adalah pada pertengahan tulang klavikula dengan frekuensi lebih dari setengah populasi.

Mekanisme trauma paling banyak adalah mekanisme trauma langsung, dan hanya satu kasus

saja dengan fraktur terbuka tulang klavikula. Pada umumnya penderita tidak mengalami

cedera lain, dimana cedera kepala merupakan yang paling banyak terjadi untuk cedera selain

pada tulang klavikula. Ditinjau dari penatalaksanaannya, sebagian besar dilakukan tindakan

operatif dengan reduksi terbuka dan fiksasi internal.

V.2 Saran

1. Peningkatan ketertiban lalu lintas dengan memberikan sangsi yang tegas bagi

pelanggar ketertiban lalu lintas dan penambahan personel polisi lalu lintas di

lapangan.

2. Peningkatan infrastruktur transportasi untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.

3. Penyuluhan kepada seluruh lapisan masyarakat tentang pentingnya pengobatan dan

penatalaksanaan fraktur terutama fraktur klavikula, dan dampaknya terhadap

penderita sendiri maupun lingkungan sekitarnya.

4. Pelatihan kepada petugas medis mengenai tata cara penanganan awal di lokasi kejadian fraktur secara umum dan fraktur klavikula secara khusus, seperti pemasangan gendongan tangan, pemindahan pasien dan lainnya sehingga tidak terjadi komplikasi - komplikasi yang akan memperburuk kondisi penderita.

5. Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk penanganan fraktur klavikula

Gambar

Gambar 1. OsteologiKlavikula.10
Gambar 4. Ligamen Sternoclaviular.10
Gambar 5. Pleksus brachialis.10
Gambar 6. Mekanisme trauma paling sering terjadi pada fraktur klavikula adalah trauma pada
+3

Referensi

Dokumen terkait

dengan faktor gejala klinis memiliki frekuensi tertinggi pada mata menonjol sejumlah. 40 kasus (87%), sedangkan gejala klinis utama lainnya seperti cat eye sejumlah

Jenis Kelamin Keadaan tunuh penderita yang membedakan manusia secara fisik Data Rekam Medis Rekam Medis Laki-laki Perempuan Nominal Stadium Keluhan Utama Gejala Klinis

Frekuensi pasien cedera tendon zona fleksor dan ekstensor yang disertai dengan traumatik amputasi pada jari. 4.2.13 Berdasarkan cedera tendon yang disertai fraktur dan

Menurut tabel 4.1 , pasien epistaksis paling banyak datang dengan keluhan epistaksis anterior dengan jumlah 92 pasien (96,8%) diikuti dengan keluhan

Kesimpulan : Dari hasil penelitian menunjukan bahawa pasien yang datang pada Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik yang sering mengalami karsinoma nasofaring dari kelompok

Kesimpulan : Dari hasil penelitian menunjukan bahawa pasien yang datang pada Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik yang sering mengalami karsinoma nasofaring dari kelompok

9 Gejala epistaksis dan ingus berdarah merupakan gejala pada hidung yang paling sering. Sputum yang berdarah dari mukosa yang ulserasi sering

Banyak faktor yang mempengaruhi penyembuhan tulang pada pasien fraktur, yaitu : imobilisasi fragmen tulang (tulang yang patah di reposisi dan dipasang fiksasi interna