• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Waiter/Waitress Dalam Menerapkan Tipe Service Restoran Di Hotel Traveller Suites Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Strategi Waiter/Waitress Dalam Menerapkan Tipe Service Restoran Di Hotel Traveller Suites Medan"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI WAITER/WAITRESS DALAM MENERAPKAN

TIPE SERVICE RESTORAN DI HOTEL TRAVELLER

SUITES MEDAN

KERTAS KARYA

Dikerjakan O

L E H

DESY ISMAYANI NIM.082204056

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA

PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR

DALAM PROGRAM STUDI PARIWISATA

BIDANG KEAHLIAN PERHOTELAN

(2)

ABSTRAK

Perkembangan industri perhotelan semakin meningkat dari tahun ke tahun, namun peningkatan ini harus diimbangi dengan mutu pelayanan yang baik. Sehingga wisatawan yang datang khususnya pengguna jasa pelayanan hotel tetap merasa nyaman dan puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak hotel. Hotel tidak hanya menyediakan fasilitas penginapan saja tetapi juga fasilitas makan minum dan usaha jasa lainnya.

Semua tidak terlepas dari peran serta waiter/waitress dalam memberikan kepuasan kepada tamu. Untuk itu seorang waiter/waitress harus mengetahui perannya dan memiliki strategi dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan. Sehingga diperoleh suatu pelayanan yang baik dan benar agar tamu yang datang kerestoran atau café tidak merasa bosan sehingga tamu akan senang untuk datang kembali. Untuk itu pihak manajemen harus jeli dan pintar untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada tamu.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT karena dengan rahmat dan izin-Nya lah penulis dapat menyelesaikan kertas karya, yang diberi judul “STRATEGI WAITER/WAITRESS DALAM MENERAPKAN TIPE

SERVICE RESTORAN DI TRAVELLER SUITES HOTEL MEDAN”.

Adapun tujuan penulis kertas karya ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Studi Diploma III Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Dalam menyelesaikan kertas karya ini, penulis banyak mendapat bantuan dan perhatian dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Syahron Lubis, M.A. , selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan.

2. Arwina Sufika, S.E., M.Si. , selaku Ketua Program Studi Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan.

3. Hasrun Tanjung S.E, sebagai Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan pengarahan dan membantu penulis hingga selesainya kertas karya ini.

4. Drs. Marzaini Manday , MSPD, sebagai Dosen Pembaca penulis yang telah membantu sehingga hasil kertas karya ini lebih baik lagi.

5. Bapak dan Ibu Staff Pengajar pada Program Studi Pariwisata Perhotelan Fakultas Ilmu Budaya.

(4)

7. Buat keluarga besar tercinta, terutama abang, kakak, dan adik-adikku yang telah banyak mendukung.

8. Buat Residen Manager yang selalu cerewet dengan penulis, seluruh karyawan, Staff dan Cheff di Traveller Suites Hotel Medan.

9. Teman-teman seperjuangan yang selalu mengisi hari-hari dan memberikan canda, tawa, tangis bersama selama masa perkuliahan yaitu, Cici, Mazla, Dinda, Rini, Madhan, Syamsir, Suri dan tidak bisa disebut satu persatu, terima kasih atas kebersamaannya selama ini. 10.Special to orang yang tidak harus disebutkan namanya, terima kasih

dukungan, perhatian dan kasih sayang nya, Fitri, Febry, Gily teman Sma dan teman yang selalu ada yaitu Elis (bebah hitam).

11.Buat anak-anak 08 Perhotelan semuanya, yang tidak bisa disebut satu persatu, penulis berharap kita semua bisa sukses ya. (Amin)

Akhirnya penulis penulis berharap semoga kertas karya ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya mahasiswa Program Studi Pariwisata Bidang Keahlian Perhotelan.

Medan, Maret 2011 Penulis,

(5)

DAFTAR ISI

BAB II : URAIAN TEORITIS TENTANG FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT DAN RUANG LINGKUP KEGIATANNYA 2.1 Pengertian dan Fungsi Food and Beverage Department . 5 2.2 Bagian-bagian Operasional Food and Beverage Department ... 6

2.3 Operasional Food and Beverage Department Dalam Pemberian Pelayanan Kepada Tamu ... 14

2.4 Klasifikasi Bar dan Pengertian Public Bar ... 17

2.4.1 Pengertian Bar dan Klasifikasinya ... 17

2.4.2 Klasifikasi Bar serta Keterangannya ... 18

2.4.3 Pengertian Public Bar ... 19

2.5 Sistem Operasional Bar ... 20

2.6 Kinerja Bar Sebagai Salah Satu Outlet Penjual dan Rekreasi Tamu Hotel ... 25 BAB III : GAMBARAN UMUM TENTANG HOTEL GRAND

(6)

3.1 Sejarah Singkat Hotel Grand Mutiara Berastagi ... 27

3.2 Klasifikasi Hotel Grand Mutiara Berastagi ... 28

3.3 Fasilitas-fasilitas Hotel Grand Mutiara Berastagi ... 29

3.4 Struktur Organisasi Food and Beverage Department ... 30

BAB IV : PERANAN PUBLIC BAR SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT PADA HOTEL GRAND MUTIARA BERASTAGI 4.1 Lokasi Bar ... 32

4.2 Pembagian Area Bar ... 35

4.3 Fungsi Public Bar ... 36

4.4 Peran Public Bar Sebagai Sarana Pendukung Pada Hotel Grand Mutiara Berastagi ... 37

BAB V : PENUTUP ... 39 DAFTAR PUSTAKA

(7)

ABSTRAK

Perkembangan industri perhotelan semakin meningkat dari tahun ke tahun, namun peningkatan ini harus diimbangi dengan mutu pelayanan yang baik. Sehingga wisatawan yang datang khususnya pengguna jasa pelayanan hotel tetap merasa nyaman dan puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak hotel. Hotel tidak hanya menyediakan fasilitas penginapan saja tetapi juga fasilitas makan minum dan usaha jasa lainnya.

Semua tidak terlepas dari peran serta waiter/waitress dalam memberikan kepuasan kepada tamu. Untuk itu seorang waiter/waitress harus mengetahui perannya dan memiliki strategi dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan. Sehingga diperoleh suatu pelayanan yang baik dan benar agar tamu yang datang kerestoran atau café tidak merasa bosan sehingga tamu akan senang untuk datang kembali. Untuk itu pihak manajemen harus jeli dan pintar untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada tamu.

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Hotel merupakan salah satu komponen dari industri yang memiliki karakteristik khusus. Secara luas hotel tidak hanya menjual kamar, makanan, dan minuman tetapi menyediakan jasa dalam bentuk pelayanan. Pelayanan yang diberikan hotel akan dinilai baik oleh tamu jika pelayanan tersebut disuguhkan dengan keramahtamahan dan kesopanan kita untuk menyambut dan menarik perhatian mereka. Betapapun pentingnya produk yang disajikan tetapi jika tidak diiringi dengan keramahtamahan maka segala jerih payah yang telah dilakukan untuk pengadaan produk tersebut akan sia-sia.

Hotel terdiri atas beberapa departmen, yang mana dalam meningkatkan pendapatan setiap departmen membuat pembagian tugas dan tanggung jawab yang penuh dalam pelaksanaan pekerjaan. Khususnya dalam Restoran, karena reestoran sumber penghasilan yang cukup besar bagi hotel. Waiters sangat berperan penting disini, tugas dan tanggung jawabnya tidaklah semudah yang kita bayangkan. Waiters harus bersikap profesional agar dapat mengendalikan segala masalah yang dihadapi, juga harus bijak dalam menarik perhatian tamu agar tamu yang datang akan kembali lagi ke restoran karena kepuasan layanan yang diberikan Waiters.

(9)

1.2 Batasan Masalah

Sesuai dengan kemampuan penulis dan untuk lebih membatasi masalah

yang akan diibahas maka penulis memberikan batasan masalah dengan bekal buku-buku yang bersangkutan dengan pelayanan, Praktek Kerja Lapangan selama 3 bulan di Hotel. Dari sinilah semua penulis mendapat permasalahan dan

permasalahan yang dituangkan hanyalah sebatas tipe pelayanan di Restoran Hotel. Dengan memberikan batasan masalah tersebut, diharapkan pembaca dapat

mengerti dan memahami apa yang telah dijabarkan dalam penulisan agar tercapai maksud dan tujuan yang diharapkan.

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan kertas karya ini adalah :

1. Salah satu syarat untuk melengkapi ujian Diploma III Program Studi

Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara 2. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita

3. Sebagai salah satu pedoman dan dijadikan pengalaman untuk bekerja di Hotel.

4. Untuk mengetahui serta membandingkan antara teori yang di dapat selama mengikuti kuliah dengan Praktek Kerja Lapangan.

1.4 Metode Penelitian

(10)

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Dengan mengadakan Praktek Kerja Lapangan di hotel yang penulis masuki sehingga mendapat kan data-data yang akurat.

2. Penelitian Perpustakaan (Library Research)

Penulis mengambil informasi yang berkaitan dengan judul melalui sumber tulisan yaitu buku-buku yang ada hubungan nya dengan pokok masalah atau kertas karya ini.

1.5 Sistematika Penulisan

Pada sistematika penulisan kertas karya ini dibagi dalam lima bab dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan, terdiri dari Alasan Pemilihan Judul, pembatasan Masalah, Metode Penelitian, Tujuan Penulisan dan Sistematika Penulisan.

BAB II : Uraian teoritis tentang Food and Beverage Service dan Ruang Lingkupnya.

BAB III : Disini saya menjelaskan tentang tinjauan umum tentang Hotel Travellers Suites, fasilitas yang dimiliki dan gambaran umumnya. BAB IV : STRATEGI WAITER/WAITRESS DALAM MENERAPKAN TIPE

(11)

BAB II

URAIAN TEORITIS MENGENAI WAITER/WAITRESS

2.1 Pengertian Waiter/Waitress

Menurut Ir. Endar Sugiarto, MM dalam bukunya Pengantar Akomodasi dan Restoran 1998 menjelaskan bahwa waiter/s ialah karyawan restoran hotel yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melayani kebutuhan makanan dan minuman bagi para pelanggan hotel secara professional.

Sedangkan ditinjau dari istilahnya maka waiter/s berarti orang yang bertugas atau

bekerja didalam bidang penyajian , dalam hal ini makanan dan minuman atau setidak-tidaknya menyampaikan hidangan pada seseorang . Waiter/s merupakan suatu jabatan yang terdapat dalam berbagai outlet food and beverage department seperti restoran, room service, bar dan banquet.

Seseorang waiter/s melayani tamu yang makan dan minum direstoran, ia harus

mampu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi tamu dan dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti:

A . Penampilan diri

Penampilan diri seseorang waiter/s akan menentukan apakah pelayanan yang

diberikan kepada tamu merupakan pelayanan yang berkualitas dan beretiket atau tidak. Oleh sebab itu, karyawan hotel secara keseluruhan, terutama yang memberikan pelayanan secara langsung kepada tamu, senantiasa dituntut dengan penampilan yang rapi dan menarik. Beberapa ketentuan mengenai penampilan yaitu:

1. Kebersihan badan (Cleanlines of the body)

(12)

2. Kulit (skin)

Kesehatan dan kesegaran kulit harus mendapat perhatian yang utama.

Kulit juga sangat menentukan nilai dan mutu pelayanan yang diberikan

kepada tamu.

a. Harus banyak minum, makan buah-buahan, cukup tidur dan istirahat

untuk menjaga kesehatan tubuh.

b. Laksanakan diet khusus untuk perawatan kulit c. Segala macam penyakit kulit harus diberantas.

3. Rambut (hair)

Masalah rambut juga tidak boleh diabaikan begitu saja. Rambut ialah

mahkota bagi diri dan harus dijaga kebersihannya, kesehatan dan

kerapiannya.

a. Cuci rambut dengan shampoo yang serasi dalam waktu tertentu

untuk menjaga kebersihan rambut.

b. Pergunakan minyak rambut, sisir dengan rapi. Rambut yang

acak-acakan mencerminkana pribadi yang acak-acak-acakan juga.

c. Bebaskan rambut dari kutudan ketombe, jaga agara jangan sampai

menimbulkan aroma atau bau yang tidak sedap.

d. Pria tidak dibenarkan memanjangkan rambut.

e. Dilarang menyisir rambut atau menggaruk-garuk kepala ditempat

umum terutama didekat dapur, meja makan dan peralatan makan.

f. Dilarang memegang rambut atau kepala pada saat melayani tamu.

g. Bagi wanita dibenarkan memanjangkan rambut hingga atas bahu.

Teteapi jika dipanjangkan lebih dari sebatas bahu dengan alasan

(13)

4. Kumis dan Jenggot (Beard and Moustachi)

Bagaimana juga service yang diberikan kepada tamu akan bernilai lebih

baik jika karyawan yang memberikannya tidak memelihara kumis dan

jenggot. Oleh sebab itu memelihara kumis dan jenggot dilarang sama

sekali.

5. Tangan dan Kuku (Hands and Nails)

a. Kuku dan tangan harus bersih untuk menjamin kebersihan pelayanan yang diberikan kepada tamu.

b. Harus mencuci tangan sehabis merokok atau keluar dari refreshing room atau toilet.

c. Seorang karyawan tata hidangan makanan tidak boleh memelihara

dan memanjangkan kuku. Ujung kuku kaki harus dipotong rapi dan

tidak kelihatan kotor.

d. Pelihara kesehatan kulit telapak tangan, pergunakan jeruk nipis untuk

mencuci tangan agar kulit menjadi lembut dan halus.

e. Jari tangan jangan ada kesan nikotin bagi yang merokok.

f. Hindari pemakaian cat kuku yang keras.

6. Mulut dan Gigi (Mouth and Teeth)

Bagian ini merupakan bagian terpenting dan tidak boleh dianggap remeh.

Hal ini disebabkan karena setiap karyawan akan berhadapan dengan

setiap tamu, atasan dan juga teman kerja.

a. Sikatlah gigi minimal 3kali dalam sehari dengan menggunakan pasta

dan sikat gigi yang serasi.

b. Sering berkumur-kumur apalagi jika berjam-jam tidak makan

sesuatu.

c. Makanlah dengan teratur, kesehatan perut akan berhubungan dengan

(14)

7. Kaki, kaus kaki dan sepatu (Feet,Stocking and Shoes)

Kebersihan dan kesegaran kaki haruslah dipelihara secara cermat. Kaus kaki tidak boleh dipergunakan secara panjang sehingga menimbulkan bau kotoran busuk.

a. Pakai talcum powder pada telapak kaki supaya tetap segar meskipun banyak berjalan atau berdiri.

b. Pada waktu malam hari, ganjalah betis dan tumit dengan bantal sehingga ketinggiannya melebihi kepala, dengan cara demikian peredaran darah akan berjalan lancer dan akan mengurangi keletihan dan jari kaki tidak cepat rusak.

c. Hindari pemakaian sepatu yang ujung nya lancip agar tidak menimbulkan keletihan.

d. Bahan sepatu harus terbuat dari kulit yang bewarna gelap, selalu disemir sehingga bersih dan mengkilap.

e. Selalu perhatikan telapak sepatu, apakah ada sepatu yang menonjol. f. Wanita dilarang memakai sepatu yang bertumit tinggi ketika sedang

bertugas.

Dianjurkan memakai stocking yang sama dengan warna kulit. 8. Emas dan Perhiasan (Gold and Jewerly)

a. Dilarang memakai perhiasan secara menyolok.

b. Karyawan wanita dilarang memaki ear ring ketika bertugas. c. Hindari segala bentuk penampilan menyolok ketika bertugas. 9. Pakaian Seragam (Uniform)

(15)

a. Pakaian seragam yang diberikan harus dan hanya dipakai dalam kerja.

b. Harus merasa bangga dengan uniform tersebut.

c. Uniform harus senantiasa dirawat secara baik agar tetap rapi, bersih dan

tahan lama.

d. Pakaian dinas harus dikenakan dengan baik dan benar.

e. Waiter harus memakai dasi kupu-kupu.

f. Hendaknya selalu memperhatikan kerapian penampilan dicermin yang terdapat di ruang locker.

B. Sikap dan Tingkah Laku

Sikap, pembawaan dan tingkah laku sebagai karyawan hotel khususnya bagi para

waiter harus dijaga dan dipelihara. Karyawan harus senantiasa bersikap lebih terampil

dan cekatan serta senantiasa dalam keadaan siap sedia dalam menyediakan pelayanan.

Harus selalu dalam keadaan rapi. Karyawan perlu sesekali mengontrol penanmpilannya

dikaca yang disediakan oleh pihak hotel.

Setiap karyawan harus selalu bersikapsiap sedia dan ramah terhadap tamu hotel.

Penampilannya yang selalu tersenyum dalam keadaan bagaimanapun juga akan

membawa arti yang sangat banyak bagi diri karyawan tersebut, bagi tamu hotel, relasi

hotel, bagi pimpinan dan teman sekerja.

Seorang karyawan hotel dituntut untuk memiliki sikap yang toleran, yaitu mampu

berpikir dan mempertimbangkan segala sisi dan kepentingan orang lain, bukan dari sisi

kepentingan individu pribadinya. Ia juga harus mempunyai rasa tanggung jawab yang

besar terhadap pekerjaannya.

a. Gaya bicara yaitu untuk dapat menimbulkan daya tarik kepada lawan bicara,

maka waiter harus memiliki gaya berbicara. Misalnya dengan anggota badan,

(16)

b. Sikap badan yaitu sikap badan sewaktu berbicara dapat memberikan daya

tarik bagi percakapan yang dilakukan. Sikap badan dapat menghidupkan

suasana sehingga antara pembicara dan lawan terdapat suasana penuh

keakraban.

c. Sopan santun yaitu sesuatu yang sangat essensial dalam berhadapan dengan

tamu ialah disiplin pribadi dari karyawan atau waiter/s.

2.2 Tugas dan Tanggung Jawab Waiter/Waitress

Dijelaskan bahwa tugas utama seorang waiter/s ialah melayani tamu yang akan

makan dan minum direstoran. Disamping tugas pokok tersebut juga harus melaksanakan

yang berhubungan dengan tugas utama yaitu:

a. Mempersiapkan service equipment.

b. Melaksanakan table set-up dan clear up

c. Menukar lena yang kotor ke lena room.

d. Mengambil barang-barang kegudang.

e. Mengambil pesanan tamu.

f. Menyajikan pesanan kepada tamu.

Selain itu juga harus bertanggung jawab atas kebersihan dan keselamatan

dirinya dan tempat kerja nya, dan keamanan kerjanya. Tanggung jawab yang lain

seperti :

a. Bertanggung jawab kepada head waiter.

b. Bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapian area kerja dan bar.

c. Bertanggung jawab atas inventaris peralatan dan perlengkapan

(17)

2.3 Fungsi Waiter/Waitress

Salah satu fungsi waiter/s adalah sebagai penyaji hidangan dimana tamu akan dibantu oleh waiter/s dalam memilih menu serta menjelaskan dari pada menu-menu yang disediakan oleh hotel. Sehingga tamu merasa lebih mudah dalam memesan menu yang akan dipesan.

2.4 Formulasi Sikap Pelayanan Waiter/Waitress

Ada tiga pokok kaidah pelayanan yang sangat mendasar dimana antara yang satu dengan yang lainnya saling memiliki dan saling keterkaitan, yaitu :

• Persiapan Pelayanan

Persiapan pelayanan yang dimaksud disisni bukan dalam arti yang sempit yaitu mempersiapkan hidangan untuk disajikan, tetapi persiapan dalam arti luas, yaitu persiapan mental dan fisik penyaji serta berbagai piranti kerja yang mendukung terciptanya kelancaran pelayanan.

Dengan demikian persiapan pelayanan dalam skala luas dapat dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu:

a. Persiapan Fisik

Persiapan fisik penting dilakukan waiter/s sebelum melaksanakan tugas.

waiter tidak akan bisa memberikan layanan tanpa fisik yang siap. Diantara persiapan fisik tersebut adalah:

- Berpakaian rapi, pantas, dan benar.

- Menampilkan raut muka yang jernih serta menunjukan keceriaan.

- Sikap tubuh lentur dan luwes.

- Sopan dan ramah tampil melalui air muka dan sikap tubuh. - Menunjukkan kondisi sehat jasmani.

(18)

Sehubungan dengan penjagaan kesehatan ini waiter perlu menjaga agar tidak

larut dalam pekerjaan, mengatur tempo emosional serta menghindari makanan yang

terlalu banyak mengandung lemak. Waiter/s juga harus berupaya menghindarkan stres.

Caranya ialah selalu menikmati pekerjaan dan menghitung berkah yang diperoleh dari

pekerjaan tersebut.

Persiapan fisik yang benar akan menyebabkan waiter/s dapat memberikan

pelayanan yang prima kepada tamu-tamunya. b. Persiapan Mental

Dalam rangka mempersiapkan mental agar dapat melakukan pekerjaan dengan baik, waiter harus memelihara konsentrasi,

selalu percaya diri dan merasa bangga dengan tugas-tugas nya. Ia

juga harus menjauhkan complain serta masalah-masalah pribadi

ketika akan bekerja.

Waiter/s perlu memelihara konsentrasi pemikirannya agar

perhatiannya mengarah terhadap pekerjaan yang akan dilakukan.

Agar pemusatan pemikiran dapat dilakukan dengan sempurna

beberapa hal perlu menjadi pedoman, antara lain:

- Menganggap pekerjaan adalah sebagai hobby

- Semua yang dimiliki diperoleh dari kerja tersebut.

- Pekerjaan yang dilakukan itu merupakan ibadah.

c. Persiapan alat bantu

Yang dimaksud dengan alat-alat bantu segala macam peralatan

yang dipergunakan dalam bekerja seperti:

- Alat tulis menulis

- Alat-alat makan minum

- Alat-alat penyajian

(19)

• Interaksi

Proses interaksi diawali dengan datangnya tamu ke outlet

penjualan. Pada saat yang sama proses pelayanan juga dimulai dengan

melakukan penyambutan.

Proses interaksi berlanjut dengan timbulnya komunikasi, dimana

melalui proses komunikasi ini kedua pihak mengharapkan memeperoleh

pengertian masing-masing. Pihak waiter berupaya untuk dapat

memahami apa yang diinginkan tamu, sedangkan pihak tamu yang

datang akan memahami berbagai informasi yang diberikan berkaitan

dengan kebutuhan. Kecocokan dalam berkomunikasi akan

menghasilkan hal-hal positif bagi kedua belah pihak.

Khusus bagi waiter/s, pertanyaan yang diajukan tamu harus

disadari sebagai sesuatu permintaan informasi dan bukan merupakan

interogasi. Tamu menginginkan penjelasan atas sesuatu atau kepastian

dari sesuatu yang diinginkan. Tamu tersebut juga menginginkan

keterangan yang lengkap dan terinci menyangkut kebutuhannya

sehubungan dengan persyaratan yang ditetapkan perusahaan. Namun

demikian, apapun jenis pertanyaan yang diajukan tamu, waiter harus

siap menjawabnya dengan cara yang sopan, jelas dan ramah. Apalagi

yang menyangkut produksi yang dijual seperti bahan-bahan yang

(20)

• Tindak Lanjut Pelayanan

Tindak lanjut pelayanan setelah interaksi adalah pelaksanaan

pelayanan memenuhi kebutuhan tamu, sesuai permintaan.

Dalam pelaksanaan pelayanan ini seluruh kesepakatan dengan

tamu harus dapat direalisasikan berdasarkan ketentuan dan

standart pelayanan yang ditetapkan sebelumnya.

(21)

BAB III

TINJAUAN UMUM TENTANG TRAVELLER SUITES HOTEL

MEDAN

3.1 Sejarah Ringkas Berdirinya Traveller Suites Hotel Medan

Ide untuk mendirikan perusahaan dan menjalankan usaha perhotelan lahir sebagai akibat dari dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan R.I dan menteri perhubungan R.I No. 101 bulan September 1968 , yaitu keputusan tentang pemberian fasilitas yang sebesar-besarnya kepada pengusaha-pengusaha yang berniat untuk berusaha dibidang perhotelan sebagai upaya untuk mendorong kemajuan pariwisata Indonesia.

Berpedoman dengan dokumen dari Surat Keputusan Bersama Menteri tersebut yang menjadi landasan hokum demi terciptanya iklim investasi yang bagus khususnya di dunia pariwisata, maka dari itu PT. Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk, dengan menggandeng 1 unit badan usaha yang sudah sangat terkenaldengan manajemennya di seluruh dunia, maka berdirilah Quality Suites Medan pada tahun 1999. Berbekal dengan segudang pengalaman dalam memanage hotel diseluruh dunia , Quality Suites Medan mampu berdiri sejajar dengan hotel-hotel lain sekelasnya yang ada di Medan.

(22)

Pada tahun 2006 Quality Suites Medan beralih nama dan manajemen menjadi Traveller Suites Medan. Mengusung konsep Hotel Apartemen berbintang empat (****) yang terdiri dari 52 unit suites (kamar), dimana masing-masing sudah dilengkapi dengan kamar tidur utama, kamar mandi, ruang tamu, dapur dan ruang makan. Selain itu TRaveller Suites Medan juga memiliki fasilitas Meeting

dan Banquet, yang khusus dirancang untuk mengakomodasi acara bisnis dan

social berukuran kecil dan menengah.

Traveler Suites Medan berada dipusat kota dan pusat perbelanjaan, juga dekat dengan sarana transportasi udara yaitu Bandara Polonia Medan. Sehingga memudahkan akses bagi para tamu-tamunya, yang memang pada dasarnya ditunjukkan pada tamu dilkalangan bisnis ataupun para expatriate yang bekerja di kota Medan, yang sangat memperhitungkan waktu dalam hal pekerjaannya.

3.2 Klasifikasi Hotel

Traveler Suites Medan merupakan salah satu hotel yang berklasifikasi bintang empat (****) yang ada di kota Medan setelah Best Western, Danau Toba, Tiara Medan, Novotel, Emerald Garden dan Hotel Polonia.

Traveler Suites Medan terletak di Jalan Listrik No.15 Medan, yang dapat

dikategorikan kedalam City Hotel karena hotel ini terletak ditengah-tengah kota, lokasinya tidak jauh dari pusat perbelanjaan , pusat hiburan dan tempat-tempat bisnis lainnya.

(23)

1. Type Of Plan

Penggolongan hotel dapat dilakukan berdasarkan jenis rencana

dari system penjualan kamar hotel yang menganut system continental

plan, dengan system ini maka harga kamar sudah termasuk sarapan

pagi (include).

2. Type of Size

Traveler Suites Hotel Medan dapat digolongkan ke dalam

Above Avarage Hotel, yaitu hotel yang mempunyai kamar di atas

50 buah.

3. Type of Patronange

Penggolongan ini diambil dari persentase terbesar jumlah

tamu yang menginap, kebanyakan tamu yang menginap berasal dari

golongan pengusaha (bussines man). Sehingga hotel ini dapat

dikatakan Bussines Hotel.

4. Jangka Waktu Panjang

Para tamu yang menginap dihotel ini dapat digolongkan kedalam

Residential hotel, dimana tamu yang tinggal untuk jangka waktu yang

panjang, sesuai dengan konsep apartemennya.

5. Location

Jika ditinjau dari segi lokasinya maka hotel ini dapat digolongkan

ke dalam klasifikasi City Hotel, karena lokasinya terletak di tengah

(24)

6. Di bawah Pengelolaan Pemerintah

Dari segi harga kamar

jika ditinjau dari Grade System maka hotel ini dapat digolongkan kedalam klasifikasi Deluxe Hotel, yaitu kamar yang mahal.

Penggolongan Bintang

Traveller Suites Medan dapat digolongkan dalam hotel yang

berklasifikasi bintang 4 (****) yang dilengkapi dengan fasilitas

yang lengkap.

3.3 Fasilitas Hotel

Untuk menarik perhatian para tamu, dan memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka maka Traveller Suites Hotel Medan sebagai hotel apartement yang menyandang predikat bintang 4 (****) bertaraf Internasional , berupaya

untuk memberikan kepuasan dan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada para tamu melalui penyediaan fasilitas yang sesuai dengan standard yang sudah

dimiliki oleh Traveller Suites Medan.

Fasilitas-fasilitas yang dimiliki Traveller Suites Medan sebagai berikut :

3.3.1 Kamar

Traveller Suites Medan saat ini memiliki kamar suites dengan fasilitas

sebagai berikut :

o Seluruh kamar dilengkapi dengan central air conditioner, bath shower, TV colour, video program, music, IDD telephone system,

(25)

o Traveller Suites Medan mempunyai 2 (dua) type kamar istimewa yang dinamakan Honeymoon Suites yang mampu ditempati hingga

6 (enam ) orang dengan fasilitas yang sangat lengkap.

o Traveller Suites Medan juga mempunyai jenis kamar yang terdiri dari :

- 8 kamar dengan 1 bedroom

- 8 kamar dengan 2 bedroom

- 8 kamar denga 3 bedroom deluxe suite

- 26 kamar dengan 3 bedroom suite

o Traveller Suites Medan menggunakan system waktu check in dari 1.00 pm sampai waktu check out pukul 12.00pm

3.3.2 Food and Beverage Outlet

- KakaTua Café House

Terletak di lantai 1 dengan kapasitas kursi hingga 150 kursi, yang

menyajikan aneka makanan Indonesian , Eastern dan Western

Food dengan jam buka 06.00-23.00 Wib

- Room Service

Dengan pelayanan cepat, siap untuk menerima pesanan makanan

dari kamar dibuka 24 jam.

- Le Chic Pattiserie Boulangerie Café

Terletak di lobby level dengan jam buka 10.00-22.00 WIB, yang

(26)

3.3.2 Fasilitas Lainnya

- Griya Dome

Yaitu suatu fasilitas yang digunakan untuk event-event besar seperti wedding, launching produk, dan pameran yang merupakan bagian dari Traveller Suites Medan yang berada di Jalan Tengku

Amir Hamzah Medan yang mampu menampung anatara 1.000-2.000 orang , dengan konsep standing party.

- Meeting Room dan Executive Meeting Room

Terletak dilantai 1 dengan maksimum kapasitas 60 orang dilengkapi dengan aneka peralatan meeting untuk kebutuhan rapat. Banquet & Conference Facilities Table

Venue Class Room

Round Table

U-Shape Theater Rest.Style

(27)

- Dome Eucalypt’s Spa

Terletak dilantai 1, jam buka 10.00-20.00 Wib dengan pelayanan body treatment, hand & food treatment, dan aneka paket perawatan

lainnya.

- Swimming Pool, Fitnes Center dan Sauna.

Terletak dilantai 1 dan gratis digunakan oleh tamu.

3.4 Tujuan Berdirinya Traveller Suites Hotel Medan

Dengan semakin semaraknya kunjungan wisata Indonesia yang digalakkan oleh pemerintah sudah pasti akan berpengaruh juga terhadap peningkatan pelayanan hotel ataupun apartement yang menyediakan jasa bermutu dan berskala internasional.

Traveller Suites Hotel Medan mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Berusaha dan berupaya memberikan kepuasan tersendiri kepada tamu. 2. Berupaya memberikan service atau pelayanan yang memuaskan dan

juga penampilan menarik serta memelihara keramahtamahan.

3. Menciptakan dan menjaga kebersihan hotel, khususnya pada kamar, sehingga dapat menimbulkan kesan tersendiri pada tamu yang tinggal atau menginap dikamar hotel tersebut.

4. Turut mensukseskan program yang sudah dicanangkan oleh pemerintah dalam hal penyediaan sarana akomodasi yang baik guna menunjang dunia kepariwisataan Indonesia.

(28)

3.5 Struktur Organisasi Hotel

Traveller Suites Hotel Medan menerapkan sistem organisasi line and staff organitiation, ciri-cirinya sebagai berikut :

- Adanya organisasi yang fungsional

- Adanya kerjasama antara Line personal dan staff personal - Organisasinya besar dan lengkap

Line personal adalah karyawan yang melaksanakan tugas-tugas pokok

perusahaan, sedangkan staff personal merupakan penunjang pelaksanaan tugas-tugas perusahaan (manajemen).

Line personal dan staff personal didalam usaha perhotelan dapat juga

disebut sebagai service area employee dan back office employee. Service area employee merupakan petugas yang melaksanakan tugas perusahaan

(29)

BAB IV

STRATEGI WAITER/WAITRESS DALAM MENERAPKAN

TIPE SERVICE RESTORAN

4.1 Pengertian Pelayanan dan Restoran 4.1.1 Pengertian Pelayanan

Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang.

4.1.2 Pengertian Restoran dan Ruang Lingkup

Menurut UU RI No. 34 Tahun 2000, restoran adalah tempat menyantap

makanan dan minuman yang disediakan dengan dipungut bayaran, tidak

termasuk usaha jenis tataboga atau catering. Pengertian restoran menurut

Marsum WA (1994), restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang

diorganisasi secara komersial yang menyelenggarakan pelayanan yang baik

kepada semua tamunya baik berupa makan dan minum.

Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor:

KEP-012/MKP/IV/2001 tentang pedoman-pedoman umum perizinan usaha pariwisata

(30)

1. Usaha makan dan minum adalah usaha yang menyediakan jasa

pelayanan makan dan minum untuk umum yang dikelola secara

komersial.

2. Restoran adalah salah satu jenis usaha jasa penyediaan makan dan

minum yang bertempat dibagian atau seluruh bangunan yang

permanen, dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk

proses pembuatan penyajian, dan penjualan makanan dan minuman

bagi umum ditempat usahanya.

Ruang Lingkup

Pengusahaan restoran meliputi kegiatan pengelolaan, penyediaan dan

pelayanan makanan dan minuman serta dapat menyelengarakan pertunjukan

atau hiburan sebagai pelengkapnya.

4.1.3 Tipe-tipe Restoran

Menurut Marsum WA (1994) ada beberapa tipe restoran, yaitu:

1. Table D’ hote Restaurant adalah suatu restoran yang khusus menjual

makanan menu table d’ hote, yaitu suatu susunan menu yang lengkap (dari

hidangan pembuka sampai dengan hidangan penutup) dan tertentu, dengan

harga yang telah ditentukan pula.

2. Coffee Shop atau Brasserie adalah suatu restoran yang pada umumnya

berhubungan dengan hotel, suatu tempat dimana tamu biasa mendapatkan

(31)

relatif murah, kadang-kadang penyajiannya dilakukan dengan cara

prasmanan.

3. Cafetaria atau Café adalah suatu restoran kecil yang mengutamakan

penjualan cake (kue-kue), sandwich (roti isi), kopi dan teh.

4. Canteen adalah restoran yang berhubungan dengan kantor, pabrik atau

sekolah.

5. Dining Room, terdapat di hotel kecil (motel), merupakan tempat yang tidak

lebih ekonomis dari pada tempat makan biasa. Dining Room pada dasarnya

disediakan untuk para tamu yang tinggal di hotel itu, namun juga terbuka

bagi para tamu dari luar.

6. Inn Tavern adalah restoran dengan harga murah yang dikelola oleh

perorangan di tepi kota.

7. Pizzeria adalah suatu restoran yang khusus menjual Pizza, kadang-kadang

juga berupa spaghetti serta makanan khas Italia yang lain.

8. Speciality Restaurant adalah restoran yang suasana dan dekorasi seluruhnya

disesuaikan dengan tipe khas makanan yang disajikan atau temanya.

Restoranrestoran semacam ini menyediakan masakan Cina, Jepang, India,

Italia dan sebagainya. Pelayanannya sedikit banyak berdasarkan tata cara

negara tempat asal makanan spesial tersebut.

9. Familly Type Restaurant adalah satu restoran sederhana yang

menghidangkan makanan dan minuman dengan harga yang tidak mahal,

(32)

4.1.4 Peranan Restoran Dalam Hotel

Industri jasa perhotelan yang menjual keramah-tamahan terdiri dari penjualan kamar hotel dan penjualan makanan di restoran. Maju mundurnya usaha perhotelan dapat ditentukan oleh kedua unsur tersebut. Bahkan suatu hotel dikatakan berhasil dalam pencapaiann tujuannya apabila pendapatan dari penjualan makanan lebih besar daripada penjualan kamar-kamar hotel. Dalam hotel dan restoran ada dua tujuan yang harus dicapai dalam waktu yang bersamaan yaitu mendapatkan keuntungan dan memberikan kepuasan bagi para tamu. Semakin maju bidang tehnologinya, semakin banyak manusia karir, akan semakin banyak pula mereka yang tidakdapat menikmati makan siang terutama di rumah bersama keluarga, berarti akan semakin banyak restoran yang tumbuh dimana-mana. Sehingga peranan restoran menjadi semakin penting (Marsum WA, 1990)

4.2 Klasifikasi Pelayanan di Restoran

Klasifikasi pelayanan makanan di restoran pada umumnya dapat dipakai untuk membedakan kategori suatu restoran.

Ada 4 macam klasifikasi pelayanan yang terkenal, yaitu: 1. Table Service

(33)

2. Counter Service

Yang dimaksud dengan counter service ialah suatu system pelayanan restoran di mana para tamu yang datang terus duduk di counter. Apabila makanan dan minuman yang dipesannya sudah siap maka akan disajikan kepada tamu tadi diatas counter.

Petugas yang menyajikan makanan dan minuman biasanya Waiter, Waitress, atau langsung juru masaknya. Pelayanan model ini lebih praktis, hemat tenaga dan waktu.

Yang dimakasud istilah counter disini ialah meja panjang yang membatasi dua ruangan,yaitu ruangan dapur dan ruangan restoran.

3. Self Service

Yang dimaksud dengan self service atau kadang-kadang disebut juga dengan Buffet service ialah suatu system pelayanan restoran di mana semua makanan secara lengkap (dari hidangan pembuka, soup, hidangan utama, hidangan penutup, dan sebagainya) telah ditata dan diatur dengan rapi di atas meja hiding atau meja prasmanan. Para tamu secara bebas mengambil sendiri hidangannya sesuai dengan selera maupun kesukaannya. Sedangkan untuk minuman panas, seperti the atau kopi, pada umumnya disajikan kepada tamu oleh petugas.

4. Carry Out Service

(34)

dibandingkan dengan restoran pada umumnya sebab pengusaha tidak perlu menyediakan peralatan-peralatan yang mewah dan lengkap. Kalau untuk makan diperlukan pisau, sendok, atau garpu, maka dapat dilengkapi dengan alat makan dari plastic yang sekali dipakai terus dibuang. Jadi serba praktis dan murah.

4.2 Tipe-Tipe Service di Restoran

Ada beberapa perbedaan tipe pelayanan yang dipergunakan direstoran

pada dewasa ini. Hampir semua bentuk daripada pelayanan aslinya

berasal dari rumah/lingkungan kaum ningrat Eropa pada dahulu kala.

Kini tiap-tiap tipe mempunyai perbedaan-perbedaan yang khas, namun

demikian beberapa restoran telah mengkombinasikan dua bentuk atau

lebih tipe pelayanan untuk menyesuaikan dengan menu, fasilitas serta

kesan daripada tamu tentang restoran. Keempat bentuk terdiri dari

pada pelayanan yang akan didiskusikan disini adalah :

- American Service

- English Service

- French Service

- Russian Service

Menurut Prof. Mattew Bernastky ( dalam buku Marsum W. A. 1994

hal 95 ), salah seorang guru besar di Cornell University Amerika,

untuk membedakan secara rinci manakah yang termasuk American,

English, French, dan Russian Service, sangatlah sulit, karena

(35)

Di sini saya hanya menerapkan beberapa saja Tipe-tipe Service yang

ada di Restoran dimana tempat saya melaksanakan Praktek Lapangan

Kerja (PKL). Antara lain yaitu :

4.3.1 English Service

a. Uraian Tentang English Service

English Service kadang-kadang dipergunakan untuk acara makan malam special yang diselenggarakan diruang makan khusus dalam suatu restoran. English Service merupakan hidangan makan lebih khas yang disajikan oleh pembantu dirumah perorangan atau rumah pribadi.

Makanan yang telah diatur dengan rapi diatas silver platter (piring-piring besar dari logam) dibawa keruang makan beserta piring-piring panasnya di depan host (tuan rumah) di meja utama. Host memotong-motong daging bila perlu,

kemudian mengaturnya dengan rapi diatas piring-piring panas tadi berikut sayurannya, seperti kentang (direbus atau digoreng), buncis, wortel dan sebagainya. Pirirng-piring yang telah berisi hidangan itu lalu dioperkan kepada waiter/s yang telah siap berdiri disamping kiri host, yang akan menyajikan hidangan itu kepada tamu.

(36)

b. Beberapa ciri-ciri English Service Yaitu :

- Sifat pelayanannya formil atau resmi

- Family Service, artinya sifatnya cenderung kekeluargaan

English Service mirip sekali dengan pelayanan yang biasa kita lakukan

di rumah kalau kita makan bersama. English service biasa dipergunakan saat

Thanks Giving Dinner di Amerika pada umumnya. Tuan rumah sekeluarga

dan tamu duduk bersama menikmati makan malam dengan menu yang sama,

mulai dari hidangan pembuka atau sop sampai kepada hidangan penutup.

Yang melayani, membagi-bagi, memotong-motong daging, ikan dan sebagainya

di atas meja makan adalah tuan rumah sendiri.

Berikut ini model tipe English Service, yaitu :

Service A’la Ritz

Service a’la Ritz dapat diklasifikasikan ke dalam English Service

yang sifatnya mewah, dimana yang melayani tamu-tamu bukan

tuan rumah atau host. Tugasnya diambil alih oleh seorang

Restaurant captain yang sudah berpengalaman dan ahli, dengan

dibantu oleh waiter/s.

Captain memperlihatkan ketrampilannya dalam memporsi sop,

memoton-motong daging, mencampur salad, membuat sauce dan

sebagainya dihadapan para tamu. Ia juga melayani tamu yang mau

tambah makanannya, sampai mereka selesai makan malam.

(37)

kotornya juga diangkat dari atas meja makan dari sebelah kanan,

kecuali apa-apa yang terletak disebelah kiri, diangkat dari sebelah

kiri tamu.

4.3.2 French Service

a. Uraian Tentang French Service

French Service satu type pelayanan yang sifatnya resmi, dulu mula-mula dipergunakan di lingkungan kaum ningrat. Sekarang ini disukai oleh orang-orang yang menginginkna pelayanan mewah.

Makanan disiapkan didapur, ditaruh diatas silver platter yang bagus dan menarik. Silver platter tadi ditaruh diatas alat pemanas yang disimpan diatas kereta special (queridon) kemudian didororng kerestoran dekat meja tamu oleh waiter/s. Captain senior ataupun waiter/s kemudian mempersiapkan makanannya, memotong daging, menyiapkan saus, mencampurkan salad, dan sebagainya. Setelah siap maka makanan tersebut dipindahkan kepiring tamu, dan dihidangkan oleh waiter/s kepada tamu. Semua makanan dihidangkan dari sebelah kanan tamu dengan tangan kanan, kecuali roti, mentega, salad, dan apa semestinya disebelah kiri tamu.

Semua peraturan ini ada alasannya, yaitu untuk menghindarkan makanan dari sebelah kanan tamu lebih mudah dengan tangan kanan dari pada dengan tangan kiri. Tangan kiri memegang tray atau baki, dan tangan kanan untuk melayani tamu.

(38)

3.Dinner fork (garpu makan hidangan utama) 4.Dinner knife (pisau makan hidangan utama) 5.Soup spoon (sendok sop)

6.Dessert spoon (sendok makan) 7.Dessert fork (garpu makan)

8.Hors d’oeuvre plate (piring hidangan pembuka khusus sebagai alas)

9.Napkin (serbet makan)

10. Water goblet (gelas untuk air es) Istilah dari French Service

Istilah ini sangat popular didalam dunia perhotelan dan ini merupakan cirri khas dari French Service. Seorang hotel man yang berpengalaman pasti sudah mengenal bahwa flaming selain menambah enak rasa, dengan bau aroma yang sedap, juga berfungsi sebagai show, sama dengan pameran terhadap tamu-tamu yang lain yang ada dalam restoran itu. Mereka biasanya tertarik dan ingin mencoba memesan masakan yang sama atau yang sejenis dengan makanan yang dflambee tadi, yakni dibakar dengan brandy. c. Beberapa contoh menu flambee:

- Filet de boeuf au poivre. - Pepper steak.

- Ayam jambalayoo.

(39)

- Crepe suzette - Pine apple flambee - Banana flambee - Peach flambee - Poire flambee - Baked Alaska

♥. Uraian Menu Flambee

Fillet de boeuf poivre - Preparation persiapan untuk waiter:

1. Queridon atau flambee cart 2. Frying pan

3. Salad oil atau butter

4. Pepper mail atau merica halus 5. Coqnac dan sherry

6. Demiglace sauce, cream dari dapur, serta daging 7. Vegetables seperti, kentang goring, buncis dan

wortel. Urutan pengerjaannya:

- Sesudah kompor kita nyalakan, frying pan atau penggorengan ditaruh diatas kompor gas tersebut, dan diberi minyak salad atau mentega secukupnya.

(40)

setengah matang, medium welldone yaitu tiga perempat matang dan welldone yaitu matang sekali. Beri merica giling dan bubuk dari walnut.

- Sesudah kita balikkan daging itu, kemudian beri sedikit coqnac diatasnya atau sampingnya. Penggorengan kemudian diangkat sedikit dan dihadapkan pada api sehingga coqnac tadi terbakar. Api yang menjilat tinggi itu merupakan show terhadap tamu-tamu yang lain.

- Daging dibalik lagi dan dituangi demiglace sauce, kemudian cream dan sedikit sherry untuk aroma.

- Setelah masak sesuai keinginan tamu, daging kita angkat dan kita pindahkan kepiring tamu yang telah kita beri sayuran panas.

- Filet de boeuf tadi siap dihidangkan kepada tamu.

Pepper steak

Caranya sama dengan filet de boeuf, hanya saja peper steak ini banyak merica giling atau halus, dan tidak pakai saus.

Ayam Jambalayoo

Cara pengerjaannya sama dengan filet de boeuf. ` Bedanya :

- Dagingnya adalah daging ayam tanpa tulang, bagian dada. - Tidak memakai merica giling.

(41)

- Selalu dimasak matang. Jadi tidak perlu lagi menanyakan bagaimana ayamnya mau dimasak karena tamu pasti menginginkan ayamnya dimasak matang sempurna.

Les Gambas Grilles et Flambers

Cara pengerjaanya juga hampir sama dengan filet de boeuf. Bedanya :

- Yang dimasak udang, sebanyak 3 ekor udang besar atau prawn. - Udang besar tersebut sudah dimasak didapur, didalam restoran

istilahnya diflambee atau ditambah panas.

- Diflambee dengan whiskey, tidak dengan coqnac.

- Tanpa saus juga, dihidangkan dengan kentang rebus yang dikupas. - Dimasak tidak dengan minyak salad, tetapi dengan mentega.

♥. Uraian menu Flambee Dessert

Baked Alaska

(42)

dan pucuk baked Alaska tadi. Kita goyangkan hingga coqnac didalam ½ kulit tadi tumpah dan terbakar merata di atas permukaan baked Alaska yang telah siap di depan tamu tadi.

Crepe Suzettes

- Crepe suzettes merupakan flambee dessert yang sangat popular didunia perhotelan. Sebagaimana makanan yang sangat popular lainnya, mula-mula hanya terjadi secara kebetulan atau hal yang kadang-kadang tidak sengaja. Demikian pula halnya dengan crepe suzettes ini. Cara membuatnya yaitu:

Bahan: Crepes,

Fresh orange juice, Mentega,

Gula halus/gula tepung, Lemon 1ptg,

Brandy/coqnac, Grand marnir, Cointreau,

Dessert plate, dessert spoon, dan fork,

Serverfork dan spoon, napkin bersih, frying pan.

Cara membuat:

(43)

2 Aduk dengan server spoon sampai gula tadi menjadi kecoklatan atau sedikit gosong menjadi caramel.

3 Tambahkan mentega secukupnya, aduk sampai meleleh, tambahkan sedikit saja fresh orange juice.

4 Masukkan kedalam penggorenagan tadi crepes (3 potong untuk satu order), selama satu menit, kemudian dibalik.

5 Tambahkan coqnac, miringkan sedikit diangkat penggorengan tadi, arahkan ke api kompor hingga terbakar, tambahkan fresh orange juice, grandmarnier. Lemon diperas diatasnya dan menutupinya dengan napkin yang bersih dan rapi.

Banana Flambee Persiapannya :

Queridon, frying pan, sugar powder, strawberry jam, rum, coqnac, serta dua buah pisang ambon yang besar, dibelah dua dan dikupas dengan sedapat mungkin tanpa terpotong, serta fresh orange juice.

(44)

- Kita buat caramel, yakni dengan memasukkan gula powder kedala wajan yang sudah panas, diaduk terus sampai hancur rata dan warnanya kecoklat-coklatan.

- Tambahkan mentega secukupnya saja, beri sedikit orange juice dan aduk rata.

- Masukkan pisang kedalam penggoreng tadi dengan hati-hati, jangan sampai patah. Balikkan dan tuangi dengan sedikit coqnac atau rum. Angkat penggoreng sedikit, hadapkan kearah api kompor dan api akan nyala. Tuangkan fresh orange juice. Selang sesaat angkatlah pisang tadi, dan susunlah rapi diatas dessert plate.

Pineaple Flambee

Baik persiapan maupun cara pemasakkannya hampir sama dengan banana flambee. sedikit bedanya, untuk pineapple flambee ini tidak dipergunakan strawberry jam tapi pineapple jam. Untuk irisan sedang, per porsi ada tiga potong pineapple. Alatnya menggunakan dessert knife.

4.4 STRATEGI WAITER/WAITRESS DALAM MENERAPKAN TIPE SERVICE RESTORAN

(45)

yang sangat memuaskan kepada tamu sehingga tamu merasa bangga dan akan berkeinginan untuk datang kembali.

Dengan demikian strategi yang digunakan Waiter/Waitress untuk menerapkan tipe-tipe service di restoran ialah dengan cara penerapan yang baik. Di restoran yang saya maksud ini mereka menerapkan tipe English Service dan French Service, karena sangat sederhana dan banyak orang yang menggunakan dan menyukai tipe service ini. Strategi yang di gunakan waiter/waitress ialah:

4.4.1 Pelayanan atau Service yang Terbaik

Keramah tamahan sangat menunjang strategi ini,waiter/waitress harus selalu memberikan senyuman kepada tamu yang datang dan akan menambah nilai tersendiri untuk restoran.

4.4.2 Menampilkan Live Cooking di Hadapan Tamu

(46)

4.4.3 Menciptakan Suasana yang Nyaman

(47)

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini penulis merangkum dari isi kertas karya penulis yang berjudul Strategi Waiter/Waitress Dalam Menerapkan Tipe Service Restoran di Traveller Suites Hotel Medan sebagai akhir dari pada penulisan kertas karya ini berdasarkan pembahasan pada bab-bab yang penulis uraikan. Maka dapat diambil kesimpulan yaitu :

Traveler Suites Hotel Medan merupakan salah satu hotel yang menerapkan English Service dan French Service di Restoran nya, yaitu KakaTua Café House. Maka dari itu pelayanan yang baik harus diterapkan disini, waiter/s sangat berperan penting disini karena menunjang dalam operasional sebuah hotel, para waiter/s harus mempunyai strategi yang baik untuk bisa menerapkan service ini. Jadi restoran juga harus memiliki waiter/s yang sudah terlatih dan bijak untuk bekerja. Strategi yang digunakan ini lah yang bisa menimbulkan perhatian khalayak ramai atau pun orang banyak, dan untuk itu disusun lah strategi itu.

Contoh nya yang sangat sederhana ialah, memberikan pelayanan yang terbaik oleh tamu. Di English service dan French service peran waiter/s sangat berpengaruh penting, karena waiter/s itu akan melayani nyonya rumah, tamu-tamu kehormatan dan tamu lainnya. Semua itu dikerjakan oleh waiter/s.

(48)

dalam French service flambee ini diterapkan. Selain menambah enak rasa dengan bau aroma sedap. Juga berfungsi sebagai show atau pertunjukan untuk menarik perhatian tamu di restoran yang sedang menikmati makanan. Para tamu biasanya tertarik dan ingin mencoba memesan makanan yang sama atau yang sejenis dengan makanan yang dflambee, yakni di bakar dengan brandy.

Posisi waiter/s ini adalah yang paling banyak dibutuhkan oleh setiap restoran dimanapun berada. Karena seorang waiter/s adalah merupakan ujung tombak dari pelayanan yang diberikan, sekaligus juga menjadi citra tersendiri bagi tempat dimana dia bekerja.

Menjadi seorang waiter/s, selain harus memiliki wawasan dan strategi

yang cukup dalam bidang pekerjaannya, juga harus memiliki keterampilan

yang memadai, seperti dalam hal penyajian makanan, penataan meja makan,

teknik pelayanan, teknik komunikasi dengan tamu, cara menghendel komplin

(49)

DAFTAR PUSTAKA

Agus Sulistiyono Drs, MSi, 1999, Manajemen Penyelenggaraan Hotel, Alfabeta Bandung.

Fandy Tjiptomo, 1996, Manajemen Jasa, Andi Yogyakarta.

WA. Marsum 2001. Restoran dan Segala Permasalahannya.Yogyakarta : Andi Offset, Cetakan III

White, Richard.2000. Food and Beverage Service (Tata Hidang). Jakarta : Gramedia Pustaka Umum.

Miswan,“Strategi Pelayanan di Restoran “.

(diakses tanggal11 maret 2011)

Referensi

Dokumen terkait

Seorang petugas waiter dan waitress bertanggung jawab atas semua tata cara penyajian hidangan di hotel Graha Santika Semarang, mulai dari mempersiapkan meja makan,

Kitchen adalah cermin dari kualitas hotel yang akan dinilai makanan dan minuman oleh tamu pada saat menginap di suatu hotel serta kemampuan semua karyawan di bagian kitchen dalam

Pada pukul 16.00 wib tadi pramusaji dan kapten seksi serta supervisor sudah melakukan persiapan untuk Buffet makan malam di restoran Asoka tersebut, makan malam disajikan

Ikhsan Perdana Pinem : Pelaksanaan Higiene & Sanitasi Dalam Meningkatkan Tingkat Kunjungan Tamu Di Traveller Suites Hotel Medan, 2009.. USU Repository

Hubungan kerja sama yang baik antar karyawan dalam suatu departemen di suatu hotel sangat diperlukkan karna agar tidak terjadi kesalahpahaman yang.. dapat menggangu

Tabel 3.1 menunjukkan bentuk-bentuk meja yang umum digunakan di restoran. Dalam suatu tempat makan terdapat beraneka ragam bentuk meja untuk memberikan variasi atau satu

Restoran ini juga menyediakan buffet meal breakfast untuk tamu yang menginap dan meal coupon yaitu menangani para tamu yang datang untuk makan dengan menggunakan kupon makan yang

Restoran yang pertama kali menjadi standar tamu duduk di kursi dan meja tersendiri, memilih makanan dari menu, selama waktu buka restoran adalah Grand Taverne Delondres the great tavern