• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan Konseling Dosen Pengampu: Yulianti, M.Pd

Oleh :

Kelompok 4

1. Ana Rohmawati K7113015 2. Ardiarti Bangun Wijaya K7113028 3. Ayuna Pradita Apriandini K7113041 4. Diyah Putri Muswandari K7113065

Kelas 3A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta rahmat-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Bidang-Bidang Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah”.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Bimbingan Konseling di program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sebelas Maret. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yulianti, selaku dosen pembimbing mata kuliah Bimbingan Konseling dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini dan penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan khususnya penulis. Terima kasih.

Surakarta, September 2014

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... ... i KATA PENGANTAR... ... ii DAFTAR ISI... ... iii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang... ...1

B. Rumusan Masalah... ...2

C. Tujuan... ...2

BAB II PEMBAHASAN

A. Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan Sosial, Kemasyarakatan dan Kewarganegaraan (Bimbingan Sosial)... ... 3 B. Bi d a n g Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan Kegiatan Karier dan Pekerjaan (Bimbingan Karier)... ... 4 C. Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan Kegiatan Pembelajaran Diri (Bimbingan Belajar)... ... 8 D. Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan Pribadi (Bimbingan Pribadi) ... ... 10

(4)

E. Bidang Pengembangan Kehidupan Berkeluarga (Bimbingan Keluarga... ... 11

F. Bidang Pengembangan Kehidupan Beragama (Bimbingan Agama). ... 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan... ...12

B. Saran... ...12

DAFTAR PUSTAKA... iv

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam membentuk pribadi siswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Sekolah merupakan suatu sistem yang komponen – komponen didalamnya terintegrasi dengan baik.

Bimbingan Konseling (BK) adalah salah satu komponen sekolah yang bertugas membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi komponen sekolah yang lain. Khususnya para siswa atau anak didik baik permasalahan pribadi, keluarga maupun sosisl masyarakat sehingga tercapai tujuan pendidikan.

Secara formal kedudukan BK dalam sistem pendidikan di Indonesia ada didalan undang – undang No. 20 / 2003 tentang sistem pendidikan naisonal beserta perangkat peraturan pemerintahanya, sedagkan hal – hal yang berhubungan dengan pendidikan dasar dimana sekolah dasar ada didalamnya dibicarakan secara khusus dalam PP No. 28/1999 tentang pendidikan dasar bab X. pada pasal 25 ayat I, dalam PP tersebut dikatakan bahwa : 1. bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan peribadi, mengenal ligkungan dan merencanakan masa depan. 2. bimbingan diberikan oleh guru pembimbing.

Peraturan pemerintah tersebut mengisyaratkan bahwa layanan BK di sekolah dasar sangat penting untuk dilaksanakan secara khusus, terprogram dan ditangani dengan baik oleh guru yang bersangkutan agar siswa-siswanya dapat mengembangkan kemampuan yang di miliki dapat berkembang dengan baik.

B. Rumusan Masalah

Masalah dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Apa saja bidang-bidang pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah?

(6)

2

2. Bagaimana karakteristik pelayanan Bimbingan dan Konseling di bidang sosial?

3. Bagaimana karakteristik pelayanan Bimbingan dan Konseling di bidang karier?

4. Bagaimana karakteristik pelayanan Bimbingan dan Konseling di bidang pembelajaran?

5. Bagaimana karakteristik pelayanan Bimbingan dan Konseling di bidang kehidupan dan perkembangan pribadi?

6. Bagaimana karakterstik layanan bidang bimbingan keluarga? 7. Bagaimana karakterstik layanan bidang bimbingan keagamaan?

C. Tujuan

Melalui penulisan makalah ini, mahasiswa diharapkan mendapat gambaran tentang:

1. Menyebutkan macam-macam bidang pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah.

2. Mendeskripsikan karakteristik pelayanan Bimbingan dan Konseling di bidang sosial.

3. Menjelaskan karakteristik pelayanan Bimbingan dan Konseling di bidang karier.

4. Memaparkan karakteristik pelayanan Bimbingan dan Konseling di bidang pembelajaran.

5. Menerangkan karakteris t i k pelayanan Bimbingan dan Konseling di bidang kehidupan dan perkembangan pribadi.

(7)

BAB II PEMBAHASAN

Dalam program konselor sekolah yang menyeluruh meliputi empat bidang dasar yaitu : pengembangan akademis, pengembangan karier, pribadi dan pembangunan sosial.

Seterusnya, Prayitno (2004): menyebutkan pelaksanaan bimbingan dan konseling secara umum dilaksanakan dalam 6 (enam) bidang yaitu;

A. Kehidupan dan perkembangan sosial, kemasyarakatan dan kewarganegaraan,

B. Kehidupan dan perkembangan kegiatan karier dan pekerjaan, C. Kehidupan dan perkembangan kegiatan pembelajaran diri, D. Kehidupan dan perkembangan pribadi,

E. Kehidupan berkeluarga, F. Kehidupan beragama.

Dengan demikian, bidang-bidang pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dalam setting sekolah dilaksanakan dalam enam bidang pelayanan yaitu :

A. Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan Sosial, Kemasyarakatan dan Kewarganegaraan (Bimbingan Sosial)

Bimbingan Sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas. Bidang ini bertujuan membantu peserta didik memahami diri kaitannya dengan interaksi dirinya dengan lingkungan dan etika yang didasari dengan budi pekerti luhur dan tanggung jawab sosial.

Pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa dalam proses sosialisasi untuk mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur dan rasa tanggung jawab. Bidang bimbingan ini memuat pokok-pokok materi berikut:

1. Pengembangan kemampuan berkomunikasi baik melalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif.

(8)

4

2. Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat dengan menjunjung tinggi tata karma, sopan santun, serta nilai-nilai agama, adat, peraturan dan kebiasaan yang berlaku.

3. Pengembangan hubungan yang dinamis dan harmonis serta produktif dengan teman sebaya.

4. Pengenalan dan pemahaman peraturan dan tuntutan sekolah, rumah dan lingkungan serta kesedaran untuk melaksanakannya.

5. Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta berargumentasi secara dinamis kreatif dan produktif.

6. Orientasi tentang hidup berkeluarga.

Ada beberapa macam layanan bimbingan sosial, yaitu: 1. Layanan Informasi

Layanan informasi mencakup informasi tentang keadaan masyarakat dewasa ini yang dapat mencakup perkembangan tentang ciri-ciri masyarakat maju dan modern, makna ilmu pengetahuan dan pentingnya IPTEK bagi kehidupan manusia serta informasi tentang cara-cara bergaul. 2. Layanan Orientasi

Layanan orientasi untuk bidang pengembangan hubungan sosial adalah suasana, lembaga dan objek-objek pengembangan sosial seperti berbagai suasana hubungan sosial antar indivdu dalam keluarga, organisasi atau lembaga tertentu, dalam acara sosial terentu.

B. Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan Kegiatan Karier dan Pekerjaan (Bimbingan Karier)

(9)

5

Menurut Winkel (2005:114) bimbingan karier adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karier juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi.

Bimbingan karier adalah suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan terhadap individu (siswa/remaja), agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahami dirinya, dan mengenal dunia kerja merencankan masa depan dengan bentuk kehidupan yang diharapkan untuk menentukan pilihan dan mengambil suatu keputusan bahwa keputusannya tersebut adalah paling tepat sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan tunutan pekerjaan / karier yang dipilihnya (Ruslan A.Gani : 11)

Menurut Herr bimbingan karier adalah suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan kariernya (Marsudi, 2003:113).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karier adalah suatu upaya bantuan terhadap peserta didik agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa depan sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggungjawab.

1. Aspek-aspek bimbingan karier

(10)

6

a. Pengenalan awal terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

b. Pengenalan, orientasi dan informasi karier pada umumnya secara sederhana.

c. Pengenalan dan pemahaman diri secara awal berkenaan dengan kecenderungan karier yang hendak dikembangkan.

d. Orientasi dan informasi sederhana terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya dalam kaitannya dengan karier yang hendak dikembangkan.

2. Tujuan bimbingan karier

Berdasarkan pengertian diatas, dapat di ketahui bahwa tujuan bimbingan karier antara lain:

a. Agar siswa memperoleh informasi tentang karier atau jabatan atau profesi tertentu.

b. Agar siswa memperoleh pemhaman tentang karier atau pekerjaan atau profesi tertentu secara benar.

c. Agar siswa mampu merencanakan dan memilih karier tertentu kelak setelah selesai dari pendidikan.

d. Agar siswa mampu menyesuaikan diri dengan karier yang akan dipilihnya kelak.

e. Agar siswa mampu mengembangkan karier setelah selesai dari pendidikannya.

Dengan demikian, bimbingan karier di sekolah atau di madrasah tidak secara langsung membantu siswa untuk berkarier tetapi lebih banyak bersifat informasi. Hal ini tentunya pengecualian bagi sekolah-sekolah kejuruan yang berorientasi karier, dimana selain siswa dibekali tentang aplikasi karier-karier tertentu, juga dibimbing bagaimana pemilihan, perencanaan, dan pengembangannya.

3. Bentuk-bentuk layanan bimbingan karier

Beberapa jenis layanan karier yang bisa diberikan kepaa siswa disekolah dan madrasah antara lain:

(11)

7

kepribadian yang ada relevansinya dengan karier seperti potensi kepemimpinan, kejujuran, keterbukaan, dll, nilai-nilai kehidupan dan cia-cita masa depan, keterampilan-keterampilan khusus yang dimiliki siswa, kesehatan fisik dan mental, kematangan vokasional, dan lain sebagainya.

b. Layanan informasi tentang lingkungan hidup yang relevan bagi perencanaan karier, yang mencakup: informasi pendidikan (educational information), informasi jabatan (vocational information), atau informasi karier (career information).

c. Usaha-usaha membantu siswa merencanakan masa depannya, mencakup: perencanaan masa depan, pengambilan keputusan, penyaluran ke salah satu jalur studi akademik, pemantapan dan orientasi.

d. Orientasi. Layanan orientasi untuk bidang pengembangan karier mencakup: Suasana, lembaga, dan objek karier (pekerjaan) seperti kantor, bengkel, pabrik, pengoperasionalan perangkat kerja tertentu, dan lain sebagainya.

C. Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan Kegiatan Pembelajaran Diri (Bimbingan Belajar)

Bimbingan Belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri. Bidang ini bertujuan membantu peserta didik dalam mengenal, menumbuhkan dan mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan program belajar di sekolah.

1. Aspek-aspek bimbingan belajar

(12)

8

pendidikan pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Bidang bimbingan ini meliputi pokok-pokok materi berikut:

a. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk mencari informasi dari berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru dan nara sumber lainnya, mengikuti pelajaran sehari-hari, mengerjakan tugas (PR), mengembangkan keterampilan belajar dan menjalani program penilaian.

b. Pengembangan disiplin belajar dan berlatih baik secara mandiri maupun kelompok.

c. Pemantapan dan pengembangan penguasaan materi pelajaran di SD. d. Orientasi belajar di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.

e. Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya yang ada di sekolah, lingkungan sekitar dan masyarakat untuk pengembangan pengetahuan dan kemamapuan serta pengembangan pribadi.

2. Tujuan bimbingan belajar

Secara umum tujuan belajar adalah membantu individu (siswa) agar mencapai perkembangan yang optimal, sehingga tidak menghambat prkembangan belajar siswa.Selain itu secara khusus tujuan belajar yaitu agar siswa mampu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah belajar.Sedangkan dalam konteks kemandirian tujuan bimbingan belajar adalah agar siswa mandiri dalam belajar.

3. Bentuk-bentuk layanan bimbingan belajar

Ada beberapa macam bentuk layanan bimbingan belajar, yaitu:

a. Orientasi kepada siswa (khususnya siswa baru) tentang tujuan sekolah dan madrasah, isi kurikulum pembelajaran, struktur organisasi sekolah, cara-cara belajar yang tepat, dan penyesuaian diri dengan corak pendidikan di sekolah atau madrasah.

b. Penyadaran kembali secara berkala tentang cara belajar yang tepat selama mengikui pelajaran di sekolah dan madrasah maupun dirumah baik secara individual maupun kelompok.

(13)

9

belajar dan memilih program studi lanjutan untuk tingkat pndidikan yang lebih tinggi. Bantuan ini juga menyangkut penyebaran informasi tentang program studi yang tersedia pada jenjeng pendidikan tertentu. d. Pengumpulan data siswa (layanan pengumpulan data) yang berkenaan

dengan kemampuan intelektual, bakat khusus, cita-cita hidup, ada program studi atau jurusan-jurusan tertentu dan lain sebagainya. e. Bantuan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar seperti kurang

mampu menyusun dan mentaati jadwal belajar dirumah, kurang siap menghadapi ujian atau ulangan, kurang dapat berkonsentrasi, kurang menguasai cara belajar yang tepat di berbagai mata pelajaran, menghadapi keadaan dirumah yang mempersulit cara belajar secara rutin dan lain sebagainya.

f. Bantuan dalam hal membuat kelompok-kelompok belajar dan mengatur kegiatan-kegiatan belajar kelompok supaya belajar berjalan secara efektif dan efisien.

D. Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan Pribadi (Bimbingan Pribadi)

Bimbingan Pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi yang sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya. Bidang bimbingan pribadi bertujuan untuk membantu peserta didik dalam mengenal diri sendiri agar dapat menjadi pribadi yang baik dan dapat mengambil keputusan tentang dirinya sendiri.

Pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa sekolah dasar (SD) menemukan dan memamahami serta mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mandiri, aktif dan kreatif, serta sehat jasmani dan rohani. Bidang bimbingan ini meliputi pokok-pokok materi berikut:

(14)

10

2. Pengenalan dan pemahaman tentang kekuatan diri sendiri dan penyalurannya untuk kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari.

3. Pengenalan dan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif.

4. Pengenalan dan pemahaman tentang kelemahan diri sendiri dan usaha-usaha penanggulangannya.

5. Pengembangan kemampuan mengambil keputusan sederhana dan mengarahkan diri.

6. Perencanaan serta penyelenggaraan hidup sehat, baik secara rohaniah maupun jasmaniah.

7. Pengembangan kemamapuan untuk mengarahkan diri sesuai keputusan yang telah diambilnya.

E. Bidang Pengembangan Kehidupan Berkeluarga (Bimbingan Keluarga) Bimbingan keluarga adalah bimbingan yang diberikan individu khusus yang telah berkeluarga sehinga menjadi pimpinan dalam keluarga yang mampu menciptakan keharmonisan dan rasa aman bagi tiap-tiap anggota keluarga, dapat menciptakan dan menyesuaikan diri dengan norma-norma keluarga, serta berperan aktif dalam menciptakan keluarga yang bahagia.

Bimbingan keluarga juga diharapkan membantu individu yang akan berkeluarga dalam memahami tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga. Juga diharapkan dengan bimbingan ini semua anggota keluarga berbagi strategi dan teknik berkeluarga yang sukses, harmonis dan bahagia.

F. Bidang Pengembangan Kehidupan Beragama (Bimbingan Agama)

(15)

11

anak-anak pada tahap perkembangan usia dini dan pendidikan dasar dan menengah. Untuk itu perlu diketahui bahwa tanggung jawab atas arah dan aktifitas keagamaan anak pada taraf perkembangan itu berada ditangan, bahkan menjadi hak, orang tua mereka. Setelah anak menjadi dewasalah kehidupan beragama menjadi hak dan tanggung jawab individu dewasa.

(16)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Bimbingan merupakan suatu proses bantuan psikologis dan kemanusiaan secara ilmiah dan profesional yang dibekali oleh pembimbing kepada yang dibimbing (peserta didik) agar ia dapat berkembang secara optimal. Sedangkan konseling merupakan situasi pertemuan tatap muka antara konselor dengan klien (siswa) yang berusaha memecahkan sebuah masalah dengan mempertimbangkannya bersama-sama sehingga klien dapat memecahkan masalahnya berdasarkan penentuan sendiri.

Materi bimbingan dan konseling di SD/MI termuat dalam 4 (empat) bidang bimbingan yaitu : Bimbingan sosial, bimbingan belajar, bimbingan karier, dan bimbingan pribadi. Bimbingan sosial membantu peserta didik dalam interaksi dengan lingkungan sosialnya. Bimbingan belajar membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam mengikuti pendidikannya. Bimbingan karier membantu peserta didik peserta didik agar dapat menentukan kemana selanjutnya mereka akan melangkah setelah lulus. Bimbingan pribadi membantu peserta didik dalam mengenal dirinya sendiri. Bimbingan keluarga membantu peserta didik memahami tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga.

B. Saran

Suatu kemampuan dapat berkembang secara optimal apabila mendapat bimbingan dan konseling yang terarah. Oleh karena itu, guru Bimbingan dan Konseling sebaiknya menyusun dan melaksanakan program kegiatan terarah yang dapat mengembangkan potensi siswa, baik bidang akademik, non akademik dan psikologis melalui pembelajaran yang bermakna.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Muro, J.J. & Kottman, T. 1995.Guidance and Counseling in the Elementary and Middle Schools. Lowa : Brown and Benchmark Publisher

Nurihsan, J. 2003. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Bandung: Mutiara. Kartadinata, S, dkk. 1998. Bimbingan di Sekolah Dasar. Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Surya, M. 1988.Pengantar Bimbingan karier. Publikasi Jurusan PPB FIP IKIP Bandung.

Priyatno dan Erman Anti. 1999. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta

Winkel,WSK.Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT. Grasindo

Bimo Walgito. 2010.Bimbingan dan Konseling (studi & karier). Yogyakarta: Andi.

Hibana Rahman. 2003.Bimbingan dan Konseling Pola 17. UCY: Press Yogyakarta

Mamat Supriana. 2011.Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi. Jakarta; Rajawali Pers

Tim Penyusun. 2013.Kumpulan Naskah Kurikulum 2013 Dan Bimbingan Dan Konseling. Padang: UNP Press

http://hamamelblingij.blogspot.com/2013/12/layanan-bimbingan-dan-konseling-di_490.html - diakses pada tanggal 30 September 2014

http://konselingindonesia.com/index.php?

option=com_content&task=blogcategory&id=110&Itemid=31 - diakses pada tanggal 30 September 2014

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebermanfaatan layanan bimbingan dan konseling berdasarkan bidang bimbingan dan konseling terhadap siswa kelas VIII SMP Stella Duce 1

• Menurut pendapat Hotch dan Costor yang dikutip oleh Gipson dan Mitchell (1981) program bimbingan dan konseling adalah suatu program yang memberikan layanan khusus yang

Penelitian ini menemukan bahwa pelayanan bimbingan dan konseling karier yang disediakan konselor dalam membantu siswa membuat keputusan pilihan karier pada setiap

Bimbingan atau bantuan itu diberikan kepada individu. Yang dimaksudkan dengan individu di siniadalah orang yang mempunyai kemampuan-kemampuan dan berpotensi

Layanan bimbingan belajar di SD adalah suatu proses bantuan yang diberikan kepada individu (murid) untuk daapt mengatasi masalah-masalah yang dihasapinya dalam belajar, agar

Harapan peneliti untuk melakukan penelitian pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Lambung Mangkurat adalah membantu dan menjelaskan

2 Bimbingan merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan realisasi peribadi setiap individu dan dapat membantu individu untuk mengaktualisasikan diri dengan lingkungannya.1Sedangkan

Karir Menunjukan minat yang berfareasi dan belum memilikipemahaman pilihan karir yang belum di ambil hasil pemetaan perlunya bimbingan karier untuk membantu peserta didik