PENGARUH PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT PT.BANK RAKYAT INDONESIA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI
MASYARAKAT DI DESA TELUK PANJI KECAMATAN KAMPUNG RAKYAT KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN
Disusun Oleh : Frenky Tanni Wijaya
090902065
DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh : Nama : Frenky Tanni Wijaya
NIM : 090902065
Departemen : Ilmu Kesejahteraan Sosial
Judul : “ Pengaruh Program Kredit Usaha Rakyat PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Teluk Panji Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten
Labuhanbatu Selatan”
Medan, Desember 2013
PEMBIMBING KETUA DEPARTEMEN
ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
(Agus Suriadi S.Sos M.Si) (Hairani Siregar S.Sos, M.Sp) Nip : 19670808 1994031 004 Nip : 19710927 199801 2 001
DEKAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan Hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan skripsi ini hingga akhir. Shalawat
beriring salam juga tak henti-hentinya saya haturkan kepada Junjungan Nabi
Besar Muhammad SAW yang telah membawa pengetahuan tersebut dalam
kehidupan guna menggapai kesempurnaan baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Kepada Ibunda tersayang Sutantri, ribuan kata terima kasih dan semua materi yang ada di dunia ini tidak akan bisa menggantikan pengorbanan Ibunda
selama ini yang telah mengandung dan merawat saya sehingga seperti sekarang.
Kepada Ayahanda Ilham yang selalu memberikan semangat dan dukungan untuk masa depan saya. Skripsi yang saya persembahkan tidak ada apa-apanya
dibandingkan dengan pemberian materiil dan non materil yang telah Ayahanda
berikan selama ini, Kerja keras Ayahanda yang telah membuat saya seperti ini,
serta abang dan adik saya Hendri Tanni Wijaya, Tomy Guretnoto, Irfan Tanni
Wijaya dan Putri Tanni Wijaya yang telah menemani saya selama ini.
Banyak Elemen yang sangat membantu di dalam penyusunan skripsi saya ini, dan
dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
2. Ibu Hairani Siregar, S.Sos, M.Sp sebagai Ketua Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial
masukan yang berarti untuk kelancaran Skripsi ini, dan juga kesabaran
Bapak dalam membimbing saya selama ini, bimbingan Bapak tidak akan
pernah saya lupakan dan semoga membantu saya kedepannya.
4. Seluruh Staff Akademisi dan Pegawai Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara untuk segala pengetahuan selama
Perkuliahan dan dengan segala jasa-jasanya.
5. Terkhusus untuk teman-teman seperjuangan saya selama Kuliah,
Hamzah, Teguh, Mita, Joni, Dudung, Eka, Asrul, Poso, Adul, Yudith, Heri, Saddam, Madan. Terima Kasih telah menemani selama ini, terutama ketika masih menjadi pengurus HMI Komisariat FISIP USU 2012-2013. Banyak hal yang tidak bisa dilupakan, semoga kita semua tetap dalam lindungan Allah SWT.
6. Kepada wadah saya belajar selain diruangan kelas HMI Komisariat FISIP USU, banyak sekali yang saya dapatkan. Ucapakan terima kasih saja tidak akan cukup untuk mengganti apa yang telah saya dapatkan.
Semoga Kedepannya HMI Komisariat FISIP USU bisa lebih maju lagi.
Akhirnya, saya berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Namun
demikian, skripsi ini tentunya jauh dari sempurna untuk itu dengan segala
kerendahan hati saya mohon maaf atas ketidaksempurnaan tersebut.
Medan, Desember 2013
Hormat Saya.
Abstrak
Salah satu tugas Negara adalah menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Negara yang sedang berkembang salah satunya Indonesia, pada umumnya memiliki jumlah penduduk yang banyak, yang secara potensial masih harus dikembangkan lagi agar menjadi modal dasar pembangunan yang efektif. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah, kekayaan alam Indonesia tersebar diseluruh penjuru negara ini. Adapun permasalah yang terjadi ialah, tidak meratanya pembangunan dan kesenjangan ekonomi antar masyarakat menyebabkan kemiskinan. Pemerintah menciptakan beberapa program untuk mengentaskan kemiskinan. Salah satu programnya ialah Program Kredit Usaha Rakyat. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh Program Kredit Usaha Rakyat PT.BRI terhadap kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat, manfaat dari penelitian ini diharapkan berguna untuk pengembangan model pelaksanaan Program Pemerintah khususnya Kredit Usaha Rakyat.
Metode penelitian ini menggunakan tipe eksplanatif, yaitu penelitian yang secara khusus dilakukan dengan tujuan menguji atau membuktikan hipotesis. Penelitian ini dilakukan di Desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan dengan jumlah sampel sebanyak 79 jiwa. Teknik pengumpulan data melalui kuesioner kepada masyarakat yang menerima Program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Data yang didapat ditabulasikan kedalam tabel selanjutnya dianalisa dan mengolah data kuantitatif dengan analisis regresi linier sederhana, kemudian dilakukan uji t-Statistik dan Uji F.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Program Kredit Usaha Rakyat memiliki pengaruh terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Teluk Panji. Nilai R-Square menunjukkan pengaruh sebesar 0,079 atau 7,9%. Hasil uji t dan uji F penelitian menunjukkan bahwa secara signifikan memberikan pengaruh secara parsial dan simultan terhadap kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat. Pengaruh dilihat berdasarkan kondisi ekonomi, pekerjaan, pendidikan dan kesehatan
Abstract
One task of the State is to create a just and prosperous society . Developing countries one of Indonesia , in general, has a population of many , potentially still have to be developed further in order to be authorized effective development . Indonesia is a country with abundant natural resources , Indonesia's natural wealth is spread all over the country . But in fact the potential of Indonesia was not able to address the social and economic problems of this nation . The problems that occurs is , the uneven development and economic gap between communities cause poverty. The government created several programs to alleviate poverty . One of them is the Kredit Usaha Rakyat Program. The purpose of this study was to determine the effect of Kredit Usaha Rakyat Programs of PT.BRI on socio-economic life, benefits of this research are expected to be useful for the implementation of the model development program in particular the Government of the People's Business Credit.
This research method using explanative type , specifically the research that was conducted in order to test or prove the hypothesis . The research was conducted in the Teluk Panji Village Kampung Rakyat District Regency of Labuhanbatu Selatan with a total sample of 79 people. Techniques of data collection through questionnaires to the people who receive the program 's Kredit Usaha Rakyat (KUR ) . The data were tabulated into tables and process the data further analyzed quantitatively by simple linear regression analysis , and t - test statistics and Test F.
Based on the analysis it can be concluded that, it can be concluded that the Kredit Usaha Rakyat Program has an influence on the socio-economic life of the people in Teluk Panji Village . R - Square value of 0.079 indicates the influence 7,9 % . T test and F test showed that significantly influence the simultaneous partial and Community Socioeconomic life .Effect of views based on economic conditions , employment , education and health
DAFTAR ISI
HALAMAN
ABSTRAK. ... i
DAFTAR ISI. ... iii
LAMPIRAN. ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. ... 1
1.2 Perumusan Masalah . ... 6
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian. ... 7
1.4 Sistematika Penulisan. ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Kemiskinan. ... 9
2.1.2 Faktor-faktor penyebab Kemiskinan. ... 10
2.2 Pemberdayaan Masyarakat dan pembangunan Sosial. ... 12
2.2.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat . ... 12
2.2.2 Model Pemberdayaan Masyarakat . ... 14
2.2.3 Pembangunan Sosial. ... 16
2.3.2 tahap-tahap pengajuan dan pemberian kredit. ... 20
2.4 Sosial Ekonomi . ... 25
2.5 Kesejahteraan Sosial . ... 28
2.6 Program Pemerintah yang pernah dilakukan di Desa Teluk Panji. ... 30
2.7 Kerangka Pemikiran. ... 31
2.8 Hipotesis ... 34
2.9 Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional ... 35
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Teknik Penelitian ... 39
3.2 Lokasi Penelitian ... 39
3.3 Populasi dan Sampel ... 39
3.3.1 Populasi ... 39
3.3.2 Sampel ... 40
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 41
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Sekunder ... 41
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Primer ... 41
3.4.3 Teknik Analisis Data ... 42
3.4.5 Regresi Linier Sederhana ... 42
3.4.6 Koefisien Determinasi (R-Square) ... 43
3.4.7 Uji t-Statistik (Uji Parsial) ... 43
3.4.8 Uji Keseluruhan (Uji F-Statistik) ... 44
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Desa Teluk Panji ... 46
4.1.1 Sejarah Singkat ... 46
4.2 Data Monografi ... 47
4.2.1 Demografi ... 47
4.2.2 Pemerintahan ... 47
4.2.3 Struktur Organisasi dan Pemerintahan Desa ... 48
4.2.4 Kependudukan ... 48
4.3 Profil dan Sejarah PT. Bank Rakyat Indonesia ... 52
4.3.1 Sejarah Singkat PT. Bank Rakyat Indonesia ... 52
4.3.2 Visi dan Misi PT. Bank Rakyat Indonesia ... 54
BAB V ANALISA DATA
5.1 Data Identitas Responden ... 57
5.1.1 Data Identitas responden berdasarkan jenis kelamin ... 57
5.1.2 Data Indetitas responden berdasarkan usia ... 58
5.1.3 Data Indetitas responden berdasarkan Agama ... 59
5.1.4 Data Indetitas responden berdasarkan Suku Bangsa ... 60
5.1.5 Data Indetitas responden berdasarkan Status Kependudukan.... 61
5.1.6 Data Indetitas responden berdasarkan Jumlah Penduduk ... 61
5.1.7 Data Indetitas responden berdasarkan Pekerjaan ... 62
5.2 Informasi tentang Jawaban Responden ... 63
5.2.1 Informasi mengenai Program KUR PT. BRI ... 64
5.2.2 Informasi mengenai kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat ... 73
5.3 Analisis Kuantitatif ... 83
5.3.1 Regresi Linier Sederhana ... 83
5.3.2 Koefisien Determinasi (R-Square) ... 84
5.3.3 Uji t-Statistik ... 85
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ... 87
6.2 Saran ... 88
DAFTAR PUSTAKA
Abstrak
Salah satu tugas Negara adalah menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Negara yang sedang berkembang salah satunya Indonesia, pada umumnya memiliki jumlah penduduk yang banyak, yang secara potensial masih harus dikembangkan lagi agar menjadi modal dasar pembangunan yang efektif. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah, kekayaan alam Indonesia tersebar diseluruh penjuru negara ini. Adapun permasalah yang terjadi ialah, tidak meratanya pembangunan dan kesenjangan ekonomi antar masyarakat menyebabkan kemiskinan. Pemerintah menciptakan beberapa program untuk mengentaskan kemiskinan. Salah satu programnya ialah Program Kredit Usaha Rakyat. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh Program Kredit Usaha Rakyat PT.BRI terhadap kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat, manfaat dari penelitian ini diharapkan berguna untuk pengembangan model pelaksanaan Program Pemerintah khususnya Kredit Usaha Rakyat.
Metode penelitian ini menggunakan tipe eksplanatif, yaitu penelitian yang secara khusus dilakukan dengan tujuan menguji atau membuktikan hipotesis. Penelitian ini dilakukan di Desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan dengan jumlah sampel sebanyak 79 jiwa. Teknik pengumpulan data melalui kuesioner kepada masyarakat yang menerima Program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Data yang didapat ditabulasikan kedalam tabel selanjutnya dianalisa dan mengolah data kuantitatif dengan analisis regresi linier sederhana, kemudian dilakukan uji t-Statistik dan Uji F.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Program Kredit Usaha Rakyat memiliki pengaruh terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Teluk Panji. Nilai R-Square menunjukkan pengaruh sebesar 0,079 atau 7,9%. Hasil uji t dan uji F penelitian menunjukkan bahwa secara signifikan memberikan pengaruh secara parsial dan simultan terhadap kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat. Pengaruh dilihat berdasarkan kondisi ekonomi, pekerjaan, pendidikan dan kesehatan
Abstract
One task of the State is to create a just and prosperous society . Developing countries one of Indonesia , in general, has a population of many , potentially still have to be developed further in order to be authorized effective development . Indonesia is a country with abundant natural resources , Indonesia's natural wealth is spread all over the country . But in fact the potential of Indonesia was not able to address the social and economic problems of this nation . The problems that occurs is , the uneven development and economic gap between communities cause poverty. The government created several programs to alleviate poverty . One of them is the Kredit Usaha Rakyat Program. The purpose of this study was to determine the effect of Kredit Usaha Rakyat Programs of PT.BRI on socio-economic life, benefits of this research are expected to be useful for the implementation of the model development program in particular the Government of the People's Business Credit.
This research method using explanative type , specifically the research that was conducted in order to test or prove the hypothesis . The research was conducted in the Teluk Panji Village Kampung Rakyat District Regency of Labuhanbatu Selatan with a total sample of 79 people. Techniques of data collection through questionnaires to the people who receive the program 's Kredit Usaha Rakyat (KUR ) . The data were tabulated into tables and process the data further analyzed quantitatively by simple linear regression analysis , and t - test statistics and Test F.
Based on the analysis it can be concluded that, it can be concluded that the Kredit Usaha Rakyat Program has an influence on the socio-economic life of the people in Teluk Panji Village . R - Square value of 0.079 indicates the influence 7,9 % . T test and F test showed that significantly influence the simultaneous partial and Community Socioeconomic life .Effect of views based on economic conditions , employment , education and health
PENGARUH PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT PT.BANK RAKYAT INDONESIA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI
MASYARAKAT DI DESA TELUK PANJI KECAMATAN KAMPUNG RAKYAT KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN
Disusun Oleh : Frenky Tanni Wijaya
090902065
DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh : Nama : Frenky Tanni Wijaya
NIM : 090902065
Departemen : Ilmu Kesejahteraan Sosial
Judul : “ Pengaruh Program Kredit Usaha Rakyat PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Teluk Panji Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten
Labuhanbatu Selatan”
Medan, Desember 2013
PEMBIMBING KETUA DEPARTEMEN
ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
(Agus Suriadi S.Sos M.Si) (Hairani Siregar S.Sos, M.Sp) Nip : 19670808 1994031 004 Nip : 19710927 199801 2 001
DEKAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan Hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan skripsi ini hingga akhir. Shalawat
beriring salam juga tak henti-hentinya saya haturkan kepada Junjungan Nabi
Besar Muhammad SAW yang telah membawa pengetahuan tersebut dalam
kehidupan guna menggapai kesempurnaan baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Kepada Ibunda tersayang Sutantri, ribuan kata terima kasih dan semua materi yang ada di dunia ini tidak akan bisa menggantikan pengorbanan Ibunda
selama ini yang telah mengandung dan merawat saya sehingga seperti sekarang.
Kepada Ayahanda Ilham yang selalu memberikan semangat dan dukungan untuk masa depan saya. Skripsi yang saya persembahkan tidak ada apa-apanya
dibandingkan dengan pemberian materiil dan non materil yang telah Ayahanda
berikan selama ini, Kerja keras Ayahanda yang telah membuat saya seperti ini,
serta abang dan adik saya Hendri Tanni Wijaya, Tomy Guretnoto, Irfan Tanni
Wijaya dan Putri Tanni Wijaya yang telah menemani saya selama ini.
Banyak Elemen yang sangat membantu di dalam penyusunan skripsi saya ini, dan
dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
2. Ibu Hairani Siregar, S.Sos, M.Sp sebagai Ketua Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial
masukan-masukan yang berarti untuk kelancaran Skripsi ini, dan juga kesabaran
Bapak dalam membimbing saya selama ini, bimbingan Bapak tidak akan
pernah saya lupakan dan semoga membantu saya kedepannya.
4. Seluruh Staff Akademisi dan Pegawai Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara untuk segala pengetahuan selama
Perkuliahan dan dengan segala jasa-jasanya.
5. Terkhusus untuk teman-teman seperjuangan saya selama Kuliah,
Hamzah, Teguh, Mita, Joni, Dudung, Eka, Asrul, Poso, Adul, Yudith, Heri, Saddam, Madan. Terima Kasih telah menemani selama ini, terutama ketika masih menjadi pengurus HMI Komisariat FISIP USU 2012-2013. Banyak hal yang tidak bisa dilupakan, semoga kita semua tetap dalam lindungan Allah SWT.
6. Kepada wadah saya belajar selain diruangan kelas HMI Komisariat FISIP USU, banyak sekali yang saya dapatkan. Ucapakan terima kasih saja tidak akan cukup untuk mengganti apa yang telah saya dapatkan.
Semoga Kedepannya HMI Komisariat FISIP USU bisa lebih maju lagi.
Akhirnya, saya berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Namun
demikian, skripsi ini tentunya jauh dari sempurna untuk itu dengan segala
kerendahan hati saya mohon maaf atas ketidaksempurnaan tersebut.
Medan, Desember 2013
Abstrak
Salah satu tugas Negara adalah menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Negara yang sedang berkembang salah satunya Indonesia, pada umumnya memiliki jumlah penduduk yang banyak, yang secara potensial masih harus dikembangkan lagi agar menjadi modal dasar pembangunan yang efektif. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah, kekayaan alam Indonesia tersebar diseluruh penjuru negara ini. Adapun permasalah yang terjadi ialah, tidak meratanya pembangunan dan kesenjangan ekonomi antar masyarakat menyebabkan kemiskinan. Pemerintah menciptakan beberapa program untuk mengentaskan kemiskinan. Salah satu programnya ialah Program Kredit Usaha Rakyat. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh Program Kredit Usaha Rakyat PT.BRI terhadap kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat, manfaat dari penelitian ini diharapkan berguna untuk pengembangan model pelaksanaan Program Pemerintah khususnya Kredit Usaha Rakyat.
Metode penelitian ini menggunakan tipe eksplanatif, yaitu penelitian yang secara khusus dilakukan dengan tujuan menguji atau membuktikan hipotesis. Penelitian ini dilakukan di Desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan dengan jumlah sampel sebanyak 79 jiwa. Teknik pengumpulan data melalui kuesioner kepada masyarakat yang menerima Program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Data yang didapat ditabulasikan kedalam tabel selanjutnya dianalisa dan mengolah data kuantitatif dengan analisis regresi linier sederhana, kemudian dilakukan uji t-Statistik dan Uji F.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Program Kredit Usaha Rakyat memiliki pengaruh terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Teluk Panji. Nilai R-Square menunjukkan pengaruh sebesar 0,079 atau 7,9%. Hasil uji t dan uji F penelitian menunjukkan bahwa secara signifikan memberikan pengaruh secara parsial dan simultan terhadap kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat. Pengaruh dilihat berdasarkan kondisi ekonomi, pekerjaan, pendidikan dan kesehatan
Abstract
One task of the State is to create a just and prosperous society . Developing countries one of Indonesia , in general, has a population of many , potentially still have to be developed further in order to be authorized effective development . Indonesia is a country with abundant natural resources , Indonesia's natural wealth is spread all over the country . But in fact the potential of Indonesia was not able to address the social and economic problems of this nation . The problems that occurs is , the uneven development and economic gap between communities cause poverty. The government created several programs to alleviate poverty . One of them is the Kredit Usaha Rakyat Program. The purpose of this study was to determine the effect of Kredit Usaha Rakyat Programs of PT.BRI on socio-economic life, benefits of this research are expected to be useful for the implementation of the model development program in particular the Government of the People's Business Credit.
This research method using explanative type , specifically the research that was conducted in order to test or prove the hypothesis . The research was conducted in the Teluk Panji Village Kampung Rakyat District Regency of Labuhanbatu Selatan with a total sample of 79 people. Techniques of data collection through questionnaires to the people who receive the program 's Kredit Usaha Rakyat (KUR ) . The data were tabulated into tables and process the data further analyzed quantitatively by simple linear regression analysis , and t - test statistics and Test F.
Based on the analysis it can be concluded that, it can be concluded that the Kredit Usaha Rakyat Program has an influence on the socio-economic life of the people in Teluk Panji Village . R - Square value of 0.079 indicates the influence 7,9 % . T test and F test showed that significantly influence the simultaneous partial and Community Socioeconomic life .Effect of views based on economic conditions , employment , education and health
DAFTAR ISI
HALAMAN
ABSTRAK. ... i
DAFTAR ISI. ... iii
LAMPIRAN. ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. ... 1
1.2 Perumusan Masalah . ... 6
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian. ... 7
1.4 Sistematika Penulisan. ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Kemiskinan. ... 9
2.1.2 Faktor-faktor penyebab Kemiskinan. ... 10
2.2 Pemberdayaan Masyarakat dan pembangunan Sosial. ... 12
2.2.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat . ... 12
2.2.2 Model Pemberdayaan Masyarakat . ... 14
2.2.3 Pembangunan Sosial. ... 16
2.3 Program Kredit Usaha Rakyat. ... 17
2.3.2 tahap-tahap pengajuan dan pemberian kredit. ... 20
2.4 Sosial Ekonomi . ... 25
2.5 Kesejahteraan Sosial . ... 28
2.6 Program Pemerintah yang pernah dilakukan di Desa Teluk Panji. ... 30
2.7 Kerangka Pemikiran. ... 31
2.8 Hipotesis ... 34
2.9 Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional ... 35
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Teknik Penelitian ... 39
3.2 Lokasi Penelitian ... 39
3.3 Populasi dan Sampel ... 39
3.3.1 Populasi ... 39
3.3.2 Sampel ... 40
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 41
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Sekunder ... 41
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Primer ... 41
3.4.3 Teknik Analisis Data ... 42
3.4.5 Regresi Linier Sederhana ... 42
3.4.6 Koefisien Determinasi (R-Square) ... 43
3.4.7 Uji t-Statistik (Uji Parsial) ... 43
3.4.8 Uji Keseluruhan (Uji F-Statistik) ... 44
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Desa Teluk Panji ... 46
4.1.1 Sejarah Singkat ... 46
4.2 Data Monografi ... 47
4.2.1 Demografi ... 47
4.2.2 Pemerintahan ... 47
4.2.3 Struktur Organisasi dan Pemerintahan Desa ... 48
4.2.4 Kependudukan ... 48
4.3 Profil dan Sejarah PT. Bank Rakyat Indonesia ... 52
4.3.1 Sejarah Singkat PT. Bank Rakyat Indonesia ... 52
4.3.2 Visi dan Misi PT. Bank Rakyat Indonesia ... 54
BAB V ANALISA DATA
5.1 Data Identitas Responden ... 57
5.1.1 Data Identitas responden berdasarkan jenis kelamin ... 57
5.1.2 Data Indetitas responden berdasarkan usia ... 58
5.1.3 Data Indetitas responden berdasarkan Agama ... 59
5.1.4 Data Indetitas responden berdasarkan Suku Bangsa ... 60
5.1.5 Data Indetitas responden berdasarkan Status Kependudukan.... 61
5.1.6 Data Indetitas responden berdasarkan Jumlah Penduduk ... 61
5.1.7 Data Indetitas responden berdasarkan Pekerjaan ... 62
5.2 Informasi tentang Jawaban Responden ... 63
5.2.1 Informasi mengenai Program KUR PT. BRI ... 64
5.2.2 Informasi mengenai kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat ... 73
5.3 Analisis Kuantitatif ... 83
5.3.1 Regresi Linier Sederhana ... 83
5.3.2 Koefisien Determinasi (R-Square) ... 84
5.3.3 Uji t-Statistik ... 85
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ... 87
6.2 Saran ... 88
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu tugas Negara adalah menciptakan masyarakat yang adil dan
makmur. Negara yang sedang berkembang salah satunya Indonesia, pada
umumnya memiliki jumlah penduduk yang banyak, yang secara potensial masih
harus dikembangkan lagi agar menjadi modal dasar pembangunan yang efektif.
Peningkatan modal insan tersebut mutlak perlu dikembangkan, jika Negara
tersebut ingin melihat pembangunan yang sedang diupayakan berhasil mencapai
tujuannya. Perubahan masa depan yang akan terjadi di Indonesia menyangkut
dimensi sosial, politik, kultural serta ekonomi di mana Indonesia mulai masuk era
industrialisasi. Industrialisasi bertujuan untuk menjadikan sektor industri yang
mantap, kuat dan stabil melalui usaha terpadu yang melibatkan seluruh rakyat
dengan berlandaskan azas demokrasi ekonomi, pemerataan dan kesempatan
berusaha, meningkatkan ekspor dan tetap memelihara kelestarian lingkungan
hidup.
Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang
melimpah, kekayaan alam Indonesia tersebar diseluruh penjuru negara ini,
kekayaan alam yang melimpah tersebut juga dibarengi dengan jumlah penduduk
Indonesia yang termasuk memiliki penduduk terbesar di dunia, yang tentunya
memiliki potensi sumber daya manusia yang menjanjikan. Namun pada
kenyataannya potensi yang dimiliki Indonesia ternyata tidak mampu menjawab
Adapun permasalah yang terjadi ialah, tidak meratanya pembangunan dan
kesenjangan ekonomi antar masyarakat menyebabkan kemiskinan menjadi
permasalahan yang kompleks bagi negara ini. Selain itu pembangunan yang
cenderung bersifat sentralisasi menyebabkan kemajuan ekonomi di berbagai
daerah yang tidak mendapatkan pembangunan menjadi terhambat. Hal ini lah
yang menyebabkan permasalahan kemiskinan semakin meningkat. Jumlah
penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2012 mencapai 29,13 juta orang (11,96
persen)
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau BAPPENAS baru-baru
ini menyatakan bahwa sampai dengan Maret 2012, tingkat kemiskinan telah turun
menjadi 11,96 % (29,13 juta jiwa). Sebelumnya, sampai dengan Maret 2011,
tingkat kemiskinan nasional menurun hingga 12,49 %, dari 13,33 % pada tahun
2010. Selanjutnya, pada periode September 2011, tingkat kemiskinan menurun
lagi menjadi 12,36 %. (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, 2012).
Berdasarkan data tersebut, menunjukkan bahwa kemiskinan di Indonesia
sangatlah memprihatinkan meskipun dalam beberapa tahun terakhir mengalami
penurunan.
Menghadapi permasalahan kemiskinan dan pembangunan ini, tentunya
haruslah dilakukan dengan kerja keras dan usaha dari berbagai pihak, bukan
hanya dari pemerintah namun juga masyarakat dari berbagai lapisan haruslah turut
andil dalam menyelesaikannya. Sehingga diharapkan adanya kesinambungan
antara pemerintah dengan masyarakat, agar permasalahan ini dapat segera
Saat ini di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, ada beberapa
program penanggulangan kemiskinan yang telah diluncurkan. Adapun
program-program yang ditetapkan dalam masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
untuk penanggulangan kemiskinan adalah : Program Bantuan Langsung Tunai
(BLT), Pemberdayaan Masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR), Program Asuransi
Kesejahteraan Sosial, Program Keluarga Harapan (PKH), Program Beras Untuk
Rakyat Miskin (Raskin), Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan terakhir adalah
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri).
Program-program yang telah diluncurkan oleh pemerintah ini pada
dasarnya untuk meningkatkan tingkat sosial ekonomi masyarakat Indonesia.
Program-program ini diharapkan nantinya memperkecil beban ekonomi
masyarakat, sehingga pendapatan masyarakat meningkat dan program-program ini
juga sekaligus mendongkrak kemampuan masyarakat untuk mendapat pendidikan,
kesehatan dan pekerjaan.
Menanggapi permasalahan tersebut pemerintah pada 5 November 2007
meluncurkan program pemerintah yaitu Kredit usaha rakyat (KUR) yang
diresmikan oleh presiden, dengan fasilitas penjamin kredit dari Pemerintah
melalui PT. Askrindo dan Perum Sarana Pengembangan Usaha. Adapun Bank
Pelaksana yang menyalurkan KUR ini adalah Bank BRI, Bank Mandiri, Bank
BNI, Bank BTN, Bank Syariah Mandiri dan Bank Bukopin.
Kredit usaha rakyat adalah kredit/pembiayaan yang diberikan oleh
perbankan kepada UMKMK yang feasible tapi belum bankable. Maksudnya
adalah usaha tersebut memiliki prospek bisnis yang baik dan memiliki
kemampuan untuk mengembalikan. UMKM dan Koperasi yang diharapkan dapat
mengakses KUR adalah yang bergerak di sektor usaha produktif antara lain:
pertanian, perikanan dan kelautan, perindustrian, kehutanan, dan jasa keuangan
simpan pinjam. Penyaluran KUR dapat dilakukan langsung, maksudnya UMKM
dan Koperasi dapat langsung mengakses KUR di Kantor Cabang atau Kantor
Cabang Pembantu Bank Pelaksana. Untuk lebih mendekatkan pelayanan kepada
usaha mikro, maka penyaluran KUR dapat juga dilakukan secara tidak langsung,
maksudnya usaha mikro dapat mengakses KUR melalui Lembaga Keuangan
Mikro dan KSP/USP Koperasi, atau melalui kegiatan linkage program lainnya
yang bekerjasama dengan Bank Pelaksana. (
Secara umum tujuan Program KUR ialah melakukan pemberdayaan Usaha
Mikro, Kecil, Menengah dan koperasi (UMKMK), penciptaan lapangan kerja,
penanggulangan kemiskinan, peningkatan akses pada sumber pembiayaan,
pengembangan kewirausahaan, peningkatan pasar produk UMKMK, reformasi
regulasi UMKMK. Upaya peningkatan akses pada sumber pembiayaan antara lain
dilakukan dengan memberikan penjaminan kredit bagi UMKMK melalui Kredit
usaha rakyat. Sejauh ini pemerintah telah menyalurkan sekitar Rp77,43 triliun
kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui program
Kredit Usaha Rakyat (KUR). “Di mana hingga Juni 2012 tercatat sebanyak
6,595 juta ora
Sejak adanya undang-undang pemekaran daerah maka salah satu daerah
yang mengalami pemekaran ialah daerah Labuhanbatu Selatan. Pembentukan
Kabupaten Labuhanbatu Selatan diatur dalam undang-undang No.22 Tahun 2008.
Secara administratif Kabupten Labuhanbatu Selatan terdapat lima kecamatan
salah satunya ialah Kecamatan Kampung Rakyat dimana di kecamatan tersebut
terdapat 15 desa salah satunya ialah desa Teluk Panji yang merupakan objek
penelitian. Hal ini dikarenakan desa tersebut merupakan desa yang tergolong
miskin dan minim sarana dan prasarana, kurangnya modal, taraf hidup rendah.
Pada lingkungan masyarakat di Desa Teluk Panji, Kecamatan Kampung
Rakyat, banyak juga terdapat rentenir atau pengijon yang memberikan bantuan
permodalan kepada para pengusaha kecil dengan menggunakan jaminan berupa
harta benda yang dimiliki oleh para pengusaha kecil. Hal ini memang dapat
membantu pengusaha kecil, tetapi hal tersebut hanya dapat menyelesaikan secara
sementara dan setelah itu pengusaha kecil akan mendapat masalah baru yaitu
pengembalian pinjaman yang disertai dengan tingkat bunga tinggi yaitu sekitar
5% sampai dengan 15% perbulan. Bagi pengusaha kecil yang terlambat
membayar akan dikenakan denda dengan tingkat suku bunga yang tinggi. Oleh
sebab itu, pengusaha kecil justru akan mengalami kesulitan dalam pengembangan
usahanya serta pengembalian pinjaman kepada pihak pemberi pinjaman.
bisa menjadi solusi. Namun hal-hal seperti bunga kredit yang juga termasuk tinggi
menjadikan Kredit Usaha Rakyat juga memiliki masalah, yang tentunya bisa
menjadi suatu pertanyaan yaitu apakah Kredit Usaha Rakyat memiliki pengaruh
yang positif untuk masyarakat, atau malah sebaliknya.
Maka dari itu peneliti tertarik apakah Program KUR memiliki pengaruh
terhadap sosial ekonomi masyarakat di desa tersebut sehingga peneliti
mengangkat judul : “Pengaruh Program Kredit Usaha Rakyat PT.Bank Rakyat Indonesia Unit Teluk Panji terhadap kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan.”
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan hal yang sangat penting karena langkah ini
akan menentukan kemana suatu penelitian diarahkan. Perumusan masalah pada
hakikatnya merupakan perumusan pertanyaan yang jawabannya akan dicari
melalui penelitian (Soehartono, 2008: 23).
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan, maka
masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : "Bagaimana Pengaruh
Program Kredit Usaha Rakyat BRI terhadap kehidupan Sosial Ekonomi
Masyarakat di desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui Pengaruh Program Kredit Usaha Rakyat PT. BRI.
2. Untuk mengetahui kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di desa Teluk
Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
3. Untuk mengetahui Pengaruh Program Kredit Usaha Rakyat PT.BRI
terhadap kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di desa Teluk Panji
Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan dalam rangka :
1. Pengembangan konsep dan teori-teori yang berkenaan dengan Kredit
Usaha Rakyat dan Sosial Ekonomi Masyarakat.
2. Pengembangan model pelaksanaan Program Pemerintah khususnya Kredit
Usaha Rakyat.
1.4 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan memahami dan mengetahui isi yang terkandung
dalam skripsi ini, maka diperlukan sistematika. Sistematika penulisan skripsi ini
meliputi :
Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan Pustaka
Bab ini berisikan uraian dan konsep yang berkaitan dengan
masalah dan objek yang diteliti, kerangka pemikiran, definisi
konsep dan definisi operasional.
BAB III : Metode Penelitian
Bab ini berisikan tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi,
teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data.
BAB IV : Deskripsi Lokasi Penelitian
Bab ini berisikan sejarah singkat gambaran umum lokasi
penelitian dan data-data lain yang turut memperkaya karya
ilmiah ini.
BAB V : Analisis Data
Bab ini berisikan uraian data yang diperoleh dari hasil
penelitian beserta dengan analisisnya.
BAB VI : Penutup
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang bermanfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Kemiskinan 2.1.1 Pengertian Kemiskinan
Sebagai suatu kondisi, kemiskinan adalah suatu fakta dimana seseorang
atau sekelompok orang hidup di bawah atau lebih rendah dari kondisi hidup layak
sebagai manusia disebabkan ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Sementara sebagai suatu proses, kemiskinan merupakan proses
menurunnya daya dukung terhadap hidup seseorang atau sekelompok orang,
sehingga pada gilirannya ia atau kelompok tersebut tidak mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya dan tidak pula mampu mencapai taraf kehidupan yang
dianggap layak sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia.
Secara umum, istilah miskin atau kemiskinan dapat dengan mudah kita
artikan sebagai suatu kondisi yang kurang atau minim. Dalam hal ini konsep
kurang maupun minim dilihat secara komparatif antara kondisi nyata kehidupan
pribadi atau sekelompok orang di satu pihak dengan kebutuhan pribadi atau
sekelompok orang di lain pihak. Pengertian minim disini bersifat relatif, dapat
berbeda dengan rentang waktu yang berbeda. Dapat pula berbeda dengan
lingkungan yang berbeda (Siagian, 2012: 2-4).
Beberapa ahli mengemukakan definisi kemiskinan :
1. Mencher (dalam Siagian, 2012: 5) mengemukakan, kemiskinan adalah
sekelompok orang tersebut, dimana pada suatu titik waktu secara nyata
mereka tidak mampu mencapai kehidupan yang layak.
2. Pearce (dalam Siagian, 2012: 7) mengemukakan, kemiskinan merupakan
produk dari interaksi teknologi, sumber daya alam dan modal, dengan
sumber daya manusia serta kelembagaan.
3. Castells (dalam Siagian, 2012: 10) mengemukakan, kemiskinan adalah
suatu tingkat kehidupan yang berada di bawah standar kebutuhan hidup
minimum agar manusia dapat bertahan hidup.
2.1.2 Faktor-faktor Penyebab Kemiskinan
Secara umum faktor-faktor penyebab kemiskinan secara kategoris dengan
menitikberatkan kajian pada sumbernya terdiri dari dua bagian besar, yaitu :
1. Faktor Internal, yang dalam hal ini berasal dari dalam individu yang
mengalami kemiskinan itu yang secara substansial adalah dalam bentuk
kekurangmampuan, yang meliputi :
a. Fisik misalnya cacat, kurang gizi, sakit-sakitan.
b. Intelektual, seperti : kurangnya pengetahuan, kebodohan,
miskinnya informasi.
c. Mental emosional atau temperamental, seperti : malas, mudah
menyerah dan putus asa.
d. Spiritual, seperti : tidak jujur, penipu, serakah dan tidak displin.
e. Sosial psikologis, seperti : kurang motivasi, kurang percaya diri,
depresi, stress, kurang relasi dan kurang mampu mencari
f. Keterampilan, seperti : tidak memiliki keahlian yang sesuai dengan
tuntutan lapangan kerja.
g. Asset, seperti : tidak memiliki stok kekayaan dalam bentuk tanah,
rumah, tabungan, kendaran dan modal kerja.
2. Faktor Eksternal, yakni bersumber dari luar diri individu atau keluarga
yang mengalami dan menghadapi kemiskinan itu, sehingga pada suatu titik
waktu menjadikannya miskin, meliputi :
a. Terbatasnya pelayanan sosial dasar.
b. Tidak dilindunginya hak atas kepemilikan tanah sebagai asset dan
alat memenuhi kebutuhan hidup.
c. Terbatasnya lapangan pekerjaan formal dan kurang terlindunginya
usaha-usaha sektor infomal.
d. Kebijakan perbankan terhadap layanan kredit mikro dan tingkat
bunga yang tidak mendukung serta usaha mikro.
e. Belum terciptanya sistem ekonomi kerakyatan dengan prioritas
sektor riil masyarakat banyak.
f. Sistem mobilisasi dan pendayagunaan dana sosial masyarakat yang
belum optimal, seperti zakat.
g. Dampak sosial negatif dari program penyesuaian struktural
(structural adjusment program).
h. Budaya yang kurang mendukung kemajuan dan kesejahteraan.
i. Kondisi geografis yang sulit, tandus, terpencil atau daerah bencana.
j. Pembangunan yang lebih berorientasi fisik material.
l. Kebijakan publik yang belum berpihak kepada penduduk miskin.
(Siagian, 2012: 114-116)
2.2 Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Sosial 2.2.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Makna dari Pemberdayaan Masyarakat adalah suatu proses untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya yang
dimiliki dan yang tersedia di lingkungan sekitarnya yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraannya secara mandiri. Paradigma pemberdayaan sosial
yang disusun dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) oleh
Pemerintah dan Dewan Permusyawaratan Rakyat (DPR) berisi 3 poin yang
diprioritaskan:
1. Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 33 yaitu "Bumi, air dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat" dan pasal 34
berbunyi "Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh Negara."
2. Triple Tracks Kabinet Indonesia Bersatu (KIB), Pro-Employment,
Pro-Income, Pro-Growth dalam bentuk agenda pertumbuhan ekonomi,
penyediaan lapangan kerja dan penghapusan kemiskinan.
3. Strategi Pemberdayaan Sosial adalah pengurangan beban pengeluaran
beban pengeluaran rakyat dan peningkatan pendapatan rakyat yang
diwujudkan dari Gerakan KUTABUNG (Kerja, Untung dan Tabung)
Pemberdayaan sosial merupakan suatu upaya untuk membangun semangat
hidup masing-masing secara bersama-sama. Fakta ini sekaligus menjadi
pertimbangan utama untuk tidak seharusnya membuat dikotomi di antara
permasalahan sosial dan ekonomi. Setiap upaya perbaikan harus dilandasi
oleh komitmen individu yang kuat dan mencakup aspek intelektual,
spiritual dan emosional. Sasaran yang menjadi fokus penanggulangan
kemiskinan melalui strategi pemberdayaan adalah penduduk miskin yang
berusia produktif, yaitu berkisar antara 15 tahun hingga 55 tahun.
Penduduk miskin pada kisaran usia ini yang sehat jasmani maupun rohani
merupakan sumber daya manusia yang memiliki potensi besar untuk
menjadi pelaku aktif dalam pembangunan.
Secara konseptual, pemberdayaan atau pemberkuasaan
(empowerment), berasal dari kata 'power' (kekuatan atau keberdayaan).
Karenanya, ide utama pemberdayaan bersentuhan dengan konsep
mengenai kekuasaan. Kekuasaan seringkali dikaitkan dengan kemampuan
kita untuk orang lain melakukan apa yang kita inginkan, terlepas dari
keinginan dan minat mereka. Pemberdayaan menunjuk pada kemampuan
orang, khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka memiliki
kekuatan atau kemampuan dalam (a) memenuhi kebutuhan dasarnya
sehingga mereka memiliki kebebasan (freedom), dalam arti bukan saja
bebas mengemukakan pendapat, melainkan bebas dari kelaparan, bebas
dari kebodohan, bebas dari kesakitan; (b) menjangkau sumber-sumber
produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan
perlukan; dan (c) berpartisipasi dalam proses pembangunan dan
keputusan-keputusan yang mempengaruhi mereka (Suharto, 2009:58).
Menurut Kieffer, pemberdayaan mencakup tiga dimensi yang meliputi
kompetensi kerakyatan, kemampuan sosiopolitik, dan kompetensi partisipatif.
Parsons juga mengakukan tiga dimensi yang merujuk pada:
1. Sebuah proses pembangunan yang bermula dari pertumbuhan individual
yang kemudian berkembang menjadi sebuah perubahan sosial yang lebih
besar.
2. Sebuah keadaan psikologis yang ditandai oleh rasa percaya diri, berguna
dan mampu mengendalikan diri dan orang lain.
3. Pembebasan yang dihasilkan dari sebuah gerakan sosial, yang dimulai dari
pendidikan dan politisasi orang-orang lemah dan kemudian melibatkan
upaya-upaya kolektif dari orang-orang lemah tersebut untuk memperoleh
kekuasaan dan mengubah struktur-struktur yang masih menekan (Parsons,
dalam Suharto, 2009: 63).
2.2.2 Model Pemberdayaan Masyarakat
Perencanaan dan pembuatan keputusan berkaitan dengan program
pembangunan kerap kali dilakukan secara top down, tanpa melibatkan
tokoh-tokoh maupun anggota masyarakat sendiri. Akibatnya, aktifitas yang menjadi
muatan program pembangunan tersebut tidak efektif dalam meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat. Ketidakefektifan tersebut disebabkan berbagai faktor,
1. Aktifitas pembangunan yang tidak sesuai dengan keperluan masyarakat
setempat,
2. Pemimpin masyarakat tidak bertanggungjawab atas program,
3. Masyarakat kurang dilibatkan dalam berbagai aktifitas dan tidak
bertanggungjawab atas program dan efektivitasnya,
4. Aktifitas yang dilakukan justru menciptakan ketergantungan yang lebih
menyusahkan daripada meningkatkan kualitas hidup masyarakat (Siagian,
2012 : 156-157)
Ginanjar Kartasasmita (dalam Siagian, 2012: 158) mengemukakan bahwa
konsep pemberdayaan masyarakat mencakup pengertian pengembangan
masyarakat dan pembangunan yang bertumpu pada masyarakat (community –
based development). Menurut Ginanjar kartasasmita, pemberdayaan masyarakat
adalah suatu aktifitas memampukan dan memandirikan masyarakat, dengan
demikian masyarakat akan meningkatkan derajatnya.
Hardita (dalam Siagian, 2012: 158) mengemukakan bahwa pemberdayaan
masyarakat adalah proses meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
menganalisis keadaan, kesanggupan, dan masalah-masalah aktual yang perlu
mendapat penyelesaian. Menurutnya, prinsip pemberdayaan masyarakat adalah
pengalaman dan pengetahuan masyarakat tentang keberadaannya yang sangat luas
dan berguna serta harapan mereka untuk menjadi lebih baik. Sedangkan titik tolak
pemberdayaan masyarakat adalah untuk memandirikan masyarakat agar mampu
meningkatkan derajat hidupnya, mengoptimumkan pemanfaatan segala sumber
daya yang ada pada mereka dan yang ada di lingkungan mereka dalam rangka
2.2.3 Pembangunan Sosial
Pembangunan sosial secara khusus memiliki pengertian sebagai
pembangunan yang menyangkut aspek non ekonomi dan dalam rangka
tercapainya hak asasi atau kehidupan warga masyarakat sesuai harkat martabatnya
sebagai manusia. Dalam rumusan Pre-Conference Working Party dari
International Conference of Social Welfare, pembangunan sosial diartikan sebagai
aspek keseluruhan pembangunan yang berhubungan dengan relasi-relasi sosial,
sistem-sistem sosial dan nilai-nilai yang berhubungan dengan hal itu
(Sumarnogroho, 1984, dalam Soetomo, 2010:312). Selanjutnya, dijelaskan pula
bahwa pembangunan sosial memberi perhatian kepada keseimbangan kehidupan
manusia dalam memperbaiki atau menyempurnakan kondisi-kondisi sosial
mereka. Rumusan tersebut termasuk pengertian pembangunan sosial yang
memiliki cakupan yang cukup luas.
Konsep pembangunan sosial juga dapat dilihat kaitannya dalam rangka
mewujudkan cita-cita Negara Kesejahteraan (Welfare State). Konsep tersebut
bersumber dari pemahaman tentang fungsi negara. Dalam welfare state, negara
tidak lagi hanya bertugas memelihara ketertiban dan menegakkan hukum, tetapi
terutama adalah meningkatkan kesejahteraan warganya (Ndraha, 1987, dalam
Soetomo, 2010:313). Dalam pandangan tersebut, negara dituntut untuk berperan
aktif dalam mengusahakan kesejahteraan rakyatnya, yang didorong oleh
pengakuan atau kesadaran bahwa rakyat berhak memperoleh kesejahteraan sesuai
harkat dan martabatnya sebagai manusia. Dalam banyak hal, hak rakyat untuk
memperoleh kesejahteraan ini juga akan terkait dengan Hak-Hak Asasi Manusia.
2.3 Program Kredit Usaha Rakyat
Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah salah satu jenis kredit yang terbentuk
dari hasil kerja sama dengan pemerintah. Kredit ini diberikan melalui bank
sebagai kreditur atau penyedia dana untuk masyarakat yang ingin membangun
usaha sendiri. Karena merupakan bagian dari program kerja pemerintah maka
pengucuran dana ini umumnya dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI)
dimana Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan milik negara.
KUR ini adalah kredit yang ditujukan bagi peminjam yang ingin merintis
usaha sendiri tetapi masih dengan skala mikro, kecil dan menengah. Bank Rakyat
Indonesia sendiri memiliki komitmen untuk untuk membantu mengembangkan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Salah satu bentuk komitment itu adalah dengan dibukanya Kredit
untuk Modal usaha bagi UMK dan koperasi yang disebut dengan KUR. KUR ini
merupakan alternatif bagi Usaha Kecil, Mikro dan Koperasi untuk mendapatkan
modal usaha. Kendala yang seringkali dihadapi oleh pengusaha Kecil, Mikro dan
Koperasi adalah masalah permodalan di dalam mengembangkan usahanya.
KUR sendiri pertama kali diluncurkan oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono pada tanggal 5 November 2007. Tujuan diluncurkannya KUR adalah
untuk mempercepat pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM, untuk
meningkatkan akses pembiayaan kepada UMKM dan Koperasi dan untuk
penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja. Sampai dengan
tersebut, yang telah memperoleh kredit dari perbankan hanya sekitar 39,06% atau
19,1 juta, sehingga sisanya sejumlah 29,7 juta sama sekali belum tersentuh
perbankan. Dari sejumlah 48,8 juta UMKM tersebut ternyata 90 persennya adalah
Usaha Mikro yang berbentuk usaha rumah tangga, pedagang kaki lima, dan
berbagai jenis usaha mikro lain yang bersifat informal, di mana pada skala inilah
paling banyak menyerap tenaga kerja (pro job) dan mampu menopang
peningkatan taraf hidup masyarakat (pro poor).
Pada dasarnya, KUR merupakan modal kerja dan kredit investasi yang
disediakan secara khusus untuk unit usaha produktif melalui program penjaminan
kredit. Perseorangan, kelompok atau koperasi dapat mengakses program ini
dengan kredit maksimum Rp 500 juta. Sumber dana adalah bank yang ditunjuk
dengan tingkat bunga maksimum 16 persen per tahun. Persentase kredit yang
dijamin adalah 70 persen dari alokasi total kredit yang disedikan oleh bank
tersebut. Masa pinjam kredit untuk modal kerja maksimum 3 tahun dan 5 tahun
untuk investasi. Untuk agribisnis, bidang usaha yang layak adalah input produksi
hingga penyediaan alat dan mesin pertanian, aktivitas on-farm, dan pengolahan
dan pemasaran hasil-hasil pertanian. Secara nasional penyaluran KUR banyak
diarahkan ke sektor perdagangan, restoran dan hotel yang mencapai 55 % dari
total penyaluran KUR diikuti dengan penyaluran ke sektor pertanian sebesar 27 %
dan sektor lain sebesar 9 %.
Ada tiga Skim yang dapat dilayani oleh Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini yaitu :
Untuk KUR Ritel, Modal usaha dengan plafond Rp. 5 Juta s/d Rp. 500 juta dapat
di layani Kantor cabang BRI dan Kantor Cabang Pembantu.
2. KUR MIKRO
Untuk KUR Mikro, Modal Usaha dengan plafond dibawah Rp. 5 juta, dapat
dilayani oleh BRI Unit.
3. KUR Linkage
KUR Linkage, ditujukan untuk BKD, KSP/USP, BMT, LKM lainnya dapat
dilayani di Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu. Plafond kredit Rp. 5
Juta s/d Rp. 500 juta. Pinjaman LKM ke end user maksimal Rp. 5 juta.
2.3.1 Syarat Pemberian Kredit Usaha Rakyat
Adapun persayaratan calon debitur UMKM dan koperasi yang dapat mengakses
Kredit Usaha Rakyat adalah individu (perorangan badan hukum), kelompok,
koperasi yang melakukan usaha produktif dan memenuhi syarat antara lain :
1. Legalitas perorangan dan Badan Usaha Hukum, seperti :
a. KTP dan Kartu Keluarga untuk individu,
b. Surat Pengukuhan Instansi terkait Surat Keterangan Usaha dari
c. AD/ART beserta perubahannya (4) Badan Hukum lain sesuai
ketentuan yang berlaku untuk Koperasi
2. Perijinan usaha :
a. Untuk kredit dengan plafond sid Rp.100 juta, ijin usaha a.I. TDP, Slur,
dan SITU dapat digantikan dengan Surat Keterangan dari Kepala
Desa/Lurah.
b. Pinjaman dengan Plafond di atas RP. 100 juta perijinan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
3. UMKM dan Koperasi yang baru memulai usaha, minimal usahanya telah
berjalan selama 6 bulan.
Jenis kredit dan jangka waktu program KUR adalah :
a. Kredit Modal Kerja jangka waktu maksimal 3 tahun
b. Kredit Investasi jangka waktu maksimal 5 tahun (Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional, 2007).
2.3.2 Tahap-tahap pengajuan dan pemberian Kredit Usaha Rakyat
Adapun tahap-tahap dalam mengajukan permohonan KUR terhadap Bank
Rakyat Indonesia antara lain adalah :
1. Calon debitur mengajukan permohonan KUR secara tertulis kepada pihak BRI
Unit Teluk Panji. Calon debitur KUR datang ke kantor BRI Unit Teluk Panji,
kemudian dengan dibantu oleh Customer Service, calon debitur KUR mengisi
formulir pendaftaran atau formulir pengajuan permohonan KUR yang sudah
KUR diharuskan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam hal
pengajuan permohonan KUR. KUR diperkenalkan sebagai kredit yang mudah
didapat, maka syarat-syarat yang ditetapkan pun sangat sederhana.
Syarat-syarat yang perlu disertakan adalah bukti identitas diri berupa fotokopi Kartu
Tanda Penduduk (KTP), fotokopi Kartu Keluarga (KK), dan Surat Keterangan
Usaha.
2. Tahap Analisis Kredit/ Tahap Pemeriksaan Berdasarkan arahan Bank
Indonesia sebagaimana termuat dalam SK Direksi Bank Indonesia No.
27/162/KEP/DIR tanggal 31 Maret 1995, setiap permohonan kredit yang telah
memenuhi syarat harus dianalisis secara tertulis dengan pinsip sebagai berikut
:
a. Bentuk, format, dan kedalaman analisis kredit ditetapkan oleh bank
yang disesuaikan dengan jumlah dan jenis kredit,
b. Analisis kredit harus menggambarkan konsep hubungan total
permohonan kredit. Ini berarti bahwa persetujuan pemberian kredit
tidak boleh berdasarkan semata-mata atas pertimbangan permohonan
untuk satutransaksi atau satu rekening kredit dari pemohon, namun
harus didasarkan atas dasar penilaian seluruh kredit dari pemohon
kredit yang telah diberikan dan atau akan diberikan secara
bersama-sama oleh bank,
c. Analisis kredit harus dibuat secara lengkap, akurat, dan objektif yang
sekurang-kurangnya meliputi menggambarkan semua informasi yang
berkaitan dengan usaha dan data pemohon termasuk hasil penelitian
kredit dengan kegiatan usaha yang akan dibiayai, dengan sasaran
menghindari kemungkinan terjadinya praktek mark up yang dapat
merugikan bank; menyajikan penilaian yang objektif dan tidak
dipengaruhi oleh pihakpihak yang berkepentingan dengan permohonan
kredit.
d. Analisa kredit sekurang-kurangnya harus mencakup penilaian tentang
prinsip 5C dan penilaian terhadap sumber pelunasan kredit yang
dititikberatkan pada hasil usaha yang dilakukan pemohon serta
menyediakan aspek yuridis perkreditan dengan tujuan untuk
melindungi bank atas resiko yang mungkin timbul,
e. Dalam penilaian kredit sindikasi harus dinilai pula bank yang
bertindak sebagai bank induk. Bagaimanapun arahan diatas, tetap
terbuka peluang bagi bank-bank untuk mengatur kebijakan kreditnya
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan bank itu sendiri. BRI Unit Tolan
Pekan dalam melakukan analisis kredit pun mempunyai kebijakan
sendiri yang tentunya tetap berpedoman pada arahan Bank Indonesia.
Laporan keuangan calon debitur merupakan salah satu data pokok
mutlak dalam hal analisis.
Pada tahap pemeriksaan, setelah syarat-syarat dilengkapi, pihak BRI Unit
Tolan Pekan dalam hal ini Mantri (account officer) akan melakukan checking
serta peninjauan langsung ke lapangan tentang layak atau tidaknya calon debitur
kredit usaha rakyat diberikan pinjaman dengan menanyakan hal-hal yang
a. Mencocokan fotokopi bukti diri/ identitas lain sesuai dengan aslinya.
b. Menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan usaha calon debitur kredit
usaha rakyat. Misalnya: tentang modal, tentang pinjaman pada pihak
lain,dll. Tujuannya adalah untuk menganalisis apakah calon debitur
mampu mengembalikan pinjaman atau tidak.
c. Menanyakan tentang keuntungan dari usaha calon debitur kredit usaha
rakyat dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan membayar pinjaman.
3. Tahap Pemberian Putusan Kredit
Tahap ini, calon debitur akan memperoleh keputusan kredit yang berisi
persetujuan akan adanya pemberian kredit usaha rakyat sesuai permohonan yang
diajukannya. Keputusan persetujuan permohonan kredit berupa mengabulkan
sebagian atau seluruh permohonan kredit dari calon debitur. Pihak BRI Unit Teluk
Panji akan memberitahukan kepada calon debitur untuk mengkonfirmasi kembali
beberapa hari menurut hari yang telah ditentukan oleh pihak bank setelah
pengajuan permohonan kredit. Biasanya pemberian putusan dilakukan 3-5 hari
setelah pendaftaran permohonan kredit usaha rakyat. Pada BRI Unit Teluk Panji,
sebelum pemberian putusan kredit, Kepala Unit BRI Unit Teluk Panji wajib
meneliti dan memastikan bahwa dokumen-dokumen yang berkaitan atau yang
mendukung pemberian keputusan kredit masih berlaku lengkap, sah, dan
4. Tahap Pencairan Kredit/Akad Kredit.
Tahap akad kredit pencairan meliputi beberapa tahap yaitu tahap persiapan
pencairan, penandatangan perjanjian pencairan kredit, fiat bayar dan pembayaran
pencairan kredit. Adapun penjelasan mengenai langkah-langkah pada tahap akad
kredit adalah:
1) Persiapan Pencairan
Setelah Surat Keterangan Permohonan Pinjam (SKPP) diputus, Costumer
Services mencatatnya pada register dan segera mempersiapkan pencairan sebagai
berikut :
a. Memberitahukan pada calon debitur bahwa permohonan KUR nya telah
mendapat persetujuan atau putusan dan kepastian tanggal pencairannya.
b. Menyiapkan Surat Pengakuan Hutang
c. Mengisi kuitansi pencairan KUR
2) Penandatanganan Perjanjian Pencairan KUR
Berkas atau kelengkapan pencairan disini adalah Surat Pengakuan Hutang,
sebelum penandatanganan berkas pencairan kredit usaha rakyat, Customer Service
harus memastikan bahwa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan
pencairan kredit usaha rakyat telah ditandatangani oleh debitur sebagai bukti
persetujuan debitur. Setelah itu, Customer Service meminta debitur untuk
membaca dan memahami Surat Pengakuan Hutang (SPH) dan menandatangani
SPH tersebut selanjutnya diserahkan pada kepala unit untuk diperiksa. Untuk
menjaga keamanan dan melaksanakan prinsip kehati-hatian maka Customer
pendaftaran, kemudian menyerahkan semua berkas kepada Kepala Unit untuk di
fiat bayar.
3) Fiat Bayar
Kepala Unit memeriksa berkas tentang kebenaran dan kelengkapan
pengisian berkas kredit usaha rakyat untuk dicocokkan dengan syarat yang
disebutkan dalam putusan kredit, setelah yakin maka kepala unit membubuhkan
tanda tangan sebagai persetujuan fiat bayar. Setelah selesai, kwitansi diserahkan
pada teller dan berkas diserahkan pada customer service.
4) Pembayaran Pencairan KUR tanpa Jaminan
Pembayaran pencairan kredit usaha rakyat kepada debitur dilakukan oleh
teller berdasarkan kwitansi yang diterima dari kepala unit dengan terlebih dahulu
meneliti keabsahan kwitansi. Apabila terjadi keterlambatan pencairan dana kredit
usaha rakyat, disebabkan oleh banyaknya peminat yang hendak menjadi calon
debitur kredit usaha rakyat, mengingat jumlah tenaga yang menangani kredit
usaha rakyat tidak sebanding dengan jumlah peminat kredit usaha rakyat.
2.4 Sosial Ekonomi
Dalam membangun masyarakat menjadi masyarakat madani dan
masyarakat sejahtera, diperlukan banyak faktor. Salah satu faktor untuk
menunjang hal itu adalah dengan sebuah teori ekonomi sosial yang baik.Istilah
sosial (social) pada ilmu-ilmu sosial mempunyai arti yang berbeda dengan
misalnya dengan istilah sosialisme atau istilah sosial pada depatemen sosial. Pada
ilmu sosial, kata sosial menunjuk kepada objeknya yakni masyarakat, sedangkan
kepemilikan umum, sedangkan istilah pada departemen sosial menunjuk pada
kegiatan-kegiatan di lapangan sosial (Soekanto, 2005: 13). Di kehidupan kita
sebagai anggota masyarakat istilah sosial sering dikaitkan dengan manusia dalam
masyarakat seperti kehidupan kaum miskin dikota, kaum berada, kehidupan kaum
nelayan dan sebagainya. Sering juga diartikan sebagai suatu sifat yang mengarah
pada rasa empati terhadap kehidupan manusia sehingga memunculkan sifat tolong
menolong, membantu dari yang kuat terhadap yang lemah, mengalah terhadap
orang lain, sehingga dikatakan sebagi mempunyai jiwa sosial yang tinggi.
Menurut Wikipedia, Ekonomi salah satu ilmu sosial yang mempelajari
aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, serat
konsumsi barang dan jasa. Istilah ekonomi sendiri berasal dari bahasa Yunani
yaitu Oikos yang berarti keluarga atau rumah tangga, dan Nomos yang berarti
peraturan atau hukum. Dikatakan juga bahwa Ekonomi adalah ilmu yang
mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran.Inti
masalah ekonomi adalah adanya keseimbangan antara kebutuhan manusia yang
tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.
(http:defenisi-pengertian.blogspot.com/2010/05/defenisi- ekonomi.html).
Pelaku ekonomi, menurut Selo Soemardajan, dibagi atas dua sector
besar,yaitu sector publik dan sector swasta (Phillipus & Aini,2004: 5). Kedua
sektor ini sama-sama melakukan kegiatan ekonomi. Untuk sector public,kegiatan
ekonomi disebut juuga pembangunan ekonomi yang bertujuan untuk
kesejahteraan umum. Sedangkan pada sector swasta, kegiatan ekonomi dilakukan
untuk kepentingan komersial atau keuntungan bisnis, menekan biaya
Di dalam perencanaan pembangunan, sektor publik memperhatikan
beberapa faktor-faktor ekonomi umum yang terdiri dari ekonomi dominan
setempat, sumber daya alam, kualitas sumber daya manusia, kemungkinan
teknologi baru dan faktor non ekonomi yang terdiri dari sikap masyarakat
setempat terhadap pembangunan, kesimbangan kekuatan membangun antara
pemerintah dan penduduk setempat, pola kepemimpinan, infrastruktur fisik dan
sosial. Sedangkan dari sektor swasta dilihat dari beberapa faktor juga faktor
ekonomi yang terdiri dari sistem ekonomi nasional, peraturan-peraturan moneter,
kekuatan pesaing, potensi pasar, sistem pajak dan faktor-faktor non ekonomi yang
terdiri dari faktor politik, hukum , sosial dan kultur. Dalam sektor swasta, faktor
sosial dapat dilihat dari :
1. Keseimbangan antara rural dan urban. Seorang pelaku ekonomi dalam hal ini
pengusaha hendaknya mengetahui apakah perusahaan akan ditempatkan di
wilayah perkotaan atau dipedesaan. Hal ini perlu guna menyesuaikan diri
dengan lingkungan sosial dan karakter masyarkat sekitarnya.
2. Keseimbangan antara golongan etnis. Masyarakat yang homogen relatif
mudah untuk menyesuaikan diri, sedangkan masyarakat yang heterogen
sebaliknya.
3. Keseimbangan antara golongan agama. Pemahaman tentang proporsi antara
golongan agama sangat pentingkarena kita juga akan mempertimbangkan
4. Kualitas pendidikan dan kesehatan. Hal ini diperlukan agar pelaku ekonomi
usaha dapat mengalokasikan sebagian dananya untuk peningkatan pendidikan
dan perbaikan kesehatan penduduk.
5. Kekuatan organisasi buruh. Dikarenakan organisasi buruh adalah suatu
kekuatan yang sangat besar di dalam suatu perusahaan.
6. Kesenimambungan sosial antara pria dan wanita. Hal ini penting karena tidak
terjadi perbedaan signifikan terhadap kondisi dan waktu kerja.
Kondisi sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur
secara sosial dan menetapkan seorang dalam posisi tertentu dalam sturuktur sosial
masyarakat. Pemberian posisi ini disertai dengan seperangkat hak dan kewajiban
yang harus diipenuhi oleh si pembawa status (Koentjaraningrat,1974: 35).
Menurut Melly G. Tan bahwa kedudukan sosial ekonomi meliputi tiga faktor
yaitu pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan. Pendapat di atas di dukung oleh
Mahbud UI Haq dari Bank Dunia bersama dengan James Grant dari Overseas
Development Council yang menyatakan bahwa kehidupan sosial ekonomi di titik
beratkan pada pelayanan kesehatan, pendidikan, perumahan, air yang sehat yang
didukung oleh pekerjaan yang layak (Melly dalam Susanto, 1984: 120 ). Jadi bila
di ambil kesimpulan dari uraian-uraian di atas maka tingkat sosial terdiri dari dari
faktor non ekonomi seperti budaya, pendidikan, umur , jenis kelamin, sedangkan
faktor ekonomi terdiri dari pendapatan, jenis pekerjaan, dan investasi.
2.5 Kesejahteraan Sosial
Kesejahteraan Sosial menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
membantu individu atau masyarakat guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan
dasarnya dan meningkatkan kesejahteraan selaras dengan kepentingan keluarga
dan masyarakat. Definisi ini menekankan bahwa kesejahteraan sosial adalah suatu
institusi atau bidang kegiatan yang melibatkan aktivitas terorganisir yang
diselenggarakan baik oleh lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta yang
bertujuan untuk mencegah, mengatasi atau memberikan kontribusi terhadap
pemecahan masalah sosial, dan peningkatan kualitas hidup individu, kelompok
dan masyarakat.
Di Indonesia, konsep kesejahteraan sosial juga telah lama dikenal. Ia telah
ada dalam ketatanegaraan Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial,
misalnya, merumuskan kesejahteraan sosial sebagai suatu tata kehidupan dan
penghidupan sosial, material maupun spiritual yang diliputi oleh rasa
keselamatan, kesusilaan, dan ketentraman lahir dan batin, yang memungkinkan
bagi setiap warga negara untuk mengadakan usaha pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga,
serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak atau kewajiban manusia
sesuai Pancasila.
Sebagai Negara Kesejahteraan yang bermodelkan "Negara Kesejahteraan
Partisipatif" yang dalam literatur pekerjaan sosial dikenal dengan istilah
Pluralisme Kesejahteraan atau welfare pluralism ditekankan bahwa negara harus
tetap mengambil bagian dalam penanganan masalah sosial dan penyelenggaraan
jaminan sosial (social security), meskipun dalam operasionalisasinya tetap