• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemeliharaan Dan Perawatan Arsip Pada Kantor PT. Gergas Utama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pemeliharaan Dan Perawatan Arsip Pada Kantor PT. Gergas Utama"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN ARSIP PADA KANTOR PT. GERGAS UTAMA

KERTAS KARYA

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Studi untuk memperoleh gelar Ahlimadya (A. Md)

ASTARI NUGRAHENI DisusunOleh:

112201036

PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN

DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapan menyelesaikan kertas karya ini.

Kertas karya dengan judul “PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN

ARSIP PADA KANTOR PT. GERGAS UTAMA” ditulis sebagai salah satu

syarat untuk menyelesaikan program studi D3 Perpustakaan Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam kertas karya ini masih

jauh dari sempurna baik materi bahasan maupun penyususnan bahasanya,

disebabkan keterbatasan kemampuan penulis dalam bidang yang perlu dibahas.

Dengan rendah hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun demi kesempurnaan kertas karya ini dari semua pihak.Dalam

penulisan kertas karya ini, penulis juga telah banyak mendapatkan bimbingan dan

bantuan dari berbagai pihak baik dari segi materi maupun segi administrasi. Oleh

karena itu sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Teristimewa kedua orang tua yang penulis sayangi, Ayah dan Bunda yang

telah membesarkan, menyekolahkan hingga ke Perguruan Tinggi, memberikan

doa dan kasih sayang, memberikan dukungan moral dan material.

2. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.pd, selaku ketua Jurusan Program Studi D3

Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Sekaligus

dosen pembimbing pada kertas karya ini yang telah meluangkan waktu dan

tenaga kepada penulis.

3. Bapak Ishak, S.Sos., M.Hum, selaku dosen pembaca yang telah banyak

memberikan masukkan kepada penulis.

4. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara

5. Bapak Drs. T.M Razali selaku Direktur Utama PT Gergas Utama beserta staff

Pegawai yang telah mengizinkan penulis melakukan observasi dan

(3)

6. Seluruh Dosen Program D3 Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara yang telah banyak membantu dan mendidik penulis selama

perkuliahan.

7. Kekasih hati Dian Anggara yang telah memberikan dukungan kepada penulis

dalam pembuatan kertas karya.

8. Sahabat-sahabat penulis : Wika Arsiska, Desi Andika, Faturrahman.

Terimakasih kawan atas hari-hari indah yang tak terlupakan bersama kalian,

doa, dukungan, canda tawa, kemarahan, kesedihan yang kita jalani selama

perkuliahan ini.

9. Seluruh teman-teman stambuk 2011 yang tidak bisa disebut satu persatu,

penulis ucapkan terimakasih untuk kebersamaan selama ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga kertas karya ini bermanfaat bagi kita

semua.Penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak apabila

selama pembuatan kertas karya ini ada tingkah laku penulis yang kurang berkenan

dan kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis ucapkan banyak

terimakasih dan semoga mendapat Ridho dan Rahmat dari Allah SWT, Amin.

Medan, Juli 2014

Penulis

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………i

DAFTAR ISI ………iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ………1

1.2 Tujuan Penulisan ………...2

1.3 Ruang Lingkup………...3

1.4Metode Pengumpulan Data………3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Arsip……….4

2.2 Pemeliharaan dan Perawatan Arsip………6

2.2.1 Usaha – Usaha Pemeliharaan dan Perawatan Arsip…………8

2.2.2 Pengamanan Arsip……….16

2.2.3 Faktor – Faktor Penyebab Kerusakan Arsip ……….19

2.3 Tujuan Pemeliharaan Dan Perawatan Arsip………...23

BAB III PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN ARSIP PADA KANTOR PT GERGAS UTAMA 3.1 Gambaran Umum PT Gergas Utama………24

3.1.1 Sejarah Singkat PT Gergas Utama………24

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ……….24

3.1.3Struktur Organisasi……….25

3.2 Pemeliharaan dan Perawatan Arsip………..27

3.2.1 Usaha Pemeliharaan dan Perawatan Arsip………27

3.2.2 Pengamanan Arsip……….29

3.2.3 Faktor – Faktor Penyebab Kerusakan Arsip………..29

(5)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan………...31

4.2 Saran……….32

DAFTAR PUSTAKA...33

LAMPIRAN

(6)

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap organisasi baik pemerintah maupun swasta pasti mempunyai suatu

unit khusus yang mengelola segala sesuatu yang berhubungan dengan

admisnistrasi. Salah satu sumber informasi penting yang dapat menunjang proses

kegiatan administrasi adalah arsip. Sebagai rekaman informasi dari seluruh

kegiatan aktivitas organisasi, arsip berfungsi sebagai pusat ingatan dari sebuah

kantor karena dari arsip tersebut maka dapat diketahui pula segala informasi yang

sudah dimiliki kantor tersebut. Informasi yang diperoleh melalui arsip juga dapat

menghindarkan salah komunikasi, mencegah adanya duplikasi pekerjaan dan

membantu mencapai efesiensi pekerjaan.Mengingat pentingnya arsip bagi suatu

organisasi maka arsip harus dipelihara dan dirawat guna menjaga informasi yang

terkandung didalamnya.Tapi ironisnya masih banyak kantor-kantor pemerintah

maupun swasta yang belum melakukan upaya dalam pemeliharaan dan perawatan

untuk menjaga arsip yang masih mempunyai nilai.

Untuk dapat menyelamatkan arsip dari segala kerusakan maka dibutuhkan

pegawai yang memiliki ketelitian, cekatan, kecerdasan dan kerapian serta

dibutuhkan tenaga ahli yang bergerak dibidang arsip atau arsiparis.

Pemeliharaan dan perawatan arsip juga merupakan suatu hal yang mutlak

dilakukan karena bahan rekam yang digunakan untuk membuat arsip terdiri dari

beberapa komponen yang saling kontak antara komponen yang satu dengan yang

lainnya.Kontak antar komponen yang masing-masing mengandung asam tersebut

dapat mengakibatkan bahan arsip menjadi rusak.

Kantor PT Gergas Utama merupakan salah satu perkebunan swasta yang

banyak melakukan kegiatan, salah satunya kegiatan pemeliharaan dan perawatan

arsip meskipun kegiatan tersebut dilakukan dengan sesederhana mungkin.

Menyadari akan pentingnya informasi yang berada di dalamnya, maka pihak PT

Gergas Utama melakukan pemeliharaan dan perawatan arsip. Hal ini dilakukan

guna melindungi nilai guna informasi yang terkandung di dalamnya.Apabila fisik

(7)

Sesuai dengan uraian di atas, maka pokok permasalahan dalam penulisan

kertas karya ini adalah kegiatan apa saja yang dilakukan PT Gergas Utama dalam

melakukan pemeliharaan dan perawatan arsip serta kendala-kendala yang

dihadapi dalam melaksanakan pemeliharaan.

Berdasarkan latar belakang dan masalah yang telah diuraikan di atas, maka

penulis berminat menulis kertas karya ini dengan judul “Pemeliharaan dan

Perawatan Arsip Pada Kantor PT Gergas Utama”

1.2 Tujuan Penulisan

Pada umumnya setiap pekerjaan mempunyai sesuatu hal yang ingin

dicapai.Dengan demikian juga halnya dengan penulisan kertas karya ini. Adapun

tujuan yang ingin dicapai dalam melaksanakan observasi ini adalah sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan PT Gergas Utama.

2. Untuk mengetahui upaya-upaya apa saja yang dilakukan PT Gergas Utama

dalam melakukan pemeliharaan dan perawatan arsip.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kerusakan arsip

dalam kantor tersebut.

4. Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja dalam melakukan pemeliharan

dan perawatan arsip.

1.3 Ruang Lingkup

Sesuai dengan judul kertas karya penulis yaitu “Pemeliharaan dan

Perawatan Arsip Pada Kantor PT. Gergas Utama” maka yang menjadi ruang

lingkup penulisan adalah pemeliharaan arsip yang mencakup pengatur ruangan,

kebersihan, dan pemeliharaan tempat penyimpanan arsip serta perawatan arsip

yang mencakup tentang kamperisasi, fumigasi, cara perawatan halaman yang

(8)

atau terendam air, enkapsulasi, laminasi, cara mengatasi cendawan, dan

menghilangkan noda atau bercak yang menempel pada kertas.

1.4 Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh dan mengumpulkan data sebagai bahan analisis dalam

penulisan kertas karya ini penulis mengadakan metode sebagai berikut :

- Studi Kepustakaan, yaitu :Sebelum penulis melakukan penelitian di lapangan

terlebih dahulu penulis membaca buku-buku, atau bahan pustaka lainnya yang

relavan dengan masalah yang akan dibuat, baik yang di perpustakaan maupun

yang ada pada penulis sendiri.

- Studi Lapangan, yaitu :Dalam usaha untuk memperoleh data dalam penulisan

kertas karya ini, penulis mengadakan peninjauan dan pengamatan langsung

pada bagian pemeliharaan dan perawatan arsip kantor PT. Gergas Utama.

- Wawancara (interview), yaitu :Penulis mengadakan wawancara langsung

dengan petugas perpustakaan, dalam hal ini terutama petugas yang

bertanggung jawab pada bagian perawatan tata usaha pada kantor tersebut.

BAB II

(9)

2.1 Pengertian Arsip

Arsip merupakan salah satu macam pekerjaan kantor atau pekerjaan

tatausaha, yang banyak dilakukan oleh setiap badan usaha, baik badan usaha

pemerintahan maupun badan usaha swasta. Kearsipan menyangkut pekerjaan yang

berhubungan dengan penyimpanan warkat atau surat-surat dan dokumen-dokumen

kantor. Kegiatan yang berhubungan dengan penyimpanan surat-surat atau

dokumen-dokumen inilah yang disebut kearsipan.

Kearsipan memegang peranan penting bagi kelancaran jalannya

organisasi, yaitu sebagai sumber informasi dan sebagai pusat ingatan bagi

organisasi.Mengingat arti pentingnya, Pemerintah Indonesia menaruh perhatian

yang cukup besar terhadap kearsipan.Hal ini terbukti dengan dikeluarkannya

beberapa peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang kearsipan

Nasional. Peraturan pertama kali yang mengatur tentang kearsipan Nasioanal ialah

Undang-undang Nomor Prp. 19 tahun 1961, tentang Pokok-pokok Kearsipan

Nasional, yang dimuat dalam Lembaran Negara tahun 1971 Nomor 32, tambahan

lembaran Negara nomor 2964.

A. Pengertian Arsip Menurut Kamus / Ensiklopedi

1. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah simpanan surat-surat

penting. Menurut pengertian tersebut, tidak semua surat dikatakan arsip.

Surat dapat dikatakan arsip apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:

- Surat tersebut harus masih mempunyai kepentingan (bagi lembaga,

organisasi, instansi, perseorangan) baik untuk masa kini maupun untuk

masa yang akan datang.

- Surat tersebut, karena masih mempunyai nilai kepentingan harus

disimpan dengan mempergunakan suatu sistem tertentu sehingga

dengan mudah dan cepat ditemukan apabila sewaktu-waktu diperlukan

kembali.

2. Menurut Kamus Administrasi Perkantoran, arsip adalah kumpulan warkat

(10)

kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat cepat ditemukan kembali.

Menurut pengertian tersebut, warkat yang selanjutnya disebut arsip harus

memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

- Warkat tersebut harus masih mempunyai kegunaan

- Warkat tersebut harus disimpan secara teratur dan berencana, dan

- Warkat tersebut harus dapat ditemukan dengan mudah dan cepat

apabila diperlukan kembali.

Dengan sendirinya, warkat yang tidak memenuhi syarat-syarat

tersebut di atas, tidak dapat dikatakan sebagai arsip.

Dalam buku Ensiklopedi arsip diartikan sebagai kumpulan

dokumen, tulisan, atau gambar-gambar yang disimpan untuk tujuan-tujuan

ilmiah dan praktis.

B. Pengertian Arsip Menurut Beberapa Ahli

Berikut ini penulis akan membahas pengertian arsip menurut beberapa

ahli:

Menurut The Liang Gie (1979 :17)Arsip adalah setiap catatan tertulis

atau bergambar mengenai sesuatu hal atau peristiwa yang dibuat orang untuk

keperluan perekam ingatan. Dalam bahas inggris arsip dikenal dengan istilah

record.

Menurut Doserno dan Kynaston (2005) Arsip adalah dokumen dalam

media yang mempunyai nilai historis atau hukum sehingga disimpan secara

permanen.

Menurut Internasional Standards Organizations (ISO)Arsip adalah

informasi yang disimpan dalam berbagai bentuk, termasuk data dalam

komputer, dibuat atau diterima serta dikelola oleh organisasi mapun orang

dalam transaksi bisnis dan menyimpannya sebagai bukti aktifitas.

(11)

Dalam penjelasan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang

Ketentuan-ketentuan Pokok Kearsipan antara lain dikatakan bahwa untuk

kepentingan pertanggungjawaban nasional kepada generasi yang akan datang,

perlu diselamatkan bahan-bahan bukti yang nyata, benar serta lengkap mengenai

kehidupan kebangsaan Bangsa Indonesia pada umumnya dan penyelenggaraan

Pemerintahan Negara pada khususnya baik mengenai masa lampau, masa

sekarang dan masa yang akan datang. Penyelamatan bahan-bahan bukti tersebut

merupakan masalah yang termasuk bidang kearsipan dalam arti seluas-luasnya.

Usaha untuk menyelamatkan bahan-bahan butki seperti yang dimaksud

diatas antara lain dengan pemeliharaan dan perawatan arsip.

The Liang Gie mengatakan bahwa untuk dapat menjadi petugas atau

pegawai kearsipan yang baik diperlukan sekurang-kurangnya lima syarat

(Wursanto, 2007:34-41), yaitu :

1. Keahlian

Pegawai yang bertugas harus mempunyai keahlian dalam bidang arsip,

atau paling tidak mempunyai pengetahuan tentang arsip.Setiap pegawai kearsipan

harus selalu mendapatkan pendidikan dan pelatihan mengenai kearsipan, agar tata

kerja kearsipan dapat mengikuti perkembangan ilmu kearsipan modern.

2. Ketelitian

Ketelitian sangat diperlukan oleh setiap pegawai kearsipan, agar pegawai

yang bersangkutan dapat membedakan perkataan-perkataan, nama-nama atau

angka-angka yang secara sepintas nampaknya sama. Faktor ketelitian harus

didukung oleh :

- Sikap jiwa yang cermat, penuh minat dan penuh perhatian terhadap tugas

dan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.

- Kesempurnaan mata, dalam arti tidak cacat dan buta warna.

(12)

Cerdas berarti sempurna perkembangan akal budinya, pandai dan tajam

pikiran.Kecerdasan berarti kesempurnaan perkembangan akal budi, kepandaian

dan ketajaman pikiran.Jadi setiap pegawai kearsipan harus mampu menggunakan

pikirannya dengan baik, mempunyai daya ingatan yang tajam, sehingga tidak

mudah lupa.

Kecerdasan sangat dibutuhkan oleh setiap pegawai kearsipan, karena

dengan kecerdasannya diharapkan ia mampu memilih kata-kata untuk suatu pokok

persoalan, serta tidak mudah melupakan suatu pokok persoalan yang telah ada

kartu arsipnya.

4. Kecekatan

Kecekatan berarti kecepatan untuk memahami sesuatu dan ketangkasan

dalam melakukan pekerjaan.Kecekatan sangat diperlukan oleh pegawai kearsipan

karena setiap pegawai kearsipan diharapkan mampu bekerja dengan tangkas dan

gesit.Kecekatan harus didukung oleh kondisi badan atau jasmani yang baik.

5. Kerapian

Kerapian dapat berarti kebersihan dan ketertiban.Setiap pegawai kearsipan

harus mampu menciptakan dan menjaga kerapian terhadap arsip yang disimpan.

Susunan arsip yang rapi akan berdampak positif bagi arsip tersebut, dimana arsip

akan lebih awet, tidak mudah rusak dan mudah saat pengambilannya.

2.2.1 Usaha-usaha Pemeliharaan dan Perawatan Arsip A. Pemeliharaan arsip

Pemeliharaan merupakan usaha-usaha yang dilakukan untuk arsip dari

segala kerusakan dan kemusnahan yang datang dari arsip itu sendiri maupun dari

(13)

adalah sama. Menurut Martono (1994:81) pemeliharaan merupakan suatu kegiatan

untuk melindungi, merawat, melestarikan, mengawasi dan mengambil

langkah-langkah agar terjamin keselamatannya baik fisik maupun informasi yang

terkandung di dalamnya.

Menurut Wursanto (1991:220) usaha pemeliharaan arsip berupa

melindungi, mencegah dengan mengambil langkah-langkah dan tindakan-tindakan

yang bertujuan untuk menyelamatkan arsip-arsip beserta informasinya (isinya)

serta menjamin kelangsungan hidup arsip dari pemusnahan yeng sebenarnya tidak

diinginkan.

Upaya pemeliharaan arsip pada dasarnya menyangkut dua aspek penting,

yaitu:

1. Pemeliharaan terhadap bahan arsip yang secara langsung bersentuhan dengan

berbagai faktor perusak

2. Pemeliharaan dan pengamanan terhadap lingkungan penyimpanan arsip.

Oleh karena itu adalah kewajiban kita semua untuk memelihara dan

menjaga arsip-arsip tersebut dari segala kerusakan dan kemusnahan.

Pemeliharaan arsip dapat terlaksana jika direncanakan terlebih dahulu,

oleh karena itu, sebelum mengadakan pemeliharaan dan perawatan, terlebih

dahulu harus mengenal dan mengetahui jenis-jenis musuh arsip.

Adapun upaya pemeliharaan dan perawatan arsip dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Pengatur Ruangan

Yang dimaksud dengan ruangan dalam hal ini adalah ruangan

penyimpanan arsip. Ruangan penyimpana arsip diatur sebagai berikut :

a. Ruangan penyimpanan arsip jangan teralu lembab, ruangan agar dijaga

(14)

ruangan bekisar antara 650 F sampai 750

b. Ruangan harus terang, dan sebaiknya mempergunakan penerangan alam,

yaitu sinar matahari. Sinar matahari di samping untuk memberi

penerangan ruangan, dapat pula membantu membasmi musuh-musuh

kertas arsip. Diusahakan agar sinar matahari tidak jatuh secara langsung

pada bundel-bundel arsip karena membahayakan kertas-kertas arsip. Agar

sinar matahari tidak jatuh secara langsung pada bundel-bundel kertas arsip,

maka pintu-pintu dan jendela-jendela dibuat menghadap keutara atau

selatan. Dengan demikian ruangan penyimpanan arsip tidak menghadap

secara langsung pada datangnya sinar matahari.

F dan kelembaban udara sekitar

50% dan 65%. Apabila kelembaban udara melebihi 65%, dalam waktu

yang relative singkat arsip-arsip akan rusak (lapuk). Untuk mengatur

kelembaban udara dan temperature udara dapat dipasang AC, yang

dihidupkan selama 24jam terus-menerus. AC, selain untuk mengatur

kelembaban dan temperature udara, juga bisa untuk mengurangi

banyaknya debu.

c. Ruangan harus diberi ventilasi secukupnya, ventilasi dapat membantu

mengatur suhu udara dalam ruangan, sehingga ruangan tidak terlalu

lembab.

d. Lokasi ruang/gedung penyimpanan arsip hendaknya bebas dari

tempat-tempat industri, sebab polusi udara (kotoran udara) sebagai hasil

pembakaran minyak sangat berbahaya bagi kertas-kertas arsip. Untuk

mengatasi hal semacam ini sebaiknya gedung/ruangan penyimpanan arsip

dilengkapi dengan filter untuk menyaring udara. Dengan menggunakan

filter diharapkan udara yang masuk kedalam ruang penyimpanan arsip

tidak tercemar oleh debu-debu.

e. Ruangan penyimpanan arsip sebaiknya terpisah dari ruangan-ruangan

kantor lain. Dilihat dari segi keamanan hal ini sangat penting dengan

pertimbangan bahwa:

- Arsip (arsip dinamis) sifatnya sangat rahasia

(15)

- Menghindari pegawai lain masuk keruangan arsip, sehingga pencurian

arsip, khususnya arsip yang bernilai dapat dihindari.

f. Ruangan penyimpanan arsip hendaknya disesuaikan dengan bentuk arsip

yang akan disimpan didalamnya. Pemeliharaan pengamanan arsip yang

berbentuk kertas tidak sama dengan arsip yang berbentuk film, rekaman,

foto-foto dan sebagainya.

2. Kebersihan

Kebersihan yang dimaksud disini meliputi kebersihan ruangan

penyimpanan arsip dam kebersihan kertas-kertas arsip.

a. Kebersihan Ruangan

Perlu diusahakan agar ruangan penyimpanan arsip selalu bersih

sehingga tidak mengundang timbulnya serangga pemakan atau perusak

kertas arsip (kecoa, rayap dan sebagainya).

Membersihkan ruangan dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai

berikut:

- Sekurang-kurangnya seminggu sekali dibersihkan dengan alat

penyedot debu atau vacuum cleaner. Pada umumnya ruangan

dibersihkan dengan sapu. Cara membersihkan ruangan dengan

menggunakan sapu tidak efektif karena debu malahan berhamburan.

- Dilarang merokok dan makan di dalam ruangan penyimpanan arsip.

b. Kebersihan Arsip

Menjaga kebersihan arsip dapat dilakukan dengan cara sebagai

berikut:

- Arsip-arsip dibersihkan dengan menggunakan vacuum cleaner, jangan

membersihkan dengan sabut bulu ayam atau sulak, karena hanya

memindahkan debu-debu dari satu tempat ke tempat lain.

- Apabila ditemukan arsip-arsip yang rusak karena dimakan rayap

(16)

- Arsip-arsip juga dibersihkan dari karat, apabila arsip-arsip karena

sesuatu hal harus mempergunakan penjepit (paperclip), pergunakanlah

paperclip anti karat atau paperclip yang dibuat dari plastik.

3. Pemeliharaan Tempat penyimpanan Arsip

Tempat yang dipergunakan untuk menyimpan arsip antara lain rak arsip

dan lemari arsip.

a. Rak Arsip

Untuk menjaga keamanan rak dari serangan serangga, rayap dan

sebagainya, dapat dilakukan usaha sebagai berikut:

- Rak sebaiknya dibuat dari logam. Rak dilengkapi dengan papan-papan

rak.

- Jarak antara papan rak yang terbawah dengan lantai kurang lebih enam

inci, untuk memudahkan sirkulasi udara dan juga memudahkan waktu

membersihkan lantai di bawah rak.

- Rak arsip yang terbuat dari kayu hendaknya diolesi dengan dieldrin.

Cara mengolesi dengan menggunakan kuas, searah dengan garis-garis

yang ada pada kayu.

Rak merupakan tempat penyimpanan arsip secara

terbuka.Keuntungan penyimpanan arsip dengan mempergunakan rak

adalah arsip-arsip tidak mudah lembab karena selalu berhubungan dengan

udara luar, sehingga arsip tidak mudah rusak.

b. Lemari Arsip

Lemari arsip merupakan alat penyimpanan arsip secara tertutup,

sehingga arsip tidak berhubungan dengan udara luar.Susunlah

arsip-arsip di dalam lemari sedikit renggang, jangan terlalu rapat, agar tingkat

kelembaban tetap terjaga sehingga tidak melampaui tingkat kelembaban

yang diinginkan.Untuk menjaga agar tingkat kelembaban dalam lemari

tetap terjamin seperti yang diinginkan, dapat ditaruh kapur barus di dalam

(17)

B. Perawatan Arsip

Perawatan arsip merupakan kegiatan mempertahankan kondisi arsip agar

tetap baik dan mengadakan perbaikan pada arsip yang rusak agar informasinya

tetap terpelihara.

Secara umum yang dikatakan dengan perawatan arsip adalah aktivitas

untuk menyimpan dan mempertahankan arsip agar tetap baik dan mengadakan

perbaikan terhadap arsip yang rusak.

Usaha yang dapat dilakukan guna untuk merawat arsip adalah sebagai

berikut:

1. Kamperisasi

Kamperisasi adalah salah satu kegiatan preventive pemeliharaan

yang dilakukan dengan cara membersihkan arsip dan boks arsip serta

memberikan kapur barus secukupnya pada rak arsip.

2. Fumigasi

Fumigasi adalah suatu upaya untuk mencegah agar kerusakan fisik

arsip secara berkelanjutan dapat dihindari, mengobati atau mematikan

faktor-faktor perusak biologis dan mensterilkan keadaan arsip agar tidak

berbau yang mengganggu penciuman serta menyegarkan udara agar tidak

menimbulkan penyakit.

Syarat untuk mendapatkan hasil optimal dari tindakan fumigasi, yaitu :

a) Pelaksana yang professional.

b) Tepat sasaran, maksudnya bahan kimia yang digunakan memang

diperuntukan bagi pembasmian hama tertentu yang sedang menyerang

fisik arsip.

c) Metode yang digunakan tepat.

(18)

Metode pelaksanaan fumigasi dilaksanakan satu semester sekali.

Pemilihan metode pelaksanaan fumigasi didasarkan atas volume dan jenis

arsip yang akan difumigasi,antara lain :

a) Fumigasi ruangan

Metode fumigasi di dalam ruangan dilaksanakan pada ruangan tempat

arsip tersebut disimpan. Ruangan tersebut harus memenuhi persyaratan

untuk pelaksanaan fumigasi agar tidak membahayakan kesehatan

manusia dan menjamin efektivitas pelaksanaan.

b) Fumigasi dibawah penutup

Fumigasi dibawah penutup dilakukan di dalam ruangan atau gedung

yang besar tetapi volume arsipnya relative sedikit. Arsip yang akan

difumigasi ditutup dengan plastic polythilene yang memenuhi syarat

untuk keperluan itu.

c) Fumigasi bertahap

Fumigasi dilaksanakan pada ruangan khusus dengan desain

tertentu.Ruangan tersebut dilengkapi dengan pipa instalasi penyaluran

bahan kimia fumigasi dan dilengkapi pula dengan blower untuk

menarik udara sisi fumigasi keluar dari ruangan.Fumigasi dengan

metode ini dapat dilakukan dengan biaya yang lebih relative. (Kika,

2011)

3. Perawatan halaman yang sobek

Untuk memperbaiki arsip-arsip yang sobek gunakanlah perekat

kanji, jangan sekali-sekali menggunakan cellotape.Apabila kita

menemukan sobekan di pinggir kertas arsip dapat diperbaiki dengan kertas

yang tipis dan kuat.Potonglah kertas tersebut selebar ½ inci, atau lebih

panjang sedikit dari sobekan tersebut, kemudian pulaslah potongan

tersebut dengan perekat kanji, letakkan dengan hati-hati di atas

sobekkannya.Perhatikan agar kedua pinggiran yang sobek disatukan

kembali dengan rata.Cara yang baik untuk memberi perekat pada kertas

(19)

tersebut di atas kaca.Taruhlah perekat secukupnya dan ratakan dengan

cermat.

Apabila kertas yang sobek itu melibat pula ke bagian yang ada

tulisannya, pergunakanlah kertas tissue sebagai kertas penambal.Cara yang

dilakukan sedikit berbeda, yaitu sapulah bagian-bagian yang sobek dengan

perekat secukupnya, kemudian satukan kembali kedua bagian yang sobek

dengan cermat.Barulah kemudian ditempelkan sepotong kertas tissue di

atasnya dan digosoklah perlahan-lahan agar melekat.Setelah itu, taruhlah

sebuah benda yang berat di atas arsip tersebut untuk

mengepresnya.Serabut-serabut tissue yang halus tidak saja berfungsi

sebagai alat pengikat tetapi juga berfungsi untuk menutupi lubang-lubang

kecil yang terdapat pada sobekan itu.

4. Memperbaiki arsip yang terbakar

Apabila kertas-kertas arsip terserang oleh api, atau oleh beberapa

sebab menjadi hangus atau sedikit terbakar, serahkanlah arsip-arsip

tersebut kepada yang lebih ahli. Dalam hal ini serahkan arsip kepada Arsip

Nasional RI.Akan tetapi untuk pertolongan pertama yang dapat kita

lakukan adalah dengan memasukkan arsip-arsip tersebut ke dalam peti,

dan bungkuslah dengan kertas tissue secara lepas.

5. Menanggulangi arsip-arsip yang basah atau terendam air.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam usaha

menyelamatkan arsip-arsip dari ancaman kemusnahan akibat menderita

serangan air ialah sebagai berikut :

- Ikatan arsip janganlah dibuka sebelum lumpur atau kotoran yang

berada di permukaan kulit kertas arsip dibersihkan

- Mengeluarkan air yang terkandung di dalam ikatan arsip dengan jalan

(20)

- Tidak diperkenankan untuk mengeringkan arsip dengan menjemur di

terik matahari, akan tetapi cukup dengan dianginkan di tempat yang

bebas dari sinar matahari

- Kertas arsip yang dibundel hendaknya jangan dibuka terlalu lebar,

bukalah selebar jari

- Hendaknya kulit arsip jangan dipisahkan ketika masih dalam keadaan

basah

- Lakukanlah semua ini dengan kesabaran dan kecermatan.

Setelah ke enam patokan tersebut diperhatikan, tindakan pertama

yang harus dilakukan adalah dengan membersihkan kotoran-kotoran yang

menempel pada kulit arsip.Gunakan kapas yang lembab untuk

membersihkan kotoran tersebut, dan jangan digosok-gosokkan, sebab hal

ini dapat merusak kertas.Cukup dengan menempelkan kapas lembab ini

agar kotorannya terserap oleh kapas tersebut.Apabila kertas saling

merekat, pergunakanlah pisau tumpul untuk memisahkannya.Setelah itu

bentangkanlah di atas meja atau lantai yang bersih dengan diberi alas

kertas penyerap.Setelah kering dapat diratakan dengan mesin pres atau

setrika.

6. Enkapsulasi

Enkapsulasi adalah suatu cara untuk memelihara arsip dengan

menggunakan bahan pelindung guna menghindarkan arsip dari kerusakan

yang bersifat fisik. Arsip yang dienkapsulasi yaitu arsip-arsip yang rusak

karena faktor usia dan pengaruh polusi udara dan zat asam, serta arsip

yang berlubang karena dimakan serangga. Sebelum arsip dienkapsulasi

dilaksanakan hendaknya arsip yang akan diperbaiki dalam kondisi bersih,

kering, dan bebas asam.

(21)

Laminasi adalah melapis suatu lembar arsip di antara dua lembar

bahan penguat.Metode laminasi terdiri atas laminasi dengan tangan dan

laminasi mesin dingin atau panas.

8. Mengatasi cendawan

Apabila setelah kering di kertas-kertas tumbuh cendawan, sapulah

segera dengan campuran thymol dan spiritus, dapat juga dengan

acetone.Selain itu dapat juga mempergunakan campuran formalin dengan

air, campuran ini harus mengandung formalin sebanyak 40%.

9. Menghilangkan noda atau bercak

Noda atau bercak yang sering dijumpai pada kertas tua biasanya

dikarenakan oleh bermacam-macam sebab, untuk noda yang masih baru

mungkin masih mudah untuk mengilangkannya, misalnya dengan

penghapus, air atau pencucian. Sedangkan untuk noda yang sulit

dihilangkan dengan cara tersebut dapat dihilangkan dengan menggunakan

pelarut organic yang biasanya dilanjutkan dengan pencucian, pemutihan

dan deasidifikasi (menghilangkan asam). Pelarut organik yang

dipergunakan tergantung pada sifat dan jenis noda yang terdapat pada

kertas. Pelarut organic yang sering digunakan antara lain alcohol, aseton,

bensin, karbon tetraklorida, dan sebagainya. Cara menggunakan pelarut

organic yaitu dengan mengoleskan sikat halus atau kapas yang telah

dicelupkan dalam pelarut organik, di bagian belakang noda atau bercak

yang akan dihilangkan, sebaiknya kertas yang bernoda diberi alas kertas

penyerap putih. (Barthos, Basir, 2007:61)

2.2.2 Pengamanan Arsip

Pengamanan arsip menyangkut pengamanan arsip dari segi informasinya,

dan pengamanan arsip dari segi fisiknya.

(22)

Pengamanan arsip adalah menjaga arsip dari kehilangan maupun

dari kerusakan. Pengamanan arsip dari segi informasinya telah diatur

dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 1971 hanya ditetapkan mengenai

ketentuan pidana yang menyangkut pengamanan arsip dari segi

informasinya saja, seperti yang diatur dalam pasal 11 sebagai berikut :

a) Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum, memiliki arsip

sebagaimana dimaksud pasal 1 UU No. 7 tahun 1971 ini dapat

dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya 10 tahun.

b) Barang siapa yang menyimpan arsip sebagaimana dimaksud dalam

pasal 1 huruf a UU No. 7 th 1971 ini yang dengan sengaja

memberitahukan hal-hal tentang isi naskah itu kepada pihak ketiga

yang tidak berhak mengetahuinya sedang ia diwajibkan merahasiakan

hal-hal tersebut, dapat dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya

20 tahun atau dipidana penjara seumur hidup.

Ketentuan diatas dimaksudkan untuk menggunakan arsip dari segi

informasi.Untuk arsip milik swasta atau perorangan, pengamanan dari segi

hukum diatur pada KUHP maupun KUHD.

2. Pengamanan Arsip Dari Segi Fisiknya

Pengaman arsip dari segi fisiknya adalah pengamanan kertas arsip

dari segi kerusakan.Kerusakan terhadap arsip dapat terjadi katena faktor

internal dan faktor eksternal. Pengamanan terhadap kertas arsip dapat

dilakukan dengan berbagai cara, antara lain :

a) Restorasi Arsip

Restorasi arsip adalah memperbaiki arsip-arsip yang sudah rusak, sulit

dipergunakan kembali, sehingga arsip tersebut dapat dipergunakan dan

disimpan kembali untuk jangka waktu yang lebih lama lagi.

(23)

Laminasi arsip adalah menutup kertas arsip di antara 2 lembar plastik

sehingga arsip itu terlindungi dan aman dari bahaya kena air, udara

(lembab atau kering) dan serangan serangga pemakan atau perusak

arsip. Dengan cara demikian arsip akan tahan lebih lama untuk

disimpan.

c) Microfilm

Arsip yang masih mempunyai nilai akan tetapi sudah rusak atau rapuh,

dan tidak dapat direstorasi dan dilaminasi lagi maka perlu

dimikrofilmkan. Microfilm dipergunakan untuk mengawetkan

arsip-arsip yang sudah rusak yang tidak dapat direstorasi dan dilaminasi

kembali dengan cara mengadakan pemotretan terhadap suatu arsip

yang perlu diawetkan, kemudian dipindahkan ke lembaran film kecil.

Apabila film kecil tersebut akan dipergunakan kembali (ingin

diketahui isinya), film kecil tersebut dapat dipasang pada suatu alat

yang dilengkapi dengan lampu sorot yang dapat memperbesar dan film

kecil tersebut pada suatu layar (display), sehingga arsip tersebut dapat

terbaca. Alat ini dinamakan alat baca film kecil (microfilm reader) atau

film protector. Film kecil (microfilm) memiliki berbagai macam

ukuran, yaitu; 8, 16, 35, dan 70mm.Faktor-faktor yang perlu

diperhatikan dalam membuat microfilm adalah sebagai berikut:

- Perlu diperhatikan bahwa tidak semua arsip dapat dimicrofilmkan.

- Persiapan arsip yang dimicrofilmkan harus dalam keadaan rapi,

agar mewujudkan suatu persoalan secara berurutan mulai dari awal

sampai akhir secara lengkap.

- Arsip yang lebih kecil harus diatur terlebih dahulu. Dengan cara

demikian akan dapat diketahui jenis microfilm yang akan

dipergunakan apakah akan menggunakan microfilm yang

berukuran 8 mm, 16 mm, 35 mm, atau 70 mm. Oleh karena itu

arsip dengan ukuran yang berbeda memerlukan ukuran microfilm

(24)

2.2.3 Faktor-faktor Penyebab Kerusakan Arsip

Arsip-arsip tidak hanya merupakan warisan masa lampau, akan tetapi

arsip-arsip juga memberi informasi tentang masa lampau itu sendiri. Oleh karena

itu kita harus memelihara dan merawat arsip tersebut agar terhindar dari

kerusakan dan kemusnahan.

Kerusakan arsip dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan

faktor eksternal.Faktor internal adalah kerusakan yang disebabknan dari dalam,

sedangkan faktor eksternal adalah kerusakan yang disebabkan dari luar arsip.

Dalam Bulletin Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1972

tentang Pemeliharaan dan Penjagaan Arsip telah diberikan pedoman tentang

faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan arsip sebagai berikut:

1. Kerusakan yang disebabkan dari dalam (faktor internal)

Kerusakan yang disebabkan dari dalam dapat berasal dari unsur-unsur

kertas, tinta, pasta atau lem.

a. Kertas

Arsip-arsip yang sebagian besar terdiri dari kertas mempunyai sifat

yang unik. Air yang dipergunakan untuk proses pembuatan kertas

mungkin tidak bersih, demikian pula bahan-bahan yang dipergunakan

untuk lapisan atas yang terbuat dari kanji,cuka, garam mineral,

menimbulkan masalah-masalah tersendiri yang harus diperhitungkan pula

akibatnya. Oleh karena itu penggunaan kertas yang baik harus diimbangi

dengan perawatan dan penyimpanan yang sebaik mungkin, agar kertas

arsip dapat tahan lama.

b. Tinta

Tinta merupakan cairan dalam berbagai warna yang digunakan

(25)

kurang baik akan menyebabkan tulisan akan mudah luntur apabila kertas

terkena air atau pada udara lembab. Tinta-tinta yang tidak baik juga akan

dapat menimbulkan reaksi kimia yang dapat merusak kertas.

c. Pasta atau Lem

Pasta atau lem yang digunakan sebagai bahan perekat juga

mempunyai peranan yang kurang baik dalam daya tahan kertas. Jangan

menggunakan pasta atau lem yang dibuat dari celluloce tape dan

sejenisnya, sebab bahan tersebut dapat dengan mudah merusak kertas arsip

itu sendiri.

2. Kerusakan yang disebabkan dari luar (faktor eksternal)

Wursantodalam bukunya yang berjudul kearsipan (1991:228)

mengatakan, faktor penyebab kerusakan ekstern adalah faktor-faktor

kerusakan arsip yang berasal dari luar arsip tersebut, misalnya:

a. Kelembaban udara

b. Udara yang terlalu kering

c. Sinar matahari

d. Kekotoran udara

e. Jamur dan sejenisnya

f. Rayap

g. Gegat.

Bashir Barthos dalam bukunya yang berjudul Manajemen Kearsipan

(2007:52-55), menjelaskan kerusakan arsip akibat serangan dari luar adalah

sebagai berikut :

(26)

Akibat kelembaban udara yang tidak terkontrol akan

memungkinkan akibat-akibat seperti timbulnya jamur. Pertolongan

pertama pada arsip yang berjamur adalah dengan menormalisasi

kelembaban, akan tetapi usaha ini sukar dilakukan. Yang dapat kita

lakukan adalah dengan menambah edaran udara panas, atau dengan

menggunakan panasnya lisrtik

b. Udara yang terlampau kering

Udara yang terlampau keringpun akan dapat merusak kertas pula,

seperti misalnya kertas akan menjadi kering, kesat dan mudah petas

(getas). Untuk menghindari udara yang terlampau kering, kelembaban

harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak melampaui 75 dan temperatur

udara diantara 65 F dan 85 F.

c. Sinar Matahari

Sinar matahari memang penting untuk membantu membasmi

musuh-musuh kertas, akan tetapi sinar matahari yang dikarenakan

panasnya terutama ultraviolet sangat membahayakan bagi kertas-kertas

arsip. Oleh karena itu tidak ada sinar yang jatuh secara langsung pada

kertas-kertas arsip tersebut.Sinar ultraviolet dapat mengancam struktur

molekul kertas dan kulit, sebagai akibatnya dapat terlihat dengan jelas

antara lain seperti, kertas menjadi buruk, coklat, dan tintanya pun

luntur.Untuk mengindari jatuhnya sinar matahri secara langsung,

hendaknya pintu-pintu dan jendala-jendela dibuat menghadap ke utara atau

ke selatan.

d. Debu

Untuk mengatasi debu-debu dapat menggunakan filter electrostatic,

atau pasanglah jaring kawat yang halus pada jendela-jendela dan

pintu-pintu. Selain berguna untuk menyaring udara masuk, juga berguna untuk

menahan masuknya berjenis-jenis serangga di dalam ruang penyimpanan

(27)

e. Jamur

Jamur adalah akibat langsung dari kelembaban dan karena

temparatur udara yang tidak terkontrol, jamur ini tampak seperti lapisan

tipis yang keputih-putihan.Untuk hal seperti ini, hendaknya pertama-tama

yang dilakukan adalah menutup jendela-jendela, kemudian buatlah panas

buatan dengan menggunakan alat untuk menormalisasikan kelembaban.

Dengan udara kering akan menghindari perkembangan jamur, apabila

tindakan ini masih memungkinkan tumbuhnya jamur, gosoklah kertas

arsip dengan kain yang bersih dan kering.

Cara lain untuk pencegahan yang baik bagi buku-buku adalah

dengan melapisi buku-buku dengan lacquer. Bermacam-macam jamur

dapat dihilangkan dengan alcohol apabila jamur-jamur tersebut terdapat di

permukaan kertas, tetapi harus diingat pula bahaya penggunaan alcohol

ini.

f. Rayap

Usaha untuk melindungi serangan rayap yang paling tepat adalah

dengan mengadakan pencegahan, yakni dengan peniadaan penggunaan

kayu bangunan yang langsung bersentuhan dengan tanah.

g. Gegat

Gegat (silverfish) yang sering merusakkan kertas, biasanya

terdapat pada dinding-dinding yang basah. Jika kertas-kertas arsip selalu

bersentuhan dengan dinding yang lembab, bukan saja kertas tersebut

menjadi lembab, akan tetapi sering pula dirusak oleh gegat ataupun

jenis-jenis serangga lainnya. Oleh karena itu jagalah agar arsip-arsip tidak

bersentuhan dengan dinding.Untuk menghindarinya pergunakanlah rak-rak

yang dipasang antara jarak dinding/lantai dengan raknya paling sedikit 6

(28)

2.3 Tujuan Pemeliharaan dan Perawatan Arsip

Usaha pemeliharaan dan perawatan arsip guna melindungi, mengatasi,

mencegah dan mengambil langkah-langkah serta mengambil tindakan yang

bertujuan untuk menyelamatkan arsip serta menjamin kelangsungan hidup arsip

dari kemusnahan yang sebenarnya tidak diinginkan (Wursanto, 1991 : 220)

Tujuan pemeliharaan arsip menurut Sedarmayanti (2003:111) adalah

sebagai berikut:

1. Untuk menjamin keamanan dan penyimpanan arsip itu sendiri. Dengan

demikian setiap pejabat yang bertanggung jawab atas pengelolaan arsip harus

melakukan pengawasan apakah sesuatu arsip sudah tersimpan pada tempat

yang seharusnya.

2. Agar pertanggungjawaban arsip dapat mengetahui dan mengawasi apakah

(29)

BAB III

PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN ARSIP PADA KANTOR PT GERGAS UTAMA

3.1Gambaran Umum PT Gergas Utama 3.1.1 Sejarah Singkat PT Gergas Utama

PT Gergas Utama adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

perkebunan dan eksport peneliti hasil pertanian. Perusahaan ini terletak di jalan

Paduan Tenaga No. 14 Medan dan dipimpin oleh direktur utama sekaligus pendiri

perusahaan yang bernama Drs. T.M Razali serta seorang direktur tambahan yang

bernama T. Hasyimi, SE.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1985 dengan berita acara atau arsip

pendirian No. 8 tahun 1984 oleh Menteri Kehakiman pada tanggal 11 Juli 1984

No. C2-3798-HT 01.04-TH 84 dan telah beberapa kali mengalami perubahan

anggaran dasar.Terakhir perubahan tersebut dengan keluarnya keputusan Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU.1889.AH.01.02

tahun 2010 tentang persetujuan perubahan anggaran dasar perseroan, dengan

tambahan berita sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Dasar No. 40 pasal 30

ayat satu (1) tentang Perseroan Terbatas (PT).

3.1.2 Visi Dan Misi Perusahaan

a) Visi

Menumbukembangkan perusahaan dan meningkatkan kesejahteraan

karyawan

b) Misi

- Meningkatkan devisa Negara dan Daerah.

- Menjaga kelestarian alam

(30)

3.1.3Struktur Organisasi

Organisasi kantor PT Gergas Utama terdiri dari :

1. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris PT Gergas Utama mempunyai tugas dan tanggung

jawab :

a. Melakukan pengawasan atas proses bisnis yang dilakukan oleh direksi.

b. Memberikan nasihat dan saran kepada direksi mengenai jalan dan proses

bisnis perusahaan.

c. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham.

d. Memantau kemajuan atas pencapaian sasaran perusahaan yang telah

ditetapkan oleh pemegang saham.

2. Direktur Utama

Direktur Utama mempunyai tugas mengkoordinasi kegiatan direksi sesuai

dengan bidang dan wewenang yang diemban masing-masing Direktur

3. Direktur

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

a. Menyusun sasaran, rencana, kebijaksanaan, strategi, dan prosedur dibidang

produksi dan hal-hal lain yang berhubungan dengan pengelolaan.

b. Menganalisis laporan-laporan tentang produksi dan memberikan evaluasi

tentang masalah pabrik serta menyampaikan kepada direktur utama.

c. Memantau jalannya produksi.

4. Kepala bagian umum dan personalia

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

a. Mengkoordinasikan perumusan perencanaan dan pemberdayaan pegawai

sesuai kebutuhan perusahaan.

b. Menyelenggarakan administrasi, penempatan, penyimpanan, dan

penggunaan peralatan, inventaris, dan fasilitas kantor.

c. Membawahi bagian pengembangan SDM yang bertugas untuk

mengembangkan potensi dari para pekerja eksekutif maupun lapangan.

d. Menyediakan perlengkapan dan peralatan kerja yang diperlukan kantor

(31)

e. Menyediakan database inventaris perusahaan.

5. Kepala bagian keuangan

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

a. Mengkoordinasi dan mengontrol perencanaan, pelaporan, dan pembayaran

kewajiban pajak perusahaan agar efesien, akurat, tepat waktu, dan sesuai

dengan peraturan pemerintahan yang berlaku.

b. Merencanakan pengembangan sistem dan prosedur keuangan dan

akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua

proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur.

c. Mengawasi dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan para bawahannya

dan penyajian transaksi-transaksi keuangan.

d. Mengelola dan mengawasi seluruh kekayaan perusahaan baik berupa uang

tunai maupun rekening-rekening pada bank, dan surat-surat berharga serta

inventasi perusahaan.

e. Membuat anggaran dan mengatur pembelian barang.

f. Membuat kegiatan arus kas yang meliputi kegiatan keuangan sesuai

dengan anggaran yang disetujui.

g. Mengendalikan dan mengawasi hutang dan piutang, pendapatan dan biaya

perusahaan untuk menghindari terjadinya kesalahan dan kecurangan.

h. Memberikan otorisasi atas semua pengeluaran uang untuk kegiatan

operasional sehari-hari melalui pengeluaran kas.

i. Memeriksa semua transaksi kegiatan keuangan dan laporan-laporan

keuangan yang dihasilkan bawahannya.

6. Kepala bagian tanaman

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

a. Mengkoordinasikan mulai dari penanaman untuk bahan baku itu sendiri,

penuaian, sampai siap untuk masuk ke tahap untuk pengolahan.

b. Memberikan laporan kepada direktur produksi tentang permasalahan

tanaman untuk bahan baku itu sendiri dan yang dapat untuk dijadikan

bahan untuk dapat diolah.

7. Kepala bagian pengadaan dan pembelian barang

(32)

a. Mengelola persediaan ATK dan cetakan kantor pusat.

b. Menyelenggarakan pemantauan keberadaan barang-barang inventaris,

peralatan kantor dengan catatan akuntansi untuk keperluan audit secara

berkala.

c. Menyelenggarakan kebijakan pengadaan barang dan jasa sesuai kebutuhan

perusahaan.

3.2Pemeliharaan dan Perawatan Arsip

Saat ini pemeliharaan dan perawatan arsip pada kantor PT Gergas Utama

masih sangat kurang mendapat perhatian dari pihak kantor. Seperti yang penulis

ketahui arsip merupakan dokumen yang sangat penting bagi suatu instansi baik

pemerintahan maupun swasta.Oleh sebab itu petugas kearsipan harus

memeliharanya dengan baik agar informasi yang terkandung di dalamnya dapat

digunakan kembali jika suatu saat diperlukan.

3.2.1 Usaha Pemeliharaan dan Perawatan Arsip

Pada PT Gergas Utama kegiatan arsip dilakukan oleh pegawai yang

bertugas di bagian umum. Berikut ini adalah usaha-usaha yang dilakukan pegawai

dalam melakukan pemeliharaan dan perawatan arsip :

A. Pemeliharaan Arsip

1. Pengaturan Ruangan Penyimpanan Arsip

- Arsip inaktif disimpan di ruangan khusus tempat penyimpanan arsip.

- Ruangan arsip menggunakan kipas angin.

- Ruangan arsip diberikan penerangan lampu secukupnya.

- Ruangan arsip diberikan ventilasi udara agar suhu udara tetap terkontrol.

- Ruangan arsip bebas dari polusi udara.

2. Kebersihan

Untuk menjaga kebersihan ruangan dan arsip, PT Gergas Melakukan

(33)

a. Kebersihan Ruangan Arsip

Ruangan arsip harus bersih dari debu dan sarang laba-laba, ruangan arsip

dibersihkan satu kali sehari dengan disapu dan kemudian dipel.

b. Kebersihan Arsip

Untuk menjaga kebersihan arsip, pegawai yang bertugas mengurus arsip

membersihkan arsip-arsip dari debu dengan menggunakan bulu ayam

(kemoceng).

3. Pemeliharaan tempat penyimpanan arsip

Tempat yang digunakan untuk menyimpan arsip pada PT Gergas

Utama adalah rak arsip dan lemari arsip.

a. Rak Arsip

Rak arsip terbuat dari kayu, di sebelah depan rak diberi penutup gorden dan di

sebelah belakang diberi penutup papan.

b. Lemari Arsip

Lemari arsip menggunakan alat penyimpanan yang tertutup sehingga

arsip-arsip tidak berhubungan langsung dengan udara luar. Usaha-usaha yang

dilakukan PT Gergas Utama untuk menjaga arsip dalam lemari sebagai

berikut:

- Lemari arsip harus sering dibuka untuk mengontrol tingkat

kelembabannya.

- Susunan arsip dalam lemari sedikit renggang, tidak terlalu rapat.

B. Perawatan Arsip

Usaha-usaha yang dilakukan PT Gergas Utama dalam melakukan

(34)

1. Memberikan kamper atau kapur barus secukupnya yang diletakkan di antara

boks-boks arsip dan di sudut-sudut lemari atau rak arsip. Sebelum diletakkan

kapur barus petugas terlebih dahulu membersihkan boks arsip.

2. Untuk menanggulangi arsip yang sobek petugas hanya menambal kertas arsip

yang sobek dengan memberikan tempelan kertas tissue diatasnya.

3.2.2 Pengamanan Arsip

Pengamanan arsip adalah usaha penjagaan agar arsip tidak hilang dan agar

isinya tidak sampai diketahui oleh orang yang tidak berhak.

Pengamanan terhadap arsip di PT Gergas Utama adalah dengan

menyimpan arsip atau berkas data pegawai dengan disimpan diruangan khusus

penyimpanan arsip dan melarang pegawai yang tidak bersangkutan masuk ke

dalam ruangan arsip agar tidak diketahui kerahasiaannya.

Dalam undang-undang kearsipan bagi orang yang dengan sengaja tanpa

sepengetahuan dalam peminjaman arsip maka hukuman penjara selama 20 tahun,

tapi undang-undang ini belum diberlakukan pada PT Gergas Utama.

3.2.3 Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Arsip

Dari hasil wawancara penulis dengan seorang staff PT Gergas Utama

faktor-faktor penyebab kerusakan arsip yakni sebagai berikut :

a. Faktor Internal

Kerusakan arsip yang disebabkan oleh faktor internal adalah usia arsip yang

sudah tua. Arsip-arsip yang sudah lama disimpan akan timbul bintik-bintik

kecoklatan atau hitam dan lapuk serta kualitas bahan kertas yang tidak baik

termasuk salah satu faktor yang membuat arsip mudah rusak dan tidak

bertahan lama.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang menyebabkan arsip mengalami kerusakan adalah :

(35)

- Kekotoran udara, ruangan penyimpanan arsip yang tidak menggunakan

pendingin ruangan (AC) dapat menyebabkan banyaknya udara kotor yang

masuk ke dalam ruangan penyimpanan arsip

- Rayap dan sejenisnya, penggunaan rak yang terbuat dari kayu dapat

menimbulkan adanya rayap

- Jamur, kelembaban udara yang tidak terkontrol mengakibatkan timbulnya

jamur-jamur di kertas arsip.

3.3 Tujuan Pemeliharaan dan Perawatan Arsip

Adapun tujuan PT Gergas Utama melakukan Pemeliharaan dan perawatan

arsip adalah sebagai berikut:

a. Untuk mencegah atau meminimalkan kerusakan-kerusakan yang kemungkinan

bisa terjadi.

(36)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian dari bab sebelumnya maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Pada kantor PT Gergas Utama kerusakan arsip yang disebabkan dari dalam

atau faktor internal adalah usia arsip yang sudah tua. Arsip-arsip yang sudah

lama disimpan menimbulkan bintik-bintik kecoklatan atau hitam dan lapuk

serta kualitas bahan kertas yang tidak baik termasuk salah satu faktor yang

membuat arsip mudah rusak dan bertahan lama.

2. Ruangan arsip in-aktif hanya menggunakan kipas angin sehingga suhu udara

dan kelembaban udara tidak terkontrol.

3. Untuk menjaga kebersihan arsip dari kekotoran atau debu, petugas hanya

membersihkannya dengan menggunakan bulu ayam.

4. Kurang lengkapnya sarana dan prasaran dalam pemeliharaan dan perawatan

arsip.

5. Pemeliharaan dan perawatan arsip pada kantor PT Gergas Utama masih sangat

sederhana.

6. Salah satu faktor eksternal penyebab kerusakan arsip adalah jamur,

kelembaban udara yang tidak terkontrol mengakibatkan munculnya

jamur-jamur di kertas arsip.

7. Tempat penyimpanan arsip terdiri dari rak arsip dan lemari arsip.

8. Ruangan penyimpanan arsip dibersihkan sekali sehari dengan disapu dan

(37)

4.2Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran-saran

sebagai berikut :

1. Seharusnya pegawai yang bertugas mengurus arsip diberikan pendidikan

serta pelatihan, agar pemeliharaan dan perawatan arsip pada Kantor PT

Gergas Utama dapat terlaksana dengan baik.

2. Pimpinan PT Gergas Utama seharusnya lebih memperhatikan sarana dan

prasana yang dapat mendukung dalam pemeliharaan dan perawatan arsip.

3. Dalam pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan arsip hendaknya PT

Gergas Utama melakukan fumigasi minimal setahun sekali.

4. Tumpukan arsip yang terlalu banyak, seharusnya PT Gergas Utama

menambah rak atau lemari arsip untuk meminimalkan tumpukan arsip

(38)

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, Hadi. 1996. Pola Kearsipan Modern Sistem Kartu kendali.Jakarta :

Djambatan.

Almansyah, Zulkifly. 2001. Manajemen Kearsipan. Jakarta : Gramedia Utama.

Barthos, Basir. 2007. Manajemen Kearsipan.Jakarta : Bumi Aksara.

Martono, Boedi. 1994. Penyusutan dan Pengamanan Arsip Vital dalam

Manajemen Kearsipan.Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Sedermayanti.2003. Tata Kearsipan Dengan Memanfaatkan Teknologi

Modern.Bandung:Mandar Maju.

Sutarto. 1997. Sekretaris dan Tata Warkat. Yogyakarta : Gajah Mada University

Press,

Wursanto. 1991. Kearsipan I.Yogyakarta : Kanisius.

Sumber Lain :

1.

(39)
[image:39.595.116.531.178.536.2]

LAMPIRAN

(40)
[image:40.595.115.528.113.596.2]
(41)
[image:41.595.114.532.86.471.2]
(42)
[image:42.595.116.529.85.396.2]
(43)
[image:43.595.112.531.84.428.2]
(44)
[image:44.595.115.530.84.440.2]

Gambar

Gambar1 : Kantor PT. GergasUtama
Gambar 2 : Ruang Arsip PT. GergasUtama
Gambar 3 : Contoh salah satu arsip PT. GergasUtama
Gambar 4 : Kondisi Arsip Aktif PT. GergasUtama
+3

Referensi

Dokumen terkait

Di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Kantor Cabang Surakarta ini mempunyai kapasitas arsip yang cukup tinggi sehingga sistem penyimpanan arsip dalam perusahaan ini harus

Arsip-arsip yang ditangani Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi wilayah Kabupaten Deli Serdang yaitu: arsip aktif, arsip inaktif, data-data pegawai, gaji pegawai, dan

Arsip-arsip yang ditangani Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi wilayah Kabupaten Deli Serdang yaitu: arsip aktif, arsip inaktif, data-data pegawai, gaji pegawai, dan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya faktor internal dan eksternal yang dimiliki dan dihadapi oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten

Bank SUMUT Kantor Pusat Medan diketahui bahwa proses temu kembali arsip pada kantor ini sudah menggunakan SIPA Sistem Informasi Pusat Arsip dimana SIPA adalah pengelolaan arsip

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengelolaan arsip dinamis dokumen pemberitahuan impor barang (PIB) pada kegiatan kepabeanan untuk keberhasilan dwelling time di Kantor

Permasalahan yang ada pada kantor perpustakaan dan arsip daerah kudus adalah manajemen arsip pada kantor ini proses manajemen arsipnya masih manual, dimana pada waktu

Kendala yang dihadapi dalam penyimpanan arsip elektronik di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Kantor Cabang Surakarta ini yaitu tidak adanya jadwal retensi arsip dalam aplikasi