Analisis dampak kebijaksanaan desentralisasi fiskal terhadap perekonomian daerah dan pemerataan pembangunan wilayah di Indonesia
Teks penuh
Dokumen terkait
Salah satu tujuan pelaksanaan desentralisasi fiskal yang merupakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004
Kesimpulan penelitian adalah (1) sumber-sumber kebutuhan fiskal daerah baik sebelum dan sesudah desentralisasi fiskal, didominasi oleh dana perimbangan dari pemerintah pusat,
Salah satu tujuan pelaksanaan desentralisasi fiskal yang merupakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004
Analisis dampak kebijakan fiskal daerah terhadap kemiskinan dilakukan dengan menggunakan sistem persamaan simultan yang mengacu pada model penelitian Yudhoyono (2004), Sumedi
Kesimpulan penelitian adalah (1) sumber-sumber kebutuhan fiskal daerah baik sebelum dan sesudah desentralisasi fiskal, didominasi oleh dana perimbangan dari pemerintah pusat,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) setelah kebijakan desentralisasi fiskal sebagian besar penerimaan daerah bersumber dari DAU sedangkan dari PAD masih sangat kecil,
Berdasarkan hasil estimasi antara desentralisasi fiskal terhadap inflasi di daerah provinsi di Indonesia, menunjukkan bahwa variabel desentralisasi fiskal mempunyai arah
Selanjutnya, desentralisasi fiskal menyebabkan produk domestik regional bruto (PDRB) menurun dan penyerapan tenaga kerja tidak meningkat signifikan. Penurunan PDRB tersebut