• Tidak ada hasil yang ditemukan

Eufemisme Dalam Upacara Adat Perkawinan Pada Masyarakat Melayu Langkat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Eufemisme Dalam Upacara Adat Perkawinan Pada Masyarakat Melayu Langkat"

Copied!
146
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 2.1   Malam Berinai Pada Pengantin Adat Melayu Langkat
Gambar 2.2  Hempang Pintu pada adat perkawinan Melayu Langkat
Gambar 2.3  Tepung Tawar pada adat perkawinan Melayu Langkat
Gambar 2.4 Hidangan pada Upacara Makan Nasi Hadap-hadapan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini mendeskripsikan tipe-tipe, fungsi, dan makna eufemisme pada tuturan perkawinan masyarakat Batak Toba.. Data yang digunakan adalah data lisan dan

Widya Andayani : Eufemisme dalam upacara perkawainan adat jawa nemokke di Medan, 2005 USU e-Repository © 2008... Widya Andayani : Eufemisme dalam upacara perkawainan adat jawa

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan makna simbolik tari Andun dalam upacara adat perkawinan pada masyarakat kecamatan Kota Manna Kabupaten Bengkulu

Hal ini yang membuat penulis tergerak untuk meneliti makna-makna yang terkandung pada upacara adat perkawinan masyarakat Mandailing agar kebudayaan tersebut dapat di

“Makna Kelong Salonreng Pada Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Ara Kabupaten Bulukumba : Kajian Semiotika.” Penelitian ini bertujuan menganalisis makna kelong Salonreng dalam

Wawancara dengan Bapak Abu Samah (telangkai) di kediaman beliau (di Desa Sei Limbat kecamatan Selesai kabupaten Langkat Sumatera utara) Tentang Eufemisme dalam Upacara Adat

Pada penelitian ini juga digunakan teori eufemisme yang dikemukakan oleh Allan dan Burridge, untuk menemukan tipe eufemisme dalam upacara adat perkawinan masyarakat Melayu

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan bahwa dalam upacara adat perkawinan masyarakat Melayu Desa Pekaka, Kecamatan Lingga Timur, Kabupaten Lingga, tradisi